![](https://assets.isu.pub/document-structure/220527020837-8a6bbad387f8da0f510cf45052fb074e/v1/e9214b39aaba2fbdc516e495c3d9bc55.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
2 minute read
Amsterdam City
1) Infrastructure (level infrastruktur TIK untuk menjangkau masyarakat kota, ditunjukkan melalui indikator akses internet kabel dan mobile), 2) Infrastructure Broadband Quality (level infrastruktur TIK yang diterapkan, ditunjukkan kecepatan, bandwidth, dan kinerja seluler), 3) Affordability (kemampuan penduduk mengakses teknologi pintar, diukur melalui tarif jaringan seluler), 4) ICT Usage (penggunaan infrastruktur TIK, termasuk produksi konten dan informasi, serta variasi perangkat keras yang digunakan), 5) ICT Capabilities (kemampuan penduduk menggunakan teknologi, dilihat dari pendidikan formal dan informal serta kuantitas industri pada bidang TIK), 6) Service Integration (integrasi layanan cerdas, dilihat dari adanya integrasi penyimpanan awan), dan 7) Information Security (keamanan aplikasi yang digunakan masyarakat).
Beberapa indikator tersebut dapat digunakan oleh kota-kota dunia yang ingin menerapkan kota cerdas berkelanjutan, demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Advertisement
Lokasi Studi KKL Amsterdam City, Netherlands
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220527020837-8a6bbad387f8da0f510cf45052fb074e/v1/1e1096da65b2c543405023ec692e0770.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Kota Amsterdam Sumber: F. Savini et al., 2016 Kota Amsterdam merupakan salah satu kota terpadat di Belanda dengan penduduk 1.17 juta jiwa pada tahun 2022, dengan luas wilayah adalah 219 km2. Sebagai Ibukota Belanda, Amsterdam terletak di Provinsi Holland Utara yang terletak di bagian barat Belanda. Berikut adalah peta konstelasi Kota Amsterdam terhadap Belanda.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220527020837-8a6bbad387f8da0f510cf45052fb074e/v1/4c95754a5c069ed10fe9fe1decaac7dd.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220527020837-8a6bbad387f8da0f510cf45052fb074e/v1/730771ab9aebb8482310983e04ac0e5a.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Kota Amsterdam dikenal sebagai “Venice of the North” karena keberadaan kanal-kanal yang bahkan sudah diakui oleh UNESCO sebagai World Heritage Site. Bentuk kanal-kanal tersebut cukup unik, karena dipengaruhi oleh bentuk kota yang menyerupai bulan sabit.
Kota Amsterdam dikenal sebagai salah satu kota yang “sustainable” di dunia, atas upayanya untuk menjadi berkelanjutan dengan mengurangi efek negatif perubahan iklim. Upaya-upaya mewujudkan “sustainability” tersebut dikemas dalam konsep “Smart City” , dengan melibatkan penggunaan teknologi pada setiap bidang kehidupan, seperti ekonomi, tata kelola, mobilitas, lingkungan, branding, kehidupan, dan sosial. Konsep kota cerdas Amsterdam sudah diterapkan sejak 2009. Inisiasi konsep tersebut hadir melalui kolaborasi berbagai pemangku kepentingan di kota dan juga masyarakat dalam menciptakan basis data dan informasi yang besar demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Visi Kota Amsterdam untuk tahun 2050 adalah “Menjadi Kota Metropolitan yang Manusiawi”. Visi tersebut menggambarkan pembangunan berdasarkan 5 fokus strategis: a. pembangunan polisentris; b. pertumbuhan dalam batas; c. mobilitas yang berkelanjutan dan sehat; d. penghijauan yang ketat; dan e. membuat kota bersama.
Dalam tujuan membuat kota bersama, Amsterdam ingin memastikan bahwa ada akses digital dan informasi yang merata selam perencanaan berlangsung, juga peran yang lebih besar dari penduduk kota dalam manajemen dan pengembangan.
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220527020837-8a6bbad387f8da0f510cf45052fb074e/v1/e9214b39aaba2fbdc516e495c3d9bc55.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/220527020837-8a6bbad387f8da0f510cf45052fb074e/v1/99c803ed43b973acd3b584d0f2c6501e.jpeg?width=720&quality=85%2C50)