edisi 13, Maret 2008
International Edition
jembatan informasi indonesia - amerika
Bandar Banten Kejayaan yang Tak Terulang
Astrid Suryanto: Biduanita Tanah Air Yang Ngetop Di New York City Menara Masjid Banten
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park:Icon Tourism Wannabe
TIS
A GR
om
nan ratis.c a g g riG
Lan .Kaba w www.KabariNews.com ww
Publisher: John Oei Advisory Board: Anwar Rawy Vincent Lie Rudy Rudianto L.A. Managing Directors: Lisa Tungka Dewi Tirtowidjojo Rudy Agus Roy Rambing Editor in Chief Rizal Bustami Artistic 3de Ardieksa K.Curizs Reporters (Indonesia) Yayat Suratmo Chika Nadya Alfan Noviar Reporters (USA) Peter Phwan Sabrina Fitranty Amron-Paul Yuwono Videographer Alfan Noviar Marketing Director (United States) Jacqueline Oei (San Francisco) Nina Boon (Los Angeles) Marketing Director (Indonesia) Wiwiek Prasodjo Account Executive: Lorna Dietz Sarah Citradi Chief Operating Officer: Indriati Oei Chief Finance Officer: Theresia Laysana Promotion and Circulation Tedy Homogin Yohanes Lie Heri Chandra www.KabariNews.com Contact Editor: editor@kabarinews.com Advertisement: sales@kabarinews.com
kabari: info USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 7323 3333 Brea Canyon Road, Suite 205, Diamond Bar, CA 91765 Phone: 800 281 4134 INDONESIA OFFICE Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A Jakarta Pusat 10510, Indonesia Phone: (021) 428 04118 Fax: (021) 426 4182
Pembaca budiman, Fenomena alam Indonesia sungguh unik. Sementara di Pulau Jawa hampir lumpuh oleh air, sedangkan di Sumatera terjadi kebakaran hutan karena kemarau yang kuat. Kebakaran gambut kelapa sawit terjadi di Provinsi Riau, untuk memadamkan api, guyuran hujan yang terus menerus merupakan cara paling murah dan mudah. Bandingkan dengan keadaan dalam satu bulan ini di sepanjang Pantai Utara Pulau Jawa. Mulai dari Semarang, Jawa Tengah sampai ke Tuban, Jawa Timur, air tak kunjung surut. Genangan air telah merusak tanaman padi dan melumpuhkan lalu lintas utama Pulau Jawa. Pembaca Kabari, di Jakarta tanggal 1 Februari 2008, tiba-tiba saja terjadi banjir. Hampir seluruh Daerah Khusus DKI Jakarta terendam. Padahal, hujan terjadi malam hari dan siang berikutnya. Sedangkan di Bogor hujan tidak turun. Aktivitas ekonomi tak berjalan sama sekali, para karyawan terjebak di kantor. Kejadian tersebut membuat warga kota was-was setiap cuaca mendung apalagi turun hujan. Majalah Kabari pada edisi Maret ini, menulis tentang sungai-sungai yang melintasi Jakarta. Terutama sungai-sungai yang selama ini dianggap sebagai biang keladi meluapnya air di Jakarta. Di Jakarta terdapat 13 sungai utama, dengan 30 pintu air. Pintu air tersebut fungsinya untuk mengendalikan air – yang bekerja secara terintegrasi. Karena air yang tumpah ruah ke sungai begitu besar, pintu-pintu air tersebut pun tak mampu mengendalikannya. Tapi memang, sudah terjadi pendakalan sungai yang demikian tebal. Pada tahun 80-an, Sungai Ciliung yang melintas Cawang – Jalan Gatot Subroto, misalnya, sangat dalam. Coba tengok kini, ketinggian air normal saja hampir mencapai bibir sungai. Jakarta sibuk membangun, sebaliknya lalai berbenah. Ibaratnya, nasi yang ditanak (dimasak), sudah menjadi kerak. Pemerintahan Hindia Belanda mengerti betul keadaan Batavia – yang tidak seberapa tinggi dari permukaan laut. Bahkan, di beberapa kawasan, Batavia berada di bawah permukaan laut ketika pasang tertinggi. Karena itulah dibangun saluran-saluran air. Proyek pemerintahan Belanda yang tak terselesaikan mengatasi banjir Batavia, adalah proyek Banjir Kanal. Banjir Kanal Barat selesai dibangun, sedang Banjir Kanal Timur tidak keburu diselesaikan. Sudah 63 tahun Indonesia merdeka, masalah air di Jakarta ini tidak teratasi juga. Barulah ketika Sutiyoso menjadi Gubernur DKI, proyek Banjir Kanal Timur dilanjutkan. Namun, kandas pula sampai Sutiyoso berakhir masa jabatannya. Proyek tersebut kandas karena banyak warga yang tidak bersedia melepaskan tanahnya. Padahal, Banjir Kanal Timur akan mengurangi kelebihan air masuk kota karena sudah tersalurkan melalui Banjir Kanal Timur itu. Akhir dari penderitaan warga Jakarta, dirasakan oleh mereka yang berdomisili di pesisir, seperti di Cilincing, Marunda, Ancol, Muara Karang dan Pantai Kapuk. Majalah Kabari merasa perlu “menghidangkan” untuk pembaca mengenai kehidupan masyarakat pesisir. Kampung Nelayan Cilincing, artikel yang kami sajikan. Kehidupan mereka bagai pelanduk, dari darat dilongsorkan oleh air, dari laut diterjang ombak. Sebagai orang kecil, “sang pelanduk” tak berdaya ditengah-tengah S kekuatan alam yang besar tersebut. ATI R Selamat membaca, Salam Kabari! G
om
www.KabariNews.com
nan ratis.c a g g riG
n ba Lakabari: #13, .Ka maret 2008 | w ww
3
Kabari Edukasi
32 | Crash Program, Perlu atau Tidak?
56 20 Bjork manggung di Indonesia. Baca liputannya di halaman 20...
Kabari Kesehatan 34 | Awas Leptospirosis Pasca Banjir
Kabari Utama
06 | Manajemen Pintu Air di Jakarta
Kabari Khusus
10 | Mengadu Nasib Antara Gelombang dan Pasang
Kabari Profil
39 Peeps Show? Apakah itu? Baca penjelasannya di halaman 38
14 | HMS Hasbie, Pendiri Biro Jodoh YASCO: Awalnya Ia Diremehkan 16 | Astrid Suryanto: Biduanita Tanah Air yang Ngetop di New York City
Kabari Film
18 | Extra Large, Antara Kau, Aku, dan Mak Erot
Kabari Musik
20 | Bjork: Terinspirasi oleh Tsunami Aceh 22 | My Chemical Romance, dengan Lagu Panas Dinginnya 23 | Konser Mika, Nikmati Musiknya, Sekaligus Atraksi Panggungnya
Kabari Buku
24 | Tetralogi Laskar Pelangi
Kabari Seni
26 | Semalam di Kolong Jembatan Jatinegara
26 Ada apa di kolong jembatan Jatinegara? Buka halaman 26
Kabari Jajanan
28 | Gado-Gado Direksi, Selalu Menjaga Kualitas Ulekannya
Kabari Fotografi
30 | Belajar dari Kearifan Masyarakat Badui
Kabari Parenting
35 | Junk Food Mengancam Anak-Anak
Kabari Nusantara
36 | Bandar Banten, Kejayaan yang Tak Terulang
Kabari p.h.a.t
38 | Make Way for Blu-Ray
Kabari Sana Sini
39 | Merayakan Easter dengan Nonton Peeps Show 40 | Perang Bantal Massal Valentine, Sakitnya di Hari Kasih Sayang 41 | Great Buffet, Restoran Terbesar Milik Orang Indonesia di San Francisco Bay Area 42 | Blogging, Trend Sesaatkah? 44 | Musim Pajak di Negeri Paman Sam, Masyarakat pun Ikut Repot
Kabari Amerika
46 | Cocktail Party & Networking di Wisma Indonesia SF 48 | SiCKO Membongkar Fakta Menyedihkan Healthcare Amerika
Kabari Jalan-Jalan
50 | Menengok Mutiara di Ujung Utara (Bagian 2) 52 | Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Icon Tourism Wannabe 54 | Monterey, Small Town Gateaway 56 | Jalan-Jalan di Hawaii: Merasa at Home di State “Aloha�
Kabari Gosip
an gan
TIS
A GR
com
is. 58 | Miing: Dulu MentertawakanatPolitik rGelar G i 58 | Marissa Haque: Mengejar bar Doktor .Ka
g
Lan
w
ww