Jurnalsumatracetak 385

Page 1

Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id

EDISI 385

Senin 9 November 2015 Terbit 12 Halaman Harga Rp. 3.000,-

Jurnal Sumatra Independent Newspaper

www.jurnalsumatra.com

Apo Adonyo

Instal Icon Jurnalsumatra.com melalui playstore android anda

Perkantoran Pemkab OI Kotor dan Bau INDRALAYA, Jurnal Sumatra- Ironis sebuah Komplek Perkantoran Ogan Ilir yang megah dan Jika dilihat dari luar Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Desa Tanjung Senai yang didalamnya berdiri kantor Pemkab Ogan Ilir (OI), kantor DPRD OI dan RSUD OI tampak megah berdiri tegak. Namun ternyata jika dilihat lebih dekat dan masuk kedalamnya, tampak kerusakan disana-sini. Menurut Ridwan salah satu warga yang saat itu berada di perkantoran Tanjung Senai Kamis (05/11) mengatakan , tidak sesuai dari luar bagus namun didalam rusak dan kotor. “Dari luar bagus nian kantor ini pak, tapi kalu la masuk nak buang air kecil bae susah nian, wc nyo rusak galo, ditambah airnyo jarang ngalir, wc nyo bau busuk galo pak cak dak teurus, dak sesuai dengan kondisi kantor yang megah seperti ini, tapi dalamnyo bobrok nian,” Ujarnya. Ditambahkannya, dirinya juga pernah hadir saat debat kandidat calon bupati yang diselenggarakan dikantor DPRD OI beberapa waktu lalu. Dirinya juga menemui hal yang sama, saat memasuki wc ditempat itu, kondisinya kotor dan bau, air juga tidak ada saat itu sehingga niatnya untuk buang air kecil dibatalkannya. “Aku bingung jugo pak, ngapo kantor semegah ini kondisinyo tidak terurus, padahal duit negara la banyak abis untuk membangun kantor sebesar ini,” Imbuhnya. Masih kata dia, seharusnya pemerintah terkait mengaudit kantorkantor yang ada, karena kondisinya seperti tidak diurus, terutama wc nya, karena menurutnya hal ini sangat memalukan sekali jika ada masyarakat yang datang dan mengetahui kondisi kantor Pemkab OI yang amburadul seperti ini. “Ya seharusnya dinas terkait diperiksa keadaan kantornya, mana yang rusak diperbaiki, jangan dibiarkan saja seperti ini. Malu lah kito punyo kantor sebesar ini tapi dalamnyo banyak rusak dan kotor,” harapnya. Berdasarklan Pantuan, rata-rata wc yang ada di KPT Pemkab OI hampir dalam setiap instansi banyak yang rusak, ditambah lagi sering macetnya air mengalir dari PDAM membuat wc disetiap kantor tampak kotor dan bau seperti tidak pernah dibersihkan. Ditemui wc kantor yang rusak yakni, ruang tunggu kantor Bupati, Gedung Caram Seguguk, Dinas PU CK, Dinas PU BM, Diknas, BKD, Humas, Umum, Inspektorat, Gedung Paripurna DPRD OI, Sekretariat DPRD OI, dan Gedung Rapat DPRD OI. (Edi)

Jalan Menuju KPT OI Memprihatinkan INDRALAYA, Jurnal Sumatra- Jalan menuju Komplek Perkantoran Terpadu (KPT) Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir (OI) didesa Tanjung Senai terus mengalami kerusakan, seperti jalan dari Desa Sakatiga menuju KPT tampak sudah retak-retak, selain itu jalan dari Desa Tanjung Raya menuju KPT juga mengalami hal yang sama. Kondisi ini membuat pengendara motor harus ektra hati-hati, karena rawan terjadinya kecelakaan. Menurut warga sekitar Heri (38) yang juga sopir mobil , semula jalan yang merupakan proyek tahun jamak (lebih dari satu tahun) itu mulus dan tidak bermasalah. Namun setahun belakangan, kondisi jalan

yang menghabiskan dana miliaran itu mulai retak-retak dibagian tengah hingga beberapa titik. Bagi pengendara sepeda motor sering tergelincir ketika rodanya masuk dibagian jalan retak, bahkan ada yang terbalik. “Seingat saya dari jalan sepanjang tiga kilometer itu, ada 3 titik yang retak yang posisinya me-

manjang sampai 20 meter. Karena posisinya membelah dua, sering pengendara motor terjebak berada ditengah jalan hingga terbalik,” ujarnya Mengingat jalan menuju Tanjung Senai ramai dikunjungi masyarakat khususnya muda-mudi, terutama pada hari Sabtu dan Minggu dikhawatirkan mengundang kecelakaan lalu lintas. “Makanya kita berharap kepada intansi terkait untuk segera memperbaikinya sebelum menelan korban jiwa,” Imbuhnya. Sementara itu Kepala Dinas PU Bina Marga Ogan Ilir (OI) melalui Kabid Jalan dan Jembatan, Ruslan mengatakan, keretakan jalan

Peningkatan Jalintim Tak Sesuai DED KAYUAGUNG, Jurnal Sumatra – Pekerjaan peningkatan Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) persisnya di depan Kantor DPRD OKI, yang baru selesai dikerjakan diduga tidak sesuai dengan detail engineering design (DED). Pantauan di lapangan, Rabu (4/11/2015) bertepatan dengan tim pemeriksaan dari konsultan yang tengah melakukan pengukuran ketebalan, lebar jalan, di beberapa titik radius 25 sampai 50 meter dengan cara mengskoring melalui alat codril, pengeboran. Sampel bahan beton yang sudah di codril tadi diukur dengan ukuran tepat. Sehingga, untuk mengetahui ketebalan tidak kurang dari apa yang ditentukan. Dari hasil tadi, ternyata ukuran ketebalan jauh dari apa yang diharapkan oleh konsultan. Ketebalan terpantau berukuran 3 centi meter (CM) sampai 5,2 Cm. Dilihat dari ketebalan saja, pihak kontraktor telah melakukan kecurangan ketebalan badan jalan. Belum lagi, dilihat dari kekuatan badan jalan. Belum bisa dipastikan kekuatannya. Sehingga, ketebalan badan jalan jelas merugikan pemakai badan jalan yang berdampak kerusakan jalan. “Ada Pak, kami lagi melakukan pekerjaan codril untuk mengetahui ketebalan aspal,” kata Rizal yang mengaku selaku konsultan. Ketika dilakukan pengeboran, codril dari pemegang alat codril hasil yang didapat jauh dari apa yang diharapkan. “Ketebalan 5,2 cm” cetus pekerja yang memegang meteran siku dan dibantah oleh Rizal, ukurannya pas 6 cm sebab takut terdengar oleh awak media yang memantau di lapangan. “Tebalnya 6 cm di tengah badan jalan dan untuk dipinggir jalan seharusnya juga 6 cm, tapi kurang tak apa-apa. Karena, akan dievaluasi jalan di tempat lainnya, karena badan jalan bisa bermain, kadang turun dan naik,” ungkap Rizal menyebutkan untuk ketebalan ada toleransinya. Dari tebal seharusnya 6 cm. Ketika ditanya mengenai kondisi jalan yang aspalnya ada yang tipis dan dan kemungkinan dalam waktu dekat terkelupas, Rizal, tak menjawab dan dirinya hanya mengarahkan ke kontraktor yang mengerjakan jalan ini. “Maaf Pak, nanti tanyakan kepada kontraktornya dan jangan main foto-foto harus izin dulu,” tegur keras Rizal ketika difoto wartawan. Belum selesai pengecekan ketabalan jalan, Rizal memberikan isyarat kepada sopir mobil pic up untuk tidak melanjutkan pekerjaan, dengan alasan air drum habis. Padahal, air drum masih setengah lagi, terlihat pekerja mencuci tangan di dalam drum. Pekerjaan mendadak menghentikan aktivitasnya dan membubarkan diri meskipun pengukuran belum selesai dengan alasan kehabisan air. Terpisah, pengawasan pekerjaan yang setengah-setengah oleh konsultan membuat gerah Pemuda Pengawasan Pembangunan di OKI, Welly Tegalega SH. Kalau tidak ada persoalan mengapa pihak konsultan pengawas pekerjaan jalan ini berhenti dan tidak melanjukan codril. “Kalau dilihat dari ketebalan saja sudah menyalahi, jelas mengurangi kekuatan,” ujar Welly yang mengharapakn pihak konsultan bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada. Kalau di foto wartawan saja berang, tentunya ada apa dengan pengawasan dari konsultan. “Seyogjanya konsultan memberikan penjelasan mengenai ukuran yang seharusnya diterima oleh pihak pengukur kepada wartawan dan bukan wartawan dimarahi,” tandasnya. (RICO)

Kelakar Wak JuSu + Jalan Menuju KPT OI Memprihatinkan - Asal jadi, banyak untung hehehe + GMM Sorot Dana Publikasi DPRD Banyuasin - Nah dikemanoke anggaran itu...

menuju KPT itu bukan karena kesalahan pemborong tapi akibat tanah yang berada di rawa-rawa tersebut masih labil. “Semula bangunan jalan itu tidak ada masalah, tapi setelah berusia tiga tahun kondisinya ada keretakan dibagian tengah,” Terangnya. Ditambahkannya, karena proyek jalan yang menggunakan anggaran APBD Ogan Ilir ini masih dalam pengerjaan, sudah tentu nantinya diperbaiki. “Solusinya tetap diperbaiki sembari berjalan. Saat ini kita masih melakukan pelebaran jalan, nantinya terhadap bagian jalan yang retak-retak akan diperbaiki lagi,” Singkatnya.(Edi)

KLH Lubuklinggau

Tertibkan Pul Karet Tanpa Izin

GMM Sorot Dana Publikasi DPRD Banyuasin Banyuasin, jurnalsumatra. com- Gerakan Mahasiswa Menggugat (GMM) Menggelar demo damai di Kejari Pangkalan Balai, Kamis (5/11) 2015 guna menyoroti tentang Anggaran Publikasi dan Anggaran Operasional dan pemeliharaan sistem jaringan informasi kegiatan DPRD Kabupaten Banyuasin tahun anggaran 2014-2015. Tidak hanya itu, GMM juga mempertanyakan realisasi pada kegiatan pengadaan perlengkapan gedung kantor sebesar Rp 829.667.500 tahun 2015. “Kegiatan perlengkapan ini terindikasi ada penyimpangan, mulai dari pengadaan rak kayu,lemari pakaian,meja makan,tempat tidur,kasur,sofa,bed cofer dan lainnya,”kata Idrus Tanjung. Pihaknya juga lanjut Legar meminta Kejari Pangkalan Balai mengusut realisasi belanja BMM genset dan mesin dan sebanyak 8.160 liter.

“Kita minta Kejari melakukan fulbaket investigasi terkait kegiatan ini dan kuat dugaan telah terjadi penyimpangan,”tegasnya. “Kita minta Kejari melakukan fulbaket investigasi terkait kegiatan ini dan kuat dugaan telah terjadi penyimpangan,”tegasnya. GMM juga mendesak Kejaksaan Negeri Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin melakukan telaah investigasi terhadap realisasi anggaran belanja daerah tahun anggaran 2014-2015 di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin,Puskesmas Sungai Dua Rambutan dan Puskesmas Daya Utama Muara Padang.

“Kami Minta Kejari usut realisasi dana kapitasi (JKN) UPT Puskesmas Daya Utama Kecamatan Muara Padang,”katanya. Tidak hanya itu, GMM juga menyanpaikan dukungan kepada Polres Banyuasin untuk mengusut tuntas dugaan pemalsuan tandatangan pencairan honor jasa BPJS di UPT Puskesmas Sungai Dua Kecamatan Rambutan. “Kasus pemalsuan ini sudah dilaporkan ke Polres Banyuasin oleh Korban Ratih Pitaloka,maka kami dukung pengusutan kasus tersebut hingga tuntas, agar realisasi dana BPJS dapat berjalan dengan transparan,”katanya. Sementara itu,Kasi Pisdus Ryan Sumarta minta para mahasiswa menyertakan bukti tambahan agar mempermuda proses penyelidikan. “Kita tunggu bukti tambahan,biar kami muda melakukan penyelidikan,”katanya. (Ridho)

Lubuklinggau, Jurnal Sumatra - Kantor Lingkungan Hidup Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan akan menertibkan pul (tempat pengumpulan) karet tanpa izin karena limbahnya dapat membahayakan lingkungan. Jumlah pul karet para pedagang yang ada di Lubuklinggau mencapai puluhan lokasi, namun yang memiliki hanya empat pul, kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Lubuklinggau melalui Kasi Pengedalain Deni, di Lubuklinggu, Kamis. Ia mengatakan setiap lokasi pengumpulan karet wajib memiliki izin karena sebagian besar dekat dengan lingkungan penduduk. Bila pengusaha tidak mengurus izin lingkungan, maka dampaknya sangat besar bagi lingkungan masyarakat karena air getah karet itu menimbulkan bau kurang sedap. “Kami akan mendata jumlah pul karet yang belum memiliki izin, setelah itu akan diberikan pemahaman agar usaha mereka legal secara hukum,” ujarnya. Pengurusan izin itu tidak sulit dan syaratnya cukup menujukan tanda usaha perdagangan serta prosesnya tidak lama dan bisa berlaku tanpa batas waktu. Saat operasi bersama tim terpadu beberapa hari lalu, aparat menemukan hanya empat pul yang memiliki izin. Pul karet belum mengajukan izin dokumen lingkungan itu sebagian besar kapasitasinya masih kecil dan dalam kategori pribadi namun mestinya tetap memiliki istalasi pengelolaan air limbah, jelasnya. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau Farida Aryani mengatakan saat ini ada beberapa pengusaha yang memiliki pul karet tenpa mengurus izin. Mereka kesulitan mendapatkan izin usaha dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) karena salah satu syarat yang harus dipenuhi. (ANJAS)

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers.” (Pesan ini disampaikan oleh SKI Jurnal Sumatra / Jurnalsumatra.com dan Dewan Pers)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.