Kabar Insantama 02 (Jan - Mar 2015)

Page 1

kabar I ns antama

newsletter

edisi 02 - Januari - Maret 2015

LKMA 2014

DI NEGERI KANGGURU

Delegasi LKMA Jadi Kang Guru

GAGASAN GAME OF FINAL SAINS BERBAGI

Perhatian UNTUK KEKUATAN DIAN, SP

WAKIL GURU INDONESIA DI WORKSHOP MALAYSIA

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 1


CATATAN

PENDIDIK

M. Ismail Yusanto Ketua Yayasan Insantama Cendekia

dari REDAKSI

“KURTILAS” Menteri Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan pada 6 Desember lalu akhirnya memutuskan menghentikan penerapan Kurikulum 2013 (Kurtilas). Selanjutnya kurikulum yang belum lama diterapkan itu, menurut Mendikbud, akan diperbaiki dan dikembangkan melalui sekolah-sekolah yang sejak Juli 2013 telah menerapkannya. Sementara bagi sekolah yang baru satu semester menerapkan atau belum siap menerapkannya, boleh kembali menggunakan Kurikulum 2006. Keputusan Mendikbud yang membatalkan pelaksanaan Kurtilas sama sekali tidak mengejutkan. Selama ini memang kerap terjadi, setiap pergantian menteri pendidikan selalu diikuti dengan perubahan kebijakan di dunia pendidikan, khususnya perubahan kurikulum. Hal itu, menunjukkan tiadanya konsepsi yang mantap tentang seperti apa semestinya pendidikan di negeri ini harus dikelola dan bagaimana kurikulum disusun. Padahal kita tahu, pendidikan sangatlah penting karena ia akan menentukan corak kualitas SDM. Bagaimana kita bisa berharap terlahir SDM yang handal, yang amat diperlukan dalam pembangunan bangsa dan negara ini, bila dunia pendidikan berjalan seperti tak tentu arah? Bagi SIT Insantama, penghentian pelaksanaan Kurtilas tidak menjadi masalah karena sejak awal kita telah telah menyiapkan kurikulum yang khas sesuai visi dan misi SIT Insantama, yang disusun bagi lahirnya peserta didik yang berkepribadian Islam, menguasai tsaqafah Islam dan sains teknologi. Dengan format seperti itu, kurikulum kita bahkan terbukti mampu “melampui jaman”. Misalnya, ketika Kurtilas baru pada tahun 2013 berbicara tentang pentingnya karakter, kurikulum SIT Insantama sejak awal (2001) telah berbicara tentang pentingnya kepribadian (Islam). Semua ini bisa dilakukan karena dalam mengelola pendidikan, termasuk dalam menyusun konsepsi dan kurikulum, kita mendasarkan pada ajaran Islam. Dengan cara itu, kita menjadi tahu bagaiman semestinya pendidikan itu harus dilakukan, sesuatu yang justru absen dari sistem pendidikan nasional kita. Pantaslah bila ia selalu berubah-ubah arah. Sayang sekali.[]

2 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, tanggapan positif bermunculan dari berbagai pihak terutama para orang tua siswa atas terbitnya Newsletter Kabar Insantama edisi perdana Oktober-Desember 2014. Saran dan kritik pun kami terima dari berbagai pihak yang menginginkan kebaikan dan kemajuan pada setiap edisinya, sehingga pada edisi kedua Januari-Maret 2015, Anda dapat merasakan perubahannya bukan? Harapan kami, setiap informasi yang disajikan pada newsletter kesayangan kita ini dapat memberikan inspirasi. Selamat membaca! Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Redaksi PENANGGUNG JAWAB Ketua Yayasan Insantama Cendekia PEMIMPIN REDAKSI Mohammad Arif Yunus REDAKTUR PELAKSANA Joko Prasetyo REDAKTUR Nono Hartono, Iqbal Mauludi, Risma, Kurnia, Imam Bukhoiri DOKUMENTASI Yerri Yuan DISTRIBUSI Rahmat Muharram, Hendrik Newsletter Kabar Insantama merupakan media yang dipublikasikan oleh SIT Insantama untuk kalangan internal. Alamat Redaksi Jl. Hegarmanah IV Gunung Batu Kota Bogor. Telp. 0251.8363973. SMS & Whatsapp 0821.2000.2020. PIN BB 75F196F7. Email kabarinsantama@gmail.com. Website www.insantama.sch.id


SOSOK PRESTATIF

Dian Arini, SP Guru IPA Insantama

WAKIL GURU INDONESIA DI WORKSHOP MALAYSIA Betapa senangnya Guru IPA SIT Insantama Dian Arini ketika dirinya terpilih menjadi wakil guru Indonesia untuk mengikuti workshop training guru sains dan matematika di Malaysia yang berlangsung pada 13 Oktober hingga 8 Nopember 2014. Pasalnya, guru yang lebih akrab di sapa Bu Dian oleh murid-muridnya tersebut dapat lebih mengembangkan lagi keilmuan dan keahliannya di bidang eksakta. Sebelum terpilih, mahasiswi pasca sarjana Teknologi Pendidikan

UIKA Bogor ini harus bersaing terlebih dahulu dengan sekitar 160 guru se-kota Bogor untuk menjadi peserta workshop dan training guru ke luar negeri yaitu Malaysia atau ke Australia. Hasil tes tersebut membawa Bu Dian seorang diri sebagai guru IPA menjadi wakil Jawa Barat menuju Malaysia. Sedangkan dalam sekup seIndonesia, Bu Dian, merupakan salah satu dari 14 guru IPA dan matematika tingkat SMP terbaik yang diterbangkan

oleh Direktorat Pengembangan SMP Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ke negeri jiran. Workshop dan training yang berlangsung di SEAMO RECSAM Penang, Malaysia, bertajuk: Customised Courses for Indonesian secondary Science Educators 21 st Century Skills in Secondary Science: Enhancing Higher order Thinking Skills and Integrated Values Education. Workshop membahas penilaian

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 3


kualitas pelajar usia SMP yang berlaku pada tingkat internasional. Sedangkan training terkait pembelajaran abad ke-21 yang menantang guru agar dapat membimbing siswa-siswinya memiliki keterampilan yang dibutuhkan di abad 21. Semua materi workshop dan training disampaikan dalam bahasa Inggris oleh pihak yang berkompeten di bidangnya. Hasilnya berupa perangkat pembelajaran dalam bahasa Inggris dan pengetahuan tentang pembelajaran sains yang sesuai standar keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill/HOTS) sebagai salah satu keterampilan menghadapi abad 21. Selain training, Bu Dian juga mengikuti agenda Simposium Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA/Programme for International Student Assessment). Tujuan simposium ini adalah menyediakan platform untuk mendiskusikan isuisu penting terkait dengan hasil PISA 2012, serta memetakan tindakan, strategi, atau kebijakan konstruktif guna meningkatkan kinerja dalam kemampuan membaca, sains, dan matematika. Pulang ke Indonesia, Bu Dian dan 13 guru terpilih lainnya dituntut menyebarluaskan ilmu yang didapatnya di daerah masing-masing dalam bentuk workshop atau sejenisnya dan menerapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Selain berprestasi pada tingkat antar guru, Bu Dian juga beprestasi membimbing siswa dan siswinya agar dapat berprestasi hingga tingkat nasional. Sebagai contoh tahun 2011/2012, siswi SMPIT Insantama Bogor bernama Firyali. Siswi bimbingan Bu Dian tersebut mampu menjadi

SINGLE PARENTS Ujian berat menimpa Bu Dian pada 13 Februari 2008 dengan peristiwa berpulangnya tulang punggung keluarga yakni almarhum Muji Haryadi. Suami tercinta meninggalkan keluarga dalam usia 35 tahun dengan pekerjaan terakhir sebagai dosen. Lumrahnya seorang istri mengalami kebingungan ketika ditinggal suami. Apalagi jumlah anak sudah empat, masih kecil-kecil lagi. Saat itu, yang tertuanya saja baru kelas 3 SD. Sedangkan anak keempatnya baru berusia sebulan. Namun tak ingin terpuruk terlalu lama, Bu Dian segera bangkit, life must goes on, katanya. Ia pun menjadi orang pertama yang menjelaskan peristiwa berpulangnya abi --sapaan anak-anak kepada Muji Haryadi. Saat pemakaman, anak-anak diajak dan harus melihat ke kuburan sambil menjelaskan abi tidak

Juara 3 Olimpiade Biologi tingkat Kota Bogor dan termasuk tim Olimpiade Biologi mewakili Provinsi Jawa Barat. Sarjana Budidaya Pertanian IPB yang lahir di Jakarta pada 29 Desember 1973 tercatat sebagai guru IPA SIT Insantama sejak 1 Agustus 2008. “Bisa dekat dengan anak-anak,� ujar ibu dari empat anak memberi alasan bergabung dengan Insantama. Warga Bogor yang rumahnya dekat dengan SIT Insantama tersebut memang harus memberikan

4 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015

akan kembali lagi karena abi pulang ke suatu tempat dan yang mengetahui tempat tersebut hanyalah Allah SWT. “Bagaimanapun juga keluarga harus memahami itu adalah qadha dari Allah SWT,� ujarnya. Bu Dian berkeyakinan qadha ini adalah qadha yang baik. Kejadian ini mengajak keluarga untuk menjadi lebih kuat lagi menghadapi segala permasalahan hidup. Kini keempat anak bu Dian sudah tumbuh besar. Anak pertama bernama Hamdi Ali Haditama, kelas 10 SMA. Kedua, Abdillah Ahmad Hadinata, kelas 8 SMP. Ketiga, Hasna Hamidah Hadiningsih, kelas 4 SD. Terakhir, Fajri Hamid Abdurrahman, kelas 1 SD. Hebatnya, semua bersekolah di SIT Insantama Bogor![]

perhatian ekstra kepada anak-anaknya pasca berpulangnya suami tercinta sejak Februari 2008, namun dalam waktu yang bersamaan juga harus dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Awalnya berminat bergabung ke SMPN 6 atau SMPN 14, namun atas saran teman, guru yang berpengalaman mengajar di SMPN 17 tersebut melamar ke SIT Insantama. Ia langsung setuju dengan pertimbangan tempat bekerja dekat dengan rumah sehingga bisa lebih banyak waktu bersama dengan keempat buah hati.[]


GAGASAN

G Oleh

Nono Hartono

Penggagas Game

GAME OF FINAL SAINS

Alat Peraga Game Of Final Sains diujicoba oleh Siswa SDIT Insantama Kelas 6. Siswa pun menikmatinya.

ame of Final Sains adalah alat peraga yang dirancang untuk membantu proses kelancaran pembelajaran IPA di kelas 6 sekolah dasar yang formatnya mirip dengan permainan monopoli. Alat peraga ini dirancang untuk mendongkrak minat siswa kepada mata pelajaran yang banyak hafalannya. Rancangan alat peraga ini dibuat terlebih dahulu dengan menempatkan gambar-gambar yang telah ditemukan pada desain papan permainan yang polanya mirip dengan permainan monopoli. Penempatan dilakukan secara berurut dari gambar indikator nomor 1 sampai dengan indikator nomor 40 dengan format persegi yang masingmasing sisinya memuat 10 gambar indikator. Indikator yang digunakan

adalah indikator IPA pada SKL Tahun Pelajaran 2013/2014.

Pedoman Penggunaan

Praktik penggunaan Alat Peraga Game of Final Sains tersebut

memerlukan minimal 5 orang siswa dengan rincian 4 orang siswa sebagai peserta dan 1 orang siswa berperan sebagai juri, tentu untuk peran juri ini harus dipilih siswa yang mempunyai kemampuan lebih jika dibandingkan dengan siswa yang berperan sebagai peserta. Peran guru sangat diperlukan bila dalam suatu kelompok permainan terdapat permasalahan yang mungkin muncul, sehingga guru harus bertindak sebagai penengah. Hal ini dikarenakan dalam 1 kelas bisa terdapat 5 kelompok permainan atau bahkan bisa lebih. Peserta pertama mengambil kotak dadu dan memutar-mutarkannya pada tempatnya kemudian mengeluarkannya. Banyaknya mata dadu yang terlihat muncul paling atas menunjukkan berapa kali peserta harus melangkah dan bidak peserta kemudian ditempatkan pada nomor kotak gambar tersebut. Peserta kemudian mengambil kartu soal yang ada di sebelah kotak gambar, membacanya dan kemudian menjawabnya. Bila menggunakan format beregu, maka juru bicara harus mendiskusikan dengan teman peserta lainnya dan bila sudah didapatkan kesepakatan pilihan jawaban baru kemudian menjawab. Jawaban

benar akan bernilai 1 dan bila jawaban salah akan bernilai 0. Peserta dianggap sebagai pemenang bila sudah mampu mengumpulkan angka dengan total nilai sebesar 10 atau 15 (disesuaikan dengan ketersediaan waktu yang ada) dan sebagai hadiahnya, peserta tersebut dapat dipersilahkan untuk beristirahat terlebih dahulu. Tiga peserta sisa harus meneruskan permainan hingga mampu mengumpulkan nilai sebesar 10 atau 15. Begitu seterusnya hingga semua peserta dapat mengumpulkan nilai sebesar 10 atau 15, dan permainan bisa dianggap selesai.

Berhasil

Pembelajaran ini cukup berhasil. Hasil evaluasi menunjukkan nilai siswa di kelompok kelas kecil menunjukkan hasil yang lebih baik dari kelompok lain yang tidak menggunakan alat bantu pembelajaran Game of Final Sains. Hal ini bisa diambil kesimpulan bahwa alat bantu pembelajaran Game of Final Sains ini memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil pembelajaran IPA yang berlangsung di SDIT Insantama, walaupun untuk lebih meyakinkan dapat dilakukan penelitian khusus untuk melihat sejauh mana pengaruh yang diberikan.[]

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 5


LIPUTAN UTAMA LKMA 2014

DI NEGERI KANGGURU

Delegasi LKMA Jadi Kang Guru

6 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015

Rombongan LKMA SMAIT Insantama di depan gedung University of Sydney


Perjalanan LKMA Para Calon Pemimpin menaklukkan Australia selama 7 hari, banyak pelajaran dan pengalaman berharga diperoleh delegasi LKMA.

L “LKMA Flight to Australia? Australia We are coming...,” itulah jargon yang senantiasa digemakan siswa-siswi kelas XII SMAIT Insantama, sebagai penyemangat supaya terus menggapai impian besarnya: menginjakkan kaki bersama seangkatan Titanium. Titanium, ya itu nama angkatan mereka.

ika-liku perjalanan selama 11 bulan mereka tempuh. Insantama selama di Australia, sudah menanti kedatangan Pembuatan visa yang rumit, panjang, dan berbelitmereka. Salam dan sambutan hangat dalam penyambutan belit tak menyurutkan langkah Titanium, hingga membuat ukhuwah langsung erat, padahal mereka baru pada 2 November 2014, akhirnya bisa terbang menuju saling mengenal. Itulah ukhuwah karena Allah. Tak lihat negeri kangguru. bangsa, asalkan satu akidah itu tak jadi masalah. MobilSambutan Ketua Yayasan Insantama Cendekia mobil yang telah disediakan pun segera melesat dan Muhammad Ismail Yusanto dalam upacara pelepasan, mengantar mereka menuju tempat tinggal delegasi LKMA ba’da shubuh (2/11/2014) menjadi penanda selama di sana. Bu Khansa dan kawan-kawan begitu keberangkatan delegasi peserta Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Tingkat Akhir (LKMA) ke Aussie. Sebelum ke Aussie, delegasi LKMA yang terbang menggunakan maskapai Malaysia Air Lines MH 720 hinggap sebentar di Kuala Lumpur Airport dengan selamat. Pukul 23.30 waktu Malasyia, mereka berangkat menuju Aussie dan berhasil landing di International Airport Sydney pada pukul 10 pagi waktu setempat. “LKMA Flight to Australia? Alhamdulillah Australia we are here...” gema jargon delegasi LKMA pun kian menyemarakkan keramaian bandara. Tampak sumringahnya wajah-wajah calon para pemimpin ini setiba di sana. Bu Khansa dan kawan-kawannya yang Para Calon Pemimpin kunjungi Aussie. Delegasi LKMA 2014 berfoto bersama saat menjadi orangtua asuh siswa-siswi SMAIT kunjungan ke organisasi sains dan nuklir Australia ANSTO.

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 7


ramah, menjamu dengan jamuan penuh. Sejarah pun dimulai, delegasi LKMA siap menaklukkan Australia. Rabu (5/11), delegasi LKMA pun meluncur ke University of Sydney. Sesampai di sana, mereka dipandu Mr Sean Lee untuk memulai rangkaian acaranya. Journey tetap dilanjutkan, presentasi kedua segera dimulai. Kini, giliran para delegasi LKMA presentasi di hadapan komunitas Muslim Sydney. Genap tiga hari di Sydeny, saatnya menjelajahi salah satu pusat keunggulan Australia, Australian Nuclier and Science Technology Organization (ANSTO). Benar-benar penjelajahan yang sempurna. Bahkan, di spanduk elektronik , tertulis “Welcome to ANSTO, Insantama Senior High School, Bogor – Indonesia”. ANSTO sangat menyambut positif kedatangan delegasi LKMA ke sana. Bahkan, pihak ANSTO tidak menyangka siswa SMA bisa melakukan kegiatan LKMA layaknya orang yang sudah sangat professional. Kamis (6/11), mereka berangkat menuju Konsulat Jendral Republik Indonesia di Sydney. Sesampainya di sana, Atase Pensosbud KJRI Sydney Nicolas Manopo langsung menyambut delegasi LKMA. Pak Nico, begitu ia akrab disapa, yang selama ini intensif berkomunikasi dengan Pembina LKMA Karebet Widjayakusuma.

Delegasi LKMA berkunjung ke Konsulat Jendral Republik Indonesia di Sydney. Diterima oleh Atase Pensosbud KJRI Sydney Nicolas Manopo.

Tak lama presentasi pun dimulai, diawali dengan pembacaan puisi yang dideklamasikan Zahro, Silmi, dan Fathur. Sesaat suasana hening, terlihat keseriusan audiens. Namun, tak lama suasana kembali cair setelah disambung oleh MC, Yodira dan Raihan Mubarok. “Kami sangat bangga dan terharu atas penampilan kalian. Kalian sudah layak menjadi diplomat!” puji Pak Nico. Sesi tanya jawab berlangsung hangat hingga acara selesai. Perjalanan kembali dilanjutkan. Sekarang saatnya delegasi LKMA mengunjungi Australia International Academy, sekolah Islam internasional di daerah Sydney. Tak disangka, sambutan siswa-siswi di sekolah tersebut sungguh luar biasa. Delegasi LKMA pun tak bisa lamalama di sana, karena harus melanjutkan kegiatan berikutnya.

8 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015

Malam harinya pun mereka tetap beraktivitas. Mereka dipecah menjadi dua kelompok: 1 kelompok ikhwan, 1 kelompok akhwat. Apa yang mereka lakukan? Ikhwan menggelar kegiatan di Mesjid Ali, Mesjid terbesar di Lakemba. Programnya yakni tadarus bersama dan berdialog dengan warga Muslim Sydney asal negeri lainnya, seperti Bangladesh, Timur Tengah dsb. Sementara itu, akhwat berkumpul dengan komunitas Muslimah Sydney. Banyak sejarah yang telah diukir. Banyak pujian yang terlontar. Tak henti rasa syukur dipanjatkan atas limpahan rahmat-Nya yang tiada terkira. Nashrullah itu begitu dekat, ukhuwah itu begitu erat. 7 hari di negeri orang tentu bukan waktu yang sebentar. Namun, Alhamdulillah, luar biasa delegasi LKMA “dimanjakan” dengan keramahan kaum Muslim di Aussie, sehingga


mereka pun sangat betah ketika berada di sana. Hari ke hari kegiatan dilewati dengan sangat optimal. Tak terasa LKMA 2014 memasuki hari terakhir. Di moment terakhir ini, delegasi LKMA menjadi “Kang Guru” sejati, karena mereka dituntut untuk mengajari anak-anak usia 3-7 tahun mengaji Al-Qur’an. Tiba saatnya, delegasi LKMA berpamitan dengan brother and sister, dan yang paling penting kepada orangtua asuh mereka yang selama ini telah memberikan bantuan yang tiada terkira.

Masjid tak luput menjadi target kunjungan, bahkan menjadi tujuan utama delegasi LKMA

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Central for Islamic Da’wah and Education (CIDE) Australia Luqman Hakim berkata: “Apa yang dilakukan oleh adik-adik kita ini sangat luar biasa dan mengingatkan kita semua di sini yaitu bahwa mereka datang ke Sydney dengan lebih dulu menyinggahi Masjid ini lalu mengakhirinya juga dengan menyinggahi dan bahkan mabit di Masjid ini. Ini semua menggambarkan bahwa mereka memiliki niat yang lurus dan hanya berharap akan keridloan Allah SWT... semoga mereka menjadi pemimpin umat yang mampu membawa perubahan negeri kita dan dunia ke arah Islam!” Kini saatnya delegasi LKMA kembali ke tanah air, kembali ke boarding, kembali berkumpul bersama adik-adiknya, guru-guru, muaddib, muaddibah, mudir, dan mudiroh. Kembali bersama menimba ilmu Islam di Insantama... Ait tunggu dulu... Kejutan pun tak hanya didapatkan di Australia saja karena ternyata delegasi LKMA masih mendapatkan kejutan dari Malasyia Airlines System (MAS). Ketika mendarat di negeri Ipin dan Upin, mereka mendapatkan penghormatan untuk mengikuti pelatihan dari MAS dan dibawa ke kantor pusat Malaysia Airlines System di Kuala Lumpur. Selama pelatihan berlangsung anak-anak secara spontan mengikuti para instruktur tersebut. “Anak-anak ini diapakan hingga bisa seperti ini?” tutur salah seorang instruktur MAS. Tak disangka, pembina LKMA pun dimintai kartu sekolah Insantama karena mereka rupanya berniat untuk mendaftarkan putra-putrinya ke SIT Insantama. Secara tidak langsung, delegasi LKMA menjadi duta promosi Insantama. Alhamdulillah.[]

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 9


IMD 2014, HARI JUAL BELI SISWA INSANTAMA

Kurban mendidik taat dan sifat berbagi

INSANTAMA SALURKAN 39 DOMBA DAN 2 SAPI QURBAN Dalam penyelenggaraan pemotongan hewan qurban, panitia Qurban SIT Insantama Bogor menyembelih dan mendistribusikan 39 ekor domba dan 2 ekor sapi dari 53 kaum Muslimin yang berqurban, Selasa (7/10/2014) di areal SIT Insantama, Bogor, Jawa Barat. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, hadir da’i mantan rocker Ustadz Hari Moekti yang ikut menyembelih. Hewan sebanyak itu, oleh panitia qurban dibagi menjadi 437 paket daging domba dan 758 paket daging sapi. Pukul 13.00 WIB warga sekitar lingkungan SIT Insantama yang telah memperoleh kupon mulai berdatangan. Tim pendistribusian dibantu sebagian siswi membagikan kepada warga dan keluarga besar SIT Insantama.[]

Mahir berbisnis, namun kejujuran dan taat syr’ie yang tepenting

Hiruk pikuk ratusan pedagang dan pembeli menjadikan kampus SIT Insantama menjadi pasar kaget dalam Insantama’s Market Day (IMD) 2014, Rabu (5/11/2014) di SIT Insantama, Bogor. Namun uniknya yang menjadi pedangan dan pembeli adalah anakanak kisaran 7-12 tahun. Kegiatan yang bertema Menumbuhkan Jiwa Wirausaha untuk Meraih Keuntungan yang Halal dan Berkah tersebut merupakan acara tahunan yang ke-10. IMD adalah hari ketika seluruh siswa siswi SDIT Insantama mendapat kesempatan untuk dapat berjual beli. Siswa yang ingin mengembangkan jiwa bisnisnya diperbolehkan menjadi

penjual. Yang diperkenankan menjadi penjual adalah siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 dengan alasan mereka sudah paham dan mengerti tentang perhitungan uang. Saat itu, larangan membawa uang dan ‘jajan di sekolah’ tidak berlaku lagi. Artinya, siswa diperkenankan membawa uang dan boleh jajan sepuasnya, sesuai dengan jatah uang yang diperbolehkan dibawa. Setiap siswa kelas 1 dan 2 diperbolehkan membawa uang sekaligus membelanjakannya paling banyak Rp 25.000. Sedangkan, siswa kelas 3, 4, 5, dan 6 diijinkan membawa uang sekaligus membelanjakannya maksimal sebesar Rp 30.000.[]

SAWERAN RP 25 JUTA DALAM LAUNCHING WAKAF MASJID INSANTAMA Dalam launching Geakan Wakaf Masjid Insantama, panitia mengumpulkan infaq untuk pembangunan masjid Rp 25.096.000, Jum’at (24/10/2014) di lapang SIT Insantama, Bogor. Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Insantama Cendikia Muhammad Ismail Yusanto mendorong seluruh staf dan siswa SIT Insantama

10 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015

untuk senantiasa menyisihkan dana untuk berinfaq sebagai tabungan amal shalih untuk bekal di yaumul qiyamah. Oleh karena itu, kegiatan berinfaq ini menjadi kegiatan rutin siswa SIT Insantama setiap hari Jumat. Sedangkan dana yang terkumpul hingga berita ini ditulis sudah lebih dari 230 juta rupiah.[]

Agar semua berperan dalam pembangunan Masjid, berapapun andilnya


SAMBUT MUHARRAM, SMPIT INSANTAMA SELENGGARAKAN INSANTAMA CUP SMPIT Insantama Bogor menyelenggarakan Insantama Cup ke-6, Senin-Jum’at (20-24/10/2014) di lingkungan SIT Insantama Bogor dan sekitarnya. Kegiatan rutin pasca tengah semester kali ini mengangkat tema Sambut Muharram dengan Semangat Baru! Dalam kegiatan tersebut, terselenggara 21 jenis perlombaan, terdiri dari perlombaan intelektual seperti Rangking 1, pidato dalam bahasa Arab dan Inggris, olimpiade matematika, IPA dan IPS, serta orasi. Juga bidang seni seperti kaligrafi, poster, story telling, dan puisi berantai. Selain itu ada juga permainan modern dan tradisional seperti futsal, tarik sarung, cing girl/boy, bakiak, balap sarung, tongkat berantai, kasti, dan basket. Peraih medali emas terbanyak diperoleh kelas 9A, peraih medali perak terbanyak kelas 8C, dan peraih perunggu terbanyak kelas 7D. Sementara untuk juara umum diraih angkatan 6. Dan kontingen yang lain dirangking berdasar urutan medali yang diraih. Sehingga tidak hanya yang disebutkan tadi yang mendapat hadiah, semua kontingen mendapat hadiah bersama.[]

PULUHAN SISWA SMAIT INSANTAMA SUKSESKAN PEKAN ILMIAH DAN KREATIVITAS Puluhan siswa SMAIT Insantama mengikuti Pekan Ilmiah dan Kreativitas (PIK) yang diselenggarakan selama dua hari oleh Divisi Seni, Kreativitas dan Teknologi Sains (SKETSA) OSIS SMAIT Insantama, Kamis-Jum’at (18-19/12/2014) di kampus SIT Insantama, Bogor. PIK, sebuah acara “langganan” divisi Sketsa, yang diselenggarakan pasca-ujian sekolah, baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester. Acara ini sengaja diprogram sebagai sarana refreshing, edukasi, serta penambahan life

skill dalam kehidupan. Bentuk PIK sendiri seperti class meeting pada umumnya. Dalam acara ini dibentuk 4-5 kelompok dengan komposisi setiap kelompoknya campuran dari kelas X, XI, dan XII. Mereka diharuskan untuk terlibat aktif di kompetesi. Acara yang bukan sekedar “acara” refreshing biasa tentunya. PIK diprogram dengan sangat apik dan sarat ibrah. Salah satunya menjalin ukhuwah di antara saudara Muslim. Terlebih, saudara Muslim yang selama ini hidup bersama dalam satu atap, yaitu di boarding.[]

SHALAT KHUSYU, TRAINING UTAMA DAN PERTAMA Sekitar 300 santri Islamic Boarding School (IBS) Insantama mengikuti training shalat khusyu’, Ahad (12/10/2014) di SIT Insantama, Bogor. Training ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh seluruh santri dan insya Allah akan menjadi program tahunan di boarding Insantama. Berbeda dengan tahun sebelumnya, jika waktu itu IBS mengundang pembicara dari luar, untuk tahun ini pembicara yang dihadirkan adalah Direktur Yayasan Insantama Cendikia (YIC) Bidang Pendidikan Insantama, Muhammad Rahmat Kurnia.

“Training ini hendaknya diselenggrakan di awal pembelajaran sebelum santri diberikan trainingtraining yang lainnya. Sebab, aktivitas shalat siswa-siswi Insantama itu harus benar sesuai yang dicontohkan Rasul, sehingga shalat mereka diterima di sisi Allah!” tegas penulis Panduan Shalat Praktis untuk kalangan internal Insantama tertsebut. Buku tersebut sudah dibagikan kepada seluruh siswa-siswinya pada saat pekan ta’aruf. Buku inilah yang menjadi pedoman dalam penyeragaman tata cara shalat di Insantama.[]

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 11


MEMBUDAYAKAN HIDUP SEHAT DI INSANTAMA

300 SANTRI IKUTI UJIAN LISAN AKHIR SEMESTER

Untuk membekali pemahaman santri terkait penjagaan kesehatan dengan baik, IBS Insantama menyelenggarakan training tibbun nabawi, Jum’at (28/11/2014) di SIT Insantama, Bogor. Acara training ini dipandu oleh seorang terapis yang ada di Bogor Ani Astuti. Ia menekankan bahwa Rasulullah SAW jarang sakit karena mampu mencegah hal-hal yang berpotensi mendatangkan penyakit. Salah satunya dengan mengatur pola tidur, pola makan dan olahraga.[]

SERATUS SANTRI IBS IKUTI TRAINING PENGURUSAN JENAZAH Sekitar seratus santri IBS Insantama mengikuti training pengurusan jenazah yang dipandu Pimpinan Ponpes Miftahul Falah Bogor Ustadz Tatang Mukhtar, Kamis (11/9/2014) di SIT Insantama Bogor. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini yang menjadi peserta training adalah dari kelas VII hingga kelas XI ikhwan karena pada saat yang sama santri akhwat mengikuti kajian tersendiri berupa fiqhun nisa.[]

Sekitar 300 santri IBS Insantama mengikuti ujian lisan akhir semester yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad (29-30/11/2014) di SIT Insantama, Bogor. Adapun mata pelajaran yang diujikan oleh 21 tenaga penguji tersebut antara lain: Min Ahaditsi al-Akhlak, al-Tafsir al-Maudl’ui, Dirasat fi al-Fikri alIslami, termasuk bahasa Arab yang untuk tahun ajaran ini seluruh angkatan menggunakan buku bahasa Arab Baina Yadaik.[]

PELATIHAN SERVICE EXCELLENT, UNTUK PELAYANAN YANG LEBIH BAIK Dalam rangka meningkatkan layanan publik dan persiapan penerimaan peserta didik baru 2015, divisi sumber daya manusia (SDM) Yayasan Insantama Cendekia menyelenggarakan pelatihan service excellent, Sabtu (22/11/2014) di SIT Insantama, Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh staf satuan pengamanan, staf tata usaha SIT Insantama, koordinator general assistent/cleaning service, koordinator bagian umum dan staf Unit Layanan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan para staf dalam melayani kunjungan orangtua siswa dan masyarakat pada umumnya.[]

12 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015


YIC LUNCURKAN NEWSLETTER KABAR INSANTAMA EDISI PERDANA Di hadapan sekitar seratusan perwakilan siswa, guru, staf, perwakilan Fosis dan stake holder lainnya, Yayasan Insantama Cendikia meluncurkan Newsletter Kabar Insantama Edisi Perdana. “Semoga Kabar Insantama menjadi media informasi yang dapat memberikan inspirasi kita semua,” ujar Ketua YIC Muhammad Ismail Yusanto, Kamis (16/10/2014) di lapang kompleks SIT Insantama Pusat, Kota Bogor, Jawa Barat. Dalam acara yang dikemas sederhana tersebut, Ketua YIC juga menyatakan Kabar

MARAWIS DIGEMARI, MENYEMAI SENI ISLAMI Saat ini, hampir di setiap kegiatan besar Insantama disemarakan dengan kesenian marawis, yakni “band tepuk” dengan perkusi sebagai alat utamanya. Dimainkan oleh belasan remaja yang membawakan lagu-lagu shalawat dan pujian kepada Allah SWT dan Baginda Nabi Muhammad SAW diiringi suara betalutalu dari pukulan marawis dan jimbe, marawis ini semakin membawa kemeriahan setiap even yang diadakan di Insantama. Marawis Insantama diperkenalkan pertama kali pada Big Assembly Insantama, Sabtu (21/06/2014) di Gedung Widya Wisuda IPB. Seni musik yang memadukan kesenian Timur Tengah ---terutama Yaman--- dengan Betawi nampaknya semakin digemari kehadirannya oleh civitas Insantama. Dengan dikoordinatori muaddib Islamic

Insantama merupakan media komunikasi massa antara guru, karyawan, anggota yayasan, orang tua siswa dan pihak-pihak terkait keluarga besar SIT Insantama baik pusat maupun cabang seluruh Indonesia. “Semoga Kabar Insantama akan selalu hadir menginspirasi untuk perbaikan, peningkatan dan penyempurnaan kreasi dan inovasi dunia pendidikan untuk kemajuan SIT Insantama di masa depan,” ujarnya sebelum membagikan secara simbolis Kabar Insantama kepada para stake holder SIT Insantama.[]

WATER PURIFIER INSANTAMA, SIAP HILANGKAN DAHAGA SETIAP SAAT

Boarding School (IBS) Insantama Arif, tim marawis Insantama saat ini beranggotakan 14 orang dari siswa SMPIT dan SMAIT Insantama, di antaranya adalah Ghazy, Faqih Zuhdi dan Dwiki Alvian Syukron M, Zaky M Noer, Alif, dkk. Hampir sepekan sekali mereka berlatih untuk mengasah kemampuan. Meskipun tidak juara, pada Oktober lalu, tim marawis Insantama mengikuti perlombaan di Istora Senayan Jakarta.[]

Alhamdulillah, sejak pembangunan instalasi Water Purifier Insantama rampung pada Oktober 2014, seluruh civitas Insantama dapat menikmati hasilnya. Air minum yang dihasilkan oleh Instalasi penjernih air Insantama juga sudah dilengkapi hasil uji laboratorium bahan dasar air sumber dan uji laboratorium air hasil penjernihan dari lembaga yang kompeten. Dengan kapasitas yang ada, hingga saat ini unit water purifier mampu memenuhi kebutuhan 1300 siswa SIT Insantama, 200 staf pegawai dan 330 santri dan pengasuh Islamic Boarding School (IBS).[]

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 13


AGENDA

Inilah Agenda Penerimaan Siswa Baru 2015 SIT Insantama Inovasi tiada henti dalam menyeleksi peserta didik adalah semangat panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB) Insantama 2015 sehingga terpilihlah peserta didik terbaik. Terhitung mulai 1 Desember 2014 hingga 24 Januari 2015, panitia PPDB Insantama 2015 membuka kesempatan kepada anak negeri untuk menjadi calon para juara dan calon para pemimpin dengan mendaftar menjadi siswa SDIT, SMPIT dan SMAIT. Untuk itu, tim panitia unit SDIT melakukan observasi kepada calon-calon siswa SDIT yang saat ini masih di bangku TK/PAUD. Observasi yang diagendakan berlangsung pada 31 Januari 2015

merupakan media untuk mengetahui kemandirian, kemampuan dasar calistung dan gaya belajar calon siswa. Sedangkan tim panitia unit SMPIT dan SMAIT melakukan tes kemampuan akademik sekaligus wawancara kepada calon peserta didik SMPIT dan SMAIT pada 1 Februari 2015. Calon siswa SMPIT dan SMAIT Insantama yang diwawancarai untuk seleksi masuk adalah yang terbebas dari narkoba dengan menunjukkan bukti hasil tes urin yang dikeluarkan oleh rumah sakit umum daerah (RSUD) dan melampirkan hasil rontgen torak dada dan hasil tes lab bukti terbebas dari flek paru-paru dan hepatitis B.

14 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015

Khusus bagi calon siswa-siswi SMPIT yang dari luar kota Bogor atau yang berkeinginan menjadi santri boarding (Islamic Boarding School/IBS) maka dilakukan wawancara tambahan pendalaman karakter, kebiasaan dan sikap perilaku dengan team Research and Development (RnD) SIT insantama. Sedangkan calon siswa SMAIT secara langsung menjadi santri IBS. Pengumuman Kelulusan calon siswa dilakukan pada 5 Februari 2015 dan diharuskan daftar ulang pada 6-14 Februari 2015. Bagi calon siswa yang tidak melakukan daftar ulang dianggap mengundurkan diri sebagai calon siswa SIT Insantama.[]


Peserta Didik 2014, Berasal dari 15 Propinsi dan Luar Negeri Animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di Sekolah Islam Terpada (SIT) Insantama cukup besar. Salah satunya ditunjukkan dengan terpilihnya siswasiswi dari 15 propinsi dan bahkan dari luar negeri menjadi peserta didik di sekolah para juara dan calon pemimpin ini. Lebih dari itu, tercatat pula enam calon peserta didik yang rela masuk daftar tunggu (waiting list) lantaran kuota sudah penuh. Ada beberapa capaian penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2014 yang berbeda dengan PPDB tahun-tahun sebelumnya. Capaian yang dimaksud adalah khusus untuk unit SMP menerima 5 kelas dari sebelumnya hanya 4 kelas. Asal siswa SMPIT Insantama pada PPDB 2014 dari 9 propinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Lampung, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Riau, bahkan ada pula yang dari luar negeri yakni Johor, Malaysia. Semntara itu, siswa SMAIT Insantama berasal dari 15 propinsi yang ada di Indonesia, yang tersebar dari Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi []

SMENTION 2015, AJANG JADI BINTANGNYA PARA BINTANG

Yang Cerdas yang Juara. Hadiah bagi peserta yang menang kompetisi Smart Teen Competittion (Smention III) 2014.

Kamu siswa SMP dan SMA yang cerdas? Uji kecerdasanmu dalam kompetisi kecerdasan siswa siswi SMP dan SMA pada Smart Teen Competittion (Smention) 2015 yang diagendakan berlangsung pada Maret-April 2015 di Kampus SMAIT Insantama, Jl. Hergarmanah IV No. 47 Gunung Batu, Bogor Barat - Bogor. Acara yang diselenggarakan OSIS SMAIT Insantama tersebut diselenggarakan untuk menggali dan mengembangkan potensi siswa SMP/MTs dan SMA/MA SeJabodetabek, Jawa Barat dan sekitarnya. Selain open house memperkenalkan SMAIT Insantama, pada Smention ke-4 ini, digelar lomba debat (IDC/ Insantama

Debate Competition) untuk SMP dan SMA; outbond (O14/ Outbond For Teen) untuk SMP; lomba nasyid untuk SMA; lomba poster untuk SMP serta SMA dan karya tulis ilmiah untuk SMA. Ajang menjadi bintangnya para bintang kali ini mengangkat tema tentang kewirausahaan. Tujuannya tak lain ingin menanamkan jiwa-jiwa entrepreneur kepada generasi-generasi muda supaya bisa mandiri dan tentunya di masa yang akan datang bisa berwirausaha sendiri serta bisa membuka lapangan pekerjaan, hingga mampu membantu perekonomian sesama.[]

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 15


K ABAR CABANG SELURUH CABANG INSANTAMA IKUTI STANDARISASI KURTILAS

Narasumber Wakasek Kurikulum SDIT Insantama Bogor

Saat ini, SIT Insantama saat ini memiliki sembilan cabang yang tersebar di sembilan kota se-Indonesia. Cabang-cabang Insantama tumbuh karena kesadaran dari orang tua pentingnya pendidikan bermutu dan berkualitas di tengahtengah keterpurukan dunia pendidikan saat ini. Berikut sekilas berbagai peristiwa, rencana dan capaian cabang.

Seluruh cabang Insantama mengikuti kegiatan standarisasi pemahaman konsep dan aplikasi Kurikulum 2013 (Kurtilas) yang diselenggarakan SIT Insantama Pusat selama dua hari Sabtu-Ahad, 25-26 Oktober 2014 di Kampus SIT Insantama Bogor. Acara diarahkan dan dipandu tim ahli kurikulum manajemen SDIT dan SMPIT Insantama yang sudah dibimbing oleh Direktur Pendidikan SIT Insantama Muhammad Rahmat Kurnia. Kegiatan yang bertema “Memperkuat Ukhuwah, Mensinergikan Langkah Mantap Bersama Insantama� ini diikuti oleh 23 peserta mewakili 10 cabang Insantama se-Indonesia, dan 6 peserta manajemen SIT Insantama Bogor.[]

CABANG KENDARI SIAPKAN LAHAN BARU

PEDULI ANAK, ORANGTUA SISWA CABANG LAMPUNG IKUTI PARENTING

SDIT Insantama Cabang Kendari menyiapkan sekitar 2000 meter persegi lahan baru siap bangun untuk menambah jumlah lokal kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, dua lokal di lahan sewa yang ada saat ini dipastikan tidak dapat menampung angkatan ketiga yang akan direkrut pada Tahun Ajaran 2015-2016. Dalam kunjungannya ke cabang termuda tersebut pada Sabtu (7/11/2014), Ketua Yayasan Insantama Cendikia Muhammad Ismail Yusanto meninjau lahan yang berlokasi tidak jauh dari lokasi kegiatan belajar mengajar yang digunakan selama ini.[]

Sekitar seratus orangtua siswa kelas 1-4 SDIT Insantama Lampung mengikuti kegiatan parenting, Sabtu (13/9/2014) di Aula Wisma Haji, Lungsir, Teluk Betung, Bandar Lampung. Mereka adalah pasangan suami-istri yang menaruh peduli pada putra-putrinya untuk secara khusus hadir dalam kegiatan parenting yang dipandu oleh Ketua Yayasan Insantama Cendikia Muhammad Ismail Yusanto.[]

16 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015


KETUA YIC SILAH UKHUWAH DENGAN CABANG SERANG

TINGKATKAN KEMAMPUAN MANAJERIAL, CABANG MAKASSAR DIGEMBLENG Untuk meningkatkan kemampuan manajerial Insantama Cabang Makassar, Yayasan Insantama Cendikia menggelar upgrading SDM pengelolaan manajerial selama dua hari Jumat-Sabtu, (7-8 Nopember 2014) di Gedung Insantama Cabang Makassar, Sulawesi Selatan. Di hari pertama Ketua YIC Muhammad Ismail Yusanto berbagi pengalaman dengan ketua yayasan dan pengelola Insantama Makasar. Sedangkan pada hari kedua, Deputi Direktur Kerjasama Cabang SIT Insantama Imam Bukhoiri memfasilitasi program up grade SDM untuk seluruh staf pengajar SDIT Insantama Cabang Makassar.[]

Seluruh staf pengajar dan pegawai SDIT Insantama Cabang Serang menghadiri acara silah ukhuwah dengan Ketua Yayasan Insantama Cendikia Muhammad Ismail Yusanto, Sabtu (20/09/2014) di gedung Insantama Cabang Serang, Banten. Serang merupakan cabang Insantama tertua yang kini telah memiliki gedung sekolah di lahan sendiri, telah meluluskan tiga angkatan dan memiliki lebih dari 200 siswa.[]

KETUA YIC BERBAGI TIPS DENGAN CABANG CILEGON Sehari setelah bersilah ukhuwah dengan Cabang Serang, Ketua YIC Muhammad Ismail Yusanto berbagi tips manajerial dengan manajemen dan staf Cabang Cilegon, Ahad (21/09/2014) di Gedung Insantama Cabang Cilegon, Banten. Cilegon adalah cabang Insantama ke-6 dari 9 cabang yang ada saat ini. Awal tahun ajaran 2014-2015, SDIT Insantama Cabang Cilegon telah menempati lokal dan gedung sendiri, dari sebelumnya menempati Gedung sewa di jalan Ki Wasyid kampus

Ki Wasyid Kec. Jombang. Lokasi gedung baru SDIT Insantama Cilegon beralamatkan di jalan Kubang Laban Kota Cilegon, Banten.[]

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 17


BERBAGI

consectetuer

Perhatian UNTUK KEKUATAN

“Bu Zulia..!” suaranya lantang terdengar. Sambil membuka pintu mobil yang baru saja saya parkir di halaman sekolah, saya mencoba mencari-cari asal suara. Seorang anak laki-laki sedikit gemuk berlari menghampiri saya. Baru saya tersadar… ”Anggi… Apa kabar Nak? “Alhamdulillah baik Bu,” jawabnya. Ekspresi wajahnya memperlihatkan keterkejutan sekaligus rasa bahagia bertemu dengan saya. Anggipun mendekat mencium tangan saya dengan penuh hormat. “Dengan siapa Nak?” saya mulai membuka perbincangan. “Mama Bu, menjemput adik,” jawab Anggi. Mama Anggipun ikut menghampiri saya, terlihat sangat gembira. Belum sempat saya bertanya banyak, sang mama bercerita tentang Anggi sekarang dengan penuh rasa syukur dan kebanggaan. ++++ Anggi pernah sekolah di SMPIT Insantama

beberapa tahun lalu. Sekarang sudah menjadi seorang mahasiswa. Meski SMA nya tidak melanjutkan di Insantama, tapi Anggi masih sering menyempatkan berkunjung. Melihat Anggi yang sekarang, tidak bisa dilepaskan dari pengorbanan dan pilihan besar mamanya. Beberapa tahun lalu, Insantama belum memiliki sekolah berasrama. Beberapa siswa “ditampung” di sebuah rumah dengan pembimbing salah satu guru. Ketika di asrama, beberapa kali Anggi melakukan pelanggaran atas peraturan asrama yang sudah ditetapkan. Dari masalah yang kecil sampai yang merugikan orang lain. Orangtuanya sangat kaget dengan perubahan yang nampak pada perilaku Anggi kala itu. Saya pun mencoba mengunjungi asrama anak-anak tempat Anggi tinggal. Kebetulan pas bulan Ramadhan. Sengaja saya menyempatkan berkunjung setelah ashar, agar bisa berbuka bersama dengan anak-anak asrama. Sebuah semangka yang cukup besar saya bawa untuk berbuka dengan anak-anak. Sebelum anak-anak saya kumpulkan, saya temui Anggi. Kami berbincang berdua, saya bujuk Anggi untuk menceritakan masalahnya agar terselasaikan dengan baik. Anggipun bercerita, dengan lancar. Menjelang berbuka

18 | KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015

saya kumpulkan anak-anak, saya minta mereka untuk saling instrospeksi dan memaafkan. Beberapa hari kemudian, secara khusus mama Anggi meminta ketemu saya. Kami pun berbincang tentang masalah Anggi dan mencoba mencari solusi bersama. Hingga pada sebuah kesimpulan, Anggi perlu “perhatian”. Akhirnya, keputusan besarpun diambil mamanya. Keluar dari pekerjaan, fokus mendampingi Anggi. Pengorbanan itu membuahkan hasil yang besar. Anggi perlahan berubah, mulai fokus dengan pelajaran. Melanjutkan ke SMK yang dia minati, dan rajin juga mengikuti pengajian. Maka, setiap kali saya ketemu mama Anggi di sekolah dan menanyakan tentang Anggi, Sang Mama pun antusias bercerita. Ya.. Sometimes, only a little attention from the parents can give so many power to their children (Terkadang, hanya perhatian kecil dari orangtua dapat memberikan banyak kekuatan kepada anak-anaknya).[]

Rubrik Berbagi ini merupakan penggalan pengalaman dan kisah pendidikan di Insantama. Diceritakan ulang dan diasuh oleh dra (psi) Zulia Ilmawati (Psikolog SIT Insantama)


GALERI

FAMILY GATHERING INSANTAMA Setelah tertunda empat tahun, akhirnya keluarga besar Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insantama Bogor menyelenggarakan Family Gathering, Selasa (28/10/2014) di Taman Bunga Nusantara Cipanas, Cianjur, Jawa Barat. Sekitar sepuluh bus mengangkut staf dan pegawai Unit SD, Unit SMP, Unit SMA, Unit Boarding, Unit Keuangan, Unit Dapur, Unit Office Boy/ Girl, Unit General Support, Unit IT, Unit Keamanan, Unit Layanan dan Unit PAUD. Sesuai dengan nama acaranya, mereka membawa keluarganya masingmasing.

Bersiap berangkat di dalam bus

Keluarga Besar Insantama Akhwat

Keluarga Besar Insantama Ikhwan

Generasi Anak Insantama

KABAR INSANTAMA Edisi 02 / Januari - Maret 2015 | 19


Wakaf Masjid Insantama, Dapatkan Rumah di Surga

MASJID PENDIDIKAN INSANTAMA

Wakaf Pembangunan Masjid

Masjid Pendidikan SIT Insantama Insya Allah akan dibangun di Kampus Insantama Bogor menempati lahan seluas 500 m2. Bangunan masjid terdiri dari 3 (tiga) lantai seluas 1.450 m2 dan memiliki fasilitas berupa (1) ruang ibadah utama, (2) aula, (3) selasar, (4) ruang taklim dan kantor dan (5) ruang perpustakaan. Masjid Kampus Insantama dapat menampung 1.500 jamaah dan dapat digunakan dalam berbagai kegiatan baik sivitas akademika Insantama maupun masyarakat umum. Masjid Kampus SIT Insantama berfungsi sebagai : 1. Pusat kegiatan ibadah shalat wajib, shalat Jumat dan shalat sunnah, 2. Pusat taklim santri Islamic Boarding Boarding Insantama, 3. Pusat pembinaan dan syiar dalam kegiatan ramadhan, fiqhun nisa, liqo syawal, kajian umum, PHBI 4. Pusat pembinaan santri dalam kegiatan Pesantren Ramadhan dan wahana latihan dakwah santri.

Wakaf akan diberikan secara 1. Transfer melalui rekening a.n. Yayasan Insantama Cendekia

no rek. 279.927.9920

no rek. 121.00075.15

no rek. 705.163.3045

no rek. 100.731.2225

2. Dana tunai yang diberikan melalui Bagian Keuangan SIT Insantama Konfirmasi transfer melalui: Telpon 0251.8363973 Faximile 0251.8363973 SMS & Whatsapp 0821.2000.2020 PIN BB 75F196F7 email wakaf@insantama.sch.id

LAPORAN PENERIMAAN WAKAF

YAYASAN INSANTAMA CENDEKIA

20 | KABAR INSANTAMA 02 /Batu Januari - Maret 2015 Jl. Hegar ManahEdisi IV Gunung Kota Bogor

Saldo hingga bulan Oktober 2014 Rp 180.112.000 Gerakan Wakaf 31 Oktober 2014 Rp 23.096.000 Wakaf Siswa SIT Insantama, 7 Nopember 2014 Rp 8.032.700 Wakaf Siswa SIT Insantama, 14 Nopember 2014 Rp 6.840.300 Wakaf Siswa SIT Insantama, 21 Nopember 2014 Rp 7.143.200 Wakaf Siswa SIT Insantama, 28 Nopember 2014 Rp 5.410.200 Wakaf Pegawai Catering Nopember 2014 Rp 206.500 TOTAL Rp 230.840.900

“sesungguhnyalah mereka yang memakmurkan masjid hanyalah mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan tidak memiliki rasa takut kecuali kepada Allah. Dan semoga mereka itulah yang menjadi golongan orang yang mendapat petunjuk“ (QS.AT-Taubah : 18)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.