10122012

Page 1

KORAN MADURA SENIN 10 DESEMBER 2012 NO.0011 | TAHUN I

@KoranMadura

SENIN

Satu Hati untuk Bangsa

10 DESEMBER 2012

ANDI PINTU MASUK KASUS HAMBALANG

SIRMADJI TOLAK PENAMBAHAN KUOTA IMPOR DAGING

Penetapan Andi Alfian Mallarangeng sebagai tersangka bukan akhir dari cerita kasus korupsi pembagungan sports center Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Drs H Sirmadji Tj mendesak pemerintah RI tentang usulan kementrian perdagangan untuk kenaikan kuota impor daging sapi tahun 2013.

>> halaman 02

>> halaman 03

Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-

PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI DI MADURA DIWARNAI AKSI TURUN JALAN Memperingati Hari Anti Korupsi, dua kabupaten di Madura, Pamekasan dan Sumenep, di warnai aksi turun jalan oleh mahasiswa. Mereka menyesalkan tidak korupsi yang masih terus berlangsung di negeri ini. >> halaman 05

rif/koranmadura

Vonis DKPP Warning Bagi KPUD JAKARTA - Keputusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memecat KPUD Pamekasan harus menjadi pelajaran berharga bagi KPUD lainnya agar bertindak adil dan jujur dalam mengawal proses pemilukada. Langkah berani DKPP ini patut diapresiasi karena membuat penyelenggara pemilu bisa lebih teliti dan independen dalam menjalankan tugasnya sehingga kualitas pemilukada yang dihasilkan semakin baik. “ Sejauh keputusan DKPP dilandasi oleh bukti yang kuat, kita pantas mengapresiasinya. Kita berharap, kualitas dari pemilukada yang dihasilkan semakin baik,” jelas peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI), Lucius Karus kepada Koran Madura di Jakarta, Minggu (9/12). Lucius menjelaskan, pemecatan terhadap 5 anggota KPUD Pamekasan menambah deretan komisoner daerah yang diputus melanggar kode etik oleh DKPP. Karena itu kata dia putusan ini harus menjadi pelajaran berharga bagi penyelenggara pemilukada didaerah lain. “KPUD lain bisa belajar dari kasus-kasus ini agar tidak bernasib sama,” jelas dia. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur, mengambil alih tugas KPU Pamekasan, setelah semuanya dipecat. Keputusan mengambil alih tugas KPU Pamekasan itu, sesuai dengan hasil keputusan DKPP. ”Yang akan mengganti tugas KPU Pamekasan seharusnya bukan KPU Jatim akan tetapi lima orang yang tidak lolos pada seleksi rekrutmen anggota KPU 2009,” jelas Ketua KPUD Jawa Timur Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewantoro Ahmad. (gam/abe)

DKPP Lampaui Batas? JAKARTA - Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) Nur Hidayat Sardini membantah lembaganya telah melampaui kewenangan saat mengadili laporan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. Keputusan yang dikeluarkan DKPP tak ada yang salah, apalagi keluar dari apa yang diatur dalam undang-undang (UU). “Saya kira tak ada yang salah dengan putusan DKPP,” kata dia. Menurutnya, perspektif yang tak sama diantara yang memandang keputusan DKPP dapat saja terjadi, dan itu biasa dalam alam demokrasi dewasa ini. “Bagi DKPP, hal itu merupakan hal yang wajar karena tentu setiap pikiran berangkat dari perspektif masing-masing diantara kita,” imbuh dia. Nur menegaskan, mekanisme peradilan kode etik penyelenggara pemilu merupakan konstruksi dengan pilar-pilar ketentuan dari UU Nomor 15 Tahun 2011. Hukum materilnya adalah Peraturan Bersama KPU, Bawaslu, dan DKPP Nomor 13 Tahun 2012, Nomor 11 Tahun 2012, dan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilu. “Serta hukum formilnya pada Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Acara Kode Etik Penyelenggara Pemilu,” terang dia. Sementara itu, Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia (TEPI) Jeiry Sumampaouw, menilai, keputusan DKPP itu sangat tepat. Dengan demikian, suka atau tidak, putusan DKPP harus diterima dan tak bisa ditolak. Karena putusan DKPP itu bersifat final dan mengikat. “Jadi memang putusannya DKPP ini seperti putusan Mahkamah Konstitusi (MK), mau tak mau harus dijalankan. Anggota Komisioner KPUD Pamekasan yang dipecat, harus menerima secara legowo, asas hukumnya memang seperti itu,” jelas dia. (gam/abe)

LA BHEDE BHEI Suatu saat adu kehebatan pedang diikuti oleh 3 orang yg masing-masing berasal dari Aceh, Makassar dan Madura. Orang dari Aceh berhasil membelah lalat menjadi dua, Orang Makassar Berhasil membuat lalat menempel di ujung pedang. Tapi orang Madura hanya membuat lalatnya terbang menjauh dan berkata ”Saya sengaja tidak membunuh lalat tersebut, hanya menyunatnya saja” Cak Munali

1

Koran Madura

PAMANGGI Pilar Bangsa Oleh : MH. Said Abdullah Anggota DPR RI Asal Dapil Madura

M

yuyung/koranmadura

DEMO KPU

- Pendukung dan simpatisan pasangan Imam-Zain, salah satu calon dalam pemilukada Bangkalan, mengepung kantor Setempat sejak Kamis lalu. Mereka merusak pagar dan papan nama di kantor KPU. Pemilukada Bangkalan dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu 12 Desember mendatang.

Pendukung Imam-Zain Terus Bertahan di KPU Bangkalan - Hingga kemarin (9/12) sudah tiga hari massa pendukung pasangan calon KH Imam Bukhori Cholil-Zainal Alim bertahan atau menduduki Kantor KPU Bangkalan. Tindakan tersebut merupakan reaksi setelah KPU Bangkalan menyatakan menerima putusan PTUN Surabaya yang membatalkan penetapan pasangan calon Imam-Zain sebagai kandidat pemilukada pada 12 Desember mendatang. Juru bicara pasangan Imam-Zain, Nasich Aschal meminta pendukung dan simpatisan pasangan calon nomor urut 1 itu tetap tenang dan bersabar. “Kami minta pendukung dan simpatisan tidak tersulut emosinya, karena ada isu akan ada pembubaran aksi di Kantor KPU Bangkalan. Kami juga minta mereka untuk optimistis akan ada hasil (dari aksi di KPU),” ujarnya. Selain melaporkan ke Dewan Kehor-

matan Penyelenggara Pemilu dan Badan guna mencegah masuknya para pendemo Pengawas Pemilu, kata dia, pihaknya masuk ke dalam. juga sedang melakukan upaya politik dan Sementara itu, Wakapolres Bangkalan hukum lainya guna melawan sikap KPU Kompol Cecep Susatya mengatakan, seluBangkalan yang menerima begitu saja ruh logistik pemilukada masih berada di putusan PTUN Surabaya. kantor KPU setempat. “Mulai dari percetakan suara suara Nasich juga mengaku tidak tahu hingga kapan pendukung dan simpa- hingga pelipatan, sudah kami jaga detisan Imam-Zain bertahan di Kantor ngan ketat sekali, dan di surat suara KPU Bangkalan, karena mereka masih berisi gambar tiga kanbergerak sendiri untuk menyamdidat pemilukada,” katanya di BERITA hadapan pendukung dan simpaikan aspirasi. Mereka yang bertahan di patisan pasangan Imam-Zain TERKAIT di depan Kantor KPU BangkaKantor KPU Bangkalan menyaHalaman 7 takan tidak akan ada pemilukada lan. tanpa pasangan Imam-Zain. Massa tambah percaya, “Namun, kami tidak memiliki target setelah seorang staf KPU Bangkalan yang mengundur pelaksanaan pemilukada memberikan bukti berupa foto atas keyang dijadwalkan pada Rabu (12/12). beradaan surat suara di kantor KPU. Kami bertahan di kantor KPU untuk menUntuk menghindari hal tak diinginjaga logistik tidak didistribusikan sebe- kan, Polres Bangkalan mendapat tamlum pasangan Imam-Zain dipastikan bisa bahan personel dari Brimob Polda Jawa ikut pemilukada,” kata Nasich menam- Timur untuk melakukan pengamanan bahkan. aksi yang dilakukan pendukung dan simSaat ini, polisi telah memang kawat patisan pasangan Imam-Zain. (mad/ori/ berduri di depan Kantor KPU Bangkalan abe)

PDI Perjuangan Gelar Baksos dan Sunatan Gratis GANDING – DPC PDI Perjuangan Sumenep menyelenggarakan bakti sosial dan sunatan masal (gratis) di Kecamatan Ganding Sabtu (8/12) lalu. PAC PDI Perjuangan Ganding yang menjadi tuan rumah acara ini, memusatkan baksos dan sunatan masal gratis ini di kediaman Ketua DPD PDI Perjuangan Sumenep, Hunain Santoso, di Jalan Raya Ganding. Anggota DPR RI MH Said Abdullah, hadir dalam acara ini dan membarikan dukungan daya dan dana. Lebih dari 150 anak didampingi orangtuanya masing-masing, hadir dalam baksos dan sunatan gratis ini. Anak-anak yang berasal dari 14 desa di kecamatan Ganding dan Guluk-guluk ini mendapat layanan dari dokter dan perawat dari Puskesmas Ganding. Anak-anak itu menyiratkan wajah gemes, meringis, tetapi ada pula yang tegar dan senang karena peserta sunatan sebagian sudah saling kenal, termasuk para orangtua yang mendampingi mereka. Sunatan dan baksos ini tidak hanya kali ini saja. Di tahun-tahun sebelumnya, sunatan masal terlaksana dengan baik, di Ganding maupun di kecamatan lain. Bahkan, Ketua Umum PDI Perjuangan, berkesempatan hadir pada acara baksos dansunatan masal gratis yang dipusatkan di Sumenep, tahun lalu. Gelar acara ini memang diharapkan masyarakat untuk mengurangi bebannya, di tengah kebutuhan lainnya yang diperlukan sehari-hari.

iris rasanya, begitu melihat sekitar 43 ribu Warga Negara Indonesia (WNI) di yang tersebar di kepulauan Mindanao Selatan, Philipina ternyata tak bisa berbahasa Indonesia. Pencaharian mereka sebagai buruh tani, perkebunan nanas, pemetik kelapa, nelayan dan bekerja di pengalengan. Apalagi 80% WNI tersebut buta aksara. Yang lebih menyakitkan lagi, anak-anak Indonesia di tempat ini lebih fasih menyanyikan “Lupang Hinirang” lagu kebangsaan Filipina ketimbang Indonesia Raya. Tak hanya itu, malah lebih mengenal Presiden Filipina daripada Presiden Indonesia. Dalam kesehariannya berkomunikasi menggunakan tiga bahasa yaitu Visaya, Tagalog, dan Inggris. Hanya beberapa anak saja yang paham bahasa Indonesia, itupun campuran dengan bahasa yang lazim dipergunakan penduduk Mindanao. Padahal bahasa itu menunjukkan menunjukan identitas bangsa, juga sekaligus menunjukkan bangsa yang maju dan beradab. Semakin terbiasa berbahasa dengan baik, semakin menolong untuk terus meningkatkan kualitas kehidupan berbangsa. Bahasa Indonesia pula-lah yang mempersatukan dan sekaligus memperkuat keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI) menjadi sedemikian rupa. Dengan kekuatan bahasa Indonesia-lah, maka 4 pilar bangsa, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika menjadi lebih kokoh menjaga keutuhan nusantara. Namun sayangnya, bahasa tak masuk dalam empat pilar. Padahal sejarahwan FIB UI, JJ Rizal menganggap empat pilar belum lengkap tanpa Bahasa Indonesia. Ibarat menu makanan, penambahan Bahasa Indonesia ke dalam empat pilar adalah empat sehat lima sempurna. Mengingat, bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu pertiwi sejak Indonesia merdeka. Dimana ruhnya, adalah Pancasila, darahnya UUD 1945, Badannya itu NKRI, Pakaiannya adalah Bhineka Tunggal Ika dan Identitasnya adalah bahasa. Yang tak boleh dilupakan, bahasa Indonesia itu erat kaitannya dengan nasionalisme. Perlu diingat, Bung Karno bahkan menolak Bahasa Jawa digunakan sebagai bahasa persatuan. Saat itu, Bahasa Jawa dianggap identik dengan feodalisme. Sehingga bisa menghambat persatuan yang sedang dibangun. Memperkokoh Empat Pilar, maka cita-cita Indonesia ke depan akan lebih baik dan terwujud. Namun demikian tantangan terhadap Empat Pilar berbangsa dan bernegara terus menghadang. Meski sampai hari ini bangsa Indonesia tetap kokoh bersatu sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Empat Pilar telah mampu membuktikan semangat kebangsaan, kebersamaan, dalam perbedaan yang meneguhkan persatuan dan kesatuan bangsa. Atas dasar itulah pemasyarakatan Empat Pilar harus didukung oleh seluruh komponen bangsa Dalam upaya memperkokoh pilar-pilar negara, maka sudah seharusnyalah didukung aktif seluruh komponen bangsa terutama keteladanan dari para penyelenggara negara dengan memahami dan melaksanakan nilai-nilai luhur bangsa yang terangkum dalam Empat Pilar dalam segala aspek. Saat ini yang paling penting sosialisasi Empat pilar adalah mengarahkan bagaimana implementasinya bisa membawa kesejahteraan rakyat, terutama pada pengentasan kemiskinan serta pengangguran. Setidaknya Empat Pilar tersebut bisa disandingkan dengan program 8 tujuan percepatan pencapaian MDGs pada 2015 dan proyek Master Plan Percepatan Pembangunan (MP3EI). Delapan target pencapaian MDGs yang dimaksud adalah penanggulangan kemiskinan dan kelaparan, kedua mencapai pendidikan dasar untuk semua, ketiga mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, keempat menurunkan angka kematian anak, kelima meningkatkan kesehatan ibu, keenam memerangi HIV, AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, ketujuh memastikan kelestarian lingkungan hidup, kedelepan membangun kemitraan global untuk pembangunan. Target pencapaian MDGs 2015 agar bisa tercapai, paling tidak mendekati pencapaian kesejahteraan yang dipersyaratkan dunia. Semoga. (*)

Caca Colo Salah satu orangtua yang mendampingin anaknya di sunatan masal ini, Mukmin, mengaku senang karena masih ada yang peduli dengan kebutuhan masyarakat bawah. Dia merasa wajib bersyukur dan berterima kasih kepada PDI Perjuangan dan MH Said Abdullah yang telah berbagi dan berjuang terusmenerus untuk kesejahteraan rakyat. Mukmin menyadari kepedulian PDI Perjuangan dan MH Said Abdullah selama

ini benar-benar membantu. Sebab, beban biaya yang seharusnya menjadi tanggungan orangtuanya, sudah ada pihak yang peduli. Apalagi, masyarakat masih mendapatkan bingkisan, sebagai tanda pangesto (kepedulian) dari pihak yang mampu terhadap warga yang kurang mampu. “Kami bersyukur, berterima kasih kepada PDI Perjuangan dan khususan (terutama) Pak Said (MH said Abdullah), dia menjelaskan. (*)

Andi pintu utama kasus Hambalang Trus pintu kedua, ketiga, siapa Bro! Pemilukada, Bangkalan Memanas Doakan hujan saja kale... Ramai-ramai kutuk koruptor Ya ngutuk doang, anak kecil juga bisa..


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.