4 minute read
Wagub Emil Hadiri Peringatan
from Jatim Pos Edisi 472
by Jatim Pos
HPN Tahun 2023
★ Harapkan Insan Pers Wujudkan Demokrasi Bermartabat
Advertisement
WAKIL Gubernur Jawa Timur Emil
Elestianto Dardak mewakili
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menghadiri Puncak Peringatan Hari Pers
Nasional (HPN) Tahun 2023 di Gedung Serbaguna Pemprov Sumatera Utara, Jalan Williem Iskandar Kabupaten
Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (9/2).
Sebagai informasi, Puncak peringatan HPN Tahun 2023 ini dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, sejumlah Pimpinan Lembaga Tinggi Negara, para Kepala Daerah, dan insan pers dari seluruh Indonesia.
Usai acara, Wagub Emil berharap Peringatan Hari Pers Nasional ini akan menjadi momentum bagi insan pers Indonesia yang profesional dan juga cinta tanah air untuk terus menjadi bagian dari sejarah perjalanan bangsa ini. Terutama dalam mewujudkan demokrasi yang bermartabat senada dengan Tema Peringatan HPN tahun ini yakni ‘Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat’.
“Peringatan Hari Pers Nasional tahun 2023 ini apalagi ini mulai tahun politik, mudah-mudahan kita bisa menjadi saksi bagaimana insan pers semakin profesional ini semakin bertanggung jawab, serta mewujudkan demokrasi yang bermartabat,” katanya.
Emil mengatakan, seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi bahwa pers diharapkan dapat menjadi pers yang bertanggung jawab. Menurutnya, tanggung jawab ini menjadi sangat penting saat ini. Dimana tanggung jawab ini juga menjadi sorotan publik.
“Kami menyaksikan survei di Kompas yang menyatakan bahwa ada harapan agar proses redaksi sebelum dimuatnya sebuah artikel itu bisa lebih ketat lagi. Sehingga kita menghindari misalnya judul-judul yang bombastis. Atau kadang-kadang orang sering menyebutnya click bait,” katanya.
Menurutnya, click bait ini juga menjadi keluhan dari generasi muda. Dari survei yang ada, kelompok usia 17-23 tahun ingin meningkatkan akurasi informasi, pemberitaan yang lebih berimbang, independen dan tidak menggunakan judul bombastis. Termasuk juga masyarakat di kelompok usia 24-40 tahun juga menginginkan hal yang sama.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah turut mengapresiasi pendamping PKH Plus yang telah mengiringi empat tahun kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak. Mengingat, pengabdian mereka untuk masyarakat rentan tak pernah berhenti.
“Hubungan saya dan pendamping PKH Plus ini terasa begitu dekat. Baik di dalam hati, di dalam rasa bahkan saat saya masih menjadi Mensos hingga sekarang. Februari ini juga menandai empat tahun kepemimpinan kami di Jatim dan pendamp- ing PKH Plus masih setia menemani untuk menjangkau layanan sosial khususnya bagi lansia kurang mampu,” imbuh Khofifah.
Lebih jauh, mantan Menteri Sosial RI itu menerangkan, relasi dengan SDM PKH Plus dan paguyuban sejenis seperti TKSK menjadi penting untuk menjangkau masyarakat hingga ke satuan terkecil sekalipun.
“Ini menjadi bagian dari upaya kita membangun layanan sosial masyarakat yang lebih merata. Merata sangat belum, tapi setidaknya kita sudah berikhtiar. Maka saya berterima kasih sekali kepada pendamping PKH Plus ini karena bisa menjangkau mereka yang tidak bisa Pemprov atau kabupaten/kota jangkau,” ucapnya.
Di akhir, Khofifah meminta sinergitas dari semua pihak untuk menjaga agar para lansia tetap terlindungi dan sejahtera. Gubernur Khofifah juga berharap, pengabdian pendamping PKH akan menjadi ladang amal jariyah.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Prov. Jatim Alwi mengatakan bahwa program PKH Plus merupakan program orisinal yang berasal dari Pemprov Jatim yang telah banyak mengintervensi permasalahan sosial ekonomi masyarakat. Sehingga, peningkatan kualitas pendampingnya harus diutamakan.
“Oleh karena itu, kegiatan Capacity Building ini diharapkan bisa lebih meningkatkan dedikasi dan semangat mereka dalam melaksanakan program yang telah dicanangkan oleh Gubernur,” tambah Alwi.
Dirinya juga menjelaskan, awalnya program ini menargetkan 50.000 orang. Hanya saja, pada 2023, kuota telah ditambahkan menjadi 55.000. Per-KPM nantinya akan diberikan tunjangan Rp 2 juta untuk satu tahun. Yang mana, penyerahannya dilakukan sebanyak empat kali dengan angka Rp 500.000 per triwulan. (rls)
“Artinya generasi muda itu juga mengharapkan atau punya harapan yang besar pada pers. Karena mereka tahu bahwa informasi di medsos tidak ada saringannya kan,” katanya.
Lebih lanjut, Emil menyampaikan terimakasih kepada pers di Jatim yang tidak hanya menyampaikan informasi kepada publik, tapi juga menjadi mitra dalam proses pembangunan di Jatim.
“Terimakasih kepada insan pers di Jatim yang terus mengingatkan hal-hal yang harus menjadi perhatian kami, amanah tata kelola pemerintahan yang baik. Terimakasih juga atas masukan-masukan yang membangun dari insan pers dalam proses pembangunan di Jatim,” katanya.
“Selamat Hari Pers Nasional. Semoga di era disrupsi dan perkembangan teknologi informasi saat ini, insan pers Indonesia akan tetap jadi pelita dan cahaya yang mengantarkan bangsa kita ke masa depan yang lebih cerah,” imbuhnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Presiden Jokowi atas Nama Rakyat dan m pemerintah menyampaikan selamat kepada seluruh Insan Pers Indonesia. Sekaligus terima kasih atas kontribusinya kepada bangsa dan negara.
“Dimana sejak awal masa kemerdekaan media terus menyuarakan ajakan perjuangan kemerdekaan, menyuarakan inovasi-inovasi pembangunan dan menjadi penopang utama demokratisasi,” katanya.
Presiden mengatakan, saat ini pers sedang tidak baik-baik saja. Jikalau dulu isu utama dunia pers adalah kebebasan pers, saat ini pers mencakup media informasi yang tampil dalam bentuk digital dan memungkinkan semua orang bebas membuat berita.
“Sekarang ini masalah yang utama menurut saya adalah membuat pers yang bertanggung jawab karena masyarakat kebanjiran berita dari media sosial dan media digital lainnya termasuk platform asing,” katanya.
Menurutnya, media digital termasuk platform asing itu juga dikendalikan oleh Algoritma raksasa digital cenderung mengutamakan komersil dan sensual mengorbankan kualitas isi jurnalisme. Hal ini tidak boleh mendominasi lingkungan masyarakat.
Disamping itu, sumber daya kekuatan media konvensional juga semakin berkurang, karena kebanyakan periklanan sudah didominasi oleh media digital. Oleh sebab itu, Insan media justru sangat dibutuhkan untuk menyajikan informasi terverifikasi, aktual dan memberikan harapan dan optimisme ke masyarakat.
“Saya minta semua pihak termasuk Pemerintah Pusat dan Pemda mendukung keberadaan media arus utama, sehingga mereka mampu eksis dengan inovasi dan langkah-langkah strategis,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini turut dilakukan Nota Kesepahaman antara PWI Pusat dengan berbagai pihak. Seperti Astra, BPDPKS, BNI, Perhumas, Perpusnas, Artha Graha Peduli, Bulog. Dan Deklarasi Pers Nasional tentang Kemerdekaan Pers.(rls)
GUBERNUR Jawa Timur Khofifah Indar
Parawansa menyebut peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 sebagai momentum untuk memperkuat kebebasan pers yang bertanggung jawab.
Menurutnya, media harus berkomitmen penuh kepada khittah sebagai salah satu pilar utama penyangga demokrasi. Bukan hanya semata-mata menjadi institusi penyedia informasi bagi publik, tetapi juga merepresentasikan fungsi kontrol, fungsi kritik, dan penyedia ruang bagi partisipasi publik.
“Pemenuhan hak asasi rakyat untuk memperoleh informasi, dan kemerdekaan