5 minute read

Apel Dino Jumat Bentuk Kepedulian Pemkot Blitar Terhadap Lansia

WaliKotaBlitar,Drs.H.Santoso,M.Pd(pakaitopi)saatmenghadiriApelDinoJumat“AksiPeduliLansia” di Balai Kecamatan Sukorejo Kota Blitar, Jumat (24 /2/ 2023).

Blitar, Jatim Pos

Advertisement

Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, M.Pd usai kegiatan menjelaskan, Apel Dino Jumat menjadi salah satu program kepedulian Pem­ kot Blitar terhadap lansia. Sebab melalui kegiatan ini, Dinas Sosial akan memberikan bantuan Ransum peduli lansia setiap hari Jumat.

Bantuannya berupa makanan bergizi berbentuk rantangan untuk pagi, siang dan sore hari. Isinya nasi, sayur, lauk pauk, hingga snack bergizi untuk lansia.

Sebagai bentuk perhatian Wali Kota Blitar berkenan

9 Rindu Tampang Jatim Upaya Kembalikan Kejayaan Produsen Udang Windu

Guna memenuhi target produksi udang nasional sebesar 2 juta ton pada tahun 2024, serta dalam upaya meningkatkan produksi udang di Jawa Timur, berbagai terobosan dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur. Salah satu terobosan tersebut adalah program Rindu Tampang Jatim, yaitu revitalisasi udang windu tambak tradisonal yang aman pangan dan berkelanjutan.

“Kita ingin mengembalikan kejayaan Jawa Timur sebagai produsen unggulan udang windu yang pernah jaya di tahun sembilan puluhan,” jelas M. Isa Anshori, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.

Untuk mendukung kegiatan tersebut, DKP Provinsi Jawa Timur menggandeng beberapa stakeholder terkait seperti Dinas Perikanan Kabupaten dan pihak swasta PT Alter Trade Indonesia (ATINA) untuk bersama­sama melakukan pemberdayaan kepada petambak udang.

DKP membantu pembudidaya tambak tradisional udang windu yang sudah tergabung dalam kelompok dengan memberikan stimulan berupa pakan alami Phronima sp., media pertumbuhan yaitu campuran dedak dan probiotik, ragi, accu, drum plastik, pompa venturi dan benih udang windu.

“Hasilnya cukup menjanjikan, dengan padat tebar 5 ekor per meter persegi hasilnya per hektar bisa mencapai 1 ton dari yang sebelumnya hanya 200 kg per hektar,” tambah Isa Ansori.

Masa panen juga bisa lebih singkat antara 70­100 hari sebab kualitas air tambak dan kesehatan udang dipantau 24 jam oleh UPT Laboratorium.

Dalam waktu singkat kualitas air tambak dapat diketahui hasilnya. Demikian pula setiap tambak dilengkapi pompa micro buble untuk menstabilkan oksigen di tambak. “Kita bantu accu untuk menggerakkan pompa sehingga menghemat cost produksi karena tidak menggunakan listrik,” jelasnya.

Sementara itu Kepala

Bidang Perikanan Budidaya menghadiri kegiatan Apel Dino Jumat “Aksi Peduli Lansia” di Balai Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Tampak mendampingi Sekretaris Daerah (Sekda), kegiatan turut dihadiri Ketua DPRD, Kepala Dinas Sosial, Lurah, PSM dan TKSK se­Kecamatan Sukorejo, Jumat (24 /2/ 2023).

DKP Provinsi Jawa Timur, Hari Pranoto menambahkan sekitar 1.500 petambak sudah bergabung dalam program revitalisasi tambak tradisonal udang windu yang sementara ini masih terkonsentrasi di tiga kecamatan yang ada di Kab. Sidoarjo yaitu Buduran, Tanggulangin dan Porong.

“Pilot projek berikutnya akan dikembangkan di Gresik dan Pasuruan,” jelas mantan Penyuluh Perikanan Lapangan (PPL) teladan Sulawesi tersebut.

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi lanjut Hari Pranoto, mengapresiasi ATINA yang selama ini menaruh perhatian terhadap usaha dan kesejahteraan pembudidaya udang windu.

Dengan menampung dan membeli semua hasil panen udang windu baik ukuran kecil, sedang maupun besar (45 ekor per kg) dibeli Rp 100125 ribu, sangat membantu pembudidaya udang windu.

Secara tidak langsung juga sudah berperan aktif meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor perikanan Jawa Timur. Hari Pranoto meyakini ke depan produk­produk perikanan ramah lingkungan akan diminati pasar international.

Selain itu, Pemkot Blitar juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi lansia. Lewat Sosial Home Care (SHC), petugas kesehatan akan berkunjung ke rumah lansia untuk mengecek kondisi kesehatan secara berkala. Pihaknya berharap

Sebagai referensi, beberapa waktu lalu lokasi tambak tradisional di Sidoarjo ini dikunjungi atase perdagangan AS yang mencermati proses trace ability (ketelusuran) budidaya bandeng dan udang windu di Sidoarjo yang diprediksi harganya akan bagus mengingat produksinya ramah lingkungan.

Seperti diketahui Jawa

Timur menempati peringkat pertama sebagai provinsi penyumbang ekspor komoditas perikanan tertinggi nasional dengan volume mencapai 381.477 ton atau nilai ekspor sebesar USD 2.602.492.056. Komoditas ekspor perikanan Jatim yang menjadi primadona adalah udang dengan volume sebesar 84.582,49 ton dan tuna sebesar 54.195,79 ton sebagaimana dikutip dari data Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP) tahun 2022. Jawa Timur juga menjadi provinsi dengan volume produksi perikanan tangkap tertinggi nasional mencapai 598.317 ton dengan komoditas unggulan tuna, cakalang, tongkol (TCT).

Sejumlah inovasi program perikanan budidaya Jawa Timur sudah diadopsi oleh daerah lain seperti mobil lab. keliling, domestikasi ikan, Bank Ikan Lokal Jawa Timur (Baik Lo Jatim), Kolam Lele Keluarga, Inkubator Penetasan Nila, dll. (bidang perikanan budidaya) kedepan pemberian Ransum dan SHC bisa menyasar lansia lebih banyak lagi.

“Ini bentuk kepedulian Pemkot Blitar kepada lansia di Kota Blitar. Kita memberikan rapelan dan layanan homecare kepada mereka yang membutuhkan. Kita berharap kedepan makin banyak yang kita berikan,” jelas Santoso.

Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Blitar, Sad Sasminartarti menjelaskan, total ada 125 lansia yang menerima Ransum Peduli Lansia ini. Terdiri dari 29 lansia Kecamatan Sananwetan, 56 lansia Kecamatan Kepanjenkidul dan 40 lansia Kecamatan

Sukorejo. Sedangkan penerima layanan SHC, diutamakan bagi 20 lansia terlantar di tiga kecamatan yang memiliki keterbatasan kesehatan.

“Ada 125 lansia yang menerima ransum ini, tersebar di tiga kecamatan dan 20 lansia untuk mendapatkan homecare,” terangnya.

Dalam kesempatan ini Wali Kota bersama jajaran lainnya secara simbolis memberikan Ransum kepada lansia perwakilan setiap kecamatan serta berkunjung ke rumah lansia untuk memberikan layanan home care secara langsung. (met)

Gubernur Khofifah Lakukan Penanaman

9 Terumbu Karang di Pantai Mutiara

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (kanan) disaksikan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim Isa Anshori, melakukan persiapan terumbu karang untuk ditanam di dasar laut.

Trenggalek, Jatim Pos

Gubernur Jawa Timur

Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim Isa Anshori menanam terumbu karang di Kawasan Pantai Mutiara Trenggalek, Selasa (21/2/2023).

Gubernur perempuan pertama Jatim ini mengatakan, bahwa ini dilakukan sebagai upaya untuk membawa Jawa Timur ke era Blue Economy.

Di Pantai Mutiara, Gubernur Khofifah memperhatikan dan terlibat secara langsung dalam proses penyiapan terumbu karang untuk ditanam di dasar laut.

Tak berhenti di sana, rombongan lalu ke Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung, Rehabilitasi Terumbu Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking menggunakan perahu cadik. Didampingi Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin Mantan Mensos RI itu menyaksikan langsung proses penanaman terumbu karang.

Gubernur Khofifah juga mengunjungi Rumah Apung dan Keramba Jaring Apung,

Rehabilitasi Terumbu Karang, Rumah Ikan dan Underwater Restocking, Ekowisata Bahari serta gelar produk UMKM.

“Apartemen ikan ini juga akan menghidupkan dan menambah spesies ikan yang selama ini berkembang di kawasan Pantai Mutiara Trenggalek,” ungkapnya.

Ekowisata laut ini menjadi hidup mengikuti bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jatim. Sejak tahun 2019, Gubernur Jatim itu memberikan bantuan langsung berupa kapal ekowisata bahari, alat selam, alat konservasi penyu, serta sarana budidaya biota laut.

Tak cuma itu, orang nomor satu Jatim itu juga memberikan alat tangkap ikan, pembuatan garam, pengolahan dan pemasaran produk maritim. Ini berimbas pada kebangkitan ekonomi masyarakat pesisir sebab hasil tangkapan dan budidaya mereka kini memiliki nilai tambah dari segi pengemasan.

“Sekarang ini masanya kita bergeser dari Green Economy ke Blue Economy. Kita harus betul­betul memperhatikan kesejahteraan di laut, karena akan berdampak ke kese­ jahteraan di darat,” ujarnya. Khofifah optimis bahwa Pantai Mutiara dan Pantai Prigi Cengkrong telah menjadi contoh awal atau prototype ekosistem laut yang baik bagi upaya pengembangan potensi bahari lainnya di Jatim.

Tak lupa, Khofifah pun menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam sinergi mengembangkan kedua kawasan ini.

“Ekosistem yang sudah terbangun di Trenggalek terutama di Pantai Mutiara dan pantai Prigi Cengkrong ini bisa dibilang adalah satu kesatuan. Kita sudah melakukan bersinergi dengan sangat banyak sekali elemen strategis termasuk kepala daerah, Pokmas dan elemen­elemen strategis yang lainnya kebetulan di area Pantai Mutiara dan Prigi. Perkembangan kedua lokasi ini relatif komprehensif. Jadi saya menyebut jenisnya Prototype,” jelasnya.

“Dengan ini, Jatim telah memulai langkah nyata lebih awal terhadap rencana Net Zero Emisi (NZE) di tahun 2060. (bidang perikanan tangkap)

This article is from: