e Paper Koran Madura 22 Mei 2014

Page 1

KAMIS

KORAN MADURA

22 MEI 2014 | No. 0366 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

1

0328-6770024 KAMIS 22 MEI 2014 | No. 0366 | TAHUN III www.koranmadura.com

Tak Ada Restu Buat Mahfud KH. Hasyim Muzadi Sarankan Tolak Tawaran Prabowo-Hatta JAKARTA-Menanggapi permintaan pasangan PrabowoHatta kepada Mahfudz MD untuk menjadi Ketua Tim Sukses Pemenangannya, KH. Hasyim Muzadi, Rais Syuriah PBNU mengaku cukup keberatan. Ia meminta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu untuk tidak menjadi tim sukses pasangan capres cawapres dalam Pilpres tahun ini. “Saya tidak merekomendasikan (Mahfud) menjadi tim sukses pasangan (capres-cawapres) mana pun,” kata Hasyim dalam siaran persnya Rabu (21/5). “Kerjaan tim sukses adalah operasional yang cukup dijabat anak-anak muda, tak perlu orang sekaliber Pak Mahfud.” Sebelumnya Mahfud MD sempat santer diberitakan menjadi kandidat kuat PKB untuk dipasangkan dengan Jokowi. Sayangnya pilihan PDI Perjuangan ternyata bukan jatuh padanya. Yang didaulat menjadi

cawapres Jokowi Justru Jusuf Kalla yang dulu pernah menjadi wakil presiden SBY pada periode pertama. Pasca deklarasi pasangan Jokowi-JK, Mahfud kemudian disambangi pasangan Prabowo-Hatta. Ia diminta untuk menjadi ketua tim sukses pasangan yang diusung Partai Gerindra, PAN, Golkar, dan PBB tersebut. Beberapa analis mengungkapkan bahwa Mahfudz akan cenderung menerima tawaran tersebut dengan alasan rasa kecewa terhadap PKB. Di lain sisi Mahfud mengaku masih akan meminta restu para kiyai untuk menerima atau menolak tawaran tersebut. Sayangnya, KH. Hasyim Muzadi justeru menyarankannya untuk tidak menerima ta-

waran tersebut. “Saya menyarankan Mahfud MD ber-maqam sebagai konsultan capres-cawapres yang ada,” lanjut Hasyim. Alasan Hasyim, Mahfud adalah figur yang pernah menjadi anggota legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Komnas HAM akan Evaluasi Mahfud Bila Mahfud jadi menerima tawaran untuk menjadi tim sukses pasangan Prabowo-Hatta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku akan mengevaluasi posisi Mahfud MD sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Komnas HAM. Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengatakan masuknya Mahfud ke dalam tim sukses salah satu pasangan calon presiden dianggap menodai posisi Komnas HAM sebagai lembaga independen yang tidak berafiliasi dengan posisi

politik apa pun. “Dengan masuknya Pak Mahfud sebagai menjadi salah satu pasangan capres, tentu membuat posisi dia sebagai anggota Dewan Penasihat Komnas HAM akan dievaluasi. Kami tidak ingin Komnas HAM dianggap partisan oleh masyarakat. Kami jelasjelas independen,” kata Natalius, Rabu, (21/5). Dia menjelaskan, posisi Mahfud sebagai bagian dari tim sukses calon presiden akan mendatangkan kesan yang tidak baik bagi Komnas HAM. Selain menjaga independensi, kata Natalius, rencana evaluasi ini juga sesuai dengan UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia. Menurut dia, Komnas HAM tidak bisa ditarik terlalu jauh kepada persoalan politik. “Dan ini yang akan membuat posisi Mahfud kami nilai tidak etis, dan karena itu akan dievalusasi dalam rapat paripurna Komnas HAM,” ujarnya. =GAM/ABD


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.