JUMAT
KORAN MADURA
30 MEI 2014 | No. 0370 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
1
0328-6770024 JUMAT 30 MEI 2014 | No. 0370 | TAHUN III www.koranmadura.com
i Hasyim Muzad s ita or ay M n ki Ya Warga NU Pilih Jokowi-JK Berita Utama hal 2
Lapindo Kalahkan Negara 8 Tahun Urus Lapindo, Negara Keluarkan Biaya Rp 32,9 Triliun SIDOARJO - Negara setidaknya sudah menggelontorkan dana hingga Rp 6,5 miliar atau dua kali ganti rugi yang harus dibayarkan oleh PT Minarak Lapindo Jaya. 30 pabrik tutup, hampir 2000 buruh terancam menganggur, ratusan hektare sawah dan ribuan ternak musnah. Setidaknya menjadi data tertulis yang menjadi dampak ekonomi warga sekitar akibat semburan lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melansir laporan total biaya ekonomi selama 8 tahun terakhir (2006-2014) mencapai Rp 32,9 Triliun. Nilai ini terbilah jauh hampir tiga kali lipat dibandingkan ganti rugi yang diberikan baik pemerintah maupun
PT Minarak Lapindo Jaya. Pembagian ganti rugi yang lebih besar ditanggung oleh APBN pemerintah ketimbang Minarak Lapindo akibat persetujuan DPR bahwa semburan lumpur adalah bencana bukan kecelakaan kerja yang harus ditanggung Lapindo. Dari dana APBN hingga 2012, pemerintah setidaknya telah menggelontorkan dana Rp 6,5 Triliun untuk biaya ganti rugi. Di tahun 2013, pemerintah harus menggolontorkan lagi Rp 2,5 Triliun. Maka total dana APBN yang dikucurkan tiga kali lipat dibandingkan uang yang wajib dibayarkan oleh PT Minarak Lapindo. Direktur Walhi Jatim Ony Mahardika mengatakan, permasalahan lumpur Lapindo yang tidak kunjung selesai merupakan tidak adanya kesungguhan dari pemer-
intah maupun PT Minarak Lapindo Jaya untuk menyelesaikan yang telah merugikan negara hingga triliunan rupiah. “Pemerintah dan Lapindo yang tidak serius dan sungguh-sungguh selesaikan kasus ini. Artinya, negara ini betul-betul dikungkung oleh Lapindo,” ujarnya. Pada prinsipnya, lanjut Ony, penyelesaian ganti seharusnya diselesaikan segera. Mengingat masih banyak warga yang terdampak semburan lumpur Lapindo belum mendapatkan kepastian sejak 8 tahun terakhir. “Urusan-urusan ganti rugi, negara harusnya segera menyelesaikan ganti rugi. Supaya korban Lapindo mendapatkan kehidupan baru,” jelasnya. Menurut dia, kompensasi ganti rugi merupakan penentu awal dari kerugian yang dialami oleh korban lumpur Lapindo.
LUMPUR LAPINDO Capres Joko Widodo (kanan) menunjukkan tangannya usai menerima lumpur dari korban lumpur saat menghadiri peringatan 8 tahun semburan lumpur lapindo yang digelar di atas tanggul penahan lumpur lapindo Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/5). Dalam kunjungan tersebut Capres Joko Widodo berjanji jika ia terpilih akan memberikan dana talangan dari Anggaran Belanja dan Penerimaan Negara (APBN) guna menyelesaikan permasalahan ganti rugi bagi korban lumpur lapindo. ant/suryanto
Disebut penentu awal, kata Ony, karena masih banyak permasalahan yang dialami warga setiap tahunnya. “Soal jaminan kesehatan, namanya korban Lapindo tidak pernah ada pendataan BPJS. Kedua, jaminan pendidikan anak yang susah mendapatkan pendidikan yang layak. Dan ketiga, selama 2009-2014 warga korban Lumpur tidak masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu. Ini yang harus ditagihkan lagi kepada Lapindo,” ungkapnya. =G. ARMADIANTO SEMERU