Koran Kampus UKDW Edisi November 2024

Page 1


Alamat Redaksi:

Gedung Hagios Lantai 1

Jl. dr. Wahidin Sudirohusodo 5-25, D I Yogyakarta

Koran Kampus UKDW korankampus@staff ukdw ac id

B E R I T A U T A M A

UKDW Launching Tim Pro dan Gelar Coaching Clinic untuk Siswa SMA di Yogyakarta

Berkomunikasi dengan Hati Mencipta Harmoni

Rayakan Dies Natalis ke-62, Wakil Gubernur DIY Resmikan Nama & Logo Rumah Sakit Duta Wacana

Dies Natalis ke-62 Duta Wacana menjadi momen yang sangat

spesial bagi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, karena dalam upacara dies natalis tahun ini juga dilaksanakan peresmian nama dan logo Rumah Sakit Duta Wacana oleh Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X.

Acara tersebut berlangsung di Auditorium Koinonia UKDW pada hari Kamis, 31 Oktober 2024. Dalam upacara dies natalis ini juga dilaksanakan penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Daerah DIY dengan UKDW tentang kerja sama pengembangan dan pemberdayaan sumber daya di DIY.

Rektor UKDW, Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. menyebutkan UKDW yang merupakan pengembangan dari Sekolah Tinggi Theologia (STT) Duta Wacana, memiliki visi untuk menjadi universitas Kristen unggul, terpercaya, transformatif dan berkelanjutan bagi pengembangan ilmu, teknologi, dan generasi yang humanis-berbudaya dan adaptif dalam dunia pluralistik.

“Agar Visi UKDW menjadi fokus dalam arah pengembangan UKDW, mudah diingat, serta mudah dikomunikasikan kepada masyarakat, maka dicetuskan moto UKDW sebagai Sustainable Entrepreneur Research University atau disingkat SERU. Dengan kata lain, SERU adalah manifestasi visi UKDW yang sekaligus menjadi salah satu strategi dalam pengembangan UKDW menuju visinya,” terangnya.

Lebih lanjut, Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T. menjelaskan kemitraan UKDW menerapkan sistem pentahelix yang melibatkan 5 (lima kelompok) masyarakat, yaitu akademisi (academician), pemerintah (government), media, komunitas (community), dan usaha (business). Untuk mengakomodasi perkembangan UKDW pada masa mendatang, dikembangkan Kampus 2 di Desa Argorejo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul. Pembangunan Kampus 2 akan diawali dengan pembangunan Rumah Sakit Duta Wacana yang dipersiapkan sebagai fasilitas pendukung Fakultas Kedokteran UKDW. Tahun 2024 merupakan tahap persiapan pembangunan oleh Tim Pelaksana Pembangunan, Tim Persiapan RS Duta Wacana, dan Tim Fundraising.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya menekankan pemberdayaan masyarakat merupakan usaha untuk membangkitkan potensi yang ada pada masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Dimana pendidikan karakter yang efektif memerlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan.

“Tanpa kecerdasan emosi, kita akan kesulitan menghadapi tantangan, baik dalam akademik maupun kehidupan sosial. Dan pendidikan yang berkelanjutan adalah kunci untuk membuka gerbang pemberdayaan. Pendidikan berkelanjutan dan pendidikan karakter diharapkan mampu menjadi wahana pemberdayaan, agar menjadi modal bersaing di percaturan teknologi dan ekonomi global,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, KGPAA Paku Alam X juga mengunjungi pameran karya dosen dan mahasiswa UKDW bertajuk “UKDW Breakthrough: Beyond Entrepreneurship and Innovation” di Atrium Didaktos. UKDW berharap dapat menginspirasi mahasiswa, dosen, dan masyarakat luas untuk berpikir dan berkarya melampaui ekspektasi, menjelajahi kemungkinan-kemungkinan baru yang membawa perubahan positif dalam dunia usaha dan inovasi. Adapun karya-karya tersebut meliputi: 1. Farmako; Balsm dan Jamu – Fakultas Kedokteran

Balsm Minyak Atsiri: balsm natural berbahan dasar lemak lebah, dengan aroma khas essential oil (peppermint, lemongrass, lavender).

Ramuan jamu saintifik: kombinasi beberapa herba kering yang telah diteliti secara ilmiah, untuk berbagai indikasi gangguan maupun kebugaran tubuh.

2. Produk KKN Inklusif

Buku Motorik Pengenalan Anggota Tubuh (untuk anak tuna grahita)

Produk mainan berbentuk buku yang dapat dibongkar pasang untuk melatih motorik halus anak Tunagrahita kategori sedang dan juga buku tentang pengenalan dasar anggota-anggota tubuh manusia.

· Peternakanku (untuk anak tuna daksa)

Peternakanku adalah produk permainan bagi anak dengan cerebral-palsy untuk melatih otot ekstremitas atas dalam bentuk set permainan bertemakan peternakan. Permainan terdapat beberapa jenis yakni angon, sisir jaran, ndog mabur.

Produk Tugas Akhir “Saged” –

netra

Saged batik adalah sarana pembelajaran membatik cap pertama bagi tuna Netra yang aman dalam membantu tuna Netra menghasilkan pola cap yang rapi pada kain Saged tercipta berdasarkan hasil penelitian yang memerlukan perancangan sarana pembelajaran membatik cap bagi tuna netra remaja, yang penggunaannya tidak bersinggungan langsung dengan panas dan api, dan terakomodasi dalam menghasilkan batik yang tidak bertumpuk.

4. Produk Tugas Akhir “Tas Merca” – Teknik pilin serat mendong dan kain perca (TA)

Merca berarti pelintiran mendong dan limbah tekstil (kain sprei). Produk ini menggabungkan kombinasi pelintiran serat alam mendong dan limbah tekstil yang didesain berkelanjutan, berwarna, dan stylish.

5. P2MW Abhinaya Watch – Industri Kreatif Jam tangan Abhinaya yang berbahan dasar bonggol jagung yang dikombinasi dengan kayu, mempunyai semangat utama mengurangi penumpukan limbah organik, khususnya bonggol jagung. Selain itu produk ini juga mempunyai tujuan untuk membuka wawasan baru bagi para generasi muda tentang pemanfaatan limbah organik yang diolah menjadi produk bernilai jual.

6. Adaptasi Card Holder – Jasa dan Perdagangan Adaptasi merupakan brand card holder berbahan dasar limbah kulit jagung yang dikombinasikan dengan kulit sapi. Produk yang berfokus pada bidang fashion ini dalam produksinya menggandeng pekerja disabilitas. Dengan memperhatikan unsur warna, tekstur dan bentuk, Adaptasi berusaha menciptakan koneksi bagi para pengguna dengan menyisipkan isu limbah organik.

7. Cha-Gya – Makanan dan Minuman

Cha-Gya adalah produk kombucha – minuman fermentasi teh berbasis riset yang mengandung probiotik dan berbagai senyawa bioaktif sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan, terutama pencernaan, sistem imun, dan metabolisme.

8. MaybeMay – Industri Kreatif Maybemay mengangkat tema kearifan lokal dengan memadukan keindahan tradisional dan inovasi modern dalam produk kimono. Dimana proses produksinya menggunakan teknik ecoprint dengan motif daun, bunga dan bahan alami lainnya yang ditumbuk langsung pada kain.

9. Motor Listrik ORDRE – Tugas Akhir

10. Mokura (Mobilitas Kursi Roda) – Penelitian Dosen

Ordre adalah motor listrik yang didesain khusus untuk membawa muatan. Pemaksimalan ruang kosong pada motor ditujukan agar pengendara tetap nyaman sekalipun membawa banyak muatan. Mokura adalah unit penggerak bermotor listrik berbasis baterai untuk kursi roda yang dapat dilepas-pasang, yang merupakan salah satu perwujudan percepatan kendaraan listrik yang menjadi agenda nasional dan diadopsi untuk mewujudkan kesetaraan hak disabilitas pengguna kursi roda terkait dengan perpindahan dan pergerakan.

Acara Dies Natalis ini disemarakkan dengan pidato ilmiah dari pakar Neurosains, dr. Ryu Hasan. Ia menyampaikan pentingnya pendidikan sejak dini, dengan melatih anak-anak sejak dini untuk mandiri, tertib aturan, dan tidak mengurusi privasi orang lain. [mpk]

Yoga Angkawijaya, Raih Penghargaan di World Youth Researchers Conference 2024
Profil Bulan Ini :
Dr.-Ing. Sita Yuliastuti Amijaya 2
3.
Sarana belajar batik untuk tuna
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia

2 Profil Bulan Ini

Sita Yuliastuti Amijaya, Bangun Masa Depan Inklusivitas di UKDW Melalui Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif

Universitas Kristen Duta Wacana

( U K D W ) m e n g a m b i l l a n g k a h progresif dengan mendirikan Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif, sebuah inisiatif yang mencerminkan komitmen kampus untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang benar-benar terbuka bagi semua.

Dipimpin oleh Dr -Ing Sita Yuliastuti Amijaya, S.T., M.Eng., pusat studi ini menjadi ruang kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan berbagai pihak eksternal untuk memperjuangkan inklusivitas di lingkungan akademik dan masyarakat. Dalam wawancara mendalam, Dr. Sita menjelaskan perjalanan, visi, tantangan, dan harapan besar yang mengiringi keberadaan pusat studi ini.

Lahirnya Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif berawal dari idealisme dan harapan para pemerhati disabilitas di UKDW. Dr. Sita mengungkapkan bahwa gagasan ini muncul dari diskusi intensif di grup WhatsApp yang diinisiasi oleh para dosen dan mahasiswa. Mereka memiliki visi bersama untuk menjadikan UKDW sebagai kampus yang tidak hanya menerima tetapi juga mendukung penuh individu dengan berbagai latar belakang dan kebutuhan khusus. “Kami ingin menjadikan UKDW sebagai tempat di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang, tanpa batasan,” tutur Dr. Sita. Langkah ini menjadi bukti bahwa kampus tidak hanya berfungsi sebagai institusi pendidikan tetapi juga sebagai agen perubahan sosial. Visi yang diusung oleh pusat studi ini adalah menjadi lembaga unggulan dalam penelitian dan pengembangan kajian disabilitas serta desain inklusif Visi ini berakar pada nilai-nilai Kedutawacanaan yang mengedepankan keberagaman, i n t e g r i t a s , d a n h u m a n i t a s U n t u k mewujudkan visi tersebut, pusat studi ini menjalankan berbagai misi strategis, seperti pengelolaan pusat studi yang inovatif dan adaptif, penyelenggaraan penelitian multidisiplin, serta pembentukan komunitas akademik yang hidup dengan semangat inklusivitas. Dr. Sita menekankan pentingnya kolaborasi dan keberlanjutan dalam setiap program yang dijalankan. “Kami tidak hanya ingin menciptakan dampak sesaat, tetapi juga perubahan jangka panjang yang dapat dirasakan oleh semua pihak,” jelasnya.

Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif juga aktif melibatkan masyarakat dan pihak eksternal dalam setiap kegiatannya Kolaborasi dengan pemerintah, LSM, institusi pendidikan, dan komunitas disabilitas menjadi salah satu keunggulan dari pusat studi ini. Program seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, pendampingan siswa, hingga advokasi di komunitas disabilitas menjadi wujud nyata dari keterlibatan ini Dr Sita percaya bahwa inklusivitas tidak dapat dicapai sendiri, melainkan melalui kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan “Melalui kemitraan, kami bisa memperluas jangkauan dan dampak dari program-program kami,” ujarnya.

Meski telah banyak langkah maju, perjalanan menuju inklusivitas penuh masih

kemampuan teknis para pengembangnya tetapi juga menunjukkan bagaimana desain inklusif dapat memberikan dampak nyata bagi kehidupan sehari-hari Dr Sita mengungkapkan kebanggaannya terhadap proyek ini dan berharap inovasi serupa dapat terus dikembangkan.

Melihat ke masa depan, Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif memiliki ambisi besar Salah satunya adalah pembentukan Unit Layanan Disabilitas di UKDW untuk memberikan pelayanan yang lebih terfokus dan komprehensif bagi mahasiswa disabilitas. Selain itu, pusat studi ini juga berharap UKDW dapat membuka jalur khusus penerimaan mahasiswa disabilitas, serta mendorong program studi untuk lebih terbuka dalam menerima mahasiswa dengan kebutuhan khusus. “Ini bukan hanya tentang membuka pintu, tetapi juga memastikan bahwa setiap orang yang masuk mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan,” tegas Dr. Sita.

menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesetaraan di lingkungan kampus dan masyarakat Dr Sita menyebutkan bahwa masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, seperti pengembangan fasilitas fisik yang lebih inklusif, peningkatan sistem pembelajaran untuk mahasiswa dengan kebutuhan khusus, serta membuka peluang karir bagi lulusan disabilitas. “Kami ingin memastikan bahwa mahasiswa disabilitas tidak hanya mendapatkan pendidikan yang layak tetapi juga memiliki masa depan yang cerah,” ungkapnya. Sebagai jawaban atas tantangan tersebut, pusat studi ini terus berinovasi. Salah satu proyek andalan yang dikembangkan adalah alat bantu mobilitas berbasis konsep micro mobility. Alat ini dirancang oleh mahasiswa dan dosen Program Studi Desain Produk untuk membantu pengguna kursi roda bergerak lebih mandiri di kawasan perkotaan. Inovasi ini tidak hanya memperlihatkan Bagi Dr Sita, keberadaan Pusat Studi

PENANGGUNG JAWAB : Pdt. Wahju Satria Wibowo, Ph.D.

PIMPINAN REDAKSI : Dr. Phil. Lucia Dwi Krisnawati, S.S., M.A.

WAKIL PIMPINAN REDAKSI : Meilina Parwa Kristiningrum

Disabilitas dan Desain Inklusif bukan sekadar simbol, melainkan motor penggerak transformasi sosial. Ia percaya bahwa melalui kerja sama, inovasi, dan komitmen yang kuat, UKDW dapat menjadi pelopor dalam mewujudkan masa depan yang lebih inklusif. “Perjalanan ini memang panjang dan penuh tantangan, tetapi kami yakin bahwa setiap langkah yang kami ambil membawa kita lebih dekat ke masyarakat yang benar-benar setara,” pungkasnya.

Melalui kepemimpinan Dr -Ing Sita Yuliastuti Amijaya, Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif terus membuktikan bahwa inklusivitas bukan hanya sebuah konsep, melainkan realitas yang dapat diwujudkan melalui kerja keras dan kolaborasi. Perjuangan ini menjadi inspirasi tidak hanya bagi UKDW, tetapi juga bagi dunia pendidikan secara keseluruhan, untuk menciptakan ruang di mana semua individu dapat berkembang tanpa hambatan. [vio]

Redaksi menerima tulisan dari warga kampus berupa artikel, laporan kegiatan dan foto-foto yang membangun harapan. kirim ke alamat Redaksi atau melalui email : korankampus@staff.ukdw.ac.id

Doc. Biro 4

Universitaria

UKDW Launching Tim Pro dan Gelar Coaching Clinic untuk Siswa SMA di Yogyakarta

Universitas Kristen Duta Wacana

(UKDW) Yogyakarta meluncurkan

Tim Pro UKDW yang terdiri dari para mahasiswa berbakat dan berprestasi untuk cabang olahraga bola basket, futsal, dan taekwondo Tiga tim pro dipersiapkan mengikuti berbagai turnamen atau kejuaraan bergengsi, baik di tingkat regional, nasional, hingga internasional. Kegiatan ini diadakan pada hari Selasa, 29 Oktober 2024 di Atrium Agape UKDW.

Peluncuran Tim Pro UKDW merupakan bagian dari komitmen universitas dalam mengembangkan kapasitas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan mendukung prestasi mahasiswa di bidang olahraga. UKDW berupaya tidak hanya fokus pada pengembangan mahasiswa di bidang akademik, tetapi juga mendorong pengembangan bakat nonakademik, khususnya di bidang olahraga.

Dr.-Ing Wiyatiningsih, S.T., M.T selaku Rektor UKDW menyebutkan UKDW memberikan ruang, waktu, dan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkompetisi dan berprestasi. “Harapannya prestasi yang diraih dalam bidang non akademik ini tidak mengalahkan prestasi akademik Sehingga ada keseimbangan antara prestasi akademik dan non akademik,” ujarnya.

menambahkan UKDW juga menyediakan beasiswa, yang disebut UKDW Scholarship, kepada para siswa yang memiliki potensi dan prestasi, baik dari segi akademik maupun non akademik, seperti prestasi di bidang olahraga, seni, sains, dan budaya, sehingga dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus terbebani secara finansial.

Parmonangan Manurung, S T , M T , IAI selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Informasi, dan Inovasi (WR 3) UKDW, dimana para mahasiswa tersebut memiliki kewajiban dalam bidang akademik, sehingga para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Pro UKDW harus bisa men

menyediakan fasilitas dan memberikan dukungan semaksimal mungkin, karena energi para mahasiswa yang besar ini perlu disalurkan ke arah yang positif. Selanjutnya kami juga sedang mempersiapkan tim pro untuk UKM yang lain, sehingga lebih siap lagi untuk berkompetisi,” terangnya. D

Mujiono, S.E., M.Sc. selaku Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro 3) UKDW mengatakan peluncuran dilakukan supaya para mahasiswa bisa terus

berprestasi maksimal di luar bidang akademik, khususnya di bidang tiga cabang olahraga tersebut “Mahasiswa yang mempunyai talenta di bidang olahraga senantiasa dibimbing lewat berbagai UKM agar selalu siap berkompetisi dan berperan aktif dalam berbagai kompetisi olahraga,” tuturnya.

Sederet prestasi yang ditorehkan oleh ketiga UKM dalam berbagai kompetisi. Belum lama ini, UKM Taekwondo membawa pulang 2 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu dalam Kejuaraan Taekwondo Walikota Cup XI 2024. Tim Pro Taekwondo selalu membawa pulang medali dari seluruh kompetisi yang diikuti.

UKM Basket UKDW turut menunjukkan prestasi dengan berhasil lolos kualifikasi untuk berkompetisi di Liga Mahasiswa (LIMA) Basketball 2024 Ajang tersebut merupakan kompetisi olahraga basket tingkat perguruan tinggi yang sangat kompetitif di Indonesia. Di mana tim basket perguruan tinggi dari seluruh Indonesia bersaing memenangkan gelar bergengsi.

Selain tempat bagi para atlet muda atau student-athlete untuk unjuk gigi, LIMA Basketball 2024 merupakan ajang persaingan universitas di Indonesia untuk menampilkan

UKDW Gelar Seminar Belajar Asyik

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menggelar acara dengan tajuk “Seminar Belajar Asyik, Semua Bisa Ikut” pada hari Sabtu, 26 Oktober 2024 di Lecture Hall Pdt. Dr. Rudi Budiman. Acara yang merupakan rangkaian dari Dies Natalis ke-62 Duta Wacana, ini mengangkat tema inklusivitas, yang menjadi bagian dari visi UKDW yakni untuk menjadi universitas yang mengedepankan inklusivitas dan keberkelanjutan. Hadir sebagai narasumber Dr Itje Chodidjah, M A , Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO dan Vania Sharleen Setyono, M.Si., Teol Dosen Prodi Studi Humanitas UKDW. Rektor UKDW, Dr -Ing Wiyatiningsih, S.T., M.T. berharap materi yang disampaikan bisa memperkaya wawasan. “Tema ini sangat menantang kita, supaya semua bisa ikut dalam proses pendidikan. Meski tidak mudah, usaha-usaha yang sudah dilakukan UKDW yang mengarah inklusivitas patut kita hargai. Acara ini tidak lepas dari salah satu SDGs yaitu goals ke-4 untuk menjamin kualitas

pendidikan yang inklusif dan merata. Dengan goals itu kita yakin bahwa seharusnya semua bisa mengikuti proses pendidikan dan tidak ada yang ditinggalkan,” ujarnya. Dalam paparannya, Dr Itje Chodidjah, M A , menyebutkan proses pembelajaran didapatkan setiap hari dalam kehidupan sehari-hari kita. “Setiap orang terlahir untuk belajar. Dari bayi mulai belajar mendeteksi suara. Setiap bayi juga melakukan scientific proses, melakukan observasi kemudian hipotesis. Tumbuh menjadi anak-anak belajar untuk menganalisa, merespons setiap pengalaman pertama,” katanya.

Dr. Itje Chodidjah, M.A mengatakan setiap individu memiliki potensi. Hanya dirinya sendiri yang dapat menentukan akan diarahkan kemana potensi dirinya tersebut. Sampai pada usia tertentu, setiap individu memerlukan orang lain untuk mengambil k e p u t u s a n , i t u l a h s e b a b n y a p r o s e s pendidikan dalam keluarga dan sekolah memiliki peranan penting untuk membantu pertumbuhan kognitif dan emosi individu.

dirinya secara konsisten dan mampu untuk bersaing di tingkat nasional dalam ajang olahraga basket Sementara UKM Duta Wacana Futsal Club (DWFC) beberapa waktu yang lalu berhasil lolos ke babak 16 besar dalam ajang Telkom University Futsal Championship (TUN FC) 2024 Saat ini mereka sedang mempersiapkan diri untuk ikut dalam kompetisi selanjutnya. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman bagi siswa-siswi SMA untuk berlatih bersama para atlet dari UKDW Selain mendapat pengalaman teknik bermain yang baik dalam olahraga, para siswa juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berbagi pengalaman dengan atlet maupun pelatih profesional yang ada di UKDW. [mpk]

Dengan terbentuknya tim pro UKM untuk cabang basket, futsal, dan taekwondo diharapkan dapat meningkatkan kemampuan atlet secara optimal dan memperkuat reputasi UKM di bidang olahraga Acara launching Tim Pro UKDW dilanjutkan dengan kegiatan coaching clinic bagi siswasiswi SMA yang ada di Yogyakarta.

“Keputusan setiap individu ditentukan oleh hasil dan pengalaman belajarnya. Oleh karena itu, semakin interaktif orang dewasa m e m b i m b i n g n y a , s e m a k i n b a n y a k pengalaman yang terjadi di dalam otak dan emosinya. Melatih berpikir jauh lebih penting daripada memorizing, karena belajar membutuhkan proses, dimana otak diajak untuk berdaya Sehingga kita dapat menghadapi kompleksitas dengan pendekatan slow thinking, namun bisa merespons dengan cepat,” terangnya. Kesimpulannya adalah belajar asyik yang akan melibatkan semua untuk ikut, memerlukan kerja sama untuk terus menumbuhkan kesadaran bahwa belajar itu adalah keputusan individu Topik yang dibicarakan hari ini adalah topik untuk menghadirkan manusia yang mampu bergaul dengan siapapun dari golongan apapun. Dr. Itje Chodidjah, M.A berharap di usia yang ke-62 tahun ini, UKDW semakin matang dalam meng

menyiapkan manusia-manusia Indonesia

yang kuat. UKDW terus memampukan diri untuk membawa Indonesia dalam kehidupan yang memberikan kesempatan bagi seluruh warga negara untuk hidup dengan layak secara fisik maupun psikologis. Selanjutnya Vania Sharleen Setyono, M Si , Teol membagikan pengalamannya selama belajar di bangku sekolah dan mengajar di UKDW. Vania menyebutkan dari tagline #bisabelajarbisa yang digagasnya, diharapkan setiap siswa yang datang ke UKDW, bisa belajar, terlepas dari latar belakangnya seperti apa. Dan setelah lulus belajar bisa menjadi seseorang yang berdaya guna Vania juga sepakat dengan Ibu Itje bahwa proses belajar dilakukan seumur hidup “Belajar asyik, semua bisa ikut, membutuhkan proses bersama-sama. Bukan hanya tugas pendidik, tapi juga tugas pelajar. Kita adalah long life learner,” pungkasnya. [mpk]

Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia
Doc. Panitia

Yo g a A n g k a w i j a y a K r i s t i a w a n ,

mahasiswa Fakultas Bioteknologi

Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, kembali mengukir p r e s t a s i m e m

c a h internasional. Kali ini, Yoga berhasil meraih Gold Medal dan dinobatkan sebagai The Winner of Presentation Award dalam ajang bergengsi World Youth Researchers Conference (WYRC) 2024 yang diselenggarakan oleh Inventify Center.

WYRC 2024 merupakan konferensi internasional yang mempertemukan peneliti muda berusia 16-35 tahun dari berbagai penjuru dunia Konferensi ini bertujuan mendorong kolaborasi internasional dalam mencari solusi inovatif terkait Sustainable D

entrepreneurship for Sustainable Development Goals: Empowering Healthy Lifestyle by Utilising Local Resources Through Bioentrepreneurship”, Yoga menggunakan pendekatan bioentrepreneurship yang diterapkan untuk memanfaatkan senyawa bioaktif dari sumber daya hayati lokal yang memiliki potensi besar dalam mendukung kesehatan masyarakat.

“Dengan mengintegrasikan aspek bioteknologi, studi ini berfokus pada identifikasi dan optimalisasi komponen fungsional dalam tanaman lokal yang menawarkan manfaat kesehatan secara signifikan Pemanfaatan sumber daya ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membuka peluang bagi inovasi produk kesehatan yang dapat diakses masyarakat secara lebih luas Kolaborasi dengan komunitas setempat memungkinkan implementasi model ekonomi berbasis lokal yang berdampak sosial, menghubungkan pengetahuan ilmiah dengan aplikasi praktis,”

PUniversitaria

Prestasi

Yoga Angkawijaya, Raih Penghargaan di World Youth Researchers Conference 2024

terangnya. Yoga menjelaskan selain pengembangan produk kesehatan berbasis sumber daya alam, sebuah platform digital juga dikembangkan dengan tujuan memperluas akses masyarakat terhadap produk-produk kesehatan yang ramah lingkungan. Platform ini tidak hanya berfungsi sebagai medium distribusi, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang berfokus pada peningkatan kesadaran masyarakat

tentang pentingnya adopsi gaya hidup sehat berbasis bukti ilmiah.

Lebih lanjut, platform ini juga menjadi ekosistem bagi para pelaku industri food and beverage (F&B) yang berorientasi pada kesehatan, memungkinkan mereka untuk berkolaborasi, berbagi pengetahuan, dan mengembangkan inovasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian,

teknologi digital ini memainkan peran penting dalam mendorong integrasi antara inovasi ilmiah dan ekonomi berbasis sumber daya lokal, yang selaras dengan tujuan SDGs d i b i

berkelanjutan.

Dalam presentasi finalnya, Yoga menunjukkan pemahaman mendalam tentang topik penelitiannya dan kemampuan komunikasi yang baik, sehingga mengantarkannya meraih penghargaan tertinggi. “Konferensi ini memberi saya kesempatan berharga untuk belajar dan berinteraksi dengan peneliti-peneliti muda berbakat dari berbagai negara, serta menambah wawasan tentang pentingnya penelitian dalam mencari solusi untuk tantangan global. Penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkontribusi dalam penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Yoga.

Penilaian di WYRC 2024 didasarkan pada beberapa kriteria, termasuk urgensi penelitian, inovasi, validitas, dan kualitas presentasi. Keberhasilan Yoga meraih Gold Medal menunjukkan bahwa penelitiannya dinilai unggul dalam semua aspek tersebut. Keberhasilan di WYRC 2024 melengkapi deretan prestasi Yoga sebelumnya dalam berbagai kompetisi nasional dan internasional Konsistensinya dalam menghasilkan karya-karya inovatif mencerminkan dedikasi dan semangat belajar yang tinggi. “Saya berharap pencapaian ini bisa menginspirasi teman-teman mahasiswa lainnya untuk tidak ragu mengembangkan ide-ide inovatif mereka. Sehingga menambah jumlah peneliti muda berbakat di Indonesia yang mampu memberikan solusi kreatif untuk tantangan global,” pungkas Yoga. [yak]

Mahasiswa UKDW Terima Penghargaan sebagai

Renjani Teraktif dari DJP DIY

askah Enjel Laoli salah satu mahasiswa

Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Kristen Duta Wacana ( U K D W ) Y o g y a k a r t a m e n d a p a t k a n penghargaan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani) Teraktif 2024 Penghargaan t e r s e b u t d i s e r a h k a n o l e h I b u E r n a Sulistyowati selaku Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJP DIY kepada Paskah pada tanggal 22 Oktober 2024 pada acara Pelatihan Simulator Coretax yang diselenggarakan oleh DJP DIY.

Relawan Pajak merupakan suatu program dari DJP dalam rangka edukasi perpajakan melalui pihak ketiga yang bekerjasama dengan organisasi mitra/Tax Center dan melibatkan mahasiswa serta non-mahasiswa sebagai pematerinya Sementara Relawan Pajak untuk Negeri (Renjani) merupakan mahasiswa yang dipilih untuk membantu DJP dalam kegiatan edukasi dan pendampingan perpajakan kepada Wajib Pajak atau Calon Wajib Pajak bersama dengan Tax Center dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

Paskah menjadi relawan pajak dari 20232 0 2 4 D i m a n a t a h u n 2 0 2 3 , P a s k a h ditugaskan di KPP Pratama Sleman dan tahun 2024 ditugaskan di KPP Bantul. Selain itu, Paskah juga membantu di Tax Center UKDW. Paskah mengaku menjadi relawan pajak karena tertarik di bidang perpajakan.

“Dengan menjadi relawan pajak, selain menambah pengetahuan dan pengalaman tentang perpajakan, dapat menambah relasi dengan teman-teman dari universitas lain. Selama menjadi relawan pajak, saya melakukan asistensi pengisian SPT orang pribadi, baik yang ada di KPP, di kampus, dan juga kunjungan ke beberapa sekolah untuk membantu pengisian SPT para guru dan pegawai sekolah. Selain itu, saya mengikuti

kegiatan sosialisasi perpajakan, menjadi panitia seminar perpajakan, dan membantu memberikan informasi terkait perpajakan melalui media sosial,” terangnya.

Paskah menambahkan, pada tahun 2023, kegiatan relawan pajak hanya fokus pada pendampingan pengisian SPT orang pribadi. “Saat ditugaskan di KPP Sleman, selain ditugaskan untuk membantu wajib pajak melaporkan SPT, saya juga membantu melayani permintaan efin. Kemudian, saya pernah ikut bersama dengan tim relawan pajak UKDW datang ke sekolah-sekolah untuk membantu para guru dan pegawai sekolah untuk pengisian SPT,” jelasnya.

Kemudian pada tahun 2024, Paskah kembali mengikuti kegiatan relawan pajak yang namanya sudah berganti menjadi Renjani. Kegiatannya pun bertambah, selain asistensi SPT Tahunan, Paskah juga

penyebarluasan konten perpajakan serta ada sistem poin untuk setiap kegiatan yang telah dilakukan Sistem poin ini nantinya akan menentukan jenis sertifikat yang akan diterima oleh Renjani.

“Untuk kegiatan yang saya ikuti sendiri lebih banyak di pendampingan pengisian SPT, kemudian memberikan informasi terkait perpajakan di media sosial, dan menjadi panitia seminar pajak yang pernah diadakan oleh Tax Center UKDW. Sampai saat ini poin saya sudah mencapai 24.525 poin sehingga sertifikat/piagam memperoleh penghargaan dengan predikat Emas,” ungkapnya.

Paskah merasa senang dan bersyukur untuk penghargaan yang diberikan Ia berterimakasih kepada DJP yang sudah membuat program relawan pajak dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan ini. “Harapan kedepan semoga semakin banyak

program yang bisa diikuti oleh mahasiswa dan untuk kegiatan relawan pajak ini semoga juga terus diberikan pelatihan atau edukasi perpajakan lainnya kepada para peserta Renjani,” tuturnya.

menyampaikan, “Saya bangga dengan Paskah dan tim (Viola Nextzita dan Angelica Yohana Santika Lemmuela) yang giat, rajin dan bersemangat mengikuti kegiatan Tax Center maupun KPP Saat ini ada 8 (delapan) mahasiswa yang mendaftar sebagai Calon Renjani”. [pel]
Dra Putriana Kristanti, MM , Akt, CA selaku Ketua Tax Center UKDW tahun 2024
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Clariza, Mahasiswi Despro UKDW Raih Penghargaan IIDSA

lariza Ardya Pramesti Trissenda, Cmahasiswi Program Studi Desain Produk Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil meraih penghargaan Indonesia Industrial Design Student Award (IIDSA) ke-5 pada tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Forum Program Studi Desain Produk Indonesia terafiliasi Aliansi Desainer Produk Industri Indonesia (ADPII) pada tanggal 10 Oktober 2024 di Gedung Jakarta Design Center. Melalui karya desain produk berjudul ‘Sarana Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Kelas 2 Sekolah Dasar’, Clariza meraih penghargaan untuk kategori Design Solution with Educational Purpose Dalam pengembangan karya desain produk tersebut, Clariza dibimbing oleh Marcellino Aditya Mahendra, S Ds , M Sc , dan Centaury Harjani, S.Ds., M.Sn. Dosen Desain Produk UKDW.

Clariza menyebutkan penelitian dilakukan bersama guru matematika kelas 2 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Klitren Materi “Penjumlahan dan Pengurangan Bersusun” menjadi materi matematika paling dasar dan paling penting untuk dikuasai oleh setiap siswa karena memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-hari Materi “Perkalian dan Pecahan Sederhana” menjadi materi matematika yang paling sulit untuk diajarkan karena membutuhkan penalaran kognitif untuk bisa menerjemahkan konsepkonsep matematika yang abstrak, apabila tidak diimbangi dengan media pembelajaran yang memadai.

“Pengembangan desain media pembelajaran ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak kelas 2 SD dan juga meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran matematika melalui

pola pembelajaran yang interaktif antar teman ataupun guru pengampu. Produk ini menjawab permasalahan dari anak-anak yaitu, rendahnya minat dalam belajar matematika dan kesulitan dalam memahami konsep berhitung dasar. Produk terbagi dari 2 bagian, bagian pertama adalah mainan yang mengajarkan konsep tambah kurang, sedangkan produk kedua mengajarkan konsep kali bagi,” terangnya.

Menurut Marcellino Aditya Mahendra, S.Ds., M.Sc. selaku pembimbing pertama dari Clariza mengatakan dirinya sangat bangga dengan prestasi Clariza yang berhasil meraih penghargaan IIDSA ke-5 tahun 2024 Penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras, dedikasi, dan kreativitas Clariza dalam mengembangkan sarana pembelajaran

untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak kelas 2 SD Karya Clariza ini menawarkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan dalam pembelajaran matematika di tingkat dasar, khususnya pada materi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pecahan sederhana dengan mengkombinasikan gaya belajar kinestetik untuk menimbulkan pembelajaran yang menyenangkan.

“Selain itu, Clariza juga dengan cermat merancang media pembelajaran interaktif yang mampu meningkatkan minat belajar dan pemahaman siswa terhadap konsepkonsep matematika yang seringkali dianggap abstrak dan sulit Melalui visual media dengan berbagai warna, membuat para siswa lebih semangat dan tertarik untuk belajar matematika dasar,” ungkapnya.

Mahasiswi Desain Produk UKDW Raih Gelar

Golden Finalist dalam Ajang IFCC 2024

Salah satu bentuk program penting

dalam ekosistem industri alas kaki adalah kreativitas Bonus demografi Indonesia akan dapat diserap oleh industri domestik dengan baik jika sumber daya manusia industri mampu memberikan kontribusinya dalam suatu ekosistem industri dalam hal ini alas kaki. Ekosistem industri yang baik memerlukan SDM industri atau masyarakat industri yang juga mempunyai kompetensi industri yang sesuai.

Oleh karena itu, Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) secara rutin menyelenggarakan Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC), sebuah kompetisi inovasi berkelanjutan untuk menangkap potensi generasi muda agar

tertarik masuk dalam ekosistem industri melalui kreativitas dan platform digital dalam bentuk fotografi, videografi, dan desain alas kaki Dari program ini, BPIPI bersama stakeholder telah banyak memberikan ruang lingkup yang luas bagi SDM industri dalam hal kreativitas dan inovasi.

Melihat peluang tersebut, Winta Tridhatu Satwikasanti, Ph D Dosen Program Studi (Prodi) Desain Produk Universitas Kristen

Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta sebagai

salah satu pengampu mata kuliah Ergonomi

Desain di semester 4, mendorong para mahasiswanya untuk mengikuti IFCC 2024. “Topik kompetisi ini berkaitan erat dengan tugas akhir semester tentang memahami kebutuhan fisik maupun afeksi pengguna

terhadap kebutuhan alas kaki Mahasiswa tidak hanya mengasah inovasi dan kreativitas namun juga secara aktif menjadi bagian dari ekosistem desain Indonesia”, imbuhnya.

Shania Agustine Kartika Dewi Abiel Utomo, salah satu mahasiswi Prodi Desain Produk UKDW yang mengikuti IFCC 2024, berhasil meraih gelar Golden Finalist lewat karyanya yang berjudul The Beauty of Cenderawasih. Ia meraih penghargaan untuk kategori Footwear

Design Shania mengaku terinspirasi dari cendrawasih karena kecintaannya pada keindahan bulu cendrawasih yang sangat mempesona dan kesadarannya akan potensi besar pada kekayaan alam dan budaya Indonesia, khususnya Papua.

“The Beauty of Cenderawasih adalah desain

Selain Clariza Ardya Pramesti Trissenda terdapat dua mahasiswa Desain Produk UKDW yang menjadi nominator penganugerahan IIDSA 2024 yakni Gregorius Lunsa dan Hana Maria Hasil karya mahasiswa-mahasiswa Desain Produk UKDW telah dikurasi dan mengikuti pameran karya secara daring di Jakarta Design Center. Dalam ajang IIDSA 2024, dewan juri memberikan apresiasi dan harapan agar Program Studi Desain Produk di Indonesia semakin produktif dalam menghasilkan karya-karya desain yang tidak hanya berorientasi pada publikasi ilmiah, tetapi juga memiliki nilai guna yang nyata bagi masyarakat luas. [capt]

Shania menambahkan proses perancangan sepatu ini melibatkan riset mendalam tentang budaya Papua, burung cenderawasih, dan permasalahan lingkungan yang diterjemahkan dalam enam sketsa. Dari enam sketsa tersebut, kemudian dipilih satu desain final yang diilustrasikan menggunakan software Photoshop Setelah lolos penjurian tahap kedua, Shania melakukan presentasi offline di Universitas Ciputra Surabaya dalam babak Grand Final. sepatu heels yang mengadaptasi bentuk dari sayap burung cendrawasih dengan warna khas kuning, merah, dan hijau zamrud yang cerah. Melambangkan keindahan, keanggunan, dan keberanian yang merepresentasikan kepakan semangat wanita Indonesia dalam meraih mimpi,” ujar Shania.

“Subtema IFCC di tahun 2024 ini adalah Explore The Potential yang bertujuan mendukung Indonesia Melangkah To The Next Level. Saya merasa potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah kekayaan alam dan budaya. Papua menjadi salah satu wilayah Indonesia yang amat kaya dengan alam dan budaya yang otentik, namun belum banyak diangkat dan diberdayakan padahal budaya dan alam mengalami krisis yang mengkhawatirkan terhadap keberlanjutannya Oleh karena itu, saya memilih Papua sebagai konsep dalam pembuatan sepatu ini, yang mengambil satwa indah Cenderawasih, dan anyaman khas pulau Arborek Raja Ampat yang terbuat dari pandan duri Hal ini merupakan aksi kepedulian terhadap habitat cendrawasih yang hampir punah, juga media eksploratif bagi anyaman khas Arborek untuk lebih diinovasikan menjadi produk yang lebih modern,” terang Shania dalam mengekspresikan kesan yang dirasakannya pada lomba ini. [sakdau]

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

TTim Mahasiswa FTI UKDW Raih Juara Tiga di Lomba AI-Driven Robot Nasional

im mahasiswa Fakultas Teknologi

Tim FTI UKDW ini juga berhasil menciptakan dashboard interaktif dengan visualisasi data berupa pie chart, serta menyediakan form upload iklan ke S3 AWS yang memungkinkan pemasang iklan menyesuaikan konten berdasarkan profil pe-

Informasi (FTI) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berhasil meraih Juara 3 dalam Lomba AIDriven Robot tingkat nasional yang diadakan oleh Indonesia Artificial Intelligence Society (IAIS) dan PT Sari Teknologi Kompetisi bergengsi ini berlangsung di Jakarta mulai tanggal 24 hingga 27 Oktober 2024 dan diikuti oleh berbagai institusi ternama seperti BCA, Unika Atma Jaya Jakarta, Prasetiya Mulya (Prasmul), dan PLN Ajang ini bertujuan mendorong inovasi dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan model bisnis berbasis data, serta menciptakan solusi nyata di dunia bisnis modern. Dalam perlombaan tersebut, para peserta ditantang untuk mengembangkan aplikasi pemasaran berbasis AI menggunakan kamera robot pintar “Ropi.” Tim FTI UKDW yang terdiri dari Nicholas Dwinata, Nicholas Tanugroho, Beatrice Dwi Putri Rustandi, Amelia Putri Aftiana, dan Debora Patricia Sharon Rembet, berhasil merancang teknologi berbasis AI yang dapat mendeteksi dan menghitung jumlah penonton yang melihat iklan, sehingga memungkinkan perusahaan menilai efektivitas kampanye pemasaran mereka Selain itu, sistem AI ini juga mampu menampilkan iklan yang relevan berdasarkan usia dan gender orang yang terdeteksi, sehingga meningkatkan ketepatan target pemasaran. Data seperti jumlah unique faces, usia, gender, dan emosi secara otomatis dikirimkan ke database RDS AWS untuk dianalisis dan diolah menjadi wawasan bisnis.

mirsa. Solusi inovatif ini tidak hanya menunjukkan bagaimana AI mendukung personalisasi iklan, tetapi juga memperlihatkan potensi AI dalam menciptakan strategi pemasaran yang lebih terukur dan efektif.

Bersaing dengan berbagai tim unggulan, termasuk dari BCA dan Prasmul yang menempati posisi pertama dan kedua, tim FTI UKDW tampil kompetitif hingga akhirnya

berhasil meraih juara ketiga Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi UKDW, sekaligus menegaskan komitmen kampus dalam menghasilkan inovasi berbasis teknologi yang relevan dengan perkembangan bisnis masa depan.

“Meski belum berhasil menjadi juara pertama, kami sangat bangga dengan pencapaian ini Kompetisi ini memberikan banyak wawasan baru tentang penerapan AI dalam pemasaran modern. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan kemampuan kami,” ujar salah satu anggota tim FTI UKDW, Amelia Putri Aftiana.

Ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga wahana belajar bagi mahasiswa dan profesional untuk berkolaborasi dan menciptakan inovasi berbasis teknologi. IAIS dan PT Sari Teknologi berharap kompetisi ini dapat melahirkan talenta-talenta unggul yang siap menjawab tantangan bisnis dan teknologi di masa depan.

Prestasi ini semakin memperkuat reputasi UKDW sebagai kampus yang mendukung inovasi dan pengembangan teknologi, serta memberikan dampak positif bagi mahasiswa untuk terus berkembang di tengah persaingan global. [bdpr]

Tim Taekwondo UKDW Bawa Pulang Medali dari Kejuaraan Taekwondo Walikota Cup XI 2024

Lima mahasiswa Universitas Kristen

Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta yang tergabung dalam Unit Kegiatan

Mahasiswa (UKM) Taekwondo UKDW dan dua atlet yang berasal dari Tim Pro Cabang Olahraga Taekwondo UKDW menorehkan

prestasi dalam ajang Kejuaraan Taekwondo Walikota Cup XI 2024 yang diselenggarakan di Gedung Olahraga Amongraga pada tanggal 2526 Oktober 2024 Kejuaraan tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia DIY untuk memperebutkan Piala Walikota Yogyakarta. Kelima mahasiswa tersebut meraih 2 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu.

Para peraih medali tersebut adalah Steven Michael Arbyanto (Prodi Filsafat Keilahian) dan Bintang Holy Junior (Prodi Filsafat Keilahian) di kelas Poomsae Senior Putra Sedangkan medali perak diraih oleh Stefanus Adrian Kurniawan (Prodi Informatika), di kelas Poomsae senior putra dan Adrianus Drasa (Prodi Manajemen) di kelas Kyourugi U54Kg. Untuk medali perunggu diraih oleh Tirsa Deby Budiman (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris) di kelas Kyourugi U57Kg.

Tirsa selaku peraih medali perunggu dalam pertandingan ini, merasakan pengalaman yang sangat berkesan sebagai debut per-

tamanya dalam kejuaraan Ia mengakui bahwa persiapan yang kurang membuatnya merasa gugup, terutama saat berhadapan dengan lawan yang jauh lebih berpengalaman. Meski demikian, setelah pertandingan selesai, ia merasakan sejentik euforia atas pencapaiannya.

Tirsa merasa cukup puas karena sudah berani keluar dari cangkangnya, berhenti bersembunyi di balik bayang ketakutannya, dan berhasil menantang dirinya. Turnamen debut ini menjadi kenangan tersendiri yang menandai keberaniannya keluar dari zona nyaman.

Kejuaraan ini adalah kejuaraan yang sengaja diikuti oleh UKM Taekwondo UKDW dan Tim Pro Taekwondo UKDW, bertujuan untuk mempersiapkan regenerasi anggota Tim Pro Taekwondo UKDW sekaligus sebagai bahan evaluasi dan seleksi di periode yang baru. [sma]

Doc. Panitia
Doc. Panitia

Campus MinistryUniversitaria

PKM UKDW, Maju Bersama KWT GKJ Plono

Berlokasi dekat dengan tempat wisata

kebun teh Nglinggo, GKJ Plono terletak di desa Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) Dikelilingi area pegunungan yang indah dengan udara yang sangat sejuk membuat kondisi area sekitar GKJ Plono menjadi baik untuk kegiatan pertanian.

Menyadari hal tersebut, ibu-ibu warga GKJ Plono membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dalam bidang pertanian maupun bidang lainnya melalui kegiatan bersama. Selain meningkatkan pengetahuan, kelompok ini juga berusaha untuk menghasilkan produk yang dapat dijual. Hasil penjualan digunakan untuk membiayai kegiatan kelompok serta kegiatan yang diikuti anggota kelompok di tempat lain, seperti kegiatan yang diadakan oleh klasis, sinode, kelurahan, atau kemantren.

Beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan guna pendanaan kegiatan adalah menanam sayur organik dan membuat minuman herbal. Panenan sayur organik dijual ke warga gereja maupun ke warga sekitar gereja. Pada prakteknya, KWT menghadapi tantangan dalam penjualan produk sayur organik ini. Belum banyaknya masyarakat yang menyadari akan pentingnya mengonsumsi sayur organik serta harga sayur organik yang memang lebih mahal menjadi kesulitan tersendiri dalam proses penjualan sayur organik ini.

Selain menghasilkan sayur organik, bersama dengan kegiatan pengabdian dosen

Fakultas Bisnis Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, KWT GKJ Plono mengembangkan produksi minuman herbal. Minuman berbahan baku emponempon seperti kencur, jahe, kunir, dan temu lawak yang dikombinasi dengan gula aren organik diproses lebih lanjut dan dibuat dalam bentuk kristal sehingga lebih mudah dikonsumsi. Selain rasanya enak, minuman yang menyegarkan dan menyehatkan ini dapat dikonsumsi sebagai minuman hangat ataupun minuman dingin.

Tidak berhenti di pelatihan produksi, dengan bantuan dosen Fakultas Bioteknologi UKDW Yogyakarta, pengabdian ini juga memberikan pemahaman untuk melakukan proses pembuatan minuman herbal yang tepat agar tidak merusak kandungan empon-empon. Peserta diajak untuk belajar bersama tentang jenis kandungan senyawa aktif dalam setiap bahan baku dan juga khasiat setiap bahan baku minuman kerbal.

Dra. Umi Murtini, M.Si, salah satu dosen yang melakukan kegiatan PkM di KWT GKJ Plono mengatakan bahwa program pengabdian dilakukan dengan memberikan pendampingan, baik dalam proses produksi maupun penjualan. “Kami melihat proses produksi dan penjualan sudah membuahkan hasil. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan minuman herbal cukup besar sehingga dapat menopang pembiayaan kegiatan anggota kelompok,” ujarnya.

Penjualan minuman herbal yang dahulu terbatas ke warga gereja GKJ Plono dan Samigaluh serta Gowok saja, saat ini sudah meluas sampai kota Yogyakarta dan beberapa tempat yang lain. Nama KWT GKJ Plono saat ini sudah tidak asing lagi di tingkat kelurahan dan kapanewon. Hal inilah yang menyebabkan banyaknya permintaan untuk belajar dan melihat proses produksi minuman herbal di KWT GKJ Plono Usaha promosi juga kerap dilakukan anggota KWT GKJ Plono dengan memperkenalkan produk minuman herbal ke mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berada di desa sekitar, termasuk Desa Pager Harjo.

Latar belakang kehidupan yang sederhana dan usia yang sudah tidak muda lagi ternyata tidak menyurutkan semangat anggota KWT GKJ Plono untuk belajar dengan antusias. Kenyataan ini membuat pendamping termotivasi dan semangat untuk terus melakukan pendampingan kepada KWT GKJ Plono. Pendamping berharap nantinya KWT GKJ Plono menjadi kelompok yang mandiri dengan usahanya. Dengan demikian seluruh anggota kelompok akan semakin sejahtera dengan adanya peningkatan pendapatan dari usaha yang dikembangkan. [Umi Murtini]

Lansia Keren dengan Aplikasi YouVersion Bible

Aplikasi YouVersion Bible dari Life

Church adalah aplikasi yang tersedia gratis di App Store atau Playstore Aplikasi ini menyediakan Alkitab digital yang terintegrasi dengan layanan pendukung untuk membaca Alkitab seperti fitur Alkitab dalam berbagai versi bahasa di dunia, komparasi ayat, renungan harian, reading plan atau rencana baca berbagai topik dan durasi, dan fasilitasi pertemanan. Fasilitas pertemanan ini memungkinkan pengguna berbagi aktivitasnya, seperti catatan dan komentar pada ayat tertentu Temanteman yang terkoneksi pun dapat memberikan komentar dan “like” pada aktivitas kita Intinya YouVersion mendukung pengguna untuk membaca Alkitab dengan berbagai materi dan juga alat catatan. Alat catatan seperti highlight, bookmark, dan label membantu pengguna dalam pembacaan dan pencatatan. Selain itu fasilitas pertemanan memungkinkan para pengguna yang terkoneksi ini membaca rencana baca yang disepakati bersama. Kelengkapan fasilitas Youversion ini memberi ide kepada Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Teknologi Informasi (FTI) dan Fakultas Teologi untuk memberdayakan jemaat lanjut usia (lansia) agar mampu memanfaatkan

aplikasi mobile melalui program Pendampingan Pembentukan Komunitas Digital Rohani bagi Jemaat Lanjut Usia. Youversion dinilai memberi peluang bagi jemaat lansia untuk memanfaatkan aplikasi ini dalam pemenuhan kebutuhan spiritualitas pribadi dan komunal. Namun demikian, tim PkM FTI dan Fakultas Teologi yang terdiri dari Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS, Budi Susanto, S.Kom, M.T., Pdt. Handi Hadiwitanto, Ph.D., dan Pdt. Devina Widiningsih, M.Th. juga memberi perhatian pada kelengkapan fasilitas yang menjadi tantangan tersendiri bagi jemaat lansia untuk dapat menggunakannya secara maksimal.

Bekerja sama dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Gejayan dan Gereja Kristen Jawa (GKJ) Dayu, serta melibatkan 2 mahasiswa UKDW yaitu Selvi Ayu Melianda Sarumaha dan Silverius Bolo sebagai pendamping, tim PkM melakukan pelatihan dan pendampingan kepada 22 jemaat lansia kedua gereja tersebut. Peserta adalah para lansia yang aktif dalam kegiatan gereja, memiliki waktu luang, suka bersosialisasi, dan sudah terbiasa dengan penggunaan ponsel pintar. Para peserta mengikuti pelatihan teknis penggunaan fasilitas pengajaran Alkitab sederhana, pengenalan konsep komunitas

digital rohani, dan penggunaan fitur-fitur Youversion yang mendukung kegiatan berkomunitas.

Selama proses pendampingan, peserta diberikan tugas mandiri untuk mengeksplorasi fitur-fitur aplikasi Semangat untuk mempelajari hal baru mengalahkan tantangan besar yang dihadapi para peserta Walaupun membutuhkan waktu lebih lama dan perulangan dalam proses mempelajari dan mencoba fasilitas atau fitur aplikasi, peserta sangat menikmati keseluruhan aktivitas mulai dari membuat poster dari ayat Alkitab dan membagikannya lewat Aplikasi Whatsapp, sampai dengan melakukan diskusi secara langsung maupun melalui grup Whatsapp. Dalam kegiatan pendampingan ini, peserta juga diajak untuk memahami perikop Alkitab melalui perbandingan ayat dari berbagai versi Alkitab. Fitur rencana baca juga menarik bagi peserta dan memotivasi peserta untuk selalu semangat membaca Alkitab. Diskusi yang dilakukan membantu peserta dalam penguasaan fitur yang dipelajari Selain itu, latihan membaca Rencana Baca secara grup dengan fasilitator mendorong mereka untuk dapat membentuk komunitas iman digital.

Para peserta mengakui bahwa aplikasi YouVersion merupakan aplikasi yang cukup mudah untuk dipelajari. Fasilitasnya pun lengkap dan membantu peserta untuk dapat membaca Alkitab dengan cara yang lebih bervariasi Namun demikian, pada pelatihan kali ini, komunitas iman digital belum tampak terbentuk berdasarkan fiturfitur pendukung komunitas YouVersion memang menyediakan fasilitas pendukung untuk berkomunitas, tetapi sebagian besar fitur cenderung untuk mendukung kegiatan pribadi.

Di akhir pelatihan, beberapa peserta menyatakan bahwa mereka menikmati kegiatan belajar ini. Mereka merasa lebih

berdaya karena memiliki kesempatan belajar lagi sekalipun sudah lansia Sebagai apresiasi bagi peserta yang rajin dan menunjukkan aktivitas yang rutin pada YouVersion Bible, Tim PkM menyediakan beberapa souvenir bagi peserta. Pemenang pertama mendapatkan Alkitab Terjemahan Baru 2 dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI).

Berdasarkan pemantauan perolehan lencana kegiatan baca Alkitab, sebanyak 53% dari 22 peserta tampak aktif menggunakan YouVersion setelah 2 bulan pelatihan selesai Evaluasi ini menunjukkan bahwa sebagian peserta merasakan manfaat dari YouVersion Sebagian dari mereka yang aktif pun membagikan link YouVersion ke orang lain sebagai fasilitas ajakan untuk menggunakan YouVersion. [Umi Proboyekti]

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Universitaria

Tingkatkan Kompetensi, UKDW Gelar Pelatihan “Re-orientasi Manajemen Kinerja Organisasi”

Universitas Kristen Duta Wacana

(UKDW) melalui kolaborasi antara Rektorat, Biro Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), dan Lembaga Pelayanan Kerohanian, Kon-

seling dan Spiritualitas Kampus (LPKKSK), sukses menyelenggarakan pelatihan bertema “Re-orientasi Manajemen Kinerja Organisasi” pada 21-23 Oktober 2024 di Auditorium Koinonia, UKDW

Pelatihan ini disponsori oleh Yusuf Gunawan, alumni UKDW, dan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajemen kinerja dalam organisasi agar lebih efektif, relevan, dan sejalan dengan perkembangan institusi.

Pelatihan ini juga bertujuan untuk memperdalam pemahaman serta penerapan core value UKDW, yakni Obedience (ketaatan), Integrity (integritas), Excellence (keunggulan), dan Service (pelayanan) Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat mengintegrasikan nilainilai tersebut dalam setiap aspek manajemen kinerja mereka, sehingga tercipta budaya kerja yang berlandaskan pada kepatuhan, kejujuran, kualitas yang tinggi, dan pelayanan kepada sesama. Selain itu, pelatihan ini juga mendorong para peserta untuk terus berinovasi dan memperkuat kemampuan kepemimpinan dalam lingkup kerja masing-masing, baik di level struktural maupun operasional.

Rektor UKDW, Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T.,M.T dalam sambutannya menegaskan pentingnya re-orientasi manajemen kinerja untuk memastikan setiap unit kerja dapat berfungsi secara optimal dan kontributif

terhadap tujuan besar institusi. Pelatihan ini dipandu oleh Hendri Iswahyudi, pakar manajemen sumber daya manusia, yang menyampaikan berbagai materi terkait strategi manajemen kinerja berbasis hasil, pengelolaan perubahan, dan peran kepemimpinan dalam meningkatkan efektivitas organisasi.

Acara ini dibagi menjadi tiga sesi, yang dimulai dengan Dekanat dan Pejabat Struktural pada 21 Oktober 2024, dilanjutkan dengan Pegawai Akademik pada 22 Oktober 2024, dan diakhiri dengan Pegawai Pendukung Akademik pada 23 Oktober 2024 Peserta diberikan kesempatan untuk mendalami konsepkonsep penting dalam manajemen kinerja dan menggali praktik terbaik yang dapat diterapkan di lingkungan kerja mereka masing-masing. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan memberikan wawasan baru, tetapi juga untuk memperkuat kemampuan praktis dalam manajemen kinerja yang efektif serta mendukung pencapaian tujuan institusi UKDW yang unggul dan berkelanjutan. [penta]

UKDW Fasilitasi Penyelenggaraan Bimtek Pelaporan Aktivitas MBKM

UData Aktivitas MBKM bagi Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan LLDIKTI Wilayah V. Kegiatan

tersebut diadakan pada hari Kamis, 3 Oktober 2024 di Lecture Hall Pdt. Rudi Budiman UKDW dan dihadiri oleh 100 PTS. Dalam sambutannya Rektor UKDW, Dr.Ing Wiyatiningsih, S T , M T menyampaikan terima kasih kepada LLDIKTI V yang sudah menggandeng UKDW dalam penyelenggaraan bimtek ini Dr -Ing Wiyatiningsih, S T , M T menyebutkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan peluang bagi PTS untuk membuka kerja sama, memperluas cakrawala, dan memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk saling bertukar pikiran.

“UKDW sudah menyelenggarakan banyak program terkait MBKM, baik MBKM yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun secara mandiri, dan minat mahasiswa cukup banyak. Hal tersebut tentu bagus untuk mendukung keberlanjutan program ini. Kami berharap dengan bimtek hari ini, semua persoalan teknis dapat dipecahkan bersama. Sehingga tidak ada kendala yang menghambat kegiatan

MBKM. Semoga kerja sama antar PTS di lingkungan LLDIKTI V semakin berjalan dengan baik, juga dalam programprogram lainnya,” ujarnya. Selanjutnya, Kepala Bagian Umum LLDIKTI V, Taufiqurrahman, S E mengatakan bimtek ini diselenggarakan dalam rangka memfasilitasi kegiatan program MBKM Tahun 2024 Taufiqurrahman, S E juga menyampaikan terima kasih kepada UKDW yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut. [mpk]

Penandatanganan Komitmen Bersama Yayasan PTK UKDW dan Rektor UKDW untuk Peningkatan Mutu dan Relevansi Perguruan Tinggi melalui Proyek Strategi Leapfrogging

Pengurus Yayasan PTK Duta Wacana

bersama Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), telah resmi menandatangani Komitmen Bersama yang diadakan di Ruang

A m p h i t h e a t e r , U n i v e r s i t a s M uhammadiyah Yogyakarta. Acara ini merupakan bagian dari Proyek Perubahan Strategi Leapfrogging, sebuah upaya untuk meningkatkan mutu dan relevansi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta berbasis Joint Resources.

Acara penandatanganan ini diselenggarakan oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V dan dihadiri oleh pimpinan PTS se-DIY, perwakilan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) DIY, serta Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPPTSI) DIY. Dr.-Ing. Wiyatiningsih, S.T., M.T., selaku

Rektor UKDW, dan drg Slamet Imbi Subagyo, M.Kes selaku Pengurus Yayasan PTK Duta Wacana, turut berperan aktif dalam mendukung program ini melalui

penandatanganan komitmen. Komitmen Bersama ini merupakan hasil diskusi yang dilaksanakan dalam Rapat Penyusunan Naskah pada 17 September 2024, yang diselenggarakan oleh LLDIKTI

Wilayah V dan dihadiri oleh perwakilan APTISI DIY dan ABPPTSI DIY. Poin utama dalam Komitmen Bersama ini adalah peningkatan akreditasi program studi di setiap PTS yang terlibat, dengan target pencapaian akreditasi yang lebih tinggi daripada status saat ini. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di

lingkungan PTS dan memastikan lulusan yang lebih kompetitif dan relevan dengan kebutuhan industri.

Yayasan PTK UKDW dan Rektor UKDW menegaskan komitmennya untuk terlibat aktif dalam inisiatif ini, sebagai wujud kontribusi nyata dalam mendorong perubahan yang positif dan berkelanjutan di lingkungan pendidikan tinggi, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. [penta]

Doc. Panitia
niversitas Kristen Duta Wacana
(UKDW) Yogyakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bim-
bingan Teknis Pelaporan
Doc. Panitia
Doc. Panitia

P2KI 2024, Bangun Keterampilan Interpersonal dan Profesionalisme Mahasiswa UKDW

niversitas Kristen Duta Wacana (UK-

DW) kembali menyelenggarakan

Program Pelatihan Kecakapan Interpersonal (P2KI) pada 15 Oktober 2024 Acara tahunan yang diadakan oleh Biro Kemahasiswaan, Alumni, dan Pengembangan Karir (Biro III) ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja dengan membekali mereka dengan

Mengusung tema "ENGAGE(ME)NT: What’s so special about ME?", P2KI tahun ini berfokus pada pengembangan diri mahasiswa, khususnya terkait self-branding, keterampilan komunikasi, dan kemampuan bekerja dalam tim. Menurut Wakil Kepala Biro III, Hangudi keterampilan komunikasi dan kecakapan interpersonal, yang menjadi faktor penting kesuksesan di era persaingan global saat ini.

Widya Hutama, S.Kom., tema ini menekankan pentingnya mengenal dan mengelola potensi diri agar mampu bersaing di dunia profesional, terutama di bidang yang mereka minati. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menonjolkan keunikan dan keunggulan diri mereka dengan cara yang efektif dan profesional.

Pada Sesi pertama, Vania Sharleen Setyono, M.Si.TEOL., dosen Program Studi Studi Humanitas, dan Yoga Angkawijaya, salah satu mahasiswa berprestasi dari Prodi Biologi, mengajak peserta memahami pentingnya selfbranding Sesi ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada dasar-dasar komunikasi yang baik serta bagaimana membangun self-branding.

Pada Sesi kedua, Rico Marcelino, CEO Tempat Belajar mengajak peserta untuk berbagi pandangan tentang bagaimana keterampilan komunikasi dan branding diri memainkan peran penting dalam membangun karir. Sesi ini membahas pengalaman nyata dan praktik terbaik dalam berkomunikasi di lingkungan kerja, mencakup keterampilan wawancara, presentasi, hingga kolaborasi dalam tim yang lebih besar.

Selama program, peserta terlibat aktif dalam berbagai kegiatan diskusi Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai konsep yang diajarkan, serta memberikan mereka pengalaman praktis dalam situasi komunikasi sehari-hari dan profesional. Di sini, peserta belajar bagaimana memposisikan diri dalam berbagai skenario

UKDW Terus Upayakan Kemitraan dan Pendidikan yang Berkelanjutan

niversitas Kristen Duta Wacana (UK- UDW) Yogyakarta berkomitmen untuk menjadi universitas yang unggul, terpercaya, transformatif dan berkelanjutan, bagi pengembangan ilmu, teknologi, dan generasi yang humanis-berbudaya dan adaptif dalam dunia pluralistik. Hal ini diungkapkan oleh Rektor UKDW, Dr.-Ing. Wiyatiningsih,

S.T., M.T. pada saat acara mitra gathering yang diselenggarakan di Artotel Suites Bianti Yogyakarta pada hari Selasa, 15 Oktober 2024. Acara ini digelar dalam rangka Dies Natalis ke62 Duta Wacana.

Dr -Ing Wiyatiningsih, S T , M T menyampaikan untuk lima tahun ke depan, UKDW akan fokus pada penguatan infrastruktur & tata kelola institusi, penajaman keunikan & keunggulan, serta pengakuan kualitas skala nasional “UKDW terus mengupayakan kemitraan dan pendidikan yang berkelanjutan. Hal ini tercermin dalam tagline kampus, yakni Sustainable Entrepreneurial Research University (SERU) Selain itu, UKDW juga berusaha untuk terus berkontribusi dan memberi dampak secara global dengan memperhatikan 17 SDGs,” terangnya.

Perguruan tinggi tentu membutuhkan kemitraan untuk bisa berkembang dan menjalankan pendidikan yang berkelanjutan. “Oleh karena itu, kami sangat membuka diri untuk

bekerja sama, bergandengan tangan untuk mengembangakan kampus UKDW Terima kasih atas kerja sama yang sudah terjalin dengan erat dan harapannya kerja sama ini terus berkelanjutan,” katanya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Informasi, dan Inovasi (WR 3) UKDW, Dr. Parmonangan Manurung, S.T., M.T., IAI. memaparkan prestasi-prestasi yang diraih oleh para mahasiswa UKDW. Dimana prestasi yang dicapai tidak hanya dalam bidang akademis, namun juga di bidang non akademis.

“Tahun ini, UKDW sudah mendapatkan predikat unggul untuk bidang kemahasiswaan. Kami mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang mendukung, juga kepada para mitra, karena peran mitra sangat penting dalam perkembangan UKDW, khususnya di bidang kemahasiswaan,” tuturnya.

UKDW juga menyediakan berbagai jenis beasiswa sebagai bentuk komitmen UKDW untuk mengantarkan para mahasiswa menjadi

yang akan mereka hadapi di dunia kerja, mulai dari situasi wawancara kerja hingga presentasi proyek kepada atasan.

P2KI 2024 diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi para peserta, khususnya dalam membantu mereka membangun citra profesional yang kuat dan relevan dengan bidang yang mereka pilih Keterampilan interpersonal dan kemampuan berkomunikasi yang baik akan menjadi aset yang tak ternilai di berbagai lini kehidupan, baik dalam lingkungan kerja, organisasi, maupun kehidupan sehari-hari.

Acara ini menjadi bukti komitmen UKDW dalam mendukung mahasiswanya agar siap bersaing secara profesional dengan bekal keterampilan komunikasi dan kecakapan interpersonal yang kuat. Dengan mengikuti P2KI, para membangun relasi yang baik, memahami diri sendiri, serta mengelola emosi dan komunikasi dengan cara yang tepat di berbagai situasi a mahasiswa dapat lebih memahami pentingny Melalui pelatihan ini, UKDW berharap dapat melahirkan lulusan-lulusan yang tidak hanya kompeten dalam bidang akademis, tetapi juga memiliki keunggulan interpersonal yang mampu mengantarkan mereka pada kesuksesan di dunia kerja dan kehidupan sosial. P2KI 2024 bukan hanya sebuah acara pelatihan, tetapi sebuah langkah konkret dalam menciptakan pemimpin masa depan yang berintegritas dan profesional. [vio]

lulusan yang berkualitas dan berdampak bagi orang banyak. “Selain memberikan beasiswa, UKDW juga membekali mereka dengan pendidikan karakter, pelatihan, dan menempatkan mereka di asrama Dimana mereka diajarkan untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, karena asrama kami jadikan sebagai laboratorium karakter,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut, juga terdapat talkshow mengenai “Mindfulness: Hidup Berkesadaran Menuju Keseimbangan” yang disampaikan oleh dr. Lucas Nando Nugraha, C.Ht., M.Biomed., AIFO-K. Disebutkan bahwa mindfulness adalah suatu kondisi kesadaran pada saat ini dengan penuh penerimaan, dr. Lucas Nando memberikan strategi praktis untuk mengatasi burnout secara fisik dan psikis. [mpk]

Universitas Kristen Duta Wacana (UK-

DW) kembali menggelar kompetisi bisnis bagi mahasiswa, kali ini melalui Centrino Business Plan Competition (CBPC) 2024. Ajang yang menjadi wadah bagi para mahasiswa UKDW untuk mengembangkan ide-ide bisnis inovatif dan berkelanjutan ini digelar sejak 17 Agustus hingga 21 Oktober 2024. bisnis “Snack Bar Sehat Dari Tepung Bonggol Pisang” ada di peringkat tiga. Penghargaan harapan satu diraih oleh Repatra, tim dari Prodi Desain Produk dengan ide bisnis berjudul “Dari Denim Bekas ke Mode Tanpa Batas”, dan Berkisah, tim dari Prodi Desain Produk dengan proposal “Menghidupkan T w i s t C e r i t a R a k y a t N u s a n t a r a D iimplementasikan Melalui Tas” mendapatkan penghargaan harapan dua.

ShoYOU, tim mahasiswa dari Prodi Manajemen dan Biologi yang mengangkat ide bisnis berjudul “The Future Sustainable NonSLS Natural Bar Soap” berhasil menyabet predikat juara pertama dalam ajang ini Disusul oleh Ndèkèk, tim dari Prodi Desain Produk di peringkat dua dengan mengusung ide bisnis “Kitchenware Ramah Lingkungan”, dan Barnana tim mahasiswa dari Prodi Manajemen dan Biologi, dengan proposal

Kompetisi yang diselenggarakan oleh Centre of Entrepreneurship and Innovation (Centrino) ini bertujuan untuk merangsang kreativitas dan jiwa kewirausahaan mahasiswa UKDW. Seperti yang disampaikan dr. Haryo Dimasto Kristiyanto, S.S., M.Sc. (Haryo) selaku kepala Centrino “CBPC 2024 adalah salah satu program kerja Centrino di tahun ini untuk menjaring para mahasiswa UKDW yang

memiliki minat terhadap wirausaha”. “Program ini bertujuan pada penguatan terhadap pembinaan dan ekosistem kewirausahaan di UKDW, CBPC 2024 kali ini diharapkan dapat menjadi ajang business plan berbasis kompetisi bagi mahasiswa dalam memperoleh pengakuan dan penghargaan secara sportif atas inovasi usahanya” imbuhnya.

Dengan mengusung tema “Inovasi Wirausaha Muda Yang Berkelanjutan Dalam Menjawab Tantangan Zaman”, CBPC 2024 mengajak para mahasiswa untuk mengembangkan ide-ide bisnis yang inovatif sekaligus menciptakan solusi-solusi yang relevan dengan kondisi saat ini. Lebih lanjut Andi Maesara Prakosa selaku

Project Manager Centrino menjelaskan alur kegiatan CBPC 2024 Program yang dibuka sejak 17 Agustus 2024 ini diawali dengan

pengumpulan business plan oleh para peserta. Melalui skema blind review akan didapatkan delapan kelompok usaha yang akan maju pada Final Presentation pada 21 Oktober 2024 Finalis terpilih akan melakukan pitching secara langsung dihadapan panelis untuk mendapatkan lima kelompok usaha terbaik. Dan tiga kelompok terpilih akan mendapatkan dana potensi karya untuk mendukung pembuatan prototype.

“Kami sangat bangga dengan antusiasme dan kreativitas mahasiswa dalam mengikuti CBPC 2024. Ide-ide bisnis yang muncul sangat menarik dan memiliki potensi untuk berkembang menjadi usaha yang berkelanjutan,” ujar Haryo. [amp]

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Berkisah adalah pemenang harapan

2 Centrino Business Plan Competition yang memiliki ide menarik di era modern yang penuh perubahan. Generasi muda terutama Generasi Z kerap mencari produk yang tidak hanya fungsional tetapi juga unik dan personal Berkisah hadir untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan membawa cerita rakyat Indonesia melalui produk tas dan aksesori yang dilengkapi dengan twist What If. Produk-produk ini menampilkan kisah klasik Indonesia dengan sudut pandang baru, menjadikannya relevan bagi generasi muda.

Menghidupkan Cerita Rakyat dengan Twist "What If”

Koleksi Berkisah hadir dengan gaya storytelling yang unik. Misalnya, SlingBag Wallet: Timun Emas Puzzle Edition, dirancang sebagai tas ramping yang cocok untuk menyimpan barang-barang penting. Bagian depan tas bisa dibongkar-pasang, menampilkan kisah Timun Mas dalam bentuk puzzle. Dalam versi What If, Buto Ijo yang biasanya diceritakan sebagai monster jahat, diubah menjadi seorang kurir yang mengejar Timun Mas untuk menagih pembayaran paket. Twist cerita ini semakin menarik saat terungkap bahwa Buto Ijo sebenarnya adalah ayah kandung Timun Mas, Alih-alih meminta bayaran, Buto Ijo berkata dengan penuh haru, "Kamu tidak perlu membayar, karena yang aku kejar bukanlah uang, tetapi kehadiranmu ” yang lebih merindukan putrinya daripada uang.

Selain itu, koleksi Medium SlingBag: SwitchFit Edition memiliki konsep unik "Switching Outfit" yang memungkinkan pengguna mengganti tampilan tas sesuai tema cerita rakyat Aksesori yang dihadirkan termasuk "Pencuri Timun" dari Timun Mas dan "Kukejar Selendang Hingga Tugu Monas" dari Jaka Tarub. Di

Mahasiswa program studi Bio-

teknologi dan Manajemen Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta kembali menunjukkan inovasinya dalam menciptakan

Centrino

Universitaria

Tas Eksklusif, Pesona Nusantara dengan Sentuhan Inklusif

versi modern cerita Jaka Tarub, Nawang Wulan yang kehilangan selendangnya membuat edaran di media sosial, dan Jaka Tarub yang melihatnya menjadi penasaran Namun, twist terjadi ketika pertemuan mereka di Monas berakhir dengan kejutan, saat Jaka Tarub menyadari sosok Nawang Wulan adalah pria, bukan wanita cantik seperti yang ia bayangkan Jaka Tarub menjadi sosok pahlawan modus. Penasaran dengan profil cantik Nawang Wulan di media sosial, Jaka Tarub segera menghubunginya Setelah beberapa kali berinteraksi di dunia maya, mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu di Monas. Namun, saat bertemu, Jaka Tarub kaget dan berkata, "Sek yo, tak kirain Yanti kok dateng e malah Yanto!" yang tergambar pada motif kulit sapi tas Kukejar Selendang Hingga Tugu Monas.

Mengusung Keberlanjutan dan Inklusivitas

Berkisah tidak hanya fokus pada desain menarik tetapi juga memprioritaskan keberlanjutan dan nilai inklusif. Salah satu langkah penting yang diambil Berkisah adalah berkolaborasi dengan pengrajin lokal seperti Yona Leather, yang memanfaatkan limbah kulit sapi untuk bahan utama tas, menghadirkan produk berkualitas sekaligus ramah lingkungan Melalui kerja sama ini, Berkisah memberdayakan komunitas lokal dan mendukung ekonomi Yogyakarta. Tak hanya itu, Berkisah juga berkolaborasi dengan komunitas difabel Difabel Zone di Bantul, Yogyakarta, yang dilibatkan dalam berbagai tahap produksi mulai dari desain hingga finishing. Kolaborasi ini memberikan kesempatan

Barnana: Snack Sehat dan Lezat

untuk Penderita Obesitas dan Diabetes

produk yang berdampak positif bagi kesehatan masyarakat Otniel Jason Wijaya, Novelia E A Ma’ahury, dan Latifasya Prawesti D memperkenalkan produk bernama Barnana atau Bar Banana, snack bar sehat yang diformulasikan khusus untuk membantu masyarakat mengatasi berbagai masalah kesehatan, terutama obesitas, diabetes, dan stunting. Produk ini berhasil mendapatkan perhatian luas dan meraih juara kedua saat pertama kali diperkenalkan pada Centrino Business Plan Competition yang diadakan pada tanggal 21 Oktober 2024.

Barnana hadir sebagai solusi camilan sehat yang lezat, namun tetap menjaga komposisi nutrisi yang aman dan baik untuk penderita obesitas dan diabetes Produk ini menggunakan bahan dasar yang unik, yaitu tepung dari bonggol pisang. Bonggol pisang biasanya dianggap sebagai limbah dan terbuang begitu saja, padahal kandungan nutrisinya sangat berharga Tepung bonggol pisang kaya akan serat pangan, memiliki indeks glikemik rendah, serta mampu memberikan rasa kenyang lebih lama. Hal ini membuatnya menjadi bahan baku makanan ideal bagi orang yang ingin menjaga atau menurunkan berat badan, sekaligus aman untuk penderita diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.

Tidak hanya berbahan dasar bonggol pisang, Barnana juga diperkaya dengan

bahan-bahan alami lainnya, seperti almond, madu, dan minyak kelapa. Almond menambah kandungan mineral penting, termasuk kalsium, zat besi, dan magnesium, yang sangat bermanfaat bagi tubuh Sementara itu, madu digunakan sebagai pemanis alami yang lebih sehat daripada gula tambahan, dan minyak kelapa sebagai sumber lemak sehat, sehingga tidak meningkatkan risiko kolesterol Dengan perpaduan bahanbahan alami ini, Barnana tidak hanya enak, tetapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh dengan lebih baik, terutama bagi penderita diabetes yang perlu memperhatikan asupan gula dan lemak jenuh.

Barnana juga tersedia dalam berbagai pilihan rasa, seperti pisang, coklat, dan stroberi, untuk memberikan variasi yang lebih menarik dan menyesuaikan dengan selera konsumen. Keanekaragaman rasa ini memungkinkan Barnana tidak hanya menarik bagi konsumen yang peduli kesehatan, tetapi juga bagi masyarakat umum yang mencari camilan sehat namun tetap lezat.

Selain menjadi pilihan cemilan sehat, keberadaan Barnana juga memberikan solusi berkelanjutan terhadap masalah limbah organik Bonggol pisang, yang biasanya hanya terbuang begitu saja, kini dapat dimanfaatkan menjadi bahan dasar makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Dengan inovasi ini, Barnana tidak hanya membantu mengurangi limbah organik, tetapi juga mendukung gaya hidup sehat

ekonomi kepada penyandang disabilitas, yang sering kali mengalami diskriminasi dalam dunia kerja. Melalui kerja sama ini, Berkisah memastikan bahwa setiap produknya memiliki nilai inklusif yang kuat dan membawa pesan tentang kesetaraan.

Koleksi Berkisah tidak hanya mengusung cerita rakyat tetapi juga dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pengguna. Setiap tas memiliki kompartemen yang terorganisir dan fleksibel, memungkinkan pengguna mengganti tampilan tas sesuai keinginan tanpa perlu membeli produk baru. Selain itu, sifat eksklusif dan edisi terbatas produk Berkisah membuatnya semakin menarik bagi pengguna yang menghargai keunikan. [yk]

dan keberlanjutan lingkungan Para penciptanya berharap bahwa melalui produk ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya memilih camilan sehat yang tidak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga ramah lingkungan.

Keberhasilan Barnana dalam Centrino Business Plan Competition menjadi langkah awal untuk membawa produk ini ke level yang lebih tinggi. Otniel, Novelia, dan Latifasya berharap Barnana akan semakin dikenal luas dan dapat memberikan dampak yang besar, khususnya bagi penderita diabetes dan obesitas di Indonesia. Mereka berencana untuk terus me ng ikuti kompetisi dan mengembangkan produk ini agar bisa memenuhi kebutuhan pasar yang lebih besar. Dengan pengakuan ini, diharapkan Barnana dapat terus berkembang dan memberikan pilihan camilan sehat bagi masyarakat luas. [yk]

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

Prodi Studi Humanitas (PSH) UKDW Turut Serta dalam Pembentukan

Indonesian Association for Digital Humanities (IADH)

Pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 1

November 2024 yang lalu, dua dosen

Prodi Studi Humanitas Universitas

Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengikuti The 3rd International Conference

on Digital Humanities & Environmental Sustainability (CoDHES) di Universitas Binus

Semarang Konferensi Internasional ini

diorganisir oleh Binus dan Institut Teknologi Bandung serta berkolaborasi dengan UNIKA

Soegijapranata, Universitas Telkom, Universitas Padjajaran dan BRIN Acara ini merupakan ruang bertemunya para akademisi lintas disiplin yang mempunyai konsentrasi riset berfokus pada Sustainable Development Goals (SDGs), secara spesifik SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan SDG 17 (Kemitraan).

Prodi Studi Humanitas UKDW mendapatkan undangan khusus dari penyelenggara untuk menghadiri CoDHES karena merupakan prodi pertama yang berkonsentrasi pada Digital Humanities. Pada tahun ini, CoDHES menerima 148 makalah, dimana 71 makalah dipresentasikan secara daring dan 29 makalah dipresentasikan secara luring di Binus Semarang. Diskusi panel dimana para presenter menyajikan makalah mengangkat topik-topik sangat berkelindan dengan pembelajaran di Prodi Studi Humanitas UKDW, seperti contohnya Digital Technology and Social Relations, dan Identity. Harapannya adalah tahun depan Prodi Studi Humanitas UKDW,

secara kolaboratif antara mahasiswa dan dosen, dapat mengirimkan artikel dan turut serta dalam konferensi ilmiah ini. Di akhir acara, 30 akademisi dan peneliti yang menghadiri CoDHES berkomitmen untuk mendeklarasikan pendirian Asosiasi Digital Humanities di Indonesia Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya forum menyepakati bahwa nama dari asosiasi ini adalah Indonesian Association for Digital Humanities (IADH) atau Asosiasi Humaniora Digital (ADHI). Pendirian IADH ini ditandai dengan penandatanganan Deklarasi oleh para akademisi dan peneliti di bidang Digital Humanities, dari UKDW diwakili oleh Dra. Alviani Permata, M.Hum., selaku Ketua Prodi Studi Humanitas UKDW dan Vania Sharleen Setyono, M.Si (Teol) selaku dosen Prodi Studi Humanitas UKDW Asosiasi ini menjadi langkah strategis dalam mengintegrasikan teknologi digital dengan kajian sosial-budaya serta membuka peluang baru bagi kemajuan ilmu pengetahuan di era digital. [vania]

Berdaya Lewat Karya, Partisipasi Mahasiswa PSH di Pameran Komnas Perempuan

Beberapa waktu lalu, saya dan teman-

teman mahasiswa Program Studi Studi Humanitas Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) berkesempatan untuk menjadi pameris dalam rangkaian acara Konferensi Pengetahuan dari Perempuan IV (PDP IV) yang digelar oleh Komnas Perempuan pada tanggal 17-19 September 2024 di Universitas Brawijaya, Malang.

Dengan tema “Digital Bukan Bebas Kekerasan”, kami mengangkat isu penting tentang kekerasan berbasis gender online (KBGO) melalui karya fotografi. Isu ini dekat dengan kehidupan sehari-hari, terutama di era digital saat ini. Media sosial sering menjadi ruang publik yang tidak aman bagi perempuan, dengan ancaman berupa perundungan, pelecehan, hingga eksploitasi data

Universitaria

Lembaga Penelitian dan Pengabdian

pada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menerima kunjungan perwakilan pimpinan Kemantren Kotagede, Yogyakarta pada hari Jumat, 4 Oktober 2024. Dengan tujuan mempererat dan intensifikasi kerja sama, Kemantren Kotagede yang diwakili oleh Isniyarti Wuri Putranti, SIP, MPA selaku Kepala Jawatan Kemakmuran Kemantren Kotagede dan Kudup Nawangsasi, SP selaku

pribadi. Kami ingin menggunakan fotografi untuk memvisualisasikan dampak kekerasan tersebut sekaligus menyuarakan kebutuhan akan ruang digital yang lebih aman dan inklusif.

Berawal dari mata kuliah storytelling, kami mengembangkan konsep karya dengan dukungan dosen kami menyusun serangkaian foto yang bercerita tentang pengalaman nyata perempuan yang menjadi korban KBGO Dalam salah satu karya, kami menggambarkan seorang perempuan yang terperangkap dalam jaring digital, simbol dari intimidasi dan pelecehan yang menghantuinya Setiap foto dilengkapi dengan narasi singkat, memberikan konteks cerita di balik gambar. Narasi ini kami dapatkan dari wawancara dengan korban KBGO (tanpa

menyebut identitas mereka) serta riset mendalam tentang pola kekerasan di dunia maya.

Mengikuti pameran ini tidak hanya memberikan pengalaman berharga sebagai seniman muda, tetapi juga meningkatkan kesadaran kami tentang pentingnya advokasi lewat seni. Kami belajar bahwa seni bisa menjadi alat komunikasi yang kuat, menyuarakan isu-isu yang sering dianggap sepele, namun memiliki dampak besar. Melalui karya ini, kami berharap dapat mendorong lebih banyak orang untuk memikirkan bagaimana kita dapat menciptakan ruang digital yang lebih aman. Dunia maya seharusnya menjadi tempat untuk berbagi, bukan ladang kekerasan.

Sebagai mahasiswa, kami merasa bangga telah terlibat dalam pameran ini. Isu yang kami angkat bukan hanya menjadi cerita di dinding

Intensifikasi Kerja Sama Kemantren Kotagede dengan UKDW

Mantri Anom Kemantren Kotagede melakukan diskusi terarah dengan pimpinan UKDW. Hadir pula pada diskusi ini Rektor UKDW Dr -Ing Wiyatiningsih, S T , M T , Kepala LPPM, Dr. Freddy M. R. Nainggolan, S.T., M.T., IAI., Ketua Prodi (Kaprodi) Sistem Informasi Halim B. Santoso, Ph.D., Kaprodi Desain Produk Winta T. Satwikasanti, Ph.D., Kepala Biro Kerjasama dan Relasi Publik, Dr. Phil Lucia D Krisnawati dan Kristian Oentoro, S.Ds. M.Ds. selaku Dosen Desain Produk.

Dalam sambutannya, Rektor UKDW menyampaikan, “Kemantren Kotagede menjadi sangat istimewa karena menjadi laboratorium hidup bagi UKDW Beberapa kajian telah dilakukan bersama dengan Kampung Purbayan Kotagede. Monggo saja jika dilanjutkan untuk lebih teknis dan spesifik untuk permasalahan terkait desain dan sistem informasi” Selanjutnya, Dr -Ing Wiyatiningsih, S.T., M.T. menjelaskan tentang beberapa pusat studi terkait Pusat Studi Multidisipliner yang ada di UKDW seperti Pusat Studi Disabilitas dan Desain Inklusif serta Pusat Studi Centre for Disaster Risk

Management and Sustainable Development. Menanggapi sambutan Rektor, Kudup Nawangsari menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya bisa melanjutkan kolaborasi bersama UKDW. “Percaya atau tidak, Kamwis Purbayan bisa masuk 100 besar karena ada andil mahasiswa KKN UKDW Beberapa elemen lomba adalah karya anak-anak UKDW. Kami tinggal motret dan upload saja,” lanjutnya. Dia berharap kolaborasi ini akan membuahkan inovasi-inovasi yang sangat berarti, khususnya untuk inovasi Teko Perakku. Isniyati menjelaskan latar belakang peningkatan kolaborasi dengan UKDW yang didorong oleh permasalahan yang dihadapi Kotagede sebagai kota pengrajin perak “Beberapa masalah yang dihadapi di Kotagede adalah masalah klasik seperti mahalnya harga bahan dasar perak, daya saing yang terus melemah sehingga menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK),” terangnya Dia menambahkan bahwa PHK ini menyebabkan juga putusnya keterampilan generasi dan alih jalur profesi Kekhawatiran tentang keberlangsungan Kotagede sebagai pusat kerajinan perak bisa pudar dan hilang jika

pameran, tetapi juga menjadi semangat untuk terus berkontribusi pada perubahan sosial. Kami berharap langkah kecil ini menjadi inspirasi bagi lebih banyak orang untuk berani bersuara dan bertindak. [michelle]

permasalahan ini tidak segera ditangani Untuk itulah Isni menyatakan perlunya memperdalam kerjasama dengan UKDW yang telah membuahkan hasil dan menginspirasi inovasi.

Selama ini Kotagede telah bekerjasama dengan Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) untuk menginisiasi Kampung Wisata, penerjunan mahasiswa KKN, serta riset. Salah satu dosen Desain Produk, Kristian Oentoro, yang saat ini sedang menempuh studi S3, menyatakan, “Kotagede adalah living lab UKDW riset saya”. Disertasi Kristian yang mengambil topik seputar “Kolaborasi Desain Kriya yang Berkelanjutan di Kampung Wisata” terkait erat dengan para pengrajin perak di Kotagede. “Semoga kolaborasi ini mampu menumbuhkan semangat dan daya saing para pengrajin perak di Kotagede sehingga mereka bukan sekedar menjual namun mampu membuat identitas produk mereka,” tegasnya saat menutup pertemuan ini. [ldk]

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Doc. Pribadi

12 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris

BEM FKHUM UKDW Hosts 2024 Spelling Bee Contest, Olifant High School Emerges Victorious

The Spelling Bee Contest 2024, organized

by the Student Executive Board of the Faculty of Education and Humanities (BEM FKHUM) at Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta, brought together high school students from across the region to demonstrate their spelling and biblical knowledge. The competition, held on October 31, 2024, had the theme “Heroes of Faith,” blending both language skills and biblical references.

Participants competed by spelling words from the Merriam-Webster Dictionary, Smith’s Bible Dictionary, and the King James Version (KJV) Bible The event featured teams from eight private senior high schools in Yogyakarta: SMA Budya Wacana, Olifant High School, SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, SMA K Sang Timur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, and SMK BOPKRI 1 Yogyakarta. Each school sent a team of three students to represent them.

The event was the culmination of two months of preparation, starting with the committee’s

recruitment process from September 10 to 18, followed by technical meetings leading up to the event on October 28 and 31. The competition consisted of three rounds, each designed to test both spelling accuracy and quick thinking.

In the preliminary round, participants were tested on their listening and spelling abilities, with 50 words pronounced by Google Translate. Teams wrote down their answers, and the two schools with the lowest scores were eliminated.

IERA Roadshow Chapter Yogyakarta

Connecting

Th

Department (ELED) of UKDW hosted the second day of the 2024 Indonesian Extensive Reading Association Workshop on Tuesday, 5 November 2024, at Koinonia Auditorium from 08.45 to 15.15. Sanata Dharma University conducted the first day a day before. The event at UKDW was formally opened by Dr. Ing Wiyatiningsih, S T , M T , the rector of UKDW. In her opening speech, she highlighted the importance of extensive reading and libraries to support learning.

The plenary speaker was Dr. Loh Chin Ee from the National Institute of Education, Singapore. In her talk, she highlighted the importance of librarians in supporting the classroom with

Serba-Serbi

Combining aspects of traditional Chinese

dance with modern inspirations, the Chinese Modern Fan Dance is a vibrant and enthralling art form With its roots in centuries-old Chinese cultural customs, the fan dance has undergone tremendous change throughout time, embracing contemporary themes, techniques, and aesthetics while maintaining its ancient roots. The fan dance has a long history in the Tang Dynasty (618–907 AD), when fans were used as ornamental objects in dance and performances in addition to being useful appliances. Dancers have used the fan's flowing motions to enhance narrative and emotional expression, making it a symbol of grace, elegance, and beauty Intricate hand movements were traditionally used in the dance, with the fan serving as the dancer's partner and prop, creating flowing motions and sweeping gestures.

Because of the globalization of artistic ideas, the Chinese Fan Dance has changed in the modern day Modern choreographers have revitalized this age-old custom by adding new components including colorful costumes, creative fan designs, and contemporary music. In

The semifinal and final rounds followed a similar format, where each group had 30 seconds to discuss the word before attempting to spell it. The timer started as soon as the word was announced, and teams could raise their signs to begin spelling.

After a tense semifinal round, three teams were eliminated, leaving the final four to compete for the championship. Olifant High School emerged victorious, with SMA Stella Duce 1 Yogyakarta taking second place. Cindy, a member of the winning Olifant team, described the contest as both fun and challenging, highlighting the determination of her teammates in the first round.

The Spelling Bee Contest 2024 not only tested the students’ spelling skills but also encouraged a deeper understanding of faith and language. It was a celebration of academic achievement and personal dedication, underscoring the

perseverance. [valentina]

2024:

Libraries to Classroom Project-based Learning

reading-based activities and in helping students to do simple research. She also mentioned that librarians can track students’ learning activities in libraries to assess the effectiveness of the library use Recommendations for librarians include having both physical and digital learning sources, having bilingual instructions in libraries to optimize language input, and making libraries attractive enough to make students come to the libraries. Programs integrating libraries should also be conducted to attract students to come, and such programs can be in the form of projectbased learning in cooperation with class teachers. Using libraries, collaborative work among teachers and librarians can be the key to facilitating students' extensive reading habits.

The second speaker, Uswatun Hasanah, M.IP, was the secretary of ATPUSI (Indonesian Librarian Association) of Yogyakarta. She shared how librarians can attract elementary school students to visit libraries. It all came down to a program where students must visit libraries, and the librarians would conduct fun activities with the students. These activities include games, read-

competitions The third speaker, Martini, M.Hum., was a teacher at SMAN 1 Sedayu. She shared how teachers could collaborate with school

Furthermore, she also stated that her students read stories to elementary school students and by doing that, these high school students expand not

only their reading skills but also their speaking skills.

The event also facilitated a workshop where participants were guided to produce different products: 1) Xreading and Instagram task, 2) Wuri + comic task, and 3) ChatGPT storytelling task The goal of the workshop was for the participants to utilize various available reading sources and present them in such a way as to be engaging reading materials for students. Dr. Loh Chin Ee reminded all the participants that at the end of the day, all classroom activities, including project-based learning, should aim to help students learn language effectively. [adaninggar]

Chinese Modern Fan Dance

order to provide an interesting visual experience, fan dances of today may combine components of ballet, modern dance, or even acrobatics. Its capacity to portray a broad spectrum of feelings and ideas is among the most important aspects of contemporary Chinese fan dance. While nature, beauty, and elegance were frequently the emphasis of traditional fan dance, more recent renditions can examine a wider range of topics, including love, conflict, social challenges, and individual identity Performances that honor

cultural heritage while appealing to modern audiences are made possible by the fan's expressive power in conjunction with the dancer's talent and originality.

The utilization of symbolism and color is another characteristic of Chinese Modern Fan Dance. Fans frequently have paintings of flowers, birds, or landscapes, each of which has a symbolic value of its own. Vibrant lighting and costumes are used to highlight these designs in contemporary performances, providing levels of visual appeal

and heightening the performance's emotional effect The Chinese Modern Fan Dance in Indonesia holds deep cultural significance, blending traditional Chinese dance elements with contemporary expressions. This art form, characterized by graceful, sweeping movements of brightly colored fans, symbolizes harmony, beauty, and the celebration of life. In Indonesia, where Chinese culture is a vital part of the multicultural fabric, the fan dance serves as a bridge between generations, preserving ancestral traditions while embracing modern interpretations. It is often performed during cultural festivals, fostering understanding and unity among diverse ethnic communities Through this dance, both the performers and audience experience a shared appreciation for Chinese heritage and artistry.

As a conclusion, the Chinese Modern Fan Dance is a beautiful example of how traditional arts can adapt and thrive in the modern world. By combining the grace and elegance of ancient forms with contemporary creativity, this dance continues to captivate audiences worldwide, bridging the gap between history and modernity [gloria]

doc.Panitia
doc.Panitia

Bahasa Daerah, Bahasa Indonesia, dan

Bahasa Inggris memiliki peran masingmasing dalam kehidupan kita. Bahasa daerah sebagai budaya bangsa yang harus dilestarikan dan dikuasai penggunaannya oleh masyarakat daerah setempat. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional bangsa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam ruang lingkup nasional Sedangkan bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, berguna bagi komunikasi lanjutan yang sangat diperlukan pada masa kini untuk memperkaya diri.

Namun, banyak generasi muda masa kini yang kurang, atau bahkan tidak menguasai bahasa daerahnya. Banyak generasi muda yang hanya berkomunikasi dengan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Kekayaan bangsa Indonesia terletak salah satunya pada budaya dan bahasa yang sangat beragam. Jika bukan generasi muda, siapa lagi yang akan melestarikannya? Di Yogyakarta, sebagai contoh, banyak anak muda yang lahir dan tinggal di Yogyakarta, namun kurang menguasai bahasa Jawa. Sangat sedikit anak muda yang menguasai bahasa Jawa krama, yang seharusnya dipakai untuk berkomunikasi kepada orang yang lebih tua Kebanyakan, generasi muda menguasai bahasa Jawa ngoko saja, yang seharusnya dipakai untuk berkomunikasi dengan orang lain yang usianya sebaya ataupun dengan orang yang lebih muda. Lalu, bagaimana mereka berkomunikasi dengan orang tua, sanak keluarga dan orang yang lebih tua selama ini? Bahasa Indonesia sering digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang kurang dikenal dekat. Bagi yang dikenal dekat, komunikasi dengan bahasa Jawa ngoko lah yang populer. Apakah kekeliruan penggunaan bahasa ini akan terus dilanjutkan? Penggunaan bahasa Jawa krama merupakan variasi bahasa Jawa yang lebih halus, yang diterapkan untuk menghormati orang yang lebih tua.

Pertanyaannya adalah, mengapa banyak generasi muda di Yogyakarta kurang menguasai berbagai variasi bahasa Jawa? Padahal komunikasi menggunakan bahasa daerah dilakukan di rumah. Terdapat pembelajaran bahasa Jawa di sekolah, namun komunikasi yang dilakukan selain di kelas Bahasa Jawa adalah menggunakan bahasa Indonesia

Bahasa Jawa merupakan bahasa yang

menjadi bahasa daerah di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah ada beberapa jenis bahasa Jawa yang berbeda di masing-masing daerah. Misal bahasa Jawa yang digunakan di Yogyakarta dan Banjarnegara jauh berbeda baik dari segi arti, logat maupun cara pengucapannya Contoh sederhana adalah lapar, orang Yogya akan mengatakan “ngelih” sedangkan orang Banjarnegara akan mengatakan “kencot”.

1. Pakdhe dan Budhe

Pakdhe ialah singkatan dari “Bapak Gedhe” sedang Budhe singkatan dari “Ibu Gedhe” yang artinya mereka adalah kakak dari orang tua kita. Kali ini saya ingin membahas mengenai beberapa singkatan kata untuk menunjukkan hubungan kekeluargaan:

2. Paklik dan Bulik

Paklik dan bulik adalah kebalikan dari

Pakdhe dan budhe. Paklik ialah singkatan dari “Bapak Cilik” sedangkan Bulik adalah “Ibu

Pusat Pelatihan Bahasa

Mari Menguasai Bahasa

Apakah orang tua yang kurang mengajarkan bahasa daerah kepada generasi selanjutnya, atau sekolah yang kurang mengajarkan keseluruhan tentang bahasa daerah? Pastinya kedua hal tersebut perlu saling mendukung. Peran orang tua dalam mengajarkan bahasa daerah dan membiasakan penggunaan bahasa daerah dengan benar sangatlah penting. Jika komunikasi yang terjadi dengan bahasa daerah tidak diterapkan dengan tepat, kekeliruan pastinya akan terus terjadi Sekolah juga berperan untuk mengajarkan teori dan praktik bahasa daerah dengan tepat dan melengkapi apa yang kurang diajarkan oleh orang tua siswa di rumah. Dengan menerapkan dan menguasai berbagai variasi bahasa, kita turut serta melestarikan budaya bangsa. Di samping bahasa daerah, bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, berhasil dikuasai hampir seluruh orang di negara ini. Bahkan, banyak orang-orang dari berbagai negara tertarik untuk mempelajari bahasa dan budaya negara kita. Hanya saja, masih terdapat banyak orang yang kurang dapat menerapkan penulisan bahasa Indonesia dengan tepat Sebagai contoh, banyak orang-orang melalui sosial media menuliskan komentar tanpa tanda baca dan huruf kapital yang benar. Mereka juga cenderung mempersingkat beberapa kata Apakah hal ini merupakan ketidakmampuan masyarakat untuk menulis sesuai kaidah dan KBBI yang tepat, atau karena terbiasa mengetik

SMS dengan keterbatasan karakter pada masa lalu? Mungkin keduanya. Terdapat pula banyak masyarakat yang kurang mampu membedakan bahasa Indonesia yang baku dan yang tidak baku. Apakah perlu ada pelatihan dan kursus bahasa Indonesia yang merebak seperti kursus bahasa Inggris? Mungkin memang perlu karena terdapat banyak orang yang membutuhkannya. Pada masa lalu, manusia terbiasa menulis surat izin tidak masuk ke sekolah atau ke tempat kerja secara tertulis. Orang juga terbiasa membuat daftar riwayat hidup dan surat lamaran kerja secara tertulis. Terdapat banyak kesempatan untuk menulis surat secara formal. Namun pada masa kini, izin ketidakhadiran dapat disampaikan dengan pesan singkat melalui ponsel. Ya, singkat. Jika ada kesempatan menulis surat resmi, templat ada dimana-mana. Memang, kegunaan templat adalah memberikan contoh dan meminimalisir kesalahan yang dapat berujung pada masalah yang lebih besar. Namun, terdapat fitur ‘salin dan tempel’, serta bantuan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan yang membuat manusia tidak perlu bersusah payah melatih diri untuk menjadikan templat sebagai referensi belaka.

Seperti kita tau, bantuan AI kini semakin merajalela, terlebih dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang paling populer dipelajari di sekolah dan perguruan t i n g g i H a l

Singkatan Bahasa Jawa yang Penuh Arti

Cilik” yang artinya mereka adalah adik dari orang tua kita.

3. Garwa

Garwa singkatan dari “Sigaraning Nyawa” yang artinya suami atau istri. Sigaraning nyawa dalam bahasa Jawa artinya belahan nyawa atau belahan jiwa yang akan menemani seumur hidup.

4. Mbakyu

Mbakyu singkatan dari “Mbak Ayu” yang artinya adalah kakak perempuan.

5. Kangmas

Kangmas singkatan dari kata “Kakang dan Mas”. Kakang artinya adalah kakak dan mas adalah sebutan untuk laki-laki. Jadi kangmas adalah kakak laki-laki Ada juga yang menggunakan kangmas sebagai panggilan sayang untuk suami.

6. Dimas

Dimas singkatan dari “Adhi dan Mas”. Adhi artinya adik, sedangkan mas adalah sebutan

untuk laki-laki. Jadi Dimas artinya adalah adik laki-laki.

7. Diajeng

Diajeng singkatan dari “Adhi dan Ajeng”. Adhi artinya adik, sedangkan Ajeng adalah sebutan untuk perempuan. Jadi Diajeng artinya adalah adik perempuan.

Jadi jangan bingung lagi ya kalau kalian mendengar sebutan-sebutan tersebut di kalangan orang Jawa. [ambarmarsono]

ketergantungan dan menumpulkan keinginan untuk berkembang dengan menguasai bahasa i n t e r n a s i o n a l P a d a k e n

a

a a n n y a , penggunaan bahasa Inggris untuk komunikasi secara tertulis dan lisan sangat diperlukan. Apakah AI dapat membantu setiap waktu? Tentu tidak. AI dapat memudahkan manusia berkomunikasi dengan bahasa yang tidak dipelajari atau dikuasai sebelumnya. Namun, pasti memerlukan waktu. Bagaimana dengan dunia professional Apakah mereka dapat menunggu?

Di samping itu, kebutuhan akan adanya perangkat pintar dengan baterai yang cukup, koneksi internet dan kemampuan mengakses sangat diperlukan untuk meminta bantuan dari AI. Bagaimana jika semua atau beberapa hal tersebut tidak tersedia? Saya pernah berpikir tentang bagaimana kemampuan yang dikuasai sangat besar manfaatnya setelah melihat berita mengenai bencana alam Seseorang yang tadinya memiliki segalanya, menjadi tidak memiliki apapun kecuali kemampuan yang dimilikinya. Yang saya lihat adalah berita seorang dokter yang mampu m

menolong banyak orang yang terkena bencana alam bersama dirinya Memang, teknologi sangat dibutuhkan untuk mendukung kemampuan, tapi kekuatan dari keduanya sangat diperlukan. Teknologi dapat dibeli asal ada uang, namun kemampuan perlu dilatih dan dikuasai dengan maupun tanpa uang. Jadi, mari kita menguasai bahasa-bahasa yang telah dibahas sebelumnya Karena, kemampuan akan selalu melekat. Selagi masih dapat belajar, mari kita belajar sesuatu dengan benar Jika selama ini salah, mari kita betulkan Hal ini juga sebenarnya perlu menjadi perhatian para orang tua dalam mengajarkan dan membiasakan berbahasa pada anak. Pastinya, akan timbul pertanyaan bagaimana mengajarkan tiga bahasa tersebut, atau apa bahasa pertama yang dapat diajarkan kepada anak. Hal ini tergantung dari kebijakan dan pertimbangan orang tua masing-masing yang dapat disesuaikan dengan keadaan yang terjadi. Jangan lupa, mari berbahasa dengan tepat. [selvy]

13

DNTZ UKDW Berpartisipasi dalam

Doa Meditatif Taizé di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pada tanggal 14 November 2024,

Gusdurian dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali menyelenggarakan BESTFEST 2024, sebuah festival kebudayaan dan keagamaan yang diikuti oleh berbagai komunitas keagamaan di kampus. Salah satu agenda acara dalam festival ini adalah sesi Kongkow Bareng Gusdurian (Forum Belajar) yang berfokus pada Doa Meditatif Taizé, yang berhasil menciptakan suasana khidmat dan penuh refleksi bagi para peserta.

P a n i t i a B E S T F E S T 2 0 2 4 b e r h a s i l mengorganisir sesi doa meditatif Taizé dengan sangat baik bekerjasama dengan Tim Doa dengan Nyanyian dari Taizé Universitas Kristen Duta Wacana (DNTZ UKDW) Lokasi yang dipilih adalah Gedung Convention Hall UIN Sunan Kalijaga yang cukup luas dan nyaman, dilengkapi dengan pencahayaan yang lembut serta dekorasi sederhana namun elegan, menciptakan atmosfer yang kondusif untuk meditasi. Musik latar yang dimainkan selama doa meditatif menggunakan alunan lagu-lagu khas Taizé yang repetitif dan menenangkan, membantu peserta untuk lebih fokus dan menghayati doa dengan khidmat.

Sesi doa dimulai dengan sambutan dari Adham K. Satria, M.A selaku wakil Tim DNTZ UKDW, yang memaparkan tujuan dan makna dari doa meditatif ini. Peserta juga diundang untuk berlatih menyanyikan lima nyanyian meditatif dari Taizé, sebelum kemudian diundang untuk mendengarkan kutipan dari Kitab Suci Al-Qur’an (Islam), Veda (Hindu), Alkitab (Kristen), Tripitaka (Buddha), dan Kitab Sabda Suci (Konghucu) Pembacanya adalah para mahasiswa dan seorang alumni lintas agama dari UKDW. Dalam doa ini juga dibacakan beberapa doa lintas iman yang mengangkat keprihatinan-keprihatinan terkait isu Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Para peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, serta masyarakat umum menunjukkan antusiasme dan keterbukaan terhadap kegiatan lintas agama dan budaya. Suasana hening dan damai terpancar saat peserta bersama-sama menyanyikan lagu-lagu Taizé, diiringi dengan waktu untuk refleksi pribadi dan doa dalam keheningan. Salah seorang pendukung acara yang

Hberagama Buddha, Fransiska, membagikan pengalamannya demikian, “Awalnya, saya merasa canggung dan sedikit gugup karena belum pernah berada dalam suasana seperti ini. Namun, saat melihat bagaimana setiap orang begitu tulus dan menghargai keberadaan satu sama lain, rasa canggung itu berubah menjadi nyaman.” Ternyata kenyamanan dalam lingkup doa lintas iman bisa diadakan secara sengaja dan membawa dampaknya Selanjutnya, Fransiska menyampaikan bahwa, “Acara doa lintas iman ini membuka mata dan hati saya, membuat saya lebih menghargai keberagaman dan mendorong saya untuk lebih aktif dalam menjaga keharmonisan di masyarakat Saya merasa pengalaman ini sangat berharga dan akan menjadi bekal penting bagi saya dalam memahami makna hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati.” Pengalaman lainnya disampaikan oleh salah seorang relawan mahasiswa pendukung Doa Lintas Iman yakni Muhammad Daffa Andika Putra yang sebelumnya merasa tidak siap untuk membaca Kitab Suci di depan umum namun kemudian dia memberanikan diri untuk latihan membaca Kitab Sucinya di hadapan publik. Dia menyampaikan, “Terimakasih karena sudah memberi kesempatan kepada saya untuk mendapatkan pengalaman membaca qiraat AlQur'an untuk yang pertama kali saya alami. Kemarin saya mendapat pengalaman yang sangat berharga karena saya dapat membaca

alquran di depan orang banyak, apalagi dengan para pemeluk agama yang berbeda-beda ” Membagikan kekayaan spiritual, tentunya m

melakukannya Dengan dukungan umat beragama yang lain, tentunya bukan tidak mungkin doa-doa lintas iman seperti ini bisa dilakukan lebih sering lagi. Walaupun ini pengalaman baru, namun perjumpaan dan keberanian untuk keluar dari zona nyaman ini membukakan pemikirannya pada sebuah wacana bahwa penyelenggaraan joint liturgical event atau acara doa lintas iman seperti ini berpotensi mendorong seluruh umat beriman ke arah yang lebih baik. Wayan Kintara, mahasiswa UKDW beragama Hindu & pembaca ayat suci Kitab Veda dalam BESTFEST 2024 menuliskan bahwa pengalaman ini merupakan, “Pengalaman tersendiri karena menjadi pembaca ayat suci di luar UKDW. Sedikit gugup karena bukan seperti acara biasanya di UKDW, namun tetap mencoba tampil semaksimal mungkin Dalam acara tersebut menambah wawasan tentang apa itu doa meditatif Taizé dan melihat publik secara umum mengikutinya dengan hikmat. Menurut saya ini adalah agenda positif yang dapat menyatukan semua orang dengan latar belakang yang berbeda agama agar bersatu dalam doa yang ditujukan kepada Tuhan yang Maha Esa Secara keseluruhan acara berjalan dengan hikmat dan lancar tanpa kendala apapun.” Segenap pengunjung acara doa meditatif Taizé ini diharapkan tidak hanya puas dengan sikap toleransi antar umat beragama, namun dapat menginspirasi semua

umat beragama untuk dapat membagikan kekayaan spiritual agama kita masing-masing dalam sebuah wadah doa lintas iman. Pelaksanaan Doa Meditatif Taizé dalam BESTFEST 2024 tidak hanya memperkaya kegiatan festival dengan dimensi spiritual, tetapi juga memperkuat nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama baik di lingkungan UIN Sunan Kalijaga maupun di Kota Yogyakarta pada umumnya. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan lintas agama dapat diintegrasikan dalam acara kampus untuk membangun harmoni dan saling pengertian Komunitas Taizé sendiri telah lama dikenal sebagai tempat pertemuan dan dialog lintas tradisi Kristiani, dan kesempatan berdoa di BESTFEST ini dianggap sebagai wujud dari semangat Taizé untuk membangun jembatan antara berbagai komunitas keagamaan. Acara ini menawarkan ruang bagi mahasiswa Muslim dan peserta dari latar belakang agama lain untuk mengenal tradisi Taizé, menciptakan pemahaman bersama yang berbasis pada nilai-nilai universal seperti cinta, kedamaian, dan keadilan.

BESTFEST 2024 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta merupakan sebuah inisiatif yang sukses dan inspiratif. Dengan organisasi yang baik, suasana yang mendukung, serta dampak positif bagi peserta, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman festival tetapi juga memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan kedamaian Doa meditatif Taizé juga m

menghidupkan nilai-nilai Gusdurian. Kegiatan ini mempertemukan peserta dari berbagai l

menciptakan ruang refleksi bersama untuk membangun toleransi, perdamaian, dan k

h diwariskan Gus Dur dan tetap relevan dalam konteks sosial dan keagamaan Indonesia Semoga kegiatan serupa dapat terus diadakan dan berkembang, membawa manfaat bagi seluruh komunitas kampus dan masyarakat luas. [adham]

Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam, “Sang Raja Kebenaran”

ari Raya Yesus Kristus Raja Semesta

A l a m m e n g u n d a n g k i t a u n t u k merenungkan makna kekuasaan dan ke-Raja-an Yesus. Dalam dunia yang sering kali mendefinisikan kekuasaan sebagai dominasi, kekuatan fisik, atau pengaruh politik, Injil Yohanes 18:33b-37 mengungkapkan bahwa Yesus adalah Raja yang berbeda. Dia bukan Raja duniawi yang berkuasa dengan pedang atau hukum kekerasan, tetapi Raja Kebenaran yang memerintah melalui kasih, keadilan, dan pengorbanan.

Identitas Yesus sebagai Raja Kebenaran Dalam percakapan antara Yesus dan Pilatus, terlihat kontras antara pandangan duniawi tentang kerajaan dan visi Yesus tentang kerajaan Allah. Ketika Pilatus bertanya, "Engkaukah Raja orang Yahudi?" Yesus tidak langsung menjawab "ya" atau "tidak." Sebaliknya, Ia menjelaskan bahwa kerajaanNya bukan berasal dari dunia ini ( Y o h a n e s 1 8 : 3 6 ) P e r n y a t a a n i n i mengungkapkan karakter kerajaan Yesus, kekuasaanNya tidak bersifat politis atau fisik, tetapi bersifat rohani, universal, dan abadi.

Bacaan dari Daniel 7:13-14 juga mendukung visi ini. Daniel menggambarkan "seorang seperti Anak Manusia" yang menerima kekuasaan, kemuliaan, dan kerajaan yang kekal. Gambaran ini mengarah kepada Yesus yang menjadi penggenapan nubuat tersebut. Dia bukan hanya Raja atas satu bangsa atau wilayah, tetapi Raja atas seluruh ciptaan.

Sebuah Perumpamaan Ke-Raja-an Yesus bagi Mahasiswa Bagi kita, khususnya mahasiswa, konsep Yesus sebagai Raja Kebenaran memiliki makna mendalam Dalam kehidupan kampus, mahasiswa sering dihadapkan pada berbagai tantangan yang menguji integritas, iman, dan nilai-nilai moral. Dunia akademik mendorong kita untuk mengejar prestasi, bersaing, dan terkadang bahkan mengorbankan prinsip demi

kesuksesan Dalam konteks ini, Yesus mengingatkan kita bahwa hidup dalam kebenaran lebih penting daripada sekadar pencapaian duniawi.

Yesus berkata, "Setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu" (Yohanes 1 8 : 3 7 ) P e r t a n y a a n n y a , a p a k a h k i t a mendengarkan suara Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari? Sebagai mahasiswa, kita dipanggil untuk menjadi saksi kebenaran di tengah dunia yang sering kali mengabaikannya. Kebenaran ini tidak hanya menyangkut fakta akademis, tetapi juga bagaimana kita bersikap dalam interaksi sosial, menghargai keadilan, dan menunjukkan kasih kepada sesama.

Tantangan Mahasiswa dalam Hidup Berlandaskan Kebenaran

Hidup sebagai saksi kebenaran di dunia yang kompleks tidaklah mudah Ada beberapa tantangan yang sering dihadapi mahasiswa, seperti:

a. Godaan untuk Berkompromi

Di kampus, ada godaan untuk mengorbankan integritas demi keuntungan pribadi. Contohnya, menyontek saat ujian, plagiarisme dalam tugas, atau berbohong untuk mendapat kesempatan yang lebih baik Saat kita tergoda untuk mengambil jalan pintas, kita perlu mengingat bahwa Yesus memanggil kita untuk hidup dalam kebenaran.

b. Tekanan Sosial

Dalam lingkungan kampus, tekanan dari teman sebaya bisa sangat kuat. Kita mungkin merasa terdorong untuk mengikuti tren yang tidak sesuai dengan nilai-nilai iman kita demi diterima dalam pergaulan. Namun, kita harus ingat bahwa mengikuti Yesus berarti memilih jalan yang mungkin berbeda, bahkan jika itu tidak populer.

c. Keinginan untuk Mendominasi

Mahasiswa sering berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, yang paling berpengaruh, atau yang paling dihormati Tetapi Yesus

mengajarkan bahwa kepemimpinan sejati adalah pelayanan Dalam kerajaanNya, besar atau kecilnya seseorang ditentukan oleh kerendahan hati dan kasihnya kepada sesama.

Belajar dari Yesus, Memimpin dalam Kasih dan Pengorbanan

Yesus adalah Raja yang memerintah bukan dengan kekuatan, tetapi dengan pengorbanan. Disalib, Ia memberikan nyawaNya untuk menyelamatkan manusia Tindakan ini mengajarkan bahwa kasih sejati melibatkan pengorbanan diri untuk kebaikan orang lain.

S e b a g a i m a h a s i s w a , k i t a d a p a t mempraktikkan kepemimpinan dalam kasih dengan cara-cara sederhana, misalnya dengan menjadi penolong bagi teman, membantu teman yang kesulitan memahami pelajaran tanpa mengharapkan imbalan Ini adalah bentuk pelayanan kecil yang mencerminkan kasih Yesus. Bisa juga dengan membela yang lemah. Ketika kita melihat ketidakadilan, seperti diskriminasi atau bullying terhadap teman, kita dipanggil untuk berbicara dan bertindak demi membela kebenaran Kita juga bisa berbagi waktu dan talenta, misalnya dalam komunitas kampus, kita dapat menggunakan waktu dan keahlian kita untuk mendukung program yang membawa dampak positif bagi banyak orang.

Arahkan Hatimu yang Berpusat pada Kristus

Bacaan Wahyu 1:5-8 mengingatkan kita bahwa Yesus adalah "Yang Setia", "Yang Sulung dari antara orang mati," dan "Raja segala raja." Ayat ini memberi kita harapan bahwa meskipun dunia ini penuh tantangan, kemenangan akhir ada di tangan Yesus Hidup kita sebagai mahasiswa akan menjadi lebih berarti jika berpusat pada Dia, Raja Kebenaran.

Berpusat pada Yesus berarti menjadikan nilainilai kerajaanNya sebagai pedoman hidup, misalnya menegakkan kejujuran sebagai prinsip hidup Apapun keadaan yang kita hadapi,

tetaplah berkata dan bertindak jujur Hal lainnya adalah menunjukkan kepedulian terhadap sesama. Jadilah berkat bagi orang lain, baik melalui kata-kata maupun tindakan. Kesetiaan pada iman mengajak kita untuk tidak ragu untuk bersaksi tentang kebenaran Injil meskipun menghadapi penolakan.

Memilih untuk Mengikuti Sang Raja Kebenaran

Hari Raya Yesus Kristus Raja Semesta Alam, yang kita peringati di minggu terakhir sebelum Adven 1, adalah undangan bagi kita untuk memilih jalan hidup yang berpusat pada Kristus Sebagai mahasiswa, kita memiliki kesempatan besar untuk menjadi agen perubahan, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat Dengan mengikuti teladan Yesus, kita dapat membawa pengaruh positif yang mencerminkan kasih dan kebenaranNya.

Ketika dunia mengajarkan kita untuk mengejar kekuasaan, Yesus mengajarkan pelayanan Ketika dunia mendukung kompromi, Yesus menyerukan integritas. Dan ketika dunia dipenuhi dengan kebohongan, Yesus adalah kebenaran itu sendiri. Mari kita memilih untuk hidup dalam kerajaanNya dengan menjadi saksi kebenaran dimanapun kita berada. [pedro]

Penampilan Barongsai di Gelar Budaya UKDW 2024

nit Kegiatan Kebudayaan Ikatan

UMahasiswa Tionghoa UKDW (UKKb IMT) telah berpartisipasi pada kegiatan Gelar Budaya yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Duta Wacana, pada hari Sabtu, 2 November 2024 yang lalu. Ini merupakan tahun kedua bagi UKKb IMT untuk berpartisipasi dalam rangkaian acara Gelar Budaya UKDW. Pada Gelar Budaya kali ini, U K K b I M T m

u a penampilan, salah satunya adalah Kesenian Barongsai Dalam proses mempersiapkan penampilan ini, UKKb IMT bekerjasama dengan Lion Dance Hoo Hap Hwee (Yayasan Budi Abadi Yogyakarta), untuk berlatih setiap harinya. Alasan UKKb IMT memilih Barongsai untuk dibawakan sebagai salah satu penampilan mereka di Gelar Budaya UKDW 2024 adalah mereka ingin berbagi kebahagiaan melalui penampilan Barongsai ini. Mereka juga berharap, melalui penampilan Barongsai yang mereka bawakan, dapat menjadi simbol mendatangkan keberuntungan bagi rangkaian acara Gelar Budaya UKDW 2024.

Barongsai merupakan salah satu jenis kesenian tradisional yang berasal dari Tiongkok, yang telah berkembang dan menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Tionghoa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Kesenian ini menampilkan atraksi tarian yang dilakukan oleh dua orang penari yang berada di dalam sebuah kostum berbentuk singa atau harimau Barongsai biasanya diiringi dengan berbagai alat musik yang meriah, seperti gendang, simbal, dan gong dengan tujuan untuk menciptakan suasana meriah dan penuh kebahagiaan Tarian ini memiliki makna simbolis yang dalam, yakni untuk mengusir roh jahat dan membawa keberuntungan serta kebahagiaan di hari-hari spesial tertentu. Maka dari itu, barongsai sering ditampilkan pada acara perayaan Tahun Baru Imlek, perayaan pernikahan, dan acara-acara penting lainnya di komunitas Tionghoa, sebagai simbol-simbol atas doa dan harapan pada acara tersebut.

Secara historis, barongsai memiliki asal-usul yang lebih mendalam pada tradisi dan

kepercayaan turun-temurun masyarakat Tionghoa yang mempercayai bahwa makhluk halus dan roh jahat dapat mendatangkan kesialan. Oleh karena itu, melalui tarian dan musik barongsai, diharapkan dapat sebagai simbol perlindungan dan pembawa kebaikan. Pada awalnya, tarian ini dipercaya untuk mengusir roh jahat yang akan mengganggu kehidupan manusia, baik dalam bentuk penyakit maupun kesialan Melalui gerakan yang energik dan menarik, barongsai menjadi sarana untuk menyeimbangkan energi baik dan buruk, serta untuk memohon kepada leluhur agar senantiasa memberikan berkah dan keberuntungan bagi kehidupan masyarakat.

Selain untuk simbol spiritual, barongsai juga sebagai simbol mewakili aspek kebudayaan yang unik dalam hal seni pertunjukan. Kostum barongsai yang berwarna cerah dan dihiasi dengan detail yang unik, menunjukkan adanya

T

n g h

, y a n g memadukan unsur seni rupa dan kerajinan tangan Gerakan-gerakan dalam tarian barongsai yang meliputi lompat, putar, dan

menggigit benda-benda tertentu juga memerlukan kekompakan dan keterampilan tinggi dari para penari. Meskipun kesenian ini berasal dari tradisi Tionghoa, namun Barongsai saat ini telah menjadi bagian penting dalam budaya Indonesia, terutama di kota-kota besar dengan komunitas Tionghoa yang besar. U

ditunjukkan oleh seluruh mahasiswa yang menghadiri kegiatan ini Setelah melewati proses pembentukan yang tidak mudah, kini akhirnya UKKb IMT berhasil untuk terus berkembang di lingkungan UKDW dan Kota Yogyakarta. Harapannya, UKKb IMT dapat terus membawa kebahagiaan bagi para peserta Gelar Budaya UKDW 2024 dan terus mendapat dukungan dari pihak manapun ke depannya. [Gloria]

Tim Barongsai IMT x KBMJ Berpartisipasi Pada Kejurda Barongsai DIY 2024

Unit Kegiatan Kebudayaan Ikatan

Mahasiswa Tionghoa Universitas Kristen Duta Wacana (UKKb IMT UKDW) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi gemilang dalam dunia seni dan budaya Pada Kejuaraan Daerah (Kejurda) Barongsai 2024 yang diselenggarakan di Sleman City Hall Yogyakarta, tim barongsai UKDW berhasil mengikuti Kejuaraan Daerah untuk Cabang Olahraga Barongsai Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang tidak hanya mengharumkan nama kampus, tetapi juga menunjukkan dedikasi serta semangat tinggi dalam melestarikan budaya Tionghoa di Indonesia. Meskipun belum berhasil meraih juara 1, namun pengalaman perdana untuk berpartisipasi dalam Kejurda ini sangat berharga bagi para pemain.

Kejurda Barongsai 2024 merupakan salah satu ajang bergengsi yang mempertemukan berbagai kelompok barongsai dari seluruh daerah di Indonesia. Kompetisi ini tidak hanya menguji kemampuan fisik para pemain, tetapi juga kreativitas dalam menampilkan gerakangerakan barongsai yang memukau dan harmonisasi antara tim Setiap tim yang bertanding dituntut untuk menampilkan kemampuan yang luar biasa dalam aspek akrobatik, musik, dan interpretasi tradisi yang kuat.

T i m b a r o n g s a i d a r i U K D W s u d a h mempersiapkan diri dengan latihan intensif selama beberapa bulan sebelum Kejurda berlangsung. Proses latihan yang disiplin dan penuh semangat membuahkan hasil yang

menggembirakan Meskipun bukan tim dengan pengalaman yang banyak di ajang ini, semangat kerjasama dan kreativitas yang ditunjukkan oleh para anggotanya membuat mereka mampu bersaing ketat dengan tim-tim besar lainnya. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa UKKb IMT UKDW tidak hanya berfokus

pengembangan budaya Tionghoa di kalangan mahasiswa. Selain aspek teknis dalam berlatih, tim barongsai UKDW juga menunjukkan kekompakan yang luar biasa dalam hal koordinasi antar anggota. Setiap gerakan yang diperagakan dalam pertunjukan barongsai bukan hanya membutuhkan keterampilan fisik, tetapi juga ketepatan timing dan kekuatan mental. Ini adalah hal yang benar-benar diuji

Tak hanya itu, prestasi ini juga menjadi ajang promosi budaya Tionghoa di kampus UKDW. Dalam konteks keberagaman budaya di Indonesia, UKKb IMT UKDW berkomitmen

u

melestarikan seni tradisional Tionghoa, khususnya barongsai, kepada masyarakat luas Kegiatan seperti ini juga membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih mengenal kekayaan budaya bangsa. Terlebih, pada Kejurda Barongsai DIY 2024 ini, UKKb IMT UKDW berkolaborasi dengan UKKb Keluarga Besar Mahasiswa Jawa (KBMJ) Sehingga, dengan partisipasi mereka pada Kejurda ini diharapkan dapat semakin mengenalkan kebudayaan barongsai semakin luas lagi. Melalui partisipasi tim barongsai UKDW pada Kejurda Barongsai DIY 2024 ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang t

n mengembangkan seni barongsai di kampus. Kedepannya, UKKb IMT berencana untuk terus berpartisipasi dalam berbagai ajang kompetisi budaya, serta memperkuat eksistensi mereka sebagai UKKb menjadi wadah untuk melatih dan menumbuhkan kreativitas para mahasiswa dalam bidang seni dan budaya. Keberhasilan ini adalah bukti bahwa walaupun mahasiswa sedang berada di tengah kesibukan akademik, namun masih bersemangat untuk melestarikan budaya tradisional. [Gloria] dalam kompetisi seperti Kejurda Barongsai.

doc.Panitia
doc.Panitia
doc.Panitia

Memahami Generasi Z: Apa Benar Mereka Punya Mental yang Lemah?

Akhir-akhir ini, Generasi Z sering

d

3. Bicara Kesehatan Mental dengan Terbuka

mentalnya “lemah ” Banyak orang bilang mereka terlalu cengeng atau kurang tangguh dibandingkan generasi sebelumnya. Padahal, pendapat seperti itu nggak sepenuhnya adil dan cuma berdasarkan stereotip semata Yuk, kita lihat kenapa pandangan itu salah dan bagaimana sebenarnya Generasi Z justru menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa! G

1. Mampu Menghadapi Dunia Digital

Generasi Z tumbuh di era digital yang serba cepat. Mereka adalah generasi pertama yang nyemplung langsung ke dunia internet dan media sosial dari kecil. Jadi, mereka harus menghadapi berbagai tantangan baru, seperti cyberbullying dan tekanan untuk tampil sempurna di media sosial.

Tapi, jangan salah. Mereka menunjukkan ketahanan yang mengesankan dengan menghadapi semua itu. Mereka lebih terbuka untuk mencari dukungan ketika merasa stres atau cemas, dan mereka pintar mencari cara baru untuk menjaga kesehatan mental mereka di tengah semua tekanan ini.

2. Adaptasi dan Inovasi

Generasi Z dikenal dengan kemampuannya beradaptasi dengan cepat Mereka sering dihadapkan pada situasi yang tiba-tiba berubah dan harus mencari solusi kreatif untuk berbagai masalah. Misalnya, mereka pintar banget memanfaatkan teknologi untuk menciptakan peluang kerja yang belum pernah ada sebelumnya Mereka tahu bagaimana cara berpikir kritis, memecahkan masalah, dan beradaptasi Semua ini menunjukkan kalau mereka punya mental yang kuat, bukan sebaliknya.

menghilangkan stigma soal kesehatan mental Mereka nggak ragu-ragu untuk berbicara tentang masalah kesehatan mental mereka dan mencari bantuan profesional ketika dibutuhkan. Mereka juga aktif dalam mendukung gerakan kesehatan mental dan berusaha meningkatkan layanan kesehatan mental. Ini adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Dengan berbicara terbuka dan mencari dukungan, mereka menunjukkan

b

menghadapi tantangan.

4 Peduli Sosial dan Bertanggung Jawab

Generasi Z sangat peduli dengan masalah sosial dan lingkungan. Mereka sering terlibat dalam berbagai gerakan sosial dan aktif mendorong perubahan positif di masyarakat. Kesadaran sosial mereka yang tinggi dan komitmen terhadap isu-isu seperti perubahan iklim dan keadilan sosial menunjukkan kedewasaan emosional dan tanggung jawab.

Komitmen mereka untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik adalah bukti kekuatan mental yang kuat. Mereka nggak cuma peduli dengan diri sendiri, tapi juga dengan kesejahteraan bersama, yang membutuhkan ketahanan mental yang besar.

5 Mengelola Ketidakpastian dengan Bijak

G e n e r a s i Z m e

ketidakpastian ekonomi dan sosial, seperti d

9

ketidakstabilan ekonomi global Mereka harus belajar mengelola ketidakpastian ini dengan cara yang belum pernah dilakukan

Ibadah Dies Natalis

o l e h g e n e r a s i s e b e l u m n y a M e r e k a menunjukkan bahwa mereka tidak hanya bisa bertahan tetapi juga berkembang di tengah k

mencerminkan ketahanan mental yang kuat dan inovatif.

Lalu, apakah poin-poin diatas relevan dan nyata dirasakan oleh Gen Z?

B e r b i c a r a t e n t a n g C o v i d - 1 9 , s a y a merupakan salah satu angkatan yang mengalami perkuliahan secara online di awal semester. Saat itu, kami para Gen Z dipaksa bersosialisasi secara daring. Bisa dibayangkan bagaimana cara kami harus beradaptasi di lingkungan baru dengan serba online? Setelah mulai mampu beradaptasi dengan cara daring, setahun setelahnya kami mulai melakukan perkuliahan offline Perubahan baru harus kami rasakan lagi. Tuntutan akan perubahan yang serba cepat selalu kami rasakan. Luar biasa kan?

Setelah perkuliahan dilaksanakan offline dan beberapa kegiatan kampus dilakukan secara hybrid, saya mulai terjun di berbagai kegiatan kampus Saya menjabat sebagai Ketua Himpunan Program Studi Sistem Informasi dengan berbagai macam kegiatan yang harus mengalami perubahan karena mempertimbangkan masa pandemi kala itu.

Di satu sisi, saya masih beradaptasi dengan model perkuliahan seperti praktikum yang harus dilakukan langsung di lab dengan waktu berjam-jam.

Tak berhenti sampai disitu, berbagai kegiatan lain pun saya ikuti, mulai dari

m e n j a d i a s i s t e n d o s e n d i b e b e r a p a matakuliah, tergabung menjadi tim project penelitian dosen, volunteer unit admisi dan promosi, hingga menjadi mahasiswa pendamping di beberapa kegiatan kampus.

Selain itu, sebagai mahasiswi penerima beasiswa OSC UKDW, saya pun harus tetap m

mengambil langkah lebih cepat dan berhasil menyelesaikan seluruh mata kuliah di semester 6. Semester 7 saya mulai magang sebagai quality assurance di perusahaan retail besar di Indonesia Saya menjalani magang dan masih disambi dengan menyelesaikan skripsi. Namun, saya berhasil bekerja sebelum lulus kuliah dan akhirnya lulus kurang dari empat tahun dengan menyandang predikat cumlaude. Melihat perjalanan perkuliahan saya yang cukup padat dengan perubahan yang serba cepat dan berbagai macam kegiatan yang diikuti, masih yakin kalau gen Z punya mental lemah?

Nama :

Prodi : SISTEM INFORMASI

Fakultas : Tahun Lulus :

M. VALENCIEN NESSIE OCTATARIA, S.KOM TEKNOLOGI INFORMASI 2024

Tarian-tarian dari UKKb Meriahkan Ibadah Dies Natalis ke-62 Duta Wacana

Mengangkat tema “Melayani Allah

dan Mengasihi Semua melalui

Pendidikan Berke

anjutan ” , Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta mengadakan Ibadah Syukur untuk merayakan Dies Natalis ke-62 Duta Wacana pada hari Rabu, 30 Oktober 2024 di Auditorium Koinonia UKDW. Dimana UKDW telah menjadi rumah untuk terus belajar bertumbuh dan mengabdi.

Ibadah syukur dikemas dengan nuansa nusantara yang mencerminkan keindahan dan kekayaan budaya Indonesia Dimana jemaat mengenakan baju adat nusantara dan pengisi acara menampilkan tari-tarian yang berasal dari berbagai suku yang ada di Indonesia Kekayaan tradisi, bahasa, dan budaya yang beragam dalam harmoni yang indah ini direpresentasikan dari 8 daerah

yang diwakili oleh kelompok-kelompok mahasiswa dari berbagai wilayah nusantara. Ibadah syukur ini tidak hanya dirayakan dengan pujian dan doa, namun juga dengan drama yang disiapkan untuk memperkaya pengalaman harmoni kita Drama ini menggambarkan kehidupan sehari-hari mahasiswa UKDW yang datang dari latar belakang budaya dan program studi yang berbeda, namun bersatu dalam semangat kebersamaan. Dalam keragaman ini, mereka menemukan kesatuan dalam tema dies natalis tahun ini “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan yang Berkelanjutan”. Khotbah dibawakan oleh Pdt. Marlin Lomi, S Th dari Sinode Gereja Kristen Sumba (GKS), dimana firman diambil dari Amsal 2:115 Prinsip-prinsip kehidupan orang berhikmat seharusnya dimiliki setiap warga

Duta Wacana untuk dapat melaksanakan apa yang menjadi tema dalam dies natalis tahun ini Sehingga UKDW menjadi wadah pendidikan tinggi Kristen yang mendidik dan membina generasi bangsa, yang memiliki pendidikan dan keterampilan tinggi, yang berintegritas dan berkarakter mulia, serta m e m i l i k i k e p e k a a n s o s i a l t e r h a d a p keberlanjutan hidup manusia dan kelestarian lingkungan alam.

Hikmat membawa manusia pada rasa takut akan Tuhan dan kebenaran Hikmat melindungi dan menjauhkan manusia dari kecelakaan. Hikmat memastikan orang untuk hidup dengan baik dan sejahtera. Demikian juga dengan pendidikan, semestinya melahirkan manusia yang menyadari bahwa mendapatkan hikmat akan mendapatkan hidup. Oleh karena itu pengembangan ilmu

pengetahuan tidak boleh mengancam kehidupan manusia dan alam ciptaan Tuhan. Dalam menghadapi perkembangan teknologi yang pesat sekarang ini, kita harus mengandalkan hikmat dari Allah, sehingga bisa memakai teknologi tersebut untuk kemulian Allah dan keberlangsungan kehidupan di dunia. “Selamat merayakan Dies Natalis ke-62

Duta Wacana Kiranya Firman Tuhan ini mengarahkan dan menguatkan kita semua sebagai Duta Wacana untuk merefleksikan perjalanan spiritual berdutawacana kita, hari ini dan di masa-masa yang akan datang Tuhan menolong kita sekalian,” pungkas Pdt. Marlin Lomi, S.Th. [mpk]

doc.Panitia
doc.Panitia
doc.Pribadi

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.