Jurnalsumatracetak 466

Page 1

HARIAN UMUM Alamat Redaksi : Jl Setunggal Blok B no 3 Perumahan Griya Mutiara Baru (belakang YPAC) Kelurahan Sukamaju Sako Kenten Palembang Hp: 0815 385 6628 | Fax: 0711 823 875 E-Mail : Jurnalsumatra@yahoo.co.id

EDISI 466

RABU 2 NOVEMBER 2016

Jurnal Sumatra

www.jurnalsumatra.com

Independent News Paper

Apo Adonyo

Instal Icon Jurnalsumatra.com melalui playstore android anda

TERBIT 12 HALAMAN HARGA RP. 3.000,-

Ketua DPRD Sumsel:

LRT Itu Urusan APBN Bukan Kita PALEMBANG, Jurnal sumatra – Pemotongan anggaran untuk light rail transit (LRT) Palembang sebesar Rp 2 triliun mendapat tanggapan Ketua DPRD Sumatera Selatan M Giri Ramanda. Menurutnya hal itu wewenang pusat. Hal ini ini dikatakan Giri saat dibincangi di DPRD Sumsel saat keluar dari Ruang Rapat Banggar DPRD Provinsi Sumsel seusai Rapat Badan Anggaran bersama TAPD Provinisi Sumsel membahas KUA dan PPAS APBD Provinsi Sumsel Tahun Anggaran 2017. “Bukan uru-

san kita. Itu APBN,” katanya sambil berlalu menuju ruang kerjanya, ruang ketua DPRD Sumsel. Sementara itu dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinisi (Pemprov) Sumsel Mukti Sulaiman berkeyakinan ini tidak akan berdampak. “”Komitmen dari bapak presiden ini kaitan infrastruktur ASIAN GAMES tidak boleh terganggu LRT, Musi IV, VI onschedule tidak terganggu. Tapi ini prioritas pusat, proyek strategis bapak Presiden,” katanya. Ia berharap kalau pun ada hal tersebut, diharuskan ada perhitungan khusus.

Jangan sampai mengganggu. Atau ada pendanaan dari swasta. “Yang jelas jangan sampai terganggu,” kata dia. Ditambahkan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumsel Yulius Maulana mengatakan pihaknya pernah berkoordinasi dengan Kementrian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian juga Kontraktor PT Waskita Karya. Dari diskusi yang dilakukan ada komitmen dari kedua instansi untuk menyelesaikan pembangunan LRT tepat pada waktunya. Kalau pun ada pengurangan anggaran hal itu diharapkan tidak akan mengganggu.”Ini selesainya pada 2018, bukan 2017, makanya kalau

Tingkatkan Produktifitas Padi Poktan Dapat Bantuan

PALEMBANG, jurnal sumatra – Sekitar 6200 hektare lahan sawah padi di Kota Palembang yang saat ini mampu menghasilkan sekitar 4,7 ton gabah kering giling per hektar yang dihasilkan sawah lebak. Untuk Meningkatkan produktifitas tersebut, perlu ada dorongan teknologi kepada petani,berupa alat-alat pertanian yang mumpuni, sehingga produktifitas padi yang dihasilkan petani meningkat dan kualitas padi jadi lebih bagus. “Hari ini kita memberikan bantuan berupa alatalat dan mesin pertanian (Alsintan) untuk 92 kelompok tani yang ada di sembilan Kecamatan yang ada di Kota Palembang,”kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (DP2K) Kota Palembang, Harrey Hadi ditemui saat penyerahan bantuan kepada Poktan, Selasa (1/11). Lebih lanjut disampaikan Harrey, bantuan yang diserahkan DP2K untuk kelompok tani di tujuh Kecamatan, adalah alat-alat pertanian yang dapat memberikan efisiensi kepada ara petani padi sawah lebak di Kota Palembang yang selama ini cukup kesulitan dalam melaksanakan penanaman sampai panen.

Adapun alat yang diberikan, ada alat rice transplanter (menanam padi) sebanyak satu unit untuk Kecamatan Gandus, Combine Harvester (pemanen padi) sebanyak 7 unit di tiga kecamatan, Gandus, Kertapati dan Plaju, Hand Traktor sebanyak 29 unit untuk enam kecamatan, mesin pompa air 19 unit, hand sprayer 29 unit dan power thraser sebanyak 11 unit. “Jadi untuk saat ini belum seluruh kelompok pertanian (poktan) dapat diberikan bantuan. Mengingat bantuan yang diberikan Kementrian Pertanian tidak cukup untuk membantu seluruhnya, karena harga alat pertanian ini cukup mahal diatas Rp 300 juta. Namun tahun depan akan kita upayakan lagi,”ujarnya. Harrey menerangkan, bantuan alat yang diberikan kepada 92 poktan, merupakan bantuan yang diberikan Kementrian Pertanian yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2016. Dengan harapan, bantuan yang diberikan dapat mengingkatkan produktifitas padi sawah lebak di Kota Palembang. Sehingga kedepan petani dapat meefisiensi, mengurangi kehilangan hasil panen akan lebih sedikit dan kualitas beras yang dihasilkan tidak mudah pecah. “Tahun depan kita upayakan agar seluruh petani Palembang mendapatkan bantuan alat pertanian dari Kementrian. Sehingga haisl pertanian kita akan meningkat dna Palembang jadi lumbung pangan Sumsel ditengah pesatnya pembangunan,”urainya. Sementara itu, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda menyampaikan, bantuan yang diberikan pada hari ini kepada puluhan poktan di Kota Palembang di sembilan kecamatan dapat menignkatkan produktifitas pertanian sawah lebak di Kota Palembang. “Dengan adanya kemudahan dalam mengelola pertanian, akan memberikan income bagi para petani. Dan kebutuhan beras di Kota Palembang dapat terpenuhi,”tukasnya.(EKA)

ada penundaan ya pembayaran bukan pembangunan,” kata dia. Apa lagi Waskita telah menyanggupi akan melaksanakan sampai selesai. “Tetap onschedule. Yang ditunda sekali lagi ya pembayaran ke Waskita. Pengerjaannya tepat waktu. Itu komitmen mereka,” katanya. Sementara itu Kementerian Perhubungan memangkas alokasi anggaran pembangunan prasarana kereta ringan atau light rail transit Palembang, Sumatera Selatan, sebesar 50% menjadi Rp2 triliun dari Rp4 triliun pada tahun depan. Sekretaris Jenderal Kementerian

Perhubungan Sugihardjo mengungkapkan pihaknya memutuskan untuk mengurangi alokasi anggaran pembiayaan pembangunan prasarana light rail transit (LRT) Palembang, Sumatra Selatan setelah pagu APBN 2017 Kementerian Perhubungan terpangkas sekitar Rp2,7 trilun. “Jadi, untuk 2017, LRT dari semula Rp4 triliun untuk Palembang menjadi Rp2 triliun. Rp2 triliunnya juga nanti sedang dibahas apakah untuk Palembang atau sebagian Jabodebek,” kata Sugihardjo, Jumat, (28/10/2016). (VALLIMO)

Hanya Tiga Ribu Bibit Lele Ditebar ke Sungai Musi

PALEMBANG, jurnal sumatra– Pemkot Palembang melalui DP2K (Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan) Palembang menyemaikan 3 ribu bibit ikan Lele di perairan sungai Musi, Selasa (1/11). Hal itu mencegah berkurangnya perikanan di Palembang khususnya di perairan sungai Musi. Menyisir perairan sungai Musi menggunakan Kapal Sigentar Alam. Wawako Palembang didampingi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Palembang menyisir perairan sungai Musi dan menyemai 3 ribu bibit ikan dari Kerambah Karang di kawasan perairan Pulau Kemarou dan beberapa titik lainnya. Kepala DP2K Palembang, Harrey Hadi mengaku untuk bulan ini

pihaknya baru menyebar 3 ribu bibit ikan dimana semuanya merupakan jenis ikan patin yang siap panen sekitar 6 bulanan lagi. Nantinya upaya menyebar bibit ikan ini bakal dijadikan sebagai agenda bulanan. “Kita berharap jangan bisanya mengambil saja, tapi juga terus berupaya untuk menyebarkan bibit di perairan atau restocking,” tegasnya. ikan yang sudah disebar, semuanya bebas diambil oleh masyarakat dan tidak bayar. Dengan catatan, masyarakat hanya diperbolehkan memancing ikan dan mengambilnya dengan langkah yang tepat, tidak menggunakan bom molotov atau kegiatan illegal fishing lainnya. Mengantisipasi ke-

giatan tersebut, pihaknya pun sudah membentuk pokwasmas (kelompok pengawasan masyarakat). “Untuk bulan depan, kita juga bakal sebarkan bibit ikan gabus, gurame, nila dan jenis lainnya yang penting merupakan ikan sungai,” lanjutnya. Harrey menegaskan saat ini, ada dua jenis ikan yang merupakan icon Palembang namun sudah mulai langka dan sulit didapat, juga didukung dengan harga yang melambung. Harrey berdalih, Ikan gabus sama seperti ikan belida hidupnya dialam jadi pihaknya sendiri susah untuk memperbanyak benih ikan itu. “Jadi kedua jenis ikan ini memang harus hidup dialam dan belum mampu untuk memodivikasi sama seperti belida,” lanjutnya. Kendati demikian ancamannya bukan tidak mungkin suatu saat bibit ikan gabus dan belida ini benar-benar bakal punah jika tidak ada upaya dari Pemkot dan SKPD terkait lainnya. Atas dasar itulah, lanjutnya. Pihaknya pun terus melakukan upaya untuk penambahan bibit ikan. Dalam kesempatan itupula, Harrey menegaskan harusnya ada resort and development (penelitian dan pengembangan) bagaimana bisa memperbanyak ikan. Apalagi saat ini banyak pedagang yang menjual pempek dari ikan gabus dan ikan belida. “Dalam hal ini, keterlibatan penelitian dan sebagainya sangat dibutuhkan,” tandasnya.(EKA)

Geliat Pariwisata dan Transportasi Sumsel PALEMBANG, jurnal sumatra– Perkembangan Kota Palembang yang semangkin pesat menjadi salah satu tujuan pariwisata dan transportasi di Sumatera Selatan yang dipantau Badan Statistik Provinsi Sumatera Selatan pada September 2016. Hal ini disampai Yos Rudiansyah, MM selaku Kepala BPS Provinsi Sumsel kepada jurnal sumatra“Untuk wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Selatan melalui pintu masuk Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pada bulan September 2016 sebanyak 978 orang wisman. Jumlah yang datang ke Sumatera Selatan pada bulan September 2016 ini mengalami penurunan sebesar 14,06 persen disbanding pada bulan Agustus 2016.” terangnya. Sedangkan untuk Tingkat Pengujung Kamar (TPK) hote berbintang di Sumatera Selatan pada bulan September 2016 mencapai rata-rata 44,05 persen, atau turun 5,22 poin dibanding TPK

hotel bulan Agustus 2016 sebesar 49,27 persen. Sementara itu diamati menurut klasifikasi hotel, ternyata pada bulan September 2016 TPK hotel bintang tiga mencapai 59,51 persen dan merupakan TPK hotel tertinggi disbanding kelas hotel berbintang yang lain. Menurutnya, rata-rata lama menginap tamu asing pada bulan September 2016 adalah 3,90 hari mengalami peningkatan sebesar 0,16 hari, jika dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing bulan Agustus 2016. Sementara rata-rata lama menginap tamu Nusantara/Domestik pada bulan September 2018 mengalami penurunan 0,09 hari dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu domestic buian Agustus 2016. Yos juga mengatakan, kalau jumlah kunjungan pesawat udara di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II yang datang pada bulan September 2016 sebanyak 1.276 penerbangan mengalami kenaikan sebesar 0,79

persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2016. Peningkatan kunjungan pesawat udara tersebut menurutnya, berasal dari peningkatan jumlah penerbangan domestic yang datang sebesar 0,73 persen dan peningkatan jumlah penerbangan Internasional sebesar 2,50 persen. Lebih lanjut dikatakannya, jumlah penumpang pesawat udara yang datang di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II pada bulan September 2016 sebanyak 149.329 orang, yang terdiri dari 175 kunjungan kapal dari dalam negeri dan 30 kunjungan kapal dari luar negeri. Jumlah kunjungan kapal ini mengalami peningkatan sebesar 5,13 persen. Naik dari 195 kunjungan pada bulan Agustus 2016 menjadi 205 kunjungan kapal pada bulan September 2016. “Jadi jumlah barang yang dibongkar pada bulan September 2016 sebesar 147.034 ton, mengalami peningkatan sebesar 5,74 persen dibandingkan dengan jumlah barang yang dibong-

kar pada bulan Agustus 2016, yang terdiri dari 103.141 ton barang yang

dibongkar pada kunjungan kapal dalam negeri dan 43.893 ton dari barang yang

dibongkar pada kunjungan luar negeri” pungkasnya. (EDCHAN)

“JIKA PERS MERUGIKAN, JANGAN MAIN HAKIM SENDIRI, GUNAKAN HAK JAWAB ATAU ADUKAN KE DEWAN PERS.” (PESAN INI DISAMPAIKAN OLEH SKI JURNAL SUMATRA / JURNALSUMATRA.COM DAN DEWAN PERS)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.