3 minute read

Kajian Rutin 6

Next Article
Kajian Nasional

Kajian Nasional

Oleh : Octa Rini Puspaningtyas

Advertisement

Indonesia peringkat pertama konten penyiksaan hewan terbanyak di internet per tahun 2021

Kasus Animal Abuse

Badan kesejahteraan hewan Asia for Animal Coalition menemukan temuan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat pertama dengan konten penyiksaan hewan terbanyak di internet per tahun 2021. Asia for animal coalition mencatat bahwa 1.626 dari 5.480 konten penyiksaan hewan di dunia berlokasi di indonesia. Beredarnya isu-isu terbebut tentunya bedampak pada integritas bangsa Indonesia. Mirinya dari konetn-konten ini pihak media sosial justru mendapatkan keuntungan berimpah. Oleh karena itu diperlukan sutau upaya memberantas fenomena ini sehingga terciptanya kesejahteraan hewan.

! Me Hel p

Salah satu kasus animal abuse dalam media adalah kasus 3 tiga ekor monyet yang dieksploitasi melalui akun youtube. Dari konten tersebut pelaku mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Pada akhirnya pelaku dijatuhi hukuman 15 hari penjara dan denda Rp402 ribu. Dalam upaya ikut berpartisipasi mengatasi isu tesebut, Departemen kajian strategis PC IMAKAHI UGM melakukan diskusi yang dilakukan dalam Kajian Rutin 6 pada Jumat 10 September 2021. Fenomena animal abuse yang diunggah di media sosial tentunya merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Apa yang dilakukan pelaku kejahatan tersebut sudah seharusnya medapatkan hukuman sesuai dengan apa yang Ia lakukan. Sebagai mahasiswa dan masyaakat umum, yang dapat kita lakukan adalah melaporkan hal tersebut. Jika kita menemukan adanya konten serupa yang beredar di media sosial, segera laporkan hal tersebut serta bisa juga mengajak masyarakat luas untuk melaporkan kasus tersebut. Isu animal abuse dalam hal ini sebenarnya sudah menjadi isu umum dikalangan masyarakat terutama masyarakat dalam yang masih terikat adat istiadat. Salah satu contohnya dapat kita temui dalam kebiasaan masyarakat Batam yang mengkonsumsi otak monyet hidup-hidup dengan mitos untuk menyehatkan badan. Tindakan tersebut tentunya sudah masuk ke dalam tindakan animal abuse yang sudah sepatutnya ditinggalkan.

Diskusi

Dalam hal ini solusi memberikan hukuman yang berat saja tidak cukup memberi efek jera bagi masyarakat karena hal tersebut sudah menjadi sesuatu hal yang lumrah. Langkah yang dapat diambil dalam menangani masalah ini adalah dengan berdiskusi dengan tetua adat, pemerintah daerah serta masyarakat sehingga pola pikir mereka dapat diubah. Selain itu kita juga dapat melaporkan kasus serupa ke lembaga perlindungan hewan seperti Jakarta Animal Aid Network atau lembaga peduli hewan lainnya.

Selain beberapa isu tersebut, tanpa disadari masyarakat disekitar kita juga melakukan tindakan animal abuse ini. Salah satu contah yang seing kita jumpai adalah kebiasaan masyarakat dala memelihara hewan peliharaan. Mereka cenderung menginkan hewan peliharaan yang gemuk atau memiki bentuk tubuh yang unik. Yang lebih parah lagi, kebiasaan tersebut soelah dijadikan ajang atau kompetisi yang nantinya akan diunggah juga ke media sosial. Padahal jika pelajari lebih lanjut, tindakan tersebut tidak sesuai dengan kondisi normal mereka. Mereka dipaksa memiliki bentuk tubuh sesuai yang pemilik mereka inginkan. Hal tersebut pastinya sangat tidak baik bagi hewan tersebut. Upaya yang bisa kita lakukan dalam mengatasi isu ini adalah dengan melakukan edukasi ke masyarakat sehingga kedepannya isu ini tidak lagi dinormalisasi oleh masyarakat. Sebagai penutup, kasus animal abuse yang diunggah ke media sosial ini tidak akan pernah teratasi dengan baik jika tidak ada koordinasi yang kuat antara masyarakat dan pemerintah. Pada akhirnya langkah pasti yang bisa kita lakukan adalah memulainya dari diri sendiri, orang-orang terdekat, masyarakat serta kemudian ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Harapannya isu ini dapat teratasi dengan baik sehingga pada masa yang akan datang tercipta kesejahrteraan hewan secara optimal

Referensi

Indonesia Posisi Pertama Sumbr Video Penyiksaan Hewan di Medsos. (2021). Diakses pada 10 September 2021, dari https://kumparan.com/kumparantech/indone sia-posisi-pertama-sumber-video-penyiksaanhewan-di-medsos-1wPDxv2bhPX Indonesia Named Top Source Country For Animal Cruelty Content. (2021). Diakses pada 10 September 2021, dari https://coconuts.co/jakarta/news/indonesia -named-top-source-country-for-animalcruelty-content/ Asia For Animal Coalition: Social Media Animal Cruelty Coalition (SMACC) Report In 2021.

This article is from: