Ia Yang Ada Dalam Hati Kita Oleh : Fr. Dismas Aditya
H
ari ini kita merayakan Paskah, Seperti yang telah kita semua ketahui Paskah merupakan hari kebangkitan Kristus dari alam maut, hari ini Ia telah mengalahkan maut. Kemenangan Kristus atas mau ini dapat kita lihat dari Injil yang ada pada hari ini pertama ialah peristiwa kubur kosong dan saat perjalanan ke Emaus. Jika kita melihat kisah kubur kosong kita akan disuguhkan dengan keadaan para murid yang terkejut sekaligus terheran-heran dan kebingungan dengan apa yang ada dihadapan mereka, namun yang cukup menarik ialah bahwa di bagian akhir disebutkan bahwa merekapun percaya “Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya. Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.� Jika kita melihat bagian tersebut maka kita akan menemukan bahwa sekalipun mereka (para murid) belum mengerti isi Kitab Suci yang menyebutkan kebangkitan Kristus, Mereka tetap mempercayai dan merasakan bahwa Kristus telah bangkit dan mengalahkan maut. Sedang dalam kisah perjalanan menuju Emaus kita dapat melihat hal yang serupa yakni para murid yang berjalan bersama dengan Kristus tapi tidak menyadari bahwa mereka berjalan bersama Ia yang telah bangkit, hingga pada bagian akhir mereka baru menyadari bahwa yang berjalan bersama mereka ialah Kristus yang hidup bersama mereka. Dari 4 - Warta Herkulanus
Get up and take a step walk forward because we have tomorrow - Lost Tales -
kedua kisah tersebut kita dapat melihat bahwa para murid yang telah kehilangan orang yang sungguh mereka kasihi, pemimpin, Guru, Nabi dan Tuhan yang sungguh mereka imani memberikan dampak yang luar biasa bagi mereka yakni keterkejutan hingga mereka tidak menyadari bahwa Kristus telah bangkit dari alam maut. Jika kita merefleksikan kisah tersebut dalam kehidupan kita saat ini maka kita akan dapat melihat bawha saat ini kita sedang mengalami situasi keterkejutan akan epedemi virus yang mematikan, kita takut akan apa yang akan terjadi di hari esok, kita takut bahwa keluarga, sanak saudara, teman, sahabat, kekasih, dan orang-orang yang kita cintai menjadi korban dari wabah tersebut. Kita takut akan apa yang akan terjadi pada diri kita sendiri, kita takut akan rasa kehilangan, sedih, sendirian, sakit, khawatir, dsb. Tanpa kita sadari kita terkubur dan tenggelam dalam perasaan-perasaan tersebut, kita kerap menjadi was-was dan paranoid atas segala sesuatu yang ada dan selalau merasa khawatir akan segala sesuatu yang akan terjadi. Hingga pada akhirnya tanpa disadari kita menjadi orang-orang yang lebih mementingkan rasa takut yang ada dalam diri kita masing-masing, Kita terkubur oleh ketakutan kita sendiri hingga kita lupa akar kehidupan kita. Sama seperti para murid yang terkejut, heran dan tidak menyadari Kristus yang bangkit dan bahkan berjalan bersama mereka, saat ini kitapun mengalami hal tersebut kita terlalu khawatir dan takut akan apa yang akan terjadi, hingga kita lupa bahwa Kirstus telah bangkit dari alam maut. Kita lupa bahwa Ia selalu ada di dalam relung-relung hati kita yang terdalam. Dalam kondisi yang dipenuhi dengan rasa takut dan khawatir ini kita terkubur dalam perasaan takut yang luar baisa hingga kita jatuh pada rasa kesendirian, kita kerap merasa takut atas segala sesuatu yang ada dan yang akan terjadi. Kita lupa bahwa di dalam hati kita yang paling dalam Kristus berasda di sana, kita terlalu tenggelam padada perasaan khawatir dan takut hingga kita tidak menyadari bahwa Ia yang bangkit ada dalam hati kita. Paskah tahun ini tentu terasa sangat berbeda bagi kita yang mengimani Kristus, mungkin ada atau bahkan banyak diantara kita yang tidak dapat bertemu dengan keluarga, sanak saudara, teman-teman, sahabat, kekasih, ataupun orang-orang yang kita cintai pada hari Paskah ini. Mungkin hari ini kita dipenuhi dengan perasaan sedih dan takut, namun marilah kita bersama mencoba menyadari kehadiran Kristus yang telah bangkit di hari Paskah ini. Melalui Paskah kali ini mari bersama-sama kita lebih mengenal diri kita masing-masing dan berusaha mencoba mendalami hati kita yang paling dalam dan berusaha menyadari kehadiran-Nya dalam setiap hati kita masingmasing, dan mari kita bertemu dengan Ia yang telah mengalahkan maut dan bangkit secara pribadi. Mari kita berjumpa dengan Ia yang selalu ada dalam hati kita secara lebih personal. Melalui perjumpaan personal tersebut kita dapat mengungkapkan semua perasaan takut, khawatir, cemas, dan semua perasaan yang kita rasakan kepada-Nya kita dapat mengungkapakan semua Warta Herkulanus - 5
yang kita alami pada-Nya, hingga kita dapat merasakan rahmat dan kasihNya yang tiada batas pada diri kita masing-masing. Mari kita berusaha merasakan kehadiran Ia yang selalu mendampingi hidup kita masing-masing tanpa terkecuali dan selalu berjalan bersama kita dalam kehidupan di dunia ini. Tuhan memberkati.
Menghidupi Arti Gereja Oleh : RD. Yoseph Sirilus Natet Pastor Paroki St. Herkulanus
W
abah pandemi Virus Corona melanda dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai upaya pencegahaanya dilakukan, salah satunya dengan social distancing atau phycal distancing. Tatanan yang mapan, sudah biasa dilakukan, seperti menghadapi pemberotakan, perlawanan, atau sesuatu yang mempertanyakan keberadaan mereka itu. Segala sesuatu yang sudah tersistem dan rutin, mekanik dan terus menerus diulang, harus bergerak melamban, bahkan berhenti, dan berusaha untuk menyesuaikan diri. Untuk apa? Untuk dapat bertahan dan tetap dapat mencapai tujuan. Sekolah yang terpaksa merumahkan anak2 didiknya, mengupayakan agar sistem belajar mengajar yang tidak dapat dilakukan di dalam kelaskelas di gedung sekolah, tetap dapat dilakukan di rumah masing-masing siswa dengan menggunakan kecanggihan media sosial online. Perusahaanperusahaan menghadirkan sesuatu yang mungkin dulu jarang didengar tetapi sekarang menjadi familiar di telinga kita, work from home, tetap bekerja melalui media internet yang terhubung ke perusahaan sehingga pekerjaanpekerjaan kantor tetap berjalan seperti biasa. Masyarakat Indonesia yang sering berkumpul, bercengrama dan bersenda gurau, ngobrol kesana kemari, dimanapun, harus menahan diri untuk tinggal di rumah saja; diharapkan cukup dengan berkomunikasi lewat dunia maya, yang terkadang sangat banyak memiliki keterbatasan untuk mengungkapkan ekspresi di dalam berelasi. Gereja tak bisa lepas pula dari hal ini. Sebagai tempat orang berkumpul untuk berdoa dan merayakan ekaristi; untuk berdiskusi tentang berbagai kegiatan rohani maupun sosial anggotanya; atau belajar tentang nilai-nilai kekristenan melalui para imam dan uskup, menyatakan dengan berat hati bahwa segala bentuk peribadatan dan kegiatan harus dihentikan. Padahal ini 8 - Warta Herkulanus
masa prapaskah dan masa menjelang paskah, puncak perayaan iman Gereja akan Yesus Kristus yang sengsara, wafat, dan bangkit untuk menebus dosa manusia. Di awali dari pembatasan untuk tidak mengambil air suci di depan pintu masuk gereja, tidak berjabatan saat salam damai, sampai akhirnya peribadatan di dalam gedung gereja ditiadakan! Menjadikan yang rutin itu terhenti, yang biasa itu ditiadakan. Umat mulai merasakan ada sesuatu yang aneh, sesuatu yang asing, dan tak nyaman untuk diterima. Berbagai himbauan, arahan, anjuran, dan nasihat, hadir dari para pastur, para uskup, konferensi para uskup, bahkan dari Paus Fransiskus melaui media-media sosial ditengah maraknya muatan-muatan mulai dari yang berkualitas baik sampai tidak baik, yang sumber informasinya tidak jelas, tentang pandemi Virus Corona ini. Media sosial menjadi ruang yang rajin dihadiri umat di dalam keseharian umat. Semua anggota Gereja Katolik, dari mulai usia kecil, remaja, OMK, orang tua, berusaha mengarahkan diri agar dapat memelihara iman melalui bimbingan kaum berjubah di media sosial, sehingga iman tetap kuat dan tetap dapat berpengharapan di tengah kecemasan yang tidak mudah untuk diurai dan diselesaikan segera. Semua dilakukan melalui media sosial, dunia maya. Di dunia yang tanpa perjumpaan langsung antar pribadi. Sesuatu yang tidak biasa, namun semuanya tetap harus dipakai untuk tetap dapat melakukan pencarian dan penemuan nilainilai yang kebenaran iman katolik. Fenomena umum ini, menarik pula diperhatikan di Gereja kita, di paroki Santo Herkulanus tercinta. Saat misa “hanya“ dapat dihadirkan online dari ruang kapel adorasi dan juga dari ruang Gereja, spontan komentar umat muncul beragam, namun satu nada, rindu hadir di gereja merayakan ekaristi bersama-sama dengan umat lainya dan juga bersama romo-romonya. Berbagai kegiatan yang biasanya dapat terlaksana dengan baik, harus ditahan terlebih dahulu mengingat pemerintah yang menganjurkan agar tidak ada kerumunan orang, tidak ada sesuatu yang dapat menyebabkan penyebaran virus makin meluas. Pertemuan-pertemuan APP ditiadakan, latihan-latihan para petugas liturgi ditiadakan, pelayanan sakramen disarankan tidak dilakukan; perayaan ekaristi di lingkungan tidak ada, pengurapan orang sakit tidak ada , sakramen rekonsiliasi tidak ada, baptis di Malam Paskah ditiadakan. Ketika ada umat yang meninggalpun, ini sesuatu yang tidak segera dilayani, perlu kejelasan penyebab kematian umat tersebut, walau tetap mendoakan dan tetap menjaga rasa perasaan duka dari keluarga yang ditinggalkan sebagai bagian dari keluarga Gereja. Ada sesuatu yang dirasa hilang saat gereja kembali kepada gereja seperti saat jemaat perdana berkumpul, berdoa, mengucap roti dan bersantap bersama di dalam “ rumah saja�, di dalam kebersamaan keluarga. Para uskup, termasuk juga bapa Uskup keuskupan Bogor, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, justru melihat inilah perwujudan ecclesia domestica, gereja rumah tangga, Gereja yang menjadi fondasi Gereja umat Allah yang ada di Warta Herkulanus - 9
dunia. Segala upaya pengajaran dan arahan untuk melakukan ibadat sabda di rumah, bagaimana bersikap sopan saat mengikuti ekaristi online, semua hadir untuk mengoptimalkan fungsi dan tujuan dari Gereja rumah tangga ini. Dari mimbar online bapa uskup dan para romo menghadirkan katekese akan pentingnya solidaritas dan kesatuan utuh cinta yang nyata di dalam keluarga-keluarga katolik saat mengalami masa sulit seperti ini. Beberapa umat mulai menyadari dan mulai melakukan aksi nyata peduli akan orangorang di sekitarnya yang membutuhkan, entah member makanan untuk mereka yang kurang mampu, entah membeli makanan dari para penarik ojol yang sepi order, semua mengalir dan terasa mulai biasa sebagai cara bertahan hidup, menikmati hidup, dan untuk berani mengucap syukur; walau di dalam berbagai kesulitan Tuhan tetap memberikan banyak hal untuk dapat membuatku merasakan cinta-Nya dan membagikan kepada orang di luar sana. Ada juga umat yang mengajak untuk bersama-sama merekam suara atau video dan ditampilkan di media sosial, bahkan mengajak para penghuni pasturan juga; mungkin mengikuti tren, tapi lebih dari itu, niatan ini menunjukkan kita masih bertahan, masih ada, masih bisa berkarya, dan masih bisa berguna untuk orang lain, dan tentu saja: kita masih memiliki iman: Ada Tuhan yang menyertai !! Inilah saaat dimana kita sebagai anggota Gereja, anggota Tubuh Mistik Kristus diundang untuk belajar peka akan keadaan, tenang dalam menghadapi berbagai kejadian yang menimpa, sehingga sanggup mengoptimalkan segala potensi yang ada di dalam masing-masing kita, dan biarlah Gereja senantiasa dibaharui dan disegarkan oleh Roh Nya untuk tetap berahan hidup dan memberikan kehidupan kepada setiap orang yang percaya kepada Allah. Selamat merayakan kesejatian Paskah di dalam keluarga dan semoga iman kita akan Yesus yang bangkit sanggup menjadi pedoman di dalam kecemasan dan kegelisahan kita, di dalam kegembiraan dan sukacita kita. Mari kita renungkan kembali bacaan dari Kitab Nabi Yesaya pada bacaan pertama di minggu palma: (Yes 50:4-8) “Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.� 10 - Warta Herkulanus
Selamat Paskah 2020 Oleh : RD. Yulius Eko Priyambodo Pastor Vikaris Parokial St. Herkulanus
B
apak, ibu, saudara-saudari, dan anakanak yang dikasihi dan mengasihi Tuhan. Kita patut bersukacita karena telah melalui masa retret agung, yaitu masa prapasakah dengan pertobatan dan menyambut pekan suci serta merayakan paskah, yakni kebangkitan Yesus Kristus dalam hati dengan perubahan total pribadi sekaligus hidup. KEUSKUPAN BOGOR memberikan prioritas utama dan pertama pada tahun 2019 ini dalam APP “UMAT KEUSKUPAN BOGOR BERKIPRAH MENYELAMATKAN BUMI DARI SAMPAH PLASTIK�. Sebab bersama umat beriman mampu menumbuh kembangkan karya nyata ekologis dalam pelayanan di masa depan khususnya dimulai dari keluarga, gereja, dan masyarakat. Kita, umat Paroki St. Herkulanus, Depok juga hendak mensukseskan dengan terus menerus mendukung dan mendoakan umat beriman dengan segala kiprahnya untuk memajukan kehidupan, kekudusan, dan misi Gereja ditengah umat beriman yang melahirkan buah-buah kebaikan ekologis bagi semua orang. Selamat bagi umat beriman. Jadilah inspirasi yang beraksi dengan ekspresi untuk menyalurkan berkat dengan segala talenta yang berwawasan ekologis. Semoga spiritualitas kebangkitan Yesus Kristus di hati membawa perubahan pola pikir yang jernih, perkataan yang manis, dan tindakan yang lemah lembut untuk menjaga dan melestarikan alam semesta ciptaan Tuhan ini.
Selamat Paskah 2020 Tuhan memberkati Warta Herkulanus - 11
Mengenang Paskah Oleh : Stefanus Catur S
W
alaupun kata Paskah tidak disebutkan dalam Alkitab perjanjian baru, namun banyak ayat yang mengarah pada kebangkitan Kristus dari kubur. Setelah kebangkitanNya, Yesus terangkat ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan jadi perantara antara kita dan Allah Bapa. Berikut 5 ayat Alkitab soal Paskah yang bisa kita renungkan : 1. Ayat Tentang Peristiwa Setelah Penyaliban Yesus “Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya. Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia. Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur itu.” (Matius 27: 57-61) 2. Peristiwa Kebangkitan Yesus di Hari Ketiga Setelah Dikuburkan “Setelah hari Sabat lewat, menjelang menyingsingnya fajar pada hari pertama minggu itu, pergilah Maria Magdalena dan Maria yang lain, menengok kubur itu. Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju.Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati.Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu.Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring.” (Matius 28: 1-6) 12 - Warta Herkulanus
3. Malaikat Menampakkan Diri Kepada Para Perempuan yang Datang ke Kubur Yesus “Akan tetapi malaikat itu berkata kepada perempuan-perempuan itu: “Janganlah kamu takut; sebab aku tahu kamu mencari Yesus yang disalibkan itu. Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring. Dan segeralah pergi dan katakanlah kepada murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit dari antara orang mati. Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.” Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.” (Matius 28: 5-8) 4. Petrus Menyampaikan Pesan Tentang Paskah “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.....Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini. Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.” (Kisah Para Rasul 2: 32-33; 37-39) 5. Yesus Adalah Jalan Keselamatan dan Hidup Kekal “Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” (1 Korintus 15: 20-22) Ini adalah Paskah, dimana semua orang Kristen di seluruh dunia samasama memperingati hari kematian dan kebangkitan Yesus. Lewat Paskah kita diingatkan bahwa keselamatan yang kita peroleh dari Tuhan adalah berkat kasih karunia yang tak ternilai. Mari ambil waktu untuk merenungkan ayat-ayat di atas dan bayangkan bagaimana sakitnya penderitaan Yesus di masa itu. Kita adalah alasan Yesus melakukannya. Mari mengucap syukur atas hal itu dan berkomitmen untuk jadi pribadi yang lebih baik mulai hari ini.
Selamat Paskah Tuhan memberkati….. Warta Herkulanus - 13
STOP MENGGUNAKAN PLASTIK, SELAMATKAN BUMI Oleh : Yonni (Umat Lingkungan St. Imelda)
K
etika membaca tema APP tahun ini, saya kembali membatin, lagi-lagi tentang plastik. Saya membaca kata demi kata di lembaran APP, antara pesimis dan heran, mengapa tema ini masih diangkat oleh Keuskupan Bogor. Saya masih ingat reaksi saya waktu pertama kali mendengar gerakan stop penggunaan plastik di Indonesia. Apa mungkin kita bisa berhenti menggunakan plastik? Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, ada bahan plastik yang saya gunakan, yang kita gunakan. Mulai dari karet rambut, anting, bando, kalung, gelang, tas, jam tangan, sandal, dan botol minum di tangan saya saat itu. Jika kita sudah tidak memerlukannya karena rusak atau sudah jelek, tinggal buang. Kita bisa mendapatkannya kembali dengan mudah, karena ada dimana-mana, harganya murah dan terjangkau. Kita tidak mengetahui kemana ujungnya benda itu akan berakhir. Tidak terlihat dan tidak menyetuh kehidupan kita. PENEMUAN PLASTIK PERTAMA Plastik memang sangat berguna bagi kehidupan kita, bahkan merupakan salah satu temuan yang berharga dalam hidup manusia. Meski awal pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Alexander Parkes, plastik tidak serta merta langsung menarik perhatian dunia. Namun sebenarnya plastik pertama kali ditemukan sekitar 150 tahun sebelum Masehi. Tepatnya ditemukan di Meksiko oleh Bangsa Olmec. Saat itu mereka bermain menggunakan sejenis bola yang bahannya terbuat dari jenis polimer lain, yaitu karet. Namun kemudian ditemukan bahan lain yaitu plastik sintetis. 16 - Warta Herkulanus
Setelah melalui beberapa kali percobaan oleh beberapa ilmuwan, plastik akhirnya mendapatkan tempat istimewa dalam hidup manusia. MENGAPA PLASTIK SANGAT DISUKAI Ketika plastik belum ditemukan, manusia menggunakan material yang keras dan berat, dengan harga yang lebih tinggi, seperti: kayu, logam, batubatuan, gading, dsb. Material-material tsb diubah menjadi barang-barang kebutuhan manusia. Setelah melalui beberapa kali percobaan oleh berbagai ilmuwan yang berbeda, era plastic modern yang diperkenalkan oleh Leo Baekland akhirnya tiba. Penemuan Bakelite inilah yang menandai plastik sintetis pertama di dunia. Plastik sendiri memulai kejayaannya ketika Perang Dunia II, dimana saat itu untuk mendapatkan sumber daya alam sulit dan hampir bisa dibilang tidak memungkinkan. Sifatnya yang lentur dan mudah diubah partikelnya membuatnya menjadi salah satu bahan baku favorit untuk kemudian diubah menjadi barang-barang kebutuhan manusia. Salah satu keunikan plastik adalah untuk mendapatkan karakteristik plastik yang berbeda, ilmuwan cukup mengubah struktur polimernya. Misalnya, hanya dengan menambah satu karbon saja, dari sebuah plastic yang keras, para ilmuwan dapat menghasilkan plastik yang lebih keras dari sebelumnya. PLASTIK MASUK KE INDONESIA Indonesia belum mengenal plastik sebelumnya. Kedatangan plastik ke Indonesia, ketika Perang Dunia II. Sekitar tahun 1950-an, satu persatu pabrik plastik berdiri di pulau Jawa. Industri plastik ini menghasilkan barang-barang kebutuhan rumah tangga seperti: sisir, mainan anak, kancing, dsb. Namun pabrik-pabrik masih sebatas mengolah bahan baku plastik menjadi barang jadi. Bahan bakunya sendiri diimpor dari negeri Belanda dan Amerika Serikat. Pesatnya industry plastic di Indonesia tidak hanya karena lancarnya jalur distribusi bahan baku, namun juga karena pasar Indonesia menyukai barang-barang plastik. Yang tadinya harus membungkus dengan daun, lalu sekarang dengan praktisnya makanan dibungkus dengan plastik. Yang tadinya harus membawa air menggunakan ember kayu/tembikar, sekarang menjadi lebih jauh lebih ringan. Kegunaan plastik sangat jelas dan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga permintaan pasar terhadap barang-barang yang terbuat dari plastik selalu tinggi.
Warta Herkulanus - 17
KESADARAN AKAN SAMPAH PLASTIK Namun seperti pedang bermata dua, plastik juga memiliki sisi negative, yaitu limbah plastik tidak bisa diuraikan meski sudah tertimbun puluhan bahkan ribuan tahun. Bayangkan jika dalam setahun Indonesia menghasilkan 3,22 juta ton, berapa banyak sampah plastik di masa yang akan datang. Di belahan bumi sudah banyak mulai bermunculan gerakan-gerakan lingkungan hidup terkait plastik ini. Sebenarnya kesadaran akan dampak plastik tidak serta merta timbul begitu saja. Hal ini dimulai sesudah perang berakhir dan manusia menemukan banyak sampah di lautan. Sekitar tahun 1960-an sampah-sampah plastik ini mulai menarik perhatian, ditambah lagi saat terjadi tumpahan minyak di lepas pantai California pada tahun 1969. Dari situ mulai muncul gerakan-gerakan lingkungan hidup untuk membangkitkan kesadaran atas bahaya plastik bagi bumi dan manusia. Sejak tahun 1970-an hingga sekarang, gerakan kesadaran dampak limbah dan plastik gencar digalakkan di berbagai belahan bumi, termasuk di Indonesia. BUDAYA MALU PADA BANGSA JEPANG Saya kerap kali bertanya pada diri sendiri, bagaimana mungkin mengubah pola pikir jutaan manusia yang hidupnya begitu akrab dengan plastik untuk kemudian mengurangi penggunaannya, sementara benda tersebut begitu membantu kehidupan kita? Bagaimana caranya membangun kesadaran atas dampak sampah plastik di masa depan, terhadap anak cucu kita, sementara kesadaran agar tidak membuang sampah sembarangan, yang jelas-jelas terlihat dampaknya, kita masih belum bisa? Hal ini mengingatkan saya kepada bangsa Jepang dengan budaya malunya. Jika kita membaca sejarahnya, budaya malu pada bangsa Jepang tidak ujug-ujug muncul begitu saja, membutuhkan waktu puluhan tahun hingga akhirnya semangat Bushido yang salah satunya adalah rasa malu benar-benar dapat mengakar pada bangsa Jepang. Sehingga ketika mereka porak poranda akibat bom atom di Nagasaki dan Hiroshima, dan kalah perang, mereka dapat bangkit kembali, bahkan menjadi salah satu Negara maju di Asia dan dunia. AWAL GERAKAN STOP PENGGUNAAN PLASTIK Lantas apa hubungannya dengan kita, masalah plastik, dan gereja? Apakah lantas dengan membangkitkan budaya malu dapat mengurangi permasalahan sampah plastik di negeri ini? Mengapa gereja, dalam hal ini Keuskupan Bogor kembali mengangkat masalah plastik pada tema APP tahun ini? Bagaimana cara membangkitkan kesadaran masyarat untuk mulai 18 - Warta Herkulanus
berhenti menggunakan plastik? Dan pertanyaan yang paling dasar, apakah kita dapat benar-benar berhenti menggunakan plastik? Sebelum semua pertanyaan tersebut dapat terjawab, yang harus kita ketahui, benda plastik apa yang paling sebentar kita gunakan? Jawabannya adalah plastik pembungkus makanan dan minuman. Kita beli snack yang dibungkus plastik, setelah selesai makan kita buang. Kita beli minuman botol, selesai minum, botol atau gelas plastik tersebut sudah jadi sampah. Kita belanja, lalu diberi kantong plastik untuk membawa, sampai di rumah plastik belanjaan itu sudah menjadi benda tidak berguna. Ada yang masih menyimpannya untuk dipakai lagi, namun tidak sedikit orang yang membuangnya begitu saja. Dan semua plastik-plastik tersebut hanya berguna beberapa jam saja bagi kita. Sementara kita tahu, dalam hal daur ulang plastik, Indonesia lumayan rendah kemampuannya. Gerakan berhenti menggunakan plastik di Depok dimulai dengan berhentinya minimart dan supermarket berjaringan menyediakan plastik untuk membungkus belanjaan. Sementara gerakan berhenti menggunakan plastik yang didengunkan Gereja diawali dengan gerakan menggunakan tumbler atau botol minum yang dapat digunakan berkali-kali pada setiap kegiatan, baik itu kegiatan di lingkungan gereja, maupun kegiatan di rumahrumah umat. KESADARAN DARI DALAM DIRI Apakah ini dapat bertahan terus? Tentu saja. Bagi generasi yang hidup pada era Orde Baru Soeharto, tentu masih ingat program pemerintah yang terus menerus disiarkan, yaitu program AMD (ABRI Masuk Desa) dan Dua Anak Cukup (Program Keluarga Berencana). Saya lahir di masa Orde Baru. Dari sejak saya lahir mengenal televisi, kedua program tersebut setiap hari ditayangkan di televisi, yang kala itu hanya ada TVRI. Kami yang kala itu generasi-generasi muda, setiap siang dan malam, mendengar kedua program dengan lagu jingle-nya. Hingga akhirnya kami hapal tanpa sengaja, masuk ke ingatan kami. Hal ini juga yang terjadi kepada bangsa Jepang, semangat Bushido terus ditanamkan selama bertahun-tahun. Gerakan kesadaran untuk stop penggunaan plastik yang diawali dengan stop menggunakan kantong belanja dan stop menggunakan botol minum dari plastik memang terdengar sepele, namun bayangkan dampaknya, berapa ton sampah plastik dapat kita kurangi dalam setahun. Gerakan stop plastik ini memang tidak bisa dalam setahun dua tahun akan efektif, mungkin butuh waktu bertahun-tahun atau bahkan berpuluh-puluh tahun, hingga akhirnya bumi ini bisa lepas dari sampah plastik khususnya dari plastik belanja dan botol plastik. Warta Herkulanus - 19
MULAI DARI DIRI SENDIRI Namun hal ini bukanlah tidak mungkin. Sejarah mencatat suatu bangsa dapat mengubah budaya meski membutuhkan puluhan tahun, namun berhasil. Sejarah juga mencatat bahwa manusia dapat dimasuki alam bawah sadarnya dengan terus menerus mendengungkan gerakan tersebut selama bertahun-tahun. Tuhan memang menyerahkan bumi ini beserta isinya untuk kehidupan kita. Namun memelihara bumi ini beserta isinya, termasuk menjaganya dari sampah plastik juga salah satu tugas dan tanggung jawab kita yang harus kita pertanggung jawabkan kepada Tuhan. Oleh karena itu, jika kita sayang dengan anak-anak kita, jika kita masih ingin melihat anak cucu kita bermain dalam lingkungan yang bersih dari plastik, maka kesadaran itu harus mulai kita tumbuhkan dalam diri kita mulai dari sekarang. Dimulai dari diri kita sendiri. Dimulai dari keluarga kita, lingkungan kita, gereja kita.   Sumber: https : //id.wikipedia.org/wiki/Plastik https : //internasional.kompas.com/read/2019/02/05/17590051/hari-ini-dalam-sejarahpenemuan-plastik-sintetis-pertama-di-dunia?page=1 https : //sains.kompas.com/read/2018/03/22/201500923/penemuan-yang-mengubahdunia--plastik-si-serba-guna-tapi-berbahaya?page=2 https : //historia.id/sains/articles/awal-mula-barang-plastik-di-indonesia-vqm1J https : //www.merdeka.com/uang/sejarah-kantong-plastik-dulu-selamatkan-bumisekarang-jadi-penyumbang-sampah.html https : //sains.kompas.com/read/2018/11/21/174018423/butuh-waktu-lama-bagi-bumiuntuk-mengurai-sampah-dan-plastik https : //www.neliti.com/publications/132330/ganbatte-kudasai-karakter-jepang-yangmensukseskan
20 - Warta Herkulanus