26 minute read
Profil Bulan Ini: Claudya Aprilla Pepiana, S.Ds
Claudya Aprilla Pepiana, S.Ds.: Modifikasi Noken untuk Mempertahankan Kebudayaan dan Kearifan Lokal Papua
"Banyak teman yang sudah sadar bahwa budaya kita menarik dan memiliki nilai jual. Untuk mempertahankannya, tinggal masalah waktu”
Advertisement
ebuda K yakina sikap, yaan n, tra peril lah disi, aku, ir dari sebu gagasan, hasi bahkan keb ah ke- l karya, iasaan, yang nantinya akan diwariskan kepada generasi berikutnya. Bukan negara Nusantara namanya apabila Indonesia tidak memiliki keanekaragaman budaya, dari Sabang sampai Merauke. Karena keanekaragaman budaya inilah yang membuat Indonesia makin dikenal dengan keunikannya dan nilai khasnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan yang ada di Indonesia hampir terancam punah karena masuknya budaya luar ke Indonesia dan kurangnya perhatian dari generasi muda Indonesia. Tapi, kebudayaan Indonesia masih dapat dipertahankan dengan gagasan yang unik dan kreativitas. Salah satunya adalah backpack Noken, produk buatan salah satu alumni di Program Studi (Prodi) Desain Produk Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta.
Claudya Aprilla Pepiana atau yang akrab dipanggil Clau, memulai kuliah di UKDW Yogyakarta pada tahun 2014. Diawali dengan saran orang tua yang memiliki riwayat pendidikan di Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, cita-cita untuk kuliah di Yogyakarta, dan kunjungannya ke kampus bersama kakaknya yang menghasilkan sebuah ketertarikan Clau pada Prodi Desain Produk FAD. “Diajak muter-muter, pas aku lihat inkubator, terus baju yang dibuat dari koran, aku langsung bilang ‘Aku mau masuk jurusan ini’. Itu adalah awal aku kenal desain produk,” ujarnya. Sewaktu kuliah, banyak pengalaman yang menarik dan berkesan yang didapatkan oleh perempuan kelahiran tahun 1996 ini. Walaupun pada saat masuk merasa minder dan tidak jago dalam desain produk, Clau tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik. Setelah lulus kuliah dari UKDW, Clau berencana untuk masuk ke dalam dunia karir dengan melanjutkan produksi produk backpack noken karena memiliki potensi.
Bagi Clau yang merupakan anak dari alumni UKDW Yogyakarta, Pdt. Pieter Lewier, kebudayaan adalah sebuah identitas yang menggambarkan asal-usul diri masing-masing, seperti daerah asal. Kearifan lokal berkaitan erat dengan sumber daya yang memiliki peluang untuk dikembangkan. Namun, tidak hanya dalam bentuk produk atau histori, tapi kearifan lokal juga berkaitan dengan manusia atau sumber daya manusia (SDM). Menurut Clau, kebudayaan dan kearifan lokal sangat penting di Indonesia. “Karena satu, kita adalah negara Nusantara, negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dan benar-benar spesifik. Berbeda dengan kebudayaan Barat dan kebudayaan lainnya. Menurut aku, Asia adalah daerah yang ciri khas tradisionalnya sangat kuat. Dan, kenapa kebudayaan dan kearifan lokal itu jadi poin penting. Itu karena bagaimana kau mau memperkenalkan dirimu kepada dunia luar, tapi kau tidak tahu apa kelebihan dan kekurangan kau. Kebudayaan seperti itu adalah identitas,” ucapnya.
foto:dok.pribadi
foto:dok.pribadi
Noken adalah salah satu kebudayaan yang diterapkan di daerah timur Indonesia, yaitu di Papua, yang berupa tas tradisional. Diawali sebagai alat barter hingga alat multifungsi, Noken sangat familiar di kalangan masyarakat lokal di Papua, baik yang ada di daerah pegunungan, pantai, rawa, maupun danau. Karena Papua memiliki 9 suku besar dan 250 sub suku, Noken dari tiap daerah memiliki banyak perbedaan, yang harus disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki dan karakter yang dimiliki oleh setiap daerah tersebut. Keberadaan noken ini sudah menjadi kebudayaan Papua yang dikerjakan secara turun temurun hingga akhirnya UNESCO menetapkan tas tradisional ini sebagai warisan budaya dunia tak benda pada tanggal 4 Desember 2012. Pernyataan ini dikarenakan banyak makna yang tersembunyi di balik noken. Noken melambangkan kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua. Kemudian, noken juga menjadi simbol kedewasaan seorang wanita dan syarat wanita untuk menikah. Noken dibuat dari material alam, khususnya dari serat kulit kayu. Untuk proses pembuatannya, dibutuhkan waktu selama sebulan lebih, di mana prosesnya berupa pencarian material alamnya, yang kemudian diolah, dipilin seratnya, dan dianyam menjadi tas.
Gagasan dari produk backpack noken berawal dari riset yang digali oleh Clau yang memiliki hobi travelling ini, dimana dalam riset tersebut menyatakan bahwa sebanyak 89% dari anak Papua mengenal dan menyukai noken. “Tapi, pada kenyataanya, mereka tidak menggunakan noken dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dalam arti, ada nilai noken yang hilang,”ujarnya. Selain itu, seiring perkembangan zaman, noken memiliki banyak kekurangan, seperti kurang fungsionalnya tas noken dan ukuran tali yang terlalu kecil sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Karena kondisi tersebut, Clau melihat tingginya peluang untuk mengembangkan noken secara desain. Alasannya membuat dalam bentuk backpack adalah mayoritas orang-orang mengenal tas dengan konsep ransel dan banyak menggunakan backpack dalam kehidupan sehari-hari.
Backpack noken ini adalah bentuk modifikasi dari noken, dimana materialnya dibuat dalam bentuk lembaran, seperti kain, selain dalam bentuk tas. Kemudian, kain tersebut dipola dan dijahit menjadi backpack, sesuai dengan permintaan ukuran konsumen. Selama proses pembuatan backpack noken pertama kali, Clau didampingi oleh Winta Adhitia Guspara, S. T, M. Sn, dosen dari Prodi Desain Produk FAD.
Produk backpack noken ini memiliki beberapa variasi. Untuk sementara adalah variasi bahan, di mana Clau menggabungkan material noken dengan bahan lainnya, seperti kain, kulit, benang nilon, kanvas. Selain itu, noken yang dimodifikasi oleh Clau akan dimunculkan dalam bentuk totebag, yang masih dalam tahap pengembangan. Namun, untuk produk backpack noken sendiri, penjualannya belum siap untuk dieksekusi, walaupun dirinya sudah sangat percaya. “Sejujurnya, produk saya itu belum sepenuhnya siap. Dalam arti, ide dan konsep sudah sesuai. Tapi, eksekusinya di lapangan tidak semudah itu,” ujarnya. Oleh karena itu, backpack noken masih dalam tahap pengembangan desain untuk sementara. Di balik pengembangan produk tersebut, ada sebuah keinginan dari perempuan kelahiran Papua ini, yaitu mengenalkan generasi muda Papua dan membiasakan mereka untuk melibatkan noken dalam kehidupan seharihari. Saat ini, produk buatan Clau dilirik oleh banyak orang, serta mendapatkan komentar-komentar positif dan mendukung. Sebagai seorang desainer muda, Clau diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan masyarakat dan pengrajin lokal Papua untuk mensukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua mendatang.
Bagi Clau, mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal di Indonesia bukanlah hal yang sulit, terutama pada waktuwaktu sekarang ini. “Karena banyak temanteman sudah sadar bahwa budaya kita itu menarik dan memiliki nilai jual, tanpa disadari. Soal mempertahankannya, untuk sekarang tinggal soal waktu saja sih,” ujarnya. Namun, semua ini kembali pada konsepnya tentang kebudayaan adalah sebuah identitas. “Ketika anak Indonesia menyadari bahwa kebudayaan adalah identitas, mau tidak mau dia harus mempertahankan identitasnya ketika bercakap dengan orang lain. Dan, mau tidak mau, dia harus memikirkan ide bagaimana dia harus memperkenalkan dirinya dengan baik kepada orang lain. Salah satunya adalah promosi produk, karena produk itu paling dikenal sama orang, seperti produk fashion, furniture, stationery, dan lain sebagainya. Yang penting itu berani dan sedikit gila.
foto:dok.pribadi
Nama :
Claudya Aprilla Pepiana, S.Ds. Tempat dan Tanggal Lahir :
Merauke, 25 April 1996 Pendidikan :
Program Studi Desain Produk UKDW (lulus 2020) Organisasi :
Ketua FORMAPA UKDW (2015-2016) Kutipan Favorit :
Jadilah anak muda yang tidak terlalu fokus pada masalah, tapi fokus pada penyelesaian masalah dan mengembangkannya menjadi sesuatu. Satu lagi, hati. Kenapa hati itu penting dalam menjaga identitas? Karena sebelum kamu ingin menjaga sesuatu, kamu harus mencintai,” tambahnya.
Sebagai mahasiswa dan generasi muda, ada baiknya untuk memiliki keberanian dan semangat untuk menjadi terobosan untuk mempertahankan apa yang sudah menjadi identitas kita. Clau percaya bahwa dengan keberanian dan semangat yang berpihak pada diri mereka, maka akan mendatangkan keberuntungan. “Harapannya buat teman-teman, adik-adik, kakak-kakak yang masih kuliah, tetap semangat. Tetap melakukan hal yang menurut kalian bekerja sesuai dengan passion kalian, apapun jurusan kalian saat ini atau apapun yang kalian lakukan saat ini. Do with your heart. Jangan cepat menyerah, terus maju, dan andalkan Tuhan dalam setiap langkahmu,” pungkasnya. [Abigail N.P.H]
Meilina Parwa K. Abigail Anti, Iit, Lia Gracia, Rully
KKN Daring UKDW 2020 Telah Terlaksana dengan Baik
Universitas Kristen Dut Yogyakarta telah resmi kegiatan Kuliah Kerja N a Wacana, mengakhiri yata (KKN) Daring tahun 2020 yang telah dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2020. Acara penutupan KKN ini dilakukan melalui media daring Zoom. Dr.-Ing Wiyatiningsih, ST MT selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Kristen Duta Wacana (LPPM UKDW) Yogyakarta sebagai pelaksana KKN menyampaikan bahwa jumlah peserta KKN tahun ini adalah 618 peserta dengan 24 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Mahasiswa peserta KKN dibagi menjadi 96 Kelompok, untuk pemilihan tipe KKN sebanyak 35 kelompok memilih kategori Pemberdayaan Masyarakat, 22 kelompok Kewirausahan, 15 kelompok Karya Inovasi, dan 24 kelompok Penerapan Teknologi. “Dalam penilaian program, kami melibatkan tujuh reviewereksternal. Reviewereksternal bertujuan untuk mewakili mitra KKN memberikan penilaian program supaya lebih obyektif,” tambah Wiyatiningsih.
Panewu Kepanewon Sentolo, Raden Sigit Purnomo mengatakan, “Di awal pelaksanaan kami ragu, dengan KKN daring ini nanti komunikasi dan tindak lanjut dengan warga bagaimana, tetapi ternyata sesekali waktu dapat datang ke lapangan, walaupun dengan pandemi global pada Rabu, 11 Maret 2020 silam. Penetapan tersebut didasarkan pada sebaran 118 ribu kasus yang menyebar ke 114 negara. Sebelumnya, COVID-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019, kemudian status meningkat menjadi wabah di bulan Januari 2020. mengumumkan kasus pertama positif COVID-19 di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020 yang ditularkan melalui transmisi dari manusia ke manusia. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah RI, beberapa diantaranya ialah dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disahkan melalui Keputusan Presiden RI No. 9 Tahun 2020. Langkah lainnya ialah dengan kebijakan pemerintah seperti pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui Peraturan Kementerian Kesehatan No. 9 Tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020. Praktis
foto:dok.UKDW
protokol kesehatan terbatas, dan akhirnya KKN ini bisa terlaksana dengan baik dan program yang bagus”. Raden Sigit juga memberikan apresiasi terhadap UKDW yang telah melaksanakan KKN di Kapanewon Sentolo dengan lancar dan mengaku siap menerima KKN lagi dari UKDW di tahun depan.
Selain di Sentolo, mitra KKN yang lain adalah Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta, dimana peserta KKN ditempatkan di enam kecamatan dan sepuluh kelurahan. Ketua DPMPPA Ir. Edy Muhammad, memberikan apresiasi terhadap UKDW karena tema yang di usung sejalan dengan program DPMPAA dalam masa pandemi ini. “Program KKN dari UKDW ini sejalan dengan gerakan ‘Gandeng-Gendong’ yang melibatkan 5K, yaitu Kota, Korporasi, Kampus, Kampung foto:dok.UKDW setelah tiga bulan melewati masa tanggap darurat dan PSBB, pemerintah Indonesia mulai menjajaki penerapan kehidupan normal yang baru (new normal) dan melonggarkan PSBB.
“New Normal” sendiri pertama kali Tentang COVID-19 yang diadakan KemenInovasi Nasional Republik Indonesia oleh Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D pada Senin, 18 Mei 2020 yang lalu. “New Normal” ini yang kemudian menjadi acuan dalam pembuatan protokol kesehatan pada beberapa instansi pemerintahan seperti Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin, 15 Juni 2020. “New Normal” tidak bisa dipungkiri memang menghantam banyak sektor dan bidang, seperti Pendidikan, Sosial, Kesehatan, Teknologi, Bisnis dan Usaha, Ekonomi, Lingkungan, Perancangan, dan Spiritualitas. Sembilan bidang tersebut yang kemudian
foto:dok.UKDW
dan Komunitas. Peran kampus dan komunitas memberikan penerapan teknologi IT dan bagaimana mengembangakan UMKM, Urban Farming, Pelestarian Lingkungan, menggerakan Relawan Mengajar, dan lainlain,” ujar Edy Muhammad.
Pengalaman yang dirasakan dari DPL kali ini juga sedikit berbeda dari dari KKN offline seperti biasa. Dra Umi Murtini M. Si sebagai DPL mengatakan, “KKN daring kali ini, kami lebih bekerja keras dan menyediakan waktu lebih banyak, karena kapan saja mahasiswa bisa konsultasi, tetapi hal ini sangat menyenangkan”. Umi Murtini juga menceritakan kendala yang dialami dalam pelaksanaan KKN daring adalah masalah koneksi internet di lokasi mitra maupun di tempat tinggal mahasiswa. Salah satu mahasiswa mengaku jika akan berkoordinasi dengan DPL atau akan didalami lebih lagi perihal dampak new normal dalam forum diskusi BISIK NEWNORMALLOGY (Bincang Asik Kenormalan Baru).
BISIK NEW-NORMALLOGY adalah program yang digagas oleh Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana untuk mengedukasi masyarakat akan dampak dan peluang pelaksanaan “New Normal” di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, teknologi, bisnis dan usaha, ekonomi, lingkungan, perancangan, serta spiritual. Kegiatan ini juga bertujuan untuk merealisasikan peran nyata Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi dalam membantu pemerintah untuk mengkaji pelaksanaan “New Normal” di berbagai bidang. Kegiatan ini tidak hanya dijalankan oleh BPMU UKDW sendiri tetapi bersama dengan dua belas Peguruan Tinggi Swasta guruan tinggi tersebut ialah sebagai berikut Universitas Kristen Petra, Surabaya; Universitas Kristen Indonesia, Toraja; Universitas Kristen Immanuel, Yogyakarta; Sekolah rekan kelompok, maka harus pergi ke kota terlebih dahulu untuk mendapatkan koneksi internet.
Contoh program yang dihasilkan dari KKN ini adalah Abon Lele Harumi dan Disinfectant Box. Abon Lele Harumi merupakan hasil pendampingan dari Kelompok 81 dengan Kelompok Ibu-ibu Harumi, Dusun Banggan, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Sedangkan untuk Disinfectant Box, kelompok 5 merancang inovasi alat pembersih uang menggunakan metode uap. Dalam masa pandemi seperti saat ini, uang menjadi salah satu media dalam penyebaran virus, maka dibutuhkan alat yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk membersihkan fisik dari uang.
Dr. Charis Amarantini, M.Si. selaku Wakil Rektor 1 mewakili Rektor UKDW, menutup KKN Daring UKDW 2020, dengan menyampikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kelancaran kegiatan ini. “Apresiasi setingginya terhadap mahassiwa yang telah berusaha beradapatasi dalam situasi pandemi Covid19 ini hingga mampu berinvoasi dan berkreasi dengan memanfaatkan teknologi informasi. Melalui KKN ini ternyata sedikit banyak telah memberikan sumbangan untuk meningkatan perekonimian masyarakat,”
orld Health W telah menet Diseases 201 Organization apkan Coron 9 (COVID-19) (WHO) a Virus sebagai Presiden RI Ir. H. Joko Widodo juga telah
disebut dalam Konsorsium Riset dan Inovasi terian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan
(BPMU UKDW) Yogyakarta yang bertujuan (PTS) yang lain di Indonesia. Adapun perujar Charis Amarintini. [Penta]
foto:dok.UKDW
Tinggi Filsafat Teologi, Jakarta; Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya; Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta; President University, Bekasi; Universitas Pelita Harapan, Tangerang; Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda YAKKUM, Yogyakarta; Universitas Atma Jaya, Yogyakarta; Sekolah Tinggi Manajemen, Informatika, dan Komputer Dipanegara, Makassar dan Universitas Ma Chung, Malang.
BISIK NEW-NORMALLOGY berlangsung dari Senin, 29 Juni 2020 sampai dengan Selasa, 18 Agustus 2020, membahas lima puluh topik dengan menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya. BISIK NEW-NORMALLOGY selalu disiarkan di kanal YouTube UKDW Yogyakarta. Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi perihal new normal melalui diskusi, lebih dari itu luaran BISIK NEW-NORMALLOGY ialah buku dengan judul New Normal Ark (Bahtera New Normal) yang berisi hasil kajian dari seluruh topik yang didiskusikan dalam BISIK NEW-NORMALLOGY. [Billy]
embaga kemahasiswaan di Universitas L Kristen Duta Wacana yakni LKU (Lembaga Kemahasiswaan Universitas) dan LKF (Lembaga Kemahasiswaan Fakultas) mengadakan rapat evaluasi tengah tahun pada Selasa, 7 Juli 2020 di Ruang Seminar Pdt. Dr. Harun Hadiwidjono.
Rapat evaluasi tersebut dihadiri oleh Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom selaku Wakil Rektor Bidang III Kemahasiswaan, Alumni dan Informasi, Wintha Adithia Guspara, ST., M.Sn selaku Kepala Biro Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Informasi (Biro III), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama dari seluruh fakultas, Ketua dan Wakil Ketua LKU (Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas, BPMU dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas, BEMU), serta Ketua dan Wakil Ketua LKF (Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)) dari masing-masing fakultas.
Secara umum, rapat yang diadakan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan kemahasiswaan yang sudah dilakukan oleh BPMU dan BEM serta untuk membicarakan hal-hal terkait kebijakan kegiatan mahasiswa di masa pandemi Covid-19. Lawrence Billy V. Dj., sebagai ketua BPMU menyampaikan bahwa BPMU telah melaksanakan beberapa kegiatan di semester pertama tahun 2020. Tindak lanjut hasil Rapat Umum Anggota I (RUA-I), sidang pembentukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), koordinasi dengan Wakil Rektor III perihal teknis pelaksanaan Pemiliham Umum Raya (Pemilu Raya) secara daring, konsultasi dengan seluruh LK/OK perihal kegiatan yang akan diadakan pada semester depan sebagai persiapan Rapat Koordinasi (Rakor) telah sukses dilaksanaan BPMU di awal tahun ini.
Lawrence Billy juga menyampaikan bahwa saat ini BPMU sedang menjalankan beberapa program. Salah satunya adalah BISIK New-Normallogy, sebuah program kerja sama BPMU UKDW dengan 12 universitas lain yang sudah berlangsung sejak 29 Juni 2020 dan berakhir pada 18 Agustus 2020. Kegiatan ini bertujuan untuk mengfoto:dok.BPM-UKDW Banding berbasis online bersama Badan Pemeriksa Universitas Katolik Parahyangan 2020. Kegiatan ini sekaligus menjadi Studi Banding pertama dari Inspektorat BPMUKDW dan Badan Pemeriksa UNPAR pada periode 2020.
Disadari bahwa peranan sebuah studi banding merupakan salah satu acuan dalam menuntun langkah yang baik dalam kerja Organisasi Kemahasiswaan (OK). Studi banding merupakan sebuah konsep belajar yang dilakukan oleh lebih dari satu organisasi serta lingkungan yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan, gaya kinerja, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lainlain. Kegiatan studi banding dilakukan oleh OK yang memiliki kepentingan yang sama yaitu “melayani” mahasiswa sesuai tugas atau peran masing-masing yang sudah ditetapkan. Studi banding dilakukan melalui edukasi masyarakat tentang dampak dan peluang pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di segala bidang. Selain itu BPMU juga sedang menyusun perencanaan strategis untuk program semester yang akan datang serta melakukan persiapan dan koordinasi dengan Wakil Rektor III dan PUSPINDIKA.
Melanjutkan pemaparan, BPM/BEM Fakultas Teologi yang diwakili oleh Mety Elizabeth Agustin (BEMF) dan Samuel Dharmawan (BPMF) menyampaikan bahwa LKF Teologi sedang menyelenggarakan lomba esai dan melakukan penyesuaian kegiatan menjadi sistem daring. BPM/BEM Fakultas Bioteknologi yang diwakili oleh Stenllie Jonathan (BEMF) dan Alexander Mahadarta (BPMF) menyampaikan bahwa Fakultas Bioteknologi juga telah melakukan penyesuaian kegiatan menjadi daring diantaranya penyelenggaraan lomba cover dance, pembuatan E-Bulletin (500 viewers), kolaborasi dengan Permahami Mikrobiologi UGM, pembuatan konten YouTube (berkolaborasi dengan BEMF Kedokteran), penyelenggaran lomba dan webinar nasional, penyelenggaraan dialog terbuka, perumusan peraturan internal bioteknologi, dan juga pembuatan kunjungan ke obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Cara yang dilakukan ialah dengan membandingkan kondisi obyek studi di lingkungan lain dengan kondisi yang ada di lingkungan kita. Hasil yang didapatkan dari kegiatan studi banding berupa kumpulan data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan untuk diterapkan.
Oleh karena itu, Inspektorat BPM UKDW Yogyakarta melakukan kegiatan studi banding bersama Badan Pemeriksa UNPAR Bandung dengan harapan dapat menambah wawasan atau referensi dan pengalaman atau pembelajaran baru serta menjadikan pembanding antara kedua organisasi. Kegiatan studi banding ini diikuti oleh Lawrence Billy V. Djama selaku Ketua BPM UKDW serta Brian P. Sineleyan selaku Koordinator Inspektorat BPM-UKDW yang didampingi oleh seluruh anggota Inspektorat BPM UKDW yakni Angkie Octovaldo Elias W selaku Juru Bicara Inspektorat BPM-UKDW, Elloidia Serafi Hantoro selaku Sekretaris Inspektorat
foto:dok.pribadi
hotline.
BPM/BEM Fakultas Bisnis yang diwakili oleh Angeliana P.W. Sikowai (BEMF) dan Tommy Berajan (BPMF) menyampaikan bahwa Fakultas Bisnis telah dan akan melakukan kegiatan berupa aksi sosial kerjasama dengan BEMF Bioteknologi, webinar, online gathering, diskusi online, perumusan regulasi kemahasiswaan Fakultas Bisnis, dan persiapan sidang pemilihan ketua BPMF. Irene D.K. Manalu, perwakilan dari BEM Fakultas Kependidikan dan Humaniora menyampaikan kegiatan yang telah dan akan dilakukan adalah rapat evaluasi internal, Talkshow online “FKHum Talk”, dan pengabdian masyarakat berbasis online. Sedangkan Desta Siwi Prambawa (BEMF) dan Yashinta Novita Dewi (BPMF) perwakilan Fakultas Teknologi Informasi telah dan akan menjalankan program berupa webinar tentang teknologi informasi, IT Fest dalam bentuk lomba daring, FTI Online Forum dan rapat kerja.
Melanjutkan pemaparan sebelumnya, Valentino A.P Bisay dari BEMF Kedokteran menyampaikan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran foto:dok.BPM-UKDW BPM-UKDW, Kadek Doni Hendrawan selaku Kominfo Inspektorat BPM-UKDW, Antonia BPM-UKDW dan Adrian Paskalis selaku perwakilan dari Badan Pemeriksa UNPAR yaitu Kenneth Kristofer selaku Ketua Badan Pemeriksa UNPAR.
Dalam kegiatan ini dilakukan pemaparan materi oleh masing-masing OK dengan pemaparan profil organisasi kemahasiswaan kebijakan, landasan dasar, sanksi dan juga ketetapan (TAP) sanksi. Setelah saling melakukan pemaparan materi, kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi dimana kedua OK saling memberikan sudut pandang yang berbeda, wawasan yang cukup luas, pemahaman kebijakan, kompetensi penilaian Lembaga Kemahasiswaan atau OK, saling berargumen yang kuat sekaligus mampu membuahkan hasil referensi yang baru serta membahas tentang peningkatan mutu pelayanan dalam lingkup yudikatif di tingkat organisasi kemahasiswaan. antara lain donasi APD dan nutrisi garda depan di beberapa rumah sakit, program relawan Covid-19 via daring, rotasi program kerja, promosi kegiatan kesehatan secara daring, dan webinar. Menutup sesi laporan dari masing-masing LKF, Yosia Yamaguchi (BEMF) dan Wahyu Aji Pamungkas (BPMF) selaku perwakilan Fakultas Arsitektur dan Desain menyampaikan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, antara lain pembuatan E-bulletin, kompetisi cover lagu, webinar dengan tema time management, talkshow online bertajuk “Kepoin Prodi”, kompetensi penilaian dengan BPMU, dan persiapan sidang pemilihan BPMF.
Evaluasi ditutup dengan pemaparan oleh BEMU yang disampaikan oleh Desykal Vegas Tidore. Dalam paparannya, Vegas menyampaikan bahwa BEMU telah melaksanakan beberapa kegiatan berupa webinar untuk memperingati hari Pancasila, koordinasi Dies Natalis kampus, serta sosialisasi P3DK dan LPJ. Sementara itu untuk kegiatan yang akan dilaksanakan adalah forum diskusi online guna memperluas wawasan dan keadaan mahasiswa, kaderisasi, diskusi dengan ketua BEM DIY mengenai isu Pancasila, dan pendampingan penyusunan program kerja Unit Kegiatan Kebudayaan (UKKb) dan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM).
Rapat evaluasi yang baru pertama kali diadakan secara hybrid ini menekankan pada pentingnya koordinasi dan konfirmasi dalam menjalankan segala bentuk kegiatan baik itu di tingkat universitas ataupun di tingkat fakultas. Di samping itu, integritas penjabat organisasi juga merupakan hal yang harus diperkuat agar segala pemikiran, ideologi, dan gerakan yang direncanakan akan sejalan dengan visi misi universitas. Di akhir kegiatan, Joko Purwadi, S.Kom., M.Kom. selaku pimpinan rapat mengingatkan pentingnya berkoordinasi. “Kita semua adalah satu keluarga Duta Wacana. Kita harus saling menjaga, saling memperhatikan, dan saling mendukung satu sama lain dalam satu ikatan kekeluargaan. Penting bagi kita untuk selalu berkoor
Studi Banding Inspektorat BPM-UKDW Yogyakarta Pertama Secara Online
Inspektorat Badan Perwakilan Mah Universitas Kristen Duta Wacana UKDW) Yogyakarta melakukan asiswa (BPM Studi (UNPAR) Bandung pada hari Sabtu, 25 Juli
dinasi,” ujarnya. [Fransisca Alicia, Lawrence Billy]
Deta Anno Vida selaku Anggota Inspektorat Anggota Inspektorat BPM-UKDW. Adapun
serta visi misi, tujuan, tugas, sistem kerja, foto:dok.BPM-UKDW
Ada yang spesial dalam studi banding kali ini, dimana Badan Pemeriksa UNPAR sangat tertarik dengan salah satu progam yang dimiliki oleh BPM UKDW yakni Program Kompetensi Penilaian guna Akreditasi OK. Program ini sendiri merupakan program dari Bidang Statistik dan Pengawasan Komisi II BPM UKDW. Program ini memang bukan kali pertama menjadi sorotan, pada studi banding sebelumnya BPM-UKDW bersama dengan Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya juga begitu tertarik dengan Program Kompetensi Penilaian tersebut.
Pada di akhir kegiatan, Brian P. Sineleyan menutup kegiatan ini dengan harapan yang besar bahwa pertemuan ini bukanlah akhir melainkan langkah awal untuk mengedepankan kerja sama yang baik antar OK pada waktu yang akan datang. Kegiatan diakhiri dengan pemberian kenangan yang diberikan dari Inspektorat BPM UKDW kepada Badan Pemeriksa UNPAR. [Brian]
Strategi Indomaret Group Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Pandemi rangan syarakat COVID-19 sec menggerus d . Berdasarkan ara teran aya beli hitungan g-temadari pandemi para indu mencari s COVID-19 ini tentunya membuat stri ritel harus memutar otak untuk trategi baru yang mampu berefek ke Indo plast area nes ik a to ia. Penggunaan ntara kasir dan p ko, penyediaa masker, elanggan n hand pelindung , wastafel di sanitizer, Badan Perencanaan dan Pembangunan Nadalam pertumbuhan industri ritel. Daya beli penyemprotan disinfektan dan pemakaian sional (Bappenas) pada rapat bersama Komiyang menurun, perubahan pola konsumsi, sarung tangan tentunya menjadi standar si XI DPR RI di hari Senin (22/6) terhitung keterbatasan akses konsumen dan kesehatan operating procedure (SOP) bagi setiap dari tanggal 30 Maret sampai dengan 6 Juni tentunya menjadi alasan utama mengapa karyawan yang bekerja di gerai Indomaret. 2020, pandemi COVID-19 telah mengdaya beli masyarakat merosot hingga Tak hanya dari aspek kesehatan dan hilangkan daya beli masyarakat sekitar Rp mencapai Rp 362 triliun. kenyamanan, Indomaret Group sendiri juga 362 triliun. Hilangnya daya beli tersebut Penerapan pola bisnis baru sudah mendahulukan kebutuhan customer pada disebabkan oleh masa karantina atau Pemseharusnya mementingkan aspek kesehatan masa pandemi ini. Dimulai dari tata letak batasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di dan kenyamanan dari setiap konsumen. Tak kebutuhan customer di setiap gerai hingga berbagai daerah Indonesia yang tentunya terkecuali dengan prosedur yang telah layanan online life yang mencakup jasa ritel, bertujuan untuk meminimalisir dan mengdisiapkan oleh Indomaret dalam mengfood & beverages, jasa logistik dan e-wallet. antisipasi penyebaran COVID-19. hadapi kondisi pandemi saat ini. Pada kePada setiap aspek tersebut, pengembangan
Tergerusnya daya beli masyarakat tersempatan sharing session yang dilaksanakan layanan berbasis on demand pun semakin sebut tentu sangat berpengaruh pada kinerja oleh Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan digaungkan. Adanya KlikIndomaret untuk industri ritel yang ada di Indonesia. PerPengembangan Karir (Biro III) Universitas kebutuhan konsumsi rumah tangga, Kliktumbuhan ritel pada 2020 diprediksi hanya Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta Indogrosir yang berfungsi untuk penyaluran akan tumbuh pada angka 3 sampai dengan bersama Indomaret Group pada Selasa akses berbelanja, Indopaket untuk pe3,5 persen, hal tersebut tentu berbanding (28/07), Ancilla Nataly selaku HR Rengiriman jasa logistik dan i-Saku untuk terbalik jika mengacu pada pertumbuhan cruitment and Placement Coordinator Indotransaksi cashless tentunya menjadi poin pada industri ritel pada tahun 2019 yang maret Group mengatakan protokoler keseutama Indomaret Group untuk tetap melayani mencatat angka 8 sampai dengan 8,5 persen. hatan dan kenyamanan konsumen menjadi dan memastikan ketersediaan kebutuhan
Besarnya dampak yang dihasilkan oleh tujuan utama pada setiap gerai di seluruh customer. Pada saat yang bersamaan, untuk
di Masa Pandemi
ekonomi Indonesia dalam dua kuartal terakhir semakin merosot. Perkembangan ekonomi Indonesia berada di angka -5,32% pada kuartal ke II-2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, keseluruhan komponen mengalami kontraksi yang mengakibatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terjun bebas. Kontraksi yang paling terdampak adalah konsumsi rumah tangga yang tentunya menjadi penopang utama PDB Indonesia.
Anjloknya perekonomian Indonesia tidak hanya berdampak pada sektor kerumahtanggan saja. Dampak lain yang terjadi ialah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi hampir di segala sektor. Dilansir oleh tempo.co, terdapat 3,05 juta orang (per 2 Juni 2020) terkena PHK. PHK paling besar terjadi pada sektor informal dan bisnis perdagangan.
Wabah COVID-19 memang menyebabkan gelombang PHK naik signifikan. Bahkan survei terbaru yang dilakukan secara online oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Litbang Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia memprediksi sebanyak 25 juta pekerja terancam kehilangan pekerjaan, terutama para pekerja yang berada pada sektor pekerja bebas.
Ketidaktentuan akan kapan berakhirnya pandemi ini tentu membuat sektor perindustrian dan perusahaan harus memutar otak untuk bagaimana merampingkan struktur kepegawaian dan meminimalisir penggunaan anggaran. Besaran penggunaan anggaran tentunya dapat merusak pondasi perusahaan jika ingin bertahan pada situasi seperti saat ini. Meskipun demikian hal tersebut tidak terlalu berpengaruh dengan apa yang telah dilakukan oleh Triputra Group selaku perusahaan yang bergerak di bidang Agribusiness, Manufacturing, Mining, Trading & Services dan Start-Up. Febianty, selaku HR Department Head of PT. Sumber Energi Pangan (Triputra Group) mengatakan bahwa dampak yang terjadi akibat pandemi foto:dok.UKDW pandang dalam sisi negatif saja melainkan hal tersebut harus kita pandang dengan sudut pandang positif. tersebut tidak boleh kita pandang dengan sebelah mata, kita beranggapan saja bahwa yang terisi dengan air. Dari hal tersebut tergantung dari sudut pandang kita, mau dilihat bahwa itu gelas yang terisi setengah atau yang setengah lagi belum terisi” sambung Febianty pada kesempatan sharing session dengan tema “Crisis Creates New Needs : Peluang Kerja di New Normal” yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan, Yogyakarta pada hari Kamis, 16 Juli 2020 yang juga dihadiri oleh Ketua Umum Gerakan Inovator 4.0, Budiman Sudjatmiko.
Banyaknya PHK yang terjadi di berbagai sektor tentunya tidak membuat Triputra Group nihil dalam mencari talent-talent terbaik. Di tengah pandemi ini, Triputra Group tetap memberikan kesempatan bagi setiap mahasiswa dan fresh graduateduntuk berkontribusi dalam yang meningkatkan kinerja perusahaan baik dalam program internship maupun lowongan pekerjaan. Proses recruitment yang dilakukan secara online dan telah mengikuti protokoler kesehatan dari pemerintah tentunya menjadi nilai tambah bagi setiap jobseeker untuk bergabung bersama Triputra Group.
Proses perekrutan yang kompetitif dan transparan hingga fasilitas yang diberikan oleh Triputra Group bagi setiap karyawan tentunya menjadi nilai lebih bagi setiap pelamar yang ingin bergabung. Monitoring setiap karyawan, pengecekan kesehatan di setiap bulan dan prosedur protokoler yang dilakukan pada lingkungan kantor tentunya memberikan jaminan bahwa Triputra Group mengedepankan kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh karyawan.
Gerakan Inovator 4.0 Indonesia adalah sebuah socio techno movement atau yang lebih dikenal dengan gerakan sosial yang mempromosikan dan didukung oleh teknologi, science dan pemberdayaan sosial dengan tujuan sebagai awareness, kampanye dan mempopulerkan informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk bagaimana menuntut cara berpikir baru, berpendidikan baru, belajar, berbisnis, berpolitik dan berbudaya baru di tengah pesatnya perkembangan teknologi di masa sekarang ini. Gerakan inovator ini tentunya memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk maju dan berinovasi dikarenakan semua kesempatan sangat terbuka luas dengan adanya revolusi 4.0.
Budiman Sudjatmiko, selaku Ketua Gerakan Inovator 4.0 mengatakan gerakan ini dibentuk untuk mempersiapkan generasi muda agar mampu menghadapi gelombang perkembangan teknologi dan bersaing dalam pasar teknologi yang dimana selama ini (Indonesia) masih hanya mampu menjadi pengikut ataupun objek dan pengguna face recognition, rekayasa genetik, com(IoT) dan Internet of living things yang berkembang saat ini tentunya merepresentasikan perubahan dari jaman yang lama ke jaman yang baru yang sangat berdampak besar bagi manusia, baik dari sisi negatif maupun positif. baran kepada manusia bagaimana proses revolusi 4.0 sudah mulai diadaptasi pada kehidupan saat ini. Penggunaan sarana teknologi secara berkala, perlakuan pembelajaran mau harus belajar beradaptasi dengan perkembangan 4.0 itu sendiri. Bagaimana tidak, lantaran prosedur kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 ini, dalam institusi pendidikan, baik pengajar maupun peserta didik dipacu untuk memahami penggunaan teknologi, setidaknya penggunaan ponsel pintar. Pada sisi yang lain peserta didik pun juga dipaksa harus mengeksplorasi teknologi dan informasi untuk menyalurkan kreativitasnya melalui inovasi-inovasi dalam tugas yang diberikan oleh pengajar. menghadapi “New Normal”, pihak Indomaret sendiri juga telah meluncurkan Indomaret Drive Thru untuk beberapa gerai di wilayah Jabodetabek. Penerapan Drive Thru itu sendiri bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah customer dalam melakukan transaksi di Indomaret. Selain memberikan kenyamanan, penerapan ini tentunya mampu meminimalisir penyebaran COVID-19.
Situasi dan tatanan kehidupan yang baru tentu mengubah beberapa gaya hidup masyarakat. Penting untuk menjadi lebih peduli pada pola hidup yang bersih dan sehat. Begitu pula dengan komitmen Indomaret Group selaku salah satu ritel terbesar di Indonesia. Melayani dan memastikan ketersediaan kebutuhan, memastikan stok diproses sebagaimana mestinya, dan tetap mendistribusikan hingga sampai ke outlet Indomaret terdekat adalah bukti nyata bahwa di tengah badai pandemi Covid19 ini Indomaret Group selalu menjadi pelopor pertumbuhan ekonomi Indonesia
Peluang Kerja di Masa New Normal dan Gerakan Inovator 4.0 Indonesia
Perkembangan ekonomi Indonesia ini di ambang resesi. Gempuran demi COVID-19 mengakibatkan p saat panosisi
Covid-19 ini tentunya tidak boleh hanya kita
“Ya tentu saja badai pandemi Covid-19 pandemi Covid-19 ini sebagai sebuah gelas Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro III) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)
produk-produk teknologi. Adanya teknologi putational neuroscience, Internet of Things
Adanya Covid-19 seakan memberi gamjarak jauh, meeting online dan pertemuan virtual lainnya membuat manusia mau tidak pada sektor ritel. [Edward Lipiston]
foto:dok.UKDW
Proses revolusi 4.0 itu sendiri seakan menjadi dua pola sisi mata uang, sisi positif dan negatif. Pandemi COVID-19 memaksa manusia untuk belajar dan bekerja dari rumah. Penggunaan fasilitas internet, laptop, smartphone, dan juga aplikasi belajar tentunya memberikan aspek positif bagi manusia untuk menyongsong revolusi 4.0. Di sisi lain, masih minimnya sarana dan prasarana dan akses internet di berbagai tempat. Dikutip dari Tribun Jogja (09/08/ 2020), Teara selaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang jurusan Ekonomi dan Bisnis yang harus terpaksa mengikuti kuliah daring dari pinggir jalan dikarenakan susahnya mendapatkan sinyal internet. Pada kasus seperti ini tentu sudah seharusnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah wajib memperhatikan aspek tersebut.
Penggunaan teknologi di masa pandemi ini tentu juga menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Lahirnya inovasi-inovasi baru seperti perubahan pabrik clothing yang menjadi penyokong alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan, lahirnya UMKM dalam memproduksi masker, berkembangnya konten kreator dalam industri hiburan, pembayaran cashless dan layanan on demand seperti Netflix, Mola TV, Gojek dan layanan berbasis teknologi lainnya.
Percepatan digitalisasi dan revolusi industri 4.0 di tengah pandemi ini tentu memberikan dampak yang sangat besar bagi Indonesia. Baik itu dari sisi positif maupun negatif. Dampak positif yang terlihat ialah, Indo-nesia selangkah lebih cepat dalam menyongsong revolusi industri 4.0. Dari segi pengguna maupun pemerintah dalam mempersiapkan segala aspek infrastruktur. Tak hanya itu saja, perkembangan teknologi yang sangat cepat tentunya juga harus mementingkan mindsetteknologi itu sendiri agar sekiranya dapat dimanfaatkan untuk menggali dan memanfaat pengetahuan. Serta, mening-katkan taraf hidup manusia dalam rangka menuju kemandirian bangsa. [Edward Lipiston]