Koran Kampus UKDW Edisi Juli 2020

Page 2

10

D

alam rangka mempersiapkan keda-

tangan mahasiswa yang akan kembali ke Yogyakarta, pihak Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta telah melakukan sosialiasi terkait Perencanaan dan Protokol Kesehatan UKDW kepada masyarakat sekitar lingkungan UKDW pada hari Senin, 27 Juli 2020 di Lecture Hall Didaktos UKDW Pertemuan dihadiri oleh Lurah Klitren, Lurah Terban, Lurah Kotabaru, para Ketua RT dan Ketua RW, ketua pengurus kelompok masyarakat, pemangku kepentingan UKDW, serta tim gugus tugas COVID-19 UKDW Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kapasitas SDM dan Jejaring (WR 4) UKDW, Pdt Dr Handi Hadiwitanto, M Th , menjelaskan bahwa UKDW telah melakukan persiapan untuk perkuliahan secara daring bagi mahasiswa, namun ada kegiatan praktik yang harus dilakukan secara tatap muka oleh beberapa program studi (Prodi)

“Sampai bulan September 2020 nanti mahasiswa belum diperbolehkan melakukan aktivitas akademis di kampus, kecuali mahasiswa Fakultas Kedokteran maupun mahasiswa yang sedang melakukan tugas akhir dan harus ke laboratorium Sementara itu pegawai sudah mulai beraktivitas di kampus secara normal pada bulan Juli ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Kelas dan ruangan pun sering dibersihkan dengan menggunakan disinfektan Selain itu kami juga menyediakan fasilitas cuci tangan serta hand sanitizer,” jelasnya

lenggaraan KBM Semester Gasal 2020/2021 di UKDW yang tertuang dalam SK Rektor Nomor: 023/B 02/UKDW/2020 dan Tatanan Baru KBM Semester Gasal 2020/2021 di UKDW yang tertuang dalam Pengumuman Rektor Nomor: 025/C 12/UKDW/2020 “Durasi pertemuan KBM secara luring di kelas, studio, maupun laboratorium kampus ditentukan lebih singkat yaitu selama 50 menit (2 SKS) dan 75 menit (3 SKS) Jadwal kuliah telah disesuaikan dengan kapasitas kelas dan laboratorium yang sudah dibatasi, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sebaik-baiknya,” terangnya Selain itu UKDW juga mengikuti rapat koordinasi kedatangan mahasiswa dari luar daerah yang kos di kota pada hari Selasa, 28 Juli 2020 Rapat koordinasi tersebut diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta via aplikasi Zoom Meeting

Mujiono, S E , M Sc selaku Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) UKDW Yogyakarta mengungkapkan dalam rapat koordinasi tersebut disebutkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta telah merancang protokol kesehatan COVID-19 sebagai dasar diterbitkannya Surat Edaran tentang Protokol Kedatangan Mahasiswa dari Luar Daerah DIY ke Kota Yogyakarta Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) yang sedang dalam proses pembuatan

sedang mempersiapkan video tutorial proses pelaporan dan penggunaan aplikasinya, sehingga akan memudahkan bagi setiap mahasiswa (pengguna)

Lebih lanjut Mujiono menjelaskan bahwa mahasiswa dari luar wilayah DIY yang datang dan tinggal di kos/asrama di Kota Yogyakarta diharuskan membawa surat hasil rapid diagnostic test (RDT) non reaktif dan mengisi aplikasi kedatangan melalui https://kuliahlagi jogjakota go id untuk mendapatkan QR Code “Selanjutnya pindai QR Code tersebut sesuai dengan kampus masing-masing, kemudian kirimkan pesan WhatsApp yang dihasilkan dari pemindaian tadi Lengkapi data profil pada isian data mahasiswa, isi screening mandiri, dan unggah hasil RDT/swab test Setelah semua form terisi maka QR Code pribadi akan tebentuk untuk ditunjukkan pada Ketua RT/Kepala Asrama/Induk Semang saat kembali ke Kota Yogyakarta Kemudian pindai QR Code Ketua RT/Kepala Asrama/Induk Semang sebagai bukti lapor diri telah kembali ke Kota Yogyakarta dan QR Code Kampus sebagai bukti lapor diri telah kembali beraktivitas di kampus,” paparnya

B

erkembangnya tuntutan dunia pen-

didikan pada era revolusi industri 4 0 mendorong perguruan tinggi untuk mampu mengembangkan inovasi pembelajaran yang sesuai dengan pemanfaatan teknologi dan informasi, yang menjadi bagian dalam upaya mencetak generasi yang kompeten dan sesuai zaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui halaman website resminya menyelenggarakan Bantuan Dana Pengembangan Inovasi Modul Digital (IMD) Tahun 2020 untuk semua perguruan tinggi di Indonesia Di tengah pandemi COVID-19 semua perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) juga ikut berpartisipasi aktif dalam hibah IMD. Setelah melalui proses sosialisasi di awal tahun hingga bulan Juni 2020, tim dari UKDW yang dikoordinasi oleh Lembaga Pengembangan Akademik dan Inovasi Pembelajaran (LPAIP) mengajukan lima proposal Masing-masing proposal mewakili satu mata kuliah yang nantinya jika lulus

Dalam kesempatan tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi (WR 1) UKDW, Dr Charis Amarantini, M Si , menerangkan mengenai Pedoman Penye-

Terkait prosedur kedatangan mahasiswa dari luar Yogyakarta, mereka diwajibkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari yang dibuktikan dengan surat keterangan dari RT atau melakukan rapid tes mandiri yang diserahkan ke pihak kampus“Pemkot Kota Yogyakarta juga telah menyiapkan sebuah aplikasi ‘Kuliah Lagi’ untuk mendata mahasiswa yang akan kembali ke Kota Yogyakarta dalam upaya pengendalian penyebaran COVID-19. Setiap kampus akan disediakan QR Code khusus yang tertempel/terintegrasi di website UKDW sehingga dapat diakses oleh mahasiswa UKDW (mahasiswa baru maupun mahasiswa lama) dari mana saja saat proses pelaporan kedatangan kembali ke Kota Yogyakarta,” ungkapnya Pemerintah kota juga

LPAIP UKDW Terima Hibah IMD Kemdikbud

akan diakses secara nasional melalui aplikasi Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) yang dimiliki oleh Kemdikbud Mata kuliah yang diajukan adalah Biodiversitas oleh Dra Aniek Prasetyaningsih, M Si , Restorasi Lingkungan oleh Dr Dhira Satwika, M Sc , Gambar Arsitektur oleh Adimas Kristiadi, S T , M Sc , Konseling Kinesiologi oleh Hendri Wijayatsih, M A , dan Studio Perancangan Dasar oleh Tutun Seliari, S T , M Sc

Alur tersebut merupakan pelaporan dari masing-masing mahasiswa secara mandiri yang dapat membantu perguruan tinggi untuk memantau kondisi kesehatan mahasiswanya Ketua RT juga mendapatkan laporan kondisi kesehatan bebas terinfeksi COVID-19 dari mahasiswa yang tinggal di daerahnya Apabila mahasiswa tidak dapat menunjukkan hasil RDT negatif maka ketua RT berhak untuk menolak kedatangan mahasiswa. Selain itu, sistem ini membantu dan memudahkan Dinas Kesehatan untuk melacak aktivitas (tempat dan kontak person jika terindikasi/terpapar COVID-19 di kemudian hari) setiap mahasiswa [mpk]

Proses evaluasi proposal berlangsung cepat hingga minggu ketiga di bulan Juli, Kemdikbud melalui halaman resminya mengumumkan 27 nama perguruan tinggi penerima hibah IMD 2020 se-Indonesia dan UKDW menjadi salah satunya Proposal yang dinyatakan diterima dan menerima hibah IMD 2020 adalah mata kuliah Restorasi Lingkungan oleh Dr Dhira Satwika, M Sc Sivitas akademika UKDW dapat mengakses mata kuliah ini dengan mengunjungi website Moodle UKDW dan mata kuliah Teknik Restorasi Lingkungan [Argo]foto:dok.panitia

07 JULI 2020 14
Kantor Biro IV
Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni Gedung Hagios Lantai 1 Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D I Yogyakarta Koran Kampus UKDW korankampus@staff ukdw ac id
Alamat Redaksi: UKDW Yogyakarta @ukdwyogyakarta UKDW Universitas Kristen Duta Wacana @ukdwjogja Profil Bulan Ini: Claudya Aprilla Pepiana, S.Ds.
2
Pendampingan FTI UKDW di SMA Budya Wacana Yogyakarta 6 10
Mediasi UKDW dengan
SMA Tarakanita Magelang UKDW Siapkan Protokol Kedatangan Mahasiswa dari Luar DIY
Penelitian Masker Ramah Lingkungan Raih Juara 3

Kebudayaan lahir dari sebuah ke-

yakinan, tradisi, gagasan, hasil karya, sikap, perilaku, bahkan kebiasaan, yang nantinya akan diwariskan kepada generasi berikutnya Bukan negara Nusantara namanya apabila Indonesia tidak memiliki keanekaragaman budaya, dari Sabang sampai Merauke Karena keanekaragaman budaya inilah yang membuat Indonesia makin dikenal dengan keunikannya dan nilai khasnya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan yang ada di Indonesia hampir terancam punah karena masuknya budaya luar ke Indonesia dan kurangnya perhatian dari generasi muda Indonesia Tapi, kebudayaan Indonesia masih dapat dipertahankan dengan gagasan yang unik dan kreativitas Salah satunya adalah backpack Noken, produk buatan salah satu alumni di Program Studi (Prodi) Desain Produk Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta

Claudya Aprilla Pepiana atau yang akrab dipanggil Clau, memulai kuliah di UKDW Yogyakarta pada tahun 2014 Diawali dengan saran orang tua yang memiliki riwayat pendidikan di Fakultas Teologi UKDW Yogyakarta, cita-cita untuk kuliah di Yogyakarta, dan kunjungannya ke kampus bersama kakaknya yang menghasilkan sebuah ketertarikan Clau pada Prodi Desain Produk FAD. “Diajak muter-muter, pas aku lihat inkubator, terus baju yang dibuat dari koran, aku langsung bilang ‘Aku mau masuk jurusan ini’ Itu adalah awal aku kenal desain produk,” ujarnya Sewaktu kuliah, banyak pengalaman yang menarik dan berkesan yang didapatkan oleh perempuan kelahiran tahun 1996 ini. Walaupun pada saat masuk merasa minder dan tidak jago dalam desain produk, Clau tetap berusaha untuk melakukan yang terbaik Setelah lulus kuliah dari UKDW, Clau berencana untuk masuk ke dalam dunia karir dengan melanjutkan produksi produk backpack noken karena memiliki potensi

Bagi Clau yang merupakan anak dari alumni UKDW Yogyakarta, Pdt Pieter Lewier, kebudayaan adalah sebuah identitas yang menggambarkan asal-usul diri masing-masing, seperti daerah asal Kearifan lokal berkaitan erat dengan sumber daya yang memiliki peluang untuk dikembangkan Namun, tidak hanya dalam bentuk produk atau histori, tapi kearifan lokal juga berkaitan dengan manusia atau sumber daya manusia (SDM) Menurut Clau, kebudayaan dan kearifan lokal sangat penting di Indonesia “Karena satu, kita adalah negara Nusantara, negara yang memiliki berbagai macam kebudayaan dan benar-benar spesifik Berbeda dengan kebudayaan Barat dan kebudayaan lainnya Menurut aku, Asia adalah daerah yang ciri khas tradisionalnya sangat kuat Dan, kenapa kebudayaan dan kearifan lokal itu jadi poin penting Itu karena bagaimana kau mau memperkenalkan dirimu kepada dunia luar, tapi kau tidak tahu apa kelebihan dan kekurangan kau Kebudayaan seperti itu adalah identitas,” ucapnya

Profil Bulan Ini

Noken adalah salah satu kebudayaan yang diterapkan di daerah timur Indonesia, yaitu di Papua, yang berupa tas tradisional Diawali sebagai alat barter hingga alat multifungsi, Noken sangat familiar di kalangan masyarakat lokal di Papua, baik yang ada di daerah pegunungan, pantai, rawa, maupun danau Karena Papua memiliki 9 suku besar dan 250 sub suku, Noken dari tiap daerah memiliki banyak perbedaan, yang harus disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki dan karakter yang dimiliki oleh setiap daerah tersebut Keberadaan noken ini sudah menjadi kebudayaan Papua yang dikerjakan secara turun temurun hingga akhirnya UNESCO menetapkan tas tradisional ini sebagai warisan budaya dunia tak benda pada tanggal 4 Desember 2012 Pernyataan ini dikarenakan banyak makna yang tersembunyi di balik noken Noken melambangkan kehidupan yang baik, perdamaian, dan kesuburan bagi masyarakat di tanah Papua Kemudian, noken juga menjadi simbol kedewasaan seorang wanita dan syarat wanita untuk menikah Noken dibuat dari material alam, khususnya dari serat kulit kayu Untuk proses pembuatannya, dibutuhkan waktu selama sebulan lebih, di mana prosesnya berupa pencarian material alamnya, yang kemudian diolah, dipilin seratnya, dan dianyam menjadi tas

Gagasan dari produk backpack noken berawal dari riset yang digali oleh Clau yang memiliki hobi travelling ini, dimana dalam riset tersebut menyatakan bahwa sebanyak 89% dari anak Papua mengenal dan menyukai noken “Tapi, pada kenyataanya, mereka tidak menggunakan noken dalam kehidupan mereka sehari-hari Dalam arti, ada nilai noken yang hilang,”ujarnya Selain itu, seiring perkembangan zaman, noken memiliki banyak kekurangan, seperti kurang fungsionalnya tas noken dan ukuran tali yang terlalu kecil sehingga menimbulkan ketidaknyamanan Karena kondisi tersebut, Clau melihat tingginya peluang untuk mengembangkan noken secara desain Alasannya membuat dalam bentuk backpack adalah mayoritas orang-orang mengenal tas dengan konsep ransel dan banyak menggunakan backpack dalam kehidupan sehari-hari

Backpack noken ini adalah bentuk modifikasi dari noken, dimana materialnya dibuat dalam bentuk lembaran, seperti kain, selain dalam bentuk tas Kemudian, kain tersebut dipola dan dijahit menjadi back-

pack, sesuai dengan permintaan ukuran konsumen Selama proses pembuatan backpack noken pertama kali, Clau didampingi oleh Winta Adhitia Guspara, S T, M Sn, dosen dari Prodi Desain Produk FAD

Produk backpack noken ini memiliki beberapa variasi Untuk sementara adalah variasi bahan, di mana Clau menggabungkan material noken dengan bahan lainnya, seperti kain, kulit, benang nilon, kanvas Selain itu, noken yang dimodifikasi oleh Clau akan dimunculkan dalam bentuk totebag, yang masih dalam tahap pengembangan Namun, untuk produk backpack noken sendiri, penjualannya belum siap untuk dieksekusi, walaupun dirinya sudah sangat percaya. “Sejujurnya, produk saya itu belum sepenuhnya siap Dalam arti, ide dan konsep sudah sesuai Tapi, eksekusinya di lapangan tidak semudah itu,” ujarnya Oleh karena itu, backpack noken masih dalam tahap pengembangan desain untuk sementara Di balik pengembangan produk tersebut, ada sebuah keinginan dari perempuan kelahiran Papua ini, yaitu mengenalkan generasi muda Papua dan membiasakan mereka untuk melibatkan noken dalam kehidupan seharihari Saat ini, produk buatan Clau dilirik oleh banyak orang, serta mendapatkan komentar-komentar positif dan mendukung Sebagai seorang desainer muda, Clau diberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan masyarakat dan pengrajin lokal Papua untuk mensukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 di Papua mendatang

Bagi Clau, mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal di Indonesia bukanlah hal yang sulit, terutama pada waktuwaktu sekarang ini “Karena banyak temanteman sudah sadar bahwa budaya kita itu menarik dan memiliki nilai jual, tanpa disadari Soal mempertahankannya, untuk sekarang tinggal soal waktu saja sih,” ujarnya Namun, semua ini kembali pada konsepnya tentang kebudayaan adalah sebuah identitas “Ketika anak Indonesia menyadari bahwa kebudayaan adalah identitas, mau tidak mau dia harus mempertahankan identitasnya ketika bercakap dengan orang lain Dan, mau tidak mau, dia harus memikirkan ide bagaimana dia harus memperkenalkan dirinya dengan baik kepada orang lain Salah satunya adalah promosi produk, karena produk itu paling dikenal sama orang, seperti produk fashion, furniture, stationery, dan lain sebagainya Yang penting itu berani dan sedikit gila

Jadilah anak muda yang tidak terlalu fokus pada masalah, tapi fokus pada penyelesaian masalah dan mengembangkannya menjadi sesuatu Satu lagi, hati Kenapa hati itu penting dalam menjaga identitas? Karena sebelum kamu ingin menjaga sesuatu, kamu harus mencintai,” tambahnya.

Sebagai mahasiswa dan generasi muda, ada baiknya untuk memiliki keberanian dan semangat untuk menjadi terobosan untuk mempertahankan apa yang sudah menjadi identitas kita. Clau percaya bahwa dengan keberanian dan semangat yang berpihak pada diri mereka, maka akan mendatangkan keberuntungan “Harapannya buat teman-teman, adik-adik, kakak-kakak yang masih kuliah, tetap semangat Tetap melakukan hal yang menurut kalian bekerja sesuai dengan passion kalian, apapun jurusan kalian saat ini atau apapun yang kalian lakukan saat ini Do with your heart Jangan cepat menyerah, terus maju, dan andalkan Tuhan dalam setiap langkahmu,” pungkasnya [Abigail N.P.H]

Meilina Parwa K.
2
Anti, Iit, Lia Abigail Gracia, Rully
VOL.14/JUL2020
Aprilla Pepiana, S.Ds.: Modifikasi Noken untuk Mempertahankan Kebudayaan dan Kearifan Lokal Papua foto:dok.pribadi foto:dok.pribadi foto:dok.pribadi Nama : Claudya Aprilla Pepiana, S.Ds. Merauke, 25 April 1996 Program Studi Desain Produk UKDW (lulus 2020) Organisasi : Pendidikan : Tempat dan Tanggal Lahir : Kutipan Favorit : “Tetapi takutlah akan Tuhan senantiasa, karena masa depanmu sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.” Ketua FORMAPA UKDW (2015-2016)
"Banyak teman yang sudah sadar bahwa budaya kita menarik dan memiliki nilai jual. Untuk mempertahankannya, tinggal masalah waktu” Claudya

KKN Daring UKDW 2020 Telah Terlaksana dengan Baik

rekan kelompok, maka harus pergi ke kota terlebih dahulu untuk mendapatkan koneksi internet

sebagai pelaksana KKN menyampaikan bahwa jumlah peserta KKN tahun ini adalah 618 peserta dengan 24 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

Mahasiswa peserta KKN dibagi menjadi 96 Kelompok, untuk pemilihan tipe KKN sebanyak 35 kelompok memilih kategori Pemberdayaan Masyarakat, 22 kelompok Kewirausahan, 15 kelompok Karya Inovasi, dan 24 kelompok Penerapan Teknologi “Dalam penilaian program, kami melibatkan tujuh reviewer eksternal Reviewer eksternal bertujuan untuk mewakili mitra KKN memberikan penilaian program supaya lebih obyektif,” tambah Wiyatiningsih

Panewu Kepanewon Sentolo, Raden Sigit Purnomo mengatakan, “Di awal pelaksanaan kami ragu, dengan KKN daring ini nanti komunikasi dan tindak lanjut dengan warga bagaimana, tetapi ternyata sesekali waktu dapat datang ke lapangan, walaupun dengan

protokol kesehatan terbatas, dan akhirnya KKN ini bisa terlaksana dengan baik dan program yang bagus” Raden Sigit juga memberikan apresiasi terhadap UKDW yang telah melaksanakan KKN di Kapanewon Sentolo dengan lancar dan mengaku siap menerima KKN lagi dari UKDW di tahun depan Selain di Sentolo, mitra KKN yang lain adalah Dinas Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta, dimana peserta KKN ditempatkan di enam kecamatan dan sepuluh kelurahan Ketua DPMPPA Ir Edy Muhammad, memberikan apresiasi terhadap UKDW karena tema yang di usung sejalan dengan program DPMPAA dalam masa pandemi ini “Program KKN dari UKDW ini sejalan dengan gerakan ‘Gandeng-Gendong’ yang melibatkan 5K, yaitu Kota, Korporasi, Kampus, Kampung

dan Komunitas Peran kampus dan komunitas memberikan penerapan teknologi IT dan bagaimana mengembangakan UMKM, Urban Farming, Pelestarian Lingkungan, menggerakan Relawan Mengajar, dan lainlain,” ujar Edy Muhammad.

Pengalaman yang dirasakan dari DPL kali ini juga sedikit berbeda dari dari KKN offline seperti biasa Dra Umi Murtini M Si sebagai DPL mengatakan, “KKN daring kali ini, kami lebih bekerja keras dan menyediakan waktu lebih banyak, karena kapan saja mahasiswa bisa konsultasi, tetapi hal ini sangat menyenangkan” Umi Murtini juga menceritakan kendala yang dialami dalam pelaksanaan KKN daring adalah masalah koneksi internet di lokasi mitra maupun di tempat tinggal mahasiswa Salah satu mahasiswa mengaku jika akan berkoordinasi dengan DPL atau

Contoh program yang dihasilkan dari KKN ini adalah Abon Lele Harumi dan Disinfectant Box Abon Lele Harumi merupakan hasil pendampingan dari Kelompok 81 dengan Kelompok Ibu-ibu Harumi, Dusun Banggan, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo Sedangkan untuk Disinfectant Box, kelompok 5 merancang inovasi alat pembersih uang menggunakan metode uap Dalam masa pandemi seperti saat ini, uang menjadi salah satu media dalam penyebaran virus, maka dibutuhkan alat yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk membersihkan fisik dari uang

Dr Charis Amarantini, M Si selaku Wakil Rektor 1 mewakili Rektor UKDW, menutup KKN Daring UKDW 2020, dengan menyampikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kelancaran kegiatan ini “Apresiasi setingginya terhadap mahassiwa yang telah berusaha beradapatasi dalam situasi pandemi Covid19 ini hingga mampu berinvoasi dan berkreasi dengan memanfaatkan teknologi informasi Melalui KKN ini ternyata sedikit banyak telah memberikan sumbangan untuk meningkatan perekonimian masyarakat,” ujar Charis Amarintini [Penta]

BISIK NEW-NORMALLOGY: Bincang Asik Kenormalan Baru

World Health Organization (WHO)

telah menetapkan Corona Virus Diseases 2019 (COVID-19) sebagai pandemi global pada Rabu, 11 Maret 2020 silam Penetapan tersebut didasarkan pada sebaran 118 ribu kasus yang menyebar ke 114 negara Sebelumnya, COVID-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China, pada akhir Desember 2019, kemudian status meningkat menjadi wabah di bulan Januari 2020 Presiden RI Ir H Joko Widodo juga telah mengumumkan kasus pertama positif COVID-19 di Indonesia pada Senin, 2 Maret 2020 yang ditularkan melalui transmisi dari manusia ke manusia Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah RI, beberapa diantaranya ialah dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang disahkan melalui Keputusan Presiden RI No 9 Tahun 2020 Langkah lainnya ialah dengan kebijakan pemerintah seperti pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melalui Peraturan Kementerian Kesehatan No 9 Tahun 2020 dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 Praktis

setelah tiga bulan melewati masa tanggap darurat dan PSBB, pemerintah Indonesia mulai menjajaki penerapan kehidupan normal yang baru (new normal) dan melonggarkan PSBB

“New Normal” sendiri pertama kali disebut dalam Konsorsium Riset dan Inovasi Tentang COVID-19 yang diadakan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia oleh Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S E , M U P , Ph D pada Senin, 18 Mei 2020 yang lalu “New Normal” ini yang kemudian menjadi acuan dalam pembuatan protokol kesehatan pada beberapa instansi pemerintahan seperti Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin, 15 Juni 2020 “New Normal” tidak bisa dipungkiri memang menghantam banyak sektor dan bidang, seperti Pendidikan, Sosial, Kesehatan, Teknologi, Bisnis dan Usaha, Ekonomi, Lingkungan, Perancangan, dan Spiritualitas Sembilan bidang tersebut yang kemudian

akan didalami lebih lagi perihal dampak new normal dalam forum diskusi BISIK NEWNORMALLOGY (Bincang Asik Kenormalan Baru)

BISIK NEW-NORMALLOGY adalah program yang digagas oleh Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (BPMU UKDW) Yogyakarta yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat akan dampak dan peluang pelaksanaan “New Normal” di bidang pendidikan, sosial, kesehatan, teknologi, bisnis dan usaha, ekonomi, lingkungan, perancangan, serta spiritual Kegiatan ini juga bertujuan untuk merealisasikan peran nyata Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi dalam membantu pemerintah untuk mengkaji pelaksanaan “New Normal” di berbagai bidang Kegiatan ini tidak hanya dijalankan oleh BPMU UKDW sendiri tetapi bersama dengan dua belas Peguruan Tinggi Swasta (PTS) yang lain di Indonesia Adapun perguruan tinggi tersebut ialah sebagai berikut Universitas Kristen Petra, Surabaya; Universitas Kristen Indonesia, Toraja; Universitas Kristen Immanuel, Yogyakarta; Sekolah

Tinggi Filsafat Teologi, Jakarta; Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya; Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta; President University, Bekasi; Universitas Pelita Harapan, Tangerang; Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda YAKKUM, Yogyakarta; Universitas Atma Jaya, Yogyakarta; Sekolah Tinggi Manajemen, Informatika, dan Komputer Dipanegara, Makassar dan Universitas Ma Chung, Malang

BISIK NEW-NORMALLOGY berlangsung dari Senin, 29 Juni 2020 sampai dengan Selasa, 18 Agustus 2020, membahas lima puluh topik dengan menghadirkan pembicara yang kompeten di bidangnya BISIK NEW-NORMALLOGYselalu disiarkan di kanal YouTube UKDW Yogyakarta Kegiatanini tidakhanyamengedukasiperihal new normal melalui diskusi, lebih dari itu luaran BISIK NEW-NORMALLOGY ialah buku dengan judul New Normal Ark (Bahtera New Normal) yang berisi hasil kajian dari seluruh topik yang didiskusikan dalamBISIKNEW-NORMALLOGY.[Billy]

3
VOL.14/JUL2020
Universitaria
niversitas Kristen Duta Wacana,
U
Yogyakarta telah resmi mengakhiri kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Daring tahun 2020 yang telah dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli hingga 31 Juli 2020 Acara penutupan KKN ini dilakukan melalui media daring Zoom Dr -Ing Wiyatiningsih, ST MT selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Kristen Duta Wacana (LPPM UKDW) Yogyakarta
foto:dok.UKDW foto:dok.UKDW foto:dok.UKDW foto:dok.UKDW

Evaluasi Tengah Tahun Hybrid Lembaga Kemahasiswaan

Lembaga kemahasiswaan di Universitas

Kristen Duta Wacana yakni LKU (Lembaga Kemahasiswaan Universitas) dan LKF (Lembaga Kemahasiswaan Fakultas) mengadakan rapat evaluasi tengah tahun pada Selasa, 7 Juli 2020 di Ruang Seminar Pdt Dr Harun Hadiwidjono

Rapat evaluasi tersebut dihadiri oleh Joko Purwadi, S Kom , M Kom selaku Wakil Rektor Bidang III Kemahasiswaan, Alumni dan Informasi, Wintha Adithia Guspara, ST , M Sn selaku Kepala Biro Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Informasi (Biro III), Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama dari seluruh fakultas, Ketua dan Wakil Ketua LKU (Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas, BPMU dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas, BEMU), serta Ketua dan Wakil Ketua LKF (Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)) dari masing-masing fakultas

Secara umum, rapat yang diadakan ini bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan kemahasiswaan yang sudah dilakukan oleh BPMU dan BEM serta untuk membicarakan hal-hal terkait kebijakan kegiatan mahasiswa di masa pandemi Covid-19 Lawrence Billy V Dj , sebagai ketua BPMU menyampaikan bahwa BPMU telah melaksanakan beberapa kegiatan di semester pertama tahun 2020 Tindak lanjut hasil Rapat Umum Anggota I (RUA-I), sidang pembentukan Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU), koordinasi dengan Wakil Rektor III perihal teknis pelaksanaan Pemiliham Umum Raya (Pemilu Raya) secara daring, konsultasi dengan seluruh LK/OK perihal kegiatan yang akan diadakan pada semester depan sebagai persiapan Rapat Koordinasi (Rakor) telah sukses dilaksanaan BPMU di awal tahun ini Lawrence Billy juga menyampaikan bahwa saat ini BPMU sedang menjalankan beberapa program Salah satunya adalah BISIK New-Normallogy, sebuah program kerja sama BPMU UKDW dengan 12 universitas lain yang sudah berlangsung sejak 29 Juni 2020 dan berakhir pada 18 Agustus 2020 Kegiatan ini bertujuan untuk meng-

edukasi masyarakat tentang dampak dan peluang pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di segala bidang Selain itu BPMU juga sedang menyusun perencanaan strategis untuk program semester yang akan datang serta melakukan persiapan dan koordinasi dengan Wakil Rektor III dan PUSPINDIKA

Melanjutkan pemaparan, BPM/BEM Fakultas Teologi yang diwakili oleh Mety Elizabeth Agustin (BEMF) dan Samuel Dharmawan (BPMF) menyampaikan bahwa LKF Teologi sedang menyelenggarakan lomba esai dan melakukan penyesuaian kegiatan menjadi sistem daring BPM/BEM Fakultas Bioteknologi yang diwakili oleh Stenllie Jonathan (BEMF) dan Alexander Mahadarta (BPMF) menyampaikan bahwa Fakultas Bioteknologi juga telah melakukan penyesuaian kegiatan menjadi daring diantaranya penyelenggaraan lomba cover dance, pembuatan E-Bulletin (500 viewers), kolaborasi dengan Permahami Mikrobiologi UGM, pembuatan konten YouTube (berkolaborasi dengan BEMF Kedokteran), penyelenggaran lomba dan webinar nasional, penyelenggaraan dialog terbuka, perumusan peraturan internal bioteknologi, dan juga pembuatan

hotline

BPM/BEM Fakultas Bisnis yang diwakili oleh Angeliana P W Sikowai (BEMF) dan Tommy Berajan (BPMF) menyampaikan bahwa Fakultas Bisnis telah dan akan melakukan kegiatan berupa aksi sosial kerjasama dengan BEMF Bioteknologi, webinar, online gathering, diskusi online, perumusan regulasi kemahasiswaan Fakultas Bisnis, dan persiapan sidang pemilihan ketua BPMF Irene D K Manalu, perwakilan dari BEM Fakultas Kependidikan dan Humaniora menyampaikan kegiatan yang telah dan akan dilakukan adalah rapat evaluasi internal, Talkshow online “FKHum Talk”, dan pengabdian masyarakat berbasis online Sedangkan Desta Siwi Prambawa (BEMF) dan Yashinta Novita Dewi (BPMF) perwakilan Fakultas Teknologi Informasi telah dan akan menjalankan program berupa webinar tentang teknologi informasi, IT Fest dalam bentuk lomba daring, FTI Online Forum dan rapat kerja

Melanjutkan pemaparan sebelumnya, Valentino A P Bisay dari BEMF Kedokteran menyampaikan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran

antara lain donasi APD dan nutrisi garda depan di beberapa rumah sakit, program relawan Covid-19 via daring, rotasi program kerja, promosi kegiatan kesehatan secara daring, dan webinar Menutup sesi laporan dari masing-masing LKF, Yosia Yamaguchi (BEMF) dan Wahyu Aji Pamungkas (BPMF) selaku perwakilan Fakultas Arsitektur dan Desain menyampaikan kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, antara lain pembuatan E-bulletin, kompetisi cover lagu, webinar dengan tema time management, talkshow online bertajuk “Kepoin Prodi”, kompetensi penilaian dengan BPMU, dan persiapan sidang pemilihan BPMF

Evaluasi ditutup dengan pemaparan oleh BEMU yang disampaikan oleh Desykal Vegas Tidore Dalam paparannya, Vegas menyampaikan bahwa BEMU telah melaksanakan beberapa kegiatan berupa webinar untuk memperingati hari Pancasila, koordinasi Dies Natalis kampus, serta sosialisasi P3DK dan LPJ Sementara itu untuk kegiatan yang akan dilaksanakan adalah forum diskusi online guna memperluas wawasan dan keadaan mahasiswa, kaderisasi, diskusi dengan ketua BEM DIY mengenai isu Pancasila, dan pendampingan penyusunan program kerja Unit Kegiatan Kebudayaan (UKKb) dan Unit Kegiatan Kemahasiswaan (UKM)

Rapat evaluasi yang baru pertama kali diadakan secara hybrid ini menekankan pada pentingnya koordinasi dan konfirmasi dalam menjalankan segala bentuk kegiatan baik itu di tingkat universitas ataupun di tingkat fakultas Di samping itu, integritas penjabat organisasi juga merupakan hal yang harus diperkuat agar segala pemikiran, ideologi, dan gerakan yang direncanakan akan sejalan dengan visi misi universitas Di akhir kegiatan, Joko Purwadi, S Kom , M Kom selaku pimpinan rapat mengingatkan pentingnya berkoordinasi “Kita semua adalah satu keluarga Duta Wacana Kita harus saling menjaga, saling memperhatikan, dan saling mendukung satu sama lain dalam satu ikatan kekeluargaan Penting bagi kita untuk selalu berkoordinasi,” ujarnya [Fransisca Alicia, Lawrence Billy]

Inspektorat

Disadari bahwa peranan sebuah studi banding merupakan salah satu acuan dalam menuntun langkah yang baik dalam kerja Organisasi Kemahasiswaan (OK). Studi banding merupakan sebuah konsep belajar yang dilakukan oleh lebih dari satu organisasi serta lingkungan yang berbeda dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan, gaya kinerja, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan peraturan perundangan, dan lainlain Kegiatan studi banding dilakukan oleh OK yang memiliki kepentingan yang sama yaitu “melayani” mahasiswa sesuai tugas atau peran masing-masing yang sudah ditetapkan Studi banding dilakukan melalui

kunjungan ke obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat Cara yang dilakukan ialah dengan membandingkan kondisi obyek studi di lingkungan lain dengan kondisi yang ada di lingkungan kita Hasil yang didapatkan dari kegiatan studi banding berupa kumpulan data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang diinginkan untuk diterapkan Oleh karena itu, Inspektorat BPM UKDW Yogyakarta melakukan kegiatan studi banding bersama Badan Pemeriksa UNPAR Bandung dengan harapan dapat menambah wawasan atau referensi dan pengalaman atau pembelajaran baru serta menjadikan pembanding antara kedua organisasi Kegiatan studi banding ini diikuti oleh Lawrence Billy V Djama selaku Ketua BPM UKDW serta Brian P Sineleyan selaku Koordinator Inspektorat BPM-UKDW yang didampingi oleh seluruh anggota Inspektorat BPM UKDW yakni Angkie Octovaldo Elias W selaku Juru Bicara Inspektorat BPM-UKDW, Elloidia Serafi Hantoro selaku Sekretaris Inspektorat

BPM-UKDW, Kadek Doni Hendrawan selaku Kominfo Inspektorat BPM-UKDW, Antonia Deta Anno Vida selaku Anggota Inspektorat BPM-UKDW dan Adrian Paskalis selaku Anggota Inspektorat BPM-UKDW Adapun perwakilan dari Badan Pemeriksa UNPAR yaitu Kenneth Kristofer selaku Ketua Badan Pemeriksa UNPAR

Dalam kegiatan ini dilakukan pemaparan materi oleh masing-masing OK dengan pemaparan profil organisasi kemahasiswaan serta visi misi, tujuan, tugas, sistem kerja, kebijakan, landasan dasar, sanksi dan juga ketetapan (TAP) sanksi. Setelah saling melakukan pemaparan materi, kegiatan ini dilanjutkan dengan diskusi dimana kedua OK saling memberikan sudut pandang yang berbeda, wawasan yang cukup luas, pemahaman kebijakan, kompetensi penilaian Lembaga Kemahasiswaan atau OK, saling berargumen yang kuat sekaligus mampu membuahkan hasil referensi yang baru serta membahas tentang peningkatan mutu pelayanan dalam lingkup yudikatif di tingkat organisasi kemahasiswaan

Ada yang spesial dalam studi banding kali ini, dimana Badan Pemeriksa UNPAR sangat tertarik dengan salah satu progam yang dimiliki oleh BPM UKDW yakni Program Kompetensi Penilaian guna Akreditasi OK Program ini sendiri merupakan program dari Bidang Statistik dan Pengawasan Komisi II BPM UKDW Program ini memang bukan kali pertama menjadi sorotan, pada studi banding sebelumnya BPM-UKDW bersama dengan Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya juga begitu tertarik dengan Program Kompetensi Penilaian tersebut

Pada di akhir kegiatan, Brian P Sineleyan menutup kegiatan ini dengan harapan yang besar bahwa pertemuan ini bukanlah akhir melainkan langkah awal untuk mengedepankan kerja sama yang baik antar OK pada waktu yang akan datang Kegiatan diakhiri dengan pemberian kenangan yang diberikan dari Inspektorat BPM UKDW kepada Badan Pemeriksa UNPAR [Brian]

4 Universitaria VOL.14/JUL2020
Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana (BPM UKDW) Yogyakarta melakukan Studi Banding berbasis online bersama Badan Pemeriksa Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung pada hari Sabtu, 25 Juli 2020 Kegiatan ini sekaligus menjadi Studi Banding pertama dari Inspektorat BPMUKDW dan Badan Pemeriksa UNPAR pada periode 2020
BPM-UKDW
Pertama Secara Online foto:dok.BPM-UKDW
Studi Banding Inspektorat
Yogyakarta
foto:dok.BPM-UKDW foto:dok.BPM-UKDW foto:dok.pribadi

Strategi Indomaret Group Tingkatkan Daya Beli Masyarakat di Masa Pandemi

Pandemi COVID-19 secara terang-te-

rangan menggerus daya beli masyarakat Berdasarkan hitungan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada rapat bersama Komisi XI DPR RI di hari Senin (22/6) terhitung dari tanggal 30 Maret sampai dengan 6 Juni 2020, pandemi COVID-19 telah menghilangkan daya beli masyarakat sekitar Rp 362 triliun Hilangnya daya beli tersebut disebabkan oleh masa karantina atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah Indonesia yang tentunya bertujuan untuk meminimalisir dan mengantisipasi penyebaran COVID-19 Tergerusnya daya beli masyarakat tersebut tentu sangat berpengaruh pada kinerja industri ritel yang ada di Indonesia Pertumbuhan ritel pada 2020 diprediksi hanya akan tumbuh pada angka 3 sampai dengan 3,5 persen, hal tersebut tentu berbanding terbalik jika mengacu pada pertumbuhan pada industri ritel pada tahun 2019 yang mencatat angka 8 sampai dengan 8,5 persen Besarnya dampak yang dihasilkan oleh

pandemi COVID-19 ini tentunya membuat para industri ritel harus memutar otak untuk mencari strategi baru yang mampu berefek ke dalam pertumbuhan industri ritel Daya beli yang menurun, perubahan pola konsumsi, keterbatasan akses konsumen dan kesehatan tentunya menjadi alasan utama mengapa daya beli masyarakat merosot hingga mencapai Rp 362 triliun

Penerapan pola bisnis baru sudah seharusnya mementingkan aspek kesehatan dan kenyamanan dari setiap konsumen Tak terkecuali dengan prosedur yang telah disiapkan oleh Indomaret dalam menghadapi kondisi pandemi saat ini Pada kesempatan sharing session yang dilaksanakan oleh Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro III) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta bersama Indomaret Group pada Selasa (28/07), Ancilla Nataly selaku HR Recruitment and Placement Coordinator Indomaret Group mengatakan protokoler kesehatan dan kenyamanan konsumen menjadi tujuan utama pada setiap gerai di seluruh

Indonesia Penggunaan masker, pelindung plastik antara kasir dan pelanggan, wastafel di area toko, penyediaan hand sanitizer, penyemprotan disinfektan dan pemakaian sarung tangan tentunya menjadi standar operating procedure (SOP) bagi setiap karyawan yang bekerja di gerai Indomaret

Tak hanya dari aspek kesehatan dan kenyamanan, Indomaret Group sendiri juga mendahulukan kebutuhan customer pada masa pandemi ini Dimulai dari tata letak kebutuhan customer di setiap gerai hingga layanan online life yang mencakup jasa ritel, food & beverages, jasa logistik dan e-wallet Pada setiap aspek tersebut, pengembangan layanan berbasis on demand pun semakin digaungkan Adanya KlikIndomaret untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, KlikIndogrosir yang berfungsi untuk penyaluran akses berbelanja, Indopaket untuk pengiriman jasa logistik dan i-Saku untuk transaksi cashless tentunya menjadi poin utama Indomaret Group untuk tetap melayani dan memastikan ketersediaan kebutuhan customer Pada saat yang bersamaan, untuk

menghadapi “New Normal”, pihak Indomaret sendiri juga telah meluncurkan Indomaret Drive Thru untuk beberapa gerai di wilayah Jabodetabek Penerapan Drive Thru itu sendiri bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah customer dalam melakukan transaksi di Indomaret Selain memberikan kenyamanan, penerapan ini tentunya mampu meminimalisir penyebaran COVID-19

Situasi dan tatanan kehidupan yang baru tentu mengubah beberapa gaya hidup masyarakat Penting untuk menjadi lebih peduli pada pola hidup yang bersih dan sehat Begitu pula dengan komitmen Indomaret Group selaku salah satu ritel terbesar di Indonesia Melayani dan memastikan ketersediaan kebutuhan, memastikan stok diproses sebagaimana mestinya, dan tetap mendistribusikan hingga sampai ke outlet Indomaret terdekat adalah bukti nyata bahwa di tengah badai pandemi Covid19 ini Indomaret Group selalu menjadi pelopor pertumbuhan ekonomi Indonesia pada sektor ritel [Edward Lipiston]

Peluang Kerja di Masa New Normal dan Gerakan Inovator 4.0 Indonesia

Perkembangan ekonomi Indonesia saat

ini di ambang resesi Gempuran pandemi COVID-19 mengakibatkan posisi ekonomi Indonesia dalam dua kuartal terakhir semakin merosot Perkembangan ekonomi Indonesia berada di angka -5,32% pada kuartal ke II-2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, keseluruhan komponen mengalami kontraksi yang mengakibatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia terjun bebas Kontraksi yang paling terdampak adalah konsumsi rumah tangga yang tentunya menjadi penopang utama PDB Indonesia

Anjloknya perekonomian Indonesia tidak hanya berdampak pada sektor kerumahtanggan saja Dampak lain yang terjadi ialah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi hampir di segala sektor Dilansir oleh tempo co, terdapat 3,05 juta orang (per 2 Juni 2020) terkena PHK PHK paling besar terjadi pada sektor informal dan bisnis perdagangan

Wabah COVID-19 memang menyebabkan gelombang PHK naik signifikan Bahkan survei terbaru yang dilakukan secara online oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Litbang Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan dan Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia memprediksi sebanyak 25 juta pekerja terancam kehilangan pekerjaan, terutama para pekerja yang berada pada sektor pekerja bebas

Ketidaktentuan akan kapan berakhirnya pandemi ini tentu membuat sektor perindustrian dan perusahaan harus memutar otak untuk bagaimana merampingkan struktur kepegawaian dan meminimalisir penggunaan anggaran Besaran penggunaan anggaran tentunya dapat merusak pondasi perusahaan jika ingin bertahan pada situasi seperti saat ini Meskipun demikian hal tersebut tidak terlalu berpengaruh dengan apa yang telah dilakukan oleh Triputra Group selaku perusahaan yang bergerak di bidang Agribusiness, Manufacturing, Mining, Trading & Services dan Start-Up Febianty, selaku HR Department Head of PT Sumber Energi Pangan (Triputra Group) mengatakan bahwa dampak yang terjadi akibat pandemi

Covid-19 ini tentunya tidak boleh hanya kita pandang dalam sisi negatif saja melainkan hal tersebut harus kita pandang dengan sudut pandang positif

“Ya tentu saja badai pandemi Covid-19 tersebut tidak boleh kita pandang dengan sebelah mata, kita beranggapan saja bahwa pandemi Covid-19 ini sebagai sebuah gelas yang terisi dengan air Dari hal tersebut tergantung dari sudut pandang kita, mau dilihat bahwa itu gelas yang terisi setengah atau yang setengah lagi belum terisi” sambung Febianty pada kesempatan sharing session dengan tema “Crisis Creates New Needs : Peluang Kerja di New Normal” yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro III) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta pada hari Kamis, 16 Juli 2020 yang juga dihadiri oleh Ketua Umum Gerakan Inovator 4 0, Budiman Sudjatmiko

Banyaknya PHK yang terjadi di berbagai sektor tentunya tidak membuat Triputra Group nihil dalam mencari talent-talent terbaik Di tengah pandemi ini, Triputra Group tetap memberikan kesempatan bagi setiap mahasiswa dan fresh graduated untuk berkontribusi dalam yang meningkatkan kinerja perusahaan baik dalam program internship maupun lowongan pekerjaan. Proses recruitment yang dilakukan secara online dan telah mengikuti protokoler kesehatan dari pemerintah tentunya menjadi nilai tambah bagi setiap jobseeker untuk bergabung bersama Triputra Group

Proses perekrutan yang kompetitif dan transparan hingga fasilitas yang diberikan oleh Triputra Group bagi setiap karyawan tentunya menjadi nilai lebih bagi setiap pelamar yang ingin bergabung Monitoring setiap karyawan, pengecekan kesehatan di setiap bulan dan prosedur protokoler yang dilakukan pada lingkungan kantor tentunya memberikan jaminan bahwa Triputra Group mengedepankan kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh karyawan Gerakan Inovator 4 0 Indonesia adalah sebuah socio techno movement atau yang lebih dikenal dengan gerakan sosial yang mempromosikan dan didukung oleh teknologi, science dan pemberdayaan sosial

dengan tujuan sebagai awareness, kampanye dan mempopulerkan informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda untuk bagaimana menuntut cara berpikir baru, berpendidikan baru, belajar, berbisnis, berpolitik dan berbudaya baru di tengah pesatnya perkembangan teknologi di masa sekarang ini Gerakan inovator ini tentunya memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk maju dan berinovasi dikarenakan semua kesempatan sangat terbuka luas dengan adanya revolusi 4 0

Budiman Sudjatmiko, selaku Ketua Gerakan Inovator 4 0 mengatakan gerakan ini dibentuk untuk mempersiapkan generasi muda agar mampu menghadapi gelombang perkembangan teknologi dan bersaing dalam pasar teknologi yang dimana selama ini (Indonesia) masih hanya mampu menjadi pengikut ataupun objek dan pengguna produk-produk teknologi Adanya teknologi face recognition, rekayasa genetik, computational neuroscience, Internet of Things (IoT) dan Internet of living things yang berkembang saat ini tentunya merepresentasikan perubahan dari jaman yang lama ke jaman yang baru yang sangat berdampak besar bagi manusia, baik dari sisi negatif maupun positif

Adanya Covid-19 seakan memberi gambaran kepada manusia bagaimana proses revolusi 4 0 sudah mulai diadaptasi pada kehidupan saat ini Penggunaan sarana teknologi secara berkala, perlakuan pembelajaran jarak jauh, meeting online dan pertemuan virtual lainnya membuat manusia mau tidak mau harus belajar beradaptasi dengan perkembangan 4 0 itu sendiri Bagaimana tidak, lantaran prosedur kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 ini, dalam institusi pendidikan, baik pengajar maupun peserta didik dipacu untuk memahami penggunaan teknologi, setidaknya penggunaan ponsel pintar Pada sisi yang lain peserta didik pun juga dipaksa harus mengeksplorasi teknologi dan informasi untuk menyalurkan kreativitasnya melalui inovasi-inovasi dalam tugas yang diberikan oleh pengajar

Proses revolusi 4 0 itu sendiri seakan menjadi dua pola sisi mata uang, sisi positif dan negatif Pandemi COVID-19 memaksa manusia untuk belajar dan bekerja dari rumah Penggunaan fasilitas internet, laptop, smartphone, dan juga aplikasi belajar tentunya memberikan aspek positif bagi manusia untuk menyongsong revolusi 4 0 Di sisi lain, masih minimnya sarana dan prasarana dan akses internet di berbagai tempat Dikutip dari Tribun Jogja (09/08/ 2020), Teara selaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang jurusan Ekonomi dan Bisnis yang harus terpaksa mengikuti kuliah daring dari pinggir jalan dikarenakan susahnya mendapatkan sinyal internet Pada kasus seperti ini tentu sudah seharusnya kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah wajib memperhatikan aspek tersebut

Penggunaan teknologi di masa pandemi ini tentu juga menjadi salah satu jawaban untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia Lahirnya inovasi-inovasi baru seperti perubahan pabrik clothing yang menjadi penyokong alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan, lahirnya UMKM dalam memproduksi masker, berkembangnya konten kreator dalam industri hiburan, pembayaran cashless dan layanan on demand seperti Netflix, Mola TV, Gojek dan layanan berbasis teknologi lainnya

Percepatan digitalisasi dan revolusi industri 4 0 di tengah pandemi ini tentu memberikan dampak yang sangat besar bagi Indonesia Baik itu dari sisi positif maupun negatif Dampak positif yang terlihat ialah, Indo-nesia selangkah lebih cepat dalam menyongsong revolusi industri 4 0 Dari segi pengguna maupun pemerintah dalam mempersiapkan segala aspek infrastruktur Tak hanya itu saja, perkembangan teknologi yang sangat cepat tentunya juga harus mementingkan mindset teknologi itu sendiri agar sekiranya dapat dimanfaatkan untuk menggali dan memanfaat pengetahuan Serta, mening-katkan taraf hidup manusia dalam rangka menuju kemandirian bangsa [Edward Lipiston]

5
VOL.14/JUL2020
Universitaria
foto:dok.UKDW foto:dok.UKDW

Program Studi

FTI UKDW-Vox Dei: Bekerjasama Untuk Pengembangan Dunia Digital

Fakultas Teknologi Informasi Uni-

versitas Kristen Duta Wacana (FTI UKDW) Yogyakarta telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Vox Dei, startup analisis data yang didirikan oleh tim peneliti dari National University of Singapore (NUS)

FTI UKDW dan Vox Dei sepakat untuk melakukan kerja sama dalam bentuk penyelenggaraan kuliah umum dan workshop, pengembangan program untuk mahasiswa seperti magang dan rekrutmen staf, pengembangan proyek penelitian bersama dan pemberlakuan proyek penelitian mahasiswa di Lexikat sebagai proyek akhir tahun (skripsi) mahasiswa FTI UKDW

Salah satu bentuk kerja sama yang sedang dilakukan adalah pengembangan algoritma sistem analisis teks yang merupakan bagian dari bidang Natural Language Processing (NLP) Algoritma yang dikembangkan oleh Vox Dei ini dijalankan oleh para peneliti dari Lee Kuan Yew School of Public Policy, sebuah sekolah pascasarjana yang

merupakan bagian dari NUS untuk penggunaan akademis dan riset pasar Vox Dei berharap penggunaan algoritma ini dapat membantu siswa dan peneliti untuk melakukan tinjauan literatur dan proyek analisis data Saat ini, teknologi ini meng-analisis teks tertulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Cina, dan menghasilkan word clouds, statistik, dan grafik untuk membantu pengguna dengan cepat menafsirkan teks dalam volume besar

Kiprah FTI UKDW dalam pengajaran dan penelitian di bidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan Linguistik Komputasi (LK) menjadi alasan yang kuat bagi Vox Dei untuk menjalankan proyek kerja sama ini FTI UKDW juga menaungi kelompok peneliti Humaniora Digital TRAWACA yang berfokus pada pengenalan karakter optik atau Optical Character Recognition (OCR) dan LK Tim TRAWACA juga menjadi anggota inti tim Indonesian Digital Heritage (sebagai link saja: http:// digitalheritage id/about html) Proyek

TRAWACA mencoba memindai, mengenali, dan mengalihaksarakan teks-teks klasik beraksara Jawa dan mengubahnya menjadi alfabet Latin FTI UKDW juga memiliki pengajaran yang kuat tentang Pembelajaran Mesin (Machine Learning) dan NLP sehingga menghasilkan lulusan dengan semua keterampilan yang diperlukan untuk menangani pengembangan perangkat lunak mutakhir

Dengan dukungan dari NUS, khususnya dari Program Inovasi Penelitian Pascasarjana (NUS GRIP) dan Lean Launchpad Singapore (LLP), Vox Dei telah mulai membentuk tim inkubasi tim Tim akan bekerja dengan para peneliti UKDW untuk mengembangkan rangkaian sumber daya NLP yang akan membantu para peneliti menganalisis teks dalam Bahasa Indonesia

Melalui kerja sama yang dilakukan, mahasiswa UKDW juga akan menggunakan algoritma tersebut untuk membantu penelitian mereka dan umpan balik yang diberikan oleh mahasiswa akan digunakan untuk mengembangkan versi komersial dari perangkat lunak

untuk melayani riset pasar, manajemen hubungan pelanggan atau Customer Relationship Management (CRM), layanan asuransi, dan sektor keuangan

“Kami sudah memiliki alat NLP bahasa Inggris dan Cina yang tersedia secara online, dan kami sangat menantikan perangkat Bahasa Indonesia yang siap didistribusikan Indonesia adalah pasar yang berkembang besar, namun perusahaan dibatasi oleh kurangnya pilihan analitik yang efektif untuk riset pasar di negara ini Dengan bantuan perangkat lunak Bahasa Indonesia kami, kami harap mereka dapat mengatasi kendala bahasa dan mengakses lebih banyak peluang bisnis yang potensial Kami benarbenar berharap dapat bekerja sama dengan para ahli di UKDW untuk menjadikan perangkat lunak kami online Selama ini kami sedang mengembangkan algoritma AI yang lebih canggih yang diharapkan dapat kami gunakan dalam proyek-proyek mendatang,” ujar Jennifer Dodgson selaku CEO Vox Dei [ai]

Pendampingan FTI UKDW di SMA Budya Wacana Yogyakarta

Kebutuhan penguasaan Information

and Communication Technology (ICT) bagi siswa untuk menghadapi revolusi industri 4 0 sangat dirasakan oleh dr Gideon Hartono, ketua Yayasan Pendidikan dan Pengajaran Nasional (YPPN) Budya Wacana

Bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana (FTI UKDW), YPPN Budya Wacana berinisiatif menerapkan pelajaran ICT pada semua tingkat sekolah di bawahnya (KB, TK, SD, SMP dan SMA Budya Wacana) Melalui kegiatan pendampingan penyusunan kurikulum ICT oleh FTI UKDW diharapkan materi pelajaran ICT dapat lebih berkualitas dan tidak tumpang tindih

FTI UKDW menugaskan 11 dosen untuk mendampingi penyusunan kurikulum ICT di semua level pendidikan Dosen FTI UKDW dibagi menjadi 3 tim, yang masing-masing mendampingi penyusunan kurikulum ICT tingkat KB-SD, tingkat SMP dan tingkat SMA Kurikulum ICT yang selama ini ter-

kesan hanya mengulang-ulang pembelajaran MS Office di tiap level ditingkatkan kualitasnya dengan memasukkan konten Computational Thinking, kemampuan programming, maupun materi lain yang dibutuhkan Proses pendampingan dimulai sejak bulan Februari 2020 Selama penyusunan kurikulum, masing-masing tim

dari UKDW bekerja sama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan guru-guru ICT di tiap level pendidikan agar dihasilkan kurikulum ICT yang berkualitas

Pada level SMA, tim bersama guru ICT sudah berhasil membuat kurikulum ICT dari kelas X semester 1 hingga kelas XII semester 1 Salah satu usulan dari pimpinan SMA Budya

Wacana terkait kurikulum ICT adalah keinginan sekolah agar siswa yang tidak melanjutkan kuliah diberi bekal keterampilan wirausaha di bidang komputer Oleh karenanya materi ICT di kelas XII semester 1 berisi keterampilan praktis untuk instalasi PC, baik perangkat keras maupun lunak

Sebagai bentuk dukungan, pada hari Kamis 30 Juli 2020 FTI UKDW memberikan bantuan berupa 2 unit PC lengkap dengan periperalnya kepada SMA Budya Wacana Bantuan diberikan oleh Restyandito, S Kom, MSIS , Ph D selaku Dekan FTI UKDW dan diterima oleh Dra Wahyu Sriharini selaku kepala sekolah SMA Budya Wacana Komputer tersebut selanjutnya akan dipakai sebagai bahan praktikum siswa kelas XII semester 1 FTI UKDW berharap bantuan pendampingan penyusunan kurikulum dan juga unit komputer yang diberikan dapat meningkatkan kualitas pendidikan SMA Budya Wacana [Jong Jek Siang]

Berbagai pandangan teologis dalam

menyikapi pandemi COVID-19 yang beredar di dunia maya mendorong Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) untuk turut hadir membagikan perspektif teologisnya sebagai salah satu alternatif dalam merefleksikan dan merespons berbagai situasi yang terjadi selama masa pandemi

Berangkat dari kerinduan itu, NGASIK (Ngobrol Asyik) Seputar Teologi muncul sebagai program yang mengemas diskusidiskusi teologis lewat obrolan santai dan bermutu yang disajikan melalui fitur live Instagram Program yang hadir setiap hari Jumat pukul 19:30 WIB di akun Instagram @teologi dewe ini merupakan wujud komitmen Fakultas Teologi UKDW untuk ‘memperluas’ ruang diskusi akademisnya di ranah publik

Melibatkan tenaga dosen dari Fakultas Teologi UKDW sesuai dengan konsentrasi studinya, NGASIK berusaha untuk menyajikan berbagai macam topik yang relevan dan up to date Beberapa di antaranya ialah persoalan yang bersifat filosofis seperti theodice, eskatologi, kristologi, dan ekklesiologi Tak ketinggalan juga topik-topik yang bertujuan untuk memperlengkapi gereja dalam menyikapi berbagai dampak pandemi terhadap liturgi, pelayanan anak, dan diakonia Tidak berhenti sampai di situ, dalam kesadaran bahwa dirinya adalah bagian yang tidak terpisahkan dari krisis global, beberapa topik yang diangkat juga memberi perhatian pada isu ekologis, pekerjaan, dan kekerasan dalam rumah tangga yang disebut-sebut menjadi permasalahan umum yang muncul sebagai akibat dari masa social dan physical distancing Persiapan gereja dan masyarakat

dalam menyambut masa adaptasi kebiasaan baru pun menjadi kondisi yang turut diperhitungkan sebagai topik NGASIK di bulan Juli

Program NGASIK merupakan wujud semangat kolegalitas yang baik antara dekanat, para dosen serta Tim Citra Fakultas Teologi UKDW yang menjadi pelaksana program ini Setiap dua bulan sekali, topik program NGASIK didiskusikan secara matang agar tetap relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini Menjelang pelaksanaan, dosen yang terjadwal sebagai narasumber dan mahasiswa yang ditugaskan menjadi host kembali mempersiapkan materi yang akan disajikan dan melakukan persiapan teknis lainnya Proses kerja sama ini terus berjalan sampai pada pengunggahan dan

publikasi rekaman program ini di kanal Youtube Fakultas Teologi UKDW Seiring berjalannya waktu, Petra FM juga bersedia menjadi media partner dalam menyiarkan ulang program ini

Usaha yang maksimal untuk memberikan sajian yang terbaik ini membuahkan hasil Sejak episode pertamanya pada tanggal 24 April 2020 hingga bulan Juli, antusias warganet terhadap program ini tergolong cukup besar Mulai dari rekan-rekan alumni yang merindukan suasana kelas sampai kepada kaum awam, mengakui bahwa setiap diskusi yang terjadi selalu memberikan insight baru yang berguna secara spiritual dan praktis untuk dilakukan Antusiasme tersebut semakin besar ketika warganet dapat langsung menyampaikan secara bebas perta-

nyaan-pertanyaan melalui fitur live chat yang ada dalam setiap episodenya

Pdt Robert Setio, Ph D selaku Dekan Fakultas Teologi UKDW dalam percakapan internalnya dengan tim bahkan menyampaikan apresiasinya karena program ini telah berpengaruh besar terhadap jumlah calon mahasiswa yang hendak mendaftar di Fakultas Teologi UKDW Namun, di atas semuanya itu, Fakultas Teologi UKDW berharap kehadiran program ini dapat terus memberi inspirasi yang sejalan dengan nilainilai Kerajaan Allah kepada warganet dalam semangat cinta kasih dan belarasa di tengah krisis bersama yang dihadapi Ad majorem Dei gloriam! [Putra Arliandy]

6
VOL.14/JUL2020
foto:dok.panitia
Belajar Bersama Fakultas Teologi UKDW melalui ‘NGASIK’ foto:dok.panitia foto:dok.panitia foto:dok.panitia foto:dok.panitia

Program Studi

Webinar Fasilitas Publik Inklusif di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa

bulan terakhir ini memaksa masyarakat untuk melakukan penyesuaian dalam beraktivitas di ruang publik Kondisi ini dihadapkan dengan fungsi ruang publik untuk tetap memenuhi kebutuhan secara menyeluruh termasuk bagi penyandang disabilitas Menanggapi hal ini, Laboratorium Perancangan Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerja sama dengan Pusat Rehabilitas YAKKUM (PRY) mengadakan seminar daring dengan tema "Strategi New Normal pada Fasilitas Publik bagi Orang dengan Disabilitas" Seminar daring ini bertujuan membahas bagaimana seharusnya fasilitas publik yang inklusif dan ramah bagi orang dengan disabilitas sehubungan dengan kondisi pandemi Covid-19 dan rencana pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Selain itu, seminar daring ini berusaha untuk mengangkat kegelisahan terkait isu di atas menjadi diskusi bersama Seminar daring yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Juli 2020 pukul 14 000-16 00 melalui Zoom dan live Youtube dan dibuka oleh Dr -Ing Ir Winarna, M A selaku Dekan Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW ini menghadirkan tiga pembicara yaitu Rita Triharyani, Kepala Seksi

Diklat Inklusif di PRY YAKKUM, Stefani Natalia Sabatini, S.T., M.T., dosen Prodi Arsitektur UKDW dan Lea Aziz, Principal di PT Elenbee Dwi Panata, Interior Contractor, D.K.I. Jakarta. Bertugas sebagai moderator, Dr -Ing Wiyatiningsih, S T , M T , dosen prodi Arsitektur UKDW memandu jalannya seminar yang dihadiri oleh sekitar delapan puluh orang peserta dari kalangan akademisi, praktisi, penggiat isu disabilitas, serta rekan penyandang disabilitas Seminar daring ini juga dilengkapi oleh pengalih bahasa isyarat untuk memfasilitasi peserta disabilitas rungu dan rekaman seminar dapat ditonton pada akun youtube Arsitektur UKDW

Dalam pembukaannya, Dr -Ing Ir Winarna, M A , menyampaikan bahwa isu fasilitas publik dan disabilitas menjadi penting karena semua orang dengan berbagai kondisi, termasuk orang dengan disabilitas, adalah bagian dari masyarakat

Rita Triharyani, dalam pemaparannya memberikan pengantar bagaimana pelayanan publik yang inklusif seharusnya memenuhi prinsip disability inclusion yakni ACAP (Attitude, Communication, Accessibility, dan Participation) Rita juga menunjukkan rekomendasi berupa bagan kerangka strategi layanan kesehatan inklusi disabilitas untuk diterapkan pada fasilitas kesehatan dalam kondisi AKB Stefani N Sabatini

melanjutkan sesi pemaparan materi dengan menjelaskan tujuh prinsip Universal Design dan elemen yang perlu diperhatikan, aplikasi Universal Design pada fasilitas ibadah, dan elemen AKB di fasilitas ibadah yang memerlukan penyesuaian Melanjutkan sesi pemaparan, Lea Aziz menunjukkan berbagai contoh aplikasi desain elemen pada akses dan penanda agar ruang publik menjadi lebih aksesibel Lea juga menekankan bahwa saat ini aplikasi tersebut harus tetap disesuaikan dangan protokol kesehatan Paparan dilanjutkan dengan diskusi yang membahas pertanyaan dari peserta Melalui pertanyaan yang disampaikan Gunawan Tanuwidjaja, Dosen Prodi Arsitektur Universitas Petra Surabaya, pembicara memberikan penekanan kembali terkait pentingnya partisipasi rekan penyandang disabilitas dalam desain ruang publik dan pengambilan keputusan

Kegiatan ini ditutup dengan kesepakatan seluruh pembicara, peserta, dan moderator untuk bersama-sama menyediakan layanan dan fasilitas publik yang inklusif dan sesuai dengan kondisi AKB Moderator kembali menekankan akan pentingnya sinergisitas dari seluruh pihak dan kesamaan tujuan untuk merealisasikan hal tersebut (stefani)

Menjadi Bioteknopreneur Sejati di Era Industri 4.0

Lulus kuliah bukanlah akhir dari perjuangan

melainkan awal dari perjuangan yang sebenarnya Perjuangan inilah yang ditentukan oleh diri sendiri, baik itu melanjutkan studi perkuliahan, membangun karir, maupun membuka usaha atau berwirausaha Pernyataan inilah yang disetujui oleh Livia Teja Laksmana, salah satu moderator dalam acara webinar yang diadakan oleh para alumni dan anggota keluarga Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bertajuk "Webinar Bincang Asyik Alumni Fakultas Bioteknologi UKDW" Webinar Bincang Asyik Alumni Fakultas Bioteknologi UKDW diadakan sebagai salah satu sarana pembekalan bagi para mahasiswa yang nantinya akan melanjutkan perjuangannya setelah kelulusan Selain itu, acara ini bertujuan untuk memperluas wawasan tentang peluang kerja di era industri 4 0, terutama pada masa pandemi Acara webinar ini diadakan sebanyak tiga kali pada tanggal 14, 21, dan 24 Juli 2020 dengan mengangkat topik yang berbeda yakni Webinar Bincang Asyik Alumni Fakultas Bioteknologi UKDW #1 "Menjadi Bioteknopreneur Sejati di Era Industri 4 0", Webinar

Bincang Asyik Alumni Fakultas Bioteknologi UKDW #2 "Bioteknologi dan Tantangan Industri Minuman di New Normal", dan Webinar Bincang Asyik Alumni Fakultas Bioteknologi UKDW #3 "Pengelolaan Lingkungan dan Ketahanan Pangan Pasca Pandemi Covid-19 di Kalimantan Tengah" Pada tanggal 14 Juli 2020, acara yang diikuti oleh mahasiswa dan alumni Fakultas Bioteknologi UKDW serta peserta umum ini menghadirkan empat orang alumni Fakultas Bioteknologi UKDW dengan latar belakang karir yang berbeda sebagai narasumber Martha Sasongko, S Si , alumni yang saat ini bekerja sebagai business coach dan trainer menyampaikan sebuah materi dengan judul "Be a Professional or Be an Entrepreneur?" Martha mengingatkan peserta webinar mengenai hal apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah Dalam kesempatan ini, Martha juga membagikan pengalaman berkarirnya yang dimulai dari pekerjaannya sebagai MC saat lulus kuliah, kemudian dilanjutkan dengan perjalanannya sebagai TV Presenter, Public Speaker, hingga di posisinya sekarang sebagai Business Coach dan Trainer

Efendy Zebua, S Si , yang saat ini bekerja di PT K & Q Indolab menyampaikan cerita

Linen menyampaikan bagaimana konsep dari era industri 4 0 dan kiat agar memiliki perusahaan yang sukses Melengkapi webinar edisi pertama, Andre Dian Permana, S Si , M M , seorang founder dan managing director SOLUSI Pest Control menyampaikan materi dengan judul "Entrepreneur After Graduate, Why Not?" Melalui presentasinya, Andre berusaha untuk berbagi informasi dan pengetahuan kepada para mahasiswa yang ingin berwirausaha setelah lulus nanti

yang saya alami, kuliah di sini membantu saya untuk memilih dan berproses di karir saya" ucap Efendy Aris Munandar, S Si , pemilik Surindra Hospital

Saat ini generasi muda diberikan kemudahan dalam menentukan pilihan berkarir dan meraih kesuksesan berdasarkan passion, skill, atau minat yang dimiliki Melalui program webinar ini Fakultas Bioteknologi UKDW ingin mengingatkan kepada seluruh mahasiswa bahwa kesuksesan dalam karir dan kehidupan bukanlah sebuah hal yang instan Keseriusan saat belajar di bangku perkuliahan, membangun relasi, mencari banyak pengetahuan dan pengalaman, dan juga tidak melupakan kehadiran Tuhan dalam setiap proses menjadi halhal penting yang perlu untuk dilakukan [Abigail N P H]

PSEB Fakultas Bisnis UKDW Sukses Selenggarakan Webinar Insentif Pajak Covid-19

Pandemi Covid-19 merupakan bencana

nasional yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan juga produktivitas masyarakat sebagai pekerja maupun pelaku usaha Kementrian Keuangan pada bulan Juli 2020 mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No 86/PMK 03/2020 sebagai pengganti PMK No 44/PMK 03/2020 sebagai payung hukum dalam mengatur pemberian insentif pajak untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional Diharapkan dengan adanya aturan terbaru ini, pemanfaatan insentif pajak lebih tepat sasaran dan lebih luas menjangkau sektor-sektor yang paling berdampak, sehingga sektor riil dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja dan diharapkan mampu bertahan ditengah pandemi Covid-19 ini

Hal inilah yang mendasari Pusat Studi Ekonomi dan Bisnis (PSEB) Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) bekerjasama dengan Tax Center UKDW dan Kelompok Studi Pajak UKDW mengadakan masterclass free webinar dengan tema "Kewajiban

Indonesia, PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia), APSI (Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia), Bank BCA, Bank BNI, Sinarmas, asosiasi-asosiasi hukum, para praktisi, para pelaku bisnis dan juga para akademisi, para profesional muda dari perusahaan besar di Indonesia, pelaku bisnis UMKM, para dosen, dan juga mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia

Webinar ini diikuti oleh

berbagai latar

dari pemerintahan (pusat ataupun daerah) diantaranya Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Inspektorat Jenderal Kementrian Keuangan Republik Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan Republik

Adapun narasumber dalam webinar ini adalah Hersona Bangun, S H , S E , Ak , BKP , CA , M Ak , CLA , ACPACC yang merupakan Senior Tax Consultant, Tax Lawyer dan Frista, S H , S E , M S Ak seorang Dosen Fakultas Bisnis UKDW di bidang perpajakan. Moderator dari acara webinar ini adalah Rossalina Christanti, S E , M Acc selaku Wakil Ketua Tax Center UKDW) dan host dibawakan langsung oleh Drs Purnawan Hardiyanto, M Ec Dev selaku Ketua PSEB Fakultas Bisnis UKDW

Dalam implementasinya, webinar ini dikemas dengan sangat menarik dan berbeda karena peserta tidak hanya dijelaskan mengenai aturan terbaru PMK No 86/PMK 03/2020, tetapi peserta

juga diajarkan best practice (kasus nyata) di perusahaan Para narasumber memberikan gambaran yang sangat komprehensif kepada peserta, dari aspek kewajiban perpajakan hingga konsekuensi perpajakan apa yang muncul Hersona Bangun menyampaikan bahwa PMK No 86/PMK 03/2020 adalah aturan terbaru pengganti PMK No 44/PMK 03/2020 yang mengatur insentif pajak untuk wajib pajak berdampak pandemi Covid-19 Didalam PMK ini, pemerintah memberikan beberapa insentif yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, yaitu insentif PPh pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP), insentif PPh final UMKM ditanggung pemerintah, pembebasan PPh Pasal 22 impor, pengurangan angsuran PPh pasal 25 sebesar 30% dan pengembalian pendahuluan PPN sebagai PKP berisiko rendah bagi wajib pajak yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih bayar restitusi paling banyak lima miliar rupiah Keseluruhan insentif ini dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak sampai dengan bulan Desember 2020. [Kelvin]

7
kehidupannya ketika menuntut ilmu di Fakultas Bioteknologi UKDW "Saya beruntung dulu kuliah di Fakultas Bioteknologi UKDW Bioteknologi itu bidang yang sangat menjanjikan, baik dalam mencari pekerjaan maupun untuk memulai sebuah usaha atau berwiraswasta Kita sendiri yang menentukan karir mana yang kita pilih Dan dari proses & Konsekuensi Perpajakan Pasca Pemanfaatan Insentif Pajak Covid-19" Acara ini diselanggarakan pada hari Kamis, tanggal 24 Juli 2020, melalui platform Zoom dan disiarkan secara langsung melalui live streaming di channel youtube Brevet Pajak UKDW peserta dari belakang, baik
VOL.14/JUL 2020

Studi

Online Tests and Quizzes during Distance Learning, Why Not?

Instruction has been viewed as complex-

interconnected entities involving an interplay between various disciplines and processes Even using the conventional face-to-face mode that has been known for centuries, the "business" from policy-making to classroom practice and evaluation stage requires comprehensivecollaborative works of education stakeholders Meanwhile, using online learning mode, which the buzzwords range from e-learning, distance learning, and even the recently emerging mobile learning, their challenges and stakes undoubtedly doubled despite its benefits in terms of time and space limits, teaching content, personalization, and learning style

The policy of distance instruction during Coronavirus pandemic unavoidably necessitates teachers to adjust the administration and conducts of assessments into online systems The role of ICT, therefore, becomes crucial in transforming conventional modes of the learning evaluation as it has a vital role in the whole process of instruction among others to obtain all information during and

after the course completion for the sake of continuous evaluation A view of assessment describes it as multitrait-multimethod focusing upon a number of variables judged to be important and utilizing a number of techniques to test them Assessments could be further categorized into (1) diagnostic, (2) formative, and (3) summative Various methods and techniques could be given to assess learners' progress and provide feedback for further course of action in the instructional process Despite commonly considered similar, a test theoretically is a subset of an assessment at the end of the course as a means to measure the final performance of the students Therefore, given its role and timing, a test usually has been prepared in accordance with the course objectives, developed administratively, and designed procedurally to be given at the end of the semester which could be in the form of traditional or alternative

An initial discussion from the shift from classroom to online assessments relates to how this virtual mode of evaluation is conducted and

its benefits The principles of assessment should not change in the online environment, but the administration of online assessment techniques need to be modified to suit the nature of online pedagogy and to address the elimination of direct interaction and observation in the classroom Dealing with its benefits, online assessments enable every learner to respond to every question the instructor asks and enable the instructor to provide immediate feedback to each learner The technologies underpinning the online learning environment provide capabilities beyond those provided in the traditional classroom resulting in more advantages they could provide in learning assessment as well as the increasing challenges This surely includes issues on validity and reliability in online teaching and learning environments, teachers face similar assessment challenges whether their assessments are accurately measuring what they were intended to measure to whether they are fair to all learners

Assessing learning in an online mode of

Coexisting with COVID-19

Coronavirus disease (COVID-19) that spread

swiftly around the world from late 2019 has yet to show any sign of ending The pandemic has brought about many changes in the structure of life in society Countries with high rates of COVID-19 casualties have decided to lock down their area or country as a measure to contain the widespread of the virus The lockdown includes a ban on leaving the house, stopping transportation (both air, sea, and land), banning citizens from going abroad as well as foreign tourists' entry

As for Indonesia, although it has not imposed a full lockdown, the country has carried out policies to prevent the spread of COVID-19 Among the preventive measures to curb the spread of COVID19 are practicing social distancing, large-scale social restrictions (PSBB), self-quarantine, and work from home

However, until mid-2020, there was no clarity about when the COVID-19 pandemic will end So, the government needs to adapt to 'new normal' as has been done by several countries New normal is a condition where we have to adjust to new situations In the case of COVID-19, it means we have to pay attention to the health aspects and implementing health protocols as we slowly return to our 'normal' activities This move was taken so that business and life can recover while keeping

the spread of COVID-19 in check

Facing the new normal is not an easy thing to do, especially in times like this Therefore, there are things that we must prepare to enter the newnormal era, including:

1 Overcoming our fears Facing a terrifying pandemic with no vaccine available yet, certainly makes people anxious when they are outside The most dangerous situation is when people suffer from paranoid and agoraphobia (excessive fear of crowds) Facing the new normal, the first thing we need to do is make peace with our circumstances and ourselves Believe that continuing to practice the recommended health protocols will protect us from COVID-19

2 Maintaining health One reason why the virus can easily infect a person is when the immune system is weak, so we need to maintain our health Maintaining health can begin with regular exercise every day at home, eat nutritious food, wear a mask when going out, and avoid touching your face

3 Practicing good hygiene COVID-19 is a virus that can live on an object for days Therefore, it is essential always to keep our surroundings clean We can keep the COVID-19 virus away by washing our hands frequently, carrying hand sanitizers whenever we are going out, cleaning

and disinfecting high-touch surfaces regularly, also take a shower and wash our clothes immediately after returning home

4 Complying to government regulations and guidelines The government has issued social distancing policies and urges the public to avoid crowds We, as good citizens, should obey them to slow down the spread of COVID-19 Navigating to a new normal does not mean that we ignore things that happened during the pandemic On the contrary, we choose to make peace with the situation and reorganize life The positive impacts of doing new normal are:

1. Increasing the level of public concern for hygiene and health Under the government recommendation to always maintain health and personal hygiene as well as keeping the environment clean, people are becoming more concerned about this matter and eventually will become a new habit

2 Recovering the community's productivity As the new normal begins, workers and the general public can return to their regular duties In other words, social activities can gradually return to normal and the economy that has been struggling during this pandemic can recover

3 Fulfilling people's need as social creatures Three months at home certainly makes people feel bored, stressed, and even frustrated because they

instruction requires the use of appropriate synchronous and asynchronous tools in such a way that there is noticeable evidence of the learning reflecting the learning process In terms of their forms, online assessments range from quizzes, discussion boards/blogs, video presentations, peer assessments, simulations/games, essays/reports, to ePortfolios, bring-your-own-device eExams, and remote or in-house proctored eExams Moreover, various platforms and learning management systems provide facilities of online assessment development and delivery with facilities to minimize plagiarism and integration to the online course These wide options of tools available assessment by themselves may bring both benefits and challenges for the assessment of learning in the online environment Therefore, there seem to be no reasons for teachers to resist using online assessment tools and platforms, especially during this pandemic learning scenario There might be a necessity to "learn, unlearn, and relearn" many things for this purpose This is the importance of becoming "lifelong learners" [Paulus Widiatmoko]

cannot meet others freely With the new normal, at least they can see each other in person, though they need to exercise the health protocol. However, the government does not encourage people to get around for non-essential matters Instead, we can spend quality time with family

The current situation indeed forces the community to be able to adapt to new conditions. The new normal has been carried out gradually in several sectors of the country One of them is in the economy, considering it is one of the crucial areas. Sooner or later, other fields will follow suit in moving to the new normal, and it would be better if we prepare ourselves from now [Lusiana Puspita Dewi]

Sources: https://anesthesiology.pubs.asahq.org/article.aspx?ar ticleid=2765881

https://anesthesiology.pubs.asahq.org/article.aspx?ar ticleid=2763452

https://www.kron4.com/health/coronavirus/nationsreopen-yet-struggle-to-define-a-New-Normal/ http://avrist com/lifeguide/2020/06/11/panduanNew-Normal-yang-harus-diperhatikan/ https://en tempo co/read/1344450/doctor-talks-ofhealth-effects-of-New-Normal-after-COVID-19 https://lifespeak com/after-covid-isolation-aroadmap-to-navigating-the-New-Normal/ h t t p s : / / w w w m a y o c l i n i c o r g / d i s e a s e sconditions/agoraphobia/symptoms-causes/syc-20355987

ELED's Webinar Series, Facilitating Teachers During Pandemic

The world was shocked by the outbreak of

a new virus originating from Wuhan, China late 2019: the novel coronavirus, also known as COVID-19 In Indonesia, the virus was first detected in February 2020 Following the development of COVID-19 cases, the Indonesian government instructed its people to stay at home and work from home Since March 31, 2020, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) has been halting oncampus classes, moving all lectures to online methods This policy was made according to government regulation to prevent the spread of COVID-19. As gathering people must be avoided, other campus activities such as seminars are also shifted to online

In the time of COVID-19, the word webinar become more popular It is a blend of the words web and seminar The webinar usually uses video teleconference app such as ZOOM or Google Meet. The webinar is also useful for people to remain productive during the COVID-19 pandemic

Seeing the challenges in conducting distance learning during the pandemic, the English Language Education Department (ELED) of UKDW in collaboration with MGMP Bahasa Inggris SMA DIY held a webinar series which was conducted every Saturday throughout July 2020

The topics presented in this webinar series were Simple Tech for Engaging Instruction, Online Classroom: From Competencies to Assessments, Pillars of Digital Leadership: Learning without

Walls, and Supporting Students' & Teachers' Well Being in Online Instruction

Students are not the only ones having difficulty in carrying out their duties during the COVID-19 pandemic Teachers and lecturers are also experiencing a similar situation. Since coronavirus comes suddenly, teachers and lecturers have to find ideas to change their syllabus into the new one that is suitable for online activities so that teaching and learning activities continue to be carried out properly

"We want teachers to also have space to develop knowledge, good practices, and teaching experiences with other teachers, fellow lecturers, and education practitioners This is done to build a support system to support each other by sharing

knowledge and experience teaching English in this pandemic situation," said the Head of ELED, Lemmuela Alvita Kurniawati, SPd , M Hum

Although this webinar series was designed for English teachers in DIY, this webinar was also open for the public, including students and parents

To sum up, ELED UKDW hopes that this webinar series can help MGMP teachers, especially English teachers in the Special Region of Yogyakarta (DIY) in taking up the challenges of teaching in this difficult situation We also hope that the COVID-19 pandemic will be end soon, and life can back to normal [Melissa]

8
Program
VOL.14/JUL 2020

Is seeking a graduate degree overseas among

the things in your bucket list? How adventurous and thrilling to be able to study and live abroad! Not only obtaining a degree abroad will help you to stand out in today's highly competitive job market, but it also opens the doors for countless exciting adventures in your life As you set your mind to pursue this dream, a significant and exhilarating new chapter starts

Now that you have decided to advance your education abroad, the next question is: how to make it happen?

When it comes to planning for studying overseas, preparation can be quite overwhelming, especially if this is the first time you are going to live in another country Since the planning and preparing are guaranteed to take a considerable amount of time, the sooner you start, the better Here we list the things to do step by step to get started pursuing your further education abroad

What do you want to achieve?

To be successful in something, you need to have a clear vision of what you want to achieve Your goal is like a compass It leads you and keeps your focus on the direction you need to go Why do you want to pursue a graduate degree abroad? What do you wish to accomplish? The answers to these questions will help you to determine the option you will choose and the route you will take

Let's take an example Choosing a destination country for your degree might not be that simple There is no "right" or "wrong" to the question "Where should I study abroad?" All depends on each individual's circumstances Identifying the goal that you want to achieve will narrow down the search and select the best destination for your needs

Identify programs of interest and find the right school

Once you know what you want to achieve, it is time to look for suitable programs and schools Talking about graduate programs, you might find a seemingly endless option Besides, there are hundreds or even thousands of schools to choose from, how do you pick the right one? Consequently, you need to invest your time to do some research Luckily, with

today's technology and internet at our fingertips, searching for the programs within your field of interest is becoming easier

Citing from gooverseas com, before settling on a degree program, an important factor to consider is accreditation Will your overseas degree be recognized in your country? For some disciplines including nursing, education, medicine, and law, the answer can be tricky Each field is subject to its licensing board and may not recognize degrees earned outside the country If you hope to study one of these specialized fields overseas, do extensive research to determine whether your degree will be recognized upon your return

In terms of choosing the school, there is no school that is right for everyone You might want to consider the price, facilities, location, courses, admission procedure, etc Among those things, you need to figure out what matters most to you As you set your priority, you can narrow the choice down to a few schools From your shortlisted schools, have a closer look at their pros and cons! Reading some reviews also might be helpful However, do not simply trust them completely, remember that the reviewer is not you and each person may have different perspectives

Register for a language test Language proficiency is crucial when you

want to study overseas Whether the program is taught in English or other language, you are most likely required to prove your language proficiency to make sure that you will be able to understand the subjects Most often, this proof is in the form of a standardized language test score For example a few commonly accepted test scores for English are TOEFL (Test of English as a Foreign Language), IELTS (International English Language Testing System), and PTE (Pearson Test of English)

Since you will need to include a test score in your application, you should register for a test as early as possible. There are test centers around the world that provide these tests regularly

Apply to the university

Once you have carefully considered all the options and got the list of schools, it is time for preparing the application.

It is necessary to stay organized You can use a spreadsheet or checklist to keep track on the deadline You can also write down all the requirements in each school

Program admissions generally require transcripts from previous universities, a CV, motivation letter, and references from a professor or employer. Of course, these requirements vary from one university to the other, so read carefully on what is needed on your university's website If

you have any questions during the process, you can always contact the program administrator

Search for funding opportunities

It is a common knowledge that studying abroad can be expensive In addition to tuition at the university, you will have to pay for housing, dining, the cost of travel, and more. Many students will require financial aid to cover these costs.

The good news is, there are various scholarships offered out there You can start exploring the available scholarships, such as scholarships from the government of your home country as well as destination country and international organization You may also check out the scholarship offered by the university you want to apply Most universities have a page dedicated to this information

Deadlines to apply for scholarships and funding vary from institution to institution Some may require you to apply early, while others set the deadlines closer to the date of departure As a general rule, it is always better to apply earlier

Gather necessary visa documents

Depending on the destination country, student visa can be varied, you need to make sure to check the visa regulations for the country that you want to study in. Without the right visa your journey will be cut short already at the airport Normally you need to be accepted to a school before you can apply for a student visa Once you are enrolled and have paid the necessary fees the school should provide you with the documents you need to apply for a student visa

Typical documents needed for the visa application include acceptance letter, proof of sufficient funds, proof of insurance while overseas, and background check.

While you are studying overseas, there is opportunity to travel during university breaks, meet countless people from all over the world, and find living in another country a daily challenge and learning experience in itself Hence, pursuing a graduate degree overseas is highly recommended to anyone who is looking for an exciting change in their life Who knows where it could take you! [drr]

Scranton Graduate Scholarship

Mondang Lumban Gaol (Master of Theology)

Earning a Graduate Degree Abroad: Checklist and Tips to Get Started 9 Office of International Affairs VOL.14/JUL 2020 Announcement Scranton Scholarship Grantees 2020/2021 Scranton Undergraduate Scholarship Erlita Rosy Evani (English Language Education) Paulina (Accounting) Sry Mora Yuni S. (English Language Education) Melinda Werinussa (Information System) Vinanda Kristianti (Information System) Gabrielle Maya Handoko (Product Design) Keren Kezia (Information System) Abigail Nyoto (Biology) Modesta Oki (Information System) Fransisca Alicia (Accounting)

Mediasi UKDW dengan SMA Tarakanita Magelang

Beberapa waktu yang lalu, warga Universitas

Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta dihebohkan dengan sebuah unggahan video paduan suara guru-guru yang menyanyikan lagu Mars SMA Tarakanita Magelang di kanal YouTube resmi mereka Pasalnya lirik dan notasi lagu oleh SMA Tarakanita Magelang yang diunggah sangat mirip dengan Mars Duta Wacana gubahan (alm) Usadi Wiryatnaya Menanggapi hal tersebut, Dr phil Lucia Dwi Krisnawati selaku Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik (Biro 4) UKDW Yogyakarta segera menghubungi pihak SMA Tarakanita Magelang supaya kedua belah pihak dapat berdiskusi lebih lanjut membahas kemiripan kedua lagu

Menyadari kemiripan lagu tersebut, pihak SMA Tarakanita Magelang yang diwakili Antonius Edi Purwono, S Pd selaku Kepala Sekolah, Drs Stephanus

SDM dan Jejaring (WR 4), Chintya Elisabeth Waney, S H , M H , selaku Wakil Kepala PSDM, dan Dr phil Lucia Dwi Krisnawati selaku Kepala Biro 4 beserta staf pada hari Rabu, 22 Juli 2020.

Pertemuan berlangsung dalam suasana kekeluargaan dan penuh kerendahan hati Menyadari tidak adanya data pendukung yang jelas, pihak SMA Tarakanita Magelang mengakui tidak berhak mengklaim lagu tersebut Kepala Sekolah SMA Tarakanita Magelang menjelaskan bahwa video tersebut diunggah dalam rangka promosi sekolah "Saat itu kami tidak mengetahui jika lagu tersebut sama persis dengan Mars UKDW Setelah mendapat konfirmasi dari pihak UKDW, kami langsung menarik video dari YouTube dan menggali data terkait lagu tersebut Dari hasil pelacakan, kami tidak menemukan sumber yang jelas mengenai penulis lagu tersebut Kami meminta maaf atas kejadian ini dan sepakat bahwa kami tidak berhak untuk mengakui lagu tersebut karena tidak menemukan bukti secara tertulis

terkait pencipta lagu itu," tutur Antonius Edi Purwono, S Pd Pihak SMA Tarakanita Magelang memutuskan untuk tidak akan menggunakan lagu tersebut kembali dan mengakui pihak yang memiliki hak lagu tersebut adalah UKDW

Sementara itu pihak UKDW Yogyakarta berjanji akan memberikan informasi dan narasi yang positif pada semua pihak termasuk alumni terkait keputusan ini dan tidak menekankan halhal yang tendensius serta stigmatis pada salah satu pihak "Saat ini UKDW sedang dalam proses pengurusan hak cipta. SMA Tarakanita Magelang bersedia memberikan surat pernyataan jika diperlukan, untuk mencegah konflik dalam prosesnya. Kami berharap segenap warga UKDW dan SMA Tarakanita Magelang tetap menjalin kerja sama yang baik demi kepentingan pendidikan," pungkas Pdt Dr Handi Hadiwitanto (mpk)

Penelitian Masker Ramah Lingkungan Raih Juara III

Mahasiswa Bioteknologi Universitas Kristen

Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil meraih Juara III dalam acara Lomba Esai Tingkat Nasional Memperingati Hari Bumi 2020 yang diselenggarakan oleh Badan Ekekutif Mahasiswa Fakultas Teologi (BEMF Teologi) bersama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Bioteknologi (BEMF Bioteknologi) Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta beberapa waktu yang lalu

Penelitian berjudul "Cassava Waste Pulp sebagai Bahan Pembuatan Masker dengan Mikrofilter Berbasis Biopolimer yang Terdegradasi Menjadi Helianthus L" yang di lakukan oleh Lawrence Billy V. Dj. (Bioteknologi/2017) dengan tema Mitigasi Perubahan Iklim pada Juni lalu berhasil membawanya meraih juara Menurut panitia, antusiasme peserta untuk mengikuti lomba esai yang diadakan secara online ini sangat tinggi Hal ini terbukti dari banyaknya jumlah peserta yang mengirimkan esai, yakni 237 peserta yang berasal dari 41 perguruan tinggi negeri dan swasta dari seluruh Indonesia

Bagi Lawrence Billy sendiri, ini bukan kali pertama ia melakukan penelitian tentang masker, dan bukan kali pertama juga penelitian tentang maskernya meraih juara di kancah nasional Penelitian masker pertamanya dilakukan bersama dengan Gabrielle Irene Mintarja dari

Program Studi (Prodi) Kedokteran Angkatan 2018 pada tahun 2019 dan meraih Juara II dalam ajang Ling Art Essay Competition 2019 (LAEC 2019) di Universitas Negeri Semarang Menurut Lawrence Billy ada dua perbedaan mendasar antara masker yang diteliti di tahun 2019 dan 2020. "Kalau masker yang di tahun 2019 itu lebih

Pusat Pelatihan Bahasa

berfokus untuk meningkatkan kemampuan filtrasinya baik itu terhadap partikulat ataupun logam berat, tetapi untuk masker yang baru ini lebih berfokus untuk membunuh virus ataupun bakteri pathogen dengan sifatnya yang antiseptik," ungkapnya Lebih lanjut, Lawrence Billy menjelaskan

bahwa masker ini dibuat lebih ramah lingkungan dengan menjadikan limbah onggok singkong (cassava waste pulp) sebagai bahan dasar Keunggulan lainnya ialah sifat antiseptik yang dimiliki dengan penambahan ekstrak Jeruk Purut (Citrus hystrix) sehingga virus ataupun bakteri pathogen yang menempel di masker dapat mati seketika. Keunggulan yang terakhir ialah kemampuannya untuk terdegradasi menjadi Bunga Matahari (Helianthus annus L ) Keunggulan-keunggulan tersebut dikembangakan dengan memperhitungkan situasi dan kondisi pada masa pandemi ini Pandemi COVID-19 memaksa semua orang untuk selalu menggunakan masker. Durasi peggunaan masker yang hanya berkisar antara 4-6 jam saja berpotensi menimbulkan masalah besar bagi lingkungan di kemudian hari, yakni terjadinya penumpukan limbah masker Di samping itu, Virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab Pandemi Covid-19 masih bisa bertahan hidup di Polyethylene Terephthalate (PEP) selama lebih dari 6 jam sehingga masker yang dibuang sembarangan bisa menjadi media penularan virus Hal ini lah yang mendasarinya membuat masker dengan segala keunggulan yang sudah dipaparkan sebelumnya (billy)

The New Normal for College Students (Part 1)

When your daily activities now consist of

attending online classes, doing assignments, scrolling through social media, playing online games, and having messy sleeping hours, rest assured that you are not the only one and you have got some kindred spirits riding in the same bandwagon It's getting on your nerves while you cannot do much as it has been the new daily patterns

This COVID-19 pandemic has disrupted our life including the in-person education and student life and here are some thoughts and ideas that may help new students in preparing themselves to succeed in the "new normal"

1. Embrace the unfamiliar and navigate the uncertainty

There is no definite time or clue when this situation will end and we could have our normal life back We still have to keep in mind that we are still fighting this pandemic and we need to practice

health protocol by minimizing outdoor activities and only go out when we have to, like when we go grocery shopping or take our medicine from the drugstore In short, what we are going to have next month when the new semester is going to start, is more or less the same thing with what we have now No need to be panic! Let's start by taking little things into account and be a better version of yourself, e g declutter your closet, donate things you don't need anymore, talk to your family more often and do things together, check your goal and see where you are right now then set your planning to reach that goal, fix your sleeping patterns, be kind to yourself and have a regular me-time to keep your well-being If you experience mood-swing, remember how you once dealt with it and that you have survived it like Kelly Clarkson's song titled "Stronger" "What doesn't kill you make you stronger" is my favorite part

Have

Nowadays having virtual classrooms is inevitable Familiarize yourself with it as some elements are completely different from the real classroom You used to see your lecturers and classmates and could easily talk to them or discussed ideas together but now you mostly see your lecturers on the screen and only pictures or names of your classmates as they turn the camera off and in a mute mode It felt less personal and sometimes irritating when you have a bad signal or unstable connection However, it is still better to have an imperfect virtual class rather than not having the class due to the unfortunate circumstances Be grateful for whatever you have right now and count your blessings Thus, learn what platform is being used and do not

hesitate to contact your lecturer when you have problems or concerns Teachers and lecturers around the globe are working at their best to ensure that the learning does not stop because of this pandemic

3. Make connections

If you are expecting to feel the excitement in meeting new people and forging new friendships, in the New Normal you need to wait to meet your friend in person Yet, you could still connect with your classmates outside the classroom virtually through social media, have the chance to know them better before you eventually meet them in person and hang out together However, there is also a bright side that this situation benefits you as you can still be at home surrounded by your loved ones and not experiencing some homesickness Nevertheless, making connections through social distancing will be the key to ensure a robust academic and social experience (Asus)

10 Universitaria
Sutrisno selaku Waka Kurikulum, Maria Dewi Sulistyorini selaku Waka Kesiswaan, dan Philippus Aditya Nugroho selaku Guru BK berkunjung ke UKDW Yogyakarta untuk berdiskusi terkait hal tersebut. Bertempat di ruang seminar Pdt Dr Harun Hadiwijono UKDW Yogyakarta, utusan dari SMA Tarakanita Magelang disambut oleh Pdt Dr Handi Hadiwitanto selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Kapasitas
faith and believe in yourself as you have your own coping mechanism which will help you drain out the negativity caused by this uncertain situation 2. Be familiar with virtual classroom
VOL.14/JUL 2020

Siraman Rohani

Bentangkan Tangan Dan Rengkuh Hal Baru

Firman TUHAN: "Janganlah ingat-ingat hal-

hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! (Yesaya 43: 18)

Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara (Yesaya 43: 19)

Warga UKDW yang terkasih, SALAM SORBUM!

Sejarah yang manis tentu saja tidak ingin kita lupakan begitu saja, karena setiap kali mengingatnya kita selalu merasa bahagia, senang dan bangga Contoh misalnya lulus jenjang studi S1 dengan predikat 'cum laude', hari 'H' pernikahan dengan kekasih tercinta, kelahiran putri/putra pertama, mendapat beasiswa untuk studi S2 di kampus pilihan, lulus jenjang S2 atau S3 dengan tepat waktu dan hasil yang memuaskan, dan lain lain Semua kenangan tadi tidak hanya manis untuk dikenang kembali namun juga memberikan semangat, harapan dan kekuatan baru di saat kita paling membutuhkannya Kalau sejarah yang kita alami di masa lalu menyakitkan, maka segala cara akan kita tempuh agar bisa melupakannya

Melihat ke belakang dan meneropong sejarah yang telah lalu juga menjadi strategi bagi sebagian orang untuk mengkritisi situasi sejarah masa kini yang ternyata tidak lebih baik dari sejarah yang telah lalu. Contoh misalnya saat pandemi COVID19 terjadi saat ini, banyak orang kemudian membandingkannya dengan situasi jaman presiden RI kedua yang saat ini dianggapnya bersih dari pagebluk apapun Terlepas dari itu benar atau tidak, kita lihat bagaimana pandemi COVID19 ini benar-benar menggoncangkan kehidupan banyak lapisan masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional Perekonomian rakyat juga ikut terimbas oleh kelesuan ekonomi global dan nasional Seakan-akan sulit untuk menemukan visi dan semangat baru di tengah kelesuan global ini

Siraman rohani kali ini bertujuan untuk mendorong masing-masing pribadi kita untuk menemukan visi baru dan semangat baru dalam menghadapi pandemi ini Klise memang kedengarannya, namun menurut pandangan saya inilah salah satu penyebab kita sulit untuk moveon dari segala bentuk kenyamanan di masa-masa sebelum pandemi Sebenarnya hal ini adalah keengganan kita untuk menemukan visi dan semangat baru di masa pandemi ini Tapi belum terlambat kok, mari kita cari inspirasi dari cuplikan ayat Alkitab hari ini

Warga UKDW yang terkasih, Cuplikan ayat Alkitab hari ini diyakini merupakan tulisan Nabi Yesaya yang dialamatkan pada bangsa Israel yang kala itu juga sedang mengalami kesengsaraan yang mendalam Mereka menjadi tahanan di negeri orang, mereka telah kehilangan segala harta benda mereka Hanya pakaian yang melekat di tubuh mereka itulah harta terakhir mereka Mereka rindu tanah kelahiran mereka, tangan Tuhan yang penuh berkat juga mereka impikan

Di balik kerinduan akan tanah tumpah darah, ternyata mereka juga punya ingatan yang kuat akan 'masa-masa kejayaan' mereka di masa yang telah lalu Masa-masa kejayaan ini misalnya

peristiwa saat bangsa Israel keluar dari tanah Mesir (Kel. 12:31-33), penaklukkan Tanah Kanaan (Yosua 1-12), bertarung dan menang melawan bangsa-bangsa penjajah (Yosua 21:4345), bertahan saat mereka (bangsa Israel) terpecah menjadi dua (1 Raja-raja 12:24)

Saat ini mereka berada dalam tanah pengasingan dan ingatan akan masa-masa kejayaan mereka di masa lalu tidak banyak membantu memperkuat situasi mereka sekarang Mereka membutuhkan keajaiban baru, karya baru, atau momen-momen kejayaan yang baru Apa yang bisa kita pelajari dari dua ayat dari Kitab Yesaya ini? Bagaimanakah dua ayat ini membantuku untuk merangkul hal-hal baru yang Tuhan kehendaki untuk aku lakukan dalam hidupku?

Ada beberapa langkah yang bisa kita ikuti Pertama-tama, ubahlah fokus perhatianmu, berhentilah menengok ke belakang dan mulailah untuk melihat jauh ke depan (ay 18) Pandemi ini memaksa kita untuk meninggalkan kebiasaan lama dan mendorong kita untuk merangkul keadaan baru serta kebiasaan baru secara kreatif dan produktif Pertanyaannya bukan apa yang telah Tuhan lakukan pada hidupku di masa lalu? Pertanyaannya adalah apa yang Tuhan lakukan dalam hidupku saat ini? Bagaimana kira-kira harapanku akan campur tangan Tuhan dalam hidupku saat ini?

Dulu kita biasa kumpul-kumpul tanpa masker, tanpa repot memikirkan harus cuci tangan dulu dengan sabun dan air mengalir, apalagi harus jaga jarak dan stay at home Sekarang kemana-mana harus pakai masker penutup hidung dan mulut, atau face shield pelindung wajah, harus lebih sering cuci tangan, harus jaga jarak minimal 1,5 meter dari orang lain, pembelajaran jarak jauh (PJJ), work from home (WFH), study from home (SFH) Baik anak-anak, remaja, pemuda, dewasa, lansia, dan mereka yang punya sejarah memiliki penyakit kronis ikut merasakan tekanan yang diakibatkan masa pandemi ini Dengan kata lain, tidak ada satupun lapisan generasi yang luput dari imbas pandemi COVID-19 ini Tidak jarang kita mendengar diri kita sendiri mengeluhkan keadaan ini, merasa tertekan dan bertanya pada Tuhan, "Tuhan, sampai kapankah keadaan ini akan terus berlangsung?"

Di masa pandemi ini beberapa karyawan dan dosen UKDW berinisiatif dengan kreatif membuka usaha kecil-kecilan dengan produkproduk hasil olahan rumah tangga yang dijual di

dalam lingkungan UKDW sendiri. Lewat platform pasar virtual, usaha kecil ini diharapkan tidak mengurangi keseriusan, loyalitas, dan kedisiplinan kerja tiap partisipan saat jam-jam kerja sedang berlangsung Selain itu platform ini juga menjadi bentuk kepedulian anggota sivitas UKDW untuk bahu-membahu mengangkat ekonomi domestik setiap penggiatnya Menurut saya inilah salah satu usaha nyata untuk merangkul keadaan baru serta kebiasaan baru secara kreatif dan produktif Sekaligus sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan berwirausaha secara mandiri Menurut pandangan saya, kita bisa melihat contoh ini sebagai wujud semangat saling berbagi yang seharusnya memang menjadi salah satu karakter utama dari pribadi seseorang Kita jangan lupakan bahwa semangat saling berbagi adalah karakter khas dari Gereja mula-mula di jaman para rasul (Kis 2:41-47)

Selain itu dari segi finansial, kampus UKDW mau tidak mau juga harus menerima kenyataan bahwa dengan semakin sedikitnya jumlah pendaftar sebagai calon mahasiswa baru di tahun ajaran 2020/2021 maka keadaan keuangan kampus secara umum juga mengalami fluktuasi Penghematan dan pengurangan anggaran di pospos pengeluaran dilakukan. Tidak dapat dihindari bahwa memang 'ikat pinggang' dan 'dompet' kita harus diperketat dan semua pengeluaran harus dihemat Ini bentuk tindakan yang tepat dan sesuai dengan keadaan ekonomi nasional dan global yang sedang tidak menentu seperti saat ini Jangan sampai 'besar pasak dari pada tiang' Menurut hemat saya, sebagai bagian dari sivitas UKDW kita perlu untuk mendukung kebijakan internal ini

Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah tidak membiarkan diri diam dan meringkuk dalam kenangan kegagalan atau kenangan-kenangan pahit di masa lalu, "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu ..." (Yes. 43:18a). Refleksi ini berangkat dari tindak-tanduk bangsa Israel yang digambarkan telah berhasil beberapa kali mendukakan hati Allah Tiap kali Allah memberkati bangsa Israel dengan hal-hal yang baik, mereka justru membalasnya dengan hal-hal yang jahat Ungkapan yang pas ialah 'air susu dibalas dengan air tuba' Misalnya, Allah memberkati mereka dengan Bait Sucimereka justru membalas-Nya dengan menyembah berhala (Kel 32:1-6); Allah memberikan perintahperintah-Nya - mereka justru mengabaikannya (Yeh. 20:13); Allah memberi mereka kemakmuran - mereka menyalahgunakannya untuk menindas

kaum miskin (Yes 3:14-15); Allah memberikan diri-Nya - mereka justru menolak-Nya (1Sam 15:23)

Seakan-akan bangsa Israel dan keturunannya tidak layak untuk menerima imbalan apapun dari Allah Namun agaknya Allah masih mengasihi mereka dan Allah berkehendak untuk membantu mereka menuju perubahan Tuhan berkata,"Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?..." (Yes. 43:19a). Ayat ini menggambarkan Allah yang tidak menghakimi masa lalu bangsa Israel Hal yang sudah lalu tinggalkanlah itu Seakan Allah mengundang bangsa Israel untuk melihat tanda-tanda harapan baru Seolah-olah Allah sedang berbaik hati memberikan kepada bangsa Israel kesempatan sekali lagi untuk membenahi diri dan berorientasi ke masa depan

Situasi pandemi dan segala kesulitan yang mengikutinya bisa dipandang sebagai kesempatan emas untuk memulai kebiasaan baru dan meninggalkan kebiasaan lama Kesempatan ini juga bisa kita

Warga UKDW yang terkasih, Apa yang bisa kita simpulkan dari dua hal di atas Dengan berhenti menengok ke belakang, secara sengaja kita dapat berusaha mengarahkan fokus perhatian ke masa depan Tindakan ini memang tidak alamiah namun tindakan ini sengaja kita lakukan demi mendorong kita keluar dari romantisisme masa lalu, yaitu tepatnya kenangan pahit maupun manis yang dialami sebelum pandemi terjadi Menurut hemat saya, kira-kira demikianlah semangat yang terkandung dalam bacaan Yesaya 43: 18-19 Lalu bagaimanakah kita dapat menghayati semangat dari bacaan ini dalam hidup kita sehari-hari di masa pandemi ini?

Saat-saat pandemi seperti ini kita menemukan kembali kesempatan untuk menikmati waktu lebih panjang bersama keluarga, melakukan hobi yang dulunya tidak sempat dilakukan, membaca buku yang belum pernah kita baca sebelumnya, memulai usaha kecil secara on-line, memanfaatkan lahan tidur untuk berkebun, budidaya ikan guna menambah gizi keluarga dan pemasukan keluarga Semua hal ini bagus adanya dan jika memungkinkan bisa terus dilakukan di sela-sela waktu kerja utama Karena selain meningkatkan kreatifitas dan produktifitas kita, kerja mandiri di atas juga bisa digunakan sebagai media untuk menyalurkan bibit-bibit stres atau rasa tertekan kita secara positif

Di samping itu ada beberapa pertanyaan yang bisa kita renungkan baik secara mandiri atau saat sharing kecil bersama anggota keluarga kita (1) Hal-hal apa saja yang membantuku untuk bertahan hidup di masa pandemi ini? Mengapa demikian?; (2) Apa contoh aktifitas di periode sebelum pandemi yang ingin aku lanjutkan saat ini? Aktifitas apa yang aku hentikan untuk sementara waktu ini? Apa alasannya?; (3) Pesanpesan positif seperti apa yang ingin saya bagikan dengan sesama di masa pandemi ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan di atas bisa dimanfaatkan sebagai tema obrolan saat kita berbincang-bincang sore atau malam dengan keluarga kita masing-masing Harapan saya semoga kita terdorong untuk menemukan visi baru dan semangat baru dalam menghadapi pandemi ini Tuhan memberkati kita sekalian [Adham-PKK]

11
VOL.14/JUL 2020

Tahukah Kalian?

Ada Peristiwa Bersejarah pada bulan Juli: 1698 Thomas Savery berhasil mematenkan karya ciptaannya yaitu mesin uap yang pertama 1897 Teknisi berdarah campuran Inggris - Italia Guglielmo Marconi menerima hak paten untuk radio hasil ciptaannya di kota London 1900 Kapal udara LZ-1 yang berbahan bakar lebih ringan dari udara berhasil diterbangkan selama 18 menit 2013 Asosiasi Astronomi Internasional (IAU) menyepakati untuk memberi nama bulan ke-4 dan ke-5sebagai Kerberos dan Styx 660 Tentara Korea di bawah perintah jendral Kim Yu Sin dari Silla berhasil memukul mundur tentara Baekje dalam perang Battel of Hwangsanbol 1877 Diresmikannya turnamen Tenis Wimbledon yang pertama 1916 Berdirinya konfederasi Sepak bola Amerika Selatan 1998 Didirikannya situs detikcom oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman, dan Didi Nugrahadi 1903 Perusahaan motor Ford menjual mobil untuk pertama kalinya 1962 Untuk pertama kalinya, satelit komunikasi Telstar mentransmisikan program televisi Trans-Atlantik secara live dengan Walter Cronkite sebagai pembawa beritanya 1973 Tanggal berdirinya Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) 1995 Komet Hale-Bopp yaitu ditemukan oleh dua pengamat independen, Alan Hale & Thomas Bopp, dan baru bisa dilihat dengan mata telanjang setahun kemudian 2015 NASA mengumumkan penemuan Kepler-452b, planet yang diyakini memiliki karakteristik mirip bumi sehingga disebut juga sebagai “sepupunya bumi” 762 Tanggal peresmian pendirian Kota Baghdad, ibukota irak 1756 Arsitek Bartolomeo Rastrelli mempersembahkan Istana Katarina kepada Kaisar Wanita Elizabeth dari Rusia 1996 Hari ulang tahun Fatin Shidqia, penyanyi Indonesia yang menjadi juara ajang pencarian bakat X-Factor Indonesia musim pertama 02 09 23 30 12 Serba-Serbi VOL.14/JUL 2020 OFFICIAL MERCHANDISE

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.