th.XIII/5 September 2015
89 89
Unika Soegijapranata
edisi elektronik
ata “ugahari” memiliki kesepadanan dengan kata “sederhana” dan “bersahaja”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata “ugahari” diartikan: “sedang, pertengahan, sederhana”. Dalam bahasa Jawa kata yang sepadan dengan “ugahari, sederhana” adalah “sak madya”, yang juga bisa diartikan dengan “secukupnya”. Nuansa-nuansa inilah yang menjadi kerangka pola hidup “ugahari”. Kata “ugahari” yang memiliki padanan dengan kata sederhana, secukupnya, sak madya memiliki kandungan moral yang mendalam, yaitu sebagai sebuah sikap hidup. Sikap hidup itu adalah sebuah pilihan pribadi yang merdeka-otonom. Maka ugahari merupakan sebuah sikap yang dipilih bukan karena keterpaksaan. Sikap ugahari juga mengandung unsur asketis atau mati raga.
Sosok Pemimpin yang Sederhana Kardinal Jorge Mario Bergoglio (kini: Paus Fransiskus) membawa angin perubahan di Tubuh Gereja Katolik pada zaman modern ini. Dia dikenal sebagai pribadi yang sederhana, tetapi berpemikiran visioner dan progresif. Belum lama ini ia menunjukkan kepeduliaan pada orang miskin dan kelestarian lingkungan hidup dengan mengeluarkan ajaran resmi Paus berupa Ensiklik yang berjudul “Laudato Si, On Care for Our Common Home” (Terpujilah Engkau, Memelihara Rumah Kita Bersama). Ensiklik ini dikeluarkan di Vatikan pada 18 Juni 2015. Ensiklik merupakan sebuah surat Paus yang bersifat agung dan universal, biasanya teks resmi ditulis dalam bahasa Latin kemudian diterjemahkan ke pelbagai bahasa
Kronik Edisi 89/Th.XIII
5 September 2015
1