TBM NOVEMBER 2016

Page 1

Formula-E

Future Rocket

Interview BATAN



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kemampuan berfikir dan niat yang kuat sehingga majalah “Think Beyond Mechanical” ini dapat selesai dengan tepat waktu. Majalah ini sekaligus menjadi karya terakhir yang dipersembahkan oleh Kastrat IMM FTUI 2016 setelah satu tahun kepengurusan. Semoga selanjutnya dapat terus berkembang dan menjadi sumber pergerakan mahasiswa. Saya ucapkan terima kasih kepada semua jajaran Kastrat IMM FTUI 2016, MX Magazine HMM ITB 2016, dan semua yang mendukung serta ikut andil dalam penggarapan majalah “Think Beyond Mechanical.” Semoga konten dari majalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber inspirasi bagi pembacanya. Mohon maaf apabila ditemukan kekurangan maupun kesalahan dari penulisan majalah ini. Maka dari itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki di majalah selanjutnya. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Depok, 28 November 2016

Muhammad Fa’iq Vidi Wardhana


01 03 06 07


21 17 09 14 28 23


“ ALL AROUND US

SAYA PUNYA SERIBU ALASAN UNTUK MENYERAH TAPI SAYA PUNYA SATU ALASAN UNTUK TIDAK MENYERAH SAYA. MASIH. HIDUP - RICKY ELSON Seminar Ithree (imagine, ideas, invent) adalah sebuah seminar yang merupakan program kerjasama antara bidang KASTRAT dan IPTEK IMM FTUI. Tujuan dari seminar ini adalah meningkatkan wawasan, nuansa keilmuan keteknikan, semangat mengembangkan diri, dan memotivasi mahasiswa untuk berani melakukan inovasi sehingga menjadi individu yang lebih baik dan kritis dengan keadaan sekitar.

01 / TBM December 2016


iThree IMAGINE | IDEAS | INVENT

Pembicara yang hadir pada seminar iThree perdana ini adalah Ricky Elson, pelopor mobil listrik nasional. Ia adalah seorang teknokrat Indonesia yang ahli dalam teknologi motor penggerak listrik. Pada pertengahan tahun 2013, Ricky Elson dan timnya menyelesaikan beberapa purwarupa mobil listrik yang diberi nama Selo dan Gendhis. Kedua mobil ini digunakan pada KTT APEC pada Oktober 2013 di Denpasar, Bali. Pada seminar Ithree ini, Ricky Elson memaparkan betapa pentingnya seorang engineer untuk berani melakukan inovasi dan berusaha mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Ia mengatakan, “Namun dalam perjalanannya tentu saja sejumlah hambatan harus dilalui oleh para engineer dalam rangka memberikan pengabdian kepada tanah air”. Salah satu hambatan ini adalah para ilmuwan dan engineer kerap kali memiliki virtual enemy yang hadir di pikiran. Hal ini berimplikasi terhadap munculnya kegagalan atau terhentinya sebuah riset dan penelitian. Birokrasi dan pendanaan yang sulit juga merupakan hambatan para ilmuwan untuk melanjutkan risetnya. Ricky Elson mengatakan, “Sebagai ilmuwan atau engineer kita harus berdiri di kaki sendiri dan mengusahakan segala cara untuk melanjutkan hingga menerapkan teknologi yang kita buat. Satu-satunya hal yang bisa menghadang seseorang untuk melakukan pembenahan sebuah masalah yang ada di masyarakat adalah hilangnya nyawa dari orang tersebut”.

Dalam mendapatkan pendanaan untuk segala macam riset yang dilakukan Ricky Elson, ia bersama warga Ciheras melakukan berbagai macam budidaya. Salah satu budidaya yang dilakukan oleh Ricky Elson adalah budidaya jahe. Bibit jahe dapat menghasilkan jahe dalam berbagai variasi dimulai dari 200 gram, 400 gram, hingga 600 gram selama kurun waktu 10

Oleh : Ahmad Fajar

bulan. Kendala yang dihadapi pada pembudidayaan jahe ini adalah proses pengangkutan dan pencucian yang sering kali membuat jahe patah karena minimnya teknologi. Selain jahe, kapulaga juga menjadi salah satu budidaya yang dilakukan Ricky Elson untuk mendanai riset kincir anginnya. Melalui berbagai proses produksi, kapulaga dapat dijual hingga 85.000 rupiah per kilogram. Ada juga Virgin Coconut Oil (VCO) yang merupakan hasil ekstrak dari kelapa. Produk VCO ini memiliki berbagai macam manfaat yaitu mengatasi luka bakar, mengatasi gejala Alzheimer, mengatasi jerawat, meningkatkan metabolisme, mengatasi selulit, dan lain-lain. Lele, papaya, dan mengkudu juga merupakan budidaya yang dilakukan oleh Ricky Elson. Pada seminar ini Ricky Elson mengungkapkan kekhawatiran dan kekecewaannya terhadap generasi muda zaman sekarang. Ia mengkhawatirkan generasi zaman sekarang yang ingin mendapatkan kesuksesan secara instan, namun tidak paham kondisi real yang sesungguhnya. Tidak sedikit dari kita yang menginginkan pekerjaan yang baik, gaji yang baik, dan fasilitas yang baik, namun tidak ada langkah konkret dalam menggunakan waktu yang kita miliki untuk mencapai hal tersebut. Hal ini diperburuk dengan kurangnya sikap bela negara. Ricky Elson memiliki sebuah pertanyaan pada seminar Ithree yaitu, “Siapa yang mampu untuk membangun dan peduli terhadap tanah air jika bukan para sarjana dan para insinyur?” Ia juga menyampaikan, “Jika memang para sarjana dan insinyur tidak lagi ingin mengabdi secara tulus untuk negeri ini, tentu tinggal menunggu waktu untuk negeri ini tidak berdaulat secara ekonomi dan energi”. Kesimpulan dari rangkaian seminar Ithree ini adalah para mahasiswa dituntut untuk berani melakukan inovasi dan berusaha sekuat tenaga untuk mengimplementasikannya terlepas masalah yang menghadang untuk menyelesaikan problematika.

02 / TBM December 2016


ALL AROUND US

Bangkitnya Kendaraan Listrik; Tantangan dan Peluang yang Tak Terbatas Oleh Andika Akbar H


dengan bagaimana para pengusaha otomotif dapat mengatasi masalah yang timbul pada kendaraannya.

“Permasalahan terbesar yang saat ini dihadapi oleh kendaraan listrik adalah masalah baterai. “ General Motor EV-1 (www.digitaltrends.com)

E-Vehicle

H

ampir 20 tahun silam, EV-1 menjadi mobil listrik pertama yang dikomersialkan di pasar otomotif Amerika. Mobil karya General Motors ini mempunyai catatan sejarah buruk dalam perkembangannya. Dalam kurun waktu tujuh tahun saja, mobil ini ditarik kembali oleh pihak GM dan kebanyakan dihancurkan dan didonasikan ke museum. Hal ini dilakukan karena kendaraan listrik dinilai tidak menguntungkan, mulai dari banyaknya masalah teknis yang terjadi pada mobil ini dan mahalnya manufakturisasi.

KENDALA Pertumbuhan kendaraan listrik akan sejalan

Masalah lain yang berhubungan dengan baterai adalah sumber energi. Diperkirakan pada tahun 2040, kendaraan listrik akan mengonsumsi 1.900 terawatt/jam listrik. Angka ini sebanding dengan sepuluh persen total listrik yang diproduksi umat manusia tahun lalu. Tempat pengisian baterai yang masih terbatas dan tentu saja pembuatannya yang mahal juga masih menjadi masalah. Akan tetapi kabar baik pun muncul, untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, produksi energi yang berasal dari angin dan solar sejak tahun 2013 melebihi produksi energi Tesla Model S (www.Tesla.com)

Pada tahun 2006, kiblat dunia otomotif seakan terguncang, ketika sebuah perusahaan kendaraan listrik yang menamakan dirinya Tesla hadir di pasar. Perusahaan ini seakan menjadi momok bagi perusahaan otomotif lainnya, sampai akhirnya mereka berlomba-lomba untuk mengembangkan kendaraan listrik versinya sendiri. Sejak saat itu perkembangan kendaraan listrik terus meningkat. Pada tahun lalu saja pen-

jualan kendaraan listrik di dunia tumbuh 60% dan diramalkan pada tahun 2020 angka pertumbuhan penjualan kendaraan listrik akan sama dengan angka pertumbuhan Ford Model T yang pada tahun 1991 mengeser penggunaan kuda dan kereta kuda sebagai alat transportasi. Apakah ini momentum kendaraan listrik untuk menggeser penggunaan kendaraan konvesional? Saat ini kendaraan listrik hanya mencakup 0.1% populasi mobil dunia. Jika perkembangannya pesat, maka pada tahun 2023 pemakaian kendaraan listrik akan menggantikan permintaan minyak sebanyak dua juta barrel per hari. Sebagai perbandingan, Indonesia saat ini memproduksi sekitar delapan ratus ribu barel per hari.

Baterai yang dipakai kendaraan listrik adalah baterai lithium-ion, baterai ini bertanggungjawab atas sepertiga biaya untuk membangun kendaraan listrik. Selain mahal, proses pengisian baterai juga lama relatif dengan pengisian kendaraan konvesional, yaitu dibutuhkan waktu sekitar 4 – 8 jam untuk kendaraan listrik terisi penuh. Walaupun terdapat alternatif baterai lain seperti NiMH (Nickel Metal Hydride) yang lebih aman dan murah atau Supercapacitor (Gabungan antara baterai dan kapasitor), baterai lithium-ion masih menjadi yang paling favorit karena densitas energinya yang tinggi.

04 / TBM December 2016


Motor Gesits ITS (www.gesits.co.id)

yang dihasilkan dari kombinasi antara sektor minyak, gas alam dan batubara. Hal ini merupakan momentum untuk mencipatakan masa depan yang membentuk sebuah lingkaran permintaan antara energi terbarukan dengan kendaaraan listrik yang saling menguntungkan.

BAGAIMANA DENGAN INDONESIA? Saat ini hanya ada satu jenis kendaraan listrik yang secara resmi menjadi alat transportasi di Indonesia, yaitu kereta rel listrik (KRL). Belum ada satupun kendaraan listrik, baik itu mobil ataupun motor, yang berjalan di jalanan kota-kota Indonesia. Meskipun demikian, aktifitas riset di perguruan tinggi terbilang aktif dalam kendaraan listrik. Sebagai contoh adalah Universitas Indonesia yang tergabung dalam Tim Molina UI sudah mengeluarkan empat jenis kendaraan listrik, yaitu Bus Konversi Electric Vehicle (EV), Makara Electric Vehicle (MEV) 01, City Car konversi (MEV) 02, dan City Car konversi (MEV) 03.

05 / TBM December 2016

Kendaraan listrik terbaru UI, Bus Konversi Electric Vehicle (EV) yang mempunyai daya sebesar 120kW dan 300 Ah, dapat menampung penumpang sebanyak 60 orang. Nantinya bus ini akan dipakai di lingkungan UI dan menjadi alat transportasi menggantikan bus kuning konvensional. Contoh lainnya adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang juga sudah mengembangkan motor listrik yang diberi nama Gesits. Motor ini mempunyai daya motor 5 kW atau setara dengan motor 125 cc dan mampu melaju sampai 100 km/jam. Durasi pengisian motor ini adalah 1 – 3 jam. Nantinya motor ini akan dikomersi-

alkan ke publik dengan harga dibawah 20 Juta rupiah. Pada akhirnya, perkembangan kendaraan listrik ini tergolong menjanjikan, walaupun masih terdapat tantangan-tantangan tersendiri yang harus diselesaikan mulai dari permasalahan baterai sampai energi. Hal ini merupakan problematika yang harus diselesaikan oleh para engineers muda, terutama jika kita benar-benar ingin membuat dinasti otomotif baru di dalam negeri yang lebih bersih dan murni dari tangan anak muda Indonesia sendiri.


intermezzo

06 / TBM December 2016


Exclusive Interview With Mr. Ferhat Aziz

https://id.pinterest.com/ajrajewski/ nuclear/

TECHNO CRUNCH

Deputy Chairman of Nuclear Science and Technology Application, BATAN Oleh Davigara Dwika P

M

endengar nama Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. BATAN sendiri merupakan salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementrian atau biasa disebut LPNK. Pada awalnya, nama BATAN adalah “Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivet� yang didirikan pada tahun 1954 dan tugas awalnya adalah melakukan penyelidikan terhadap kemungkinan adanya jatuhan radioaktif dari uji coba senjata nuklir di lautan Pasifik. Barulah pada tanggal 5 Desember 1958 namanya diganti menjadi BATAN. BATAN memiliki tugas pokok untuk melaksanakan penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. BATAN sendiri sudah memiliki beberapa reaktor nuklir. Tetapi, reaktor nuklir tersebut hanya untuk penelitian bukan untuk komersil. Jadi, secara teknis belum bisa dibilang sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN.

07 / TBM December 2016

Di dunia ini ada dua jenis reaktor nuklir berdasarkan tipe reaksinya yaitu reaktor fisi dan fusi. Pada reaktor fisi, reaksi yang terjadi adalah pembelahan inti atom berat jadi lebih ringan. Sementara pada reaktor fusi proses yang terjadi adalah penggabungan inti atom. Jenis reaktor yang dimiliki oleh BATAN merupakan jenis reaktor fisi. Walaupun mayoritas reaktor fisi di dunia digunakan untuk PLTN yang listriknya dikomersilkan, reaktor fisi tersebut digunakan hanya untuk riset dan pengembangan saja. Kendati demikian, BATAN memiliki peran penting di bidang penelitian pangan, industri, kesehatan, dan beberapa

bidang lainnya. Pada 12 Oktober 2016, Tim KASTRAT IMM FTUI 2016 berkesempatan untuk mengunjungi kantor BATAN di Puspiktek Serpong, dalam rangka mewancarai Dr. Ferhat Aziz, M.Sc. Beliau merupakan kepala Deputi Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, disana kami membahas tentang perkembangan energi nuklir terkini di Indonesia dan peluang nya untuk memandirikan ketahanan energi nasional. Kami juga diberi kesempatan untuk melihat langsung Reaktor Nuklir Serba Guna GA Siwabessyy. Berikut hasil wawancara kami:


Q&A

isotop yang nantinya akan digunakan sebagai terapi kesehatanl.

Lalu untuk bidang industri?

Pada bidang industi kami menggunakan neutron yang dihasilkan oleh reaktor untuk memindai rongga kecacatan yang ada pada blok mesin, lalu kami juga dapat memindai kerusakan dalam yang terjadi pada boiler sehingga para engineer tidak perlu membongkar boiler tersebut secara manual.

Oiya Pak, apakah BATAN memiliki niat untuk membangun PLTN? Jika ada kapan rencananya?

Jadi untuk membangun PLTN dan mengkomersilkan listriknya itu tinggal menunggu presiden mengumumkan saja. Bahkan BATAN sudah mempunyai lokasi – lokasi strategis untuk PLTN, diantara nya adalah Muria dan Bangka Belitung.

Reaktor nuklir di Tangerang ini sudah dari kapan, Pak? Reaktor nuklir ini sudah dari tahun 1987.

Apakah BATAN memiliki reaktor nuklir lain dan dimanakah daerah yang menjadi sumber uranium di Indonesia? Reaktor lainnya ada di Bandung dan Yogyakarta. Sementara untuk daerah yang sumber uraniumnya tinggi adalah Kalimantan Barat dan Papua.

Berapa Megawatt kah listrik yang dihasilkan dari PLTN di tangerang ini? Oh kurang tepat. Reaktor yang dimiliki BATAN ini hanya digunakan untuk riset saja, belum untuk menghasilkan listrik lalu dikomersilkan.

Oh begitu pak.. Jadi apa yang dihasilkan oleh reaktor tersebut?

Dari reaktor tersebut BATAN menghasilkan berbagai terobosan teknologi untuk bidang – bidang seperti pangan, kesehatan dan industri. Sebagai contoh pada bidang kesehatan, reaktor ini digunakan untuk menghasilkan radio-

“Padahal untuk bisa membuat nuklir sebagai senjata, uranium yang digunakan harus mencapai tahap 90% pemurnian sementara untuk menghasilkan listrik tenaga nuklir hanya membutuhkan 5% pemurnian.� Bagaimana dengan PLTN yang sudah ada di Negara lain Pak?

Sekarang ini, PLTN yang sudah berjalan di dunia memang sudah memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi. Bahkan di banyak Negara PLTNnya pun berada di dekat pemukiman penduduk ataupun tempat ramai lainnya.

pendingin pada reaktor nuklir mati yang menyebabkan reaktor menjadi terlalu panas dan terjadilah ledakan kimia. Namun, pasca tragedi Chernobyl SOP keamanan dan keselamatan kerja dalam bidang Nuklir, Migas dll di seluruh dunia menjadi sangat ketat.

Kalau begitu. Apakah Indonesia sudah siap untuk membangun PLTN yang sangat aman?

Itu tergantung Sumber Daya Manusianya. Menurut saya, SDM di Indonesia sudah siap untuk membangun dan menjalankan PLTN, terbukti dengan reaktor nuklir milik BATAN yang dijalankan sepenuhnya oleh tenaga ahli Indonesia, reaktor-reaktor BATAN tersebut pun telah berfungsi selama puluhan tahun dengan aman dan selamat tanpa mengalami kejadian yang tidak diinginkan. Dengan tingkat keamanan PLTN yang sangat tinggi, maka masyarakat harusnya tidak perlu takut.

Dalam mengusahakan pembangunan PLTN di Indonesia, apakah ada hambatannya?

Hal yang menghambat kebanyakan dari masalah regulasi dan juga sektor geopolitik. Hal lain yang juga menghambat adalah tidak sedikit orang yang terlalu takut jika reaktor nuklir akan disalahgunakan untuk membuat senjata nuklir. Padahal untuk bisa membuat nuklir sebagai senjata, uranium yang digunakan harus mencapai tahap 90% pemurnian sementara untuk menghasilkan listrik tenaga nuklir hanya membutuhkan 5% pemurnian. BATAN sendiri pun tidak memiliki alat untuk memurnikan uranium hingga 90% karna harganya yang sangat mahal dan sangat diawasi oleh IAEA (International Atomic Energy Agency).

Mengingat tragedi ledakan Chernobyl dan Fukushima, bagaimana menurut Bapak tentang masyarakat saat ini yang terlalu takut dengan hal berbau nuklir?

Sebenarnya, kecelakaan di Chernobyl dan Fukushima bukan disebabkan oleh ledakan atom melainkan ledakan kimia. Ledakan tersebut terjadi saat sistem

08 / TBM December 2016


TECHNO CRUNCH

Next Gen Space Exploration Eksplorasi luar angkasa pernah menjadi suatu hal yang hangat di pertengahan abad ke-20. Namun beberapa dekade kemudian, eksplorasi luar angkasa mulai menjadi suatu hal yang biasa saja. bagaimana nasib masa depan dari Eksplorasi luar angkasa? Oleh Dhimas Andianto



E

ksplorasi luar angkasa pernah menjadi suatu hal yang hangat di pertengahan abad ke-20. Namun beberapa dekade kemudian, eksplorasi luar angkasa mulai menjadi suatu hal yang biasa saja. Space shuttle milik NASA pun telah dipensiunkan semua. Namun bukan berarti riset mengenai eksplorasi luar angkasa usai. Saat ini para ilmuwan sedang mengembangkan eksplorasi ke luar angkasa lebih jauh lagi. Salah satu targetnya adalah menjangkau Planet Mars. Namun yang menjadi salah satu masalah besar dalam eksplorasi luar angkasa adalah biaya yang sangat besar. Sehingga ini juga menyurutkan semangat dari para peneliti mengenai luar angkasa. Bayangkan saja bahan bakar untuk roket juga tidak murah. NASA membeli liquid hydrogen sekitar $3.66 per kilogram dan $0.16 per kilogram untuk oksigen. Secara keseluruhan, NASA bisa menghabiskan sekitar $1.380.000 pada bahan bakar untuk sekali terbang.

SpaceX Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Elon Musk, seorang pebisnis dan penemu asal Amerika Serikat, ia bersama dengan perusahaannya yaitu SpaceX berani membuat sebuah terobosan dengan menyediakan sarana eksplorasi luar angkasa dengan biaya yang tidak terlalu besar. SpaceX bermula dari keinginan Elon Musk untuk membuat sebuah greenhouse di Planet Mars dengan tujuan untuk membawa kehidupan ke tempat yang lebih jauh.. Musk menyadari bahwa misi ke Mars membutuhkan suatu terobosan baru untuk dapat sampai kesana dan biaya yang dikeluarkan tidak banyak. Dengan demikian didirikanlah SpaceX. Menurut Bill Nye atau biasa dikenal sebagai Bill Nye the Science Guy mengungkapkan asalan mengapa eksplorasi luar angkasa pada zaman dulu sangat mahal. Hal itu disebabkan karena banyaknya tempat yang harus disinggahi oleh produk NASA sebelum bisa diluncurkan, seperti membuat mesin roket di Alabama, tes terbang di Arizona, diluncurkan di Florida, dan dikontrol dari Texas. Menurutnya hal tersebut sangat memberatkan biaya eksplorasi. Namun SpaceX berhasil membuat dan merakit roketnya di satu tempat dan terbukti hal tersebut sangat mengurangi biaya. Goals atau tujuan utama SpaceX ada dua, yang pertama adalah Mars, dan yang kedua adalah membuat reusable rocket. Pada tahun 2011, Musk mengungkapkan bahwa ia berharap dapat mengirim manusia ke Mars dalam 10-20 tahun kedepan. Selain itu ia memiliki visi jangka panjang untuk membuat suatu kolonisasi manusia di Mars. Membuat Reusable Rocket bertujuan utama untuk mengurangi biaya. Roket pendorong yang biasanya terbuang begitu saja setelah dipakai, berkat teknologi dari SpaceX bisa digunakan ulang guna meluncurkan spacecraft lagi di waktu yang akan datang. Roket pendorong yang telah terpisah, roket tersebut akan mengeluarkan sirip yang digunakan untuk mengarah-

11 / TBM December 2016


NASA Melihat SpaceX yang mulai bangkit dan menepis fakta kalau biaya penelitian luar angkasa mahal, ini membuat NASA tidak mau kalah dengan SpaceX. Saat ini NASA sedang berlomba-lomba dengan SpaceX mengembangkan teknologi ke luar angkasa. Produk NASA saat ini yaitu sebuah sistem roket yang dinamakan Space Launch System (SLS). SLS menghasilkan tenaga dorong yang lebih besar Space Shuttle dan Saturn V. SLS ini diperkirakan akan dipakai pada misi pertamanya di tahun 2018 dengan membawa 13 satelit kecil, tanpa awak ke dalam orbit. Pada misi tersebut akan digunakan SLS Block 1 yang menggunakan 2 solid rocket booster untuk menghasilkan tambahan tenaga dorong. Bagian inti roket ini memiliki tinggi sekitar 61 meter dan berdiameter 8,4 meter dan akan mengangkut hydrogen cair dan oksigen cair sebagai bahan bakar empat buah mesin RS-25 yang terdapat di bagian bawah roket. NASA mengklaim bahwa roket ini akan menjadi roket paling bertenaga dalam sejarah eksplorasi luar angkasa dan diharapkan dapat mencapai Asteroid, serta tujuan utamanya yaitu Mars. SLS diklaim dapat menghasilkan 13 % tenaga lebih banyak daripada Space Shuttle yang saat ini sudah dipensiunkan. Dengan demikian SLS juga dapat membawa muatan (payload) yang jauh lebih banyak daripada Space Shuttle yang hanya dapat membawa muatan seberat 22 ton sedangkan SLS dapat membawa muatan seberat 70 ton atau hampir tiga kali lipatnya. SLS Block 1 akan menjalani misi yang direferensikan sebagai Exploration Mission-1 (EM-1) pada tahun 2018. SLS Block 1 akan membawa 13 satelit kecil seukuran kotak sepatu yang dinamakan CubeSat. CubeSat ini akan dilepaskan pada destinasi yang berbeda di jalan menuju Mars. CubeSat tersebut juga memiliki fungsi serta peranan yang berbeda. Salah satunya memiliki pemancar laser yang besar yang akan mengorbit di bulan dengan tujuan menemukan sumber air di permukaan bulan. Kemudian ada CubeSat yang dinamakan Near-Earth Asteroid (Nea) Scout. CubeSat ini akan menggunakan Solar Sail Propulsion untuk mengikuti asteroid kecil terdekat kemudian mengambil foto untuk selanjutnya diteliti oleh para ilmuwan. Selanjutnya adalah CubeSat BioSentinel yang menggunakan yeast (mikroorganisme unisel dalam kingdom fungi) untuk mendeteksi, mengukur, serta mengkomparasi pengaruh radiasi luar angkasa pada makhluk hidup dalam jangka waktu yang panjang. Penelitian ini akan membantu ilmuwan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lingkungan luar angkasa terhadap sistem biologi makhluk hidup. Misi BioSentinel akan berlangsung selama kurang lebih delapan belas bulan.

MEET THE ROCKET : SLS

kan arah terbang roket yang disebut Folded Steering Fins. Sirip ini akan membantu mengarahkan roket ke sebuah platform yang mengapung di lautan sebagai tempat pendaratan. Pendaratan ini juga dibantu dengan mengeluarkan Folded Landing Legs yang terdapat pada bagian bawah roket.


Self Landing System yang diterapkan pada roket CRS-8 oleh SpaceX. Roket ini mendarat pada landasan yang dapat bergerak diatas laut untuk mengoptimalkan keseimbangan

Dengan uraian pencapaian di atas namun Space Launch System belum pernah meluncur ke luar angkasa, hal ini berbeda dengan roket buatan SpaceX yang sudah beberapa kali diluncurkan ke luar angkasa. SpaceX telah 28 kali meluncurkan roket dengan empat tipe berbeda. Dari 28 peluncuran tersebut tidak semua sukses. Secara keseluruhan hanya terjadi satu kali gagal misi dan delapan kali gagal landing. Pada upaya peluncuran ke-29 yaitu pada 1 September 2016 salah satu roket SpaceX yaitu Falcon 9 Full Thrust meledak beserta payload-nya saat proses pengisian bahan bakar untuk melakukan static fire test yang akan dilakukan sebelum peluncuran roket tersebut. Tidak ada korban pada insiden ini, namun satelit Spacecom Amos-6 yang merupakan satelit komunikasi milik Israel hancur sehingga menimbulkan kerugian sekitar 200 juta Dollar AS. Pada 28 Oktober 2016, SpaceX menyatakan setelah melalui investigasi diduga kuat bahwa

13 / TBM December 2016

penyebab ledakan yang terjadi adalah kegagalan pada tangki bahan bakar helium. SpaceX menyatakan bahwa tangki tersebut mengalami kebocoran besar sesaat sebelum ledakan tersebut terjadi. Walaupun telah terjadi insiden besar, SpaceX mengupayakan untuk kembali melakukan peluncuran di tahun 2016 ini dan memilih untuk menunda hasil investigasi mengingat sudah ada beberapa pelanggan yang mengantri untuk meluncurkan satelitnya sekaligus menguji cara memuat bahan bakar helium yang lebih aman. Kedua roket generasi terbaru ini memiliki tujuan utama yang sama, yaitu mengirimkan manusia ke Mars. SpaceX sudah selangkah lebih maju melalui serangkaian misi peluncuran roket seri Falcon-nya walaupun pada percobaan terakhir terjadi insiden yang sangat fatal. Sedangkan NASA belum pernah sekalipun meluncurkan SLS milik mereka dan baru akan memulai misinya di tahun 2018. Namun secara pengalaman, NASA sudah jauh

diatas SpaceX yang bisa dibilang sebagai pemain baru di bidang eksplorasi luar angkasa. Persaingan keduanya diprediksi akan menjadi penarik perhatian masyarakat dunia di masa depan. Siapakah yang akan pertama kali mengantarkan manusia ke Mars? SpaceX atau NASA? Apakah umat manusia sudah siap untuk kembali merasakan kejayaan perlombaan ekplorasi luar angkasa seperti setengah abad yang lalu?


TECHNO CRUNCH

Oleh : Adam P. Marda


Ketika kita berkendara menggunakan mobil untuk waktu yang lama maka rasa lelah pasti akan muncul, apalagi di jalanjalan ibukota Jakarta yang selalu macet dari pagi hingga malam hari. Tentu saja bahaya bisa muncul ketika kita sedang berkendara dengan kondisi badan yang kurang fit, resiko yang paling fatal adalah kecelakaan. Untuk mengurangi kecelakaan yang disebabkan oleh human error, para developer berusaha mewujudkan sebuah teknologi Self-Driving Cars. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan level keselamatan pengguna jalan walaupun pastinya tidak seratus persen benar-benar aman. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dengan menghilangkan faktor manusia pada algoritma berkendaranya. Akan tetapi, sampai saat ini pun belum ada satu kepastian yang valid mengenai apakah sebuah program komputer benar-benar dapat menyelamatkan nyawa manusia. Ditambah lagi dengan faktor-faktor masalah lain yang masih menghantui Self-Driving Cars seperti masalah siapa yang harus ditanggungjawabkan bila terjadi kecelakaan dan juga masalah adanya kemungkinan peretasan sistem yang ada di dalam mobil oleh hacker. Terlepas dari semua itu, apakah nantinya Self-Driving Cars akan menuntun kita pada sebuah budaya baru yang lebih terkomputerisasi?

S

elf-Driving Cars adalah salah satu teknologi yang berkembang dengan pesat. Beberapa tahun kebelakang teknologi ini hanya dianggap sebagai sebuah fiksi ilmiah, namun sekarang teknologi ini benar-benar ada dan akan diproduksi massal untuk memenuhi permintaan konsumen. 15 / TBM December 2016

Self-Driving Cars memang bertujuan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas yang terjadi, namun hal ini tidak akan menghilangkan kecelakaan itu sendiri. Dari sini lah muncul sebuah masalah. Bagaimana sebuah mobil diprogram untuk dapat bereaksi jika seandainya berada dalam kondisi genting? Dalam banyak contoh mengenai kondisi genting ini biasanya selalu terdapat dua pilihan yaitu antara diprogram untuk dapat mengurangi korban seminimal mungkin atau menyelamatkan penumpang yang ada di dalamnya. Pertanyaan mengenai etika dan moral ini sangatlah penting menyangkut bagaimana nantinya Self-Driving Cars dapat diter-

ima oleh masyarakat. Bayangkan siapa yang mau membeli sebuah mobil yang diprogram untuk mengorbankan penumpang di dalamnya agar dapat menyelamatkan pengguna jalan yang lain. Misalkan sebuah Self-Driving Cars sedang melaju dengan kecepatan tinggi lalu tiba-tiba terdapat sejumlah orang yang menyebrang jalan, jika dikondisikan bahwa mobil tidak dapat berhenti tepat waktu maka,

mobil tersebut harus ‘memilih’ pihak yang ia korbankan untuk menyelamatkan pihak yang lainnya. Ia akan memilih untuk berbelok mendadak dan menabrak trotoar di pinggir jalan yang akan berakibat fatal pada sang penumpang, atau akan menabrak penyebrang jalan untuk melindungi penumpang di dalamnya. Jika kondisi ini terjadi pada mobil biasa yang dikendarai oleh seorang pengemudi, apapun yang terjadi murni karena respon mendadak dari sang pengemudi. Pengemudi tidak memikirkan siapa atau apa yang akan ia tabrak karena singkatnya waktu untuk berfikir rasional, maka reaksi dari pengemudi hanyalah murni refleks yang bekerja saat kejadian terjadi. Namun jika hal ini terjadi pada Self-Driving Cars, maka semua yang terjadi bukan lah ‘respon’ melainkan ‘keputusan’ yang diambil berdasarkan algoritma yang telah tertanam pada program mobil tersebut. Salah satu pendekatan dalam menyelesaikan masalah ini adalah dengan meminimalisir jumlah korban meninggal,


Proyeksi Lingkungan oleh Sensor pada Google Self-Driving Car (www.powerwindowrepairservices.com)

dengan kata lain lebih baik mengorbankan seorang penumpang di mobil daripada beberapa orang penyebrang jalan. Sebuah studi yang dilakukan oleh Jean-Francois Bonnefon dari Toulouse School of Economics di Perancis juga mendapatkan hasil yang sama dengan pendekatan ini. Dari beberapa ratus pekerja Amazon’s Mechanical Turk yang diberikan sebuah permasalahan yang mirip dengan yang di atas, secara umum mereka berpendapat bahwa Self-Driving Cars harus diprogram untuk meminimalisir jumlah korban meninggal yang dapat timbul dari kecelakaan. Akan tetapi hasil studi ini juga menimbulkan sebuah paradox, orang-orang lebih memilih mobil yang mengorbankan penumpangnya untuk menyelamatkan nyawa orang lain sepanjang mereka sendiri tidak mengendarai mobil itu. Lalu permasalahan selanjutnya adalan siapa yang harus disalahkan jika kecelakaan terjadi? Apakah sang programmer? Perusahaan pembuat mobil tersebut? Atau penumpang di dalamnya? Hal ini juga masih menjadi perdebatan karena keputusan yang diambil oleh mobil tersebut murni dari hasil algoritma yang

dibuat programmer yang tentu saja berdasarkan kesepakatan oleh perusahaan pembuat mobil itu. Satu lagi yang paling utama adalah sebuah kenyataan bahwa semua sistem komputer pasti masih memiliki kecacatan. Jika error terjadi saat mobil berjalan tentu saja semuanya akan kembali kepada siapa yang disalahkan atas hal tersebut. Masalah hacker pun masih menjadi perbincangan yang mendalam karena bagaimana pun juga, sebuah sistem komputer pasti bisa diretas jika memang memiliki kelemahan pada sistem keamanannya. Jika hal ini terjadi tentu saja bahaya-bahaya lain dapat timbul.

90% kecelakaan terjadi karena human error. Untuk saat ini, para ahli belum dapat memprediksi secara akurat mengenai pengaruhnya terhadap tingkat kecelakaan, tapi semakin banyak uji jalan dan pengalaman yang didapat, mereka yakin akan dapat menyempurnakan program komputernya dan membuat Self-Driving Cars menjadi budaya baru di masa depan.

Mempertemukan algoritma dengan etika merupakan hal yang rumit karena tidak akan ada jawaban yang benar-benar dapat mewakili kebenaran dari moral itu sendiri. Kita tidak bisa mengorbankan satu nyawa untuk menyelamatkan beberapa lainnya karena menurut nilai moral hal itu adalah salah. Namun dibalik semua itu, Self-Driving Cars merupakan sesuatu yang menjanjikan di masa depan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas di jalan. Hal ini karena lebih dari

16 / TBM December 2016


fo

Puncak dari Motorsport, Formula One, orang-orang mengakuinya sebagai puncak olahraga balap mobil di dunia.

rm

ul

Dh im as Pen An ul dia is: nto

t da he w n of

TECHNO CRUNCH

17 / TBM December 2016

Niki Lauda, Ayrton Senna, Alain Prost dan Michael Schumacher adalah segelintir nama yang menjadi pemeran utama pada masa kejayaan Formula One. Sayangnya, sejak dekade 2010-an pamor Formula One tidak seperti dulu lagi. Aksi yang ditawarkan di setiap balapannya kian berkurang akibat berbagai perubahan regulasi keselamatan. Suara mobil F1 yang sangat khas juga sudah hilang sejak tahun 2014 akibat regulasi yang mengharuskan penggunaan mesin V6 Hybrid Turbo. Di saat pamor Formula One menurun, FÊdÊration Internationale de l’Automobile atau biasa disebut FIA, membuat ajang balap baru yang melombakan mobil listrik, yaitu Formula E.

a-

e


Formula E adalah balap mobil open wheel single-seater yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya. Balapan pertama Formula E dilaksanakan di Beijing, Tiongkok, pada tahun 2014. Berbeda dengan Formula One yang mayoritas balapannya diadakan di sirkuit konvensional, Formula E diadakan di sirkuit jalanan. Jalan raya di kota-kota eksotis seperti Berlin, Monte Carlo, Miami, dan Hong Kong sudah pernah disulap menjadi sirkuit balapan Formula E. Pada musim pertama, semua tim menggunakan mobil yang sama yaitu Spark-Renault SRT 01E. Mobil ini didesain oleh Dallara, motor elektrik yang sama dengan McLaren P1, dan ban produksi Michelin. Mobil ini dapat menghasilkan tenaga 200 kW, kecepatan maksimum 225 km/jam, dan akselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam waktu 3 detik. Pada musim kedua dan selanjutnya, setiap tim boleh mengembangkan mobilnya sendiri kecuali sasis dan baterai yang harus seragam. Pembalap yang meramaikan Formula E memiliki latar belakang yang erat dengan Formula One. Beberapa pembalap yang berpartisipasi adalah mantan pembalap Formula One atau setidaknya pernah menjadi test driver di Formula One. Salah satu nama yang cukup familiar adalah Nick Heidfeld yang pernah membalap di Formula One sela-

Nelson Piquet, dari NextEV Formula-E Team (Fotografer: Chris Danfort)

ma 11 tahun. Selain itu, ada juga Sebastian Buemi, mantan pembalap tim Scuderia Torro Rosso yang menjadi juara dunia musim lalu, serta Bruno Senna yang merupakan keponakan dari Ayrton Senna.

tahun yang lalu, hampir semua tim Formula One memiliki mesin yang berbeda, namun sekarang diantara 11 tim hanya ada 4 mesin berbeda yaitu dari Mercedes, Ferrari, Renault, dan Honda.

Ada beberapa hal unik yang membuat Formula E berbeda dengan olahraga balap lainnya. Pertama, adanya sistem FanBoost dimana 3 pembalap yang mendapat voting tertinggi dari penonton akan mendapat energi tambahan sebanyak 100 kJ yang dapat digunakan di tengah balapan. Kedua, sistem pit stop yang sangat berbeda dimana ketika baterai mobil habis di tengah balapan, pembalap akan mengganti mobilnya. Pembalap akan memarkirkan mobilnya digarasi dan berpindah untuk melanjutkan balapan menggunakan mobil pengganti.

Perusahaan yang dulu ikut berkecimpung di Formula One seperti BMW dan Jaguar mulai berkompetisi di Formula E musim ini. Bahkan, Audi yang terkenal dengan partisipasinya di balapan ketahanan (Endurance Racing) selama 18 tahun memutuskan untuk berhenti dari kompetisi FIA World Endurance Championship di akhir tahun ini untuk beralih fokus ke Formula E. Era mobil listrik yang diprediksi akan terjadi di masa depan membuat para industri otomotif melihat potensi Formula E sebagai ladang penelitian dan pengembangan.

Saat ini para pelaku industi otomotif mulai mengalihkan targetnya dari Formula One ke Formula E. 20

Formula E adalah balap mobil open wheel single-seater yang menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya.

Saat ini belum ada yang mengalahkan Formula One sebagai ajang balap mobil paling prestisius di dunia. Akan tetapi, pamornya kian menurun akibat berbagai macam regulasi baru yang mengurangi keseruan aksinya. Di sisi lain, muncul Formula E dengan mobil listrik futuristiknya serta aksi balapan yang seru. Perusahaan besar pun mulai berinvestasi di ajang ini. Akankah Formula E menggantikan Formula One sebagai The Pinnacle of Motorsport masa depan?

18 / TBM December 2016


intermezzo

Duterte.

Akhir-akhir ini Filipina menjadi sorotan dunia internasional. Penyebabnya tidak lain adalah pernyataan kontroversial Presiden Filipina mengenai Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Sebenernya siapakah Presiden Filipina itu? Background

Anti Drugs Campaign

Rodrigo Duterte, ia adalah Presiden Filipina yang menjabat pada periode 2016-2022. Sebelumnya Duterte adalah politisi Filipina yang pernah menjabat sebagai Walikota Davao City. Kesuksesan karir politiknya ialah berkat dukungannya yang sangat vokal terhadap hukuman mati untuk pengedar narkoba dan pelaku kriminal. Kehidupan masa lalunya yang keras seperti mengalami pelecehan seksual hingga pernah menembakan senjata api ke seseorang membuat Duterte tahu betul bagaimana memberantas tindakan kriminal.

Setelah menjadi presiden, Duterte membuat kebijakan yang kontroversial dalam memerangi pengedaran narkoba. Ia menginstruksikan kepolisian untuk menerapkan kebijakan shoot on sight apabila melihat tindakan kriminal maupun pengedaran narkoba. Total sudah lebih dari 3.000 orang meninggal dunia akibat adanya kebijakan ini. Hal ini dianggap terlalu berlebihan oleh pihak internasional karena tingkat pecandu narkoba di Filipina yang masih berada di bawah rata-rata tingkat pecandu dunia.

Walikota Davao City

Hubungan dengan Amerika Serikat

Sebelum dipimpin Duterte, Davao City adalah salah satu kota dengan jumlah tindakan kriminal tertinggi di Filipina. Duterte memimpin Davao City pada 20012010 dan 2013-2016. Saat ini tingkat kriminalitas di Davao City turun drastis. Prestasi ini tidak lepas dari kegigihan Duterte dalam melawan kejahatan. Bahkan, saat ia masih menjabat sebagai walikota, ia seringkali berpatroli keliling kota mengendarai sepeda motornya.

Presiden Barack Obama memberikan komentar bahwa ia mengkhawatirkan isu pelanggaran HAM di Filipina dibawah pemerintahan Duterte. Menanggapi pernyataan Obama, Duterte membalasnya dengan disertai ucapan kata-kata kasar yang menyebabkan ketegangan diantara kedua negara. Pada 20 Oktober 2016 di Tiongkok, Duterte kembali membuat pernyataan kontroversial dengan menyatakan ‘berpisah’ dengan Amerika Serikat.

19 / TBM December 2016


Kebijakan dan pernyataannya membuat dunia melihat Duterte sebagai pemimpin yang berani dan kontroversial. Apakah hal ini akan menguntungkan Filipina? Atau sebaliknya?

20 / TBM December 2016


TECHNO CRUNCH

Seorang guru Bahasa Inggris dengan kewarganegaraan Tiongkok, Jack Ma, kini menjadi sorotan semua orang karena kehebatannya dalam menjalankan bisnis online raksasa yaitu Alibaba

“They call me The Crazy Jack. We are crazy, but we’re not stupid.” - Jack Ma

Penulis: Faiq Vidi

21 / TBM December 2016


A

libaba merupakan sebuah website jual-beli terbesar di Tiongkok dan juga menjadi salah satu website dengan pemasukkan terbesar di dunia. Jack Ma juga merupakan orang pertama Tiongkok yang pernah menjadi cover majalah Forbes karna kegigihannya. Masa muda Jack Ma dihadapi dengan penuh perjuangan. Dimulai dari kegigihannya sewaktu kecil yaitu bersepeda selama 40 menit menuju hotel yang penuh turis untuk menawarkan jasa tour-guide gratis demi melatih kemampuan bahasa Inggrisnya. Akan tetapi, keuletan Jack Ma dalam belajar bahasa Inggris tak membuat dunia pendidikannya berjalan dengan baik. Saat di sekolah dasar, Ma harus mengikuti ujian akhir sekolah sebanyak 2 kali karena ujian matematikanya yang mendapat nilai buruk. Selepas SMA, ia melamar pekerjaan di KFC yang saat itu baru ada di kota tempat tinggalnya. Terdapat 24 orang pelamar, namun hanya Ma yang tidak diterima. Ia juga tidak diterima ketika melamar di kepolisian. Pada akhirnya, Ma memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Hangzhou Teacher Institute. Butuh 3 kali tes ujian masuk sampai ia diterima di perguruan tinggi tersebut. Cobaannya berlanjut ketika tidak ada instansi pendidikan yang ingin menerimanya sebagai guru kecuali sebuah universitas lokal kecil yang hanya mampu membayarnya 1315 US$ per bulan. Usaha Jack Ma selama 9 tahun membuahkan hasil tepatnya pada tahun 1995. Ia berkesempatan untuk berkunjung ke Amerika Serikat sebagai penerjemah suatu perusahaan, pada momen inilah Jack Ma diperkenalkan dengan internet. Timbulnya kekecewaan pada dirinya karena internet tidak memuat apapun tentang Tiongkok membuatnya memutuskan untuk menciptakan website terkait dengan Tiongkok. Website pertama yang dibuatnya adalah Chinese Yellow Page, dimana website ini tidak dapat bertahan lama. Setelah belajar dari kegagalan, akhirnya pada tahun 1998 Jack Ma berhasil mengajak 17 rekan kerjanya untuk membuat website yang bertujuan untuk mengenalkan perusahaan-perusahaan di Tiongkok kepada dunia, Alibaba.

Pada tahun 2003, Jack Ma bersama Alibaba meluncurkan anak perusahannya berbasis costumer-to-costumer company yaitu Taobao. Tantangan besar pada saat itu adalah persaingan dengan eBay yang sudah menguasai 70% jumlah pasar. Pola pikir Jack Ma yang sangat mengerti kondisi Tiongkok saat itu membuat Taobao berhasil merebut angka ini. Jack Ma mengerti bahwa saat itu Tiongkok belum terbiasa dengan dunia e-commerce, maka dari itu langkah pertama yang dilakukannya adalah dengan tidak menarik fee kepada membernya sebagaimana yang dilakukan eBay. Kemudian eBay pun membalas dengan mengeluarkan 100 juta US$ untuk iklan di portal-portal internet utama di Tiongkok. Jack Ma melawan hal ini dengan fokus memasang iklan di tv. Ia mengerti bahwa home industries di Tiongkok lebih menyukai menonton tv ketimbang internet. Lagi-lagi Taobao mengungguli eBay dari segi pemasaran. Budaya jual-beli di Tiongkok sangat personal dan dibangun atas percaya satu sama lain. Berdasarkan hal ini Jack Ma melengkapi laman Taobao dengan meluncurkan AliWangWang, sebuah ruang chatting antara pembeli dan penjual. Pasar pun menyambutnya secara positif, membuat nama Taobao dan Alibaba semakin dikenal. Kemudian karena banyak partner dari Alibaba yang meragukan konsep online payment platform yang diusungkan Jack Ma, ia meluncurkan Alipay yaitu jasa pembayaran dimana pembayaran hanya dilakukan jika barang sudah sampai kepada pembeli. Sekarang Alipay sudah memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif di Tiongkok. Segala macam inovasi yang dilakukan Ma pada tahun 2008 membuat Taobao berhasil mengusir eBay dari pasar Tiongkok.

Berbagai usaha serta kegigihan Jack Ma yang tidak kenal kata menyerah membuat Alibaba Group memiliki kekayaan sebesar US$ 23.3 Milyar, yang tadinya hanya memiliki 17 karyawan menjadi 34.000 karyawan dengan memiliki lebih dari delapan puluh juta pelanggan yang tersebar di 240 negara. Jack Ma sendiri sekarang berhasil menjadi orang terkaya di Tiongkok. Mengapa Alibaba Grup bisa cepat berkembang bahkan sekarang menjadi perusahaan retail terbesar kedua di dunia? Karena Jack Ma berani berpikir kedepan, mencoba untuk beda dari para pesaingnya. Jack Ma melakukan caracara agar Alibaba memiliki konsep khusus yang diadopsi dari Tiongkok. Mulai dari unsur budaya, sejarah, filosofi, bahkan cara berpikir semuanya diadopsi dari Tiongkok. Dunia pun mengakui konsep jual beli di Tiongkok lebih dipercaya dan disenangi para pembeli dibandingkan konsep dunia barat, seperti Taobao yang berhasil mengalahkan eBay di Pasar Tiongkok. Jack Ma sangat paham dengan kondisi pembeli dan penjual lokal dibanding para pesaingnya dari barat. Jack Ma adalah seorang technopreneur. Ia adalah orang cerdas dengan segudang ide-ide cemerlang. Menyeimbangkan nilai-nilai bisnis dengan teknologi internet yang dapat memajukan usahanya adalah tantangan yang besar. Dibutuhkan fleksibilitas yang tinggi dalam mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat. Semua ini ia lakukan dengan semangat pantang menyerah yang sudah ia tanamkan ke dirinya sejak kecil. Ia benar-benar dapat menjadi pengusaha yang dikenal karna semangat dan usahanya yang tidak lepas dari cara berpikirnya untuk selalu memandang kebawah dan tidak lupa akan siapa dirinya.

22 / TBM December 2016


TECHNO CRUNCH

Bionics

Mengalahkan Disabilitas dengan Teknologi

Les Baugh menjala


ani operasi Targeted Muscle Innvervation

T

. eknologi membuat manusia mampu menerobos batasan. Termasuk keterbatasan yang dimiliki oleh penyandang disabilitas. Sebagai garda terdepan pengembang bionic, para peneliti di MIT dan John Hopkins University terus berinovasi untuk membuat kaki dan tangan buatan yang dapat dikontrol oleh otak manusia. Penulis: R Aryo Tri Adhimukti

Tidak ada orang yang berharap memiliki disabilitas. Tetapi bagaimana jika suatu saat anda dihadapkan pada kenyataan bahwa anda memiliki disabilitas? Dikarenakan oleh suatu hal yang tidak pernah anda bayangkan bisa terjadi. Tentu banyak hal yang akan berubah dari hidup anda. Pekerjaan akan terganggu dan aktivitas sehari-hari terasa sangat menyulitkan. Belum lagi ditambah dengan tekanan psikologis yang akan anda rasakan. Penyandang disabilitas seringkali dipandang sebelah mata. Seolah tidak ada yang dapat dilakukan lagi karena sebagian tubuhnya telah ‘hilang’. Tetapi, bagaimana jika, teknologi mampu membuat tangan-tangan atau kaki-kaki baru? Bagaimana jika teknologi mampu mengembalikan kemampuan anda untuk kembali berjalan dan berlari seperti semula? Bagaimana jika justru teknologi itu mampu memberikan kekuatan dan kelihaian kaki dan tangan yang lebih baik dari yang anda punya sebelumnya? Sains dan teknologi saat ini mampu untuk membuat alat peniru bentuk tubuh (prosthesis) yang nyaman dan mampu untuk bergerak seperti gerak tubuh normal. Sesungguhnya pertanyaan yang tepat untuk diajukan bukan lagi apakah itu bisa terjadi. Melainkan, kapan teknologi itu akan dipasarkan. Sejarah mencatat prosthesis tertua di dunia berada di Mesir. Hal yang menarik adalah prosthesis pertama yang ditemukan merupakan tiruan ibu jari kaki. Jari tiruan ini adalah milik seorang

wanita bangsawan Mesir di tahun 950 – 710 BC. Ia membutuhkannya agar dapat mengenakan sandal tradisional Mesir. Mungkin ide membuat prosthesis hanya agar dapat mengenaan sandal terdengar remeh. Namun, sebenarnya hal ini bermakna bahwa prosthesis bukan hanya tentang fungsi. Prosthesis bisa bermakna keutuhan. Suatu keinginan oleh penyandang disabilitas untuk dilihat secara utuh. Perkembangan prosthesis tidak lepas dari peperangan. Peperangan menghasilkan banyak korban jiwa. Tak terkecuali korban perang yang harus kehilangan kaki atau tangannya.

(Gambar 1. Prosthesis Kuno) Marcus Sergius adalah contoh populer pegguna prosthesis. Ia adalah Jenderal Kerajaan Romawi saat Perang Punic ke-2 terjadi. Pada perang tersebut, ia kehilangan tangan kanannya. Agar tetap bisa pergi ke medan perang, ia memakai tangan tiruan yang terbuat dari besi. Prosthesis ini membuatnya mampu menggunakan perisai di tangan kanannya.

24 / TBM December 2016


Basic levels of physiological function should be a part of our human rights. Every person should have the right to live life without disability. - Hugh Herr, Associate Professor of MIT Kemajuan pesat terjadi saat Perang Sipil Amerika Serikat di abad ke-19 terjadi. Pada saat itu, insinyur muda bernama James Edward Hanger mendaftarkan diri menjadi Tentara Konfederasi. Dua hari setelah pergi ke medan perang, sebuah peluru meriam menghancurkan kakinya. Hal ini membuat dirinya menjadi orang yang pertama kali diamputasi pada perang tersebut. Saat kembali ke rumahnya di Virginia, ia mengatakan kepada keluarganya bahwa ia ingin menyendiri. Keluarganya menganggap dirinya sedang berputus asa. Namun, tidak ada yang tahu bahwa ia sedang membuat prosthesis untuk kakinya sendiri. Kaki tiruan yang dibuat oleh Hanger Limb terbuat dari logam berbentuk silinder dengan sendi engsel tiruan di lutut dan pergelangan kaki. Prosthesis yang dibuat Hanger tersebut diakui sebagai temuan yang revolusioner. Ia kemudian mematenkan inovasi yang dibuatnya. Tak hanya itu, ia kemudian membangun perusahaan bernama J.E. Hanger Company yang masih tetap berdiri hingga sekarang. Kini adalah era dimana prosthesis berkembang dengan sangat signifikan seiring kemajuan riset di bidang biomekatronika. Biomekatronika adalah sebuah studi yang menggabungkan biologi, mekanika dan elektronika. Pionir terdepan prosthesis saat ini dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology dan John Hopkins University. Riset apa yang mereka lakukan? Dan sejauh mana teknologi prosthesis berkembang?

25 / TBM December 2016

Massachusetts Institute of Tech Hugh Herr dulunya adalah seorang pemanjat tebing yang berasal dari Pennsylvania, Amerika Serikat. Sejak kecil ia memang sudah hobi melakukan panjat tebing. Di umur 8 tahun, dia telah menaklukkan Mount Temple di Canadian Rockies yang tingginya mencapai 3.544 meter. Hobi ini sering ia lakukan bersama keluarganya saat liburan musim panas tiba. Bersama keluarganya, ia tidak jarang mengunjungi Alaska dan Pegunungan Rockies.

perawatan selama berbulan-bulan, Herr harus menerima kenyataan bahwa kedua kakinya harus diamputasi.

Sebuah insiden terjadi pada saat Herr berumur 17 tahun. Saat itu ia bersama temannya, Jeff Butzer, mendaki Mount Washington di New Hampshire, Amerika Serikat. Mereka berencana mengambil rute yang melewati tebing es setinggi 250 meter. Namun, ketidakberuntungan menimpa Herr dan Butzer. Ketika itu badai salju muncul. Badai membuat mereka tersesat. Rencana pendakian yang semula hanya satu hari berubah menjadi empat hari. Di temperatur -20 oC, hipotermia dan frostbite tidak terhindarkan. Setelah menerima

Herr tidak menyerah. Ia berusaha membuat prosthesis-nya sendiri. Hebatnya, dalam dua minggu ia mampu kembali memanjat tebing dengan kaki tiruan buatannya sendiri. Sejak saat itu ia banyak membuat kaki tiruan dengan berbagai desain. Ada desain yang membuatnya bisa memanjat tebing batu, ada desain yang bisa membuatnya memanjat tebing es, bahkan desain yang membuatnya hanya agar terlihat lebih tinggi dari orang normal.

Berbulan-bulan setelah menjalani perawatan medis, Herr mendapatkan prosthesis pertamanya. Ia sangat tidak puas dengan kaki tiruan konvensional yang tersedia pada saat itu. Dengan kaki tiruan itu, ia tidak bisa melanjutkan hobi panjat tebingnya.

Inovasi yang dibuatnya berlanjut hingga


Hugh Herr pada BiOM buatannya

BIOM

hnology - BiOM MIT. Kini ia adalah associate professor disana. Ia mengepalai suatu kelompok keahlian bidang mekatronika. Dengan semangat yang sama, ia menjadi pionir pengembang bionic yang terus menerobos batasan teknologi. Pekerjaannya di MIT memiliki dua misi penting: membantu orang dengan disabilitas dan meningkatkan kapabilitas fisik manusia normal. Terdapat perbedaan antara prosthesis dan bionic. Pada dasarnya keduanya adalah alat tiruan untuk menggantikan bagian tubuh yang hilang. Yang membedakan adalah bionic mampu mengasilkan tenaga untuk meringankan penggunanya melakukan gerakan. Oleh karena itu, ketika kita berbicara tentang kaki atau tangan tiruan, kita tidak lagi hanya berbicara tentang tiruan yang pasif. Kita berbicara tentang kaki atau tangan tiruan yang mampu menghasilkan gerakan tubuh yang sesuai keinginan dan membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih ringan. Itu-

lah yang Herr coba kembangkan: bionics. Bionic yang dikembangkan oleh Herr bernama BiOM. BiOM berbentuk sebuah kaki buatan. Kaki yang terkesan futuristik ini memiliki elektroda yang berfungsi untuk mendeteksi gerak otot kaki amputasi. Ketika otak memerintahkan kaki untuk melakukan suatu gerakan, otot di area amputasi menghasilkan respons tertentu. Respons tersebut dipetakan untuk menentukan sinyal-sinyal yang unik untuk masing-masing gerakan. Elektroda tersebut menjadi media penghubung yang menjembatani sistem saraf tubuh pengguna dengan sistem bionic. Ketika otot berkontraksi, elektroda menghasilkan pulsa listrik. Pulsa listrik itu akan mengaktifkan aktuator. Sehingga suatu gerakan akan dihasilkan. Kulit sintetis menghubungkan bionics dengan tubuh manusia. Agar dapat terpasang pada kaki dengan sempurna, geometri kulit sintetis harus identik dengan bentuk kaki amputasi. Untuk mendapatkan posisi tulang dan otot kaki dengan akurat, digunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI). MRI akan memindai kaki amputasi lalu menampilkan tampilan 3D-nya pada komputer. Komputer dapat mengkalkulasi posisi otot dan tulang secara akurat. Model matematis yang didapatkan dari MRI digunakan untuk menentukan geometri kulit sintetis.

Kulit sintetis tidak hanya harus identik secara geometri. Namun, juga harus berkorelasi dengan kekakuan kaki bekas amputasi. Kulit sintetis harus bersifat kaku ketika suatu titik pada kaki amputasi bersifat lunak. Berlaku juga hal sebaliknya. Kekakuan kulit sintetis dapat diatur sesuai keinginan dengan memanfaatkan material yang dapat berubah kaku ketika dialiri arus listrik. Dalam pengembangan BiOM, dibutuhkan pemahaman yang baik mengenai gerakan alami tubuh manusia. Studi mengenai gerakan manusia biasa disebut dengan gait analysis. Studi ini mempelajari bagaimana otot, tulang, dan sendi bekerja pada saat berjalan. Melalui studi ini, diharapkan BiOM dapat menghasilkan gerakan berjalan yang terlihat alami. Seringkali, pengguna bionic melakukan aktivitas yang membutuhkan tenaga besar, seperti berlari dan mendaki. Untuk mendukung hal itu BiOM tidak hanya berusaha untuk menghasilkan gerakan sesuai keinginan pengguna. Namun, juga menghasilkan tenaga tambahan bagi pengguna agar merasa ringan ketika melakukan aktivitas berat. Tenaga tambahan ini memungkinkan pengguna bionic dapat melakukan berbagai aktivitas baik ringan maupun berat layaknya banyak orang. Tak terkecuali Hugh Herr yang hobi melakukan panjat tebing.

26 / TBM December 2016


Les Baugh menjalani operasi Targeted Muscle Innvervation

“No one can know what such a loss means unless he has suffered a similar catastrophe. In the twinkling of an eye, life’s fondest hopes seemed dead. It was the prey of despair. What could the world hold for a maimed, crippled man!� -James Edward Hanger, Founder of J.E. Hanger Company

John Hopkins UniversityModular Prosthetic Limb Kaki dan mulut menjadi bagian tubuh terpenting Les Baugh saat ini. Aktivitas sehari-hari seperti membawa barang, memasak, dan menyetir dilakukannya hanya dengan kaki dan mulut. Ia telah kehilangan kedua tangannya sejak 40 tahun yang lalu akibat kecelakaan yang dialaminya saat remaja. Kemajuan teknologi mengubah hidup Baugh. Bersama para peneliti yang bekerja di John Hopkins University, ia turut berperan dalam mengembangkan prosthesis generasi baru, yaitu prosthesis tangan dengan 26 jumlah sendi yang dikendalikan oleh otak layaknya tangan orang normal. Baugh menjadi pasien yang menguji coba prosthesis tersebut dan membantu peneliti meningkatkan desain prosthesis mereka. Gerakan tubuh manusia diatur oleh otak. Otak memberikan sinyal kepada otot melalui sistem saraf. Otak memberikan sinyal berbeda untuk setiap gerakan yang berbeda. Apabila kita mampu membedakan sinyal-sinyal tersebut, maka kita mampu menerjemahkan sinyal otak menjadi

27 / TBM December 2016

gerakan tubuh yang sesuai dengan pikiran manusia. Baugh menjalani operasi Targeted Muscle Innervation. Operasi ini dilakukan untuk menentukan saraf-saraf yang berperan dalam menggerakkan tangan. Setelah operasi dilakukan, peneliti menggunakan Pattern Recognition Algorithm untuk mengidentifikasi bagaimana otot berkontraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Informasi tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan gerakan pada bionic. Sebuah soket digunakan untuk memasang prosthesis tangan pada badan Baugh. Namun, penelitian telah berjalan sebelum soket selesai dibuat. Hal ini memungkinkan karena tim peneliti menggunakan Virtual Integration Environment, untuk mensimulasikan gerakan yang dihasilkan oleh prosthesis secara virtual. Ketika soket selesai dibuat, Baugh sangat bersemangat untuk mencobanya. Ia mencoba beberapa gerakan yang umum dilakukan sehari-hari. Serangkaian tes tel-

ah disiapkan untuknya. Setelah menjalani latihan selama 10 hari, Baugh telah mampu memindahkan cangkir ke rak pada ketinggian yang berbeda-beda. Cepatnya Baugh menguasai berbagai gerakan melebihi ekspektasi para peneliti. Bagi para peneliti, menghasilkan gerakan dua tangan secara simultan adalah kemajuan pesat dalam perkembangan prosthesis. Ini adalah Simultaneous Bimanual Control pertama yang pernah ada. Tantangan selanjutnya adalah membuat bagaimana agar seseorang juga mampu merasakan rangsangan yang diberikan pada prosthesis. Hal ini akan membuat prosthesis terasa nyata. Prosthesis tidak hanya mampu digerakkan namun juga mampu merasa. Apa yang dicapai saat ini barulah awal. Ini seperti layaknya era awal internet. Penemuan ini akan diikuti oleh penemuan-penemuan lain yang membuat prosthesis menjadi semakin canggih. Dan selayaknya perkembangan internet yang cepat, era itu tidak akan lama lagi.


nATIONALISM

KAPAL PERANG “man - o’- war” man - o ‘ - war adalah istilah kuno Inggris untuk kapal perang yang paling ditakuti di perairan. Artikel kali ini akan membahas tentang teknologi terbaru paling ampuh dari kapal perang NKRI yang digunakan untuk menjaga kedaulatan negara ini Oleh Muhammad Rifadli


I

ndonesia terletak di antara dua benua, yakni benua Asia dan Australia. Sehingga diposisi yang sangat strategis ini Indonesia memiliki potensi untuk menjadi poros maritim dunia. Maka dari itu, Indonesia akan menjadi negara yang dilalui negara-negara yang akan melakukan bisnis maupun tujuan lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan pertahanan di sektor maritim agar kedaulatan negara Indonesia tidak diganggu oleh kekuasaan negara lain. Kita masih ingat beberapa waktu lalu dengan peristiwa Sipadan dan Ligitan yang terjadi pada tahun 2002. Kita kehilangan pulau yang memiliki banyak potensi untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Jika kita melihat masalah yang lebih sederhana, yaitu pencurian hasil kekayaan laut di Indonesia. Menurut Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) aksi pencurian ikan terjadi 18 titik di wilayah Perairan Indonesia dan jumlah terbanyak selama tahun 2001 hingga 2012 adalah 522 kasus pada tahun 2003. Ternyata Pemerintah Indonesia pun tidak tinggal diam. Pada 17 Agustus 2016 kemarin melalui pernyataan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menenggelamkan 60 kapal nelayan pelaku illegal fishing yang tertangkap di sejumlah titik perairan Indonesia.

kapal induk. Dari segi pembuatan, kapal induk lebih efesien. karena sebagian besar suppercarier dirakit dalam modul potongan terpisah yang disebut superlifts. Setiap superlifts dapat berisi banyak compartement (kamar).

JalesVeva JayaMahe

“Di Lautan Kita Jaya”

Indonesia saat ini mempunyai kekuatan angkatan laut terbesar di ASEAN yaitu sebanyak 221 kapal perang, tetapi melihat keadaan kedaulatan laut di Indonesia, khususnya Natuna yang saat ini terjadi banyak pertikaian, Indonesia tetap harus meningkatkan pertahanan negara khususnya di bidang maritim, yaitu dengan menambah suprastruktur dan infrastruktur bidang maritim. Agar nantinya kedaulatan laut Indonesia mulai dari sumber daya alamnya sampai kepemilikan pulau–pulau menjadi tidak terganggu oleh ancaman asing. Berbicara tentang kekuatan armada laut, ada beberapa jenis armada laut yang ada di dunia, mari kita simak dibawah ini; 1.Kapal Fregat 2.Kapal Induk 3.Kapal Jelajah Tempur 4.Kapal Korvet

5.Landing Platform Dock 6.Kapal Perusak 7.Kapal Siluman

Itulah beberapa kapal yang digunakan oleh beberapa negara untuk melindungi wilayahnya. Bagaimanakah pembuatan kapal perang tersebut? Kita bisa ambil salah satu jenis yakni

29 / TBM December 2016

Setiap compartement mencakup beberapa deck, dan mereka bisa menimbang berat mulai dari 80900 ton. Sebelum meletakkan modul superlift ke kapal, para kru merakit konstruksi baja badan kapal dan mengaitkan semua pengkabelan dan perpipaan. Kemudian mereka menyambung/las ke modul sekitarnya. Tahap akhir konstruksi, yaitu semua kru bergabung ke modul terakhir ke deck penerbangan.

KAPAL PERANG INDONESIA Indonesia perlu menigkatkan kualitas dan kuantitas kapal perang dengan bercermin pada negara negara dengan kekuatan maritim yang tergolong kuat. Sebenarnya potensi untuk menunjang kualitas infrastruktur maritim Indonesia sangat besar. Sebagai contoh Indonesia telah mampu memproduksi kapal perang yakni tipe Strategic Sealift Vessel (SSV). Kapal ini merupakan produksi BUMN yakni PT PAL (persero). Kapal ini memiliki keunggulan bagi negara kepulauan. Kapal tersebut mampu berfungsi sebagai keperluan perang dan non-perang. Untuk kebutuhan perang kapal ini mampu membawa hingga 500 personel. Kapal ini juga bisa membawa 2 unit helicopter, Landing Craft Utility (LCU), Landing Craft Vehicle Personal (LCVP), tank, hingga truk militer. Dengan kapal perang ini, personel mampu menjangkau hingga perairan dangkal. Selain untuk keperluan perang, kapal ini mampu di manfaatkan untuk keperluan non perang seperti menjadi rumah sakit terapung hingga kapal angkut bantuan. Sudah saatnya pemerintah fokus untuk pembenahan maritim di Indonesia, Sudah saatnya Indonesia menghidupkan “Jalesveva Jayamahe” artinya di air lah kita berjaya!


Kapal SSV PT PAL

Ilustrasi “Ship Superlift”

30 / TBM December 2016



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.