1 minute read

Gambar 8 : kesibukan duniawi

Semakin lama, waktu semakin beranjak, pengukuran makna dwelling manusia sebagai jati dirinya pun mulai rancu. Aktivitas di luar rumah menciptakan istilah first place, second place, dan third place dalam memaknai ruang. Rumah sebagai area hunian pun akhirnya hanya menjadi ruang singgah dalam kesementaraan kita, makna itu hilang dan akhirnya tercipta berbagai ruang yang entah apa makna dimana jiwa dan jati diri kita sebagai manusia dapat muncul serta menjadi dwelling. Apalagi istilah tersebut menciptaka sebuah standarisasi yang mungkin harus kita ikuti agar jiwa dan makna dalam memahami fungsi ruang relung dapat terlihat, namun akhirnya justru standar tersebut malah dapat menghilangkan pribadi manusia yang unik karena di sama ratakan. Padahal sudah sejak awal manusia memiliki peran yang berbeda, tidak ada yang Namanya ayah rumah tangga bersama ibu rumah tangga di suatu rumah, harus memiliki peran yang berbeda agar dapat saling berkesinambungan yang entah mungkin tetap menajdi ibu rumah tangga, atau ibu wanita karir.

Advertisement

Gambar 8 kesibukan duniawi yang akhirnya mempertanyakan apakah dwelling menurut individu masing-masing

Tidak hanya peran, namun ruang relung dapat dimaknai dengan sama, bagaimana perbedaan venakular timur, barat, Indonesia, Jepang, dan Vietnam memiliki perbedaan dan cara pandang dalam menemukan relungnya. Itu juga tidak dapat disamaratakan karena menghilangkan nilai-nilai venakular dan kelokalan yang sudah terjadi semenjak beratus-ratus tahun yang lalu, atau bahkan semenjak manusia berada di bumi ini.

This article is from: