4 minute read
Pemilihan Bibit Unggul Calon Mahasiswa melalui Seleksi Mandiri UM
Penerimaan mahasiswa baru di suatu perguruan tinggi menjadi suatu hal yang krusial. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh banyaknya peminat yang tidak sebanding dengan kuota yang disediakan. Oleh karena itu, universitas memerlukan adanya proses seleksi ketat guna menemukan bibit unggul calon mahasiswa yang memiliki potensi di bidang akademik maupun non-akademik. Pemilihan bibit unggul di bidang pendidikan tersebut berguna untuk menjawab segala bentuk tantangan maupun memanfaatkan peluang yang ada.
Advertisement
Salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki proses penyeleksian ketat dalam memilih calon mahasiswa dengan bibit unggul adalah Universitas Negeri Malang (UM). Hal tersebut ditengarai oleh kualitas UM yang sudah terbukti mampu mencetak lulusan yang berdaya saing global sehingga dapat mencapai kesuksesan di bidang masing-masing. UM memiliki strategi dalam menyeleksi bibit unggul, seperti melalui SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes), maupun seleksi mandiri. Ketiga proses seleksi tersebut mampu melahirkan bibit-bibit unggul bangsa Indonesia yang dapat menjadi aset berharga di masa depan. Salah satu proses seleksi yang dapat menyaring bibit unggul di UM adalah seleksi mandiri. Hal tersebut dapat dibuktikan dari cemerlangnya prestasi yang ditorehkan di bidang akademik maupun non-akademik sehingga mahasiswa dari hasil seleksi mandiri dapat dikukuhkan menjadi mahasiswa berprestasi UM.
Penerimaan mahasiswa baru di UM dapat dilakukan melalui berbagai jalur seleksi untuk memastikan bahwa mahasiswa yang diterima memiliki kemampuan akademik dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan. Seleksi mandiri di UM terdiri atas 4 jalur yang dapat diambil oleh calon mahasiswa, seperti Seleksi Mandiri Jalur Prestasi, Seleksi Mandiri Jalur Skor UTBK, Seleksi Mandiri Jalur Tes Masuk Berbasis Komputer Universitas Negeri Malang (TMBK-UM), dan Jalur Mandiri Kemitraan.
Menurut Kepala Direktorat Pendidikan, Prof. Dr. Suyono, M.Pd., UM akan menambah daya tampung pada penerimaan mahasiswa baru di tahun ajaran 2023/2024. Ia juga mengumumkan bahwa terdapat penambahan sekitar 300 mahasiswa baru yang akan diterima pada tahun tersebut. Secara keseluruhan, pola penerimaan mahasiswa baru (maba) di UM masih sama dengan tahun sebelumnya meskipun terdapat penambahan kuota. Persentasenya juga tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun 2022, yakni kuota untuk penerimaan berbasis prestasi minimal 20%, kuota berbasis tes minimal 30%, dan kuota untuk jalur mandiri maksimal 50%.
Kepala Sub Direktorat Seleksi, Direktorat Pendidikan UM, Dr. Rizky Firmansyah S.E.,
M.SA., menjelaskan bahwa pada tahun 2023, universitas akan meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru. Terdapat tiga skema masuk yang ditawarkan, yaitu Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT), dan jalur mandiri. Berbeda dengan pelaksanaan SNBP dan SNBT, pelaksanaan seleksi mandiri dilaksanakan secara ketat oleh masing-masing perguruan tinggi. Hal ini untuk memastikan bahwa calon mahasiswa yang diterima adalah bibit unggul dapat dihasilkan melalui berbagai upaya seperti pengembangan teknologi, manajemen mutu, dan penggunaan pengetahuan lokal.
Terdapat empat jenis jalur mandiri yang dibuka, yakni Seleksi Mandiri Jalur Prestasi, Seleksi Mandiri Berbasis Skor UTBK-SNBT, Seleksi Mandiri Jalur Tes Masuk Berbasis Komputer (TMBK), dan Seleksi Mandiri Jalur Kemitraan. Seleksi Mandiri Jalur Prestasi merupakan proses seleksi calon mahasiswa baru yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa SMA, SMK, MA, atau yang setara di dalam maupun luar negeri (Sekolah Republik Indonesia/SRI) yang memiliki prestasi dan unggul di bidang tertentu. Bidangbidang yang ditawarkan meliputi bidang olahraga (atletik, renang, catur, sepak bola, dan lain-lain), bidang keagamaan (Tilawatil, Tartilil, Hifdzil, KTI Qur’an, dan lain-lain), bidang seni dan peminatan (tari, pemain alat musik, pidato, dan lain-lain), bidang penalaran (debat, storytelling, karya ilmiah remaja/KIR, robotik, dan lainlain). Seleksi ini diperuntukkan bagi calon maba yang memiliki peringkat/juara 1, 2, atau 3 pada bidang-bidang di atas dan serendah-rendahnya juara tingkat provinsi yang diperoleh dalam 3 (tiga) tahun terakhir (tahun 2020, 2021, atau 2022) dan diselenggarakan oleh lembaga yang kredibel. Penyaringan prestasi pada tahap awal ini diharapkan dapat menyaring bibit unggul dari SMA/SMK sederajat agar terus berkembang melalui naungan pendidikan UM. Informasi lengkap terkait klasifikasi bidang Seleksi Mandiri Jalur Prestasi tersaji dalam tabel berikut.
Selain melalui jalur prestasi, UM juga membuka jalur mandiri melalui skor
UTBK-SNBT. Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2023 adalah proses seleksi calon mahasiswa di perguruan tinggi yang dilakukan dengan mempertimbangkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan bisa ditambah dengan kriteria lain yang telah diatur oleh masingmasing PTN Akademik, PTN Vokasi, atau
Perguruan Tinggi Keagamaan Agama
Islam Negeri (PTKIN). UTBK-SNBT sendiri akan dilaksanakan dalam 2 gelombang, yaitu Gelombang I yang berlangsung pada tanggal 8-14 Mei 2023, dan Gelombang
II pada tanggal 11-28 Mei 2023. Selain melalui skor UTBK-SNBT, secara mandiri, UM juga menyelenggarakan Tes Masuk
Berbasis Komputer Universitas Negeri
Malang (TMBK-UM) yang akan dilakukan berdasarkan skor tes ujian tulis berbasis komputer yang diselenggarakan oleh UM.
Terdapat jalur mandiri lain selain tiga jalur mandiri di atas yang disebut dengan Jalur
Mandiri Kemitraan Institusi. Jalur mandiri kemitraan merupakan seleksi untuk mahasiswa baru yang dilakukan dalam kerja sama dengan institusi (perusahaan atau lembaga pemerintah/swasta di dalam dan luar negeri). Tujuan lain dari jalur masuk ini adalah untuk menjalin kerja sama dalam pengembangan pendidikan di UM.
Dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang terus berkembang, penyeleksian bibit unggul melalui jalur seleksi mandiri menjadi sangat penting. Hal tersebut dapat diterapkan melalui berbagai strategi agar UM mampu dikukuhkan sebagai perguruan tinggi negeri dengan kualitas mahasiswa yang mumpuni sehingga mencetak lulusan yang sukses di bidang masing-masing. Jalur seleksi mandiri dapat memberikan kesempatan kepada calon mahasiswa yang memiliki prestasi unggul di berbagai bidang dan memperkaya keberagaman dan keunggulan di dalam kampus UM dengan menarik mahasiswa berprestasi dari berbagai daerah maupun latar belakang yang berbeda.
Penerimaan mahasiswa melalui seleksi mandiri juga memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa yang memiliki minat dan bakat di bidang yang belum tentu diakomodasi dalam jalur seleksi lainnya. Melalui seleksi mandiri, UM dapat memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mengembangkan potensinya dan mengejar cita-citanya, serta dapat membantu perguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pengadaan bibit unggul dalam jumlah banyak adalah melalui kemampuan teknologi dan kemampuan dinamis dalam mengelola sumber-sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, seleksi mandiri dapat menjadi salah satu strategi UM dalam menyeleksi bibit unggul dari calon mahasiswa yang telah memilih UM sehingga diharapkan dapat memberikan sumbangsih nyata dalam menorehkan prestasi di tingkat regional hingga internasional serta menjadi tonggak kejayaan UM sebagai salah satu perguruan tinggi negeri unggul di Indonesia. Naufal/Vania