CALL CENTER Redaksi : 0401-3126515 Email: bumianoa@gmail.com Langganan Koran : 0813 4151 2090 Email : sirkulasi_kp@yahoo.com Iklan : 0853 3553 1111 Email: kendariposiklan@yahoo.com Fax : 0401-3123771
Jumat, 6 Juli 2012
Harga Eceran Rp. 3.500,-
Gelombang Besar, 44 Mahasiswa Nyaris Tenggelam
Diduga Orang Dalam Curi Brankas di DPRD kendari, kP Pertanda buruk di sekretariat DPRD Sultra kemarin. Brankas yang tersimpan di ruangan bendahara dibawa kabur, uang Rp 170 juta pun ikut diembat, termasuk sebuah BPKB mobil. Kasir Keuangan DPRD Sultra, Ambo Tuwo men-
Baca brankas di Hal 7
SELEBRITI
Ikutan Nyawer Gerakan saweran untuk pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menuai apresiasi dari artis Anya Dwinov. Tidak sekadar memuji, kemarin Anya bersama koleganya sesama artis, Olga Lidya, ikutan nyawer. Keduanya menyumbang masing-masing Rp 100 ribu. “Lumayanlah meski sedikit. Semoga bisa membantu kenaikan angkanya,” ujar Anya. Dia berharap apa yang dilakukan ini bisa ditiru banyak orang. Apalagi, KPK benar-benar butuh gedung baru. Anya tidak ingin hanya sebatas menyumbang materi. Artis cantik itu juga punya harapan bisa bergabung untuk menjaga posko saweran KPK. Sayang, kesibukan membuatnya saat ini hanya bisa menyampaikan uang. “Kalau waktunya ada, kenapa tidak untuk jaga posko. Sementara seperti ini dulu,” katanya. Sebelum meninggalkan gedung KPK, Anya juga menyampaikan harapannya agar DPR bisa segera menyetujui anggaran pembangunan gedung baru untuk komisi antirasuah itu. Kalau tidak, simpati yang tercipta dari masyarakat bisa makin banyak. A n y a mencontohkan dirinya sendiri yang langsung bersimpati saat tahu parlemen tak kunjung menyetujui anggaran pembangunan gedung baru KPK. (dim/ ca)
kendari, kP Tiupan angin kencang beserta hujan membuat gelombang air laut sedikit naik, kemarin. Hal ini mengakibatkan 44 mahasiswa Unhalu nyaris saja dilahap ombak. Kapal Motor (KM) 2 Sahabat yang ditumpangi dari Pulau Barota, Konsel menuju Kendari macet di tengah laut. Mesin kapal tiba-tiba tak bisa berbunyi. Kapal pun terombang ambing, sehingga air laut masuk ke kabin. Beberapa penumpang sudah melompat menyelamatkan diri. Namun pihak kapal tak panik, segera menghubungi SAR Kendari. KM 2 Sahabat digunakan 44 mahsiswa penyelam Langkoe Diving Club Unhalu dari Pelabuhan Barota Konawe Selatan Kendari. Namun pada saat perjalanan pulang, di perairan Pulau Hari kapal tersebut tiba-tiba macet Melihat Kondisi cuara yang buruk, ombak dengan tinggi 1,5 meter siap menerjang kapal yang ditumpangi para mahasiswa. Kapala SAR Kendari Jafar Henaulu mengatakan, saat menerima informasi segera menuju TKP dalam waktu 20 menit Tim SAR sudah berada di TKP dengan menggunakan Kapal RB-210 melakukan evakuasi. Sekitar 40 menit evakuasi dilakuan sehingga tidak ada korban jiwa karena evakuasi cepat dilakukan. Sembilan perempuan yang ikut dalam rombongan mengalami hipotermia karena terlalu lama berada di dalam Air. “Untungnya pada saat dilakukan evakuasi, tidak ada korban yang berusaha meninggalkan kapal. Jika hal itu terjadi, sedikit akan mempersulit dalam melakukan evakuasi,”katanya. Beberapa penumpang harus dilarikan di RS Pelabuhan, karena kondisi tubuh yang kaku akibat lama berandam dalam air. Sebagian penumpang mengalami trauma. (p15)
Kota Raha-Muna Barat Belum Layak
Jakarta, kP DPR RI ternyata masih meragukan Kota Raha dan Muna Barat untuk mekar. Kabupaten Muna secara administrasi akan pecah menjadi tiga wilayah, dua kabupaten ditambah satu kota. Nah keraguan itu karena luas dan jumlah penduduk termasuk kondisi infrastruktur di Muna yang dianggap tidak layak. Kendati demikian, menurut anggota DPR RI asal Sultra, Andi Rahmat, dia
terus berusaha termasuk mendorong rekan-rekannya yang duduk di komisi II untuk memperjuangkan. “Sejak awal saya aktif mendorong teman-teman saya yang ada di Komisi II untuk membantu Sultra. Khususnya Konawe Kepulauan (Wawonii dan Kolaka Timur). Itu yang selalu saya ikuti dan selalu berusaha menemui kawan- kawan dikomisi II untuk membantu prosesnya agar dapat diperlancar proses pemekaran tersebut,”ujar Andi Rahmat kepada koran ini di Jakarta kemarin.
Baca kota di Hal 7
Tenaga Honorer KI Terganjal Juknis Jakarta,kP Pengangkatan tenaga honorer kategori 1 (K1) menjadi CPNS masih terganjal. Pemerintah belum bisa segera mengangkat mereka karena ketentuan petunjuk teknis (juknis) masih belum dituntaskan Badan Kepegawaian Negara (BKN). Dalam pengangkatan ini, pemerintah menjamin tidak akan ada mutasi.
Kepala Biro Humas dan Protokol BKN Aris Widiyanto di Jakarta kemarin (5/7) menuturkan, pembuatan juknis pengangkatan tenaga honorer K1 maupun K2 ada di tengan BKN. “Tapi kami tetap koordinasi dengan Kemen PAN-RB dan Kemenkeu,” ucap dia. Aris menegaskan tenaga honorer K1, atau tenaga honorer yang
Baca k1 di Hal 7
Berkunjung ke Diaolou, Simbol Kekayaan Imigran Tiongkok
Rukunkan Empat Istri untuk Diskusi soal Anak
Mantan Dirut Merpati Diancam 20 Tahun Jakarta,kP Mantan Direktur PT Merpati Nusantara Airlines (PT MNA) Hotasi Nababanmenjalanisidang perdana sebagai terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kemarin (5/7). Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Jakpus itu, Hotasi diduga mengkorupsi penyewaan pesawat Boeing 737-400 dan Boeing 737-500. Akibat perbuatannya negara dirugikan sekitar USD 1 juta. JPU Heru Widarmoko menjelaskan bahwa kasus ini bermula saat PT MNA ingin mengatasi krisis perusahaannya pada 2006. Hotasi bersama jajaran direksi berencana menambah dua unit pesawat Boing 737 Family. “Rencana tersebut ditindaklanjuti Tony Sudjiarto yang saat ini menjabar sebagai General Manager Perencanaan dan melakukan pemasangan iklan di internet dengan mengajukan beberapa
Baca mErpati di Hal 7
ANGGIT SATRIYO/JAWA POS
Sejumlah Diaolou di kawasan Kaiping, Provinsi Guangdong, Tiongkok. Diaolou rata-rata dibangun pada dekade 1920an-1930an.
Diaolou adalah rumah sekaligus benteng dengan arsitektur gabungan Tiongkok-Barat dan memiliki nilai sejarah tinggi. anggit Satriyo, Tiongkok. BUkan karena tak ada dana kalau terali besi yang membentengi pintu masuk ke bangunan empat lantai di Desa Beiyi Xiang, Kaiping, Provinsi Guangdong, Tiongkok, itu dibiarkan bengkok. Tapi, itu semata karena faktor sejarah. Sebuah keterangan tertulis yang terpasang di dekat terali tersebut menegaskan itu: “Terali ini bengkok karena
dirusak tentara Jepang yang gagal menerobos masuk.” Tentara Jepang di Tiongkok” Ya, selamat datang di diaolou, bangunan yang akan melemparkan siapa saja yang melihatnya sekarang ke era 1920-an dan 1930-an. Inilah bangunan semacam benteng atau menara pengawas yang menjadi simbol kesuksesan sekaligus kekayaan para imigran Tiongkok kala itu. Diaolou (arti generiknya “bangunan mirip benteng”) rata-rata bertingkat empat dengan bagian teratas berupa kubah layaknya bangunan lawas Eropa. Arsitekturnya memang gabungan Tiongkok dan Barat. Jendela sempit berornamen ukiran khas Tion-
Baca Diaolou di Hal 7
Online Newspaper | Created by Taya