th.XIV/3 Juni 2016
Unika Soegijapranata
109 snap QR code
Variasi Produk Olah Singkong & Kacang Koro Ditengah Impor Gandum & Kedelai Seminar pangan lokal dengan tema “Explorasi dan Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal� diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Katolik Soegijapranata di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa FTP. Acara dilaksanakan di ruang Theater, Gedung Thomas Aquinas lantai 3 pada hari Sabtu (21/5). Dalam acara seminar ini, hadir 3 pembicara yaitu Dr. Ir. Ch. Retnaningsih MP sebagai dosen FTP Unika yang pernah melakukan penelitian mengenai potensi kacang koro; Tri Barokah sebagai ketua UKM Damar Sindoro Sumbing, Temanggung; dan Teguh Heri Purwanto, ST sebagai CEO PT. Negeri Singkong, Solo. Tujuan diadakannya Seminar ini adalah dalam rangka memperingati hari koro dan memperkenalkan kacang koro kepada masyarakat dan terutama mahasiswa Unika.
Negara Indonesia yang melakukan impor singkong dari Negara Brazil, sedangkan di Negara Brazil singkong dapat diolah menjadi bioetanol berbasis bahan bakar. Produk dari singkong sebenarnya dapat diolah menjadi diantaranya : tepung tapioka, tepung mokaf dan bioetanol. Tepung mokaf sebagai salah satu produk singkong yang biasa disebut chip mokaf adalah tepung dengan bahan dasar singkong yang dimodifikasi dengan proses fermentasi dan hampir memiliki kesamaan dengan tepung terigu dan dapat menjadi bahan substitusi tepung terigu. Tepung mokaf sendiri memiliki banyak kegunaan antara lain untuk membuat kue kering maupun basah. Tepung mokaf juga bebas dari kandungan glutten, sangat baik untuk anak autis. Tepung mokaf juga mengandung serat tinggi serta memiliki harga yang cukup terjangkau.
Acara dimulai dengan pementasan tarian tradisional oleh UKM tari tradisional Unika yang dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Ketua Panitia Seminar Ichlasia Ainul dan Wakil Dekan III FTP Unika Dea N. Hendryanti S. TP.
Diungkapkan oleh Teguh bahwa Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar sebanyak 10 juta ton/tahun, dan sayangnya banyak masyarakat Indonesia yang senang dan bangga makan roti, hal ini sama saja dengan mendukung impor tepung terigu.
Acara yang dimoderatori oleh Ibu Elizabeth Ivone Fernandez Ssi. Msc ini, pada awal seminar memberi kesempatan CEO PT. Negeri Singkong, Teguh Heri Purwanto untuk memaparkan mengenai keprihatinan
“PT. Negeri Singkong memiliki beberapa sentra singkong yang membudidayakan tanaman singkong dari jenis singkong gajah yang memiliki rasa yang lezat untuk dibuat menjadi kue; dan singkong daplang dan kasesang yang
Kronik Edisi 109/Th.XIV
3 Juni 2016
1