Gedung Hagios Lantai 1 Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D I Yogyakarta Koran Kampus UKDW korankampus@staff ukdw ac id
B E R I T A U T A M A
Resensi Buku “Pemikiran Modern: Dari Machiavelli sampai Nietzche”
niversitas Kristen Duta Wacana
( U K D W ) Y o g y a k a r t a m e r a i h peringkat kelompok tertinggi dengan predikat Unggul pada Kluster 3 dalam Sistem Informasi Kinerja Tata Kelola Kemahasiswaan (SIMKATMAWA), dimana penilaian berdasarkan 3 aspek yakni kelengkapan dokumen kelembagaan kemahasiswaan, kegiatan mandiri, dan kegiatan Kemdikbudristek.
Predikat Unggul bagi UKDW tertuang dalam hasil penilaian dan verifikasi data SIMKATMAWA yang dilakukan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek untuk dokumen kemahasiswaan UKDW tahun 2022 dan 2023 Pemeringkatan ini, membagi perguruan tinggi berdasarkan jumlah mahasiswa aktif pada 2023 yang terdiri dari empat kluster yaitu Klaster I (> 18 000), Klaster II (>5.000 dan <=18.000), Klaster III (>1 000 dan <=5 000), dan Klaster IV (<=1 000) UKDW berada di Klaster 3, dengan jumlah mahasiswa aktif antara 1.000 hingga 5.000 mahasiswa.
Mujiono, S.E., M.Sc. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan
Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni
Hubungkan Sains, Spiritual, dan Kesehatan Mental: Dosen FK UKDW Raih Gelar Doktor
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
(UKDW) Yogyakarta, dr. Yanti Ivana Suryanto, M.Sc. telah resmi menyandang gelar Doktor dalam bidang Ilmu Fisiologi. Dirinya berhasil menyelesaikan studi S3 di Program Studi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan predikat sangat memuaskan.
Dalam disertasinya yang berjudul “Pengaruh Ibadat Taize terhadap Resiliensi Stres, Tingkat Stres, dan Tingkat Spiritualitas Dewasa Muda – Kajian Terhadap Fungsi Sistem Saraf Otonom, Kardiovaskular, dan Endokrin, serta Perubahan Gelombang Otak”, dr. Ivana menyebutkan spiritualitas merupakan salah satu komponen yang meningkatkan resiliensi, yaitu kemampuan untuk bangkit kembali meskipun mendapatkan masalah yang berat dan tidak mengalami efek yang merugikan dari stres.
Penelitian ini memiliki keunggulan karena menjodohkan antara sains dengan spiritual, dimana dr. Ivana berusaha untuk menjelaskan mekanisme kerja ibadat Taize pada mahasiswa dalam menghadapi stres dalam kehidupan sehari-hari. Mekanisme ini dilihat dari proses fisiologis yang melibatkan sistem kardiovaskular, sistem saraf otonom, endokrin, dan mengamati perubahan yang terjadi pada gelombang otak Penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif cara untuk meningkatkan resiliensi pada generasi muda di tengah maraknya isu mental health yang berkembang saat ini.
“Tingginya stresor pada dewasa muda memerlukan resiliensi yang baik supaya tidak timbul dampak yang merugikan akibat tingkat stres yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh ibadat Taize terhadap resiliensi stres, tingkat stres, dan tingkat spiritualitas dewasa muda. Data yang didapatkan menunjukkan bahwa ibadat Taize meningkatkan resiliensi stres, tingkat spiritualitas, dan menurunkan tingkat stres,” terang dr. Ivana.
Lebih lanjut, dr. Ivana menjelaskan ibadat Taize merupakan salah
Karir (Biro 3) UKDW menerangkan bahwa hasil pemeringkatan pada bidang kemahasiswaan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek ini sangat bermakna bagi UKDW. “Momentum ini dapat mendorong dan memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif pada berbagai kegiatan dan kompetisi yang masuk dalam kategori kegiatan pusat prestasi nasional (puspresnas),” katanya.
Berbagai event kompetisi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Kemdikbudristek telah diikuti diantaranya National University Debating Championship (NUDC), Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik), Pesta
P a d u a n S u a r a G e r e j a w i , P e m i l i h a n Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES), ON MIPA, Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM), Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI). Berbagai kegiatan tersebut terbuka bagi para mahasiswa yang mempunyai talenta untuk dikembangkan dan dilombakan.
Selain itu, UKDW juga menyelenggarakan berbagai kompetisi baik di tingkat internal kampus maupun di tingkat regional
satu doa dalam tradisi Kristiani yang menggabungkan unsur musik, nyanyian, doa, dan saat hening. Ibadat Taize dengan panduan video dapat memfasilitasi peningkatan resiliensi dan spiritualitas serta penurunan tingkat stres melalui efeknya pada pengaturan emosi dan aktivitas respon otonom.
Dekan Fakultas Kedokteran UKDW, dr The Maria Meiwati Widagdo, Ph.D. mengucap syukur, Dr. dr. Yanti Ivana Suryanto, MSc berhasil menyelesaikan ujian terbuka dan meraih gelar Doktor dari FKKMK UGM. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa setelah perjalanan yang penuh tantangan untuk bisa menyelesaikan studi S3. Gelar Doktor yang disandang bukan hanya menambah deretan prestasi pribadi, tetapi juga memperkuat dan memperkaya kualitas akademik di FK UKDW.
“Kami berharap, ilmu yang telah diperoleh akan semakin memperkuat pengembangan FK UKDW. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dari FKKMK UGM yang telah membimbing dosen kami hingga menyelesaikan studi. Tak lupa, kami juga ingin menyampaikan apresiasi kepada keluarga, dan semua pihak yang telah mendukung dan mendoakan selama perjalanan studi S3 ini. Dukungan keluarga tentu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari keberhasilan hari ini,” ungkapnya.
Rektor UKDW, Dr.-Ing. Wiyatingsih, S.T. M.T. merasa bangga dan bahagia atas capaian salah satu dosen tersebut yang menambah jumlah Doktor di Fakultas Kedokteran UKDW. Terlebih topik yang diambil oleh Dr. dr. Yanti Ivana Suryanto, M.Sc. semakin memperkuat UKDW, dimana nilai-nilai spiritualitas yang muncul di dalam ibadah taize bisa dikaitkan dengan kesehatan. “Hal ini merupakan terobosan bagus yang bisa meningkatkan keunggulan dan keunikan UKDW. Karena dengan dasar-dasar spiritualitas dan religiusitas yang digabungkan dengan bidang kedokteran, bisa menjadi salah satu perwujudan visi kita. Selamat untuk Dr. dr. Yanti Ivana Suryanto, M.Sc.,” pungkasnya. [mpk]
SIMKATMAWA. Semakin beragam baik jenis dan tingkat kegiatan (event dan kompetisi) y
berdasarkan bakat dan minat masing-masing akan semakin meningkatkan reputasi UKDW,” pungkasnya. [mpk]
Kompetisi tersebut tentu akan sangat bermakna bagi proses pengembangan bakat minat para mahasiswa. “UKDW sangat berkomitmen untuk mendukung pengembangan bakat minat para mahasiswa. Pembiayaan dan dukungan fasilitas untuk mengikuti secara aktif berbagai event kompetisi telah dilakukan. Hal yang penting juga adalah dokumentasi dan publikasi kegiatan, karena ini sangat mendukung d a
Tuhan Engkau Dimana?
Profil Bulan Ini : Yohanes Satyayoga Raniasta, S.T., M.Sc., IAI. 2
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
2 Profil Bulan Ini
Meraih Impian Akademik melalui LPDP: Perjalanan Yohanes Satyayoga Raniasta
Menuju Studi Doktoral di Sheffield
Yohanes Satyayoga Raniasta, S.T., M.Sc.,
IAI , dosen Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), kini tengah menempuh studi doktoral di The University of Sheffield, Inggris, dengan beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Dosen yang akrab disapa dengan nama panggilan Yoga ini mengungkapkan bahwa studi S3 yang saat ini ditempuh merupakan puncak dari sebuah perjalanan panjang dan inspiratif yang dipicu oleh kekagumannya terhadap para pendahulunya, termasuk orang tua dan rekan-rekan senior yang sukses mengenyam pendidikan di negara-negara maju. Yoga juga menyampaikan bahwa posisi
saat ini tentunya tidak dengan mudah didapatkan Mencoba beberapa kali kesempatan beasiswa seperti Australia Awards Scholarship (AAS) dan MEXT dari Jepang, beberapa kali pula ia gagal mendapatkannya Namun, dari kegagalan tersebut, Yoga menyadari bahwa persiapan yang matang adalah kunci. Akhirnya pada pertengahan tahun 2022, Yoga memperkuat tekadnya untuk fokus mempersiapkan diri secara lebih baik. Persiapan dimulai dengan memperdalam kemampuan bahasa Inggris melalui kursus IELTS dan mematangkan proposal riset Dukungan dari program seperti Program Kursus Bahasa Inggris (PKBI) dan Talent
Scouting yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada September hingga Desember 2022 turut membantunya dalam memantapkan langkah. Pada pertengahan 2023, untuk beradaptasi terhadap sistem pendidikan di luar negeri, Yoga melanjutkan persiapan dengan mengikuti program Bridging Course di The University of Warwick, Inggris. Tak hanya itu, di tengah kesibukannya mengikuti berbagai program persiapan studi, Yoga juga berpartisipasi dalam beberapa kompetisi. Meraih penghargaan sebagai Best Presenter di konferensi International Conference on Indonesian Architecture and Planning (ICIAP) yang diselenggarakan di The University Club Hotel Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, bersama Andi Prasetiyo Wibowo, Ph.D., seorang dosen dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yoga membahas tentang arsitektur fasad yang adaptif untuk ruang jalan di sepanjang Jalan Margo Utomo sebagai bagian dari penataan sumbu filosofis Kota Yogyakarta. Selain itu Yoga juga berhasil meraih juara dua (medali perak) dalam perlombaan International Trade Fair “Ideas-Inventions-New Products” yang diadakan di Nuernberg, Jerman. Bagi Yoga, kegiatan seperti ini bukan hanya m e n j a d i a j a n g u n t u k b e r b a g i h a s i l penelitiannya, tetapi juga memperluas jaringan akademisnya dengan bertemu peserta dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri Menurut beliau, jaringan akademis ini akan menjadi investasi sosial yang bermanfaat di masa depan, baik bagi pengembangan karir pribadinya maupun institusi tempat ia mengabdi.
Melewati rangkaian persiapan dengan baik, Yoga akhirnya melamar beasiswa LPDP pada kategori reguler non-LoA (Letter of Acceptance) untuk program doktoral. Dengan usaha keras dan doa, Yoga berhasil melewati tiga tahap seleksi, yakni seleksi administratif, Tes Bakat Skolastik, dan wawancara substansi. Hasilnya, Yoga dinyatakan lulus dan meraih beasiswa LPDP yang menjadi tiketnya untuk mewujudkan mimpi akademiknya di Inggris.
Tidak selesai di sini, setelah berhasil mendapatkan beasiswa, masih ada perjalanan panjang mencari pembimbing yang sesuai dengan bidang minat di arsitektur dan perencanaan kota Dengan tekun, Yoga mengirimkan proposal ke sejumlah potential supervisor di berbagai universitas terkemuka. Melalui serangkaian wawancara daring, Yoga menerima sejumlah tawaran dari The University of Melbourne, The University of Sydney, Technische Universität Wien (TU Vienna), dan The University of Sheffield Mempertimbangkan faktor akademik dan kondisi keluarga, akhirnya pilihan jatuh kepada The University of Sheffield sebagai tempat studi S3 dengan meyakini bahwa universitas tersebut memiliki lingkungan akademis yang baik serta kota yang nyaman untuk masa studi jangka panjang.
Di The University of Sheffield, Yoga memfokuskan risetnya pada urban mobility atau mobilitas perkotaan, khususnya pada urban shared street yang mendukung
pedestrian walkability pada malam hari
Bidang ini sangat relevan dalam pengembangan tata kota modern yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki. Yoga berharap studinya dapat memberikan kontribusi pada peningkatan keamanan di ruang-ruang publik perkotaan.
Sebagai pendatang baru di Inggris, tentunya tantangan tidak hanya dihadapi di kehidupan kampus Banyak hal dalam keseharian yang membutuhkan kemampuan untuk cepat beradaptasi Yoga perlu menyesuaikan diri dengan berbagai aksen bahasa Inggris, terutama aksen Skotlandia dan Wales yang cukup sulit dipahami Tantangan lain datang dari budaya lokal yang terkenal sopan namun kadang ambigu, terutama saat menerima umpan balik dari pembimbing Meski demikian, Yoga tetap melihat sisi positif dari lingkungan baru ini, di mana setiap upaya kecilnya selalu diapresiasi. Cuaca yang semakin dingin menjelang akhir tahun juga menjadi tantangan tersendiri, namun Yoga yakin akan mampu beradaptasi secara bertahap.
Sebagai seorang akademisi dari UKDW, Yoga memandang pengalamannya di Inggris sebagai bekal yang berharga untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilannya. Inggris, dengan perencanaan kota yang maju dan sistem transportasi yang tertata, menjadi inspirasi dalam memahami konsep active travel yang mendukung kenyamanan pejalan kaki. Di Inggris, konsep ini bukan hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental masyarakat secara keseluruhan Yoga berharap dirinya dapat menerapkan prinsip-prinsip yang dipelajari di Inggris ke dalam pengembangan tata kota berkelanjutan di Indonesia.
Yoga berharap bahwa pengalaman dan jaringan yang ia bangun selama studi di luar negeri ini dapat memberikan dampak positif bagi civitas akademika di UKDW. Yoga juga memberikan beberapa saran praktis bagi mahasiswa dan rekan-rekan dosen yang memiliki minat untuk melanjutkan studi di luar negeri “Pertama, penting untuk memiliki visi yang jelas dan motivasi yang kuat Selanjutnya, persiapkan persyaratan b a h a s a I n g g r i s , l e n g k a p i d o k u m e n administratif, serta teliti dalam memilih universitas dan pembimbing yang sesuai dengan minat studi. Selain itu, untuk calon pelamar beasiswa LPDP, saya sarankan untuk mengikuti latihan Tes Bakat Skolastik dan bergabung dengan komunitas alumni LPDP seperti Mata Garuda. Komunitas seperti ini akan sangat membantu. Para anggota sering berbagi informasi dan bimbingan yang dibutuhkan,” ujarnya.
Motivasi, persiapan, dan dan jejaring disadari Yoga menjadi poin penting untuk pengembangan diri “Dengan memiliki motivasi yang kuat, persiapan yang matang, dan jejaring yang luas tentunya civitas akademika UKDW dapat meraih peluang yang lebih besar untuk studi di luar negeri dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu p e n g e t a h u a n T i d a k h a n y a u n t u k kepentingan pribadi, tetapi juga bagi kemajuan institusi dan bangsa,” ujarnya. [vio]
PIMPINAN REDAKSI : Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A. Anti, Mei, Iit Adhimas, Sifera
WAKIL PIMPINAN REDAKSI : Christina Angelina.
KORAN KAMPUS BISAANDA DAPATKAN SECARA ONLINE MELALUI https://issuu.com/korankampus_ukdw
Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Universitaria
Kabar Duka, Mantan Rektor UKDW Pdt. Em. Budyanto Meninggal
Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta periode 2002-2010, Pdt. Em. Budyanto, Th.D. meninggal dunia pada hari Sabtu, 21 September 2024. Pdt. Em. Budyanto, Th.D. tutup usia pada usia 76 tahun di RS Bethesda pukul 14 54 WIB Keluarga besar UKDW Yogyakarta turut berduka cita yang mendalam atas kepergian beliau.
D a l a m u p a c a r a p e n g h o r m a t a n d i Auditorium UKDW pada hari Minggu, 22 September 2024, Pdt. Simon Julianto, S.Th., M.Si selaku Wakil Ketua Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Duta Wacana
mengungkapkan dukacitanya “Kita mengenal Pak Bud sebagai pendeta, dosen, dekan, rektor yang tegas sekaligus humoris. Jemaat pun mengenal beliau sebagai seorang pengkotbah yang sangat komunikatif, dicintai, dan ditunggu setiap hal yang
d i s a m p a
a mempunyai Pak Bud di tengah-tengah kami,” terangnya.
Dr -Ing Wiyatiningsih, S T , M T selaku Rektor UKDW juga menyampaikan rasa kehilangan atas berpulangnya Pdt Em Budyanto, Th D “Momen ini terasa berat karena kita merasa kehilangan, namun kita juga akan mengingat apa yang sudah dilakukan Pak Bud untuk Duta Wacana. Pak Bud sangat cinta Duta Wacana, apa yang telah dilakukan akan menjadi inspirasi untuk kita semua Bagaimana kita akan terus terikat dengan Duta Wacana dan melakukan hal-hal untuk Duta Wacana,” katanya. Masa kepemimpinan beliau merupakan tonggak bersejarah bagi UKDW, dalam tahap memantapkan infrastruktur dan tata kelola universitas, Pak Bud juga mulai menancapkan sistem informasi yang terintegrasi dan
bisa dirasakan sampai sekarang “Kita diingatkan kembali Pak Bud telah mengembangkan Duta Wacana sampai sebesar ini. Kita sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Bud dan keluarga yang mendukung beliau, karena waktu yang tersita untuk UKDW. Kami mengenang Pak Bud bukan hanya sebagai seorang pemimpin tetapi juga seorang guru, seorang bapak, dan sahabat bagi kita semua Dalam setiap langkahnya, beliau selalu memperlihatkan kebijaksanaan, keteguhan, dan kasih yang mendalam. Serta fokus dalam pendidikan dan bagaimana mengembangkan karakter lulusan Duta Wacana yang unik dan khas, memiliki nilai-nilai kedutawacanaan Kita berduka namun juga bersyukur karena telah menerima warisan yang luar biasa dari Pak Bud. Kita mempunyai tinggalan UKDW dengan pengembangannya dan segala macam
UKDW Gelar Pameran Fotografi Manurupa, Catatan
Kecil tentang Manusia
kontribusi yang telah diberikan oleh Pak Bud. Terima kasih Pak Bud,” ungkap Bu Ning. Pdt Daniel K Listijabudi, Ph D selaku Kaprodi Filsafat Keilahian UKDW mengungkapkan Pak Bud adalah pribadi yang mencintai Tuhan, pekerjaan, Duta Wacana, dan keluarga. Pak Bud juga kita kenal sebagai orang yang otentik dalam memberikan reaksi dan pribadi yang jujur dengan kerentanannya “Pak Bud selalu ada di hati kami Keberadaan Pak Bud adalah karunia yang baik semua. Rahayu ing palereman,” katanya. Upacara penghormatan terakhir dihadiri oleh keluarga besar, kerabat, sivitas UKDW, para akademisi, alumni, serta tokoh yang pernah bekerja sama dengan Pdt Em B u d
pemimpinannya. [mpk]
niversitas Kristen Duta Wacana U(UKDW) Yogyakarta menggelar
p a m e r a n f o t o g r a f i b e r t e m a
“Manurupa” di Atrium Didaktos pada tanggal 9 – 11 September 2024. Berkolaborasi dengan Program Studi (Prodi) Studi Humanitas, kegiatan ini digelar untuk memeriahkan Dies
N a t a l i s k e - 6 2 D u t a W a c a n a T a j u k
“Manurupa” sendiri dipilih dengan merujuk 40 karya foto yang dipamerkan. Acara ini dibuka langsung oleh Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. selaku Rektor UKDW.
D a l a m s a m b u t a n n y a , D r - I n g
Wiyatiningsih, S T , M T menyampaikan sangat terkesan dengan karya fotografi yang dipamerkan. “Prodi Studi Humanitas di usia 2 tahun sudah bisa memotret Ya, fotografi adalah seni yang tak lekang oleh waktu Pameran ini sekaligus menguatkan anggapan
bahwa fotografi selalu memiliki nilai historisnya sehingga kelak hasil-hasil foto ini bisa dijadikan artefak di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Hendra Sigalingging, S.S., M.Hum., Dosen Prodi Studi Humanitas menjelaskan “Manurupa” adalah rupa-rupa manusia yang selintas detik sering menghampiri tapi terkadang lupa untuk dicermati. Manurupa adalah dasar dari pengambilan fotografi yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Studi Humanitas sebagai tugas akhir mata kuliah Fotografi.
“Dengan mencoba mengambil genre fotografi human interest, para mahasiswa ini mencoba menunjukkan kekaguman terhadap perjuangan manusia-manusia yang menjadi subjek fotografi dalam karya akhir mereka. Bagi mereka, ini juga merupakan kali pertama
mengambil foto seseorang dengan interaksi yang cukup mendalam dengan subjek foto sehingga terdapat “ruang jujur” dari lensa mereka,” terangnya.
Dalam pembukaan pameran, juga diadakan diskusi tentang kedekatan dunia fotografi dengan isu-isu humanitas. Diskusi ini sendiri menghadirkan Angki Purbandono sebagai narasumber Angki menuturkan bahwa dunia fotografi sangat dekat dengan isu-isu humanitas Fotografi juga berhasil merekam dan mengabadikan momenmomen kemanusiaan yang bersejarah. Oleh karenanya, pemilihan fotografi oleh Prodi Studi Humanitas sebagai medium dalam memotret realitas kehidupan manusia di sekitar. Dalam hal ini, fotografi tidak lagi dilihat secara teknis, melainkan sebagai potret data sosial melalui gambar-gambar
yang dipamerkan tentang manusia-manusia hari ini.
“Saya berharap pameran Manurupa ini bisa menjadi akar untuk para mahasiswa, khususnya Prodi Studi Humanitas untuk bertumbuh. Bagaimana mempelajari Studi Humanitas yang dipadupadankan dengan fotografi,” katanya.
Manurupa adalah cara UKDW merepresentasikan isu inklusi ke dalam proses pembelajarannya Manurupa adalah cara Prodi Humanitas merekam secuil ekspresiekspresi manusia yang hidup di akar rumput. Oleh karenanya, Manurupa adalah bentangan gambar tentang kondisi manusia hari ini. Manurupa adalah “rehat” sejenak untuk kembali menyadari keberadaan manusiamanusia lain di sekitar kita. [hendra]
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Kota Yogyakarta di Dialogue Cities Southeast Asia Conference di Filipina
Pu
an
Perdamaian (PSPP) Universitas
Kristen Duta Wacana (UKDW) menjadi anggota delegasi Kota Yogyakarta dalam Dialogue Cities Southeast Asia Conference yang diselenggarakan di Davao City, Filipina, pada 12-14 September 2024. Konferensi ini diikuti oleh 60 peserta yang merupakan delegasi dari berbagai kota di Asia Tenggara, t e r m a s u k B a n g k o k , K u a l a L u m p u r , Singapura, Yogyakarta, dan Davao.
Delegasi Kota Yogyakarta diwakili oleh
b e r b a g a i l e m b a g a y a n g f o k u s p a d a pengembangan dialog dan perdamaian lintas agama, di antaranya dari unsur pembuat kebijakan di tingkat pemerintah daerah yakni Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY dan Kanwil Kemenag DIY; unsur perguruan tinggi di Yogyakarta antara lain CRCS, GEDSI UNU Yogyakarta, dan PSPP UKDW; serta organisasi masyarakat sipil seperti YIPC, Srikandi Lintas Iman, dan GusDurian. Kali ini, delegasi Kota Yogyakarta juga melibatkan AMAN Jakarta, Wahid Institute, dan ASEAN IPR.
Tujuan konferensi ini adalah untuk membahas peran penting dialog antarbudaya dan antaragama dalam menumbuhkan komunitas perkotaan yang inklusif dan tangguh. Davao dipilih sebagai tuan rumah konferensi kedua yang diselenggarakan oleh
KAICIID, bekerja sama dengan Ateneo de Davao University dan Al Qalam Institute
Sejak hari pertama, nuansa seni dan budaya lokal Davao terasa kental dengan adanya tarian pembuka dan atraksi dari 12 suku dari Mindanao.
Hari pertama konferensi dimulai dengan sid
Jembatan: Dialog Antarbudaya dan Antar Agama (IRD/ICD) untuk Inklusif dan Kota Tangguh di Asia Tenggara.” Pembicara dari Indonesia diwakili oleh Sekjen Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia. Diskusi panel kedua mengangkat topik “Refleksi Masa Lalu untuk Membangun Masa Depan,” yang lebih menekankan eksplorasi cara-cara memanfaatkan dialog secara luring, serta fokus pada peran perempuan dan pemuda. Kegiatan hari pertama ditutup dengan
Cultural Night. Pada kesempatan tersebut, delegasi Kota Yogyakarta menampilkan Gundul-gundul Pacul, salah satu lagu daerah yang di sini dijelaskan sebagai contoh pendekatan budaya dalam dialog antaragama pada masa awal Islam di Jawa.
Pada sesi workshop di hari kedua konferensi, para delegasi dibagi dalam kelompok perempuan, pemuda, dan riset Masingmasing kelompok melaporkan aktivitas dan evaluasi yang dilakukan pasca konferensi tahun 2023 serta mengidentifikasi cara dan teknik untuk keberlanjutan program di t a h u n - t a h u n m e n d a t
Yogyakarta dari kelompok riset mempresentasikan perkembangan riset yang dijadwalkan selesai pada akhir tahun 2024.
Sementara itu, delegasi Kota Yogyakarta dari kelompok perempuan telah melaksana-
kan program pelatihan “Women and Peacebuilding in Southeast Asia” yang difasilitasi oleh PSPP UKDW dan GEDSI UNU pada November 2023. Delegasi Kota Yogyakarta dari kelompok pemuda menjadi tuan rumah “Southeast Asia Youth and Humanity” yang diselenggarakan oleh YIPC, PSPP UKDW, dan Srikandi Lintas Iman Dalam sidang pleno setelah workshop, YIPC mewakili delegasi Yogyakarta untuk mempresentasikan rencana program yang akan datang.
Penutup konferensi hari kedua adalah site visit ke tempat ibadah Agama Buddha, Gereja Katolik tertua, Kantor Pemerintah Kota Davao, serta tempat wisata yang menampilkan hasil kesenian 12 suku lokal. Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Ateneo de Davao University.
Keikutsertaan PSPP UKDW dalam Konferensi Dialog Lintas Iman di tingkat Asia Tenggara ini tentu memberikan manfaat, terutama dalam meningkatkan visibilitas perguruan tinggi Kristen yang memiliki riwayat dalam upaya dialog antaragama dan perdamaian. Selain itu, peran serta dalam kegiatan ini juga diharapkan dapat memelihara jaringan kemitraan dengan lembaga-lembaga lintas agama di level lokal, nasional, dan internasional. [Endah Setyowati]
Disponsori UBCHEA, Empat Dosen UKDW Ikuti Program English for Prime Movers 2024
Empat dosen Universitas Kristen Duta
Wacana (UKDW) terpilih untuk mengikuti program English for Prime Movers (EPM) 2024, sebuah program pengembangan profesional yang disponsori oleh United Board for Christian Higher Education (UBCHEA). Program yang diikuti oleh sepuluh peserta dari dua negara dan berlangsung selama tujuh minggu, dari 24 Juni hingga 13 September 2024 ini dipusatkan di Miriam College, Quezon City, Filipina, yang dikenal sebagai salah satu institusi pendidikan terkemuka di Asia Tenggara.
Peserta program berasal dari beberapa universitas ternama, seperti Universitas Petra Surabaya, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Katolik Soegijapranata, Vietnam National University, serta UKDW Dari UKDW, empat dosen yang terpilih adalah Andhika Galuh Prabawati, S.Kom., M.Kom. dari Program Studi Sistem Informasi, Maria
Do s e n P
m S
d i ( P r o d i )
Arsitektur Universitas Kristen Duta
Wacana (UKDW) Yogyakarta, Yohanes Satyayoga Raniasta, S T , M Sc , mendapat penghargaan sebagai Best Presenter dalam kategori “Innovations for Future Living” pada konferensi ilmiah International Conference on Indonesian Architecture and Planning (ICIAP), yang diselenggarakan di The University Club Hotel Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Penghargaan tersebut diraih atas presentasinya yang berjudul Harmony in Transition: Adaptive Architectures of Old Buildings with New Elements around The Cosmological Axis of Yogyakarta. Satyayoga membahas tentang arsitektur fasad yang adaptif untuk ruang jalan di sepanjang Jalan Margo Utomo sebagai bagian dari penataan sumbu filosofis Kota Yogyakarta.
Pada sesi paralel berlangsung diskusi yang hangat dalam menanggapi presentasi yang disampaikan Satyayoga, dimana topik yang dibawakan mendapat respon yang beragam. Dr. Ir. Arif Kusumawanto, MT, IPU, selaku
Nila Anggia Rini S.T., M.T.I dari Program Studi Informatika, dr Ida Ayu Triastuti, MHPE dari Program Studi Kedokteran, dan Catarina Aprilia Ariestanti, STP, M.Sc. dari Program Studi Biologi.
Program EPM diselenggarakan untuk membantu para peserta mengasah kemampuan bahasa Inggris, sekaligus mengembangkan keterampilan literasi abad ke-21 yang diperlukan dalam dunia akademis modern. Peserta dilatih untuk menjadi profesional dan pemimpin yang berbelas kasih, serta mampu menjalankan peran strategis di institusi masing-masing. Dalam program ini, peserta mengikuti berbagai kegiatan pembelajaran interaktif yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan berkontribusi lebih luas dalam bidang akademik.
Selama program berlangsung, para peserta dibimbing oleh dua pengajar profesional dari Miriam College yang membagikan pe-
ngetahuan dan pengalamannya tentang praktik-praktik terbaik dalam pengajaran, komunikasi, dan kepemimpinan yang dapat diadopsi untuk memperkuat institusi. Pada tahap akhir program, pengawasan langsung dilakukan oleh pihak UBCHEA untuk memastikan bahwa setiap peserta mampu mencapai tujuan program dengan optimal.
Dengan mengikuti program EPM ini, dosen-dosen UKDW diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, tetapi juga semakin percaya diri berpartisipasi dalam forum internasional, seperti konferensi dan seminar akademis Selain itu, praktik baik yang diterapkan di Miriam College juga diharapkan dapat diadaptasi ke dalam proses pembelajaran di UKDW, sehingga memberikan dampak positif yang signifikan bagi mahasiswa dan institusi secara keseluruhan. Keberhasilan keempat dosen UKDW lolos seleksi program EPM menjadi kebanggaan
tersendiri bagi UKDW yang selalu berkomitmen pada pengembangan sumber daya manusia unggul di bidang pendidikan tinggi. Keterlibatan dalam program ini juga menjadi salah satu langkah strategis UKDW dalam mempersiapkan para dosennya untuk menjadi pemimpin masa depan yang inovatif dan responsif terhadap perubahan global, sekaligus memperkuat peran UKDW dalam jejaring akademis internasional. (dhika)
moderator sesi menyampaikan bahwa topik ini sedang dikaji banyak pihak baik akademisi maupun praktisi sehubungan dengan pembenahan kota yang sedang dilakukan pemerintah, sehingga kelanjutan dari penelitian ini kedepannya diharapkan mampu memberikan kontribusi yang signifikan.
ICIAP merupakan konferensi dua tahunan yang digelar oleh Departemen Teknik
P
a a n U G M Yogyakarta, dimana tahun ini mengambil tema “Future Living: Reimagining Holistic Sustainable Built Environment”. Tema besar tersebut dibagi menjadi 4 kategori sub-tema yakni Reimagining Holistic Sustainable U
Architectural Design, Innovations for Future Living, dan Challenges for Future Living.
Adapun sesi terbagi menjadi dua yaitu plenary session dan paralel session, dimana sesi paralel terdiri dari 23 sesi yang dilaksanakan dengan metode hybrid Terdapat 101 artikel yang dipresentasikan
oleh
total 157 artikel yang masuk. Penulis berasal dari 11 negara yakni Indonesia, Malaysia, Inggris, Belanda, Uni Emirat Arab, Pakistan, Jepang, Polandia, Amerika
Qatar, and Perancis.
kan
Proceeding Lecture Notes in Civil Engineering (by Springer) yang terindeks Scopus, Journal of Built Environment Studies, Jurnal Teknosains, Civil and Environmental Science Journal, Jurnal Rekayasa Sipil, Review of Urbanism and Architectural Studies, serta Jurnal Tata Kota dan Daerah. [fad/yss]
Hasil tulisan para penulis akan dipublikasi-
dalam beberapa publisher yaitu
setiap penulis, sebagai hasil kurasi dari
Serikat,
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Universitaria
UKDW dan Polda DIY Berkolaborasi untuk Cegah Penipuan
Menyikapi maraknya pratik penipuan
online, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta bekerjasama dengan Polda DIY menyelenggarakan acara “Sosialisasi Pencegahan Tindak Pidana Penipuan Online dan Offline” pada hari K amis , 26 Se p t e mbe r 2024 d i Auditorium Koinonia Mengangkat tema “Kampanye Belajar Pintar Bersama Masyarakat Menghindari Penipuan Online/ Offline”, acara ini diikuti oleh civitas academica UKDW dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai bahaya penipuan.
Hadir sebagai narasumber, Kepala Sub Direktorat Bhayangkara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kasubdit Bhabinkamtibmas) AKBP Kurniati, S Sos , M.A. yang menyampaikan berbagai modus penipuan online, seperti phishing, penipuan melalui media sosial, dan cara bertransaksi secara online. AKBP Kurniati, S.Sos., M.A. menekankan pentingnya kewaspadaan dalam mengenali modus penipuan, terlebih dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat.
“Perkembangan teknologi merupakan hal yang patut kita syukuri karena mempermudah hidup kita Tetapi ada yang me-
manfaatkan perkembangan teknologi ini untuk hal-hal yang negatif sehingga mempengaruhi peningkatan jumlah kriminalitas. Dimana media online menjadi lahan baru bagi tindak kriminal, seperti penipuan investasi, jual beli, maupun transaksi lainnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, AKBP Kurniati, S.Sos., M.A. menjelaskan bagaimana penipu sering memanfaatkan ketidaktahuan dan kelalaian masyarakat. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya verifikasi informasi sebelum melakukan transaksi atau memberikan data pribadi secara online. AKBP Kurniati, S.Sos., M.A. menekankan pentingnya kewaspadaan dan literasi digital di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak menjadi korban penipuan online.
Dalam sosialisasi ini juga diperkenalkan aplikasi “cekajadulu”, sebuah aplikasi yang diluncurkan oleh Polda DIY, berfungsi untuk pengecekan nomor telepon dan nomor rekening, yang bertujuan untuk mengetahui apakah nomor telepon dan nomor rekening dipakai untuk penipuan online atau tidak. Selain untuk upaya pencegahan, aplikasi ini juga memfasilitasi pengguna untuk turut sera dalam melaporkan nomor telepon dan nomor
rekening yang terindikasi dipakai untuk penipuan online.
Rektor UKDW, Dr -Ing Wiyatiningsih, S.T., M.T. merasa bersyukur mendapatkan kesempatan menjadi bagian dari program Polda DIY yang terkait dengan kegiatan pencegahan tindak penipuan online maupun offline. Kegiatan ini sangat penting, melihat perkembangan teknologi yang berkembang pesat sehingga informasi semakin mudah didapatkan, namun bisa juga disalahgunakan. “Kegiatan ini penting buat kami supaya tidak terjebak dalam penipuan baik online maupun offline, sehingga hidup kita semakin sejahtera Harapannya materi ini bisa menjadi bekal supaya kita semua tidak terjebak dalam persoalan yang berkaitan dengan penipuan,” tuturnya. [mpk]
UKDW Berkomitmen Antarkan Mahasiswa Jadi Lulusan Berkualitas
Bmerupakan bentuk komitmen UKDW untuk mengantarkan para mahasiswa
menjadi lulusan yang berkualitas dan berdampak bagi orang banyak UKDW menyediakan berbagai jenis beasiswa bagi calon mahasiswa yang ingin berkuliah di UKDW maupun mahasiswa yang sedang menempuh studi di UKDW. Dalam sambutannya, Dr Parmonangan Manurung, S T , M T , IAI selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Informasi, dan Inovasi (Wakil Rektor III) menyampaikan bahwa para penerima beasiswa harus bisa mengatur diri supaya bisa memenuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku Meski demikian, para penerima beasiswa diharapkan dapat menikmati proses perkuliahan yang berlangsung di UKDW.
“Tidak banyak yang bisa menjadi mahasiswa Apalagi mahasiswa yang mendapat keistimewaan dengan menerima beasiswa. Hal ini merupakan suatu berkat, sehingga kalian harus bersyukur dan
mempertanggungjawabkannya dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku,” pesannya.
Sedangkan Antonius Kiya Ananda Derron, salah satu mahasiswa pemenang UKDW Scholarship mengungkapkan rasa syukurnya atas beasiswa yang diterima. “Saya sangat senang, karena selama 4 tahun mendatang, orang tua saya tidak perlu memikirkan biaya perkuliahan saya Target saya bisa lulus dengan predikat cumlaude sebagai sarjana komputer Selain itu, saya juga ingin mengembangkan soft skill dan hard skill di bidang pemrograman dan bisnis. Saya senang bisa belajar dan berdinamika bersama temanteman di UKDW,” terang Kiya, mahasiswa Prodi Informatika. [mpk] Informasi terkait beasiswa dapat diakses di laman https://www.ukdw.ac.id/beasiswa/
ertempat di Ruang Seminar Didaktos,
Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan
acara Welcoming Awardee Beasiswa UKDW
Tahun 2024 pada hari Kamis, 12 September 2024 Kegiatan yang dihadiri oleh 81 mahasiswa ini
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Universitaria
Universitaria
Mahasiswa KKN Tematik Kota Siap Tangani Pengelolaan Sampah di Suryatmajan
Wakil Rektor Bidang Akademik dan
Riset (WR1) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, Dr. Rosa Delima, S.Kom., M.Kom. melepas 39 mahasiswa untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Kota Periode 2024/2025 Mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan dan Pengelolaan Sampah secara Terpadu”, acara penerjunan KKN dilakukan di Kelurahan Suryatmajan, Kemantren Danurejan, Yogyakarta pada hari Rabu, 18 September 2024 KKN Tematik Kota ini
diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Manajemen, Akuntansi, Arsitektur, Desain Produk, Kedokteran, Informatika, Sistem Informasi, dan Biologi. Dr Rosa Delima, S Kom , M Kom menyampaikan bahwa sampah merupakan persoalan yang harus diselesaikan bersama. Harapannya ada sinergi yang baik antara para mahasiswa dan masyarakat sehingga program-program yang dirancang dapat membawa kebaikan bagi masyarakat dan UKDW, serta memberikan manfaat bagi dunia pendidikan “Terima kasih untuk
Kalurahan Suryatmajan yang bersedia menerima mahasiswa kami untuk belajar dan bekerja sama dengan masyarakat di sini. Saya berpesan kepada para mahasiswa UKDW supaya bisa membawa diri dengan baik dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sedangkan Muhammad Hilkham, SAP selaku Lurah Kelurahan Suryatmajan mengucapkan terima kasih kepada UKDW yang memilih Kalurahan Suryatmajan sebagai lokasi KKN Harapannya para mahasiswa dapat memberikan edukasi
UKDW Perkuat Kerjasama dengan Yayasan SHEEP Indonesia
Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD)
Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menandatangani perjanjian kerja sama dengan Yayasan Society for Health, Education, Environment, and Peace Indonesia (Yayasan SHEEP Indonesia) pada hari Selasa, 1 Oktober 2024 di Ruang Tutorial 2 Magister Arsitektur FAD UKDW. Kedua pihak sepakat untuk membuat kegiatan bersama terkait penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Andreas Subiyono selaku Direktur Yayasan SHEEP Indonesia menyebutkan Yayasan SHEEP Indonesia merupakan organisasi non pemerintah yang memiliki mandat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, kelestarian lingkungan hidup,
dan perdamaian.
“Kami mempunyai misi untuk memberdayakan masyarakat marginal menjadi tangguh dan kritis. Saat ini kami sedang fokus
perubahan iklim. Kami membutuhkan kajiankajian dengan pendekatan pengelolaan lanskap untuk membangun ketangguhan
kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah. “Info dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, sampah yang dibuang di Kali Code ada 50 ton, kebanyakan adalah sampah popok. Sehingga masih diperlukan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah ini. Kami juga berharap para masyarakat di sini juga berkenan membantu program-program dari mahasiswa UKDW,” katanya. [mpk]
masyarakat,” ujarnya.
Dr Imelda Irmawati Damanik, S T , M A(UD) selaku Dekan FAD UKDW menyampaikan belum lama ini UKDW meresmikan Pusat Studi Centre for Disaster Risk Management and Sustainable Development yang nantinya bisa digandeng untuk melakukan kegiatan bersama Yayasan SHEEP Indonesia “Selain itu, kami juga punya laboratorium kebencanaan dan sosial inklusif, yang cocok untuk kerjasama ini,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, juga ditandatangani implementation arrangement terkait pemberian beasiswa bagi mahasiswa baru Program Studi (Prodi) Magister Arsitektur UKDW. [mpk]
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Mahasiswa Program Studi (Prodi)
Studi Humanitas Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta Angkatan 2024 melakukan kunjungan ke Museum Sonobudoyo pada hari Jumat, 27 September 2024 Kegiatan ini dilakukan dalam rangka perkuliahan Budaya
Campus Ministry Pojok Suara
Dari Rasa Mengarungi Masa, Sentuhan Teknologi Museum Sonobudoyo
Digital: Menjadi Manusia di Era Informasi.
Museum Sonobudoyo yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini menyimpan berbagai koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa, Madura, Bali, dan Lombok Museum Sonobudoyo didirikan pada tanggal 6 November 1935.
Sonobudoyo berasal dari kata sono yang artinya tempat dan budoyo yang artinya budaya. Museum Sonobudoyo adalah tempat untuk melestarikan budaya. Dimana terdapat ruangan-ruangan yang berisi bermacammacam koleksi. Seperti ruangan pada rumah Jawa yang memiliki banyak koleksi tentang kebudayaan Jawa, Madura, Bali serta peninggalan dari zaman prasejarah seperti artefak dan lain sebagainya.
Tidak hanya peralatan serta kebudayaan yang ada pada zaman dulu, Museum Sonobudoyo juga menyajikan beberapa hal yang digabungkan dengan teknologi, contohnya permainan panahan yang menggunakan virtual reality (VR). Dengan adanya teknologi VR tersebut para pengunjung bisa merasakan bagaimana suasana pada zaman dulu. Harapannya VR dapat meningkatkan minat para pengunjung Selain menjadi sarana yang edukatif, VR juga dapat memberikan pengalaman berbeda bagi para pengunjung
“Beberapa diantara kami mendapatkan kesempatan untuk memainkan beberapa permainan yang terdapat disana. Kami merasa sangat senang karena bisa merasakan suasana yang belum pernah kami rasakan dan memainkan secara langsung permainan yang ada disana, seperti engklek dan permainan tradisional lainnya. Permainan-permainan tradisional tersebut sangat menarik karena dikemas dengan lebih modern Selain permainan, kami juga melihat beberapa miniatur seperti miniatur kapal dan miniatur Yogyakarta,” terang Rizki Nurjanah, salah satu mahasiswa Prodi Studi Humanitas. Rizki Nurjanah menambahkan jika mereka juga mengamati area meja makan atau perjamuan yang dipadukan dengan konsep rijsttafel yang memperlihatkan penyajian makanan yang terkesan keren dan futuristik. Selain teknologi audio dan visual rijsttafel yang memperlihatkan penyajian makanan, susunan meja, susunan piring, dan proses pengolahan makanan, Museum Sonobudoyo juga menampilkan video mapping dan rijsttafel yang yang menjelaskan pewayangan set damarwulan. Dengan memadukan budaya dan teknologi, Museum Sonobudoyo berhasil membuktikan bahwa dengan adanya teknologi, kebudayaan bisa dilestarikan bahkan
dikemas sesuai dengan perkembangan zaman.
“Dari kunjungan ini kami belajar tentang bagaimana peradaban berkembang Bagaimana kebudayaan tercipta, dan kebudayaan yang ada pada masa sekarang tidak terlepas dari budaya pada zaman dulu karena semuanya saling berkaitan dan saling berkesinambungan. Kami semakin paham jika kebudayaan yang ada pada saat ini sudah ada sejak zaman dulu, namun dikemas dengan platform yang berbeda,” terang Rizki Nurjanah.
Pada dasarnya kebudayaan yang ada saat ini tidak lepas dari kebudayaan yang diciptakan oleh para nenek moyang kita Kebudayaan merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya. “Oleh karena itu, kita wajib untuk melestarikan kebudayaan yang ada dan salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan tersebut adalah dengan mempelajarinya Mempelajari budaya adalah sebuah kewajiban agar kebudayaan tetap bisa dilestarikan dan terus berkembang,” pungkasnya. [RN]
Sekilas Waktu, Sejuta Kenangan: Kunjungan SMA BPK Penabur Tasikmalaya
Pada tanggal 20 September 2024,
Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menyambut kedatangan sekitar 50 siswa/siswi beserta p a r a g u r u d a r i S M A B P K P e n a b u r Tasikmalaya dalam rangka campus visit, untuk mengenal lebih jauh kampus UKDW.
Kedatangan teman-teman dari SMA BPK Penabur Tasikmalaya ke UKDW menjadi momen yang sangat berkesan bagi kami di Program Studi (Prodi) Studi Humanitas. Saya merasa beruntung bisa ikut serta dalam acara ini, meski awalnya ragu karena merasa kurang percaya diri Namun, kegiatan ini memberikan banyak pengalaman berharga, seperti belajar berpikir kritis dan menjalin hubungan keakraban dengan orang lain. Selain memperkenalkan kampus dan prodi, kita bisa membangun relasi yang erat dengan orangorang yang baru ditemui.
Saya juga merasa sangat terinspirasi oleh semangat teman-teman dari SMA BPK Penabur yang begitu antusias selama mengikuti kegiatan yang berlangsung. Mereka tidak hanya berpartisipasi dengan penuh
Doc. Pribadi
ajang bagi saya untuk memperluas wawasan. Kami belajar bahwa meskipun berasal dari lingkungan yang berbeda, kita semua memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk terus berkembang dan semakin peka dengan isuisu yang terjadi di sekitar kita. Pertemuan ini telah membuka mata saya tentang pentingnya kebersamaan, komunikasi yang baik, dan saling menghargai.
Prodi Studi Humanitas UKDW dengan senang hati mengajak sekolah-sekolah yang ingin berkunjung dan mengenal lebih dekat kampus, prodi, serta komunitas kami Kunjungan ini adalah kesempatan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan membangun relasi dengan mahasiswa serta dosen Kami berharap dapat menyambut lebih banyak sekolah dan menjalin kerja sama yang inspiratif.
semangat, tetapi juga memberikan energi positif yang membuat suasana semakin hidup Melihat semangat mereka, saya semakin yakin bahwa kolaborasi antara Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi
pelajar dan mahasiswa dari berbagai latar belakang seperti ini sangat penting untuk saling bertukar ide dan pengalaman.
Dalam kesempatan tersebut, kami juga mengadakan mini drama yang mengangkat isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat, terutama di Jawa Barat. [OB]
PSH Berkunjung ke Sanggar Pulung Sari
alam rangka pembelajaran mata
kuliah Musik Nusantara, mahasiswa
di daerah
Blotan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, pada hari Kamis, 12 September 2024 Di Sanggar Pulung Sari, para mahasiswa terlihat antusias dan langsung menuju ke ruangan untuk memilih dan berlatih memainkan alat musik yang mereka sukai. Mas Ragil, pemilik Sanggar Pulung Sari, tampak telaten dan bersemangat saat membimbing para mahasiswa memainkan berbagai jenis alat musik Meskipun dalam proses berlatih alat musik, mahasiswa Prodi Studi Humanitas masih terlihat asing dengan alat musik yang ada, mulai dari gong, bonang, gamelan, dan alat musik lainnya. Ketika ditanya kesannya saat berlatih di Sanggar Pulung Sari, Ello (salah satu mahasiswa Prodi Studi Humanitas) mengatakan pengalaman tersebut sangat seru dan menarik “Kegiatan ini tentu saja sangat menarik dan seru, karena ini pertama kali saya memainkannya. Meskipun awalnya terasa cukup susah, ketika sudah tahu teknik dasarnya, memainkan alat musik ini jadi lebih seru dan enak kalau dinikmati,” ujar Ello.
Setelah beberapa jam berlatih, para mahasiswa Prodi Studi Humanitas mulai terampil memainkan alat musik yang ada di Sanggar Pulung Sari Meskipun banyak mahasiswa Prodi Studi Humanitas yang berasal dari luar Pulau Jawa, bahkan luar negeri.
Lidia da Concecao, salah satu mahasiswa Prodi Studi Humanitas dari Timor Leste yang tampak terampil memainkan alat musik kolintang mengungkapkan kegembiraannya setelah berhasil memainkan alat tersebut “Ketika pertama kali memainkan alat musik itu, awalnya terasa sangat susah Tetapi semakin lama, setelah mengerti teknik bermainnya, jadi lebih seru. Rasanya ingin main terus alat musik tradisional Indonesia,” ungkap Lidia. [NW]
Doc. Pribadi
Humanitas Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan kunjungan ke Sanggar Pulung Sari yang berada
Doc. Pribadi
UKDW Pre-Service Teachers Empower Youth in Sosromenduran Village through English Language Training
To enhance the English proficiency of
youth in Sosromenduran Village, six students (pre-service teachers) from the English Language Education Department at Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) launched an impactful English language training initiative Running from April to November, the program targeted students from various educational backgrounds, including junior high schools, senior high schools, vocational schools, and Madrasah Aliyah (Islamic senior high schools).
This initiative is part of the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program, specifically under the Bentuk Kegiatan Pembelajaran Pembangunan Desa (BKPPD) initiative, which allows pre-service teachers to apply their academic knowledge in real-world community settings. By participating in this program, the six pre-service teachers not only taught English but also acted as mentors, guiding local youth in developing their language skills and fostering a greater interest in education.
Angeline Else, one of the pre-service teachers involved, reflected on her experience, “This training benefited not just the participants but also me It gave me the chance to refine my teaching skills, interact with the students, and gain a deeper understanding of the educational challenges in this area.”
The curriculum designed for the program was diverse, addressing the varied needs and interests of the participants It included lessons in basic grammar, daily conversation, and exam preparation. To keep the sessions engaging, the pre-service teachers utilized creative teaching methods such as games, songs, and videos, making learning both enjoyable and dynamic.
“We aim to create a positive, enjoyable atmosphere where students can absorb the
material more easily,” explained Jonathan, another pre-service teacher involved in the training “We also make sure to provide additional support to those who struggle with learning English.”
The program’s success was evident in the noticeable improvement in students’ confidence, both in spoken and written English. Additionally, it sparked a stronger interest in learning among the participants.
“Before joining this training, I found English difficult to understand. But now, after participating, I find it much easier to learn and am more interested in improving my skills. I’ve also made new friends,” shared Fransisca, a student participant.
The program also had a broader impact on the community Mrs Eki, the local coordinator, expressed her gratitude: “We are extremely thankful for this initiative. I hope similar programs continue and bring even more benefits to our community.”
The success of the program was made possible through the support of multiple stakeholders, including the university, local government, and the community UKDW provided resources and support to the preservice teachers, while local authorities facilitated the necessary permissions and offered ongoing encouragement.
“I’ve reviewed the lesson plans and observed the implementation of the training. I’m truly
impressed by the pre-service teachers’ performance. I hope this program will inspire other pre-service teachers to engage in community service and contribute to the improvement of education in Indonesia,” said Andreas Winardi, the program ’ s supervising lecturer.
The success of this English language training program is expected to inspire other pre-service teachers to get involved in similar community service projects. It also highlights the potential for collaboration between educational institutions and local communities to improve the quality of education in Indonesia.
“We hope this program will continue to grow and develop in the future,” concluded Audry, another pre-service teacher involved in the initiative. [Naomi]
Uncovering the Charm of Pakualaman Tourism Village with UKDW Students
In March 2024, my friends and I, students
from the English Language Education Department at Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), participated in the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program, specifically the Bentuk Kegiatan Pembelajaran Pembangunan Desa (BKP-PD) initiative. This program aimed to assist local businesses by providing English language support, helping them better serve foreign tourists and expand their enterprises. The program took place in Pakualaman Tourism Village, one of the most popular tourist destinations in Yogyakarta.
our time in the village,
and engaged with the local community to learn about their traditions and culture. We discovered that Pakualaman Tourism Village has a rich and diverse history, with significant cultural tourism potential From its traditional attractions to its culinary delights, the village offers visitors a truly immersive experience.
One of the most fascinating cultural events in Pakualaman is the Ganti Dwaja ceremony. This unique tradition, which is held only on every Saturday Kliwon (a day in the Javanese calendar that occurs once every 35 days), is preserved and celebrated in the village Organized by the Yogyakarta Special Region Tourism Office, the ceremony has become a
beloved cultural event for the locals. During this ceremony, my fellow UKDW students and I carried out one of our key projects for the BKP-PD program: creating a profile video of Pakualaman Tourism Village. The goal of this video was to introduce the village to foreign tourists, showcasing its traditions and cultural attractions.
In addition to the Ganti Dwaja ceremony, we discovered a variety of other cultural activities that draw both locals and tourists These include Jemparingan (traditional Javanese archery), Karawitan (traditional Javanese music) performances, and batik-making workshops. Batik-making has become highly popular among visitors who are eager to learn about the intricate process of creating this iconic fabric. These cultural activities make Pakualaman Tourism Village an ideal destination for culture and art enthusiasts keen to explore the depth and beauty of Yogyakarta’s heritage. My friends and I also participated in a batik-making workshop, and it was an unforgettable experience, as it was our first time trying our hands at this traditional art form.
Pakualaman Tourism Village is also home to several small and medium enterprises (UMKM), particularly in the culinary sector. Both locals and tourists can enjoy a wide array of traditional Indonesian dishes, such as fruit soup and lontong sayur, available at the Sentul Market Pakualaman. One of the most popular dishes is Rujak Ice Cream, a unique dessert that combines the spicy, tangy flavors of rujak (a traditional fruit salad) with the sweetness of ice cream. It has become a hit among visitors and is a must-try treat for anyone visiting the village.
Beyond the culinary delights, the experience in Pakualaman Tourism Village is made even
more memorable by the warmth and hospitality of the local people. The village is a welcoming and attractive destination for tourists who want to immerse themselves in the richness of Yogyakarta’s traditions and culture, all while enjoying the genuine hospitality of the locals and the natural beauty of the region. [Prisca]
Doc. Panitia
Doc. Panitia
During
we conducted site surveys of various locations
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Pusat Pelatihan Bahasa
Merantau - Menjauh untuk Mendekat
Masih banyak yang berpandangan bah-
wa secara tradisional, kehidupan seseorang di budaya kita dibagi menjadi tahap-tahap kehidupan yang terdiri dari lahir, bersekolah, bekerja, menikah, memiliki anak, memiliki cucu, pensiun, dan kemudian diakhiri dengan kembali ke Sang Pencipta. Orang-orang yang tidak mengikuti “trayek” ini masih belum cukup banyak untuk bisa dianggap wajar atau tidak layak dipertanyakan. Pertemuan keluarga besar dalam perayaan-perayaan penting biasanya menjadi wadah yang sering dirasa cocok untuk menyuarakan sederet pertanyaan tentang apakah seseorang sudah dan masih berada di dalam rel ekspektasi masyarakat. Mahasiswa atau mereka yang belum menginjak usia 40an umumnya menjadi sasaran empuk dari rentetan pertanyaan yang meskipun mungkin bermaksud baik, namun mengandung setetes judgement (atau malah sebaliknya). Me-rantau merupakan salah satu langkah yang dapat diambil untuk menguatkan diri dalam menghadapi atau menghindari badai pertanyaan tentang pilihan-pilihan kehidupan yang kita ambil.
Kalau kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “merantau” diartikan sebagai kegiatan berlayar ke tanah rantau untuk mencari penghidupan, ilmu, dan sebagainya. Merantau dipandang sebagai hal yang biasa dan umum dilakukan untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Sesungguhnya, merantau juga berperan besar dalam proses menemukan otonomi, meninggalkan zona nyaman, menjauh dari support system yang ada sejak kita lahir, menguji kemampuan diri, untuk kemudian mendekat pada diri sendiri dan mengidentifikasi tujuan hidup kita.
Merantau bukanlah hal yang sederhana Ketika merantau, kita harus berpisah dari keluarga dan teman dekat yang sudah menjadi
bagian dari keseharian kita Kita juga dihadapkan pada peraturan dan cara-cara baru yang asing. Kita tidak lagi bisa mengandalkan orang terdekat untuk memastikan semua baikbaik saja. Yang paling bisa kita andalkan adalah diri sendiri. Untuk memudahkan proses merantau, ada beberapa langkah yang bisa kita ambil dan terapkan.
Melihat tempat yang dituju Sebisa mungkin dapatkan gambaran yang tepat tentang tempat yang akan kita tinggali. Jangan hanya mengandalkan cerita orangorang tentang tempat itu, apalagi mengandalkan imajinasi kita. Sering kali kita membaca tentang suatu tempat baru dan menyimpulkan sendiri suasana tempat itu. Ini bisa jadi kurang realistis dan membuat kita kaget dengan kenyataan yang ada ketika kita tiba di perantauan. Contohnya, jika kita akan tinggal di suatu tempat yang lebih modern dari kampung halaman kita, ada kecenderungan bagi kita untuk membayangkan bahwa semua hal di tempat itu akan lebih mudah, teratur, rapi, dan modern. Kadang kala, hal ini tidak sepenuhnya benar. Bisa jadi area tempat kita tinggal nanti masih menggunakan cara-cara yang lebih sederhana, jauh dari pusat kegiatan masyarakat, atau tidak semudah itu untuk dinavigasi.
Kita bisa mulai dari mempelajari situasi dan suasana di sekitar tempat kita tinggal dan beraktivitas Kini banyak hal dimudahkan dengan adanya internet dan YouTube. Videovideo walking tour sangat membantu dalam memberikan kita visual yang akurat tentang lokasi perantauan. Bisa juga gunakan Google Map untuk melihat area yang akan sering kita lewati. Hal ini juga bisa jadi penentu di daerah mana kita akan tinggal dan bagaimana kita akan bepergian dari satu tempat ke tempat yang lain Sangat disarankan untuk me-
Pernahkah kalian mengalami salah ketik
saat menulis percakapan pada seseorang melalui gawai atau saat mengetik di laptop? Jika iya, maka hal tersebut dinamakan typo, sebenarnya istilah ini sudah tidak asing, karena pasti setiap orang sering mengalaminya baik secara sadar ataupun tidak sadar. Istilah typo sendiri mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2012. Typo merupakan singkatan dari typography error, yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia memiliki arti salah ketik. Namun ada juga yang mengaitkan typo sebagai pertanda adanya suatu penyakit. Hal ini bisa dikatakan suatu penyakit jika terjadi secara terus menerus dan kalian sampai sulit untuk mengendalikannya. Tetapi jika masih dalam tahap wajar semua masih bisa dikatakan aman. Beberapa contoh kata-kata typo yang jika orang salah mengetiknya maka akan menjadi berbeda makna, seperti :
nentukan area tempat kita tinggal sebelum kita tiba di perantauan.
Menentukan tempat tinggal
Meskipun kita sebaiknya bersikap terbuka dengan perubahan tempat tinggal yang mungkin akan terjadi lebih dari satu kali selama kita tinggal di perantauan, akan lebih baik jika kita memiliki kepastian tentang tempat yang akan kita tinggali begitu kita tiba di sana Pilihlah yang berjarak dekat dengan lokasi kegiatan utama kita nanti. Lebih mudah untuk menyesuaikan budget untuk tempat tinggal ketika kita sudah beradaptasi di tempat baru dibanding menghadapi jarak yang jauh dari tempat kerja atau belajar ketika kita baru tiba di sana. Beri waktu bagi diri sendiri untuk tinggal di tempat pertama ini kurang lebih selama dua sampai tiga bulan sebelum kemudian memutuskan untuk meneruskan tinggal di situ atau pindah ke tempat tinggal lain dengan budget yang lebih sesuai atau area yang lebih memudahkan kita untuk berkegiatan Pikirkan juga jarak dari tempat tinggal ke supermarket, tempat makan, dan klinik. Tidak semua rumah tinggal, kos, atau apartemen berjarak dekat dari tiga tempat penting ini. Hal lain yang harus kita pikirkan ketika menentukan tempat tinggal adalah orang-orang yang ada di sekitar tempat itu. Mempelajari karakter dan budaya masyarakatnya Tiap daerah umumnya memiliki karakter dan budaya masyarakatnya masing-masing Ada yang cenderung acuh dengan satu sama lain dan ada yang tidak acuh. Ada yang cukup memprioritaskan adab ketika saling berinteraksi dan ada juga yang lebih santai. Ketika menghadapi karakter dan budaya baru, lebih baik untuk mengobservasi kebiasaan sehari-hari masyarakatnya terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan yang mungkin akan dinilai kurang sopan atau terlalu agresif. Sebagai contoh, ada budaya masyarakat di mana setiap orang bebas untuk berpendapat karena masyarakatnya cenderung berpikir rasional dan tidak terlalu menggunakan perasaan atau baper Dalam kultur yang seperti ini, kita bisa bersikap lebih apa adanya dan konfrontatif dalam menghadapi selisih paham. Sebaliknya, ada masyarakat yang lebih halus dalam menghadapi konflik dan tetap mengutamakan sopan santun dan perasaan orang lain. Jika kita belum bisa menentukan budaya atau kebiasaan yang dimiliki area tinggal kita di perantauan nanti, yang paling baik untuk dilakukan adalah bersikap sopan dan berpikir positif. Sebisa mungkin hindari friksi karena memperbaiki hubungan dengan orang baru umumnya lebih sulit daripada mempertahankannya. Terlebih lagi mengingat bahwa tidak ada lagi orang dekat yang dengan sekejap bisa menyelamatkan kita.
Memahami bahwa we are our own hero Seperti yang dikatakan oleh Charles Bukowski, “Nobody can save you but yourself”, tidak ada yang dapat menyelamatkan diri kita selain diri kita sendiri. Memahami konsep ini
Sering Typo dalam Menulis?
Kenali Penyebab dan Cara
Ÿ Hujan menjadi Hutan
Ÿ Kamu menjadi Jamu
Ÿ Makan menjadi Makam Kelar menjadi Kekar
Ÿ Lupa menjadi Luka
Ÿ Baik menjadi Bauk
Kesalahan ketik tentunya terjadi karena beberapa faktor seperti terlalu cepat mengetik, kurang fokus, tidak memeriksa ejaan yang benar, gawai yang dimiliki mempunyai sistem auto correct, dan layar gawai yang terlalu kecil. Ada beberapa tips untuk menghindari typo agar komunikasi kita dengan orang lain menjadi lebih lancar dan tidak menimbulkan kesalahpahaman Berikut tips untuk menghindari typo:
1.Potong kuku jari
Kuku yang panjang dapat mengganggu saat akan mengetik di layar gawai kalian, karena ruang gerak dan sensitivitas jari jadi terganggu, pada akhirnya kita salah mengetik
berarti memahami bahwa jika kita menghadapi situasi sulit seperti tidak merasa betah atau tertinggal pelajaran atau dikejar tenggat waktu, bukan hanya tidak ada yang akan datang menyelamatkan kita tapi juga hanya kita yang bisa menyemangati diri sendiri untuk mengambil tindakan yang mungkin tidak akan kita ambil jika kita tidak tinggal di perantauan. Sebagai contoh, ketika kita mencari ilmu dengan berkuliah di perantauan, ada kalanya kita akan merasa malas atau tidak cukup fit untuk masuk kelas. Tidak ada lagi orang tua atau guru yang akan mengejar kita untuk memastikan kita tidak ketinggalan materi pelajaran. Hanya kita sendiri yang bisa dan harus menjemput bola. Seperti halnya mendaki gunung atau berlari marathon, perasaan yang didapati ketika kita berhasil mengatasi suatu tantangan berat dengan mengandalkan kekuatan diri tidak akan kita lupakan seumur hidup kita. Tentu tidak semua akan kita atasi sendiri ketika kita merantau. Kita pasti akan membuat keluarga dan support system baru.
Menciptakan sandaran baru Setiap manusia tentu butuh tempat bersandar alias support system a.k.a safety net atau sounding board di mana pun ia berada, terlebih lagi, ketika berada di tempat yang asing dan jauh dari rumah. Di sini lah saatnya kita menggunakan gut feeling atau insting kita ketika berhadapan dengan orang baru. Kita pasti bisa merasakan keberadaan orang-orang yang satu frekuensi dengan kita dan entah bagaimana, semesta pasti akan mempertemukan kita dengan mereka. Kepastian ini sangat menenangkan ketika kita memutuskan untuk merantau karena di mana pun kita berada, kita pasti akan membuat keluarga baru.
Orang-orang dan beragam pengalaman baru yang kita temui di perantauan akan mendekatkan kita pada diri sendiri. Dengan menjauh dari kenyamanan rumah dan keluarga, walau pun sejenak, akan mendekatkan kita pada diri sendiri karena kita jadi lebih tahu kekurangan dan kelemahan kita, apa yang kita bisa atasi dan apa keterbatasan kita dalam menghadapi hal-hal tanpa banyak campur tangan orang terdekat. Begitu juga sebaliknya, kita juga akan mendapati bahwa ternyata kita bisa melakukan hal-hal yang tidak kita bayangkan sebelumnya Dengan menjauh sejenak dari keluarga, kita juga dapat melihat dan lebih mengapresiasi keberadaan mereka. Merantau menambah perspektif baru tentang keluarga yang kita sayangi dan alasan mengapa they are the way they are. Ketika kita merantau, kita menjauh dari keluarga dan versi diri kita yang berada di zona nyaman untuk kemudian mendekat dengan pemahaman baru kita tentang keluarga dan diri sendiri. [Raras Rumanti]
Mencegahnya
3. Baca Ulang Tulisanmu huruf yang seharusnya akan kita tulis.
2. Mengetik dengan layar landscape Ini sangat membantu jika layar gawai kalian kecil, dengan mengubah posisinya menjadi landscape maka tombol di layar menjadi lebih besar dan tentunya typo bisa lebih dihindari.
Periksa lagi tulisan yang kalian ketik, terutama jika tulisan tersebut berkaitan dengan hal yang penting, sehingga bisa menghindari kesalahpahaman dan komunikasi menjadi lebih lancar.
4 Tingkatkan keterampilan mengetik, Hal ini sangat berguna jika kalian mengetik dengan memakai laptop, maka keterampilan mengetik dengan sepuluh jarimu harus diasah karena akan sangat membantu dan berguna untuk meminimalisir salah pencet huruf yang tidak seharusnya.
5 Istirahat sejenak untuk mengembalikan fokus
Jika kondisi sudah terlalu lama mengetik di depan laptop atau komputer, maka perlu untuk istirahat sejenak sekitar 10-15 menit. Ini sangat bermanfaat untuk mengembalikan fokus saat mengetik.
6. Telepon langsung atau gunakan voice note Nah, itu adalah penjelasan terkait dengan penyebab dan tips menghindari typo. Semoga bermanfaat! [corinatalie]
Sangat bermanfaat jika kondisimu sedang sibuk atau tergesa-gesa dapat langsung telepon lawan bicara kalian, untuk meminimalisir typo dan komunikasi akan lebih jelas Dapat juga melakukan voice note karena lawan bicara kalian dapat memutar ulang pembicaraan kalian jika ada yang belum jelas.
Doc. Google
Office of International Affairs
MCC Learning Tour Visits UKDW: Showcasing University Initiatives in Peacebuilding and Environmental Sustainability
Universitas Kristen Duta Wacana
(UKDW) Yogyakarta welcomed representatives from the Mennonite Central Committee (MCC) on October 11, 2024 as part of a Learning Tour facilitated by the Institute for Indonesian Academic Partnerships (IIAP) The tour, which brought together MCC leaders and UKDW faculty, aimed to strengthen collaborative efforts in environmental sustainability, peacebuilding, and social justice.
In her opening remarks, UKDW Rector Dr. Wiyatiningsih warmly welcomed the MCC Learning Tour participants, expressing her pleasure in hosting the visit and extending her gratitude for the ongoing collaboration with MCC. She emphasized UKDW’s commitment to expanding partnerships, not only through
Serba Serbi
Pada tanggal 20 September 2024, Unit
Kegiatan Kebudayaan Ikatan Mahasiswa Tionghoa (UKKb IMT) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyelenggarakan Mooncake Festival atau Perayaan Kue Bulan di Atrium Agape. Perayaan yang seringkali disebut sebagai Mid-Autumn Festival atau Zhong Qiu Jie dirayakan oleh masyarakat Tionghoa setiap hari kelima belas di bulan ke delapan setiap tahunnya. Yang men-jadi ciri khas festival ini adalah adanya tradisi penyajian sebuah kue manis yang bernama kue bulan atau mooncake, yang nantinya akan disantap bersama oleh para keluarga Tionghoa, sembari berdoa bersama dan melihat bulan purnama di luar rumah Menurut perhitungan Chinese Calendar, festival ini pertama kali diadakan pada tahun 1045-221 SM. Sejarah festival ini diawali dari kebiasaan para petani untuk mengucap syukur kepada Dewa Bumi atas hasil yang melimpah. Menariknya, hingga saat ini, setiap kali akan memasuki malam menjelang MidAutumn Festival, maka bulan di langit akan selalu terlihat berbentuk purnama sempurna. Hal ini dipercaya oleh keluarga Tionghoa, apabila mereka berdoa di bawah bulan itu, maka doa-doa mereka akan dikabulkan. Perayaan Mooncake Festival yang diadakan oleh UKKb IMT UKDW tahun ini merupakan kegiatan perayaan kue bulan untuk pertama kalinya di-selenggarakan di lingkungan UKDW Perayaan ini dimeriahkan oleh berbagai penampilan dari mahasiswa yang tergabung sebagai anggota dan pengurus UKKb IMT. Pada tahun ini, pengurus UKKb IMT berinisiatif untuk menyelenggarakan beberapa sesi bagi para anggotanya untuk
the Theology faculty but across multiple disciplines Dr Wiyatiningsih also shared exciting developments, including plans for a new campus in another part of Yogyakarta, with an initial focus on building a hospital to further support the university's mission and community impact.
The discussion started with UKDW's Green Assessment Project, introduced by Rev. Dr. Robert Setio, who currently serves as the Dean of the Faculty of Theology. He mentioned that the project involves a collaborative team from the Faculty of Theology, as well as the Accounting Department and the Statistics Unit at UKDW. This initiative addresses critical challenges faced by communities across Indonesia, including environmental degradation, poverty alleviation, and interfaith
harmony. With specific focus areas in East Java and Kalimantan, the Green Assessment Project tackles issues of pollution and deforestation, especially in coastal regions where communities are impacted by annual flooding, waste management challenges, and endemic diseases Through awareness-building and strategic collaboration, the project aims to empower local communities in creating sustainable, long-term solutions.
“Community engagement begins with awareness,” Dr. Robert explained, “especially when addressing the environmental impacts intensified by poverty Working alongside government initiatives, we strive to create sustainable responses.”
Survey findings emphasized the importance of understanding community perspectives. The team distributed surveys to gauge awareness of environmental and social justice issues, discovering that basic needs—such as education, health, and equality—must be addressed before sustainability efforts can take root.
Further insights from field research conducted in Pujiharjo, West Java, and Putussibau, West Kalimantan revealed significant variations in disaster awareness and resilience among communities. In Putussibau, where a local community is situated near a major river, deforestation and illegal mining pose serious threats to both the environment and community safety.
The region's complex socio-ethnic and religious dynamics highlight the delicate balance between development and environmental stewardship Despite the challenges posed by illegal mining operations, a dedicated community along the river is emerging as a resilient force, showcasing the potential for local action and advocacy in the face of adversity.
Memperkenalkan Budaya Tionghoa melalui Mooncake Festival
menampilkan bakat dan kemampuannya pada acara ini, antara lain menari Chinese Modern Dance, menyanyi lagu berbahasa Mandarin, dan masih banyak lagi.
Sebagai pembukaan, UKKb IMT menampilkan pertunjukan Barongsai yang dimainkan secara langsung oleh salah satu pengurus UKKb IMT yang berkolaborasi dengan tim Barongsai dari Hoo Hap Hwee Yogyakarta. Kemudian, sesi kedua, sebagai
MCC’s commitment to grassroots engagement aligns closely with UKDW’s mission. Rev. Dr. Wahju Satria Wibowo, the Vice-Rector for Human Resource Development, Promotion, and Partnership, noted that MCC’s financial support enables the PSPP (Center for the Study and Promotion of Peace) to train individuals across Indonesia, building capacity for local leadership and peace initiatives. “This partnership allows us to collaborate as ‘local thinkers,’ utilizing our research and community connections to make a lasting impact.”
MCC representatives, including Re-becca Bulkholder (MCC Director of International Program) and Rukshan Fernando (MCC US Associate Executive Director), expressed appreciation for UKDW’s dedication to peacebuilding and sustainability Rebecca highlighted the importance of patience and long-term commitment in building peace, noting that “complexity requires thoughtful, sustained engagement.”
Concluding the event, Dr. Wiyatiningsih thanking MCC for its stead-fast support and reaffirming the university's commitment to its SERU (Sustainable Entrepreneurial Research University) vision "We hope this collaboration will continue to flourish, allowing us to make meaningful contributions toward peace, sustainability, and social justice in Indonesia," the Rector remarked.
The Learning Tour underscored the value of mutual learning and international collaboration, as institutions work together to address local issues within a global framework. [drr]
Doc. Pribadi
tanda pembukaan acara diisi dengan prosesi simbolis serah terima kue bulan dari ketua UKKb IMT 2024-2025, Joshua Robert Kurniawan kepada dosen pembimbing UKKb IMT, Pdt. Handi Hadiwitanto, PhD.
Kegiatan ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan seperti menyanyi lagu berbahasa Mandarin, tarian tradisional dari Fu Qing (salah satu daerah di wilayah China), dan dilanjutkan dengan Chinese Modern Dance
oleh anggota dan pengurus UKKb IMT. Selain itu, pengurus UKKb IMT juga berkolaborasi untuk membuat dan memainkan sebuah drama sejarah Mooncake Festival yang dikemas dalam konsep anak muda, sehingga dapat diterima dengan baik dan menarik bagi para mahasiswa yang hadir Acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dan tanya jawab dalam Talkshow Mooncake Festival yang dibawakan oleh Raynald Sumampouw, salah satu pengurus Hoo Hap Hwee Yogyakarta. Mengakhiri kegiatan, Tim Barongsai kembali menghibur peserta dan berinteraksi langsung dengan para peserta. Peserta dipersilahkan untuk memberi makan angpao pada Barongsai.
Perayaan Kue Bulan yang baru pertama kali diadakan di UKDW ini memberikan kesan baik bagi mahasiswa Banyak mahasiswa yang merasa walaupun mereka bukan berasal dari keluarga Tionghoa, namun mereka dapat ikut merasakan kemeriahan dan kebahagiaan perayaan. Mereka juga mengatakan bahwa kegiatan ini sangat menarik karena mampu menceritakan sejarah keluarga Tionghoa yang dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan. Kegiatan Mooncake Festival ini, yang menjadi salah satu program kerja UKKb IMT UKDW, juga diharapkan menjadi salah satu media untuk melestarikan kebudayaan Tionghoa di wilayah kota Yogyakarta, khususnya di lingkungan UKDW. [GS]
Doc. Pribadi
Pojok Alumni
Perjalanan Menjadi Mahasiswa Manajemen di UKDW
Mengenang kembali perjalanan awal
perkuliahan saya di tahun 2020, saya merasa bersyukur mendapat kesempatan berkuliah di Universitas Kristen Duta Wacana
Referensi Buku
Pertanyaan kita selanjutnya adalah, sejak
kap
telektualnya untuk memberontak terhadap cara berpikir Abad Pertengahan? Jawabannya adalah sejak Renaisans [1469-1626], dan kemudian dilanjutkan dengan Reformasi Protestan [abad ke-
(UKDW) Yogyakarta melalui beasiswa OSC
Memasuki dunia perkuliahan di tengah pandemi COVID-19, aktivitas pembelajaran dilakukan secara online Namun, tantangan tersebut tidak menghalangi saya untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai organisasi dan kepanitiaan Salah satu pengalaman berharga adalah ketika saya menjadi panitia untuk webinar nasional. Masuk di divisi hubungan masyarakat, saya belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dengan donatur serta peserta acara, yang melatih keberanian saya dalam berinteraksi.
Pada semester berikutnya, saya bergabung dalam kelompok studi kewirausahaan di divisi riset yang bernaung di bawah fakultas. Di sini, saya belajar banyak hal yang mampu meningkatkan kemampuan komunikasi dan teamwork UKDW selalu menyediakan wadah bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan diri, sehingga kami memiliki banyak peluang untuk meningkatkan soft skill dan hard skill.
Memasuki tahun kedua, saya mulai aktif sebagai asisten dosen Kesempatan tersebut semakin memotivasi saya untuk menggali potensi diri Melalui pengalaman ini, saya belajar memahami
dinamika dalam kelas dan membantu mahasiswa lain dalam praktikum agar mereka lebih mudah memahami materi Selain itu, saya mengamati metode pengajaran dosen, yang memberikan wawasan berharga bagi saya Pengalaman berkompetisi dalam lomba nasional Duta Wacana Business Case pada tahun 2022 juga menjadi pengalaman menarik bagi saya Kami berhasil meraih peringkat pertama setelah bersaing dengan lebih dari 20 universitas di Indonesia. Keberhasilan tersebut tak lepas dari dukungan penuh mentor kami, Bu Cheryl Marlitta Stefia, yang selalu ceria dan memotivasi kami.
Dosen-dosen di Prodi Manajemen juga sangat aktif mendukung kegiatan mahasiswa serta menunjukkan kepedulian mereka terhadap perkembangan kemampuan mahasiswa Hal ini terlihat dari upaya para dosen untuk selalu mengingatkan mahasiswa tingkat akhir mengenai perkembangan skripsi mereka.
Pada tahun ketiga, saya mendapatkan pengalaman baru dengan menjadi volunteer dan terlibat dalam berbagai kegiatan kampus, termasuk pelatihan dasar kepemimpinan. Melalui pengalaman ini, saya belajar memahami dinamika kelompok dan mengamati
bagaimana mahasiswa mengembangkan karakter kepemimpinan yang tegas, bertanggung jawab, serta saling peduli. Pelatihan dasar kepemimpinan merupakan program wajib bagi mahasiswa UKDW. Selain itu, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengajak kami untuk peduli terhadap masyarakat sekitar Program ini membantu menumbuhkan rasa kemanusiaan dan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga ilmu yang kami pelajari di universitas dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
UKDW selalu menjadi rumah bagi semua mahasiswa dan terus berupaya menjadi tempat yang inklusif. Saat ini, UKDW juga menyediakan layanan konseling bagi mahasiswa sebagai bentuk kepedulian kampus terhadap kesehatan mental mahasiswanya.[MS]
Data Diri:
Tahun
Resensi Buku “Pemikiran Modern: Dari Machiavelli
16], Oleh karena itu, penting dibahas di sini pentingnya zaman ini dalam pembentukan pemikiranpemikiran yang sekarang kita sebut “modern”.
Filsafat modern menjadi sebuah tonggak sejarah penting dalam ilmu-ilmu dasar akademis. Tentu saja permikiran-pemikiran yang disebut ‘modern’ tidak langsung terjadi begitu saja, tersebar di beberapa tempat. Peradaban tahun-tahun sebelum abad ke-15 dan 16 masih berporos pada pemikiran ‘tradisional’. Cara berpikir tradisional ini memusatkan pikiran atau ideologi pada gereja yang didominasi dari dokma-dokma. Hal ini menjadi ciri khas peradaban pemikiran tradisional yang selalu mengaitkan kehidupan pada sesuatu yang dianggap religius oleh gereja-gereja Segala bentuk keputusan jugalah demikian. Keputusan gereja pada waktu itu juga dianggap mutlak, absolut, dan tidak pantas diperdebatkan. Tidak jarang orang juga menerima hukuma ketika mereka mencobba kritis pada situasi tersebut.
Pemikiran ‘modern’ atau filsafat modern bertumbuh sebagi pemikiran yang mencoba hadir dan mengkritisi pemikiran tradisional. Filsafat modern juga tidak serta merta ingin mengkritik filsafat tradisional secara terang-terangan di jalan, melainkan dengan memanfaatkan peluang-perluang tertentu. Misalnya, mengambil pekerjaan sebagai ahli hukum untuk bangsawan, seperti Niccolo Machiavelli (1469-1527). Machiavelli menjadi tokoh yang bisa dikatakan mengawali pemikiran filsafat
sampai
Nietzche”
modern karena kekritisannya terhadap negara dan agama. Agama memiliki sikap pragmatis yang dapat mengintegrasikan negara. Melalui agama, penguatan unsur budaya dan patriotisme terhadap negara. Oleh karena itulah, fungsi agama yang bersifat politis sebetulnya sudah cukup pada posisi sekunder, bukan primer. Agama menjadi penguat masyarakat untuk beragama, berbudaya, dan membela negara tanpa harus menyatukan diri sepenuhnya dengan negara. Mulai dari titik ini ke depan, pemikiran Machiavelli juga menjadi dasar pemikiran para filsuf lainnya untuk memandang kodrati dan adikodrati.
Dunia filsafat modern tidak bisa lepas juga dari peletakan rasional di atas yang lain, terutama teologi. Rasionalitas menjadi poros hidup manusia karena manusia yang kodrati sejati adalah memaksimalkan pemikirannya. Bukan berarti menyingkirkan sama sekali ajaran-ajaran agama yang kebanyakan tidak tertakar rasio, tetapi mencoba mengkritisi maksud dalam teks-teks suci. Tentu saja hal ini membuat mereka diincar oleh orang-orang gereja Hampir semua filsuf modern kala itu dimusuhi oleh banyak aliran gereja dan kelompok-kelompok religius, seperti Yahudi. Walau demikian, pemikiran mereka mekar dan menjadi tonggak sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban dunia.
Kelebihan Buku:
1. Terdapat penekanan berupa poin-poin penting pada setiap paragraf, sehingga mempermudah pembaca untuk kembali pada paragraf yang telah dibaca.
2. Buku ini bergambar, sehingga memudahkan kita untuk mendapat informasi lebih banyak, seperti foto tokoh, buku yang ditulis oleh filsuf tertentu.
3 Penulis buku menambahkan biografi singkat setiap tokoh, anekdot, dan quotes untuk mempermudah pembaca dalam memahami maksud dan isi pikiran filsuf.
Kekurangan Buku:
Catatan kaki atau pengutipan masih menggunakan cara lama. [BHJ]
Identitas Buku:
Judul Buku: Pemikiran Modern: Dari Maciavelli sampai Nietzche