e Paper Koran Madura 9 September 2013

Page 1

1

SENIN 9 SEPTEMBER 2013 NO.0194 | TAHUN II Koran Madura

SENIN

9 SEPTEMBER 2013

g PAMANGGHI

Transparan Oleh : MH. Said Abdullah

Anggota DPR RI asal Madura

ant/nyoman budhiana

PEMBUKAAN MISS WORLD. Sejumlah seniman membawakan tari Kecak dalam Pembukaan Kontes Miss World 2013 di Nusa Dua, Bali, Minggu (8/9). Kontes kecantikan yang diikuti 130 kontestan dari berbagai negara itu akan berlangsung 8-28 September di Bali. Kontestan Miss World 2013 asal Indonesia, Vania Larissa (foto kanan) membawakan Tari Kipas dalam Pembukaan Kontes Miss World 2013 di Nusa Dua, Bali, Minggu (8/9).

Jokowi Dianggap Figur Capres Paling Jujur ant/muhammad adimaja

MULAN JAMEELA MENJENGUK DUL. Artis Mulan Jameela (tengah) bersama anaknya Tyarani (kanan) saat menjenguk anak ketiga Ahmad Dhani Abdul Qodir Jaelani (Dul) di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Minggu (8/9). Akibat kecelakaan yang terjadi di Tol Jagorawi Km8 (8/9) dini hari tadi, Dul harus menjalani dua kali operasi karena patah tulang di bagian tulang rusuk, punggung dan tulang panggul.

KECELAKAAN

Dul Terancam Dipenjara 6 Tahun JAKARTA-Pengemudi Mitshubishi Lancer Evo berwarna hitam bernopol B 80 SAL yang terlibat kecelakaan di ruas tol Jagorawi, Abdul Qodir Jaelani alias Dul terancam hukuman berat. Putra musisi Ahmad Dhani itu bisa dikurung selama enam tahun penjara jika terbukti lalai mengendarai mobilnya hingga mengakibatkan tabrakan beruntun yang menewaskan enam orang. “Kalau terbukti, dikenakan pasal 310 Undang-Undang Lalu Lintas dengan ancaman hukuman enam tahun penjara,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (8/9). Menurutnya, petugas Ditlantas Polda Metro Jaya masih melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) di Kilometer 8 ruas Tol Jagorawi. Diharapkan, dari hasil olah TKP akan diketahui siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas insiden tersebut. “Untuk siapa tersangkanya masih menunggu olah TKP di lapangan. Terkait buktibukti yang ada, faktanya mobil Lancer pindah jalur, kelalaian ini disebabkan oleh apa masih kita pelajari,” jelas Rikwanto. Diketahui, dini hari tadi terjadi tabrakan beruntun tiga mobil di ruas Tol Jagorawi Kilometer 8 arah selatan. Insiden ini merenggut enam korban meninggal dunia dan sembilan lainnya luka parah. Salah satu korban adalah Abdul Qodir Jaelani atau akrab disapa Dul yang menderita luka patah kaki bagian kanan. Diduga, mobil yang dikendarai anak ketiga pasangan artis Ahmad Dhani dan Maia Estianti itu jadi pemicu kecelakaan karena keluar ke jalur berlawanan. Peristiwa naas itu terjadi pada pukul 00.45 WIB, Minggu (8/9), usai Dul mengantar pulang pacarnya di bilangan Bogor. “Dia mengemudikan kendaraan di bawah umur, kecepatan tinggi dan tidak memiliki SIM (surat izin mengemudi), karena umurnya 13 tahun,” kata Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Polda Metro Jaya, AKBP Hindarso di Jakarta, Minggu (8/9). Menurut Hindarso, sejauh ini polisi masih menunggu hasil tes urine dan darah, serta menunggu pengembangan kasus yang akan dilakukan dengan meminta keterangan sejumlah saksi maupun korban luka. “Ini darah dan urine masih dilakukan tes,” ujarnya. Namun demikian, Hindarso masih enggan untuk memaparkan kesimpulan terkait olah TKP di Tol Jagorawi. Sebab, lanjut dia, usai menggelar olah TKP, pihaknya masih akan melakukan beberapa tahap pemeriksaan untuk mendapatkan kesimpulan akhir. “Kami belum bisa simpulkan. Selesai ini, kita gelar dulu di Pancoran (Jakarta Selatan). Belum bisa disimpulkan seketika. Kami bertindak sesuai prosedurnya,” terang Hindarso. (gam/abd/bud)

JAKARTA-Hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) menempatkan Joko Widodo sebagai figur capres paling jujur mengalahkan beberapa tokoh lain yang akhir-akhir ini disebut-sebut bisa maju sebagai capres. Demikian hasil survei LPI yang dirilis hari ini, Minggu (8/9) di Jakarta tentang siapa capres dan cawapres paling jujur versi wartawan politik nasional. Menurut LPI, survei ini adalah kajian kualitatif dalam rangka memberdayakan pemilih sebagai penentu kepemimpinan politik dalam Pemilihan Umum 2014 mendatang. LPI juga menyampaikan, pendekatan kuantitatif tidak diabaikan, tetapi dipandang sebagai upaya menyederhanakan realitas yang kualitatif dan kompleks. LPI tetap memakai alat ukur kuantitatif melalui metode scoring di akhir diskusi mendalam (focus group discussion) dalam rangka menyajikan pandangan yang terukur dan mudah diterima publik. Kali ini, hal yang diukur adalah kadar kejujuran bakal capres dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2014 mendatang. Narasum-

bernya terdiri dari para wartawan politik nasional dalam media televisi, cetak, online, dan radio, dengan jumlah wartawan sebanyak 45 orang dari masing-masing grup. Seperti survei-survei sebelumnya, Jokowi kembali mendapatkan skor tertinggi (8,6) dari 27 figur capres dan cawapres lainnya. Dalam peringkat 10 teratas, sembilan figur capres dan cawapres lainnya yang dianggap jujur dalam pandangan wartawan adalah Jusuf Kalla (6,8), Megawati (6,8), Surya Paloh (5,9), Mahfud MD (4,8), Harry Tanoesoedibjo (4,3), Rizal Ramli (4,1), Prabowo (3,9), Wiranto (3,9), dan Hatta Rajasa (3,7) Hasil terendah adap pada Ani Yudhoyono dengan skor hanya 2,7. Sembilan figur lain yang juga mendapat skor terendah dalam survei ini adalah Djoko Suyatno (2,8), Irman Gusman (2,9), Gita Wirjawan (3), Dahlan Iskan (3), Suryadharma Ali (3), Marzuki Alie (3,1), Endriartono Sutarto (3,2), Sutiyoso (3,3), dan Agus Martowardojo (3,3). Selanjutnya, untuk kemampuan memimpin, hasil survei LPI juga mencatat Ani Yudhoyono berada di posisi terakhir dibanding sejumlah tokoh lainnya. Kemampuan Ani Yudhoyono dalam memimpin berada di bawah Aburizal Bakrie, Hatta Rajasa, Chairul Tanjung, dan Gita Wirjawan. Tokoh lain yang masuk

dalam posisi lima besar dengan kemampuan memimpin yang baik adalah Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, Prabowo Subianto, Hary Tanoesoedibjo, dan Surya Paloh. “Survei ini dilakukan untuk menggeser wacana popularitas dalam penelitian yang berkaitan dengan Pemilu 2014 dengan kualitas dan kompetensi. Kami berharap nasionalisme ke-Indonesiaan menjadi tema pada pemilu mendatang,” kata Boni ketika itu. Penelitian ini disusun berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) yang dilakukan pada 17 Agustus dengan para pakar, 24 Agustus dengan masyarakat, dan 26 Agustus dengan aktivis mahasiswa tentang kadar nasionalisme ke-Indonesiaan para capres-cawapres 2014. Kemudian, pandangan para peserta yang total berjumlah 60 orang digali dengan sistem penilaian dalam skala 0-10 dan ditabelkan. Hal itu merupakan metode kuantitatif untuk membantu metode kualitatif yang melalui FGD agar lebih terukur. Untuk indikator penelitian ini, setidaknya ada tiga hal utama, seperti kualitas personal, rekam jejak, dan visi ke-Indonesiaan. Adapun dalam indikator ke-Indonesiaan setidaknya ada delapan subindikator, seperti wawasan ke-Indonesiaan hingga gagasan tentang negara agama. (gam/aji)

SPRINDIK PALSU JERO WACIK

KPK Diminta Periksa Bambang Widjojanto JAKARTA - Pengamat hukum sekaligus mantan Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Syamsuddin Radjab mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto terkait bocornya surat perintah penyidikan atau sprindik palsu untuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik dan Bupati Bogor Rachmat Yasin. KPK sendiri sudah membantah soal kebocoran sprindik ini. Mereka menegaskan sprindik itu palsu. Meski demikian Syamsuddin menilai, KPK selaiknya membentuk tim buat memeriksa Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) selaku pihak yang nama dan tanda tangannya ada di sprindik yang dikatakan palsu tersebut. “Pengawas atau penasihat KPK harus membentuk tim pemeriksa ad hoc independen untuk memeriksa BW sebagai penandatangan ‘sprindik’ tersebut,” kata Syamsuddin di Jakarta, Minggu (8/9). Dia berpendapat, hal itu patut

dilakukan karena kebocoran sprindik itu bisa melemahkan eksistensi KPK dalam pemberantasan korupsi. Jika kemudian terbukti, lanjut dia, KPK harus memberi sanksi pidana. Selain itu, dia juga meminta KPK memeriksa pihak-pihak di internal dan eksternal, terkait sprindik palsu itu.

Hal itu, kata dia, perlu dilakukan sebab patut diduga ada pihak tertentu di dalam KPK yang menjadi agen ganda. “Ada upaya kuat untuk menghancurkan citra KPK yang selama ini dinilai mengganggu kepentingan penguasa, politisi, dan pengusaha,” pungkasnya. (gam/abd/aji)

Beberapa hari ini saya menerima pesan singkat tentang daftar restoran, cafe, terkait kehalalannya. Ada yang disebut mendapat sertifikasi haram dari MUI; yang lainnya dijelaskan belum mendapat sertifikasi halal sehingga perlu diragukan. Terselip juga pada pesan singkat itu kalimat bernada peringatan agar umat Islam berhatihati saat menikmati makanan di berbagai rumah makan. MUI memang sempat memberikan bantahan terkait pesan singkat khusus tentang sertifikasi haram. Bahwa lembaga itu tidak pernah mengeluarkan sertifikasi haram. “Yang ada, sertifikasi halal pada restoran atau produk konsumsi dan sejenisnya, yang telah meminta kepada MUI untuk menelitinya,” begitu antara lain, penegasan MUI. Lepas dari penjelasan MUI, beredarnya berbagai informasi melalui pesan singkat itu tentu merupakan masalah tersendiri. Secara tak langsung publik dihadapkan pada ketakpastian dan keragu-raguan. Lalu pada taraf serius akan membuka ruang persaingan usaha beredarnya yang tidak berbagai sehat dalam informasi bentuk saling melalui pesan m e l a k u k a n singkat pembusukan di antara itu tentu dunia usaha merupakan makanan. masalah Masyarakat tersendiri konsumen pun dirugikan karena tak lagi nyaman. Demikian pula dunia usaha makanan tak terlindungi karena rentan sasaran berbagai informasi yang tak jelas juntrungnya. Secara subtansi sertifikasi halal bertujuan baik yaitu melindungi konsumen maupun pengusaha makanan. Namun bila pengelolaan, proses dan mekanisme potensial membuka ruang munculnya persaingan tak sehat, niat baik itu bisa menghasilkan kondisi sebaliknya; bisa kontra produktif. Alih-alih melindungi dan memecahkan masalah bahkan bisa berbalik menimbulkan persoalan baru dalam bentuk ketakpastian, keraguan dan kerugian pada konsumen maupun pengelola usaha makanan. MUI sebagai pihak yang berwenang dalam soal sertifikasi ini perlu menutup ruang semaksimal mungkin agar terhindar munculnya potensi persaingan tidak sehat. Bagaimanapun soal sertifikasi ini menyangkut dunia bisnis yang penuh persaingan keras; dunia terkait fulus yang mudah sekali menggoda siapapun menggunakan segala cara untuk meraih keuntungan. Secara proses baik prosedur administrasi maupun pengujian di laboratorium MUI perlu bersikap transparan sehingga siapapun bisa dengan mudah mengakses, termasuk terkait sosialisasi informasi produk yang sudah mendapat atau belum sertifikasi. Dengan demikian masyarakat maupun dunia usaha tidak terombang-ambing berbagai informasi menyesatkan. Respon cepat, tegas dan jelas serta transparan baik proses maupun terkait berbagai reaksi dan pertanyaan masyarakat memang menjadi keharusan mendesak. Bila tidak, bisa berkembang informasi liar yang berdampak buruk pada kepentingan konsumen dan dunia usaha makanan. Di era informasi dan komunikasi saat ini, penyebaran informasi sangat dasyat. Hanya perlu sepersekian detik sebuah informasi dapat beredar mempengaruhi perilaku masyarakat. Dampaknya pun bisa sangat tak terduga. Apalagi ini terkait kebutuhan keseharian masyarakat: soal makanan. =

Mancing “Ah sialan dari tadi umpanku dicuekin, cari tempat lain aja yuk,,? Disini airnya aja yang banyak tapi ikannya dikit” kata Matrahem yang sedang mancing bersama sahabat karibnya, Matrawi “Kamu mau tau yang banyak ikannya tapi airnya dikit??” tanya Matrawi menggoda. “Mau.. Dimana itu??, kesana yuk” “Dipasar ikan wkwkwk” jawab Matrawi sambil terpingkal-pingkal melihat Matrahem jengkel. Cak Munali


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
e Paper Koran Madura 9 September 2013 by koran madura - Issuu