Flank - Kecewa

Page 1


F L A N K. EDISI 03|DESEMBER 2012|KECEWA

Flank adalah zine yang membahas tema-tema yang tidak kasatmata. Lahir untuk menampung buah pikiran empat orang dengan otak dan kepribadian berbeda. Lana Syahbani Maorachmansyah R.C. Hizhwati Shabrina Ilham Maulana Cover “Kecewa Impulsif� Maorachmansyah R.C. & Lana Syahbani



INTRO|

INTRO M

asih dengan nama yang sama, kami melahirkan edisi ketiga. Isu kecewa tidak ada sangkut-paut dengan akhir 2012. Saya pribadi percaya akan adanya momen, seperti peringatan hari kelahiran (ulang tahun), tahun baru, hari jadi, dan waktuwaktu lainnya yang layak diperingati. Tahun kelahiran Flank ini, juga waktu yang saya tandai dalam kehidupan. Konon kata-nya, hal yang paling diingat oleh manusia adalah yang paling me-nyenangkan dan mengecewakan/yang paling disukai dan dibenci.


| INTRO Kekecewaan biasanya datang dari hal-hal dan orang-orang di sekitar kita. Sialnya, mereka adalah golongan yang kita beri kepercayaan besar. Sekalipun kita hidup tanpa pengetahuan dari koran dan televisi yang bisa menyadarkan kebobrokan negara, sekalipun kita hidup ditemani kata-kata mutiara (quotes) yang mengajarkan hidup positif, sekalipun kita hidup sejahtera penuh kasih sayang dari keluarga dan teman, dan sekalipun kita bertindak hati-hati serta penuh rencana, ada... saja hal yang bikin kecewa. Berhubung saya mahasiswa Jurnalistik, salah satu hal yang menjadi sorotan saya adalah media massa. Satu jenis media massa yang paling banyak menimbulkan kekecewaan buat saya, media massa elektronik, televisi. Beberapa minggu yang lalu, orangtua saya pulang membawa televisi baru. Pada pandangan pertama, saya ikut girang. Pada pandangan kedua, saya kecewa. “Memangnya mau dipakai nonton apa?� Hanya beberapa tayangan yang rajin keluarga saya tonton di rumah, taya-ngan interior rumah, berita siang/sore, kartun, dan acara bincang-bincang (talk show). Selebihnya televisi menyala hanya untuk ‘meramaikan’ rumah. Kalau tidak berlangganan televisi kabel ya begini jadinya. Bingung mau menonton apa. Mentok-mentok nonton DVD. Lari ke

media online, majalah, dan koran. Kadang kecewa juga menonton berita tentang satu orang tokoh yang diulang-ulang, seringnya tak penting dan cuma pengalihan isu. Kasus yang baru-baru ini merebak dan mulai melempem adalah Aceng Fikri, yang dibahas pula dalam sebuah tulisan dalam zine ini. Padahal kasus sepele, tapi sampai dibuatkan acara bincang-bincang spesial, dibahas dari berbagai aspek, dan ditayangkan berulang-ulang dalam program berita. Di samping program siaran berita, program komedi yang ditayangkan di televisi terlalu banyak membawa unsur kekerasan lewat kata. Meskipun sudah ada komedi cerdas semacam Stand Up Comedy, OVJ dan Fesbukers masih memiliki ratting tinggi. Berhubung ini hanya tulisan pemanasan, saya tidak akan membahas soal televisi lebih jauh lagi. Kalau mau tau lebih lanjut bisa baca berbagai buku tentang jurnalistik televisi atau datangi dosen-dosen saya di Jatinangor, Sumedang. Kembali ke Flank, dalam edisi ini ada obrolan soal negri tirai bambu dan curhat soal kecewa dalam hubungan asmara. Semoga kehadiran edisi ketiga ini tidak membangkitkan kekecewaan yang telah berlalu. Semoga tidak mengecewakan dan selamat membaca! Lana Syahbani


SISI|

Aceng Bukan Fikri Kata : Ilham Maulana

Note: It’s not porn story that like you search on google before sleeping. Shenanigans contenst. If you’re under 21, please get outta fucking here.

A

ceng. Jangan kau berpikir kotor dulu. Itu nama orang. Bukan kata kerja. Apa hubungannya Aceng dengan kecewa? O, sangat banyak! Bisakah kau sebutkan organisme mana saja yang kecewa dengan orang yang satu ini? Banyak, bahkan sangat ba-nyak. Tapi untung saja ada Andi Malarangeng. Jadi berita tentang Aceng di TV menjadi sedikit memudar. Tapi Aceng telah membuat kekecewaan dari berbagai

pihak. Aceng pun kecewa dengan istri barunya. Malah katanya dia melakukannya seperti sudah biasa. Apakah mantan istrinya sudah tak perawan lagi? Tentu di umur yang masih sangat belia istrinya tersebut juga kecewa. Sudah tak perawan lagi ketika bercumbu bersama sang Bupati. Jadi siapa yang pertama kali menjebol Fany? Beruntung juga lelaki itu, tapi belum tentu beruntung di akhirat. Atau Fany sudah tak perawan lagi karena kecelakaan ketika


| SISI Aceng punya istri banyak katanya? Apakah sebanyak fans Persib? Atau cuma sebanyak hitungan jari kupukupu. Bukan kupu-kupu malam, tapi kupu-kupu pagi karena morning person lebih sukses jika dibandingkan dengan night person. Tapi bukan berarti bisa mangkal seenaknya di pagi hari ketika orang pergi ke sekolah dan kantor juga. Merekalah yang tahu. Aku bukan penghulu. Aku cuma mahasiswa ekonomi. Aku tak tahu data statistik siapa saja yang kimpoi di kabupaten Garut walaupun skripsiku banyak menggunakan data statistik dan data sekunder di suatu wilayah kabupaten. Tapi yang jelas seluruh istri Aceng kecewa dengan sikap Aceng yang sudah tak mampu lagi ngaceng. Aceng-ngaceng. Ngaceng- Aceng. Bagaimana mau ngaceng dengan permaisuri sebanyak itu. Bisa-bisa kopong lutut Aceng. Namun yang membuatku semakin sekali ingin membuat tulisan ini adalah istri muda Aceng. Fany yang lahir di bulan September. Fany Octora. Aceng bak selebriti di televisi. Tapi tunggu dulu. Aku benci sekali televisi. Tak cukup rubrik ini membuat tulisan bagaimana bencinya aku terhadap televisi. Tapi, kau boleh cari lagu Naif yang berjudul televisi. Liriknya bagus. Aceng yang berkarir di bidang politik, tersandung kasus, bak aktor tanpa talent dan tak bisa bernyanyi

mendadak terkenal karena sebuah perceraian. Aceng mengaku bahwa istrinya melakukannya seperti sudah biasa. Tak ada gregetnya. Tak ada sesuatu yang menggigit di malam tersebut. Aceng kecewa. Kecewa berat. Walaupun tak ada resepsi pernikahan yang membuat pernikahan ini menjadi greget. Tapi yang jelas waktu sudah terbuang. Pekerjaan dilupakan. Tak peduli rakyat Garut kemiskinan. Yang penting Aceng bisa cari istri baru. Aceng bosan dengan istri tua. Sudah tak asik lagi. Sudah turun. Sudah lemah kelihaiannya. Keriput. Tak kencang lagi. Kegregetannya sudah hilang seiring waktu yang semakin memudar. Tapi Fany tebujuk iming-iming duit dari Aceng. Yang penting Fanny dapat gono-gini. Tak apa-apa Fany nikah dengan Aceng untuk sementara dan dijadikan yang ke-8. Tak apa-apa Fany diceraikan. Akhirnya Aceng yang pada awalnya sangat senang dapat perawan tamat SMA. Tapi tunggu dulu, aku tak tahu Fany tamatan apa. Tapi kalau seandainya Fany tak lulus UN SMA, Fany pasti juga kecewa. Orang tua yang juga mertua Aceng kecewa juga pastinya. Tapi Aceng pasti tak malu juga jika seandainya bisa tidur dengan wanita tamat SMP. Yang penting Aceng bisa kawin lagi. Mau kawin siri asalkan punya produk Apple, Siri.


SISI|

Tak juga kau semua, tapi juga aku, penonton televisi. Aku mau melihat berita tentang ekonomi, teknologi, dan lain-lain. Tapi aku dikecewakan dengan tayangan televisi yang selalu menyiarkan Aceng. Dimana-mana Aceng. Mukanya tak ganteng-ganteng juga. Tapi dompetnya ganteng juga. Maka dari itu, wanita-wanita bodoh yang mau menjadi istri Aceng itu ikhlas saja demi mendapatkan kekuasaan dan uang dari Aceng. Walaupun dalam hati istri-istri Aceng sangatlah kecewa. Tapi karena kasus perceraian ini entah kenapa media selalu mengekspos Aceng. Padahal Aceng adalah amanah rakyat. Aceng bukan suri tauladan yang baik. Aceng

didemo oleh banyak pihak di Alunalun kota Garut. Masih ingat aku ketika KKP, aku dan beberapa temanku menunggu duit akhir untuk program KKP IPB juga di Alun-alun kota Garut. Kata dari pihak LPPM kampus mereka akan datang sehabis margib. Eh, ternyata malah datang jam setengah satu pagi. Kami semua kecewa. Dan beberapa bulan kemudian sekelompok warga berdemo terhadap kepemimpinan dan sikan Aceng terhadap kehidupan pribadinya. Alun-alun Garut menjadi ladang kekecewaan bagi siapa saja yang berkativitas disana. Semua berdemo menumpahkan kekecewaan kepada Aceng sang pemburu


| SISI perawan dan doyan kawin. Padahal yang dibawah sudah tak mampu mengerjakan tugasnya dengan baik lagi alias tak bisa berdiri lagi dengan sempurna. Tapi kerena Aceng punya kuasa dan uang, Aceng harus kawin lagi supaya dia mendapatkan dunia dan kebahagiaan yang selama ini orang cari.Satu bulan paska Fany berulang tahun di bulan oktober, Fany bisa senang bisa nikah dengan bupati. Walaupun terasa terburuburu. Bahkan Aceng juga buru-buru waktu itu, bukan karena Aceng punya urusan kantor buru-buru di malam pertama. tapi karena Aceng sudah tak kuat lagi. Maklum karena terlalu banyak batin yang dinafkahi, Aceng hanya bisa sanggup selama kurang lebih 90 sampai dengan 100 detik saja. Tapi sebelum mencapai detik tersebut Itulah puncak dari kekecewaan Aceng. Aceng pada awalnya pengen menjebol wanita yang polos dan tak tahu apa-apa soal ranjang, tapi setelah tahu semuanya Fany tak suci lagi, malah membuat Aceng bingung dan marah. Aceng ingin cerai. Aceng tak suka istri yang bohong dan mengaku masih perawan seungit sampai kedalam-dalam. Aceng salah pilih. Aceng kecewa. Aceng tak dapat perawan. Padahal ada ribuan bahkan puluh ribuan perawan di Garut. Aceng kurang selektif memilih. Aceng harus berguru kepada Syekh

Puji. Supaya mendapatkan wanita polos, muslimah, dan perawan. Juga kepada Nazzar KDI. Kombinasi umur antara istri Nazzar dan Syekh Puji sangat jauh. Jadi jika seandainya Aceng bisa membaurkan kedua hal tersebut, Aceng akan mendapatkan kombinasi yang sangat pas. Polos, lugu, berjiwa entrepreneurship, berjilbab, umur yang pas, dan yang pasti dari itu semua adalah PERAWAN. Salute for Syekh Puji and Nazzar. Big hand, baby! (salut buat Puji dan Nazzar . Tangan besar/ tepuk tangan, bayi!). Akibat dari kepopulerannya tersebut, membuat Aceng sangat pantas berdampingan bersama Rhoma Irama untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden. Jika seandainya mereka terpilih menjadi presiden dan wapres di tahun 2014-2019. Apakah anda kecewa? Tentu tidak, karena tugas kepresidenan akan diganti dengan touring dangdut dari Sabang sampai Merauke bersama Bang Rhoma dan Bang Aceng ke kota-kota anda semua. Program selama 5 tahun ini akan menghibur kekecewaan penduduk Indonesia semua akibat naiknya harga sembako dan buruknya transportasi. Karena Aceng Rhoma akan menjalankan tour ini ke seantero Indonesia dengan tema NGACENG SE-IRAMA. Selamat berdangdut ria! ***


Kata : Hizhwati Shabrina


| SISI

C

ina, sebuah negeri dengan penduduk terbanyak di dunia yang terkenal dengan julukan Negeri Tirai Bambu kini telah berubah menjadi Negeri Tirai Plastik. Ya siapa sih sekarang yang tak tahu kalo cina jadi produsen pelastik (jangan dibayangkan kantong pelastik hitam yang suka dipakai untuk bungkusan gorengan atau belanjaan dari warung)? Plastik disini merupakan perumpamaan dari barang-barang palsu atau tiruan. Kenapa begitu? Karena sering kan kita menemui barang yang misalnya terbuat dari beling tahu-tahu ada yang versi abalabalnya terbuat dari bahan plastik. Kalau kata Radiohead, “Fake Plastic Trees”. Setahun lalu aku dapat oleh-oleh dari sepupu yang baru pulang dari luar negeri. Oleh-olehnya itu adalah satu set smartphone Ipho*e 4s. Setelah dibuka kardusnya tampilannya sih oke. Tampak luarnya meyakinkan sekali, tapi ketika dinyalakan.. BAM! Welcome text-nya bahasa Cina. Rupanya sepupuku itu pulang dari Cina. Yasudahlah, aku berharap ketika dioperasikan si smartphone abal-abal ini kemampuannya ga terlalu jauh berbeda dengan yang aslinya. Aku menekan tombol tengah yang merupakan tombol menu namun setelah itu yang muncul malah menu makanan yang keluar (ya kali). Hahaha. Sedikit intermezzo.

Yang sesungguhnya terjadi ketika menekan tombol menu adalah aku tertawa, “Kok kocak gini sih menumenunya?” aneh, benar-benar tidak mencakup menu-menu yang ada di smartphone. Isinya hanya menu-menu standar telepon genggam biasa saja. Berikutnya kucoba menggunakan touchscreen-nya. Namun ternyata untuk menggunakan touchscreen-nya tidak mudah. Kalau jari hanya sekedar menyentuh saja handphone itu tidak bergeming. Harus agak menggunakan cara kekerasan, bukan dengan cara disentuh, namun dipukul pakai jari. Berarti lebih tepatnya teknologi yang digunakan adalah teknologi “hitscreen” bukan “touchsreen” karena harus dipukul, bukan di sentuh. Peralatan makan berbahan melamin, merupakan peralatan makan favorit teman-teman kuliah yang ngekost. “Gambarnya lucu-lucu tau!”, komentar seorang teman mengenai peralatan dari melamin. Harganya murah meriah, Rp 10.000 saja bisa dapat 2 atau tiga barang. Ada gelas, piring, mangkuk, sendok, garpu dan lain-lain. Selain itu juga barangnya tak mudah pecah. Tapi mereka lupa, atau mungkin mereka tidak tahu soal bahan melamin dari Cina yang berbahaya kalau dipakai jadi peralatan makan. Masalah terjadi ketika si peralatan melamin itu terkena panas. Zat-zat berbahaya dan melamin


SISI| itu sendiri bereaksi dengan panas dan saat digunakan untuk wadah ketika memakan makanan panas tentu akan berbahaya karena zat-zat berbahaya yang bereaksi dengan tubuh tadi akan masuk kedalam tubuh bersama dengan makanan yang kita makan. Tapi memang dasar cewekcewek jaman sekarang, sudah diberi tahu bahayanya tapi tetap tak peduli. “Ah biarin lah, gambarnya lucu-lucu�. Sekarang banyak buah-buahan Cina di pasaran yang penjualannya mengalahkan produk buah lokal. Alasannya karena bentuknya lebih menarik dan harganya murah. Tapi apakah pernah terfikirkan bagaimana caranya buah-buahan itu bisa bertahan sangat lama dan tidak busuk padahal perjalanan yang ditempuh buah-buahan itu sangat jauh, panjang dan memakan waktu yang lama untuk bisa tersebar untuk dijual di berbagai Negara? Jawabnnya adalah karena buah-buahan itu terlebih dahulu diberi lapisan lilin. Buat diseprot dengan bahan sejenis lilin agar buah-buahan menjadi awet dan tahan lama. Sadarkah kalau buah jadi berbahaya jika dimakan? Kandungan paraffin dan zat-zat kimia lainnya pada lilin tentu bukan untuk dimakan. Apabila zat tersebut masuk ke dalam tubuh maka akan berefek buruk di masa yang akan datang apalagi jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Sedikit solusi untuk me-

Tapi memang dasar cewek-cewek jaman sekarang, sudah diberi tahu bahayanya tapi tetap tak peduli. “Ah biarin lah, gambarnya lucu-lucu� makan buah impor adalah jangan dimakan kulitnya untuk buah seperti apel. Lebih baik setelah buah dicuci, kulitnya dikupas dan dibuang saja karena setelah dicuci tidak dijamin zat lilin tersebut sudah hilang. Sekarang Cina bisa dibilang Negara yang kaya, ekonominya maju sampai-sampai bikin Amerika kelimpungan. Tapi sangat mengecewakan karena dia kaya dengan cara melakukan hal yang tidak seharusnya yaitu meniru produk perusahaan lain dengan merek terkenal. Sebenarnya itu jelas merupakan sebuah pelanggaran. Cina juga membuat barangbarang yang sebenarnya tanpa disadari dapat membahayakan para konsumennya seperti contoh buah dan melamin tadi. Walaupun produk dalam negeri dan produk asli harganya lebih mahal dari pada produkproduk Cina tapi kualitasnya jauh lebih baik dan durability-nya lebih lama.***



FIKSI |

konserku Kata : Maorachmansyah R.C.

T

ak terasa sudah 2 jam lamanya aku menunggunya di halte bus ini. Awalnya banyak sekali orang yang juga melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan, menunggu. Namun, mereka semua menunggu dengan satu tujuan yang pasti. Saat itu aku ingat betul, disana ada seorang bapak-bapak dengan celana chino coklat dan coat berwarna krem sedang sibuk menelpon. Disana juga ada dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan yang aku perkirakan berumur 18 tahunan yang juga asik bercanda ria di halte bus yang dihujani air malam itu. Satu persatu orang-orang tadi mulai menaiki bus jurusan yang mereka tunggu dan akhirnya hanya tinggal aku sendirilah di halte bus itu. Malam yang dingin itu tidak membuatku beranjak dari tempat aku duduk menanti seseorang. Seseorang yang menjanjikan dirinya untuk datang menemuiku 2 jam yang lalu.

Sebuah mobil sedan akhirnya berhenti tepat didepanku. Tertegun aku memandang betapa bagusnya mobil itu. Rasanya mahal sekali harga mobil itu jika aku perkirakan. Tibatiba hal yang dijanjikan itu datang. Seorang wanita yang telah menjadi kekasihku selama 3 tahun terakhir keluar dari mobil mahal itu. “Maaf ya, aku telat banget nih datangnya…” ujarnya. “Gak apa-apa kok, aku juga baru datang sih, soalnya daritadi hujan terus,” ucapku sambil tersenyum. “Sebelumnya aku mau minta maaf ke kamu.” “Ha? Minta maaf untuk apa?” “Iya, selama ini aku gak ngasih tau ke kamu, kalau…” “Sebentar, aku mau coba nebak, jangan-jangan kamu udah punya tiket konserku besok ya?” sahutku dengan sedikit terbata-bata. “Salah satunya itu, aku belum punya tiket konser mu besok. Tetapi


| FIKSI yang lebih penting itu, aku mau ngasih ini.” Wajah paniknya membuatku semakin berpikir negatif tentang apa yang akan dia berikan padaku dari dalam tasnya. “Ini apa?” “Sekali lagi aku minta maaf ke kamu. Selama ini aku nutup-nutupin masalah ini ke kamu. Aku sebenarnya udah dijodohkan sama ayah. Ini undangan pernikahanku untuk kamu dan sekalian aku juga mau minta kita lebih baik temenan aja.” “Maksud kamu kita putus?” “Iya. Kamu tahu sendiri kan, selama ini aku hidup berdua dengan ayah semenjak ibu meninggal. Jadi mau gak mau aku harus nurut ke ayah. Sekali lagi maaf aku gak ngasih tahu ke kamu sebelumnya, aku gak mau nyakitin kamu.” Pikiranku kacau. Entah mimpi apa aku semalam. “Maafin aku…” ucapnya lirih. Dengan tenang ku buka undangan itu. Aku melihat nama seorang pengusaha muda terkenal yang akan menjadi suaminya kelak. Satu hal yang membuatku terkejut. Pernikahan mereka dilangsungkan besok bertepatan dengan hari dimana aku mengadakan konser. “Aduh, malam ini dingin juga ya…” ucapku sambil menghangatkan diriku dengan mengelus-elus lenganku dan berusaha tetap tenang didepannya.

“Ini.” Dia melepaskan coat nya dan memakaikannya padaku. “Walaupun kita gak bisa mewujudkan mimpi kita, tapi aku harap coat itu bisa menemani kamu sampai mewujudkan mimpi kita yah!” ungkapnya sambil terseyum menatapku seakan-akan ingin membuatku tenang dengan keputusan yang mau tidak mau harus diambilnya. “Aku duluan yah. Aku yakin jika kita ditakdirkan mewujudkan mimpi itu, suatu saat kita akan bersama meraih mimpi itu.” Tersenyum. Hanya tersenyum yang dapat ku lakukan saat itu ketika dia pergi menuju kedalam mobil mewah yang menunggunya sedari tadi. Takkan kulupakan senyuman manisnya yang diwarnai air mata yang samarsamar terlihat disela-sela hujan yang deras itu. Beberapa saat kemudian mobil itu pergi meninggalkan aku dan coat ini di halte yang sudah sangat sepi. Kini ku termenung. Sesekali isak tangis menghadapi kenyataan ini tidak dapat ku bendung. Namun akan kuingat seluruh kejadian 10 menit yang lalu. Terutama saat dia mengatakan padaku untuk terus mewujudkan mimpi kita. Sekarang, diriku hanya bisa menikmati hujan deras, coat hangatnya, kursi halte bus dan ditemani oleh kehampaan hati ini.***


SISI|

CUKUP SATU ALBUM Kata : Lana Syahbani


| SISI ahun lalu, merupakan tahun dengan kekecewaan terbesar saya yang secara langsung maupun tidak, berkaitan dengan band bernama The Strokes. Pertama, album keempat mereka. Jarak lima tahun dari album First Impression of Earth dengan album keempat mereka yang rilis Maret 2011 lalu, tidak lah sebentar. Sudah dibiarkan lama menanti, saya dan penggemar lainnya malah diberikan materi album yang mengecewakan. Seperti judulnya Angles, album ini isinya kumpulan lagu-lagu yang tidak memiliki kesatuan, meskipun masih ada track yang enak didengar seperti Under Cover of Darkness. Kedua, kebohongan Geeksbible. com.Tiba-tiba mereka mengabarkan band kesayangan saya ini bakal konser di Bali, 6 Agustus 2011 via jejaring sosial Twitter. Hari esok setelah kabar ini beredar, teman-teman saya di kampus heboh membicarakan hal ini. Padahal, kepastiannya belum jelas. Saya jadi harap-harap cemas, kalau mereka datang uang saya pasti tidak cukup buat beli tiket, Bulan Ramadhan pula. Tapi, kalau mereka tak jadi datang, kapan lagi ada kesempatan. Saya pesimis album kelima mereka bakal rampung dalam waktu dekat, atau bahkan sama sekali tak akan muncul. Setelah perasaan diombang-ambing, ternyata kabar

T T

tersebut hanya lah bualan belaka. Ketiga, Coachella 2011. Jelas saya tidak mungkin datang ke festival yang diselenggarakan di California, Amerika Serikat ini. Saya mendapat kesempatan menyaksikan siaran langsungnya dengan cara streaming dari website resminya. Sialnya, bagian The Stokes manggung bertepatan dengan waktu ujian akhir semester. Sepele memang, saya kepengen nonton siaran langsung band kesayangan manggung, padahal bisa nonton lewat youtube nantinya. Pada akhirnya‌ UAS selesai lebih awal dan jadwal manggung mereka agak ngaret beberapa menit. Bermodal laptop pinjaman dari teman saya Agnes dan koneksi Wi-fi kampus yang pas-pasan, dengan antusias saya menyaksikan live streaming The Strokes. Lah, di mana letak mengecewakannya? Di sini lah letak kekecewaan saya. Julian Casablanca si vokalis yang bertopi dan kacamata hitam pada malam itu, bernyanyi seperti orang mabuk. Banyak nada sumbang. Live streaming yang saya tonton pun cuma hitam putih dan kadang terputus-putus karena koneksi buruk. Semua kekecewaan itu cuma hal sepele, mungkin bagi orang lain ini cuma urusan fans dan bintang favoritnya. Semua itu terjadi karena ekspektasi saya terhadap mereka terlalu tinggi. Saya jatuh hati pada mereka


SISI| setelah ledakan album Is This It yang disebut-sebut penyelamat Rock ‘n Roll itu, bertahun-tahun berlalu. Lagipula waktu album itu keluar saya masih duduk di sekolah dasar dan mendengarkan musik anak-anak. Selama ini yang menghidupkan daya tarik mereka di benak saya, hanya lah kenangan-kenangan belaka. Seperti saat mereka masih umur dua puluhan, memainkan lagu-lagu dari album Is This It. Pemandangan yang saya lihat dari film dokumenter mereka saat tur di Eropa, In Transit. Toh kenyataannya mereka sekarang sudah terlampau dikenal orang. Mau mengeluarkan musik seperti apa pun kayaknya fans bakal terima. Mungkin ada berbagai tipe penggemar di dunia ini. Ada yang menerima perubahan musik sebuah band/penyanyi dan setia, walau apa pun yang terjadi. Ada pula yang hanya menyukai ‘cetak biru’ dari sebuah band/penyanyi dan sulit menerima perubahan. Saya ada di antara keduanya. Abu-abu. Posisi aman yang jarang dilibatkan dalam sebuah sinetron, yang hanya memperlihatkan karakter hitam dan putih. Tidak sesuai realitas, tempat di mana banyak manusia di zona abu-abu. Saya tetap mendengarkan musik mereka, meskipun kecewa akan memudarnya cetak biru mereka. Bagaimanapun juga mereka masih menghasilkan musik yang enak

“... jarang dilibatkan dalam sebuah sinetron, yang hanya memperlihatkan karakter hitam dan putih. Tidak sesuai realitas, tempat di mana banyak manusia di zona abu-abu..� didengar dengan lirik yang tak klise. Masing-masing personil mungkin bisa tetap berada di zona nyaman dan terus memertahankan musik yang mereka ciptakan pada album pertama. Tapi seperti proses alami yang terjadi pada setiap manusia, setiap orang bisa berubah. Mereka memiliki idealisme masing-masing dan menciptakan musik lain di luar formasi awal, dan.. yang terjadi ketika mereka bertemu setelah lama tak bermusik bersama adalah musibah. Entah bagaimana proses kreatif mereka dalam album-album sebelumnya. Apakah dikepalai satu orang sehingga tetap berada dalam jalur, atau kah kesatuan dari lima kepala. Pada akhirnya, si penyelamat musik rock itu mengikuti tren musik yang ada. Apakah saya masih harus berharap album kelima mereka seharum Is This It? Jangan-jangan berakhir kekecewaan lagi.


| SISI Membicarakan tahun lalu, sedangkan pergantian tahun sudah terjadi dan akan terjadi lagi memang kurang relevan. Saya akui, saya kehabisan akal peristiwa mana lagi yang bikin saya kecewa berat dalam waktu dekat. Kalau mau membicarakan tahun yang lebih tidak relevan lagi, ada masa-masa di mana saya gandrung akan band bernama The Super Insurgent Group of Intemperance Talent alias The S.I.G.I.T. Jauh sebelum jatuh cinta dengan The Strokes. Saat itu, entah beberapa tahun yang lalu. Saking sukanya pada mereka dan musik yang mereka buat, saya dengarkan lagunya setiap pagi di perjalan menuju sekolah dan menelaah setiap liriknya. Saya juga iseng mengirimkan pemahaman saya tentang lirik lagu mereka ke akun jejaring sosial sang vokalis, Rekti. Ternyata ditanggapi. Saya makin gandrung, ternyata personilnya bersahabat. Dengan labilnya saya gabung dengan yang katanya klab resmi penyuka The S.I.G.I.T, Insurgent Army. Sesuai harapan, di sana memang banyak yang menyukai The S.I.G.I.T, bahkan lebih dulu dari saya, dari era album debut mereka tahun 2004. Setelan mereka mirip satu sama lain, jeans sobek-sobek, kaos, dan sepatu kulit. Beberapa menggunakan rompi/jaket jeans. Hampir semuanya merokok Super Fine Clove Cigarette. Lucu juga, mengingat tag

line rokok tersebut dijadikan bagian lirik yang sangat enak dipakai sing-along dalam lagu The S.I.G.I.T, Clove Doper. Saya langsung curiga mereka terpengaruh lagu itu. Mereka suka The S.I.G.I.T. Mereka datang ke setiap gig di mana The S.I.G.I.T manggung. Satu yang tak saya dapatkan di sana, kepuasan berbicara dan berkarya untuk band kesukaan saya itu. Terlebih ada hal yang paling saya tak suka di sana, senioritas dan kubu. Jelas saya kecewa. Meskipun mereka mengaku ‘friends club’ tetap saja saya tak paham. Tidak ada kerjaan selain ngumpul dan mengobrol ngalor ngidul tentang kehidupan, menonton gig bersama, jual beli merchandise resmi, dan… merokok. Sejak kekecewaan itu, saya tak percaya lagi akan label ‘fans club’. Biar lah saya jadi penggemar tanpa bergabung dengan klab apapun. Saya tetap bisa mengapresiasi musik mereka. Seperti yang saya lakukan kepada The Strokes. Kenyataannya memang tidak ada klab penggemar The Strokes yang dibentuk secara resmi. Kadang saya kesepian, karena tidak ada yang bisa saya ajak bincang-bincang soal musisi favorit saya. Saya cuma bisa kegirangan waktu lihat ada tulisan yang mengulas musisi-musisi favorit saya, sekalipun isinya hinaan atau kritik. Kekecewaan bisa saja datang dalam setiap kesempatan.***


IMAJI|

Mimpi y Pernah S Kata : Ilham

Note: Sebelum membaca tul anda berimajinasi sambil men “Glasgow Kiss�.

A

da yang tahu John Petrucci? Kalau tidak tahu, kau search sajalah di Google. Tulisan ringkas ini tak cukup untuk mendeskripsikan siapa bang John ini. John berada di rumah yang cukup luas. Berarsitektur rumah ala tropis dan sedikit dingin. Karena sekarang adalah musim panas. Kira-kira bersuhu 18° C. tapi yang jelas itu rumah yang ada di kota New York. Orangorang terlalu menganggap klise mendegarkan kata NY dibanding mendengarkan Florida, New Jersey, Las Vegas, California, dll yang terasa lebih fascinating. Tapi yang jelas NY adalah kota terbaik di dunia. Tapi di apartement ini aku bermain drum dengan setting yang lebih sedikit dibanding milik Mike Mangini dan Mike Portnoy. Tapi yang jelas aku

adalah pemain drum yang handal di kesempatan kali ini. Bahkan John memujiku karena sanking rapinya aku bermain pedal drum, John memanggilku dengan sebutan helicopter. Ruang tengah dengan berbagai alat musik disini langsung berhadapan dengan pemadangan belakang. Tumbuhan-tumbuhan tumbuh di halaman dan berwarna sangat hijau. View yang sangat langka jika kau bandingkan dengan jalanan kota New York yang penuh dengan batu bata, jalan ber-paving block. Tapi yang jelas ini adalah pengalaman yang luar biasa. Bisa berduet dengan Petrucci sang Raja gitar. Permainan Petrucci jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Rhoma Irama. Pada awalanya aku sempat me-


| IMAJI

yang Tak Sempurna Maulana

lisan ini, alangkah lebih baik ndengarkan lagu instrumental

nyetem drum dengan warna sound yang aku inginkan dan melakukan sedikit permainan rudiment-rudiment dengan drum-stick 7A ini. Tapi ketika kami mulai memainkan satu buah lagu dari album G3 milik bang John aku langsung terperanjat dengan bunyi alarm dari ponselku. Ah, sial! Ternyata aku bermimpi lagi. Kamar yang tadi malam gelap mencekam sekarang sedikit lebih terang dan aku belum shalat subuh. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Selama bertahun-tahun aku sudah berkali-kali bermimpi bermain drum. Selalu saja tak ada yang sempurna dalam mimpi tersebut dan selalu saja ada sesuatu yang menghalangi sebelum bermain. Mulai dari sticknya yang terbuat dari sabut kelapa, ketika dipukul jelas saja tak meng-

hasilkan bunyi. Ketika sticknya sudah didapat, bass drum dan pedal sudah tepat di kaki namun hi-hat dan snare-nya malah semakin menjauh. Pernah juga bermain drum tapi bukan malah drumset yang didapat namun marwas, sejenis gendang daerah dari Sumatera. Ketika sudah mendapatkan stick yang kuat dan gede seperti tangkai sapi tapi sebelum dipukul aku terbangun. Selalu ada tools yang hilang dari momen tersebut. Ya, begitulah mimpi. Itu adalah mimpi terbaikku dalam bermain drum. Saatnya untuk melupakan mimpi tadi dan sekarang adalah waktunya shalat subuh, mandi, dan ke kampus untuk menuntut ilmu supaya jadi ahli ekonomi yang sukses. Aamiin.***


KECEWA LAGI DAN LAGI Kata : Maorachmansyah R.C.

T

ak aneh lagi saat ini banyak orang yang merasa kecewa. Kecewa dikasih harapan palsu sama gebetan bahkan kecewa dengan nilai kuliah yang mungkin jeblok. Seperti pada tulisan-tulisan yang saya biasa buat di zine ini atau zine lainnya, saya bakalan curhat lagi tentang bagaimana kecewa bisa membuat kita semua gloomy bahkan despresi.


| SISI Beberapa hari yang lalu saya kecewa, kecewa sama kampus saya sendiri yang tidak mengadakan libur natal. Padahal saya tanya kawankawan saya yang beda universitas, mereka malah libur dari sebelum natal hingga setelah natal. Sungguh tidak memiliki toleransi kampus saya. Kecewa berat saya rasakan karena saya tidak bisa menikmati libur sama seperti kalian yang mungkin sekarang sedang libur dan menikmati indahnya kopi dipagi hari dan matahari yang bersinar cerah tersenyum pada kalian. KECEWA! Bila kita so’ menjadi peneliti, kecewa itu merupakan bibit awal dari depresi. Makanya tadi saya bahas diatas kalau kecewa bisa menimbulkan depresi. Seperti dikasih harapan palsu sama gebetan. Dari awal PDKT hingga mau nembak berasa dia memang mau pacaran sama kita tapi ketika eksekusi nyatanya dia cuma bilang “kayaknya kita lebih enak temenan aja.� Inilah saudara yang membuat kita semua sering kecewa. Kita sudah mencoba memberikan yang terbaik buat gebetan kita tapi malah dibilang enaknya temenan saja. Hati-hati bagi yang jarang mengalami ini, kecewa yang berkepanjangan bisa membuat kalian malas hidup. Tapi saya tetap yakin di era yang serba canggih dan bikin orang mabuk kepayang ini hal macam ini bisa kalian atasi dengan pergi ke

tempat-tempat yang kalian sukai atau bahkan melakukan hal-hal yang kalian sukai. Kayaknya dari edisi kemarin saya cuma memberi kalian advice untuk melakukan yang kalian suka, kenapa? Saya bukannya kehabisan ide untuk membahas apa yang menjadi topik tiap edisinya, tapi memang beginilah cara dan gaya menulis saya. Saya ngga mau kalian yang membaca zine ini ketika habis tuntas membaca semua tulisan disini lantas kalian back to basic alias gitu-gitu aja, saya ingin kalian semua bisa menikmati kita hidup di dunia ini tanpa tidak melupakan akhirat. Ngomong-ngomong soal kecewa, saya jadi penasaran bagaimana perasaan orang-orang yang mengagungkan suku Maya atau memang keturunan suku Maya asli. Soalnya kemarin sempat ada kabar tanggal 21 adalah akhir dari dunia ini. Semua hancur lebur akibat adanya tubrukan antara planet kita dengan planet lain yang saya sendiri juga tidak tahu apa nama planet tersebut. Saya jadi penasaran bagaimana perasaan mereka kalau prediksi mereka nyatanya tidak menjadi kenyataan. Apakah mereka senang-senang seperti yang ditayangkan di televisi atau yang di televisi itu cuma akal-akalan media saja yang mensorot individu yang mendukung bangsa Maya sedang bersenang-senang menikmati bah-


SISI|

“...apakah kecewa atau malah memang benar mereka bersuka cita karena tidak jadi kiamat. Cuma Tuhan yang tahu.� wasannya tidak jadi kiamat. Sungguh bikin penasaran, bagaimana reaksi asli mereka, apakah kecewa atau malah memang benar mereka bersuka cita karena tidak jadi kiamat. Cuma Tuhan yang tahu. Pada edisi ini saya juga tidak mau banyak-banyak cuap tentang apa itu kecewa dan sebagainya. Soalnya saya sendiri sudah sering kecewa. Saya kecewa saya tak seganteng Prince Kaspian di film Narnia, saya kecewa badan saya tak seatletis Jacob di film Twilight, saya juga kecewa kenapa saya tidak diberikan libur natal tahun ini sama kampus saya. Intinya kecewa itu bukanlah hal yang indah dan kecewa itu bukanlah hal yang harus kalian ungkapkan di Twitter kecuali kalian tidak punya tempat curhat buat mengungkapkan rasa kecewa kalian. Jadi kepikiran saya membahas tentang orang-orang yang sering kecewa lalu diungkapkan di Twitter atau media sosial lainnya. Ada apa dengan mereka? Apakah mereka semua memakai handphone si Derby

Romero yang katanya bisa langsung update ke temen-temen? Saya rasa pertanyaan di atas tidak penting. Ini lah yang mau saya tanyakan pada kalian yang membaca. Sering ngga kalian update status kalau lagi kecewa? Sebaiknya jangan seringsering mem-publish perasaan kecewa kalian di media sosial soalnya sesuai dengan pengalaman pribadi saya, saya sering mem-publish ketika saya sedang kecewa terhadap sesuatu dan walhasil saya malah banyak di-block sama kawan-kawan saya karena memang isi dari pesan yang saya publish tersebut tidak berbobot. Malangnya nasibku. Lebih baik kalian mem-publish sesuatu yang berguna mirip Mario Teguh tapi saya rasa percuma soalnya kan kebanyakan dari kita kurang bisa mengontrol emosi ketika lagi kecewa jadi lupakan saja saran saya buat bikin sesuatu yang positif di media sosial soalnya diri saya sendiri saja sangat susah buat melakukan itu. Sudah ah, saya yakin kalian cape baca tulisan curhatan saya jadi lebih baik saya sudahi saja cerita saya kali ini. Jangan patah semangat baca tulisan lain di edisi ini soalnya saya jamin tulisan dari kru Flank lainnya lebih berbobot dan memiliki cita rasa yang tinggi ketimbang saya tapi saya tetep percaya diri kalau tulisan saya ini banyak yang membaca ketimbang yang lain, betul tidak?***


| INTERPRETASI LIRIK

Jet

Look What You’ve Done Lirik: Take my photo off the wall If it just won’t sing for you. ‘Cause all that’s left has gone away And there’s nothing there for you to prove. Oh, look what you’ve done You’ve made a fool of everyone. Oh, well, it seems like such fun Until you lose what you had won. Give me back my point of view ‘Cause I just can’t think for you. I can hardly hear you say What should I do? Well, you choose Take my photo off the wall If it just won’t sing for you. ‘Cause all that’s left has gone away And there’s nothing there for you to do.

Sebuah lagu yang populer oleh grup band asal Australia, Jet berjudul “Look What You’ve Done” bagi sebagian orang merupakan lagu yang pas sekali didengar ketika mereka kecewa oleh pasangan atau gebetannya atau TTM-annya (TTM: teman tapi mistis. Dibilang mistis karena hubungannya gaib. Seperti pacaran tapi ngaku jadian gak berani, ngaku jomblo juga berat). Walaupun akhirnya Jet bubar, lagu yang dulu pernah hits ini sampai sekarang sukses menemani para galau-ers. Menurutku kata-kata sakti dari lirik lagu ini adalah “Oh, look what you’ve done!” (Oh, lihat apa yang telah kamu lakukan). Lirik tersebut seolah-olah menyalahkan seseorang akan kesalahan ia perbuat dan memperlihatkan apa imbas dari hal itu.


KAMI|



FLA N K

“Apakah kita ada di tempat yang tepat?” EDISI 03|DESEMBER 2012|KECEWA


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.