2022
KULIAH KERJA LAPANGAN
VIRTUAL
Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Teknik Zonasi
ROTTERDAM
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO
B6
Meet the Team Dosen Pembimbing: Samsul Ma'arif S. P., M. P. Natania Nysa P. 21040119120025
Safira A. 21040119130060
Indah Rahmawati 21040119120016
Dimas Aldi W 21040119140067
Najla Khansa A 21040119140179
Y. Rifadin A 21040119130081
Andita Dwi E 21040119130049
i
B6
Diva Aulya B 21040119140108
WHAT'S INSIDE
01 02 03
Book's Overview Latar Belakang Buku Digital
this book
Literature Review
Sustainable Cities and Region Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Teknik Zonasi
Our Location Sekilas tentang Kota Rotterdam Why Choose Rotterdam? Kebijakan Pembangunan di Rotterdam Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Teknik Zonasi Di Rotterdam
04
Analisis Perbandingan
05
Adopsi Implementasi di Indonesia
Perbandingan Sistem Perencanaan Tata Ruang Perbandingan Tahapan Tata Ruang Perbandingan Muatan Peraturan Zonasi Perbandingan Mekanisme Perizinan
Adopsi Implementasi Program Tantangan dan Peluang Penutup Daftar Pustaka
ii
The urban population has been increasing ! Diperkirakan dua pertiga penduduk dunia pada tahun 2050 akan tinggal di perkotaan. Hingga pada tahun 2021, Indonesia masih merupakan negara dengan populasi terbanyak keempat di dunia.
beberapa permasalahan, seperti kesulitan akses perumahan, munculnya permukiman kumuh, kurang terintegrasinya transportasi, kurangnya ruang hijau publik, dan lainnya. Oleh karena itu, dibutuhkan Sebagai negara berkembang, Indonesia adanya pembangunan kota yang masih menghadapi berbagai tantangan atas aman dan berkelanjutan dengan pertumbuhan populasinya yang menimbulkan pengaturan kota yang inklusif.
Share of the population living in urban areas, 2050 Sumber: UN Habitat
Sustainable Cities and Region yaitu pengembangan kota yang memperhatikan
keselarasan dan ketertiban antara perkembangan wilayah dan kota dengan perkembangan lingkungannya. Dalam rangka mewujudkan ketertiban penataan ruangnya, salah satu upaya yang dapat digunakan ialah dengan melakukan pengendalian dan pemanfaatan ruang, serta menerapkan teknik zonasi.
1
01
OVERVIEW Kuliah Kerja Lapangan
studi yang bertujuan untuk membandingkan secara langsung sistem perencanaan di Indonesia dengan tempat-tempat di luar negeri sebagai best practice melalui metode pengamatan pada kasus-kasus terbaik dalam implementasi konsep perencanaan wilayah dan kota, lalu mereplikasi model tersebut pada kasus sejenis di wilayah dan kota Indonesia.
Buku ini berisi beberapa materi KKL 2022 dengan tema Sustainable Cities and Region, sub tema Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Teknik Zonasi dengan benchmarking di Kota Rotterdam sebagai pembanding karena memiliki pengendalian pemanfaatan ruang dan teknik zonasi yang sangat baik dan konsisten sejak dahulu.
City Hall Rotterdam Sumber: Tripadvisor
2
LITERATURE
02 Review
Sustainable Cities and Region keberlanjutan/kelestarian, ekonomi, ekologi, sosial, budaya
Bibri, S. E., & Krogstie, J. (2017)
Sustainable cities and region dapat digambarkan sebagai lingkungan perkotaan yang dirancang dengan tujuan utama untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas dan keamanan lingkungan serta kesetaraan dan kesejahteraan sosial dalam skala jangka panjang, yang dapat dicapai melalui penerapan strategi pembangunan berkelanjutan untuk mendorong kemajuan dan inovasi dalam pembangunan lingkungan, infrastruktur, fungsi operasional, perencanaan, penyediaan ekosistem dan penyediaan pemenuhan kebutuhan layanan manusia.
Dengan kata lain, wilayah dan kota yang berkelanjutan merupakan kota yang mempertimbangkan keseimbangan harmonis antara perkembangan wilayah kota dengan perkembangan lingkungannya.
Borges, L. A et all (2017)
juga menambahkan bahwa konsep kota dan wilayah yang berkelanjutan masih dapat terbagi menjadi banyak hal lagi yaitu kota inklusif, kota sehat, kota tangguh, compact green city, mobility city, low carbon city, economy circular city, smart city.
Rotterdam's Floating Pavilion Sumber: CNN
3
Apa aja sih, lingkup dari
Sustainable Cities and Region
Dalam publikasinya pada “Principles for Better Cities”, Paul James, Liam Magee dan Tomes Honeck (2020) menetapkan empat prinsip utama pada sustainable city, antara lain:
Ecology memperbaiki kualitas lingkungan untuk kehidupan yang berkualitas, dan efisiensi energi
Economics berkontribusi pada kemakmuran dan kesejahteraan bersama yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan sosial
INDIKATOR
INDIKATOR
material dan energi, air dan udara, tumbuhan dan hewan, habitat dan permukiman, bentuk tata bangunan dan mobilitas, kesejahteraan, emisi dan limbah.
produksi dan sumberdaya, pertukaran dan transfer, akuntansi dan regulasi, konsumsi, tenaga kerja, teknologi dan infrastruktur, kekayaan dan distribusi.
Politics
Culture
keterlibatan masyarakat dan negosiasi yang didukung oleh kerangka hukum untuk keadilan bersama. INDIKATOR organisasi dan pemerintahan, hukum dan keadilan, komunikasi dan kritik, representasi dan negosiasi, keamanan dan kesepakatan, dialog dan rekonsiliasi, etika dan akuntabilitas
pemerataan akses, dan secara aktif mempromosikan budaya yang dinamis dan menangani persimpangan budaya. INDIKATOR identitas dan keterlibatan, kreativitas dan rekreasi, memori dan proyeksi, keyakinan dan ide, generasi dan gender, pembelajaran, kesejahteraan dan kesehatan
4
Pengendalian Pemanfaatan Ruang Zoning regulation, penataan ruang, zoning code & block, zoning text
Pengendalian pemanfaatan ruang merupakan upaya untuk mewujudkan suatu ketertiban tata ruang. Pemanfaatan ruang didasarkan pada kepastian hukum berupa peraturan zoning (regulatory system) dan pemanfaatan ruang yang proses pengambilan keputusannya didasarkan pada pertimbangan lembaga perencanaan yang berwenang untuk masing-masing proposal pembangunan yang diajukan (discretionary system).
Pengendalian pemanfaatan ruang dan zonasi merupakan salah satu strategi untuk mencapai sustainable karena dengan hal tersebut lahan dapat dialokasikan dengan baik.
4 bagian manajemen spasial kota Perencanaan
Pengorganisasian
Pelaksanaan
Pengendalian
Yunus (2005) dalam Wahyuningtyas & Utami (2015)
Teknik Zonasi
Ruwaidah (2016)
Mengapa
peraturan zonasi perlu ditetapkan
Menjamin pembangunan agar mencapai standar minimum lokal, pembangunan baru tidak akan mengganggu pengguna ruang yang ada sebelumnya, pemeliharaan nilai dari aset properti, pemeliharaan lingkungan, dan penetapan nilai kualitas, serta untuk penyediaan aturan yang seragam di setiap zonasi. Zulkaidi dan Natalivan (2008) dalam Kautsary & Shafira (2019)
5
Ketentuan umum zonasi, ketentuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), ketentuan insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi merupakan arahan pengendalian pemanfaatan ruang. PP RI No. 21 tahun 2021
Unity Square in Kaunas Sumber: Baunetzwissen.de
Water Square, in Rotterdam, The Netherlands by De Urbanisten Sumber: The Architectural Review
Kegiatan pengaturan perencanaan dan pemanfaatan ruang dapat terwujud apabila terdapat sistem manajemen pengendalian. Dalam sistem pengendalian tata kota dapat dilakukan melalui investasi prasarana umum dan peraturan perundangan pemanfaatan ruang.
Peraturan Zonasi terdiri dari:
Zoning Map Sumber: Sibima PU
blok peruntukan (zona) ketentuan aturan tiap blok peruntukan peta tata guna lahan dan lokasi tiap fungsi lahan dan kawasan
Prinsip dasar penerapan zoning adalah sebagai berikut : Wilayah kota dibagi menjadi beberapa kawasan (zona) Setiap zona diatur penggunaannya, intensitas atau kepadatannya, serta massa bangunannya Penggunaan lahan paling sedikit dibagi menjadi empat kategori, yaitu perumahan, industri, komersial, dan pertanian. Prinsip penentuan kegiatan dapat dengan menetapkan kegiatan yang diperbolehkan atau kegiatan yang dilarang.
Aturan Dasar
Pengaturan pada setiap zonanya, mulai dari definisi zona, kualitas minimum zona, ketentuan pemanfaatan ruang, intensitas, tata bangunan, prasarana minimal, ketentuan khusus, dan standar teknis lainnya.
Teknik Pengaturan Zonasi
mengakomodasi dinamika diluar aturan dasar untuk menghindari konflik; pengaturan yang lebih teknis dan flexibel Zoning Text Sumber: Sibima PU
6
Sekilas Tentang
Kota Rotterdam
Rotterdam merupakan salah satu kota terbesar kedua di Belanda setelah Amsterdam. Kota Rotterdam dilalui langsung dan sekaligus oleh tiga sungai besar, yaitu Sungai Rhine, Sungai Meuse, dan Sungai Scheldt. Kota dengan jumlah penduduk sekitar 600.000 ini terbagi menjadi empat zona penting yaitu pusat kota, distrik kota, pedesaan/wilayah pinggir dan pelabuhan.
Bentuk Perkembangan Kota bentuk kota: memanjang horizontal struktur kota: satu pusat dengan lebih dari 4 sub pusat pola perkembangan: cenderung memusat di tengah kota jaringan jalan: kombinasi bintang - grid - linear mengikuti sungai penggunaan lahan: mixed use, hunian, kantor, transportasi intensitas: tertinggi di pusat kota
Pembagian District Secara umum, District Rotterdam terbagi menjadi 15 yaitu Centrum, Noord, elfsehaven, Kralingencrooswijk, Feijennoord, Charlios Ijsselmonde, Pernis, Overschie, Prins Alexander, Hillegersberg Schiebroek, Hoogvliet, Rozenburg, Hoek Van Holland, Industri Pelabuhan/Non Residential
Daerah lingkungan/Neighborhood: Prins Alexander, De Esch, Hillegersberg, Schicbrock, 16Hoven, Overschie, Spaanse Polder, Pernis, Heijplaat, Vreewijk, Lisselmonde, Pendrecht, Zuidwijk, Hoogvliet, Hoek van Holland, Rozenburg Distrik kota: Distrik Noord, Kleiwegkwartier, Kranglingen-Crooswijk, Oude Westen, Delfshaven, Merwe 4, Charlois, Fetenoord Pusat Kota: Rotterdam Central District, Lijnbaankwartier En Coolsingel, Laurenskwartier, Kop Van Zuid, Scheepvaartkwartier, Hoboken /EMC, Cool
7
Peta Kota Rotterdam Sumber: Gementee Rotterdam
WHY CHOOSE ROTTERDAM? Kota Rotterdam memiliki penataan tata ruang yang bisa menjadi best practice bagi Indonesia. Kota Rotterdam sudah memiliki pengendalian pemanfaatan ruang dan teknik zonasi yang konsisten sejak dahulu, di mana lahan terbangun khususnya perumahan, pusat sejarah, perkantoran, dan lainnya berada di pusat kota dan tidak dianjurkan berada di sekitar zona industri pelabuhan. Aktivitas utama berupa zona industri pelabulan yang menjadi penyokong perekonomian Kota Rotterdam itu sendiri tidak menghalangi pemerintah untuk tetap mewujudkan kota yang bersih dan asri melalui penataan ruang.
Visi tahun 2030: Kota Rotterdam berusaha membangun kota pelabuhan terpenting di Eropa dengan hunian yang inovatif
Memiliki pelabuhan terbesar di Eropa dan tersibuk di dunia selama 42 tahun, yaitu pada tahun 1962 - 2004.
03
OUR LOCATION Pelabuhan Rotterdam Sumber: Offshore Energy
8
Urban Population
IN ROTTERDAM
Rotterdam merupakan salah satu daerah dengan berkepadatan tinggi di Belanda
Netherlands Population Density 2020
Grafik Proyeksi Penduduk Kota Rotterdam
Sumber: citypopulation.de
Sumber: Gementee Rotterdam, 2016
Populasi penduduk di Kota Rotterdam diproyeksikan akan terus meningkat, di mana pada tahun 2030 akan mencapai 676.000 jiwa. Pemerintah Rotterdam telah mempersiapkan kotanya untuk mewadahi tempat tinggal dan aktivitas penduduk maupun pendatang melalui pemanfaatan tata ruang dan zonasi yang baik.
9
Sama halnya dengan prakiraan kondisi peningkatan populasi di Indonesia yang cukup signifikan, Kota Rotterdam dapat menjadi best practice bagi Indonesia terkait evaluasi yang bisa diambil untuk permasalahan tata ruang di Indonesia.
Pelabuhan Lama Rotterdam Sumber: Wikimedia Commons
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DI ROTTERDAM
Pengembangan Hunian Pemerintah Rotterdam melaksanakan program penetapan tugas pembangunan 56.000 rumah (periode 2005-2020) dan 2.400 rumah di lingkungan pemukiman pedesaan dan pedesaan di luar Rotterdam untuk memenuhi kebutuhan perumahan di wilayah perkotaan.
Kebijakan Luas Lahan Hunian Rotterdam Hunian di Pusat Kota: 50 m2 dan tidak lebih kecil dari 40m Hunian Distrik Kota: 60 m2 dan tidak lebih kecil dari 50m2 Pedesaan/pinggiran: 70 m2 dan tidak lebih kecil dari 60m2
Pengembangan Lingkungan Rotterdam kota dengan konstruksi bangunan yang inklusif alam
Meningkatkan kualitas ruang publik di tempat-tempat yang menentukan citra Meningkatkan koneksi jaringan bersepeda dan jalan kaki dalam kota Meningkatkan kualitas ruang publik secara keseluruhan Menggunakan tugas air untuk lingkungan perumahan yang diinginkan
10
Kebijakan Parkir dan Mobilitas
Parkir
Semakin dekat dengan stasiun dan ruang aktivitas, semakin banyak dan besar ruang parkir serta menyediakan parkir sepeda, skuter dll. yang memenuhi persyaratan kualitas Kendaraan bahan bakar listrik difasilitasi infrastruktur pengisian daya dan parkir dengan melalui persyaratan EV-ready
Kondisi Parkir di Rotterdam Sumber: Eltis
Mobilitas
Pengembangan teknologi kendaraan bersih, fasilitas Mobility as a Service (MaaS), manajemen lalu lintas dinamis, konsep logistik baru seperti transferium kontainer dan transportasi kolektif, serta menggunakan lokasi unik di sungai untuk lebih mengembangkan transportasi umum di atas air.
Pengembangan Pelabuhan Penempatan bersama: industri yang memanfaatkan kedekatan satu sama lain Perluasan infrastruktur untuk transportasi dan penyimpanan panas, Co, dan bahan kimia
Taman bisnis dan taman distribusi di area pelabuhan Mengurangi separuh pada tahun 2025
emisi
CO
Mengembangkan pembangkit listrik baru yang lebih bersih
11
Maasvlakte 2 Sumber: Port of Rotterdam
Mengembangkan kawasan pelabuhan baru Maasvlakte 2 Pelarangan polusi industri pelabuhan
suara
oleh
PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN ZONASI
DI ROTTERDAM Sistem Perencanaan Belanda
/Sejarah Singkat/
Pemerintah Rotterdam menggunakan sistem kebijakan Active Land Policy & Passive Land Policy. Setelah Perang Dunia II , Belanda mengalami kerusakan berat sehingga Pemerintah/sektor publik aktif melakukan pembangunan kembali. Pada 2008 terjadi krisis ekonomi sehingga sektor publik bangkrut dan pengembangan lahan mulai aktif dilakukan oleh pihak swasta. Dan sekarang, perekonomian sudah stabil dan pengembangan lahan mulai dikuasai oleh sektor publik lagi.
Active Land Policy
PD 2
Passive Land Policy
2008
Mulai Kembali Active Land Policy Sekarang
Krisis Ekonomi
3
Produk Perencanaan di Belanda 1
Dokumen Visi Pembangunan
2 Peta Zonasi 3
Regulasi Guna Lahan
Sistem Sistem Pemerintahan Pemerintahan Perencanaan kota di Belanda sangat dipengaruhi oleh suara penduduknya karena sistem pemerintahan yang Monarki Konstitusional.
Sistem Sistem Evaluasi Evaluasi
Evaluasi dilakukan setiap 10 tahun sekali masyarakat dapat menyampaikan pilihannya atau suaranya terkait kebijakan yang sudah berlangsung.
12
Bagaimana
Peraturan Zonasi didi Rotterdam Rotterdam
Peraturan zonasi di Rotterdam (Belanda) dibentuk dan ditetapkan oleh Dewan Kota. Aturan yang dimuat dalam peraturan zonasi pada umumnya berupa KDB, KLB, aktivitas yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, dan sebagainya. Dan yang cukup unik adalah memuatan aturan tentang Parkir, Unit Pengisian Daya Kendanaan Listrik , Gudang Sepeda, Sampah dan Limbah.
Contoh Penerapan
Rotterdam Central District
Peta District Kota Rotterdam Secara Garis Besar Sumber : expatinfoholland.nl Zoning Map Rotterdam Central District Sumber : Gemeente Rotterdam, 2021
Bangunan setinggi 30 meter harus memenuhi syarat tertentu Maksimum 320 rumah diperbolehkan, harus memiliki luas Usable minimal 40 m2, maksimal 20% rumah dapat memiliki luas yang dapat digunakan kurang dari 50 m2
13
Di sisi rel kereta api, tidak boleh ada rumah dari permukaan tanah hingga ketinggian 30 meter Fasilitas lapangan olahraga, seperti ruang ganti, ruang perlengkapan, berukuran 10 kali 10 meter dan tinggi maksimal 4 meter Bangunan komersial bangunan luas permukaan maksimum 1000 m2 dan tinggi maksimum 10 meter. Garasi parkir di 'Ice Skating Rink' tidak boleh terdiri lebih dari 4 tingkat parkir dan tidak boleh lebih tinggi dari indikasi 'ketinggian bangunan maksimum' Garasi parkir di 'Central Post' tidak boleh melebihi 2 tingkat parkir, dst.
Contoh Penerapan
Oude Western Tanah dalam sebuah kavling boleh dibangun seluruhnya Tinggi konstruksi dianjurkan memiliki dimensi yang relevan (untuk hunian/rumah tidak boleh >7 meter di atas talang) Tindakan renovasi harus memiliki izin pembangunan Peraturan kegiatan, jenis usaha diberikan jarak dengan memperhatikan aspek gangguan lingkunga (bau, debu, kebisingan, dll) Ruang bawah tanah tidak boleh lebih tinggi 2 meter di atas permukaan tanah Underpass lebar dan tingginya tidak boleh kurang dari 2,5 meter, jika untuk lalu lintas mobil panjangnya tidak boleh kurang dari 3 meter, lebar 5 meter dan tingginya tidak kurang dari 4,2 meter Jendela atap pada atap dipasang miring di tempat umum lebarnya tidak boleh lebih dari 2/3 dari permukaan atap Zoning Map Oude Western Sumber : Gemeente Rotterdam, 2021
Publikasi
Peraturan zonasi dan kebijakan pembangunan Belanda dipublikasi secara online dan gratis untuk umum di Website Pemerintah Kota.
Planviewer
Check Out the website! https://www.rotterdam.nl/ https://www.ruimtelijkeplannen.nl/ https://www.planviewer.nl/bestem mingsplannen/Rotterdam
Lembaga di yang membantu pemerintah dalam melakukan zonasi yaitu membuka platform dan jasa yang memberikan informasi terkait pembangunan bagi pelanggan, baik penduduk perorangan maupun pengembang yang tentunya sesuai dengan zoning regulation yang telah ditetapkan pemerintah.
14
04
Analisis
PERBANDINGAN
Pengendalian dan pemanfaatan ruang di Indonesia masih menimbulkan berbagai permasalahan.
Dalam analisis ini akan fokus membahas perbandingan pengendalian pemanfaatan ruang dan zoning antara Rotterdam dengan Indonesia sehingga dapat menjadi pembelajaran.
Pemanfaatan tata ruang harus direncanakan dengan matang sehingga penyelenggaraan penataan tata ruang dapat mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan dan untuk mengakomodasi dinamika perkembangan pembangunan yang tumbuh pesat. Budiman, 2020
1 Sistem Perencanaan Tata Ruang BELANDA sistem pemerintahan Monarki Konstitusional
Dokumen Perencanaan Visi Pembangunan Peta Zonasi Landuse Regulation
Badan Pembentuk
Kebijakan perencanaan tata ruang National Spatial Planning Agency, The Ministry of Housing, Spatial Planning and the Environment (Ministerie van Volkshuisvesting, Ruimtelijke Ordening en Milieu atau VROM).
15
Publikasi (https://www.ruimtelijkeplannen.nl/)
Kebijakan terkait zonasi di Rotterdam dapat diakses secara umum melalui website resmi pemerintah Kota Rotterdam.
Apa Perbedaanya
INDONESIA sistem pemerintahan Republik
Kebijakan UU No 26 Tahun 2007
tentang penataan ruang
Rencana Tata Ruang (RTR) Secara umum terbagi menjadi beberapa bentuk peraturan zonasi, yaitu : 1. RTRW Nasional, berisi indikasi arahan peraturan zonasi 2. RTRW Provinsi, berisi ketentuan umum peraturan zonasi 3. RTRW Kabupaten/Kota, berisi ketentuan umum peraturan zonasi skala kabupaten/kota 4. RDTR (Rencana Detail Tata Ruang), berisi peraturan zonasi yang lebih detail
2 Tahapan Penataan Ruang BELANDA Pemerintah Kota dan Provinsi diberi kewenangan untuk menyusun Rencana Zonasi. Dalam pelaksanaannya, keterlibatan masyarakat diberikan dalam porsi yang besar.
Dalam menerapkan strategi ini pemerintah ingin memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada dewan kota, lembaga masyarakat dan masyarakat itu sendiri (Budiman, 2020).
Berdasarkan website resmi peraturan zonasi Kota Rotterdam, proses rencana zonasi dilakukan secara:
16
Pada awal rencana zonasi baru, eksekutif kota akan menunjukkan wilayah yang akan dibuat rencana baru.
Setelah dewan kota menyetujui memorandum inisiasi untuk rencana zonasi, diumumkan di internet.
Rencana zonasi menentukan apa yang dapat dilakukan dengan area di kotamadya ini menyatakan, misalnya, di mana toko, katering, dan perusahaan mungkin berada dan seberapa besar bangunannya.
Dewan kota harus mempertimbangkan berbagai kepentingan. Menanggapi dewan kota, eksekutif kota mengusulkan apakah ide dan pandangan ini akan diadopsi atau tidak. Dewan kota memutuskan apakah pandangan diterima dan apakah rancangan rencana zonasi diadopsi, jika perlu.
Penyusunan rencana konsep, melakukan berbagai studi dan melakukan konsultasi.
Waktu Pengumuman Keputusan : 2 minggu
Tahapan penataan ruang
INDONESIA PERMEN Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2021
1
3
Persiapan penyusunan kerangka acuan kerja penetapan metodologi yang digunakan dan penetapan wilayah perencanaan RDTR Pengolahan data dan analisis struktur internal bagian wilayah perencanaan sistem penggunaan lahan, sumber daya alam dan fisik atau lingkungan bagian wilayah perencanaan, kependudukan, ekonomi, sosial budaya, kelembagaan dan sebagainya
17
Perencanaan tata ruang dibuat secara berjenjang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Peraturan zonasi tersebut merupakan dokumen turunan dari RDTR.
Pengumpulan data dan informasi, data wilayah administrasi, kependudukan, bidang pertanahan, kebencanaan peta dasar dan peta tematik yang dibutuhkan Perumusan konsep alternatif konsep rencana, pemilihan konsep rencana dan perumusan rencana terpilih menjadi muatan RDTR Kabupaten/Kota
Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang RDTR Kabupaten/Kota
2
4
5
3 Muatan Peraturan Zonasi
tingkat kedetilan informasi muatan peraturan
Belanda
Indonesia
Vuistregels Stadswijken atau Aturan Praktis Bangunan Kota Rotterdam, mengatur hingga ke aturan fasad atau arsitektur bangunan (dengan disediakan konsultasi untuk aset pribadi), yang mengatur perwajahan bangunan sesuai peruntukannya di kota tersebut.
Peraturan Zonasi mengatur yang bersifat lebih makro lebih mengatur mulai dari struktur dan pola ruang kota, namun belum mengatur hingga sedetail arsitektur bangunan.
4 Mekanisme Perizinan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Belanda
Indonesia Surat Izin
untuk mengubah/renovasi menebang pohon dalam tertentu.
rumah, lingkup
Daftar setebal 15 halaman yang menyebutkan semua persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan IMB.
Persyaratan: maksud penggunaan ruang warna yang digunakan kekokohan gedung yang direncanakan fasilitas anti-kebakaran tindakan - tindakan yang diambil dalam rangka untuk mencegah adanya tikus dan binatang perusak lainnya, dan sebagainya
Berkas Persyaratan: foto kopi identitas pemilik foto kopi SPPT dan bukti pembayaran pajak bumi dan bangunan tahun berjalan foto kopi surat kepemilikan tanah surat kuasa (bila dikuasakan) surat pernyataan kepemilikan tanah Mengurus IMB bisa dilakukan dengan datang langsung. Kemudian petugas akan datang ke rumah dan mengukur dan membuat gambar denah rumah, setelah gambar jadi maka dapat dijadikan blueprint untuk IMB.
18
05
Adopsi
IMPLEMENTASI
Dari analisis perbandingan, didapat beberapa pembelajaran yang dapat dicontoh dan diterapkan di Indonesia, dari sisi konsep pembangunan kotanya hingga bentuk evaluasi kebijakannya.
Adaptasi Konsep Pembangunan Waterfront City
Rotterdam dengan konsep waterfront city dapat menjadi contoh desain bagi kotakota di Indonesia untuk mengembangkan potensi kawasan disekitar perairan.
Scheepvaartkwartier District THE VEERHAVEN AND THE SCHEEPVAARTKWARTIER IN THE NIEUWE WERK DISTRICT DESIGN Sumber : aerostockphoto.com, 2017
Dak Park/Taman Atap Green City
Land Use: Commercial Area, Taman, Sea dyke Length: 1.200 meter Height: 9 meter Bangunan Dak Park di Rotterdam menjadi contoh baik bagi kota-kota di Indonesia yang padat. Dengan konsep taman atap, kebutuhan ruang terbuka hijau dapat diatasi dalam tantangan keterbatasan lahan.
19
Dak Park Rotterdam Sumber: Ifany Atmarinatha, 2022
Witte Huis Rotterdam Sumber : Dreamstime
Markthal/Market Hall Rotterdam Sumber :INHABITAT, 2014
Adaptasi Zoning Regulation
Mix-Use Building and Activities Gambar Waterfornt city Rotterdam Sumber : Darrell GodlimanFollow, 2017
Mix-use building and activities dapat menjadi pembelajaran muatan aturan zonasi untuk Indonesia. Dengan ini, kebutuhan akan ruang aktivitas dapat terakomodasi tanpa memakan banyak lahan.
Pengimplementasiannya memerlukan penyesuaian karakteristik negara SOSIAL-BUDAYA EKONOMI-POLITIK Beberapa kota di Indonesia sudah melakukan model ini, contohnya Kota Semarang : Kawasan Kota Lama Semarang : kawasan heritage dengan fungsional perdagangan dan jasa Gedung Parkir JL. Pemuda : campuran fungsi parkir dan fasilitas kesehatan.
Witte Huis Situs Warisan Nasional di Rotterdam Land Use : Kantor dan restoran
Market Hall Land Use : perumahan, perkantoran, pasar Height : 40m
Salah satu Bangunan di Kawasan Kota Lama Semarang Sumber : Seputar Semarang
20
Adaptasi Bentuk Evaluasi Participation on Evaluation Partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Rotterdam menjadi contoh baik bagi Indonesia. Publikasi dan sosialisasi peraturan/kebijakan yang dilakukan oleh Dewan Kota dan ruang masyarakat dalam evaluasi kebijakan dapat diimplementasikan di Indonesia sehingga meminimkan terjadinya kesalahpahaman masyarakat dan pembangunan kota sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat
Bagaimana bentuk
TANTANGAN DAN PELUANG
dalam implementasi
Peluang Penerapan Kebijakan di Indonesia
1 Penerapan
kebijakan zonasi menggunakan koordinasi secara vertikal dan horizonal Penerapan regulasi zonasi di Belanda dilakukan secara multisektor dari tingkat daerah hingga pusat, sehingga telah mengakomodasi kebutuhan dari setiap aktor yang terlibat.
21
2 Peraturan
berkekuatan sehingga jarang penyimpangan
zonasi hukum terjadi
Peraturan zonasi yang berkekuatan hukum ditujukan agar mengatasi penyimpangan zona-zona lahan yang telah direncanakan sesuai dengan peraturan awal.
3
Perincian peraturan zonasi yang tinggi Rincian dalam peraturan zonasi hingga ke fasad bangunan dalam setiap blok membuktikan kedetailan rencana yang telah disusun dengan matang.
4
Peran masyarakat yang tinggi Masyarakat dapat berperan dalam kegiatan pembuatan peraturan zonasi serta kegiatan monitoring secara optimal melalui daring maupun langsung kepada pemerintah.
Tantangan Penerapan Kebijakan di Indonesia
1 Biaya
penerapan sistem active land policy memakan biaya yang tinggi Skema Pemerintah menguasai lahan agar peraturan zonasi dan sebagainya mudah dilakukan tentunya memakan dana anggaran yang tinggi.
3 Pembuatan
2 Kurangnya
kreativitas pengguna
lahan Kreativitas di sini artinya para pengguna lahan kurang mempunyai hak untuk memodifikasi bangunan (fasad, warna, metode konstruksi, dsb) mereka karena telah diatur dalam peraturan zonasi rinci yang berkekuatan hukum.
rencana zonasi yang lebih
rumit
Rencana zonasi yang diterapkan memuat berbagai rincian sehingga pembuatan rencana menjadi lebih rumit dan melibatkan berbagai kepentingan.
22
PENUTUP Dari pembahasan pengendalian pemanfaatan ruang dan teknik zonasi di Rotterdam dapat diperoleh beberapa perbedaan dengan kota-kota di Indonesia serta menjadi pembelajaran bagi Indonesia. Dengan adanya pengendalian pemanfaatan ruang dan teknik zonasi yang baik, maka dapat dipastikan bahwa rencana tata ruang tercapai, terutama pada pembangunan kota dan wilayah diharapkan perencanaan ditujukan untuk membangun kota yang berkelanjutan sehingga tujuan akhir menjadi nyata melalui pengendalian pemanfaatan ruang dan teknik zonasi.
Check Out
OUR PRODUCTS !
Video KKL Kelompok B6
23
Output Kelompok B6
Daftar Pustaka Bibri, S. E., & Krogstie, J. (2017). Smart sustainable cities of the future: An extensive interdisciplinary literature review. Sustainable Cities and Society, 31, 183-212. Borges, L. A., dkk. (2017). What makes a sustainable city? Nordic Innovation Budiman, H. (2020). Perbandingan Kebijakan Tata Ruang Antara Indonesia dengan Belanda, Denmark, dan Selandia Baru. Jurnal Ius Constituendum, 5(2), 286-302. Djunaedi, A., dkk. (2010). Zoning Regulation as Land Use Control Instrument: Lesson Learned from United States of America and Singapore. Forum Teknik Vol. 33, No. 3, September 2010 Kautsary, J., & Shafira, S. (2019). Kualitas instrumen pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan kelengkapan materi ketentuan umum peraturan zonasi Rencana Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Kendal. Jurnal Planologi, 16(1), 1-15. Ma’arif, Samsul. (2022). Peraturan Zonasi. Materi Perkuliahan Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro Magee, L., & Scerri, A. (2020). Principles for Better Cities. 1–10. Retrieved from https://www.ecocity2017.com/about/principles-for-better-cities/ Portal Nasional Rencana Tata Ruang Belanda. https://www.ruimtelijkeplannen.nl/ Gemeente Rotterdam. (2016). Rotterdam Kaart van de Stad : Verkenning ontwikkelkansen lange termijn Gemeente Rotterdam. (2007). Stads Visie Rotterdam : Ruimtelijke Ontwikkelingsstrategie 2030 Gemeente Rotterdam. (2021). Vuistregels bouwen in de Binnenstad van Rotterdam | update 2021 Gemeente Rotterdam. (2021). Vuistregels bouwen in de Stadswijken van Rotterdam | update 2021 Gemeente Rotterdam. (2021). Vuistregels bouwen in de Uitbreidingswijken en kleine kernen van Rotterdam | update 2021 Ruwaidah, E. (2016). KAJIAN RDTR KOTA MATARAM TERHADAP PERATURAN ZONASI DI KOTA MATARAM. JURNAL SANGKAREANG MATARAM, 2(4), 30-36. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Samsura, D.A.A. (2022). The Role of Technology and Design in The Development of Sustainable City Planning: Sekilas Tentang Perencanaan Ruang di Belanda. Webinar Kuliah Kerja Lapangan 2022 Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro Wahyuningtyas, A., & Utami, W. (2015). Pengaturan Zoning Sebagai Pengendali Pemanfaatan Ruang (Studi Kasus Kawasan Preservasi Budaya Kotagede ). Bhumi: Jurnal Agraria Dan Pertanahan, 1(1), 84–98. Website Planviewer. https://www.planviewer.nl/bestemmingsplannen/Rotterdam Website Resmi ATR BPN : RDTR Interaktif. https://gistaru.atrbpn.go.id/rdtrinteraktif/ Website Rencana Zonasi Rotterdam. https://www.rotterdam.nl/wonenleven/bestemmingsplannen/ Website Resmi Pemerintah Kota Rotterdam. https://www.rotterdam.nl/
24
Mata Kuliah Kuliah Kerja Lapangan
ROTTERDAM CITY
Buku Digital
20 22