AR5122 - Permodelan Arsitektur
Kevin - 25219024 Pengampu: Aswin Indraprastha, Ph.D
Tugas 1. Menggambarkan Cahaya Melalui Model Berskala
Starbucks Graha Pos
Kevin
Pengamatan dilakukan pada tanggal 4 September 2019 pukul 14.00-17.00 dengan kondisi awan sedikit berawan
Starbucks Coffee merupakan salah satu tempat yang sering dijadikan tempat mengerjakan pekerjaan, bertemu dengan klien, hingga tempat untuk sekedar menikmati kopi. Salah satu Cafe Starbucks yang sering saya kunjungi untuk mengerjakan tugas adalah Cafe Starbucks Graha Pos, yang terletak persimpangan Jalan Banda dan Jalan LLRE. Martadinata.
Google maps
Graha Pos Indonesia, Jl. Banda No.30, Citarum, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40115
Concrete tile
Aluminium
Kaca
Kafe ini memiliki tempat duduk indoor dan tempat duduk outdoor. Pengunjung yang menggunakan ruang luar lebih banyak yang merupakan pekerja kantoran, sedangkan pengunjung indoor merupakan pelajar yang mungkin dikarenakan kebutuhan akan colokan.
Terdapat 3 material utama yang digunakan dalam bangunan yang kemudian membantu pencahayaan alami bangunan yaitu concrete tile mengkilap pada lantai, aluminium/ logam pada langit-langit, dan kaca pada ketiga sisi bangunan.
Saya pribadi lebih suka suasana di ruang indoor karena pencahayaan yang ada di dalam ruangan lebih gelap dibandingkan di luar sehingga tingkat intensitas layar smartphone maupun laptop tidak perlu terlalu tinggi. Selain itu tidak terjadi backlight yang menyebabkan layar lebih susah dilihat.
Dari pewarnaan, lantai dan langit-langit sebenarnya tidak cukup mendukung. Namun sifat glossy dan sedikit reflektif dari material tersebut yang kemudian membantu pemantulan cahaya di dalam bangunan.
Cahaya alami di dalam ruangan sepenuhnya merupakan cahaya yang berasal dari terang langit dan pantulan cahaya dari material dan lingkungan sekitar. Sedangkan cahaya di luar ruangan memiliki tambahan cahaya langsung walaupun tidak besar (karena menghadap utara). Tugas 1.1
DENAH
Penggunaan material kaca pada ketiga sisi bangunanlah yang paling berkontribusi dalam memasukkan cahaya alami ke dalam bangunan. Bukaan kaca ada pada sisi timur, utara, dan barat bangunan. Walaupun bukaan yang ada sangat besar, terdapat teritisan atap pada ketiga sisi yang membantu agar bangunan tidak terpapar cahaya langsung.
POTONGAN A
POTONGAN B
AR5122 - Permodelan Arsitektur
Kevin - 25219024 Pengampu: Aswin Indraprastha, Ph.D
Tugas 1. Menggambarkan Cahaya Melalui Model Berskala
Starbucks Graha Pos Untuk ruang dalam (indoor), kegiatan yang bisa dilakukan dengan nyaman adalah kegiatan yang tidak membutuhkan tingkat cahaya yang tinggi seperti berbicara, bermain gawai, dan menikmati makanan/ minuman. Sedangkan kegiatan yang bisa terakomodir di area outdoor bisa lebih detail/ kegiatan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi seperti membaca buku, dan menggambar sketsa.
Dari hasil observasi, ruangan dalam memiliki penerangan sebesar 234 lux dengan menggunakan luxmeter smartphone. Sedangkan ruang luar memiliki besaran 462 lux. Pada saat mengunjungi tempat ini, penulis lebih memilih ruang dalam karena ingin melakukan aktivitas pemodelan 3D dan mencari referensi untuk tugas ini.
Cahaya yang paling banyak didapatkan di dalam ruangan berasal dari barat (karena dilakukan pada pukul 14.00). Alasan lainnya adalah jarak antara teritisan terluar ke dalam ruangan tidak terlalu jauh sehingga pantulan cahaya yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bangunan lebih pendek dibandingkan dari sisi utara. Suasana cahaya ruang outdoor terlihat terang karena bukaan penuh ke segala arah dan jarak dari ruang ke teritisan pendek.
Kevin
Tugas 1.1
Pemodelan SketchUp dengan matahari 4 September pukul 13.00
Kevin
Kevin
Pemodelan SketchUp dengan matahari 4 September pukul 13.00
Kevin
Kevin
AR5122 - Permodelan Arsitektur
Kevin - 25219024 Pengampu: Aswin Indraprastha, Ph.D
Tugas 1. Menggambarkan Cahaya Melalui Model Berskala
Koshino House
Proses Perakitan Koshino House merupakan salah satu karya kebanggaan Tadao Ando yang ia rancang pada awal karirnya. Ia menciptakan ruang-ruang yang saling harmoni antara ruang dalam, ruang luar serta hubungan antar ruang. Ia juga bermain dengan cahaya alami pada bangunan dengan membuat celah-celah kecil yang memungkinkan cahaya masuk ke dalam bangunan.
wikiarquitectura.com
Google maps
17-5 Okuikecho, Ashiya, Hyogo 6590003, Japan
Tugas 1.2
Siapkan bahan untuk pembuatan maket seperti birmet, gunting, dan lem.
Mencari denah, potongan serta 3D bangunan Koshino house.
Membuat bagian-bagian yang akan di prefabrikasi untuk ruangan yang akan dijadikan objek pengambilan cahaya.
Setelah melalui proses prefabrikasi, bagian-bagian maket kemudian dirakit dan dipasang.
Ia juga memainkan texture beton sebagai kanvas penerima cahaya alami yang kemudian ia pantulkan ke dalam bangunan. Harmoni antara ruang dalam, cahaya alami serta kemiringan tapak membuat bangunan ini sempurna untuk dijadikan tempat tinggal.
MAKET KOSHINO HOUSE SKALA 1:20
flickr.com/sw_eden + modification
Ruang yang dipilih pada tugas ini adalah ruang studio seperti yang ditandai warna pada gambar.
behance.net
lichtect.de
AR5122 - Permodelan Arsitektur
Kevin - 25219024 Pengampu: Aswin Indraprastha, Ph.D
Tugas 1. Menggambarkan Cahaya Melalui Model Berskala
Foto Perbandingan Maket dan Asli
Archiweb.cz
Kevin
Kevin
Kevin
Kevin
Kevin
Kevin
Foto asli dari sudut A.
Archiweb.cz
Foto asli dari sudut B.
Foto diambil pada hari Minggu, 8 September 2019 dengan pencahayaan buatan, sudut, serta penempatan massa yang dibuat-buat demi mendapatkan sudut cahaya yang sesuai foto.
Foto diambil pada hari Selasa, 10 September 2019 pada pukul 13.00 dengan kondisi langit dengan matahari cerah tanpa awan.
Foto diambil pada hari Kamis, 12 September 2019 dengan pencahayaan alami pada pukul 17.00 dengan kondisi langit sedikit berawan.
Mengapa penempatan massa perlu dibuat-buat?
Kesimpulan:
Massa bangunan Koshino House pada percobaan pertama sengaja dilakukan agar kita dapat mengetahui proyeksi cahaya yang didapat dari berbagai kemungkinan dimulai dari perubahan derajat sudut orientasi, penempatan massa pada bagian utara bumi ataupun selatan bumi.
Sistim bukaan pada ruangan studio Koshino House cukup bagus karena menggunakan sistim skylight dan bukaan jendela pada sisi timur massa. Dengan bukaan yang lebar (hampir penuh) pada atap bangunan, cahaya yang dihasilkan bisa lebih merata dan tidak menimbulkan silau.
Pada konteks ini, massa ditempatkan sesuai dengan lokasi bangunan, yaitu berada di Ashiya, Hyogo, Jepang yang berada pada bagian utara bumi dengan orientasi yang sama persis dengan bangunan asli.
Selain itu, bentuk bayangan yang tercipta berbeda setiap jam dan setiap hari karena peletakan massa (20 derajat dari sumbu) serta bentuk lengkung bangunan. Dinding lengkung pada bangunan bagaikan kanvas yang akan terus digambar setiap hari oleh matahari dengan kemungkinan yang sangat beragam.
Tugas 1.2