6 minute read

PH itu tiba-tiba jalan

 DPRD Jatim Berharap Pemprov Jaga Stabilitas Harga Kebutuhan Bahan Pokok

Semakin banyaknya jumlah orang yang terinfeksi virus corona membuat pemerintah menerapkan berbagai imbauan untuk menjaga jarak antara masyarakat alias social distancing. Mulai dari imbauan bekerja di rumah bagi pekerja dan karyawan yang memungkinkan, meliburkan sekolah hingga mem

Advertisement

Sri Untari Bisowarno batasi kegiatan yang melibatkan banyak orang.

Kondisi ini tentu berdampak pada perputaran roda perekonomian di dalam negeri. Tak hanya itu, perekonomian secara global otomatis juga terganggu.

Karena itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur meminta

dan berharap agar Pemerintah Provinsi Jatim juga menjaga kestabilan ekonomi di Jatim.

Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Sri Untari Bisowarno mengatakan, antisipasi untuk langkah-langkah menjaga kestabilan ekonomi diantaranya adalah dengan menjaga stabilitasi har

Istu Hari Subagio Bagi-bagi Sembako di Nganjuk

Penyebaran virus Corona di wilayah Jawa Timur mulai dirasakan masyarakat kecil di pedesaan. Hal itu menggerakkan hati Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagio, yang saat ini sedang menjalani masa reses. Guna membantu perekonomian masyarakat kecil di daerah khususnya di wilayah Nganjuk dan sekitarnya sebagai dampak mewabahnya virus corona, Istu membagibagikan paket sembako kepada masyarakat miskin di wilayah tersebut, Selasa (31/3/2020). Pria yang juga Ketua Komisi A DPRD Jatim ini membagikan sejumlah kebutuhan bahan pokok untuk masyarakat miskin, misalnya untuk pengemudi becak dan bentor (becak motor) di wilayah Nganjuk dan sekitarnya.

“Kebetulan sekali saat ini sedang reses, saya maksimalkan untuk berbagi dengan masyarakat. Saya prihatin dengan sebaran corona ini yang telah mengganggu perekonomian masyarakat

Masyarakat kecil di wilayah Nganjuk dan sekitarnya menerima paket sembako dari Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagio

khususnya masyarakat miskin di Nganjuk dan sekitarnya,” ungkap mantan Pangdam Bukit Barisan ini.

Pria yang juga kelahiran Nganjuk ini, selain memberikan bantuan bahan pokok bagi pengemudi becak dan bentor, dirinya juga mengajak masyarakat untuk melakukan sosial distance untuk memutus mata rantai sebaran corona. Social distance saat Co vid-19 mewabah adalah mengurangi pertemuan massal, tak berada di area ramai, dan menjaga jarak sekitar 2 meter dari orang lain, terutama dari mereka yang menunjukkan tanda-tanda sakit.

“Social distance ini kan bertujuan untuk menghambat wabah untuk mengurangi kemungkinan infeksi di antara populasi berisiko tinggi. Namun masyarakat masih banyak yang mengabaikannya sehingga perlu diberi wawasan yang harus dilakukan dalam menerapkan social distance,” tandas alumnus Akmil tahun 1983 ini. (yd)

Cegah Penyebaran COVID-19

Ponpes di Jember Disemprot Disinfektan Akibat korban COVID-19 di Jatim terus bertambah, sejumlah pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) memulangkan para santrinya. Dikabarkan, setidaknya ada 7.000 santri dari Ponpes Tambak Beras, Jombang dipulangkan secara bertahap dengan jumlah 90 kloter.

Keresahan merembet ke Ponpes lainnya, seperti di Kabupaten Jember. Ketua Komisi C DPRD Jatim, M Fawait pun bergerak cepat turun untuk mensosialisasikan pencegahan penyebaran virus mematikan itu. Ia bersama Pem prov Jatim pun langsung melakukan penyemprotan disinfektan di Ponpes, Selasa (24/3).

Politisi Gerindra itu tidaklah sendiri, melainkan didampingi Kepala BPBD Jatim dan Bakorwil Jember R Tjahjo Widodo. Mereka melakukan penyemprotan disinfektan ke Ponpes yang ada di Kabupaten Jember.

Bantuan sosial yang diberikan kepada pedagang kaki lima yang terdampak pun telah diberikan. “Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada Pemprov Jatim, kepada Gubernur, Sekdaprov dan BPBD ga kebutuhan bahan pokok. Seperti komoditi gula dan empon-empon yang sudah mulai naik tajam wajib dilakukan operasi pasar. “Kemudian, Bank Jatim sebagai BUMD milik provinsi segera ditugaskan untuk membackup stimulus kredit dengan mensubsidi bunga kredit untuk tanamaan pangan dan sembako,” pinta Sri Untari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/3).

Selain itu, lanjut Untari, antar daerah perlu meningkatkan hubungan internal yang intensif terkait stok pangan dan sembako. Agar jangan sampai ada kekurangan di pasar sehingga menimbulkan kepanikan di tengah-tengah masyarakat. “Begitu juga Jamkrida (BU MD) wajib ikut serta mengembangkan skema urgent untuk penjaminan kredit pangan dengan skema gagal panen diback up menggunakan fiskal APBD,” pinta Sri Untari yang juga ketua Fraksi PDI Perjuangan Jatim ini.

Tak kalah pentingnya, imbau Untari, Pemprov Jatim perlu memberikan kewenangan atau penugasan dengan menstimulus seluruh Koperasi dan UKM di Jawa Timur. Koperasi dan UKM sampai hari ini adalah salah satu kekuatan ekonomi di tengah kondisi ekonomi global yang sedang dilanda problem pasca menyebarnya wabah virus covid-19 alias Corona akhirakhir ini. “Bahwa ini bukan bermaksud panik, tapi langkah antisipatif perlu dilakukan,” ingatnya.

Untuk bidang kesehatan, Pemprov Jatim diharapkan Gubernur segera memanggil kadinkes se-Jatim dalam rakor bersama. Melibatkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Perhubungan, agar memjaga semua pintu masuk Jatim agar ada detektor virus covid-19. “Harus ada kajian untuk melarang event pengumpulan massa, menyediakan hand sanitizer di semua terminal, bandara, pasar-pasar tradisional dan tempat umum serta juga kawasan industri,” jelasnya.

Untuk masyarakat seluruh Jawa Timur, Fraksi PDI-P mendorong melalui perkumpulan dasawisma agar menanam tanaman obat herbal yang cara penanamannya sangat mudah. “Pemerintah daerah harus segera melakukan sosialisasi pencegahan sampai dengan tingkat rukun tetangga atau dusun-dusun,” pungkas politisi asal Malang ini. (yd)

Empat Politisi PKS Rela Potong Gaji untuk Corona

Disaat merebaknya wabah virus corona, dan masyarakat membutuhkan pertolongan, sikap simpatik ditunjukkan anggota Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Empat orang anggota dewan dari Fraksi PKS itu sepakat memotong gajinya selama berlangsung masa darurat wabah corona. Keempatnya adalah Dwi Hari Cahyono, Riyadh Rosyadi, Artono, dan Lilik Hendarwati. Bendahara Fraksi PKS Jatim, Lilik Hendarwati mewakili ketiga rekannya menyampaikan bahwa pemotongan gaji ini didorong kenyataan di lapangan yang mereka temui saat reses. “Kami ke Rumah Sakit, APD (Alat Pelindung Diri) langka. Kami ke masyarakat, banyak permintaan mulai penyemprotan desinfektan, hand sanitizer hingga masker. Belum lagi keluhan para pekerja harian yang nafkahnya menurun drastis saat wabah ini. Tentu kami tidak bisa tinggal diam,” ujar perempuan berjilbab ini yang juga Anggota Dewan dari Dapil I Jatim ini.

Lilik menambahkan, sebelum ini para anggota dewan dari PKS sebetulnya sudah turun juga memberikan bantuan. Hal ini sebagai komitmen tambahan agar kami bisa lebih optimal membantu.

Selama ini, ujar Lilik, pihaknya juga terus memantau Pemerintah Provinsi dalam penanganan Covid-19 ini. “Kami suarakan sejak awal beberapa kebijakan. Mulai meliburkan sekolah, penghentian aktivitas keramaian, rapid test, hingga si lockdown parsial,” katanya. Lilik berharap semua pihak bisa bahu membahu dalam penanganan covid-19 ini. “Semuanya tanpa kecuali. Ini saatnya berbuat. Dengan seluruh potensi yang kita bisa,” pungkasnya.

Tak hanya di DPRD Jatim, DPP PKS juga menginstruksikan para kadernya yang duduk di parlemen baik pusat maupun daerah untuk

opsi lockdown parsial. Alhamdulillah banyak hal kita sejalan dengan pemprov. Namun masih banyak PR yang masih harus ditangani segera. Salah satunya ketersediaan Rumah Sakit, APD, dan logistik. Ini kami terus koordinasikan,” terangnya.

“Kami suarakan sejak awal beberapa kebijakan. Mulai meliburkan sekolah, penghentian aktivitas keramaian, rapid test, hingga op

menyumbangkan sebagian gajinya sebagai upaya penanganan virus corona atau Covid-19.

Jumlah uang yang terkumpul dari pemotongan itu, kemudian diserahkan kepada Ikatan Dokter Indonesia (IDI) guna keperluan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis dan relawan yang terjun langsung mengurusi para pasein terpapar virus corona. (yd)

yang telah merespon cepat keresahan para pengasuh pesantren,” katanya.

Fawait juga berharap penyemprotan disinfektan tidak hanya dilakukan di Ponpes wilayah Jember. Melainkan, di seluruh Provinsi Jatim yang rawan akan penyebaran virus corona. “Ponpes di tersebar di seluruh Jatim ini diberi perhatian khusus. Termasuk menyediakan masker, hand sanitizer, alat penyemprotan disinfektan serta perlengkapan kesehatan lainnya,” terangnya.

Disamping itu, Fawait menegaskan pihaknya akan mendukung pemerintah provinsi untuk memanfaatkan anggaran yang tidak terlalu penting untuk dialihkan dalam usaha pencegahan penyebaran virus ini. “Dan mendukung untuk penambahan anggaran dalam P-AP BD 2020 ini. Yang penting rakyat selamat dulu yang lainlain dipikirkan nanti,” pungkasnya. (yd)

This article is from: