SDIT - SMPIT - SMAIT
12
tahun Insantama 2001- 2013
Ketika Kerja Keras Berbuah Kesuksesan 12 tahun Insantama
1
(Menuntut) ilmu pada masa kecil ibarat mengukir di atas batu 2
12 tahun Insantama
HR. Baihaqi dan ath-Thabrani dalam Al Ausath
SDIT - SMPIT - SMAIT
12
tahun Insantama 2001- 2013
Ketika Kerja Keras Berbuah Kesuksesan 12 tahun Insantama
3
PENANGGUNG JAWAB Ketua Yayasan Insantama Cendekia Ir Muhammad Ismail Yusanto, MM KONTRIBUTOR MATERI & DOKUMENTASI Siswa Kelas 12 SMAIT Insantama (2012-2013) EDITOR AHLI Direktur Pendidikan Dr. Muhammad Rahmat Kurnia, MSi Direktur SDM Dr. Muhammad Rimun Wibowo, MSi Direktur Keuangan & IT Ir. Mohammad Arif Yunus Direktur Manajemen Aset & Pengembangan Sarana Ir. M. Mashudi, MM Direktur Pengembangan Bisnis Dr. Muhammad Riza Rosadi Direktur Kesiswaan & Penjaminan Mutu (QA) Ir. M. Karebet Widjajakusuma, MA Direktur Operasional Ir. Muhammad Adi Maretnas Harapan Mudir Asrama SMAIT Insantama M. Muhibbuddin, SHI Kepala SMAIT Insantama SM Pertiwiguno, S.Pi Kepala SMPIT Insantama Ir. Nono Hartono Kepala SDIT Insantama Agung Eko Cahyono, S.Hut Editor M. Karebet Widjajakusuma Desain & Tataletak Mohammad Arif Yunus Percetakan & Penerbit Insantama Press ISBN Cetakan Pertama @ 2013
4
12 tahun Insantama
Daftar Isi IDENTITAS 3
PENDIRIAN SMAIT INSANTAMA
PENGANTAR 6
Kondisi Awal
Awalan Strategis 8
Program Unggulan
9 10
Torehan Prestasi
Konsep Pendidikan Karakter Siswa
29 31 33 34 35
42
Meluluskan Angkatan Pertama Kisah Pak Uno Dari Bogor hingga 9 Cabang
PERJALANAN DIMULAI DARI SD Kondisi Awal Program Unggulan Torehan Prestasi Meluluskan Angkatan Pertama Kisah Pak Nono
13 14 15 16 17
PENDIRIAN SMPIT INSANTAMA Kondisi Awal Program Unggulan Torehan Prestasi Meluluskan Angkatan Pertama
21 23 24 25
di Seluruh Indonesia Apresiasi Yayasan Kata Mereka Alumni Insantama
Tasyakuran 12 Tahun Insantama Mars Insantama
Hymne Insantama
44 48 56 57 58 59
PERNYATAAN IDENTITAS
BETTER EDUCATION FOR BETTER LIFE
SDIT Insantama SEKOLAH PARA JUARA
SMPIT Insantama SEKOLAH CALON PEMIMPIN
SMAIT Insantama SEKOLAH CALON PEMIMPIN
Visi. Mewujudkan SDIT Insantama sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia
Visi. Mewujudkan SMPIT Insantama sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia
Visi. Mewujudkan SMAIT Insantama sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia.
Misi. Menyelenggarakan pendidikan dasar berlandaskan Islam yang memadukan aspek pembentukan kepribadian Islam, dasar-dasar penguasaan tsaqofah Islam dan sains teknologi, dalam suasana budaya pendidikan yang religius serta didukung oleh peran serta orang tua dan masyarakat.
Misi. Menyelenggarakan pendidikan menengah pertama berlandaskan Islam yang memadukan aspek pembentukan kepribadian Islam, penguasaan tsaqofah Islam dan sains teknologi dalam suasana budaya pendidikan yang religius serta didukung oleh peran serta orang tua dan masyarakat.
Misi. Menyelenggarakan pendidikan menengah atas berlandaskan Islam yang memadukan aspek pemantapan kepribadian Islam, penguasaan tsaqofah Islam dan sains teknologi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, dalam suasana budaya pendidikan berpesantren serta didukung oleh peran serta orang tua dan masyarakat.
Tujuan 1. Terdidiknya anak muslim sehingga menjadi manusia yang cerdas, aktif dan berkepribadian Islam. 2. Terwujudnya sebuah institusi pendidikan SD secara terpadu yang memenuhi kriteria good organization. 3. Terwujudnya lingkungan pendidikan integratif antara aspek afektif, kognitif dan psikomotorik dalam suasana pendidikan Islami. 4. Tergalangnya peran serta masyarakat secara optimal dalam membina anak-anak.
Tujuan 1. Terwujudnya siswa yang mantap berkepribadian Islam, menguasai tsaqofah Islam dan sains teknologi. 2. Terwujudnya lembaga pendidikan menengah pertama Islam terpadu yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia.
Tujuan 1. Terwujudnya siswa pemimpin masa depan yang mantap dalam kepribadian Islam, penguasaan tsaqofah Islam dan sains teknologi hingga dapat diterima di perguruan tinggi terkemuka di dalam dan luar negeri. 2. Terwujudnya lembaga pendidikan menengah atas Islam terpadu yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia.
12 tahun Insantama
5
.pengantar
Alhamdulillah, dengan izin Allah Swt, Insantama telah berhasil melewati 12 tahun perjalanan bersejarahnya. Setiap saat adalah sejarah bagi Insantama dalam berkhidmat bagi perubahan dan pembangkitan umat melalui bidang pendidikan. Muhammad Ismail Yusanto Ketua Yayasan Insantama Cendekia
6
12 tahun Insantama
Sejak didirikan 16 Juli 2001, SDIT Insantama tumbuh dan berkembang di 10 kota lain di Indonesia. Dimulai dari Kota Bogor sebagai pusatnya, kemudian berdiri cabang Insantama di Serang (Banten), Banjar (Jawa Barat), Bekasi (Jawa Barat), Banjarbaru
(Kalimantan Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan), Cilegon (Banten), Leuwiliang (Kab. Bogor) dan Bandar Lampung (Lampung). Segera menyusul Cabang Kendari (Sulawesi Tenggara) di tahun 2013 ini. Capaian ini patut disyukuri. Namun, sebagai
lembaga pendidikan yang tumbuh dan berimprovisasi tiada henti, Insantama terus berbenah dalam rangka mewujudkan harapan visi dan misi yang telah dipancangkan. Tahun 2001 adalah tahap peletakan dasar yang ditandai dengan menerima dan mendidik 17 siswa SDIT angkatan pertama. Selama dua tahun pertama, SDIT Insantama bekerjasama dengan Yayasan Pesantren Falakiyah dan terus memacu peningkatan sarana fisik. Kegiatan ilmiah yakni Open House, Seminar Pendidikan dan Outbound for Moslem Kids merupakan bagian trademark dan keunikan Insantama. Kegiatan ini bahkan menjadi trend setter di lingkungan pendidikan Kota Bogor. Pembangunan sarana fisik SDIT terus dilaksanakan sesuai dengan rencana induk oleh Yayasan Insantama Cendekia pada periode 2002-2004. Pada periode 2004-2007, perkembangan Insantama semakin signifikan. Tahun 2005, dimulai era pembukaan Cabang Insantama, yaitu Serang (Banten) dan Banjar (Jawa Barat). Tahun 2007 kembali dibuka Cabang Insantama di Bekasi (Jawa Barat) dan Banjarbaru (Kalimantan Selatan).
Tahun 2006 sejalan dengan dihasilkannya lulusan angkatan pertama SDIT Insantama, pembangunan kampus SMPIT dimulai. Di tahun 2007 ini juga mulai dibuka penerimaan siswa SMPIT angkatan I sebanyak 20 siswa ikhwan dan akhwat. Pada Periode 2008-2012 dilaksanakan perintisan pembangunan kampus SMAIT Insantama dan boarding Insantama. Tahun 2010 SMAIT Insantama menerima siswa baru angkatan pertama yang terdiri dari 29 siswa ikhwan dan 27 siswa akhwat sekaligus penerimaan santri boarding Insantama. Pada tahun 2010 juga bertambah 2 cabang yakni SDIT Insantama Makasar dan SDIT Insantama Cilegon (Banten) dan menyusul SDIT Insantama Leuwiliang serta SDIT Insantama Bandar Lampung (Lampung) pada tahun 2011. Selain cabang SDIT, didirikan pula SMPIT Insantama Banjarbaru pada tahun yang sama. Pada tahun 2013 ini SDIT Insantama Kendari (Sulawesi Tenggara) resmi dibuka. Perkembangan terus terjadi. Harapan stakeholders Insantama, baik dari internal tenaga pendidik dan non kependidikan maupun dari
eksternal orang tua siswa terus meningkat. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan dan layanan pendukungnya juga terus dilaksanakan oleh Yayasan Insantama guna memenuhi harapan dari seluruh stakeholders. Namun, sebagai lembaga pendidikan yang terus tumbuh dan berimprovisasi tiada henti, Insantama terus berbenah. Semua ini agar visi dan misi yang telah dipancangkan benarbenar dapat diwujudkan oleh seluruh keluarga besar Insantama. Benefitnya pun dapat dirasakan oleh semua pihak yang terlibat di dalamnya dan masyarakat sekitarnya serta umat tentunya. Insya Allah. Pembaca yang budiman, buku ini dihadirkan tak ada maksud lain kecuali sebagai bagian dari rasa syukur atas nikmat Allah SWT atas berlangsungnya pendidikan Insantama selama 12 tahun ini. Penuh harapan kami agar Insantama benar-benar dapat memberi manfaat sebesar-sebesarnya bagi pendidikan umat sekarang dan nanti. Agar lahir para juara sejati dan pemimpin sejati yang berjiwa pejuang, pantang menyerah, setia pada syariat, dan tetap tawadlu’.
Generasi awal itu kini telah dewasa dok. SDIT di Gedung Falakiyah
12 tahun Insantama
7
Awalan Strategis Penyelenggaraan pendidikan Insantama diarahkan untuk dapat memenuhi visi dan misi yang telah ditetapkan yang terangkum dalam terma Sekolah Unggulan. Untuk itu kebijakan strategis yang ditempuh adalah memastikan terselenggaranya prasyarat 6i menuju Sekolah Unggulan. Yayasan Insantama Cendekia juga berkomitmen untuk menempuh 6 Langkah Strategis agar prasyarat yang digariskan dapat menjadi kenyataan
6i menuju Sekolah Unggulan Sistem Tertata RapI
Tersedianya gedung mandiri
8
12 tahun Insantama
Guru mumpunI
Terselenggaranya proses belajar mengajar dan pembinaan siswa secara lancar dan berkualitas.
Karyawan berdedikasI
Sarana memadaI
Terselenggaranya administrasi pendidikan, siswa, personalia, sarana prasarana, keuangan, secara modern berstandar ISO 9000
Terselenggaranya pelayanan siswa secara total tanpa kompromi.
Dana mencukupI
Pencapaian jumlah siswa yang terus tumbuh dan sinambung.
Dukungan Relasi TerkinI
Terbentuknya Brand Image SIT Insantama sebagai Sekolah Unggulan
KONSEP PENDIDIKAN ISLAM TERPADU Sesuai namanya, konsep pendidikan SIT Insantama adalah pendidikan Islam terpadu. Pendidikan Islam maknanya, ide, gagasan hingga mewujud konsep pendidikan berikut aplikasinya selalu didasarkan dan diselenggarakan dalam koridor Islam. Konsep ini dicirikan secara kuat dan khas yang terangkum pada tiga aspek keterpaduan, yakni (1) Keterpaduan Kurikulum Kepribadian Islam, Tsaqofah Islam dan Ilmu Kehidupan, (2) Keterpaduan Pendidikan Sekolah, Keluarga dan Masyarakat serta (3) Keterpaduan Sekolah, Pesantren dan Masjid. 1. Keterpaduan Kurikulum Kepribadian Islam, Tsaqofah Islam dan Ilmu Kehidupan Pendidikan Islam yang merupakan upaya sadar, terstruktur, terprogram dan sistematis bertujuan untuk membentuk manusia yang berkarakter, yakni (1) berkepribadian Islam, (2) menguasai tsaqofah Islam, (3) menguasai ilmu kehidupan (pengetahuan dan teknologi). Tujuan ini merupakan konsekuensi keimanan seorang muslim dalam seluruh aktivitas kesehariaannya. Identitas kemusliman akan nampak pada kepribadian seorang muslim, yakni pada pola berpikir (aqliyah) dan pola bersikapnya (nafsiyah) yang distandarkan pada aqidah Islam. Islam mendorong setiap muslim untuk maju dengan cara men-taklif-nya (memberi beban hukum) kewajiban menuntut ilmu, baik ilmu yang berkaitan langsung dengan Islam (tsaqofah Islam) maupun ilmu pengetahuan umum (iptek). Menguasai ilmu kehidupan (iptek) dimaksudkan agar umat Islam dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT dengan baik di muka bumi ini. Lebih dari itu, Islam bahkan menjadikannnya sebagai fardlu kifayah, yaitu suatu kewajiban yang harus
dikerjakan oleh sebagian rakyat apabila ilmuilmu seperti teknik, kedokteran, pertanian dan sebagainya sangat dibutuhkan umat. 2. Keterpaduan Pendidikan Sekolah, Keluarga dan Masyarakat Secara faktual, pendidikan melibatkan tiga unsur pelaksana, yakni keluarga, sekolah dan masyarakat. Kondisi faktual obyektif pendidikan saat ini, ketiga unsur pelaksana tersebut belum berjalan secara sinergis di samping masing-masing unsur tersebut juga belumlah berfungsi secara benar. Sinergi negatif antar ketiganya, memberikan pengaruh kualitas proses pendidikan secara keseluruhan. Dengan melakukan optimasi proses belajar mengajar serta melakukan upaya minimasi pengaruh negatif yang ada dan pada saat yang sama meningkatkan pengaruh positif pada anak didik, diharapkan pengaruh yang diberikan pada pribadi anak didik adalah positif sejalan dengan arahan Islam. Selanjutnya, dibuka lebar ruang interaksi dengan keluarga dan masyarakat agar dapat berperan optimal dalam menunjang proses pendidikan. Sinergi pengaruh positif dari faktor pendidikan sekolah – keluarga – masyarakat
inilah yang akan menjadikan pribadi anak didik yang utuh sesuai dengan kehendak Islam. 3. Keterpaduan Sekolah, Pesantren dan Masjid Untuk meciptakan kultur sekolah yang bersih dari pengaruh negatif masyarakat, program fullday school (di tingkat SDIT) dan boarding school (SMPIT dan SMAIT) merupakan alternatif yang dapat dilakukan. Karena itu, tiga poros sekolah, asrama/pesantren dan masjid yang berperan penting dalam pengembangan SDM tapi selama ini terpisah-pisah, harus dapat diharmonisasikan. Sekolah berfungsi untuk mengintroduksikan kurikulum pendidikan secara formal sesuai dengan jenjang yang ada. Asrama merupakan sarana di luar sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pendidikan formal. Sikap disiplin, kemandirian, kepemimpinan dan tanggung jawab dapat diciptakan dalam asrama. Sedangkan masjid merupakan pusat kegiatan keislaman siswa. Di masjid, siswa akan melakukan shalat berjamaah, pembinaan kepribadian dan kegiatan lainnya. Jika ketiganya diintegrasikan, diharapkan akan tercipta budaya sekolah yang ideal.
12 tahun Insantama
9
SDIT INSANTAMA
7 KARAKTER SISWA
10
12 tahun Insantama
Terwujudnya siswa SDIT Insantama yang memiliki 7 karakter : 1. Anak didik yang sholih, bertaqwa kepada Allah SWT yang tercermin pada: - Aqidah yang lurus, cinta Allah dan Rosulullah - Ketekunan beribadah dengan cara yang benar sesuai syariah - Memiliki akhlaq yang mulia - Memiliki kepribadian Islam yang kuat 2. Anak didik memiliki perkembangan Multiple Intelligences yang baik 3. Anak didik mampu membaca dan menulis bahasa Al Quran serta menghafal minimal 2 juz Al Quran dan hadist pendek 4. Anak didik yang mandiri dan terampil 5. Anak didik yang cinta terhadap ilmu dan memiliki semangat belajar yang tinggi 6. Anak didik yang memiliki pengetahuan ilmu kehidupan yang cukup dan memahami cara belajar yang baik 7. Anak didik memiliki sifat dan jiwa kepemimpinan
SMPIT INSANTAMA
SMAIT INSANTAMA
Terwujudnya siswa SMPIT Insantama yang memiliki 7 karakter : 1. Siswa memiliki pemahaman Islam yang akan menuntunnya untuk senantiasa berfikir Islami. 2. Siswa memiliki nafsiyah Islam, yaitu bertingkah laku sesuai dengan ajaran Islam yang merupakan perwujudan ketaatan terhadap ajaran Islam dalam aspek ibadah, makanan, minuman, akhlak, muamalah, aqidah, syari’ah, dan dakwah, serta fiqih kontemporer. 3. Siswa memiliki kemampuan pendukung seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris, hafal Al-Qur’an minimal 2.5 juz, hafal ayatayat dan hadits-hadits pilihan. 4. Siswa memiliki kemampuan dasar Tsaqofah Islam untuk bekalnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama menguasai ilmu alat dasar agama. 5. Siswa mempunyai penguasaan ilmu kehidupan yang cukup sehingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 6. Siswa memiliki kemampuan dasar manajemen dan kepemimpinan yang aplikatif, yang akan mendorongnya untuk bersikap mandiri dalam penerapan prinsip perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan kegiatan. 7. Siswa mengenal berbagai pengetahuan dasar tentang beberapa jenis kegiatan produktif yang dapat dikembangkan.
Terwujudnya siswa yang memiliki 7 karakter : 1. Siswa memiliki pemahaman Islam yang akan menuntunnya untuk senantiasa berfikir Islami. 2. Siswa memiliki nafsiyah Islam, yaitu bertingkah laku sesuai dengan ajaran Islam yang merupakan perwujudan ketaatan terhadap ajaran Islam dalam aspek ibadah, makanan, minuman, akhlak, muamalah, aqidah, syari’ah, dan dakwah, serta fiqih kontemporer. 3. Siswa memiliki kemampuan pendukung seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris, hafal Al-Qur’an minimal 2.5 juz, hafal ayat-ayat dan hadits-hadits pilihan, dan ushul fiqh. 4. Siswa memiliki kemampuan Tsaqofah Islam untuk bekalnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama menguasai ilmu alat agama. 5. Siswa mempunyai penguasaan ilmu kehidupan yang cukup sehingga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada perguruan tinggi ternama di dalam dan luar negeri. 6. Siswa memiliki kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang aplikatif, yang akan mendorongnya untuk bersikap mandiri dalam penerapan prinsip perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan kegiatan. 7. Siswa menguasai berbagai pengetahuan kegiatan produktif yang dapat dikembangkan.
12 tahun Insantama
11
PERJALANAN DIMULAI DARI SD
12
12 tahun Insantama
Kondisi Awal Subhanallah, SDIT Insantama didirikan hanya dengan dana yang sangat minim. Saat itu, Yayasan Insantama Cendekia hanya memiliki sedikit dana sebagai hasil dari mengerjakan sebuah proyek. Dana tersebut kemudian digunakan untuk menyewa tiga ruangan kelas dan kantor, membeli meja kursi dan peralatan kantor sederhana serta dana operasional awal. Meja kursi siswa dibuat sendiri. Meja dan kursi kantor serta almari dibeli di tempat penjualan barang-barang ‘second’ supaya murah. Dengan dana itu pula yayasan merekrut 5 orang tenaga awal, yaitu 2 orang guru, seorang kepala sekolah, seorang OB dan seorang TU, di samping seorang sopir antar jemput siswa. Siswa angkatan pertama hanya 7 orang. Yayasan harus menyediakan mobil sendiri untuk antar jemput, karena waktu itu siapa yang mau menyediakan jasa antar jemput dengan siswa yang hanya 17 orang dan itu pun menyebar tempat tinggalnya? Dana yang diperoleh dari SPP sebesar Rp 65.000 per bulan tidak cukup untuk gaji dan biaya operasional. Karenanya, tiap bulan yayasan harus mencari sumber dana lain guna mencukupi kebutuhan rutin bulanan dan lainnya. Lambat laun, seiring dengan meningkatnya kepercayaan orang tua siswa, jumlah siswa SDIT Insantama terus meningkat. Dari semula hanya satu kelas, menjadi dua kelas hingga sekarang menerima empat kelas tiap angkatan.
Kisah Di Balik Lahan Baru Dengan bermodal keyakinan dan tekad kuat, akhirnya Insantama resmi pindah ke lahan baru. Tepatnya pada tahun keempat atau 2005. Ada sejumlah faktor yang menjadi pendorong kepindahan itu. Pertama, perkembangan Insantama membutuhkan lahan, jumlah kelas, dan fasilitas lebih banyak. Kedua, keinginan yayasan untuk memiliki lokal sekolah mandiri, karena selama ini menyewa di lokal milik Yayasan Falakiyah Pagentongan. Proses perpindahan melahirkan tantangan yang harus dihadapi. Diantaranya adalah bagaimana bersosialisasi dengan lingkungan baru, menjalin hubungan dengan warga setempat, serta proses administrasi legal perizinan. Yayasan melakukan komunikasi dengan warga, presentasi di depan mereka, dan alhamdulillah warga menyambut dengan baik kehadiran Insantama. Ada juga hal teknis menyangkut penataan ruang baru dan proses kepindahannya. Atas izin Allah Swt, dengan bantuan seluruh pihak, Insantama pun pindah ke lahan baru.
Suasana belajar di dalam kelas (dok. sdit)
Pembangunan Fisik dan Citra Mengingat kemampuan pendanaan yang sangat terbatas, maka yayasan menerapkan strategi sekolah tumbuh. Maksudnya, Insantama membangun sarana prasarana fisik sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dana. Karena itu, meski sudah 12 tahun berjalan, belum semua sarana fisik bisa tercukupi. Insantama masih terus membangun. Alhamdulillah, dengan strategi ini, sarana prasarana fisik relatif dapat dipenuhi. Sementara dari segi citra, yayasan membangunnya melalui pendekatan kualitas. Maksudnya, tidak ada citra yang lebih bagus dari sebuah lembaga pendidikan seperti Insantama ini kecuali kualitas pendidikan itu sendiri. Sarana dan prasarana fisik hanya penunjang. Penentu dari kualitas pendidikan utamanya –sesungguhnya - adalah guru. Oleh karena itu, Insantama sangat selektif dalam rekrutmen guru. Guru harus benar-benar memenuhi kualitas kafaah (cakap dan ahli), amanah (terpercaya) dan himmatul amal (memiliki etos kerja tinggi). Alhamdulillah strategi ini pun berjalan sangat baik. Terbukti meski secara fisik, Insantama kalah dibanding dengan banyak sekolah sejenis, tapi kepercayaan masyarakat terus tumbuh. Itu membuktikan bahwa orangtua dalam memilih sekolah Insantama lebih memperhatikan aspek-aspek edukatif ketimbang aspek fisik. Meski begitu, pembangunan dan pengembangan secara fisik juga telah menjadi komitmen yayasan untuk terus ditingkatkan.
12 tahun Insantama
13
Program Unggulan
bentuk perlombaan dengan mengikutsertakan seluruh siswa SDIT Insantama dari kelas 1 sampai kelas 6.
Ekspresi
Kepompong Ramadhan
Program pengembangan diri ini merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib diikuti siswa sebagai proses memberikan dasar-dasar penguasaan dan peningkatan keterampilan hidup (life skill) siswa. Program yang diberikan secara berjenjang yakni Ekspresi Wajib dan Ekspresi Pilihan. Ekspresi wajib berupa Renang (Swimming), Berkebun (Farming), dan Memasak (Cooking). Ekspresi Pilihan diberikan bagi kelas 4 dan 5 bertujuan untuk menyalurkan minat siswa. Siswa diwajibkan memilih salat satu program pilihan yakni Bela diri, Kepanduan, Jurnalistik, Saintis, Dokter Cilik, Ketik Buta, serta Teknologi Informasi dan Komputer.
Kegiatan Ramadhan ini dilaksanakan menjelang datangnya bulan Ramadán sampai bulan Syawal. Terinspirasi filosofi metamorfosis kupu-kupu maka kegiatan Kepompong Ramadhan ini dibagi menjadi 3 tahapan kegiatan, yakni: (1) Kegiatan Pra Ramadhan (Fase Ulat) meliputi acara-acara: Opini Ramadhan (mari siapkan diri menyambut bulan Ramadhan), Menghias dan membersihkan kelas yang memperebutkan trophy bergilir Kepala Sekolah, Latihan ibadah puasa sunnah bulan Sya’ban, Tabligh Akbar pada apel senin, mengenai keutamaan bulan Ramadhan, dan Jum’at Spesial, meliputi acara Tarhib Ramadhan, Cucurak plus dan Bermaaf-maafan (tambahan menu spesial dari dana sanlat); (2) Kegiatan Sanlat Ramadhan (Fase Kepompong), secara umum agenda acara sebagai berikut: Musabaqoh Pengumpulan ZIS, Pembagian ZIS dan baksos (sopir, yatim piatu dan tetangga), tadarus dan menulis Al Qur’an, Penguatan Materi Nafsiyah Islam, Permaian edukatif, Saling memberi hadiah, Mabit, dan Visiting; serta (3) Kegiatan Pasca Ramadhan (Fase Kupu-kupu), berupa halal bihalal siswa pada hari pertama masuk setelah libur lebaran.
HKS (Hari Kreatifitas Siswa) HKS diselenggarakan untuk mendorong tumbuh kembang siswa dalam menggali multi kecerdasan yang dimilikinya. Dilaksanakan 3 kali (selama 5 hari) dalam setahun. HKS pertama bertem permainan tradisional, HKS kedua bertema olahraga, olimpiade MIPA dan pengetahuan umum dan HKS ketiga bertema seni peran (drama) dari setiap kelas. HKS dilaksanakan dalam
14
12 tahun Insantama
Insantama Market Day Kegiatan ini dilaksanakan untuk merangsang jiwa kewirausahaan dalam diri siswa terutama kelas 3 sampai kelas 6. Selain itu memberikan pengalaman dalam melakukan jual beli/transaksi yang sesuai dengan tuntunan Islam. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam setahun.
Mabit Angkatan Kegiatan ini diselenggarakan untuk menunjang pembentukan karakter syakhshiyyah Islamiyyah. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk menginap di sekolah bagi kelas I dan II dan menginap di luar kelas bagi kelas III sampai VI. Dilaksanakan setiap angkatan sekali dalam setahun kecuali kelas VI dilaksanakan dua kali.
Visiting Angkatan Kegiatan ini untuk diselenggarakan untuk menunjang pembelajaran siswa di kelas. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki fasilitas dalam memberikan gambaran riil tentang objek-objek materi pelajaran sekolah. Adapun tempat kunjungan kelas 1 sampai 3 masih di sekitar kota Bogor. Sedangkan untuk kelas 4 sampai 5 mengunjungi tempat-tempat di Jakarta ke Taman Mini, Museum Jakarta Tua, dan lain-lain.
Torehan Prestasi 1. Juara 2 Lomba Karya Tulis Bogor Kids Festival “Save our water, save our life” , 2009 2. Juara 1 Lomba Tahfidz Juz Amma Al Quran Kategori Kelas 1-3 Festival Ramadhan 1430 H Kota Bogor, 2009 3. Juara 2 Lomba Tahfidz Juz Amma Al Quran Kategori Kelas 1-3 Festival Ramadhan 1430 H Kota Bogor, 2009 4. Juara 1 Lomba Tahfidz Juz Amma Al Quran Kategori Kelas 4-6 Festival Ramadhan 1430 H Kota Bogor, 2009 5. Juara 3 Lomba Tahfidz Juz Amma Al Quran Kategori Kelas 4-6 Festival Ramadhan 1430 H Kota Bogor, 2009 6. Juara 1 Olimpiade IPA Tingkat SD Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2009 7. Juara 2 Kompetensi Teknologi Komputer Tingkat SD Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2009 8. Juara 3 Olimpiade Matematika Tingkat SD Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2009 9. Juara 3 Kompetensi Seni Lukis Tingkat SD Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2009 10. Juara 1 Cerdas Cermat Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2010
11. Juara 1 Cerdas Cermat Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2010 12. Juara 1 Kaligrafi Putra Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2010 13. Juara 2 Olimpiade IPA Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2010 14. Juara 2 Hifzil Quran Putra Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2010 15. Juara 3 Kaligrafi Putri Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2010 16. Juara 2 Hifzil Quran Putra Sapta Lomba PAI SD Kota Bogor, 2010 17. Juara 3 Hifzil Quran Putri Sapta Lomba PAI SD Kota Bogor, 2010 18. Juara 2 Lomba Hafalan Quran kategori SD Festival Anak Bogor, 2010 19. Juara 3 Cerdas Cermat Sapta Lomba PAI Kota Bogor, 2011 20. Juara 3 Olimpiade MIPA Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2011
21. Juara 2 Cerdas Cermat Sapta Lomba PAI Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor, 2011 22. Juara 2 Hankering for Memorizing the Holy Qur’an (hafizh) tingkat SD/MI se-Bogor Raya, SMA 1 Bogor, Kota Bogor, 2012 23. Juara 2 Show off your talent in Da’i Competition (Foundation) tingkat SD/MI seBogor Raya, SMA 1 Bogor, Kota Bogor, 2012 24. Juara 3 Lomba Puisi Islami tingkat Kota Bogor Muharam IT ABN Ceria 1434 H, 2012 25. Juara 1 Lomba Tahfiz Quran tingkat Kota Bogor Muharam IT ABN Ceria 1434 H, 2012 26. Juara 1 Gerakan dan Bacaan Sholat (Berjama’ah) KKG PAI, Pekan kreatifitas dan Seni Pendidikan Agama Islam SD Kemenag Tingkat Kota Bogor, 2013 27. Juara 2 Musabaqqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) Puteri, Pekan Kreatifitas dan Seni Pendidikan Agama Islam SD, Kemenag Tingkat Kota Bogor, 2013 28. Juara 2 Lomba Guru Berprestasi Kec. Bogor Barat, 2010 29. Juara 3 Lomba Guru Berprestasi Kec. Bogor Barat, 2010 30. Juara 3 Lomba Kepala Sekolah Berprestasi Kota Bogor, 2013
12 tahun Insantama
15
Meluluskan Angkatan Pertama Inilah kisah mengharukan dari para “pelopor” SDIT Insantama. Tak disangka, siswa kelas 6 angkatan pertama mampu menolak tawaran contekan dari seorang pengawas. Sejak kisah menggugah ini, Insantama menjadi sekolah yang terkenal dengan kejujurannya dalam ujian. Yuk simak… Tidak bisa dipungkiri bahwa nama baik sekolah salah satunya dapat dilihat dari seberapa jauh persentase kelulusan siswanya pada saat Ujian Nasional (UN) dan tentu juga nilai yang mereka dapatkan. Banyak sekolah yang berupaya keras untuk melakukan berbagai upaya agar nilai yang didapatkan siswa-siswanya dapat tinggi semua, atau bahkan mendapatkan nilai tertinggi
di wilayah kecamatan atau bahkan se-Kota Bogor. Oleh karenanya, tidak kaget bila ada pembentukan tim-tim sukses di masing-masing sekolah, yang akan melakukan upaya-upaya tidak sewajarnya untuk mendongkrak nilai siswanya. Terus terang hal ini juga menjadi kecemasan guruguru SDIT Insantama, apalagi ini adalah lulusan Angkatan I. Harus ada strategi khusus yang mesti dilakukan, setidaknya untuk membuktikan bahwa lulusan Insantama tidak kalah dengan sekolahsekolah lainnya. Beberapa strategi yang dilakukan tim guru adalah: a. Menguatkan kemampuan akademik siswa. Guru melakukan identifikasi dan mengklasifikasi siapa diantara anak-anak yang 16
12 tahun Insantama
masih perlu mendapatkan penguatan materi. Hasil identifikasi juga disampaikan kepada orangtua agar mereka juga dapat membantu melakukan pendampingan dan penguatan pada saat di rumah. Penambahan intensitas latihan soal dan peningkatan kualitas soal terus dilakukan. Komunikasi juga terus menerus dijalin dengan para orangtua untuk
menyampaikan seberapa besar kemajuan yang diraih anak-anak. b. Para guru pembimbing kelas VI harus juga terampil dalam memahami kisi-kisi ujian yang sudah diberikan. Keterampilan ini menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan asupan soal yang berbobot untuk para siswa, syukursyukur jika ada model soal yang sama dengan soal-soal pada saat UN nanti. c. Menyiapkan mental anak. Ini penting karena akan berpengaruh pada hasil UN anak. Bila secara materi soal mereka sudah siap tapi secara mental mereka kurang siap seperti terlihat pada rasa kurang percaya diri, grogi, dan sebagainya, tentu hasil yang didapatkan
juga akan tidak optimal. Oleh karena itu guru kelas VI diberi amanah untuk menjaga mental mereka, bahwa UN adalah hal yang biasa dan tidak perlu merasa takut. d. Penanaman kejujuran pada diri anak. Strategi ini tidak perlu dengan susah-payah diupayakan karena konsep kejujuran ini sudah ditanamkan dalam diri anak-anak sejak kelas 1 dengan slogan yang tidak asing lagi yang terus didengung-dengungkan, yakni ‘Jujur Mulia Nyontek Hina’. Strategi ini memang mengharuskan setiap anak untuk percaya pada kemampuan diri dan tidak perlu mencari tahu jawaban ke teman yang lainnya (alias nyontek). Suatu hal yang sangat disyukuri ketika salah satu siswa sesaat setelah selesai UN menyatakan bahwa dirinya tadi tidak mau diberi tahu jawaban oleh guru pengawas yang dengan sengaja membocorkan jawaban ketika mereka mengerjakan soal-soal UN. Subhanallah, berarti mereka benar-benar telah dapat bersikap jujur dalam situasi apapun. Alhamdulillah… setelah hasil UN diumumkan ternyata nilai anak-anak tidak kalah dengan anak-anak dari sekolah lainnya. Ini terlihat dari nilai beberapa anak yang berhasil menembus ke beberapa sekolah SMP Negeri unggulan di Kota Bogor, seperti SMPN 1 dan SMPN 4. Alhamdulillah, kualitas alumni SDIT Insantama mulai diperhitungkan di Kota Bogor, karena capaian nilai akademis dan sikap mentalnya yang anti nyontek. Alhamdulillah.
Tutur
Kisah Pak Nono Hartono Kepala Sekolah Pertama SDIT Insantama Menjadi kepala sekolah sesungguhnya bukanlah hal yang baru buatnya. Sebelum menjadi kepala sekolah di Insantama Pak Nono (begitu sapaan akrabnya) sudah pernah mendapat amanah serupa, menjadi kepala sekolah SMP sekaligus SMA di sebuah boarding school di daerah Ciawi, Bogor. Meski sosoknya tinggi gemuk, supel, luwes, murah senyum namun wibawanya tetaplah terpancar. Tapi tetap saja mendapat tawaran menjadi kepala sekolah di SDIT Insantama merupakan sebuah tawaran yang sulit untuk dijawab. Setidaknya perlu waktu kurang satu minggu untuk memikirkannya. Setelah merasa yakin dan mantap, dengan mengucap bismillah akhirnya ia menerima tawaran itu, menjadi kepala sekolah SDIT Insantama pertama. Tahun pertama ini ditandai dengan kekuatan mental dan kebesaran hati karena sebagai kepala sekolah ia harus
dapat merangkap dan siap menggantikan posisi lainnya bila berhalangan hadir. Bila guru tidak hadir, otomatis kepala sekolah yang turun tangan menggantikannya. Pun demikian bila ternyata OB tidak hadir, maka kepala sekolahlah yang bertugas menyiapkan ruangan dan halaman sekolah agar tampak bersih dan rapi. Pengalaman yang paling menarik adalah ketika ada kendala di lapangan terkait catering makan siang, maka kepala sekolah harus belanja ke Dramaga untuk membeli makan siang anakanak berupa nasi, sayur, dan lauk. Mengapa harus ke Dramaga? Sebab di sanalah tersebar rumah makan ala mahasiswa IPB yang harganya sangat terjangkau. Tidak kalah pentingnya adalah bagaimana kepala sekolah harus berkoordinasi dengan sekolah terdekat (ke SDN Gunung Batu 1) untuk menyiapkan bahan ulangan anakanak karena memang keberadaan Insantama masih belum dikenal saat itu, apalagi oleh Dinas Pendidikan Kota Bogor. Saat itu memang belum ada proses untuk melakukan pengajuan ijin operasional sekolah. Untuk menyiapkan bahan soal ulangan yang sesuai dengan frame dinas tentu harus mendapatkan soal-soal
terbitan dinas. Alhamdulillah, atas kebesaran hati Ibu Kepala SDN Gunung Batu 1 waktu itu, beliau bersedia memfotocopikan soal-soal yang ada untuk bisa dijadikan sebagai bahan ulangan anak-anak. Ups, tentu saja hal ini tanpa sepengetahuan pihak Dinas Pendidikan (sekali lagi, waktu itu!). Dan kini, pencapaian SDIT Insantama di umurnya yang ke-12, telah jauh melebihi ekspektasi saya. Alhamdulillah Insantama telah dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Ini terlihat dari tren jumlah siswa yang terdaftar yang terus meningkat, juga kiprah Insantama dalam memberikan sumbangsihnya dalam kemajuan dunia pendidikan khususnya di Kota Bogor. Tentu masih banyak yang harus diperbuat, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Semoga semakin menguatkan tekad untuk benar-benar dapat mewujudkan Insantama menjadi sekolah yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia‌ Alhamdulillah...Luar biasa...Allahu akbar!
12 tahun Insantama
17
Guru SDIT Ikhwan
18
12 tahun Insantama
Guru SDIT Akhwat
12 tahun Insantama
19
Pendirian
SMPIT Insantama
20
12 tahun Insantama
Berdirinya SMPIT Insantama diawali dari dorongan beberapa orang tua siswa kelas 6 SDIT Insantama yang merasa gamang bila harus mencari sekolah lanjutan untuk putra-putrinya di SMP lain. Kegamangan ini dilihat dari bagaimana budaya dan kehidupan anakanak di sekolah lain yang secara syar’i tidak seperti yang diinginkan. Alasan lain yang paling utama adalah mereka ingin melanjutkan pembinaan yang telah dijalankan oleh SDIT Insantama terutama dalam hal program-programnya. Dorongan inilah yang kemudian ditangkap oleh Yayasan Insantama Cendekia untuk segera menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan rencana mendirikan SMPIT Insantama. Rapat-rapat pun diselenggarakan dengan melibatkan berbagai unsur baik dari unit SDIT Insantama maupun dari yayasan tentunya. Walaupun sebenarnya konsep besar terkait SMPIT Insantama sudah termuat di Buku Induk Sekolah Islam Terpadu Insantama tetapi secara teknik dan penjabarannya perlu diuraikan lebih detail. Apalagi harus juga menyiapkan Sumberdaya Manusianya. Akhirnya dengan tekad bulat diputuskan untuk mulai Tahun Pelajaran 2007/2008 akan dibuka pendaftaran untuk siswa SMPIT Insantama. Sebagai Kepala Sekolah dipercayakan kepada Bp Nono Hartono
dengan dibantu oleh Bp Mulyono Guro dan Ibu Euis Rachmawaty. Semua ditarik dari SDM yang ada di SDIT. Pertimbangannya hanya satu, yakni mereka dianggap sudah terbiasa menghadapi dunia remaja. Pak Nono dinilai sukses membawa SDIT Insantama untuk kemudian dilanjutkan oleh Pak Agung Eko Cahyono, SHut. Sebagai apresiasi, Pak Nono kemudian diangkat menjadi Kepala SMPIT Insantama. Alhamdulillah tahun pertama SMPIT Insantama terdapat 21 siswa yang terdaftar dan dengan berjalannya waktu jumlah ini mampu mencapai angka 30 (sebagai jumlah maksimal kuota kelas) dan di akhir tahun ketiga terdapat 26 orang siswa yang ikut sebagai peserta kegiatan Ujian Nasional. Secara visi dan misi, berdirinya SMPIT Insantama adalah melanjutkan visi misi dan tujuan yang telah dilaksanakan di SDIT Insantama. Pola pendekatan guru dengan siswa juga diarahkan untuk bagaimana siswa pada akhirnya tidak merasa canggung dengan gurunya, pun dengan tidak melupakan bagaimana harus bersikap kepada guru. Kegiatan-kegiatan yang kita laksanakan juga dalam upaya untuk mendukung terbentuknya syakhsiyyah dan meningkatkan keterampilan hidup (life skill) pada anak. Soliditas tim guru menjadi modal besar untuk memberikan pendampingan yang terbaik baik bagi tumbuh kembangnya siswa dalam mewujudkan impian mereka. Dalam proses pembelajaran di SMPIT Insantama, yang terpenting adalah bagaimana membentuk syakhsiyyah Islamiyah (kepribadian Islam) pada setiap siswa. Tanpa dukungan keluarga (orangtua) tentu sulit untuk bisa diwujudkan. Tapi Alhamdulillah, orang tua melalui wadah Forum Orangtua Siswa selalu mendukung akan apa yang kami lakukan.
12 tahun Insantama
21
Di awal berdirinya, dari sisi bangunan, posisi SMPIT Insantama masih menyatu dengan SDIT Insantama. Lokal yang disiapkan untuk SMPIT Insantama adalah 2 buah kelas yang terletak di lantai 2 tepatnya di atas aula SDIT Insantama, 1 kelas untuk ruang kelas VII dan 1 ruang kelas lagi
untuk kantor kepala sekolah sekaligus sebagai ruang guru dan TU. Tak ketinggalan, lorong di antara 2 kelas ini juga digunakan sebagai ruang pameran hasil karya siswa yang terkumpul. Disamping 3 guru yang sudah diberi amanah yayasan untuk standby di SMPIT Insantama, terdapat guru-guru lain yang secara tugas juga masih memegang amanah di SDIT Insantama, diantaranya Ibu Susilowati, Ibu Nurmiati, dan Bapak Yanto Sugianto. Bisa dibayangkan
22
12 tahun Insantama
bagaimana guru dengan jumlah yang terbatas ini diharuskan mengajar 13 mata pelajaran yang ada. Tentu masing-masing orang mendapat tugas mengajar bisa lebih dari satu alias borongan, termasuk kepala sekolah harus turun tangan untuk membantu mengajar. Tentu saja tugas awal di SMPIT Insantama adalah bagaimana membuat sistem yang ada untuk dapat dijadikan sebagai pegangan untuk kelanjutan proses pembelajaran tahun depan. Segala daya harus dikeluarkan untuk mencari formulasi yang tepat agar semua proses dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan yang kami inginkan. Alhamdulillah, tahun pertama SMPIT Insantama diberi siswasiswa yang ajaib yang dengan pola pendekatan khas Insantama mereka bisa senantiasa diajak berkompromi untuk melakukan berbagai bentuk kegiatan, walau masih dengan pola trial and error. Dari merekalah segala ide dan kreativitas muncul, yang belakangan itu menjadi modal dan kekuatan untuk melakukan program-program pembelajaran lanjutan di SMPIT Insantama. Tahun kedua pada Tahun Pembelajaran 2008/2009 SMPIT Insantama sudah menempati lokal kelas baru di lantai 1 gedung 2. Walaupun dalam proses pembelajaran banyak halangan yang masih dirasakan, terutama suara gaduh para pekerja yang menyelesaikan bangunan, namun semangat untuk memberikan yang terbaik kepada semua siswa memberikan energi lebih.
Membangun Sarana Fisik dan Citra Sekolah Calon Pemimpin Alhamdulillah, jika pada tahun kedua, SMPIT Insantama sudah menempati lokal kelas baru di lantai 1 Gedung 2, maka pada tahun 2012, semua kegiatan pembelajaran SMPIT Insantama sudah menempati area di lantai 1, 2 dan 3 di Gedung 2. Suara gaduh pekerja sudah tidak terdengar lagi, karena sudah berpindah ke seberang gedung 2 (hehehe...). Seiring pembangunan dan penataan fisik, penguatan citra sekolah pun dilakukan. ‘Sekolah Calon Pemimpin’, itulah slogan khas yang dicitrakan sejak awal pembentukan SMPIT Insantama. Slogan yang sama dengan SMAIT Insantama. Berbeda dengan SDIT dengan slogannya ‘Sekolah Para Juara’. Di SMPIT Insantama, siswa diberikan dasar-dasar ilmu kepemimpinan dan manajemen, yang nanti akan diperkuat lebih mantap di jenjang SMAIT Insantama. SMPIT Insantama melatih siswasiswanya agar lancar dan terbiasa berbicara di depan umum, memimpin forum rapat, presentasi, teamworking, debat, berorganisasi, membuat proposal, menyusun struktur organisasi, hingga menjadi pemimpin di setiap organisasi. Semua dalam takaran siswa SMP. Kepemimpinan diposisikan sebagai bagian dari indikator syakhsiyyah Islamiyyah. Ending-nya, setiap lulusan SMPIT Insantama benar-benar dapat menjadi calon pemimpin pembangkit umat yang pantang menyerah, setia pada syariat dan tetap tawadlu. Ilmu kehidupan bagus, tsaqofah Islamnya mantap dan syakhsiyyah Islamnya oke. Insya Allah.
Program Unggulan SMPIT Insantama juga memiliki beberapa kegiatan tahunan unggulan yang juga mendukung pencapaian tujuan pendidikan dan pembentukan jiwa kepemimpinan masing-masing siswa. Hampir semua acara pun dikoordinir langsung oleh siswa di bawah kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPIT Insantama. Diantaranya: 1. PETA (Pekan Ta’aruf Insantama), yaitu acara penyambutan dan pengenalan kehidupan kampus bagi siswa-siswa baru SMPIT Insantama yang dikemas dalam beragam acara menarik, training dan aktifitas lainnya mengenal Insantama dan Kota Bogor. 2. LDK 1 (Latihan Dasar Kepemimpinan 1) ’Motivaksi Kepemimpinan Dasar’, yaitu acara untuk memberikan pondasi kepemimpinan bagi siswa-siswi tahun pertama SMPIT Insantama berupa training motivaksi (motivasi dan aksi) yang dipungkasi dengan pembuatan Mimpi Besar berikut Peta Jalan untuk 5 tahun ke depan. Diselenggarakan di tahun pertama semester pertama. 3. LDK 2 (Latihan Dasar Kepemimpinan 2) ‘Taklukkan Bogor’ untuk memberikan pondasi sikap mental kepemimpinan dengan cara Longmarch Bogor (berjalan kaki 40 KM) selama 1 hari. Pasca LDK 2, siswa diberi training lanjutan : Teknik Debat. Diselenggarakan di tahun pertama
semester kedua. 4. LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Menengah) ‘Problem Solving Masyarakat Desa’ dengan cara home stay 2 hari 1 malam. Di desa, mereka dilatih untuk melakukan observasi lingkungan, melakukan wawancara, membuat analisis kondisi lingkungan desa dengan tool analisis deskripsi. Diselenggarakan di tahun kedua semester kedua. 5. PERAN (Pesantren Ramadhan), kegiatan pesantren kilat di bulan ramadhan untuk menambah tsaqofah dan menguatkan syakhsiyyah Islam. 6. PERMATA (Perkemahan Bersama Insantama), kegiatan pamungkas Kepanduan di Insantama yang ditujukan untuk menguji kemampuan dan keterampilan kepanduan yang sudah diberikan sebelumnya. Diselenggarakan di tahun kedua semester kedua. 7. INSANTAMA CUP, perlombaan antar kelas di setiap akhir semester ganjil. 8. PESANTREN WISUDA, kegiatan pembinaan akhir menjelang kelulusan. Diberikan untuk mereview semua materi pembelajaran yang telah diberikan selama 3 tahun dengan pemateri khusus yang semuanya adalah para pengurus Yayasan Insantama Cendekia.
12 tahun Insantama
23
Torehan Prestasi Alhamdulillah hingga kini, telah beragam trophy, piala, serta sertifikat penghargaan juga memenuhi lemari kantor SMPIT Insantama, baik dari siswa maupun dari guru-gurunya. Siswa dan guru saling memberi prestasi. Diantaranya adalah (3 tahun terakhir) : 1. Mewakili Kota Bogor dalam Olimpiade IPA Biologi tingkat Provinsi Jawa Barat, 2011. 2. Satu-satunya wakil Kota Bogor dalam Erlangga English Speech Competition Jakarta, 2011. (di-highlight ya) 3. Juara I Lomba Poster Kimia se-Kota Bogor pada Smart Teen Competition, 2011. 4. Juara I Lomba Debat Siswa SMP se-Jabodetabek, 2011.
24
12 tahun Insantama
5. Mewakili Kota Bogor dalam Olimpiade IPA Biologi tingkat Provinsi Jawa Barat, 2012. 6. Juara I Lomba Debat Siswa SMP se-Jabodetabek, 2012. 7. Juara II Lomba Outbound Ilmiah Siswa SMP seJabodetabek pada Smart Teen Competition, 2012. 8. Juara II Olimpiade Sains Nasional Guru SMP Mata Pelajaran IPA Tingkat Kota Bogor, 2012. 9. Juara II Olimpiade Sains Nasional Guru SMP Mata Pelajaran Matematika Tingkat Kota Bogor, 2012. 10. Mewakili Jawa Barat dalam Olimpiade IPA Biologi tingkat Nasional, 2013.
Meluluskan Angkatan Pertama
Proses ujian di SMP sangat berbeda dengan pola di SD. Perbedaan yang paling terlihat adalah sistem bagaimana menentukan kelulusan siswanya. Kelulusan siswa SD prosesnya diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, sementara di SMP kelulusan siswanya ditentukan oleh nilai pada Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Sistem inilah yang membuat para guru di SMPIT Insantama, merasa harus ekstra keras untuk menyiapkan mereka dengan baik dan matang. Hal lain yang juga mendorong kerja keras adalah kenyataan bahwa nama baik sekolah juga ditentukan oleh seberapa besar persentase kelulusan siswanya pada saat Ujian Nasional (UN) dan tentu juga nilai yang mereka dapatkan.
Persoalannya tinggal bagaimana menyiapkan kemampuan akademik para siswa. Walau kemampuan anak-anak heterogen namun semua guru selalu bersemangat untuk memberikan yang terbaik. Terlebih lagi, mereka akan melakukan Ujian Nasional bukan di sekolah sendiri tapi harus bergabung dengan SMP Negeri 6, ini sebagai bentuk konsekuensi dari belum diakreditasinya SMPIT Insantama. Kenyataan ini tentu semakin menambah beban karena sikap mental mereka harus disiapkan agar kelak tetap merasa nyaman meski melakukan ujian nasional di tempat lain. Penanaman kejujuran pada diri anak sebagaimana yang sudah dilakukan di SDIT Insantama terus dilakukan. Alhamdulillah berlangsung mulus tanpa hambatan karena pola pembiasaan ini sudah dilakukan sejak mereka kelas VII, tentu dengan jargon yang sama dengan sewaktu di SDIT Insantama: Jujur Mulia Nyontek Hina. Kepercayaan pada kemampuan diri menjadi modal kuat untuk bisa berlaku jujur, untuk tidak meminta jawaban pada teman sewaktu ujian. Juga ditanamkan bahwa menyontek adalah perbuatan dosa yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Hal ini kembali menuai hasil positif. Sangat disyukuri ketika salah satu siswa SMPIT Insantama pada saat setelah selesai UN berkata bahwa dia menolak manakala ada salah satu siswa dari SMPN 6 yang memberikan contekan bocoran jawaban soal. Subhanallah, anak-anak tetap dapat bersikap jujur, walau dalam situasi yang sangat sulit sekalipun.
12 tahun Insantama
25
Guru SMPIT Ikhwan
26
12 tahun Insantama
Guru SMPIT Akhwat
12 tahun Insantama
27
Pendirian
SMAIT Insantama
28
12 tahun Insantama
Kondisi Awal Jika di tingkat SD mereka diberi dasar-dasarnya, lalu di SMP mulai dimantapkan, maka di tingkat SMA inilah akhirnya akhlak dan pondasi kepribadian Islam yang mereka terima akan benar-benar menjadi kuat dalam diri mereka. Karenanya, kesinambungan proses pendidikan di Insantama merupakan hal yang penting. Dengan prinsip itu, setelah mendirikan SDIT Insantama dan SMPIT Insantama maka pada tahun 2010 Yayasan Insantama Cendekia (YIC) mulai membuka SMAIT Insantama dengan konsep boarding school-nya. Lalu, mengapa harus dengan konsep boarding? Tidak cukupkah siswa dibina di sekolah? Tidak lain dan tidak bukan agar semua siswa menjadi orangorang yang selalu berkepribadian Islam, yang kemanapun mereka pergi, apapun yang mereka lakukan, dan dengan siapapun nantinya mereka hidup, Islam selalu menjadi poros hidup mereka. Yap, Insantama Islamic Boarding School adalah konsep pendidikan ber-asrama (boarding) yang diusung khas Insantama. Program-program yang dilakukan di Insantama IBS bertujuan menciptakan suasana Islami yang kondusif dengan penanaman akhlak Islam dan pembiasaan ibadah shunnah seperti qiroatul Qur’an, shalat dhuha, tahajjud, puasa senin kamis, dan lain-lain, serta menanamkan ilmu-ilmu tsaqofah Islam seperti fiqih, bahasa arab, nahwu, sharaf, tafsir, tahsin al-quran, dan pengkajian kitab-
kitab. Pendidikan di SMAIT Insantama adalah pendidikan Islam terpadu, karena itu pengelolaan pesantren siswa (Islamic Boarding School) merupakan bagian yang saling terkait dan tidak terpisahkan dalam mewujudkan mengimplementasikan konsep pendidikan tersebut. Maka itu, Insantama IBS sifatnya wajib dan menjadi satu kesatuan dengan SMAIT Insantama dan menjadi pilihan bagi para siswa SMPIT Insantama yang mau dan berdomisili di luar Bogor. Maka pada tahun 2010, ditandai dengan dihasilkannya lulusan angkatan pertama SMPIT Insantama, dimulailah penerimaan siswa baru SMAIT Insantama angkatan pertama. Mulai saat itu, berdatanganlah calon siswa-siswi SMAIT Insantama yang datang dari seluruh penjuru Indonesia. SMAIT Insantama dimulai dengan 1 Kepala Sekolah, 3 Guru Ikhwan, 2 Guru Akhwat, 1 Tenaga TU dan 1 OB serta menerima siswa angkatan pertama yang terdiri dari 29 siswa ikhwan dan 27 siswa akhwat. Pada saat yang sama, boarding juga sudah mulai beroperasi dengan dipimpin oleh 1 Mudir dan 2 wakil Mudir serta 5 Muaddib dan Muaddibah. Subhanallah, baru setahun berjalan, ternyata siswa-siswa SMAIT Insantama telah meraih banyak gelar juara dalam berbagai ajang lomba, baik lokal, maupun regional. Diantaranya adalah : 1. Juara 3 Trophy Bergilir MENPORA Lomba Program Kreativitas Siswa KIR Jakarta Selatan 2011. 2. Best Speaker Lomba Program Kreativitas Siswa KIR Jakarta Selatan 2011 3. Juara 2 Lomba Debat se-Kota Bogor 2011 4. Juara 1 Lomba Foto Jurnalistik pada Jurnalis Club se-kota Bogor 2011 5. Juara 1 Lomba Reporter pada Jurnalis Club se-Kota Bogor 2011 6. Juara 1 Lomba Baca Berita pada Jurnalis Club se-Kota Bogor 2011 7. Trophy Bergilir Walikota Bogor Jurnalis Club dan LAPMI Kota Bogor 2011 8. Trophy Bergilir BAKORNAS LAPMI PBHMI Jurnalis Club Kota Bogor 2011 Namun jika melihat mundur ke belakang, ternyata tahun-tahun awal pendirian SMAIT Insantama tidak selalu berjalan dengan mulus, bahkan momen pendirian SMAIT Insantama dinilai sebagai momen tantangan paling berat dibandingkan saat pendirian SDIT dan SMPIT. Dengan
12 tahun Insantama
29
modal tawakal ‘alallah disertai keyakinan bahwa pasti anak-anak tidak akan menemukan sekolah lanjutan (SMA) yang tepat jika bukan di Insantama, alhamdulillah. Dengan izin Allah Swt, banyak siswa yang akhirnya memilih menjadi angkatan pertama di SMAIT Insantama yang baru dibuat. Pada awal pendiriannya, SMAIT Insantama tidak langsung berjalan dengan mulus. Awalnya, karena keterbatasan staf pengajar di SMA yang hanya 5 orang saat itu, seorang guru bisa mengajar lebih dari 3 pelajaran sekaligus. Dalam sehari, murid-murid di dua kelas yang berbeda bisa hanya bertemu dengan dua atau tiga guru saja. Dua dari lima guru tersebut juga menjadi mudir dan wakil mudir di Boarding. Sehingga dapat dibayangkan betapa berat kerja staf-staf pengajar saat itu dengan jam pelajaran dari pagi hingga sore (fullday school). Belum lagi, mereka menjalankan program boarding selepas KMB di SMAIT Insantama dari pagi hingga sorenya. Begitu pula dengan Insantama Islamic Boarding School (IBS). Saat hari pertama datang di gedung yang masih belum selesai pembangunannya, para santri harus rela tidur di kasur tanpa ranjang yang di bariskan di lantai di setiap kamar karena belum adanya ranjang. Koper-koper pun masih berada di lantai karena belum adanya lemari untuk menyimpan barang-barang. Dengan empat kamar akhwat di gedung dua dan lima kamar ikhwan di gedung tiga, Insantama IBS pun mengawali perjalanannya dengan penuh keterbatasan. Meski masih jauh dari kata sempurna, kini SMAIT Insantama beserta Insantama IBS telah tumbuh menjadi satuan organisasi pendidikan yang siap membina siswa-siswi serta santri-santrinya menjadi pribadi muslim yang kokoh bersyakhsiyyah Islam, berwawasan sains teknologi namun juga bertsaqafah Islam yang kuat.
Membangun Sarana Fisik dan Citra Sekolah Calon Pemimpin Alhamdulillah tahun lalu (2012) sudah berhasil diselesaikan dua unit gedung tiga lantai, dan saat ini sedang diselesaikan satu unit 3 lantai lagi. Bersamaan dengan itu, Insya Allah mulai tahun ini juga akan dibangun masjid sebagai bagian fasilitas pendidikan
30
12 tahun Insantama
terpadu, yang dinamai Masjid Sekolah Insantama. Seiring pembangunan dan penataan fisik, penguatan citra sekolah pun dilakukan. ‘Sekolah Calon Pemimpin’, itulah slogan khas yang dicitrakan sejak awal pembentukan SMAIT Insantama. Berbeda dengan SDIT dengan slogannya ‘Sekolah Para Juara’, SMAIT Insantama lebih terfokus untuk membentuk masing-masing muridnya menjadi seorang pemimpin. SMAIT Insantama melatih siswa-siswanya agar lancar dan terbiasa berbicara di depan umum, memimpin forum rapat, presentasi, teamworking, debat, berorganisasi, membuat proposal, menyusun struktur organisasi, hingga menjadi pemimpin di setiap organisasi. Kepemimpinan diposisikan sebagai bagian dari indikator syakhsiyyah Islamiyyah. Ending-nya, setiap lulusan SMAIT Insantama benar-benar dapat menjadi pemimpin pembangkit umat yang pantang menyerah, setia pada syariat dan tetap tawadlu. Ilmu kehidupan bagus, tsaqofah Islamnya mantap dan syakhsiyyah Islamnya oke. Insya Allah. Bahkan di tahun kedua mereka di SMAIT Insantama, semua siswa kelas sebelas diharuskan untuk menjadi pengurus OSIS. Jadi setiap siswa memiliki pengalaman organisasi, disamping ada juga organisasi lain seperti organisasi kelas, kamar (boarding), ekstrakulikuler, dan kegiatan-kegiatan lain. SMAIT Insantama ingin menegaskan kepada murid-muridnya bahwa kemampuan untuk memimpin adalah hal yang amat dibutuhkan di kehidupan mereka, bagi diri dan keluarga juga – tentu - umat.
Program Unggulan SMAIT Insantama juga memiliki beberapa kegiatan tahunan unggulan yang juga mendukung pencapaian tujuan pendidikan dan pembentukan jiwa kepemimpinan masing-masing siswa. Hampir semua acara pun dikoordinir langsung oleh siswa di bawah kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAIT Insantama. Diantaranya: 1. SEMESTA (Sepekan Mengenal Insantama), yaitu acara penyambutan dan pengenalan kehidupan kampus bagi siswa-siswa baru SMAIT Insantama yang dikemas dalam beragam acara menarik, training dan aktifitas lainnya mengenal Insantama dan Kota Bogor. 2. LDK 1 (Latihan Dasar Kepemimpinan 1) ’Motivaksi Kepemimpinan’, yaitu acara untuk memberikan pondasi kepemimpinan bagi siswa-siswi tahun pertama SMAIT Insantama
berupa training motivaksi (motivasi dan aksi) yang dipungkasi dengan pembuatan Mimpi Besar berikut Peta Jalan untuk 5 tahun ke depan. Diselenggarakan di tahun pertama semester pertama. 3. LDK 2 (Latihan Dasar Kepemimpinan 2) ‘Taklukkan Cianjur’ untuk memberikan pondasi sikap mental kepemimpinan dengan cara Longmarch Bogor-Cianjur (berjalan kaki 55 KM dari total jarak tempuh 105 KM) selama 2 hari 1 malam. Kegiatan ini memberikan tantangan kepada siswa untuk melakukan fundraising bagi pembiayaan kegiatan ini. Pasca LDK 2, siswa diberi training lanjutan : Teknik Presentasi, Teknik Debat dan Team Building. Diselenggarakan di tahun pertama semester pertama. 4. LKMM (Latihan Kepemimpinan dan
Manajemen Tingkat Menengah) ‘Problem Solving Masyarakat Desa’ dengan cara home stay 3 hari 2 malam. Di desa, mereka dilatih untuk melakukan observasi lingkungan, menentukan responden ahli yang akan diwawancara (indepth interview), membuat analisis kondisi lingkungan desa dengan tool analisis SWOT, hingga mempresentasikan hasil analisisnya di hadapan aparat dan penduduk desa dalam bahasa setempat. Sebelumya, mereka diberi training manajemen strategis dengan penajaman pada analisis SWOT. Diselenggarakan di tahun kedua semester ketiga. 5. LKMA (Latihan Kepemimpinan dan Managemen tingkat Akhir) ‘Go to Abroad’ yakni kegiatan latihan untuk menguatkan dasar-dasar kepemimpinan dan manajemen
12 tahun Insantama
31
yang sudah diberikan sebelumnya. Ditujukan untuk semua siswa tahun ketiga SMAIT Insantama. Bentuknya adalah penyelenggaraan manajemen even studi kepemimpinan dan manajemen ke luar negeri. Di dalamnya ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu,
(1) siswa harus mendapat nilai di atas KKM, (2) memiliki kemampuan berbahasa Arab dan Inggris, dan (3) melakukan fundraising sendiri. Di luar negeri, mereka mengunjungi berbagai universitas, institusi kepemimpinan dan manajemen dan menjalin hubungan
32
12 tahun Insantama
institusional antara universitas/institusi yang dikunjungi di negeri tersebut dengan SMAIT Insantama. Diselenggarakan di tahun ketiga semester kelima. Tahun 2012 lalu, siswa SMAIT Insantama berhasil menaklukkan Malaysia (LKMA goes to Malaysia). Sementara tahun
2013 ini, siswa SMAIT Insantama ingin 6. PERMADANI (Pekan Ramadhan Insantama), kegiatan pesantren kilat di bulan ramadhan untuk menambah tsaqofah dan menguatkan syakhsiyyah Islam. 7. SPRING (Special Sharing), kegiatan sharing
dan promosi SMAIT Insantama ini khusus ditujukan kepada siswa-siswi kelas 9 SMPIT Insantama yang akan lulus dan melanjutkan ke tingkat SMA. 8. SMENTION (Smart Teen Competition), kegiatan yang semula menjadi program pertanggungjawaban ilmiah lanjutan atas karya tulis ilmiah berupa proposal program kreatif yang telah memenangkan 2 titel juara pada Lomba Program Kreativitas Siswa KIR Jakarta Selatan 2011 itu akhirnya ditetapkan menjadi ajang lomba tingkat regional tahunan yang diselenggarakan oleh OSIS SMAIT Insantama. Lomba ini mengundang partisipasi SMP dan SMA se-Jabodetabek untuk ikut serta. Cabang lomba wajib yang dilaksanakan adalah cabang lomba debat, outbond berbasis saintek, dan nasyid. 9. PESANTREN WISUDA, kegiatan pembinaan akhir menjelang kelulusan. Diberikan untuk mereview semua materi pembelajaran yang telah diberikan selama 3 tahun dengan pemateri khusus yang semuanya adalah para pengurus Yayasan Insantama Cendekia. Kegiatan ini dipadu dengan energizer tour di lokasi kegiatan. Pada tahun 2013 ini, kegiatan diselenggarakan di Kebun Raya Cibodas dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Torehan Prestasi Hingga saat ini, SMAIT Insantama telah memiliki tiga angkatan dengan 6 kelas yang terdiri atas 135 siswa dari segala penjuru Indonesia, bahkan luar negeri (Malaysia). Prestasi yang diraih pun sudah terhitung banyak untuk sekolah yang baru saja dibentuk. Potonganpotongan karya dan berita yang memuat siswa-siswi SMAIT Insantama banyak menggantung di dinding ruang kerja para guru. Beragam trophy, piala, serta sertifikat penghargaan juga memenuhi lemari kantor SMAIT Insantama. Selain yang sudah diraih di tahun 2011, prestasi lainnya adalah (dalam 2 tahun terakhir) : 1. Juara 3 Lomba LKIR ke-44 LIPI 2012 Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik dan Rekayasa dengan judul Uji Potensi Cangkang Telur Ayam sebagai Anti Semut pada Bioplastik Wadah Makanan, 2012. Karya ilmiah ini kemudian dipilih untuk mewakili Indonesia ke ajang lomba sains internasional, International Science and Engineering Fair (ISEF) 2013, di Arizona, AS. (dihighlight ya!) 2. Juara 3 Olimpiade Matematika (Optika 12) wilayah Jawa Barat UIN Syahid 2012. 3. Juara 1 Lomba Debat dan Kreasi Seni Islam Se-Bogor Raya SEMESTA Universitas Djuanda 2012. 4. Juara 2 Kompetisi Statistik Junior Pesta Sains Nasional, FMIPA
IPB 2012. 5. Juara 2 Lomba Nasyid Tingkat Jawa Barat, pada Ajang Remaja Berprestasi 2012. 6. Juara 3 Lomba Nasyid Se-Bogor Raya pada Lomba Syariah DKM Ar-Rahmah SMAN 1 Bogor 2012. 7. Juara Umum (Lomba Reporter, Fotografi , Penulisan Artikel dan Mading) Se-Bogor Raya pada Pekan Jurnalis Pelajar UIKA, 2012. 8. Juara 1 Lomba Presentasi Ekonomi Islam pada AFBI, UIKA, 2012. 9. Juara 3 Lomba Kaligrafi se-Bogor Raya, PGRI 1, 2012. 10. Juara 2 Lomba Fotografi Festival Air FPIK IPB, 2012. 11. Juara 2 Khutbah se-Jabar dan DKI Jakarta di Aresta, 2013 (dihighlight ya) 12. Juara 2 Lomba Nasyid se-Jabar dan DKI Jakarta di Aresta, 2013. 13. Juara 1 Lomba Debat se-Jabodetabek di Smention, 2013. 14. Satu-satunya karya tulis ilmiah wakil SMA yang masuk dalam Call for Paper in The 1st International Conference on Islamic Wealth Management, 2013. Salah satu prestasi terkini yang diraih siswa SMAIT Insantama adalah keberhasilan salah seorang siswa angkatan pertama (yang juga alumni SDIT Insantama dan SMPIT Insantama) yaitu Muhammad Imaduddin Shiddiq atau Imad yang berhasil mewakili Indonesia dalam ajang Internasional di Amerika. Kelima delegasi Merah Putih telah memenangi LKIR (Lomba Karya Ilmiah Remaja) yang diselenggarakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
12 tahun Insantama
33
Meluluskan Angkatan Pertama Setelah berkiprah di dunia pendidikan selama 3 tahun, akhirnya sampailah saat dimana SMAIT Insantama harus meluluskan satu angkatan pertamanya. Siswa-siswi yang awalnya berjumlah 56 orang saat pertama kali masuk, kini tinggal 45 orang saja. Perubahan angka ini terjadi karena adanya siswa yang memutuskan untuk keluar dengan berbagai alasan, disamping ada pula yang memutuskan untuk masuk dengan meninggalkan sekolah asalnya. “Anak-anak yang katanya jadi kelinci percobaan ini luar biasa. Betapa mengharukannya jika saya mengingat bahwa para angkatan pertama harus begitu sabar, sejak kelas 1 hingga kelas 12 menghadapi berbagai keterbatasan. Berkorban dan menerima dengan ikhlas keputusan orangtua mereka. Mereka benar-benar mengerti bahwa orangtuaorangtua mereka punya harapan yang begitu besar bagi mereka� ujar Ibu Zulia Ilmawati, S.Psi sebagai anggota Research and Development (RnD) YIC yang juga adalah ibu dari salah seorang siswa SMAIT Insantama.
34
12 tahun Insantama
Perjuangan yang tak mudah bagi para siswa angkatan pertama inilah yang mungkin membuat adanya seleksi alam yang hanya menyisakan siswa-siswa yang benar-benar kuat. Para siswa ini rela menghadapi segala keterbatasan yang ada - karena sekolah yang baru tentu tak mungkin langsung sempurna -, ditempa dengan sistem pendidikan yang tegas, dan berkorban meninggalkan kebiasaan hidup yang nyaman dan serba ada di rumah. Beberapa yang tadinya masuk bukan dengan keinginannya sendiri pun harus menjaga egonya dan menaati perintah orangtua mereka. Walaupun sebenarnya tak ada ruginya untuk ikhlas, karena segala pengorbanan mereka ini pasti berbuah manis. Menjadi angkatan pertama memang berat, namun di balik itu, betapa banyak pahala yang didapat mereka sebagai angkatan pertama sebagai pembuka jalan yang memudahkan adik-adiknya kelak mendapatkan pendidikan yang lebih baik? Karena tidak adanya lagi lembaga pendidikan lanjutan yang diberikan Insantama bagi mereka, SMAIT Insantama diharapkan menjadi institusi terakhir yang dapat mengokohkan kepribadian islam mereka, kemanapun mereka akan melanjutkan pendidikan. Diharapkan mereka pun tidak melupakan segala proses pendidikan, ilmu, pengalaman, serta pelajaran hidup yang mereka terima selama menuntut ilmu di Insantama. Tahun ini, mereka akan kembali menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kini, dunia telah siap menerima calon-calon pemimpin masa depan yang akan merubah dunia menjadi lebih baik. Insya Allah.
Tutur
Kisah Pak Uno
Kepala Sekolah SMAIT Insantama yang Meluluskan Angkatan Pertama Setelah malang melintang di dunia pengajaran SDIT Insantama, Pak Uno atau lengkapnya SM Pertiwiguno, Spi akhirnya didapuk menjadi Kepala SMAIT Insantama melanjutkan pondasi yang sudah disiapkan apik oleh Pak Imam Bukhoiri, STP sebagai Kepala Sekolah pertama (2010 - 2011) SMAIT Insantama. Di SDIT Insantama, amanah terakhirnya adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan. Pak Imam sendiri, tenaganya lebih dibutuhkan untuk menangani
operasionalisasi yayasan untuk mendukung optimalnya fungsi semua unit pendidikan dari SD, SMP, SMA dan Boarding. Sosok Pak Uno memang tinggi kurus namun wibawanya kental terasa. Ia dikenal sebagai salah satu guru senior yang disegani oleh seluruh siswa SDIT Insantama. Biasanya, dalam forum yang dihadiri seluruh siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, kalau beliau sudah berdiri, dapat dipastikan forum akan senyap, semua siswa diam terpekur menunggu kalimat apa yang akan dikeluarkannya. Siswa tidak akan beranjak sebelum ada komando dari beliau. Dengan segudang pengalamannya, tentu tidak sulit rasanya menjalankan tugas baru yang didapatkannya di tahun 2011, yaitu menjadi Kepala SMAIT Insantama. Namun, tetap saja berbeda antara mendidik anak SD dengan SMA. Apalagi tanpa tahapan di SMP. Tapi, amanah tetaplah amanah. Bismillah, amanah mulia haruslah dilaksanakan! Dasar pijakan pun dibuatnya sekuat mungkin. Ia terus mengingatkan, meski sekolah ini belum sempurna, semua guru belum menjadi guru terbaik, meski belum semua siswa ikhlas memilih menjadi bagian dari pendidikan Insantama (karena lebih sebagai bentuk taat pada pilihan orangtua), meski belum semua orangtua siswa sevisi dengan Insantama...dan masalah kehidupan
terus membayangi, semua itu tidak menghalangi untuk memberikan yang terbaik. Inilah suka duka mengantarkan generasi pemimpin masa depan, pemimpin dunia, penyelamat ummat dari segala keterpurukan. Insya Allah. Alhamdulillah. Semua all out! Saling dukung dengan manajemen Boarding. Ditambah lagi dukungan penuh Fosis SMAIT Insantama atas semua langkah yang ditempuh. Juga Yayasan yang tak sungkan sering turun langsung membantu. Strategi dipancangkan, ‘Fokus pada angkatan pertama’. Itulah sebabnya, angkatan ini sering disebut sebagai ‘kelinci percobaan’. Mereka adalah pembuka jalan bagi adik-adik angkatan berikutnya. Jika mereka sukses, maka akan memicu dan memacu sukses adik angkatan berikutnya. Strategi ini cukup jitu. Terbukti, satu per satu persoalan bisa diselesaikan. Satu per satu prestasi mulai bermunculan. Tradisi prestasi terus bersambung ke angkatan berikutnya. Dari tingkat lokal hingga internasional. Subhanallah. Sebagai lembaga pendidikan yang terus tumbuh dan berkembang, selalu ada keterbatasan dan tantangan. Tetapi dengan kekuatan dan peluang, insya Allah, visi sebagai lembaga pendidikan yang bermutu tinggi dan unggul di Indonesia akan segera tercapai. Insya Allah.
12 tahun Insantama
35
Guru SMAIT & IBS Ikhwan
36
12 tahun Insantama
Guru SMAIT & IBS Akhwat
12 tahun Insantama
37
Guru Qira’aty Ikhwan
Manajemen SIT Insantama
38
12 tahun Insantama
Guru PAUD Pengasuhan
Pengelola Katering Akhwat
12 tahun Insantama
39
Sekuriti dan Bagian Umum
Pengelola Katering Ikhwan
40
12 tahun Insantama
Tim IT General Support
Pilot Jemputan
Unit Layanan
12 tahun Insantama
41
Dari Bogor berkembang hingga
SDIT Insantama Banjarbaru
SDIT Insantama Bandar Lampung
SDIT Insantama Serang
SDIT Insantama Leuwiliang 42
12 tahun Insantama
SDIT Insantama Cilegon
SDIT Insantama Bekasi
SDIT Insantama Banjar Ciamis
SDIT Insantama Makassar
9 Cabang di Seluruh Indonesia Jumlah Siswa Sekolah Islam Terpadu Insantama Bogor dan Cabang
SDIT Insantama Kendari
278
12 tahun Insantama
43
APRESIASI YAYASAN
44
12 tahun Insantama
Ir. Muhammad Ismail Yusanto, MM Ketua Yayasan Jika dihitung dalam angka, sesungguhnya modal awal membangun Insantama hanyalah 25 juta rupiah. Namun, modal terbesarnya tak lain adalah bekal keyakinan yang kokoh akan pertolongan Allah SWT dan adanya teamworking yang baik yang di dalamnya memadukan unsur kepemimpinan dan manajemen tim yang solid. Dua hal terakhir inilah yang hendak ditularkan kepada segenap keluarga besar Insantama. Kepada anak-anakku, jadilah anak-anak yang sholih dan sholihah, karena pemberian terbaik dari seorang anak kepada orang tuanya adalah menjadi anak yang sholih dan sholihah. Tidak ada cita-cita yang lebih tinggi kecuali menjadikan anak-anaknya sholih dan sholihah karena itu pemberian berharga bagi orang tua. Jadilah seorang muslim yang muthi’ (taat) pada Allah. Itulah yang menjadi satu-satunya jalan selamat dunia akhirat. Itu juga menjadi bentuk cinta pada diri sendiri. Kita bebas untuk memilih dan pilihlah pilihan yang menjadikan kalian manusia bertanggung jawab karena kalian semua adalah dewasa. Pilihlah hidup di jalur ketaatan kepada Allah. Jadikanlah dakwah sebagai poros kehidupan.
Dr. Rimun Wibowo Direktur Sumberdaya Manusia Sesungguhnya Insantama didirikan berawal dari kegelisahan para orang tua terhadap pola pendidikan sekarang. Sehingga beberapa dari orang tua yang menjadi bagian dari yayasan Insantama sekarang berinisiatif untuk mendirikan sekolah yang bisa mendidik siswanya dengan Islam. Harapan saya setelah lulus ini, melewati siklus 12 tahun ini bisa menjadi pondasi dasar untuk kehidupan yang dengannya bisa menjadi modal untuk berkiprah di dalam maupun luar negeri. Cita-cita dan visi dalam membangun dan mendidik mereka dengan Islam tercapai. Khusus untuk lulusan SMAIT angkatan pertama, agar senantiasa
mengaktifkan ikatan alumni dan tali ukhuwah diantara kita semua. Sesungguhnya ujian sebenarnya adalah ketika kalian kuliah. Kalian harus menjadi contoh dan jadilah motivator, bagi umat umumnya dan bagi seluruh adik kelas kalian di SD, SMP dan SMA khususnya. Semoga kita semua sukses dunia akhirat. Amin
Dr. Muhammad Rahmat Kurnia Direktur Pendidikan Tujuan penting dari pendirian Insantama adalah untuk menciptakan output lulusan sebagai individu yang memiliki kompetensi ilmu kehidupan, menguasai tsaqofah Islam serta berkepribadian Islam yang menjadikan Islam sebagai sumbu putar kehidupan. Dengan berbekal kesabaran, kami semua para guru dan pembina telah berupaya semaksimal mungkin mendidik kalian. Anak-anakku, kalianlah yang nantinya akan bertanggung jawab atas kehormatan diri, kebahagiaan keluarga kalian dan terutama kebangkitan umat ini. Kalian berbeda dengan remaja-remaja di luar sana yang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas. Saat ini kalian dalam proses menanam. Saat mahasiswa kelak, kalian akan menghasilkan buah dan bunga. Saat kalian dewasa dan berkeluarga, baru kalian akan memanen hasilnya.
Ir. Adi Maretnas Harapan Direktur Operasional Insantama dibangun dengan bekal niat yang kuat, tekad yang bulat disertai dengan tawakkal kepada Allah. Anak-anak, tunjukkan jatidiri kalian sebagai para juara dan para pemimpin umat. Jadilah alumni yang membanggakan keluarga dan umat. Tetaplah istiqomah dalam perjuangan menegakkan kalimat Tauhid di bumi Allah SWT ini. Alhamdulillah... luarbiasa...Allahu Akbar!!! Untuk menjadi sebuah Lembaga Pendidikan yang besar dan berpengaruh, perjalanan 12 tahun memang belum menjadi sesuatu. Namun sebagai upaya membangun pondasi kokoh bagi pengembangan masa depan, 12 tahun
12 tahun Insantama
45
kerja keras menjadi sangat berarti. Dalam banyak hal Insantama ‘terlalu cepat maju’ dibanding perkiraan dan persiapannya. Ini menunjukkan harapan besar masyarakat terhadap kerja dan karya Insantama itu sendiri. Hal itu sekaligus menjadi tantangan besar bagi Insantama ke depan dengan memunculkan pertanyaan ‘seberapa siap Insantama menyambut tantangan ini?’ Sekali lagi ‘Alhamdulillah, Luar Biasa, Allahu Akbar!’. Alhamdulillah karena telah diberi berbagai kebaikan dan kemampuan menghadapi masalah-masalah besar. Luar Biasa karena memang diisi oleh person-person pekerja keras, pembelajar, pemberani, pemberi inspirasi, dan tak henti berprestasi. Allahu Akbar karena kebersamaan dalam kerja keras dan membangun idealisme penuh berkah ini selalu memberi kebaikan dalam perwujudan segala aksinya. Yassarallahu umuuronaa.. Aamiin.
Dr. Riza Rosadi Direktur Pengembangan Bisnis Anak-anakku, kalian adalah siswa terbaik para Juara dan para Pemimpin. Teruskan dan tingkatkan apa-apa yang sudah diraih di sini. Carilah lingkungan terbaik di jenjang pendidikan selanjutnya. Karena lingkungan terbaik yang dapat mengukuhkan jatidiri kalian. Lanjutkan pembinaan yang sudah dilakukan.
Ir. Mashudi, MM Direktur Manajemen Aset dan Pengembangan Sarana Sebagai pengurus yayasan yang tinggal di lingkungan sekolah, saya tentu mengenal sangat dekat kehidupan sekolah keseharian. Tipikal umum siswa Insantama adalah anak-anak yang jujur, berani, dinamis, kreatif, suka tantangan, dan taat pada syariat. Alhamdulillah. Semoga hal ini dapat terus dipertahankan dan menjadi bagian amal sholih kita semua. Amin.
46
12 tahun Insantama
Ir. Mohammad Arif Yunus Direktur Keuangan dan Sistem Informasi Slogan Insantama sebagai sekolah para juara (SDIT) dan sekolah calon pemimpin (SMPIT dan SMAIT) alhamdulillah sudah dapat dirasakan hasilnya saat ini. Karakter umum yang dimiliki lulusan Insantama paling tidak telah mencerminkan hal itu. Tentu hal ini sangat patut untuk disyukuri. Jangan berhenti sampai di sini. Ke depan, semoga hal ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Ir. Muhammad Karebet Widjajakusuma, MA Direktur Kesiswaan dan Penjaminan Mutu (QA) Insantama adalah sekolah yang bertumbuh dan terus melakukan improvisasi agar setiap saat menjadi lebih baik... lebih baik...dan lebih baik lagi. Sekolah sederhana namun dengan keyakinan dan mimpi yang besar untuk menjadikan lulusannya benar-benar sebagai para juara dan para pemimpin umat. Sekolah yang berupaya keras mengajarkan anak didiknya terlatih sebagai pejuang, pantang menyerah, setia pada syariat, dan tetap tawadlu. Selama dan setelah 12 tahun ini, atas itu semua anak-anakku, kalian adalah bagian dari cerita kebahagiaan hidup kami. Kalian adalah kisah membanggakan yang senantiasa dikenang dan kalian tidak akan terpisah dari bagian perjuangan pembangkitan umat ini. Alhamdulillah...luar biasa...Allahuakbar!!!
RnD dan Bunda Asuh Insantama
12 tahun Insantama
47
Kata Mereka Ustadz Muhibbuddin, SHI
Ustadzah Ir. Fatimah
Mudir Insantama Boarding School
Wakil Mudir Insantama Boarding School
Dalam al Qur’an dikatakan, “yar fa’illaahulla dziina aamanu minkum wal ladziina utul’ ilma darajaat”. Allah akan mengangkat derajat orang beriman diantara kalian dan orang yang berilmu. Itulah ayat yang menguatkan saya untuk berkhidmat di sini. Ya, Insantama adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan keduanya. Keimanan saya di Insantama bisa meningkat karena berkumpul dengan orang yang sholih, para pejuang dakwah, para pejuang Islam, yang ingin meninggikan Islam, ingin menyelamatkan umat dari keterpurukan. Pada saat yang sama, saya juga bisa meningkatkan tsaqofah saya. Dengan mengajar, saya lebih banyak belajar lagi. Saya berharap bisa mendapatkan kedua-duanya, keimanan dan saya termasuk digolongkan dalam orang-orang yang beriman. Di sini, saya bahkan menemukan lingkungan yang baik bagi anak dan keluarga saya. Anakanak boarding juga tidak sulit untuk dibina agar paham, sadar dan mau menjadi anak-anak yang sholih dan sholihah. Sulit mencari lingkungan seperti ini. Alhamdulillah, anak dan keluarga saya berada di lingkungan yang sholih. Insya Allah aman dunia akhirat. Ke depan, saya berharap Insantama benar-benar dapat menjadi sekolah unggulan yang dikenal baik di dalam negeri maupun di luar negeri sebagai sekolah pilihan bagi orang-orang yang ingin generasi muda yang akan datang menjadi generasi yang berkepribadian Islam. Karena saya melihat Insantama merupakan sekolah yang bisa diandalkan, baik dari segi tsaqofah Islamiyah-nya maupun dari segi pengetahuan umumnya.
48
12 tahun Insantama
Sebagai pendidik dan seorang ibu rumah tangga, ibu dari empat anak, dan sekaligus mendapat amanah mengurusi asrama akhwat itu tentulah sebuah pilihan tugas yang berat. Namun itulah yang saya pilih. Ada amanah menjadi ibu asuh bagi anak-anak boarding dan pasti ada konsekuensi di balik pilihan itu. Saya harus totalitas. InsyaAllah, Allah akan memberikan pahala atas semua ini. Tugas itu menjadi ringan, karena saya berada di lingkungan yang sangat kondusif dimana suami yang juga pendidik dan muadib sangat mendukung, anak-anak saya sangat mengerti dengan tugas umi dan abinya, juga ‘anak-anak’ Ibu di boarding yang luar biasa, karena mereka mau diatur dalam bingkai pemikiran, perasaan dan aturan yang Islami. Tentu ada suka dan duka selama menjalankan amanah ini. Tapi itu semua terhapuskan oleh lingkungan yang sholih ini. Semoga anak-anak benarbenar dapat kami hantarkan menjadi anak-anak sholih dan sholihah, pemimpin umat. Amin allahuma amin.
Ibu Zainun binti Mat Lazim
Ibu Ainal Mardiaty
Orangtua dari Ananda Ziza Amira Syafini Siswa kelas 12 asal Johor, Malaysia
Orangtua dari Ananda Musleh Yusuf Rinaldy Aktif di Forum Orangtua Siswa (Fosis) SDIT, SMPIT, dan SMAIT Insantama
Pertama kali, saat muncul niatan kami untuk menyekolahkan anak kemari, banyak teman-teman kami yang mengatakan, “apa tidak ada sekolah lagikah di Malaysia yang lebih bagus sehingga harus memilih jauh ke Insantama di Indonesia?� Memang, menyekolahkan anakanak kami jauh-jauh dari Malaysia ke sekolah ini tentu bukan keputusan yang sederhana dan mudah. Niatan semula adalah untuk menjaga anakanak. Kami punya 3 anak yang disekolahkan di sini. Setiap ibu pasti ingin yang terbaik. Dari segi pendidikan di Indonesia bagus. Di Malaysia juga bagus, dari segi akedemis no problem. Tapi dari segi pembentukan syakhsiyah (kepribadian Islami) di Malaysia sedikit bermasalah karena sistem pendidikan di sana tidak membentuk itu. Apalagi tatanan pergaulan sosial juga sudah cenderung bebas, tidak ada batasan. Meski di rumah, dari segi agama kami sudah berusaha membentuk suasana Islam yang sebenarnya, tapi sekolah justru tidak menjuruskan anak pada Islam sebenarnya. Itulah yang menjadi alasan mengapa kami menyekolahkan anak kami di Insantama. Dan alhamdulillah, anak saya yang pertama kelas 11, selama 2 tahun di Insantama mengalami perubahan yang signifikan. Terutama dalam hal kemandirian dan kepribadian Islamnya. Saya lihat, perubahan juga tidak hanya terjadi pada anak saya. Keberhasilan kakak-kakak kelasnya (kelas 12) ke Malaysia dalam program Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir (LKMA) November 2012 lalu membuktikan hal itu. Di bawah arahan sekolah, mereka mampu menyelenggarakan program ini tetap dalam bingkai kepribadian Islam dan tsqofah Islam... Insya Allah, buat kami Insantama adalah yang terbaik bagi kami.
Motivasi awal menyekolahkan anak di sini adalah untuk menguatkan aqidah anak-anak saya. Bagaimanapun, saya punya pengalaman hidup di luar negeri (AS) selama 4 tahun. Di sana sangat sekuler dan kering akan ghirah Islam. Begitu kembali ke Indonesia, saya merasa haus akan Islam. Saya pun mencari sekolah yang dapat memberi bekal agama yang kuat dan lurus hingga akhirnya pencarian saya sampai di Insantama. Padahal... banyak sekolah yang lebih dekat dengan tempat tinggal saya. Saya bersyukur karena ini pasti atas izin Allah SWT. Apa yang menjadi tujuan saya pulang ke Indonesia sudah ter-cover di sekolah ini. Itulah mengapa saya menyekolahkan tiga anak saya satu paket di sini (Musleh Yusuf Rinaldy saat ini kelas 12, Kathy Farida Rinaldy kelas 10 dan Fauzan kelas 6). Alhamdulillah saya bisa aktif di Fosis karena, pertama, pada awalnya itu memang dari diri sendiri, saya suka berinteraksi dengan orang lain. Intinya saya memang suka menggelutinya. Yang kedua, mungkin peran total saya dengan pendidikan anak. Mungkin di rumah, saya harus menjadi ibu dan sekaligus ayah bagi anak-anak... (terdiam sejenak, karena masih harus ‘berpisah’ dengan sang suami yang belum bisa kembali ke Indonesia dari AS...red.). Karena tidak ada sosok ayah bagi anak-anak saya, maka di sini saya harus bersinergi dengan guru-guru untuk melihat perkembangan anak saya. Dan mungkin itulah juga yang membuat saya terlibat total dalam pendidikan terutama peran saya dalam Fosis. Meski tentu masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki/disempurnakan, saya senang, keluarga besar Insantama responsif terhadap Fosis. Dalam beberapa hal bahkan melebihi espektasi saya.
12 tahun Insantama
49
Ibu Fitri Susanti
kuat seperti kokohnya gedung yang sudah dimiliki oleh Insantama.
Orangtua dari Ananda Ihsan Pratama (kelas 12), Fibela Digna (kelas 10), Azarine Elfina (alm. Kelas 8), Riau Memiliki anak-anak yang sholih/sholeha, berkepribadian Islam, menguasai sains dan teknologi, menjadi pemimpin masa depan, sekaligus menjadi pejuang-pejuang Islam adalah harapan kita semua, dan ... Sekolah Islam Terpadu Insantama adalah tempatnya. Insya Allah.
Bp Abdal Hakim Ketua Fosis SDIT Insantama 2 Periode 2011/2012 dan 2012/2013, Bogor Insantama 12 tahun yang lalu masih seperti anak bawang, banyak keraguan dan beribu pertanyaan “akankah Insantama berkembang dan bertahan seperti lembaga pendidikan yang lain?”. Semangat yang teguh, tekad yang bulat dan niat yang kuat daripada perintisnya akhirnya Insantama menjelma seperti sekarang. Waktu itu banyak orangtua mempertaruhkan nasib putra dan putri kesayangannya untuk memulai proses belajarnya di Insantama, meskipun mereka tahu apa resiko yang akan terjadi pada putra dan putrinya apabila Insantama tidak sesuai dengan harapan mereka. Peran dan partisipasi orangtua saat itu betulbetul sangat berharga. Orangtua dan Insantama saling berpangku tangan, segala upaya dilakukan sehingga Insantama bisa seperti sekarang Harapan kami semoga Insantama di usianya yang ke-12 tahun dapat memberikan yang terbaik untuk putra-putri kami, dan semoga garis yang terputus dan berubah arah itu dapat kembali lagi seperti semula. Jangan ragu-ragu untuk mengambil keputusan dan jangan pula TAKUT untuk mengatakan YA apabila memang belum siap. Mari kita selalu berdo’a agar keluarga Insantama (orangtua, yayasan dan guru) selalu memiliki semangat yang teguh, tekad yang bulat dan niat yang
50
12 tahun Insantama
Azimaturrasyida (Zizi) Siswi Kelas 12, yang mau ‘berkorban’ turun kelas agar dapat bersekolah di SMAIT Insantama Awalnya aku bersekolah di SMA Negeri favorit di Surabaya. Saat itu aku sudah duduk di kelas 12. Pastinya gaya hidup hura-hura (hedonisme) identik dengan kehidupan teman-teman di sekolah negeri. Hubungan pertemanan mereka juga sebatas materi. Sekolah hanya dijadikan sebagai ajang pencarian nilai tanpa mengenal proses. Sampai aku merasa sekolah nggak ada gunanya. Suatu hari tanpa perbincangan apapun, mendadak ibuku menawariku untuk pindah sekolah di sekolah adikku berada, SMAIT Insantama Bogor. Dengan segala resiko berpisah dari orang tua, harus turun kelas aku mengatakan iya. Alhamdulillah, selama aku bersekolah di Insantama, aku sangat menikmati segala proses yang diajarkan oleh guru dan pembimbing. Segala macam proses kutempuh dan kunikmati di Insantama demi masa depan dan menjadikan diri lebih berkualitas di hadapan Allah, sehingga Islam yang menjadi pondasi dan poros hidupku. Alhamdulillah.
Fakhirah Inayaturrabbani Siswi kelas 12, yang mau ‘berkorban’ turun kelas agar dapat bersekolah di SMAIT Insantama Menjejakkan kaki di Insantama, saya tak berani menyimpan harap. Yang saya tahu, saya ingin memulai sesuatu yang baru. Meninggalkan masa lalu. Insantama tanpa saya sadari memberi kesempatan bercermin diri. Mengapa? Karena saya diberi kesempatan untuk mengetahui untuk apa kita hidup di dunia ini, Apa sesungguhnya tujuan tertinggi
perbuatan, bagaimana harus menyikapi berbagai masalah, dan dengan tolak ukur apa kita berbuat. Insantama mengantarkan saya untuk berkenalan dengan Islam yang sempurna. Bahwa, menegarkan, menyabarkan diri, bukan sebuah topeng bermuka manis semata. Karena akhlak adalah sebuah kewajiban, bukan pilihan. Amanah adalah jalan surga. Masa depan dan cita-cita seharusnya tidak ada pilihan selain mulia sebagai muslim.
Azizatusysyifa Siswi Kelas 12, yang mau ‘berkorban’ turun kelas agar dapat bersekolah di SMAIT Insantama Terpaksa. Ya itu kata pertama yang dapat menggambarkan perasaanku saat awal pindah ke sini. Aku adalah seorang anak akselerasi di SMP dan SMA lamaku. SMA-ku yang dulu termasuk sekolah terfavorit di Sumedang, yaitu SMAN 1 Sumedang. Sekolah RSBI ini membuat aku terbiasa belajar dengan pengantar Bahasa Inggris. Saat awal masuk IQ-ku mendapat peringkat tertinggi kedua yaitu 138. Saat masuk SMAIT Insantama, kesan pertamaku langsung negatif. Dengan fasilitas yang kurang memadai, guru yang masih kurang, dan segala hal lainnya membuatku kecewa berat dari A sampai Z. Cuma ada satu hal positif yang aku dapatkan yaitu “kewajiban memakai jilbab”. Hal ini yang membuatku senang, setelah sebelumnya – di sekolah lamaku - sering dicap miring. Sejak saat itulah mulai terlihat banyak perubahan padaku. Aku yang sekarang jauh berbeda dengan aku yang dulu. Aku lebih terbuka, lebih sabar, peka, qana’ah, dan banyak hal positif lainnya.
Muhammad Fatih Nasrullah Siswa Kelas 12, yang mau ‘berkorban’ turun kelas agar dapat bersekolah di SMAIT Insantama Sangat tidak disangka bisa sekolah di Insantama. Ketika itu saya merasa terpaksa, juga keberatan jika harus beradaptasi lagi dengan budaya dan teman baru. Mengapa orang tua saya sangat percaya dengan Insantama? Saya terpekur, ini pasti bukan sekolah biasa! Saya pun datang ke Insantama. Rupanya bukan hanya Islam yang saya dapat. Saya pun banyak mendapatkan ilmu kepemimpinan dan manajemen. Sebuah pola pembinaan kepemimpinan yang saya yakin tidak akan saya dapatkan jika tetap di sekolah lama. Saya juga mendapat kesempatan langka, memberikan presentasi tentang kepemimpinan Islam di Universiti Malaya dan International Islamic University Malaysia saat LKMA di Malaysia medio November 2012 lalu. Alhamdulillah. Dan siapa yang menyangka, berawal dari keterpaksaan, ternyata bisa berakhir dengan kecintaan? Subhanallah.
Muhammad Alauddin Azzam Siswa Kelas 12, generasi pertama Insantama Luar biasa. Ya, sekolah yang masih baru tapi kok sudah mampu berprestasi di berbagai lomba regional, nasional bahkan internasional. Ini sekolah ‘gila’ banget. Menjadi ‘first generation’ di Insantama itu sangat alhamdulillah ... luar biasa ... Allahuakbar!!! Kenapa? Kalau bukan di Insantama, mungkin ana bukan ‘Azzam’ yang sekarang. Sempat hinggap pikiran untuk mencoba keluar dari lingkungan Insantama saat lulus SMP. Ada rencana untuk masuk ke SMA negeri favorit di Bogor. Saat abi mengajak berdiskusi dan menjelaskan pengalaman kakak di sana, bermacam sanggahan ana lontarkan. Namun, akhirnya ana tersadar bahwa ilmu itu bukan sekedar akademis. Tapi
12 tahun Insantama
51
masih ada yang jauh lebih penting. Itulah ilmu Islam dan syakhsiyyah (kepribadian) Islam. Sesuatu yang sangat langka di sekolah umum saat ini. Dan ternyata di sekolah inilah ana benar-benar paham tentang Islam dan kewajiban untuk memperjuangkannya, menjadi pemimpin umat! Sikap mental kepemimpinan dan manajemen ana ditantang melalui berbagai tahapan pembinaan. Belum lagi digenjot di Boarding untuk tsaqofah dan syakhsiyyah Islamnya...Pokoknya, bener-bener alhamdulillah...luar biasa... Allahu akbar!!!
Ahmad Al-Muthashim Billah
Siswa Kelas 9 SMPIT Insantama, Wakil Jawa Barat untuk Olimpiade Sains Nasional 2013 Insantama adalah sekolah yang unik. Di sini kita diajarkan untuk selalu menjadi Juara dan Pemimpin dalam segala hal. Guru-gurunya juga care terhadap kita, kegiatan-kegiatannya seru, dan di sini suasana belajarnya juga menyenangkan... Oya disamping di sini kita menuntut ilmu dunia, tapi Qiroati dan hafalan Qur’an pun tetap jalan, jadi seimbang... Sukses terus buat Insantama.
Aumni, generasi pertama Insantama, penerima beasiswa penuh
Bu Lara Fridani, P.Si, PhD Candidat
Satu tahun sepeninggal abi, saya pindah ke Bogor dari Padang Sumatra Barat. Di Bogor saya disekolahkan di SDIT Insantama. Hal yang paling diingat saat di SDIT Insantama itu adalah metode belajarnya. Bisa dibilang 70% belajar di luar ruangan dan 30% belajar serius di dalam kelas. Tapi karena metode inilah saya selalu beranggapan gak ada hal yang ‘ngebosenin’ kalau dilakukan dengan cara yang unik. Pergi ke sekolah tapi jarang di kelas, entah di bawah pohonlah, belajar di masjidlah, jalan-jalan di sekitar Insantamalah, belajar di pinggir sungai, dll. Itulah cara belajar yang mereka berikan kepada kami. Saya merasa lebih betah di sekolah daripada di rumah. Di setiap jenjang saya selalu mendapat guru dan teman yang berharga, tak beda dengan di SMA. Kehidupan asrama membuat anggota kelas seakan satu keluarga. Saya ingin berterimakasih kepada Insantama yang selama 11 tahun membina saya, dan membentuk kepribadian saya seperti ini. Saya pun berterimakasih karena telah dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang luar biasa, guruguru yang luar biasa, dan kegiatan-kegiatan yang luar biasa pula… Terima Kasih...Jazakallah...
52
12 tahun Insantama
Firyali Rahmani Shidqi
di Melbourne University, Australia Orangtua dari Ananda Muhammad Zakky Abdurrahman (pernah bersekolah di Insantama dari kelas 3 SD hingga kelas 10 SMA (2003-2010) sebelum pindah ke Australia) Ahamdulillah, begitu banyak pembelajaran berharga khususnya tentang penanaman nilai nilai Islam yang telah diberikan oleh Insantama pada anak-anak kami. Sikap kritis mempertahankan kebenaran, percaya diri (bangga) sebagai muslim adalah contoh ‘hasil’ didikan nyata dari Insantama yang sangat kami syukuri dan apresiasi.
Dra. Rt. Suzana Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Bogor Insantama adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang sudah membina siswa muslim menjadi pribadi unggul dalam moral intelektual berdasarkan al Qur’an dan Sunnah Rasul untuk mampu menghadapi tantangan global. Mampu mendidik dan mengembangkan para siswa untuk siap melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang diterima di SMA/K negeri.
Mereka telah dibekali ilmu agama dan aqidah Islamiyyah yang kuat. Salah satu faktor yang menentukan kualitas sebuah sekolah adalah peringkat akreditasi. SMPIT Insantama terus berupaya meningkatkan kualitas sekolah dan hasilnya, mendapat nilai akreditasi A, padahal akreditasi ini baru pertama kali diikuti tahun 2012 lalu.
Dr. Iman Sugema Dosen IPB, Peneliti dan Orang Tua Siswa Jika Anda mencari sekolah yang memberikan siswanya pembelajaran lengkap tentang Islam sebagai sebuah tatanan hidup yang lengkap dan sempurna, membangun karakter siswanya sebagaimana diinginkan Islam, maka sekolah seperti itu sangatlah sulit ditemukan di tengah gempuran pola hidup sekuler saat ini. Itulah alasannya mengapa saya memasukkan anak saya ke Insantama. Tetaplah istiqomah di jalan ini.
Ibu Dewi Sekretaris III Bidang Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Kuala Lumpur Kalian harus bersyukur punya kesempatan dan keberuntungan karena bersekolah di tempat yang men-support pengembangan potensi kalian. Semoga kalian semua di masa datang bisa menjadi pemimpin yang baik dan berkontribusi banyak untuk membantu saudara kita yang tidak memiliki kesempatan yang sama seperti kita. Komentar ini disampaikan setelah menyaksikan presentasi siswa kelas 12 SMAIT Insantama saat berkunjung ke Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur dalam rangka Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir Goes to Malaysia, November 2012.
Mohd Salmee Hj. Mohd Sari Senior Assistent Director of Centre for Foundation Studies International Islamic University Malaysia Saya amat mengagumi sekolah ini, very incredible. Kita sehaluan untuk menjapai kejayaan‌ Komentar ini disampaikan setelah menyaksikan presentasi siswa kelas 12 SMAIT Insantama saat berkunjung ke IIUM dalam rangka Latihan Kepemimpinan dan Manajemen tingkat Akhir Goes to Malaysia, November 2012. Temu Tokoh bersama Prof. Hassan Konakata
12 tahun Insantama
53
Gedung Insantama 1
Gedung Insantama 2 dan 3
54
12 tahun Insantama
Masjid Sekolah Insantama
Pengembangan Gedung Insantama 1
12 tahun Insantama
55
Alhamdulillah... Selamat & Sukses Kepada Alumni SMAIT Insantama Angkatan 1 Atas Keberhasilannya Melanjutkan Studi Di Perguruan Tinggi Berkualitas Bramastra Artha Putra (Ilmu Kelautan UNIBRAW) s Muhammad Raihan Al-Hakim (Teknik Komputer UNIBRAW) s Muhammad Khudzaifah Triatmojo (Arsitektur Interior Universitas Indonesia) s Muhammad Imaduddin Shiddiq (Farmasi Universitas Soedirman) s Mustaqim Ibrahim (Peternakan Universitas Diponegoro) s Gadis Izdihar Hasna (Penyiaran Universitas Multimedia Nusantara) s Indah Setya Lestari (Pendidikan Guru PAUD Universitas Negeri Semarang) s Azimatur Rosyida (Farmasi Universitas Airlangga) s Sobrina Fitriyah (FISIOTERAPI Universitas Muhammadyah Solo) s Astriani Nur Fatikasari (Pendidikan Guru Ibtidaiyah Universitas Islam Negri (UIN) Bandung) s Muthi Luthfiana (Poltek Agrobisnis Institut Pertanian Bogor) s Muhammad Alauddin Azzam (Sastra Arab Universitas Gajah Mada) s Insan Faizin Mubarak (Desain Interior STISI TELKOM) s Muhammad Fatih Sholahuddin (Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesi) s Fajri Nurul Fikri (Arsitek Universitas GUNADARMA) s Ajeng Ayu Larasati (Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadyah Jogja) s Azizatusysyifa (Ilmu Gizi dan Kesehatan Universitas Gajah Mada) s Anilsa Ayu Utami (Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia) s Annisa Hayyu Rahmadina (Pendidikan Biologi Universitas Nasional) s Savira Elistya Andani (FISIOTERAPI Universitas Muhammadyah Solo) s Nadira Hanum (KIMIA Universitas Indonesia) s Muhammad Fatih Nasrullah (Perbandingan Madzhab Universitas Islam Negri (UIN) Sunan Kalijaga) s Muhammad Al-Fatih (Ilmu Komputer AMIKOM) s Ahmad Al-Mu’tashim Billah (Kimia Universitas Diponegoro) s Muhammad Haidar Fakhar (Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro) s Dyah Pustika Amilia (Desain Interior STISI TELKOM) s Raudhah Rahmatillah Nailati (Fakultas Kedokteran Universitas Soedirman) s Latifah Nurhidayah (Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia) s Annisa Afiyatushsholihah Modjo (Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala) s Azka Nurina (Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jakarta) s Taniya Rachmawati (Pendidikan KIMIA Universitas Negeri Medan) s Salma Fadhilah (Arsitektur Landscape Institut Pertanian Bogor)
56
12 tahun Insantama
Tayakuran 12 Tahun Insantama
12 tahun Insantama
57
Mars Insantama
58
12 tahun Insantama
Hymne Insantama
12 tahun Insantama
59
KAMPUS PUSAT BOGOR, JAWA BARAT Jl. Hegarmanah IV Gunung Batu Kota Bogor. Telp. 0251.7167088 (SDIT); 8363973 (SMPIT), 8372439 (SMAIT) Fax. 02518343406 email. sit@insantama.sch.id www.insantama.sch.id CABANG INSANTAMA SERANG, BANTEN. Jl. Rancapalupuh Drangong Taktakan Serang Telp. (0254) 7038851 BANJAR, JAWA BARAT. Jl Kantor Pos, Gg Rusa No. 237, Hegarsari Pataruman Kota Banjar. Telp. (0265) 743582 BEKASI, JAWA BARAT. Jl. Rawa Gede Wetan No.6 Pondok Melati Bekasi. Telp. (021) 84598195 BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN. Jl. Karang Anyar 2 Loktabat Utara Banjabaru. Telp. (0511)7333203 MAKASSAR, SULAWESI SELATAN. Jl. Telkomas Raya No. 2 Tamalarea Makasar. Telp (0411)5085285 CILEGON, BANTEN. Jl. Ki Wasyid Kampus Ki Wasyid Kec. Jombang, Kota Cilegon. Telp (0254)9224442 LEUWILIANG, JAWA BARAT. Jl Setu RT 07 RW 04 Leuwi Mekar, Leuwiliang Kab. Bogor. Telp 082110152125 BANDAR LAMPUNG. Jl. Durian II No. 33 Tanjung Senang Bandar Lampung. Tlp 081369450884 60
12 tahun Insantama