Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro
SUSTAINABLE CITIES AND REGIONS: JAPAN A DIGITAL BOOK
BROUGHT TO YOU BY KKL A TEAM 2022
Sumber : Kiwi.com, 2021
CONTENTS I
Daftar Isi
II
Kata Pengantar
01
Literature Review
09
Mengenal Lokasi Studi KKL
11
Best Practice and Lesson Learned dalam Perencanaan dan Pembangunan
KATA PENGANTAR >>Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat rahmat dan hidayahnya Buku Digital Kuliah Kerja Lapangan Tahun 2022 Kelas A dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal yang di harapkan. >>Buku Digital Kelas A Tahun 2022 ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Jurusan Perencanaan Wilayah Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. >>Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan atas penyusunan Buku Digital ini: >>1.Dosen Pengampu Kuliah Kerja Lapangan Tahun 2022 >>2.Rekan-rekan Kelas A sebagai Tim Penyusun >>3.Pihak lain yang ikut menyumbangkan saran yang tidak dapat >>disebutkan namanya satu persatu >>karena Tim Penyusun menyadari bahwa kekurangan dalam penyusunan Buku Digital tidak mungkin terhindarkan sehingga Tim Penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dapat menyempurnakan penyusunan Buku Digital ini.
Jakarta, 18 Juni 2022
27
Adopsi Implementasi (Tantangan dan Peluang) Bagi Indonesia
29
Daftar Pustaka
Tim Penyusun
I Sumber : Canva, 2022
II Sumber : Canva, 2022
LITERATURE REVIEW
BAGAIMANA KOTA BERKELANJUTAN TERBENTUK?
Concrete Buildings Sumber: Javon Swaby From Pexels
SUSTAINABLE CITIES AND REGIONS Teori pembangunan berkelanjutan didefinisikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Dalam konteks ini, berkelanjutan dalam pembangunan memiliki dimensi yang disebut sebagai pilar pembangunan berkelanjutan yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Isu keberlanjutan sudah menjadi isu populer di berbagai negara. Kota berkelanjutan dapat diartikan sebagai kota yang mampu bertahan akibat tekanan perubahan ekonomi, lingkungan, sosial dan budaya. Tantangan dalam mewujudkan pembangunan kota berkelanjutan ialah menciptakan keberlanjutan sistem politik, dan kelembagaan berikut strategi, program, dan kebijakan. Gagasan mengenai kota berkelanjutan (sustainable city) muncul akibat adanya inisiatif politik dalam menanggapi degradasi lingkungan perkotaan sepanjang abad ke-20. Kota yang berkelanjutan tidak hanya bermakna sebagai kota yang mampu bertahan di berbagai kondisi, tetapi juga sebagai kota yang dapat tetap berjalan ditengah perubahan. Pada tahun 1978, PBB mulai mempromosikan serta mendukung konsep berkelanjutan di lingkungan masyarakat perkotaan dan pedesaan. Pada saat ini, konsep kota berkelanjutan merupakan konsep kota yang mandiri, melampaui skala bangunan individu dan meluas ke seluruh kota. Pembangunan wilayah dapat diartikan sebagai suatu proses pembangunan dengan tujuan mentransformasi masyarakat, pemerintah, dan lingkungan di suatu wilayah ke arah pembangunan yang lebih baik melalui pemanfaatan sumber daya dalam aspek sosial, alam, dan ekonomi pada suatu wilayah, bagi pemeliharaan dan peningkatan kualitas kehidupan. Pada intinya, sustainable region berfokus pada kegiatan pengelolaan daerah dan pembangunan ekonomi dengan menekankan kolaborasi dan inovasi dalam pelaksanaannya, dimana setiap kota dan wilayah memiliki cara yang berbeda untuk mencapai keberlanjutan tersebut.
01
Diagram Venn Standar Dimensi Pembangunan Berkelanjutan Sumber: European Union (2018)
Dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan, sangat krusial untuk mengukur dan menilai kebijakan, infrastruktur, faktor sosial ekonomi, penggunaan sumber daya, emisi, dan prose lainnya yang berkontribusi dan mendapat keuntungan dari metabolisme, kemakmuran dan kualitas hidup di perkotaan. Hal ini dapat memungkinkan otoritas perencanaan kota dan pemerintah untuk mengidentifikasi area peluang dan perhatian, serta untuk merespons dengan mengembangkan tujuan keberlanjutan yang realistis dan dalam perspektif jangka panjang (van Dijken, Dorenbos & Kamphof, 2012).
Diperlukan alat untuk mengukur dan menilai suatu kota dalam mencapai keberlanjutan. Salah satu alatnya adalah Kerangka Acuan untuk Kota Berkelanjutan (RFSC). Instrumen ini menyediakan bahan dan instrumen praktis untuk kota-kota untuk tujuan ini, tetapi juga berfungsi sebagai daftar periksa atau instrumen perencanaan untuk inisiatif keberlanjutan di masa depan. Berikut adalah indikator yang digunakan oleh RFSC.
Sektor
Indikator
Ekonomi
Tingkat Pengangguran Pertumbuhan Ekonomi
Lingkungan
Ruang Hijau Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)/ Efisiensi Energi Mobilitas Kualitas/ Ketersediaan Air Kualitas Udara Limbah/ Reuse/ Recycle
Sosial
Kota Kompak/ Complete Neighbor Perumahan Kualitas Ruang Publik Pendidikan Sanitasi Kesehatan
02
Terdapat beberapa konsep untuk mendukung terwujudnya sustainable cities and regions. Berikut adalah beberapa konsep yang akan dibahas
Sustainable Cities and Regions
Rural area in Japan Sumber: awol.junkee.com
SUSTAINABLE RURAL
Sustainable Rural Tourism One Village One Product
Livable Public Space
Imperial Landmark Tokyo Sumber: Sketchify via canva.com
Transformasi ini meliputi dua proses yang saling terkait, yaitu (1) pengembangan sektor non-agrikultur di wilayah pedesaan dan (2) urbanisasi dimana SDM di wilayah pedesaan bermigrasi untuk mendapatkan pekerjaan pada sektor non-agrikultur di wilayah perkotaan.
Green and Inclusive Public Space Sustainable Public Transportation
Housing Inclusion
Green Growth City Pemandian Air Panas, Hokkaido Sumber: nationalgeographic.co.uk
03
Wilayah pedesaan berperan penting sebagai pemasok bahan makanan dan sumber daya manusia bagi sektor industri dan sektor modern lainnya. Meskipun demikian, pembangunan wilayah pedesaan yang sering dilupakan mengakibatkan kemunduran pada sektor ekonomi hingga depopulasi wilayah pedesaan tersebut. Terjadi perdebatan mengenai apakah perubahan struktur wilayah pedesaan dari agrikultur menjadi industri dapat meningkatkan perekonomian suatu negara dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Penelitian yang dilakukan oleh Imai et al. (2017) menunjukkan: (1) pengembangan sektor agrikultur pada wilayah pedesaan adalah cara terbaik untuk mengurangi kemiskinan di berbagai kasus; (2) pengembangan sektor nonagrikultur di wilayah pedesaan dapat mengurangi kemiskinan di beberapa kasus, tetapi jumlahnya lebih kecil dibandingkan sektor agrikultur; dan (3) peningkatan populasi pada kota-kota besar tidak berperan dalam pengurangan kemiskinan dan dalam beberapa kasus, peningkatan populasi ini justru meningkatkan kemiskinan.
Oleh karena itu, pengembangan suatu wilayah yang hanya berfokus terhadap pengembangan wilayah perkotaan dianggap tidak lagi relevan sebagai strategi utama pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi di level nasional. Dalam upaya mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan pengentasan kemiskinan dan tetap memperhatikan keseimbangan antara sektor ekonomi dan keadaan lingkungan, pemerintah dan pihak swasta harus memberikan perhatian lebih kepada pengembangan sektor agrikultur dan non-agrikultur di wilayah pedesaan. INDIKATOR Accessibility and Mobility Accomodations Subsidiary Facilities Environment Community and Management System Outcome
04
URBAN PUBLIC SPACE Ruang publik merupakan areal atau tempat berkumpul suatu komunitas atau masyarakat demi meraih tujuan yang sama. Ruang publik memiliki konsep yang dapat berubah sewaktuwaktu sesuai dengan kebutuhan dan nilai normatif yang ada. Beberapa contohnya yaitu ruang publik untuk memfasilitasi modal sosial, pembangunan ekonomi, dan revitalisasi masyarakat. Eksistensi ruang publik di permukiman sangat penting dalam menjaga kebertahanan permukiman yang ditentukan oleh prinsip nilai ruang kebersamaan, kebudayaan dan tradisi. Dan peran ruang publik dapat berubah bergantung cara menggunakannya, baik saat pengguna mengakses dan terlibat dalam ruang publik.
SUSTAINABLE TRANSPORT Transportasi
merupakan
memudahkan
manusia
perpidahan tempat
manusia
lain.
memberikan akibat
pengembangan
merupakan
ruang
publik
Ruang yang
publik terletak
dampak
lingkungan
umum
ruang
terbuka
tempat
sekitar
transportasi
yang
dapat
ditimbulkan
ke
transportasi
lingkungan
yang
sistem
atau
tersebut
(
konsep
meminimalkan
selain
transportasi
aksesibilitas
fokusnya
yang
semaksimal
dapat
mengakomodasikan
mungkin
dengan
dampak
negatif yang seminimal mungkin (Aminah, S., 2018). Sustainable
luar
mendukung
transportation 3
prinsip
juga
harus
pembangunan
mampu
berkelanjutan
yaitu keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan.
semua orang untuk melakukan bermacam-macam Secara
suatu
infrastruktur pada
membantu
Sustainable Transportation dapat diartikan sebagai
massa bangunan, serta dapat dimanfaatkan oleh kegiatan.
dari
dan
untuk
terhadap kemudahan perpindahan manusia dan barang.
terbuka di
digunakan
beraktivitas
barang
transportasi
interaksi sosial bagi masyarakat, kegiatan ekonomi budaya.
fisik
yang
Syafruddin, A. D., 2013). Oleh karena itu, diperlukan
memiliki karakter tersendiri dan memiliki fungsi apresiasi
atau
pengoperasian
Ruang publik merupakan elemen perkotaan yang
dan
dalam
Keberadaan
dampak
dari
sarana
Sustainable Transportation juga dapat didefinisikan
dibagi
sebagai sarana mobilitas manusia dan barang untuk
menjadi dua jenis, yaitu ruang terbuka privat dan
membantu pembangunan ekonomi dan sosial manusia
ruang terbuka publik (open spaces). Sedangkan di
dari masa sekarang hingga masa yang akan datang
perkotaan, ruang terbuka publik terdiri dari ruang
dengan
terbuka hijau dan ruang terbuka non hijau.
memanfaatkan
sumber
daya
seminimal
mungkin dan tanpa memberikan dampak lingkungan. Sumber: Alsudiz via Pixabay
Sumber: Minku Kang via Pexels
Penggunaan ruang publik di perkotaan saat ini semakin berkembang. sarana
Ruang
interaksi
publik
bersama
tidak
hanya
individu
dijadikan
tetapi
juga
sebagai
komunitas
untuk bertemu, berkumpul dan berkreasi untuk meningkatkan kualitas hidup secara ekonomi. Karakteristik ruang publik di permukiman kota secara fisik merupakan ruang bersama yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi secara sosial dan
05
ekonomi sehingga mencerminkan perilaku pengguna terhadap tempat
INDIKATOR Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
Ekonomi Sosial Lingkungan Accounting Transportasi Konvensional
06
INCLUSIVE HOUSING AND URBAN DEVELOPMENT Pengertian inklusif digunakan sebagai sebuah pendekatan untuk membangun dengan melibatkan semua orang dari berbagai latar belakang, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya. Konsep inklusif memungkinkan masyarakat beraktivitas secara kondusif dalam lingkungan yang aman dan nyaman, serta meningkatkan kualitas hidupnya (Arifuddin Akil, 2017). Pembangunan inklusif merupakan pedoman yang menekankan pada aspek sosial dan ekologi dari pembangunan berkelanjutan (Gupta dan Bavinck, 2017). Kunci dari pembangunan inklusif adalah bahwa manfaat pembangunan dibagikan secara adil kepada masyarakat yang paling terpinggirkan, memastikan bahwa ada redistribusi kekuasaan dalam masyarakat yang berpihak pada kaum miskin (Gupta dan Bavinck, 2017). Dalam pembangunan inklusif, yang menjadi pertimbangan utama adalah kelompok masyarakat yang terpinggirkan terutama 5 kelompok masyarakat yaitu anak-anak, perempuan, lanjut usia, masyarakat miskin dan penyandang cacat (Rachmawati, 2017).
Tama New Town Sumber: ur-net.go.jp
Inclusive housing merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan aspek ekonomi dan sosial. Housing memiliki dimensi ekonomi dimana bagi sebagian besar keluarga, rumah merupakan aset terbesar di dalam keuangan mereka. Dimensi sosial dalam suatu inklusivitas rumah ditunjukan dengan stabilitas sosial dan rasa komunitas. Suatu rumah harus didirikan dengan prinsip inklusifitas sehingga bukan hanya kaum eksklusif saja yang bisa tinggal, tetapi semua orang (Elsinga, M., dkk, 2020). Pembangunan perumahan menjadi salah satu strategi utama untuk mengentaskan kemiskinan, terutama di negara-negara berkembang. Hal ini tertera dalam Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030, di mana tujuan ke-11 dari SDGs adalah menjadikan kota dan permukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan prinsip inklusif yang menegaskan bahwa semua masyarakat dari semua golongan memiliki hak yang sama untuk memiliki hunian yang layak. Pembangunan perkotaan dan penyediaan hunian inklusif bagi seluruh masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga harus didukung oleh sektor-sektor lainnya.
SUSTAINABLE REGIONAL DEVELOPMENT
Tokyo, Kanto Region Sumber: tsunagujapan.com
Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development) merupakan model pengembangan
pada
level
internasional
yang
tidak
hanya
memastikan
keberlangsungan di masa sekarang namun juga untuk menghadapi kontradiksi dalam
sosial-lingkungan
pada
eksistensi
peradaban
manusia
untuk
waktu
yang lebih lama (Anzhela, 2020). Indikator dalam Pengembangan Wilayah yang Berkelanjutan (Sustainable Regional Development) terletak pada kelestarian ekologi,
inklusivitas
Sutamihardja
sosial,
(2004),
dan
pembangunan
pertumbuhan berkelanjutan
perekonomian. mencakup
Menurut
pada
upaya
untuk mewujudkan terjadinya: 1. Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi 2. Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada 3. Pemanfaatan
dan
pengelolaan
sumber
daya
alam
untuk
mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan antar generasi 4. Mempertahankan kesejahteraan rakyat
INDIKATOR
5. Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
Indikator Indikator Indikator Indikator Indikator
07
Sosial-Demografi Ekonomi Penyediaan Hunian Lingkungan Teknologi
6. Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya
08
JEPANG Rawan bencana gempa bumi dan letusan gunung karena terletak di pertemuan lempeng dan jalur Ring of Fire Negara Kepulauan (6582 pulau) dengan pulau utama: Hokkaidou, Honshuu, Shikoku, Kyushuu Sebelah barat Kepulauan Jepang adalah Benua Asia (Korea Selatan, Korea Utara, Tiongkok dan Rusia) sedangkan di sebelah timurnya adalah Samudra Pasifik Berada di lintang 30° keatas menyebabkan Jepang beriklim subtropis hingga sedang. Jepang memiliki empat musim, yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin.
Didominasi penggunaan lahan hutan unggul dunia dengan luas 250.185 km2
Semak Belukar 3.9%
Lainnya 8.7%
Lahan Perumahan 5.2%
Lahan Pertanian 11.7% Hutan 66%
Sumber: Statistic Bureau of Japan
Kemajuan infrastruktur didukung oleh kereta berkecepatan tinggi (Shinkansen)
150,000,000
daya beli (Economic Overview | EU Business in Japan, 2022). Negara yang termasuk ke dalam forum G20 dan G7 (forum negara-negara yang memiliki kekuatan ekonomi internasional) ini merupakan negara importir terbesar keempat dan negara eksportir terbesar keempat di dunia (World Trade Organization, 2019), di mana Jepang mengimpor barang-barang mentah kemudian diolah dan dibuat menjadi barang jadi yang nantinya dijual kembali ke luar maupun dalam negeri. Sehingga industri manufaktur menjadi salah satu kekuatan Jepang yang membawa Jepang mengalami surplus perdagangan tahunan dan memiliki surplus investasi bersih internasional yang cukup besar.
100,000,000 50,000,000 0
19 50 19 60 19 70 19 80 19 90 20 00 20 10 20 19 20 22
Jepang sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia dengan PDB senilai 539,071,6 miliar JPY pada tahun 2020 dan terbesar keempat dengan paritas
Jumlah Penduduk
Populasi penduduk 126.476.461 jiwa (2020)
09
10 Sumber: Belle Co
SUSTAINABLE CITIES AND REGIONS BEST PRACTICE Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia yang berhasil menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan. Salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Korea Selatan dalam mengurangi emis karbon adalah dengan sabut hijau yang dibangun di sekitar Kota Seoul. Sabuk hijau merupakan “sabuk” tanaman hijau yang mengelilingi kota dan berfungsi untuk membatasi urban sprawl serta menciptakan infrastruktur yang lebih baik. Namun seiring perkembangan zaman, keberadaan sabuk hijau malah menimbulkan kemacetan di perkotaan Korea Selatan. Bokchon Hanok Village, Korean Sumber: Jakob Jin
Selain itu, Korea Selatan mulai menggunakan konsep Ubiquitous City atau U-City. Konsep U-City bertujuan untuk menciptakan lingkungan binaan yang layanannya dapat digunakan oleh penduduk kota dimanapun dan kapanpun. U-City akan memberikan layanan kumpulan data dan konten cerdas yang digunakan untuk memaksimalkan pengelolaan dan efisiensi elemen perkotaan dengan memanfaatkan teknologi di semua tempat dan infrastruktur ICT. Kementerian pertanahan, transportasi, dan kelautan Korea telah membuat masterplan tingkat nasional untuk mewujudkan model kota dengan menggabungkan konstruksi kota dengan teknologi ICT.
Songdo, Korea Selatan Sumber : webuildvalue.com
Untuk mengurangi limbah, salah satu kota di Korea Selatan yakni Kota Kwangmyung menggunakan teknologi insinerator limbah yang mengubah limbah dengan cara pembakaran menjadi energi listrik. Teknologi ini sedang dalam pengembangan lebih lanjut sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan mengurangi kebutuhan akan tempat pembuangan sampah.
Insinerator Limbah, Kwangmyung, Korea Sumber : lottecon.co.kr
Korea Selatan juga berupaya untuk beralih ke ekonomi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Melalui kebijakan green growth Korea Selatan, pemerintah berusaha untuk mendorong perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk berinvestasi dalam teknologi hijau dan meningkatkan pangsa pasar mereka di dalam pasar teknologi hijau global serta mendukung pembangunan berkelanjutan
LESSON LEARNED Kota berkelanjutan didefinisikan dalam berbagai cara yang dicirikan oleh kriteria yang menyangkut banyak aspek sesuai dengan kondisi dan kebutuhan spesifik pada suatu kota. Kota berkelanjutan pada suatu akan sangat berkaitan pada hubungan sinergis yang terjadi antara faktor sosial, ekonomi, lingkungan dan kelembagaan yang baik pada suatu kota. Dalam upaya untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan kota-kota perlu untuk memastikan adanya pemenuhan kualitas hidup dan kesempatan yang sama bagi semua penduduk, dalam konteks ini Menjamin kualitas hidup tidak hanya mencakup penyediaan keberadaan materi yang mendasar saja,
11
Ubiquitous Eco City Diagram Sumber: Yeon Mee Kim , 2008
tetapi juga serangkaian aspek penting lainnya.
Penginstalan fasilitas wi-fi Sumber : korea.net
12
SUSTAINABLE RURAL TOURISM Meskipun demikian, pengalaman wisata berkelanjutan yang ditawarkan Desa Shirakawago tidak hanya sebatas arsitektur rumahnya yang unik, melainkan juga menunjukkan bagaimana gaya hidup warga lokal, meliputi makanan, atraksi penampilan tradisional, aspek keagamaan, dan aktivitas sehari-hari masyarakat lokal.
Lesson Learned Wilayah
pedesaan
yang
ditinggalkan
dapat
dikelola
menjadi
suatu
pariwisata berkelanjutan dan beberapa di antaranya dapat diterapkan di Indonesia, seperti berikut: Melindungi dan melakukan konservasi pada wilayah eksisting Meningkatkan aksesibilitas Memanfaatkan gaya hidup tradisional yang menjadi identitas suatu kawasan sebagai daya tarik Melibatkan partisipasi komunitas lokal Melibatkan
Sumber : Japan Rail Pass
yang
stakeholders
memiliki
peran
baik
dari
esensial
sektor
dalam
privat
maupun
pengembangan
publik wilayah
pedesaan.
Best Practice Shirakawago adalah daerah wisata dengan rumah tradisional yang sangat khas dan merupakan salah satu desa wisata yang ditetapkan sebagai warisan dunia di Jepang oleh Unesco sejak 1995. Desa ini mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam upaya melestarikan lingkungan, sumber daya alam, serta
pemerataan
sosial
ekonomi
yang
diwujudkan
dengan
konsep
Sustainable Urban Tourism yaitu dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang ada. Memiliki rumah tradisional dengan desain arsitektur dari rumah Gassho
sendiri
membuat
struktur
bangunan
tersebut
lebih
tahan
lama
meskipun secara keseluruhan dibuat dengan bahan kayu. Tingkat adaptasi daur ulang yang tinggi dari rumah gaya Gassho membuat arsitektur rumah tradisional tersebut menjadi unik dan bernilai historis sehingga sangat dipertahankan oleh warga Jepang.
Sumber : Canva, 2022
13
Sumber : Canva, 2022
14 Sumber : Canva, 2022
ONE VILLAGE ONE PRODUCT
Lesson Learned Penerapan OVOP di Indonesia umumnya merupakan pelaku UKM yang konsisten menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan BUMN dan terus mendapat bimbingan serta bantuan dari pemerintah. Hal ini karena produk yang dihasilkan mencerminkan keunikan dan mewakili identitas daerah bahkan negara tersebut. Terdapat tiga prinsip OVOP diterapkan di Indonesia, yaitu:
Desa Ontayaki merupakan desa para pengrajin tembikar yang
terkenal
sekaligus
1995,
Pemerintah
Tahun sebagai
kekayaan
sebagai Jepang
budaya
tak
desa
pencetus
menetapkan benda
OVOP.
Ontayaki
nasional
yang
penting, disubsidi, dan dilindungi. Desa Ontayaki terus melakukan dapat
pengembangan
dikenal
secara
produk
dan
internasional
pemasaran
dengan
agar
produknya
yaitu tembikar. Produk di Ontayaki yang berupa tembikar dapat
berdaya
saing
namun
tetap
menjaga
dapat
·Program lokal tapi global, yaitu dengan pengembangan pendekatan OVOP yang bertujuan untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memasarkan produk yang bisa menjadi sumber kebanggaan masyarakat setempat. Terutama yang bisa dipasarkan baik didalam maupun di luar negeri sehingga tercapai tujuan program lokal tapi global ·Kemandirian dan kreativitas agar masyarakat mampu bangkit dan kreatif ·Pengembangan sumberdaya manusia yaitu Pemerintah Daerah.
Best Practice
Sumber : KyushuandTokyo.org
yang
kelestarian
lingkungan. Adanya produk yang dipasarkan secara global dan dalam pembuatannya digunakan sebagai objek wisata tentunya
membuat
Desa
Ontayaki
memenuhi
tujuan
kawasan yang berkelanjutan dengan dapat memanfaatkan potensi desa sebagai penggerak ekonomi.
15
16 Sumber : Adhiantira
Sumber : Voyapon, 2018
LIVABLE PUBLIC S P A C E
Lesson Learned Sumber: Inside Osaka
Best Practice
Adanya kebijakan mengenai ruang terbuka yang sejalan dengan SDGs dan livabilitas ruang publik serta kerjasama dengan pihak swasta
Kebijakan Kota Osaka mengacu pada realisasi pembangunan berkelanjutan dan memperhatikan livabilitas ruang publik. Visi Osaka sebagai kota berwawasan lingkungan yang berkontribusi terhadap pencapaian SDGs khususnya ruang terbuka publik diwujudkan dengan tersebarnya ruang terbuka perkotaan yang ada di berbagai daerah. Dalam perwujudan ini, Pemerintah Kota Osaka juga bekerja sama dengan pihak swasta dalam penyediaan ruang terbuka publik. Dalam penerapannya di Indonesia, pemerintah dapat bekerjasama dengan pihak swasta untuk pengadaan ruang terbuka publik dan juga masyarakat harus memiliki rasa tanggung jawab dalam menjaga ruang tersebut.
Osaka merupakan kota dengan penduduk terbesar nomor tiga di Jepang yaitu sebanyak 2,76 juta jiwa dan terletak di wilayah Kansai pulau Honshu dengan luas wilayah sebesar 225,32 km2. Kota Osaka pernah mendapat penghargaan sebagai "2nd The Most Livable City in the World" berdasarkan Global Livability Index dari The Economist Intelligence Unit (EIU). Selain itu, Kota Osaka memiliki banyak ruang terbuka yang banyak dengan didukung oleh kebijakan-kebijakan yang sesuai dalam pencapaian SDGs dan Livabilitas ruang publik. Hal tersebut dibuktikan dengan tersebarnya ruang terbuka perkotaan di berbagai daerah seperti Osaka Castle di jantung kota Osaka, Tennoji/Abeno Area, Bay Area, dan Minami Area. Pada tahun 2025, Kota Osaka akan menjadi tuan rumah World Expo sebagai percontohan bagi kota-kota dunia dalam upaya mempromosikan dan merealisasikan SDGs dengan tema “Designing Future Society for Our Lives”.
Kesadaran tinggi masyarakat dalam menjaga kebersihan
Masyarakat yang ada di negara Jepang, termasuk Osaka sangat terkenal akan kepeduliannya terhadap kebersihan lingkungan. Hal ini seperti semacam budaya yang ada di negara Jepang dimana dari sejak kecil mereka diajarkan untuk menjaga kebersihan. Hal ini juga didukung dari penyediaan fasilitas pendukung seperti tempat sampah yang dibedakan berdasarkan jenisnya sehingga memudahkan dalam proses daur ulang. Dengan tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan ini membuat ruang publik yang ada dapat terawat dengan baik sehingga ruang publik yang ada dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam menjaga kualitas kota dan menjamin keberlangsungan kota tersebut.
17
18 Sumber : Satoshi Hirayama Sumber: Ryutaro Tsukata
Lesson Learned Kerjasama solid antara pemerintah kota, swasta, dan warga sejak Rencana Umum Yokohama pertama pada tahun 1973
Sumber: Deep Reads
Best Practice
Kota Yokohama adalah kota terbesar kedua di Jepang setelah Kota Tokyo dan berada di Prefektur Kanagawa, Wilayah Kanto, Pulau Honshu. Kota ini memiliki luas 43.738 ha dan jumlah penduduk 3.777.491 jiwa. Kebijakan penyediaan ruang publik hijau adalah :
19
1
Penerapan “Urban Area Environmental Design System” tentang kebijakan insentif bagi swasta yang menyediakan public space.
2
Kebijakan “Urban Design Plan of Yokohama” untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan lingkungan bagi pejalan kaki, meningkatkan penghijauan, serta meningkatkan tempat interaksi antar warga.
3
Penerapan rencana open space network bernama The Green Matrix System yaitu sistem yang menghubungkan berbagai tempat sehingga tercipta ruang publik hijau.
Kebijakan inovatif seperti strategi pelestarian lingkungan melalui partisipasi warga telah mengakibatkan Kota Yokohama menjadi “Environmental Model City”. Selain itu, pemerintah kota juga melibatkan swasta dengan menerapkan “Urban Area Environmental Design System” melalui kebijakan insentif bagi swasta yang mampu menyediakan public space bagi masyarakat.
Keterlibatan aktif dari warga dalam penyusunan sistem taman kota dimulai dari desain rencana, konstruksi hingga pengelolaan sarana Dalam mendesain taman, Kota Yokohama menerapkan participatory design dengan tahapan yaitu public information (menginformasikan visualisasi lingkungan, permasalahan kawasan, dan jumlah penduduk); design workshop (menjelaskan kawasan dengan base map dan menyediakan kanvas kosong untuk aspirasi warga); feedback (diskusi desain taman antara pemerintah, pakar, dan warga setempat.
Terdapat “Koen Aigokai” yaitu kelompok/individu yang bertugas menjaga dan merawat taman serta meningkatkan jaringan jalur hijau Kota mempercayakan pengelolaan taman kepada “Koen Aigokai” sehingga taman menjadi terjaga, terlindungi, dan terawat. Salah satu contoh penerapan "Koen Aigokai" yang baik ada di kawasan Setagaya karena melibatkan seluruh warga pada hari pembersihan taman dan menjadwal sistem jaga taman dengan bergilir berdasarkan blok rumah.
The Green Matrix System (GMS)
Sistem open space network dimana menjadikan taman sebagai pusatnya dan memiliki keintegrasian dengan fasilitas publik di sekitarnya melalui jalur pedestrian atau pesepeda. Tujuan GMS adalah mempererat fungsi pendidikan dan rekreasi, konsep ini dapat meningkatkan fungsi kawasan di Indonesia, terutama dalam lingkup RT/RW serta meningkatkan estetika kawasan.
Selain menyediakan ruang publik yang hijau, upaya penyediaan ruang publik yang inklusif dari Pemerintah Kota Yokohama adalah menerapkan aspek social access dan physical access. Kedua aspek ini dapat ditemui di beberapa ruang publik seperti tamantaman kota di Yokohama contohnya ruang publik di Minato Mirai 21 District, Yamashita Park, dan tamantaman di Kohoku New Town.
20 Sumber: Ryutaro Tsukata
SUSTAINABLE PUBLIC TRANSPORTATION Sumber: fun-japan.jp
Salah satu negara yang berhasil menerapkan konsep sustainable transportation adalah Tokyo, Jepang. Tokyo sebagai salah satu kota metropolis terbesar di dunia memiliki tanggung jawab khusus sebagai ujung tombak pengembangan kota yang berkelanjutan terutama dalam hal transportasi dikarenakan mengingat Tokyo merupakan kota dengan transportasi tersibuk di dunia maka sudah sepantasnya Tokyo menerapkan sistem sustainable transportation.
BEST PRACTICE
Sustainable transportation lebih mudah terwujud pada sistem transportasi penggunaan angkutan umum dibandingkan dengan angkutan pribadi. Berikut merupakan sistem sustainable transportation yang diterapkan di Tokyo:
Sumber: matcha-jp.com
Sistem transportasi berkelanjutan sangat diperlukan dalam pembangunan karena transportasi merupakan mekanisme kunci untuk meningkatkan, membangun, dan membentuk perekonomian suatu negara.
Penerapan sistem integrasi multimoda Untuk memenuhi permintaan akan transportasi publik dari masyarakat, dilakukan penyediaan transportasi yang bersifat massal, terintegrasi, dan multimoda seperti bus, subway, kereta listrik, dan lain sebagainya. Kebijakan penyokong transportasi multimoda
sistem
integrasi
Pemerintah Jepang menetapkan beberapa kebijakan yaitu adanya keberadaan lahan parkir yang terbatas, biaya parkir, biaya masuk jalan tol, dan pembuatan SIM yang mahal serta harga BBM yang relatif lebih tinggi.
LESSON LEARNED
Sumber: livejapan.com
Transportasi berkelanjutan tidak hanya sebagai sarana sosial yang menghubungkan manusia di satu tempat dengan manusia di tempat lain, tetapi juga merupakan sarana ekonomi dan politik untuk membuka wilayahnya dari keterisoliran dan keterbelakangan sehingga proses pembangunan juga terjadi di wilayah tersebut. Seperti halnya Tokyo yang dapat dijadikan sebagai best practice dalam menerapkan konsep sustainable public transportation. Untuk itu sangat diperlukan suatu sistem transportasi yang baik, yang dapat menghubungkan antar wilayah dan menjadi prasarana pergerakan manusia dan proses pembangunan.
21
22 Sumber: livejapan.com
Transportasi di Tokyo
Sumber bloomberg,com
HOUSING INCLUSION IN DEVELOPED SUB-URBAN
Sumber: ur-net go.jp
Tama New Town merupakan salah satu pengembangan perumahan terbesar di Jepang. Tama New Town direncanakan sebagai upaya untuk mengurangi perpindahan penduduk Jepang ke Tokyo dan urbanisasi yang tidak terencana dengan menyediakan ratusan ribu perumahan terencana. Tama New Town terletak di bukit Tama Tokyo dan tersebar di empat kotamadya yakni Kota Tama, Kota Hachioji, Kota Machida, dan Kota Inagi. Tama New Town menyediakan lingkungan hidup yang ideal sebagai kawasan perkotaan yang direncanakan secara strategis. Tama New Town menawarkan lanskap/ pemandangan yang indah dengan mempertahankan jalan lurus yang dilengkapi jalur pedestrian yang mengarah ke Gunung Fuji dan taman dengan observation spot. Sebanyak lebih dari 30% dari luas Tama New Town adalah ruang terbuka yang kaya akan vegetasi seperti taman, ruang terbuka hijau, dan lain-lain yang dilengkapi playground dan peralatan olahraga. Selain itu, terdapat children’s center, kebun binatang, theme park, universitas, cinema center, mall, dan hotel. Kompleks perumahan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang aman bagi semua penghuni, termasuk lansia dan anak-anak serta fasilitas pendukung bagi lansia, dan fasilitas bebas hambatan bagi pengguna kursi roda yang menjadikan Tama New Town sebagai kota yang inklusif.
23
Sumber: commons.wikimedia.org
Pembangunan kompleks rumah terjangkau dan dilengkapi dengan sarana dan prasarana Kompleks perumahan di Tama New Town dibangun dengan harga terjangkau sehingga dapat diakses seluruh masyarakat. Selain itu, kompleks perumahan juga dilengkapi dengan fasilitas yang aman bagi penghuni, termasuk lansia dan anak-anak, seperti children’s center, kebun binatang, dan sebagainya
Kompleks rumah untuk mengoptimalkan kesehatan penghuni Kesehatan merupakan salah satu aspek yang ditekankan pada pembangunan rumah di Tama New Town karena mempertimbangkan proyeksi penduduk yang didominasi oleh lansia sehingga fasilitas, desain rumah, dan sebagainya disesuaikan untuk mengoptimalkan kesehatan penghuni, terutama lansia.
Kompleks rumah untuk mengoptimalkan kesehatan penghuni Kesehatan merupakan salah satu aspek yang ditekankan pada pembangunan rumah di Tama New Town karena mempertimbangkan proyeksi penduduk yang didominasi oleh lansia sehingga fasilitas, desain rumah, dan sebagainya disesuaikan untuk mengoptimalkan kesehatan penghuni, terutama lansia.
Pembentukan komunitas Tama New Town sudah memiliki komunitas sejak awal pembangunan kota baru, dimana komunitas tersebut berhasil menjadi penghubung antara lansia dan penghuni lainnya untuk membantu memastikan tidak ada warga yang terisolasi serta berupaya meningkatkan moral, rasa kekeluargaan, dan integrasi sosial.
Sistem sewa hunian Tama New Town menerapkan sistem sewa hunian bagi orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal. Upaya ini diterapkan untuk mengurangi penduduk yang terlantar dan wilayah kumuh.
24
LESSON LEARNED
BEST PRACTICE
Sumber: commons.wikimedia.org
Tama New Town
GREEN GROWTH CITY Kota Kitakyushu menunjukkan bahwa kota yang baik ialah kota yang mempertimbangkan
adanya
pemanasan
global
dan
perubahan
sebagai
masalah perkotaan sekarang. Dalam buku Gerakan Kota Hijau, Nirwono Joga (2013) terdapat 8 elemen dalam konsep kota hijau yang diterapkan Kota Kitakyusu :
Green Planning and Design Tersedianya masterplan kota sebagai pedoman perencanaan teknis yang mampu mengakomodir aspirasi dari segala pihak terkait dan masyarakat. Green Open Space Adanya peruntukkan lahan RTH bagi wilayah perkotaan untuk menunjang infrastruktur publik. Green Transportation Mengatasi
BEST PRACTICE
permasalahan
dimana
sekarang
ini
pengguna
kendaraan
pribadi, kepadatan jalan dan kemacetan menjadi isu masalah yang harus segera diatasi dengan adanya sistem transportasi hijau.
LESSON LEARNED
Kota Kitakyushu Sumber: britannica.com
Green Building Best
Practice
penerapan
keberhasilannya
tema
mengupayakan
Green kota
Growth yang
City
lebih
berdasarkan
hijau
dan
sehat
efisiensi adalah
dan Kota
Kitakyushu yang berada di Prefektur Fukuoka, Jepang. Kota Kitakyushu, Prefektur Fukuoka berada pada bagian barat Jepang. Kota ini dikenal sebagai “gateway to asia” karena kedekatannya dengan negara-negara lain di Asia. Sejak tahun 1901, Kota Kitakyushu telah menjadi area industri terbesar di Jepang. Kemudian, pada
Pembangunan properti hijau, misalnya peraturan hunian hijau dalam KDB, konstruksi bangunan dan desain bangunan. Green Community Adanya
golongan
masyarakat
yang
berpartisipasi
dalam
usaha
pelestarian lingkungan demi mewujudkan kota hijau.
tahun 60-an kota ini dihadapkan dengan permasalahan polusi udara dan air akibat
Green Energy
aktivitas industri tersebut. Oleh karena itu, kota ini melakukan transformasi
Penghematan
industri, salah satunya dengan pembangunan recycling industry serta melakukan
pengeluaran emisi karbon.
energi
dalam
kehidupan
sehari-hari
demi
mengurangi
pengembangan smart city dengan energi terbarukan sebagai basis energi kotanya. Green Waste Melalui usaha tersebut, pada tahun 2011 dan 2018 Kota Kitakyushu terpilih sebagai salah satu Future City oleh pemerintah Jepang serta beberapa kali memperoleh penghargaan dalam bidang keberlanjutan. Visi SDG’s kota ini adalah “Fostering a Trusted Green Growth City with True Wealth and Prosperity, Contributing to the World”
yang
diturunkan
dalam
3
pilar,
yaitu
ekonomi,
masyarakat,
dan
Adanya pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle). Green Water Kebutuhan air semakin terdesak dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat mengakibatkan diperlukannya
ketersediaan lahan
bagi resapan air seperti RTH.
lingkungan.
25
26
ADOPSI IMPLEMENTASI TANTANGAN Tantangan Politis dan Tata Kelola Membengkaknya biaya politik mengakibatkan peluang korupsi meningkat. Indonesia memiliki angka korupsi yang masih banyak. Selain itu, ada masalah lain yaitu minimnya narasi tentang politik hijau yang diakibatkan beberapa hal seperti isu yang berkaitan terhadap lingkungan masih dianggap sebagai isu pinggiran, lalu isu tersebut kurang didukung dari para pemodal partai politik di Indonesia.
Tantangan Sosial - Demografi : Tekanan Sosial dan Pertambahan Penduduk Bertambahnya jumlah penduduk dan adanya migrasi menyebabkan terjadi ketidakseimbangan desa-kota dan meningkatnya tekanan sosial. Hal tersebut mengakibatkan terjadi penurunan nilai-nilai sosial dan urban sprawl sehingga banyak lahan beralih fungsi dan timbul permukiman kumuh. Sumber: theguardian.com
Tantangan Lingkungan - Fisik Kota: Penggunaan Lahan dan Kualitas Lingkungan Penggunaan lahan tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan karena ketersediaan lahan terbatas. Selain itu terjadi, penumpukan sampah yang tidak segera diatasi, penggunaan kendaraan bermotor, dan banyak pabrik yang mempengaruhi kualitas udara menurun. Sumber: vcrma.org
Tantangan Ekonomi-Finansial: Pendanaan dan Kemampuan Finansial Penerapan Sustainable Cities and Region memiliki tantangan ekonomi, khususnya dalam hal pendanaan dan kemampuan finansial suatu wilayah untuk melaksanakan konsep ini. Masalah pendanaan ini juga mengakibatkan perlunya ada prioritas untuk pembenahan sektor tertentu.
27
Prinsip perencanaan kota di Indonesia sudah cukup adaptif terhadap konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya prinsipprinsip pembangunan berkelanjutan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Prinsip-prinsip tersebut, diantaranya keterpaduan, keserasian, keselarasan, keseimbangan, keberdayaan, keberhasilgunaan, kebersamaan, keberlanjutan, akuntabilitas, kemitraan, dan lainlain. Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, inklusif, dan berkelanjutan. Tujuan ekonomi tersebut tertuang dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) tahun 2015-2019 dengan menetapkan prioritas pada pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan dan energi, pengentasan tingkat kemiskinan, serta manajemen sumber daya alam.
Sumber: pinterest.com
Sumber: pinterest.com
PELUANG
Tantangan Terkait Pengetahuan dan Teknologi Teknologi bak pisau bermata dua, di satu sisi teknologi memberi solusi di sisi lain juga menimbulkan masalah baru. Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan pengguna yang tergagapgagap menyebabkan teknologi tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Perkembangan yang begitu cepat juga mengakibatkan semakin meningkatnya "electronic waste".
Untuk mencapai tujuan dan sasaran sustainable development pada tahun 2030 salah satunya yakni mengarusutamakan sustainable development dalam agenda pembangunan, membuat pelaksanaan sustainable development yang inklusif dan partisipatif baik di tingkat pusat dan daerah, dan memastikan sustainable development dilakukan dengan semangat transformatif. Proses penyusunan kerangka hukum untuk sustainable development telah dimulai sejak tahun 2016 dengan membuka partisipasi masyarakat melalui diskusi dan konsultasi yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
28
DAFTAR PUSTAKA Aminah, S. (2018). Transportasi Publik dan Aksesbilitas Masyarakat Perkotaan. Jurnal Teknik Sipil, 9(1), 1142-1155. Bhakti, S. E. (2020). Ruang publik dan media sosial: partisipasi politik mahasiswa indonesia. Jurnal Kajian Media, 4(1), 1–10. https://doi.org/10.25139/jkm.v4i1.2376 Cahyani, R. R. (2013). Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk Meningkatkan Kreativitas UMKM dan Kesejahteraan Masyarakat. Sustainable Competitive Advantage (SCA), 3(1). Economic Overview | EU Business in Japan. (2022). Eubusinessinjapan.eu. https://www.eubusinessinjapan.eu/aboutjapan/background/economic-overview Ervianto, W. I. (2018). Kajian Tentang Kota Berkelanjutan di Indonesia (Studi Kasus Kota Yogyakarta). Media Teknik Sipil, 16(1), 60-65. Hafiz, K. A. (2021). Korupsi Kepala Daerah dan Tingginya Biaya Politik. Imai, K. S., Gaiha, R., Garbero. A. (2017). Poverty reduction during the rural–urban transformation: Rural development is still more important than urbanisation. Journal of Policy Modeling, 39(6), 963-982. Rachmawati, R., Budiarti, C. V., Febrita, D., & Sulistyani, E. (2017, December). Inclusive Development through Providing Vertical Housing for Low Income Family in Yogyakarta Urban Areas. In Forum Geografi (Vol. 31, No. 2, pp. 246-257). Rulia, A. PROSPEK PENERAPAN PRINSIP SUSTAINABLE DEVELOPMENT DALAM PERENCANAAN KOTA DI INDONESIA.
Samosir, A. (2022). Pembangunan Berkelanjutan dan Minimnya Narasi Politik Hijau di Indonesia Sarosa, Wicaksono. (2020). Kota Untuk Semua. Jakarta: Exposѐ Statistics Bureau Ministry of Internal Affairs and Communications Japan (2021). STATISTICAL HANDBOOK OF JAPAN 2021. Sushanti, I. R., Yuniati, S. R., & Angelia, T. (2021). Eksistensi ruang publik menghadapi transformasi penggunaan ruang di permukiman kota. Region : Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Perencanaan Partisipatif, 16(2), 186. https://doi.org/10.20961/region.v16i2.47859 Syafruddin, A. D. (2013). Pembangunan Infrastruktur Transportasi Untuk Menunjang Pembangunan Berklanjutan Berbasis Ilmu Pengetahuan. Un-publised paper. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan. ITB. Hafiz, K., A. (2021). Korupsi Kepala Daerah dan Tingginya Biaya Politik. Dari rumahpemilu.org Samosir, A. (2022). Pembangunan Berkelanjutan dan Minimnya Narasi Politik Hijau di Indonesia. Dari aman.or.id Widiyanti, A. (2018). A comparative study: One village One Product (OVOP) as an engine of local economic development in Japan and Indonesia. Jurnal Litbang Sukowati: Media Penelitian Dan Pengembangan, 1(2), 80-94. World Trade Organization (2019) ‘World Trade Statistical Review’, World Trade Statistical Review, p. 12,120.
PEOPLE INVOLVED ( DOSEN PEMBIMBING
TIM PENGECEKAN KELENGKAPAN
MADA SOPHIANINGRUM, S.T., M.T., M.SC. (MS) NOVIA SARI RISTIANTI, ST, MT (NSR) MOHAMMAD MUKTIALI, S.E., M.SI., M.T. (MMA) DR. ING. ASNAWI, S.T. (ASN) DR. OKTO RISDIANTO MANULLANG, S.T., M.T. (ORM) GRANDY LORANESSA WUNGO, S.T., M.T (GLW) DR. RETNO SUSANTI, ST, MT (RS) DR. ANANG WAHYU SEJATI, S.T., M.T. (AWS) SAMSUL MA'RIF, S.P., M.T. (SM)
ALGIA AMASONYA DINDA YUNITA S. ELLEN ICHA ROZINDA
TIM DESAIN DAN LAYOUT
AMALIA ARIFIA WARDAH DICKA ARYA PAMUNGKAS GALIH HAFIDZI TAHIER SMITA WASTUWIDYATI
TIM SUBSTANSI
KELOMPOK A1 PUTRI PRABANI DINDA YUNITA S. FAIQ CHARISMANANDA KHUSNA MUFLIKHAH NAUFAL HILMY P. NIBRAS T. HUDZAWA PUTRI ALYA RIZKY PUTRA K. ZULFA PUTRI KELOMPOK A2 GERRY R.PINEM ELLEN ICHA ROZINDA M. GHOZALI B.A. RATNA PARAMITA PUTRI SARAH MICHELE P. SYAHRUL ICHSAN N. TIRTA FINAILLAH UMMI SYARIFAH
巻き込まれた人々) KELOMPOK A3 HLMI MUSTHOFA MASYHUR ALGIA AMASONYA DINDA ADITYA NOVIANA EVA AMELIA NOVITASARI FIKA FRANESTIA RAKA ANDHIKA PRATAMA KELOMPOK A4 MARCELLINO SINAR H. AMAR SIDDIQ AULIA AYU KARTIKA RIZKY MAULANA SALMA AZ-ZAHRA SMITA WASTUWIDYATI KELOMPOK A5 TYO ABIYASA AMALIA ARIFIA WARDAH ANGGITA OKTAVIA AZMI ZIYAN BINTAN ATIUL KHUSNA ISABELLA VERONIKA R. ADITYA JOVAN E. WILDAN RIZQYAJI MADJID
KELOMPOK A6 DAVID SUWARNO AULIA AL NISSA BANGGA MAULANA EDELWAYS TIARA GALIH HAFIDZI TAHIER NAUFAL FA'IQ N. RISKA AMELIA DEMI KELOMPOK A7 LIEONARDO NOVENDO U. ANDREAS ARYUDHA DAMAR PARAMA DANARJATI WINAHYU DICKA ARYA PAMUNGKAS IDHA APRILIANI S. JIHAN KHANSA R.P.A NABILA ARSA