Jurnalsumatracetak489

Page 1

HARIAN UMUM Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id

EDISI 489

SENIN 20 MARET 2017

Jurnal Sumatra

www.jurnalsumatra.com

Independent News Paper

Apo Adonyo

TERBIT 12 HALAMAN HARGA RP. 3.000,-

Instal Icon Jurnalsumatra.com melalui playstore android anda

Membangun OKI dari Desa

Terkubur Lumpur

KAYUAGUNG, Jurnal Sumatra – Membangun Ogan Komering Ilir (OKI) dari desa yang menjadi program utama bupati OKI H Iskandar SE, saat mecalonkan Bupati OKI tiga tahun silam ternyata tak mampu ditunaikan, karena janji tersebut ditenggelamkan oleh lumpur yang memporak porandakan jalan di OKI, seperti di Kecamatan Cengal, Sungai Menang dan Tulung Selapan. Program tersebut justru “Boomerang” bagi Iskandar SE, karena menjadi keluhan bagi masayarakat desa hingga kini masih terisolir akibat banyaknya jalan yang rusak. Menutupi tak kemampuan itu, membuat Bupati OKI harus “mengemis” ke Perusahaan, dengan memanfaatkan CSR perusahaan untuk mengatasi jalan yang rusak parah. Pantauan Jurnal Sumatra, beberapa bulan terakhir adapun kondisi ruas jalan di OKI yang mengalami kerusakan parah antara lain di ruas jalan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur, ruas jalan Dabukrejo-Catur Tunggal-Cahya Mas dan ruas jalan Sirah Pulau Padang-PampanganPangkalan Lampam-Tulung Selapan, Cengal dan Sungai Menang. Seperti diungkapkan, Ali Pujangga, dalam aku facebooknya memposting foto jalan rusak Kecamatan Cengal dengan keterangan “Jalan Sepucuk yang menghubungkan Kota Kabupaten Kayuagung dengan Kecamatan Sungai Menang dan Ke-

camatam Cengal.... mak kate duluni tahun 2016 kabari dibangun dengan menelan biaya 300 Milyar.... koq pacak mak ini modeli... jadi jalan mane ini yang dibangon dulu.... La illaha ilallahu ... astagafirullaha al adzim... apekedamei ... Ali Pujangga, warga Tulung Selapan Ketika dikonfirmasi Jurnal Sumatra, menjelaskan banyaknya jalan rusak sangat dikeluhkan masyarakat, karena banyak factor yang terganggu akibat jalan rusak tersebut, mulai dari ekonomi serta aktifitas warga yang ingin berurusan. Dijelasnya, kini bukan hanya jalan Pampangan - Tulung Selapan saja yang rusak, bahkan jalan ke Pampangan – SP Padang pun sudah mulai rusak. “Semua jalan rusak, ini padahal tiap tahun dianggarkan oleh pemerintah, tapi sayangnya sepengamatan saya, pemerintah setelah membangun tidak lagi mengawasi atau merawat jalan tersebut sehingga hampir tiap tahun rusak, akibat tidak adanya perawatan,” Jelas Ali Sabtu (18/3). Ditambahkan Ali jika hal ini (jalan rusak, red) disampaikan, jawabannya klasik selalu alasan luas wilayah OKI tidak sebanding dengan APBD, serta justru permasalahan ini pihak pemerintah kecamatan meminta agar masyarakat, tokoh agar berkumpul lalu meminta bantuan dengan pihak perusahaan. “Jadi, fungsi pemerintah, DPRD itu apa, kalau masalah seperti ini masyarakat yang diminta melaksanakannya,” keluhnya. Menanggapi peliknya masalah jalan rusak yang ada di berbagai Kecamatan di OKI, Ketua LSM Indonesia Madani (Indoman) Ir Amrizal Aroni MM, menggambarkan, kondisi di OKI sepuluh tahun silam semasa kepemimpinan Bupati OKI Ir H Ishak Mekki MM, kerusakan jalan tak separah ini, artinya ada yang salah dalam sistem penggunaan anggaran yang dikelola pemerintah OKI dalam hal ini kebijakan Bupati OKI, atau dengan sengaja OKI dibangun secara tidak merata.

“Ini harus dipahami masyarakat OKI, jika telah ada ketidak merataan dalam pembangunan di OKI,” tegas Amrizal. Diceritakan Amrizal, Seperti halnya tahun 2015, Bupati OKI, Iskandar SE pernah mengatakan, bila pada tahun 2015, akan memprioritaskan pembangunan jalan ruas Kayuagung- Sepucuk sepanjang 37,962 KM. Jalan ini adalah penghubung antara Kota Kayuagung dengan Kecamatan PedamaranTimur, namun nyatanya sekarang jalan tersebut putus tidak bisa dilalui kendaraan. Padahal, jalan tersebut telah menghabiskan dana yang cukup besar, karena dianggarkan mulai tahun 2015 sebesar Rp30 milyar dan 2016 sekira Rp30 milyar dari dana pusat dan sebesar Rp67 milyar dari dana APBD OKI sedangkan tahun 2017 Rp70 Miliar dari ABD OKI, untuk dana

pusat dirinya belum mendapatkan informasinya, jadi telah banyak menghabiskan anggaran untuk jalan sepucuk yang hingga saat ini belum bisa dilalui kendaraan, bahkan sekarang ditutup, sementara ruas jalan Tulung Selapan hanya dianggarkan Rp2,5 Miliar. “Jika kita mengacu pada penyataan sebelumnya Iskandar SE telah menargetkan pembangunan jalan Kayuagung- Sepucuk rampung 2,5 tahun pada saat kepemimpinan Iskandar SE- M Rifai, namun kini telah lebih tiga tahun menjabat, hampir jalan se Kabupaten OKI rusak parah,” Sindir Amrizal. 2017 Jalan Sepucuk Rp70 Milyar

Ditambahkan Amrizal, seperti diberitakan sebelumnya Ketua Komisi III bidang Pembangunan DPRD OKI yang saat itu masih dijabat oleh H Abdiyanto, SH. MH (sebelum perubahan AKD, red) pernah menegaskan alokasi dana yang dipersiapkan untuk jalan Sepucuk – Kayuagung tahun 2017, Pemkab OKI akan lebih menitikberatkan kebijakan pembangunan infrastruktur ke arah ruas Jalan Sepucuk. Berdasar hasil pembahasan dikomisi, menginggat adanya kebijakan dari pusat mengenai “dana alokasi khusus (DAK) penugasan” ditetapkan dana DAK sebesar Rp70 miliar akan dialokasikan semuanya untuk pembangunan ruas Jalan Sepucuk. Artinya, pemerintah sudah menghabiskan banyak anggaran untuk jalan Sepucuk – Kayuagung, sehingga

menumbalkan jalan kecamatan seperti jalan menuju kecamatan Cengal dan Sungai Menang serta Tulung Selapan yang saat ini rusak parah seakan menjadi “Tumbal”.

kalau dibagi rata maka tidak akan dapat apa-apa, namun jika 1 milyar itu kita fokuskan di satu wilayah dulu, secara bergantian maka hasilnya akan terlihat”, tapi nyatanya apa yang kita lihat saat ini? Jalan seperti bubur,” seloroh Amrizal. Inilah kebijakan yang lucu dilakukan pemkab dengan berdalih membangun OKI menggunakan system Zona, dengan demikian akan menimimbulkan kecemburuan social masyarakat OKI, sepertihalnya warga pantai timur, karena hampir semua jalan di kawasan pantai timur rusak parah. Masih kata Amrizal, pemerintah pernah berjanji jika tahun 2015, pembangunan OKI diprioritaskan ke wilayah Pantai Timur OKI yang meliputi 5 kecamatan, yakni Pangkalan Lampam, Tulung Selapan, Air Sugihan, Cengal dan Sungai Menang, tapi sekarang telah tahun 2017, pantai timur yang mana telah dibangun Iskandar. “Ironisnya, Bupati OKI Iskandar SE pernah mengatakan infrastruktur di tahun 2013 tercatat sepanjang 678,57 km jalan di Ogan Komering Ilir dalam keadaan rusak. Seperti jalan Kayuagung-SepucukPedamaran Timur yang memutus akses empat Kecamatan Pedamaran Timur, Sungai Menang, Cengal, Mesuji, lalu sekarang apakah lebih bagus?,” Sindir Amrizal. Bahkan, Pemerintah OKI sempat berkomitmen menghubungkan Jalan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur agar masyarakat di 4 Kecamatan tersebut tidak terisolir. Mereka menjelaskan, Tahun 2015 dibangun sepanjang 12 Km, tahun 2016 ini

dibangun sepanjang 14,38 Km. Pembangunan Jalan Kayuagung-SepucukPedamaran Timur yang ditargetkan selesai ditahun 2017, nyatanya hanyalah mimpi, yang nyata adalah Bupati OKI meminta pihak Perusahaan untuk membantu perbaikan jalan. “Ini tentunya akan menjadi sasaran empuk bagi pihak kandidat calon kedepan, dengan memanfaatkan hal yang nyata ini untuk menjungkir balikkan segala program Iskandar SE, yang sulit direalisasikan,” kata Amrizal. Sementara itu, Toni 45 warga desa Cambai mengatakan kecewa atas kepemintahan sekarang, karena kini bukan saja jalan menuju desanya yang rusak tapi jalan penghubung antara kecamatanpun kian parah. “Rusaknya parah pak, kami jadi sulit untuk berurusan ke Kecamatan dan Kabupaten,” terangnya. (ATA/LAPORAN KHUSUS)

Membangun OKI dari Desa Dengan Konsep per Zona Menanggapi konsep yang didalihkan membangun OKI dengan per zona, Amrizal menganggap hal itu hanya lelucon yang sedang dilakoni pemkab OKI untuk membodohi masyarakat OKI. “Saya sempat membaca konsep tersebut melalui media, jika bupati mengatakan jika “Uang satu milyar

“JIKA PERS MERUGIKAN, JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI, GUNAKAN HAK JAWAB ATAU ADUKAN KE DEWAN PERS.” (PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH SKI JURNAL SUMATRA / JURNALSUMATRA.COM DAN DEWAN PERS)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.