JUMAT
KORAN MADURA
28 MARET 2014 | No. 0331 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
1
0328-6770024 JUMAT 28 MARET 2014 | No. 0331 | TAHUN III www.koranmadura.com
Chairun Nisa
Divonis 4 Tahun Penjara Terbukti Meyakinkan Terlibat Suap Akil Rp3 M JAKARTA-Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) memvonis terdakwa suap sengketa Pilkada Gunung Mas di Mahkamah Konstitusi, Chairun Nisa, dengan hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsidair 3 bulan kurungan. Pimpinan hakim Tipikor menyatakan Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar itu terbukti secara sah dan meyakinkan menjadi perantara suap Rp 3 miliar dari Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Hambit Bintih, dan pengusaha Cornelis Nalau Antun, untuk Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, guna mempengaruhi putusan sengketa Pilkada Kabupaten Gunung Mas. “Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi,” terang Hakim Ketua, Suwidya, saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (27/3). Tujuan pemberian suap agar MK menolak permohonan keberatan hasil Pilkada sehingga kemenangan pasangan Hambit Bintih-Arton Dohong sebagai pasangan calon terpilih untuk periode 2013-2018 dinyatakan tetap sah. Hambit juga memberikan
duit Rp 75 juta ke Chairun Nisa sebagai imbalan atas jasanya menjadi perantara ke Akil. Chairun Nisa terbukti melanggar pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah menjadi UU Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) kesatu. Untuk diketahui Vonis ini lebih rendah dibanding tuntutan jaksa KPK yang menuntut Chairun Nisa dengan hukuman 7,5 tahun penjara dan denda Rp 500 juta. Selain pada Chairun Nisa, Majelis Hakim juga menjatuhkan vonis 4 tahun penjara pada Hambit Bintih, bupati terpilih Gunung Mas. Bedanya, bila Chairun Nisa dijatuhi denda sebesar Rp100.000.000, Hambit didenda lebih besar, yakni Rp.150.000.000. Majelis Hakim juga menjatuhkan vonis pada ketua tim sukses pemenangan hambit saat pemilukada Gunung Mas, yakni Cornelis Nalau Antun. Pria ini terbukti secara meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara besama-sama dan sebagaimana dakwaan pertama dari pasal 6 ayat 1 huruf a UU No 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 tahun 2001 jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. “Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa I Hambit Bintih selama 4 tahun dan denda Rp150 juta subsider 3 bulan dan terdakwa II Cornelis Nalau Antun pidana penjara 3 tahun denda Rp150 juta subsider 3 bulan,” kata ketua majelis hakim Suwidya. =GAM/ABD/ANT/BETH
TIDAK TERBIT Sehubungan dengan Hari Raya Nyepi, Senin 31 Maret 2014 Koran Madura tidak terbit. Kami akan hadir kembali di hadapan pembaca hari Selasa depan.