edisi 14, April 2008
jembatan informasi indonesia - amerika
Gonjang-Ganjing
Driver License
n Oh Tuhan, Tiga Anakku disita Negara n Ke A単o Nuevo State Reserve www.KabariNews.com
an gan
TIS
A GR
m
.co
s kabari: #14, april 2008 ra|ti 1
g riG www.KabariNews.com Lan .Kaba w ww
Publisher: John Oei Advisory Board: Anwar Rawy Vincent Lie Rudy Rudianto L.A. Managing Directors: Lisa Tungka Dewi Tirtowidjojo Rudy Agus Editor in Chief Sudjono Indradjenardinata Artistic 3de Reporters (Indonesia) Yayat Suratmo Chika Nadya Alfan Noviar Reporters (USA) Peter Phwan Sabrina Fitranty Amron-Paul Yuwono Videographer Alfan Noviar Marketing Director (United States) Jacqueline Oei (San Francisco) Marketing Director (Indonesia) Wiwiek Prasodjo Account Executive: Lorna Dietz Sarah Citradi Chief Operating Officer: Indriati Oei Chief Finance Officer: Theresia Laysana Promotion and Circulation Yohanes Lie Heri Chandra www.KabariNews.com Contact Editor: editor@kabarinews.com Advertisement: sales@kabarinews.com
kabari: info USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 7323 3333 Brea Canyon Road, Suite 205, Diamond Bar, CA 91765 Phone: 800 281 4134 INDONESIA OFFICE Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A Jakarta Pusat 10510, Indonesia Phone: (021) 428 04118 Fax: (021) 426 4182
Salam Kabari! Pembaca, Ada dua momen penting yang terjadi di Amerika dan Indonesia saat ini. Pertama tentang hebohnya Undang-Undang “Real ID” di Amerika. Meski baru diundangkan pada 11 Mei nanti, UU ini membetot perhatian publik Amerika terutama para imigran. Kenapa? Karena dengan diberlakukan UU tersebut, maka hampir nihil kemungkinan para imigran apalagi yang tanpa dokumen jelas (undocumented immigrant), bisa mendapat ID dan Driver License (SIM dan KTP-nya orang Amerika). Memang tak data persis berapa jumlah imigran asal Indonesia yang berstatus seperti itu, tapi pasti jumlahnya tak sedikit. Dan lagi, dengan diberlakukannya UU ini situasi menjadi serba tak nyaman bagi mereka. Seperti tertutur dalam salah satu artikel kami mengenai imigran Indonesia yang tak punya SIM di Amerika. Ternyata keresahan ini tidak saja melanda imigran asal Indonesia tetapi seluruh imigran tanpa status di Amerika yang katanya mencapai 12 juta jiwa. Bahkan imigran legal berstatus resmi pun tak luput dari rasa khawatir akan pemberlakuan UU ini. Situasi menjadi dilematis memang, di satu sisi pemerintah Amerika berkeras memberlakukannya demi memperketat keamanannya setelah kejadian 9/11, di sisi lain banyak masyarakat imigran yang nyata-nyata menghidupi sektor riil ekonomi Amerika, terancam deportasi. Sementara di Indonesia, suasana tengah mengharu biru dalam peringatan hari R.A Kartini. Perempuan pejuang persamaan hak ini, sangat patut diapresiasi jasanya. Terlahir dari kalangan priyayi, tidak menjadikan R.A Kartini tinggi hati dan mengabaikan nasib kaumnya. Justru dengan gigih ia menyuarakan jeritan hatinya saat menyaksikan keterbelakangan kaum perempuan Indonesia saat itu. Dalam bukunya yang terkenal “HABIS GELAP TERBITLAH TERANG” R.A Kartini menumpahkan segala ide dan kegelisahannya. Kelak, tumpahan ide dan segala kegelisahan dalam buku tersebut menjadi semacam lentera bagi kemajuan kaum perempuan Indonesia. Sejarah keperempuanan Indonesia ternyata berjalan panjang, jauh sebelum era Kartini terdapat sebuah nama harum, Laksamana Malahayati. Seorang perempuan pemegang komando angkatan perang kerajaan Aceh. Edisi kali ini, selain mengangkat epos kepahlawanan Malahayati juga ada cerita tentang perempuan bernama Titik Winarti. Perempuan ini berhasil menyabet penghargaan dari PBB atas kiprahnya mengangkat derajat kaum tunadaksa. Dan masih banyak artikel menarik lain yang kami suguhkan. Yang pasti, untuk Anda pasti kami sajikan yang terbaik. Salam hangat, Editor www.KabariNews.com
an gan
TIS
A GR
g riG Lan .Kaba w ww
m
.co
s kabari: #14, april 2008 ra|ti 3
16 Sebagai Kartini masa kini, Titik Winarti berjuang memberdayakan penyandang cacat. Lengkapnya buka halaman 16
Oh Tuhan, Tiga Anakku Disita Negara!
18 Kabari Utama
30 Siapa sangka kalau kerajaan Islam terbesar pada masanya sekarang tinggal reruntuhan? Benteng Surosowan menjadi saksi bisu. Halaman 30
06 | Gonjang-Ganjing Soal Driver License di AS 10 | Pengalaman Menghubungi Calo SIM di Amerika Serikat 12 | Driver License Buat Imigran Tak Berdokumen?
Kabari Khusus
14 | Malahayati, Gagahnya Laksamana Wanita
Kabari Profil
16 | Pengusaha Pembela Penyandang Cacat: “Beri Mereka Kesempatan, Bukan Kasihan”
Kabari Kisah
18 | Oh Tuhan, Tiga Anakku Disita Negara
Kabari Film
20 | Love, Kisah Lima Cinta dalam Satu Kota 21 | 40 Hari Bangkitnya Pocong
Kabari Musik
22 | 1500 Musisi di Java Jazz
37 Matt Roloff dan keluarganya adalah bukti nyata bahwa impian besar bukan hanya milik orang besar. Baca kisahnya di halaman 37
Kabari Buku
24 | “Cat in the Hat”, Anakku dan Aku
Kabari Seni
26 | Betawi Punya Wayang Golek, Betawi “Punye Gaye”
Kabari Jajanan
28 | Soto Padang Mangkuto, Rasakan Renyah Dagingnya
Kabari Fotografi
30 | Benteng Surosowan, Sisa Kejayaan Banten Masa Lalu
Kabari Edukasi
32 | Musik, Baik Untuk Perkembangan Otak Anak
Kabari Kesehatan
34 | Vetsin, Berbahayakah?
Kabari Parenting
36 | Biarkan Anak Bermain
Kabari Sana Sini
37 | Matt Roloff, Orang Kecil BercitaCita Besar 38 | “Let’s Go Green”
Kabari Amerika
40 | Trio Bule Bergabung di Gamelan Bamboo Bali 41 | Universitas Oaksterdam, Sekolah Bisnis Marijuana
Kabari Jalan-Jalan
42 | Menjelajahi Kota Tua 44 | Ke Año Nuevo State Reserve Melihat Gajah Laut Kawin
TIS
Kabari Gosip
A GR
46 | Titiek Puspa: Dibinasakan Media 46 | Dian Sastro: Pengakuan Dosanya.com
nan ratis a g g bariG a Lan .K
w ww