Digital kabari#1 mar07

Page 1

majalah bulanan

#1 • maret 2007

fr

ee

!

jembatan informasi indonesia - amerika

1


2


Kabari dan Tahun China Pembaca yang budiman, majalah yang tengah Anda pegang dan baca ini adalah pendatang baru di negeri rantau Anda. Sebagaimana orang rantau lainnya, kampung adalah segalanya. Begitu juga bagi perantau yang berada di lintas negara, Tanah Air adalah kampung halaman. Di kampung itulah jejak dan sejarah pertumbuhan kita terekam. Ada kenangan manis dan pahit. Kita tak mungkin menolak kenangan yang pernah bersarang dalam diri kita. Kenangan itu juga menjadi sejarah. Dalam sejarah ada kerinduan. Apalagi jika kita berada jauh dari kampung. Meski keadaan Amerika Serikat (AS) lebih maju, tak dapat dipungkiri, kerinduan akan Tanah Air selalu menjadi impian. Kami mencoba memenuhi sebagian keinginan itu melalui penerbitan majalah ini. Kami memang sengaja memilih nama KABARI. Pertimbangannya, melalui majalah ini, kami ingin menyampaikan sejumlah kabar yang ada di Tanah Air kepada pembaca semua. Kami ingin menyajikan kabar ringan. Tapi tentu kalau ada kabar urgen dan penting kami juga akan berusaha menuliskannya dengan gaya yang populer dan ringan agar mudah dan enak dibaca. Kehadiran majalah ini tak lain adalah sebagai tombo kangen (obat rindu) akan Tanah Air. Melalui majalah ini kami ingin memberi kabar sejumlah peristiwa yang terjadi dan ada di Tanah Air. Tentu dalam edisi perdana ini kami belum bisa memuaskan keinginan semua pihak. Untuk itulah kami ingin para pembaca memberi masukan yang nantinya bisa kami pertimbangkan dalam penerbitanpenerbitan selanjutnya. Kami berharap peristiwa atau kabar terkini yang terjadi di Tanah Air bisa dikabarkan melalui majalah ini, sehingga pembaca bisa mengetahui perkembangan terkini secara utuh dan up to date. Untuk saat ini kami berencana terbit sekali dalam satu bulan. Lalu, mengapa tema yang kami angkat adalah Tahun Baru China, tak lain dan tak bukan karena kebetulan terbit perdana kami adalah Februari yang kali ini bertepatan dengan Tahun Baru China. Tentu memang, bukan hanya itu, tetapi kami menganggap betapa menariknya Tahun Baru China dan isu di dalamnya di Tanah Air. Soal sebutan ”China” saja, di Tanah Air kita seringkali bahkan mungkin selalu, dimaknai negatif. Mulai dari persoalan politik, agama, etnis sampai ekonomi pun kemudian bisa dikaitkan. Padahal kami berkeyakinan, kata ”China” adalah netral. Tinggal kitalah yang kemudian memberi makna, negatif atau pun positif. Kami lebih memilih yang positif. ”China” bagi kami adalah etnis, budaya dan seterusnya yang kami maknai sama ketika menyebut ”Jawa”, ”Yahudi” atau apa pun, silakan menambahkannya sendiri. Tidak ada beda China, Jawa Yahudi, Indian dan seterusnya. Sebagai manusia, kita semua sama, apapun etnisnya. Kalau pun beda, sudah tentu banyak bedanya dari sisi budaya, kebiasaan, tradisi, bahkan mungkin agama dan keyakinan. Tetapi siapa di antara kita yang tidak beda dari sisi itu. Dengan saudara atau orangtua kita pun bisa jadi ada perbedaan dan memang perbedaan adalah hal yang kodrati. Berkat Tuhan. Dan justru karena itu perbedaan bukan hanya harus diterima, dihormati atau ditoleransi. Mengutip rekan psikolog di Yogyakarta yang aktif di berbagai pelayanan profesional dan rohani, perbedaan harus kita rayakan. Kalau Anda menemukan sebutan China dan kali lain disebut Tionghoa, di majalah ini, sama sekali tidak untuk mendikotomikan bahwa yang satu lebih baik sementara yang lain lebih buruk. Kami memberi makna sama, baik dan positif. Memang, di Tanah Air kita, kalau boleh mengulang dan mengingat lagi soal itu, pernah terjadi masa ketika kata China diberi makna negatif dan bahkan jahat. Sampai-sampai kita yang beretnis China pun risih menyebut diri China. Masa itu rasanya sudah berlalu dan siapa yang harus melupakan dan menghapusnya? Tak lain harus kita sendiri. Jangan pernah malu mengaku China, seperti orang Jawa tak malu mengaku Jawa, orang Yahudi tak malu mengaku Yahudi dan seterusnya. Selamat membaca KABARI.

Publisher: Lana Togas-Koentjoro,SH Advisory Board: John Oei Margaret Lin Diana Iskandar Indriati Oei Hengki Koentjoro Editor in Chief Adinata Basoeki Editor Danial Herlambang Art Director 3de Photography Editor Hengki Koentjoro Illustrator Dimas Ardi Mulyo Reporters (Indonesia) Theresia Puspitasari Kartika Nadya Christy Togas Reporters (USA) Siska Silitonga Lorna Dietz Peter Phwan Marketing Director for United States Indriati Oei Marketing Director for Indonesia Lana Togas-Koentjoro,SH Sales Marketing Selly Sipakoli (Indonesia), Diana Iskandar, Margaret Lin (USA) Marketing Creative Alfan Administration Indra Hartadi Loraine Sekeon

www.kabarinews.com Contact Editor: editor@kabarinews.com Advertisement: sales@kabarinews.com

kabari: info INDONESIA OFFICE Percetakan Negara IX / 8, Jakarta Pusat 10570, Indonesia Phone: (021) 422 8182 / (021) 4228183 / (021) 422 8184 Fax: (021) 424 8175 USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 READ Fax: (415) 759 2200

3


Kabari Utama

06 | Tahun Baru China di Tengah Banjir 10 | Imlek 2007, Babi Emas yang Muncul Hanya 600 Tahun Sekali 12 | China Benteng dan Imlek 14 | Pasang Surut Kesenian Wayang Potehi

Kabari Film

16 | Long Road to Heaven 17 | Tino Saroenggalo, “Tak Selamanya Film Horror Jelek.”

Kabari Musik

18 | Munculnya Aneka Warna Musik di Indonesia 18 | Jakarta International Java Jazz 2007, Datang Lagi 18 | Trio Macan Gebrak Musik Dangdut 18 | Resensi CD: The Best of Anggun

Kabari Buku

20 | Perempuan dan Politik 20 | Dimsum Terakhir

Kabari Jajanan

22 | Serba Kambing di Jakarta 25 | Makan Hot Pot di Outer Sunset San Fransisco

Kabari Fotografi

26 | Liong Strikes Back, Seaworld, Indonesia 28 | Suasana Perayaan Imlek

Kabari Profil

30 | Perjalanan Tiga Dekade Menemukan Pecinan 34 | What’s The Fire About Senator Leland Yee?

Kabari Khusus

36 | Undang-Undang Kewarganegaraan 38 | Undang-Undang Kewarganegaraan: Menyobek Sekat, Meniadakan Perbedaan

Kabari Gaya Hidup

40 | Bersepeda ke Kantor, Siapa Mau?

Kabari Sana Sini

42 | Carolyn Ho: Anakku Menolak ke Irak Bukan Karena Takut Mati 43 | SMS (Short Message Services)

Kabari Jakarta

44 | Jakarta Pun Menjadi Darurat 46 | Mencegah Banjir dengan Sumur Resapan 48 | Menata Jakarta Pasca Banjir

Kabari JalanJalan

50 | Tabot, Pesta Rakyat Bengkulu 52 | Kepulauan Raja Ampat, Heaven for Nature Lover

Kabari Gosip

54 | Nafa Urbach & Zack Lee Jadi Raja & Ratu Sehari 55 | Tina Toon Merayakan Imlek Lebih Kekeluargaan 55 | Video Klip ke-2 Saint Loco

Kabari SF

56 | Pasar Senggol San Fransisco, Obat Kangen Tanah Air

Kabari Karikatur 60 | Serba Imlek

4

Iklan bukan kebijakan redaksional. Penerbit tidak bertanggung jawab atas isi dan materi iklan.


benarmajalah Kabari ya pa su ah al ad Harap kami asi mbatan inform je ” al re e h “t benar menjadi rika. Indonesia-Ame

‘KABARI’, Untuk majalah majalah ini kami berharap obat kangen dapat menjadi i at Indonesia d bagi masyarak Amerika. ramento Melky - Sac

A Bernard - L

KABARI... Selamat buat di leader Semoga menja ia di media Indones Amerika. w York Jonathan - Ne

uli Hi Kabari! “jembatan ped as at a g ng ba kali dan ikut Saya senang se donesia dan tulis antara In ia d e m i ad nj me “yang dibangun a ‘KABARI’ BARI’. Semog A ‘K i lu la e m kat if, Amerika Seri i yang edukat as rm fo in n ra lu h menjadi sa ur bagi sungguh tumbu enjadi penghib m pu am m us , dan sekalig tepat, lengkap nya. a dan sekitar re A ay B at k masyara ih untuk ! Terima kas ng ua rj be at m la Sukses! Se Saya ucapkan sia. bangsa Indone cintanya sama o, CA ancisc wner, San Fr - Business O ho ro ug N lia Ju

Bravo Kabari! e our own Finally we hav about time. magazine. It’s ccountant Mike S. - A

i tentang berikan informas em m ng ya ia ed . Akhirnya ada m sia di Amerika. komunitas Indone

a Maria - Jakart

Surat pembaca dapat dikirim melalui email: editor@kabarinews.com. Redaksi berhak menyunting, mengganti atau tidak memuat surat pembaca.

Akreditasi: Lokasi: Klenteng Boen Tek Bio, Tangerang Fotografer: Hengki Koentjoro 5


6


kabari: utama

d i Te n g a h

Banjir

IMLEK ternyata tidak hanya dirayakan dengan kemewahan. Tak sedikit orang Tionghoa yang merayakan Imlek secara sederhana, namun penuh makna. Gong Xi Fa Cai! Beberapa hari di awal Februari 2007 hujan terus-menerus mengguyur Jakarta. Menurut keterangan Badan Meteorologi dan GeoďŹ sika (BMG), derasnya hujan banyak dipengaruh badai tropis. Akibatnya, pertumbuhan awan semakin memuncak dan mengakibatkan curah hujan tinggi. Namun, sebagian orang percaya, Turunnya hujan menjelang tahun baru China dianggap pertanda baik. Hujan dipercaya sebagai simbol melimpahnya berkah dan rezeki untuk masa yang akan datang. Selain hujan, ada pula simbol-simbol lain yang dianggap membawa pertanda kebaikan. Untuk semakin membuat perayaan yang juga disebut Imlek makin meriah, pernak-pernik mulai dipajang. Pohon keberuntungan digantungi kertas berwarna merah, lampion bertuliskan huruf China, sampai pakaian dengan warna serba merah telah terpajang di beberapa gerai toko dan butik. Belum lagi makanan yang siap disajikan di restoran. Perayaan tahun baru China mulai digelar. Selain mengundang banyak tamu untuk sekadar makan malam, permainan Barongsai juga disajikan meski perayaan Sin Tjia baru akan jatuh pada 18 Februari 2007. Merayakan Imlek juga bisa dengan hanya tinggal di rumah dan berkumpul keluarga saja,. Pada saat berkumpul itulah, dihidangkan beberapa makanan yang memiliki lambang tertentu. Idealnya, perayaan yang sejarahnya dirayakan oleh para petani ini menyajikan

12 macam masakan dan 12 macam kue yang mewakili lambang-lambang shio yang seluruhnya berjumlah 12. Misalnya saja kue lapis, kue keranjang, dan kue mangkok. Kue lapis melambangkan rezeki yang berlapis-lapis. sedangkan kue mangkok dan kue keranjang yang nantinya disusun ke atas dengan kue mangkok berwarna merah pada bagian puncaknya memiliki simbol kehidupan manis yang kian menanjak dan kian mekar seperti kue mangkok.

Nian Guo

Tahun Baru China jelas bukan hanya dirayakan secara besar-besaran di China. Di banyak negeri, seperti Korea, Vietnam, Malaysia, dan termasuk Indonesia, juga luar biasa perayaannya. Banyak penelitian dihasilkan, mengapa perayaan Tahun Baru China dirayakan besarbesaran dan sangat meriah serta “heboh�. Menurut legenda, Pada zaman dahulu ada seekor binatang

7


bernama Nian yang sangat jahat. Binatang itu selalu datang ke desa-desa pada malam hari untuk memakan manusia. Tentu saja manusia takut dan langsung menutup pintu rumah mereka rapatrapat setiap malam tahun baru tiba. Sudah menjadi kebiasaan mereka bila malam tahun baru tiba selalu diliputi rasa takut yang sangat mendalam. Tidak ada seorang pun yang berani meninggalkan rumah malam-malam. Pada suatu malam menjelang malam tahun baru, datanglah binatang itu dan membunuh seluruh penghuni desa, kecuali sepasang suami istri yang sudah memiliki beberapa anak-anak. Mengapa keluarga ini tidak diburu Nian? Ternyata, karena keluarga ini dianggap kurang bergaul, dan lagi rumah mereka cukup jauh dengan warga desa sekampungnya. Namun yang lebih penting, keluarga ini menyambut tahun baru dengan mengenakan pakaian berwarna merah, sementara anak-anak bermain api di depan rumah mereka. Jadi kesimpulannya, Nian takut dengan hal-hal yang bercorak merah dan api. Setelah kejadian itu, hampir semua warga Nian mengenakan pakaian warna merah, sehingga binatang itu tidak lagi datang mengganggu mereka. Oleh karena kejadian inilah, malam tahun baru dirayakan secara besar-besaran. Terlebih karena binatang jahat itu tidak lagi mengganggu warga. Maka perayaan Tahun Baru China sangat identik dengan pesta meriah dan kembang api. Di Negeri China hari pertama tahun baru disebut Nian (si binatang jahat) dan sekarang ini Nian dalam bahasa China artinya Tahun. Ketika orang mengatakan, “Guo Nian� perlu dipahami dalam dua pengertian. Pertama, secara legenda yang berarti Nian, si binatang jahat, telah pergi dan tak kembali lagi. Kedua, pengertian populer yang berarti tahun lama telah lewat dan tahun baru telah datang. 8

2007 Tahun Babi

Pada umumnya ramalan di awal tahun, menyambut Tahun Baru China, selalu menjadi perhatian. Entah itu ramalan horoskop maupun shio. Banyak orang yang ingin mendapatkan bocoran mengenai nasib dan hokinya. Lain lagi bagi peramal, yang mengatakan bahwa ramalan ini sangat menyenangkan, sebab tidak akan ada orang yang ngambek ataupun minta ganti rugi apabila ramalannya meleset. Di samping itu dapat penghasilan tambahan dari orang yang datang untuk diramal. Ada banyak sumber mengenai ramalan. Antara lain dari horoskop, shio, astrologi atau bahkan feng shui. Kata horoskop diserap dari bahasa Yunani, horoskopos yang berarti melihat jam. Melalui jam waktu kelahiran seseorang bisa ditentukan selain lambang zodiak dari orang tersebut. Juga bisa diramal mengenai sifat kepribadian dan jalan hidup seseorang dan tahun ini adalah Tahun Babi menurut penanggalan China. Sebagian orang menilai bahwa Tahun Babi tidak terlalu menguntungkan. Itu karena babi diidentikkan dengan binatang yang tidak sabaran.

China Benteng

Selama ini, China Benteng memang selalu diidentiďŹ kasi dengan stereotipe orang Tionghoa berkulit gelap, jago bela diri, dan hidupnya pas-pasan, bahkan miskin. Meski beberapa sudah berhasil dalam bidang perdagangan, sebagian besar dari mereka berprofesi sebagai petani, buruh, tukang becak, atau pedagang kecil di Pasar Lama, Tangerang, Banten. Jika anda datang ke kawasan Pasar lama, stereotipe bahwa orang China itu kaya dan mencari nafkah dengan


berdagang akan sirna seketika. Asal muasal China Benteng memang sulit dipisahkan dengan kawasan yang berada di tepi Sungai Cisadane, yang melewati kota Tangerang ini. Tempat ini merupakan permukiman pertama masyarakat Tionghoa di sana. Mereka tinggal di tiga gang yang berderet, yang sekarang dikenal sebagai Gang Kalipasir, Gang Tengah (Cirarab), dan Gang Gula (Cilangkap). Sayangnya, sekarang tinggal sedikit saja bangunan yang masih berciri khas China. Benteng yang berdiri kokoh di atas tepi kali, yang menjadi asal nama China Benteng saja sudah tidak ada bekasnya. Jika Anda berkunjung ke Desa Sukasari, Kota Tangerang, cukup mudah menemukan keturunan Tionghoa. Menurut penelitian Y Sherly Marianne, sekitar 80 persen dari 19.191 warga Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang adalah orang China Benteng. Angka statistik April 2002 ini tidaklah mengherankan karena Pasar Lama masuk dalam wilayah Sukasari. Ada juga klenteng yang dianggap arkeologis, Klenteng Boen Tek Bio (artinya kebajikan benteng). Klenteng ini adalah salah situs arkeologi untuk melacak asal muasal komunitas China atau Tionghoa di Tangerang Utara bagian timur itu. Walaupun masih ada lagi Klenteng Boen San Bio (artinya kebajikan setinggi gunung) di kawasan di Pasar Baru, yang dibangun tahun 1689 dan Klenteng Boen Hay Bio (artinya kebajikan seluas lautan), di kawasan Serpong. Klenteng Boen Tek Bio dibangun pada 1684 di kawasan Pasar Lama. Inilah bangunan tertua, yang menunjukkan bahwa orang-orang Tionghoa sudah tinggal di Tangerang lebih dari tiga abad silam. Saat itu, para penduduk perkampungan Petak Sembilan, bergotong royong mengumpulkan dana untuk mendirikan sebuah kelenteng. Saat itu bangunan hanya berupa tiang bambu dan beratap rumbia.(kiki)

9


10


Babi Emas yang Muncul Hanya 600 Tahun Sekali BERUNTUNGLAH bayi-bayi yang lahir tahun ini. Menurut banyak master fengshui di Chinatown, di San Francisco misalnya, tahun ini adalah tahun Babi Emas. Siapa yang lahir tahun ini akan mempunyai masa depan yang sangat cerah. Saya sendiri tidak terlalu percaya akan ramalan-ramalan para guru fengshui. Tetapi di Korea Utara dan China ternyata banyak sekali orang yang menikah pada 2006 (tahun Anjing) supaya bisa mendapat bayi pada 2007. Baru-baru ini saya berbicara dengan teman sesama jurnalis di Beijing lewat telepon. Dia mengatakan pada 2006 bisnis-bisnis di China seperti katering, toko bunga, dan gedung-gedung, menerima pemasukan uang yang sangat oke karena banyaknya pasangan yang menikah. Menurut statistik, di Shanghai saja ada 162.663 pasangan yang menikah pada 2006. Naik 62.18 persen dibanding tahun sebelumnya. Harus diakui, di China pemilihan tanggal pernikahan lebih penting dari acara pernikahannya. Setidak-tidaknya begitulah pemikiran para orangtua di sana. Karena kalau dipilih tanggal yang dianggap sial maka perkawinan bisa-bisa ikut sial juga. Di Korea Utara ada statistik yang mengatakan tahun ini kelahiran bayi akan naik 10 persen dibanding 2006, Karena banyaknya ibu yang berusaha hamil di tahun ini. Tahun baru Imlek yang sebenarnya jatuh pada Februari, akan dirayakan besar-besaran di San Francisco pada awal Maret. Pada beberapa acara tahun baru di Oakland, banyak yang setuju kalau tahun ini adalah tahun yang akan menghasilkan buah. Apalagi untuk orang-orang yang ber-shio Babi. Katanya, orang yang lahir pada tahun Babi hidupnya gampang, dan selalu dapat untung dan kaya. Tentu ini membuat kita cemburu pada mereka yang ber-shio babi. Lebih cemburu lagi karena ternyata tahun Babi Emas hanya terjadi sekali dalam 600 tahun. Ada rumor yang mengatakan kalau itu hanya buatan para master fengshui di China dan di Korea Utara. Mereka dibayar oleh para pemilik bisnis (pemilik gedung, toko bunga, tukang jahit, dsb) supaya banyak yang akan memakai jasa mereka. Bisa jadi tuduhan itu benar. Tetapi banyak pasangan pengantin yang tidak mau ambil risiko. Kalau memang benar tahun Babi Emas hanya berulang setiap 600 tahun, dan bayi-bayi yang lahir tahun ini akan memiliki masa depan yang sangat cerah, kenapa tidak? Jadi kalau anda punya rencana menikah pada tahun Babi Emas ini, para master fengshui mengatakan pernikahan dan rumah tangga anda akan langgeng dan banyak rezeki. Tunggu apalagi?(siska)

Atas kiri-kanan: Liviera Lie, Lily Lie Bawah kiri-kanan: Liviena Lie, Connor Shurell, Ethan Phwan

Celebrating Chinese New Year di San Francisco

11


dan Imlek Kawasan Tanggerang memang identik dengan masyarakat Tionghoa berkulit gelap dan miskin. Jika anda melewati Jalan Kisamaun di kawasan Pasar Lama, terlihat banyak warga Tionghoa yang berjualan di sepanjang jalan. Nampak terlihat perbedaannya dengan masyarakat Tionghoa modern yang hidup di kota seperti Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya, dan Palembang. Mereka tinggal di gang-gang sempit sambil berjualan makanan khas China seperti dodol, kue keranjang, pernak-pernik seperti lampion, baju adat China. Ramai sekali di sepanjang jalan ini apalagi menjelang hari raya Imlek. Di sepanjang Jalan Kisamaun ini terdapat k Klenteng “Boen Tek Bio” (kebajikan benteng) yang dibangun pada 1684, tepatnya di kawasan Pasar Lama. Inilah bangunan tertua, yang sekaligus menunjukkan bahwa orang-orang Tionghoa sudah tinggal di Tangerang lebih dari tiga abad silam. Saat itu, para penduduk perkampungan Petak Sembilan, bergotong royong mengumpulkan dana untuk mendirikan sebuah kelenteng. Saat itu bangunan hanya berupa tiang bambu dan beratap rumbia. Menurut Oey Tjing Eng, seksi budaya dari Klenteng Boen Tek Bio, setiap tanggal 1 sampai 15 umat di Klenteng Boen Tek Bio datang untuk bersembahyang kepada Dewi Kwan In. Begitu Begitu juga menjelang hari raya Imlek mereka pun beramai ramai datang ke klenteng ini untuk bersembahyang. Pada hari H-nya, Imlek, masyarakat Tionghoa wajib mengunjungi leluhur mereka yang telah tiada terlebih dahulu dan baru setelah itu bersembahyang di klenteng dan merayakannya bersama keluarga. Di klenteng Boen Tek Bio, Oey Tjing Eng, pria berumur 63 ini selalu menerima tamu. Menurutnya klenteng ini sudah beberapa kali mengalami perubahan bangunan. Memang waktu kita memasuki gang yang di sepanjang jalannya dikelilingi oleh para pedagang, nampak Klenteng Boen Tek Bio yang cukup megah, didominasi dengan warna merah. Ketika kita memasuki pintu masuk nampak dua patung anjing

12

peking yang konon disakralkan, ada juga lilin-lilin dengan ukuran sangat besar. Klenteng ini dibagi atas tiga pintu. Pertama, pintu utama untuk beribadah yang terdapat patung dewi Kwan in, kedua Pintu kesusilaan, dan ketiga Jalan kebenaran. Ketika ditanya soal pembauran, Tjing Eng mengemukakan, dari dulu masyarakat sudah membaur dengan orang pribumi di antaranya dengan perkawinan campur. Menurutnya, dalam hal kebebasan beragama dan merayakan Imlek Tjing Eng merasa saat ini hak orang Tionghoa sudah dikembalikan. “Harapan saya tentunya adanya perubahan yang terbaik dari tahun ke tahun,” katanya. Selain hari raya Imlek, warga Tionghoa juga merayakan Pe’cun,yang dirayakan pada sekitar Juni. Hari raya Pe’cun dirayakan dengan memakan bacang, balap karung, berperahu. Menurut Tjing Eng, hari raya Pe’cun ramai sekali dikunjungi umat dari berbagai negara.

Persiapan Imlek

Tidak beda jauh dengan masyarakat Tionghoa lainnya, warga China Benteng juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk hari raya tahun baru ini. Menjelang perayaan, umat Boen Tek Bio datang untuk bersembahyang ke klenteng. Tjing Eng mengatakan klenteng terdiri atas tiga agama, yaitu Konghucu, Budha, dan Tiongkok. Segala macam pernak-pernik pun sudah terlihat di kawasan Pasar Lama Tangerang, klenteng-klenteng pun tiap tahunnya menyediakan lilinlilin dengan ukuran besar berwarna merah yang di taruh di depan tempat bersembahyang. Pembuatan lilin dilakukan di Jalan Imam Bonjol. Harga per kilo lilin kecil ini berkisar Rp 7.000, dan lilin biasa yang ditaruh di klenteng dijual dengan harga Rp 6.000 per kati/sepasang. “Tempat pembuatan ini masih dikelola oleh yayasan Boen Tek Bio,” tutur Kim Ho,


yang kesehariannya mengawasi tempat pembuatan lilin tersebut. �Proses pembuatannya sangat sederhana sama seperti membuat es lilin,� tambah Kim Ho. Hanya saja, untuk lilin dipanaskan kemudian didinginkan terlebih dahulu baru dicetak dan dituang di dalam cetakan menurut ukurannya. Bahan yang dibutuhkan hanya lilin, sumbu, cetakan besar yang menyerupai tabung (untuk lilin yang berukuran besar), kompor, api. Pembuatan lilin perlu waktu sampai satu mingu untuk hasil yang sempurna. Lilin yang diproduksi sudah sebanyak 500 kati dan akan ditaruh di klentengklenteng di daerah Tangerang. Lilin-lilin ini juga akan ditaruh di klenteng Boen Tek Bio dan bisa dilihat tiga hari menjelang perayaan Imlek.

Makanan Tradisional

Tidak hanya lilin yang dipersiapkan oleh warga Tionghoa, tetapi juga makanan khas China yang wajib ada dalam perayaan Imlek. Salah satunya adalah kue keranjang. Menurut Umar Sanjaya sebagai pemilik tempat ini, �penjualan kue keranjang meningkat menjelang hari raya Imlek.� Di tempat ini tidak hanya membuat kue keranjang, tetapi juga membuat dodol China yang rasanya memiliki ciri khas tersendiri. Jika kita memasuki rumah Umar Sandjaya, terlihat seperti pabrik kecil yang memproduksi dodol dan kue keranjang. Usaha ini sangat

menguntungkan, namun ada waktu-waktu tertentu bagi Umar untuk mengambil keuntungan besar. Jika hari-hari biasa pekerja Umar hanya dua atau tiga orang, saat ini bisa sampai 100 pekerja. Umar tidak menyalurkan kuekuenya ke pasar atau toko, tetapi kebanyakan orang datang langsung ke rumahnya untuk memesan. Bisa juga memesan melalui telepon. Harga satuan kue keranjang seharga Rp 8.000, atau Rp 18.000 kalau dijual per kg. Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan kue keranjang hanya tepung ketan, santan kelapa, gula merah serta bahan yang digunakan untuk keranjangnya adalah daun pisang batu. Bahan tepung ketan, santan, gula tersebut dicampur jadi satu lalu diaduk selama enam jam. Setelah itu adonan didiamkan selama selama satu bulan supaya berwarna merah. Setelah itu, adonan dimasukkan ke dalam keranjang yang sudah dibungkus dengan daun pisang batu dan siap dikukus dan diletakkan di dalam suatu wajan dengan ukuran besar yang dapat memuat ratusan kue keranjang yang akan dikukus. Lama mengukusnya sekitar 12 jam. Kue keranjang yang dibuat pada saat menyambut Imlek pun cukup banyak, yakni hingga 60 ton. Penghasilan yang didapat oleh Umar bisa mencapai Rp 90 sampai Rp 120 juta pada saat itu. (kiki)

13


14


Pasang Surut

Dunia wayang ternyata amat luas. Selama ini kesenian wayang seakan hanya identik dengan wayang kulit dan wayang golek. Namun jika ditelusuri, ternyata jenis wayang sangat kaya. Sebut saja misalnya jenis wayang Potehi. Wayang Potehi ini konon menurut riwayatnya di usung dari negeri Tiongkok. Tak ada perbedaan yang mendasar memang dalam wayang Potehi ini. Pada jenis wayang ini juga ada dalangnya yang berperan menggerakan wayangnya. Potehi pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1885 di Semarang Jawa Tengah yang dibawah oleh Cek We Be. Nama Potehi diambil dari kata po yang berarti kain, the yang berarti kantong, dan hie yang berarti boneka atau wayang. Artinya, wayang ini terbuat dari kain yang berbentuk boneka. Kesenian ini merupakan warisan turun-menurun. Pada tahun 1950 jenis wayang ini sudah akrab dengan masyarakat pribumi Telugong Satriadarma, Jakarta. Sugiowaluyo, asal Sidoarjo Jawa Timur atau yang akrab disapa Subur merupakan salah satu dalang Potehi yang masih setia menghidupkan kesenian ini. Ia mengaku mulai belajar kesenian sejak tahun 1976 di Surabaya dan menghabiskan waktu 10 tahun untuk benar-benar menguasai teknik mendalang dari seorang dalang asal Surabaya bernama Almarhum Gan Tjo Tjo. Setelah punya kelompok wayang Fuk Ho An, ia pun mulai mandiri mendalang sejak tahun 1994. Di samping kesenangannya pada dunia wayang, ketertarikan Subur juga didorong pengusaha toko perhiasan yaitu Toni. Toni dalah cucu seorang dalang. Karena Toni tidak bisa mendalang maka untuk meneruskan warisan

dari kakek dan ayahnya Toni mendukung Subur untuk tetap melestarikan wayang Potehi dengan memberi fasilitas dan mendanai setiap keperluan yang dibutuhkan. Dalam pementasan, lakon yang dimainkan satu dalang dengan dibantu 1 asisten dan sekitar 3 orang penabuh gamelan yang mengiringi alur cerita dengan musik khas Cina. Kesenian ini biasanya digelar di Keleteng pada sore hari dan malam hari sebagai pengiring upacara atau perayaan Imlek. Wayang potehi berjaya sekitar tahun 1930-1960an. Keberadaan kesenian ini sempat mandeg sejak Presiden Soekarno melarang pertunjukan kesenian yang berbau Cina melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Perlahan sejak pelarangan ini, keberadaan wayang ini mulai surut peminat. Namun saat Gus Dur menjadi presiden, ia langsung mencabut Inpres yang dikeluarkan Soekarno itu. Kesenian ini pun perlahan mulai diminati dan mulai ikut memeriahkan perayaan Imlek disejumlah tempat. Sayangnya, saat ini kesenian sudah tidak ada di Jakarta. Tapi jangan khawatir, jika berminat Anda bisa mendatangkan dalang dan perangkat Potehi dari sejumlah daerah. Sebagian besar dalang yang memainkan wayang potehi berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti kota Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Sidoarjo, dan Blitar. (pipit) 15


kabari: film

Long Road Dunia perfilman merupakan salah satu dunia entertain yang diminati masyarakat. Semakin banyaknya bintang-bintang baru bermunculan semakin banyak pula film-film baru yang digarap oleh sutradara-sutradara muda. Rata-rata sutradara-sutradara tersebut memiliki bakat yang berbeda-beda dan sangat luar biasa. Berbagai jenis film yang dibuat dengan keahliannya masing-masing menghasilkan karya-karya terbaik sineas-sineas muda Indonesia yang tidak kalah dengan sutradara luar lainnya. Film ini bercerita tentang pencarian orang akan arti kedamaian dan sorga dalam hidup maupun kematiannya. Tragedi bom Bali 2002 lalu yang menewaskan ratusan orang bule dan Indonesia menjadi daya tarik sendiri bagi sutradara Enison Sinaro dan diproduseri Nia Dinata. Film ini menceritakan tentang kisah nyata yang terjadi memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Tragedi Bom Bali akan tetap menjadi cerita yang tidaka penah terlupakan oleh siapapun juga.

benar-benar ingin menggambarkan kedahsyatan ledakan bom itu. aktris dan aktor yang membintangi film ini di antaranya Lis Thompson diperankan oleh Raelee Hill, Hanna Catrelle diperan oleh Mirrah Foulkes, Wayan diperan oleh Alex Komang, Haji Ismail diperan oleh Joshua Pandelaki dan Hambali diperankan oleh Surya Saputra.

Sinopsis

Hanna Catrelle (Mirrah Foulkes) seorang warga Amerika yang tinggal di Bali ketika bom meledak. Di tengah kekacauan itu ia bertemu dengan Haji Ismail (Joshua Pandelaki), lelaki muslim di Bali. Melalui pertemanan ini Hanna belajar tentang Islam dan belajar bagaiaman prasangka bisa berujung pada pemahaman yang salah. Lis Thompson (Raelee Hill). Wartawan Australia yang datang ke Bali setelah pemboman di temani oleh Wayan Diya (Alex Komang), Penduduk Bali yang kehilangan salah satu anggota keluarganya dalam tragedi tersebut. Darimana Anda mendapatkan pemain-pemain luar itu? Saya mendapat pemain-pemain luar yang berbakat dari Internet. Kami membuka lowongan untuk aktris-aktris yang mau bergabung. Ada kurang lebih 200 pelamar yang mau bekerjasama dan langsung di undang ke Indonesia untuk casting. Ternyata dari sekian yang datang, mereka memiliki kemampuan acting yang sangat luar biasa. Mereka semua ternyata pemain teater di negaranya. Kami mencari yang terbaik dan bisa

Film ini berdurasi 120 menit ini mengambil lokasi syuting Jakarta dan Lombok. Shooting film ini memakan waktu selama 32 hari kerja. Dengan mengambil peran utama orang bule, film ini memang

cepat menyesuaikan diri dengan kami. Dengan keterbatasan dana yang kami miliki kamipun saling terbuka dan mereka mau membantu kami. Akhirnya kami memperoleh pemain-pemain yang luar biasa aktingnya. Kami sangat bangga dengan mereka karena mereka mau mengangkat banyaknya korban yang ada dalam film ini walaupun korban-korban tersebut sangat sulit diangkat. Dari mana Anda mendapatkan inspirasi? Saya terinsiprasi membuat film ini dari data-data yang saya peroleh dari internet maupun media cetak dan elektronik. Begitu banyak informasi yang yang saya ikuti tentang tragedi Bom Bali ini. Saya merasa terpanggil untuk membuatnya dalam sebuah film. Kenapa lokasi yang dipilih Lombok dan Jakarta? Kami semula berencana melakukan shooting di Bali, tetapi banyak masukan yang kami terima kalau masyarakat Bali masih trauma dengan tragedi tersebut. Kami menghindari hal-hal buruk yang terjadi nanti pada saat shooting. Karena ada cerita yang disertai api dan sedikit ledakan yang sama persis terjadi dengan tragedi bom Bali. Apa Anda harapkan setelah film ini selesai? Sebuah tragedi bisa memperkuat ikatan dan solidaritas yang lebih baik antara manusia tanpa memandang kewarganegaraan, ras, maupun agama.

8 BESAR FILM HOROR TERLARIS

2

1 Pocong 2 16

3 Hantu Jeruk Purut

4 Bangku Kosong

5 Roh

6 Kuntilanak

7 Dunia lain the Movie

8 Lentera Merah

Mirror


skenario dengan bebas. Ketika skrip diajukan dan masuk ke perhitungan bujet tidak bisa melebihi bujet yang tersedia. Perhitungan bujet harus sesuai dengan skrip yang sudah jadi. Film horor yang seram, make up diputihkan seperti mayat, dihantuhantuin jadilah film horor. Bahkan kalau perlu pemain disuruh teriak tapi ekspresinya tidak sesuai dengan peristiwanya.

“Tak selamanya film horor jelek” Tren membuat film horor di Indonesia ternyata belum surut. Namun dalam perkembangannya, kualitas fil horor tak selamanya hanya menjual rasa takut dan dibuat asal jadi. Ada yang mencoba mengeksplorasi cerita-cerita mistik yang dekat dengan masyarakat tapi masih ada juga yang sekedar menjual rasa takut. Fenomena ini bisa kita lihat di televisi maupun di layar lebar. Dalam setahun terakhir ini kita bisa saksikan, tayangan televisi kebanjiran film-film horor. Untuk mengetahui fenomena apa yang terjadi, Kabari berbincangan dengan Tino Saroenggalo, sutradara senior yang pernah membuat film tragedi Trisakti 1998 dan dosen perfilman di Institut Kesenian Jakarta. Petikannya: Bagaimana Anda melihat perkembangan film horor di Indonesia? Dari kecil kita di Indonesia diajari bagaimana caranya kita masuk ke surga atau dengan kata lain bagaimana caranya kita menghadapi kehidupan, sesudah kehidupan menghadapi kematian. Sehingga dari kecil kita didekatkan dengan hal-hal yang berbau gaib. Contohnya dari kecil kita dibilang hati-hati jangan berdiri di depan pintu nanti disambar setan. Padahal

maksudnya jangan di depan pintu nanti masuk angin. Dari pengajaran tradisional itu sendiri juga dikaitkan dengan hal-hal gaib atau mistik. Itu akhirnya menjadi dekat dengan kita. Jadi film horor selalu ada penontonnya di Indonesia. Pertanyaannya adalah apakah filmfilm horor itu dibuat hanya buat laku, asal jadi atau ada niat membuat film horror yang baik dan benar, seperti yang saya katakan tadi harus memikirkan production value? Artinya? Ada kecenderungan seperti film-film horor di televisi itu film horor asal jadi yang memanipulasi penonton ke hal-hal yang mistik. Tapi kalau film Jalangkung, Tusuk Jalangkung, Kuntilanak, Terowongan Casablanka dan beberapa film layar lebar itu dibuat ada niat membuat film horror yang baik dan benar. Kita tidak bisa bilang film horor itu jelek. Setiap film ada shandret film. Dari tiap shandret film tergantung dari penonton suka atau tidak suka. Kalau penonton suka horor pasti ditonton. Ada juga film action yang baik dan benar, tapi ada juga film action yang buat asal jadi. Di Indonesia mayoritas film horor dibuat asal jadi karena bujet terbatas. Seorang penulis, menulis

Bagaimana jika dibandingkan dengan film horor luar negeri? Sama saja tak jauh berbeda. Kalau isi dari film horor semuanya sama si pembuat film pasti mencari sesuatu yang sangat dekat dengan masyarakatnya. Misalnya, kalau di luar negeri drakula kalau di Indonesia Guntilanak. Persinggungan film horor seperti Mummi walaupun dibilang itu trailler tapi itu juga film setan. Ada banyak pesan-pesan moral ataupun keagamaan dalam film itu. Tapi karena dibuat dengan teknologi jadi kesannya film itu bukan film murahan lagi Kalau Anda sendiri menyukai action atau horor? Saya sendiri lebih senang film action. Kita datang, duduk, nonton, pulang engga mikir. Kalau saya membuat film, saya selalu memposisikan diri sebagai profesional produser atau profesional sutradara. Saya lebih suka buat film yang berbau politik. Untuk ditonton sendiri, biaya sendiri, dan pasti saya kritik habis-habisan orang-orang politik. Itu yang dinamakan realistis. Film horor secara tidak langsung banyak yang bisa kita pelajari apalagi kalau filmnya bagus. Film-film horor yang dibuat cukup menarik penonton sebagai hiburan, dengan menjual rasa takut penonton yang menonton film horor. Ada juga film horor memberi pesan bagaimana belajar menghargai kehidupan yang kita miliki. Apabila kita menyia-nyiakan tidak mustahil kita akan menyesal dikemudian hari akan perbuatan kita. Sebuah pesan sederhana namun seringkali manusia memandang enteng dan tidak mengubrisnya lewat kelakuan yang tidak pantas dan tindakan yang bodoh. (shelly) 17


kabari: musik Munculnya Aneka Warna Musik di Indonesia DUNIA musik Indonesia sekarang ini tidak luput dari para musisi pendatang baru dengan hasil yang memukau. Sebut saja Nidji, Ungu, Samsons, Ratu, dan Agnes Monica yang mengisi dunia musik Indonesia dengan kreativitas dan aksi panggung yang memukau serta ditunjang dengan penampilan yang menarik perhatian para penggemarnya. Nampak jelas peningkatannya dari tahun ke tahun. Jenis musik yang disuguhkan saat ini sangat berbeda dengan jenis musik pada era 80 dan 90an. Perkembangan ini muncul karena adanya kreativitas dan kemampuan menciptakan lagu yang lebih modern dari para musisi kita saat ini. Warna atau jenis musik yang digunakan pun sudah makin kelihatan peningkatannya. Memang beragam warna musik yang dihadirkan dunia musik Tanah Air. Misalnya, Hip-hop, R&B, Teen Pop, Balada, Dance, Disco, Pop, Rock dan musik electronik. Untuk lebih menjual lagu atau lirik, yang dihadirkan para musisi biasanya jenis musik yang enak didengar atau jenis musik pop. Tidak heran jika lagu mereka mampu menggebrak dunia musik Indonesia. Tidak dipungkiri peranan musik dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Musik juga bisa memberikan dampak positif, misalnya untuk mengekspresikan perasaan seseorang, menenangkan pikiran serta menghibur saat jenuh. Sepanjang 2006 lalu, warna musik religi juga dihadirkan para musisi Indonesia. Sebut saja Ungu yang mengeluarkan album religi bertitel “SurgaMu’, Gigi yang mengeluarkan hits “Pintu Sorga”. Peranan media elektronik (radio) juga sangat penting dalam dunia musik. Melalui radio kita bisa mendengarkan musik atau lagu-lagu hasil karya cipta para musisi kita. Dalam segi usia, pendengar musik Indonesia bisa dibilang untuk semua kalangan, tua-muda, siapapun pasti senang dan butuh sentuhan musik dalam kehidupan sehari-hari.(kiki)

18

Jakarta International Java Jazz 2007, Datang Lagi MENGULANG suksesnya Jakarta International Java Jazz tahun 2006 lalu, membuktikan bahwa musik Jazz juga banyak digemari kalangan masyarakat. Meski musik Jazz diidentikkan dengan kalangan menengah atas, dapat dilihat bahwa semakin banyak masyarakat yang menyukai warna musik ini, baik tua maupun muda. Rencananya Jakarta International Java Jazz diselenggarakan pada Maret 2007 di Plenary Hall Jakarta Convention Centre. Di tahun ini Java Jazz diadakan dengan konsep yang berbeda dengan Java Jazz sebelumnya. Pada kesempatan kali ini Java Jazz Production mengadakan acara khusus di luar Java Jazz Festival yang akan didedikasikan untuk anak-anak. Acara tersebut diberi nama “Children are the Future” sebuah acara musik kolaborasi anak-anak antara umur 8-15 tahun. “Children are the Future” tak lain adalah sebuah konser musik yang melibatkan kurang lebih 200–300 anak dari berbagai ras dan suku bangsa.(kiki)

Trio Macan Gebrak Musik Dangdut SEBAGAI pendatang baru, Trio Macan, grup dangdut asal Jawa Timur ini sudah bisa dibilang meraih sukses di dunia musik dangdut Indonesia. Mereka memang masih junior ketimbang sederet musisi dangdut senior seperti Inul Daratista, Christina, dan apalagi Camelia Malik. Tetapi semua itu tidak membuat mereka patah semangat dan pesimistis dalam bersaing di dunia musik Tanah Air. Dengan berbekalkan suara yang bagus, penampilan yang energik membuat Iva Novanda (19), Dian Aditya (18), Lia Ladista (20) menjadi populer dengan hits single mereka “SMS”. Dengan diawali dengan album pertama mereka ini Trio macan berhasil meraih sukses dengan menyabet penghargaan dalam “MTV Music Award 2006” di kategori The Best Dangdut. “Saya langsung tertarik dan yakin ketika pertama kali melihat mereka beraksi di atas panggung dengan powerfull, dengan gaya mereka apa adanya dan saya optimis Trio Macan bisa membawa nuansa baru dalam musik dangdut di Tanah air. Kemudian saya ajak ke Jakarta dan diperkenalkan dengan Blackboard,” kata Agie Sugianto selaku manager Trio Macan.(kiki)

RESENSI CD:

The Best of Anggun ANGGUN, penyanyi asal Indonesia yang sukses meniti karirnya di pasar international kini mengeluarkan album “The Best of Anggun” yang merupakan kompilasi lagu-lagu hits Anggun. Album ini sengaja dibuat untuk mengingat kembali kisah awal karirnya hingga sekarang. Dalam album ini Anggun kembali memasukkan lagu-lagu dari album terdahulu. Terdapat tiga lagu yang hitsnya mendunia, yaitu Mimpi, Bayang-bayang Ilusi dan Takut. Ketiganya diaransemen ulang oleh Andy Ayunir dengan iringan string saunine.(kiki)


19


kabari: buku

PEREMPUAN DAN POLITIK Artinya, memberi perintah yang jelas dan mau menindaklanjuti, memeriksa kembali setiap pernyataan demi keakuratan, menjaga integritas pribadi, dan benar-benar menjaga kepercayaan masyarakat. Selain itu, juga tetap dituntut untuk bisa bekerja sama dalam satu kelompok dan membina hubungan dengan kolega yang didasarkan pada integritas dan rasa hormat. Perempuan harus mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan padanya dan harus menjadi pemimpin dalam arti yang sesungguhnya.

Dunia politik kiprah kaum perempuan lambat laun sudah mulai menonjol. Namun dalam memimpin, perempuan mengalami lebih banyak hambatan ketimbang laki-laki. Mengapa? Karena perempuan harus selalu membuktikan bahwa dirinya memang pantas dan bisa diandalkan. Simak penuturan wali kota perempuan pertama di San Francisco. “Aku kerap dikritik atas beberapa komentar yang agak menyinggung perasaan dan selanjutnya meledak menjadi pergunjingan publik. Tidak seperti laki-laki, yang pernyataannya sering kali berlalu tanpa tantangan. Pengalaman mengajariku bahwa kunci keberhasilan perempuan, dalam jabatan pemerintahan adalah menjadi orang yang bisa diandalkan.�

Persoalannya, mengapa perempuan sulit sekali menggapai kekuasaan? Jawabannya sederhana. Stereotip perempuan tradisional tidak mengenal kekuasaan. Kefemininan juga tidak memuat ketegaran, keperkasaan, atau ketegasan yang merupakan unsur inti kekuasaan. Stereotip klasik mengenai perempuan dan kefemininan tidak mencantumkan gagasan kekuasaan. Namun, meski kondisi telah berubah, stereotip tersebut sulit dihilangkan. Kefemininan seringkali digambarkan sebagai sikap kepasrahan, kepatuhan, kesetiaan, kemanjaan, kekanak-kanakan, kesimpatikan, kehangatan, kelembutan, keramahan, dan ketidaktegasan. Kekuasaan sebagai unsur yang paling penting dalam kepemimpinan tidak pernah dicirikan dengan sifat-sifat feminin.

Harga Ukuran Tebal Terbit

: Rp 30.000,: 11 x 18 cm : 175 halaman : April 2005

DIM SUM TERAKHIR

Empat perempuan kembar yang mempunyai empat kehidupan berbeda. Empat masa depan yang membingungkan. Empat rahasia masa lalu yang menghantui. Dan satu usia biologis yang terus-menerus berdetik. Siska Yuantita, Indah Pratidina, Rosi Liliani, dan Novera Kresnawati terpaksa harus pulang untuk mendampingi

20

ayah yang diprediksi tidak punya harapan hidup lagi. Mereka tidak pernah menyangka bahwa kesempatan berkumpul kembali ternyata mengubah segalanya. Pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan bermunculan, termasuk ketakutan, kecemasan, dan keangkuhan mengakui bahwa kehidupan dan kematian hanyalah sekadar garis tipis. Dimsum Terakhir adalah drama penuh harum, memikat, dan cerdas. Clara Ng, salah satu novelis bestseller Indonesia, menuliskan detak kehidupan empat perempuan kembar dengan gaya penuturan amat indah. Kisah ditulis modis dengan gaya lembut tapi kuat ini menyuarakan keberanian serta kekuatan yang (selalu) ada di setiap hati kita semua. Harga Ukuran Tebal Terbit

: Rp 48.000,: 13.5 x 20 cm : 361 halaman : April 2006


21


kabari: jajanan

Kambing. Makanan bermenu utama kambing identik sekali dengan darah tinggi namun ternyata tidak semua orang yang mengkonsumsi kambing dapat terserang darah tinggi. Tentu juga tergantung dari seberapa banyak kita mengkonsumsinya.

di Jakarta Nah, siapa yang tidak kenal makanan yang namanya nasi goreng. Makanan khas yang bumbunya dicampur langsung dengan nasi lalu digoreng, akrab sekali dengan masyarakat Indonesia, khususnya warga Jakarta. Biasanya nasi goreng disantap pada saat sarapan tapi juga enak disantap pada malam hari.

22


Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Setiap malam di Jakarta banyak sekali penjual nasi goreng yang mangkal atau pun keliling. Nah, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat ada penjual nasi goreng yang sangat laris dan banyak sekali pembeli yang bolakbalik untuk sekadar makan malam dengan kerabat atau keluarga dan teman. Tempatnya sedemikian kecil namun dapat menampung pembeli tanpa harus menunggu dibuatkan satu porsi dengan bergantian karena uniknya nasi goreng kambing ini digoreng pada satu wajan yang kira-kira cukup untuk 100 porsi sekali goreng. Hebatnya, tukang masak dapat mencampur semua nasi dan bumbu dengan merata, selain rasanya yang khas. Maka warung ini tidak pernah sepi pembeli. Kondisi warung yang sederhana juga membuat tempat ini khas, yakni “Order by Car” atau pesan dari atas mobil dan pelanggan makan di dalam mobil di tempat parkir di situ. “Sebetulnya sih lebih praktis aja, tidak perlu repotrepot turun sudah ada yang melayani, apalagi saya baru saja pulang kerja dan malas untuk turun,” ungkap Anto seorang karyawan swasta yang merupakan pelanggan tetap sejak empat tahun lalu. Menurut Rohadi, pengelola warung nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, kepuasan pelanggan adalah yang utama. “Dari zaman bapak saya yang berjualan sejak 1958 sampai sekarang saya yang mengelola rasa dan keistimewaaan tetap terjaga,” kata berpromosi. Sekarang, Rohadi mempekerjakan 20 karyawan yang

semula belum punya keahlian memasak. Usaha keluarga ini bahkan sudah membuka enam cabang, di Kelapa Gading, Karang Anyar, Pasar Raya Blok M, Sabang Raya, Pamulang, dan BSD. Soal harga, relatif murah, Rp 16.000 per porsi. Keistimewanya nasi goreng ini adalah pada saat mengolahnya yang dimasak secara bersamaan dalam wajan yang sangat besar. Sekali masak, bisa untuk sekitar 100 porsi. Soal daging kambing, setiap hari dibutuhkan dua ekor kambing dan diambil daging khasnya. Selain nasi goreng kambing, Rohadi juga menyediakan nasi goreng ayam, sate ayam, dan juga sop kambing. Fanny, seorang pelanggan mengaku sering makan di warung Rohadi meski tidak setiap hari. “Rasanya tuh enak banget ya, seperti ada rasa karenya tapi di nasi goreng, terus dagingnya empuk juga besarbesar, jadi puas makannya,” katanya. Nasi goreng kambing ini buka pada sore hari pukul 17.00 sampai habis. Biasanya pukul 02.00 dini hari. Untuk Sabtu malam, biasanya tutup lebih lambat satu jam, karena banyaknya pelanggan. Kalau pun tidak ingin makan di mobil bisa juga makan di bangku-bangku yang tersedia di situ. Setiap harinya Rohadi mengaku dapat menjual empat wajan besar nasi goreng kambing, atau bisa diasumsikan untuk 400 porsi. Omsetnya, rata-rata Rp 10 juta setiap hari. “Lidah tidak bisa ditipu, kalau enak ya benar enak, walaupun jauh atau sederhana sekalipun tempatnya, tapi kepuasan tetap nomor satu,” kata Djanuri yang sejak tahun 1984 menjadi pelanggan nasi goreng kambing Kebon Sirih ini.(pipit)

Sup Kambing Dudung Roxy Warung makan dengan menu sup kambing di Jalan Biak, Tanah Abang, Jakarta Pusat ini sudah ada sejak 1972. Pada saat itu dikelola Pak Dudung dan istrinya. Keistimewaannya terletak pada rasa yang gurih dan daging kambing khas kepala yang membuat sup semakin nikmat. Kaldu yang dipakai juga tidak sama dengan kaldu sup biasanya. Pak Dudung mempunyai trik sendiri dengan menggunakan susu krim untuk kaldu sup kambingnya, sementara kebanyakan orang memakai santan untuk kaldu. Sekarang, Pak Dudung jarang datang ke warung dan hanya sesekali untuk mengecek, karena usaha ini sudah ia wariskan kepada anak-anaknya. Yang unik, walaupun “berlevel” warung sederhana, pelayanannya berstandar restoran.

23


Di warung ini pelanggan dimanjakan dengan boleh memilih daging yang diinginkan. Asumsinya, pelanggan mempunyai selera masing-masing. “Di sini kita menyediakan daging bagian kepala, jadi setiap pelanggan kami bebaskan untuk memilih sendiri daging bagian mana yang disuka, ada tulang muda, daging pipi, daging hidung, kuping, pangkal kuping, mata, otak dan ada juga torpedo(buah zakar kambing). Jadi benar-benar terserah pelanggan mau pilih yang mana,” jelas ibu Yola yang masih kerabat Pak Dudung dan dipercaya memegang keuangan. Simaklah pengakuan Hartono yang menjadi pelanggan sejak tahun 90-an. “Saya sudah dari dulu tahu kalau sup yang paling enak ya sup Pak Dudung ini. Selain tidak bau dagingnya empuk, kuahnya gurih sekali, walaupun harganya di atas sedikit,” katanya. Beda Racikan Di warung ini masing-masing pelayan punya sebutan berbeda dan unik. Tukang masak disebut DJ, tukang potong dipanggil jagal. “Kode” pemesanannya pun begitu. Kalau anda pesan jeruk manis, pelayan akan berteriak, “Jerman.” Kalau jeruk manis panas, pelayan pun teriak, “Jerman Meriang.” Kalau anda mendengar ada pesanan “es gila” itu berarti es teh manis. Lalu jika ingin es jeruk atau es tomat namun tomat atau jeruknya banyak, pelayan menyebutnya, “Jeruk satu kilo atau tomat satu kilo.” Untuk pemesanan sup kambing, kalau ingi berkuah lebih banyak dari porsi standar, pelayan akan meneriakkan “Sup kambing kuah banjir.” Ibu Yola menjelaskan, istilah-istilah itu untuk lebih mempermudah dan agar tidak terlihat tegang meski sangat sibuk. Warung Sup Kambing Dudung buka dari pukul 18.00 sampai 24.00. Biasanya warung ramai mulai pukul 19.00 namun jangan kaget kalau ternyata anda sudah harus antre sebelum warung buka. Pelanggan yang datang biasanya selalu ditanya, mau pilih sendiri isi supnya atau tinggal terima jadi. Maka harganya bukan per porsi, melainkan per potongan yang kita ambil. Satu potong (daging, jerohan, atau torpedo) dihargai Rp 3.500 jadi tinggal dikalikan seberapa banyak pelanggan memesan. Tapi kalau pelanggan menyerahkan semuanya kepada pelayan, setiap mangkuk sup dihargai Rp 17.500. Tidak hanya sup kambing saja yang tersedia, warung ini juga menyediakan sate kambing yang bahan dasarnya dari kambing muda betina sehingga dagingnya empuk. Setiap hari untuk sup kambing spesial kepala dibutuhkan 12 kepala kambing. Kemudian ada sup kaki kambing yang juga spesial. Kata Ibu Yola, satu kepala kambing bisa untuk 35 potong, namun yang kecil kurang dari itu. Seperti halnya Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Sup Kambing Dudung Roxy sudah buka cabang di enam tempat. Di Ambasador, Mal Kelapa Gading, Angke, Muara Karang, Tanjung Duren, Kedoya, dan BEJ. Semuanya dikelola putra-putri Pak Dudung.Untuk di luar Jakarta, Pak Dudung buka cabang di Medan dengan nama Sup Dedi, merujuk anak sulungnya.(pipit)

24

Sup Sumsum Kambing Proklamasi Warung yang satu ini bisa dijadikan pilihan untuk yang suka dengan sup sumsum kambing dan sate kambing muda. Adalah warung sate Pak Bustaman yang terletak di samping gedung Proklamasi, tepatnya di Jalan Penataran, di bawah jembatan rel KA. Buka mulai pagi pukul 07.30 hingga habis, warung Pak Bustaman menyediakan menu-menu sate kambing dan ayam serta aneka sup. Namun menu yang paling banyak diminati pengunjung adalah sup sumsum kambing. Sup yang disajikan dalam piring makan berisi ruas-ruas tulang kambing sepanjang 10-15 cm yang telah dipotong ujung-ujungnya dengan rapi sehingga memudahkan menyantap sumsum dengan cara menyedotnya keluar dari salah satu ujung ruas tulang. Biasanya sup sumsum kambing Pak Bustaman dipenuhi pelanggan pada jam-jam makan siang. Tidak mengherankan banyak pelanggan yang kehabisan tempat duduk bila terlambat datang. Toni dan Subur, karyawan swasta di Jakarta adalah contoh yang terlambat siang itu. “Kami telat untuk siang ini, biasanya kami tidak pernah, ya tapi kami akan siap menunggu, biar perut lapar sekarang tapi entar juga keisi sumsum,” kata Subur yang menyebut, sup sumsum Proklamasi belum ada duanya. Warung Pak Bustaman ini kecil dan hanya dapat menampung sekitar 15 orang. Setiap harinya Pak Rustaman membutuhkan 20-30 kg tulang sumsum dan lima ekor kambing muda untuk sate. Harga sup sumsum kambing dengan sepiring nasi putih hanya Rp 15.000. Jika ditambah dengan seporsi sate dan es jeruk manis, dibutuhkan Rp 32.000 untuk menikmati masakan Pak Bustaman.(pipit)


di Outer Sunset San Francisco Sudah pernah ke restoran Old Mandarin Islamic, di Sunset?

Saya pernah tinggal di Beijing, RRC selama delapan tahun yang membuat lidah saya sangat terbiasa dengan makanan dari sana. Ketika pindah ke San Francisco, yang pertama sekali saya cari adalah restoran China yang tidak menyajikan makanan dari Selatan. Di Amerika Serikat (AS) kebanyakan orang China berasal dari Guangdong atau Fujian yang terletak di China Selatan. Di Beijing, saya doyan sekali hot-pot, apalagi di saat musim dingin. Hot-pot sebenarnya makanan yang berasal dari Provinsi Sichuan. Di Jepang namanya shabu-shabu, bedanya hot-pot bukan berupa buffet, dan yang asli dari Sichuan air sup untuk merebus sayur dan dagingnya sangat pedas. Karena itu rasanya bahagia sekali ketika menemukan Old Mandarin Islamic. Satusatunya restoran yang menyajikan hot-pot di San Francisco. Ketika pertama masuk ke restoran ini, suasananya membuat saya merasa seakan-akan kembali ke Beijing. Pelayan dan tamu-tamu yang sedang makan semua berbicara “Pu Tong Hua” atau bahasa Mandarin. Saya tersenyum lebar, karena saya bisa berbahasa Mandarin dengan lancar, dan selama ini tidak pernah terpakai di San Francisco. Jangan kira Old Mandarin Islamic adalah restoran yang besar. Hanya ada sekitar sepuluh meja, dan mereka tidak menerima reservasi. Pemilik restoran Old Mandarin Islamic keluar dari dapur yang kecil, dan saya langsung memperkenalkan diri. “Lao ban, ni shi Beijing ren ma?” Saya tanya apakah dia berasal dari Beijing. Ternyata benar, ia lahir dan besar di Beijing. Ketika saya tanya mengapa restoran ini bernama Old Mandarin Islamic, ia berkata semua anggota keluarganya adalah Muslimin, dan semua yang dimasak di restoran ini 100 persen halal. Saya tidak kaget mendengar jawaban ini, karena memang banyak penganut agama Islam di China. Tentu saja setelah berbincang-bincang dengan pemilik restoran tersebut saya langsung memesan hot-pot. Kalau kita tidak bisa membaca tulisan kanji, mungkin akan bingung melihat menunya. Karena memang hanya di menu berbahasa China dicantumkan hotpot. Mungkin karena pemilik restoran ini merasa tidak banyak orang asing yang datang, sehingga ia tidak terlalu peduli dengan menu yang berbahasa Inggris. Kira-kira lima menit, pelayan restoran keluar dari dapur dengan kuali yang besar yang berisi air sup. Saya dan teman-teman memang memesan sup yang pedas,

sehingga air sup yang ditaruh di tengah-tengah meja makan kami merah seperti api. Kemudian di piring-piring yang terpisah, pelayan tersebut membawa sayur-sayuran dan daging yang kami pesan. Semuanya masih mentah dan kelihatan segar. Memang begitu cara makan hot-pot. Seperti shabushabu, semua sayuran dan daging harus mentah, lalu kita sendiri yang memasaknya dengan cara mencelup bahan-bahan makanan tadi ke dalam air sup yang sudah mendidih di tengah-tengah meja. Di bawah kuali yang berisi sup ada kompor gas kecil yang menyala, dan besar-kecilnya bisa kita atur. Kalau belum tahu harus pesan apa di Old Mandarin Islamic coba ikuti tips ini. Pesanlah sayur bayam, sayur kol, daun selada, tahu putih dan kentang yang dipotong-potong kecil. Kemudian untuk dagingnya pesanlah daging kambing dan daging sapi segar yang sudah diirisiris tipis. Saya juga biasa pesan mi telur kering atau bihun kering. Setelah air sup mendidih, kita bisa mencelup daging dan sayur serta mi satu-persatu. Tidak usah terlalu lama direbus. Karena tipis, daging yang direbus cepat sekali matang. Setelah matang, kita bisa celup bahan-bahan makanan ke dalam saus yang tersedia. Nama sausnya adalah “Ma Jiang” atau sesame sauce (saus wijen). Pemilik Old Mandarin Islamic sangat bangga dengan saus wijennya dan mengatakan, saus itu tidak kalah dengan yang asli yang berasal dari China. Saya biasanya memesan seledri dan bawang hijau dipotong-potong kecil untuk dicampur ke dalam saus wijen ini. Rasanya bertambah nikmat, dan sangat harum. Hot-pot memang cocok disantap di saat udara sangat dingin. Karena uapan air sup dan daging kambing bisa menghangatkan tubuh kita. Untuk makanan sambilan, saya sarankan untuk memesan dumpling atau “Jiao zi” buatan tangan si pemilik restoran. Dumpling yang direbus ini biasanya berisi daging kambing cincang dan sayur-sayuran tumbuk. Sangat sedap dan sehat. Satu lagi, restoran ini berbeda dengan tipe-tipe restoran China yang lain. Makanan mereka tidak berminyak, segar, dan bergizi. Selain itu harganya sangat memadai untuk ukuran San Francisco. Saya bersama empat teman mengeluarkan uang sekitar 70 USD. Kami makan seperti raja-raja, dan pulang dengan perut yang penuh dan hati yang puas. Ah ya, alamat lengkap restoran Old Mandarin Islamic adalah 3132 Vicente Street, San Francisco, CA 94116 (415) 564-3481.(siska)

25


kabari: fotograďŹ

Liong Strikes Back,

26

Seaworld, Indonesia


Ingin mengiklankan

Produk

Jasa

atau

Anda?

usaha

Hubungi kami di

Advertisement: sales@kabarinews.com INDONESIA OFFICE Percetakan Negara IX / 8, Jakarta Pusat 10570, Indonesia Phone: (021) 422 8182 / (021) 4228183 / (021) 422 8184 Fax: (021) 424 8175 USA OFFICE 1788 19th Avenue, San Francisco, CA 94122 Phone: (415) 213 READ Fax: (415) 759 2200

27


Lilin besar di Klenteng Boen Tek Bio, Tangerang Bermain kembang api di Hari Raya Imlek

28


29


kabari: proďŹ l

Perjalanan Tiga Dekade

30


AMRUS Natalsya adalah satu di antara banyak seniman yang patut diperhitungkan. Selain melukis dan mematung,

Foto: Indra Leonardi

Amrus dapat melahirkan karya seni yang sangat luar biasa, satu-satunya seniman Indonesia yang menciptakan lukisan ukiran kayu. Lukisan ukiran kayu Amrus adalah kombinasi lukisan dengan patung dan ukiran kayu. Lukisan ukiran kayu karya Amrus sangat berbeda dengan lukisan yang dikerjakan di atas papan kayu, seperti yang dihasilkan pada Abad Pertengahan di Eropa yang hanya memanfaatkan permukaan datar kayu. Sedangkan karya Amrus banyak menampakkan kayu, di samping ukiran warna dan tekstur kayu memainkan peran penting dalam lukisan. Amrus Natalsya lahir di Medan, 21 Oktober 1933 di kampung Natal yang berada tiga km dari kota Siantar. Kecintaannya pada kesenian sudah ada dari kecil, yang ditunjukkan dengan begitu senangnya pada pelajaran seni lukis. Selain tentu saja juga menyukai sejarah. Itu karena ia dapat menjumpai gambar pahlawan dan sikap kepahlawanan mereka dalam buku-buku sejarah. Tampak ketertarikan Amrus pada sejarah didorong oleh ketertarikannya pada seni, ia tahu ada satu akademi seni yang bagus di Yogyakarta, dengan seniman-seniman terkenal sebagai pengajarnya, seperti Trubus dan Affandi. Orangtuanya ingin Amrus menjadi seorang arsitek, namun ia memutuskan untuk menjadi seniman. Tahun 1945 ia hijrah ke Yogyakarta dan masuk Akademi Seni Rupa (ASRI) jurusan seni lukis tanpa izin orangtuanya. Tidak puas dengan kemampuannya melukis Amrus belajar mematung dari teman sekamarnya, Michael Wowor. Michael Wowor adalah pematung otodidak berbakat yang karya-karyanya banyak dipuji orang. Wowor sebenarnya mendorong Amrus untuk belajar memahat, namun Amrus tidak berminat. Niat awal Amrus hanya ingin mencoba membuat patung dan hanya mengembangkan beberapa keterampilan. Satu hal yang tak pernah disangka adalah ketika Amrus mencoba membuat patung untuk dipamerkan di Akademi. Ia menganggap patung ini adalah karya terbaiknya walaupun rekan-rekan dan instrukturnya bisa saja menilai sebaliknya. Ternyata semua orang yang melihat karya Amrus mengatakan karya itu bagus, dan menjadi bahan pembicaraan di akademi. Trubus dan Hendra yang kemudian datang juga memuji patung itu,

31


mengatakan karya tersebut bahkan lebih baik dari karya Hendrodjasmoro, yang kala itu termasuk salah satu pematung terbaik di Yogya. Sejak saat itu Amrus jadi giat memahat. Karya Amrus yang berjudul “Orang Buta yang Dilupakan” dibeli Presiden Soekarno ketika mengunjungi perayaan lustrum pertama ASRI. Amrus berharap dapat membeli Vespa dengan uang yang diperolehnya dari penjualan patung ke Presiden Soekarno itu, tapi sayangnya tidak cukup. Sebagai mahasiswa dan pemula dalam dunia patung, ia mendapat uang yang tidak banyak. Namun yang penting, patungnya menjadi bagian koleksi seni berharga milik Presiden Soekarno. Seniman ini mengaku, kegiatannya dalam dunia patung selalu didukung oleh lukisan-lukisannya. Meskipun lukisan-lukisannya kuat, saat itu Amrus lebih terkenal sebagai pematung. Tahun 1961, bersama dengan teman-temannya dari Akademi Seni Rupa, Amrus mendirikan studio seni Bumi Tarung, yang anggota-anggotanya bermaksud menjunjung tinggi misi seni Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang berafiliasi pada Partai Komunis Indonesia (PKI). Para anggota Bumi Tarung dan Lekra percaya seni harus ditujukan untuk rakyat dan berada di sisi rakyat. Kalau sebelumnya karya-karya Amrus memotret kehidupan masyarakat umum dan penderitaan karena kehilangan hak, sejak itu karya-karyanya lebih berfokus pada perjuangan para petani dan buruh. Namun akibat peristiwa Gerakan 30 September 1965 PKI dibubarkan dan ini berdampak besar pada Amrus. Sebagai salah satu pendiri Bumi Tarung, sebuah studio seni milik Lekra, Amrus dikejarkejar dan semua karyanya yang berharga dihancurkan. Selama beberapa tahun, ia berusaha menghindari penangkapan, namun selama menghindar itu Amrus terus melukis untuk menghilangkan kecemasan dan ketakutan. Namun akhirnya Amrus tertangkap menyusul penerapan Operasi Kalong oleh Komando Daerah Militer (KODAM) di kawasan Senen, Jakarta. Ia ditahan di sana sementara waktu, sebelum dipindahkan ke Komando Distrik Militer (Kodim). Amrus bertemu dengan orang-orang dari berbagai etnis dan budaya. Kebanyakan tahanan orang Indonesia asli tapi ada juga orang-orang Tionghoa. Pada 1969 Amrus dipindahkan ke Salemba dan kemudian ke Tangerang. Amrus nyaris dipindah ke Pulau Buru, namun masih beruntung, pengawas penjara memerintahkannya membuat sebuah

32

patung. Pada saat tiba para tahanan dibawa ke Pulau Buru, Amrus masih sibuk mengerjakan tugasnya, karena ia satu-satunya tahanan yang mengerjakan patung itu. Maka ia dicoret dan tidak jadi dikirim ke pulau Buru. Patung-patung karya Amrus selama dipenjara lebih halus dibandingkan karyanya terdahulu. Hilang sudah guratan-guratan pahatan, semua karyanya dilicinkan hingga mencapai permukaan yang halus. Ini dikarenakan banyaknya waktu yang tersedia untuk menyelesaikan karya-karyanya. Lantaran sedikitnya pesanan karya seni, maka tidak perlu tergesa-gesa merampungkan sebuah karya, dan Amrus dapat menyempurnakan setiap karyanya. Di samping itu juga setiap karya yang ia kerjakan, harus menyesuaikan karena dapat menimbulkan interpretasi yang bisa menimbulkan pandangan negatif dan memancing kecurigaan. Maka tidak punya pilihan selain membuat patung yang teksturnya lebih halus dan warnanya tidak mencolok agar para tentara akan memandang sebagai kemarahan yang tak terungkapkan. Setelah mengalami berbagai kondisi selama lima tahun di penjara akhirnya Amrus dibebaskan pada 1973. Sekeluarnya dari penjara, ia terus melukis dan membuat patung dengan mengandalkan pesanan dari pelanggannya. Namun seiring perjalanan dan kebutuhan hidup yang semakin meningkat ia harus mencari cara lain yang dapat memenuhi kebutuhannya dan keluarga. Kebetulan sekali pada 1975 Gubernur Jakarta Ali Sadikin menunjuk suatu tempat di tengah tempat rekreasi Taman Impian Jaya Ancol di pantai Utara sebagai lokasi “Pasar Seni,” Tempat ini dimaksudkan agar para seniman dapat menciptakan kreasi-kreasi seni. Segera saja banyak seniman datang dan berkarya. Amrus adalah salah satu di antara banyak seniman yang mangkal di Pasar seni Ancol. Banyak sekali seniman dan para perajin membuat hasil seni dan kerajinan tangan, meskipun sebagian besar patung dan lukisan tampaknya hampir sama, dan terlintaslah keinginan Amrus untuk membuat sesuatu karya yang unik. Amrus kebetulan melihat gundukan potongan papan yang telah dipakai untuk konstruksi proyek, yang biasanya ia gunakan untuk tempat duduk saat melukis. Ia ingin melukis, tapi tidak ingin melukis yang sama seperti yang dilakukannya pada masa lalu. Sewaktu memotong papan-papan sisa itu, ia mengamati urat-urat kayu yang kuat. Kemudian ia terinspirasi menciptakan lukisan dari papan-papan kayu. Menurut Amrus papan-papan kayu menjadi medium unik dan ia dapat memadukan keterampilan memahat dan melukis, yang pada dasarnya adalah medium dua dimensi sama seperti kanvas. Inilah awal dari lukisan ukiran kayu Amrus. Karya cipta orisinal yang merupakan perpaduan antara lukisan dan patung dengan ukiran. Sampai sekarang koleksi


Amrus sangat tersentuh ketika menyaksikan kerusakan Pecinan dalam kunjungannya setelah tragedi. Hal ini yang menginspirasikannya untuk menciptakan lukisan ukiran kayu tentang Pecinan sebagai ungkapan rasa hormatnya kepada orang-orang Tionghoa dan kebudayaan mereka. Amrus sudah mencapai ribuan. Terdiri dari 500 patung, 500 lukisan ukiran kayu dan 50 lukisan karya, yang akan ditambah sehingga jumlahnya sama dengan koleksi yang lain. Sebagian banyak lukisan Amrus sudah dikoleksi oleh para kolektor Indonesia dan luar negeri. Tema yang banyak diangkat Amrus adalah Pecinan, Amrus terinspirasi dari berbagai pengalaman yang dialaminya. Ketika kecil Amrus tinggal di kampung Natal yang sebagian besar penduduknya orang Tionghoa, pada saat dipenjara Amrus satu sel dengan orang Tionghoa. Namun kejadian yang membuat Amrus terinspirasi adalah pada saat tragedi 1998 di Jakarta, ketika muncul serangkaian kerusuhan yang menyebabkan kerusakan di sentra-sentra ekonomi di Jakarta dan Solo. Kerusakan itu dipicu oleh krisis ekonomi yang memuncak dan ketegangan etnis di Indonesia. Selama lebih tiga dekade pemerintah telah membatasi peran minoritas etnis Tionghoa di bidang politik. Pemerintah menggiring mereka ke sektor bisnis dan perdagangan dengan menawarkan kemudahan khusus dan monopoli kepada segelintir tokoh bisnis terkemuka keturunan Tionghoa.

Karena itu masyarakat golongan rendah sering kali menganggap Tionghoa sebagai kambing hitam atas merosotnya perekonomian negara sehingga menjadi sasaran perusakan atas rasa frustasi orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Amrus sangat tersentuh ketika menyaksikan kerusakan Pecinan dalam kunjungannya setelah tragedi. Hal ini yang menginspirasikannya untuk menciptakan lukisan ukiran kayu tentang Pecinan sebagai ungkapan rasa hormatnya kepada orang-orang Tionghoa dan kebudayaan mereka. Amrus memang seniman yang patut untuk diperhitungkan, dengan berbekal multi talenta yang dianugerahi Tuhan ia mampu menciptakan karya yang amat sangat istimewa. Selain itu Amrus juga dapat disebut sebagai seniman sejati. Amrus memandang seni adalah sebagai “satu-satunya medium yang akan mengungkapkan pikiran-pikiran untuk mengungkapkan kebenaran. Kalau seni tidak mengungkapkan kebenaran lantas apa arti seni?� Di usianya yang ke-73 sekarang, Amrus tetap tidak patah semangat. Ia masih giat melukis, bahkan sudah siap mengadakan pameran yang digelar di Jakarta pada saat perayaan Imlek. Amrus siap memamerkan semua karyanya di Canna Gallery, Kelapa Gading.(pipit) 33


A Man Of Action

Little did Leland Yee realize, at the age of three, that his immigration to San Francisco, California from China would lead to a political career. His academic credentials included a bachelor’s degree from the University of California at Berkeley and a master’s degree from San Francisco State University. A doctorate in Child Psychology at the University of Hawaii opened the doors of service at various school and mental health organizations. Dr. Yee spent eight years on the San Francisco Unified School District Board of Education where, according to the biographical information culled from the his State Senate’s website, “he fought to streamline bureaucracy, direct funds towards higher standards in core curriculum, update educational materials, reduce class sizes, and increase public access to school services.” In 1996, Leland Yee was elected to the San Francisco Board of Supervisors. His achievements in San Francisco served as “ground zero” for real changes in local government. As the chairperson of the Finance Committee, he championed fiscal responsibility and accountability. For example, he established the largest “Rainy Day” budget reserve in San Francisco’s history. Dr. Yee also helped to pass the “Sunshine Ordinance,” which allows the public to obtain access to the real goings-on at City Hall. Many Asian Americans in San Francisco recall meeting Leland Yee at many of their events and celebrations. A Kabari News contributing writer remembers being introduced to then-Supervisor Yee at an Asian and Pacific Islander Wellness Center fundraising affair. “You could see that ‘by just showing up,’ Leland Yee cared about the empowerment of Asian Americans. He

What’s The Fire About

It was an unusually spring-like Saturday afternoon in early February 2007 when Senator Leland Yee visited one of his former campaign offices that had been a mega-center of activity for his bid to win a seat at the California State Assembly in 2002. Dr. Yee’s choice of the Kabari News’s venue for the interview almost seemed symbolic since this was where his state legislative campaign had ripened to reality.

34

led by example,” she commented. After his successful 2002 bid for the State Assembly, Dr. Yee continued full speed ahead in his trailblazing path of achievements. He became the first Asian Pacific American to be appointed Speaker pro Tempore, the number two position in the California State Assembly. Leland Yee was also elected and still remains the President of the National Asian Pacific American Caucus of State Legislators. Since 2003, Yee’s relentless determination for getting things done --- at an almost-Guinness World Record speed --- resulted in one of the best track records for getting his bills passed and signed into law. He has successfully passed 64 pieces of legislation, of which 48 have been chaptered into law. After serving four years at the California State


Assembly, “Leland” was now known as Senator Leland Yee. Dr. Yee was elected to the State Senate in November 2006, garnering over 78 percent of the vote --- the largest percentage for any Democratic candidate with a Republican challenger. Representing District 8, which includes San Francisco and San Mateo County, Leland Yee is the first Chinese American ever elected to the California State Senate and the first Asian American elected to the Legislature’s upper house in 40 years. Dr. Yee is also a member of the Senate Democratic Leadership as the Assistant President pro Tem. Senator Yee’s multiple responsibilities involve memberships in the Standing Committees on Appropriations, Business Professions and Economic Development, Governmental Organization, Health, Human Services, and the Commission for Economic Development. He was recently named chairperson of the Senate Select Committee on Bay Area Sustainable Development and Economic Progress as well as the Select Committee on Asian Pacific Islander Affairs. One of the recently introduced legislation that Senator Yee is pushing for in Congress is the Filipino Veterans Equity Act, which would reinstitute benefits stripped from Filipino World War II veterans 61 years ago as a result of the 1946 Rescission Act. The benefit, which includes healthcare, disability pensions, and burial expenses, is much needed for many of the 24,000 surviving Filipino veterans and their families. This man of action knows how to draw the line between his public persona and his private life. Nowadays, commuting to Sacramento for work is done during the week days while his weekends are devoted to being with his wife and four children in San Francisco.

One-on-one With Senator Leland Yee Kabari: First, let’s talk about your relationship with the Indonesian community. This is “The Year of the Pig.” There is a saying floating around in cyber-space that “Pigs love life and even know how to make flowers in the desert.” What message do you have for the Indonesian community during this auspicious year? Leland Yee: In all of our “busy-ness,” many of the Indonesians have immigrated to the United States and are always alert about how to make ends meet. We’ve got make sure that we find a job, open a business, and attend to our profession. What is also important for us Indonesians is to take some time to do some things with the family and to be supportive of our children, giving them the kind of support that they need so they can grow healthy, physically and emotionally. Let’s use this celebration of Chinese New Year as a time for our families to get re-engaged and to work together as one unit. Kabari: What are your thoughts about the role of Indonesians in the United States today? Leland Yee: For those who are here for the very first time from Indonesia, many of them are probably a little uncertain. They need to know that they are truly

welcome here. This is a place where they can, in fact, grow a family-owned business and grow a future for themselves. I have developed a rather close relationship with many members of the Indonesian community. They are now professionals, they now have jobs, they have careers, and they’re buying their own homes. So, the future is bright for them here. The challenge for all of us here in the United States is to feel that --- not only can we grow a family and grow a business --- but also to feel that we can participate in the political process where we can control our political future as well as our personal and economic future. It is the freedom that we enjoy here that allows us to exercise that participation. The Indonesian community is part of the Asian family. To that extent, there are many things that bind us together rather than separate us. I want to do whatever I can to be of help to the Indonesian community. I am extremely interested in fostering better relationships between California and Indonesia. Kabari: After four years at the State Assembly, what similarities and differences do you see between the State Assembly and the State Senate? Leland Yee: I enjoy the Senate. It gives you a lot more time to be reflective and thoughtful of issues rather than constantly running. You have four years. There’s a longer period of time to research issues and at the end of the day, to come up with better public policy. There are 40 of us. That is a tremendous difference from the State Assembly which has 80 members. Since there are fewer of us, the power of the Senate is extremely concentrated on a small number of individuals. Kabari: Are you working on any particular issues right now which you can talk about that would impact Asian Americans? Leland Yee: One of the major issues we’ve been working on is how to provide our children with a better education. For years and years, we have been struggling to improve the curriculum, teacher training, textbooks, facilities, you name it --- and yet, a lot of Asian American students are not making it. Part of the reason why that’s happening --- I believe --- is that many of them have a lot of social and emotional issues that we are not addressing. What I’ve been doing for the last several years is to find ways in increasing the funding for our children in public schools relative to their socio-emotional needs. It’s a major initiative that we have and we’ll continue to work on it. About the writer: Lorna Lardizabal Dietz is a community relations practitioner and a profile writer in the San Francisco Bay Area’s Asian American community. She can be reached at lornadietz@gmail. com and through her website, www.RadiantView.com.

35


kabari: khusus

Di Indonesia, kontroversi seputar kewarganegaraan sudah ada sejak masa kemerdekaan, terutama pengakuan terhadap warga Tionghoa. 36

Diakui atau tidak kaum etnis Tionghoa selalu menjadi korban kebiadaban dari rezim yang berkuasa. Mereka dijadikan instrumen pemerintah untuk mendatangkan dan mencari sumber-sumber ekonomi yang potensial dan produktif, tetapi di sisi lain hak-hak kewarganegaraannya diberlakukan diskriminatif. Padahal, etnis Tionghoa di Indonesia terbilang paling banyak dan produktif, terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan, ilmu

pengetahuan dan teknologi. Namun demikian, mereka tetap mengalami kesulitan menjadi tenaga kerja negara (birokrat) dan pemimpin politik di Indonesia. Dengan munculnya era reformasi dan pemerintahan yang demokratis serta semakin terbukanya pintu globalisasi, proses adaptasi etnis Tionghoa di Indonesia mengalami perubahan secara radikal. Dalam tingkatan tertentu, para akademisi dan analis sering mengungkapkan bahwa multikulturalisme adalah


Undan g - U n d a n g

Yang utama adalah adanya paradigma baru bahwa perbedaan tidak harus dimusuhi. Kita semua memiliki hak yang sama.

cara yang lebih efektif ketimbang asimilasi. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya warga keturunan etnis Tionghoa yang berkeinginan mengurus kewarganegaraannya. Dengan terbitnya UU Kewarganegaraan diharapkan persoalan diskriminasi etnis Tionghoa yang menghantui selama puluhan tahun dapat terselesaikan secara bermartabat. Pemerintah merealisasikan janjinya untuk mempermudah status WNI bagi anak-anak hasil perkawinan campur yang berdasarkan Pasal 41 UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. Mantan Ketua Pansus UU Kewarganegaraan Slamet Effendy Yusuf menjelaskan, hal yang melatarbelakangi pengesahan UU Kewarganegaraan ini adalah kelemahan UU Kewarganegaraan sebelumnya. Dari sisi yuridis, masih mengandung unsur-unsur diskriminatif kepada warga negara, kurang dihargainya hak asasi manusia, dan kurang ditempatkannya pada posisi tentang hak-hak perempuan yang harus mengikuti kewarganegaraan suaminya. Untuk itu DPR mengusulkan kepada pemerintah untuk mengkaji kembali UU Kewarganegaraan tersebut dan

lahirlah UU Kewarganegaraan yang baru. Arti penting pengesahan UU tersebut diharapkan bisa mendorong satu situasi kewarganegaraan yang lebih demokratis dan mengandung kesetaraan. Selain itu bisa juga mengakomodasi berbagai hal yang selalu menjadi kesulitan seperti perkawinan campur. Seperti pengakuan salah satu warga keturunan Tionghoa, Shana, yang mengatakan, era kepemimpinan sesudah Soeharto, mengalami banyak perubahan. Yang utama adalah adanya paradigma baru bahwa perbedaan tidak harus dimusuhi. Kita semua memiliki hak yang sama. “Yang tadinya warga keturunan tidak boleh bergabung dalam organisasi sekarang kami boleh ambil bagian,” kata mahasiswi ekonomi UI itu memberi contoh. Ini membuktikan berjalannya proses UU yang belum lama ini disahkan. Berbeda dengan Akyun yang merasa senang dengan disahkannya UU Kewarganegaraan Nomor 12 Tahun 2006, walau dikemukakannya, sampai saat ini masih ada saja yang memperlakukannya sebagai orang asing. “Saya senang sekali tentunya,

walaupun masih ada segelintir orang memandang saya sebelah mata. Tapi saya tidak peduli selama saya tidak menyusahkan mereka, saya tetap enjoy,” ujar Akyun yang sampai saat ini masih mengalami diskriminasi di lingkungan rumahnya. Ditambahkannya, “Mungkin UU ini hanya bisa diterima oleh masyarakat kalangan atas yang mempunyai pendidikan tinggi, bukan masyarakat yang pendapatannya pas-pasan seperti saya.” UU ini memang membutuhkan waktu yang panjang untuk mencapai kesempurnaan dan penerapannya di masyarakat. Tidak semudah membalik kedua belah tangan, dan yang pasti harus ada sosialisasi terus menerus kepada masyarakat bahwa toleransi dan perbedaan yang ada bukan hanya harus ada, tetapi juga dihormati. Dalam hal anak dari hasil kawin campur (beda kewarganegaraan maksudnya) UU ini juga memberikan kemudahan dengan memberikan kebebasan pada anak di bawah usia 18 tahun untuk memiliki dua kewarganegaraan. Setelah itu, diberikan waktu tiga tahun untuk menentukan kewarganegaraannya. (pipit)

37


Kontroversi seputar kewarganegaraan berakhir sudah menyusul disahkannya Rancangan Undang-undang Kewarganegaraan menjadi Undangundang pada akhir tahun lalu oleh DPR. Kini masyarakat yang selama ini merasakan adanya tekanan dan diskriminasi ras, terutama warga keturunan Thionghoa, terbebas dari belenggu. Maklum, undang-undang ini meletakkan mereka yang selama ini dianggap keturunan warga kelas dua menjadi sederajat. Sejarah pengekangan terhadap warga Thionghoa boleh dibilang sangat panjang. Ia sudah ada sejak masa kemerdekaan. Diakui atau tidak kaum etnis Tionghoa selalu menjadi korban kebiadaban dari rezim yang berkuasa. Mereka dijadikan instrumen pemerintah untuk mendatangkan dan mencari sumber-sumber ekonomi yang potensial dan produktif. Namun, di sisi lain hak-hak kewarganegaraannya diberlakukan diskriminatif. Padahal,

38


Menyobek Sekat, Meniadakan Perbedaan etnis Tionghoa di Indonesia terbilang banyak dan produktif, terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun demikian, mereka tetap mengalami kesulitan menjadi tenaga kerja negara (birokrat) dan pemimpin politik di Indonesia. Namun jaman berubah. Sejak era reformasi bergulir, iklim politik pun berubah. Perlahan etnis yang semula hanya dianggap pelengkap mulai diakui keberadaannya. Menurut mantan Ketua Panitia Khusus Rancangan Undangundang Kewargangaraan Slamet Efendi Yusuf pengesahan aturan ini dilalatarbelakangi atas kelemahan Undang-undang kewarganegaraan sebelumnya. Ditinjau dari kelemahan yuridis, undang-undang kewarganegaraan yang lama masih mengandung unsur-unsur diskriminatif kepada warga negara, kurang dihargainya hak-hak asasi manusia, dan kurang ditempatkannya perempuan pada posisinya. Karenanya, kata dia, DPR mengusulkan agar pemerintah mengkaji kembali UU kewarganegaraan yang lama. “Usul itu pun diterima pemerintah,” kata Slamet. Tak hanya itu. Pada pasal 41 Undang-undang nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan

itu, pemerintah juga merealisasikan janjinya. Dimana dalam aturan itu anak hasil perkawinan campur diakui sebagai warga negara Indonesia. Menurut Slamet, pengesahan aturan itu memiliki arti penting bagi perkembangan demokratitasi di Indonesia. Ia berharap aturan ini bisa mendorong satu situasi kewarganegaraan yang lebih demokratis dan mengandung kesetaraan serta mengakomodasi berbagai hal yang selalu menjadi kesulitan seperti perkawinan campur. Shana, salah satu warga keturunan Thionghoa mengakui bahwa pada era kepemimpinan sesudah Soeharto, banyak sekali perubahan. “Yang tadinya warga keturunan tidak boleh bergabung dalam organisasi sekarang kami boleh ambil bagian,” ungkap mahasiswi ekonomi UI ini. Pengesahan aturan itu juga disambut gembira Akyun. Namun, meski mengaku gembira ia merasa sampai saat ini masih banyak warga di lingkungan rumahnya yang memandang sebelah mata keturunannya. “Tapi saya tetap enjoy aja,” katanya. Dalam penilaian Akyun, aturan itu hanya untuk kalangan warga Thionghoa kelas atas. “Bukan masyarakat yang pendapatannya

pas-pasan seperti saya,” katanya pesimis. Rico Permana keturunan generasi ketiga warga Thionghoa juga mengaku masih kesulitan dalam mengurus surat untuk proses pernikahan. “Saya yang masih memiliki darah keturunan Tionghoa merasa aneh dan berusaha bertanya kepada pihak sekertariat gereja mengenai hal kepengurusan pernikahan,tapi dari pihak gereja mengatakan syarat itu memang masih diminta oleh pihak catatan sipil dengan alasan tidak ingin ada kesalahan pencatatan dan sebagainya. Padahal, data semacam itu dapat dilihat dari KTP atau akta kelahiran dan itu sudah cukup,” ujarnya. Memang, undang-undang ini masih membutuhkan waktu untuk sosialisasi. Selain itu, juga kesiapan aparat di tingkat pemerintahan. Sebab, selama ini, aparat pemerintahanlah yang “menikmati” adanya diskriminasi itu. Sebut saja, jika warga Thionghoa ingin mengurus pasport tentu mereka akan meminta “bayaran” lebih. Karenanya, Slamet menghimbau agar masyarakat aktif melaporkan jika ada sesuatu yang menyimpang. “UU yang dibuat agar segala sesuatunya berjalan dengan baik. Kalau mudah bisa dipersulit kenapa sulit tidak bisa dipermudah,” ia mengumpamakan. (pipit)

39


kabari: gayahidup

Siapa Mau? Pernah dengar komunitas bike to work? Di Indonesia ternyata ada lho komunitas para pekerja yang menggunakan sepeda untuk menuju ke kantor. Komunitas ini berawal dari penggemar sepeda Mountain Bike (MTB). Gagasan pembentukan komunitas ini sederhana. Ingin menciptakan lingkungan hidup yang bersih bebas polusi! Dari hasil bincang-bincang akhirnya mereka sepakat membentuk Bike To Work Indonesia, yaitu Komunitas Pekerja Bersepeda Indonesia. Pada Agustus 2004 akhirnya komunitas ini resmi didirikan. Visinya: menciptakan Lingkungan Hidup yang Sehat dengan bersepeda. Sejak 6 Agustus 2004, komunitas Bike To Work (B2W) telah melakukan kampanye agar menggunakan sepeda sebagai kendaraan alternatif terutama bersepeda ke kantor dan menjalin kerjasama dengan berbagai media massa dan cetak. Setahun kemudian, tepatnya pada pada 27 Agustus 2005, disaksikan oleh Fauzi Bowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta, terselenggaralah Deklarasi Bike To Work Indonesia yang diadakan di Balai Kota. Bike To Work merupakan wujud dari keinginan para pekerja untuk menciptakan lingkungan yang sehat bebas polusi dengan memakai sepeda sebagai alat transportasi menuju kantor. Latar belakang komunitas B2W bervariasi. Ada direktur hingga ofďŹ ce boy. Di Jabotabek, komunitas ini biasanya mengadakan pertemuan sebulan sekali dengan kegiatan yang sama yaitu mengkampanyekan penggunaan sepeda ke kantor. Awalnya anggota B2W hanya terdiri dari 150 member, namun seiring berjalannya waktu anggota ini semakin bertambah hingga menjadi 300 orang untuk daerah Jakarta saja. Usaha member B2W untuk menambah anggota membuahkan hasil.

40


Sayang, kegiatan mereka ini belum ditopang fasilitas di kantor masing-masing seperti parkir yang memadai dan fasilitas kamar mandi umum yang cukup. Karena dengan bersepeda ke tempat kerja, seseorang harus membersihkan peluhnya sebelum memulai kerja. Itu semua dapat dicapai apabila pemerintah, pengelola perkantoran, fasilitas umum serta masyarakat secara bersama berkomitmen untuk mewujudkannya. Beberapa gedung yang diberi penghargaan oleh B2W atas dukungannya memberikan fasilitas parkir sepeda yaitu gedung Graha Niaga, Siemens, Wisma Mulia dan Trans TV. Juru bicara Kepresidenan, Andi Mallarangeng, adalah salah satu orang yang tergabung dalam komunitas ini. Ia tertarik menggunakan sepeda ke kantor dari rumahnya di Bambu Apus Jakarta Timur menuju Istana Negara sejak November 2006. Ketertarikannya didasari oleh pengapnya udara Jakarta. Toto Sugito, selaku Ketua Umum B2W mengaku jarak tempuh dari rumahnya ke kantor sepanjang 34 km. Jika menggunakan mobil, ia membutuhkan waktu sekitar dua jam. Namun dengan menggunakan sepeda, waktunya menjadi lebih singkat, yakni satu setengah jam. Keunggulan bersepeda jelas. Ia mampu melintasi jalan-jalan yang tak bisa dilalui mobil sehingga menciptakan jalan pintas dari rumah ke kantor. Itu sukanya. Dukanya, kata Toto, kebanyakan pemakai jalanan tidak menganggap para pemakai sepeda. Karena itu para pemakai sepeda harus ekstra hati-hati dalam bersepeda terutama di jalan-jalan besar. Harapan ke depan dari B2W adalah agar masyarakat bisa banyak menggunakan sepedanya di luar olahraga. Memakai sepeda untuk semua kegiatan karena polusi telah semakin buruk. Dan tentu saja agar terciptanya jalur bersepeda. Dalam situs komunitas B2W yaitu www.b2w-indonesia.or.id terdapat bermacam-macam tips yakni mulai dari tips cara memilih sepeda yang baik hingga peralatan yang dibutuhkan dalam mengendarai sepeda. Untuk menjadi anggota B2W syaratnya amat mudah, yaitu mempunyai sepeda dan mengisi formulir keanggotaan yang bisa didownload di website b2w-indonesia atau dengan mengisi formulir di sekretariat B2W. (chika)

Tahukah Anda? • 90 persen anak-anak di amerika yang tinggal 1 mil dari sekolah mereka jalan kaki atau menggunakan sepeda pada tahun 1960, hanya 31 persen yang melakukannya saat ini. • Dibutuhkan biaya $US 8500 untuk membangun parkir mobil sedangkan $US 50 dolar untuk membangun dan mengelola parkir sepeda, dan $US 500 untuk membangun locker sepeda. • 1 lahan parkir mobil bisa untuk parkir 7 sampai 12 sepeda.

41


kabari: sanasini

Anakku Menolak ke Irak Bukan karena Takut Mati EMPAT tahun lalu, Carolyn Ho sangat terkejut ketika putranya Ehren Watada berkata ia akan bergabung dengan angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS).

Carolyn sejak dulu tidak pernah mendukung perang, apalagi merelakan putra pertamanya berangkat ke medan peperangan. Tetapi Ehren Watada yang saat itu berusia 24 tahun bertekad setia mengabdi kepada negara tercinta. Ehren merasa hidupnya berubah saat peristiwa 9/11 terjadi di New York. Ia sangat terpanggil untuk melindungi rakyat Amerika dari ancaman bahaya teroris. Carolyn akhirnya mendukung keputusan putranya. Ia malah merasa bangga karena Ehren sangat idealis dan berani. Watada yang lahir dan dibesarkan di Hawaii masuk akademi militer di California pada 2003, dan sebelumnya lulus dari Universitas Hawaii Pacific dengan gelar magna cum laude. Kebanggaan Carolyn semakin bertambah, ketika Ehren, yang memang pintar, selalu menjadi juara di antara murid-murid militer seangkatannya. Setelah mendapat gelar letnan, pada 2004, Ehren Watada 42

ditugaskan ke Korea Selatan. Di sana pun ia dipuji oleh atasanatasannya. Lalu pada 2005 Ehren dikirim kembali ke Washington, dan diberi kepercayaan memimpin pasukan yang akan ditugaskan berperang di Irak. Carolyn merasa khawatir ketika tahu putranya akan dikirim ke medan peperangan yang sangat berbahaya. Begitu banyaknya prajurit AS yang meninggal karena ledakan bom atau tembakan senjata api di Irak. Tetapi ia tetap mendukung keputusan putranya. Karena Carolyn tahu bahwa tekad Ehren sudah bulat dan tidak bisa digugat. Letnan Watada sibuk mempersiapkan diri untuk penempatannya ke Irak. Siang dan malam ia belajar dan melakukan riset mengenai negara tersebut. Ia mengaku sangat tertarik dengan kebudayaan Irak yang kaya. Ia juga mempelajari politik serta sejarah negara itu. Sebagai pemimpin yang bertanggung jawab, ia harus tahu apa yang akan dihadapi pasukannya di Irak, dan latar belakang peperangan ini. Pada Februari 2006, Carolyn Ho mengaku menerima telepon yang sangat mengejutkan. Letnan Watada menjelaskan kepada ibunya bahwa ia tidak akan pergi bertugas ke Irak. Carolyn sangat marah akan keputusan Watada. Di mata Carolyn sikap ini dianggap memalukan dan pengecut. Setelah berhari-hari Carolyn menolak berbicara dengan anaknya, ia malah merasa takut. Takut pada

hukuman yang akan dihadapi Watada karena menolak tugas militer. Sangat banyak serdadu AS yang menolak berperang ke Vietnam 30 tahun yang lalu, tetapi Watada adalah yang pertama menolak bertugas ke Irak. Watada menjelaskan kepada ibunya bahwa ia merasa perang Irak adalah perang yang melanggar hukum internasional, dan sangat tidak bermoral. Watada merasa dibohongi ketika ia mengetahui pemerintah AS gagal menemukan senjata pemusnah massal (Weapon of Mass Destruction) di Irak. Padahal alasan itulah yang dipakai pemerintah untuk memulai peperangan di Irak. Watada berkata kepada orangtuanya, ia adalah abdi masyarakat AS dan tugasnya adalah melindungi kepentingan rakyat dan negara. Ia bukan budak militer, dan ia berhak menolak bertugas ke Irak. Ia pun menolak berperang melawan rakyat Irak yang tidak bersalah. Sebagai gantinya ia rela dikirim ke Afghanistan. Saat Kabari bertemu Carolyn Ho, di San Francisco, ia mengaku bahwa anaknya lebih patriotis dari siapa pun di keluarganya. Carolyn berkata, “Anakku menolak berperang ke Irak bukan karena takut mati. Tetapi karena ia sangat mencintai hidup dan perdamaian.” Carolyn akhirnya sangat mendukung keputusan anaknya. Saat ini Watada sedang menunggu panggilan pengadilan militer. Pengacaranya berkata jika ia diputuskan bersalah, Watada akan diberi hukuman penjara selama empat tahun. Carolyn dan sang suami, ayah Watada, saat ini sedang berkeliling Amerika untuk meminta dukungan rakyat agar Watada dibebaskan dari segala hukuman. Di San Francisco, Carolyn Ho berpidato di hadapan ribuan orang yang sedang melakukan protes antiperang. Ketika ditanya apa pesannya untuk pembaca Kabari, Carolyn berkata, “Walaupun putraku dan keluarga kami berdarah Asia, tolong jangan kira kami tidak cinta Amerika. Inilah negara kami, di mana kami hidup generasi ke generasi selama berpuluh-puluh tahun. Jangan hina Watada tidak patriotis dan pengecut. Ia adalah pahlawan yang sebenarnya buat saya.” Kasus unik ini bisa dilihat melalui website www.thankyoult. org.(siska)


SMS (Short Message Services)

SMS semakin digemari oleh para pengguna telepon seluler. Alasan kenapa lebih senang menggunakan SMS sangat simpel. Karena SMS lebih murah. Apa sih keunggulan SMS? SMS (Short Message Service) merupakan fasilitas dari telepon seluler yang mempunyai fungsi bermacam-macam dan banyak digunakan oleh masyarakat. Selain SMS, saat ini ada juga MMS, yaitu Multimedia Message Service. Bedanya dengan SMS, selain mengirimkan pesan berupa tulisan atau teks, MMS juga dapat mengirimkan gambar, suara maupun video. Namun tarif yang dikenakan tergantung dengan besar kapasitas ďŹ le yang dikirimkan. Hal ini pula yang membuat SMS lebih unggul daripada MMS, karena SMS lebih murah.

Fungsi SMS sebagai sarana komunikasi

SMS sebagai sarana untuk berkomunikasi mempunyai banyak fungsi. Di Indonesia, masyarakat kebanyakan lebih menyukai SMS karena selain murah, SMS merupakan layanan pesan singkat yang berguna untuk berbagai hal. Rata-rata penggunaan SMS mencapai 15 juta per hari. Fungsi SMS ada bermacam-macam. Contohnya seperti saat sedang dalam rapat tetapi ada hal penting yang harus disampaikan, maka akan lebih mudah dengan menggunakan

SMS. Saat ini masyarakat juga lebih senang menggunakan fasilitas SMS untuk mengucapkan selamat hari raya, selamat ulang tahun, bahkan sampai dengan undangan pernikahan. Hampir semua pemilik telepon seluler lebih senang menggunakan SMS untuk berkomunikasi ketimbang menelepon langsung. Menurut data dari seluruh dunia, pemakai SMS pada tahun 2000 sekitar 17 milliar SMS yang terkirim. Jumlah tersebut terus mengingkat hingga tahun 2004, SMS yang terkirim mencapai 500 milliar per tahun dan terus meningkat tiap tahunnya. SMS sangat populer dan digemari di Eropa, Asia dan Australia. Namun di Amerika Serikat, SMS jarang digunakan. Tarif SMS di Amerika rata-rata biaya per SMS sebesar US$ 0.10, namun penduduk Amerika lebih banyak menggunakan Blackberry dimana pesan singkat dilakukan dengan menggunakan e-mail. Di Indonesia sendiri SMS amat digemari karena relatif murah. Biaya SMS antara Rp 250,- sampai dengan Rp 2000,- (dalam kurs US dollar apabila US$1 = Rp 10.000,-

maka biaya sms berkisar US$ 0.025 sampai dengan US$ 0.20). Selain murah, SMS juga berfungsi sebagai alat bantu komunikasi bagi tuna wicara. Mereka yang tidak mampu berbicara dapat melakukan komunikasi dengan bantuan SMS.

SMS untuk komersial

SMS dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak, baik untuk pribadi maupun komersial. Akhir-akhir ini SMS banyak digunakan untuk keperluan komersial. Sekarang ini sedang maraknya acara kuis yang menjanjikan hadiah hanya dengan mengirimkan SMS. Ada juga kuis SMS yang mengharuskan peserta melakukan registrasi melalui SMS, kemudian menjawab pertanyaan yang diberikan. Kuis yang menggunakan SMS mempunyai bermacam-macam format. Namun kuis yang menggunakan SMS banyak mendapat kritikan dari pemuka agama karena kuis tersebut dinilai sebagai judi. Dari puluhan ribu orang yang mengikuti kuis, yang menang hanya segelintir orang. Walau banyak mendapat kritikan, kuis SMS semacam ini masih terus berlanjut. Program SMS ada bermacammacam. Contohnya SMS selebritis dimana layanan tersebut menjanjikan bahwa SMS yang diterima langsung sampai ke tangan selebritis yang diinginkan dan dibalas oleh selebritis yang bersangkutan. Selain SMS selebritis, SMS juga digunakan untuk memberi voting dalam suatu acara. Sama halnya seperti di Amerika, acara TV yang mencari idola juga menggunakan SMS untuk memberikan suara dalam voting tersebut. Namun biaya SMS untuk memberikan voting tersebut mempunyai tarif yang berbeda dari tarif SMS biasa. SMS juga menyediakan layanan untuk berkenalan dengan orangorang baru, menanyakan ramalan bintang hingga cerita-cerita humor, dapat langsung diterima di telepon genggam. Banyak sekali kegunaan SMS dalam kehidupan. Dapat dikatakan SMS merupakan kebutuhan dalam berkomunikasi. Namun kita harus tetap menggunakan SMS di jalur benar, bukan untuk merugikan orang lain. (chika)

43


kabari: jakarta

Hujan deras yang disertai angin mengguyur dari pagi hingga sore dan hampir melumpuhkan Ibukota Jakarta. Jalan-jalan besar seperti Jalan Thamrin terendam air hujan hingga 30 sentimeter. Berdasarkan data Crisis Center DKI Jakarta, terdapat sepuluh lokasi yang terkena banjir dengan status paling parah di Jakarta, yaitu Rawa Buaya, Kapuk, Cengkareng Timur, Duri Kepa, Kedoya Raya, Grogol, Petamburan, Kampung Melayu, Bidara Cina, Rawajati dan Bukit Duri. Sedangkan di Jakarta Pusat, banjir di Jalan Sabang merupakan jalan yang terparah dengan ketinggian sekitar enam puluh sentimeter. Daerah Bogor yang identik dengan Kota Hujan, juga didera oleh hujan berkepanjangan yang menyebabkan banjir. Seperti yang biasanya terjadi, Kota Bogor mengirimkan banjir tersebut ke Jakarta alih-alih mengirim air bah tersebut untuk dialirkan ke laut. Pemerintah mengimbau warga Jakarta agar segera mengantisipasi banjir dan bersiap-siap atas kedatangan “hadiah� dari Bogor tersebut. Banjir yang diawali dari Kamis, 1 Februari 2007 akibat hujan deras ditambah dengan banjir kiriman, semakin hari semakin meluas hingga puncaknya pada Minggu (4/2). Diperkirakan pada Minggu itu , 70

44


KETENANGAN kota Jakarta tiba-tiba terusik dengan kedatangan hujan deras yang menerpa Jakarta.

Menjadi Darurat persen Jakarta telah terendam air. Karena tidak mengira banjir akan semakin membesar, kebanyakan masyarakat memilih tinggal di rumah. Akibatnya, ratusan warga bahkan ribuan terjebak banjir. Permasalahan Ibukota Jakarta pun semakin bertambah oleh lumpuhnya jaringan telepon kabel, seluler maupun internet. Hal ini membuat sulit para korban banjir mendapatkan pertolongan karena putusnya komunikasi. Banjir Kanal Barat (BKB) rubuh akibat arus air yang amat kuat, mengakibatkan meluapnya kali Sunter. Dalam tempo cepat, air mulai menggenangi kawasan Sunter hingga Kelapa Gading. Setelah pintu air Manggarai dibuka, banjir mulai menggenangi daerah Jakarta Pusat. Jalanan sekitar Monas ikut tergenang, namun tidak separah di kawasan-kawasan lainnya. Di daerah Menteng terlihat air yang menggenangi jalanan, tetapi tidak sampai masuk ke rumah. Banjir merata di setiap kawasan, hingga rumah elite pun terendam oleh banjir, seperti kawasan Kelapa Gading, yang merupakan kawasan terparah di Jakarta Utara. Kawasan ini pun termasuk dalam kawasan siaga satu di Jakarta.

Terowongan jalan di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat dan Manggarai, Jakarta Selatan, ikut terendam dengan ketinggian hingga dua meter sehingga tidak mungkin dapat dilewati. Sejumlah jalan utama di Casablanca, Jakarta Selatan dan Jalan Raya Kalibata juga terputus karena terendam air luapan Ciliwung. Sulitnya mengevakuasi korban terjadi di beberapa tempat karena arus yang deras maupun tempat yang terpencil membuat tim Search and Rescue (SAR) harus bekerja keras mengevakuasi korban banjir. Kota tetangga Jakarta yang cukup parah terkena banjir adalah Bekasi. Diperkirakan 90 persen Kota Bekasi terkena banjir. Bahkan rumah kawasan elite Kemang Pratama di Bekasi juga tak lepas dari banjir. Di daerah Bekasi, ketinggian banjir bermacam-macam, mulai dari 30 sentimeter hingga dua meter. Proses evakuasi dilakukan oleh Tim SAR dan warga setempat. Daerah Tangerang juga tak luput dari banjir. Ciledug merupakan daerah terparah yang terkena banjir. Kawasan yang dijadikan posko banjir antara lain adalah sekolah, balai rakyat (kecamatan dan

kelurahan), perkantoran hingga pusat perbelanjaan. Korban yang tewas akibat banjir terhitung 54 orang yang diakibatkan oleh arus air, sengatan listrik, kedinginan dan penyakit pasca banjir. Angka terakhir menyebutkan lebih dari 80 orang tewas akibat banjir. Korban yang terkena penyakit karena banjir tiap hari juga semakin meningkat. Penyakit yang kebanyakan diderita para pengungsi adalah demam, batuk-batuk, sesak napas, asma, kedinginan, gatal-gatal, leptospirosis (air kencing tikus yang terbawa banjir), typhus dan demam berdarah. Palang Merah Indonesia (PMI) juga mulai kewalahan karena bertambahnya pasien sekitar 100 pasien per hari. Kerugian diperkirakan mencapai triliunan rupiah. Kerugian yang dialami antara lain adalah karena lumpuhnya kegiatan perekonomian dan rusaknya barang-barang pribadi maupun fasilitas masyarakat. Sekitar 1498 sekolah ikut terendam air sehingga menghentikan proses belajar mengajar. Satu hal yang bisa dipetik dari peristiwa ini. Peristiwa banjir turut membangkitkan rasa solidaritas antara sesama.(chika)

45


dengan Sumur Resapan AWAL Februari lalu Jakarta tiba-tiba kedatangan tamu tak diundang. Banjir. Ya, hujan yang mengguyur Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi selama kurang lebih tiga hari berturut-turut, menyebabkan hampir sebagian besar wilayah Jakarta terendam. Banjir kali ini mengingatkan kita pada peristiwa yang sama lima tahun lalu, 2002. Namun banjir 2007 ini lebih dahsyat. Sejumlah wilayah yang dulunya tak tersentuh, tahun ini juga dijamah air. Tak kurang dari kompleks perumahan pejabat negara yang ada di bilangan Widya Chandra, Jakarta Selatan, sebagai contoh. Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional menaksir kerugian akibat banjir ini mencapai Rp 8,8 triliun. Dari jumlah itu sekitar Rp 5,2 triliun kerugian bersifat langsung. Sedangkan sisanya, Rp 3,6 triliun merupakan kerugian ekonomi tidak langsung. Menurut Menteri Negara Perencanaan

46

Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Paskah Suzetta, kerugian dan kerusakan langsung menimpa aset milik swasta atau masyarakat senilai Rp 4,5 triliun dan aset milik pemerintah senilai Rp 650 miliar. “Kerugian tidak langsung banyak dialami sektor usaha dan asuransi,� ujarnya. Penilaian kerugian dilakukan Bappenas dibantu United Nations Development Program (UNDP) sejak 5 sampai 15 Februari 2007 lalu. Dalam mendata, tim menggunakan metode dari ECLAC (UN-Economic Commision for Latin Amerika and Caribbean/Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Negaranegara Karibia). Metode itu sudah

umum digunakan internasional. Komponen yang dinilai mencakup sektor perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi, dan sektor lain seperti lingkungan hidup, pemerintah, dan sektor keuangan perbankan. Dalam catatan Bappenas, dengan luas genangan 431 kilometer persegi di Jabotabek, banjir 2002 menyebabkan total kerugian lebih besar, yakni Rp 9,9 triliun. Sedangkan banjir tahun ini mengakibatkan genangan lebih luas di kawasan yang sama, 925,8 kilometer persegi, namun kerugiannya lebih kecil. Paskah menjelaskan, pada banjir 2007 ini, kerugian sektor perumahan


mencapai 146 ribu rumah di Jakarta dan sekitarnya. Tingkat kerusakan mulai dari berat hingga ringan. Komposisi rumah hilang, rumah rusak berat dan rusak ringan berturut-turut 10 persen, 15 persen, dan 75 persen. Apakah banjir berpengaruh terhadap harga properti di wilayah Jabodetabek? Rony Pamungkas, salah seorang developer perumahan elite Jakarta mengaku, meski Jakarta menjadi langganan banjir tapi tak banyak berpengaruh terhadap sektor properti. “Kawasan tertentu yang terkena banjir harganya tetap tinggi,” katanya. Ia mencontohkan perumahan di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Timur. Banjir di salah satu kawasan elite ini, kata dia, sudah terjadi sejak 2000-an. “Tapi harga tanah di Kelapa Gading terus naik,” katanya. Sebagai perbandingan, kata dia, pada 2000, harga tanah di Kelapa Gading mencapai Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per meter persegi. Saat ini, harga per meter tanah di daerah itu sudah mencapai sekitar Rp 10 juta. “Karena Kelapa Gading menjadi kota satelit,” ujarnya memberi alasan. Begitu juga dengan kawasan elite lainnya. Harganya tak jauh berbeda dengan kawasan Kelapa Gading.

Keyakinan serupa juga diungkapkan pelaku bisnis properti, Hody Kuntohady, Direktur Utama L. J. Hooker. Menurutnya, wajar jika masyarakat kaget pada banjir kali ini. Ia yakin kondisi itu tak akan berlangsung lama. “Kalau ekonomi sudah mulai membaik, mereka dengan mudah akan melupakan hal tersebut,” ucapnya. Untuk mengatasi kembali terjadinya banjir, pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mewajibkan setiap bangunan baru membuat sumur resapan. “Itu bagian dari Izin Mendirikan Bangunan dan Izin Penggunaan Bangunan,” kata Sekretaris Daerah Ritola Tasmaya. Peraturan itu, kata dia, sudah termaktub dalam Peraturan Gubernur Nomor 68 Tahun 2005 tentang Pembuatan Sumur Resapan. Dalam peraturan itu disebutan setiap 50 meter persegi bangunan wajib memiliki dua meter kubik sumur resapan. Ukurannya adalah satu meter panjang dan lebar dan kedalaman dua meter. Setiap kelipatan luas 50 meter persegi volume sumur naik dua kali lipat. Aturan ini sudah berlaku sejak 2001 dengan Pergub Nomor 115 Tahun 2001. Namun data Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jakarta menyebutkan,

hingga Juli 2006, baru terdapat 18.687 sumur resapan di Ibu Kota. Sayang peraturan itu terkesan mandul. Karenanya, Sekretaris Daerah berencana memanggil Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan (P2B) untuk kembali menegakkannya. Ia meminta agar dinas memperketat izin pendirian bangunan baru. “Pokoknya wajib,” kata Ritola. Jika tak dilaksanakan, menurutnya, pemilik terancam dikenai sanksi berupa denda Rp 50 juta atau kurungan 6 bulan. Sementara itu Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Jakarta Ramabudi Natakusumah menyatakan sumur resapan merupakan bagian dari konstribusi warga dalam mengatasi banjir. Menurutnya salah satu sumber permasalahan air di Jakarta adalah penyerapan. Akibatnya, “Kalau hujan kebanjiran dan kalau panas kekeringan.” Menurut Kepala Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan BPLHD Jakarta, Daniel Abbas, idealnya Jakarta memiliki dua juta sumur resapan. “Jika dihitung satu sumur hanya berkapasitas satu meter kubik, berarti sudah dua juta meter kubik yang tertampung,” katanya. (pipit/ berbagai sumber)

Dampak Banjir DESKRIPSI

TAHUN 2002

TAHUN 2007

Korban Jiwa

80 orang

79 orang (status 12 Februari 2007)

Jumlah pengungsi

381 orang

590.47 (status 6 Februari 2007)

Dampak kerusakan

Langsung : Rp 5,4 triliun, ekonomi (dampak tidak langsung) Rp 4,5 triliun

langsung Rp 5,2 triliun, ekonomi (dampak tidak langsung) Rp 3,6 triliun

SEKTOR & SUBSEKTOR I. Perumahan II. Infrastruktur A. Transportasi Darat B. Energi C. Pos dan Telekomunikasi D. Air dan Sanitasi E. Infrastruktur Pertanian III. Sosial IV. Ekonomi V. Lintas Sektor TOTAL

NILAI (MILIAR RUPIAH) 1,298.92 853.81 601.39 198.37 18.00 17.40 18.65 48.76 2,895.48 87.45 5,184.43

47


Menata Jakarta

BANJIR yang merupakan langganan tiap tahun di Jakarta seakan tak pernah teratasi secara tuntas. Ditambah lagi dengan siklus lima tahunan yang biasanya demikian besar dan menjadi momok tersendiri bagi warga apalagi yang tinggal di bantaran sungai. Herannya mengapa mereka tak mau pindah, ternyata untuk pindah memerlukan biaya yang tidak sedikit, alasan ekonomi menjadi alasan klasik, dan penderitaan merekapun rupanya klasik pula. Banjir Jakarta yang membawa kerugian triliunan rupiah, belum lagi ditambah dengan korban puluhan orang

48

menyisakan kepiluan tersendiri, tetapi mengapa manusia tak juga berpikir cepat. Pembangunan Banjir Kanal Timur misalnya, alotnya pembebasan tanah menjadi hambatan yang luar biasa, entah siapa yang bermain apakah pemilik tanah yang meminta terlalu tinggi atau panitia pembebasan tanah yang menawar terlalu


rendah,. Namun yang jelas proyek itu tak terealisasi minimal hingga sekarang. Dampaknya memang hebat, ternyata kita sendiri yang sengsara. Daerah resapan air banyak diserobot orang. Tidak mudah mengurus negara ini, semua pihak perlu kerja ekstra untuk segera mewujudkan impian itu. Jika tidak, hujatan masyarakat akan terus terjadi. Pemerintah dibilang gagal melindungi rakyatnya. Namun, perlu juga ditengok bahwa di kawasan Puncak Bogor terjadi proses penggundulan, entah untuk perumahan umum maupun vila-vila. Masyarakat membangun perumahan sudah tidak peduli lagi membangun resapan air,. Semua disemen, padahal jika saja tiap rumah membangun resapan air, tak semua air hujan lari ke sungai, dan di musin panas pun tak kekeringan. Namun penyesalan biasa terjadi di belakang, ini yang harus diwaspadai, bagaimana nasib Jakarta lima tahun mendatang. Gubernur Jawa Barat Danny Setyawan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR mengungkapkan bahwa sejak otonomi daerah, pemerintah kabupaten/kota sulit ditertibkan, khususnya dalam pemanfaatan lahan untuk pemukiman. Izin pembukaan lahan perumahan terus diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota tanpa dapat dikendalikan oleh gubernur atau pemda provinsi. Ini yang menjadi kegerahan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, demikian pula dengan Gubernur Banten Atut Chosiyah. Ternyata jika menilik program Bang Yos tentang konsep Megapolitan, kita perlu menelaah dahulu tanpa berburuk sangka. Sebab ternyata sulit mengendalikan hilir tanpa mengendalikan hulu. Yang menarik adalah, para pemimpin atau calon pemimpin yang ramai-ramai terjun membantu masyarakat, memunculkan isu tebar pesona. Ada yang cuek dengan sebutan itu, tetapi ada juga yang risih sehingga sama sekali tidak terjun. Buah simalakama memang, tapi inilah isu. Sesuatu yang sangat disayangkan adalah kebiasaan menggembosi tatkala pihak yang berseberangan berkuasa. Kita harus tanamkan sikap mendukung program pemenang pemilu, sebab jika terus digembosi, akan memicu tindakan balasan, ketika lawannya berkuasa maka akan digembosi balik. Rakyatlah yang bakal menjadi korban. Masalah ekonomi Indonesia yang sampai sekarang masih compang camping pasca kenaikan BBM lebih dari 100 persen. Banyak investor asing yang tak kunjung merealisasi MoU dengan pemerintah. Boroboro pihak asing, orang kita sendiri banyak yang lebih suka menyimpan uangnya di luar negeri. Lihat saja, di Singapore, simpanan orang Indonesia mencapai lebih dari Rp 670 triliun. Jika saja uang itu dapat dimanfaatkan di Indonesia, kita tidak perlu melata-lata cari utangan ke luar negeri yang buntut-buntutnya

juga disetir oleh asing. Di manakah nasionalisme kita, ataukah memang benar bahwa uang tak mengenal kata nasionalisme? Tetapi inilah faktanya bahwa mental bangsa kita tengah diuji oleh sebuah kata nasionalisme, namun kita tak perlu saling menyalahkan. Bangsa Indonesia perlu pemimpin yang berani, termasuk agak sedikit tambeng (tebal kuping) jika diledek, yang penting demi kepentingan umum maka jadilah. Kita tak usah terlalu ragu-ragu melangkah. Terlalu banyak mikir tak pernah melangkah. Lebih baik melangkah meskipun ada kekurangan daripada terlalu lama berpikir tetapi akhirnya tak berbuat sama sekali. Intinya Indonesia perlu pemimpin yang bertindak konkret bukan sekadar wacana dan berteori, habis waktu hanya untuk berteori. Mei mendatang Jakarta akan mencari pemimpin baru pengganti Gubernur Sutiyoso (Bang Yos). Sulit sekali meramal siapa yang bakal tampil, memang banyak yang menjagokan bahwa Fauzi Bowo memiliki kans besar, tetapi belum diketahui siapa pasangan yang bakal mendampinginya. Calon lain yang tak kalah seru adalah mantan Wakapolri Adang Dorojatun, Mantan Menteri Kelautan Sarwono Kusumaatmadja, Ekonom Faisal Basri, bahkan mantan Menteri Perhubungan Agum Gumelar. Pemilihan kali ini adalah pemilihan langsung, jadi tidak mudah menghitung dan meraba nurani rakyat. Apalagi dengan tantangan Jakarta yang makin berat, sehingga muncul gagasan agar pusat pemerintahan dipindah ke luar Jakarta, biarlah Jakarta menjadi kota bisnis, sehingga mengurangi beban Jakarta. Memimpin Jakarta bukan hal yang mudah, memimpin Jakarta butuh keberanian ekstra, Jakarta menjadi barometer nasional dan internasional. Kita bakal terbentur dengan masalah ipoleksosbudhankam yang demikian rumit. Tapi bagi seorang yang suka tantangan, Jakarta adalah area yang sangat menantang. Jadi jangan surut langkah ke belakang tatkala genderang perang sudah ditabuh. Yang jelas, banjir kali ini adalah early warning (peringatan dini) bagi kondisi Jakarta lima tahun mendatang. Jakarta bisa tenggelam jika kita hanya setengah hati menangani, dan menutup ruang terbuka dan mengedepankan proyek yang lapar tanah. Pemberian izin bangunan yang kental dengan aroma KKN menjadi salah satu sebab habisnya resapan air. Yang tak kalah penting adalah problem solving-nya, bagaimana mengatasi hal ini. Pemda harus berani membeli area bagi ruang terbuka, ruang yang ideal bagi pemenuhan kebutuhan resapan. Wajibkanlah setiap membangun rumah sekaligus membangun resapan air. Jika tidak, Jakarta terancam tenggelam yang makin parah lima tahun atau sepuluh tahun ke depan, sesal dulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna.

(Wawan H Purwanto, Direktur Lembaga Pengembangan Kemandirian Nasional, pengamat politik dan keamanan)

49


kabari: jalanjalan

Pe sta

R a

BENGKULU tidak hanya mengandalkan wisata alam, tetapi juga wisata sejarah dan budaya. Karena itu,

sampai sekarang masyarakat Bengkulu masih memperingati perayaan Tabot. Perayaan Tabot sendiri merupakan tradisi sejak dua abad silam, yang dilakukan setiap satu Muharam, menurut kalender Islam. Masyarakat di Bengkulu merayakan Tabot untuk mengenang cucu Nabi Muhammad SAW, Hussain bin Abi Thalib yang gugur membela keimanan Islam di Irak. Pada mulanya perayaan ini merupakan ritual sakral masyarakat Bengkulu pendatang asal Asia Selatan yang mengadopsi tradisi Timur Tengah. Di kalangan masyarakat Bengkulu upacara Tabot sendiri menjadi polemik yang berkepanjangan. Para pemeluk Islam beraliran bukan Syiah 50


ak yat

Bengku l u

menghendaki agar ritual-ritual asli tabot dihilangkan karena bernuansa sirik, bid’ah dan mubazir. Sementara masyarakat lain menginginkan agar keaslian upacara ini dipertahankan karena unik dan menjadi salah satu ragan budaya Indonesia. Mencermati dilema ini pemerintah Indonesia lewat dinas pariwisata justru mengangkatnya menjadi Festival Seni dan Budaya Nasional. Di samping mengurangi beberapa ritual bernuansa sirik, pemerintah menambah dan mengedepankan unsur seni sehingga menjadi pertunjukan yang meriah. Semula demi kesakralan , Tabottabot dibuat dengan bahan pelepah rumbai dan bambu, yang dalam ritual asli setiap perayaan hanya dibuat 17 tabot sakral. Tabot sakral berbentuk khusus, simetris dan tidak memiliki anak tingkat, sesuai jumlah keturunan kelompok keturunan Tabot. Pada saat perayaan Tabot atau sekarang lebih dikenal dengan Festival Tabot, masyarakat Bengkulu berbondong-bondong pergi ke

lapangan Merdeka yang terletak di pusat kota Bengkulu. Perayaan ini menjadi salah satu tradisi yang tidak terlewatkan, lapangan dipenuhi Tabot dari berbagai bentuk, warnawarna yang merekah menyala membuat suasana semakin meriah. Tabot pada dasarnya berbentuk kubah masjid yang terlihat seperti menara, yang pada masa lalu dipercaya sebagai peti yang mengemas jasad Hussain bin Abi Thalib yang gugur membela keimanan Islam di Irak. Tapi sekarang menjadi suatu perayaan seni yang meriah. “Perayaan Tabot ini tidak sembarangan dirayakan walaupun sudah ditetapkan sebagai kebudayaan nasional. Yang pasti sampai sekarang ritual-ritualnya masih dilakukan,� ungkap Abi Husein (75) yang merupakan sesepuh masyarakat Bengkulu. Dijelaskannya, perayaan Tabot diawali dengan pengambilan tanah keramat di Pantai Nala, dan disusul dengan upacara Gerga Tabot, upacara Duduk Tabot, upacara menjala, upacara Mengarak

Gendang, dan terakhir upacara membuang tabot atau Tabot Terbuang. Ribuan orang di Bengkulu memadati jalan-jalan kota menuju Lapangan Merdeka, memeriahkan Festival Tabot, tua, muda, remaja,sampai dengan anak-anak hanyut dalam gempita pesta rakyat ini. Sesuai ritual menjala, 17 kelompok orang mewakili keturunan Tabot bahu-membahu mengarak tabot berisikan penja dan surban. Penja disimbolkan sebagai tangan sedangkan surban disimbolkan sebagai kepala.Tabot-tabot yang sudah berkumpul kemudian diarak berkeliling kampung seakan memberitahukan masyarakat bahwa bagian kepala dan anggota tubuh Husein telah ditemukan. Mengarak gendang adalah puncak dari Festival Tabot, dengan iringan musik dol dan talsa, Tabot-tabot raksasa di arak menuju lapangan merdeka. Konon ritual ini berasal dari perkabungan kaum Syiah atas gugurnya Husein bin Abi Thalib. Husein tewas pada pertempuran tak berimbang dan tubuhnya ditemukan oleh para pengikutnya dalam kondisi terpotong-potong dan saling terpisah berjauhan di padang Karbala, Irak. Setelah jasadnya dikumpulkan kembali dan hendak dimakamkan, secara ajaib muncul sebuah peti berbentuk kubah masjid, menutupi dan mengangkatnya ke langit. Sambil meratap para pengikutnya bergelantungan di peti jenazah itu. Melihat banyaknya pengikut yang masih hidup dari balik awan, malaikat itu berpesan agar mereka tidak perlu ikut dan cukup membuat peti jenazah tiruan untuk dimakamkan. Peti jenazah itulah yang kemudian disebut Tabot, yang bentuknya menyerupai menara bertingkat. Tabot juga sudah menjadi salah satu simbol kota Bengkulu yang tugunya terletak pada putaran pusat kota yang menghubungkan jalan menuju ke kantor gubernur Provinsi Bengkulu. Keberagaman seni dan budaya Indonesia haruslah dilestarikan karena merupakan suatu warisan yang tidak pernah terbayarkan oleh apa pun namun dengan beragam kebudayaan itu adalah suatu kunci untuk kebersamaan.(pipit) 51


Heaven for KEPULAUAN Raja Ampat terletak di Pulau Papua (Irian Jaya), tepatnya di bagian Barat Laut Kepala Burung. Raja Ampat terdiri dari empat buah pulau besar, yaitu Misool, Batanta, Salawati dan Waigeo serta ratusan pulau-pulau kecil yang tersebar di wilayah seluas lebih dari 40,000 km persegi. Hasil dari survei lapangan yang dilakukan Conservation International dan The Nature Conservancy menunjukkan bahwa kepulauan Raja Ampat memiliki tingkat keragaman hayati laut tertinggi di dunia. Para peneliti menemukan lebih dari 450 spesies karang keras (hard corals), dan tidak kurang dari 900 spesies ikan. Sejauh ini hanya terdapat satu perusahaan wisata yang menyediakan sarana akomodasi dengan jumlah kamar yang terbatas. Karena memang dasar dan tujuan dari kegiatan perusahaan tersebut berpegang erat pada prinsip ekoturisme. Dominasi pengunjung adalah wisatawan asing yang berasal dari benua Eropa, dan sampai saat ini masih belum banyak wisatawan domestik yang mengunjungi daerah ini. Pelopor wisata di Kepulauan Raja Ampat adalah PT 52

Papua Diving (www.papua-diving.com), perusahaan PMA yang dimotori Max Ammer, seorang warga negara Belanda yang sudah memiliki pengalaman selama belasan tahun di daerah tersebut. Resort wisata ini mengoperasikan dua resort yang terletak di Pulau Mansuar, yaitu Kri Eco Resort dan Saurido Resort. Untuk dapat berlibur ke Raja Ampat tidaklah sulit. Hampir tiap hari ada jadwal pesawat dari Jakarta (transit di Makassar atau Manado) menuju kota Sorong. Untuk wisatawan asing cara termudah adalah melalui Singapura, kemudian melanjutkan dengan penerbangan ke Manado dan dari Manado langsung ke Sorong. Dari Sorong perjalanan akan dilanjutkan melalui laut dengan menggunakan speed boat. Keindahan alamnya sangat memukau, baik di atas air


maupun di bawah air. Ratusan pulau karang dengan hamparan pasir putih berbalut pepohonan hijau akan membuat kita terpesona. Tidak itu saja, di permukaan laut lepas sering terlihat sekelompok lumba-lumba dan jika anda beruntung, bisa melihat paus. Setiap pulau besar memiliki banyak teluk dengan permukaan air tenang seperti kaca, dan di dalam teluk-teluk tersebut terdapat puluhan pulau-pulau kecil yang terkadang berbentuk seperti menara-menara batu. Salah satu lokasi yang memiliki pemandangan sangat indah adalah selat antara pulau Waigeo dan pulau Gam. Selat ini memiliki lebar sekitar 50 meter, dengan permukaan airnya yang tenang dan jernih berwarna kehijauan. Jika menyelam di lokasi ini dapat ditemui berbagai jenis nudibranch (sejenis siput laut tanpa rumah atau sering juga disebut sebagai lintah laut) dengan warna-warna serta bentuk yang menawan. Di beberapa bagian dinding batu pulau Gam dapat ditemui berbagai jenis kipas laut (seafan) dan karang lunak

dengan saat ini masih ada beberapa jenis yang belum memiliki nama. Ada beberapa dive spot yang memiliki daya tarik karena banyaknya ikan-ikan besar seperti Trevally dan Barracuda yang sedang mencari makan di daerah karang. Cukup sering terlihat juga ikan hiu. Salah satunya yang terkenal adalah Cape Kri, yang memiliki berbagai jenis ikan terutama pada saat laut berarus. Penyelam cukup mengikuti arus sambil menonton berbagai jenis ikan yang berenang di atas terumbu karang. Mengunjungi puluhan bahkan ratusan dive spot yang tersebar diseluruh Kepulauan Raja Ampat belum lengkap jika belum menyelam di Jelly ďŹ sh Bay dan Manta Point. Jelly ďŹ sh Bay terletak di salah satu teluk pulau Gam, yang terdapat ribuan Moon Jelly Fish yang akan berkelompok pada saat Matahari mulai terbenam. Jika menyelam di tempat ini lindungi diri dengan menggunakan pakaian selam dan jangan lupa untuk

Nature Lover (soft corals) yang berwarna-warni. Terdapat pula celahcelah yang jika diselami akan mengarah ke celah yang lebih besar. Menyerupai gua dengan menara dinding yang cukup tinggi, sehingga setiap penyelam yang memasukinya dapat naik ke permukaan air dan melihat bayangan matahari yang menyinari dinding gua melalui ujung-ujung pohonnya. Jangan lewatkan perjalanan ke dalam teluk Kabui untuk melihat kuburan di dinding tebing-tebing kapur dan juga dapat mengunjungi gua yang dihuni oleh ribuan kelelawar. Keunikan pemandangan di antara kedua Pulau ini juga masih ditambah lagi dengan adanya cap telapak tangan manusia yang dapat ditemui di sisi lain dinding tebing Pulau Gam. Keindahan pemandangan bawah airnya juga sangat luar biasa, dimulai dengan berbagai jenis terumbu karang dengan kerapatan yang rata-rata masih cukup baik. Beragam bentuk dan warna dari ikan-ikan penghuni terumbu karang, bercampur dengan binatang-binatang air lain membentuk suatu ekosistem yang seimbang. Raja Ampat dikenal sebagai kerajaan kuda laut mini (pygmy seahorse), karena hampir di semua dive spot binatang tersebut dapat ditemukan. Malahan sampai

memakai hood (pelindung kepala) untuk menghindari sengatan dari Jelly Fish tersebut. Menyelam di Manta Point pada saat arus kuat merupakan pengalaman tersendiri, semakin kuat arus biasanya semakin banyak Manta Ray yang bermain. Untuk itu sebaiknya hanya diver yang berpengalaman yang dapat menyelam di lokasi tersebut. Jika beruntung dalam satu kali penyelaman dapat di temui lebih dari 10 ekor Manta. Binatang raksasa tersebut akan berenang mendekati secara perlahan dan sering juga berenang melewati dengan jarak yang sangat dekat. Teknik menonton Manta yang paling efektif adalah dengan memposisikan diri berbaring/ berlutut di dasar dan menunggu Manta tersebut berenang menghampiri. Ada dua pantangan utama yang harus dihindari, yakni mengejar dan memegang Manta, karena hanya akan menakuti mereka. Kunci untuk mendapatkan the ultimate experience at Raja Ampat adalah dengan melakukan perencanaan yang matang sebelum berangkat dan gunakan jasa operator yang berpengalaman di daerah tersebut. Dive safely! (Daniel Abimanju Carnadie, Bubbles Dive Center, Jakarta-Indonesia, www.bubblesdivers.com; bubbles@indosat.net.id) 53


kabari: gosip

Akhirnya cinta Nafa Urbach berlabuh pada Zack Lee setelah hubungannya kandas dengan pemain sinetron Primus Yustisio beberapa tahun silam. Setelah jalinan kasih dengan Primus berakhir Nafa sempat menjomblo selama dua tahun. Namun tak lama kemudian ia menemukan sang pujaan hati, Zack Lee. Perjalanan kisah cinta mereka tergolong panjang. Setelah membuka pintu hatinya, pada tahun 2004 lalu mereka memutuskan untuk bertunanangan. Setelah itu hubungan keduanya dijalani dengan melakukan pelayanan di gereja. Pernikahan Zack dan Nafa Urbach bisa di bilang menjadi pernikahan termewah di awal 2007. Pemberkatan nikah berlangsung di Gereja Immanuel Jakarta pada 14 Februari 2007. Suasanya sangat hikmat. Nafa yang mengenakan baju pengantin rancangan dua desainer kondang Indonesia nampak cantik dan terlihat bagai puteri sehari.

54

Pemberkatan nikah yang dilakukan Pdt. Gilbert Lumoindong ini berlangsung sangat mengharukan dan berjalan dengan lancar meskipun para wartawan tidak diizinkan meliput selama prosesi pernikahan. Berlaku sebagai pendamping mempelai wanita sang adik, Alam Urbach yang menggantikan posisi almarhum ayahanda Nafa yang meninggal dunia beberapa tahu lalu mengaku, saat menggandeng sang kakak memasuki altar gereja, Nafa nampak gugup menjelang pemberkatan pernikahan. “Dia gugup banget. Sampai-sampai tangannya keringat dingin. Mungkin karena Nafa baru merasakan yang namanya menikah,� Ucap Alam. Putri Patricia yang hadir dalam acara itu memberi harapan agar rumah tangga mereka tetap langgeng sampai tua dan tidak mengikuti jejak para selebriti lainnya. “Aku harap Nafa dan Zack bisa cepat punya momongan,� ucapnya. Setelah syahdunya pemberkatan nikah di gereja, Nafa dan Zack

menggelar resepsi pernikahan yang berlangsung cukup mewah di Balai Sudirman, Jakarta Selatan. Pesta pernikahan yang di dominasi dengan bunga mawar warna putih dan pink ini mengambil konsep yang disesuaikan dengan gaun pengantin yang di kenakan Nafa yaitu nuansa Yunani. Terpancar kebahagiaan dari wajah Nafa dan Zack saat memasuki gedung resepsi sambil memberikan senyuman hangat kepada para wartawan. Sejumlah teman-teman artis nampak datang menghadiri pesta pernikahan tesebut seperti sahabat dekat Nafa, Nova Eliza, Ari Wibowo beserta istri, Ira Wibowo, Sahrul Gunawan, Anisa Trihapsari, Sultan Djorgi, Mona Ratuliu, Shandy Aulia, Inneke Koesherawati dan lain-lain. Saat disinggung tentang ketidak hadiran mantan kekasih Nafa (Primus Yustisio), Nafa mengaku mengundang Primus ke pesta pernikahannya. Setelah melaksanakan resepsi, keduanya berencana berkunjung ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan salah satu gereja di Negara Paman Sam tersebut. Kesempatan ini pun akan dipakai untuk berbulan madu. (kiki)


Berbagai cara bisa dilakukan untuk merayakan Imlek yang jatuh pada 18 Februari. Dari berpesta sampai liburan ke luar negeri. Salah satu penyanyi Tina Toon yang akan merayakan Imlek mengaku pada Imlek tahun ini tak akan merayakan secara berlebihan. Gadis kelahiran Jakarta, 20 Agustus 1993 ini hanya akan merayakannya dengan berkumpul bersama keluarga yang datang dari luar kota. “Biasanya sih keluarga aku yang dari luar kota ngumpul di sini. Karena ini kan rumah oma. Kita makan-makan, malamnya jalan keluar, ngobrolngobrol, terus ada pembagian angpao,” tutur gadis berwajah oriental ini mantap. Segala persiapan untuk menyambut hari raya Imlek telah disiapkan oleh keluarga Tina. Mulai dari pernak-pernik, kue-kue, makanan, buah-buahan dan makanan khas Cina kue keranjang, dodol, yang wajib di sediakan pada hari raya Imlek. Artis yang mengidolakan

Krisdayanti, Ruth Sahanaya, Titi Dwijayanti, dan Agnes Monica ini mempunyai obsesi yang tinggi untuk menjadi seorang penyanyi yang handal. Tina yang di temui di kediaman omanya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara mempunyai keinginan untuk go International. Untuk menempuh obsesinya itu ia pun telah mempersiapkan sejak awal. “Aku ingin karierku seperti kak Agnes Monica. Karier dan pendidikan bisa dilakukan bersamaan,” ucap siswi kelas II SMP yang sedang menuntut ilmu di Jubilee International School ini. Semua hasil yang telah dicapai Tina tentu tak lepas dari dukungan sang Ibu tercinta. Sejak mengawali kariernya di usia 2,5 tahun sang ibu terus mendukung impian sang anak untuk menjadi penyanyi. “Saya

berharap prestasi Tina bisa tetap dipertahankan, harus tetap jadi juara dan mendapatkan beasiswa. Saya sangat berharap anak saya ini pergaulannya baik tidak terjerat narkoba,” ujar Megawati, Ibunda Tina. (kiki)

Video Klip ke-2 Nama Saint Loco memang tergolong baru di dunia musik Indonesia. Namanya mulai dikenal publik melalui hitsnya berjudul “Kedamaian” yang berkolaborasi dengan penyanyi muda berbakat Astrid. Kesuksesaan itu rupanya membuat Saint ketagihan. Jadilah ia membuat video clip keduanya bejudul “Terapi Energi” masih di album yang sama Vision for Transition. Warna musik hip rock semakin mempertegas video clip yang mengambil lokasi di Radio Republik Indonesia di kawasan Jl.Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat itu. Untuk membuat video kedua itu, ia hanya memerlukan waktu sehari. Video clip yang disutradarai Venty (Lynx Production) ini

memiliki konsep yang berbeda dari klip sebelumnya. “Tema klip ini adalah untuk membangun semangat, melepaskan kejenuhan akan rutinitas yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, intinya dalam klip terapi energi ini lebih memperkenalkan warna musik asli Saint Loco sendiri”, ucap Dion selaku manager Saint Loco kepada Kabari. Ketika ditanya seputar rencana ke depan, Saint Loco mengaku tetap akan melakukan promo tour album ke daerah-daerah serta dalam satu tahun ke depan ini mereka akan mempersiapkan enam video klip terbaru mereka dari album pertama Vision for Transition. Saat ini mereka juga sedang mengumpulkan materi lagu untuk mempersiapkan album kedua mereka. (kiki) 55


kabari: sf

Pasar Senggol San Francisco, Obat Kangen Tanah Air

et 2007, Minggu, 4 Mar County Fair 10.00-15.00, SF n Gate de Building, Gol cisco Park, San Fran ggol. en rs sa pa (http:// ) blogspot.com

SEDIKITNYA tiga kali saya sempat menoleh melihat orangorang pada berpelukan histeris karena telah lama tidak bersua! “Dari ibu-ibu dan gadis-gadis berjilbab, sampai bule-bule yang kawin campur dengan orang Indonesia. Mulai dari encim--encim sipit kuning langsat yang masih pelo ngomong Bahasa, sampai yang berkulit sawo matang dengan logat daerah yang, katanya, medok. Jangan pula anda heran, apabila tiba-tiba anda berpapasan dengan orang yang kelihatannya saja bule, tapi tiba-tiba ngoceh dengan prokem Jakarta semacam lu gue. Pendeknya, segala jenis manusia Indonesia terwakili di Pasar Senggol ini. Makanan Pasar Senggol pun bervariasi. sebut saja yang relatif sederhana bangsa gado-gado, risoles, lemper, otak-otak. Hingga menu lengkap semacam nasi kuning dan nasi uduk Jakarta. Suasana Indo yang sudah kental tadi ditambah ekstra lagi dengan aroma “Gudang Garam” di arena makan Pasar Senggol. Belum lagi aroma sedap sambal terasi dan petis Suroboyo yang sesekali tercium oleh berhembusnya angin musim semi. Kecap, saus wajib hidangan Indo pun, dapat ditemui di banyak meja vendor makanan. Di mana-mana orang hilir mudik nyerocos Bahasa Indonesia dan tidak sedikit yang berkemeja dan bersarung batik. Di ujungujung Pasar Senggol Senggol, sebagian orang dengan lahap mengunyah-ngunyah kerupuk udang, emping dan rempeyek kacang. Hmm. Menjelang datangnya tahun 2006, di tengahtengah hujan rintik-rintik yang mengguyur San Francisco di bulan Desember, orang-orang Indonesia rela berbasah-basah, dengan bermodalkan payung dan jas hujan, berduyunduyun hadir meramaikan suasana Pasar Senggol ke-4 itu pun yang dihangatkan oleh kehadiran bekas penyanyi cilik ibukota yang udah punya empat anak cilik, Ira Maya Sopha. Sebagai insan-insan asal Indonesia, sejumlah impresi manis ini terus terang sungguh membahagiakan hati. Betapa tidak membikin panitia ketagihan dan turut senang, apabila menyaksikan semua yang datang pada pulang kenyang dan riang? Ada yang kurang dan semacam “rasa bersalah” kalau hajatan asyik ini tidak dilakukan lagi. Inilah yang mendorong pentolan-pentolan di Indonesian Bay Area Society (IBAS) untuk kembali menggoyang publik Indonesia

56

di San Francisco Bay Area dengan Pasar Senggol Seri Lima menyambut Spring 2007.

Got Lontong? Chup Go Max!

Pasar Senggol kali ini bertepatan lima belas hari setelah Tahun Baru Imlek 2558. Istilah “Chap Go” yang artinya “limabelas” biasanya dipakai untuk menamai periode ini. Dalam tradisi Tionghoa, hari itu adalah akhir dari rangkaian perayaan “Chinese New Year” selama dua minggu penuh. Kurang lengkap tampaknya bila merayakan Cap Gomek tanpa ada lontongnya. Untuk itu, Chef Arthur sengaja mempersiapkan Lontong Cap Gomek untuk masyarakat Indonesia di San Francisco Bay Area. Asal anda tahu saja, Lontong Cap Gomek ini adalah hidangan khas kalangan Tionghoa di Indonesia. Rasanya barangkali mirip dengan lontong sayur umumnya, namun sedikit lebih kaya isinya. Tentu saja ada lontongnya, terus semacam kari ayam dan sayur mayur rebung atau lainnya plus ada yang dibumbui “koyah”. Ini tidak lain adalah kelapa parut gorengan yang membikin hidangan ini sedap nikmat. Mau coba? (peter)


Selera Nusantara Anda ngidam berat hidangan Padang asli? Berhubung jauh dan pakai ongkos, pulang ke Indonesia rasanya bukan pilihan. Anda cukup hadir ke Pasar Senggol Lima. Ibu Yetty Firdaus asli Sumatera Barat jauh-jauh hari sudah mempersiapkan sejumlah makanan Padang orisinal dari dapurnya di San Francisco. Sebagai iming-iming, berikut adalah sebagian menu yang tidak bisa anda jumpai di restoran Indonesia umumnya. Ada rendang, dendeng balado kering, sate padang dan lontongnya, kepala ikan, gule tunjang, sambel ijo, daun singkong, tape ketan hitam dan tape singkong. Air liur anda hampir menetes? Agar tidak kehabisan selama Pasar Senggol, Ibu Yetty Firdaus siap menerima pesanan telepon di 415504-7354. Siipp. Ingat makan di Saung Sunda? Ya, Vonny Jones akan memasak hidangan khas Sunda, yakni pepes ikan kuning dan sayur asemnya. Lalapan beli sendiri, Okay? Supaya lengkap dan mantap, Ibu asal Priangan yang tinggal di Silicon Valley ini akan menyiapkan es cendol komplet dengan nangka, santan dan gula merahnya. Yang tidak ketinggalan adalah serabi bandung, colenak peuyeum dan bandrek bajigur gur gur. Enak euy. Terutama buat yang pernah tinggal di Bandung. Tahukah anda ada “Martabak San Francisco” di Bandung yang kesohor itu? Eh, ternyata penjualnya adalah kerabatnya Vonny Jones. Untuk Pasar Senggol, dengan resep yang sama, Vonny akan membikin “Martabak Bandung” di San Francisco. Akur? Untuk informasi anda semua, bersama suami, Lance, Vonny Jones adalah pemasok wayang golek Sunda di Amerika Serikat. Kalau anda benarbenar ngidam salah satu camilan Sunda di atas, mohon langsung telepon Vonny Jones di 408-746-0480. O ya, Vonny dan Lance akan memperagakan sedikit koleksi wayang golek buat anak-anak Indonesia di Pasar Senggol! Satu lagi yang tidak kalah sedapnya, Oom Liem bikin tempe segar yang siap dikonsumsi lebih dari 13.000 orang Indonesia di Bay Area. Jangan salah. Ini adalah Oom Liem dari San Francisco. Tempe home-made bikinan Oom Liem akan diluncurkan dalam acara Pasar Senggol dengan bendera “Niki Echo” yang mungkin kalau diterjemahkan ke English berjudul “I feel good”, seperti lagunya James Brown. Habis, enak sih. Tempe segar ini tidak hanya enak dan solid, tapi renyah dan ueeeenak! Apalagi kalau diiris tipistipis, direndam air garam sebentar dan segera digoreng garing, hmm. Oom Liem menerima order via telepon di 415-724-9500. Dengan order minimum $ 20, bisa diantar ke jalur BART di seluruh Bay Area. Pendeknya, makanan berbagai daerah di Indonesia. (peter)

Gift Card ke Disneyland Perhatian, perhatian buat orangtua Indonesia di San Francisco Bay Area. Seirama dengan Tahun Baru Imlek, panitia akan menggelar “Mei-Mei & Ti-Ti Contest” untuk anak-anak Indonesia yang sudah bisa jalan sampai tujuh tahun. Mei-mei adalah istilah Mandarin untuk adik kecil perempuan dan Ti-ti adalah sebutan untuk adik kecil laki-laki. Ajang ini dibuat untuk memilih adik kecil perempuan atau laki-laki yang paling “cute” di kawasan California Utara. Hadiah yang disediakan tidak tanggungtanggung, yakni GIFT CARD yang bisa dipakai ke DISNEYLAND/ DISNEY STORE dari $ 100 sampai $ 200. Boleh dibilang, ini adalah kontes sejenis pertama dan tiada duanya untuk adik-adik kecil Indonesia di Bay Area. Boleh jadi, ini adalah kesempatan merayakan Imlek pertama ala Indonesia untuk putra-putri anda yang lahir di Amerika. Biaya gratis dan tempat sangat terbatas. Sebelum ikutan dan melenggak-lenggok dengan kostum tradisional Tiongkok di atas panggung, peserta diminta untuk mendonasikan buku anak-anak bergambar layak pakai (disarankan minimal tiga buku) untuk disalurkan kepada anakanak Indonesia kurang mampu. Anda berminat? Syarat lengkap ada di blog Pasar Senggol. Selekasnya kontak Lily Liem di 650-438-4322 atau Vonny Oei di 415-2428129. (peter)

Hiburan ala Indonesia Jangan khawatir, tarian Indonesia serta lagu-lagu Indo oleh penyanyi berbakat “Pangaribuan Bersaudara” dan “Indonesian Idol” yang pernah tampil di beberapa Pasar Senggol sebelumnya akan menghibur anda semua dan menyemarakkan senggolan kita kali ini. So, tunggu apa lagi? Ajaklah keluarga, teman, sanak saudara, handai taulan dan pacar anda ke Pasar Senggol San Francisco Jilid Lima. Eh, senggol dulu aaahh. Supaya senggolnya gak terlalu berdekatan alias desakdesakan, mohon agar datang pagian, sampai jumpa.(peter)

57


58


59


60


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.