HARIAN UMUM Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id
EDISI 475
SENIN 16 JANUARI 2017
Jurnal Sumatra Independent News Paper
Apo Adonyo
TERBIT 12 HALAMAN HARGA RP. 3.000,-
Instal Icon Jurnalsumatra.com melalui playstore android anda
Ahok: Jangan Ajari Rakyat Salah Demi Menangkan Pilkada
Jelang Pencoblosan, Dua Kandidat Pilkada Malah Jadi Tersangka BANDAR LAMPUNG, Jurnal Sumatra - Mendekati hari pencoblosan, Pilkada Mesuji semakin panas. Dua peserta pilkada ditetapkan menjadi tersangka. Mereka adalah Khamamik, yang merupakan calon bupati pasangan nomor urut dua dan Adam Ishak, calon wakil bupati nomor urut satu). Khamamik ditetapkan menjadi tersangka pada kasus dugaan tindak pidana pemilihan, mengadakan kampanye di luar jadwal, yakni di Balai Desa Panca Warna, Way Serdang, Mesuji. Direktur Ditkrimum Polda Lampung, Kombes Heri Sumarji mengatakan, untuk kasus Khamamik pihaknya telah melimpahkan berkas ke kejaksaan. “Untuk Khamamik, berkasnya sudah diserahkan ke jaksa. kita tinggal nunggu, apakah ada yang perlu diperbaiki atau tidak,” katanya, Sabtu (14/1/2017). Sedangkan Adam Ishak, yang merupakan pasangan dari Febrina Lasisie Tantina itu ditetapkan menjadi tersangka pada kasus dugaan pemukulan yang dilaporkan oleh Khamamik. Pemukulan itu terjadi di malam yang sama Khamamik dilaporkan melakukan kampanye di luar jadwal. Heri mengatakan, pihaknya akan memeriksa Adam Ishak pada Senin 16 Januari 2017, dalam kapasitasnya sebagai tersangka. “Adam Ishak, panggilannya hari senin diperiksa. Khamamik dan Adam statusnya sudah tersangka,” katanya. (okz)
JAKARTA, Jurnal Sumatra - Menjawab pertanyaan ketiga dalam debat Pilkada DKI terkait penggusuran terhadap masyarakat miskin kota dan relokasi akan dilakukan terkait dengnn pembangunan 50 unit rumah susun di Jakarta, Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama menegaskan bahwa warga yang tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan itu memang harus direlokasi. “Saya itu bingung dengan suara kanan kiri, yang mengajari rakyat yang sudah salah untuk memenangkan pilkada ini,” tegasnya dalam Debat Pilkada DKI Jakarta, malam ini. Sebelumnya calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful mengatakan Jakarta adalah ibukota negara Republik Indonesia, dimana warganya tidak boleh tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan. “Sebagai ibukota negara, kita telah membiarkan berpuluh-puluh tahun warga kita tinggal di bantaran sungai, maka kami sediakan rusun layak huni, kami juga subsidi kesehatan, pendidikan, transportasi, subsidi untuk bahan kebutuhan pokok, dengan cara itulah, kita tidak heran, kalau IPM paling tinggi di Indonesia dan angka kemiskinan terendah di Indonesia. Di samping kita normalisasi sungai, warga yang kita relokasi kehidupan ekonominya kita jamin, oleh karena itu di rusun-rusun ada masjid dan tempat bermain supaya kehidupan lebih baik.” tutur Djarot. (tirto.id)
Dampak pembangunan LRT kemacetan kian parah PALEMBANG, Jurnal Sumatra - Kemacetan di area pembangunan infrastruktur kereta api ringan (LRT) Jl.Jendral Sudirman atau tepatnya pada Km.4 Palembang makin parah dalam sepekan ini setelah beroperasinya sejumlah alat berat di kawasan itu. “Sebelumnya arus lalulintas di sini lancar-lancar saja, namun semenjak pemasangan tiang dan lintasan LRT, jalan mulai menyempit, sehingga berdampak terhadap kemacetan kendaraan,” Kata Samsul, salah satu pengendara sepeda motor di Palembang, Sabtu. Ia mengatakan seiring dengan pembangunan yang berjalan material pun seperti batu dan semen cair tumpah di jalan. “saya rasakan selama melintas banyak bebatuan dan tak jarang semen cair juga tumpah dijalan, “ ujar dia. Kemacetan juga diperparah dengan banyaknya kendaraan mobil dan motor yang melintas karena akses hanya satu jalur. “Kalau sudah masuk jam 06:30 WIB, sudah pasti macet dan banyak mobil dan motor padat merayap,” katanya. Sementara itu Henny, salah satu pengendara roda empat mengaku cukup menyita waktu untuk melewati jalan yang dibangun LRT tersebut. “Cukup parah juga ya, kemacetannya kira-kira bisa sampai 1 kilometer, apalagi saya bawa mobil jadi merayap dan cukup lama, apalagi kalau turun hujan juga menjadi faktor kemacetan makin parah lagi,” katanya. Kemacetan berlangsung setiap hari juga tidak dipungkiri di lokasi yang lain saat ini juga beberapa alat berat sudah ditempatkan. Pembangunan LRT menyita perhatian masyarakat Palembang cukup besar terutama para pengendara yang harus siap dengan keadaan ini. (ANJAS)
Habib Rizieq: Saya Tidak Menghina Pancasila JAKARTA, Jurnal Sumatra Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyatakan tidak melakukan penghinaan dan penodaan terhadap Pancasila. Menurut dia, laporan Sukmawati Soekarnoputri terhadap dirinya ke Polda Jawa Barat adalah mempersoalkan tesisnya yang membahas mengenai Pancasila. Rizieq mengaku, tesisnya yang berjudul “Pengaruh Pancasila terhadap Syari’at Islam di Indonesia”, berisi kritikan terhadap usulan dari Sukarno. Namun dia membantah apabila disebut telah menghina Pancasila sebagai dasar negara. “Di salah satu babnya berjudul ‘Sejarah Pancasila’. Di situ saya melakukan kritik kepada kelompok-kelompok yang mengatakan Pancasila itu lahir 1 Juni 1945. Saya memperkuat pendapat bahwa Pancasila itu lahir sebagai konsensus nasional pada tanggal 22 Juni 1945. Tapi tidak kita mungkiri bahwa pada tanggal 1 juni 1945, Sukarno mengusulkan nama Pancasila sebagai dasar negara,” kata dia di Markas Polda Jawa Barat, Kamis (12/1/2017). “Tapi ada hal yang perlu diingat bahwa redaksi di dalam Pancasila yang disusun dan diajukan Bung
www.jurnalsumatra.com
Karno, sila ketuhanan itu ada di sila terakhir, sila kelima. Dan ini ditolak oleh ulama yang ikut serta dalam sidang BPUPKI. Di sana ada KH Wahid Hasyim Ashari pimpinan NU, ada KH Abdul Kohar Mudzakir pimpinan Muhammadiyah, KH Agus Salim pimpinan Syarikat Islam,” sambung dia. Usulan Bung Karno, ujar Rizieq, kemudian diterima s etelah Sila Ketuhanan menjadi yang pertama. Dia pun tak menyetujui apabila tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai kelahiran Pancasila karena hal tersebut masih berupa usulan dan belum disepakati. “Saya tidak pernah menghina Bung Karno dan merendahkan Bung Karno, bahkan saya termasuk pengagum Bung Karno. Tapi seorang pengagum bukan berarti enggak boleh mengkritik yang dikaguminya. Yang saya kritik pun bukan Pancasila yang disepakati sebagai dasar negara, tapi usulan Bung Karno ketika pidatonya pada 1 Juni 1945. Dan yang indahnya Bung Karno menerima kritik tersebut, dan menerima usulan para ulama,” tutur dia. Habib Rizieq pun menyayangkan tindakan Sukmawati yang telah melaporkannya ke Polda Jawa Barat. Menurut Rizieq, seharusnya yang
bersangkutan melawan tesis dengan tesis. “Kalau Sukmawati gagal paham, itu urusan dia. Kalau yang bersangkutan tidak menerima tesis ilmiah tersebut, maka tesis lawan dengan tesis. Bukan tesis lawan dengan pelaporan. Dengan Sila Ketuhanan dijadikan terakhir ditolak karena kami menganggap sebagai penodaan terhadap ketuhanan, enggak pantas yang namanya ketuhanan itu ditaruh di sila buntut. Dan Alhamdulillah Sila ketuhanan ditaruh menjadi yang pertama sampai hari ini,” ujar dia. Dia menambahkan, akan berencana melaporkan balik Sukmawati karena telah melakukan pencemaran nama baik serta mempersoalkan tesis ilmiah S2. Rizieq juga menyesalkan tindakan Kapolda Jawa Barat yang menerima laporan tersebut. “Setelah saya lulus dengan tesis tersebut maka saya melakukan sosialisasi melalui tabligh-tabligh, tausiyah, dan seterusnya. Yang kemudian ceramah saya tersebut diedit, dipotong, kemudian dilaporkan oleh Sukmawati sebagai pencemaran nama baik Bung Karno, dan penistaan kepada Pancasila, ini enggak betul,” ucap dia. “Dan sekali lagi yang sangat
saya sesalkan, kalau bapak Kapolda yaitu Kepala dari pada Reskrim Polda Jabar ini yaitu menerima laporan yang ingin mengkriminalisasi tesis ilmiah, ini satu kesalahan fatal. Enggak boleh tesis ilmiah itu diperkarakan, bisa rusak dunia akademik kita. T esis ilmiah itu yang sudah diuji secara akademik dan dinyatakan lulus cum laude, itu tidak boleh untuk dikriminalisasi,” Habib Rizieq memungkasi. LIPUTAN6.COM,
BNN Tembak Mati Bandar Narkoba di Medan JAKARTA, Jurnal Sumatra - Badan Narkotika Nasional (BNN) menembak mati seorang bandar narkoba berinisial BD yang merupakan jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan kemarin, Jumat (13/1/2017). “Dari tersangka BD didapatkan barang bukti dua kilogram sabu, sedangkan dua kilogram shabu sudah dibagi-bagikan tersangka kepada yang lain,” kata Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari di Jakarta, Sabtu (14/1/2017). Sedangkan, tiga narapidana lainnya ditangkap BNN di dalam Lapas Tanjung Gusta yang berinisial A, AY dan AF. Ketiganya merupakan narapidana yang dikenakan hukuman mati dengan kasus 260 kilogram shabu asal Pekanbaru. Satu tersangka lainnya, AD yang juga merupakan narapidana ditangkap di salah satu rumah sakit di Medan.
“Tersangka AD mengaku sakit dan dirawat di rumah sakit, ternyata di rumah sakit melakukan transaksi narkoba,” lanjut Arman. Berdasarkan penangkapan narapidana di Lapas, petugas menemukan alat komunikasi untuk melakukan transaksi narkoba. Sementara tujuh tersangka lain yang terlibat jaringan tersebut di tangkap di Medan dan Deli Tua. Total keseluruhan tersangka ada 12 orang dengan satu orang tewas tertembak. “Saat ini para tersangka masih dilakukan pemeriksaan di Medan dan selanjutnya akan dibawa ke Jakarta. Dari pemeriksaan awal diketahui barang bukti shabu berasal dari Malaysia,” tandasnya. (ANJAS)
“JIKA PERS MERUGIKAN, JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI, GUNAKAN HAK JAWAB ATAU ADUKAN KE DEWAN PERS.” (PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH SKI JURNAL SUMATRA / JURNALSUMATRA.COM DAN DEWAN PERS)