29112012

Page 1

KORAN MADURA KAMIS 29 NOVEMBER 2012 NO.0004 | TAHUN I

@KoranMadura

KAMIS

Satu Hati untuk Bangsa

29 NOVEMBER 2012

gubernur bi kritik sektor industri

pemerintah hapus materi pelajaran ipa-ips di sd

Darmin Nasution kembali memberikan kritik tajam terhadap sektor industri dalam negeri yang tidak mampu mendukung dinamika perekonomian Indonesia.

Materi pelajaran IPA-IPS pada Sekolah Dasar di satukan menjai ilmu pengetahuan umum (IPU). Kebijakan ini akan mulia diterapkan tahun pelajaran 2013-2014 >> halaman 06

>> halaman 08

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

wali kota surabaya turun tangan bersihkan kali Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya kemarin turun langsung memimpin bersih-bersih kali, mulai dari ujungnya di Karangpilang hingga hilir di Wonorejo dan Petekan. >> halaman 03

Pemerintah Akan Anulir Rencana Hari Tanpa Premium JAKARTA-Pemerintah berencana membatalkan kebijakan sehari tanpa bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang sedianya akan dilaksanakan pada Minggu, 2 Desember 2012. Upaya menganulir rencana ini terkait dengan penilaian pemerintah bahwa kebijakan itu terkesan memaksa masyarakat untuk menggunakan Pertamax. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandini mengatakan, pemerintah tidak bisa memaksa masyarakat melalui kebijakan membatasi penggunaan BBM bersubsidi. Namun, lanjut Rudi, pemerintah berharap agar masayarakat kelas menengah ke atas memiliki kesadaran untuk menggunakan BBM nonsubsidi. “Kalau kelompok masyarakat kaya menyadari untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi, maka tidak akan ada pembatasan,” kata Rudi di Jakarta, Rabu (28/11). Sebelumnya, rencana pemerintah yang akan meluncurkan kebijakan sehari tanpa BBM bersubsidi bertujuan untuk mengendalikan volume Premium agar tidak melampaui kuota yang telah ditetapkan dalam APBN Perubahan 2012 sebesar 44,04 juta kiloliter. Rudi meyakini, kuota BBM bersubsidi yang telah disepakati bersama antara pemerintah dan DPR tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan kelompok sasaran di 2012. Asalkan, lanjut dia, selama kurun satu bulan ke depan pengguna mobil mewah tidak lagi menggunakan Premium. “Kami berharap mereka (pemiliki mobil mewah) bisa berempati kepada kelompok masyarakat yang seharusnya

mendapatkan subsidi. Mohon ada kesadaran moral bagi para pemilik kendaraan mewah, agar dalam sebulan ini tidak memakai Premium. Kami tidak bisa memaksa, hanya mengimbau saja,” paparnya. Rudi menambahkan, belakangan pemerintah juga tengah merencanakan untuk meniadakan pasokan Premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di sekitar kawasan elit. “Kalau bisa, ini akan diberlakukan selamanya, karena akan lebih baik,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Direktur ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengungkapkan, apabila pemerintah tidak melakukan pengaturan terhadap BBM bersubsidi secara tepat, maka diyakini kuota yang tersedia saat ini tidak akan mencukupi. “Ini merupakan keputusan yang sulit, karena waktunya tinggal sedikit lagi. Jalan yang paling rasional adalah menambah kuota,” katanya. Sejauh ini, kata Komaidi, di atas kertas upaya pengaturan BBM bersubsidi oleh BPH Migas terbilang cukup baik, namun realisasinya belum tentu sejalan dengan yang diharapkan. “Jangan sampai rencana yang ada justru akan lebih banyak mengeluarkan biaya, dibandingkan dengan harus menambah kuota Premium,” katanya. Menurut dia, selama ini masyarakat enggan menggunakan BBM non-subsidi karena disparitasnya yang terlalu lebar dengan Premium. “Kalau disparitas harga BBM bersubsidi dengan nonsubsidi tidak terlalu jauh, tentunya konsumsi BBM di masyarakat akan lebih baik lagi,” katanya. (bud/abe)

La Bhede Bhei

Matrawi dan Polisi Matrawi, agak ragu meminjam sepeda motor milik kakaknya untuk mengantar sang istri ke dokter kandungan. Bukan tak bisa mengendarai motor, ia ragu karena tak memiliki SIM. Untuk naik kendaraan umum, uang kurang. Dihitung-hitung sisa uang di kantong hanya cukup bayar dokter. Namun karena tak ada pilihan lain, ia memberanikan diri. Sebagai tindakan jaga-jaga jika nanti bertemua razia Polantas, Matrawi meminjam SIM, milik Somad, sang kakak. “Gimana sih, SIM itu kan tak bisa dipakai orang lain,” jelas Somad. “Se penting, sampeyan ikhlas minjemin. Itu saja,” jawab Matrawi yakin. “Ikhlas lah. Masak ngasih pinjam motor boleh, SIM ngak boleh. Silahkan saja. Resiko tanggung sendiri, kalau berpapasan polisi. Ke dokter nanti kan lewat stoppan. Ati-ati banyak pak polisi di situ,” tutur Somad, ngingatkan. “Ya ya. Udah tahu. Makanya saya pinjam SIM sampeyan.” Sial. Beberapa ratus meter sebelum stoppan, ada razia polisi. Matrawi mencoba menenangkan diri. Stell yakin. “Maaf. Tolong STNK dan SIM,” kata polisi. Diperiksa sebentar oleh polisi lalu. “KTP-nya,” lanjut polisi. Bolak balik lihat SIM dan KTP, polisi agak bingung. “Kok SIM sama KTP beda?” tanya polisi. “Anu pak. Saya pinjam SIM punya kakak saya,” jawab Matrawi, santai. Polisi agak kesal dengar jawaban Matrawi yang seenaknya. “Eh, anda ini gimana, kok SIM pinjam. Ngak boleh!” tegas polisi dengan nada keras, agak sedikit kesal. Dengan berlagak santai Matrawi nyeletuk, “Lho kok bapak bilang ngak boleh. Lha, kakak saya yang punya SIM ikhlas kok ngasih pinjam. Kok pak polisi ngelarang?”. “Baik. Nih surat tilang. Sampeyan harus ikhlas, besok datang ke kantor polisi,” jawab polisi tak mau kalah. “Apes. Sial,” gerutu Matrawi sambil menerima surat tilang.

M. HUSEIN

1

Koran Madura

PAMANGGI Mengelus Romantisme Oleh: Dimas Kaisar Yazahiro

Pemerhati Musik, Tinggal di Sumenep

dengar laraku, suara hati ini memanggil namamu, karena separuh aku, menyentuh laramu, semua lukamu telah menjadi milikku karena separuh aku dirimu

ahmed david/koran madura

LANSKAP : Model dan peragawati ambil bagian dalam derap kebudayaan memperingati hari jadi Sumenep ke 743

Lebih Seribu PNS Bermasalah JAKARTA-Pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap pejabat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pernah terlibat korupsi. Langkah evaluasi ini terutama ditujukan kepada PNS yang telah selesai menjalani masa hukuman, namun aktif kembali dan mendapat jabatan baru. “Sedang kita evaluasi semua, tadi saya minta sekda kirim datanya,” kata Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi di Jakarta, Rabu (28/11). Menurut dia, kebijakan evaluasi tampaknya akan “menghukum” pejabat pemda bekas napi dengan non jabatan. “Saya sudah beri petunjuk dalam surat edaran bahwa jangan diberi jabatan bagi yang sudah tejerat kasus hukum,” tambahnya. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri, 2010-2011, tercatat ada sekitar 1091 orang PNS di daerah pernah terlibat kasus hukum, baik staf sampai eselon. Sebanyak 60% di antaranya adalah kasus tindak pidana korupsi. “Itu belum selesai, bisa sampai 1500 orang. Ada yang pensiun, dipensiunkan, diberhentikan, non job, itu gradasinya,” ujarnya. Namun kata Gamawan lagi, pihaknya belum tahu persis pejabat yang terlibat korupsi pada

2004. “Saya mau cari tahu ada berapa kalau sampai 2004,” tegasnya Mantan Gubernur Sumatera Barat ini mengakui dalam pertemuan dengan para sekretaris daerah beberapa waktu lalu, Kemendagri meminta supaya surat edarannya ditindaklanjuti. Semestinya tidak ada promosi untuk orang yang pernah menjadi terpidana, apalagi terkait korupsi dan penyalahgunaan jabatan. Kemendagri juga akan mengingatkan kepala daerah dalam sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintah Daerah. Selain itu, regulasi terkait pengangkatan pejabat birokrasi akan diperketat. Peraturan pemerintah yang mengatur hal itu akan direvisi dan disesuaikan dengan tuntutan masyarakat. Demikian juga dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara, pengaturan promosi jabatan birokrasi perlu diatur. ”Keinginan masyarakat sangat jelas. Pejabat korup seharusnya tidak diberi jabatan lagi. Kalau di aturan lama kan masih ada empat gradasi terkait sanksi dan penghapusan promosi pejabat bermasalah dengan hukum,” paparnya. Ditempat terpisah, pengamat politik Ari Dwipayana mengatakan pengangkatan kembali pejabat bermasalah di sejumlah daerah merupakan akibat perekrutan birokrat untuk menduduki jabatan

strategis yang sangat tergantung dari politisi. Hal ini karena atas nama kepentingan politik balas jasa. Oleh karena itulah, kata Dosen FISIP UGM ini, meski di pemerintahan daerah ada Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan. Namun penentuan pejabat daerah ada di tangan kepala daerah. Apalagi, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan, pembina PNS di daerah adalah kepala daerah. Menurut Ari, diperlukan kerangka regulasi supaya perekrutan pejabat birokrasi bukan berdasarkan pertimbangan politik. Sistem pengangkatan pejabat birokrasi harus lebih mengutamakan rekam jejak, kompetensi, kompetensi, dan integritas Pemilihan pejabat bisa dilakukan oleh semacam komisi aparatur sipil negara yang independen yang bertugas menyeleksi dan menentukan calon-calon yang dinilai layak. Bisa juga seleksi dilakukan tim independen yang terdiri atas akademisi, pejabat pemerintah provinsi, dan pejabat pemerintah kabupaten/kota itu. Pengalihan tugas pembinaan PNS kepada Sekretaris Daerah, menurut Ari, juga dinilai akan memberi ruang untuk mengontrol sistem pengangkatan pejabat. Kekuasaan tidak sepenuhnya di tangan kepala daerah. (gam/cea/ abe)

Kantor Imigrasi Kesepian PAMEKASAN - Meski sudah diresmikan sejak April lalu oleh Menteri Hukum dan HAM RI Amir Syamsuddin di Lapastika Sidoarjo, dan dilounching 14 November 2012, Kantor Imigrasi Klas III di samping Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pamekasan, hingga kini masih sepi pengunjung. Slamet Mudjiono Kepala Kantor Imigrasi Klas III Pamekasan kepada Koran Madura mengakui bahwa jumlah masyarakat yang membuat paspor minim, yakni hanya melayani 13 penerbitan paspor. ”Kami sudah menerbitkan 13 paspor,” tegasnya. Lebih lanjut Slamet menjelaskan, mayoritas yang membuat paspor didominasi masyarakat yang hanya bepergian untuk berwisata ke luar negeri. Sebagian, ada yang yang ingin menjadi tenaga kerja indonesia

Penggalan syair itu mengalun merdu dari bibir Ariel, vokalis NOAH. Penyanyinya mungkin punya masa lalu yang dianggap kurang santun dalam berbuat, saat itu. Tetapi menghujatnya adalah prilaku yang amat naif. Sebab Ariel harus diberi ruang untuk memperbaiki dari dari masa lalunya yang kelam. Karena itu jangan dipandang siapa yang mengatakan tetapi harus dilihat apa yang dikatakan. Telur menjadi sesuatu yang dipungut orang meski keluar dari dubur ayam. Namun nahdliyyin marah besar kepada anggota dewan yang terhormat lantaran yang keluar dari bibirnya dianggap merendahkan martabat. Bila lirik lagu NOAH itu disandingkan dengan nasionalisme, maka luka bangsa sebentuk jeritan hati rakyat republik. Warga yang mengkondisikan dirinya sebagai nasionalis serasa tercabik pada saat negeri tak peduli pemilik sah kedaulatan negeri ini. Dalam bahasa lebay yang sederhana, yang terluka padamu berdarah padaku. Rakyat tidak tahu apa-apa ten.... Lagu-lagu itu tang utang negasemangat nasionranya berapa, unalismenya sama tuk apa, dan yang diketahui-nya hanya sekali tak ditemutanggungan bekan kecuali seks ban. Maka menjadi bebas untuk dan tak cukup kiranya membayar tanggunatas nama birahi gan itu meski rasa yang melampaui nasionalisme ini ketabuan. didekatkan kepada sang saka. Benar kata Soekarno yang menitipkan nege-ri kepada generasi muda. Meski sayang, pasca Soekarno, tak ada yang sesetia sang proklamator itu, pada negerinya. Masa depan bangsa ini suram jika perspektif yang digunakan adalah lagu-lagu yang belakangan ini muncul. Lagu berjudul Keong Racun, apa makna yang bisa diambil? Kucing Garong, apa substansi yang bisa dinikmati? Coba dibandingkan dengan lagu-lagu di jaman dulu yang memebrikan semangat untuk berjuang, berpikir, dan mengaplikasikan pikirannya dalam berjuang. Semua sangat nasionalis mulai dari Satu Nusa Satu Bangsa, Padamu Negeri, Indonesia Raya, dan sejenisnya. Bandingkan dengan lagu Jupe, Paling Suka (69), Julia Perez membawakan dengan nada dan suara erotis, mendesah, penuh nafsu dan tekanan bait-bait lirik yang menggambarkan hubungan intim dan gaya bercinta sang penyanyi. Lagu lainnya, Lia MJ feat Asep berjudul Rumpi Mobil Bergoyang. Ini jauh lebih vulgar menggambarkan perilaku seks bebas dan bagaimana hubungan intim antar lawan jenis. Kemudian Della Puspita, Apa Aja Boleh, dinyanyikan dengan menggambarkan perilaku seks bebas di kalangan remaja, kepasrahan seorang wanita yang rela menyerahkan segalanya demi cintanya kepada sang calon pacar. Ada lagi lagu berjudul Hamil Duluan, Satu Jam Saja, Wanita Lubang Buaya, Ada yang Panjang, Mucikari Cinta, dan Melanggar Hukum; untuk sekedar menyebut contoh. Lagu-lagu itu semangat nasionalismenya sama sekali tak ditemukan kecuali seks bebas untuk dan atas nama birahi yang melampaui ketabuan. Bagaimana mungkin seseorang dengan senang hati menyanyi gara-gara hamil duluan sebelum menikah. Ini fenomena umum tetapi sekolah tidak mengajarkan nasionalisme berbasis seksualitas dan sensualitas. Apa sebenarnya yang terjadi dengan generasi bangsa yang seolah-olah bangga dengan sensualitas dan memuja kebebasan serta menjerembabkan negeri ke lembah yang paling “horor”? Ini persoalan serius, disamping soal kebiasaan generasi tuamuda lainnya yang menderita kleptomania. (*)

Nemuuuuu Beii .....

IMIGRASI- Penyerahan berkas pendirian kantor imigrasi pamekasan, dari Kepala Kemehumham Jawa timur ke Wakil Bupati Pamekasan (TKI) di luar negeri. Minimnya masyarakat yang membuat paspor ini ditengarai karena masih banyaknya masyarakat yang belum tahu dioperasikanya Kantor Imigrasi Pamekasan.

Sehingga, nantinya pihaknya akan mengsosialisasikan kepada masyarakat, termasuk didalamnya proses dan berkas yang harus dipenuhi oleh pemohon penerbitan pasport. (afa/abe)

Mendagri : Lebih dari 1000 PNS bermasalah Itu yang terdata, yang tidak ditemukan Pak? Kantor imigrasi kesepian Hemm rumah sakit rame Karsa part 2 berliku Karsa part 1 cuma bergelombang


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.