2 minute read
Smart City Application
Review Literatur Sustainable Smart Cities and Society
Konsep smart city mengintegrasikan berbagai dimensi seperti smart living, smart economy, smart environment, smart people, smart governance, dan smart mobility melalui suatu teknologi (Cicea, dkk., 2019).
Advertisement
Smart city bukan sekadar proses yang menjadikan berbagai komponen menjadi “pintar”, namun juga proses integrasi antar komponen sebagai satu kesatuan sistem. Proses ini juga turut melibatkan informasi.
Review Literatur Technology Aspects of Smart City Application
A
da tiga faktor yang mempengaruhi terbentuknya smart city, yaitu: a. aspek teknologi (infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak), a. aspek manusia (kreativitas dan pendidikan), dan b. aspek kelembagaan (pemerintahan dan regulasi).
Pemanfaatan teknologi digital antara manusia dan mesin menghasilkan volume data yang sangat besar, disebut sebagai Big Data. Big Data Analytics (BDA) adalah keseluruhan proses dan alat yang untuk menemukan informasi yang tepat guna mendukung pengambilan keputusan. Banyak aplikasi yang digunakan untuk mengimplementasikan proses BDA di berbagai komponen smart city, seperti pada pengaturan transportasi, analisis kejahatan, perencanaan sektor energi, dan masih banyak lainnya. Maka dari itu, diperlukan infrastruktur teknologi informasi, baik perangkat keras maupun lunak yang dinamis sehingga mampu melakukan transformasi dan optimalisasi aset untuk memberikan layanan yang lebih bernilai dengan biaya yang lebih rendah.
Dalam penerapan smart city, setiap kota membutuhkan jaringan transmisi komunikasi elektronik dari penduduk. Tanpa adanya infrastruktur yang memadai, komunikasi sulit dilakukan. Dalam hal ini, dibutuhkan peran pemerintah dan kerjasama pihak swasta untuk memastikan pengadaan infrastruktur teknologi yang memadai. Penerapan aspek teknologi diperlukan untuk mendukung terwujudnya tujuan pembangunan kota dan masyarakat yang berkelanjutan. 7
Aspek teknologi termasuk dalam salah satu dimensi Smart City oleh Khan (2021).
TIK sebagai modal Kota Cerdas termasuk dalam dimensi Smart Technology pada Smart City. TIK mengalami revolusi yang hebat selama beberapa tahun terakhir. Revolusi TIK membuka peluang pemecahan masalah perkotaan dan tantangannya sehingga aktivitas penduduk lebih nyaman dan mudah (Khan et al., 2021). Dimensi Kota Cerdas bukan hanya dituntut menjadi cerdas, namun terintegrasi dalam sistem yang diciptakan melalui teknologi.
Teknologi Kota Cerdas juga dilihat dari sumber daya manusia unggul dan merupakan aset utama penggerak perekonomian kota. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi adalah dasar penting dalam mewujudkan kota cerdas, namun di sisi lain perlu diimbangi dengan manusia yang aktif berinovasi, mau belajar, dan paham dengan penggunaan teknologi yang ada. Dalam mewujudkan teknologi cerdas, terdapat upaya pengumpulan data-data penduduk.
Penggunaan data dan teknologi dalam smart cities (Halegoua, 2020) antara lain untuk:
a. Pemrosesan data dan respon real-time untuk efisiensi pemberian layanan dan infrastruktur, b. Pengawasan aktivitas perkotaan (data kuantitatif ), mengukur, dan memvisualisasi aktivitas tersebut, c. Pertumbuhan kota yang pintar dan berkelanjutan, d. Pengembangan ekonomi dan pertumbuhan pekerjaan pada ekonomi baru, dan e. Kesempatan ikut serta sipil dan pemerintahan partisipatif.
Aspek teknologi smart cities dapat meningkatkan kualitas hidup karena biaya dan energi yang dikeluarkan pemerintah lebih hemat untuk menyediakan layanan dan infrastruktur, layanan bagi masyarakat dan perusahaan lebih tersedia, sekaligus menjadi kesempatan menjadi ruang yang lebih demokratis melalui peningkatan partisipasi masyarakat. Dalam penerapan teknologi cerdas untuk mewujudkan kota yang cerdas pula, terdapat beberapa variabel dan indikator menurut Indrawati, dkk. (2017), antara lain:
Teknologi yang dapat diimplementasikan pada smart cities adalah berbentuk: ● open data and real-time data, ● intelligent systems and responsive environments, ● IoT and artificial Intelligence, ● dashboards and digital signage, dan ● autonomous vehicles and transit systems.