7 minute read
Berbagai kegiatan baik yang bersifat keagamaan (Islam
from Jatim Pos Edisi 357
by Jatim Pos
Hal - 5 Jatim II Meski Wabah COVID-19 Merebak Produktivitas Budidaya Udang Terus Digenjot
Meski di tengah merebaknya COVID-19, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas budidaya seperti udang vaname di beberapa daerah. Hal ini dilakukan sebagai upaya menjaga produktivitas sektor kelautan dan perikanan nasional.
Advertisement
“Kita punya target peningkatan ekspor udang sebesar 250 persen hingga tahun 2024. Artinya kita perlu optimalisasi lahan tambak yang ada. Daerah-daerah di kawasan pantai Selatan Jawa punya potensi besar untuk kita kembangkan menjadi sentral produksi udang,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (30/3/2020).
Namun, Slamet juga mengingatkan bahwa tentunya produksi perikanan budidaya komoditas udang juga harus pertimbangkan daya dukung lingkungannya yang ada di sekitar kawasan tambak.
Slamet mengaku sudah menyiapkan roadmap untuk lima tahun ke depan yang berisi strategi KKP dalam menggenjot produksi udang nasional.
Menurut Slamet, pihaknya bakal melakukan optimalisasi lahan tambak melalui pendekatan kawasan berbasis kawasan, di mana aspek keberlanjutannya bakal terjamin. “Kami akan pastikan bahwa supply benih dan juga ketersediaan pakan ikan terjamin dengan harga yang terjangkau di masyarakat,” kata Slamet.
Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur berhasil mengembangkan standar operasional prosedur (SOP) budidaya udang vanname (litopenaeus vannamei) berbasis bio-herbal. Jangka waktu pemeliharaan lebih pendek, dengan hasil optimal.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur, Ir. Hari Pranoto menjelaskan, belasan ton udang vaname berukuran 40 dalam panen raya itu merupakan hasil budidaya selama 70 hari. Waktu panen lebih pendek ketimbang metode budidaya biasa yang biasanya memakan waktu empat bulan atau sekitar 120 hari. “Di Instalasi Budidaya Air Laut (IBL) Prigi sudah mengembangkan sebuah SOP untuk pengembangan dan memanen udang vanname. Bio teknologi herbal sebagai makanannya sehingga hasilnya lebih optimal dan kami sangat mengapresiasi teman-teman,” jelas Hari Pranoto.
Metode ini dilakukan tim IBL dengan mengelola sumber daya air laut yang sudah baik, dengan memanfaatkan
Darurat Covid 19, Warga Madura di Jakarta Mudik Lebih Awal
Seorang warga Madura turun daru bus yang ditumpanginya dari Jakarta Pamekasan, Jatim Pos Imbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah dan meminimalisir kegiatan di luar rumah guna menekan penyebaran Covid 19, rupanya tidak diindahkan oleh para perantau.
Justru para perantau dari Madura yang bekerja di Jakarta berbondong-bondong mudik lebih awal.
Gelombang mudik para perantau Madura sudah mulai masuk seperti yang terjadi pada Jumat malam dengan menggunakan transportasi bus umum, Sabtu (28/03). Para perantau itu memilih untuk tinggal di kampung halamannya karena sulit mendapatkan penghasilan dimasa darurat Covid 19, menyusul imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk melakukan social distancing. KaSatgas Terminal Pamekasan, Riyad Abdillah mengakui, ada pergerakan signifikan arus mudik para perantau dengan tujuan Madura Raya.
Menurutnya, dari informasi para agen yang ada di Jakarta yang sudah diterimanya, dari perusahaan transportasi ada yang mencapai puluhan bus. “Untuk PO Haryanto saja yang masuk ke Madura Raya kurang lebih 20 bus, terus untuk PO Gunung Harta ada 8 kendaraan armada bus yang akan masuk,” katanya.
Selain itu, Riyad menyebutkan, para perantau yang pulang ke kampung halamannya itu sebagian besar merupakan pekerja disektor informal. (bw)
bakteri yang sudah dilemahkan. Hasilnya berdampak positif terhadap bibit-bibit udang yang dibudidaya, di antaranya penggunaan listrik yang lebih efisien dan penggunaan pakan yang lebih rendah.
“Metode optimalisasi pengelolaan air ini membuat rentang waktu budidaya lebih pendek,” tegas dia.
Dipaparkannya, jika budidaya (Udang Vaname) normalnya mencapai 120-an hari, dengan metode super intensif menggunakan bio teknologi berbasis herbal ini, jangka waktunya tinggal 65- 70 hari.
“Itu udang yang dipanen sudah bisa mencapai ukuran 40, seperti metode budidaya biasa yang memakan waktu 120 hari tadi,” ujarnya.
Keberhasilan membuat SOP pembudidayaan udang super intensif itu kini tengah dikembangkan dan disebarluaskan untuk diadopsi petani Tambak Udang lain. Baik di Trenggalek, Blitar, Tulungagung, Pacitan, maupun kawasan pesisir lain di Jatim. “Metode bio teknologi berbasis herbal ini bahkan sudah banyak diadopsi petani tambak udang dari berbagai daerah di Indonesia,” pungkas dia.
Sekadar diketahui, saat ini, volume produksi udang vaname di seluruh kawasan pesisir Jawa Timur, sekitar 93
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (keempat kanan) menyaksikan proses panen raya udang vaname (Litopenaeus vannamei) di UPT Instalasi Budi daya Air Laut (IBL) Prigi, Trenggalek, Januari 2020 lalu
ribu ton berdasar estimasi produksi selama kurun 2019. Angka itu lebih besar sekitar 93 persen dibanding data produksi udang vaname Jawa Timur pada kurun 2018 yang disebut mencapai 90 ribu ton.
Namun kapasitas produksi itu menurut data Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim masih belum mampu memenuhi kebutuhan industri pengolahan komoditas udang vaname yang disebut mencapai 124 ribu ton. Kemampuan produksi di Jatim ini hanya mampu memenuhi 70,8 persen kebutuhan industri pengolahan udang vaname. Sebagaimana diwartakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan ke pengusaha udang, bahwa KKP tidak akan mengeluarkan regulasi yang semena-mena tetapi berdasarkan basis kajian ilmiah dan lebih mengutamakan kepentingan bersama. Kendati akan mengevaluasi regulasi, Menteri Edhy mengingatkan agar para pelaku usaha juga memiliki komitmen dalam hal kelestarian, terutama udang. “Kalau Indonesia, semangat memilikinya ada. Ini semata-mata menjaga laut kita untuk lestari,” ucapnya.
KKP sebelumnya menyebutkan target ekspor udang nasional naik 250 persen dalam kurun waktu empat tahun, dari 2020 hingga 2024. Bila volume ekspor udang olahan pada 2018 145,226 ton, maka di 2024 menjadi 363,067 ton. Sedangkan produksi udang untuk bahan baku ekspor dari 197,433 ton pada 2018, menjadi 578,579 ton pada 2024. (bidang budidaya)
Pedagang Pasar di Bojonegoro Diminta Jaga Jarak
Bojonegoro, Jatim Pos
Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan, SIK, MH bersama Bupati Bojonegoro, Dr. Hj. Anna Muawanah melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Kapas, Senin (30/03/2020).
Sidak ini dalam rangka memberikan imbuan kepada para pedagang dan warga masyarakat yang berbelanja di pasar Kapas tentang perkembangan situasi dan kondisi saat ini penyebaran Virus Corona di wilayah Kabupaten Bojonegoro. “Saya bersama Pak Kapolres melakukan sidak di pasar ini untuk melihat situasi dan kondisi saat sekarang serta sekalian memberikan himbauan kepada para pedagang dan warga masyarakat yang berbelanja, tetap menjaga kebersihan lingkungan di pasar, juga jaga jarak antar pedagang, dan yang terakhir agar semua warga pasar ini sering sering cuci tangan,” kata Bupati saat dikonfirmasi oleh wartawan media ini dilokasi.
Bupati Bojonegoro, menyampaikan untuk para pedagang agar tetap menjaga kebersihan lingkungan pasar dan menjaga jarak antar pedagang minimal satu meter dan jaga kondisi tubuh apabila kondisi tubuh kurang fit segera berobat dan istirahat yang cukup. Dan kalau perlu jangan keluar rumah. Anna Mu’awanah pada saat itu juga langsung menyampaikan kepada Kepala Pasar Kapas, agar menyediakan tempat cuci tangan sebanyak banyaknya sehingga bisa di jangkau oleh pengunjung pasar.
Bupati ini juga memberi ketegasan langsung bagi koperasi-koperasi simpan pinjam atau rentenir yang ada di pasar ini tidak boleh memaksa dalam penagihan cicilan karena kondisi situasi saat ini adanya wabah Virus Corona sehingga perekonomian belum stabil dan mohon dimengerti dan kerjasamanya.
Sementara di tempat yang sama saat ditemui jatimpos.co, Kapolres Bojonegoro juga menghimbau kepada seluruh pedagang dan warga masyarakat yang ada di pasar Kapas tetap mematuhi himbauan Pemerintah dan Maklumat Kapolri. Tetap menjaga kebersihan lingkungan dan tubuh sering sering cuci tangan setelah beraktifitas untuk mencegah penyebaran virus dan social distancing (jaga jarak).
“Sekali lagi kepada warga masyarakat Kabupaten Bojonegoro untuk mematuhi ajak Pemerintah dan Maklumat Kapolri. Semua kebijakkan untuk kepentingan dan kebaikan bersama,” pungkas AKBP M Budi Hendrawan. (met)
Polisi Akan Bubarkan Kegiatan Masyarakat yang Bergerombol
Kapolsek Nglegok AKP Lahuri Blitar, Jatim Pos
Maklumat Kapolri Jenderal Idham Azis untuk tidak melakukan kegiatan yang bergerombol, kini sudah merambah hingga tingkat pedesaan.
Kapolsek Nglegok Polres Blitar Kota, AKP Lahuri, Kamis (26/3/2020) kepada jatimpos.co mengaku, saat ini pihaknya sudah mengimbau kepada masyarakat di wilayah kerjanya untuk mematuhi imbauan Kapolri tersebut.
Maklumat Kapolri Mak/2/ III/2020 yang terbit pada 19 Maret lalu itu dikeluarkan dalam rangka menekan laju penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Masyarakat diminta untuk tidak mengadakan kegiatan yang mengumpulkan orang dalam jumlah banyak, baik di tempat umum maupun di lingkungan sendiri. AKP Lahuri pun mengingatkan masyarakat di wilayahnya untuk mematuhi imbauan tersebut. Anggota kepolisian akan meminta masyarakat membubarkan diri jika kedapatan melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang.
Kepada siapa saja yang masih melakukan kegiatan berkumpul, sekalipun bagian dari kegiatan keagamaan, diminta untuk menunda sementara waktu ini.
Bagi masyarakat yang masih bandel bahkan tak mengindahkan imbauan tersebut, sanksi tegas dapat diberikan ancaman pidana dengan pasal berlapis mulai Pasal 212, 216, dan 218 KUHP hingga Pasal 14 UU Nomor 4 Tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dan Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Ancaman pidana penjara paling lama 1 tahun 4 bulan atau maksimal 7 tahun penjara.
Polsek Nglegok juga telah melakukan sosialisasi Maklumat Kapolri tersebut. “Kami sudah melakukan imbauan akan bahaya virus corona,” tandas AKP Lahuri. (sk)