edisi 15, Mei 2008
jembatan informasi indonesia - amerika
Saatnya Perbedaan Menjadi Kekuatan Renungan Tragedi Mei
n Perjuangan Dua Wanita Tegar n Asal Usul Nama Tempat di Jakarta n Pamit Lewat Mimpi www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 |
www.KabariNews.com
1
1001 manfaat yang bisa Anda dapatkan dari
www.KabariNews.com gratis mengisi calendar untuk aktivitas anda
Klik untuk edisi-edisi lalu
gratis pasang iklan baris
gratis pasang bisnis directory
Klik Mailing list sign up untuk update langsung artikel & berita terbaru dari Kabari ke email Anda. kabari slide show
beri nilai artikel yang Anda baca
nonton kabari video
blogging
klik untuk majalah Kabari International dalam bentuk digital
Banyak Artikel Menarik di Kabari International Klik KabariNews.com
Iklan 1/8 halaman gratis
untuk 3 Advertisers pertama. Kontak kami segera di 800 281 4134 atau Info@KabariNews.com
36,148 Unique Visitors for April 2008 Visitors berasal dari: Amerika, Indonesia, Australia, Kanada, Netherland, Inggris, Perancis, Switzerland, Singapore, Thailand, Malaysia, Phil2 | kabari: ippines, Qatar, India, China, Jepang, Hong www.KabariNews.com Kong, Morocco | Sources: SmarterTools web trafďŹ c |
Publisher: John Oei Advisory Board: Anwar Rawy Vincent Lie Rudy Rudianto L.A. Managing Directors: Lisa Tungka Dewi Tirtowidjojo Rudy Agus Editor in Chief Sudjono Indradjenardinata Artistic 3de Josh Catti Rahadi Reporters (Indonesia) Yayat Suratmo Chika Nadya Alfan Noviar Reporters (USA) Peter Phwan Sabrina Fitranty Amron-Paul Yuwono Videographer Alfan Noviar Marketing Director (United States) Jacqueline Oei (San Francisco) Marketing Director (Indonesia) Wiwiek Prasodjo Account Executive: Lorna Dietz Sarah Citradi Chief Operating Officer: Indriati Oei Chief Finance Officer: Theresia Laysana Promotion and Circulation Yohanes Lie Heri Chandra Khoe Fan Djung www.KabariNews.com Contact Editor: editor@kabarinews.com Advertisement: sales@kabarinews.com
kabari: info USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 7323 3333 Brea Canyon Road, Suite 205, Diamond Bar, CA 91765 Phone: 800 281 4134
S
EMUA SEPAKAT PERISTIWA MEI 98 ADALAH SEBUAH TRAGEDI YANG MENGUSIK RASA KEMANUSIAAN KITA. Bermula dari sebuah krisis moneter yang kemudian berubah menjadi gelombang tuntutan untuk mereformasi negara ini. Pemerintah gerah. Hasilnya, empat mahasiswa Trisaksti tewas tersungkur. Rakyat yang lapar dan teraniaya karena menjadi korban pemiskinanan sistematis oleh perilaku korupsi pejabat, akhirnya mencapai titik didih kemarahan. Mereka lalu serentak berdiri bersama mahasiswa. “Hanya ada satu kata, Lawan� demikian tulis Wiji Thukul dalam puisinya. Aparat yang main pukul dan main tembak memang harus dilawan. Tapi setelah itu kita seolah menjadi gelap mata. Terjadilah penjarahan dan pembakaran. Juga perkosaan terhadap etnis tertentu. Kita mendadak menjadi begitu beringas. Meski kita percaya ada orang-orang tertentu dibalik aksi biadab dan primitif itu, tetapi kenapa kita menjadi bagian dari kebiadaban dan keprimitifan itu? Dan sudah sepatutnya kita merenungkan kembali perisitwa itu. Semoga itu adalah peristiwa yang terakhir. Dan Mei 98 sudah berlalu sepuluh tahun lamanya. Bekasnya niscaya sulit dihilangkan, terutama mereka yang anggota keluarganya tewas. Entah diterjang peluru atau terpanggang di gedung perbelanjaan yang terbakar. Semua merasa duka. Semua merasa sakit. Kabari edisi kali ini mengangkat tema tentang peristiwa Mei 98, karena kami tidak ingin mengulang atau membuka luka lama, maka pada edisi Mei kali ini kami lebih memberi pendekatan kemanusiaan. Edisi kali ini juga banyak mengulas cerita menarik, seperti asal-asul nama tempat di Jakarta, dan cerita seru dari kelompok anti-China yang memprotes iring-iringan obor Olimpiade. Untuk Kabari profil kami mengangkat sosok bertangan dingin, Timothy Siddik, pendiri sekaligus pemilik merek komputer lokal ZYREX. Dari ranah hiburan, kami angkat soal film Ayat-Ayat Cinta yang demikian fenomenal di Indonesia. Angka penontonnya sudah menembus 3 juta! Sampai Presiden dan Wakil Presiden RI, masing-masing bikin acara nonton bareng. Dan tentu saja masih banyak lagi artikel menarik di majalah Kabari. Oh ya, jangan lupa kunjungi juga situs kami di KabariNews.com, di sana banyak video yang bisa Anda nikmati.
Selamat membaca.
INDONESIA OFFICE Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A Jakarta Pusat 10510, Indonesia Phone: (021) 428 04118 Fax: (021) 426 4182 www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 |
3
Mei 1998. Bulan kelam bagi sejarah bangsa Indonesia. Bagi keluarga Arifin, ini adalah bulan yang tidak akan pernah terlupakan. Arifin, yang ketika itu berusia 22 tahun, pergi dan tak pernah kembali. Baca kisahnya di halaman 10.
16 Kemunculan film bertema cinta dan religi ini mengguncang dunia perfilman Indonesia. Baca ulasannya di halaman 16
10 Kabari Utama
06 | Kongkow dengan Ester Jusuf, Mengenang 10 Tahun Kejadian Mei 10 | Pamit Lewat Mimpi
30 Matematika dan Fisika adalah dua mata pelajaran yang kerap menjadi momok bagi siswa. Ada cara baru untuk membuat para guru tidak putus asa dalam mengajarkan mata pelajaran ini dengan lebih menarik.. Tertarik? Buka halaman 30
Kabari Kisah
12 | A Mother’s Legacy: Guide and Turn
Kabari Profil
14 | Timothy Siddik, Sang Kreator Zyrex
Kabari Film
16 | Ayat-Ayat Cinta yang Fenomenal
Kabari Musik
18 | Afgan, The Next Big Thing? 20 | Konser Perdana Amrik White Shoes and The Couples Company, Aksi Panggung “Jadul” Mengguncang San Francisco
Kabari Buku
22 | Lagak Jakarta, 100 ‘Tokoh’ yang Mewarnai Jakarta
34 Di seluruh dunia sejak dulu hingga kini, setiap orang dari berbagai bangsa dan budaya merayakan dan memperingati hari ibu. Bagaimana awal mula peringatan hari ibu? Silakan buka halaman 34...
Kabari Seni
24 | Teater Tradisi Miss Tjitjih
Kabari Jajanan
26 | Miitem, Hitam Tapi Nikmat
Kabari Fotografi
28 | Ibu Sumarsih, 10 Tahun Menanti Jawaban
Kabari Edukasi
30 | Dengan Amazingedu Matematika Jadi Menarik
Kabari Kesehatan
32 | Sayangilah Wajah, Tips Menjadikan Wajah Cantik Alami
Kabari Sana Sini
34 | Perjuangan Dua Wanita Tegar 36 | Dari Kleenex, Q-Tip, Sampai White Out 37 | Protes Obor Olimpiade China untuk Damai Tibet, dari Memanjat Jembatan Golden Gate sampai Pidato Richard Gere
Kabari Amerika
38 | The Lower Haight, San Francisco
Kabari Nusantara
40 | Asal Usul Nama Tempat di Jakarta
Kabari Amerika
42 | Wii Fit, We Like
Kabari Jalan-Jalan
44 | Surga Fesyen Bandung
Kabari Gosip
46 | Krisdayanti: Disejajarkan dengan Madonna 46 | Connie Sutedja: Percaya Hantu
TAMBAH HALAMAN
COCOK
RUBRIK PENDIDIKAN
Luar biasa, makin lama Kabari makin oke saja. Saya usul, bagaimana kalau halaman majalah Kabari ditambah, biar lebih banyak gitu...
Kabari memang cocok dengan segmen pembaca masyarakat Indonesia di Amerika. Saya juga semakin senang saja. Semoga Kabari semakin jaya!
Saya sedang studi dan baru beberapa bulan tinggal di San Francisco. Saya sudah baca Kabari sejak edisi November 2007. Kalau saya perhatikan majalah ini cukup lengkap, semua jenis rubrik ada disini. Saya mau usul, sebaiknya sekali-kali membahas masalah pendidikan untuk kalangan mahasiswa dalam rubrik pendidikan. Terima kasih.
Nadia, Waitress, San Francisco Redaksi: Terima kasih atas usulnya Nadia, pasti akan kami pertimbangkan.
Budi, Computer Engineer, Sacramento Redaksi: Terima kasih Mas Budi..
Cicih Oetama, Student, San Francisco. Redaksi: Beberapa kali kami juga mengangkat masalah pendidikan untuk level menengah atas dan mahasiswa. Jika ingin tahu lebih banyak, silakan kunjungi web kami di KabariNews. com. Terima kasih.
Surat pembaca dapat dikirim melalui email ke editor@kabarinews.com. Redaksi berhak menyunting, mengganti atau tidak memuat surat pembaca Iklan bukan kebijakan redaksional. Penerbit tidak bertanggung jawab atas isi dan materi iklan.
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 |
5
kabari: utama
KONGKOW DENGAN ESTER JUSUF Mengenang 10 Tahun Kejadian Mei
Ester Jusuf, SH adalah Ketua Solidaritas Nusa Bangsa. Wanita ini banyak melakukan upaya hukum dalam membantu para korban Mei 1998. Atas perjuangannya, pengacara yang mengawali karir di Lembaga Bantuan Hukum Jakarta ini mendapat Yap Thiam Hien Award di tahun 2001. Berikut petikan wawancara Kabari dengan Ester Yusuf. Bagaimana kelanjutan penyelesaian hukum peristiwa Mei 1998?
Bagaimana tanggapan masyarakat Indonesia terhadap peringatan 10 tahun peristiwa Mei 1998?
Dilihat dari perkembangan perkara, tidak banyak kemajuan. Setelah 10 tahun, pihak Kejaksaan RI justru mengembalikan berkas-berkas penyelidikan Kasus Mei kepada Komnas HAM. Artinya proses hukum tidak berjalan. Di tahun 2003, Komnas HAM sudah menyatakan bahwa Kasus Mei adalah suatu pelanggaran HAM berat yang direncanakan. Bukan kasus spontan yang terjadi begitu saja karena faktor ekonomi atau alasan lainnya. Seharusnya kasus ini disidik dan diajukan ke Pengadilan. Namun sejak 2003 sampai sekarang, Kejaksaan sama sekali tidak melakukan tindakan hukum. Alasannya, karena belum ada rekomendasi parlemen untuk menindaklanjuti perkara ini.
Memperingati 10 tahun terjadinya Kasus Mei, saya lebih melihat orang-orang yang pernah bersentuhan langsung dengan peristiwa ini, terutama korban dan saksi. Mereka sangat concern dan menyambut sangat baik peringatan ini. Antusiasme mereka besar dan banyak kegiatan yang disiapkan. Antara lain, persiapan pendirian Rumah Kenangan Mei (Memorial House). Ini tempat dikumpulkannya semua data dan karya yang berkaitan dengan Kerusuhan Mei 1998. Ide awal RKM berasal dari Ibu Roeminah, seorang ibu yang putranya tewas terbakar di Yogya Plaza dan tokonya dijarah massa. Diharapkan, tempat ini bisa menjadi peringatan agar tragedi yang sama tidak terulang lagi di masa mendatang. Juga, agar bisa menjadi pusat pembelajaran dan sebagai pusat kegiatan masyarakat bila ingin membantu korban Mei 1998. Ada berbagai acara lain, seperti peradilan semu kasus-kasus 1998, gerak jalan, pagelaran budaya dan pemutaran film, ziarah dan renovasi makam korban.
Secara perdata, sejak Oktober 1998, kami mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung. Sampai sekarang belum ada keputusan perkara yang hampir 10 tahun ini. Kami menggugat agar pemerintah Indonesia (polisi dan militer) untuk bertanggung jawab atas nasib para korban Mei. Ini atas dasar, negara melakukan tindakan melawan hukum. Jadi secara pidana kasus ini kembali ke titik nol dan secara perdata masih mengambang, tidak ada putusan apaapa. Mekanisme penyelesaian Kasus Mei yang terjadi sekarang adalah mekanisme di luar hukum. Menurut saya, lebih ke arah melihat situasi politik. 6 | kabari:
Sekarang di tahun 2008, orang kembali berpikir apa yang bisa diperbuat. Apalagi, tahun ini bertepatan dengan 100 tahun hari Kebangkitan Nasional. Di saat negara tidak peduli, saya kira antusiasme sebagian masyarakat yang peduli dengan penanganan korban dalam rencana Rumah Kenangan Mei itu positif sekali.
www.KabariNews.com
More About Allan Samson, Click KabariNews.com/?2558 www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 |
7
Bagaimana situasi terkini para korban langsung Mei 1998? Secara umum, saya melihat bahwa para korban mencoba untuk menata kembali kehidupan mereka secara normal. Walaupun, trauma masih melekat kuat di antara mereka. Misalnya, untuk mudah dan cepat, kami sempat akan melakukan peringatan peristiwa Mei di sebuah Mall. Tetapi, sebagian keluarga korban yang anaknya mati terbakar di plaza keberatan karena trauma yang belum selesai. Saya menduga trauma keluarga yang mengalami kekerasan tidak kalah dalamnya. Keluarga korban sepakat bahwa mereka berpijak pada pengharapan untuk mengobati luka bangsa. Memang semua sudah terjadi. Mereka tidak ingin terus menerus menangis, tapi ingin melangkah ke depan. Dan ingin agar peristiwa ini tidak dilupakan dan dialami anak cucu. Di tahun-tahun yang lalu saya masih berhubungan dengan beberapa korban kekerasan seksual. Saya kira mereka mulai menjalani hidup normal. Tahun ini sengaja saya tidak menyapa mereka karena tidak ingin mengingatkan trauma mereka. Saya tidak tahu persis korban-korban lain yang tidak saya tangani.
Bagaimana keadaan komunitas Tionghoa di Indonesia pasca 1998? Saya kira situasi politik nasional terhadap komunitas Tionghoa pasca 1998 jauh membaik. Karena desakan berbagai pihak, respons pemerintah kadang malah lebih cepat terhadap kasus yang menimpa ethnis Tionghoa daripada ethnis lain. Misalnya, kasus pelarangan barongsai di Pontianak baru-baru ini segera saja menjadi perhatian nasional. Perubahan sangat banyak. Misalnya munculnya nama tokoh Tionghoa dalam buku sekolah. Juga disebutnya vihara dan Konghucu dalam pelajaran sekolah. Budaya Tionghoa diterima luas dan Bahasa Tionghoa diajarkan di mana-mana. Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa tentu saja masih ada. Karena ini adalah urusan yang sangat besar, menyangkut jutaan orang dan sudah bertahun-tahun lamanya. Tapi usaha untuk menghapuskan diskriminasi haruslah dihargai juga. Penghapusan diskriminasi rasial memang belum diundangkan di Indonesia karena orang belum sepakat bagaimana bentuknya. Tetapi isu ini sudah menjadi diskursus nasional.
tidak ada usaha terus menerus.
Solidaritas Nusa Bangsa pernah mendata adanya 62 peraturan/ undang-undang yang mendiskriminasi etnis Tionghoa di Indonesia . Bisa anda berikan update-nya? Dari 62 undang-undang tersebut, sebetulnya hampir semua aturan belum dihapus. Memang ada perubahan undang-undang tentang kewarganegaraan dan budaya. Jumlahnya terbatas. Sebagian besar aturan itu belum dicabut. Tapi karena kondisi politik saat ini, aturan-aturan itu dibiarkan tanpa diterapkan. Misalkan soal asimilasi dan anjuran ganti nama yang masih ada. Perlawanan terhadap diskriminasi perlu keberanian dari masyarakat. Artinya, kalau etnis Tionghoa mau menghargai hak dan kewajiban sendiri, maka aparat juga akan menerimanya. Tetapi kalau menerima saja perlakuan diskriminasi tetap saja mereka akan diperlakukan demikian. Kadang aturan bukan ditujukan untuk diskriminasi. Semisal bankbank yang mensyaratkan surat ganti nama dalam permohonan kredit. Itu sebetulnya hanya peninggalan aturan lama yang masih diberlakukan.
Akhir-akhir ini harga kebutuhan bahan pokok di Indonesia naik. Apakah ada kekuatiran di kalangan etnis Tionghoa bahwa kerusuhan rasial akan terjadi lagi ? Menurut saya, kekuatiran itu tidak hanya terjadi di kalangan Tionghoa saja. Sekarang ini ada sejumlah daerah di mana kelaparan sudah menjadi keseharian kaum papa di beberapa daerah tertentu di Indonesia. Ini dikuatirkan akan menjadi ledakan sosial. Sewaktu krisis Mei 1998, yang terhantam adalah orang-orang menengah. http://www.snb.or.id Ikuti video wawancara seputar kasus Mei 98 bersama tokoh-tokoh berikut : Romo Sandyawan di Kabarinews.com/?31289 Benny G. Setiono di KabariNews.com/?31290 Frans Tshai di KabariNews.com/?31293 Ester Jusuf di KabariNews.com/?31291 Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31288
Banyak perubahan terjadi terhadap komunitas Tionghoa di Indonesia. Tetapi, masalah belum selesai. Kemajuan ini bisa mandeg bila
new extra! 8 | kabari:
Artikel & Advertensi di Kabari sekarang ada artikel nomer yang link ke KabariNews.com. Banyak Info, Foto, Video, Special Promotion dan...Extra Bonus.
www.KabariNews.com
[indonesia]
KESAKSIAN KASUS PERKOSAAN MEI 1998
H
INGGA KINI KASUS PERKOSAAN MASSAL MEI 98, MASIH MENJADI TABIR MISTERI YANG SEMAKIN GELAP DIUNGKAP. Di lapangan memang sulit sekali menemui korban perkosaan yang bersedia memberikan kesaksian. Hal ini membuat kalangan yang tidak percaya adanya perkosaan massal terhadap kaum perempuan etnis tertentu menjadi ragu, benarkah telah terjadi perkosaan massal saat tragedi Mei 98. Sementara kalangan LSM yang mengeluarkan data-data korban perkosaan tetap berkeras bahwa telah terjadi perkosaan massal.
Dalam rangka memperingati kejadian Mei 1998 maka FKGI akan menyelenggarakan malam doa “Prayer for Human Rights in Indonesia� Hari: Sabtu, 17 Mei 2008 Waktu: 06:30 PM Tempat: GEREJA CHIC-SF 1663 Market St, San Francisco, CA 94103 (beetwen Market & Gough)
Terlepas dari polemik tersebut, sebuah laporan berupa kesaksian dari orang-orang yang melihat, mendengar dan membantu korban perkosaan, kami dapatkan dari TGPF (Tim Gabungan Pencari Fakta) Mei 98. q Baca kesaksian kasus perkosaan Mei 98 hanya di KabariNews.com/?31292
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 |
9
kabari: utama
”S
AYA SUDAH LARANG DIA AGAR JANGAN IKUT-
IKUTAN, TAPI SAMBIL MENGAMBIL SANDAL JEPIT DIA BILANG ‘CUMA MAU NONTON DOANG KOK MAK’. Akhirnya, bersama dua temannya dia pergi melihat kerusuhan yang katanya sudah menjalar ke daerah Klender”
Pamit Lewat
Mimpi
Itu adalah kalimat terakhir yang diucapkan Arifin kepada Ibunya, Mariana (57 th). Sejak ia keluar rumah bersama dua temannya, Arifin tak pernah kembali sampai kini. Pagi itu, 13 Mei 1998, seperti biasa Mariana membuka kios dagangannya. Ia mendengar kabar di luaran sana bahwa akan terjadi kerusuhan besar di Jakarta, menyusul tewasnya 4 mahasiswa Trisakti. Meski sedikit kuatir, Mariana berusaha tak acuh dengan tetap berdagang. Tanda-tanda bakal ada kerusuhan memang sudah muncul sejak pagi. Televisi menyiarkan secara terus menerus situasi terakhir Jakarta. Termasuk mulai munculnya kerumunan massa di berbagai jalan Ibukota. Demikian juga di jalan I Gusti Ngurah Rai di depan Yogya Plaza. Pukul satu siang, keadaan mulai memanas, makin banyak orang yang berdiri di pinggir jalan, suasana seperti itu mudah menimbulkan chaos. Keadaan benar-benar memanas, beberapa orang mulai melempari gedung pertokoan itu. Petugas Satpam yang menjaga gedung itu tak berdaya menghalau massa. Sebagian karyawan sudah pulang, sehingga gedung itu relatif kosong. Menurut penuturan suaminya, yang saat itu ada di tempat kejadian, ada beberapa orang tampak membawa jeriken bensin dan melempari gedung itu dengan bom molotov. Dan entah siapa yang mengkomando, orang-orang itu kemudian mulai menjarah. “Saya melihat banyak orang lewat di depan rumah membawa aneka barang, ada yang bawa televisi, kompor gas, kulkas dan banyak lagi, perasaan saya mulai enggak enak saat itu, mereka juga bilang gedung Yogya Plaza sudah dibakar” kata Mariana. “Dari rumah saya melihat kepulan asap hitam membumbung tinggi dari Yogya Plaza, pikiran saya semakin tidak karuan, karena Arifin dan suami saya ada disana, tapi saya menguatkan hati, mudah-mudahan mereka tidak apa-apa” ujarnya Mariana lirih. Jam setengah lima sore, suaminya pulang dan menceritakan kejadian yang baru saja terjadi, “Saya tanya keberadaan Arifin kepada suami saya, dia bilang tidak lihat, saya semakin kalut. apalagi suami saya cerita, banyak orang yang terjebak di dalam gedung
10 | kabari:
yang tengah terbakar. Mendengar itu saya benar-benar kalut”. Akhirnya, suami Mariana kembali lagi kesana untuk mencari Arifin. Sementara Mariana dan dua anaknya yang lain menunggu di rumah. Semua teman-teman Arifin ia tanyai, tapi tak satupun yang tahu dimana Arifin. Jam sembilan malam suaminya pulang tanpa hasil, ia tak berhasil menemukan Arifin. “Kemudian datang salah seorang keponakan, dia bilang melihat Arifin masuk kedalam gedung sebelum gedung itu terbakar, saya langsung lemas” ujar Mariana pelan. “Yang saya tidak habis pikir, saat gedung itu terbakar, suami saya sempat ngebantuin orang-orang yang lompat dari gedung itu, tapi dia sama sekali tidak lihat dan sadar anaknya sendiri ada di dalam di gedung itu” kata Mariana dengan mata berkaca-kaca. Ia lalu menyuruh suaminya agar kembali ke lokasi kejadian. Jam dua belas malam setelah anak-anaknya tidur, Mariana menyusul suaminya. Ia melihat ratusan orang masih berkumpul di depan Yogya Plaza yang tampak gelap dan tinggal kerangka. Api belum sepenuhnya padam. Banyak orang menangis dan meraung-raung sembari memanggil nama keluarga mereka yang terjebak di dalam gedung. Ada beberapa orang yang nekat ingin masuk, tapi dicegah karena berbahaya. “Sampai pagi hari suami saya menunggui gedung itu, saya sendiri pulang ke rumah menemani anak-anak” kata Mariana. Malam itu Mariana tidak bisa tidur, wajah Arifin selalu terbayang. Ia terus berdo’a semoga Arifin tidak menjadi korban. Jam sembilan pagi, orang-orang mulai bisa masuk ke dalam gedung, termasuk Mariana dan suaminya. Mereka menyusuri setiap lantai. Bau daging gosong segera menyergap, tembok gedung itu hanya menyisakan jelaga yang hitam pekat. Kayu-kayu telah berubah menjadi arang, rangka-rangka besi melumer. Puluhan tubuh gosong terlihat di mana-mana. Di kamar mandi, di dekat eskalator, hingga di dekat jendela. Hampir seluruh korban yang
www.KabariNews.com
[amerika]
Untuk saksikan Video tentang Chung Phang, silakan Klik www.KabariNews.com/?2551 tewas sulit dikenali lagi, karena kondisi jenazah sudah demikian rusak. “Sesekali saya juga mendengar jerit tangis orang yang menemukan jenazah keluarganya di antara tumpukan tubuhtubuh gosong itu�. Dengan menguatkan hati dan tekad, Mariana dan suaminya terus mencari Arifin. Tubuh-tubuh gosong itu ia perhatikan satu-persatu. Tapi sampai menjelang siang, ia belum menemukan juga tubuh Arifin. Ia menyerah dan memilih menunggu di luar. Di luar ia bertemu keponakannya dan sekali lagi ia bertanya kepadanya, apakah yakin melihat Arifin masuk kedalam gedung. “Keponakan saya yakin sekali, bahkan ia masih ingat saat itu Arifin memakai kaos biru bercelana pendek warna cokelat bersama dua temannya.� ujar Mariana. Cerita itu memang sesuai dengan ciri-ciri baju yang dipakai Arifin terakhir kali. Mariana tak kuasa menahan tangis dan ia menangis sejadinya. Sore hari, ia dan suaminya datang ke RSCM untuk mencari jenazah Arifin, tapi hasilnya nihil. Dokter bilang ada puluhan mayat yang tidak teridentifikasi dan bisa jadi mayat Arifin salah satu diantaranya. Dengan hati hancur mereka kembali ke rumah. Di rumah
Cari Jodoh?
ia mendapati suasana yang benar-benar kelabu, di lingkungan tetangganya tidak kurang ada 3 anak yang tewas. Malam itu juga ia bermimpi Arifin pulang dengan mengenakan pakaian yang sama. Di dalam mimpinya itu Arifin berkata bahwa ia pamit dan minta maaf karena tidak mendengarkan nasehat ibunya. Malam-malam berikutnya, Arifin kerap datang di dalam mimpi seluruh anggota keluarga. Yang dikatakan Arifin dalam mimpi relatif sama, yakni berpamitan dan ia meminta maaf atas segala kesalahannya. Setelah mimpi-mimpi itu datang, Mariana sekeluarga yakin bahwa itu pertanda bahwa Arifin telah tiada. Meski sampai kini mereka tak pernah menemukan jasadnya. Sekarang Mariana hanya bisa pasrah atas kepergian Arifin, yang ketika itu berusia 22 tahun. Arifin adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sebagai anak laki-laki pertama, setumpuk harap telah disemat ke dadanya tapi apa daya, Tuhan berkehendak lain. q (Olva) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31258 Klik www.KabariNews.com
www.KabariNews.com
kabari: kabari:#14, #15,april mei 2008 | 11
kabari: kisah
A Mother’s Legacy:
Guide and Turn
I
T WAS A HOT, MORE-THAN-THEUSUAL-HUMID DAY AS I SAT BESIDE MY GREAT-AUNT LILY IN AIR-CONDITIONED COMFORT INSIDE HER CENTRAL JAKARTA APARTMENT. It was a perfect time for reconnecting with my great-aunt since we were also visiting my cousin, who was busy preparing for a trip to the United States. Learning all about my Indonesian “roots” during my yearly sojourns to Indonesia is important so I can relate to my East-West lifestyle, otherwise known as my “American-yet-Indonesian” psyche. Great-Aunt Lily, with very little prodding, started recalling old memories of her childhood in a small village in Lampung, Sumatra. It was the happiest time of her life despite the hardship and havoc that World War II imposed on the urban
12 | kabari:
areas. Lily’s rural life was almost untouched by the war’s atrocities. As the oldest of five children, Lily was a normal child with typical childhood dreams of “living happily ever after.” There was her mother, O-oh, and her father, Ah-pep, who were the family’s source of strength and unity. Great-Aunt Lily was also deeply touched by Ah-pep’s love for O-oh. “Can you imagine what it would be like to leave your family?” Lily asked me, which was a signal that she was about to start sharing stories about her family. Another oral history lesson straight from the source, I mentally noted. “What do you mean?” I replied. “I think she knew. I think my mother knew she was going to die.” Startled yet curious, I listened carefully to what she had to say. Lily’s voice, softspoken like a gentle breeze, continued to command attention as she opened an unseen doorway, carefully peeling away thoughts and entering a nostalgic part of
www.KabariNews.com
her mind where forgotten memories had collected dust. This is Great-Aunt Lily’s story: My mother was patient, kind, and very neat. O-oh raised the five of us very well. We would make a mess after school but she would always wait until most of us were asleep at night before she started to clean. We all grew up in an organized, clean home when we woke up the next morning. O-oh worked as a housewife. She treated everyone with equal measure. In her eyes, no one was worth more or less than anyone else. She loved us all. O-oh was also an expert with her hands. She could embroider anything from curtains and tablecloths to sandals. I was lucky to be the oldest because I spent more time with her compared to any of my siblings. There were days when O-oh would share her wisdom with me --- as if I was a vessel for all her treasured memories. “Nona,” as she called me, “always remember that if the water is clear, you can always see the fish beneath the surface.” I would nod in agreement. She was reminding me to live my life as an honest and truthful person so the world could see
[amerika]
In 1945, her family said good-bye to the quiet village of Lampung and moved to Jakarta, where the effects of war were more evident.
the beauty that hides below a person’s outer layers. Although her wisdom ruled our family’s way of life, I think my mother’s superstitious beliefs were her greatest weakness. I was told that O-oh visited a fortuneteller who had predicted that she would get very sick when she was 38 years old, but if she was able to recover from this serious illness, she would live a long and prosperous life. My mother, a true believer in fate or predetermined destiny, decided to prepare for her death. A couple of years before my mother passed away, she would ask me what I thought about death or what would happen to me if she died. I was confused. I didn’t want to listen to her talks about death. Ooh, in her no-nonsense ways, was trying to prepare me for my responsibilities as the oldest child. I kept asking myself, “How can my mother think about leaving us when we are so young?” There is a scene that I will always remember. This was during O-oh’s last few years with us. At night, whenever I studied or did my homework for school the next day, I would peer into the downstairs room to watch my parents. Ah-pep’s devotion to my mother was unconditional. During these nights, they would sit together at the sewing table. Sewing machines were very basic inventions in my childhood. A woman would use one hand to turn the wheel for thread and the other hand to feed the fabric through the sewing machine. It was an arduous process, but my mother was fortunate. My father would sit beside her, patiently turning the wheel for her as she guided the fabric. He would turn and
calendar
she would guide. They worked in quiet synchrony for hours, turning and guiding. This was O-oh’s final act of service for her family. It was her way of caring for us because by the time she finished her sewing project, O-oh had made enough clothes and underwear for the five of us. It was not just one set of clothes for every child. Every time we outgrew our old clothes, there was another set prepared for us. Her act of love continued until my youngest sister, who was three years old at the time, turned 14 years old. In her 38th year, my mother died from “maternal death.” She had lost too much blood when she gave birth to my still-born baby brother. Medicine was not easily available in our village. The midwife could not save her. I remember my father holding O-oh in his arms, weeping. He told us to leave the room --- and he was never the same after her death. From that day onward, Ah-pep’s hair began to turn gray. My great-aunt Lily’s life changed. She gave up her childhood dreams of going to school and took over as the surrogate mother when she was only thirteen years old. In the next few years, Lily learned how to sew, arrange flowers, and speak Dutch.
Lily worked hard to take care of her siblings and made enough money to put them through school, give them bicycles, and provide for their needs. She was happy to endure it all for her family’s sake. Her final words to me during this visit were: “It is important to live life humbly and to raise children well.” Whenever I think of Mother’s Day, I usually visualize flowers, breakfast-in-bed, and chores to honor our mothers. This is an official yearly holiday when children and husbands work to show their gratitude to the women in their lives. Yet, after hearing my great-aunt’s story of her mother’s legacy of “Guide and Turn,” I changed my perspective about mothers. I think Mother’s Day will always remind me of O-oh and Lily’s sacrifices for the sake of family solidarity and love. Guide, for the wisdom being passed on to the succeeding generations of men and women in my family. Turn, for the interconnected wheel of life’s choices of the loved ones who came before me. Wisdom guides the turning, interconnected wheel of life’s choices. I am blessed to have met my Great-Aunt Lily and listen to her stories. After all, she raised my grandmother --- and without her, I would not be here writing this story. Happy Mother’s Day! q (Jackie O.) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31281
Gratis: Mau Mengumumkan Acara Spesial? Klik Calendar di www.KabariNews.com
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 13
kabari: profil
Bagi pria jebolan University Of California Davis ini, menjadi ahli di bidang komputer merupakan cita-citanya. Tapi sekarang ia bukan cuma ahli komputer tapi juga menjadi kreator ZYREX.
TIMOTHY SIDDIK
SANG KREATOR ZYREX
B
EGITU LULUS SEKOLAH MENENGAH ATAS, PENGGEMAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN ILMU PASTI INI KEMUDIAN MENERUSKAN KULIAH KE UNIVERSITY OF CALIFORNIA DAVIS, AS. Selesai menggondol gelar Mathematic and Computer Science, ia mendapat pekerjaan sebagai penyelia software. Dua tahun pertama ia jalani pekerjaannya dengan tekun hingga jabatan Senior Software Manager pun ia rengkuhnya. Tak puas sampai disitu, ia ingin mencoba ganasnya persaingan di daerah industri Silicon Valley. Di sana ia berpindah-pindah kerja, mulai dari softwarehouse.corp sampai di GTEspacenet. Selama 10 tahun bermukim di Amerika, hampir tujuh tahun lamanya ia habiskan untuk bekerja. 14 | kabari:
Tahun 1990 Timothy kembali ke tanah air dan membangun perusahaan produsen komputer bermerek Zyrex. Setelah membuat janji berkali-kali, akhirnya Kabari berhasil mewawancarai ayah dari tiga anak ini. Berikut petikan wawancaranya Kabari: Bagaimana ceritanya “Zyrex” lahir? Timothy Siddik: Begitu kembali ke tanah air, saya melihat dunia Informasi Teknologi (IT) di Indonesia masih sangat sederhana, seperti masih banyak dipakainya PC (Personal Computer) dengan prosesor Pentium dua atau tiga, dengan harga yang mahal pula. Padahal di Malaysia dan Singapura sudah pakai Pentium 75 sampai seratus, akhirnya saya lihat ini sebagai opportunity
www.KabariNews.com
untuk membuat merek PC lokal. Apalagi Indonesia menjadi dumping ground merekmerek besar. Maka tercetuslah ide kenapa tidak membuat merek sendiri. Kabari: Pertama kali dijual kemana? Timothy Siddik: Sebelum Zyrex lahir, kebetulan kami punya bisnis IT solution, seperti network solution, interconnectivity solution, software dan berbagai jasa IT lainnya. Para customer kita itulah yang pertama kali kita perkenalkan merek Zyrex. Kabari: Pendapat mereka? Timothy Siddik: Mereka bilang bagus, kenapa tidak bikin yang banyak sekalian. Akhirnya secara resmi mulailah Zyrex lahir Kabari: Katanya dipatenkan di San Jose AS, kenapa harus di sana?
[indonesia]
Timothy Siddik: Bukan apa-apa, waktu itu kita mikir, kenapa tidak dipatenkan di Negara dengan sistem proteksi merek yang baik sekalian? Karena saya enggak mau ada orang yang membajak merek kita, baik orang luar negeri atau orang dalam negeri. Kabari: Apa yang membuat Bapak optimis menjalankan bisnis ini? Timothy Siddik: Saya melihat dunia IT Indonesia masih tahap infant atau penetrasi PC-nya masih rendah sekali hanya berkisar empat persen dari jumlah penduduk. Idealnya dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini, penetrasi PC di Indonesia minimal dua puluh persen. Kami melihat terbukanya pasar dari empat persen ke dua puluh persen itu. Tapi tentu kami harus berjuang terus. Sebetulnya jika PC penetrasi meningkat, banyak manfaat yang didapat oleh masyarakat dan pemerintah. Minimal memperkenalkan transparansi. Kabari: Dengan kondisi seperti ini berapa
tahun lagi 20 persen penetrasi PC akan tercapai? Timothy Siddik: Inginnya saya sih tahun kemarin dan tahun kemarinnya lagi, tapi kan tidak mungkin. Tapi mudah-mudahan bisa tercapai dalam 5 sampai 10 tahun ke depan.
Saat ini Zyrex adalah merek komputer lokal terbesar di Indonesia. Baru-baru ini Zyrex mengeluarkan varian notebook baru bernama Ubud dan Anoa. Anoa diperuntukan bagi para pemula dan siswa sekolah, sementara Ubud diperuntukan bagi kalangan professional muda yang mobile dan dinamis. Untuk Anoa harganya tiga juta rupiah dan Ubud lima setengah juta rupiah.
Kabari: Harapan Bapak di saat masih banyaknya orang yang lebih percaya produk luar negeri? Timothy Siddik: Saya prefer supaya pemerintah menggunakan produk-produk dalam negeri sendiri. Slogan “Aku cinta
produk Indonesia” harus kembali dinyanyikan, digaungkan, dikumandangkan. Bukan cuma untuk Zyrex saja tetapi semua produk yang bisa kita buat, entah itu meja, kursi, oli, garmen, pokoknya semua produk Indonesia. Kabari: Terakhir Pak, pendapat Anda mengenai masih banyaknya orang Indonesia yang lebih bangga membeli merek luar daripada merek nasional? Timothy Siddik: Sebetulnya masyarakat tidak sepenuhnya salah, mereka berhak membeli produk manapun, mereka yang punya uang kok. Tapi ya itu tadi, pemerintah seharusnya mendorong industri-industri lokal supaya maju, berikan mereka kesempatan yang sama, berikan insentif, dan berikankanlah dukungan yang maksimal. Niscaya saat industri lokal maju, produk-produk mereka pasti berkualitas bagus, jika sudah begitu masyarakat akan berbondong-bondong beli produk nasional q (Yayat) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31272
LIST ZYREX AWARD No
Award
Tahun
Dari
1
Juara ke-3 Stand terbaik - Indocomtech
21-25 August 1997
Apkomindo
2
Leadership Award “The Best CEO”
2003
Majalah SWA
3
Premier Provider
2003
Intel
4
Premier Provider
2004
Intel
5
Excellent Partner Award
2004/2005
Clevo
6
Roadshow Telkom Internet Goes 2 Schools
20 Feb - 03 Mar 06
PT. Telkom Kandatel Yogyakarta
7
The Best Selling Partner 2006
2006
Western Digital & Sistech Kharisma
8
Channel Partner - Premier Member
2007
Intel
9
Microsoft Partner 10th
10
Microsoft Partner Award
2007
Microsoft
11
Intel Curo 2 Duo Champion
Jun-07
Intel
12
Pemenang Produk Asli Indonesia 2007 kategori komputer
12 Des 2007
Bisnis Indonesia
13
Channel Partner - Premier Member
2008
Intel
14
ISO 9001 : 2000
1 Maret 2008
P. Lloyd’s Register Indonesia
Microsoft
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 15
[indonesia]
kabari: film
AYAT-AYAT CINTA
YANG FENOMENAL
A
KHIR FEBRUARI KEMARIN, PERFILMAN INDONESIA TIBA-TIBA RAMAI DENGAN KEMUNCULAN FILM AYAT AYAT CINTA (AAC). Film bertema cinta dan religi yang diadaptasi dari novel karya Habiburrahman El Shirazy ini rupanya mampu menyedot jutaan penonton. Dengan strategi promosi yang tepat, film ini berhasil bertengger lama di layar bioskop. Bahkan para penonton pun harus rela antri berjam-jam demi mendapatkan tiket. Selain ngantri berjam-jam, terkadang tiket yang didapat pun untuk pertunjukan keesokan harinya. Luar biasa. Jauh sebelum dirilis, sudah banyak penonton yang menantikan film garapan Hanung Bramantyo ini. Bahkan bajakannya sudah banyak beredar di internet. Bukan cuma itu, VCD dan DVD bajakan film AAC pun menjamur. Ini baru pertama kalinya terjadi, ada film Indonesia yang dibajak jauh sebelum filmnya dirilis. Tapi yang namanya bajakan, kualitasnya tentu tidak bagus karena bisa dibilang baru setengah jalan dalam penyuntingan. Saat pembajakan film AAC ini marak, Hanung menegaskan bahwa film AAC yang akan diputar di bioskop, kualitasnya jauh lebih baik daripada yang bajakan. Hal ini mengundang rasa penasaran banyak orang, ada apa dengan film AAC sampai-sampai dibajak jauh sebelum di rilis?. Hingga ketika film ini dirilis pada 16 | kabari:
dalam tempo empat bulan.
tanggal 21 Februari, terjadilah pembludakan di bioskop-bioskop Indonesia. Film AAC terbilang fenomenal. Hanya dalam kurun waktu 3 minggu, film ini menarik hingga 1,7 juta penonton. Kemudian menembus 3 juta penonton hanya dalam waktu kurang dari satu bulan! Tentu jumlah ini akan terus bertambah mengingat minat untuk menonton film ini belum luntur. Angka tersebut sebenarnya sepadan, apalagi jika dibanding dengan uang 10 Milyar yang dikeluarkan MD Entertainment untuk membiayai film ini. Pencapaian jumlah penonton film AAC ini menyaingi film-film besar seperti “Nagabonar jadi 2” dan “Ada Apa Dengan Cinta?”(AADC). Seperti dilansir berbagai media, “Nagabonar Jadi 2” meraup 1 juta penonton dalam kurun waktu 36 hari. Sedangkan “AADC” meraih 4 juta penonton
www.KabariNews.com
Sebagian kecil kalangan ada yang kecewa dengan hasil adaptasi film ini, mereka beranggapan film ini tidak adaptif dan tidak sebagus novel aslinya. Namun terlepas dari semua itu, film AAC memang fenomenal dan bahkan mampu ‘memaksa’ Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menonton film ini. Jusuf Kalla menonton bersama sang istri dan beberapa menteri di XXI Plaza Senayan, sedangkan Presiden SBY menyaksikannya bersama para duta besar negara sahabat di Studio XXI EX dengan menyewa sekaligus 4 studio yang khusus menayangkan film AAC. Dikabarkan mantan presiden BJ Habibie dan istrinya sengaja datang dari Jerman hanya untuk menyaksikan film ini. Uniknya, baru film AAC saja yang mampu menarik penonton dari kalangan ibuibu pengajian. Bahkan tak sedikit yang memang datang secara rombongan dari kelompok pengajian tertentu. Jadilah suasana bioskop dipenuhi ibu-ibu. Seru juga ya. q (Chika) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31263
Untuk Saksikan Video Great Buffet, Silakan Klik KabariNews.com/?2660 www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 17
kabari: musik
AFGAN,
THE NEXT BIG THING?
T
AHUN 2008 INI MUNCUL SEORANG PENYANYI PENDATANG BARU YANG MEWARNAI BLANTIKA MUSIK INDONESIA. Afgan Syah Reza yang akrab dipanggil Afgan menggebrak chart-chart musik Indonesia dengan debut single yang berjudul “Terima Kasih Cinta”. Sekilas mendengar suara Afgan, akan terbayang pria-pria dewasa seperti Rio Febrian, Marcell atau Ari Lasso. Namun ketika melihat sosok mahasiswa tingkat 1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, tak ada yang menduga di balik wajahnya yang imut, ternyata tersimpan kekuatan suara yang mengagumkan. Menurut Afgan, menyanyi bukanlah hal yang baru baginya. Afgan tumbuh di lingkungan yang gemar mendengarkan musik. Ia bahkan sering tampil di kafe ataupun lounge ternama di Jakarta. Sebagai seorang penyanyi solo pria, pemuda kelahiran Jakarta, 27 Mei 1989 ini mampu membuat pendengarnya jatuh hati dengan suaranya yang teduh. Afgan telah merilis album pertama berjudul Confession No.1, terdiri dari 13 lagu beraliran Jazz, Soul, Pop dan R & B. Banyak musisi ikut menciptakan lagu untuk Afgan, mulai dari Bebi ‘Romeo’, Harry Budiman, Ibank ‘Element’, Deddy Dhukun, dan masih banyak lagi. Nama-nama besar itu tentu akan menambah “value” album Confession No.1. Afgan sendiri ikut menciptakan lagu dalam albumnya. Mengenai kemampuan olah vokal Afgan, hal ini sudah tidak diragukan. Banyak yang
18 | kabari:
berpendapat bahwa karakter vokalnya mirip Marcel. “Tanpa Batas Waktu”, lagu pembuka dalam album Confession No.1 berirama beat-up dengan campuran unsur techno dan groovy, sangat cocok untuk bergoyang. “Terima Kasih Cinta” yang merupakan lagu andalan Afgan memiliki makna yang dalam. Tak heran banyak yang jatuh hati dengan lagu ini. “Yang Kutau Cinta Itu Indah” adalah lagu duet bersama pemain sinetron cantik Nagita Slavina. Sentuhan orkestra dan alunan biola membuat duet ini terasa syahdu dan menggigit. Ada pula “Klise”, salah satu lagu kesukaan Afgan. Alunan groove dan R & B terasa pada lagu ini. Sedangkan Lagu “Biru” adalah tembang lawas milik Vina Panduwinata. Namun Afgan berhasil membawa warna baru pada lagu ini dengan karakternya sendiri. “Betapa Aku Cinta Padamu” terdengar jazzy dengan paduan bossas dan swing. Beberapa lagu mellow juga terdapat dalam album ini, seperti “Entah”, ”I.L.U.”, “Shanty Lussy” dan “Sadis”. Di album ini juga terdapat bonus track berjudul “My Confession”. Lagu berbahasa Inggris ini terdengar apik diiringi dengan dentingan piano. Konon gaya bernyanyinya terinspirasi oleh John Legend dan Stevie Wonder.
www.KabariNews.com
Secara keseluruhan, album ini berisi lagulagu yang memanjakan telinga. Nuansa jazz ditambah dengan liriknya yang kuat membuat Afgan patut diperhitungkan sebagai pendatang baru. Buktinya sehabis dirilis, lagu “Terima Kasih Cinta” langsung bertengger di peringkat pertama chart-chart lagu top 10 Indonesia. Bahkan diperkirakan nama pemuda berkacamata ini akan terus melambung dan akan setara dengan senior-seniornya, Marcell dan Glenn Fredly. q (Chika) Track List Confession No.1 1. Tanpa Batas Waktu 2. Terima Kasih Cinta 3. Klise 4. Entah 5. Yang Kutau Cinta Itu Indah (Featuring Nagita Slavina) 6. Hanya Ada Satu 7. Betapa Aku Cinta Padamu 8. Sadis 9. Shanty Lussy 10. I.L.U 11. Hilang Rasa 12. Biru 13. My Confession (Bonus track) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31262
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 19
kabari: musik
KONSER PERDANA AMRIK WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY Aksi Panggung “Jadul” Mengguncang San Francisco
N
AMA BAND WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY MEMANG BELUM BEGITU TERKENAL. Selain namanya terdengar aneh dan panjang, artinya pun tidak begitu jelas. Apalagi dengan dandanan “jadul” alias jaman dulu ala 70-an, terus terang saya agak sedikit ragu. Ragu akan kesuksesan konser dan kualitas musik mereka untuk telinga para penonton di San Francisco. Tapi saya langsung bangga begitu mendengar informasi bahwa band White Shoes ini merupakan satu-satunya band dari Indonesia yang dikontrak label musik Chicago Minty Fresh, dan juga satusatunya band Indonesia yang diundang dalam festival musik indie terbesar di Amerika Serikat yakni South By SouthWest di Austin, Texas. White Shoes yang terdiri dari Aprilia Apsari (vokal), Ricky Surya Virgana (kontra bass, cello, bass, vokal), John Navid (Dram, Vibes), Aprimela Prawidyanti (piano, viola, keyboards, vokal), Saleh Hussein (gitar elektrik, vokal), dan Yusmario Farabi (gitar
akustik, vokal), menyatakan bahwa musik mereka dipengaruhi oleh soundtrack filmfilm vintage Indonesia tahun 70-an, musik jazz tahun 30-an, dan harmoni musik pop 60-an. Awalnya dibentuk oleh pasangan Apsari dan Yusmario di tempat mereka mengajar di Insitut Kesenian Jakarta. Tahun 2002 Saleh mulai bergabung, menyusul kemudian Ricky, Aprimela dan John Navid pada tahun 2004. Nama band mereka diciptakan karena mereka sering memakai sepatu berwarna putih dan empat dari anggotanya adalah pasangan. Tahun 2005 White Shoes menelurkan album perdana lewat label studio Aksara, dan pada tahun 2007 mereka mengeluarkan album mininya berjudul Skenario Masa Muda. Akhirnya tidak lama kemudian, band White Shoes teken kontrak label independen ternama dari Chicago Minty Fresh. Dari sinilah titik awal mereka untuk go international. Jim Powers, Presiden Minty Fresh yang khusus datang ke San Francisco untuk melihat aksi panggung White Shoes sekaligus mengenal mereka secara pribadi berujar, “Sebetulnya iseng-
Banyak Artikel Tambahan dan Menarik? 20 | kabari:
www.KabariNews.com
iseng saja saya waktu itu browsing musik dan band-band dari Indonesia, setelah saya lihat White Shoes, saya langsung tertarik dengan mereka, menurut saya musik mereka itu sangat unik dan menarik juga catchy, penampilannya pun eksentris tapi sopan. Langsung saya kontak label Aksara dan hubungi manager mereka Indra Ameng mengenai ketertarikan saya untuk mengontrak mereka untuk label kami. The rest is history.” Ujar pria ramah berkacamata ini sambil tersenyum. Sehari sebelum manggung di panggung toko musik label independen ternama Amoeba dan klab musik indie pop The Make-Out Room, Kabari sempat berbincang sebentar dengan anggota white shoes. Ketika ditanya bagaimana perjalanan mereka ke Amerika, Ricky berujar, “Capek sih sudah pasti, tapi perasaan kita semua senang sekali. Bayangkan kita tuh semua (9 orang kru dan alat-alat musik) naik bis Greyhound dari Austin ke San Francisco, gara-gara ketinggalan pesawat. Untungnya pas disini kita dijemput
Klik www.KabariNews.com
[amerika]
oleh teman-teman Anak Negri Production dan atas kebaikan Bapak dan Ibu Konjen, kita menginap di Wisma sampai akhir kunjungan kita di San Francisco.” sembari duduk disamping Aprimela, istrinya. Pasangan yang sudah memiliki dua anak ini menambahkan, “Kami senang sekali dan bersyukur karena diundang main di San Francisco oleh anak-anak Indonesia, benar-benar suatu kehormatan. Harusnya kita juga tampil di New York, kita diundang oleh pihak Mercury Lounge dan sudah ditetapkan tanggal mainnya (sebuah klab musik ternama, red.). Namun, sayangnya kita tidak punya duit lebih untuk membeli tiket pesawat dan ongkos penginapan. Bagusnya pihak Mercury Lounge bersedia menunggu kita lagi di lain waktu untuk manggung.” Drama lainnya adalah urusan visa yang dialami oleh Saleh, walaupun sempat mengunjungi kota Austin, namun ia tidak sempat ikut tampil dengan anggota bandnya karena telat. Pria yang murah senyum ini berkata, “Ya gimana, mungkin karena nama lengkap saya Saleh Hussein dan lahir di Jeddah. Saya tidak diberi visa langsung, padahal saya sudah menjelaskan berkali-kali bahwa saya adalah musisi yang diundang main musik di Austin. Sebalnya lagi, semua surat-surat dari pihak Aksara maupun festival SXSW, tidak berpengaruh. Tidak lama kemudian saya tahu bahwa nama saya masuk daftar imigrasi, bahkan FBI, entah buat apa. Akhirnya saya mengontak teman saya orang Indonesia yang punya koneksi kantor Duta Besar Indonesia di Washington D.C dan dengan pemerintah Amerika, akhirnya nama saya pun enggak jadi kenapa-kenapa.” ujar pria hitam
penampilan White Shoes. Terutama aksi sang vokalis utama, Sari, yang dengan suara merdunya sering menggoyang pinggulnya sambil mengibasibas kipas. Ia juga berujar kepada penonton, “Excuse our English. We hope we entertain you tonight.”
”One of 12 acts to watch at SXSW 2008!” -Billboard Magazine ”One of the best bands on Myspace” -Rolling Stone Magazine ”A deliciously anachronistic sound” -TIME Magazine ”One of the 25 Most Crushworthy Bands of 2006-The Best Indie Pop Band from Indonesia Ever” -All Music Guide manis ini lega. Malamnya, mereka manggung di klab The Make-Out Room, dengan pertunjukkan band pembuka Foxtail Summersault. Tidak disangka tiket terjual habis, dan suasana klab yang tadinya hening tibatiba penuh dengan orang-orang yang ingin melihat band White Shoes bermain. Walaupun lebih dari 75% pengunjung adalah masyarakat Indonesia, namun banyak juga orang-orang lokal yang antusias ingin menonton band White Shoes. Malam itu semua benar-benar terpikat dengan
kehabisan majalah?
Sekitar sejam lamanya White Shoes menghibur penonton. Meski kebanyakan lagunya terdiri Bahasa Indonesia, ada juga beberapa yang berbahasa Inggris. Saat White Shoes menyanyikan lagu-lagu seperti “Senandung Maaf”, “Sabda Alam”, “Tentang Cita”, “Pelan Tapi Pasti”, “Windu & Defrina”, “Topstar”, dan “Kapiten dan Gadis Desa” banyak penonton Indonesia yang ikut menyanyi. Lalu saat lagu-lagu bahasa Inggris termasuk “Runaway Song” dan “Brother John” dinyanyikan, giliran penonton bule yang berdendang seru. Konser akhirnya ditutup dengan lagu baru andalan mereka berjudul “Aksi Kucing”. Semua penonton Indonesia maupun bule ikut mendendangkan bagian dari lagunya yang berbunyi “Meong-Meong” atau “Meow-Meow” sembari berjoget. Sebelum konser selesai, John sempat mempertontonkan kebolehannya menggebuk dan bersolo drum ala Ringo Starr. Kontan penonton bertepuk tangan dan mengelu-ngelukan John. Di penghujung pertunjukan, banyak yang bilang “They’re awesome!” dan “They Kicked Ass!”. Akhirnya, semua pulang dengan hati senang karena suguhan musik yang tak terlupakan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini mereka akan kembali tampil mengguncang Amerika! q (Inna) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31278
Klik KabariNews.com, Klik E-Magazine
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 21
[indonesia]
kabari: buku
LAGAK JAKARTA: 100 ‘TOKOH’ YANG MEWARNAI JAKARTA
M
EMBACA JUDULNYA, LAGAK JAKARTA: 100 TOKOH YANG MEWARNAI JAKARTA, TENTU YANG TERBAYANG ADALAH TOKOHTOKOH TERKENAL SEPERTI PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO, MANTAN GUBERNUR DKI JAKARTA SUTIYOSO, ATAU ARTIS-ARTIS IBUKOTA. Padahal, tokoh-tokoh yang dimaksud adalah para korban banjir, tukang ojek, nenek-nenek pengajian, pedagang kerak telor, preman, timer, banci lampu merah, hansip, pengurus kuburan, maling besi, penjual VCD bajakan sampai kucing kampung ! Dengan cerdasnya, Benny Rachmadi dan Muhammad Misrad (biasa dipanggil Beny dan Mice) penulis sekaligus kartunis buku ini mengungkap tokoh-tokoh paling realis penyemarak kota Jakarta. Tengoklah sudut-sudut kota Jakarta, maka tokoh-tokoh tersebut dengan mudahnya kita temui. Yang menarik dari buku ini adalah para tokoh tersebut dikemas dalam karikatur lucu
Judul Buku Penulis / Kartunis Penerbit Cetakan Tebal 22 | kabari:
dan dengan deskripsi yang benar-benar kocak, satir namun cerdas. Meski isinya didominasi oleh karikatur, tetapi Benny & Mice mencoba mendeskripsikan tokohtokoh tersebut dengan unik dan dijamin mengundang tawa pembaca.
tengil, tapi juga pantang menyerah. Selain buku 100 ‘Tokoh ‘Jakarta Yang Mewarnai Jakarta, Benny & Mice telah menerbitkan buku Lagak Jakarta Edisi koleksi Jilid I & II yang berisi kumpulan karikatur mereka dari tahun 1997 – 2007.
Bukan itu saja, buku ini juga menyelipkan beberapa cerita yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari, seperti seorang pengemis yang menggunakan akal cerdik demi mendapatkan uang. Ada pula penipuan-penipuan yang kerap terjadi di jalanan. Cerita-cerita dalam buku ini sungguh menohok.
Lagak Jakarta: 100 Tokoh Yang Mewarnai Jakarta merupakan buku yang patut dinikmati. Selain menghibur, buku ini mengajak kita untuk melihat mereka yang selama ini ada di sekitar kita tapi seolah terlupakan. q (Chika)
Benny dan Mice adalah duo kartunis yang gambar-gambarnya selalu tampil di komik strip berjudul “Benny & Mice” di harian Kompas setiap hari minggu. Ide-ide mereka selalu segar dan menggelitik serta kerap menyentil masalah-masalah sosial dengan segala gejalanya. Komik strip ini cukup menarik perhatian, apalagi dua tokoh dalam “Beny & Mice” ini digambarkan sebagai sosok pemuda kocak, sok tahu,
: Lagak Jakarta: 100 ‘Tokoh’ yang Mewarnai Jakarta : Benny Rachmadi & Muhammad Misrad : Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta : Januari 2008 : 160 Halaman www.KabariNews.com
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31203
Mortgage Perlu refinance atau mau beli rumah, lebih dari 50 lenders dan investors dapat memberi pinjaman.
(800) 281 6175
CA Dept of Real Estate, # 01439375
Mau dapat Iklan Gratis di Kabari, Email 6@KabariNews.com MAU SHARE KANTOR DI SAN FRANCISCO, STARTS AT $ 99.00/MONTH, EMAIL 1@KABARINEWS.COM
http://www.KabariNews.com/?2573
Untuk Video dan info lebih lanjut, silakan Klik KabariNews.com/?31222
Untuk Informasi Asuransi Kesehatan, Klik Disini http:// www.KabariNews.com/?2545 www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 23
kabari: seni
TEATER TRADISI MISS TJITJIH Sebuah gapura bergaya ukiran Sunda dengan tulisan “Gedung Pertunjukan Miss Tjitjih” berdiri tegak di pinggir Jalan Jenderal Soeprapto, Jakarta Pusat. Gapura itu menjadi semacam ‘ucapan selamat datang’ bagi para penggemar pertunjukan Miss Tjitjih. Siapa sebenarnya Miss Tjitjih?
N
YI TJITJIH ADALAH PEMAIN SANDIWARA SUNDA BIASA YANG LAHIR DI SUMEDANG. Meski multitalenta, bisa akting, nyiden dan jaipong sekaligus, secara keseluruhan permainan Nyi Tjitjih di pentas tergolong biasa saja. Grup sandiwara Sunda tempat ia bergabung pun bukan grup terkenal tapi grup biasa saja. Perjalanan hidup Nyi Tjitjih mulai berubah saat rombongan sandiwara keliling Opera Valencia pimpinan Abu Bakar Bafaqih bertemu dengan kelompok sandiwara Sundanya Tjitjih. Bafaqih, seniman tonil keturunan Arab kelahiran Bangil Jawa Timur amat terpesona dengan permainan Nyi Tjitjih ketika itu. Ia lalu mengajak Nyi Tjitjih bergabung dengannya. Sejak bergabung dengan Opera Valencia karier Tjitjih mulai berkibar, bahkan namanya menjadi lebih terkenal ketimbang nama grupnya sendiri. Akhirnya, opera Va-
24 | kabari:
lencia berubah menjadi “Miss Tjitjih Toneel Gezelschap” atau Miss Tjitjih saja. Sejak ganti nama, grup sandiwara ini semakin terkenal saja. Setiap kali kali mereka pentas pasti penonton membludak. Sejak tahun 1928, perkumpulan Miss Tjitjih menetap di Batavia tepatnya di sebelah bioskop Rivoli, Kramat Raya. Mereka juga memiliki jadwal tetap untuk mengadakan pertunjukan di Pasar Baru hingga Pasar ini tutup tahun 1936. Nyi Tjitjih meninggal dunia pada usia 28 tahun pada tahun 1936. Grup sandiwara Miss Tjitjih sangat terpukul atas kepergiannya, tapi Bafaqih dan teman-temannya meneruskan perjuangannnya dalam melestarikan kesenian Sunda. Setelah itu mereka pindah ke daerah Muara Angke. Sekitar 15 belas tahun kemudian
www.KabariNews.com
mereka pindah lagi ke daerah Cempaka Baru hingga sekarang. Pada tahun 1997 gedung ini sempat habis terbakar tapi kemudian dibangun kembali lebih bagus dan diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Nyi Tjitjih memang membawa andil besar dalam grup ini. Dialah yang berinisiatif mengganti dialog pertunjukan Miss Tjitjih menjadi bahasa Sunda dari sebelumnya bahasa Melayu. Kini, bahasa dialog yang dipakai mengalami pergeseran kembali
menjadi campuran bahasa Sunda-Betawi. Ini semua dilakukan hanya agar Miss Tjitjih dapat diterima semua kalangan, karena bahasa Betawi relatif sama dengan bahasa Melayu.
itu sendiri, tapi saya sendiri tidak tahu bagaimana caranya” kata Mang Esek, salah satu pemain senior di Miss Tjitjih.
Kini Miss Tjijih hanya berpentas dua kali dalam sebulan, yakni setiap Sabtu malam minggu pertama dan ketiga setiap bulannya. “Kita tidak menutup mata, bahwa sekarang penonton Miss Tjitjih sudah sangat jauh berkurang, saat ini jika hanya mengandalkan label tradisi saja tidak cukup, Miss Tjitjih perlu dikemas sedemikian rupa sesuai tuntutan jaman tapi tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur tradisi Sunda demi menghidupi kesenian
Sejak dua puluh tahun terakhir, pertunjukan Miss Tjitjih banyak mengambil tema-tema horor. Tengok saja judul-judul yang sangat sering mereka mainkan ini, Kuntilanak Warung Doyong, Si Manis Jembatan Ancol dan Beranak Dalam Kubur.
Pasang iklan baris
Real Estate
di Kabari... mulai 25$ saja... Lebih dari 1 Juta rumah di website dari West sampai East Coast. Klik www.InteroSF.com Intero Real Estate, CA Dept of Real Estate, # 01439375 Mau bikin
n GRAPHIC DESIGN n LOGO n BROCHURE email ke 1@KabariNews.com http://www.KabariNews.com/?2572
Pertunjukan Miss Tjitjih dimulai pukul delapan malam dengan tiket seharga sepuluh ribu rupiah. Gedung pertunjukan-
BUSINESS FOR SALE: ASIAN FOOD MART IN STILLWATER, OK. LOCATED WITHIN WALKING DISTANCE FROM OKLAHOMA STATE UNIVERSITY. ESTABLISHED IN 1993 BUILDING RENT $ 1,275/MONTH. REVENUE $ 300 K/ YEAR. BUSINESS ASKING PRICE $ 75,000 OBO, INVENTORY EXTRA, CALCULATED AT COST.
CONTACT NINA AT 405 372 5047. SERIOUS BUYER ONLY. Mau sewa APARTMENT di SAN FRANCISCO (3 bulan atau long term)?, 1@KabariNews.com
Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31270
GRATIS...WEBSITE DESIGN tanpa harus beriklan di Kabari, 1@KabariNews.com.
Buka Bisnis di Amerika? Apply greencard melalui EB5 immigration law. Info: 8@KabariNews.com
April Insurance Agency LEBIH DARI 100 PERUSAHAAN ASURANSI (mobil, kesehatan, rumah, bisnis)
FREE VIDEO PRODUCTION FOR YOUR BUSINESS IN L.A. HOW? contact 1@KabariNews.com
April Insurance Agency, CA Dept of Insurance # 0659943 since 1984
CREATIVE GALORE,etc
Perlu Pinjaman Bisnis??
We specialize with unique & exquisite flower arrangements for all kind of occasions
Perlu jasa penerjemah
BAHASA INDONESIA-INGGRIS? Hubungi Peter 415-812-2414
nya dijamin mirip bioskop, berpendingin udara dan bangkunya empuk. Mang Esek kemudian berpromosi, “Pokoknya meski tema yang kami bawakan horor, dijamin deh isinya enggak melulu horor tapi malah lucu-lucuan, makanya ayo nonton Miss Tjitjih”. Iya deh Mang q (Yayat)
Phone: 951-966-8925 Website: www.creativegaloreetc.com
Telpon: 415 242 8100
hubungi
800-281-6175 CA Dept of Real Estate, #01439375 Untuk Info, Klik KabariNews.com/?2560
Foto-Foto Flower Arrangements by Nona, Klik KabariNews.com/?2494 www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 25
kabari: jajanan
MIITEM,
HITAM TAPI NIKMAT
Apa yang terlintas di benak anda begitu mendengar nama “Mi item”? Tentu yang terlintas adalah mie berwarna hitam. Lalu anda akan bertanya-tanya, bagaimana rasa mie yang berwarna hitam? spaghetti tersebut disajikan dengan saus tinta cumi secara terpisah, sehingga tentunya akan lengket di gigi. Sedangkan Miitem, pencampurannya dilakukan saat mie masih dalam berbentuk adonan, sehingga tak perlu kuatir lengket atau gigi menjadi hitam.
B
ERWARNA HITAM KARENA MIE INI DICAMPUR DENGAN TINTA CUMI DAN DAGING CUMI YANG DIHALUSKAN DALAM PENYAJIANNYA. Sebenarnya mie jenis ini bukan hal baru dalam dunia kuliner. Di Italia juga ada restoran yang menjual spaghetti berwarna hitam. Hanya saja,
26 | kabari:
Miitem merupakan hasil kreasi William Wongso, pakar kuliner, yang kemudian menjadikannnya sebagai menu utama restoran Miitem yang dikelola kedua anaknya, Tia Wongso dan Olivia Wongso. Dalam mengelola restoran ini, mereka juga dibantu oleh seorang partner, Budi Santoso. Kenapa dinamakan Miitem, Budi menjelaskan bahwa nama ini merupakan pilihan William Wongso, mulai dari
resep hingga nama Miitem. Nama Miitem sendiri terasa lebih mudah dilafalkan dan punya ciri khas. Selain berbau Indonesia, nama Miitem mewakili menu yang disajikan. Berhubung mie ini tidak ‘umum’ dan barangkali cuma satu-satunya, bahan-bahan dasarnya pun diproduksi sendiri dan langsung dipasok ke restoran Miitem. Racikan Miitem beserta bumbunya merupakan temuan William dan beberapa pakar kuliner lainnya. Menu andalan di restoran Miitem adalah Miitem Aglio Olio Peperoncino yang disajikan dengan tumisan bubuk cabe dan bawang putih, dicampur minyak zaitun, kemudian ditambah potongan chicken
www.KabariNews.com
cajun, sehingga rasanya lebih gurih. Miitem-nya sendiri terasa kenyal dan tidak amis. Pertama kali melihat mie yang berwarna hitam, mungkin tidak membangkitkan selera makan. Namun ketika mencicipi Miitem Aglio Olio, perpaduan rasa cumi dan bawang putih serta minyak zaitun demikian menyatu, sehingga rasanya begitu ‘nendang’. Restoran Miitem pertama kali buka di daerah Kemang, tepatnya Kemang Food Festival pada 15 September 2006. Selanjutnya pada Desember 2007, Miitem membuka cabang di Plaza Indonesia. Desain restoran Miitem didominasi oleh warna hitam, sesuai dengan nama Miitem.
[indonesia]
Ada beberapa perbedaan antara Miitem di Kemang dan di Plaza Indonesia. Budi mengatakan menu di Plaza Indonesia lebih bervariasi karena mengikuti selera pasar, dengan menyediakan juga sandwich, salad, grilled steak, serta dessertnya yang variatif. Sedangkan di Kemang lebih konsentrasi pada Miitem. Di Kemang Food Festival, Miitem disajikan dengan kotak dari karton. Konsep penyajian ini mirip penyajian ala Chinese restoran di Amerika Serikat untuk makanan yang dibawa pulang atau takeaway. Restoran Miitem juga menjamin tidak menggu-
nakan MSG maupun pewarna makanan dalam menyajikan menu. “Untuk warna mie, kita tidak menggunakan pewarna makanan.” Selain menyediakan Miitem, disini juga tersedia miitem pink dan miitem white. “Untuk Miitem Pink kita memakai bahan dasar bit (beetroot) dan daging cumi, sedangkan untuk Miitem White kita hanya memakai daging cumi, sehingga warnanya natural.” Harga makanan di sini bekisar 20 ribu hingga 100 ribu. Rencananya, Miitem akan membuka cabang di Citywalk, Sudirman. Penasaran dengan Miitem? Langsung saja ke Kemang Food Festival atau
Plaza Indonesia. q (Chika) Miitem Kemang Food Festival Jl. Kemang Raya no. 19C Wmiitem Plaza Indonesia, Lt. 3 #117,
www.KabariNews.com
117A Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30 Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31261
kabari: #15, mei 2008 | 27
kabari: fotograďŹ
IBU SUMARSIH, 10 TAHUN MENANTI JAWABAN
S
ORE ITU MATAHARI MASIH TERASA SEDIKIT PANAS. Belasan orang berjajar menghadap ke arah Istana Negara, Jakarta. Semuanya mengenakan pakaian serba hitam dan berpayung hitam. Mereka adalah para keluarga korban kejahatan HAM di masa orde baru berkuasa. Tak ada suara-suara lantang dari corong, tak ada yel-yel pemompa semangat, mereka hanya berdiri diam sambil memandang Istana Negara yang berdiri angkuh. Seorang Ibu dengan rambut yang memutih dan wajah bergurat keriput masih terlihat semangat berdiri, memegang payung menghalau terik matahari sore itu. Wanita tegar itu bernama Sumarsih. Sepuluh tahun lalu anaknya, Wawan, tewas menjadi martir dalam peristiwa Semanggi November 1998. Kematian putranya menjadikan bara api dalam dada Ibu ini. Dia akan terus berdiri, melawan dan menuntut pemerintah agar segera menggelar pengadilan HAM Ad-Hoc bagi para pelaku kejahatan HAM. Inilah bentuk cinta seorang ibu yang tak gentar melawan walau tembok besar menghadang. q (Alfan) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31267
[indonesia]
mailing list sign up
“Ingin dapat Artikel Menarik lewat Email Setiap Minggu? Klik Mailing List Sign Up di http://www.KabariNews.com
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 29
kabari: edukasi
DENGAN AMAZINGEDU,
MATEMATIKA JADI MENARIK! Coba sebut satu produk buatan Indonesia yang ada di 50 negara? Tidak ada kan? Amazingedu akan melakukannya dalam sepuluh tahun ke depan!
ICT Award (APICTA) di Macau, 2-5 November 2006 yang diikuti 16 negara, Amazingedu meraih Merit Award kategori Education and Training. Yang fenomenal, Amazingedu berhasil masuk sebagai finalis E-Learning World Summit Award 2007 dari 89 negara peserta.
U
CAPAN OPTIMIS ITU KELUAR DARI MULUT HARRY SUDIYONO CANDRA, MARKETING DIRECTOR PT. PESONA EDUKASI, PERUSAHAAN PEMBUAT SOFTWARE PENDIDIKAN AMAZINGEDU ATAU PESONAEDU. Software yang baru ada versi Matematika dan Fisikanya itu kini telah diekspor ke 23 negara. Penghargaan yang diraih pun tak main-main. Di tingkat nasional, Amazingedu menyabet gelar software pendidikan terbaik dua kali berturut-turut 2006 dan 2007 dari Departemen Pendidikan Nasional. Lalu pada ajang Asia Pacific 30 | kabari:
Sederet prestasi tersebut menebalkan keyakinan, dunia IT Indonesia tidak sedemikian tertinggal seperti diberitakan selama ini. Amazingedu memang memukau. Konten software ini berupa kombinasi antara animasi dan pelajaran itu sendiri. Tidak kurang ada 1.500 halaman animasi dalam seluruh paket software Amazingedu. Setiap halaman dibuat sedemikian menarik dan interaktif. Jika melihat tampilan software ini, dijamin para siswa akan enjoy, sekalipun awalnya tidak menyukai pelajaran Fisika atau Matematika. Software ini diorientasikan membantu
www.KabariNews.com
para guru dalam mengajar mata pelajaran Matematika dan Fisika, dua mata pelajaran yang kerap menjadi momok bagi siswa. Dalam prakteknya, software ini digunakan dalam sebuah ruang kelas dengan alat bantu proyektor. lalu siswa menyaksikan layar proyektor sembari mendengarkan penjelasan guru. Tak pelak, tampilan animasi warna-warni yang menarik membuat para siswa dan guru senang. Apalagi software ini interaktif, siswa atau guru dapat menekan salah satu tombol yang tersedia untuk mencari berbagai contoh soal lain. Mengenai sejarah pembuatan Amazingedu, Harry Sudiyono Candra mengungkapkan, “Pada waktu itu awal 1986, kami bertiga yakni saya, Pak Bambang Yuwono, dan Pak Suyanto, kepikiran berbisnis di bidang IT. Tapi apa yang cocok? Berhubung kami memang senang dan berangkat dari dunia pendidikan, akhirnya kami memutuskan membuat software pendidikan.� ujarnya mengawali wawancara. Sejak itu mereka bertiga mulai mengkonsep, mendesain, dan berusaha
[indonesia]
sekuat tenaga mencari modal. “Modalnya tergolong besar, kita harus bayar animator, script writer, programmer, belum lagi biaya riset dan penyusunan bahan” katanya geleng-geleng kepala. Mereka betul-betul mempertimbangkan setiap detail software ini, agar saat diluncurkan nanti tampil sempurna. Dan demi kesempurnaan itu, software ini baru selesai tahun 2001 atau 15 tahun kemudian. Hasilnya? Luar biasa! Ketika Kabari mengutak-atik lembar demi lembar Amazingedu, formatnya sungguh menarik, mendekati sempurna malah. “Terus terang ini bukan hasil yang paling sempurna, kami ingin terus mengembangkannya ” kata Harry merendah. Memang perlu kerja keras untuk mengenalkan Amazingedu kepada masyarakat. Tapi pelan tapi pasti, Amazingedu berhasil menarik perhatian orang. Apalagi sejak versi internasionalnya juga diluncurkan, banyak sekolah-sekolah bertaraf internasional menggunakan software ini, seperti Jakarta International School. “Saat ini bahkan kami sudah deal dengan puluhan sekolah di Brunei Darusalaam dan Singapura untuk memakai software kita.” kata Harry bangga. Pengalaman yang tak mungkin dilupakan Harry adalah saat ia mempresentasikan Amazingedu dalam sebuah simposium ilmiah di Jakarta yang dihadiri para pakar, termasuk seorang profesor peraih nobel fisika asal Stanford University, AS. Waktu itu ia hanya diberi waktu tujuh menit, “Bayangkan, cuma tujuh menit! Kesempatan itu persis diberikan setelah sang profesor peraih nobel itu berbicara. Banyak yang mengernyitkan dahi, apa sih Amazingedu?
classified
halah paling jualan doang nih, mungkin begitu kata orang ketika melihat saya ke podium, saya sendiri sempat deg-degan dan sedikit pesimis,” katanya mengisahkan. Namun semuanya tenyata di luar dugaan. Setelah menyelesaikan presentasinya, seluruh peserta bertepuk tangan riuh memberi aplaus. Bahkan sang professor itu menghampiri dan mengucapkan selamat kepada Harry. Ia juga mengundang Harry datang ke hotel tempat ia menginap. “Dia bilang kepingin beli!” ujar Harry setengah berteriak. “Meski cuma beli satu biji, kami benarbenar bangga. Kenapa? Lha wong profesor peraih nobel saja sudah bilang oke banget kok software kita, kami jadi tambah yakin untuk maju terus pantang mundur!” papar Harry. Suatu kali pernah datang pula seorang pengusaha IT dari India menemui Harry dan berniat membeli hak cipta software ini. Kontan Harry dkk menolak, “Dia bilang begini, I have one million dollar in my pocket, what price to buy your company and copyright? Saya jawab pendek saja, Sorry, I’m not selling it. But I want this (software-red)
use in around India.” kata Harry. Lucunya, demi mengenalkan Amazingedu kepada dunia internasional, Harry sampai perlu membuka kantor pemasaran di Singapura. “Ini supaya dunia internasional lebih percaya sama kita, bahwa produk kita memang bonafid.” ujarnya tersenyum. Kini, Amazingedu tersedia dalam 9 paket dengan mata pelajaran matematika dan fisika, mulai dari kelas 1 SMP sampai kelas III SMA. Dan di tengah ketertinggalan kita, ternyata masih ada Amazingedu yang membuat bangsa ini masih bisa berjalan dengan kepala tegak menuju persaingan global. Salut! q (olva) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31256
Gratis Iklan Baris untuk Jual/Beli Barang? Klik Classified di www.KabariNews.com
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 31
Sayangilah
kabari: kesehatan
Wajah !
TIPS MENJADIKAN WAJAH CANTIK ALAMI Pertama kali berjumpa dengan seseorang, otomatis yang dilihat adalah wajahnya. Maka dari itu, memelihara kesehatan dan kecantikan kulit wajah penting sekali. Dengan wajah yang segar dan sehat, kepercayaan diri jadi kuat. UNTUK MENDAPATKAN KULIT YANG SEHAT, TIDAK SELALU HARUS PERGI KE SALON KECANTIKAN DAN MENGELUARKAN BIAYA YANG TINGGI. Hidup disiplin, makanan yang terjaga, membersihkan kulit secara teratur, akan membantu untuk mendapatkan kecantikan alami.
Makanan Sehat Hindari atau kurangi makanan yang bisa menyebabkan wajah berjerawat dan kulit muka berminyak. Contohnya coklat, kentang goreng, pizza, dan minuman soda. Banyak makan sayuran dan buah-buahan akan mendukung untuk memiliki kulit yang sehat. Buah-buahan yang mengandung banyak vitamin, menyehatkan kulit.
Olahraga dan Minum Air Putih Mengkonsumsi air putih minimal delapan
gelas sehari dan berolahraga teratur dapat mempengaruhi kesehatan kompleksi kulit wajah. Kelancaran darah yang lebih tinggi bisa memberikan kecerahan terhadap wajah. Olahraga dan minum air putih yang banyak membuat badan lebih fit dan enerjik serta mengurangi stress.
Lindungi dari Matahari Penting sekali untuk melindungi wajah dari sinar matahari. Oles wajah dengan krim sunscreen atau sunblock. Kelebihan sinar matahari terhadap kulit muka, bisa menyebabkan keriput dini, kanker kulit, kerusakan kulit, kulit terbakar memerah, dan bahkan mengakibatkan bibir kering. Untuk mencegah kerusakan-kerusakan tersebut, pakai krim sunscreen dengan kekuatan SPF 15 atau lebih.
Cuci Muka Sebelum Tidur Biasakan bersihkan wajah sebelum tidur. Jangan sampai tidur dengan wajah kotor dengan make-up. Pilih sabun muka yang cocok. Setelah membersihkan muka dengan sabun, oles krim moisturizer.
Tidur yang Cukup Jika tidur cukup, 8 jam setiap malam, bangun pagi badan terasa segar. Tidur yang cukup bisa menambahkan energi dan otomatis wajah akan cerah bebas dari lingkaran hitam dibawah mata.
Berhenti Merokok Merokok bisa menyebabkan kulit wajah berkeriput dini dan menghitamkan kulit bibir, dan bahkan membuat gigi kuning. Racun yang terkandung di dalam asap rokok bisa merusak kesehatan paru-paru dan orang di sekitar kita. q (Inna) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31199
Tanpa harus beriklan di Kabari. email ke 1@KabariNews.com
Gratis: Website Design 32 | kabari:
Sekali minggu, gunakan masker muka yang cocok bagi tipe kulit dan biarkan selama kurang lebih 15 menit. Masker muka mampu menyerap kotoran-kotoran lama yang menempel di kulit muka dan mengecilkan pori-pori. Selalu gunakan air hangat untuk membilas muka, air panas bisa mengeringkan kulit.
www.KabariNews.com
[indonesia]
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 33
kabari: sana sini
Wanita Perjuangan Dua
Anna Anna Marie Marie Jarvis Jarvis
Tegar
Julie Ward Howe
I remember my motherʼs prayers and they have always followed me. They have clung to me all my life. —Abraham Lincoln
D
I SELURUH DUNIA SEJAK DULU HINGGA KINI, SETIAP ORANG DARI BERBAGAI BANGSA DAN BUDAYA MERAYAKAN DAN MEMPERINGATI HARI IBU. Bagaimana awal mula peringatan Hari Ibu ini?
Peringatan hari Ibu dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1900-an yang diprakarsai oleh Julie Ward Howe dan Anna Marie Jarvis. Dua wanita ini dengan gigihnya memperjuangkan sebuah hari penghormatan terhadap para Ibu. Ann Maria Reeves Jarvis, Ibunda dari Anna Marie, adalah seorang aktivis sosial di masa Perang Saudara Amerika (American Civil War). Ann Maria mengepalai sebuah tim medis wanita yang menolong dan mengurusi keperluan kesehatan para tentara dari kedua belah pihak. Beliau juga mengorganisasi pertemuan-pertemuan sosial bagi para Ibunda tentara-tentara dari pihak Utara maupun Selatan. Setelah itu, Anna Marie aktif mempromosikan “Hari Ibu” terutama mengenai isu pentingnya peran seorang Ibu bagi
34 | kabari:
para tentara. Anna Marie akhirnya meninggal dunia pada tahun 1905. Sang putri, Anna Marie, mengadakan sebuah upacara peringatan terhadap sang Ibunda di kota Grafton, West Virgina pada tanggal 12 Mei 1907. Tidak lama kemudian, Anna Marie dan Julia Ward Howe bekerja sama dan berjuang untuk mengkampanyekan “Hari Ibu” sebagai hari libur nasional. Anna Maria lahir di Webster, Kawasan Taylor County di bagian West Virginia pada tanggal 1 Mei 1864. Beliau lahir dari pasangan Anne Marie dan anak kelima dari sebelas anak. Sejak kecil ia benar-benar terinspirasi untuk “melahirkan” Hari Ibu. Suatu ketika di dalam kelas saat sang ibunda Mrs. Anne Marie sedang mengadakan pelajaran “Mothers of the Bible” dan mengumandangkan sebuah doa, “I hope that someone, sometime will found a memorial mothers day commemorating her for the matchless she renders to humanity in every field of life. She is entitled to it.”
www.KabariNews.com
Anne Maria tidak pernah bisa melupakan doa tersebut. Ketika ibundanya wafat tahun 1905, ia mengumandangkan doa Hari Ibu ciptaan sang ibunda dan menambahkan sebuah perjanjian de-ngan berkata, “..by the grace of God, you shall have that Mother’s Day.” Setelah itu tekad sang putri Anna Marie untuk mencetuskan Hari Ibu semakin bulat
dan serius. Apalagi ia juga melihat perilaku anak-anak remaja dan dewasa terhadap orangtua di Amerika Serikat sangat lalai. Tahun 1907, Anna Maria memulai kampanye agresif dalam pencetusan ide Hari Ibu. Bekerja sama dengan para pendukungnya, Anna Maria menulis ratusan surat berisikan tentang pentingnya memperingati Hari Ibu sebagai hari raya Nasional, terhadap pejabat-pejabat tinggi pemerintah dan pengusaha kaya, termasuk filantropis Philadelphia bernama John Wanamaker. Anna Maria yang pintar berpidato, menggunakan segala cara demi mempromosikan tujuannya. Dua tahun peringatan meninggalnya sang Ibunda Anne Marie, sang putri Anna Maria mengadakan sebuah penghormatan terhadap ibunya di Andrews Methodist Church. Setahun kemudian, peringatan Hari Ibu dirayakan di kota Philadelphia, dimana Anne Marie tinggal. Dan pada tahun 1909, sebanyak 45 negara bagian di Amerika Serikat termasuk Puerto Rico, Hawaii, Canada, dan Mexico memperingati Hari Ibu sebagai hari raya nasional. Sebagai tradisi yang dicetus oleh Anne Marie, pada Hari Ibu banyak orang yang memakai bunga anyelir berwarna merah yang merupakan bunga favorit sang ibunda Anne Marie. Bunga Anyelir berwarna putih kemudian dimaknai sebagai penghormatan terhadap para ibu yang sudah meninggal. Pada tahun 1911, Hari Ibu dirayakan dan diperingati di hampir seluruh Negara bagian Amerika Serikat. Dan pada tahun 1914, Presiden Woodrow Wilson mengesahkan undang-undang tentang hari ibu. UU itu menetapkan Hari Ibu jatuh pada hari Minggu kedua bulan Mei dan menjadi hari libur nasional. Negara bagian West Virginia, tepatnya di kota Webster di kawasan Taylor County terdapat sebuah museum Anna Maria Jarvis, dimana tempat ia lahir, yang anda bisa kunjungi. Untuk lebih lengkapnya, lihat situs www.annjarvishouse.com Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31266
Untuk Informasi Asuransi Lebih Lanjut Klik http://www.KabariNews.com/?2544
stats:
[amerika]
6568 Emails sent every week
36,148 Unique Visitors for KabariNews.com, April 2008
Jumlah visitor www.KabariNews. com bertambah dua kali lipat sejak bulan April 2008! Terimakasih bagi pembaca Kabari yang setia mengunjungi website kami.
203 Videos and 109,873 YouTube Viewers since August 2007 Over 30 Countries of Indonesians have
Kabari Multimedia: Kabari Magazine, Kabari E-Magazine, Kabari E-Zine, Kabari Video, Kabari SlideShow, Kabari Podcasting, Kabari Power Point, Kabari Jodoh, Kabari Community, Kabari U.S.A., Kabari International.
Your Ad = Unlimited Indonesians + Worldwide. How? Kabari E-Magazine, a Digitized Magazine at KabariNews.com
Advertise in Kabari, starts at $ 25.00, You can pay Monthly and After Distribution.
800 281 4134
FREE WEBSITE,
FOR BUSINESS ONLY (INCLUDING DESIGN AND HOSTING)
@ $500 VALUE
1 4434
CALL NOW 800 78 www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 35
kabari: sana sini
[amerika]
DARI KLEENEX, Q-TIP, SAMPAI WHITE OUT Syahdan, Mbak Jujuk, seorang pendatang baru Indonesia di Amerika, mengeluh soal kata-kata Inggris Amerika. Itu terjadi sewaktu ia membeli barang kebutuhan sehari-hari di toko atau saat nonton acara televisi. “Jujur saja, mulanya bikin mumet,” katanya. Kleenex
M
BAK JUJUK BUKANNYA TIDAK PERNAH BELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA. Gurunya kebanyakan mengajar tenses dan grammar. Dan kata-kata Inggris Amerika yang membuatnya pusing itu tidak pernah diterangkan, apalagi disebut. Soal kemampuannya berbahasa Inggris, Jujuk mengaku “little-little sih I can”. Di Indonesia, semua minuman mineral kemasan, disebut Aqua. Padahal, Aqua adalah merek dagang. Minuman mineral kemasan di Indonesia puluhan mereknya. Contoh lain, teh botol untuk semua minuman teh kemasan botol. Baygon untuk semua cairan pembasmi nyamuk. Dan, banyak lainnya. Dulu, orang lebih sering menyebut kodak ketimbang kamera. Maka muncul sebutan Mat Kodak bagi fotografer di Indonesia. Dinamakan demikian, karena barang tersebut adalah pioner dan pertama kali yang populer. Di Amerika pun demikian. Berikut ini adalah sebagian kata Inggris Amerika untuk menyebut barangbarang tertentu: 36 | kabari:
Jangan sembarangan. Kleenex ini kata yang sudah dipatenkan oleh perusahaan Kimberly Clark sejak tahun 1924. Begitu orang Amerika ngomong Kleenex, orang langsung mengerti maksudnya, yaitu tisu dalam kotak atau dalam kemasan plastik. Digunakan sebagai pengganti sapu tangan untuk menghapus air mata, ingus dan sebagainya. Menurut mbak Jujuk, orang Amerika sangat ribet dalam urusan tisu. Misalnya, restoran di Amerika umummya tidak pernah menyediakan tisu gulung (toilet tissue) di meja makan, seperti di Indonesia.
Q-Tip Khusus tentang ini, Mbak Jujuk punya cerita. Mulutnya sampai berbusa menjelaskan “cotton bud” dengan seorang pelayan toko di Amerika. Namun, penjaga toko tersebut tak paham apa yang dimaksud mbak Jujuk. Kata “cotton bud”, memang sesekali digunakan. Tapi, kata yang paling umum dipakai dalam pembicaraan orang Amerika adalah Q-Tip (kiu-tip). Apa itu? www.KabariNews.com
Itu adalah sejenis korek kuping yang berujung pentolan kapas. Penciptanya Leo Gerstensag tahun 1923 dan disebut “Baby Gays”. Selain dipakai untuk membersihkan luar telinga (berbahaya jika dimasukkan ke lubang telinga), kadang digunakan untuk kebersihan bayi.
Ziploc “Nah ini dia, semua orang Indo pasti tahu ini,” kata Mbak Jujuk tidak mengada-ada. “Ziploc” (di Indonesia merek “Seal King” yang terkenal) adalah merk plastik praktis yang berpenutup di pinggirnya, sehingga barang cair tidak tumpah, kering dan aman. Merek plastik ini begitu populer di Amrik, sehingga orang-orang Indonesia yang gemar makan-makan bersama di pertemuan warga Indonesia, pasti menyediakan Ziploc sebelum bubaran makan-makan.
White Out (Wite out) Orang Amerika praktis, kan? Arti harafiah white out itu “putihputihnya keluar”. Mbak Jujuk bilang, kalau itu maksudnya adalah Tipp Ex. Ini merek cairan putih pengoreksi tulisan atau ketikan yang awalnya diproduksi perusahaan Amerika, BIC. q (magenta) Masih banyak lagi istilah-istilah generik yang sering digunakan orang-orang Amrik. Namun untuk lebih lengkapnya dan Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31172
[amerika]
PROTES OBOR OLIMPIADE CHINA UNTUK DAMAI TIBET Dari Memanjat Jembatan Golden Gate Sampai Pidato Richard Gere
P
ROTES DAN AJAKAN BOIKOT OLIMPIADE BEIJING 2008 BERGAUNG DIMANA-MANA MENYUSUL TINDAKAN REPRESIF PEMERINTAH CHINA TERHADAP WARGA TIBET. Olimpiade memang masih belum dimulai, tapi obor olimpiade yang diambil dari sumber api abadi di Yunani telah melakukan perjalanan beranting dari satu negara ke negara lainnya sebelum akhirnya berlabuh di China. Berhubung Olimpiade belum dimulai, maka para pemrotes menjadikan seremoni pengarakan obor sebagai saat tepat untuk menyuarakan keadilan bagi warga Tibet. Seperti yang terjadi di San Francisco belum lama ini. Tiga aktivis muda San Francisco bernama Laurel Mac Sutherlin (30) dan Duane Martinez (27) keduanya berasal dari Sausalito serta Hannah Strange (29) dari Oakland nekat bertaruh nyawa memanjat kabel “ranting” jembatan megah Golden Gate demi menaikkan spanduk “Free Tibet” dan ”One World, One Dream”. Aksi protes ini bertujuan menentang segala tindakan represif China terhadap warga Tibet. Mereka juga meminta dukungan kepada semua pihak agar pengarakan obor olimpiade di Tibet pada tanggal 19 sampai 21 Juni ditiadakan. Melalui sebuah organisasi komunitas Tibet di San Francisco, Laurel Mac Sutherlin menyatakan, “Kota San Francisco dari dulu memiliki sejarah untuk membela kemerdekaan dan hak asasi manusia, maka dari itu kami tidak mengijinkan Pemerintah China untuk tidak menghormati prinsip kami.” Pria yang tinggal di sebuah rumah perahu (houseboat) di Sausalito itu menambahkan, “Walikota Gavin Newsom bersetuju secara pribadi untuk menyatakan kepeduliannya dengan Komite Internasional Olimpiade akan isu obor olimpiade China mengelilingi Tibet. Walikota Newsom, dengan bekerjasama dengan Komite Internasional Olimpiade, wajib melakukan sesuatu untuk mencegah arak-arakan obor olimpiade di Negara Tibet sesuai dengan janjinya.” Menyikapi aksi protes itu, keesokan harinya Walikota Gavin Newsom mengadakan pertemuan dengan Duta Besar China di San Francisco City
Hall dan San Francisco Asian Art Museum. Sementara itu, protes damai untuk solidaritas Tibet juga berlangsung di United Nations dan Justin Hermann Plaza. Acara solidaritas untuk Tibet ini dibanjiri oleh ratusan orang baik orangtua maupun anak-anak. Di sini mereka mendengarkan pidato dari aktivis Tibet dan pejuang Hak Asasi Manusia mulai dari Uskup Besar Afrika Selatan Desmond Tutu, anggota San Francisco Board of Supervisors dan advokat Chris Daly, Ketua organisasi komunitas Tibet Lhadon Tethong, sampai Richard Gere, artis penganut Buddha dan teman baik Dalai Lama. Walaupun cuaca dingin dan berangin kencang, para pengunjung tetap bersemangat mendukung aksi ini dan memberikan tepuk tangan riuh saat menyaksikan tarian daerah Tibet. Disela-sela pidato, banyak juga pengunjung yang menangis mendengarkan cerita pidato dari seorang pejuang Tibet. Malamnya semua pengunjung serentak menyalakan lilin untuk menandakan rasa belasungkawa terhadap jutaan korban bangsa Tibet yang meninggal akibat kekerasan Pemerintah China sejak tahun 1950-an. Aksi protes tanpa kekerasan ini akhirnya memaksa pemerintah lokal San Francisco mengalihkan rute obor olimpiade. Termasuk membatalkan rute Embarcadero-AT&T Park Stadium. Namun, banyak juga yang mendukung Pemerintah China dan obor olimpiade, khususnya warga China-Amerika, mereka beranggapan politik dan olahraga adalah dua hal yang berebeda. Sementara warga lokal San Francisco tak sedikit juga yang menyayangkan adanya protes ini termasuk para atlet lokal San Francisco. Menurut mereka, sebaiknya para aktivis menghormati dan menghargai para atlet lokal Amerika Serikat yang juga ikut serta dalam lari estafet obor olimpiade itu. Bagaimanapun juga masyarakat San Francisco harus bangga karena kotanya merupakan satu-satunya yang terpilih dari seluruh kota di Amerika Serikat. q (Inna) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31269
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 37
kabari: amerika
The Lower Haight, San Francisco
Imaginative and dark stenciled art along the sidewalks of Lower Haight. Those who reside in Lower Haight contribute to its lifestyle in many ways, one being creating art directly right onto its buildings, walls, and even streets.
B
OHEMIAN CULTURE IS THE IDEA THAT THERE IS NO ONE CORRECT WAY OF “LIVING A LIFE” BUT A PLENTITUDE OF ALTERNATIVE LIFESTYLE CHOICES. This idea has been used to describe the post-punk, urban environment of many cities. Featuring a more relaxed yet sarcastic “in your face” attitude, everything Bohemian is a radical contrast to the suburban lifestyle that typifies most of America. Within San Francisco, there is a famous street named Haight. Socially, it is divided into two parts. The first is the much-publicized Upper Haight, known for being the heart of the hippie movement in the latter half of the 1960’s to the end of the decade in the 1970’s. The second, not as notorious internationally but considered more important to local residents, is the Lower Haight. Walking down this portion of Haight Street enables one to discover a bizarre, eclectic potpourri of cultures thrown together in a melting pot. The resulting combination is unique to this San Francisco landmark. In a neighborhood of old, slightly run-down Victorian housing, San Franciscans and
38 | kabari:
visitors can find many eccentric treats. This area harmoniously blends the arts, crafts, music, and cuisines not only of under-privileged white America but also draws from African American and Asian influences, thus adding an urban hippie edge. Lower Haight Street started its modern incarnation as an outgrowth of the hippie culture prevalent in the upper Haight (the area of the Haight next to Golden Gate Park). Over time, the Lower Haight moved away from its pure hippie origins. Historically, the Lower Haight never had the influence and money of the “Upper Haight.” Given its closeness to several housing projects, the Lower Haight has become slightly more rundown when compared to its more lionized neighboring community. However, the lower real estate values of the area and its geographically-accessible location that overlaps many diverse economic areas made Lower Haight more receptive to outside influences, leading it toward its present-day persona as a mixing bowl of urban culture. During the daytime, store fronts open with showcases of mixed goodies catering to
www.KabariNews.com
a uniquely urban hippie crowd. Lining the street are many small fashion boutiques displaying clothing and accessories from the Beatnik generation to more modern surplus military gear. Beyond the fashionable, and more toward the cultural, several record stores line the street along with four art galleries and several alternative medicinal herbal stores, competing side by side with a Walgreen’s Pharmacy. This Walgreen’s location remains the center of controversy to local residents since it is the only chain store in the area. The rest of the retail venues remain locally-owned and as such, are able to keep the eccentric brand of zanies that characterizes this neighborhood. Conversely, despite the diversity in retail stores, the gustatory delights available in the area intensely highlight the neighborhood’s bohemian nature. At the periphery of Lower Haight lies the ultimate hippie restaurant, an organic vegetarian place. At the other end of the street, a Southern-style barbecue restaurant featuring hickory-roasted baby back ribs claims its turf. In between the two restaurants, a mix of more traditional “American” dining choices target hungry appetites, rang-
[amerika]
ing from hamburger stands to Pizza “by the slice” hole-in-thewall eateries. However, in between the numerous hippie and urban stores, a Vietnamese Pho noodle house, a Thai restaurant, a Mexican Burrito cantina, and an Indian restaurant are thrown in for good measure. Numerous bars also line the street, playing juke box music all day long. When the sun sets, the atmosphere
changes completely as the day’s relaxation turns into a night’s revelry. Lower Haight is famous among local San Franciscans for its “alternative” night life. The street’s art galleries, during the early evening hours, open their doors and have weekly to bi-weekly art openings that highlight the works of local artists. Art lovers from all over the city converge to see the neighborhood’s concentration of artwork created by urban artists. Soon after 10:00 p.m., the area’s nightclubs open for business, catering to a mix of yuppies from Pacific Heights to gang bangers from the nearby housing projects. Every imaginable music genre is found in the clubs, which ranges from Jamaican, hip hop, old school rock and roll, to country music. Lower Haight is also home to several “underground” clubs that cater to the Raver Generation, playing electronic music from
sunset to sunrise. Lower Haight lies close to the center of San Francisco. Situated just east of the famous “Haight” neighborhood of hippie fame, but also south of the gentrified Pacific Heights and west of the emerging Tenderloin District (at the edge of Lower Nob Hill), Lower Haight is a true cultural fusion of San Francisco’s lifestyles, drawing in a little bit of something from everyone and then redefining these influences to something very “Lower Haight.” The neighborhood might seem grungy, slightly dirty, and Goth-edgy to some habitués but Lower Haight remains one of the heartbeats and centers of San Francisco’s avant garde cultural scene. q (Melissa Lin) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31255 Untuk slide show klik KabariNews.com
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 39
kabari: nusantara
ASAL USUL NAMA TEMPAT DI JAKARTA Kampung Ambon, Pondok Gede, Pasar Rumput, merupakan nama-nama sebuah tempat di Ibukota. Siapa yang mengira dibalik nama-nama tersebut tersimpan sejarah yang akhirnya dipakai menjadi nama sebuah tempat atau jalan. KAMPUNG AMBON
GLODOK Menurut cerita, nama Glodok berasal dari kata grojok, yaitu suara kucuran air dari pancuran. Nama ini muncul karena pada jaman dulu di kawasan ini terdapat semacam waduk penampungan air dari kali Ciliwung. Kata grojok kemudian berubah karena penduduk disana yang mayoritas keturunan Tionghoa menyebut grojok menjadi Glodok, menyesuaikan dengan lidahnya.
majalah gratis? 40 | kabari:
Berlokasi di Rawamangun, Jakarta Timur, nama Kampung Ambon sudah ada sejak tahun 1619. Pada waktu itu JP. Coen se-bagai Gubernur Jenderal VOC menghadapi persaingan dagang dengan Inggris. Untuk memperkuat angkatan perang VOC, Coen pergi ke Ambon lalu merekrut masyarakat Ambon untuk dijadikan tentara. Pasukan dari Ambon yang dibawa Coen itu kemudian diberikan pemukiman di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Sejak itulah pemukiman tersebut dinamakan Kampung Ambon.
tulisan perjalanan Tome Pires pada tahun 1513 yang berjudul Suma Oriental. Dalam buku tersebut disebutkan bahwa nama pelabuhan itu adalah Kelapa. Karena pada waktu itu wilayah ini berada dibawah kekuasaan kerajaan Sunda maka kemudian pelabuhan ini disebut Sunda Kelapa.
SUNDA KELAPA Sunda Kelapa merupakan sebutan sebuah pelabuhan di teluk Jakarta. Nama kelapa diambil dari berita yang terdapat dalam Mau dapat majalah Kabari ke alamat Anda GRATIS, email ke Info@KabariNews.com atau telepon 800 281 4134
www.KabariNews.com
[indonesia]
PONDOK GEDE Sekitar tahun 1775 daerah Pondok Gede merupakan lahan pertanian dan peternakan yang disebut anderneming. Di daerah pertanian dan peternakan milik tuan tanah bernama Johannes Hoojiman yang kaya raya itu terdapat sebuah Landhuis, atau rumah besar tempat tinggal dan sekaligus tempat pengurus usaha pertanian dan peternakan. Karena besarnya bangunan Landhuis itu, masyarakat pribumi sering menyebutnya Pondok Gede.
kiam, orang Betawi menyebut kampungnye si Kwi Tang. Mengenai mengapa banyak orang keturunan Arab tinggal di sana, ada cerita lain lagi. Kwik Tang memiliki seorang anak tunggal yang suka berjudi dan mabuk. Setelah Kwik Tang Kiam meninggal dunia, anaknya yang suka berjudi dan mabuk itu malah menjual semua tanah milik bapaknya kepada saudagar keturunan Arab. Sejak itulah banyak keturunan Arab yang tinggal di kampung Kwitang.
PASAR RUMPUT
PASAR SENEN Pasar Senen pertama kali dibangun oleh Justinus Vinck. Orang-orang Belanda menyebut pasar ini dengan sebutan Vinckpasser (pasar Vinck). Tetapi karena hari pada awalnya Vinckpasser dibuka hanya pada hari Senin, maka pasar ini disebut juga Pasar Senen (disesuaikan dengan kebiasaan orang-orang yang lebih sering menyebut Senen ketimbang Senin). Namun seiring kemajuan dan pasar Senen semakin ramai, maka sejak tahun 1766 pasar ini pun buka pada hari-hari lain.
KWITANG Nama Kwitang berasal dari Kwik Tang Kiam, seorang tuan tanah China yang kaya dan hampir semua tanah yang terdapat di daerah tersebut adalah miliknya. Saking luasnya tanah milik Kwik Tang
classified
Pasar rumput adalah nama pasar yang berlokasi di Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan. Pasar ini sekarang telah menyatu dengan pasar Manggarai. Asal mula penyebutannya Pasar Rumput berasal dari adanya para pedagang yang menjual rumput di kawasan ini. Para pedagang rumput terpaksa berjualan di lokasi ini karena mereka tidak diperbolehkan masuk ke permukiman elit Menteng. Saat itu penghuni daerah Menteng banyak yang memiliki sado sebagai sarana angkutan. Seperti diketahui, sado adalah kendaraan yang ditarik oleh beberapa ekor kuda, nah banyaknya sado yang keluar masuk lingkungan Menteng inilah yang menjadi incaran para penjual rumput. Walaupun para pedagang rumput sudah tidak dapat ditemukan lagi di pasar rumput masyarakat Jakarta sangat akrab dengan sebutan nama Pasar Rumput..
Wangsanayan yang dapat berarti “tanah tempat tinggal atau tanah milik seseorang yang bernama Wangsanaya�. Wangsanayan lambat laun berubah menjadi lebih singkat, yaitu Senayan. Wangsanayan adalah salah seorang berpangkat Letnan asal Bali. Belum ditemukan keterangan lebih lanjut dari tokoh tersebut, demikian pula tentang sejarah yang berkaitan dengan kawasan yang sekarang dikenal dengan nama Senayan itu.
MENTENG Semula daerah ini merupakan hutan dan banyak ditumbuhi pohon buah–buahan, terutama buah Menteng. Maka masyarakat menyebutnya daerah ini sebagai kampung Menteng. Pada tahun 1912 pemerintah Belanda membeli tanah kawasan ini untuk dijadikan perumahan pegawai pemerintah Hindia Belanda. Sampai sekarang masih banyak rumah-rumah di daerah Menteng ini yang bergaya ala rumah Belanda. Ada juga yang mengkombinasikannya dengan gaya rumah Jawa atau disebut juga dengan konsep Indis (Campuran gaya rumah Belanda dengan gaya rumah Jawa). q (Chika/Berbagai sumber) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31257
SENAYAN Senayan berasal dari kata Gratis Iklan Baris untuk Sewa/Mencari Tempat Tinggal Klik Classified di www.KabariNews.com
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 41
kabari: p.h.a.t | p r e t t y h o t a n d t e m p t i n g |
WII FIT, WE LIKE
I
APPLAUD ANYONE AND EVERYONE WHO EXERCISE REGULARLY. I, FOR ONE, WILL NEED TO EXCLUDE MYSELF FROM THIS HEALTH-CONSCIOUS AND ENERGETIC GROUP OF PEOPLE. My personal attempt at any form of workout is often short-lived and inconsistent. Maybe it’s the hefty price tag of gym memberships or the unpredictable San Francisco weather. Whatever the reason, fitness training is something I know I should do yet I seem to avoid it all costs. Luckily, the geniuses at Nintendo have created a game that is well-suited for people like me. Welcome to the wonderful world of Wii Fit! Scheduled to make its debut in the United States on May 19, 2008, the Wii Fit has
42 | kabari:
received enthusiastic reviews from both fans and skeptics in Japan, Europe, and Australia. Brian Ashcraft at Kotaku.com commented, “Let’s get this out of the way: Wii Fit does work. Why wouldn’t it? It’s based on timetried exercises. Stuff like doing sit-ups, push-ups and jogging. Well, jogging in place.” A complement to Nintendo’s Wii Game Console, Wii Fit is a gaming bundle that includes a game disc and Nintendo’s first ever Wii Balance Board. It is priced at $89.99 for the United States, somewhat costly, but it seems reasonable for the quality of both the software and the board. The company’s Senior Managing Director, Shigeru Miyamoto, created the initial
www.KabariNews.com
concept of a game focused on exercise and checking one’s weight on a scale-like device. Balance became the essential ingredient needed to pull Wii Fit through a grueling process of research, development, and numerous test runs. The idea came from observing sumo wrestlers needing two scales laid side by side to weigh themselves. After two years of preparations, the new balance board became a wireless, rectangular foot panel with four sensors to detect the slightest shift in weight. What may seem like a simple idea is actually ingenious because it takes video gaming to a whole new level. When Nintendo introduced their Wii console back in 2005, it broke conventional game standards by using wireless motion sensors in its controllers so game characters can mimic a player’s movements. Now with the Wii Balance Board, attention will be focused on the players’ hands and feet.
[amerika]
“I don’t think Wii Fit’s purpose is to make you fit,” Miyamoto explained. “What it’s actually aiming to do is make you aware of your body. That’s why we wanted people to talk with their families about Wii Fit, and become aware of these things together as a group. If you’re standing still, and it tells you ‘Your body is swaying’, you can see on the training results screen that your body has been shaking. But I think you’d never realize that your body is shaking in day-to-day life. I think becoming aware of things like this about yourself is quite interesting.” Here is how Nintendo describes the Wii Fit: Lean to block soccer balls, swivel hips to power hoop twirls or balance to hold the perfect yoga pose. As users stand on the Wii Balance Board, included with Wii Fit,
their body’s overall balance is tied to the game in a way they’ve never experienced before. Wii Fit also uses the Wii Balance Board for daily tests. These evaluate two key measures that a household can track via progress charts: • Body Mass Index (BMI): A weight evaluation based on a ratio of weight to height. • Wii Fit Age: The Wii Fit Age is measured by factoring the user’s BMI reading, testing the user’s center of gravity and conducting quick balance tests. Wii Fit includes more than 40 types of training activities designed to appeal to all members of a household. Training falls into four fitness categories: • Aerobic Exercise: 10-minute exercises that are designed to get the heart pumping. • Muscle Conditioning: Controlled motions using arms, legs and other body parts. • Yoga Poses: Classic poses that focus on balance and stretching. • Balance Games: Fun activities, such as ski jumping and heading soccer balls, that challenge the player’s overall body balance. Wii Fit is an amazing piece of equipment,
but not everyone is impressed. Devoted gamers have expressed concern that the program detracts from true, traditional gaming with analog controllers and virtually-advanced graphics. Miyamoto has responded by encouraging all gamers to try something new. Wii Fit opens the market to casual and hardcore gamers alike, even to those who have never played a video game before. “I think we’d gotten to a point where video games were something that everyone could no longer enjoy. As a designer, I’m always focusing on what is fun—ideas that people can enjoy. For me, I’m trying to entertain as many people as I can, creating games that the widest number of people can enjoy.” Miyamoto said. People may also get a bit embarrassed if they are spotted swinging their hips or jogging in place within their own living room. Just be sure to close the blinds, if that is the case. Initially, the idea of weighing yourself in front of the television sounds absurd, but those who have tested the component realize that it does make one aware of their own bodies and how they are living their lives. It is more than a DVD work-out program because the game tracks one’s progress, thus acting like a personal trainer. Overall, Wii Fit and the Wii console are living up to their “Revolution” strategy to challenge mainstream perceptions about what video gaming looks like. Who knew that exercise and Nintendo could work so well together? They are, indeed. q (Jackie O.) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31287
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 43
kabari: jalan jalan
SURGA FESYEN
Bandung
Keindahan kota Bandung terkenal sejak dulu, sampai sastrawan Remy Silado pun menjulukinya ”Paris Van Java” atau kota Parisnya Jawa. Selain itu Bandung juga dijuluki “Kota Kembang” karena rimbun dan teduhnya kota tersebut.
N
AH SEKARANG ADA LAGI JULUKAN BANDUNG YANG BARU, “SURGA FESYEN”. Bagaimana tidak? Hampir seantero Bandung terutama di jalan-jalan protokol banyak berdiri Distro (distribution outlet) dan FO (Factory Outlet) yang menjual aneka kebutuhan fasyen. Mulai dari T-shirt, celana, topi, ikat pinggang sampai sepatu. Semuanya tersedia, pokoknya lengkap dan tinggal pilih. Sejak jalan tol Cipularang (CikampekPadalarang) dibuka, volume pengunjung kota Bandung makin tinggi saja, terutama dari Jakarta. Perjalanan dari Jakarta ke Bandung hanya dua jam saja lewat jalan tol itu. Alhasil setiap akhir pekan, Bandung kebanjiran orang Jakarta yang berbelanja
44 | kabari:
atau sekedar jalan-jalan. Tapi biar bagaimana banyaknya FO dan Distro di Bandung, jalur yang asyik untuk belanja atau window shopping tetap saja daerah Cihampelas. Akses menuju ke sana pun gampang, selepas dari tol Pasteur, ambil arah ke Jalan Cipaganti, kemudian belok ke yang arah Jalan Cihampelas. Kalau naik kendaraan umum, bisa naik angkot dari dari terminal Kelapa yang ke arah
www.KabariNews.com
Ledeng. Atau dari jalan mana saja, yang penting cari angkot yang ke arah Ledeng. Kemudian berhenti di depan Masjid Raya Cipaganti. Setelah itu jalanlah ke arah timur, ketemu deh Jl. Cihampelas.
[indonesia]
tahu. mmhm.. kriuk!
Belanja di Cihampelas memang mengasyikan. Distro atau FO berjejer rapi sepanjang jalan. Dulu, jalan Cihampelas terkenal sebagai sentra penjualan Jeans, sekarang yang dijual di daerah ini bukan cuma Jeans saja, tapi semua kebutuhan fesyen. Satu lagi yang menarik, semua Distro atau FO di Cihampelas terkesan bersaing dalam hal desain toko. Banyak bagian depan toko yang didesain seunik mungkin agar menarik pembeli. Umumnya mereka memajang figur sebagai pemanis toko. Ada figur Superhero berukuran besar, ada figur potongan kaki yang memakai celana jeans, bahkan ada yang memajang figur kepala tengkorak. Pokoknya semua Distro atau FO adu jago desain deh. Biasanya jika Distro atau FO tidak memajang figur, mereka akan bermain di lihgting. Tambah semaraklah Cihampelas ini. Sepanjang Jalan Cihampelas juga banyak terdapat restoran siap saji dan kedai ala kaki lima. Jadi jika ingin makan atau minum, tinggal pilih mau makanan ala fastfood atau sekedar menyeruput bandrek (minuman jahe) di kedai pinggir jalan. Ada juga beberapa konter yang menjual makanan buat oleh-oleh, Kabari sendiri sempat membeli empat bungkus keripik
Di Cihampelas juga ada tempat belanja menarik, namanya Cihampelas Walk atau Ciwalk. Meski terbilang baru, Ciwalk langsung merebut perhatian dan menjadi ikon belanja baru kota Bandung. Ciwalk sebenarnya sebuah Mal, tapi berkonsep terbuka hijau. Banyak pepohonan di sana. Bahkan jika malam hari, berbagai pernak-pernik cahaya lampu memendar diantara pepohonan. Bahkan di dahan-dahan pohon juga dipasangi lampu warnawarni. Di salah satu sisi mal juga terdapat
24 HOURS ANTAR-JEMPUT,
serving indo comunity since 2000, antar-jemput greyhound, airport, ke tempat sidang, tempat kerja, vacation. first come first serve • kontak: 626-2589422,213-9241587,909-9205373.
Indobikers California mc > wadah kumpul2, jalan
bareng para bikers motor besar indo di usa, we welcome you to join with us. buy and sell motorcycle(hd, triumph,dll) parts, escort ebay, craigslist, we ship parts and motorcycle to indonesia also. kontak: indobikers@gmail.com, yahoo messenger id: harleyharubiru • HURRY UP JOIN WITH US BIKERS!
Cari Solusi untuk bayar
Mortgage?
Info@InteroSF.com CA Dept of Real Estate, # 01439375. LAPORAN GRATIS: 10 cara untuk mengurangi asuransi mobil. Email: Info@Thinkapril.com. CA Dept of Insurance # 0659943
Data Gratis: Foreclosures di Amerika email 2@kabarinews.com
www.KabariNews.com
semacam selasar yang di kanan kirinya berjejar aneka restoran. Hampir semua restoran di selasar itu berkonsep outdoor dining. Asyik juga nih makan di tempat terbuka. Tapi malam semakin larut, kaki sudah terasa pegal dan empuknya kasur terus terbayang. Apalagi pagi-pagi sekali Kabari harus kembali ke Jakarta karena sore harinya ada liputan lain. Niat menghabiskan waktu lebih lama di Ciwalk sembari menyantap nasi goreng di udara terbuka, terpaksa ditunda. Bandung memang surga fesyen. Enam kantong besar belanjaan yang teronggok di bagasi mobil kami, jadi saksinya. q (olva) Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31259
WEBSITE DESIGN GRATIS
Tanpa harus beriklan di Kabari,
1@KabariNews.com.
UTK LAPORAN GRATIS, BAGAIMANA BUKA BISNIS DI AMERIKA, Email ke 1@KabariNews.com PERLU ASSISTANT PART TIME/FULL TIME DI INDONESIA?
Pakailah tempat di kantor Kabari untuk karyawan anda. Telpon 415 242 8131
TERIMA PESANAN MASAKAN INDONESIA Telp Rebeka 650-305-1195
PERLU GRAPHIC DAN WEBSITE DESIGNERS DARI INDONESIA, EMAIL KE 6@KABARINEWS.COM
kabari: #15, mei 2008 | 45
[indonesia]
kabari: gosip
KRISDAYANTI: DISEJAJARKAN DENGAN MADONNA
D
IVA POP INDONESIA, KRISDAYANTI, BELUM LAMA INI DIKONTRAK OLEH PT. UNILEVER SEBAGAI BRAND AMBASSADOR SEBUAH MEREK SHAMPOO UNTUK WILAYAH INDONESIA. Selain Krisdayanti, perusahaan produsen kebutuhan rumah tangga itu juga memilih Marlyn Monroe dan Madonna sebagai Global Brand Ambassador. Yang menarik, kabarnya pemilihan Krisdayanti ini disetujui Madonna setelah membaca CV Krisdayanti. Ia mengaku, nilai kontrak yang menggiurkan bukanlah hal utama. “Yang jelas, saya merasa tersanjung. Karena sejak remaja saya mengidolakan Madonna, malah fotonya saya simpan di dompet. Sekarang bisa jadi brand ambassador bareng dia, wah seperti dream
CONNIE SUTEDJA: PERCAYA HANTU
L
AMA TAK MUNCUL DI DUNIA PERFILMAN, AKTRIS LAWAS CONNIE SUTEDJA HADIR DI FILM “40 HARI BANGKITNYA POCONG”. Dalam film garapan Rudi Sujarwo ini, aktris yang sering disapa Bu Hebring berperan sebagai ibu yang mengalami kecelakaan kendaraan dan arwahnya gentayangan. Ia mengaku pernah menolak bermain dalam film tersebut. “Sebetulnya saya tidak mau ikut, capek kalau main film horor, pasang settingnya saja bisa berjam-jam belum termasuk pengambilan gambar,” katanya disela-sela peluncuran film tersebut di Jakarta. Apalagi Rudi juga memintanya menjadi hantu pocong. “Aduh..make-upnya itu loh, lama pisan,” ujarnya.
46 | kabari:
Pada film tersebut hanya satu scene Connie berperan menjadi manusia, selebihnya ia menjadi hantu pocong yang gentayangan. Meski mengaku capek, rupanya kepercayaan Rudi Sujarwo dibayar tuntas oleh Connie dengan tampil meyakinkan. “Tapi berhubung yang ngajak mas Rudi, saya mau saja ikut main film ini, dia kan sutradara jempolan,” katanya sumringah. Connie juga mengaku percaya dengan hal-hal gaib. “Saya percaya hantu itu memang ada, tapi Alhamdulillah saya tidak pernah mengalaminya, seperti ketemu hantu ketika syuting. Jangan sampai deh,” katanya tersenyum.* Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31181 www.KabariNews.com
come true!” ujarnya riang. Sejak dikontrak menjadi Brand ambassador produk shampoo itu, gambar wajahnya sering muncul bersama Marlyn Monroe dan Madonna di media massa. Soal disejajarkan dirinya dengan Madonna atau Marlyn Monroe, ia berujar, “Ah saya belum merasa sebesar mereka. Mereka kan levelnya dunia.” Ada kemungkinan membintangi iklan komersial shampoo tersebut bersama Madonna ? Ia menjawab diplomatis, “Amin, saya senang sekali kalau kesampaian, tapi itu kan tergantung yang mengontrak saya, kalau ditanya siap, ya saya siap dong!”. (olva) Untuk Share Artikel Ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31182
RINDU TANAH AIR? Ingin tahu informasi terbaru tentang Indonesia?
Majalah KABARI hadir sebagai penawar kerinduan anda pada tanah air. Sebagai jembatan informasi Indonesia-Amerika, selain dapat mengetahui kabar tanah air, saudara-saudara anda di Indonesia pun dapat mengetahui apa yang terjadi di Amerika. Mulailah berlangganan Majalah KABARI sekarang!
Top Kabari Videos Nikmati top video-video baru kami!
n Mei 98: Riot di Jakarta (103 Viewers) n Kongkow Bareng Gusdur di Kedai Tempo (201 Viewers) n Balada Sinden Kolong Jembatan (223 Viewers) n Aksi Kamisan korban pelanggaran (111 Viewers) n Pameran Lukisan Winarty Handayani (55 Viewers) n Titik Puspa Luncurkan Buku (92 Viewers) n Planetarium Dibuka Kembali (66 Viewers) n Kabari di Elmhurst (NY) dengan Ibu Nani, Pemilik MinangAsia (323 Viewers) n Indonesian American Business Nework di San Francisco (127 Viewers)
formulir berlangganan Nama
:
Alamat :
Telpon : HP: Rumah/Kantor: Email
:
*Saya ingin berlangganan KABARI selama 1 tahun ($24) Kirim formulir beserta bukti pembayaran Anda ke alamat di bawah ini:
Nikmati Semua Videos di Kabari.
Klik www.KabariNews.com
INDONESIA OFFICE Jl. Cempaka Putih Tengah 2A No. 4A Jakarta Pusat 10510, Indonesia Phone: (021) 428 04118, Fax: (021) 426 4182 USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 7323
www.KabariNews.com
kabari: #15, mei 2008 | 47
48 | kabari:
www.KabariNews.com
Untuk Informasi Real Estate di Amerika, Klik Disini http://www.KabariNews.com/?2546