Kronik Edisi 126

Page 1

th.XVI/15 Desember 2018

126

Unika Soegijapranata

snap QR code

Pendidikan Karakter Menurut Mgr. Soegijapranata Pendidikan Karakter merupakan proses untuk membuat seseorang memiliki kualitas diri utama, dimana seseorang dibentuk oleh kepatuhan terhadap nilai-nilai tertentu, bukan dengan retorika atau niat baik. atau karakter adalah etika dalam tindakan. Karakter dibangun secara bertahap layaknya orang membangun sebuah rumah. Karakter tidak dapat secara instant terbentuk, membutuhkan waktu dan proses yang panjang batu demi batu keputusan demi keputusan. Pendidikan karakter merupakan suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya, yang memiliki tujuan membentuk penyempurnaan diri individu dengan berkelanjutan serta melatih kemampuan untuk arah hidup yang lebih baik. (Doni Kusuma 2007). The Joseph Institute of Ethics mengelompokkan dalam Enam jenis karakter (enam pilar) adalah sebagai berikut: a. Trustworthiness: kepercayaan: bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki: integritas, kejujuran, dan loyalitas b. Fairness: Keadilan: membentuk karakter yang membuat seseorang memiliki pikiran terbuka dan tidak ingin mengambil keuntungan dari orang lain. c. Caring: Kepedulian: bentuk karakter yang membuat seseorang memiliki sikap peduli dan kepedulian terhadap orang lain dan kondisi sosial lingkungan. d. Respect: Hormat, bentuk karakter yang membuat seseorang selalu menghargai dan menghormati orang lain. e. Citizenship: kewarganegaraan, bentuk karakter yang membuat seseorang sadar akan hukum dan peraturan serta perawatan terhadap lingkungan alam. f. Responsibility: Tanggung jawab, bentuk karakter yang

membuat seseorang bertanggung jawab, disiplin, dan selalu melakukan hal-hal sebaik mungkin. Mgr. Soegijapranata (Soegija) sebagai seorang pemimpin tertinggi pada masa itu ternyata memiliki model yang sama dalam mendidi, memahami apa yang harus dilakukan untuk mengangkat martabat bangsanya. Selain kegiatan yang dilakukan dalam berpolitik, berdiplomasi, dalam setiap kesempatan Soegija selalu menyampaikan pesan bagaimana mendidik, mengembangkan diri, mengisi hidup bagi diri, gereja dan Negara. Dalam berbagai kegiatan yang dilakukan, Soegija sangat giat dalam menanamkan nilai-nilai luhur kepada umat atau masyarakat yang ditemui. Tentu nilai-nilai yang disampaikan merupakan proses pendidikan yang beliau dapat dan alami sendiri. Soegija membagi pendidikan dalam beberapa bagian antara lain: 1. pendidikan selaku orang perseorangan, selaku kepribadian, yang berdiri sendiri, merdeka, berdaulat, bertanggung jawab atas tuntutan hidup yang terakhir. pendidikan perseorangan: memuat pendidikan badan (kesehatan, keuletan, keutuhan, kemurnian) dan jiwa (budi, hati, kehendak, ingatan, perasaan, pengetahuan, ilmu, spiritual agama moril, sopan santun, budi bicara, budi bahasa, aestetis, peradaban). 2. pendidikan selaku isi rumah tangga 3. pendidikan selaku pengikut suatu agama 4. pendidikan selaku warga negara 5. pendidikan selaku warga suatu negara atau suku bangsa

Kronik Edisi 126/Th.XVI

15 Desember 2018

1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.