JUMAT
KORAN MADURA
19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
1
0328-6770024 JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III www.koranmadura.com
ant/fanny octavianus
DEMOKRAT DUKUNG PILKADA LANGSUNG. Petinggi Partai Demokrat (dari kiri) Direktur Eksekutif Toto Riyanto, Ketua Harian Syarief Hasan, Bendahara Umum Indrawati Sukadis dan Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Andi Timo Pangerang berfoto usai jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (18/9). Dalam jumpa pers itu Syarief memberi pernyataan resmi bahwa Partai Demokrat mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah tetap dilakukan secara langsung.
Demokrat Dukung Pilkada Langsung JAKARTA-Teka-teki seputar sikap politik Partai Demokrat terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada akhirnya terjawab sudah. Partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini secara tegas menolak pemilihan kepala daerah (pilkada) dilakukan secara tidak langsung atau melalui DPRD. Sikap Demokrat ini bertentangan dengan Koalisi Merah Putih yang menginginkan agar pilkada dilakukan melalui DPRD. “PD secara tegas menyatakan bahwa pilihan PD adalah pilkada langsung (oleh rakyat) dengan cata-
tan ada 10 perbaikan yang harus dilakukan dan dimasukkan dalam RUU Pilkada,” kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, dalam keterangan persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, di Jakarta , Kamis (18/9). Sikap Demokrat ini menegas-
kan sikap yang telah disampaikan lebih dulu oleh Ketua Umum Demokrat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Melalui Youtube, dua hari lalu Presiden SBY mengatakan proses demokrasi yang sudah dilakukan 10 tahun (selama masa pemerintahannya), patut dipelihara dan dilanjutkan dengan beberapa perubahan yang diakibatkan oleh pilkada secara langsung selama ini. Syarif mengatakan, pertumbuhan demokrasi di Indonesia yang telah dikawal oleh Presiden SBY harus tetap dilanjutkan. Ada
beberapa kelemahan dalam pilkada langsung, namun menurutnya ada kelemahan dalam pilkada langsung, namun kelemahan itu bisa diperbaiki. “Banyak ekses yang berdampak negatif pada masyarakat di sisi ekonomi, sosial dan budaya, begitu juga di keutuhan. Semua ekses-ekses negatif tersebut pada dasarnya PD menginginkan agar dilakukan perbaikan, penyempurnaan,” katanya. Dia berharap dengan beberapa penyempurnaan, proses pemilukada bisa berjalan lebih sempurna lagi. Syarif menambahkan, dukungan PD juga merupakan perwujudan implementasi UUD 1945. Selain itu, PD juga ingin mempertahankan semangat reformasi, dan tak kembali ke masa lalu. “PD sangat berkeinginan bahwa pemilu yang sudah demokratis dilakukan, pada prinsipnya itu adalah pemilu yang betul-betul diinginkan rakyat karena sifatnya
demokratis,” katanya. Dia membantah ada kesepakatan politik antara presiden terpilih Joko Widodo dan partainya. Isu tentang adanya kesepakatan itu muncul setelah Demokrat mendukung pemilihan kepala daerah langsung. “Kan saya sudah bilang, sikap kita di luar pemerintahan. Kalau di luar pemerintahan berarti kita tidak menginginkan menteri,” katanya. =GAM/ABD
2
KORAN MADURA
PAMANGGI
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
Histeria
Oleh : Abrari Alzael
Budayawan Muda Madura
Situasi mutakhir yang tidak jelas ranahnya dari berbagai perspektif, menjadikan banyak orang mengalami histeria, gangguan jiwa yang terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi masalah dalam hidupnya. Lalu lahirlah keputusan sendiri tanpa pertimbangan karena yang diperlukan adalah kepuasan diri. Pada tahun 1984, TK McMartin di California ramai dan menjadi bulan-bulanan media. Sejumlah guru di TK ini, dikabarkan telah melakukan pelecehan seksual terhadap siswa-siswinya. Itu terungkap manakala para siswa dan siswi di sekolah ini memberikan pengakuan kepada petugas. Sampai akhirnya, dugaan ini masuk ke meja polisi dan pengadilan negeri. Tetapi di ujung tuntutan jaksa, majelis hakim membebaskan terdakwa dari segala tuntutan karena tidak cukup bukti. Dalam psikologi, anak berpotensi jujur dan mengatakan apa adanya. Tetapi, jawaban anak yang jujur itu bisa mengarah pada respon tertentu ketika pihak yang menanyakan mengarahkan pertanyaan anak untuk mendapatkan jawaban yang diinginkan. Kasus di TK McMartin ini didesain supaya satu atau beberapa orang guru seolah-olah memang telah melakukan pelecehan seksual. Padahal, penyidikan ini berdasarkan order dan karenanya penyidik membuat pertanyaan yang tendensius kepada anak agar memberikan jawaban yang diperlukan. Kasus ini menjadi bagian dari histeria massa yang dipicu oleh adanya like or dislike seseorang kepada kelompok lain. Ini sebentuk ketidaksanggupan orang untuk legowo pada orang lain dengan segala kelebihan dan kelemahannya. Sehingga, kenyamanan atau ketidaknyamanan orang lain diganggu Dalam kasus politik karena cara ini dianggap sebagai maupun non politik, salah satu kebenaran pribadi menghadapi kenyataan apa yang dialami dalam yang ditemui. bangsa saat ini telKetika Anas Urbaningrum ah masuk ke dalam memimpin partai politik dan golongan histeria mendapat simpati publik, ada massa pihak lain yang menilai kenyataan ini tidak baik untuk diteruskan. Sehingga, Anas dibuat tidak nyaman karena cara ini dianggap pihak tersebut sebagai langkah untuk membuatnya aman dalam hidupnya. Kesimpulan ini mencirikan bahwa apapun bisa didesain supaya hidup yang dihadapi terasa nyaman. RUU pilkada yang sudah berlangsung pasca reformasi yang dipilih secara langsung oleh masyarakat, dibuat tidak nyaman. Kelompok tertentu menganggap kehidupan politik dengan pemilihan pilkada secara langsung dirasa tidak nyaman. Kemudian ketidaksanggupan berada dalam kehidupan yang tidak membuatnya nyaman ini dianggap sebagai gangguan dan karenanya ia mengngganggu orang lain dengan caranya sendiri. Ia lupa bahwa yang dilakukannya ini sebentuk penyakit jiwa yang oleh para psikolog disebut dengan histeria. Begitu pula pada saat politisi ramai-ramai membahas pimpinan DPR. Secara logika, pemenang politik mendapat reward dan berhak atas ketua DPR (pimpinan). Itu sudah berlangsung sejak lama secara yuridis-rasional. Tetapi ketika histeria menyelinap dalam komunalisme politisi yang ranah psikologi politiknya terganggu, kelaziman politisyuridis ini digugat melalui UU MD3 dimana ketua DPR tidak lagi secara ex officio dijabat pemenang pemilu. Dalam kasus politik maupun non politik, apa yang dialami bangsa saat ini telah masuk ke dalam golongan histeria massa dimana banyak orang mengalami gangguan jiwa yang merasa tidak puas dengan kenyamanan dan ketidaknyamanan orang lain. Ini mirip legenda Amerika, Bloody Mary yang menceritakan seorang perempuan (Mary Whirnington) yang dikabarkan meninggal di depan cermin. Tetapi arwahnya, terperangkap di dalam cermin dan tidak bisa keluar. Ia mati jiwa, mudah marah, hampa dan terbiasa melakukan hal-hal yang di luar batas kemanusiaan. =
Berita Utama
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
2
DPR Pilih Empat Hakim Agung JAKARTA- Komisi III DPR RI memilih empat orang dari lima orang calon hakim agung pada rapat pleno komisi di Gedung MPR/DPR/DPD RI Jakarta, Kamis. Keempat hakim agung yang terpilih tersebut adalah Amran Suadi, Sudrajat Dimyati, Purwo Susilo, dan Is Sudaryono. Keempat nama tersebut masing-masing memperoleh 38 suara dari 50 anggota komisi III. Satu orang calon hakim agung yang tidak terpilih adalah Muslich Bambang Luqmono yang hanya memperoleh 13 suara. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Almuzammil Yusuf yang memimpin rapat pleno mengatakan, kesepakatan anggota Komisi III yakni calon hakim agung akan terpilih menjadi hakim agung jika memperoleh suara 50 persen plus satu dari anggota Komisi III yang hadir. “Karena anggota Komisi III yang hadir sebanyak 50 orang dari
54 orang, sehingga calon hakim agung yang memperoleh minimal 26 suara yang terpilih menjadi hakim agung,” katanya. Pada pemilihan melalui mekanisme voting tertutup, empat orang calon hakim agung masingmasing memperoleh 38 suara, dan hanya satu hakim agung yang memperoleh suara 13. Kelima calon hakim agung itu, sebelumnya telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI. Semula, Komisi III menjadwalkan akan memilih calon hakim agung pada Senin (15/9), tapi pada rapat pleno komisi, sebanyak
enam fraksi meminta agar pemilihan ditunda hingga Kami (18/9). Empat hakim agung terpilih akan mengisi kamar masingmasing dan segera meninggalkan jabatan sebelumnya. Mereka adalah, Amran Suadi akan mengisi kamar agama di Mahkamah Agung dan meninggalkan jabatan Wakil Pengadilan Tinggi Agama Surabaya. Purwosusilo akan mengisi kamar Agama di Mahkamah Agung dan meninggalkan jabatan sebagai Dirjen Badilag Mahkamah Agung. Kemudian, Sudrajad Dimyati akan mengisi kamar Perdata di MA dan meninggalkan jabatan sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Pontianak. Is Sudaryono akan mengisi kamar Tata Usaha Negara dan meninggalkan jabatan sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan. =ANT/RIZA
KONTROVERSI RUU PILKADA
Bila Pilkada Tidak Langsung, Bagaimana Nasib Lembaaga Survei? JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membantah bakal bangkrut karena tidak memiliki pekerjaan, jika pemilihan kepala daerah dikembalikan kepada Dewan Perwaklan Rakyat Daerah (DPRD). “Kehidupan lembaga survei bukan hanya di sini (survei pilkada). Kita masih bisa bermetamorfosis (jika pilkada dikembalikan ke DPRD),” kata peneliti LSI Ardian Sopa di Jakarta, Kamis. Pernyataan Ardian menyikapi komentar Sekjen Golkar Idrus Marham yang mengatakan bahwa lembaga survei bakal tutup atau bangkrut, akibat kehilangan pekerjaan jika pilkada dikembalikan ke DPRD. Ardian menegaskan, sekalipun pilkada dikembalikan ke DPRD, lembaga survei masih bisa beralih melakukan survei untuk kepentingan pemasaran atau marketing dan riset-riset sosial lainnya. “Ini persoalan remeh-temeh,”
kata Ardian. Bagaimanapun juga, kata Ardian, berdasarkan hasil survei yang dilakukan LSI, keinginan publik saat ini adalah pilkada dilakukan langsung oleh rakyat. Terlebih, ujarnya, mayoritas rakyat akan mempersalahkan Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, apabila pilkada dikembalikan kepada DPRD. Fakta tersebut diperoleh melalui hasil survei “quick poll” yang dilakukan LSI terhadap 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia pada tanggal 14-16 September 2014. “Sebesar 83,07 persen responden menyatakan bahwa presiden bisa dipersalahkan jika hak politik warga memilih secara langsung kepala daerah dicabut dan dikembalikan ke DPRD. Hanya 13,41 persen publik yang menyatakan SBY tidak dapat dipersalahkan,” ujar Ardian. Survei LSI ini menggunakan metode “multistage random sampling” dengan tingkat “margin of error” kurang lebih 2,9 persen.
LSI menyatakan, SBY dicap sebagai aktor utama kemunduran demokrasi apabila pilkada dikembalikan ke DPRD. Karena pemerintahan SBY dinilai sebagai inisiator awal terciptanya wacana mengembalikan pilkada ke DPRD. Oleh karena itu, kata dia, publik berharap SBY dapat mengambil sikap tegas dalam kapasitasnya sebagai presiden. “Sikap tegas yang diharapkan publik adalah presiden menarik kembali RUU yang tengah dibahas di DPR karena undang-undang tersebut berawal dari inisiatif pemerintah. Jika presiden menarik kembali RUU tersebut maka pembahasan RUU di DPR tidak dapat dilanjutkan,” ujar dia. Selain itu, kata Ardian, SBY juga memiliki peluang “menyelamatkan” perjalanan demokrasi di Indonesia mengacu pada posisinya sebagai figur utama di Partai Demokrat, yakni partai yang akan menjadi penentu antara koalisi pendukung pilkada langsung atau pilkada melalui DPRD. =ANT/RANGGA
KORAN PROBOLINGGO NASIONAL
MADURA
33
KORAN MADURA
Nasional
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
BUKU “BERHALA” KURIKULUM 2013
Barikade Gus Dur Desak Usut Buku SKI JAKARTA-Barisan Kader Gus Dur meminta pemerintah segera mengusut tuntas buku pelajaran sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) berjudul Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Alasannya, materi buku SKI menyinggung perasaan umat Islam Ahlussunnah wal Jamaah (nahdliyyin), umat Hindu, dan Budha. “Pengusutan tuntas ini perlu dilakukan sebagai pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata Ketua Presidium BKGD Priyo Sambadha pada wartawan di Jakarta, Kamis (18/9).
ant/widodo s. jusuf
LAWATAN TERAKHIR SBY. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berbincang dengan Wapres Boediono (kanan) sebelum bertolak ke Lisabon, Portugal di Bandara Internasional Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (18/9). Kepala Negara beserta delegasi bertolak ke Lisabon, Portugal yang akan dilanjutkan ke Amerika Serikat dan Jepang dalam perjalanan selama 12 hari yang merupakan lawatan ke luar negeri terakhir SBY dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI.
Publik Anggap SBY Paling Menentukan JAKARTA-Mayoritas publik menyalahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada oleh DPRD disahkan. Sebesar 83.07 % menyatakan bahwa presiden paling bersalah jika hak politik warga untuk memilih secara langsung kepala daerah dicabut dan dikembalikan ke DPRD. Hanya 13.41 % publik yang menyatakan SBY tidak dapat disalahkan. Peneliti LSI, Ardian Sopa menegaskan jika pada akhir masa jabatannya presiden SBY kemudian mendukung kembalinya pilkada oleh DPRD artinya bahwa SBY sendirilah yang merusak kepercayaan dan penghargaan masyarakat terhadap dirinya. Padahal posisi presiden SBY saat ini adalah tokoh kunci untuk menghentikan upaya mengebiri hak politik masyarakat tersebut. “Sebesar 81.54 % publik akan mencatat SBY sebagai tokoh yang merusak perjalanan demokrasi lokal Indonesia yang telah dimulai pada masa awal kepemimpinannya. Bukan hanya di hukum oleh publik domestik, sebesar 79.28 % publik pun mey-
akini bahwa SBY akan dihukum oleh publik internasional sebagai aktor utama dalam kemunduran demokrasi Indonesia,” ujar Ardian Sopa saat merilis hasil survey “Polemik RUU Pilkada” di Jakarta, Kamis (18/9). Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 14 – 16 September. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/2,9 %. Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia. Menurutnya, bandul RUU Pilkada kini di tangan SBY sebagai presiden dan ketua umum Partai Demokrat. Sebagai Presiden, SBY memiliki kewenangan untuk menarik kembali sebuah
RUU yang telah diajukan ke DPR. “Jika pun tetap dibahas oleh DPR, SBY masih punya peluang “menyelamatkan” perjalanan demokrasi lokal di Indonesia karena posisinya sebagai figur utama di Partai Demokrat, partai yang akan menjadi penentu koalisi pendukung pilkada langsung atau pilkada DPRD yang akan menang di DPR,” katanya. Karena Undang-Undang adalah persetujuan bersama pemerintah dan DPR. Survei LSI pun menanyakan dari kedua institusi tersebut (DPR dan Presiden), manakah yang paling disalahkan publik. Hasil survey menyebutkan sebesar 60.68% menyatakan Presiden SBY yang paling bersalah. Yang menyalahkan DPR hanya 32.72 %. Publik lebih menyalahkan presiden SBY karena RUU Pilkada awalnya merupakan inisiatif pemerintah. “Dan saat ini SBY merupakan penentu, baik sebagai presiden maupun sebagai ketua umum, berlaku tidaknya UU Pilkada DPRD tersebut,” imbuhnya. =GAM/ABD
Dalam buku SKI itu disebutkan, umat Hindu dan Budha menyembah berhala. Makam para Wali juga dikategorikan sebagai berhala masa kini. “Jadi, Barikade Gus Dur mendesak Kemenag RI untuk segera menarik dan memusnahkan buku SKI berbau SARA itu dari peredaran sekolah di seluruh Indonesia, sebelum memancing kemarahan umat,” ujarnya Selain menarik dari peredaran, Barikade Gus Dur mendesak pihak berwajib untuk segera mengusut tuntas kasus terbitnya buku pelajaran berbau SARA tersebut, karena peristiwa sejenis ini sering terjadi. “Pengusutan itu penting diketahui apakah sebagai akibat keteledoran, kelalaian atau terdapat unsur kesengajaan yang dimaksudkan untuk mengusik kerukunan umat beragama yang selama ini sudah berlangsung baik,” tambahnya Barikade Gus Dur kata Priyo, juga mengimbau pemerintah untuk mengevaluasi mekanisme atau SOP (Standard Operation Procedure) dari proses pembuatan buku pelajaran sekolah, se-
hingga buku-buku yang dihasilkan bagi anak didik tersebut bisa lebih berkualitas dan bermanfaat, karena ini menyangkut masa depan bangsa. “Selama ini buku-buku pelajaran anak-anak sekolah terkesan disusun dengan terburu-buru, tidak serius bahkan asal-asalan. Terbukti dengan seringnya terjadi kesalahan-kesalahan sangat mendasar yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Maka, sungguh sulit dimengerti bagaimana sebuah buku pelajaran sekolah justru menimbulkan bibit-bibit intoleransi di antara umat beragama bisa lolos ke sekolah,” tambahnya. Dengan demikian Barikade Gus Dur mengajak kepada umat dan kelompok masyarakat yang merasa tersinggung dengan isi buku SKI tersebut untuk tetap tenang, menahan diri, dan tetap menjaga kerukunan bangsa dalam kerangka NKRI. “Kita harus tetap saba, menahan diri, dan menjaga kerukunan umat beragama,” pungkas mantan pengurus PKB Gus Dur itu. =GAM
ant/oky lukmansyah
BUKU AJAR TIDAK BENAR. Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Hijrah, Habib Tohir Alkaf menunjukkan buku pelajaran MTS yang berisi ajaran tidak benar di Pondok Pesantren Daarul Hijrah Tegal, Jateng, Kamis (18/9). Pengasuh Pondok Pesantren itu, menuntut Kementerian Agama menarik kembali buku pelaran MTS kelas VII dan meminta maaf secara tertulis karena mengeluarkan buku ajaran yang tidak benar berkaitan tentang berhala.
4
KORAN MADURA
Nasional
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
Mafia Pajak Divonis 6 Tahun Diwajibkan Membayar Denda Sebesar Rp 494 Miliar JAKARTA-Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis 6 tahun penjara dan denda dua kali lipat dari kerugian negara atau sebesar Rp 494.894.035.460 subsider 3 bulan penjara kepada Penerbit Paktur Pajak Tidak Sah, Zulfikar alias Bambang alias Jon. Putusan yang diketuai oleh majelis hakim Badrun Zaini, S.H., M.H. tersebut sesuai tuntutan tim jaksa penuntut umum yang beranggotakan Aris Munandar, S.H. , Hery Setiawan, S.H. , dan Domo Pranoto, S.H. Demikian disampaikan Direktur Transformasi Proses Bisnis bertindak selaku Pejabat Pengganti Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Wahju K. Tumakaka dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (18/9). Dia menjelaskan, kasus Zulfikar bermu-
la ketika Penyidik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan penyidikan atas tindak pidana di bidang perpajakan yaitu menerbitkan Faktur Pajak Tidak Sah (faktur pajak yang tidak berdasar transaksi yang sebenarnya) yang dilakukan oleh Zulfikar alias Bambang alias Jon dan saudaranya Darwis Alias Awis alias Robby yang pada mulanya berhasil melarikan diri. Namun berkat kegigihan tim gabungan DJP dengan Bareskrim Mabes Polri, akhirnya tanggal 03 April 2014 pukul 19.00 WIB, tim berhasil menangkap tersangka Zulfikar alias bambang alias Jon di Jalan Balai Pustaka IV No. 10 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur setelah menjadi buronan selama 5 tahun. “Sementara, Darwis Alias Awis alias Robby sampai saat ini masih melarikan diri dan menjadi buronan DJP dan Bareskrim Mabes Polri,” jelasnya. Dalam menjalankan aksinya, Zulfikar alias Bambang alias Jon dibantu oleh anak buahnya Soleh alias Sony dengan dukungan Eriyanti alias Yanti dan Tan Kiem Boen
alias Wendry yang merupakan konsultan pajak yang berperan sebagai distributor Faktur Pajak Tidak Sah tersebut. Atas ketiga tersangka yaitu Soleh alias Sony, Eriyanti alias Yanti, dan Tan Kiem Boen alias Wendry telah diputus dan dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan negeri. Dalam proses Penyidikan diketahui bahwa terdakwa bersama Darwis Alias Awis alias Robby merupakan dalang penerbitan faktur pajak yang tidak berdasarkan transaksi yang sebenarnya melalui perusahaan-perusahaan antara lain PT Bina Usaha Mulya Prima, PT Mitra Niaga Jaya, PT Cipta Dinamis Utama, PT Surya Persada Prima Sentosa, PTBintang Sukses Bersama, PT Surya Inti Cemerlang Jaya, PT Kartika Griya Muda Perkasa, PT Intan Grahatama Putra, PT Putra Mulia Lestari, PT Bukit Indah Lestari, PT Galang Inti Karya. Seluruh perusahaan tersebut telah menerbitkan Faktur Pajak Tidak Sah selama kurun waktu antara tahun 2003 s.d. 2010 dengan nilai penjualan sebesar Rp.
2.474.474.177.300,00 dan mengakibatkan kerugian pada pendapatan negara sebesar Rp. 247.447.417.730,00. Menurutnya, modus operandi yang digunakan oleh terdakwa adalah dengan cara mendirikan paper company dengan menempatkan nama-nama fiktif sebagai pengurus dan pemegang saham. Terdakwa memerintahkan anak buahnya untuk membuat dan menandatangani faktur pajak dan SPT Masa PPN perusahaan-perusahaan tersebut. Atas faktur pajak yang diterbitkan dijual kepada perusahaan-perusahaan pengguna yang telah memesan guna mengurangi jumlah pajak yang harus dibayarkan. “Tindakan ini juga merupakan peringatan bagi para pelaku lainnya bahwa DJP dengan dukungan Mabes Polri akan terus melakukan penegakan hukum di bidang perpajakan untuk mengamankan penerimaan negara demi tercapainya pemenuhan pembiayaan negara dalam APBN,” pungkasnya. =GAM
KONTROVERSI RUU PILKADA
MUI Ingatkan Pernah Keluarkan Fatwa JAKARTA- Majelis Ulama Indonesia mengingatkan kembali masyarakat bila pernah mengeluarkan fatwa mengenai dukungan terhadap pelaksanaan Pilkada tak langsung atau dikembalikan kepada legislatif.
ant/yudhi mahatma
ANAS SIAP BACAKAN PEMBELAAN. Terdakwa kasus dugaan korupsi dan pencucian uang Anas Urbaningrum (tengah) didampingi pendukungnya dari Pergerakan Indonesia berdoa saat menjalani sidang pembacaan nota pembelaan (pledoi) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (18/9). Pledoi tersebut merupakan tanggapan Anas atas tuntutan jaksa penuntut umum KPK, yaitu 15 tahun penjara serta denda Rp 500 juta subsider lima bulan kurungan dalam kasus dugaan korupsi Proyek Hambalang.
“Kita mengingatkan kembali, MUI sempat berijtima tahun 2012 dan mendukung proses Pilkada dikembalikan ke DPRD, sebab kalau pemilihan langsung banyak terjadi politik uang,” kata Sekretaris MUI, Wellya Safitri di hadapan perwakilan 40 ormas Islam di Kantor MUI Jakarta, Kamis. Wellya mengatakan, pada pelaksanaan Pilkada langsung banyak pemimpin yang terpilih tidak sesuai dengan bidangnya, karena sistem yang dianut adalah suara terbanyak. Ia mengatakan, Pilkada tak langsung tidak akan mengurangi kedaulatan rakyat, karena DPR juga mewaliki keberadaan rakyat. “Kita hanya mengingatkan, sebab masih ada masyarakat yang menanyakan sikap MUI terkait Pilkada, padahal sudah ada pada Ijtima 2012,” katanya. Sementara itu, DPR saat ini masih melakukan pembahasan RUU Pilkada yang didalamnya akan diatur mekanisme pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat atau dikemba-
likan kepada DPRD. Dalam perkembangannya, pembahasan terkait RUU Pilkada antara Kemendagri dan DPR RI berhenti sejenak sebelum nanti dilanjutkan dalam pembahasan di DPR pada 21-23 September mendatang. Rencananya, DPR akan menggelar sidang paripurna untuk memutuskan dan mengesahkan RUU Pilkada tersebut pada 25 September. Sebelumnya, terkait dengan munculnya polemik itu Kemendagri juga telah menyiapkan dua draf rancangan undang-undang dengan berbagai perbaikan peraturan dan mekanisme untuk pilkada langsung maupun tidak langsung. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan sistem pemilihan secara langsung atau melalui perwakilan DPRD bukanlah sebuah tujuan pilkada, melainkan cara untuk mendapatkan pemimpin daerah berkualitas. =ANT/MALIK
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
Ekonomi
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III No. 0445 | TAHUN III
55
PERIZINAN TERPADU
Jokowi Siapkan Badan Khusus
ant/andika wahyu
PEMBUKAAN IIMS 2014. Mendag Muhammad Lutfi menyampaikan pidato pada pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 di JIEXpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (18/9). Pameran mobil yang menunjukkan teknologi, produk, dan inovasi terbaru produsen mobil itu diikuti 35 merk anggota Gaikindo dan berlangsung hingga 28 September 2014.
ULN Indonesia Juli 2014 Tercatat USD290,6 Miliar JAKARTA-Pertumbuhan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Juli 2014 relatif stabil pada 10,0% (yoy), sedikit menurun dibandingkan dengan pertumbuhan Juni 2014 sebesar 10,4% (yoy). Posisi ULN pada akhir Juli 2014 tercatat sebesar USD290,6 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2014 sebesar USD284,9 miliar. Posisi ULN ini terdiri dari ULN sektor publik sebesar USD134,2 miliar (46,2% dari total ULN) dan ULN sektor swasta USD156,4 miliar (53,8% dari total ULN). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara menjelaskan perkembangan ULN pada Juli 2014 dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor swasta yang melambat di saat pertumbuhan ULN sektor publik tercatat sedikit meningkat. ULN sektor swasta tumbuh 12,9% (yoy),
lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 14,4% (yoy). Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh 6,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,2% (yoy). “Berdasarkan jangka waktu asal, pertumbuhan posisi ULN berjangka panjang melambat, sementara ULN berjangka pendek tumbuh lebih tinggi. ULN berjangka panjang pada Juli 2014 tumbuh 9,8% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan Juni 2014 yang sebesar 11,1% (yoy),” jelasnya di Jakarta, Kamis (18/9). Sementara itu, ujarnya ULN berjangka pendek tumbuh 11,1% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 7,3% (yoy). Pada Juli 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD240,6 miliar, atau mencapai 82,8% dari total ULN. Dari jumlah tersebut, ULN berjangka panjang sektor publik mencapai USD128,1 miliar atau 95,5% dari total ULN sektor publik dan ULN berjangka panjang sektor swasta tercatat USD112,5 miliar atau 71,9% dari total ULN swasta. Menurutnya, perlambatan ULN sektor swasta pada Juli 2014 terutama didorong
oleh melambatnya pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas & air bersih. Posisi ULN pada akhir Juli 2014 terutama terpusat pada sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, dan listrik, gas & air bersih (pangsa 78,3% terhadap total ULN swasta). Dia menegaskan pertumbuhan ULN sektor industri pengolahan tercatat sebesar 15,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 15,8% (yoy). Sementara itu, ULN sektor pertambangan dan listrik, gas & air bersih masing-masing tumbuh 2,5% (yoy) dan 4,2% (yoy), turun dibandingkan pertumbuhan Juni 2014 sebesar 7,9% (yoy) dan 13,8% (yoy). Di sisi lain, ULN sektor keuangan tumbuh 27,7% (yoy), terakselerasi dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 19,2% (yoy). “BI akan tetap memantau perkembangan ULN dan memperkuat kebijakan pengelolaan ULN, khususnya ULN swasta. Hal ini dimaksudkan agar ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko stabilitas makroekonomi,” pungkasnya. =GAM
JAKARTA- Menjelang akhir masa jabatan, Kabinet Indonesia Bersatu jilid II mengakui hingga saat ini masih ada dualisme dalam kepengurusan izin dan investasi. Salah satu persoalan yang mencuat adalah proses perizinan yang masih tumpang tindih serta berbelit-belit. Karena itu, pemerintah sepakat, perizinan akan jadi satu atap antara daerah dan pusat. Bahkan Presiden terpilih Joko Widodo bakal mendudukkan perizinan dalam satu badan khusus. Pasalnya, jika ditempatkan di satu badan, perizinan tidak akan berbelit dan tumpang tindih. “Kalau nanti ada one stop service office national ya akan bisa (tidak tumpang tindih izin). Pusat perizinan terpadu nasional,” kata Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (18/9). Seperti diketahui, aktivitas penanaman modal masih amburadul dan masih diselimuti berbagai permasalahan, sehingga iklim investasi belum sesuai harapan. Berbagai masalah mulai perizinan, pertanahan, kapasitas pegawai pemerintah daerah (pemda), pungutan liar, dan pengelolaan infrastruktur menjadi hambatan bagi investor. Untuk itu, Jokowi mengatakan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan menjadi pusat pengurusan izin, utamanya yang berkaitan dengan investasi. “Tempatnya di BKPM. Semua izin. Namanya terpadu ya semua (sektor),” tutur Jokowi. Sebelumnya, meski saat ini sudah diberlakukan perizinan terpadu satu pintu (PTSP) pemerintah mengakui realisasinya masih menyulitkan investor. “Masih ada dualisme terkait penanaman modal dan perizinan,” ujar Menko Perekonomian Chairul Tanjung. Dualisme yang dimaksud adalah usai pengurusan izin di tingkat dua (kabupaten/kota) masih harus mengurus izin di pemerintahan tingkat satu atau provinsi. Bahkan, masih ada yang perlu mengurus izin di tingkat pusat atau kementerian. Keputusan dalam rapat kabinet, penanaman modal dan perizinan akan jadi satu. “Dengan begitu tidak perlu ada orang sudah mengurus di tingkat dua harus mengurus lagi di tingkat satu, harus mengurus lagi di tingkat pusat,” katanya. =GAM
6
KORAN MADURA
Ekonomi
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
BI CABUT ENAM PBI
Transaksi Valas dan Hedging Makin Mudah
ant/joko sulistyo
PELUNCURAN FUEL CARD BRI-PERTAMINA. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya (kanan) bersama Wakil Wali Kota Batam, Rudi (tengah) melakukan uji transaksi dengan Fuel Card di SPBU Vitka Point, Tiban, Batam, Kamis (18/9). Pertamina bekerjasama dengan BRI meluncurkan moda pembayaran non tunai untuk mengontrol pembelian BBM bersubsidi secara tertutup, setelah Batam, kartu sejenis akan diuji cobakan di Bintan, Tanjungpinang, Tarakan, dan Bali dalam waktu dekat.
Fuel Card untuk Kendalikan Solar Bersubsidi JAKARTA- PT Pertamina (Persero) meluncurkan Fuel Card sebagai pengembangan dari Kartu Survei yang telah sukses mengendalikan BBM bersubsidi jenis Solar di wilayah Batam. Fuel Card ini tidak dapat dipalsukan atau digandakan secara illegal sehingga satu kartu benar-benar hanya dapat digunakan untuk satu kendaraan. Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengungkapkan Fuel Card merupakan pengembangan dari sistem pengendalian yang sebelumnya telah diterapkan di Kota Batam dengan menggunakan Kartu Survey. Berdasarkan hasil evaluasi perusahaan, katanya, selama periode Maret hingga Juli 2014, penggunaan Kartu Survey tersebut telah membantu dalam penyaluran BBM bersubsidi menjadi tepat sasaran dan dalam volume yang wajar sehingga meminimalkan potensi penyalahgunaan BBM bersubsidi. “Kartu Survey tersebut telah
menjadikan Kota Batam sebagai salah satu contoh daerah yang sukses mengendalikan BBM bersubsidi, khususnya Solar. Dengan melihat keberhasilan penerapan Kartu Survey tersebut, Pertamina hari ini bekerjasama dengan Bank BRI menghadirkan Fuel Card yang merupakan pengembangan Kartu Survey manual yang sudah berjalan di Kota Batam menjadi alat pembayaran BBM bersubsidi secara non tunai yang lebih praktis ,” tutur Hanung di Jakarta, Kamis (18/9). Keberhasilan penggunaan Kartu Survey yang kini bertransformasi menjadi Fuel Card di
Kota Batam, tidak terlepas dari dukungan penuh Pemkot Batam dan Pemprov Kep. Riau dengan diterbitkannya Surat Dukungan Implementasi Kartu Survey dari Disperindag ESDM Kota Batam serta Surat Edaran Walikota Batam mengenai pengaturan penggunaan BBM Bersubsidi di Kota Batam. “Dengan dukungan semacam itu, penggunaan Fuel Card dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal di tempat lainnya,” jelasnya. Fuel Card dapat menjadi salah satu contoh model penerapan distribusi BBM bersubsidi secara tertutup. Dengan Fuel Card, data transaksi BBM bersubsidi terekam sehingga dapat membantu pemerintah dalam upaya memonitor dan memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran, di mana terdapat batasan pembelian harian sesuai dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah daerah. “Fuel Card ini tidak dapat di-
palsukan atau digandakan secara illegal,” urainya. Peluncuran Fuel Card kerjasama antara Pertamina dan Bank BRI ini merupakan kontribusi nyata kedua perusahaan untuk ikut mendorong penerapan Gerakan Non-Tunai yang selama ini telah dicanangkan oleh Bank Indonesia. Direktur Bisnis Konsumer Bank BRI A. Toni Soetirto mengatakan bahwa Peluncuran Kartu Uang Elektronik ini sebagai bentuk peningkatan layanan Prima BRI kepada nasabah yang menggunakan BBM Bersubsidi serta ikut mendorong penggunaan BBM yang efektif dan efisien melalui transaksi tanpa uang tunai. Konsumen dapat dilayani untuk melakukan pengisian ulang di seluruh SPBU setempat dan di Kantor Cabang atau ATM BRI tanpa harus memiliki rekening Bank BRI. Selain di Kota Batam, Pertamina berkomitmen untuk terus mengembangkan program Fuel Card ke berbagai daerah yang memiliki karakteristik serupa dengan Kota Batam, seperti Kab. Belitung, Kab. Tarakan, serta wilayah Kab. Bintan dan Kodya Tanjung Pinang. Terhitung sejak 1 September lalu, wilayahwilayah tersebut telah menerapkan Kartu Survey manual sebagai langkah awal. Selanjutnya, mekanisme yang sama dapat diterapkan di wilayah Pulau Bali, dan juga seluruh Pulau Jawa. =GAM
JAKARTA-Bank Indonesia (BI) resmi mencabut enam Peraturan Bank Indonesia (PBI) terkait transaksi valuta asing dan lindung nilai. Keenam bleid yang dicabut itu adalah PBI 10/28/ PBI/2008 tentang Pembelian Valuta Asing terhadap Rupiah kepada Bank, PBI 10/37/PBI/2008, PBI No. 11/14/PBI/2009 tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah, PBI No.7/14/PBI/2005; PBI No.14/10/PBI/2012; dan PBI No.16/9/PBI/2014 Tentang Pembatasan Transaksi Rupiah dan Pemberian Kredit Valuta Asing Oleh Bank. Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan beleid lama itu digantikan tiga PBI baru, konsepnya lebih mempermudah bank bila ingin membantu klien mendapatkan pinjaman dari luar negeri. Ini juga menyokong kemudahan lindung nilai bagi BUMN, yang oleh beberapa lembaga negara dan penegak hukum, tak lagi dianggap kerugian negara. “Pasar valuta asing di dalam negeri yang berkembang dan sehat dibutuhkan untuk mewujudkan stabilitas nilai tukar dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Sejalan dengan itu, sesuai dengan mandat Undang-Undang untuk mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah maka BI terus berupaya mendorong pendalaman pasar keuangan, khususnya pasar valuta asing,” katanya di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (18/9). Dia meyakini aturan baru yang dikeluarkan ini akan merangsang bank supaya lebih aktif meyakinkan klien supaya jangan ragu melakukan lindung nilai, atau meminjam duit dari luar negeri. Syaratnya jaminan (underlying) untuk pinjaman tersebut dijaga dengan baik. “Aturan hari ini intinya deregulasi pasar valas tapi masih dalam koridor prudent. Ada denda tapi intinya bukan itu, intinya adalah trust. Satu PBI mengatur pinjaman valas antara bank dengan pihak domestik, satu PBI mengatur dengan pihak asing, dan satu lagi tentang lindung nilai,” ujarnya.=GAM
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
Budaya
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 JUMAT 19 SEPTEMBER 2014||TAHUN No. 0445 |IIITAHUN III
OPINI 77
Pak Polo Cerpen: Muh. Firdaus Rahmatullah*
S
elepas magrib, rombongan manusia berduyun-duyun mengiringi jenazah Pak Polo yang akan dikebumikan. Orang-orang itu datang dari berbagai penjuru desa guna memberikan penghormatan terakhir terhadap orang yang amat sangat mereka banggakan itu. Kemuraman sepertinya merasuk ke dalam jiwa tiap orang yang mengantar jasad itu ke liang lahat.
“Segala yang berasal dari tanah akan kembali juga padanya.” Kematian Pak Polo adalah penyebab tangis orang-orang itu tumpah. Warga desa itu kehilangan sosok pemberani sekaligus dihormati dan dicintai lantaran dialah satu-satunya orang yang menentang habis-habisan pembangunan jalan tol dan by pass, sehingga memakan tanah warga. Tak tanggung-tanggung, lahan pemakaman desa turut dibongkar dan digusur demi keberlangsungan proyek pemerentah tersebut. “Rakyat jragane, pemerentah buruhe,” begitu yang selalu didengungkan Pak Polo agar para kontraktor itu segera angkat kaki dari tanah-sawah desa yang dipimpinnya. “Apakah dengan pemban-
toekank-mbetjak
gunan tol itu Saudara kian sejahtera? Apakah pemerentah tidak berpikir, setelah kita menjual tanah-sawah ini, lantas bekerja apa, makan apa?” Pak Polo yang bertahun-tahun menjadi lurah, yang memimpin warganya yang mayoritas petani, tak dapat menyembunyikan amarah dan kegeramannya. Ia murka. “Apakah mereka sudah tidak punya otak, Saudara-saudara?” Bu Polo sesenggukan berulang kali. Lantaran suaminya meninggalkannya untuk selama-lamanya. Di pelupuk matanya, airmata itu tumpah tak terbendung bendungan jiwa. Perempuan itu masih tak percaya bahwa satu-satunya lelaki yang amat sangat dicintainya mati secepat itu. Ia ingat, malam itu, ketika Juwari dan Sadeli datang ke rumah menjemput suaminya. Keduanya mengutarakan bahwa salah satu sawah warga yang dihurug oleh beberapa truk yang memuat tanah-ulayah. Mereka menyangka, pastilah itu ulah kontraktor-kontraktor begundal itu, yang ingin segera memulai proyek tol dan by pass. “Ini sudah keterlaluan. Tak bisa dibiarkan berlarut-larut. Mereka sudah kebacut. Aku harus turun, Buk’e!” “Apakah harus selarut ini, Pak’e?” “Tidak ada waktu lagi. Masalah ini harus diselesaikan malam ini juga. Kalau perlu, Bapak akan mengusir mereka dari desa!” “Tapi, Pak’e...” “Tenanglah, Buk’e. Bapak janji
akan segera pulang.” Perempuan itu tak bertanya lagi. Ia mencium tangan Pak Polo dengan perasaan tak menentu. Pak Polo segera keluar rumah usai mengenakan jaket kulit berwarna hitam kesayangannya, diiringi Juwari dan Sadeli. Bu Polo tak pernah menyangka, bahwa malam itu adalah perjumpaan terakhir dengan suaminya. *** Bergelombang-gelombang rombongan manusia dari berbagai dusun silih-berganti datang ke pemakaman itu. Bergelombanggelombang pula orang-orang itu menshalati jasad Pak Polo. Dalam ingatan mereka, Pak Polo laksana Nabi Musa yang melawan Fir’aun demi melindungi umatnya dari pengejaran bala tentara maharaja itu. Pak Polo menegakkan harga diri dan martabat desanya. Ia tak ingin warga yang dipimpinnya kehilangan tanah-sawah, yang sejak dulu sudah menjadi lahan mata pencaharian leluhur-leluhur mereka, demi meluluskan keinginan pemerentah yang tak masuk akal. “Apakah setelah mendapat uang ganti rugi, kami dapat hidup tenang tanpa pekerjaan? Sawahsawah kami adalah darah kami, keringat kami, airmata kami, anak-anak kami, suapaya kehidupan kami tetap berlangsung. Kami tak mengenal aspal, yang kami kenal hanyalah lumpur yang dapat menyuburkan padi. Kami tak mengenal beton, yang kami kenal hanyalah ubi jalar yang di-
tanam di tegalan sawah secara tumpangsari. Kami tak mengenal jalan tol, yang kami kenal hanyalah rumput-rumput di sawah yang harus disiangi. Oleh karena itu, kami tak sudi menyerahkan sawah-sawah kami untuk proyek pemerentah yang selama ini tak pernah memberikan pupuk murah. Kami juga tak sudi sawahsawah kami dijadikan bantalan mobil dan motor impor yang didatangkan dengan menggunakan uang hasil pajak sawah-sawah kami!” Rombongan penziarah itu mengingat tatkala Pak Polo mengusir truk-truk pengangkut batu, pasir, semen, aspal, dan tanah-ulayah untuk pembangunan tol itu, serta menggulingkan kapal keruk ke kali Brantas hingga membuat kontraktor itu muntab dan hendak mempidanakan Pak Polo. Semua itu dilakukan Pak Polo agar sawah-sawah milik warganya tidak dijadikan jalan tol dan by pass. Supaya kehidupan warganya kembali tenang, menggarap sawah dengan perasaan tenang, bekerja dengan tenang, menghasilkan padi-beras yang tenang, dan dapat membiayai anak-anak mereka hingga lulus dan menjadi orang yang berguna dan berprilaku tenang. Itu saja. Tak lebih. Apalagi lebih dari itu. Di antara gelombang-gelombang rombongan itu, Juwari dan Sadeli adalah orang yang paling bersedih. Keduanya merasa amat sangat bersalah lantaran melaporkan perkara itu pada
Pak Polo malam itu. Keduanya tak menyangka, sebetulnya rencana itu sudah diatur sedemikian rupa oleh para kontraktor –tentu saja ada pejabat kota setempat yang membekengi− sehingga mencelakakan Pak Polo. Malam itu, sejatinya Pak Polo hendak diajak berunding soal proyek pemerentah itu dan mencari win-win solution agar tak ada pihak yang dirugikan. Namun yang terjadi sebaliknya. Bak kisah penangkapan Pangeran Diponegoro, Pak Polo juga ditangkap. Tak ada yang tahu dibawa kemana. Sedang Juwari dan Sadeli diikat ditiang pancang titik nol km proyek tol dan by pass. Pagi harinya, keduanya ditemukan seorang penggembala bebek yang tengah menggiring unggas-unggasnya ke sungai. Saat senja menjelang maghrib, tatkala burung terik berombongan menuju ke timur, ketika anak-anak hendak berangkat menuju masjid, seorang tukang perahu-gethek sepuh menemukan mayat seseorang yang tersangkut di batu-batu besar kali Brantas. Semilir angin beradu adzan Maghrib menghentakkan mata lelaki tua itu. Bahwa mayat yang ditemukannya itu tak lain tak bukan adalah Pak Polo adanya.= Jombang, 26−27 Mei 2014 *) Alumnus PP Langitan Widang Tuban dan Bumi Damai Al Muhibbin PP Bahrul ‘Ulum Tambakberas Jombang.
KORAN MADURA Lintas Jatim KORAN 8 PROBOLINGGO Oleh: 8 Benazir Nafilah
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
MADURA
Kabar Cuaca
Puisi
Apa kabar cuaca? Sebenarnya aku ingin pergi keluar rumah Menengok tembakau yang baru saja dipanen dan digulung Serta melihat yang sudah di balut tikar meski belum juga terjual Tetap saja bersandar di pojok di ruangan ini Serasa mataku tak bisa memanjang jauh Di rumah tetangga juga begitu Berjibun-jibun membentuk gunung Adakah gudang mau menampungnya Jangan-jangan hanya jadi tempat peralihan semata tanpa dibayar Aih… langit sudah mulai gelap Terkesiap cahaya bulan yang jatuh di antara sawah yang setengah rontang Kini kau tanyakan kabarku Setelah keringatku tumpah menjalari tanah-tanah tandus Biar bunga tembakau menjadi bunga terompet yang berbunyi di sela-sela bibirmu Jangan tanyakan lagi cuaca saat ini Yang jelas di sini api berkoar-koar setelah kau pantik korek api dari bibirmu Sumenep, 2014
Rekonstruksi Masa Lalu Aroma tubuhmu masih lekat mengikat hidung Menari-nari seperti angin kehilangan arah Dan aku tetap tersesat di matamu yang hitam Sambil berlari menanam jarum jam Aku berdzikir namamu yang mengalam Merimba seperti paku bumi Di sini tak ada anggur apalagi ganja Hanya saja aku mabuk sehabis meneguk madu dari bibirmu Dan aku tersesat kembali Seperti waktu itu Sumenep, 18 September 2014
Surat Surat yang ku titip pada angin Telah terdampar ke dalam malam Menunggu jarum jam menyobeknya esok pagi Jika nanti kau jumpai surat dengan tinta lipstick itu Balas dengan jarimu yang mengucurkan keringat kuning Pada kertasnya ada bunga-bunga yang ku pahat seperti wajahmu Sumenep, 2014
Benazir Nafilah
Penulis, aktif di Sanggar Lentera STKIP PGRI Sumenep.
KORAN MADURA
SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III
ResensiJATIM Buku 8 LINTASLINTAS JATIM
JUMAT 19 SEPETEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
Mengintip Bilik Cinta Muhammad Oleh: Untung Wahyudi* Nabi Muhammad adalah sosok yang menjadi teladan sepanjang sejarah. Banyak tokoh, ulama, dan ilmuwan yang mengakuinya sebagai orang yang berpengaruh. Michael H. Hart dalam bukunya “Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah,“ menempatkan Muhammad pada urutan pertama sebagai tokoh berpengaruh dalam sejarah.
P
engaruh Muhammad sebagai nabi terakhir yang diutus Allah Swt. tidak hanya memengaruhi sebagian besar penduduk Mekah yang waktu itu terjerat kebodohan, tetapi juga berpengaruh dalam berbagai hal, termasuk sosial-politik. Nabi Muhammad juga termasuk figur yang baik dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Dalam catatan sejarah, Nabi Muhammad dikenal sebagai Nabi yang memiliki banyak istri. Setelah wafatnya Siti Khadijah, istri pertama beliau, Nabi Muhammad menikah dengan beberapa perempuan, termasuk Aisyah putri Abu Bakar yang dinikahi beliau ketika berusia belia. Namun begitu, Nabi Muhammad memperlakukan istri-istrinya dengan adil. Beliau menikah bukan karena dorongan syahwat semata, tetapi demi menegakkan agama Allah. Tercatat ada bebebrapa istri beliau yang sudah pernah menikah, bahkan ada yang janda. Bilik-Bilik Cinta Muhammad yang ditulis Dr. Nizar Abazhah ini akan menguraikan berbagai kisah seharihari rumah tangga Rasulullah yang patut dijadikan contoh, terutama bagi yang akan atau telah berumahtangga. Selama hidupnya, istri-istri Nabi tak hanya mengisi kawah emosional beliau, tetapi juga kawah sosial beliau. Mereka adalah sebelas orang wanita merdeka, dua orang budak, dan beberapa wanita lain yang sempat diakad, tetapi lalu ditalak sebelum
dikumpuli. Masing-masing memiliki watak khas yang berbeda satu sama lain. Sebagai manusia biasa, mereka juga saling cemburu. Bahkan, satu di antara mereka tingkat kecemburuannya sampai melampaui akal sehat, memasung total naluri kewanitaannya hingga berlaku aneh. Tetapi, ada pula yang tidak seberapa tingkat kecemburuannya. Ia tak peduli apa pun yang dilakukan madu-madunya. Yang penting baginya adalah hidup di bawah pundak sang suami agung (halaman 152). Nabi Muhammad tak pernah memukul seorang pun di antara mereka—meski hal itu dibolehkan agama— baik dengan tangan maupun tongkat. Bahkan, beliau melarang sebagaimana sabdanya, “Apakah tidak malu kamu memukul istrimu? Siang kamu pukuli, malam kamu kumpuli?” Walaupun sanksi itu penting—seperti dikemukakan ahli pendidikan— untuk menimbulkan efek jera kepada mereka yang berbuat dosa, juga sebagai terapi jiwa, tetapi Rasulullah tidak pernah mendidik istri-istrinya dengan pukulan. Lalu, bagaimana cara Nabi memberi sanksi kepada istri yang melanggar ketentuan? Muhammad ternyata lebih memilih sanksi yang menimbulkan efek
psikologis, misalnya ditinggal, lama atau sebentar, setelah tak mempan diberi peringatan atau ditegur baikbaik. Cara ini menurut ahli pendidikan sebagai terapi psikologis yang paling efektif. Lebih dari itu, seperti diakui kaum Muslim dalam berbagai buku sejarah hidup beliau, Nabi bahkan jarang sekali memberi sanksi. Buktinya istriistri Rasulullah betah bersama beliau. Kisah-kisah pergaulan dan kehidupan sehari-hari Nabi yang ditulis Nizar Abazhah ini seolah-olah ingin memberikan pelajaran bagi umat manusia agar bisa berlaku baik bagi pasangan mereka. Hal ini juga sesuai dengan apa yang dijelaskan dalam Al-Quran bahwa, hendaklah para suami itu memperlakukan istri dengan sebaikbaiknya perlakuan dan pergaulan. Dengan begitu, kasus perceraian yang disebabkan oleh kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bisa dihindari. Jika mau mengamati keadaan sekarang, banyak perceraian terjadi disebabkan oleh kekerasan yang dilakukan suami kepada istri. Sesuatu yang tidak pantas dilakukan, apalagi menjadi kebiasaan. Selain memuat kisah pergaulan Nabi dan istri-istrinya, buku 332 halaman ini juga memuat kisah pergaulan Nabi dengan pamannya, Abu Thalib, para sahabat dan keluarganya. Di bagian terakhir buku ini, penulis memaparkan berbagai hal yang perlu diteladani dari kehidupan rumah tangga Nabi. Di antaranya, Nabi selalu hidup sederhana, penuh cinta, setia, amanah, santun, rendah hati, adil, dan sifatsifat baik lainnya yang patut diteladani dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini sangat bermanfaat bagi siapa pun yang ingin meneladani kehidupan rumah tangga yang dipraktikkan Nabi Muhammad. Sehingga, kehidupan rumah tangga yang akan dijalani oleh seseorang bisa berjalan sesuai dengan harapan. Kehidupan rumah tangga yang dipenuhi dengan kedamaian, sakinah, mawadah dan rahmah. Semoga kita bisa melendani akhlak dan budi pekerti sang Nabi.= *) Alumnus UIN Sunan Ampel, Surabaya.
KORAN MADURA
PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi (Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.
WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 JUMAT 19 SEPTEMBER 2014||TAHUN No. 0445 |IIITAHUN III
99
ANTISIPASI MACET
Ada Tujuh Kawasan Dibangun Parkir
ant/m risyal hidayat
PELANTIKAN PIMPINAN DPRD. Sejumlah unsur pimpinan DPRD melakukan sumpah jabatan dalam rapat paripurna, pengucapan sumpah janji pimpinan DPRD yang digelar di gedung DPRD Surabaya, Jatim, Rabu (17/9). Unsur pimpinan DPRD Surabaya periode 2014-2019 yang dilantik oleh Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, Hari Supriyono yakni Ketua DPRD Surabaya Armuji dari Fraksi PDIP, tiga wakil ketua DPRD meliputi Ratih Retnowati dari Fraksi Demokrat, Dharmawan dari Fraksi Gerindra, dan Masduki Toha dari Fraksi PKB.
Komposisi Ketua Komisi DPRD Bisa Berubah SURABAYA - Komposisi alat kelengkapan DPRD Kota Surabaya, salah satunya jabatan di setiap komisi, mulai dari ketua, wakil ketua, dan sekretaris berdasarkan kesepakatan partai-partai masih bisa berubah. "Semua bisa saja berubah karena ada proses pemilihan di masing-masing komisi," kata anggota Fraksi Demokrat DPRD Surabaya yang juga calon Ketua Komisi A Herlina saat ditemui di DPRD Surabaya, Kamis (18/9). Mengenai jabatan di Komisi A yang akan disandangnya, Herlina menjelaskan bahwa adanya usulan tersebut akibat dari loyalitasnya selama ini kepada partai. Bahkan pada saat adanya mosi tidak percaya dari kalangan pengurus PAC terhadap mantan Ketua DPC Demokrat Surabaya Dadik Risdaryanto, hanya ia dan Ratih (Wakil Ketua
DPRD Surabaya) yang ikut menandatangani. "Kalau seandainya Pak Dadik tidak jadi lengser, mungkin saya dan Ratih sudah dibuang. Namun, ternyata Dadik lengser dan digantikan Hartoyo," katanya. Namun, lanjut dia, posisi tersebut belum final karena nantinya masih ada pemilihan ketua di masing-masing komisi. Selain itu juga dikarenakan adanya kabar bahwa Fraksi Gerindra dan Fraksi PKS tidak mendapat jatah jabatan di tiap-tiap komisi, sehingga nantinya komposisi bisa berubah. Wakil Ketua DPRD Kota Sura-
Kalau seandainya Pak Dadik tidak jadi lengser, mungkin saya dan Ratih sudah dibuang. Namun, ternyata Dadik lengser dan digantikan Hartoyo,�
Herlina
Anggota Fraksi Demokrat DPRD Surabaya baya Dharmawan alias Aden sebelumnya meminta agar penempatan jabatan ketua, wakil ketua dan sekretaris di tiap-tiap komisi merata di setiap fraksi. "Harus ada pemerataan. Kalau bisa semua fraksi diakomodir," katanya.
Sementara itu, informasi lain menyebutkan untuk Komisi A rencananya ketua akan dijabat Herlina dari Fraksi Demokrat dan wakil ketua Tri Didik Adiono dan sekretaris Pertiwi Ayu. Sedangkan untuk Ketua Komisi B Mazlan Mansyur dari Fraksi PKB, wakil ketua dari PDIP, sekrtaris Edi Rachmat dari Fraksi Gabungan. Ketua Komisi C Syaifudin Zuhri dari Fraksi PDIP, wakil ketua dari Fraksi Gabungan antara Bukhori atau Vincensius. Ketua Komisi D Agustin Paulina dari Fraksi PDIP, wakil ketua dari Fraksi PAN, sekretaris dari Fraksi Demokrat antara Junaedi dan Machmud. Sedangkan untuk Ketua Badan Legislasi (Baleg) M. Machmud dari Partai Demokrat dan Ketua Badan Kehormatan Minun Latif dari Fraksi PKB. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya akan membangun area parkir dalam gedung di tujuh kawasan untuk mengurangi parkir di pinggir-pinggir jalan yang sering mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Kepala Bidang Lalu Lintas, Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudi Drajad, di Surabaya mengatakan pada tahun ini baru satu yang akan dibangun, yaitu di kawasan Jalan Mayjen Sungkono. "Parkir dalam gedung yang akan dibangun untuk tahun ini berada di lahan kosong dekat TVRI yang ada di Jalan Mayjen Sungkono," katanya, Kamis (18/9). Sementara enam titik parkir yang juga sedang disiapkan, lanjut dia, yaitu di kawasan Adityawarman, Tegalsari, Menur, Keputran, Kertajaya serta Joyoboyo. Menurut dia, alasan dipilihnya area tersebut karena selain berada di pusat bisnis, perbelanjaan dan kuliner, beberapa titik parkir ini sengaja dipilih karena pertimbangan ketersediaan lahan. "Pembangunannya dipilih di kawasan-kawasan yang sangat membutuhkan parkir gedung," jelasnya. Lebih lanjut, Irvan memaparkan, saat ini parkir di pinggiran jalan sudah sangat mengganggu fungsi jalan sehingga secara bertahap harus segera dihilangkan. "Parkir luar gedung memang lebih murah karena hanya Rp 1.500 dibandingkan parkir di gedung-gedung yang mencapai Rp 5.000. Makanya masyarakat memilih itu," jelasnya. Meski begitu, meniadakan parkir di pinggir jalan tidak bisa langsung dilakukan sebelum disediakan parkir pengganti berupa parkir gedung yang dikelola secara mandiri oleh pemerintah. Parkir gedung yang dikelola pemerintah kota ini, nantinya akan sama dengan parkir-parkir di mal. "Kita contohkan di Ampel, ternyata parkir gedung di sana sangat menguntungkan untuk mengurai kemacetan," katanya. Sementara itu, selain membangun parkir gedung, berbagai operasi penertiban parkir liar juga terus dilakukan. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
10
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
Kemarau Tak Pengaruhi Ketahanan Pangan Bulog KEDIRI - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivisi Regional Kediri, Jawa Timur, menegaskan kemarau tidak akan mempengaruhi ketahanan pangan karena stok beras masih melimpah. Kepala Bulog Subdivre Kediri Arif Mandu mengatakan pihaknya sudah menyerap sekitar 40 ribu ton beras petani yang berada di wilayah Bulog Kediri, baik kabupaten/kota maupun Kabupaten Nganjuk. "Untuk stok yang ada, masih 26 ribu ton dan ini masih bertahan sampai delapan bulan ke depan. Jadi, ketahanan pangan itu masih mencukupi sampai 2015," katanya kepada wartawan, Kamis (18/9). Ia mengakui, saat kemarau seperti yang terjadi kini, penyerapan sudah tidak maksimal. Selain karena panen raya yang sudah hampir selesai, harga jual petani saat ini juga sudah di atas harga pembelian pemerintah. HPP beras yang ditetapkan Bulog sebesar Rp 6.600 per kilogram, sedangkan harga pembelian di luar Bulog berkisar Rp 6.800-Rp 7.000 per kilogram. Namun, pihaknya juga menyebut, sejumlah lahan masih ada yang panen seperti di Kabupaten Nganjuk. Luas lahan yang panen itu hanya sedikit, tidak sebanyak saat panen di musim panen raya sebelumnya. Ia juga mengakui, penyerapan beras saat ini masih kurang, jika dibandingkan dengan target penyerapan pada 2014, yang seharusnya mencapai 75 ribu ton. Saat ini, memasuki September 2014, penyerapan masih berkisar di 40 ribu ton beras saja. Arif mengatakan, Bulog selalu melakukan evaluasi pada penyerapan beras. Evaluasi keseluruhan akan dilakukan pada triwulan keempat, dan jika perlu target bisa diturunkan. Ia juga menyebut, fenomena penyerapan yang kurang maksimal ini bukan hanya terjadi di Bulog Kediri, melainkan di seluruh Bulog yang ada di Jatim. Penyebabnya, karena faktor produksi dan alam. "Bukan kami (Bulog Kediri) saja yang turun, ini hampir merata di se-Jatim. Namun, kami optimistis, bisa capai 100 persen (penyerapan beras)," kata Arif. = ANT/DESTYAN HENDRI SUJARWOKO/DIK
ant/rudi mulya
BERALIH MENANAM BUAH. Seorang petani menaburkan pupuk di tanaman buah semangka di kawasan Desa Ngampel, Kediri, Jawa Timur, Kamis (18/9). Pada musim kemarau seperti saat ini petani pemilik lahan pertanian di daerah tersebut beralih menanam buah semangka sebagai pengganti tanaman padi sebab tanaman buah tidak membutuhkan pengairan terlalu banyak, dan harga buah-buahan stabil serta cenderung naik.
NARKOTIKA
Tiga Pengedar Sabu-sabu Ditangkap MADIUN - Kepolisian Resort Madiun, Jawa Timur, menangkap tiga pemuda yang diduga menjadi anggota pengedar narkoba jenis sabusabu antarkota dan provinsi. Kasat Reskoba Polres Madiun, AKP Basuki Dwi Koranto mengatakan tersangka adalah Bendol, Baba, dan Yeri yang semuanya warga Kabupaten Magetan. "Ketiganya ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda sesuai hasil pengembangan kasus tersebut," ujar AKP Basuki kepada wartawan, Kamis (18/9). Menurut dia, pengungkapan penyalahgunaan narkoba tersebut berawal dari tertangkapnya tersangka Bendol di Desa Rejosari, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Saat itu tersangka kedapatan memiliki sabu-sabu seberat 0,3 gram. Dari pengakuan Bendol, polisi akhirnya berhasil menangkap tersangka Baba dan Yeri. Keduanya diduga berperan sebagai agen sabu-sabu antarkota dan provinsi. Selain mengamankan sabu-sabu, polisi juga mengamankan barang bukti lain. Di antaranya, tiga buah telepon genggam serta uang tunai ratusan ribu Rupiah dalam bentuk pecahan 50 ribu Rupiah. Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut. Termasuk mengungkap adanya tersangka lain yang berperan sebagai pemasok sabu-sabu. Atas perbuatannya, ketiga pemuda asal Magetan tersebut dijerat dengan pasal 112 ayat 1 junto pasal 132 ayat 1 Undang-Undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara minimal lima tahun dan maksimal 12 tahun. Sementara, tersangka Yeri mengaku menyesal berurusan dengan barang haram narkoba. Ia berdalih sabu-sabu tersebut tidak diedarkan. "Sabu-sabu itu tidak saya jual, hanya saya gunakan sendiri. Saya menyesal menggunakan narkoba," kata Yeri di hadapan penyidik. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
11
BKD: 977 Pelamar CPNS Dicoret MALANG - Sebanyak 977 orang pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemkot Malang, Jawa Timur, dicoret Badan Kepegawaian Daerah karena tidak memenuhi syarat keadministrasian. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang, Sugiharto mengatakan pencoretan terhadap 977 pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) tersebut karena salah memilih formasi dan indeks prestasi kumulatif (IPK)nya di bawah standar yang ditentukan, yakni 2,75 untuk lulusan perguruan tinggi negeri (PTN) dan 3,00 untuk perguruan tinggi swasta (PTS).
"Jumlah total pendaftar CPNS di Kota Malang sebanyak 5.818 orang. Dari jumlah tersebut, pendaftar yang sudah mengirim berkas ke BKD sebanyak 5.244 pendaftar dan yang memenuhi persyaratan berdasarkan verifikasi sebanyak 4.045 orang," katanya (18/9). Ia mengatakan, bagi berkas pendaftar yang sudah diverifikasi dan memenuhi syarat akan men-
dapatkan surat balasan untuk mengikuti ujian yang diperkirakan pada awal Oktober mendatang. "Kami sekarang masih menunggu jadwal ujian dari BKN, termasuk tempat ujiannya," ujar Sugiharto. Semula, lanjutnya, lokasi ujian CPNS di Kota Malang akan menggunakan komputer yang biasanya digunakan untuk ujian kompetensi guru (UKG), namun setelah dilakukan verifikasi, ternyata tidak memenuhi standar ketentuan untuk ujian "online" CPNS, shingga ada kemungkinan pelaksanaan ujian di gedung BKN Sidoarjo.
Kalaupun di BKN, katanya, juga dilakukan secara bertahap karena komputer yang tersedia juga hanya sekitar 200 unit, sehingga ujian diperkirakan akan berlangsung sekitar 4-5 hari dengan jadwal lima kali (shift) setiap hari. "Sekarang ini BKD masih terus berkoordinasi dengan BKN terkait pelaksanaan ujian tulis CPNS secara 'online' tersebut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah ada pengumuman jadwal sekaligus lokasi ujiannya," tegasnya. Dengan jumlah pendaftar sebanyak 4.045 orang pendaftar CPNS yang memenuhi persyara-
tan tersebut, persaingan untuk lolos sangat ketat karena kuota CPNS Pemkot Malang tahun ini hanya 79 kursi. Mekanisme pendaftaran CPNS tahun ini secara "online", namun berkas-berkas pendaftaran tetap dikirimkan melalui kantor pos dan diverifikasi BKD. Formasi CPNS yang dibutuhkan untuk 79 kursi tersebut adalah tenaga kesehatan, pendidikan, keuangan, dan umum, dengan rincian tenaga kesehatan sebanyak 65 orang, pendidikan tujuh orang, keuangan tiga orang, dan tenaga umum sebanyak empat orang. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK
PENGUNDURAN DIRI
DPP Gerindra Restui Sutadi SURABAYA - DPP dan DPD Partai Gerindra Jawa Timur merestui pengunduran diri Sutadi dari jabatannya sebagai Ketua DPC Gerindra Surabaya dan akan mempersiapkan penggantinya dalam waktu dekat. "Kami upayakan, pekan depan sudah bisa ditetapkan siapa penggantinya," kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim Faf Adisiswo saat dihubungi wartawan di Surabaya, Kamis (18/9). Menurut dia, meski mundur dari jabatan, pihaknya memastikan jika posisi Sutadi tetap sebagai kader parpol itu. Hanya saja, mereka memastikan bakal ada evaluasi terkait kinerja DPC Gerindra Surabaya sejauh ini. Ia mengatakan saat ini surat pengunduran yang dilayangkan Sutadi sudah diterima oleh DPD Gerindra Jatim maupun DPP. Induk partai itu juga telah menyiapkan proses pergantiannya. Rencana yang disiapkan, pengisi jabatan kursi Ketua DPC Gerindra Surabaya yang lowong itu bakal diisi oleh ketua berstatus Pjs (pejabat sementara). Hanya saja, ia enggan berkomentar saat ditanya soal siapa kandidat itu karena sejauh ini baik di DPC maupun DPD Partai Gerindra belum melakukan tahapan apapun soal pengisian itu. "Yang jelas, status Pak Sutadi tetap sebagai kader Gerindra. Dia juga tetap sebagai ketua fraksi partai di DPRD," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
ant/prasetyo utomo
DEMO BURUH DI ISTANA. Seorang buruh mengecat kepalanya saat aksi di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/9). Ratusan buruh melakukan aksi menuntut penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing serta meminta upah yang layak.
UPAH MINIMUM KOTA
DPRD Surabaya Dukung Usulan UMK Rp 2,8 Juta SURABAYA - Kalangan anggota DPRD Kota Surabaya mendukung usulan para buruh untuk menaikkan upah minimum kota (UMK) 2015 dari sebelumnya Rp 2,2 juta menjadi Rp 2,8 juta. Anggota DPRD Surabaya Sukadar, di Surabaya menilai, upah yang diterima buruh saat ini masih kurang layak karena biaya kebutuhan hidup terus naik. "Kami sepakat jika UMK Surabaya Rp 2,8 juta. Namun begitu, kami akan mengkaji dan menghitung ulang, apakah benar angka UMK sebesar itu," katanya, Kamis (18/9). Menurut dia, jika dalam pengkajian atau penghitungan ulang
diketahui hasilnya lebih tinggi, maka tidak menutup kemungkinan UMK harus lebih tinggi dari usulan yang ada sekarang. Adapun yang menjadi dasar penghitungan UMK ini adalah Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Pemerintah dalam penghitungannya memasukkan sebanyak 60 item, sedangkan buruh menetapkan 80 item. "Kalau kami lebih sepakat dengan penghitungan buruh. Mereka lebih tahu kebutuhan hidup sehariharinya. Pemerintah kota tidak pernah merasakan hidup seperti buruh. Saya kira, usulan buruh ini harus diakomodasi," katanya. Sukadar mengatakan buruh
tidak akan membuat penghitungan yang mengada-ada sebelum memunculkan angka UMK Rp 2,8 juta. Mereka dipastikan memiliki rumus-rumus tersendiri. Selain itu, pihaknya sangat tidak sepakat dengan usulan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya yang meminta agar UMK Surabaya tidak naik. Bahkan, Kadin juga meminta kalau naik tidak boleh lebih dari 7 persen sesuai dengan tingkat inflasi. Seharusnya, kata dia, menetapkan UMK tidak boleh berdasarkan persentase semata, tapi juga harus mengacu pada kebutuhan rill buruh di lapangan. "Kalau ingin mensejahterakan nasib buruh,
minimal didengarkan permintaan mereka," katanya. Hal sama diungkapkan anggota DPRD Kota Surabaya lainnya, Baktiono. Ia mengatakan, meski buruh sudah mengusulkan UMK, namun untuk penetapannya tetap menjadi kewenangan wali kota. Bisa jadi, lanjut dia, wali kota menetapkan UMK dengan nilai yang lebih tinggi, bahkan bisa jadi sebaliknya, lebih rendah dari usulan. "Menetapkan UMK, harus melalui banyak prosedur, salah satunya harus ada pertimbangan dari pengusaha dan juga akademisi," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
Lintas Jatim
KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN
Probolinggo
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
MADURA
12
PILKADES
Puluhan Desa Gelar Pilkades Serentak
TETAP EKSIS.Upaya melestarikan kesenian daerah seperti tari yang merupakan warisan budaya bangsa.
Kesenian Lokal Wajib Dilestarikan Hidup Berdampingan dengan Kesenian Modern PROBOLINGGO -Indonesia merupakan negara yang kaya dengan kesenian lokal termasuk daerah Kabupaten Probolinggo. Dalam perkembangan kecanggihan ilmu teknologi banyak beragam sajian kesenian modern. Agar kesenian lokal yang ada tetap eksis, Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo berupaya tetap mempertahankannya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, mengatakan kesenian daerah merupakan warisan budaya bangsa. Sehingga keberadaannya wajib dilestarikan.”Ini merupakan budaya asli bangsa Indoneseia, termasuk tari tradisional daerah,’ jelasnya kepada wartawan, Kamis (18/9). Menurutnya, upaya Diknas
Kabupaten Probolinggo untuk tetap melestarikan kesenian lokal dimasukkan menjadi kegiatan ekstra kulikuler sekolah.D engan hal itu, siswa akan mengenal dan mencintai kesenian yang dimiliki Kabupaten Probolinggo.”Banyak kesenian tari yang dimiliki oleh Kabupaten Probolinggo,”tandas Tutug Edi Utomo.
Kabupaten Probolinggo, kata Tutug Edi Utomo, kaya dengan kesenian tari. Diantaranya tari glipang, tari Rerere dan tari topeng tengger. Selain itu, masih banyak lagi kesenian lokal yang ada. ”Semua itu perlu untuk tetap dipertahankan kepada generasi muda, khususnya para pelajar. Sebab dilembaga pendidikan, para siswa akan lebih mengenal dekat jika dilakukan pembelajaran,” ucapnya. Pihaknya berharap, kepada guru kesenian selaku guru yang membidangi kesenian, agar bisa memberikan pembelajaran yang baik kepeda siswa didiknya. Saat ini sudah banyak kesenian modern
yang hadir dalam kehidupan masyarakat.“Kesenian tradisonal daerah lokal jangan sampai terlupakan,” harapnya. Untuk bisa meningkatkan kecintaannya kepada kesenian local, pihaknya akan sering menampilkan ketika ada sebuah acara pemkab. Bahkan tak jarang pula Diknas menggelar even perlombaan antar sekolah tentang penampilan tari yang dimiliki daerah Kabupaten Probolinggo. “Ini dilakukan untuk tetap mempertahankan kekayaan seni bangsa Indonesia yang jarang bangsa lain memilikinya. Dengan hal itu, maka indonesia akan tetap harum dimata dunia,” tutur Tutug Edi Utomo. =Mahfud Hidayatullah
PROBOLINGGO – Puluhan desa di Kabupaten Probolinggo bakal menggelar pilkades secara serentak. Pilkades itu rencananya akan digelar 2015 mendatang. Salah satu yang akan menggelar pilkades itu di Kecamatan Bantaran dan Sumberasih. Salah seorang anggota BPD Desa Kramat Agung, Kecamatan Bantaran, Munir menjelaskan, rencana pelaksanaan pilkades di desanya itu akan digelar pada awal atau pertengahan tahun 2015 mendatang. “Pelaksanaannya sekitar awal sampai pertengahan tahun mendatang,” tandasnya kepada wartawan, Kamis (18/9). Pada tahun mendatang, pilkades itu tak hanya dilaksanakan di Desa Kramat Agung saja, tetapi ada sejumlah Desa yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan data, tahun 2013 lalu pilkades di Kabupaten Probolinggo juga diadakan secara serentak. Ada sebanyak 73 desa yang menggelar pilkades secara bersamaan. Yakni di Kecamatan Paiton sebanyak 3 desa, Kraksaan 3 desa, Kuripan 1 desa, Bantaran 2 desa, Leces 9 desa, Tegalsiwalan sebanyak 3 desa, Banyuanyar 2 desa, Tiris sebanyak 5 desa, Krucil 3 desa, Krejengan sebanyak 1 desa. Sementara di Kecamatan Gading ada sebanyak 5 desa, Besuk 2 desa, Pakuniran 3 desa, Wonomerto 4 desa, Sumberasih 4 desa, Maron 4 desa, Dringu 4 desa, Pajarakan 4 desa, Lumbang 3 desa, Sumber 1 desa, Sukapura 1 desa dan Kotaanyar hanya 1 desa. Pada tahun 2015 mendatang, rencana pelaksanaan pilkades secara serentak itu akan dilakukan oleh desa yang tahun kemarin belum melaksanakan pilkades. Sedangkan jumlah desa di Kabupaten Probolinggo sebanyak 325 desa dan 5 Kelurahan. =Muhammad Sugianto
Probolinggo
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445| TAHUN III
13
Industrialisasi Budidaya Terintegrasi KKP Perkuat Kawasan Minapolitan PROBOLINGGO - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat pengembangan kawasan ekonomi berbasis perikanan budidaya terintegrasi (minapolitan). Konsep ini ditujukan untuk menjadi embrio kawasan industrialisasi perikanan budidaya dari hulu sampai hilir yang meliputi produksi, pengolahan, dan pemasaran. “Minapolitan perikanan budidaya ini sudah mulai nampak keberhasilannya dan beberapa daerah bahkan sudah mengarah kepada kawasan industrialisasi perikanan budidaya. Salah satunya adalah Kawasan Minapolitan Percontohan Nasional di Kabupaten Probolinggo ini,” ujar Direktur Prasarana dan Sarana Perikanan Budidaya Kementererian Kelautan dan Perikanan, Dwika Herdikiawanto, di Pendopo Bupati Probolinggo, Kamis (18/9). Sebagai embrio dari Industrialisasi Perikanan Budidaya, kata Dwika Herdikiawanto, minapolitan telah memberikan landasan dalam hal pendekatan pengembangan suatu kawasan. Minapolitan sebagai suatu program nasional telah mendorong terwujudnya sinergi lintas sektoral dalam pengembangan suatu wilayah. Kondisi ini yang sekarang juga terjadi melalui program industrialisasi. Kawasan yang memiliki potensi ekonomi berbasis perikanan budidaya, dikembangkan dengan melakukan sinergi dan kerja sama dengan Kementerian atau Lembaga Pemerintah lain. “Pada dasarnya pelaksanaan program minapolitan memiliki tiga tujuan, yaitu meningkatkan produksi serta kualitas perikanan, meningkatkan pendapatan nelayan pembudidaya serta pengolah ikan, dan mengembangkan kawasan ekonomi kelautan dan perikanan untuk menggerakkan ekonomi daerah,”ungkapnya. Dikatakan, dalam mengembangkan kawasan minapolitan sangat berkontribusi dalam mewujudkan visi kelautan dan perikanan 2015. Ini adalah bentuk sinergitas antara pemerintah pusat dengan daerah. Sebab tanpa sinergi, target produksi mustahil akan tercapai. “Sinergitas antara pusat dan daerah harus dilakukan, paling tidak, dalam tiga hal, yaitu sinkronisasi tujuan, sinergi pola pembiayaan dan konsistensi pemerintah daerah dalam melaksanakan arahan kebijakan pemerintah,”ucap Dwika Herdikiawanto. Dwika Herdikiawanto menam-
bahkan, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai Kawasan Percontohan Minapolitan Perikanan Budidaya sejak 2013. Kawasan yang termasuk dalam minapolitan ini ada di tujuh kecamatan pesisir dari 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Probolinggo. Daerah ini cukup strategis karena didukung dengan sumber daya lahan dan air yang memadai, akses jalan yang cepat dan jangkauan pasar yang cukup luas.“Wilayah ini telah terbukti bahwa sinergi dan koordinasi lintas sektoral akan mampu membuat kawasan minapolitan ini berkembang cepat dan pesat menjadi sebuah kawasan industrialisasi,” tambahnya. Terpisah, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo melalui Kepala Bidang Budidaya Perikanan, Hari Pur Sulistiono mengungkapkan Kabupaten Probolinggo ditetapkan sebagai kawasan minapolitan percontohan tahun 2013. Penetapan tersebut, sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor : KEP.240/DJ-PB/2012 tentang penetapan 87 loksai sentra perikanan budidaya sebagai kawasan Minapolitan Percontohan tahun 2013. Di Jawa Timur ada sekitar 11 Kabupaten yang ditunjuk sebagai kabupaten percontohan. Selain Kabupaten Probolinggo juga ada Kabupaten Tuban, Lamongan, Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Situbondo, Banyuwangi, Malang, Blitar dan Sumenep. Salah satu komiditi budidaya perikanan yang menjadi unggulan Kabupaten Probolinggo adalah budidaya udang dan ikan bandeng sebagai penunjang. “Lokasi percontohan budidaya udang berada di kecamatan Paiton dan didukung lima kecamatan pesisir lain. Yakni, Kecamatan Tongas, Sumberasih, Dringu, Gending, Kraksaan,”katanya. Dikatakan, tujuan kawasan minapolitan budidaya dalam rangka mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai keg-
iatan utama dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Secara khusus penetapan lokasi kawasan minapolitan percontohan budidaya ini ditetapkan melalui surat keputusan Bupati Probolinggo, surat keputusan kelompok kerja (Pokja), Master Plain minapolitan budidaya dan Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM). “Surat keputusan ini menentapkan Kecamatan Paiton sebagai pusat pengembangan minapolitan budidaya perikanan,”kata
Hari Pur Sulistiono. Lebih lanjut Hari Pur Sulistiono menjelaskan minapolitan dilaksankan melalui pengembangan kawasan minapolitan budidaya perikanan di daerah-daerah potensial unggulan. Kawasa-kawasan minapilitan dikembangkan melalui pembinaan sentra produksi yang berbasis sumberdaya kelautan dan perikanan. “Setiap kawasan minopolitan beroperasi beberapa sentra produksi berskala ekonomi relatif besar, baik ditingkat produksinya maupun tenaga kerja yang terli-
bat dengan jenis komoditas unggulan tertentu,”terangnya. Diketahui, luas kawasan laut dan pesisir lebih kurang 13.593,83 hektar atau 9,07 persen dari luas daratan dengan panjang pantai sekitar 72 kilometer. Sebagai potensi lahan budidaya tambak sebesar 1997 hektar, menurutnya telah memberikan kontribusi produksi udang sebesar 2.184 ton dan bandeng sebesar 1.319 ton. Hal ini setara dengan 65 persen produksi budidaya perikanan Kabupaten Probolinggo. =M.Hisbullah Huda
14
Probolinggo
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
SUKU CADANG BEKAS
Onderdil Motor Bekas Diburu Pembeli
BERISIKO TINGGI. Penggunaan pestisida yang berlebihan berakibat fatal terhadap kesuburan tanaman dan tanah.
Penggunaan Pestisida Berisiko Tinggi
PROBOLINGGO - Onderdil motor bekas sejak beberapa pekan ini mulai diburu oleh pembeli. Hal ini terlihat di pasar loak Mangunhardjo, Kota Probolinggo. Sejumlah pedagang saat ditemui menjelaskan beberapa hari ini memang banyak pembeli yang datang mencari alat-alat motor bekas. “Beberapa hari ini memang banyak pembeli yang datang,” ujar seorang pedagang, Hari kepada wartawan, Kamis (18/9). Menurut dia, pembeli yang datang ke pasar loakan Mangunharjo itu tidak hanya warga Kota Probolinggo saja, tetapi banyak dari luar Probolinggo. Seperti Pasuruan, Kraksaan dan Lumajang. Tak ayal, banyaknya pembeli yang datang, membuat omset para pedagang orderdil bekas itu mengalami peningkatan. Hari mengaku tidak tahu kenapa belakangan ini banyak pembeli yang datang. “Tidak tahu juga. Mungkin karena onderdil yang baru mahal. Apalagi sekarang sudah mendekati hari raya idul adha,” terang dia. Para pembeli yang datang tidak hanya mencari satu produk saja. “Ada juga yang cari spion, slebor dan lain sebagain-
ya,” imbuhnya. Di pasar loakan Mangunharjo itu memang banyak loakan onderdil motor bekas. Mulai dari merk yang kuno sampai motor yang baru. Di pasar itu, pedagang tidak hanya menyediakan onderdil motor bekas,tetapi juga banyak peralatan sepeda pancal bekas yang dijual. Salah seorang pembeli asal Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sugeng menjelaskan, dirinya mengaku mencari onderdil motor bekas karena harganya jauh dengan yang baru. Padahal, barangnya tidak bekas-bekas amat. “Ya kondisinya hampir sama dengan yang baru,” katanya. Di pasar loakan tersebut, kata dia, harganya pun bisa ditawar. Sehingga tidak ada istilah harga pas disana. Dhofir, salah seorang pedagang lainnya tidak menampik beberapa hari ini memang banyak pembeli yang datang mencari onderdil motor bekas. Banyaknya pedagang yang datang, membuat omsetnya meningkat. Dalam sehari, ia mengaku sampai mendapatkan keuntungan Rp500 ribu sampai Rp 1 juta. =Muhammad Sugianto
Bisa Merusak Tanaman dan Kesuburan Tanah PROBOLINGGO- Penggunaan pestisida yang berbahan kimia yang digunakan petani masih tergolong tinggi di Kabupaten Probolinggo. Padahal upaya perawatan penggunaan pestisida yang berlebihan berakibat fatal terhadap kesuburan tanaman dan tanah yang dimilikinya. Kepala Bidang Teknik Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Handaka Murwanta mengatakan memang petani masih cenderung banyak menggunakan pestisida berbahan kimia dalam mengatasi hama penyakit tanaman yang dimilikinya. “Penggunaan kimia yang berlebih akan merusak organisme tanaman dan tanah yang ada,” terangnya kepada wartawan, Kamis (18/9). Menurutnya, petani menggunakan pestisida secara overload akan fatal pada kondisi tanaman. Petani beranggapan dengan melakukan penyemprotan secara
kontinue denagn mengunakan kimia justru akan merugikan petani. “Padahal untuk membasmi tanaman yang tererang penyakit tersebut juga bisa dilakukan penyemprotan melalui bahan organik yang terbaut dari tumbuhan,” ungkap Handaka Murwanta. Penggunaan pestisida organik, lanjut Handaka Murwanta, kerjanya tidak bisa cepat dibandingkan dengan cara kerja pestisida berbahan kimia. Kalau berbahan kimia kerjanya penyeranganannya kontak. Namun lama kelamaan hama yang itui akan mengalami
kekebalan dan mudah untuk dilakukan penyerangan. “Pestisida juga akan merusakan organisme tanah dan unsur hara yang ada di dalamnya. Bahkan juga akan merusak pada tumbuhan ketika ditanaminya, “ jelasnya. Dikatakan, kalau hal itu dilakukan secara terus menerus, maka tingkat produktifitas saat panen akan mengalami penurunan. Untuk itu, petani harus lebih peka terhadap kondisi tanaman. Bagaimana tanah saah yang dimiliki akan jauh lebih baik. “Kalau petani dulu hasil panennya lebih melimpah, dibandingkan dengan petani sekarang. Karena tanahnya sudah terlalu asam akibat banyaknya pupuk dan pestisida yang berlebih,” tutur Handaka Murwanta. =Mahfud Hidayatullah
DIBURU. Onderdil motor bekas di Pasar Mangunharjo Kota Probolinggo, mulai dari merk yang kuno sampai motor yang baru.
KORAN MADURA
lahraga
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER | No. 0445 |2014 TAHUN III JUMAT 2014 19 SEPTEMBER
No. 0445 | TAHUN III
Baru Jadi Starter, Xavi Tak Frustrasi Xavi yang menjadi salah satu simbol Camp Nou baru diturunkan sebagai starter untuk pertama kalinya oleh Enrique pada saat Barcelona menang 1-0 atas APOEL Nicosia pada pertandingan Liga Champions di Camp Nou, Kamis (18/9) dini hari WIB. Gol kemenangan Barcelona dicetak oleh bek Gerard Pique melalui sundulan. Pada laga ini, Xavi bahu membahu bersama pemain muda Sergi Samper dan Sergi Roberto di lini tengah. Ini adalah penampilan ke-142 Xavi pada fase grup Liga Champions sekaligus menyejajarkan dirinya dengan Raul Golzalez yang menjadi pemain dengan penampilan terbanyak pada fase grup Liga Champions sepanjang sejarah.
“Saya bahagia. Ketika saya diberi kesempatan untuk bermain, saya mencoba memanfaatkan peluang itu,” kata pemain 34 tahun yang diberi pilihan untuk pergi atau bertahan di Camp Nou pada jendela musim panas lalu. Meski sudah memainkan seluruh pemain terbaiknya, termasuk Lionel Messi, Neymar, dan Xavi, Barcelona tetap kesulitan membongkar pertahanan APOEL yang menumpuk pemain di lini belakang. Apalagi, seperti pengakuan Xavi, tekanan mereka agak sedikit menurun pada 30 menit terakhir. “Kami berjuang. Kami mencoba memainkan bola dengan cepat tetapi kami selalu gagal melakukannya. Benar bahwa kami mendominasi. Kami mencoba menerobos dari tengah dan sayap, tetapi mereka bertahan dengan sangat baik. Pada akhirnya, ini sebuah pertandingan yang melelahkan, tetapi kami menang dan ini awal yang bagus pada turnamen
“Saya bahagia. Ketika saya diberi kesempatan untuk bermain, saya mencoba memanfaatkan peluang itu,”
Xavi Hernandez
XAVI HERNANDEZ
BARCELONA - Gelandang senior Barcelona Xavi Hernandez mengaku tidak frustrasi dengan minimnya waktu bermain di klub itu selama masa kepemimpinan Luis Enrique di Camp Nou.
ini. Kami harus mencari trik untuk mengatasi permainan seperti ini,” kata Xavi. Dengan kemenangan ini, Barcelona duduk di puncak klasemen sementara Grup B karena pada laga bersamaan, Paris Saint-Germain bermain imbang 1-1 melawan Ajax Amsterdam. Pada laga kedua, 30 September mendatang, Barcelona bertandang ke Paris untuk melawan Paris Saint-Germain. Enrique sendiri mengaku sudah mengantisipasi laga ini dengan melakukan rotasi pemain pada pertandingan melawan APOEL. “Saya harus mengatur tim. Saya yakin, kalau sistem kami berjalan baik kami akan sukses dan kami butuh bantuan dari seluruh pemain,” kata Enrique. Dia melanjutkan, “Hari ini sistem itu bekerja sehingga kami memang dan lawan tidak terlalu banyak menciptakan peluang. Kami sedikit bermasalah pada sisi serangan dan kami akan mengevaluasi dan menganalisis kekurangan-kekurangan itu. Para pemain ini bukan mesin. Mereka butuh penyegaran, mencari solusi dan selalu sulit berhadapan dengan tim yang menumpuk pemainnya di kotak penalti.” Pada pertandingan ini, Enrique
15 15
memainkan Sergi Samper. Dia adalah jebolan akademi La Masia terkhir yang melakukan debut bersama tim senior. Sebelumnya dua lulusan La Masia lainnya Munir El Haddad dan Sandro Ramirez sudah menjalani debut. Enrique pun memuji pemain 19 tahun itu dan kiper internasional Jerman Marc-Andre ter Stegen yang baru tampil untuk pertama kalinya sejak didatangkan pada jendela transfer musim panas lalu dengan harga 12 juta euro dari Borussia Moenchengladbach. Pemain ini melakukan sejumlah penyelamatan gemilang, termasuk tendangan Gustavo Manduca pada menit akhir pertandingan. “Menjalani debut di Camp Nou pada Liga Champions tidak pernah mudah. Samper memiliki kualitas dan saya kira dia bermain sangat bagus. Ter Stegen memang tidak bekerja keras, tetapi ketika kami butuh dia, dia ada di sana dan melakukan pekerjaannya dengan baik,” kata Enrique lagi. Dia mengakhiri, “Saya tidak punya kiper yang sama pada setiap pertandingan. Kami punya tiga kiper yang sama baiknya dan mereka akan dimainkan berdasrkan kebutuhan tim.” =UEFA.COM/CAROL AJI
LIGA PRIMER INGGRIS
Pulih, Sturridge Siap Merumput Lagi
DANIEL STURRIDGE
LIVERPOOL - Penyerang Liverpool Daniel Sturridge sudah semakin pulih. Mantan pemain Chelsea ini sudah mulai mengikuti latihan sebelum bergabung kembali dengan tim utama “The Reds” dan unjuk kebolehan di Liga Utama Inggris dan kompetisi Eropa yang diikuti klub Merseyside tersebut. Penyerang Timnas Inggris ini tidak merumput sejak mengalami cedera pada sesi latihan bersama “The Three Lions” awal bulan ini. Tetapi pada Rabu (17/9) dia mengonformasikan melalui akun twitter-nya bahwa dia sudah mendatangi tempat latihan tim senior di Melwood. Kealpaan Sturridge di lini depan membuat penyelesaian akhir klub itu juga mengalami kebuntuan. Mereka sudah mengalami dua kekalahan beruntun di
Liga Utama Inggris masing-masing dari Manchester City dan Aston Villa akhir pekan lalu. Beruntung di Liga Champions, mereka memetik kemenangan tipis 2-1 atas Ludogorets berkat gol Mario Balotelli dan Steven Gerrard. Hanya saja, belum ada kepastian kapan pemain ini merumput kembali. Dia pun masih diragukan bakal tampil saat Liverpool menantang West Ham United pada Sabtu (20/9) mendatang. Tetapi dia sudah dipastikan tampil pada derbi Liverpool antara Liverpool FC melawan Everton akhir bulan ini. Dari Spanyol dilaporkan, penyerang Atletico Madrid asal Kroasia Mario Mandzukic mengalami patah hidung saat timnya kalah 2-3 dari Olympiacos pada laga perdana Grup A Liga Champions, Rabu (17/9) dini hari WIB lalu. Mantan
penyerang Bayern Muenchen ini terpaksa harus menjalani operasi pada Kamis (18/9) kemarin. Cedera itu didapat Mandzukic saat berbenturan dengan gelandang Olympiakos Pajtim Kasami pada awal pertandingan. Sempat dirawat tim medis, Mandzukic kembali melanjutkan pertandingan dan ikut berperan pada gol pertama finalis Liga Champions musim lalu itu. Sejak didatangkan dari Muenchen pada jendela transfer musim panas lalu, Mandzukic sudah mencetak enam gol untuk Atletico di semua kompetisi. Dari Ukraina dilaporkan, mantan pemain tim nasional negara itu Andriy Gusin meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan motor Rabu (17/9). Pria yang sudah 71 kali membela Ukraina ini meninggal
dalam usia 41 tahun. Dia kehilangan kontrol atas kendaraannya dan langsung meninggal di tempat. Setelah pensiun dari lapangan hijau, Gusin menjadi staf pelatih klub Rusia Anji Makhachkala. Dia meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Gusin lahir di wilayah Lviv, Ukraina 41 tahun lalu. Dia pernah membela sejumlah klub Ukraina, termasuk Dynamo Kyiv. Dia penah memenangkan tujuh gelar Liga Ukraina, empat piala liga dan pernah bermain di semifinal Liga Champions pada 1999. Sedangkan selama 71 kali mewakili negaranya, Gusin hanya mencetak sembilan gol. Dia juga ikut mengantar negaranya tembus ke babak delapan besar Piala Dunia 2006 di Jerman. =ESPN/UEFA.COM/CAROL AJI
16
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
BACA JUGA
KORAN MADURA
16
Baru Jadi Starter, Xavi Tak Frustasi Olahraga | 15
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
GOL TUNGGAL. Bek Bayern Muenchen Jerome Boateng melompat tinggi ke arah teman-temannya, meluapkan kegembiraannya setelah mencetak gol kemenangan yang tercipta di babak tambahan waktu.
Bayern Menang Tipis, Guardiola Tak Puas MUNICH - Pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola mengaku belum puas atas penampilan timnya saat memetik kemenangan tipis 1-0 atas Manchester City di Allianz Arena pada laga perdana Grup E Liga Champions, Kamis (18/9) dini hari WIB kemarin. Gol tunggal Muenchen pada laga ini dicetak oleh mantan bek Manchester City Jerome Boateng pada injuri time.
ol bek Tim Nasinal (Timnas) Jerman ini dicetak dari dalam kotak penalti menyambut bola sepak pojok rekannya Mario Goetze ketika pertandingan hendak berakhir. Meski menang dan menguasai permainan, Pep Guardola belum terlalu puas, terutama pada 20 menit pertama. “Kami bermain baik, tetapi pada 20 menit pertama Manchester City lebih baik dari kami. Tetapi dalam 15 menit kemudian kami sangat dominan. Kami menciptakan banyak peluang, tetapi tidak mudah melawan tim sekelas mereka. Kami didukung penuh penonton dan pada akhirnya kami menang,” kata mantan pelatih Barcelona ini. Guardiola sangat menghargai
Manchester City yang bermain tanpa didampingi pelatih mereka, Manuel Pellegrini di pinggir lapangan karena masih menjalani hukuman dari UEFA. “Saya mengenal Manuel Pellegrini dengan sangat baik. Gerakan para pemain bertahannya di garis belakang sangat berkelas. Tidak mudah menciptakan banyak peluang, tetapi kami tetap konsisten. Kami mencoba dan melakukan segalanya dan layak mendapatkan kemenangan ini,” imbuhnya. Dengan hasil ini, Bayern Muenchen bertengger di posisi kedua Grup E di belakang AS Roma yang menang telak 5-1 atas CSKA Moscow pada laga terpisah di Stadion Olimpico Roma. Dua
1
BAYERN MUENCHEN
dari lima gol Serigala Hitam dicetak oleh striker internasional Pantai Gading Gervinho masingmasing pada menit ke-10 dan 31. Sedangkan tiga gol lainnya diciptakan Juan Manuel Iturbe di menit ke-6, Maicon (30’), dan gol bunuh diri Sergey Ignashevich. Sementara satu-satunya gol CSKA Moscow dibuat penyerang internasional Nigeria Ahmed Musa. Menanggapi posisi ini, Guardiola mengaku grup mereka cukup ketat. “Kami tahu betapa berat grup ini. Kami tahu, lolos tidaknya ke fase knock out tidak ditentukan hingga laga terakhir dan karena itu memetik kemenangan pada laga pertama sangat penting untuk kami,” tutupnya. Pada laga lain dari Grup G, tuan
0
MANCHESTER CITY
rumah Chelsea ditahan imbang 1-1 oleh klub Jerman lainnya, Schalke 04. “The Blues” sempat unggul terlebih dahulu berkat gol Cesc Fabregas pada menit ke-11 menyambut bola umpan terusan Eden Hazard. Tetapi Jan-Klaas Huntelaar menyamakan kedudukan pada babak kedua sekaligus mengunci hasil imbang 1-1. Pada laga ini, pelatih Chelsea Jose Mourinho melakukan keputusan mengejutkan dengan membangkucadangkan Diego Costa yang sudah mencetak 7 gol untuk Chelsea di Liga Utama Inggris. Posisi ujung tombak klub London Barat itu diserahkan kepada pemain veteran Didier Drogba. Costa baru diturunkan Mourinho menggantikan Drogba setelah Schalke sukses menyamakan kedudukan.=ESPN/CAROL AJI
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
BUPATI DIMINTA BERHENTI
TPA BINDANG MASIH MANGKRAK PAMEKASAN | F
SAMPANG | J
KORAN MADURA
Nuri Aprilia JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III DISIPLIN KUNCI KESUKSESAN
A
NETER KOLENANG | P
Taneyan Lanjang KORAN MADURA
pasar sentol Lokasi: Kecamatan Kedungdung, Sampang Tanggal: 6 September 2014 Penyebab: Disengaja
1
3
2
LAHAN GAMBUT Lokasi: Perumahan Selong Permai, Sampang Tanggal: 17 September 2014 Penyebab: Puntung Rokok
Pasar Srimangunan Lokasi: Jalan Wahid Hasyim, Sampang Tanggal: 11 Agustus 2014 Penyebab: Disengaja
Empat kALI Kebakaran dalam 29 Hari
toko karya jaya Lokasi: Jalan Teuku Umar, Sampang Tanggal: 18 September 2014 Penyebab: Proses Penyidikan
4
foto-foto: dokumen koran madura
DPRD Sumenep Gelar Rapat Pansus Tata Tertib Ketua Pansus Tata Tertib Ach. Subaidi memimpin rapat pansus tata tertib DPRD, Kamis (18/9)
SUMENEP – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep menggelar rapat Pansus Tata Tertib (Tatib) DPRD periode 2014-2019, Kamis (18/9) di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD. Dewan optimis tatib selesai akhir bulan ini.
Pantauan Koran Madura, rapat Pansus Tatib dipimpin langsung Ketua Pansus Tatib DPRD, Ach. Subaidi didampingi Wakil Ketua Pansus, Bambang Prayogi. Kinerja pansus mendapat penilaian bagus dari para anggota dewan yang
lain, tak ada yang keberatan ataupun kritikan. Rapat pansus tatib dimulai sejak tanggal 18 September dan ditarget selesai pada tanggal 26 September mendatang. ”Jadi, kami hanya diberi waktu selama tujuh hari, ka-
rena tanggal 26 mendatang akan dikirim ke Pemprov Jatim untuk dikonsultasilkan. Tetapi walaupun 7 hari, saya yakin pasti selesai tepat waktu.” ujar politisi PPP itu. Sedangkan yang akan menjadi pembahasan dalam pansus tatib
tersebut terdiri dari 24 bab yang dirinci menjadi 140 pasal. Pada rapat pertama, pansus sudah menyelesaikan dua bab. ”Alhamdulilh walaupun masih pertama kalinya, kami sudah menyelesaikan sampai bab II,” terangnya. Ketua Sementara DPRD Sumenep Abrori Mannan juga optimis pansus tersebut selesai tetap waktu. Jika tidak bisa terselesaikan tepat waktu, dikhawatirkan akan mengganggu terhadap agenda berikutnya. ”Sesuai dengan kesepakatan bersama, tanggal 27 September sudah selesai dan bisa ditetapkan. Pada tanggal 30 September pimpinan dewan definitif sudah bisa ditetapkan” ungkapnya. Apalagi, politisi PKB itu, saat
ini sejumlah anggota DPRD yang baru telah ditunggu beberapa pekerjaan yang masih belum diselesaikan anggota DPRD yang lama. ”Banyak PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan oleh anggota DPRD yang baru, makanya ini harus secepatnya terselesaikan,” katanya. Ia mencontohan, saat ini raperda tentang APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) tahun 2015 masih belum selesai. Selain itu juga, banyak raperda hasil peninggalan anggota DPRD yang harus dituntaskan. ”Itu semua pekerjaan yang kita harus selesaikan,” tukasnya. Untuk diketahui, anggota pansus tatib terdiri dari 20 anggota, sesuai formasi yang disepakati, Fraksi PKB mendapatkan jatah 4 orang, Demokrat 3 orang, PPP 3 orang, PAN 3 orang, PDIP 2 orang, Indonesia Sejahtera 3 orang, Golkar 2 orang. =ADV/JUNAEDI/SYM
KORAN MADURA KORA N PROBOLINGGO B B
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
MADURA
Sumenep
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
ASUSILA
Pendidikan Karakter Belum Berhasil
Direktur RSUD dr H. Moh. Anwar, Fitril Akbar memberikan keterangan pers di depan wartawan terkait bawahannya yang melecehkan profesi wartawan, Kamis (17/9). Fitril menyampaikan permohonan maaf atas ucapan salah satu dokter yang menyinggung wartawan saat hendak melakukan tugas jurnalistik.
PELECEHAN TERHADAP JURNALIS
Dokter Sudutkan Profesi Wartawan SUMENEP - Perlakuan kurang menyenangkan dialami salah seorang wartawan di Sumenep. Saat hendak melakukan liputan di RSUD H. Moh. Anwar Sumenep, Kamis (18/9), Fahrul, wartawan Surabaya Post, bersama beberapa rekan wartawan lain tibatiba dilabrak oleh LS, dokter RSUD. Fahrul menceritakan, dirinya ke rumah sakit bermaksud melakukan wawancara dengan Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, yang menghadiri acara di RSUD. Namun, saat baru sampai, tiba-tiba ia dilabrak oleh salah satu pegawai RSUD. "Tiba-tiba saja, saat saya baru masuk sekitar pukul 9.00 tadi, ada salah satu pegawai, berkata kepada saya, 'Mas, tidak ada anggaran untuk Anda'," kata Fahrul menirukan perkataan sang dokter, kemarin. Namun, Fahrul terdiam sejenak. Setelah beberapa saat, Fahrul menjelaskan kedatangannya untuk melakukan tugas jurnalistik. "Saya katakan kepadanya, kedatangan saya
untuk liputan, bukan untuk minta uang. Memang dikira apa kami, tugas wartawan untuk meliput, bukan cari uang. Para wartawan sudah dibekali kartu pers dan tidak boleh menerima imbalan sedikitpun," jelasnya. Tapi, kata Fahrul, si pegawai tersebut tidak mengindahkan penjelasannya. Ia tetap mencerca meski di sekelilingnya banyak orang. Karenanya, Fahrul merasa dipermalukan. “Yang jelas, saya merasa tidak terima diperlakukan kurang menyenangkan seperti itu. Sebagai seorang pegawai rumah sakit, seharusnya ia tidak melakukan tindakan seperti itu. Dia harusnya ramah,” ujarnya dengan menampakkan
raut wajah emosi di salah satu sudut rumah sakit yang ada batu bertuliskan “Sapa Salam dan Senyumku Adalah Penyembuhanmu”. Menanggapi perlakuan tidak menyenangkan dari salah satu bawahannya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Moh. Anwar, Fitril Akbar meminta maaf kepada wartawan yang merasa dilecehkan. “Kami minta maaf jika terjadi kurang mengenakkan, kami akan menindaklanjuti hal tersebut. Termasuk akan melakukan koordinasi,” katanya saat dikonfirmasi oleh wartawan di RSUD. Sementara itu, Ketua Komunitas Jurnalis Sumenep (KJS), Abd. Rahem mengatakan, kejadian semacam itu sudah dua kali terjadi di RSUD. “Kemarin, Direktur RSUD H. Moh. Anwar, dr. Fitril Akbar sudah memastikan bahwa kejadian semacam itu tidak
akan terulang kembali. Tetapi kenapa kok masih terjadi lagi,” katanya. Rahem menjelaskan bahwa tugas wartawan untuk mengabarkan kepada publik, bukan untuk minta uang. “Apa sih yang ada dipikiran mereka. Ingat, kami sudah dilatih, dibekali, termasuk dilarang menerima apa pun dari semua pihak, termasuk dari narasumber,” tegasnya. Raham bersama pengurus KJS dan wartawan lain akan kembali menemui Fitril. “Sebab hal ini sudah keterlaluan, pegawai itu menyudutkan dan menginjak-injak profesi wartawan. Presiden saja masih menghormati wartawan, sekelas pegawai saja gayanya selangit. Kami pastikan, akan menemui kembali Fitril. Jika tidak mau ditemui, maka jangan salahkan kami jika semua wartawan akan meluruk RSUD,” tegasnya. =FATHOL ALIF/SYM
SUMENEP - Mencuatnya beberapa kasus amoral yang melibatkan pelajar disebut sebagai bukti belum berhasilnya pemerintah dalam menjalankan visi pendidikan karakter. Padahal, selama ini, pendidikan karakter disebut-sebut akan mencerahkan masa depan bangsa. Tudingan itu disampaikan Sekretaris Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), Jamaluddin, Kamis (18/9). Menurutnya, jika pendidikan karakter benar-benar berjalan, kasuskasus amoral, seperti adanya siswi hamil di luar nikah, tidak akan terjadi. Jamal menambahkan, selama ini ada sistem yang tidak dijalankan oleh Dinas Pendidikan, yaitu kontrol dan pembinaan terhadap sekolah-sekolah mengenai visi pendidikan karakter. “Seharunya ini (asusila) tidak terjadi, apalagi terhadap siswa yang di bawah umur. Jadi, ini menandakan Dinas Pendidikan gagal menjalankan misi pendidikan karakter,” tandasnya. Sementara visi pendidikan di Kabupaten Sumenep sudah tidak jelas arah dan tujuannya. Pasalnya, menurutnya, selama ini pendidikan karekter yang diterapkan tidak tampak hasilnya kapada masyarakat, baik dari prestasi siswa dan guru. Padahal, seharunya visi pendidikan karakter itu dapat memperbaiki moral anak didik. Dikatakan, DPKS akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait dengan kondisi pendidikan di Sumenep saat ini. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi agar kasus amoral tidak lagi terjadi. Salah satu yang akan menjadi bahan evaluasi adalah kinerja dinas terkait. Karena selama ini, menurut penilaiannya, SDM yang ada kurang memadai. “Sehingga penempatannya tidak profesional,” pungkasnya. Saat disinggung apakah perlu ada pergantian kepala dinas, Jamal memilih untuk tidak menjawab secara tegas. Karena menurutnya, mengenai pemberhentian seperti itu, perlu melihat mekanisme yang berlaku. “Tapi yang jelas begini, seharusnya kalau tidak mampu, harus berani mengakui. Jangan hanya lari dari pertanyaan dan persoalan,” singgungnya. Sementara itu, saat dikonfirmasi pukul 15.22 Wib, Kepala Disdik Sumenep, A. Shadik mengaku masih mengikuti rapat. Sehingga, sampai berita ini diturunkan, masih belum bisa konfirmasi terkait gagalnya visi pendidikan karakter di Sumenep. =FATHOL ALIF/MK
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
DIREKSI DAN KARYAWAN BPRS BHAKTI SUMEKAR
Mengucapkan Selamat dan Sukses Atas Terpilihnya achsanul qosasi Sebagai Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI
“Semoga bisa mengemban amanat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih”
Novi Sujatmiko Direktur Utama
HAIRIL FAJAR
CAHYA WIRATAMA
Direktur Bisnis
Direktur Operasional
C
Pembangunan Pasar Molor Harga Kios Mengalami Perubahan SUMENEP - Pembangunan Pasar Anom Baru tahap I pasca kebakaran tahun 2007, dipastikan molor. Sebab, banyak persoalan teknis yang masih belum kelar. Salah satunya permintaan pedagang agar kios dan stan yang akan dibangun disesuikan dengan lokasi awal. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pendapatan dan Pasar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep Imam Sukandi. Menurutnya, molornya pembangunan Pasar Anom murni akibat adanya kendala teknis. Selain permasalahan lokasi, kata Imam Sukandi, jalan yang disediakan oleh pihak ketiga untuk para pengunjung dianggap terlalu sempit. Sehingga, dari gambar awal 1,5 meter diperlebar menjadi 2 meter. Sementara Bupati
Sumenep A Busyro Karim saat menandatangani kontrak kerjasama dengan PT Mitra Abadi Jaya Engineering 12 Maret lalu, mengatakan, pembangunan Pasar Anom tahap I akan dilaksanakan pada Oktober 2014. Untuk pembangunan Pasar Anom, PT. Mage telah menyediakan anggaran sebesar Rp Rp. 40,7 miliar, dan pembangunan tersebut ditargetkan selesai pada Oktober 2014. Sayangnya, pekerjaan itu harus tertunda sampai bulan April 2015.
Lebih lanjut Imam mengatakan, pembangunan pasar itu sudah mulai dilanjutkan. Para pekerja sudah mulai memasang tiang pancang baja sebanyak 2000 batang. ”Jika pemasangan tiang sudah selesai, maka akan dilanjutkan pada tahap penyambungan rangka bangunan yang masih dibuat di Surabaya,” terangnya. Terkait persoalan harga, Imam mengatakan harga untuk masing-masing kios ada perubahan. PT Mage sebagai pihak ketiga memotong harga sebesar 20 persen. Dari harga awal Rp 160 juta menjadi Rp 128 juta, harga awal Rp 120 menjadi Rp 96 juta, dan harga Rp 50 menjadi Rp 32 juta. =JUNAEDI/MK
SEGENAP SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (skpd) PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP Mengucapkan
“Semoga bisa mengemban amanat untuk menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih”
Selamat dan Sukses Atas Terpilihnya
ACHSANUL QOSASI
Drs. Yayak Nurwahyudi, M.Si
Drs. Bambang Irianto, M.Si
Drs. H. A. Shadik, M.Si
Drs. Koesman Hadie
Kepala Diskominfo
Kepala DPU Cipta Karya
Kepala Disdik
Kepala BPBD
Imam Trisnohadi, SH., M.Si
Ir. H. Edy Rasiyadi, M.Si
Ir. Eri Susanto, M.Si
Ahmad Masuni, SE.,MM
Titik Suryati, SH.,MH
Kepala Diskop dan UKM
Kepala DPU Bina Marga
Kepala DPU Pengairan
Kepala BPMP-KB
Kepala BKPP
D
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
PENEGAKAN HUKUM
SP3 SMAN 1 Batuan Dinilai Prematur SUMENEP – Diterbitkannya Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus dugaan penggelembungan harga pengadaan lahan SMAN 1 Batuan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, membuat pelapor kecewa atas keputusan itu.
AKBP Marjoko
Kapolres Sumenep
PEMERKOSAAN SISWI SDLBN
Korban Disarankan Lapor ke Polisi SUMENEP – Kasus pemerkosaan yang dialami siswi Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLBN) Saronggi yang kini hamil 8 bulan, tetapi belum terungkap pelakunya, mendapat perhatian Polres Sumenep. Polisi berjanji akan mengungkap pelaku melalui pemeriksaan dan tes DNA nantinya. Kapolres Sumenep AKBP Marjoko mengatakan, untuk segera mengungkap pelaku, pihaknya berharap keluarga korban segera melapor secara resmi ke Polres Sumenep, agar segera mendapatkan penanganan dan mengungkap siapa pelakunya. "Kami sanggup untuk mengungkap siapa pelaku yang telah menghamili, tetapi biar lebih resmi, maka kami minta korban beserta keluarganya agar melapor ke Polres,” katanya, Kamis (18/9). Menurut Marjoko, laporan resmi itu nanti akan menjadi pijakan polisi untuk melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku yang telah mengahamili gadis yang mengalami cacat mental itu. "Untuk mengungkap itu tentu tidak mudah. Apalagi, kondisi korban cacat mental, sehingga diperlukan penerjemah yang bisa mengartikan pernyataan dan pengakuan korban itu sendiri,” ungkapnya. Disinggung soal tes DNA untuk memastikan janin yang dikandung korban, Marjoko menyebut tidak bisa melakuan tes jika janin masih dalam kandungan. "Tidak mungkin kami mengungkap bapak bayi yang masih dalam kandungan. Nanti baru
bisa dites DNA kalau sudah lahir,” jelasnya. Soal dana tes DNA yang biayanya mahal, Marjoko berjanji akan mencarikan jalan keluarnya dengan koordinasi dengan Forpimda Kabupaten Sumenep. "Kita perlu duduk satu meja dengan Forpimda, untuk membantu mencarikan solusi tes DNA bagi anak tersebut," pungkasnya. Sementara aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Sumenep Hawiyah Karim mengaku tidak akan terburu-buru membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. "Hinga kini kan masih belum pasti siapa pelakunya. Makanya, kami masih belum berpikir untuk melangkah ke ranah hukum. Yang penting jiwa dan janin yang ada dalam kandungan itu bisa terselamatkan dulu," katanya. Menurut Wiwik, panggilan akrabnya, baru setelah dipastikan kondisi ibu bersama anaknya membaik, maka pihaknya berjanji akan melangkah ke jalur hukum. "Nah, kalau kesehatannya itu sudah pasti, baru kami akan merancang untuk melaporkan ke pihak yang berwajib. Karena kami tidak ingin prediksi kami sampai meleset," tukasnya. Diberitakan sebelumnya, siswi berkebutuhan khusus yang sudah lama ditinggal mati ibunya itu mengandung 8 bulan. Ia masih duduk di bangku kelas VI SDLBN Saronggi. Ditengarai dihamili rekan sekelasnya yang sama-sama berkebutuhan khusus. =JUNAEDI/MK
Seorang pelapor, Moh Siddik dari Jatim Corruption Watch (JCW) mengungkapkan, diterbitkannya SP3 hanya menimbulkan kecurigaan publik terhadap kejaksaan. Sebab, kasus yang sudah masuk tahap penyidikan malah dihentikan di tengah jalan pengusutannya. Padahal, katanya, sudah jelas ada penyalahgunaan wewenang di dalamnya. ”Sebagai pelapor, sangat saya sesalkan keputusan menghentikan kasus dugaan mark up lahan SMAN 1 Batuan itu. Padahal nilai taksasi lahan hanya Rp 50 ribu per meter. Namun faktanya, lahan tersebut dijual dengan patokan harga hingga menembus Rp 175 ribu per meter. Ini kalkulasinya seperti apa?” Tanya Siddik. Selama ini, kata dia, kejak-
saan selalu berkelit soal kerugian negara. Itu harus menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jatim. Padahal, ujarnya, tim kejaksaan sudah bisa melakukan audit terkait kerugian negara. ”Faktanya, saat ini banyak kasus yang mengarah pada unsur kergian negara lamban penanganannya karena bergantung pada hasil audit BPKP yang tidak jelas kapan audit itu selesai. Ini ibaratnya BPKP tidak lebih untuk mengulur penanganan kasus korupsi atau memang tim penyidik kejaksaan tidak mau ribet untuk menghitung kerugian negara itu?” paparnya. Siddik juga mempertanyakan kredibilitas BPKP. Sebab tidak hanya BPKP yang berwenang
menangani kasus yang merugikan keuangan negara itu. Tapi lembaga yang lebih berkompeten menangani perkara perhitungan kerugian negara yakni BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Lembaga ini yang berhak menentukan adanya kerugian negara. ”BPKP hanya menangani hal yang bersifat pengawasan bukan menentukan terkait kerugian negara. Sebab, kerugian negara itu sudah melekat pada BPK. Sehingga wajar jika pengusutan kasus SMAN 1 Batuan 2009 itu baru dikeluarkan hasilnya berupa dihentikannya kasus tersebut setelah 5 tahun berjalan,” terangnya. Sementara Kasi Pidsus Kejari Sumenep Sugianto masih belum bisa menjelaskan prihal tersebut. Sebab saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak merespons walaupun nada sambungnya terdengar aktif. =JUNAEDI/MK
HARGA TELUR AYAM NAIK. Peternak mengambil telur ayam di Desa Srikaton, Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (18/9). Saat ini harga telur ditingkat peternak berkisar Rp. 17.500 per kilogram yang sebelumnya Rp. 16.500 per kilogram, memasuki musim kemarau peternak ayam petelur mengeluhkan produksi telurnya menurun dari biasanya sehingga para peternak ayam petelur menaikkan harga.
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
E
KEKURANGAN DOKTER. Bupati A. Busyro Karim memberikan keterangan pers terkait kekurangan dokter di RSUD H. Moh. Anwar, Kamis (18/9).
KEPEGAWAIAN
Sumenep Minus Abdi Negara SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep hingga saat ini masih kekurangan ratusan abdi negara. Namun, formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014 tidak akan memenuhi kebutuhan itu. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Titik Suryati, mengatakan, untuk tenaga pendidik saja kekurangan sekitar 1800 guru. ”Untuk tenaga guru saja kami masih kekurangan sekitar 1800 PNS,” katanya. Secara terpisah, Bupati A. Busyro Karim mengatakan, Sumenep kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 50 dokter, semantara jumlah dokter saat ini sebanyak 52 orang. Idealnya, satu dokter harusnya melayani maksimal 10 ribu penduduk. Penduduk Sumenep lebih dari 1 juta jiwa. Sedangkan jatah CPNS 2014 dari Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB) RI, sebanyak 43, dengan rincian 10 untuk guru, 13 tenaga kesehatan, dan 20 orang untuk tenaga teknis. Titik Suryati mengaku telah menyampaikan kondisi itu kepada Kemen-PAN RB. ”Saya sudah sampaikan itu semua, kami harap ada prioritas lah dari pemerintah untuk Sumenep ke depannya,” harapnya. Sebab, lanjut Titik, panggilan akrabnya, setiap tahun jumlah PNS terus berkurang. Hal itu mengingat setiap tahun terus ada PNS yang purna tugas. ”Selain itu, juga ada yang meninggal
dunia. Sehingga, PNS di Sumenep terus berkurang,” ungkapnya. Titik menyadari, kebutuhan tersebut tidak mungkin terpenuhi sekaligus. Melainkan harus melalui beberapa tahapan dan proses. ”Sebab kalau direkrut sekaligus akan berimbas pada kebutuhan pos belanja pegawai nantinya. Nantinya, risikonya anggaran akan membengkak,” terangnya. Sedangkan Busyro menjelaskan, betapa sulitnya menutupi kekurangan dokter di Sumenep. Pasalnya, untuk menutupi kekurangan dokter saat ini tidak sama dengan membangun sarana kesehatan seperti gedung. Lebih detail, ia menjelaskan, untuk menjadi dokter, seseorang perlu mengenyam pendidikan kedokteran terlebih dahulu. “Itu tidak sebentar. Pokoknya kalau soal SDM itu tidak seperti membangun gedung,” tandasnya, Kamis (18/9), di Rumah Sakit Daerah dr. H. Moh. Anwar Sume-
nep. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah sudah menyekolahkan putra-putri Sumenep. Bahkan, dokter yang mau melanjutkan S-2 dipermudah. Tujuannya agar nantinya Sumenep mudah mendapatkan tenaga medis. Hanya saja, tambahnya, meraka yang disekolahkan tersebut harus terikat kontrak dengan pemerintah, setelah menyelesaikan sekolahnya harus kembali ke daerah. Selain itu, Busyro menyebutkan, pemerintah akan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Langkah ini dilakukan agar pemerintah dapat memanggil beberapa dokter untuk menambah tenaga medis di Sumenep. “Kami juga akan bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Kami akan melakukan kontrak dengan perguruan tinggi di Surabaya, agar nantinya kami
bisa menarik dokter ke Sumenep,” tandasnya. Secara terpisah, Direktur Rumah Sakit Daerah dr. H. Moh. Anwar, Fitril Akbar mengakui bahwa di Sumenep memang masih kekurangan tenaga medis. Ia menyebutkan, untuk memaksimalkan tenaga medis yang ada, pihaknya membuat asisten dari dokter-dokter spesialis yang ada. Ia juga mengaku sudah melakukan pendekatan-pendekatan kepada Dinas Kesehatan tingkat satu dan juga kepada pemerintah daerah tingkat satu. Tujuannya, agar pemerintah tingkat satu dapat segera merekrut beberapa dokter untuk menambah jumlah dokter yang dibutuhkan. “Kami juga telah melakukan pendekatan kepada pemerintah tingkat satu agar segera menambah dokter yang kami butuhkan,” tandasnya. =JUNAEDI/FATHOL ALIF/MK
KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO
Pamekasan
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 NO. 0445 | TAHUN III
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
MADURA
F
TPA Bindang Masih Mangkrak Bisa Dioperasikan setelah Kasus Tuntas PAMEKASAN - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, sudah lama dibiarkan mangkrak. Namun Pemkab Pamekasan berjanji akan memfungsikan TPA tersebut setelah kasus pengadaan lahan yang tengah ditangani penegak hukum selesai. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) Kabupaten Pamekasan, Muharram. Menurutnya, sebagai instansi yang menangani sampah di wilayah itu, pemanfaatan TPA tersebut menjadi sebuah keharusan, namun karena persoalan terhadap lahan tersebut belum selesai, pihaknya belum berencana menggunakannya. “Sesuai fungsi penggunaan lahan untuk pembuangan sampah, kami akan mulai rencanakan itu setelah kasus hukum atas lahan TPA itu selesai. Kami masih nunggu, karena kalau difungsikan saat ini, kawatir ada hal yang dikemudian hari,” katanya. Menurut Muharram, sebe-
narnya sejak penanganan sampah dilimpahkan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) ke PU Ciptakarya pada tahun 2014 ini, belum ada penyerahan atas lahan itu dari BLH setempat. Namun, karena tugas sampah sudah menjadi tanggungjawabnya, tentu secara otomatis pemanfaatan lahan itu menjadi kewenangannya. “Tahun ini penanganan sampah telah diserahkan ke kami, tapi kalau soal lahan itu belum ada satu berkaspun yang diserahkan dari instansi sebelumnya yang mengelola sampah. Tapi kami nilai dengan peralihan kewenangan secara otomatis lahan TPA itu juga menjadi kewenangan kami untuk difungsikan,” ungkapnya.
Data di BLH nilai anggaran pengadaan lahan TPA sebesar Rp 468 juta. Dana tersebut dipecah menjadi dua, yaitu Rp 462 juta untuk pengadaan lahan TPA, dan Rp 6 juta sisanya untuk biaya administrasi peralihan status kepemilikan lahannya. Anggaran pengadaan lahan TPA tersebut pada tahun 2007, namun baru terlaksana pada tahun 2009. Dengan nilai pembelian Rp 68.000 per meter per segi. Sebelumnya, dalam kasus pengadaan lahan TPA tersebut sudah ada dua terpidana, yaitu Sarwo Edi salah seorang PNS di Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pamekasan dan Moh Riyadi warga Desa Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, Pamekasan yang bersetatus sebagai makelar tanah. “Ada dua orang lagi masih kami tetapkan sebagai tersangka, berinisial R dan A, dari unsur notaris dan pegawai kecamatan waktu itu. Dalam fatwa persidangan keduanya diketahui terlibat dalam kasus yang
HUKUM
Muncul Nama Pelaku Baru PAMEKASAN - Sidang kedua kasus kekerasan wartawan dengan lima terdakwa, yaitu Yasin, 40, Turmudi, 36, Abdus Salam, 35, Sukari, 35, dan Moh. Erpan, 33, kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan, Kamis (18/9) kemarin. Dalam sidang tersebut muncul nama pelaku baru yang disebutkan terdakwa. Sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi yang dihadiri 2 orang saksi, yaitu Moh Amirudin, wartawan Radar Madura dan Sukma Umbara Firdaus, wartawan Koran Madura. Dalam sidang tersebut mengupas bagaimana proses kekerasan terjadi terhadap jurnalis pada 9 Juni 2014 lalu. Namun, dalam keterangan saksi yang sudah dikuatkan dengan buktibukti berupa foto dan rekaman video yang diperlihatkan majelis hakim, masih sempat dibantah oleh lima orang terdakwa. Bantahan itu diungkapkan saat Majelis Hakim PN Pamekasan dalam persidangan itu memberi kesempatan untuk menanggapi kesaksian para saksi, setelah dua orang saksi menceritakan secara detail kronologis aksi kekerasan tersebut. Hakim ketua, Heri Kurniawan memberi kesempatan kepada terdakwa untuk menanggapi keterangan saksi. Dari tanggapan kelima terdakwa
kompak memunculkan nama baru yang disebut-sebut melontarkan kata-kata ancaman saat kejadian aksi kekerasan terjadi. Nama yang mereka sebut, yaitu Gus Slamet yang juga bagian dari gerombolan mereka saat melakukan aksi kekerasan. “Sebenarnya yang melontarkan katakata ancaman akan memukul dan bunuh itu Gus Slamet, tapi sempat saya halangi dan saya suruh dia (Gus Slamet) untuk diam,” kata Turmudi di hadapan Majelis Hakim. Kepada Majelis Hakim, para terdakwa juga mengaku pernah berupaya meminta maaf kepada para korban, yaitu Andree Havid dan Moh Amiruddin, tapi rupanya tidak disampaikan langsung kepada korban melainkan meminta kepada Kapolres Pamekasan dan Bagian Humas Pemkab Pamekasan untuk memfasilitasinya. Usai persidangan, salah satu korban sekaligus pelapor, Moh Amirudin mengatakan soal bantahan para terdakwa adalah hak mereka. Namun, dalam rekaman video dan foto-foto sudah cukup jelas memperlihatkan bagaimana mereka datang tidak secara sopan, bahkan aksi mirip preman itu disaksikan langsung oleh masyarakat yang berada di tempat kejadian. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
merugikan Negara lebih Rp 400 juta,” kata Samiaji Zakaria, Kasi
Pidsus, Kejari Pamekasan. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN BESERTA JAJARANNYA
Mengucapkan SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH HAJI
Drs. H. Achmad Syafii, M. Si
Drs. Khalil Asy’ari
Bupati Pamekasan
Wakil Bupati Pamekasan
Dr. ALWI, M. Hum Sekda Pamekasan
Semoga Menjadi Haji Mabrur Iklan ini Dipersembahkan oleh Humas dan Protokol Setdakab Pamekasan
Pamekasan
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445| TAHUN III
G
PHP
Dewan Minta Pemkab Cepat Turun Tangan
SEDERHANA. Kampus STAIN Pamekasan di Jalan Pahlawan KM 4 Pamekasan, kemarin.
Kasus SDA Berimbas ke STAIN? Alih Status ke IAIN Harus dari Awal Lagi PAMEKASAN - Siapa sangka, dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) Mantan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) ternyata berimbas ke STAIN Pamekasan. Imbas itu sangat serius bagi sekolah tinggi negeri ini. Imbasnya bukan menyangkut kasus, tetapi terhadap kebijakan SDA dulu terhadap STAIN. Yaitu terkait rencana alih status STAIN Pamekasan ke IAIN Madura. Segala persyaratan untuk alih status itu cukup kompleks dan berat. Selain terkait persyaratan luas lahan yang sudah ditentukan, juga ada persyaratan lainnya. Dulu, ketika SDA masih menjabat menteri, beberapa persyaratan sudah masuk ke SDA melalui Kementerian Agama RI. Seharusnya saat ini tinggal melengkapi segala persyaratan yang kurang. Namun, bersamaan dengan ditetapkannya SDA sebagai tersangka korupsi oleh KPK sehingga dia dicopot dari jabatan sebagai Menteri Agama, maka segala persyaratan menjadi hangus. Menurut Wakil Ketua II STAIN Pamekasan, Moh. Muhlis, STAIN harus melakukan permohonan lagi dari awal kepada Menteri Agama yang baru, terkait upanya beralih status ke IAIN. Karena memang aturannya demikian. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang panjang bagi jajaran STAIN. Apa yang tel-
ah dilakukannya dulu, terkait permohonan ke SDA, hanya sia-sia. “Meski sekarang Menteri Agama sudah baru, yang dijabat Bapak Lukman Hakim, tapi kami belum mengajukan kembali. Karena belum tentu dia akan dipakai oleh Pemerintahan Jokowi lagi. Jadi nanti saja, menunggu Menteri Agama atau istilahnya apa nanti, dalam kabinet Presiden Jokowi. Baru kami akan mengajukan kembali,” kata Muhlis kemarin (18/9). Proses peralihan status harus mulai dari nol lagi. Hal ini masih dipending menunggu terbentuknya Kabinet Presiden Jokowi. Karenanya STAIN masih fokus terhadap penambahan program studi (prodi). Saat ini sudah ada tambahan tiga prodi dan mahasiswanya sudah ada. Sebagai angkatan pertama, mulai tahun ajaran baru ini. Selain itu, juga masih terdapat beberapa kendala, yang saat
ini masih diusahakan oleh STAIN. Yang paling pokok yaitu terkait kebutuhan ruang kuliah. Saat ini yang dibutuhkan adalah 41 ruang kuliah, namun yang dimiliki STAIN cuma 35 ruang kuliah. 35 ruang kuliah ini sudah tidak mampu menampung 4.585 mahasiswanya. Karena itu ruang kuliah harus dipakai bergantian secara ketat. Sehingga perkuliahan bisa sampai pukul 21.00 WIB. Untuk penambahan ruang kuliah dan segala prasarana yang lain, diakui banyak terdapat hambatan. Terutama terkait pendanaan. Sebab dari Kemenag Pusat saja, pengajuan dana yang diusulkan hanya cair sedikit. Pada 2014 ini hanya mendapat anggaran Rp 5 miliar, dari pengajuan Rp 11 miliar. Untuk 2015 besok, STAIN juga sudah melakukan pengajuan ke Dirjen Kemenag RI. Yang diajukan sebesar Rp 22 miliar dan belum diketahui berapa yang akan cair. Tapi menurut Muhlis, informasi non resmi yang didengarnya, hanya akan cair 50 persen, yaitu Rp 11 miliar saja. “Coba SDA tidak korupsi. Kan kami tinggal melengkapi kekurangannya saja. Dan peralihan ke IAIN bisa lebih cepat terwujud,” ujarnya. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH
PAMEKASAN - Harga garam di Pamekasan lebih rendah dari yang ditetapkan pemerintah dalam Harga Pokok Pemerintah (HPP). Untuk itu, Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk segera mengambil langkah agar petani garam tidak merugi. Hal itu disampaikan anggota DPRD Pamekasan, Hermanto. Munurutnya, seharusnya dengan cuaca kemarau yang bagus tentu kualitas hasil garam petani garam juga bagus. Namun, kenyataannya, harga garam petani masih tetap dibawah ketentuan. “Kami meminta Disperindag sebagai leading sektor mencari tahu sebab anjloknya harga garam itu. Disperindag harus menelusuri kenapa dengan cuaca yang bagus harga garam masih rendah tidak sesuai ketentuan,” katanya. Ketua DPC Demokrat Pamekasan itu juga mengatakan bahwa intervensi dari pemerintah terhadap pabrikan garam juga penting. Sebab, sudah ada regulasi yang mengatur harga garam. Jangan sampai regulasi itu dilanggar oleh pemilik modal sehingga perlu dicari tahu penyebab rendahnya harga garam itu. Salah seorang petani garam di Dusun Mondung, Desa Bunder, Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan, Muhammad Rasid mengeluhkan rendahnya harga garam pada musim panen tahun ini sehingga menyebabkan petani
garam di desa itu rugi besar. Dikatakan Rasid, saat ini harga garam petani kwalitas pertama hanya sebesar Rp 450 per kilogram dan harga garam kwalitas kedua hanya sebesar Rp 300 per kilogram. Padahal menurutnya HPP untuk garam kwalitas pertama harganya Rp 750 per kilogram dan harga kwalitas kedua Rp. 550 per kilogram. Artinya, selisih harga dengan yang sudah ditetapkan pemerintah cukup besar. “Kalau harga garam seperti ini terus kami akan semakin merugi. Terus bagaimana nasib kami nantinya sementara harga bahan pokok makin tinggi. Kami ingin harga garam lebih mahal lagi agar kami tidak mengalami kerugian yang cukup besar,” ungkapnya. Menyikapi rendahnya harga garam, Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii mengatakan sebelumnya Pemkab Pamekasaan sudah mengadakan pertemuan antara pengusaha dengan petani garam. Pihaknya juga meminta kepada PT. Garam agar bagaimana bisa membantu masyarakat petani, sebab keduanya saling membutuhkan. “Kami telah meminta kepada Disperindag agar hasil pertemuan itu ditindaklanjuti,” katanya. Sayangnya, hingga berita ini ditulis, Kadisperindag Pamekasan, Bambang Edy Suprapto belum bisa dikonfirmasi terkait hal itu. Ketika Koran Madura menghubungi nomornya tidak aktif atau tidak dapat dihubungi. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
PETANI GARAM. Sedang membersihkan tambak garamnya di dusun Mandala, Desa Bunder, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
H
KORAN MADURA
Pemerintah Kabupaten Pamekasan
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
0,00
0,00
Aset Tak Berwujud
5.645.224.648,00
4.579.289.953,00
Aset Lain-lain
32.808.966.087,35
30.229.514.607,01
Jumlah Aset Lainnya
38.456.544.895,35
34.811.804.560,01
2.530.674.183.567,09
1.998.007.783.046,81
Hutang Perhitungan Pihak Ketiga
587.518.819,00
141.438.780,00
Hutang Bunga
0,00
1.998.394,48
Bagian Lancar Hutang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
0,00
33.999.150,00
Hutang Jangka Pendek Lainya
28.374.755.582,00
53.811.068.726,36
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
28.962.274.401,00
53.988.505.050,84
Hutang Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
0,00
0,00
Hutang Jangka Panjang Lainnya
0,00
0,00
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
0,00
0,00
28.962.274.401,00
53.988.505.050,84
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
198.862.047.466,87
157.242.822.723,35
Pendapatan Yang Ditangguhkan
27.711.430,63
34.746.920,40
Cadangan Piutang
25.729.989.048,31
13.933.473.065,76
Cadangan Persediaan
16.791.626.591,98
14.710.000.121,40
Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek
(28.374.755.582,00)
(51.436.497.171,84)
Jumlah Ekuitas Dana Lancar
213.036.618.955,79
134.484.545.659,07
Diinvestasikan Dalam Investas Jangka Panjang
26.394.715.846,22
21.324.890.863,27
Diinvestasikan Dalam Aset Tetap
2.223.824.029.468,73
1.753.398.036.913,62
Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya
38.456.544.895,35
34.811.804.560,01
0,00
0,00
2.288.675.290.210,30
1.809.534.732.336,90
JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. karena pada tanggal 11 September 2014 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 telah ditetapkan. Terkait dengan hal tersebut sebagai salah satu wujud dari transparansi dalam pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Pamekasan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, Pemerintah Kabupaten Pamekasan mempublikasikan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pamekasan Tahun 2013 melalui surat kabar, website : http://www.bpka-pamekasan.net dan http://www.pamekasankab.go.id, serta media informasi lainnya. Laporan yang kami publikasikan meliputi Neraca Daerah, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), dan Laporan Arus Kas (LAK) yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Perwakilan Jawa Timur (Audited). Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran, arus kas, dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Besar harapan kami semoga dengan publikasi ini dapat menjadi sarana informasi bagi berbagai pihak dalam rangka mendorong serta meningkatkan peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan di Pamekasan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS EKUITAS DANA LANCAR
1.
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
NERACA KOMPARATIF
EKUITAS DANA INVESTASI
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN NERACA PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Audited) 31 Desember 2013 (Rp)
Uraian
31 Desember 2012 (Rp)
Dana Yang Harus Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Panjang Jumlah Ekuitas Dana Investasi
ASET
EKUITAS DANA CADANGAN
ASET LANCAR Kas di Kas Daerah
177.505.557.295,96
136.762.614.208,35
0,00
0,00
Kas Di Bendahara Pengeluaran
10.098.235,00
17.941.714,00
Jumlah Ekuitas Dana Cadangan
0,00
0,00
Kas di BLUD
21.346.391.935,91
20.462.266.801,00
JUMLAH EKUITAS
2.501.711.909.166,09
1.944.019.277.995,97
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2.530.674.183.567,09
1.998.007.783.046,81
Kas di Bendahara Penerimaan
15.181.250,00
31.999.000,00
Kas Lainnya
600.048.999,63
2.554.755.799,40
Piutang Pajak
895.521.934,00
786.852.592,00
Piutang Retribusi
420.325.757,55
488.139.700,00
Piutang Dana Bagi Hasil
10.992.221.837,00
7.056.706.195,00
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
11.375.004,00
7.000.000,00
Piutang Lainnya
13.794.457.757,85
5.435.969.712,14
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(610.722.242,09)
(437.426.664,89)
Persediaan
16.791.626.591,98
14.710.000.121,40
Sewa Dibayar Dimuka
226.809.000,00
226.809.000,00
Asuransi Dibayar Dimuka
0,00
369.422.531,51
Jumlah Aset Lancar
241.998.893.356,79
188.473.050.709,91
3.324.472.250,00
3.487.399.850,00
Penyisihan Kerugian
(2.632.622.500,00)
(1.587.713.750,00)
Jumlah Investasi Non Permanen
691.849.750,00
1.899.686.100,00
INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI NON PERMANEN Investasi Non Permanen Lainnya
INVESTASI PERMANEN
Diinvestasikan Dalam Dana Cadangan
2.
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 2013
2012
ANGGARAN (Rp)
REALISASI (Rp)
%
REALISASI Rp)
Pendapatan Pajak Daerah
10.551.510.250,00
12.250.921.869,44
116,11
11.630.845.325,42
Pendapatan Retribusi Daerah
17.912.919.300,00
19.020.284.066,94
106,18
16.467.708.278,01
1.676.769.958,72
1.709.430.958,72
101,95
2.190.408.788,29
Uraian
PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang Sah
51.735.526.976,81
56.481.899.640,45
109,17
54.088.059.589,52
81.876.726.485,53
89.462.536.535,55
109,26
84.377.021.981,24
Dana Bagi Hasil Pajak
34.192.000.000,00
50.044.087.885,00
146,36
55.361.861.037,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
13.000.197.380,00
15.247.101.752,00
117,28
50.376.338.580,00 625.872.640.000,00
JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH PENDAPATAN TRANSFER
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
25.702.866.096,22
19.425.204.763,27
Jumlah Investas Permanen
25.702.866.096,22
19.425.204.763,27
Jumlah Investasi Jangka Panjang
26.394.715.846,22
21.324.890.863,27
ASET TETAP
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN
Tanah
690.145.984.204,19
364.269.810.804,19
Dana Alokasi Umum
702.610.217.000,00
702.610.217.000,00
100,00
Peralatan dan Mesin
204.878.945.054,03
185.387.179.183,58
Dana Alokasi Khusus
97.071.780.000,00
97.071.780.000,00
100,00
61.093.880.000,00
Gedung dan Bangunan
618.059.930.805,16
538.840.375.906,16
846.874.194.380,00
864.973.186.637,00
102,14
792.704.719.617,00
Jalan Irigasi dan Jaringan
648.877.456.854,50
608.375.622.108,50
Aset Tetap Lainnya
30.066.070.750,85
31.316.122.111,19
Konstruksi Dalam Pengerjaan
31.795.641.800,00
25.208.926.800,00
Jumlah Aset Tetap
2.223.824.029.468,73
1.753.398.036.913,62
Dana Cadangan
0,00
0,00
Jumlah Dana Cadangan
0,00
0,00
JUMLAH TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-LAINNYA Dana Penyesuaian
138.585.209.000,00
138.585.209.000,00
100,00
86.043.555.000,00
JUMLAH TRANSFER PEMERINTAH PUSATLAINNYA
138.585.209.000,00
138.585.209.000,00
100,00
86.043.555.000,00
79.512.446.537,00
78.916.607.316,00
99,25
37.582.493.231,00
0,00
1.169.820,00
-
0,00
79.512.446.537,00
78.917.777.136,00
99,25
37.582.493.231,00
1.064.971.849.917,00
1.082.476.172.773,00
101,64
916.330.767.848,00
52.914.775.000,00
47.910.315.000,00
90,54
55.097.620.000,00
TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
DANA CADANGAN
Bagi Hasil Pajak Provinsi Bagi Hasil Lainnya JUMLAH TRANSFER PEMERINTAH PROVINSI
ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran
0,00
0,00
Tuntutan Perbendaharaan
0,00
0,00
Tuntutan Ganti Rugi
2.354.160,00
3.000.000,00
JUMLAH PENDAPATAN TRANSFER LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Pendapatan Lainnya
JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH JUMLAH PENDAPATAN
52.914.775.000,00
47.910.315.000,00
90,54
55.097.620.000,00
Belanja Pegawai
1.199.763.351.402,53
1.219.849.024.308,55
101,67
1.055.805.409.829,24
Belanja Barang
583.334.408.454,10
2.041.838,00
10.164.801,44
Hibah
142.625.885.622,00
43.014.657.550,00
Bantuan Sosial
30.330.687.658,00
11.200.953.415,00
39.326.990.750,00
37.533.704.620,00
Belanja Tidak Terduga
1.327.875.600,00
909.868.910,00
Bagi Hasil Dana Perimbangan
0,00
0,00
Bagi Hasil Pajak
400.500.000,00
400.500.000,00
1.379.500.000,00
1.379.500.000,00
Jumlah Arus Kas Keluar
984.977.660.378,53
870.319.017.584,54
196.151.403.551,61
141.785.580.849,38
0,00
0,00
46.705.000,00
0,00
Bunga
BELANJA BELANJA OPERASI Belanja Pegawai
706.239.753.380,10
650.175.115.911,33
92,06
583.884.149.704,10
Belanja Barang
319.946.476.738,00
155.911.221.142,70
48,73
222.528.276.386,00
Belanja Bunga
2.041.850,00
2.041.838,00
100,00
10.164.801,44
KORAN MADURA
649.508.390.911,33
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Hibah
15.566.275.000,00
142.625.885.622,00
916,25
43.014.657.550,00
Belanja Bantuan Sosial
32.822.497.401,00
30.330.687.658,00
92,41
11.200.953.415,00
Belanja Bantuan Keuangan
41.618.918.977,00
39.326.990.750,00
94,49
37.533.704.620,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
JUMLAH BELANJA OPERASI
1.116.195.963.346,10
1.018.371.942.922,03
91,24
898.171.906.476,54
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NON KEUANGAN
Bagi Hasil Retribusi
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445| TAHUN III 120.075.787.999,20 192.535.259.834,00
Arus Kas Masuk
BELANJA MODAL
Pendapatan dari Penjualan Atas Tanah Belanja Tanah
7.289.200.000,00
467.500.000,00
6,41
5.362.920.400,00
Belanja Peralatan dan Mesin
26.468.759.837,00
21.753.711.993,00
82,19
29.159.406.578,00
Pendapatan dari Penjualan Atas Gedung dan Bangunan
0,00
0,00
Belanja Gedung dan Bangunan
97.200.892.653,00
78.005.752.609,00
80,25
84.604.359.270,00
Pendapatan dari Penjualan Atas Jalan, Irigasi dan Jaringan
0,00
0,00
0,00
0,00
Pendapatan dari Penjualan Aset Lainnya
0,00
0,00
Jumlah Arus Kas Masuk
46.705.000,00
0,00
Belanja Tanah
467.500.000,00
5.362.920.400,00
Belanja Peralatan dan Mesin
20.609.464.893,00
28.358.109.778,00
Belanja Gedung dan Bangunan
77.907.027.609,00
84.604.359.270,00
Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan
45.156.057.796,00
75.774.001.501,78
TRANSFER
Belanja Aset Tetap Lainnya
664.836.120,00
4.559.902.575,00
TRANSFER/BAGI HASIL KE DESA
Belanja Aset Lainnya
0,00
Jumlah Arus Kas Keluar
144.804.886.418,00
198.659.293.524,78
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Aset Non Keuangan
(144.758.181.418,00)
(198.659.293.524,78)
Pencairan Dana Cadangan
0,00
40.570.460.563,49
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
0,00
0,00
Pinjaman DalamNegeri-Pemerintah Pusat
0,00
0,00
Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnya
0,00
0,00
PEMBIAYAAN
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank
0,00
0,00
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank
0,00
0,00
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
0,00
0,00
Penerimaan Kembali Piutang Daerah
0,00
0,00
Penerimaan Kembali Investasi Daerah
164.427.600,00
206.478.604,92
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
69.262.224.986,00
45.200.057.796,00
65,26
75.774.001.501,78
Belanja Aset Tetap Lainnya
674.340.000,00
664.836.120,00
98,59
4.559.902.575,00
JUMLAH BELANJA MODAL
200.895.417.476,00
146.091.858.518,00
72,72
199.460.590.324,78
BELANJA TIDAK TERDUGA Belanja Tidak Terduga
3.500.000.000,00
JUMLAH BELANJA TIDAK TERDUGA
3.500.000.000,00
Bagi Hasil Pajak
439.147.750,00
Bagi Hasil Retribusi
1.849.195.348,40
1.327.875.600,00 1.327.875.600,00
400.500.000,00 1.379.500.000,00
Alokasi Dana Desa
0,00
0,00
JUMLAH TRANSFER
2.288.343.098,40
1.780.000.000,00
JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER
1.322.879.723.920,50
SURPLUS/(DEFISIT)
(123.116.372.517,97)
Penggunaan SILPA
157.242.822.723,35
1.167.571.677.040,03 52.277.347.268,52
157.242.822.723,35
37,94 37,94
91,20
909.868.910,00 909.868.910,00
400.500.000,00
74,60
1.379.500.000,00
77,79
1.780.000.000,00
0,00
88,26 (42,46)
100,00
1.100.322.365.711,32 (44.516.955.882,08)
172.000.337.046,31
Pendapatan dari Penjualan Atas Peralatan dan Mesin
Pendapatan dari Penjualan Atas Aset Tetap Lainnya
Arus Kas Keluar
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Arus Kas Masuk
Pencairan Dana Cadangan
0,00
0,00
40.570.460.563,49
Penerimaan Kembali Investasi
0,00
164.427.600,00
206.478.604,92
Penerimaan Dana Titipan
0,00
0,00
Penerimaan Dana Titipan
0,00
0,00
0,00
Jumlah Arus Kas Masuk
164.427.600,00
40.776.939.168,41
157.242.822.723,35
157.407.250.323,35
Pembentukan Dana Cadangan
0,00
3.000.000.000,00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
10.788.550.975,00
6.349.425.922,75
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintah Pusat
33.999.150,00
151.787.300,00
JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
100,00
212.777.276.214,72
PENGELUARAN PEMBIAYAAN Pembentukan Dana Cadangan
Arus Kas Keluar
5.000.000.000,00
0,00
0,00
4.516.284.386,54
29.092.451.055,38
10.788.550.975,00
37,08
6.349.425.922,75
Pembayaran Pokok Pinjaman DalamNegeri - Pemerintah Daerah Lainnya
0,00
0,00
Pembayaran Pokok utang
33.999.150,00
33.999.150,00
100,00
151.787.300,00
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bank
0,00
0,00
Pembayaran Dana Titipan
0,00
0,00
0,00
34.126.450.205,38
10.822.550.125,00
31,71
11.017.497.609,29
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lembaga Keuangan Bukan Bank
0,00
JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pengeluaran Dana Titipan
0,00
0,00
PEMBIAYAAN NETTO
123.116.372.517,97
146.584.700.198,35
119,06
201.759.778.605,43
Jumlah Arus Kas Keluar
10.822.550.125,00
9.501.213.222,75
0,00
198.862.047.466,87
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
(10.658.122.525,00)
31.275.725.945,66
Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
89.024.945.714,00
81.701.289.139,00
Penerimaan Dana Titipan
544.946.000,00
41.967.500,00
Penerimaan Uang Panjar Kerja
0,00
Jumlah Arus Kas Masuk
89.569.891.714,00
81.743.256.639,00
Pengeluaran Perhitungan Fihak Ketiga
89.123.811.675,00
81.601.817.859,00
Pengeluaran Dana Titipan
0,00
Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah
SISA (SILPA)
3.
LEBIH
PEMBIAYAAN
ANGGARAN
0,00
157.242.822.723,35
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NON ANGGARAN
LAPORAN ARUS KAS
Arus Kas Masuk
PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 Uraian
31 Desember 2013 (Rp)
31 Desember 2012 (Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
Pengeluaran Uang Panjar Kerja
0,00
Pendapatan Pajak Daerah
12.250.921.869,44
11.630.845.325,42
Jumlah Arus Kas Keluar
89.123.811.675,00
81.601.817.859,00
Pendapatan Retribusi Daerah
19.020.284.066,94
16.467.708.278,01
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Non Anggaran
446.080.039,00
141.438.780,00
Hasil Pengelolaan Daerah Yang Dipisahkan
1.709.430.958,72
2.190.408.788,29
Kenaikan / Penurunan Bersih Kas Selama Periode
41.181.179.647,61
(25.456.547.949,74)
Lain - lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
17.761.939.262,04
10.387.248.194,20
Saldo Awal Kas Daerah
136.921.994.702,35
162.378.542.652,09
Bagi Hasil Pajak
50.044.087.885,00
55.361.861.037,00
Saldo Akhir Kas Daerah
178.103.174.349,96
136.921.994.702,35
Bagi Hasil Sumber Daya Alam
15.247.101.752,00
50.376.338.580,00
Saldo Kas Daerah terdiri dari :
Dana Alokasi Umum
702.610.217.000,00
625.872.640.000,00
Kas di BUD
177.505.557.295,96
136.762.614.208,35
Dana Alokasi Khusus
97.071.780.000,00
61.093.880.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran
10.098.235,00
17.941.714,00
Dana Penyesuaian
138.585.209.000,00
86.043.555.000,00
Kas di BLUD
21.346.391.935,91
20.462.266.801,00
Pendapatan Bagi Hasil Pajak Pemerintah Provinsi
78.916.607.316,00
37.509.474.752,00
Saldo Akhir Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
10.707.473,47
2.747.920,40
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya Pemerintah Provinsi
1.169.820,00
73.018.479,00
Saldo Akhir Kas Lainnya di BUD
587.518.819,00
141.438.780,00
Pendapatan Lainnya
47.910.315.000,00
55.097.620.000,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan
15.181.250,00
31.999.000,00
Jumlah Arus Kas Masuk
1.181.129.063.930,14
1.012.104.598.433,92
Saldo Akhir Kas Lainnya
1.822.707,16
2.410.569.099,00
Saldo Akhir Kas
199.477.277.716,50
159.829.577.522,75
Arus Kas Keluar
I
Sumenep KORAN Sampang J KORAN MADURA
Sampang
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
MADURA
J
ryan hariyanto/koran madura
Bupati Diminta Berhenti Pandawa Lima Nilai Tak Berhasil Jalankan Pemerintahan SAMPANG - Aktivis yang mengatasnamakan diri Pandawa Lima melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD dan Pemkab Sampang, Kamis (18/9) sekitar pukul 10.00 Wib. Bupati A Fannan Hasib diminta turun dari jabatannya. Mereka menilai pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati A. Fannan Hasib dan Wabup Fadilah Budiono (Al Falah) tidak pro rakyat. Malah timbul berbagai persoalan hukum, sosial, dan ekonomi, hingga menghambat roda pemerintahan daerah. Pandawa Lima menyebutkan, Al Falah tidak mampu melakukan reformasi birokrasi bersih, membentuk pemerintahan yang harmonis, dinamis, pengelolaan anggaran, dan masalah lain yang hingga saat ini melilit Sampang. “Bupati mundur, Bupati telah gagal menjalankan kursi pemerintahan, karena tidak memiliki konsep pembangunan yang jelas dan terarah, apalagi meningkatkan pelayanan publik seperti kesehatan, pendidikan. Kami melirik kinerja Sekda yang masih Pj tidak bisa membangun komunikasi yang baik dengan Forpimda,” teriak Nur Hasan, koorlap aksi dalam orasinya. Dijelaskan, seharusnya Bupati mementingkan nasib rakyatnya terutama dibidang pendidikan.
Sebab, selama ini pemerintah dinilai tidak mampu melanjutkan program pembangunan gedung Politeknik Negeri Madura (Poltera), karena belum ada kejelasan. Moh Salim menambahkan, pemerintah memang masih membiarkan carut marutnya BUMD. Sehingga, seluruh amanah rakyat tidak lagi diprioritaskan sesuai visi misi kepemimpinan Al Falah. “Seluruh kegiatan program pembangunan selama dua tahun tidak pernah dirasakan langsung oleh rakyat dan tidak terserapnya APBD yang mencapai Rp 57 miliar, berarti ini sebagai bentuk Bupati masih lemah dan tumpul untuk memajukan Sampang,” jelasnya. Aksi unjuk rasa Pandawa Lima dilakukan dengan long march dari depan Monumen Jalan Trunojoyo ke kantor DPRD dan Pemkab Sampang. Aksi demo juga diringi sedikitinya 30 puluh pengayuh becak dan satu grup musik daul. Di depan kantor DPRD, massa ingin bertemu langsung Ketua Sementara DPRD Imam Ubaidi-
lah. Namun sayang, massa hanya ditemui oleh dua anggota wakil rakyat, yakni Wakil Ketua I Sementara, H Nasir dan Wakil Ketua III Sementara, Abdussalam. “Kami akan mendukung sebagai mana tuntutan Pandawa Lima, terutama soal anggaran dan kejelasan pembangunan gedung Poltera, ini demi pro rakyat, insya Allah akan kami perjuangkan,” tutur Abdussalam di hadapan demonstran. Abdussalam mengakui bilamana pembangunan Poltera belum ada kejelasan. Sehingga, dirinya tetap akan memperjuangkan serta akan mengaudit dana yang telah masuk di pembangunan Poltera. Bahkan, wakil rakyat saat ini akan membahas carut marutnya BUMD sebagaimana atas tuntutan Pandawa Lima. “Masalah Poltera ini sudah menjadi target pembahasan kami nanti, karena belum ada tanda bukti kelanjutan pembangunannya, dan kami merencanakan untuk meluruskan kepada Pemkab soal BUMD, tapi semua itu akan dijalannya setelah pimpinan DPRD definitif dan terbntuk komisi,” katanya. Setelah mendengarkan pernyataan dari wakil rakyat, massa langsung melanjutkan aksi ke depan Pemkab Sampang. Tak lupa, papan
nama berisi lima petisi Pandawa Lima diberikan kepada anggota DPRD Sampang, Abdussalam. Selanjutnya, di depan kantor Pemkab Sampang massa ditemui langsung oleh Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono di dampingi Kepala Bangkesbangpol Rudi Setiadhy, Kabag Pembangunan Abd Hannan, dan Asisten III A Rohim Mawardi. Fadhilah berjanji seluruh tuntuan massa akan disampaikan langsung kepada Bupati A Fannan
Aktivis yang mengatasnamakan diri Pandawa Lima berunjuk rasa, Kamis (18/9) sekitar pukul 10.00 di depan kantor DPRD Sampang.
Hasib. Sehingga, pihaknya akan melakukan rapat khusus di internal Pemkab Sampang. Begitupun, dirinya menjawab soal tudingan bahwa selama kepemimpinan Al Falah dinilai kinerja lambat dan gagal. “Saya akan sampaikan kepada beliau, seperti tuntutan ini, karena saat ini Bupati sedang tidak ada di kantor mungkin besok (19/9) datang, keberhasilan Al Falah selama dua tahun sudah ada tapi ada juga yang belum maksimal,” terangnya. Pria nomor dua diwilayah Sampang itu menegaskan bilamana terkait permasalahan banyaknya kepala dinas dijabat pelaksana tugas (Plt), secepat mungkin akan didefinitifkan. Hal itu disebabkan, Ketua Baperjakat Puthut Budi Santoso sudah mengajukan berkas kepada Bupati. “Sudah diploting dan dikonsep masalah Plt tinggal nanti ditunggu apakah ada perubahan dan masukan dari lainnya nanti,” tegasnya. Dirinya menambahkan, permasalahan pembangunan gedung Poltera masih terkendala adanya dana yang digelontarkan dari pusat. “Endingnya pembangunan poltera ini kita akan mempunyai universitas yang besar kalau Analisi Dampak Lingkungan (Amdal) selesai kita akan bangun,” imbuhnya. =RYAN HARIYANTO/MK
Sampang KESEHATAN
Puskesmas Tanpa IPAL SAMPANG – Puskesmas di Sampang yang berjumlah 21 masih belum memiliki Instalasi Pengeloahan Air Limbah (IPAL). Selama ini ditengarai hanya dibakar dan ditimbun dalam tanah. Hal itu jika dibiarkan akan berdampak pada lingkungan sekitar. Kepala Dinkes Sampang Firman Pria Abadi ketika dikonfirmasi mengakui bahwa limbah medis di seluruh puskesmas tidak diolah melalui IPAL. Tidak dikelolanya limbah medis karena terkendala anggaran. Selain itu, selama ini Dinkes sudah memikirkan tentang pembuatan IPAL, akan tetapi pihaknya lebih memprioritas pada program yang lainnya. Sebab pada pembuatan IPAL akan memakan anggaran yang besar. ”Selain pembuatan IPAL yang sangat mahal, limbah yang dihasilkan puskesmas masih terbilang relatif sedikit. Dan biaya operasionalnya pun untuk dilakukan pengiriman jika sedikit kan besar,” ucapnya kepada Koran Madura, Kamis (18/9). Selain karena anggaram, Firman juga berdalih bahwa program yang ada di Dinkes terbilang banyak dan sangat perioritas jika dibandingkan dengan pembuatan IPAL. Sehingga menurutnya, untuk sementara waktu pembuatan IPAL akan dilakukan secara bertahap. ”Bukannya kita ingin melanggar Undang-Undang tentang Kesehatan, namun kita akan menganggarkan secara bertahap, sehingga nantinya seluruh puskesmas yang ada di Sampang akan diprogramkan untuk mempunyai IPAL semua. Sementara tahun ini kita programkan pembuatan IPAL di Puskesmas Omben dan Kedungdung,” jelasnya. Bahkan, Firman menuduh bukan hanya puskemas di Sampang saja yang belum memiliki IPAL, namun sebagian besar di Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang belum memiliki IPAL. ”Limbah medis yang dihasilkan dari semua puskesmas rata-rata masih ditimbun dalam tanah. Tapi puskesmas yang ada di Jawa Timur hanya sebagian kecil yang memiliki IPAL, jadi persoalan ini bukan hanya di Sampang saja,” terangnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
K
BANTU. Warga turut membantu melakukan pemadaman kobaran api di toko mebel Karya Jaya di Jl Teuku Umar, Kamis (18/9).
Toko Mebel Terbakar Polres: Kami Belum Tahu Penyebab Kebakaran SAMPANG - Sebuah bangunan toko mebel Karya Jaya yang terletak di Jl Teuku Umar Kecamatan Kota Sampang ludes dilalap si jago merah, Kamis (18/9) sekitar pukul 00.10 WIB. Pemilik toko yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian baru mengetahui tokonya sudah dilalap oleh kobaran api saat salah satu warga membangunkannya. Pantauan Koran Madura di lokasi, kemarin dini hari, kobaran api cepat membesar karena embusan angin begitu kencang dan nyaris merembet ke pemukiman padat penduduk di dekatnya. Mat Siri (40), salah satu warga yang berada di lokasi kebakaran menuturkan, kobaran api yang terjadi toko mebel itu sangat cepat berkobar. Ketika api mulai membesar, barang-barang yang ada di toko mebel itu hanya sebagian yang berhasil diselamatkan. “Yang berhasil diselamatkan oleh warga hanya 5 lemari berbahan tripleks dan 1 lemari berbahan kayu jati, itu pun warga yang mengeluarkan,” tuturnya saat dilokasi kepada Koran Madura, Kamis (18/9). Muhdi (38), warga yang turut membantu memadamkan kobaran api, menuturkan, setelah 15 menit kemudian dari awal kebakaran, dua mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Akan
tetapi, saat proses pemadaman, salah satu damkar macet, sehingga api terus semakin membesar. “Mobil damkar (pemadam kebakaran) terbilang lamban tiba di lokasi, padahal lokasi kebakaran dengan damkar tidak jauh. Bahkan salah satu mobil pemadam yang tiba di lokasi ada yang rusak tidak bisa digunakan, beruntung ada mobil water canon milik kepolisian yang ikut membantu memadamkan api, sehingga berselang kurang lebih 10 menit api sudah bisa dipadamkan,” tuturnya. Sementara H Muniri, pemilik toko mebel yang terbakar, menuturkan, di dalam toko terdapat beberapa barang dagangan seperti kasur, divan, lemari, dan perabot lainnya. Taksiran kerugian yang diakibatkan kebakaran mencapai kurang lebih sebesar Rp 100 juta. “Saya tidak tahu penyebab kebakaran toko saya. Karena toko itu sudah tidak ditempati
ketika malam. Saya Cuma buka dari pukul 07.00 WIB hingga sore hari, setelah itu saya langsung pulang ke rumah,” terangnya. “Satu setengah tahun yang lalu toko itu ditempati oleh kedua putra saya, namun ketika mereka sudah berkeluarga toko itu jadi tidak berpenghuni. Dan sekarang ini saya cuma pasrah saja,” tuturnya dengan nada sedih. Hingga berita ini disusun lokasi kebakaran saat ini dipasang garis polisi untuk menjaga TKP, sementara warga yang melintas penasaran dan berhenti melihat puing-puing kebakaran. Sedangkan Polres Sampang masih melakukan penyidikan. “Kami belum mengetahui penyebab kebakaran itu, karena hingga kini penyidikan masih dilakukan petugas,” kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo, Kamis siang. Menurut Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran itu, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta. “Kalau korban jiwa tidak ada,” jelas Hari Siswo. Ia menjelaskan, saat ini pihaknya telah meminta keterangan kepada sejumlah pihak terkait kasus itu, termasuk pe-
milik toko, guna pengembangan penyelidikan lebih lanjut. “Di lokasi kebakaran kami sudah pasang garis polisi, dan anggota kami kini sedang melakukan oleh tempat kejadian perkara,” katanya menjelaskan. Kasus kebakaran di Sampang, kali ini merupakan kali keempat dalam sebulan terakhir ini. Pada 11 Agustus 2014, Pasar Srimangunan yang terletak di Jalan Wahid Hasyim terbakar, lalu pada 6 September 2014 Pasar Sentol, Kedungdung juga terbakar. Selanjutnya pada tanggal 17 September 2014, lahan gambut di areal perumahan Selong Parmai Sampang juga terbakar. Kebakaran dua pasar tradisional itu, yakni Pasar Srimangunan dan Pasar Sentol, Kedungdung Sampang, karena unsur kesengajaan, yakni sengaja dibakar oleh oknum warga, sedangkan kebakaran lahan gambut di sekitar perumahan warga, karena kecerobohan warga, yakni membuang puntung rokok secara sembarangan. “Nah, kalau kebakaran di toko perlengkapan alat-alat rumah tangga ini belum kita ketahui, karena proses penyelidikan belum selesai, dan anggota kami masih melakukan oleh TKP,” pungkas Hari Siswo. =MOHAMMAD MUHLIS/ANT/LUM
L
Sampang
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
Jembatan yang sedang direhab di Dusun Mor Leke Desa Malaka Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang roboh, Kamis (18/9) sekitar pukul 11.30 WIB. Satu pekerja terjepit reruntuhan bangunan.
PEKERJA PERBAIKAN JEMBATAN Nama Kondisi H Mathori (45) Terjepit reruntuhan jembatan Tilam (37) Luka parah Muhammad (47) Luka parah Abdul Bari (30) Luka ringan Aben (50) Luka ringan H Syakuri (48) Selamat H Halim (48) Selamat Sayadi (47) Selamat
Jembatan Roboh DPRD: Pemerintah Kabupaten Harus Teliti Sampang – Jembatan yang sedang direhab di Dusun Mor Leke Desa Malaka Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang roboh, Kamis (18/9) sekitar pukul 11.30 WIB. Ada lima pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dari delapan pekerja yang mengerjakan proyek tersebut. Berdasarkan data yang dirangkum Koran Madura, lima pekerja itu: H Mathori (45), sempat terjepit reruntuhan jembatan; Tilam (37), Muhammad (47), mengalami luka parah; Abdul Bari (30), Aben (50), mengalami luka ringan. Sedangkan tiga pekerja yang selamat, yaitu H Syakuri (48), H Halim (48), Sayadi (47). Seluruh pekerja merupakan warga Dusun Mor Leke Desa Malaka Kecamatan Jrengik Kabupaten Sampang. Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengatakan, proses evakuasi berlangsung lama, yakni sekitar empat jam karena medan sangat sulit, sehingga proses evakuasi terpaksa dilakukan secara manual.
Yang membuat proses evakuasi sulit, karena kedalaman sungai dari jembatan itu sekitar 5 meter, sedangkan pekerja yang tertimbun reruntuhan jembatan itu kan di dasar sungai,” katanya menjelaskan. Untuk membantu proses evakuasi, Polres Sampang menerjunkan sedikitnya 50 personel ditambah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpol PP Pemkab Sampang. “Saat ini para korban sudah berhasil dievakuasi dan telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang untuk dirawat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pem-
kab Sampang Wisnu Hartono melalui telepon, kemarin. Asmad (50), salah satu keluarga Muhammad saat ditemui di RSUD Sampang, mengatakan, iparnya belum sadar. “Belum sadar ipar saya (Muhammad), Pak, sudah dari tadi dibawa ke rumah sakit,” ujarnya, kemarin siang. Ia meminta Pejabat Kepala Desa Malaka Purnomo bertanggung jawab atas seluruh pembiayaan di rumah sakit. “Kades yang bertanggung jawab, masak dibebankan kepada keluarga kami yang melaksanakan pembangunan,” pintanya. Pertama Kali Pejabat Kepala Desa Malaka Purnomo mengatakan, proyek itu baru kali pertama hendak dikerjakan, namun tiba-tiba runtuh terlebih dahulu. “Jadi jembatan itu memang hendak diperbaiki, karena kondisinya memang mengkhawatirkan,” ujar Purnomo. Katanya, jembatan itu diban-
mohammad muhlis/ koran madura
ryan hariyanto/koran madura
gun pada tahun 2007 lalu melalui dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Namun selang selama dua tahun, jembatan itu rusak akibat gerusan sungai, sehingga tahun 2013 lalu pihaknya mengusulkannya untuk rehab perbaikan dan tahun 2014 melalui dana APBD. “Pekerjaan ini merupakan hari pertama rehab, namun sayang 5 warga yang sedang bekerja tertimpa reruntuhan bangunan jembatan yang sedang di rehab. Saya akan tetap bertanggung jawab atas insiden ini,” terangnya. Kabag Pembangunan Pemkab Sampang Abd Hannan saat konfirmasi terkait besaran anggaran, menyarankan tanya langsung kepada Dinas PU Bina Marga. “Soal itu teknis, Mas, ke Pak Ziz saja,” tutupnya. Sementara Kepala Dinas PU Bina Marga Moh Ziz belum bisa memberikan jawaban saat dikonfirmasi melalu saluran telepon, meski terdengar aktif. Menanggapi kecelakaan kerja itu, anggota DPRD Sampang Aulia Rahman meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) mengawasi dan meneliti secara detail seluruh kegiatan pembangunan proyek di wilayah Sampang. “Memang ini musibah, akan tetapi pemkab harus selalu teliti
mengawasi proyek pembangunan di Sampang, supaya tidak ada insiden kecelakaan kerja menimpa pekerja proyek seperti ini nanti ke depan,” ucapnya. Mantan sekretaris komisi yang membidangi pembangunan itu menjelaskan, seharusnya kontraktor selaku penanggung jawab proyek bisa menilai apakah pengerjaan proyek membahayakan pekerja maupun masyarakat disekelinglingnya atau tidak. “Itu penting, kontraktor harus profesional dalam bekerja, dan pihak terkait juga harus aktif mengawasi dan mengurusi yang benar dalam kegiatan proyek,” pinta Ketua Fraksi Demokrat itu. Sedangkan Abd Hannan mengatakan, selama dirinya menjabat sebagai Kabag Pembangunan tidak pernah ada insiden kecelakaan kerja seperti di Dusun Mor Leke Desa Malaka Kecamatan Jrengik itu. Menurutnya, insiden itu pelajaran berharga. Pihaknya meminta seluruh elemen masyarakat ikut serta mengawasi kegiatan pembangunan, jika ada hal yang tidak sesuai dan adanya kejanggalan maka segera melaporkan kepada pemerintah daerah. “Semua harus ikut mengawasi kegiatan proyek,” tegasnya. =RYAN HARIYANTO/MOHAMMAD MUHLIS/ ANT/MK
KORAN Bangkalan MADURA PERTANIAN
Proker Tak Menyentuh BANGKALAN - Perwakilan para petani yang berasal dari tiga kecamatan kemarin mendatangi Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan. Mereka menanyakan program dan kinerja Dinas setempat dalam mengatasi keluhan para petani. Sebab program yang menjadi rencana kerja dinilai tak menyentuh bagi kelompok mereka. Perwakilan dari desa Paka'an Laok, Amir menyebut tidak pernah menerima program dan bantuan yang selama ini diagendakan oleh Dispertanak. Sejak tahun 1993 dirinya mengaku tak pernah melihat program bantuan yang masuk kepada masyarakat di desanya. Pun ada sebelumnya, berupa bantuan sapi dan kambing. Itu pun yang diuntungkan hanya perangkat desa. "Bagi hasil dalam merawat ternak terlalu memberatkan. Keuntungan 40 persen diambil oleh perangkat desa. Kemudian, untuk bagi hasil perawatan kambing juga tidak menguntungkan," terang Amir, saat Audiensi yang ditemui oleh Kepala Dinas langsung. Dia menyebut, butuh peranan Dispertanak dalam mengembangkan potensi yang ada di masyarakat petani. Dengan tidak mengenyampingkan setiap kelompok tani yang ada. Sebab, jika tidak Dispertanak siapa lagi yang akan menjadi pengayom mereka. Selain itu, petani lain Asal Desa Modung, Umar menyatakan, para petani di desanya merasa kesulitan pupuk setiap kali memasuki masa tanam. Kondisi yang demikian, akan berdampak pada petani, karena kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi. Pun ada, rupanya harga pupuk di tingkat pengecer mengalami kenaikan yang signifikan. "Masalah pupuk sering menjadi kendala utama saat para petani akan panen. Harganya, jauh melambung tinggi dari biasanya, sebelum memasuki masa tanam," ungkapnya. Menurutnya, jika harga sebelum memasuki masa tanam Rp 90 ribu, kalau sudah masa tanam harganya pasti di atas Rp 100 ribu. Pastinya, itu sangat memberatkan para petani. Apalagi, masalah itu timbul lantaran adanya permaianan harga di tingkat pengecer. =MOH RIDWAN/RAH
M Bangkalan M
KORAN MADURA
Bangkalan
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 No. 0445 | TAHUN III
Tiga Pasangan Liar Terciduk di Tempat Gelap Pol PP: Mereka Masih dalam Tahap Berpelukan dan Bermesraan
doni heriyanto/koran madura
TERTANGKAP. Pasangan muda kelabakan saat ketahuan petugas sedang memadu asmara di kegelapan malam.
BANGKALAN - Tiga pasangan muda yang tengah dimabuk asmara terpaksa diciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bangkalan, Rabu (17/9) sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka diduga melakukan perbuatan tak sononoh di lokasi yang sangat gelap. Terlebih, mereka melakukan perbuatan tersebut di tempat-tempat yang memang dijadikan ajang mesum dan termasuk incaran petugas selama ini. Setidaknya, dalam razia kali ini, tujuh personel Satpol PP menyisir sejumlah lokasi. Sebut saja, Jalan Asmara Ringroad Barat, Ta-
man Makam Pahlawan (TMP), area Stadion Gelora Bangkalan (SGB), dan alun-alun Kota setempat. Dari empat lokasi tersebut, tiga pasang-
an yang sedang asyik bermesraan diamankan petugas. Mereka tak dapat mengelak, apalagi kedatangan petugas tanpa diketahui oleh para anak baru gede (ABG) itu. Tanpa berpikir panjang, yang terjaring dalam razia langsung dimasukkan ke dalam mobil dan dibawa ke kantor Satpol PP untuk dimintai keterangan lebih lanjut atas perbuatan yang telah mereka lakukan. Masing-masing pasangan itu, Junaidi (17) dan Naliha,(18), keduanya merupakan warga Kecamatan Burneh. Beri-
kutnya, Yeti Ardianan, (20) warga Kecamatan Kamal dan M Rosul (20), warga Burneh. Terkahir, M taufik (24), warga Kecamatan Galis dan Muslimah, (20), warga Kecamatan Bangkalan. Kepala Satpol PP Kabupaten Bangkalan, Bambang Setiawan melalui seksi kerja sama di bidang Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum (Trantibum), Hamzah Suryanto menjelaskan bahwa pasangan tersebut diciduk karena masih berduaandi atas batas wajar jam malam. Menurutnya, semua pasangan yang berduaan di tempat gelap di atas jam 21.00 WIB, maka pihaknya tidak segan-segan membawa pasangan tersebut. "Tidak ada toleransi bagi pasangan yang berduaan di tempat gelap. Apalagi di atas batas jam malam. Sudah pasti mereka berbuat yang tidak wajar," ucapnya. Menurut pria yang akrab disapa Antok itu, ketiga pasangan tersebut memang tidak sempat melakukan hubungan badan. Melainkan masih dalam tahap berpelukan dan bermesraan. Namun, perbuatan itu tidak dapat ditoleransi dan harus dibawa untuk diinterogasi. Sebab, kejadian semacam ini sudah seringkali terjadi. Sekalipun sudah dilakukan razia, belum juga menimbulkan efek jera. "Ya kami lakukan pembinaan dan pendataan. Mereka semua dimintai komitmennya untuk tidak mengulagi lagi dengan mengisi surat perjanjian. Kami akan terus melakukan razia," katanya. =DONI HERIYANTO/RAH
LEGISLATOR
Dewan Berjibaku dengan Usaha Kelontong BANGKALAN - Bagi anggota DPRD terpilih, jadi wakil rakyat tak seperti membalikkan telapak tangan. Sebab perjuangan untuk terpilih memakan tenaga dan kebutuhan finansial yang tak sedikit. Para anggota dewan yang terpilih tak segan-segan menggadaikan Surat Keputusan (SK) keanggotaannya ke Bank untuk menutupi biaya pencalonannya. Bahkan harus berjibaku dengan membuka usaha kelontong. Proses kampanye dan sosialisasi saat pencalonan menghabis-
kan biaya besar. Jumlah yang dipinjam pun bervariasi, ada yang Rp100 juta, Rp200 juta, hingga maksimal Rp500 juta, sesuai dengan kebutuhan. Pembayarannya pun dilakukan dengan cara dicicil setiap bulannya. Jangka pelunasan utang, ada yang dua tahun hingga maksimal lima tahun, sesuai dengan masa jabatan sebagai wakil rakyat. Salah satunya Mahmudi, wakil rakyat di DPRD Bangkalan ini mengaku menggadaikan SKnya ke Bank. SK tersebut 'dis-
ekolahkan' sebagai agunan untuk membuka usaha kelontong. Sebab, dirinya mengaku harus memulai usaha lain untuk bisa menutupi hutang saat pencalonan waktu lalu. "Saya memang 'menyekolahkan' SK pada bank sebagai agunan untuk meminjam uang, untuk membuka usaha kelontong," terang Mahmudi kepada wartawan, kemarin (18/9). Pria yang berangkat dari Partai Hanura ini mengaku, biaya kampanye tidak sedikit. Dana
yang dikeluarkan untuk keperluan cetak banner, spanduk dan kaos. Jika itu tidak dilakukan, akan berpengaruh terhadap konstituen. Sebab, hal itu merupakan wujud sosialisasi agar masyarakat lebih mengenal. "Karena biayanya besar, tabungan pun digunakan untuk itu. Bahkan, ada juga dana yang diperoleh dari pinjaman ke saudara. Kita pun dituntut untuk mengembalikan. Setidaknya, usaha ini bisa menjadi peluang," ungkapnya. =MOH RIDWAN/RAH
N
Bangkalan
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 | TAHUN III
Tiga Hari Tak Dijemput Keluarga Mayat Tanpa Identitas Akan Dikebumikan BANGKALAN - Mayat tanpa identitas yang menggegerkan warga Desa Banyuajuh, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Rabu (17/9) sekitar pukul 19.00 Wib hingga saat ini masih berada di kamar mayat Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) kabuapten setempat. Bila sampai 2x24 tidak ada kelurga yang mengambil, maka akan dikebumikan di makam umum. Mayat tanpa busana tersebut, ditemukan warga di tengah kebun. Ciri-cirinya, berjenis kelamin perempuan kulit sawo matang, berambut pendek dan berusia sekitar 35 tahun. Serta memiliki tinggi badan 150 cm. Disinyalir, mayat ini mengalami gangguan jiwa, hal itu bisa dilihat dari kondisi tubuh mayat yang kurus dan tak terawat. Dimungkinkan, ia tewas lantaran menderita penyakit karena kekurangan asupan gizi. "Jika sampai hari Sabtu tidak ada yang menjemput, maka akan kami kebumikan. Kami juga akan lakukan otopsi sebelum dikubur. Sesuai prosedur yang berlaku memang harus demikian," jelas Kepala Ruang Pemulasaan Jenazah RS Syamrabu Bangkalan, Sugianto, SH. Berdasarkan pemeriksaan sementara menurut Sugianto, mayat itu kurang makan hingga sakit dan berujung pada kematian. Tidak ada tanda-tanda adanya kekerasan ditubuh mayat. Jika nanti setelah dikubur ternyata ada pihak keluarga yang menjemput, pihaknya siap melakukan pembongkaran. Proses penguburan tidak boleh lebih dari tiga hari dihawatirkan membusuk. "Setelah kami periksa kondisinya sangat lemah. Sekarang kami tempatkan di colling unite atau pendingin mayat sampai hari Sabtu mendatang. Kalau terlalu lama bisa membusuk," ungkapnya. Terpisah Kapolsek Kamal, AKP Puguh saat dikonfirmasi menyatakan saat pertama kali ditemukan
doni heriyanto/koran madura
PEMBUKAAN. Pospeda Bangkalan diresmikan oleh Kapolres setempat, AKBP Soelistijono, mewakili Bupati RK Moh Makmun Ibnu Fuad.
ADU PRESTASI DALAM POSPEDA
270 Santri Berebut Jadi Atlet Terbaik
doni heriyanto/koran madura
TANPA IDENTITAS. Mayat perempuan yang ditemukan warga Kamal saat berada di ruang jenazah RS Syamrabu Bangkalan.
di lokasi memang tidak ada sama sekali petunjuk maupun identitas milik mayat tersebut. Tidak ada satupun warga yang mengenalinya. Hanya saja, informasi dari masyarakat menyebutkan bahwa korban mengalami ganguan kejiwaan. Saat ditemukan, tidak ada
bekas penganiayaan di tubuh korban. "Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya bisa mengecek ke rumah sakit, barang kali korban adalah anggota kelurga yang hilang," tandasnya. =DONI HERIYANTO/RAH
BANGKALAN - Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Daerah (Pospeda) Bangkalan resmi dibuka, Kamis (18/9). 270 santri berlomba jadi atlet terbaik. Pospeda pada hakikatnya merupakan salah satu bentuk pendekatan pemerintah untuk pembinaan lembaga pondok pesantren. Juga untuk menumbuhkan semangat terhadap pentingnya prestasi olahraga bagi kalangan anak didik di lingkungan ponpes. Para atlet dipersiapkan untuk dikirim ke Pospeda Jatim 2015. Mereka berasal dari 18 kecamatan, mengikuti cabang olahraga (cabor) voli, tenis meja, lari 100 meter, dan lari estafet 400 meter. Kapolres Bangkalan AKBP, Soelistijono, mewakili Bupati RK Moh Makmun Ibnu Fuad, mengatakan kegiatan tersebut salah satu strate-
gi pendekatan pemkab terhadap ponpes, sebagai cikal bakal pendidikan yang ada di Indonesia. "Ini merupakan sebuah bukti kepedulian pemkab terhadap santri berbakat di bidang olahraga. Oleh karena itu, diharapkan para santri mampu mengembangkan talentanya," ungkapnya. Ketua panitia Pospeda, HM. Hosun menjelaskan even ini diharapkan dapat menggali bibit-bibit talenta potensial. Sehingga penjaringan bibit berbakat di bidang olahraga relatif lebih luas, karena tidak hanya bertumpu pada lembaga pendidikan formal. "Dari kegiatan ini kami bisa melihat potensi putra daerah di bidang olahrga daerah khususnya santri Bangkalan," tandasnya.
=ADV/DONI HERIYANTO/RAH
KORAN Bangkalan MADURA
Komunitas
Bangkalan OO
KORAN MADURA
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 JUMAT 19 SEPTEMBER 2014||TAHUN No. 0445 |IIITAHUN III No. 0445
ali syahroni/koran madura
ATRAKSI. Anggota BXR Pamekasan saat ikut dalam karnaval perayaan kemerdekan Indonesia pada bulan Agustus lalu.
Gaya Bebas Menunggangi Motor PAMEKASAN – Kelompok atau komunitas Freestyle (gaya bebas) banyak mucul di kota-kota besar di Indonesia. Rupanya di Kabupaten Pamekasan, juga ada komunitas gaya bebas ketika mengendalikan motor. Mereka tergabung dalam Badoenx Xtreme Rider (BXR) Pamekasan. Komunitas yang terbentuk satu tahun lalu, tepatnya pada tanggal 30 Juli 2013 itu, saat ini anggota sudah cukup banyak, yaitu 30 orang. Untuk mengumpulkan jumlah anggota sebanyak itu tidak mudah, karena anggota komunitas BXR Pamekasan, harus berani jatuh dari motor. Komunitas ini diketuai oleh Syibrozi Soffan itu, kegiatannya banyak latihan agar mahir dalam menunggangi motor sehingga bisa menggunakan trik beberapa gaya freestyle motor seperti, trik roda depan diangkat selama mungkin, ban belangkan diangkat sambil memutar motor, dengan pengendara di samping. Ketua BXR Pamekasan, Syibrozi Soffan mengatakan, Free-
style adalah gaya bebas ketika mengendalikan motor. Biarpun bebas namun tak boleh asalasalan dan mesti tetap di kondisi aman, nyaman namun tetap gaya. “Syarat paling utama untuk gabung dikomunitas ini (BXR Pamekasan) harus berani jatuh dari motor, karena itu akan menjadi makanan bagi Freestyler (sebeutan pemain freestyle) saat berlatih. Semakin sering berlatih akan semakin cepat mengusai trik-trik Freestyle,” katanya. Dikatakan Rozi, sapaan Syibrozi Soffan, selain kegitan latihan, juga mengikuti lomba-lomba freestyle yang digelar di pulau jawa, seperti di Surabaya dam Malang. Namun kegiatan mengikuti
lomba freestyle BXR Pamekasan, hanya mengikutkan anggota yang sudah mahir memainkan beberapa trik. Di komunitas BXR pamekasn sudah ada 3 freestyler yang sangat mahir memainkan trik menunggangi motor seperti halnya para freestyler yang ada di pulau jawa. Salah satunya yang sering mengikuti kejuaraan freesytle adalan Rozi sendiri dan dua orang temannya. Dijelaskan Rozi, motor yang digunakan dalam memainkan freestyle motor, harus memenuhi stadrat keamana sehingga tidak mudah slip saat bermain atau latihan. syarat syarat yang mesti dipenuhi, seperti Ban depan tidak boleh menggunakan
ban bawaan motor karena berisiko slip. Selain itu, lanjut Rozi, rem cakram standar sudah memadai, yaitu menggunakan cakram diameter 320 akan lebih baik. Kemudian, usahakan tidak menggunakan velg yang berat dan ridak mudah pecah, seperti menggunakan Vels yang biasa dipakai motocross atau supermoto yang diproduksi dari almunium yang ringan dan kuat. “Saat berlatih itu harus helm berstandar dapat melindungi kepala dengan aman, paling tidak itu yang berlogo SNI, sarung tangan,pelindung badan jaket,celana jins,sepatu,pelindung siku dan lutut, agar saat jatuh tidak mudah
terluka,” ungkapanya. Dikatakan rozi, BXR Pamekasan sudah lama menghentikan latihan anggotanya, karena lapangan yang biasa digunakan untuk latihan dijalan Raya Panglegur depan kompi 516, milik dinas perhubungan, komunikasi dan informasi (Dishubkomifo) sudah dilarang. “kamunitas ini menampung para penggila freestyle di Pamekasan, sehingga kami berharap kepada pemerintah agar menyidiakan lapangan untuk tempat berlatih kami. Agar tidak membahaya orang lain, apalagi saat kami latihan itu bisa memberikan hiburan bagi masyarakat,” katanya. = ALI SYAHRONI/RAH
KORAN MADURA HP KORAN Pamekasan PROBOLINGGO KORAN PROBOLINGGO MADURA
Lapsus
JUMAT 15 AGUSTUS 2014 No. 0420 | TAHUN III No. 0445 | TAHUN III
JUMAT 19 SEPTEMBER 2014 | No. 0445 JUMAT | TAHUN III 19 SEPTEMBER 2014
MADURA
O
NURI APRILIA
Disiplin
Kunci Sukses
Jangan berharap sukses jika kita tidak bisa bersikap disiplin dalam sebuah pekerjaan yang dilakukannya. Karena disiplin merupakan kunci kesuksesan nomor satu alias nomor wahid.
P
erempuan yang yang bernama Nuri Aprilia ini mengaku jika seorang orang sukses dalam semua bidang itu, bukan orang yang hidup bersantaisantai. Mereka adalah orang yang memiliki mimpi tinggi dengan penuh kerja keras dan bersikap disiplin.“Rata-rata mereka memiliki prinsip yang sama dari beberapa orang yang hidupnya sukses,” jelasnya. Dia mengatakan, disiplin tidak hanya persoalan ketepatan waktu saja, namun juga pada menempatkan diri dalam hal yang dinilai tepat. “Karena di sanalah kita akan bisa mendapatkan sebuah pengetahuan yang jarang dimiliki orang lain,” ucap Nuri Aprilia. Nuri Aprilia menjelaskan, untuk membiasakan bisa hidup disiplin, memang perlu ditanamkan sejak usia dini. Termasuk kepada keluarga dan anakanak kita. Dengan terbiasa kita menjalankan sesuatu itu dengan disiplin, maka orang tidak akan menyepelekan sebuah pekerjaan atau tanggung jawab yang dibebankannya. “Mereka tidak akan meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan itu selesai dengan penuh tanggungjawab tinggi,” tutur Nuri. Untuk membiasakan disiplin, lanjutnya, tidak semudah yang kita ucapkan. Untuk menerapkannya dalam kehidupan membutuhkan kebiasan diri.”Tetapi jika itu tidak diniati untuk merubah hidup maka akan sulit terwujud,” ungkapnya. =Mahfud Hidayatullah
Nama : Nuri Aprilia Tetala : Probolinggo, 29 April 1989 Alamat : Condong Gading - Kab. Probolinggo Motto : Belajar disiplin dalam hidup Hobi : Travelling