PELATIHAN APPLIED APPROACH (AA) KOPERTIS WILAYAH VII
TUGAS LAPORAN PELATIHAN APPLIED APPROACH
Oleh Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Universitas Muhammadiyah Ponorogo 26 Februari – 2 Maret 2018
i
PELATIHAN APPLIED APPROACH (AA) KOPERTIS WILAYAH VII
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat rahmat dan kekuatan-Nya, sehingga penulisan Laporan Tugas Applied Approach (AA) ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak panitia penyelenggara Pelatihan Applied Approach (AA) yang dilaksanakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Ponorogo, pada tanggal 26 Februari sampai dengan 02 Maret 2018 yang bekerjasama dengan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur. Penulis menyadari bahwa dalam pelaporan tugas Applied Approach (AA) ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun akan menyempurnakan pelaporan tugas ini serta bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan bagi pelaporan pelatihan Applied Approach (AA) selanjutnya.
Ponorogo, 7 Maret 2018 Penyusun
Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si
ii
PELATIHAN APPLIED APPROACH (AA) KOPERTIS WILAYAH VII
DAFTAR ISI TUGAS LAPORAN PELATIHAN APPLIED APPROACH
1. Halaman Sampul…………………………………………………………..i 2. Kata Pengantar……………………………………………………………ii 3. Daftar Isi…………………………………………………………………..iii 4. Rancangan Pembelajaran Laboratorium……………………………….1 5. Penilaian PBM…………………………………………………………….14 6. Penilaian Alternatif……………………………………………………….22 7. Rekonstruksi Matakuliah………………………………………………...28 8. Praktek PTK………………………………………………………………35 9. Kerangka Bahan Ajar…………………………………………………….53 10. Lembar Konsultasi Asli…………………………………………………..61
iii
TUGAS 1 PEMBELAJARAN BERBASIS LABORATORIUM Mata Kuliah Studi Pengembangan WIlayah
Oleh: YUSUF ADAM HILMAN, S.IP, M.Si UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII TAHUN 2018
1
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui Oleh Tim PEKERTI AA Kopertis Wilayah VII Pada tanggal___________________
2
Rancangan Pembelajaran Laboratorium Mata Praktikum Kode SKS Program Studi Semester Tahun Akademik Prasyarat
: : : : : : : :
Instruktur
Minggu ke 2-4
Kemampuan akhir yang diharapkan Soft Skill
Studi Pengembangan Wilayah MWP21133 2 Ilmu Pemerintahan VI 2018/2019 Tim Laboratorium Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si (Dosen Pengampu Mata Kuliah)
Materi Pembelajaran Konsep Wilayah
Studi
5
6-8
14
Kriteria Penilaian
Bobot
Melakukan kajian literature, dari Jurnal dan hasil penelitian
Mahasiswa dapat memahami teori – teori dalam studi pengembangan wilayah.
25
Mahasiswa dapat merumuskan kembali konsep – konsep teoritis dalam studi pengembangan wilayah.
Ujian Akhir Praktikum KD 1
Hard Skill
Sistem Informasi Geografis dalam pengembangan Wilayah.
9
10 - 13
Bentuk Pembelajaran
Praktek Penggunaan GIS
dapat aplikasi
20
Mahasiswa mampu membuat desain pemetaan wilayah.
30
Mahasiswa menggunakan GIS
Ujian Akhir Praktikum KD 2
Hardskill
Desain Perencanaan Wilayah.
Praktek Pembuatan desain dan Peta Kewilayahan Ujian Akhir Praktikum KD 3
25
3
Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Laboratorium KOMPETENSI 1 Mata Praktikum Kode SKS Program Studi Semester Tahun Akademik Pertemuan Ke Instruktur
: : : : : : : :
Studi Pengembangan Wilayah MWP21133 2 Ilmu Pemerintahan VI 2018/2019 Praktikum KD 1 Tim Laboratorium Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si
1. TUJUAN PRAKTIKUM : Mahasiswa dapat memahami teori – teori dalam studi pengembangan wilayah. Mahasiswa dapat merumuskan kembali konsep – konsep teoritis dalam studi pengembangan wilayah, serta melakukan perbandingan teori. 2. URAIAN TUGAS PRAKTIKUM : a. Obyek praktikum: mencakup teori – teori tentang pengembangan wilayah dengan menitik beratkan pada konsep ke Indonesiaan atau local wisdom. b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan: Mahasiswa melakukan kajian literature terkait teori – teori pengembangan wilayah dengan memanfaatkan perpustakaan mini yang tersedia, melalui sarana buku dan juga hasil penelitian, selain itu mahasiswa juga dapat mengakses jurnal ilmiah yang ada melalui database scopus (elsivier), dan clarivate (Thoson Reuters), Doaj, perpusnas, yang telah dilanggan oleh laboratorium pusat studi kewilayahan dan pemberdayaan masyarakat. Yang perlu jadi catatan adalah semua sumber informasi yang di peroleh dari buku, hasil penelitian, dan juga jurnal berbatas waktu 5 (lima) tahun terakhir. Yang perlu jadi catatan adalah patuhi semua peraturan dan tata tertib yangada di laboratorium, setelah melaksanakan praktikan diharapkan mematikan kembali instalasi listrik serta komputer. Setiap kelompok akan dibekali dengan buku asistensi (Lampiran 1), sebagai bukti kehadiran dan juga keaktifan dalam proses praktikum. c. Metode/cara/prosedur praktikum: Pertemuaan pertama : Mahasiswa di bagi menjadi beberapa kelompok, kemudian akan diberi beberapa konsep teoritis tentang ilmu kewilayahan, seperti: 1). lokasi dan alokasi dalam tatanan keruangan (geographical location-allocation problems), 2). regional 4
economics (ekonomi wilayah) dan regional geography (geografi wilayah). 3).Perencanaan Wilayah (Regional Planning), 4). Pembangunan Wilayah (Regional Development), 5). Ekonomi Wilayah (Regional Economics), 6). Perencanaan Kota (Urban Planning), 7). Perencanaan Perdesaan (Rural Planning), setelah itu akan dijelaskan Rule Of Game dari praktikum yang akan dilaksanakan pada semester genap ini, secara detail. Pertemuan kedua: Kelompok – kelompok Mahasiswa tersebut kemudian akan di berikan kesempatan bergantian untuk menggunakan laboratorium psuat studi kewilayahan dan pemberdayaan masyarakat, dengan pembagian waktu 1 (satu) – 2 (dua) jam setiap harinya dalam kurun waktu satu minggu, untuk melakukan kajian literature review, guna mencari bahan dan sumber sesuai dengan tema. Pertemuan Ketiga Kelompok praktikum melakukan penyusunan laporan praktikum sesuai dengan jadwal yang telah disiapkan oleh team laboratorium pusat studi kewilayahan dan pemberdayaan masyarakat. Jika laporan telah siap diujikan, maka kelompok diperkenankan untuk mendaftarkan untuk dilakukan ujian. Pertemuaan Keempat Masing – masing kelompok yang telah melaksanakan ujian dan perbaikan hasil revisi, kemudian berhak untuk mendapatkan nilai praktikum, Bagi yang tidak lulus akan mengulang tahun depan, dan tidak dapat melanjutkan praktikum KD 2, dan KD 3. Alur Praktikum Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah KD 1 Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3 3 Tahap 4
d. Deskripsi laporan praktikum: Laporan praktikum yang dibuat berupa essay 5 – 10 lembar, dengan format sebagai berikut: Halaman Sampul Pendahuluan (Berisi Latar Belakang, dan rumusan masalah) Pembahasan (Berisi isi dan analisis) Penutup (Kesimpulan dan saran) Daftar pustaka (Menggunakan APA Style) 5
3. KRITERIA PENILAIAN : a. Mampu mengikuti proses dan prosedur praktikum sesuai dengan tahapan, dibuktikan dengan lembar asistensi. b. Mampu menjelaskan teori studi pengembangan wilayah dalam konteks ke Indonesiaan. c. Mampu Melakukan perbandingan teori pengembangan wilayah
6
Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Laboratorium KOMPETENSI 2 Mata Praktikum Kode SKS Program Studi Semester Tahun Akademik Pertemuan Ke Instruktur
: : : : : : : :
Studi Pengembangan Wilayah MWP21133 2 Ilmu Pemerintahan VI 2018/2019 Praktikum KD 2 Tim Laboratorium Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si
1. TUJUAN PRAKTIKUM : Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi GIS 2. URAIAN TUGAS PRAKTIKUM : a. Obyek praktikum: Aplikasi Geografis Information System (GIS) b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan: Mahasiswa mengeksplorasi kegunaan item – item yang ada pada aplikasi GIS, dan melakukan praktik penggunaan GIS dengan dipandu oleh asisten laboratorium atau laboran di Laboratorium Pusat Studi Kewilayahan dan Pemberdayaan masyarakat. Yang perlu jadi catatan adalah patuhi semua peraturan dan tata tertib yangada di laboratorium, setelah melaksanakan praktikan diharapkan mematikan kembali instalasi listrik serta komputer. Setiap kelompok akan dibekali dengan buku asistensi, sebagai bukti kehadiran dan juga keaktifan dalam proses praktikum. c. Metode/cara/prosedur praktikum: Pertemuaan pertama : Mahasiswa di bagi menjadi beberapa kelompok, kemudian akan diberikan teori terkait paduan penggunaan GIS, dan akan diperkenalkan fitur – fitur yang ada di aplikasi GIS, termasuk cara menggunakannya. Pertemuan kedua: Kelompok akan ajak untuk mempraktekan penggunaan GIS dan mengenali fitur – fitur dari aplikasi GIS secara langsung.
7
Pertemuan Ketiga Masing – masing kelompok akan diuji, secara teknis, dan akan dinilai terkait seberapa paham dan mengerti terkait fitur-fitur GIS dan juga bagaimana proses penggunaanya, yang telah melaksanakan ujian dan perbaikan hasil revisi, kemudian berhak untuk mendapatkan nilai praktikum, Bagi yang tidak lulus akan mengulang lagi, dan tidak dapat melanjutkan praktikum untuk KD 3. Alur Praktikum Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah KD 2
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3 3
d. Deskripsi laporan praktikum: Untuk laporan praktikum KD 2 Laporan penelitiannya berupa form kelulusan kompetensi dasar 2 (lampiran 2)
4. KRITERIA PENILAIAN : a. Mampu mengikuti proses dan prosedur praktikum sesuai dengan tahapan, dibuktikan dengan lembar asistensi. a. Mampu mengidentifikasi fitur – fitur dalam aplikasi GIS b. Mampu mengoperasikan aplikasi GIS
8
Rancangan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Laboratorium KOMPETENSI 3 Mata Praktikum Kode SKS Program Studi Semester Tahun Akademik Pertemuan Ke Instruktur
: : : : : : : :
Studi Pengembangan Wilayah MWP21133 2 Ilmu Pemerintahan VI 2018/2019 Tim Laboratorium Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si
1. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa mampu membuat desain pemetaan wilayah. 2. URAIAN TUGAS PRAKTIKUM : a. Obyek praktikum: Pembuatan desain pengembangan wilayah b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan: Mahasiswa membuat pengembangan wilayah, dengan memanfaatkan aplikasi GIS dengan dipandu oleh asisten laboratorium atau laboran di Laboratorium Pusat Studi Kewilayahan dan Pemberdayaan masyarakat. Yang perlu jadi catatan adalah patuhi semua peraturan dan tata tertib yangada di laboratorium, setelah melaksanakan praktikan diharapkan mematikan kembali instalasi listrik serta komputer. Setiap kelompok akan dibekali dengan buku asistensi, sebagai bukti kehadiran dan juga keaktifan dalam proses praktikum. c. Metode/cara/prosedur praktikum: Pertemuaan pertama : Mahasiswa di bagi menjadi beberapa kelompok, kemudian akan diberikan gambaran tentang pemetaan wilayah, dan orientasi terkait bagaimana proses pemetaan wilayah. Pertemuan kedua: Kelompok akan dibimbing melalui contoh kasus dalam pembuatan pemetaan wilayah, oleh laboran.
9
Pertemuan Ketiga Masing – masing akan didampingi dalam proses penyusunan laporan praktikum hingga memenuhi standar penulisan laporan laboratorium Pertemuan keempat Bagi kelompok yang sudah menyelesaikan laporan dapat melaksanakan ujian, kemudian berhak untuk mendapatkan nilai praktikum, serta mendapatkan Surat Keterangan Pendamping ijazah (SKPI) (Lampiran 3), Bagi yang tidak lulus akan mengulang lagi, praktikum untuk KD 3. Alur Praktikum Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah KD 3
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3 3 Tahap 4 3
d. Deskripsi laporan praktikum: Halaman Sampul Pendahuluan (Berisi Latar Belakang, dan rumusan masalah) Pembahasan (Berisi isi peta kewilayahan dan analisis desain kewilayahan) Penutup (Kesimpulan dan saran) Daftar pustaka (Menggunakan APA Style)
5. KRITERIA PENILAIAN : a. Mampu mengikuti proses dan prosedur praktikum sesuai dengan tahapan, dibuktikan dengan lembar asistensi. b. Mampu membuat desain pemetaan wilayah c. Mambu menjelaskan dan mempersentasikan pembuatannya.
10
Lampiran I Lembar Asistensi
No
Nama Anggota
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
11
Lampiran 2 Lembar Lulus Uji Kompetensi 2
12
Lampiran 3 Surat Keterangan Pendamping ijazah (SKPI)
13
TUGAS 2 EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR StudiPengembangan Wilayah
Oleh: Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII TAHUN 2018
14
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui Oleh Tim PEKERTI AA Kopertis Wilayah VII Pada tanggal___________________
15
1. Perencanaan Evaluasi Proses Belajar Mengajar PERENCANAAN EVALUASI PBM No 1.
2.
3.
Informasi yang Indikator dibutuhkan Persepsi Penguasaandosent mahasiswa erhadapmateri terhadap kemampuan dosen dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) Kemampuandosen dalammenjelaskan materi pembelajaran
Kualitas Materi
Teknik dan Instrumen Kuisioner
Responden
Waktu
Mahasiswa Akhir Semester 5 semester sebanyak 15 orang dari 30 Mahasiswa
1Mahasiswa Semester 5 sebanyak 15 orang dari 30 Mahasiswa Kemampuandosen Kuisionerterbuk 1Mahasiswa dalammemberikan a Semester 5 Prolog sebanyak 15 dalamsetiapawalpe orang dari 30 rkuliahan Mahasiswa Kemampuandosen Kuisioner Mahasiswa dalammemberikan Semester 5 pertanyan terkait sebanyak 15 dengan materi orang dari 30 perkuliahan. Mahasiswa Kemampuandosen Kuisioner Mahasiswa dalammemberikan Semester 5 kesempatan sebanyak 15 kepada mahasiswa orang dari 30 untuk Mahasiswa mengutarakan pendapat. Kemutakhiranbaha Reviewdokome Dosen nbacaan n sejawat
Akhir semester
Sistematikadalamu rutanmateri
Reviewdokume n
Dosen sejawat
Awalsemeste s
Mututugas/latihan
Review dokumendanob servasi
Dosen sejawat
Tengahdanak hir semester
Mutusoalujian
Analisissoaldan hasilujian
Dosen sejawat
Tengah danakhir semester
Kelengkapanda n review dokumen
Dosen
Awal semester
Kualitas rencana PenyiapanKontrak pembelajaran Belajar
Kuisioner
Akhir semester
Akhir semester
Akhir semester
Awal semester
16
4.
Sarana dan prasarana
TujuanPembelajar an
Review dokumendanob servasi
Dosen sejawat
Awal semester
Sistematika
Kelengkapanda n review dokumen
Dosen sejawat
Awal semester
Strategi pembelajaran
observasi
Dosen sejawat
Tengah semester
KetersediaandanK elengkapan
Kuisioner
Mahasiswa Semester 5 sebanyak 15 orang dari 30 Mahasiswa
Akhir Semester
KondisidanPerawa tan
Kuisioner
Mahasiswa Semester 5 sebanyak 15 orang dari 30 Mahasiswa
Akhir Smester
2. Instrumen Evaluasi PBM Informasi Indikator Pertanyaan yang dibutuhkan Persepsimahasis Penguasaandosenterhad a) Pendapatmah waterhadapkema apmateri asiswa mpuandosendala b) Argumenjawa m PBM ban c) Masukanuntu kperbaikan Kemampuandosendal a) Pendapatmahasis ammenjelaskan wa b) Argumenjawaba n c) Masukanuntukpe rbaikan Kemampuandosendala a) Pendapatmahasis mmembimbingmahasi w swauntukmemecahkan b) Argumenjawaba masalah n c) Masukanuntukpe rbaikan
Instrumen
Respon
Kuesioner
Essay
Kuesioner
Essay
Kuesioner
Essay
17
Kualitasmateri
Kemutakhiran
a) Tahunpenerbitan b) Ada tidaknyabukuataua rtikeljurnalyangleb ihmutakhir
Review dokumenda nwawancar a
Informasi lisan
Sistematika
a) Urutanmateribe rdasartingkatke sulitandansifatp rerequisite b) Dampakurutan materi yang bermasalah
Review dokumenda nwawancar a
Informasi lisan
Mututugas
a) Tingkat relevansitugasde ngan CP MK b) Tingkat kontribusitugast erhadap CP MK
Wawancara
Informasi lisan
a) Relevansidenga n CP MK b) Kontribusiterwu judnyaCP MK c) Feasibilitytugas bagimahasiswa
Kuesioner
Essay
a) Validity b) Reliability
Analisis Soal
Hasil statistik
Mutusoal
a) Jenissoal(multiple Wawancara choice, essay, dan lain-lain)
Informasi lisan
a) Pengalamanterkai tresponmahasisw aterkaitjenissoalte rtentu Kualitasrenca napembelajar an
Tujuan
a) Tingkat relevansidengan CP Prodi b) Tingkat kontribusipenca paian CP Prodi c) Ketepatandenga n MK
Review dokumenda nwawancar a
Informasi lisan
18
Sistematika
Saranadanpr asarana
a) Urutanmateri b) Jenisdan instrument c) Assessment
Review dokumen dan wawancara
Informasi lisan
Review dokumenda nwawancar a
Informasi lisan
Strategipengemb angan
a) Komponenkomponen yang merupakankelema han b) Komponenkomponen yang merupakankekuata n c) Masukanmasukanpengemba ngan
Ketersediaan
a) Pendapatmahasiswat Kuesioner erkaitkuantitas b) Pendapatmahasiswat entangkeragamanje nis c) Masukanuntukperba ikan
Essay
Kondisi
a) Pendapatmahasis waterkaitkualitas b) Masukanuntukp erbaikan
Essay
Kuesioner
19
KUESIONER EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN Terhadap DOSEN Persepsi mahasiswa terhadap kemampuan dosen dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
NO 1
PERTANYAAN
1
Kemampuandosendalammenjelaskan materi pembelajaran
3
Kemampuandosendalammemberikan Prolog dalamsetiapawalperkuliahan Kemampuandosendalammemberikan pertanyan terkait dengan materi perkuliahan. Kemampuandosendalammemberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengutarakan pendapat.
5
3
4
5
Penguasaandosenterhadapmateri
2
4
2
Ttd,
_____________________________ Dosen Kualitas Materi
NO 1 2 3 4
PERTANYAAN Kemutakhiranbahanbacaan Sistematikadalamurutanmateri Mututugas / latihan Mutusoalujian
1
2
3
4
5
Ttd,
_____________________________ Dosen Kualitas rencana pembelajaran
NO 1 2 3 4
PERTANYAAN
1
2
3
4
5
PenyiapanKontrakBelajar
TujuanPembelajaran SistematikaPembelajaran StrategiPembelajaran
Ttd, _____________________________ Dosen 20
Sarana dan prasarana
NO 1 2 3 4 5
PERTANYAAN KetersediaanSaranadanPrasarana KondisiSaranadanPrasarana
1
2
3
4
5
Ttd,
_____________________________ Dosen
21
TUGAS 3 PENILAIAN ALTERNATIF Mata KuliahStudiPengembangan Wilayah
Oleh: Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII TAHUN
22
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui Oleh Tim PEKERTI AA Kopertis Wilayah VII Pada tanggal___________________
23
1. Perencanaan Penilaian Pilih KD (Kemampuan Akhir yang direncanakan) yang ada penilaian non tesnya
PERENCANAAN PENILAIAN PROGRAM STUDI MATAKULIAH KODE MATAKULIAH SKS SEMESTER MATAKULIAH PRASYARAT DOSEN PENGAMPU CAPAIAN PEMBELAJARAN
Kemampuan Akhir yang direncanakan
: : : : : : : :
IlmuPemerintahan StudiPengembanganWIlayah MWP21133 2 VI Yusuf Adam Hilman, S.IP, M.Si Mahasiswa mampu melakukandesainpengembanganwilayah. Indikator
Mahasiswa mampu Mahasiswamampumembuatdesain melakukandesainpengemb pemetaanwilayah. anganwilayah.
Materi
Teknik Penilai an
GeografiInfor mation system
Laborato rium
24
Split danMaping No 1
Keterangan
bobot
Kognitif (50%)
25%
25%
Jenis evaluasi Resume
bobot
Jumlah soal
bobot
30%
Sum 1 Sum 2
Tugas
30%
Soal 1 Soal 2
UTS
40%
Soal 1 Soal 2 Soal 3
Resume
100% 30%
Tugas
30%
Soal 1 Soal 2
UAS
40%
Soal 1 Soal 2 Soal 3
50% 50% 100% 50% 50% 100% 20% 30% 50% 100% 50% 50% 100% 50% 50% 100% Soal 1 Soal 2 Soal 3 100% 20% 20% 60%
Sum 1 Sum 2
2
Psikomotorik (25%)
25%
Praktek 1 Praktek 2 Praktek 3
100% 5% 5% 15 %
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
3
Afektif(25%)
25%
Kekompakan
15%
Indikator 1
Kehadiran
10%
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
100% 100% 100% 25% 35% 40% 100%
25
PetunjukPenilaian No 1
Keterangan
bobot
Jenis evaluasi
bobot
Jumlah soal
bobot
UTS Kognitif (25%)
25%
Resume
30%
Soal 1 Soal 2
Tugas
30%
Soal 1 Soal 2
UTS
40%
Soal 1 Soal 2 Soal 3
50% 50% 100% 50% 50% 100% 20% 30% 50% 100% 20% 20% 50% 50%
Psikomotorik (5%)
5%
Afektif
2
UAS Kognitif (25%)
Praktek 1 Kehadiran
25%
100% 5% 5% 5% 5%
Indikator 1
Resume
30%
Soal 1 Soal 2
Tugas
30%
Soal 1 Soal 2
UAS
40%
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Indikator 2 Indikator 3
Indikator
100%
Indikator2
100% 50% 100%
Psikomotorik (20%)
25%
Praktek 2 Praktek 3
100% 5% 15% 25%
Afektif(25%)
15%
kekompakan
15%
10%
Indikator 1
Kehadiran
5% 20%
50% 50% 100% 50% 50% 100% Soal 1 Soal 2 Soal 3 100% 20% 60% 100%
26
RubrikEvaluasi No
1 2 3 4 5
RincianTugasKinerja
SkorMaksi mum
Mengenalinama – namafiturdalamaplikasi GIS. Mengetahuifungsisertakegunaanfit urdalamaplikasi GIS.
20
Mengolah data geografis sederhana kedalam aplikasi GIS. Membuat Peta dari hasil pengolahan data melalui GIS. Membuat Peta kewilayah secara tematik
20
Skor Total
100
SkorEvaluasi Asisten
OlehDosen
20
20 20
27
TUGAS 4 REKONSTRUKSI MATAKULIAH Studi Pengembangan Wilayah
Oleh: Yusuf Adam Hilman UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII TAHUN 2018 28
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui Oleh Tim PEKERTI AA Kopertis Wilayah VII Pada tanggal___________________
29
A. TAHAP EVALUASI
1. Konteks Dalam rangka menyesuaikan dnegan Kurikulum KKNI maka mata kuliah harus memenuhi beberapa aspek, diantaranya : Kognitif, Psikomotorik dan Afektif, termasuk Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah, sehingga untuk memenuhi standar tersebut perlu untuk dilakukan rekonstruksi mata kuliah.
2. Input Diharapkan setelah direkonstruksi mata kuliah studi pengembangan wilayah, bisa memenuhi ketiga (3) aspek yang menjadi hal wajib dalam kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sehingga mampu menjawab perkembangan zaman,
3. Proses Ada
beberap
langkah
untuk
melakukan
rekonstruksi
kurikum
diantaranya:
1).
Mengidentifikasi capaian akhir pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan 2).merubah dan melengkapi aspek Kognitif, Psikomotorik dan Afektif, setelah itu kemudian di sesuakan dengan 3). Kompetensi dasar dan juga indikator, setelah melalui proses tersebut dilanjutkan dengan 4). Menyesuaikan rencana pembelajaran semester dimana lebih ditekankan pada pertemuan yang sesuai dengan KD yang dirubah, sehingga instrument yang ada bisa disesuaikan.
4. Produk Hasilnya adalah perubahan dari capaian pembelajaran dari mata kuliah studi pengembangan wilayah, sehingga sesuai dengan standar kurikulum Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dengan terdapatnya aspek Kognitif, Psikomotorik dan Afektif.
30
B. TAHAP REKONSTRUKSI 1. Capaian Pembelajaran (MK) Sebelum direkonstruksi : “Setelah mengikuti perkuliahan Mahasiswa semester VI memiliki kemampuan untuk menganalisa, membuat desain perencanaan Pengembangan wilayah di Kabupaten Ponorogo”. Sesudah di rekonstruksi: “Setelah mengikuti perkuliahan Mahasiswa semester VI memiliki kemampuan untuk menganalisa, membuat desain perencanaan Pengembangan wilayah di Kabupaten Ponorogo secara berkelompok”. 2. Kemampuan Akhir yang diharapkan dan Indikator Sebelum direkonstruksi: “Mahasiswa mampu melakukan desain pengembangan wilayah” setelah direkonstruksi: “Mahasiswa mampu melakukan desain pengembangan wilayah secara berkelompok” Sebelum direkonstruksi: “ Mahasiswa mampu memahami Strategi Pemetaan Wilayah dan membuat Desain Perencanaan Wilayah”. Setelah direkonstruksi : Mahasiswa mampu memahami Strategi Pemetaan Wilayah dan membuat Desain Perencanaan Wilayah, secara berkelompok”
3. Materi Perkuliahan Strategi dan desain Perencanaan Wilayah 4. Pendekatan/Strategi/Model/Metode Perkuliahan Sebelum direkonstruksi: “Ceramah, Diskusi, Persentasi”. Setelah direkonstruksi : Ceramah, Diskusi, Persentasi, praktek lapang”.
5. Media/Alat Bantu/Sumber Pembelajaran Sebelum direkonstruksi: “LCD, Gambar Video Gambar”. Setelah direkonstruksi : LCD, Gambar Video Gambar, praktek lapang”.
6. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran Sebelum direkonstruksi: “Tanya Jawab dan persentasi”. Setelah direkonstruksi : ““Tanya Jawab dan persentasi”. 31
C. PERANGKAT PEMBELAJARAN YANG DIREKONSTRUKSI
32
33
34
TUGAS 5 PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh: YUSUF ADAM HILMAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII TAHUN 2018 35
BERLATIH MENYUSUN PROPOSAL PTK No
A
B
CONTOH (Diambil dari proposal PTK FISIP Universitas Muhammadiyah KETENTUAN Ponorogo oleh: Yusuf Adam Hilman) BAB I. PENDAHULUAN
SUB BAB
JUDUL
LATAR BELAKANG MASALAH
1) 2)
Pemilihan kata yang tepat Singkat (sebaiknya max 15 kata, ada beberapa LPTK mengikuti aturan max 20 kata), spesifik, jelas 3) Terdiri atas beberapa kata kunci dan menggambarkan secara jelas masingmasing kata kunci itu: analogi: “aplikasi turnutin – Kulaitas Paper – Mahasiswa Ilmu Pemerintahan – Universitas Muhammadiyah Ponorogo” 4) Inovatif 1)
Formula Penerapan …(Aplikasi Turnutin)… untuk Peningkatan …(Kualitas Paper)… pada… (Mahasiswa)… di … (Program Studi) Judul: Penerapan Aplikasi Turnutin untuk Peningkatan Kualitas Paper Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah pada Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Semester 6 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Isi latar belakang hendaknya menguraikan “masalah”; “tindakan”; dan “inovasi tindakan” Teori: “Masalah adalah situasi kesenjangan antara harapan dan kenyataan”
Plagiarisme atau plagiasi merupakan salah satu fenomena di dunia pendidikan, yang menarik untuk di kaji adalah berbagai kasus yang dialami oleh para akademisi, sehingga plagiarism menjadi persoalan yang unik, tidak hanya bagai para dosen dan guru, praktek ini tumbuh subur dikalangan mahasiswa, sehingga tugas yang diberikan oleh dosen menjadi kurang maksimal. plagiat itu sendiri merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh nilai Isi latarbelakang: untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau Bagaimana yg seharusnya? → hubungkan karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai dengan teori-teori yang ada (harapan) (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1). Ada masalah apa di kelas? (kenyataan) Apa permasalahan pokoknya? (fokus Persoalan plagiarism atau plagiat dalam dunia pendidikan harus diperhatikan masalah) secara intensif, selama ini salah satu ukuran untuk penilaian mahasiswa adalah Apa tindakan yang direncanakan untuk paper, keberadaan paper menjadi penting selain isi yang terkadung, aspek mengatasi masalah? (tindakan) orginalitas karya menjadi bahan intropeksi bersama, ada kecenderungan dari 36
Apa yang berbeda dari tindakan pada mahasiswa dalam penyelesaian paper hanya melakukan copy paste dari berbagai umumnya? (inovasi) sumber di internet sehingga sangat rentan terdeteksi plagiat, sehingga memerlukan metode dan juga aplikasi pendeteksi tingkat plagiarism sebuah 2) Paragraf → susun dlm bentuk paragraf paper deduktif (untuk peneliti awal) 3) Isi latar belakang menggambarkan mengapa permasalahan: Salah satu alternatif untuk mengurangi tindakan plagiarism yakni tidak lagi menarik, menggunakan cara – cara konvensional dan mengandalkan ketrampilan dosen penting utnuk mengecek sebuah paper apakah itu bebas plagiarism atau tidak. Aplikasi perlu turnutin bisa dimanfaatkan untuk mengecek tingkat plagiasi dalam sebuah paper. inovasi Langsung pada pokok Hasil pengamatan dosen mata kuliah studi pembangunan menemukan permasalahan kelas bahwa setiap penugasan berupa paper mengindikasikan hasil plagiasi yang tinggi, sehingga tugas – tugas mahasiswa pada mata kuliah studi pengembangan wilayah sangat rentan plagiasi dan tidak orginal dari hasil pemikiran mahasiswa. Aplikasi turnutin merupakan salah satu alat untuk mengecek plagiasi sebuah naskah paper, dengan beberapa fitur yang bisa digunakan untuk mengatur tingkat plagiasinya, sesuai dnegan standar yang diinginkan. Proses scaning plagiasi menggunakan turnutin bisa di seting terhadap kutipan yang ada dalam sebuah paper, termasuk merapikan kutipan yang di anggap identik terhadap sebuah paper di internet, sehingga dapat meminimalisir tingkat plagiasi. C
RUMUSAN MASALAH
Merumuskan masalah didasarkan pada latar belakang masalah: Dirumuskan secara jelas, spesifik, operasional, dalam bentuk kalimat tanya. aspek substansi (nilai manfaat dan keterterapannya) aspek inovatif (hal baru yang belum pernah dilakukan) aspek formulasi (dalam kalimat tanya) aspek teknis (kelayakan peneliti).
Rumusan masalah: “Bagaimana Penerapan Aplikasi Turnutin untuk Peningkatan Kualitas Paper Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah pada Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Semester 6 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo”
37
Bentuk rumusan: rumusan tindakan (nomor 1) dan rumusan hasil (nomor 2) Rumusan → hipotesis tindakan pernyataan hipotesis adalah masalah yang rumusan tindakan, rumusan hasil) Dirumuskan dalam bentuk pernyataan: ”deklaratif” atau “jika … maka …”.
D
HIPOTESIS
(sumber rumusan BUKAN Deklaratif: “Penerapan Aplikasi Turnutin dapat meningkatkan Kualitas Paper Mata Kuliah kalimat Studi Pengembangan Wilayah pada Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Semester 6 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo”
E
TUJUAN PENELITIAN
Rumuskan secara jelas, konsisten dengan1. rumusan masalah, dan menggambarkan hasil yang akan dicapai. 2.
F
MANFAAT HASIL PENELITIAN
Uraikan apa manfaat hasil penelitian ini1. Bagi Dosen bagi siswa, bagi guru, dan sekolah dan lain-a. Dosen dapat mengetahui tingkat plagiasi tugas paper mahasiswa pada mata lain kuliah studi pengembangan wilayah mahasiswa semester VI di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. b. Dosen dapat melihat perubahan kualitas artikel terkait tingkat originalitas karya. 2. Bagi peneliti Memperoleh pengalaman ilmiah dan praktek evaluasi pembelajaran melalui aplikasi turnutin sebagai alat scaning plagiasi. 3. Bagi Universitas Penggunaan aplikasi turnutin dapat digunakan sebegai pendeteksi plagiasi tugas mahasiswa sehingga akan ada peningkatan kualitas dari tugas mahasiswa.
G
DEFINISI ISTILAH
Mendefinisikan istilah-istilah yang menjadi1. kata kunci secara konseptual. Setiap definisi hendaknya didasarkan pada2. suatu sumber.
Untuk mendeskripsikan penerapan aplikasi turnutin sehingga dapat meningkatkan kualitas paper pada tugas mata kuliah studi pengembangan wilayah mahasiswa semester VI di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Untuk mengetahui tingkat plagiasi pada tugas paper mata kuliah studi pengembangan wilayah mahasiswa semester VI di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Plagiat adalah pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan menjadikannya seolah‐olah karangan (pendapat) sendiri”. (KBBI.2008) Paper atau, esai dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas, yang lebih luas dari paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai sebuah 38
topik. (indonesia, 2015) 3.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
o
o
o o
Carilah referensi yang sesuai, kemudian tuangkan dalam tinjauan pustaka Anda. Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Bila item ”D” pada Bab I tidak ada maka pada bagian akhir tinjauan pustaka dimunculkan hipotesis tindakan
A. Plagiasi 1) Definisi Plagiasi 2) Jenis – jenis plagiasi 3) Aplikasi turnutin B. Paper 1) Pengertian Paper 2) Jenis – jenis paper C. Hipotesis Tindakan (Bila item ”D” tidak ada)
BAB III. METODE PENELITIAN A
B
Jenis Penelitian
Uraikan secara garis besar bagaimana PTK Berdasarkan sifat masalah dan tujuannya, penelitian akan dirancang yang akan dilakukan. dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK yang akan dilaksanakan merupakan upaya ilmiah sistematis untuk mengembangkan pemanfaatan aplikasi scaning plagiasi untuk meningkatkan kualitas tugas paper mahasiswa dalam pembelajaran terprogram. Secara umum kegiatan dalam satu siklus akan berawal dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan diakhiri tahap refleksi. Kegiatan penelitian ini direncanakan menggunakan apliksi turnutin lebih dari satu siklus PTK sampai penelitian mendapatkan hasil refleksi yang optimal khususnya pada peningkatan kualitas tugas paper mata kuliah studi pengembangan wilayah mahasiswa semester VI di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. . Waktu,Tempat dan Uraikan tentang siapa yang menjadi tempat, Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo Subyek Penelitian waktu, dan subyek penelitian tindakan kelas Pada mahasiswa yang memprogram Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah, 39
C
D
Anda Subyek Penelitian hanya terdiri atas 1 (satu) kelas Data dan Sumber Uriakan berbagai sumber data yang menjadi Data inspirasi bagi data yang akan diambil atau diukur dalam penelitian. Sebutkan pula data yang akan diambil atau diukur pada setiap sumber data. Catatan: Menurut Sutopo (2002), sumber data ada lima: informan/nara sumber, aktifitas, lokasi/tempat, dokumen, dan benda.
Jl. Budi Utomo N0 05 Siman Ponorogo Jawa Timur dalam waktu dua bulan, yaitu Maret a/d April 2018. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester VI Program Studi Ilmu Pemerintahan, tahun ajaran 2018/2019 Sumber data yang terkait dengan penelitian meliputi: (1) data aktivitas; (2) data dari informan atau subyek penelitian; (3) data dokumenter; dan (4) data lokasi penelitian. Setiap sumber data akan diambil dan diukur berbagai data seperti pada tabel 1. Tabel 1. Data dan Sumber Data dalam Penelitian Sumber data Data yang diambil
Data proses penugasan mahasiswa Data aktivitas Mahasiswa dalam proses pembelajaran dan penugasan. Data aktivitas Dosen dalam proses pembelajaran dan Penugasan Data pemahaman tugas dan ketentuan scaning plagiasi . Informan Data latar belakang kemampuan pembuatan paper pada mahasiswa Data persepsi mahasiswa terhadap penugasan dan ketentuan scaning plagiasi Data persepsi dosen terhadap penugasan dan ketentuan scaning plagiasi. Data Dokumenter Perangkat scaning plagiasi Hasil paper mahasiswa di luar penelitian Lokasi penelitian Background institusu terkait dengan software pendukung scaning plagiasi. Teknik dan Tentukan teknik dan instrumen pengumpul Berdasarkan rencana data yang diambil seperti pada Tabel 1, selanjutnya Instrumen data berdasarkan data yang diambil. ditentukan teknik pengumpulan data dan instrumen yang akan digunakan untuk Pengumpulan Data Usahakan hubungan ketiganya disusun mengumpulkan data. Hasil dari telaah terhadap ketepatan dan keterambilan data secara ”linier” (lihat tabel 2). maka disusun hubungan antara data yang diambil dengan teknik pengambilan Catatan: dan instrumennya sebagai berikut. Menurut Sukmadinata (2005), ada tujuh teknik pengumpulan data yaitu: observasi, Aktivitas TPS
40
E
Prosedur Penelitian
kuesioner, wawancara, dokumenter, metode Tabel 2. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen pada Setiap Data yang Akan tes dan metode skala. Diambil atau Diukur Teknik Data yang diambil Instrumen Pengumpulan Data proses penugasan Observasi Lembar Observasi mahasiswa Data aktivitas Mahasiswa Observasi Lembar Observasi dalam proses pembelajaran dan penugasan. Data aktivitas Dosen dalam Observasi Lembar Observasi proses pembelajaran dan Penugasan Data pemahaman tugas dan Metode Tes Lembar Test Formatif ketentuan scaning plagiasi . Data latar belakang Wawancara & Lembar Wawancara kemampuan pembuatan paper Dokumenter dan Dokumenter pada mahasiswa. Data persepsi mahasiswa Wawancara Lembar Wawancara terhadap penugasan dan ketentuan scaning plagiasi. Data persepsi dosen terhadap Wawancara Lembar Wawancara penugasan dan ketentuan scaning plagiasi. Perangkat scaning plagiasi Dokumenter Lembar Dokumenter Hasil paper mahasiswa di luar Dokumenter Lembar Dokumenter penelitian Background institusu terkait Dokumenter Lembar observasi dengan software pendukung dan Observasi Lembar Dokumenter scaning plagiasi. Secara umum langkah kegiatan pelaksanaan PTK pada kegiatan penelitian Siklus I adalah sebagai berikut. Perencanaan Pada tahap ini, rencana yang akan dibuat adalah sebagai berikut. Menyusun silabus dan rancangan pembelajaran (RPP) dengan memasukan pembuatan paper sebagai salah satu tugas terstruktur nya 41
 Merumuskan penugasan paper dan juga kebijakan scaning plagiasi  Menyusun lembar observasi, lembar wawancara, lembar dokumenter, dan lembar tes formatif.  Tindakan Melaksanakan scaning plagiasi tugas paper sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan ini dilaksanakan oleh dosen yang mengajar mata kuliah studi pengembangan wilayah, mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan semester 6 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Observasi Pengamatan (observasi) dilakukan oleh peneliti dan seorang dosen lain yang menjadi asisten mata kuliah studi pengembangan wilayah, mahasiswa program studi Ilmu Pemerintahan semester 6 Universitas Muhammadiyah Ponorogo, untuk mengidentifikasi kendala-kendala dan proses scaning plagiasi pada tugas paper mahasiswa.
a.
b. c. d.
Teknik
Analisis
Refleksi Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil tindakan agar dapat memperbaiki tindakan berikutnya. Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh semua tim peneliti. Siklus dalam setiap tindakan ini diakhiri atau dihentikan dengan indikator sebagai berikut. Hasil observasi telah menunjukkan bahwa pelaksanaan scan plagiasi telah sesuai dengan rencana yang telah disusun dan memberikan nilai yang baik untuk semua komponen Hasil wawancara telah memberikan informasi bahwa mahasiswa memahami alur adan proses scaning plagiasi. Hasil tes telah menunjukkan bahwa mahasiswa telah berhasil memenuhi standarisasi scaning plagiasi untuk tugas paper. Apabila ketiga indikator tersebut belum terpenuhi, maka dilakukan siklus berikutnya dengan berdasar pada hasil refleksi Siklus I atau sebelumnya sampai terpenuhinya ketiga indikator tersebut. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan teknik interaktif berdasar hasil observasi terhadap proses dan hasil belajar, dengan langkah berikut : 42
F
Data
G
Sumber Pustaka
Melakukan reduksi, yaitu mengecek dan mencatat kembali data-data yang telah terkumpul Melakukan interpretasi, yaitu menafsirkan yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan Melakukan inferensi, yaitu menyimpulkan apakah dalam pembelajaran ini terjadi peningkatan motivasi berprestasi dan hasil belajar atau tidak (berdasar hasil observasi) Tahap tindak lanjut, yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya atau dalam pelaksanaan di lapangan setelah siklus berakhir berdasar inferensi yang telah ditetapkan Pengambilan kesimpulan, diambil berdasarkan analisis hasil-hasil observasi yang disesuaikan dengan tujuan penelitian ini. Kemudian dituangkan dalam bentuk interpretasi dalam bentuk pernyataan. Sebutkan sumber menuliskan sesuai sumber pustaka.
pustaka dengan Akbar, S. 2009. Prosedur Penyusunan Laporan dan Artikel Hasil Penelitian panduan penulisan Tindakan Kelas. Yogyakarta: Cipta Media Aksara. Asropi. (2014). Penulisan Karya Tulis Ilmiah Diklat Kewidyaiswaraan Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Depdiknas. 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas KKPS Kabupaten Jombang. Dian Novian, T. A. (2012). APLIKASI PENDETEKSIAN PLAGIAT PADA KARYA ILMIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN-KARP. GORONTALO: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Hisnu, SF. & Alex M. 2008. Terampil dan Cerdas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/ MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M. dan Ismono. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press. indonesia, U. p. (2015). PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UPI TAHUN AKADEMIK 2015. Bandung: Universitas pendidikan indonesia. Team Pelatih Kabupaten Jombang. 2006. Materi Pelatihan Guru Madrasah 1B. Jombang: Team Pelatih Kabupaten Jombang. Unit Penjamin Mutu. (2017). Anti Plagiarisme. Kediri: Universitas PGRI 43
Nusantara Kediri. Winarto,E.2004.(Online)(http://ekowinarto.files.wordpress.com/2009/03/bab41.pdf.) diakses 02 April 2010. H
Lampiran-lampiran
Lampirkan silabus, RPP, dan seluruh instrumen yang dikembangkan
Lampiran 1. Silabus IPA “Materi Batuan dan Proses Pembentukan Tanah Pokok”. Lampiran 2. RPP tipe TPS pada “Materi Batuan dan Proses Pembentukan Tanah Pokok”. Lampiran 3. Lembar Wawancara pada Guru Lampiran 4. Lembar Wawancara pada Siswa Lampiran 5. Lembar Dokumenter Lampiran 6. Lembar Tes Formatif
44
PENERAPAN APLIKASI TURNUTIN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PAPER MATA KULIAH STUDI PENGEMBANGAN WILAYAH PADA MAHASISWA ILMU PEMERINTAHAN SEMESTER 6 DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO A. Latar Belakang Masalah Plagiarisme atau plagiasi merupakan salah satu fenomena di dunia pendidikan, yang menarik untuk di kaji adalah berbagai kasus yang dialami oleh para akademisi, sehingga plagiarism menjadi persoalan yang unik, tidak hanya bagai para dosen dan guru, praktek ini tumbuh subur dikalangan mahasiswa, sehingga tugas yang diberikan oleh dosen menjadi kurang maksimal. plagiat itu sendiri merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1). Persoalan plagiarism atau plagiat dalam dunia pendidikan harus diperhatikan secara intensif, selama ini salah satu ukuran untuk penilaian mahasiswa adalah paper, keberadaan paper menjadi penting selain isi yang terkadung, aspek orginalitas karya menjadi bahan intropeksi bersama, ada kecenderungan dari mahasiswa dalam penyelesaian paper hanya melakukan copy paste dari berbagai sumber di internet sehingga sangat rentan terdeteksi plagiat, sehingga memerlukan metode dan juga aplikasi pendeteksi tingkat plagiarism sebuah paper. Salah satu alternatif untuk mengurangi tindakan plagiarism yakni tidak lagi menggunakan cara – cara konvensional dan mengandalkan ketrampilan dosen utnuk mengecek sebuah paper apakah itu bebas plagiarism atau tidak. Aplikasi turnutin bisa dimanfaatkan untuk mengecek tingkat plagiasi dalam sebuah paper.Hasil pengamatan dosen mata kuliah studi pembangunan menemukan bahwa setiap penugasan berupa paper mengindikasikan hasil plagiasi yang tinggi, sehingga tugas – tugas mahasiswa pada mata kuliah studi pengembangan wilayah sangat rentan plagiasi dan tidak orginal dari hasil pemikiran mahasiswa. Aplikasi turnutin merupakan salah satu alat untuk mengecek plagiasi sebuah naskah paper, dengan beberapa fitur yang bisa digunakan untuk mengatur tingkat plagiasinya, sesuai dnegan standar yang diinginkan. Proses scaning plagiasi menggunakan turnutin bisa di seting terhadap kutipan yang ada dalam sebuah paper, termasuk merapikan kutipan yang di anggap identik terhadap sebuah paper di internet, sehingga dapat meminimalisir tingkat plagiasi. B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini secara spesifik dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Penerapan Aplikasi Turnutin untuk Peningkatan Kualitas Paper Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah pada Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Semester 6 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo”
C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada latar belakang penelitian sebelumnya, peneliti dapat menyusun hipotesis tindakan sebagai berikut: ““Penerapan Aplikasi
45
Turnutin dapat meningkatkan
Kualitas Paper
Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah pada
Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Semester 6 di Universitas Muhammadiyah Ponorogo�.
D. Tujuan Tindakan Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mendeskripsikan penerapan aplikasi turnutin sehingga dapat meningkatkan kualitas paper pada tugas mata kuliah studi pengembangan wilayah mahasiswa semester VI di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2) Untuk mengetahui tingkat plagiasi pada tugas paper mata kuliah studi pengembangan wilayah mahasiswa semester VI di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
E. Manfaat Tindakan a. Manfaat bagi mahasiswa. 1) Pola berfikir mahasiswa akan berkembang menjadi lebih kritis, logis, dinamis dan kreatif dalam membuat tugas paper, khususnya terkait plagiasi. 2) Mahasiswa akan terlatih bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas secara mandiri atau berkelompok, bekerjasama yang positif dalam menyelesaikan tugas-tugas, menghargai pendapat temannya dalam berdiskusi kelompok, serta melakukan pengutipan secara benar. b. Bagi Institusi Penggunaan aplikasi turnutin dapat digunakan sebegai pendeteksi plagiasi tugas mahasiswa sehingga akan ada peningkatan kualitas dari tugas mahasiswa. c. Bagi Peneliti Memperoleh pengalaman ilmiah dan praktek evaluasi pembelajaran melalui aplikasi turnutin sebagai alat scaning plagiasi. d. Manfaat bagi dosen 1) Dosen dapat mengetahui tingkat plagiasi tugas paper mahasiswa pada mata kuliah studi pengembangan wilayah mahasiswa semester VI di Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2) Dosen dapat melihat perubahan kualitas artikel terkait tingkat originalitas karya.
46
BAB II Tinjauan Pustaka A. Plagiasi 1) Definisi Plagiasi Plagiat adalah teknik penyalinan atau meniru karya orang lain yang diklaim menjadi hasil karya sendiri. Tidak adanya motivasi ataupun kemudahan dalam proses penyalinan dengan harapan tidak diketahui orang lain menjadi alasan utama terjadinya praktik plagiat. (Dian Novian, 2012) Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 dikatakan: “Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai� (Unit Penjamin Mutu, 2017) 2) Jenis – jenis plagiasi Beberapa jenis plagiat yang dikenal selama ini, yaitu: a. Word-for-word plagiarism: menyalin setiap kata secara langsung tanpa diubah sedikitpun, b. Plagiarism of the form of a source: menyalin dan atau menulis ulang kode-kode program tanpa mengubah struktur dan jalannya program, c. Plagiarism of authorship: mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya sendiri dengan cara mencantumkan nama sendiri menggantikan nama pengarang sebenarnya. (Dian Novian, 2012)
B. Paper Paper salah satu bentuknya adalah essay, sebagai sebuah karya ilmiah yang memiliki kaidah yang ketat. Karya Tulis Ilmiah adalah Karya Ilmiah (Scientific Paper) dalam bentuk tulisan cetak atau non cetak (dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan),
yang
disusun
secara
perorangan
atau
kelompok
mengenai
penelitian/pengkajian suatu pokok bahasan atau pengembangan gagasan tertentu, dengan cara melakukan identifikasi, deskripsi, analisis, dan memberikan konklusi ataupun rekomendasi. (Asropi, 2014) Esai merupakan salah satu bentuk tulisan yang sering kali ditugaskan kepada para mahasiswa. Esai dianggap memiliki peranan penting dalam pendidikan di banyak
egara untuk mendorong
pengembangan diri mahasiswa. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa dengan menulis esai, mahasiswa mengungkapkan apa yang dipikirkan beserta alasannya, dan mengikuti kerangka penyampaian pikiran yang selain memerlukan teknik, juga memerlukan kualitas personal, kemauan, 47
serta kualitas pemikiran. Dalam hal ini esai dianggap pula sebagai cara untuk menguji atau melihat kualitas ide yang dituliskan oleh penulisnya. (indonesia, 2015) Jumlah kata yang lazim dalam penulisan esai sebagai tugas kuliah adalah antara 300 – 600 kata untuk esai pendek dan lebih dari 600 kata, tergantung penugasan dan kajian keilmuan, untuk esai yang lebih panjang (lihat Anker, 2009). Secara umum struktur esai, baik esai pendek maupun esai panjang, memiliki tiga bagian utama. Selain judul, sebuah esai memiliki bagian secara berurutan berupa (1) pendahuluan, (2) bagian inti, dan (3) kesimpulan. (indonesia, 2015)
48
BAB III Metode Penelitian 1) Waktu dan Tempat Penelitian berlangsung selama 3 bulan. Pada bulan pertama Maret 2018 untuk persiapan membuat rencana pembelajaran, menyusun modul, membuat instrumen pengamatan dan instrumen tes, atau alat evaluasi. Pada bulan April 2017 melaksanakan tindakan kelas yang dirancang dengan 3 siklus, dan pada bulan Mei 2018penyusunan pelaporan hasil penelitian. Penelitian dilaksanakan di kelas A pada mata kuliah studi pengembangan wilayah semester 6, selama satu bulan yaitu pada bulan April 2018. Penelitian dilaksanakan di prodi ilmu pemerintahan FISIP UMPO karena peneliti adalah dosen di Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UMPO, sehingga akan mempermudah pelaksanaan penelitian dan tidak mengganggu proses pembelajaran. 2) Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini diambil dari hasil belajar mahasiswa yang berupa paper. Dalam hal ini, tes diberikan kepada mahasiswa untuk mengecek hasil plagiasi dari paper mahasiswa (tes formatif). Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari data observasi selama tindakan berlangsung. 3) Teknik dan Alat Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik tugas gambar dan teknik observasi. Teknik tugas gambar digunakan untuk mengukur kemajuan hasil belajar mahasiswa dalam bentuk hasil belajar. Teknik observasi digunakan untuk merekam aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran maupun untuk mengetahui kemajuan proses pembelajaran. Alat pengumpulan data meliputi tugas projek dan lembar observasi. Tugas projek digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data dalam mengukur hasil belajar mahasiswa setelah dilakukan tindakan. Sedangkan lembar observasi dalam penelitian ini berisikan catatan kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi merupakan alat untuk memantau dan mengumpulkan data perkembangan serta kemajuan mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran maupun untuk mengumpulkan data perkembangan dari pembelajaran itu sendiri. 4) Analisis Data Data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data yang pertama merupakan analisis dari data primer yaitu hasil belajar yang merupakan hasil tes formatif. Hasil belajar mahasiswa dianalisis dengan deskritif komparatif yaitu membandingkan nilai data awal antar siklus dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan analisis data yang kedua yaitu analisis data sekunder. Data dari hasil observasi tindakan dianalisis dengan 49
cara deskriptif kualitatif dan dilakukan refleksi dari hasil beberapa kejadian dalam proses pembelajaran.
5) Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dari tiga siklus. Langkah-langkah dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu: Perencanaan (Planning), Pelaksanaan tindakan (Acting), Pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting). Pada siklus 1, langkah-langkah penelitian yang dilaksanakan adalah Perencanaan (Planning) meliputi: (a) Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS). (b) Penyusunan Rencana pembentukan kelompok belajar, tiap kelompok terdiri dari 7 mahasiswa. (c) Menyiapkan instrumen observasi. 2). Pelaksanaan Tindakan (Acting). Proses scaning plagiasi pada paper mahasiswa sesuai Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang telah dipersiapkan meliputi: (a) Memberi penjelasan tentang belajar tugas pembuatan paper. (b). menjelaskan tentang kebijakan plagiasi dalam tugas pembuatan paper. (c) proses scaning plagiasi menggunakan softwere turnutin. (4). Refleksi (Reflecting). Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelaksanaan siklus 1, kekurangan dan kelebihan yang timbul pada siklus 1 tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tindakan pada siklus berikutnya. Pada siklus 2 dan 3, langkahlangkah penelitian yang dilaksanakan sama dengan langkah-langkah pada siklus I. Adapun Flowchart penelitian ini adalah sebagai berikut:
3
50
Daftar Pustaka Akbar, S. 2009. Prosedur Penyusunan Laporan dan Artikel Hasil Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Cipta Media Aksara. Asropi. (2014). Penulisan Karya Tulis Ilmiah Diklat Kewidyaiswaraan Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan. Depdiknas. 2006. Badan Standar Nasional Pendidikan. Jakarta : Depdiknas KKPS Kabupaten Jombang. Dian Novian, T. A. (2012). APLIKASI PENDETEKSIAN PLAGIAT PADA KARYA ILMIAH MENGGUNAKAN ALGORITMA RABIN-KARP. GORONTALO: JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Hisnu, SF. & Alex M. 2008. Terampil dan Cerdas Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD/ MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Ibrahim, M., Rachmadiarti, F., Nur, M. dan Ismono. 2006. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa University Press. indonesia, U. p. (2015). PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH UPI TAHUN AKADEMIK 2015. Bandung: Universitas pendidikan indonesia. Team Pelatih Kabupaten Jombang. 2006. Materi Pelatihan Guru Madrasah 1B. Jombang: Team Pelatih Kabupaten Jombang. Unit Penjamin Mutu. (2017). Anti Plagiarisme. Kediri: Universitas PGRI Nusantara Kediri. Winarto,E.2004.(Online)(http://ekowinarto.files.wordpress.com/2009/03/bab-41.pdf.)
diakses 02 April
2010.
51
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh: Tim PEKERTI-AA Kopertis Wilayah VII
Pada Tanggal ……………………………..
52
TUGAS 6 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Mata Kuliah Studi Pengembangan Wilayah
Oleh: Yusuf Adam Hilman UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII TAHUN 2018
53
KERANGKA BUKU JUDUL BUKU:
Kemampuan Akhir yang direncanakan 1. Mahasiswa mampu memahami Konsep Studi Pengembangan Wilayah Di Indonesia.
2. Mahasiswa mampu melakukan analisa Konsep dan persoalan studi pengembangan Wilayah.
Studi Pengembangan Wilayah
Indikator 1.1 Mahasiswa dapat memahami teori – teori dalam studi pengembangan wilayah. 1.2 Mahasiswa dapat merumuskan kembali konsep – konsep teoritis dalam studi pengembangan wilayah.
Kerangka Buku BAB I Teori dan Konsep Pengembangan Wilayah A. Pendahuluan B. Sejarah Kajian Pengembangan Wilayah. C. Teori dan Kajian Wilayah. D. Unsur – unsur pengembangan Wilayah.
2.1 Mahasiswa dapat BAB I I menganalisis kelemahan Implementasi Pengembangan dan kelebihan konsep studi Wilayah pengembangan wilayah. A. Pendahuluan 2.2 Mahasiswa dapat B. Wilayah Perkotaan mengembangkan konsep C. Wilayah Pedesaan pengembangan wilayah. D. Kawasan Pesisir. E. Kawasan Industri. F. Bencana G. Lalu lintas dan Transportasi. H. Kependudukan. / Demografi I. Tata Ruang & Ruang Publik J. Pariwisata K. Pasar tradisional dan Supermarket. L. Sistem Informasi Geografis dalam pengembangan Wilayah.
3. Mahasiswa mampu 3.1 Mahasiswa dapat BAB III melakukan desain melakukan pemetaan Desain Perencanaan Wilayah pengembangan wilayah. A. Pendahuluan wilayah. 3.1 Mahasiswa mampu B. Strategi Pemetaan Wilayah membuat desai pemetaan C. Desain Perencanaan Wilayah. wilayah
54
STUDI PENGEMBANGAN WILAYAH Oleh YUSUF ADAM HILMAN, S.IP, M.Si
55
BAB I Teori dan Konsep Pengembangan Wilayah A. Pendahuluan 1. Diskripsi singkat (abstraksi) mata kuliah secara keseluruhan. Studi Pengembangan wilayah adalah salah satu mata kuliah pilihan pada program studi Ilmu Pemerintahan, mata kuliah ini merupakan studi terhadap pengembangan wilayah untuk menunjang kemampuan afektif, psikomotorik, dan kognitif, dimana program studi 2. Manfaat matakuliah bagi mahasiswa (berkaitan dengan profesi kerja, matakuliah selanjutnya, praktikum, dll). a) Mahasiswa dapat memahami studi terhadap pengembangan wilayah. b) Mahasiswa mampu mengidentifikasi model pengembangan wilayah c) Mahasiswa dapat membuat desain pengembangan wilayah 3. SK dan KD/CP dan Kemampuan akhir yang direncanakan 1
Mahasiswa mampu memahami1.1
Mahasiswa dapat memahami teori –
Konsep Studi Pengembangan
teori
Wilayah Di Indonesia.
wilayah.
dalam
1.2 Mahasiswa
studi
pengembangan
dapat
merumuskan
kembali konsep – konsep teoritis dalam studi pengembangan wilayah.
B. Sejarah Kajian Pengembangan Wilayah. Konsep wilayah yang paling klasik (Hagget, Cliff dan Frey, 1977 dalam Rustiadi et al., 2006) mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam tiga kategori, yaitu: (1) wilayah homogen (uniform/homogenous region); (2) wilayah nodal (nodal region); dan (3) wilayah perencanaan (planning region atau programming region). Sejarah perkembangan konsep pengembangan wilayah di Indonesia, terdapat beberapa landasan teori yang turut mewarnai keberadaannya.Pertama adalah Walter Isard sebagai pelopor Ilmu Wilayah yang mengkaji terjadinya hubungan sebab-akibat dari faktor-faktor utama pembentuk ruang wilayah, yakni faktor fisik, sosial-ekonomi, dan budaya. Kedua adalah Hirschmann (era 1950-an) yang memunculkan teori polarization effect dan trickling-down effect dengan argumen bahwa perkembangan suatu wilayah tidak terjadi secara bersamaan (unbalanced development). Ketiga adalah Myrdal (era 56
1950-an) dengan teori yang menjelaskan hubungan antara wilayah maju dan wilayah belakangnya dengan menggunakan istilah backwash and spread effect. Keempat adalah Friedmann (era 1960-an) yang lebih menekankan pada pembentukan
hirarki guna
mempermudah pengembangan sistem pembangunan yang kemudian dikenal dengan teori pusat pertumbuhan. Terakhir adalah Douglass (era 70-an) yang memperkenalkan lahirnya model keterkaitan desa – kota (rural – urban linkages) dalam pengembangan wilayah. Sutami (era 1970-an) menyampaikan gagasan bahwa pembangunan infrastruktur yang intensif untuk mendukung pemanfaatan potensi sumberdaya alam akan mampu mempercepat pengembangan wilayah. Poernomosidhi (era transisi) memberikan kontribusi lahirnya konsep hirarki kota-kota dan hirarki prasarana jalan melalui Orde Kota. Ruslan Diwiryo (era 1980-an) memperkenalkan konsep Pola dan Struktur Ruang yang bahkan menjadi inspirasi utama bagi lahirnya UU No.24/1992 tentang Penataan Ruang.Pada periode 1980-an ini pula, lahir Strategi Nasional Pembangunan Perkotaan (SNPP) sebagai upaya untuk mewujudkan sitem kota-kota nasional yang efisien dalam konteks pengembangan wilayah nasional. Dalam perjalanannya SNPP ini pula menjadi cikal-bakal lahirnya konsep Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu (P3KT) sebagai upaya sistematis dan menyeluruh untuk mewujudkan fungsi dan peran kota yang diarahkan dalam SNPP. Pada era 90-an, konsep pengembangan wilayah mulai diarahkan untuk mengatasi kesenjangan wilayah, misal antara KTI dan KBI, antar kawasan dalam wilayah pulau, maupun antara kawasan perkotaan dan perdesaan.Perkembangan terakhir pada awal abad millennium, bahkan, mengarahkan konsep pengembangan wilayah sebagai alat
untuk
mewujudkan
integrasi
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia.(PENGEMBANGAN, 2012) Dalam sejarah perkembangannya, bongkar pasang konsep pengembangan wilayah di Indonesia terdapat beberapa landasan teori yang turut mewarnai keberadaannya. Pertama adalah Walter Isard sebagai seorang pelopor ilmu wilayah yang mengkaji terjadinya hubungan sebab dan akibat dari faktor-faktor utama pembentuk ruang wilayah, yakni faktor fisik, sosial ekonomi, dan budaya. Kedua adalah Hirschmann (era 1950 an) yang memunculkan teori polarization effect dan trickling down effect dengan argumentasi bahwa perkembangan suatu wilayah tidak terjadi secara bersamaan (unbalanced development). Ketiga adalah Myrdal (era 1950 an) dengan teori yang menjelaskan hubungan antara wilayah maju dan wilayah belakangnya dengan menggunakan istilah backwash effect dan spreadwash effect. Keempat adalah Freadmann (era 1960 an) yang lebih menekankan pada pembentukan hirarki guna mempermudah 57
pengembangan sistem pembangunan yang kemudian dikenal dengan teori pusat pertumbuhan. Kelima adalah Douglass (era 70 an) yang memperkenalkan lahirnya model keterkaitan desa-kota (rural-urban linkages) dalam pengembangan wilayah. (Tukidi, 2007) Menurut Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah satu kesatuan unit geografis yang antar bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional. Wilayah berasal dari bahasa Arab “wālā-yuwālī-wilāyah” yang mengandung arti dasar “saling tolong menolong, saling berdekatan baik secara geometris maupun similarity”. Contohnya: antara supply dan demand, hulu-hilir. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelegasian unit geografis berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional (tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi) antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk tujuan pengembangan / pembangunan / development. Tujuan-tujuan pembangunan terkait dengan lima kata kunci, yaitu (1) pertumbuhan; (2) penguatan keterkaitan; (3) keberimbangan; (4) kemandirian; dan (5) keberlanjutan. Sedangkan konsep wilayah perencanaan adalah wilayah yang dibatasi berdasarkan kenyataan sifat-sifat tertentu pada wilayah tersebut yang bisa bersifat alamiah maupun non alamiah yang sedemikian rupa sehingga perlu direncanakan dalam kesatuan wilayah perencanaan. C. Teori dan Kajian Wilayah. Perencanaan pengembangan wilayah
pada dasarnya adalah upaya penerapan
Konsep - konsep pembangunan ekonomi pada dimensi keruangan, sehingga perencanaan pengembangan
wilayah merupakan akumulasi yang tidak terputus dari konsep
pembangunan ekonomi yang melihat peluang dan penawaran (opportunity and supply side), yaitu dari kemampuan atau potensi wilayah itu untuk dikembangkan, dan dari segi permintaan sebagai peluang (demand side–market opportunity) untuk membangun.(Harun, 2014) Sedangkan menurut Anwar pembangunan wilayah dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan wilayah yang mencakup aspek-aspek pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan yang berdimensi lokasi dalam ruang dan berkaitan dengan aspek sosial ekonomi wilayah. Pengertian pembangunan dalam sejarah dan strateginya telah mengalami evolusi perubahan, mulai dari strategi pembangunan yang menekankan kepada pertumbuhan ekonomi, kemudian pertumbuhan dan kesempatan kerja, pertumbuhan dan pemerataan, penekanan kepada kebutuhan dasar (basic need approach), pertumbuhan dan 58
lingkungan
hidup,
dan
pembangunan
yang
berkelanjutan
(suistainable
development).(RIANA, 2016) Pengembangan wilayah merupakan strategi memanfaatkan dan mengkombinasikan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan) yang ada sebagai potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi wilayah akan barang dan jasa yang merupakan fungsi dari kebutuhan baik secara internal maupun eksternal wilayah. Faktor internal ini berupa sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya teknologi, sedangkan faktor eksternal dapat berupa peluang dan ancaman yang muncul seiring dengan hubungan interaksinya dengan wilayah lain.(Rudi Aries, 2016) D. Unsur – unsur pengembangan Wilayah. Sedangkan pengembangan wilayah menurut Friedman dan Alonso sangat dipengaruhi oleh komponen komponen tertentu seperti: a) Sumber daya alam (SDA). Merupakan kekuatan alam yang dimiliki wilayah tersebut seperti lahan pertanian, hutan, bahan galian, tambang dan sebagainya. Sumber daya lokal harus dikembangkan untuk dapat meningkatkan daya saing wilayah tersebut. b) Pemasaran. Merupakan tempat memasarkan produk yang dihasilkan suatu wilayah sehingga wilayah dapat berkembang. c) Tenaga
kerja/sumber
daya
mausia
(SDM)
Tenaga
kerja
berperan dalam
pengembangan wilayah sebagai pengolah sumber daya yang ada. d) Investasi. Semua kegiatan dalam pengembangan wilayah tidak terlepas dari adanya investasi modal. Investasi akan masuk ke dalam suatu wilayah yang memiliki kondisi kondusif bagi penanaman modal. e) Kebijakan Pemerintah. Pemerintah merupakan elemen
pengarah pengembangan
wilayah. Pemerintah yang berkapasitas akan dapat mewujudkan pengembangan wilayah yang efisien karena sifatnya sebagai katalisator pembangunan. (ADSAH, 2015) E. Rangkuman Konsep pengembangan wilayah dikembangkan dari kebutuhan suatu daerah untuk meningkatkan fungsi dan perannya dalam menata kehidupan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehateraan masyarakat.
59
F. Tugas Pengembangan wilayah mencoba melihat kondisi dari realitas yang ada pada kehidupan masyarakat, dimana wilayah menjadi faktor utama yang penting untuk dikembangkan, menurut pendapat anda, bagaimanakah kontekstualisasi atau implementasi studi kewilayaahan pada era saat ini?
Daftar Pustaka Adsah, N. A. (2015, Agustus 01). Dukungan Daerah Aliran Sungai (Das) Jenelata Dalam Pengembangan Wilayah Berbasis Sektor Unggulan Di Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Skripsi , Pp. 1 - 127. Harun, U. R. (2014). Model Perencanaan Pengembangan Wilayah Kepulauan Nusa Tenggara. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota , 28 - 41\. Pengembangan, K. P. (2012). Studi Pengembangan Kapasitas Dan Fasilitas Pelabuhan Dalam Mendukung Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Koridor Ekonomi. Banjarmasin: Kementerian Perhubungan Badan Penelitian Dan Pengembangan. Riana, I. N. (2016). Pengentasan Kemiskinan Di Kawasan Pariwisata Kabupaten Gianyar Melalui Pengembangan Wilayah. Elsikom , 118 - 130. Rudi Aries, J. I. (2016). Analisis Struktur Dan Strategi Pengembangan Potensi Ekonomi Di Kota Samarinda. Jurnal Ekonomi Keuangan, Dan Manajemen , 85 - 107. Rustiadi, Ernan, Et Al . 2009. Perencanaan Dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press Dan YOI. Saefulhakim, Dkk. 2002. Studi Penyusunan Wilayah Pengembangan Strategis (Strategic Development Regions). IPB Dan Bapenas. Bogor Sumaatmaja, Nursid, 1998. Studi Pendekatan Dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni. Tukidi, H. D. (2007). Konsep Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Indonesia Di Era Otonomi Daerah. Geografi , 1 - 10.
60