SENIN
3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
Status Gunung Kelud
WASAPADA Nas
ional | hal 2
KORAN MADURA
1
0328-6770024 SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III www.koranmadura.com
DAMPAK ERUPSI SINABUNG Warga berusaha mengangkat sepeda motor korban erupsi Gunung Sinabung, ketika ikut bersama tim evakuasi gabungan yang melakukan pencarian yang diduga masih terdapat jenazah korban erupsi, di Desa Suka Meriah, Karo, Sumut, Minggu (2/2). Erupsi yang terjadi Sabtu (1/2) menyebabkan sedikitnya 15 orang meninggal dunia akibat terkena dampak awan panas. ant/irsan mulyad
15 Korban Tewas Akibat Erupsi Sinabung
2
KORAN MADURA
PAMANGGI
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
Kita
Oleh : MH. Said Abdullah
Anggota DPR RI, asal Madura
“Indonesia adalah kita, jatuh bangunnya ada di tangan kita, Tuhan telah melengkapkan kita, semua prasarat menjadi bangsa yang hebat, tugas kita merawat dan mencintai.” “Kita” bukan orang orang lain yang berada nun jauh di sana, yang menentukan nasib bangsa ini ke depan. Kita sendiri yang merupakan pemilik sah negeri ini, yang memiliki kewajiban merawat dan mencintai agar menjadi negeri hebat; Indonesia hebat. Begitulah antara lain penegasan tajam Ketua Umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri. Sebuah pesan yang menggugah tentang jati diri dan kemampuan bangsa ini dalam mengatasi berbagai masalah yang membelenggu negeri ini. Tak akan ada kepedulian dari siapapun bila “kita” sendiri hanya meratapi nasib; diam dan pasrah saja pada keadaan. Kitalah yang harus bergerak, peduli, bangkit mengatasi dan menghadapi berbagai tantangan yang terbentang di depan mata. Kitalah yang harus memulai. Ya “kita” seluruh rakyat Indonesia dengan tidak berpikir dan mengedepankan semangat “saya,” menyalahkan “anda”. Seluruh komponen yang beraneka ragam yang menghiasi kehidupan negeri ini, dari Sabang sapai Merauke harus berbaris bersama dalam ikatan “Kitalah Indonesia.” Terlalu besar bangsa ini baik luas dan potensi alam maupun permasalahannya untuk diselesaikan oleh sekedar kekuatan “saya” apalagi dengan menyalahkan serta mengabaikan “anda.” “Saya” dan “anda” harus menyatu menjadi Tuhan telah me- kekuatan “kita” yang bisa lengkapkan kita, membawa bangsa ini semua prasarat mampu menyongsong masa menjadi bangsa depan lebih baik. “Kita bangsa besar, yang hebat bukan bangsa tempe,” tegas Bung Karno, yang menunjukkan potensi dan kemampuan bangsa Indonesia tidak kalah dengan bangsa lain. Sudah banyak bukti bahwa putra-putri terbaik negeri ini ternyata mampu berprestasi di pentas dunia. Sebuah pembuktian riil bahwa bangsa Indonesia mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain. “Tradisi Bangsa lndonesia bukan “tradisi tempe”. Kita dizaman purba pernah menguasai perdagangan di seluruh Asia Tenggara, pernah mengarungi lautan untuk berdagang sampai ke Arabia atau Afrika atau Tiongkok,” tegas Bung Karno. “Tuhan telah melengkapkan kita, semua prasarat menjadi bangsa yang hebat,” lanjut Ibu Megawati, yang mengingatkan bahwa negeri ini sesungguhnya memiliki potensi dan kemampuan menjadi bangsa yang hebat. Kemampuan anak negeri ini sudah teruji; potensi bangsa ini sangat melimpah ruah. Karena itu tak ada alasan “kita” tidak bisa hebat. Kita adalah Indonesia, kita bisa menjadi Indonesia Hebat. Semua sudah terpapar dan terbentang di depan mata. Kita saatnya harus memiliki rasa percaya diri yang kuat bisa mewujudkan Indonesia hebat. Harus yakin dengan kemampuan dan bekal yang kita miliki untuk bergerak bekerja keras menyelesaikan berbagai masalah yang membelenggu bangsa ini, lalu menata kehidupan masa depan menjadi lebih baik. “Tak ada Indonesia tanpa kerja keras, tak ada Indonesia tanpa gotong royong,” tegas Ibu Megawati. Dengan kerja keras dan semangat gotong royong, apalagi berbekal potensi alam luar biasa yang dikarunia Tuhan pada negeri ini, kita yakin bisa mewujudkan Indonesia hebat. Tuhan memang tak akan merubah nasib satu bangsa kecuali bangsa itu sendiri, yang bergerak dan bekerja keras merobah nasibnya. Indonesia adalah kita, jatuh bangunnya memang di tangan kita. =
Berita Utama
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
2
Pencarian Korban Sinabung Dihentikan Detemukan 15 Korban Tewas dan Masih Bisa Bertambah SUMUT-Tim SAR (Search and Rescue) yang diterjunkan mencari korban awan panas di Desa Sukameriah, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Minggu siang, terpaksa dihentikan sementara, karena gangguan awan panas. Usai pencarian korban tersebut, salah seorang relawan, Fahmi (34) di Kabanjahe, menjelaskan situasi medan tempat terjadinya bencana tersebut, sangat berbahaya dan mencekam, dan masih terjadi awan panas akibat erupsi Gunung Sinabung yang terjadi dua kali. Para Tim SAR yang terdiri dari Satgas BNPB, TNI- AD, Polri, Tagana dan sejumlah relawan, menurut dia, sempat lari berhamburan ketika terjadinya awan panas secara tiba-tiba. “Semburan awan panas itu diiringi suara gemuruh, dan angin kencang yang berasal dari puncak Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, atau sekitar 3 Km dari kawah gunung berapi tersebut,” ucap Fahmi. Dia mengatakan, saat pencarian para korban tersebut, Tim SAR hanya diberikan waktu selama 10 hingga 20 menit di lokasi kejadian, karena intensitas Gunung Sinabung masih
keadaan tinggi dan mengeluarkan awan panas. Pencarian warga korban awas panas di Desa Sukameriah atau sekitar 15 Km dari Kota Kabanjahe, kata Fahmi, hanya dilakukan dua kali, dan setelah itu langsung dihentikan, karena cuaca tidak mendukung, serta kabut tebal. Bahkan, ujarnya, pihak petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hanya memberikan waktu sangat singkat untuk para korban awan panas yang terjadi, Sabtu (1/2) sekitar pukul 11.00 WIB, dan diduga masih ada yang belum ditemukan. “Penghentian pencarian korban hari ini (Minggu, 2/2) pukul 13.00 WIB, juga berdasarkan saran dari PVMBG yang berada di Kabupaten Karo,” kata Relawan. 15 korban tewas Tercatat 15 korban tewas akibat semburan awan panas Gunung Sinabung di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, yakni Surya Sembiring (24) asal Desa Guru Kinayan, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Alexander Sembiring (17) pelajar SMA I Merdeka, Kabanjahe, dan Daud Surbakti (16) pelajar STM Berastagi.
Dipa Nusantara (17) pelajar STM Berastagi, David (17) pelajar STM Berastagi, Mahal Surbakti (25) guru honor SD di Desa Gurukinayan, Teken Sembiring (49) pengungsi Desa Guru Kinayan, dan Santun Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh. Kemudian, Fitriani Boru Napitupulu (19) mahasiswi GMKI asal Kuta Tengah Lawe Agara, Aceh, Asran Lubis (21) mahasiswa GMKI asal Desa Pardamean, Kutacane, Agara, Aceh, dan Marudut Brisnu Sihite (25) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Agara, Aceh. Rizal Syahputra (25) wartawan salah satu media di Medan, Daniel Siregar (22) mahasiswa GMKI asal Kuta Cane, Aceh, Zulpiandi Mori (21) mahasiswa GMKI asal Desa Lau Bakung, Kuta Cane Agara, Aceh, dan Thomas Sembiring (27) photo grafer asal Jaberneh, Medan. Sedangkan, korban luka bakar, dan saat ini masih dirawat intensif di RSU Efarina Etaham, Kabanjahe, tinggal tiga orang lagi, yakni Sahat Sembiring (40) asal Desa Guru Kinayan, Erwin Milala (40) asal Desa Sukameriah dan Doni Sembiring (65) asal Desa Sukameriah. =ANT/MUNAWAR
BENCANA ERUPSI SINABUNG
PWI: Utamakan Keselamatan Saat Tugas Peliputan MEDAN- Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara mengimbau kalangan jurnalis untuk mengutamakan keselamatan dalam peliputan dampak dan proses erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo. “Sebagai wartawan, kita menyadari ada risiko terburuk dalam melaksanakan tugas peliputan di lapangan. Namun, jika bisa dihindari, harus dilakukan,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara Muhammad Syahrir di Medan, Minggu. Imbauan tersebut disampaikan PWI Sumatera Utara dengan adanya seorang wartawan ZonaSumut.com Rizal Syahputra yang tewas ketika meliput pemberitaan erupsi Gunung Sinabung. Menurut Syahrir, PWI Sumatera Utara merasakan duka yang mendalam atas tewasnya Rizal Syahputra dalam meliput erupsi Gunung
Sinabung bersama 14 korban lainnya. Keberanian Rizal Syahputra tersebut layak diapresiasi sebagai bentuk dedikasi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya untuk mendapatkan berita yang lebih baik. Ia mengatakan, tugas untuk meliput suatu peristiwa secara langsung di lapangan memang menjadi kewajiban bagi seorang wartawan guna mendapatkan fakta dan informasi yang akurat, aktual, bahkan eksklusif. Namun, dalam menjalankan tugas dan profesi jurnalistik yang mulia tersebut, seorang wartawan harus tetap mengutamakan keselamatan jiwa dan raganya. Untuk peliputan di lokasi bencana, PWI Sumatera Utara mengimbau agar wartawan mematuhi peringatan dan aturan yang sudah ditetapkan petugas dan instansi yang berwenang, baik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)
mau pun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Apalagi perkembangan situasi di lokasi bencana dapat berubah secara mendadak meski instansi berwenang seperti PVMBG dan BNPB telah melakukan riset dan pemantauan secara terukur. “Bisa saja (risetnya) meleset dan situasinya berubah. Kita tidak bisa melawan kemauan alam,” katanya. Karena itu, kata Syahrir, cara yang paling aman dalam melakukan tugas peliputan adalah mengikuti aturan yang telah ditetapkan seperti penentuan zona aman dan zona berbahaya. Untuk peliputan erupsi Gunung Sinabung, peristiwa yang dialami Rizal Syahputra dan 14 korban lainnya menjadi isyarat jika gunung berapi itu masih sangat berbahaya untuk didekati. “Ini pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua,” katanya. =ANT/IRWAN
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
KORAN MADURA
Nasional
SENIN 3 FEBRUARI 2014 SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III No. 0292 | TAHUN III
33
JELANG PILPRES 2014
Mencari Pesaing Jokowi JAKARTA- Political Communication (Polcomm) Institute di Jakarta, Minggu, merilis hasil survei yang menyebutkan terdapat lima tokoh yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi cocok bersaing dengan Gubernur DKI Jakarta Jokowi untuk Pemilu Presiden 2014.
ant/rudi mulya
WISATA GUNUNG KELUD DI TUTUP. Sejumlah wisatawan melintas di dekat papan pengumuman penutupan wisata Gunung Kelud, di pintu masuk, di Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/2). Obyek Wisata Gunung Kelud ditutup dan disterilkan dari wisatawan dengan jarak 2 kilometer menyusul peningkatan Gunung Kelud yang berstatus aktif normal menjadi berstatus waspada.
Status Gunung Kelud Waspada 2 Kilomiter Direkomendasikan untuk Dikosongkan KEDIRI- Status Gunung Kelud (1.730 mdpl) di Desa Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berubah dari sebelumnya aktif normal ke waspada. Petugas Pos Pantau Gunung Kelud Khoirul, Minggu, mengatakan perubahan status itu dilakukan karena ada peningkatan aktivitas di lokasi gunung. “Perubahan dilakukan per Minggu (2/2) dari aktif normal ke waspada, dan dengan ini kami merekomendasikan agar jarak 2 kilometer dikosongkan (dari aktivitas warga),” katanya ketika dikonfirmasi. Ia mengatakan rekomendasi itu dilakukan sebagai mitigasi, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Seluruh masyarakat yang ingin masuk ke lokasi kawah dilarang. Namun, ia juga mengimbau masyarakat masih bisa melakukan aktivitasnya, misalnya ke sawah, berkebun, ataupun aktivitas lainnya sepanjang tidak mas-
uk di areal terlarang, radius dua kilometer dari lokasi gunung. Peningkatan aktivitas itu, kata dia, baru terjadi setelah letusan gunung pada 2007. Gunung yang pernah meletus secara “effusif” atau tertahan itu mulai terlihat ada peningkatan aktivitas sejak Minggu pagi. Namun, ia menegaskan peningkatan itu tidak ada hubungannya dengan aktivitas di sejumlah gunung berapi lainnya di Indonesia. Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Kediri Edhi Purwanto mengaku sudah dihubungi oleh tim pemantau Gunung Kelud tentang kenaikan aktivitas tersebut. Untuk saat ini, pihaknya sudah meminta agar loket pintu masuk ke lokasi gunung ditutup, serta mengggembok pintu masuk ke lokasi gunung. Di jarak dua kilometer, terdapat pintu masuk yang juga dipasang teralis. “Kami tutup pintu loket demi menghindari komplain. Kami juga sampai saat ini masih menunggu rekemendasi PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geolo-
gi, Bandung), karena mereka yang tahu persis,” ucap Edhi. Selain sudah menutup pintu loket, ia juga meminta masyarakat tidak panik dengan kenaikan status tersebut. Ia juga meminta, masyarakat tidak nekat menerobos masuk ke lokasi terlarang, radius 2 kilometer dari gunung, demi mencegah terjadinya korban. Gunung Kelud adalah salah satu gunung berapi aktif tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Gunung tersebut pernah meletus pada 2007 lalu tapi secara effusif atau tertahan. Hal itu menyebabkan, material gunung naik ke atas dan mengubah bentuk gunung yang semula terdapat danau berubah menjadi gunung yang kemudian disebut oleh warga sebagai anak gunung. Keberadaan Gunung Kelud sempat menjadi konflik antara Pemkab Kediri dengan Pemkab Blitar, yang mempersoalkan tentang batas wilayah. Sampai saat ini, konflik itu belum ada jalan keluar. = ANT/FIQIH ARFANI
Direktur Polcomm Institute Heri Budianto menyebutkan kelima tokoh nonpartai politik itu adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan perolehan 18,7 persen suara responden, Ketua DPD RI Irman Gusman (11,9 persen), Anggota BPK RI Ali Masykur Musa (11,2 persen), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (10,7 persen), dan Menteri Perdagangan yang telah mengundurkan diri Gita Wirjawan (8,7 persen). Kecuali Mahfud MD, tokohtokoh tersebut merupakan empat dari 11 peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat. Pada hasil survei tersebut ada beberapa hal yang menurut Heri Budianto cukup menarik. Pertama, sebanyak 53 persen responden menghendaki Presiden berasal dari kalangan tokoh muda. Kedua, muncul cukup signifikan elektabilitas Ali Masykur Musa yang berarti bahwa publik semakin terbuka kepada tokohtokoh yang bermunculan dan mampu menarik hati mereka. Heri menjelaskan, melejitnya nama Ali Masykur Musa terjadi karena responden menilai Ketua Umum Ikatan Sarjana NU itu memiliki dukungan lebih dari kaum Nahdliyin, dari
pengikut Gus Dur, dan lintas agama. “Sebagai kader yang terlahir dan bergerak aktif di NU, wajar jika Ali Masykur mendapat dukungan yang lebih dari warga NU. Meski berada di posisi ketiga, beliau memiliki pemilih potensial yang besar yaitu dari kalangan NU,” kata Heri. Kinerja Ali Masykur di BPK RI, katanya, dinilai sukses terutama dalam menangani pemeriksaan lingkungan dan ketahanan pangan. Pengamat politik yang juga lulusan doktoral terbaik Universitas Padjadjaran Lely Arrianie pada pengumuman survei itu menambahkan bahwa figur Ali Masykur mampu mendekati dan mengkapitalisasi anak muda maka elektabilitasnya akan lebih meningkat. “Selain dipilih warga NU yang memiliki 50 juta, juga dari anak muda,” kata Lely yang mengajar di berbagai perguruan tinggi itu. Menanggapi komentar Heri Budianto dan Lely Arrianie, Ali Masykur mengatakan bahwa dirinya masih harus banyak belajar lagi mengabdi untuk negara. =ANT/ BUDI SETIAWANTO
ant/widodo s. jusuf
MENCARI PESAING JOKOWI. Wartawan merekam gambar rilis hasil survei nasional dan diskusi politik Mencari Pesaing Jokowi di Jakarta, Minggu (2/2). Berdasarkan hasil survei nasional PolcoMM periode Januari 2014 menyatakan terdapat sejumlah tokoh partai politik yang dianggap mampu bersaing dengan Jokowi diantaranya Tri Rismaharini (19,1 persen), Priyo Budi Santoso (18,5 persen), Hary Tanoesoedibjo (10,8 persen), Yusril Ihza Mahendra (9,7 persen) dan Puan Maharani (9,6 persen) sementara tokoh non partai politik diantaranya Dahlan Iskan (18,7 persen), Irman Gusman (11,9 persen) dan Ali Masykur Musa (11,2 persen).
4
KORAN MADURA
Nasional
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
DANA SAKSI PARPOL
Ada Persengkongkolan Kekuasaan ? JAKARTA-Aroma persekongkolan kekuasan dibalik rencana pemerintah membiayai dana saksi partai politik di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu 2014 terendus. Untuk itu, masyarakat diminta bersikap kritis agar jangan sampai pemanfataan APBN ini merugikan kepentingan publik.
ant/reno esnir
TOLAK DANA SAKSI. Anggota Koalisi untuk Akuntabilitas Keuangan Negara (KUAK) Hendrik Rosdinar (kiri), Ray Rangkuti (kedua kiri), Roy Salam (kedua kanan) dan Donal Fariz (kanan) ketika memberikan keterangan pers mengenai Cegah Perampokan APBN untuk Dana Saksi Parpol di Jakarta, Minggu (2/2). KUAK menolak penggunaan APBN 2014 senilai Rp. 658,03 miliar untuk biaya saksi parpol serta mendesak pemerintah dan KPK untuk tidak mengeluarkan kebijakan pemberian dana saksi parpol.
Dana Saksi Ilegal? KUAK: Berpotensi Menjadi Ajang “Perempokan” JAKARTA-Koalisi Untuk Akuntabilitas Keuangan Negara (KUAK) menolak tegas rencana pemerintah membiayai para saksi parpol di tiap Tempat Pemilihan Suara (TPS) pada Pemilu 2014. KUAK yang merupakan gabungan sejumlah LSM yakni Indonesia Budget Center (IBC), Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Transparansi Internasional Indonesia (TII), Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Komite Pemilih Indonesia (TePI), menilai rencana pengucuran dana saksi parpol tersebut ilegal. “Dana saksi ilegal dan berpotensi terjadi perampokan anggaran,” kata Roy Salam dari IBC kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/2). Perampokan anggaran itu, menurut dia, bisa terjadi dikarenakan enam hal. Pertama, dasar hukum dana saksi tersebut tidak jelas. Roy mengatakan, dalam UU Partai Politik maupun UU Pemilu melarang keras adanya bantuan untuk anggota parpol dalam bentuk dana saksi parpol. UU, jelasnya lagi, hanya membolehkan adanya bantuan atau subsidi APBN untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggota parpol dan masyarakat seperti diatur dalam pasal 34 UU 2/2008. Dana itu pun, kata Roy, bisa diberikan ketika parpol dinyatakan berhak memiliki kursi di DPR/DPRD dan uang diberikan
dihitung berdasarkan jumlah perolehan suara. Kedua, KUAK menilai dana saksi Parpol melanggar prinsip Pengelolaan Keuangan Negara. Ketiga, parpol adalah peserta Pemilu maka wajib membiayainya lewat sumber yang sah menurut UU. Keempat, dana saksi itu melegalkan korupsi APBN. “Nanti dana saksi itu akan dilegalkan dengan peraturan presiden. Tindakan itu bisa melegalkan korupsi,” katanya. Kelima, dana tersebut dinilai mendelegitimasi penyelenggara Pemilu. Dengan usulan dari pemerintah dan DPR untuk mengalokasikan dana saksi secara tidak langsung, ujar Roy, secara tidak langsung pemerintah tidak percaya dengan lembaga pemilu. Sedangkan keenam, KUAK melihat dana saksi tersebut menjerumuskan Bawaslu dalam melanggar UU. Apalagi Bawaslku ditunjuk sebagai lembaga yang menyalurkan dana saksi. “Dengan menerima usulan itu Bawaslu tidak lagi lembaga independen dan menjadi kaki tangan kekuasaan parpol,” demikian Roy.
Sementara itu, peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Donald Fariz menilai Indonesia tidak saja darurat bencana tapi juga darurat Pemilu. Pasalnya, parpol yang menjadi kontestan Pemilu 2014 ternyata miskin modal dan miskin kader yang bekerja murni untuk kepentingan partai. “Dari persoalan dana saksi parpol di TPS menunjukkan kondisi darurat Pemilu, “ katanya. Menurut dia, sangat ironis kalau partai politik yang mau melaksanakan Pemilu ternyata dompet parpol tongpes alias kantong kempes. Padahal jika sebagai kader parpol mau digerakkan, ujar Donald, maka mereka tidak perlu dibiayai menjadi saksi di tiap TPS. “APBN pun mau dimanfaatkan,” kata Donald. Kondisi itu, kata dia lagi, diperparah dengan ketidakpahaman penyelenggara Pemilu terhadap fungsinya masing-masing. Donald mencontohkan Bawaslu. Terkait dengan dana saksi, badan itu menurut dia, sudah tidak lagi independen dan cenderung menjadi corong partai. “Banyak pelanggaran yang tidak ditindak Bawaslu dan justru memperjuangakan dana saksi yang sesungguhnya dil luar kontek kewenangan,” tandas Donald. =GAM/ABD
“Dengan logika sederhana pembiayaan saksi parpol sudah dapat dibaca sebagai sebuah persengkongkolan kekuasaan,” kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti kepada wartawan di Jakarta, Minggu (2/2). Menurut Ray, pemunculan usulan dana saksi ke parpol yang dibiayai APBN sebesar Rp 658, 03 miliar sangat mengejutkan publik. Dana sebesar itu ujarnya dialokasikan untuk membiayai saksi dari 12 parpol peserta Pemilu dan tiga parpol lokal. Masing-masing parpol kecipratan sebesar Rp 54,56 miliar dan rencananya dana itu akan disalurkan ke parpol melalui Bawaslu RI. Ironisnya, DPR dan Pemerintah kata Ray, sepakat saksi parpol dibiayai negara untuk mengurangi kecurangan pada Pemilu. Publik kata Ray tidak percaya sebab usulan mata anggaran diusulkan dan disepakati begitu saja oleh penguasa dan partai pendukung di parlemen. “Dana itu bukan untuk kepentingan publik dan tidak dapat dijustifikasi dengan dalil apapun,” katanya. Apalagi selama ini ujarnya, parpol tertutup, korup dan ditongkrongi pucuknya oleh kekuasaan kroni. Bahkan parpol belum pernah terbukti akuntabel
terhadap publik, terutama mengelola dana publik yang besar dan selama ini keuangan parpol sulit diakses. Secara terpisah, politisi Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan keputusan pemerintah membiayai saksi parpol pada Pemilu 2014 telah menjadi polemik berkepanjangan. Pasalnya, ada sebagian partai yang secara tegas menolak wacana tersebut, sementara partai lainnya setuju. “Ini akan menyebabkan problem yang serius setelah pemilu,” ujar politisi Partai Golkar, Priyo di Hotel Kartika Chandra, Jlan Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (2/2). Daripada nantinya menimbulkan kekacauan, menurut hemat Priyo, sebaiknya dana tersebut dibatalkan saja. Sebab jika tetap dilanjutkan, ia khawatir yang menerima dana saksi jadi bahan olok-olokan yang menolaknya. “Anjuran saya sebagai wakil ketua DPR yang membawahi pemerintahan dalam negeri adalah dibatalkan saja dana saksi itu,” tekan Priyo. Dengan begitu, sikap setiap partai akan sama terkait dana saksi yang dikumpulkan dari caleg dan kas internal partai. Karena toh, lanjut Priyo, peruntukkan dana saksi untuk kepentingan parpol dan bukan petugas Pemilu. =GAM/ABD
ant/widodo s jsusf
TOLAK DANA SAKSI. Selain KUAK, beberapa partai juga menolak realisasi dana saksi partai. Tampak Wakil Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) bersama Direktur Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti (tengah) dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai NasDem Ferry Mursyidan Baldan (kanan) menyampaikan pandangan dan pendapatnya soal dana saksi partai politik di Jakarta, Kamis (30/1).
KORAN PROBOLINGGO LINTAS NUSANTARA MADURA
KORAN MADURA
Ekonomi
SENIN 3 FEBRUARI 2014 SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III No. 0292 | TAHUN III
55
LIKUIDITAS
OJK: Bank Kecil Harus Cermat
ant/eric ireng
CUACA BURUK PENERBANGAN. Sejumlah penumpang memakai payung yang dibagikan petugas bandara, saat melintas di samping pesawat usai mendarat di Bandara Internasional Adi Sucipto, Yogyakarta, Minggu (2/2) . Cuaca buruk disertai hujan dan angin kencang menyebabkan sejumlah jadwal penerbangan terganggu.
Bulan ini BI Rate Bakal Naik 50 Basis Poin Tekanan Terhadap Nilai Tukar Rupiah Tak Kunjung Reda JAKARTA-Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 50 basis poin, meski sejumlah indikator makroekonomi masih sejalan dengan suku bunga acuan yang dipatok bank sentra sebesar 7,5 persen. Kenaikan BI Rate ini merupakan salah satu langkah antisipasi capital flight. “Sesungguhnya level BI Rate 7,5 persen masih memadai untuk menepis potensi risiko capital flight,” kata pengamat perbankan Paul Sutaryono di Jakarta, Minggu (2/2). Menurutnya, kebijakan lanjutan tapering-off oleh Federal Reserve AS yang memangkas
dana quantitative easing menjadi US$65 miliar per bulan tidak terlalu berdampak negative. Pasalnya, kebijakan tersebut masih mampu diimbangi oleh BI Rate sebesar 7,5 persen. Artinya, lanjut dia, besaran suku bunga acuan tersebut masih mampu untuk meredam pelarian modal ke luar negeri. Selain itu, tegas dia, posisi BI Rate saat ini juga masih sejalan dengan volatilitas rupiah maupun tingkat inflasi Januari 2014. Bahkan, kata Paul, policy rate dari BI tersebut juga masih bisa mengimbangi tren fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). “Tetapi, terkadang BI lebih memilih berjaga-jaga untuk kurun waktu jangka panjang. Maka, BI Rate (Februari 2014) akan mengalami kenaikan berkisar 25 basis poin hingga 50 basis poin,” ujar Paul. Terlebih lagi, lanjut Paul, sejumlah bank sentral di negara lain juga telah melakukan langkah antisipatif jangka panjang
dengan menaikkan suku bunga, menyusul kekhawatiran adanya capital flight akibat kebijakan tapering The Fed. “Beberapa waktu terakhir, India dan Turki sudah lebih dahulu mengantisipasi risiko tersebut,” katanya. Sementara itu, tekanan terhadap nilai tukar rupiah tak kunjung mereda. Laju nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Amerika Serikat (AS) sepanjang melemah. Menurut Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, pelemahan Rupiah terutama setelah terimbas aksi jual masif dengan makin dekatnya pertemuan FOMC untuk membahas kemungkinan dilakukannya tapering off lanjutan. “Perkiraan inflasi yang akan lebih tinggi secara MoM dengan meluasnya musibah alam serta melonjaknya nilai tukar ¥ karena pelaku pasar beralih pada aset yang lebih aman turut berpengaruh pada pelemahan laju nilai tukar Rupiah,” jelasnya dalam riset Minggu, (2/2).
Selain itu, aksi bank sentral Turki yang menaikkan suku bunga acuannya untuk mengatasi pelemahan nilai tukar Lira sempat memberikan tambahan amunisi bagi mata uang emerging market lainnya untuk menguat, termasuk laju Rupiah yang ikut terapresiasi setelah berada nyaman di zona merah. Seperti diketahi, Bank sentral Turki menaikkan suku bunga acuannya ke level 10 persen dari sebelumnya 4,5 persen dan juga suku bunga overnight lending nya ke level 12 persen dari sebelumnya 7,75 persen dan overnight borrowing dari 3,5 persen ke level 8 persen. “Apresiasi Rupiah juga terbantukan dengan positifnya rilis data-data makro Korea Selatan dan kenaikan rating Morgan Stanley ke equalweight dari underweight. Tetapi, di akhir pekan kembali turun setelah menanggapi rilis hasil Meeting FOMC,” tukas Reza. =GAM
JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan pemantauan ekstra terhadap likuiditas perbankan pada tahun 2014 ini. Langkah Bank Sentral Amerika Serikat yang akan mengurangi stimulus moneter mulai tahun ini diperkirakan akan memperketat likuiditas keuangan global, yang selanjutnya berpengaruh pada pasar keuangan di negaranegara emerging market seperti Indonesia. “Concern kami di tahun 2014 adalah pada likuiditas perbankan dan berusaha memastikan industri keuangan agar likuiditas terjaga,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad di sela-sela acara seminar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (30/1). Oleh sebab itu, Muliaman meminta kepada bank-bank kecil untuk bisa lebih cermat dalam menjaga likuiditasnya. “Bank kecil diharapkan bisa menjaga likuiditas agar persoalan ini tidak menjadi tekanan pada industri keuangan,” jelasnya. Di sisi lain, OJK menilai optimistime di kalangan industri perbankan masih tetap tinggi terlihat dari Rencana Bisnis Bank (RBB) yang masih mencatat rata-rata pertumbuhan kredit di kisaran 1718 persen. Sementara itu dalam penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) RBB mencatat rata-rata ditargetkan tumbuh 14 persen. “Semalam saya lihat RBB yang disampaikan bank ke OJK masih optimistis, masih cukup baik. Pertumbuhan kredit di RBB masih 17-18 persen di 2014. Sedangkan DPK berkisar 14 persenan,” kata dia. Angka ini relatif sejalan dengan target BI yang memperkirakan bahwa tumbuhan kredit perbankan di 2014 akan berada di kisaran 15-17 persen. Meskipun Muliaman menyebutkan angka ini menggambarkan optimisme, sebetulnya ini penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan kredit tahun 2013 yang berada di kisaran 18-22 persen. Secara terpisah, pengamat ekonomi Universitas Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko mengatakan industri perbankan cenderung akan mulai mengurangi ekspansi kredit guna menstabilkan angka likuiditas di masingmasing bank. =GAMW
6
KORAN MADURA
Ekonomi
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
NILAI TUKAR
Transaksi Hedging Diperpanjang JAKARTA-Bank Indonesia (BI) merilis Surat Edaran (SE) Ekstern Nomor 16/2/DPM mengenai Transaksi Swap Lindung Nilai kepada Bank Indonesia sebagai pedoman teknis dari Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.15/17/ PBI/2013. Salah satu point penting dari SE bank sentral ini adalah memperpanjang masa transaksi swap lindung nilai atau hedging.
ant/oky lukmansyah
PANTURA MACET TOTAL. Sejumlah kendaraan terjebak macet di jalur pantura Comal, Pemalang, Jateng, Minggu (2/2). Akibat banjir, jalur pantura dari arah Semarang maupun Jakarta macet berjam-jam dengan panjang hingga 5 kilometer.
Operasi Pasar Efektif?
Warga Sempat “Jegal” Kendaraan Distributor Elpiji CIANJUR-Pertamina bersama sejumlah agen elpiji 3 kilogram di Cianjur, Jabar, Minggu, menggelar operasi pasar (OP) di Kecamatan Sukaluyu, terkait kelangkaan elpiji 3 kilogram karena terlambatnya pasokan akibat banjir. Sebelumnya puluhan warga sempat menghentikan setiap kendaraan berisi elpiji 3 kilogram karena sulitnya mendapat pasokan di tinggkat pangkalan dan pengencer akibat bencana alam longsor dan macet di panjang wilayah Pantura. Mendapati laporan tersebut, pihak Pertamina bersama sejumlah agen menggelar OP di halaman kantor Kecamatan Sukaluyu, dengan menyiapkan 560 tabung elpiji 3 kilogram. “Dalam waktu empat jam ra-
tusan tabung yang disediakan Pertamina itu, habis terjual dengan harga Rp14.250 per tabung. Warga menyambut baik kegiatan tersebut,” kata M Herdi, salah seorang agen yang mendampingi kegiatan tersebut. Dia menjelaskan bahwa terlambatnya pasokan gas ke sejumlah SPBE di Cianjur itu akibat banjir yang terjadi di sepajang wilayah Pantura dan putusnya ruas jalan Tol Cipularang, sehingga mengakibatkan macet hingga belasan jam di kawasan Cikampek. Akibatnya pasokan elpiji ke tingkat agen dan pangkalan, terlambat hingga setengah hari. Namun pihaknya tetap menerima pasokan meskipun menjelang malam baru dapat disalurkan ke tingkat pangkalan. Pantauan, di sejumlah agen dan pangkalan, pasokan elpiji bersubsidi itu, baru bisa dilakukan menjelang malam, sehingga pangkalan baru dapat menyalurkan elpiji ke pengecer keesokan
hari, meskipun ada pengecer yang mengantre sejak sore. “Meskipun terlambat sejak dua hari terakhir, penyaluran tetap dapat dilakukan, meskipun baru menjelang malam. Harapan kami OP ini dapat dilakukan pada waktu-waktu seperti ini, karena kelangkaan terjadi akibat pasokan terlambat,” tandasnya. Sementara ratusan warga yang mendapatkan gas dalam OP itu, berharap kegiatan tersebut dapat dilakukan secepatnya ketika kelangkaan terjadi, agar warga tidak kesulitan mendapatkan elpiji seperti beberapa waktu terakhir. “Kalau bisa warga minta setiap bulan. Kami sempat kesulitan mendapatkan elpiji sejak dua pekan terakhir. Namun setelah mendapat penjelasan dari pihak Pertamina baru kami mengerti pasokan terlambat karena banjir di sejumlah wilayah,” kata Imas (34) salah seorang ibu rumah tangga. =ANT/ AHMAD FIKRI
“Ini merupakan upaya untuk memperdalam pasar valas domestik dimana instrumen swap jangka menengahpanjang masih terbatas. Hal ini ditujukan untuk meminimalkan risiko nilai tukar dan meningkatkan kegiatan investasi di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A. Johansyah, dalam keterangan tertulisnua di Jakarta, Minggu (2/2). Dalam pedoman teknis tersebut disebutkan nilai minimal hedging yang bisa diajukan kepada BI sebesar USD 10 juta. Kemudian, kontrak lindung nilai dapat dilakukan dengan jangka waktu hingga 3 tahun yang dilaksanakan melalui transaksi swap lindung nilai kepada BI dengan tenor tiga, enam, atau 12 bulan. “Sekarang ini BI sudah punya transaksi swap dikembangkan jangka
pendek dan jangka panjang lebih dari 1 tahun,” jelasnya. Selain itu, harus ada underlying atau jaminan yang harus diserahkan kepada BI saat mengajukan hedging. Jika yang mengajukan hedging adalah bank, syarat yang harus dipenuhi adalah berupa pinjaman luar negeri bank dalam bentuk perjanjian kredit dan/atau penerbitan surat utang. Untuk nasabah, underlying transaksi bisa pinjaman luar negeri dalam bentuk perjanjian kredit dan/atau penerbitan surat utang, investasi langsung, devisa hasil ekspor. Kemudian, investasi pada infrastruktur pembangunan sarana umum dan produksi, investasi pada obligasi pemerintah RI serta investasi kegiatan ekonomi lainnya. =GAM
KOMUDITAS PANGAN
Harga Ayam-Telur Masih Tinggi MAKASSAR- Harga ayam potong dan telur di sejumlah pasar tradisional di Makassar masih bertahan tinggi karena tradisi perayaan Maulid di daerah ini. “Tradisi peringatan Maulid biasanya berlangsung selama sebulan, sehingga kebutuhan telur maupun ayam cukup tinggi, sehingga memicu harga bertahan tinggi,” kata pedagang telur H Dahang di Pasar Terong, Makassar, Minggu. Dia mengatakan, untuk telur ayam ras masih dijual seharga Rp32 ribu per rak dari harga normal Rp28 ribu per rak. Sedang telur bebek yang biasanya dijual Rp1.800 per butir menjadi Rp2.000 per butir. Kenaikan harga itu, lanjut dia, dipicu karena persediaan terbatas. Para distributor mengaku produksi telur ayam ras menurun pada musim hujan, bahkan sebagian ayam milik pe-
ternak mati. “Kurangnya pasokan dari peternak, menyebabkan harga telur ayam ras menjadi naik,” katanya. Sementara itu, pedagang ayam potong di Pasar Pannampu, Makassar Nurbaya mengatakan, harga ayam potong naik seiring kenaikan harga telur ayam ras. Dia mengatakan, kalau biasanya harga ayam potong dijual Rp38 ribu per ekor ukuran dua kilogram, kini dijual seharga Rp45 ribu per ekor. “Sedang ayam potong berat 1,5 kilogram yang sebelumnya dijual Rp34 ribu per ekor, kini harus ditebus seharga Rp38 ribu per ekor,” katanya. Harga ayam potong dan telur ayam diprediksi baru turun pada Maret 2013 ketika curah hujan mulai berkurang. =ANT/SURIANI
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
ndonesia seakan menjadi negeri bencana. Sudah utang menggunung tak terbayarkan, angin kencang menghantam, juga bumi menelan korban. Longsor, banjir, erupsi gunung, dan berbagai musibah lainnya, belakangan ini mulai kerapkali melanda negara merah putih. Bendera merah putih itu rupanya kini benar-benar mewakili Indonesia. Namun putih warnanya sudah kian memudar, sedang merahnya benarbenar menjadi darah rakyat. Sudah betapa banyak darah mengucur dari luka-luka yang menganga dari tubuh rakyat Indonesia akibat berbagai musibah, belum lagi tubuh-tubuh yang terpanggang oleh kabut panas yang menukik dari gunung Sinabung dan sejenisnya, dan badan-badan yang terpendam dalam longsoran alam. Berbagai bencana ini kiranya bukan sekedar musibah biasa. Manusia yang mendiami negara garuda ini perlu mengevaluasi diri, agar bisa memahami seutuhnya berbagai tragedi yang terjadi. Manusia memang perlu belajar lagi membuka hati supaya lebih mampu memahami, bahwa alampun juga butuh dikasihi. Karena hukum alam telah mengajarkan pada kehidupan ini, siapa pun yang mengasihi pasti akan dikasihi. Hukum alam ini tidak akan terjadi pada siapapun yang dikasihi namun tidak bisa mengasihi. Akan tetapi, bila yang terakhir terjadi, maka resikonya berimbas, tidak hanya penjahat yang mendapat hukumannya, tapi yang terpuji pun ikut menanggung celakanya. Menggunakan uang rakyat melalui APBN untuk membiayai dana saksi dalam pemilu tampaknya menjadi salah satu bukti tidak adanya kasih bagi rakyat. Memang pimpinan negeri ini kerapkali butuh dikasih, namun dirinya tidak bisa mengasihi, kalau pun mengaku mengasihi rakyat kiranya itu sekedar basa-basi, untuk merebut simpati demi suara yang dibutuhkan pada pemilu nanti. Inilah kiranya yang mengundang bencana-bencana itu datang menghunjam negeri ini. Karena Ilahi sudah tidak bisa lagi menahan diri denga berbagai kemunafikan yang menghiasi penguasa bumi pertiwi. (*)
Opini
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
77
Negeri Siaga Banjir
Salam Songkem
Memahami Bencana
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 | TAHUN III
Berbagai musibah menimpa bangsa Indonesia. Mulai dari krisis kepemimpinan hingga bencana alam. Bahkan saat ini, di tengah upaya pembenahan masalah kebangsaan baik pada aspek politik, ekonomi, tatanan sosial, dan pemberantasan korupsi, rakyat dan pemerintah Indonesia justru disibukkan dengan datangnya bencana alam berupa banjir bandang yang menimpa masyarakat Jakarta, Jawa Barat, Manado, Jombang, dan yang teranyar Situbondo Jawa Timur.
A
kibat banjir itu, banyak rumah warga yang rusak dan korban jiwa. Banyak pengamat mengatakan banjir bandang diakibatkan kurang pekanya para penghuni bumi terhadap lingkungannya. Bahkan mereka acuh tak acuh terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Anehnya, peristiwa banjir ini hampir setiap tahun terjadi di Indonesia. Di Jakarta misalnya, tatakala Joko Widodo (Jokowi) yang menggantikan Fauzi Bowo sebagai Gubernur DKI Jakarta berupaya dan memperioritaskan penanggulangan banjir, tapi tetap saja Jakarta dilanda banjir. Peristiwa banjir seakan tidak bisa dipisahkan dengan bangsa ini. Di setiap musim hujan datang, rakyat Indonesia selalu disibukkan dengan ancaman banjir. Fakta membuktikan, bahwa setiap tahun banyak korban jiwa melayang sia-sia akibat diterjang banjir. Parahnya, elit-elit negara kita, justru saling menghujat antara satu sama lain tentang peristiwa banjir ini. Yang menjadi sasaran
hujatan adalah Jokowi karena dianggap tidak mampu menyelesaikan banjir di Jakarta. Hujatan seringkali datang dari lawan-lawan politiknya. Dalam menyelesaikan banjir, semestinya kita tidak boleh saling menyalahkan satu sama lain. Tapi yang harus kita lakukan adalah bagaimana menyelesaikan persoalan banjir ini, bukan justru saling menghujat. Para elit-elit negara seharusnya lebih dewasa dalam menyikapi banjir ini. Jokowi adalah manusia biasa bukan dewa yang bisa menyelesaikan persoalan dalam sekejap. Ia butuh waktu untuk menyelesaikan persoalan banjir. Mestinya, para petinggi negara mendukung apa yang dilakukan Jokowi dalam mengatasi banjir bukan malah dihujat. Pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta perlu duduk barsama dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi banjir. Jika hanya saling hujat menghujat tanpa ada aksi maka persoalan banjir tidak akan pernah selesai dan teratasi, apalagi hanya karena dilandasi sintimen politik. Mengingat seringnya banjir menimpa bangsa ini, Indonesia layak disebut “Negeri Siaga Banjir”. Sebab banjir telah identik dengan negeri yang kaya raya ini. Dalam hal ini saya tidak mau berspekulasi dengan mengatakan bahwa bencana alam yang berupa banjir ini sebagai azab bagi kita, akan tetapi yang paling pasti dan realistis, banjir ini lebih disebabkan lemahnya pengelolaan lingkungan. Penataan lingkungan kita, diakui atau tidak, sangat kucar-kacir. Misalnya, dalam hal pembuangan sampah, masyarakat kita tidak memperhatikan akibatnya, sehingga membuangnya secara sembarangan, terutama di Sungai. Sebenarnya, agama sangat menganjurkan umat manusia untuk menjaga kelestarian alam yang kita tempati (hablun mina al alam). Karena alam merupakan sumber kehidupan manusia. Alam menjadi tempat bercocok tanam, menjadi tempat
berteduh dan lain sebagainya. Karenanya, manusia berkewajiban menjaganya dengan baik. Jika alam dan lingkungan rusak, maka kita (penghuni) yang akan menanggung resikonya, yaitu banjir, gempa dan bencana alam lainnya. Sejak dahulu kala, manusia sering kali terusik dengan sebuah pertanyaan apakah bencana alam mempunyai hubungan dengan kemurkaan Tuhan. Ada dua pemikiran ilmiah yang muncul: pertama pemikiran ilmiah berpendapat bahwa semua musibah dan bencana merupakan hasil dari hukum alam. Bancana-bencana itu tidak mempunyai hubungan dengan amal baik atau buruk manusia, tidak pula mempunyai hubungan dengan penolakan terhadap penghambaan manusia terhadap Tuhan dan utusanNya. Kedua, sebaliknya, para pengikut dari berbagai Agama di seluruh dunia mempunyai kepercayaan bahwa bencana-bencana terjadi dengan ciri khas luar biasa, bahkan masuk pada bidang yang melampaui batas perkiraan manusia. Dan yang pasti bencana terjadi sangat erat hubungannya dengan prilaku kemanusiaan, baik itu berupa ujian atau azab. Sadar Lingkungan Mengacu pada penjelasan di atas, jelas bahwa bencana tersebut sangat bergantung kepada ulah manusia, dan bencana tersebut sebagai akibat dari kelalain kita sebagai khalifah di muka bumi, sehingga kita tidak pernah peduli terhadap lingkungan. Padahal kelestarian lingkungan menjadi tanggung jawab kita bersama. “Karenanya bencana merupakan fenomena yang tidak bisa diindahkan saat ini. Akibatnya, berbagai macam aktifitas masyarakat terhenti dan kerugian secara materialpun tidak bisa di hindari.
Oleh karena itu, yang diperlukan sekarang adalah gerakan menanam tumbuh-tumbuhan atau gerakan menanam pohon dan gerakan sadar lingkungan. Gerakan menanam pohon dan gerakan sadar lingkungan tentu dapat didorong oleh para da’i, pemuka agama, tokoh masyarakat dan sebagainya. Masyarakat Indonesia yang paternalitas, maka tentu dibutuhkan gerakan yang datang dari tokoh-tokohnya atau elitelitnya. Dengan demikian, tindakan para tokoh harus mencerminkan terhadap kesadaran tentang lingkungan. Para tokoh tersebut adalah agen lingkungan. Bisa saja dinyatakan sebagai green agent. Gerakan menanam pohon dan kesadaran melestarikan lingkungan harus dijadikan sebagai tematema penting di dalam berbagai tindakan dan aktivitas. Para da’i, para khatib, para politisi, kaum birokrat dan sebagainya harus menjadikan green agent dan sadar lingkungan sebagai tema sentral di dalam aktivitasnya. Sehingga bencana alam seperti banjir bandang dapat terminimalisir dan tidak terjadi lagi di negeri tercinta ini. Akhirnya, dapat kita simpulkan bahwa datangnya bencana alam seperti banjir lebih banyak dikarenakan karena ulah manusia. Yaitu, menusia yang tidak peduli terhadap kelestarian lingkungannya. Padahal kita hidup sangat ditunjang oleh lingkungan yang baik. Lingkungan sehat maka hidup kita akan sehat. Lingkungan bersih maka hidup kita akan bersih. Dengan demikain, hidup dan masa depan kita sangat ditentukan oleh kondisi lingkungannya. Karena itu, kita sebagai umat manusia yang sangat bergantung pada alam berkewajiban untuk melestarikannya. Sehingga bencana alam tidak akan pernah menyapa kita. Wallahu a’lam=
KORAN MADURA
PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.
WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER
KORAN MADURA PROBOLINGGO 8KORAN MADURA Lintas Jatim
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 | TAHUN III
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
OPINI 8
Ada Apa dengan Akil? Trimoelja: Ada Upaya Pembunuhan Karakter Karsa SURABAYA - Munculnya pengakuan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mocthar- tersangka kasus dugaan suap dalam sejumlah dalam sengketa Pemilukada yang mengatakan bahwa pasangan Khofifah Indar Parawansa-Herman Soerjadi Sumawirdja (Berkah) sebagai pemenang Pilgub Jawa Timur akhirnya memantik reaksi dari Kuasa Hukum Karsa, Trimoelja D Soerjadi. Kemarin, pengacara senior salah satu jenis permasalahan tersebut angkat bicara. Menu- yang digugat. Yakni, soal kecuranrutnya, pengakuan Akil tersebut gan suara. Pasangan Khofifahmengandung kampanye hitam Herman hanya menyebut tanpa (black campaign) yang bertujuan alasan jelas, ada pengkondisian di untuk merusak reputasi Gubernur sejumlah TPS untuk memenangSoekarwo dan Wakilnya Saifullah kan pasangan KarSa. KenyataanYusuf. nya, di TPS yang diklaim tersebut "Ada kampanye hitam yang yang menang justru pasangan ingin memojokkan pasangan Khofifah-Herman. Karsa. Memang "Berkah pasangan KarSa mendapat seraadalah pasangtus persen suan petahana, ara, tidak ada tapi bukan beyang golput, rarti kami padan nol unsangan yang tuk pasangan tidak jujur," lainnya. Justru tegasnya. indikasi-indiK a r e n a kasi tersebut tujuannya mengarah ke pembunuhan p e n g g u g a t ," karakter, Karsa lanjutnya. maupun timnya S e p e r memilih unti yang kami tuk tidak terberitakan sebelalu banyak lumnya bahwa b e r ko m e n t a r, Kuasa Hukum sehingga tidak Akil Mochtar, Trimoelja D Soerjadi menambah poOtto Hasibuan Kuasa Hukum Karsa lemik. Namun menegaskan pihaknya tetap bahwa kliencuriga, ada tokoh intelektual nya mempermasalahkan putusan dibalik semua ini. MK yang memenangkan pasang"Kami tidak akan terpengaruh an Soekarwo-Saifullah dalam untuk memberi komentar, sebab sengketa Pemilukada Jawa Timur bisa saja setiap counter wacana (Jatim). Sebab, Akil Mochtar medari kami pasti langsung di-bully. ngatakan padanya bahwa sehaIni yang sudah tidak sehat," tam- rusnya pasangan yang menang bah Trimoelja. dalam sengketa Pemilukada Jatim Meski demikian, ia tetap adalah pasangan Khofifah Indar mempertanyakan klaim Akil Mo- Parawansa-Herman Suryadi Suchtar melalui kuasa hukumnya, mawiredja (Berkah). Otto Hasibuan, yang menyatakan Menurut Otto Hasibuan, Akil bahwa yang menang adalah pa- Mochtar mengaku bahwa telah ada sangan Khofifah-Herman. rapat majelis MK yang mengatakan "Bagaimana bisa menang, wong pasangan Berkah sebagai pemeada selisih 1,7 juta suara. Ditambah nang. Tetapi sesaat sebelum pemtak ada bukti adanya kecurangan bacaan putusan MK, justru Akil suyang terstruktur, sistematis dan dah ditangkap oleh KPK. Saat Akil massif. Saya penasaran dengan dicokok KPK, MK menggelar sidang cara apa Akil bilang bahwa pasang- pembacaan putusan. Hasilnya MK an Khofifah-Herman yang menang memenangkan pasangan Soekarpilgub," katanya. wo-Saifullah. Trimoelja mencontohkan = E. HANA DIMAN
ant/seno
JALAN PANTURA SITUBONDO MACET. Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi material banjir di jalan raya Pantura Dusun Pecaron, Desa Klatakan Kecamatan Kendit, Situbondo, Jawa Timur. Jalan raya pantura Situbondo yang menghubungkan Surabaya - Banyuwangi lumpuh akibat material banjir berupa lumpur, pasir, dan batu.
KHAWATIR LONGSOR
Warga di Perbukitan Diungsikan SITUBONDO - Sekitar 800 warga yang tinggal di perbukitan dan sekitarnya di Desa Mojodungkul, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Minggu (2/2), diungsikan karena khawatir terjadi longsor. "Kami belum tahu persis jumlahnya, tapi sekitar 800 warga, bahkan bisa mendekati 1.000 karena sesuai hak pilih pada pemilihan umum ada 600 warga dan selebihnya adalah anak-anak," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Zainul Arifin. Ia menjelaskan wilayah tempat warga tinggal itu memang perbukitan yang saat ini sudah mulai reta-retak, bahkan banyak
tanah yang sudah merekah hingga sepanjang 700 meter. Dengan kondisi itu warga sangat ketakutan terjadinya longsor yang bisa menimbun rumah mereka. "Rekahannya antara 30 hingga 50 centimeter, bahkan ada yang sudah ambles. Kondisi ini yang menyebabkan kami dan warga berinisiatif mengungsi demi keamanan. Rumah warga ada yang persis di bawah bukit, bahkan ada yang di atasnya sehingga membahayakan," katanya. Saat ini, kata Zainul, ratusan warga di Kecamatan Suboh itu diungsikan ke areal Sekolah Dasar Negeri 1 Mojodungkul yang agak jauh dari perbukitan.
Petugas BPBD kemudian mendirikan tenda untuk menampung warga, selain menggunakan ruang kelas. "Kami juga mendirikan dapur umum untuk membantu meringankan beban mereka, khususnya dalam memenuhi kebutuhan makanan. Kami belum tahu sampai kapan mereka akan berada di pengungsian ini," kata Zainul. Sementara itu, jalur pantai utara atau pantura Kabupaten Situbondo yang merupakan akses utama dari Surabaya ke Bali kini sudah normal setelah sebelumnya tidak bisa dilewati karena tertutup material banjir, seperti lumpur, batu dan kayu. = ANT/MASUKI M ASTRO
Lintas Jatim
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
KBS
ALKOHOL
Peredaran Minuman Harus Dibatasi
Matinya Satwa Ulah Oknum Karyawan SURABAYA - Ketua DPRD Kota Surabaya M Machmud menduga kematian satwa di Kebun Binatang Surabaya yang terjadi secara beruntun dalam beberapa pekan terakhir akibat ulah dari oknum karyawan sendiri. "Diketahui dalam satu bulan (awal Januari-awal Februari) lebih dari lima satwa yang mati, ini indikasi di dalam KBS ada yang tidak beres," kata Machmud kepada wartawan di Surabaya, Minggu (2/2). Setelah singa bernama Micheal dan gnu (binatang khas Afrika) mati awal Januari 2014, selanjutnya kijang betina barking deer (muntiacus muntjak), komodo jantan, dan rusa Bawean mati di awal Februari 2014. Untuk itu, Mahmud meminta jajaran Direksi PD Taman Satwa KBS melakukan tindakan tegas terhadap oknum karyawan yang menjadi biang masalah itu. Para direksi diharapkan bisa memilah karyawan yang loyal dan tidak. Ia menduga akar persoalan KBS, karena sebagian karyawan masih berpihak pada manajemen lama. "Direktur PDTS KBS harus mengamputasi karyawan yang nakal dan tidak loyal," tegasnya. Mantan Ketua Pansus Pembentukan PDTS KBS itu, menambahkan jika pelaku pembunuhan satwa dari dalam, antisipasi terhadap kematian satwa sulit dilakukan meskipun di dalam KBS dipasang 53 unit CCTV guna memantau situasi di sekitar kandang satwa. "Keberadaan CCTV tersebut telah diketahui oleh para karyawan KBS. Mereka kan tahu posisi CCTV, sehingga ada kelemahannya," ujarnya. Ia memperkirakan bahwa untuk mengaburkan pengawasan, oknum karyawan menyamar sebagai pengunjung KBS, kemudian melemparkan makanan yang sudah dicampur dengan racun ke arah satwa. Menurut Mahmud, berlarutlarutnya persoalan kematian satwa, karena dirut PD Taman Satwa KBS tidak tegas dalam menyelesaikan masalah SDM. Ketidaktegasan tersebut ditunjukkan dengan turun tangannya wali kota dalam masalah yang membelit KBS. "Saya minta dirut lebih tegas, sehingga wali kota tidak terusterusan ikut campur. Sekarang wali kota seperti jadi direktur utama (KBS)," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM
9
g. armadianto semeru/koran madura
KOMODO MATI. Sejumlah komodo ditemukan mati terkapar oleh Suraji, penjaga (keeper) satwa komodo saat akan memberi makan.
Kematian Komodo Tidak Terekam CCTV SURABAYA – Selama satu bulan terakhir, terhitung sudah ada enam ekor satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) tewas. Matinya komodo-komodo ini tidak terkam CCTV. Pertama adalah gnu, kemudian disusul kematian singa Afrika bernama Michael. Tidak lama kemudian disusul kambing gunung, yang dilanjutkan dengan kematian kijang betina dalam kondisi bunting. Dan terakhir adalah rusa bawean jantan dan komodo jantan yang tewas, Sabtu (1/2). Kematian satwa asal Nusa Tenggara Timur itu diketahui Suraji penjaga kebun binatang saat akan memberi makan. “Saya gerakkan ekornya, tapi komodo itu tidak merespon dan ketika saya periksa matanya sudah tertutup,” ujarnya. Dengan demikian, koleksi komodo di KBS saat ini tinggal 57 ekor. Sedangkan rusa bawean 19 ekor. Padahal sebenarnya di dekat kandang komodo terdapat Closed Circuit TeleVison (CCTV). Bahkan jarak keduanya sangat dekat. Tepat di kandang komodo yang mati itu terdapat CCTV. Tapi sayang, CCTV tersebut belum bisa merekam suasana. Humas KBS Agus Supangkat
Saya gerakkan ekornya, tapi komodo itu tidak merespon dan ketika saya periksa matanya sudah tertutup,”
Suraji
Penjaga Kebun Binatang Surabaya mengatakan, CCTV itu memang belum bisa digunakan. "Harus menunggu selesai pemasangan semua,'' jelasnya. Di antara 52 CCTV yang akan dipasang di KBS, saat ini baru terpasang 18 buah. Pemasangan sebenarnya sudah berlangsung dua minggu, namun hingga saat ini baru terpasang 18 buah. Artinya, dalam sehari belum tentu ada satu CCTV yang terpasang Dikonfirmasi mengenai hal ini, Direktur Operasional KBS drh Liang Kaspe menyatakan bahwa perawatan terhadap semua satwa
dilakukan secara rutin di KBS. "Tidak hanya setiap hari, perawatan dan pemeriksaan dilakukan setiap saat," tegasnya. Komodo, kijang dan rusa bawean diketahui mati mendadak. Sebelumnya, tidak ada tanda-tanda sakit atau gejala lainnya. "Kalau tidak ada tanda-tanda sakit atau kejanggalan, kan tidak dikarantina. Dan kematian hewan-hewan itu mendadak," imbuhnya. Namun, dari sekian banyak hewan yang mati itu, penyelidikan yang dilakukan petugas belum menemukan secara pasti penyebabnya. Satu belum tuntas, menyusul satunya lagi tewas, seperti itu terus hingga sekarang. Agus Supangkat menambahkan, hasil outopsi yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyebutkan, kematian komodo karena gangguan saluran pencernaan. Sedangkan rusa bawean awalnya keluar dari kandang kemudian diketahui kakinya patah. Meski demikian, Agus mengatakan, kematian satwa yang kerap terjadi di KBS tidak berpengaruh terhadap jumlah pengunjung. Justru mengalami peningkatan. Khususnya libur imlek ini. = G. ARMADIANTO SEMERU
SURABAYA - DPRD Kota Surabaya menekankan adanya pembatasan peredaran minuman beralkohol khususnya di tokotoko modern yang kini mulai banyak bermunculan di kawasan perkampungan. Ketua Panitia Khusus (Pansus) Raperda Pengendalian Minuman Beralkohol DPRD Kota Surabaya Blegur Prijanggono, Minggu, mengatakan, hingga saat ini belum ada peraturan daerah yang mengatur hal itu. Karenanya, pansus lebih menekankan pembahasan kepada distribusi serta tempat penjualan minuman beralkohol atau juga dikenal dengan minuman keras tersebut. "Dalam pansus ini, kita akan menata tempat perdagangan minuman beralkohol, sehingga tidak sembarang tempat dsapat menjualnya. Semangatnya adalah untuk mengendalikan peredaran serta siapa yang mengonsumsinya," katanya. Menurut dia, peredaran semua minuman beralkohol yang ada saat ini tidak terkontrol. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 74 tahun 2013 telah diatur bahwa ada tiga tempat yang boleh menjual minuman beralkohol mulai dari golongan A hingga C. Ketiga tempat itu adalah hotel berbintang 3 dan 4, bar dan restoran. Namun ada ketentuan lainnya bahwa lokasi tersebut tidak boleh berdekatan dengan tempat ibadah, sekolah dan rumah sakit. "Tapi faktanya di lapangan banyak tempat-tempat lain yang menjual minuman beralkohol dengan bebas. Bila perda ini selesai, maka tidak akan ada lagi seperti itu," tandas Blegur. Selama ini, lanjut dia, dengan mudah kita menjumpai minuman beralkohol dengan kandungan di bawah 5 persen dapat dibeli di toko atau pasar swalayan. Nantinya dengan adanya Perda Peredaran Minuman Beralkohol, tidak akan dijumpai lagi hal seperti itu. Kasi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kota Surabaya, Sultoni, mengatakan selama ini pihaknya rutin menggelar razia di minimarket dan supermarket untuk mencari minuman beralkohol yang tidak boleh diperjualbelikan di tempat itu. "Kalau kandungan alkoholnya di atas 5 persen harus ada SIUP khusus. Kami selalu 'sweeping' dan akan kita ambil barangnya," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM
10
Lintas Jatim
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
g. armadianto semeru/koran madura
TITIK LONGSOR. Jalur lalu lintas yang menghubungkan akses Batu – Pujon masih lumpuh setelah jalan di perbatasan Pujon-Ngantang longsor. Pengguna jalan yang akan melalui jalur Ngantang melewati jalur alternatif melalui Kabupaten Blitar atau jalur lainnya.
26 Titik Rawan Longsor di Jatim SURABAYA – Di musim penghujan seperti sekarang ini, ancaman bahaya longsor akan makin meningkat. Kejadian bencana longsor di Jombang yang menelan korban juga bisa mengancam daerah lain. Pasalnya, pemukiman rumah penduduk yang berada di daerah lereng perbukitan memiliki resiko terkena ancaman longsor. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyebutkan bahwa sedikitnya ada 26 titik rawan bencana tanah longsor di Jawa Timur yang perlu diwaspadai oleh pemerintah kabupaten/ kota dan provinsi, menyusul curah hujan tinggi yang diperkirakan hingga pertengahan Februari mendatang. “2 (dua) tahun lalu kami sudah mem-warning mereka (pemprov jatim,red) selama curah hujan tinggi kemungkinan akan terjadi bencana tanah longsor, khususnya daerah-daerah lereng atau perbukitan,” ujar Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Peren-
canaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Dr. Ing. Ir. Haryo Sulistyarso kepada Koran Madura, Minggu (2/2). Haryo mengungkapkan, pembangunan tata ruang di beberapa daerah tidak memperhatikan aspek daerah zona tanah bergerak atau rawan bencana. Ketidaksesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan di lapangan yang mengakibatkan tanah longsor. “Berkali-kali dalam sisi operasional dan implementasi, kami menemukan mitigasi bencana masih dianggap sepele atau diremehkan. Daerah yang rawan ini seharusnya dipetakan sehingga dimasukkan dalam tata ruang,”
jelas Haryo yang juga pakar tata kota ini. Infrastruktur di Jatim, lanjut Haryo, secara umum belum siap dalam menghadapi kemungkinan terjadi bencana tanah longsor yang lebih buruk. Karena perencanaan anggaran pembangunan belum sepenuhnya memperhatikan zona rawan bencana. “Dalam pengajuan anggaran perencanaan pembangunan untuk kabupaten/kota, serta provinsi tidak detail. Sehingga statusnya kini masih jaga-jaga diawasi terus, untuk mengantisipasi terjadinya bencana cukup besar,” imbuhnya. Haryo menghimbau agar masyarakat waspada terhadap bencana tanah longsor. Menurutnya, kejadian longsor disebabkan oleh gerakan tanah seperti gempa tektonik. Selain itu, naiknya muka air sungai berdampak pada terjadinya keretakan pada lantai dan tembok bangunan.
“Saat curah hujan tinggi daerah perbukitan atau sekitar lereng, tanahnya jenuh karena kemasukan air terus. Di bawah bangunan itu seperti lumpur, ada gerakan lateral maka longsor tidak bisa dibendung lagi,” tegasnya. Setelah musim hujan berlalu, untuk menghindari ancaman tanah longsor bagi mereka yang sudah terlanjur menempati rumah, agar segera melakukan upaya perbaikan lereng dan lingkungan. Hal itu terutama dilakukan dengan memperbaiki geometri lereng, melancarkan saluransaluran air pada lereng, membuat perkuatan lereng, dan menanami lereng dengan vegitasi yang tepat. “Yang jadi masalah penegakan hukum tata ruang sering tidak diterapkan dan selalu dilanggar. Aspek hukum, sosial, rekayasa geologi, perlu segera dirumuskan bersama,” ujarnya. 26 daerah yang masuk kategori rawan terjadi tanah long-
sor, diantaranya Magetan, Ngawi, Trenggalek, Tuban, Bojonegoro, Madiun, Blitar, Jombang, Pacitan, Ponorogo, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Kediri, Tulunggagung, Malang, Mojokerto, dan Nganjuk. Daerah tersebut masuk rawan longsor karena di wilayah tersebut banyak dataran tinggi. Sementara lahan tangkapan air semakin berkurang menyusul adanya penggundulan hutan. Sehingga ketika musim hujan, terlebih jika curah hujan sangat tinggi, maka sangat rawan terjadi longsor. Sementara untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat atau early warning system, pemerintah telah memasang ekstensometer atau alat deteksi dini gerakan tanah atau longsor dan memasang papan peringatan longsor di titik-titik wilayah yang dinilai rawan terjadi longsor. = G. ARMADIANTO SEMERU
Lintas Jatim
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
11
Mamin Kadaluarsa Wajib Ditarik SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menginstruksikan kepada BPBD Kabupaten Banyuwangi untuk menarik seluruh makanan kaleng 'maut' kadaluarsa, yang telah mengakibatkan para pengungsi korban puting beliung di desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran mengalami keracunan. Hal tersebut disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Timur Sudarmawan saat dihubungi Koran Madura, Minggu (2/2) siang kemarin. "Saya sudah meminta BPBD setempat untuk menarik semua makanan kadaluarsa tersebut. Dan atas nama pemerintah, saya menyampaikan permohonan maaf kepada warga atas peristiwa
ini. Namun tidak ada niat dari petugas kami untuk memberikan makanan yang kadaluarsa," kata Sudarmawan. Untuk diketahui, para korban puting beliung di desa Yosomulyo
Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (1/2) mengalami mual-mual dan muntahmuntah setelah mengkonsumsi makanan kaleng bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang masa kadaluarsa (expired) tertera Januari 2014. Menurut Wawan, sapaan karib Sudarmawan, kemungkinan makanan kaleng tersebut terselip di antara bantuan makanan yang layak untuk dikonsumsi. " Penataan bantuan itu biasanya menumpuknumpuk. Mungkin yang kedaluwarsa itu stock bantuan saat kejadian Gunung Raung (sekitar
2012), menumpuk dengan bantuan yang kedaluarsanya lebih lama," urai Wawan yang saat dihubungi Koran Madura, sedang meninjau lokasi bencana longsor Pujon Malang. Untuk menghindari terulangnya kejadian tersebut, ia meminta kepada BPBD Kabupaten Banyuwangi dan BPBD daerah lain, untuk mengecek bantuan sebelum dikirim ke para pengungsi. " Saya meminta juga kepada seluruh daerah (kabupaten/kota) untuk menyisihkan makanan yang kedaluarsa, agar kejadian di Banyuwangi ini tidak terulang kembali," tegasnya.
Bencana puting beliung di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi terjadi pada Rabu (29/1) sore. Selain merusak sedikitnya 88 rumah warga, angin tersebut juga menghantam bangunan sekolah dasar negeri (SDN) 2 Yosomulyo, taman kanak-kanak (TK), peternakan ayam, dan sebuah Vihara. Bahkan ada sejumlah warga mengalami luka sedang dan ringan. Total kerugian tiga dusun yang diterjang puting beliung, yakni Sidomukti, Sidorejo Wetan, dan Sidorejo Kulon ditaksir lebih dari Rp 800 juta. = E. HANA DIMAN PENGUNGSIAN KORBAN BENCANA. Warga korban bencana tanah longsor tinggal di tenda pengungsian yang disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo di Desa Tugurejo, Slahung, Ponorogo, Jatim kemarin. Sebanyak 9 KK kehilangan tempat tinggal karena rumah rusak dan 61 KK terancam tanah longsor dan ambles di dua desa bersebelahan, Desa Tugurejo dan Wates sehingga sebagian warga pilih mengungsi ke tenda pengungsian, terutama pada saat turun hujan dan malam hari. ant/siswowidodo
PIPA TRAY
Pengusutan Pelanggaran Izin Pipa Suparma Terhenti SURABAYA - Pengusutan pelanggaran izin pipa tray (perlengkapan untuk pengamanan pipa uap steam) milik PT Suparma Tbk yang selama ini ditangani Komisi C DPRD Surabaya terhenti. "Besok (3/2) ketua Komisi C akan kami ingatkan lagi agar memanggil PT Suparma," ujar anggota Komisi C DPRD Surabaya, Dedy Prasetyo kepada wartawan di Surabaya, Minggu (2/2). Diketahui dua kali Komisi C memanggil untuk ikut rapat dengar pendapat, tapi undangan mereka tak direspons oleh PT Suparma dengan alasan ada kegiatan di luar kota. Beberapa waktu lalu, Ketua
Komisi C DPRD Surabaya Sachiroel Alim Anwar menyatakan minggu depan kembali akan mengundang manajemen PT Suparma, tapi sudah seminggu lebih tak ada kabarnya. Pengajuan rapat dengar pendapat kasus pipa tray PT Suparma ini dilakukan oleh empat anggota Komisi C, yakni Deddy Prasetyo, Simon Lekatompessy, Herlina dan Sudirjo, setelah melakukan sidak ke lokasi tempat pipa tray yang dipasang melintang di atas jalan wilayah RW 1, Selasa (17/12). Keberadaan pipa itu, kata Dedy, melanggar Perda Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2000 tentang Ketentuan Penggunaan
Jalan. Menurut Dedy, PT Suparma telah melakukan pelanggaran. Bahkan, lanjut dia, PT Suparma sejak tahun 2011 sudah mengajukan perpanjangan izin sampai dua kali, tapi tak dijawab oleh pemkot. Sebab pemkot sendiri sejak 2011 tidak pernah lagi mengeluarkan izin serupa kepada PT Suparma Tbk. "Pengoperasian pipa tray itu jelas-jelas ilegal, tapi pemkot belum melakukan tindakan tegas. Ini jadi tanda tanya besar," katanya. Dedy mengaku, dirinya tetap akan perjuangkan harus ada rapat dengar pendapat PT Suparma di Komisi C. Hal ini dikarenakan saat
meninjau lokasi, ada bau menyengat yang keluar dari dalam pipa yang diduga merupakan zat berbahaya. Perwakilan DPD Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kota Surabaya Assraf, menyebut, indikasi adanya suap menyuap di kalangan pejabat Pemkot Surabaya makin menguat seiring temuan LIRA yang memastikan tidak adanya perintah pembongkaran atas pipa tray yang ilegal tersebut. "Beberapa waktu lalu kami cross check dan menghubungi Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto. Dari percakapan itu, terungkap bahwa Satpol PP katanya tidak pernah mendapat surat
rekomendasi untuk membongkar. Ini kan aneh," katanya. Menurutnya, pengakuan Kepala Satpol PP Surabaya itu cukup mengagetkan, karena pipa tray itu ilegal karena tidak mengantongi izin, apalagi dipasang dengan cara melintang di atas bukan ditanam di bawah tanah. "Kenapa tidak dikeluarkan rekomendasi bongkar? Posisi barang jelas, aturan sudah jelas, apanya yang kurang jelas. Ini ada yang tidak beres. Kami akan terus kawal hingga tuntas, kami menduga ada sesuatu dibalik semua ini," ujarnya. = ANT/ABDUL HAKIM
KORAN MADURA
KORAN PROBOLINGGO 12 SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292|TAHUN III MADURA
LINTAS12 JATIM
Probolinggo
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 | TAHUN III
Kota Mengejar Predikat Sehat Butuh Komitmen, Kesinambungan, Partisipasi dan Konsekuen PROBOLINGGO - Setelah berhasil menyabet predikat kota sehat selama tiga kali, Kota Probolinggo membidik gelar keempat. Dari persiapan yang dilakukan, tim Kota Sehat Kota Probolinggo melakukan sinkronisasi dan sinergitas rencana kerja Program Kota Probolinggo Sehat tahun 2014, di Puri Manggala Bhakti Kantor Walikota, kemarin. Kepala Bappeda Kota Probolinggo, Ir.Imanto, MT mengatakan untuk mewujudkan Kota Probolinggo sebagai Kota Sehat, peran perencanaan amatlah menentukan. Selain untuk mengedepankan koordinasi dan menyesuaikan dengan program dan kebijakan nasional, provinsi, dan daerah di bidang ini. “Perencanaan menjadi vital, karena tanpa adanya sinkronisasi perencanaan, bisa terjadi tump-
ang tindih program,”terang mantan Kadis Pekerjaan Umum (DPU)
Kota Probolinggo ini. Menuruttnya, semua kegiatan yang tertuang di semua sektor pada dasarnya untuk mencapai visi kota Probolinggo bersih dan sehat dengan menggerakkan pembangunan Kota Probolinggo yang berprespektif lingkungan, mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, memelihara dan meningkatkan pelayanan prima dan bermutu, merata serta terjangngkau.
Begitu juga untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan in-
dividu, keluaraga, masyarakat beserta lingkungannya. Bersangkutan. Sedangkan Kota Sehat sendiri juga bertujuan untuk mewujudkan visi Kota Probolinggo. “Karenanya, harus ada sinkronisasi agar masing-masing program dan kegiatan di dalam mewujudkan Kota Sehat, tidak terjadi tumpang tindih,” terang Imanto. Imanto menambahkan, pada dasarnya program dan kegiatan pada Kota Sehat haryus melakukan pendekatan yang tepat untuk diterapkan. Agar program dan kegiatan dalam Kota Sehat itu dapat berjalan lebih efisien dan terjadi, sebuah sinkronisasi antarsektor melalui suatu metode atau pendekatan Kota Sehat. Itulah yang harus diterapkan di Kota Probolinggo, hingga terciptanya sebagai Kota Sehat
pada tahun 2015 mendatang. Dan mampu mempertahankan peng-
hargaan kota sehat Swasti Saba Wistara, jelasnya. Terpisah, Walikota Hj.Rukmini mengatakan, memfasilitasi pertemuan lintas sektor atau stakeholder dalam menyusun kesepakatan usulan yang berhubungan dengan Kota Sehat, bertujuan untuk menuju cita-cita atau visi kota. Mensinkronkan program yang ada pada lintas sektor untuk mendukung kegiatan Kota Sehat guna mencapai visi kota, dan menyalurkan usulan kegiatan lintas sektor untuk dapat menjadi usulan khususnya yang berhubungan dengan Kota Sehat. Bersama lintas sektor yang lain memberikan dukungan teknis, administratif dan dukungan dana. “Selama ini Kota Probolinggo sudah bagus dan luar biasa harus menjadi lebih membara lagi menjadi kota yang luar biasa dan berkelanjutan. Baik dari kelembagaan, peran pemkot dan masyarakat. Mudah-mudahan bisa dipertahankan,” katannya. Diharapkannya, Kota Probolinggo dapat mempertahankan serta meningkatkan kualitas predikat kota sehat. Dengan cara menjamin berbagai sarana prasarana penunjang kesehatan lebih baik bagi masyarakatnya. “Inovasi baru perlu dikejar. Syukur bisa memberi contoh daerah lain, utamanya untuk dikembangkan ke wilayah selatan” tandasnya. Tahun depan, Kota Probolinggo bersaing dengan kabupaten/ kota se Indonesia untuk memerebutkan predikat kota sehat. “Kesempatan meraih predikat ke empat cukup besar. Terlebih dengan adanya perbaikan dan peningkatan kualitas sarana kesehatan. Sarana kesehatan di kota sudah semakin bagus. Makanya, kami optimis bisa mempertahankan predikat Swasti Saba Wistara,” papar Walikota Hj.Rukmini. Rapatkan Barisan Pemerintah Kota Probolinggo melalui Bidang Sosial Budaya Bappeda Kota Probolinggo merapatkan barisan dalam proses pencapaian merebut Piala Kota Sehat “Swasti Saba Wistara” 2015. “Wujud konsep kota sehat berupa integrasi dari berbagai kegiatan dan dukungan dari berbagai sektor yang difasilitasi pemerintah kota dengan pemberdayaan masyarakat,” ujar Kabid Sosbud Bappeda Kota Proboling-
go, M.Sonhadji.S.Sos. Sonhadji mengatakan, ada 8 indikator pokok yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Swasti Saba Wistara yakni, wajib belajar 9 tahun, angka melek huruf yang meningkat, pendapatan perkapita domestik yang meningkat, angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup yang menurun, angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup yang menurun, angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup yang menurun, adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Konsep kota sehat ditekankan pada tataran kawasan dengan memperhatikan semua aspek sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya.“Pengembangan Kota Sehat bukan hanya fokus pada pelayanan kesehatan atau masalah sehat atau masalah sakit tetapi lebih luas pada berbagai aspek yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat,”ujarnya. Menurutnya, Kota Sehat bukan tujuan akhir dan bukan untuk kepentingan pemerintah kota saja, tetapi tujuan akhirnya adalah untuk membangun kesadaran dan budaya masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. “Butuh membuat inovasiinovasi baru dalam penataan lingkungan. Ini butuh kerja keras bersama antara Pemerintah, stakeholder, Forum Kota Sehat, dan warga kota Probolinggo sendiri,” tegas M. Sonhadji. Sementara itu, Wakil Ketua Forum Kota Sehat Kota Probolinggo, Sukardi Mitho, menjelaskan salah satu syarat Kota Probolinggo dapat meraih kembali penghargaan Swastisaba Wistara yang merupakan penghargaan tertinggi Kota Sehat, adalah Pasar yang sehat dan nyaman.”Pasar sehat merupakan unsur tertinggi yang dinilai dalam Kota Sehat 2015,” ujarnya. Dalam upaya meraih kembali penghargaan Swasti Saba Wistara, lanjut dia, kedepannya harus dilakukan koordinasi sinkronisasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daeah (SKPD), guna melakukan penataan pasar di yang ada Kota Probolinggo agar menjadi pasar sehat. ”Tentunya dalam penataan, juga akan melibatkan instansi terkait lainnya seperti Dinas Kesehatan, sehingga tujuan utama meraih penghargaan ini akan terwujud,”pungkas Sukardi Mitho. =M.Hisbullah Huda
Probolinggo
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292| TAHUN III
Antisipasi Bencana BPBD Segera Bangun Posko PROBOLINGGO - Mengantisipasi bencana datang, Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) akan membangun posko bencana di tiap-tiap daerah yang dinilai rawan bencana, seperti longsor dan banjir. Karena dinilai Kabupaten Probolinggo potensi bencana cukup tinggi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi mengatakan sesuai surat Badan Meteriologi dan Geofisika (BMKG) Sidoarjo Jawa Timur nomor: Me.401/557/ MJUD/XXI/2013. Saat ini sudah masuk tahapan tanggap bencana. “Curah hujan dalam bulan ini diperkirakan akan meningkat dari pada bulan-bulan kemarin” kata Dwijoko, Minggu (2/2) kemarin. Menurutnya, hujan yang akan turun dengan volume tinggi akan berpotensi untuk terjadinya banjir di masyarakat. Pihaknya telah melakukan pemetaan tentang daerah yang dinilai potensi banjir yang berada di 8 Kecamatan, diantarnya Kecamatan Tongas, Dringu, Gending, Pajarakan, Kraksaan Besuk dan Pakuniran. “Daerah tersebut berada di daerah pantura yang berada di dataran rendah. Masyarakat agar lebih berwaspada, ketika terjadi hujan dengan volume deras dengan durasi lebih satu jam,” terang Dwi Joko Nurjayadi. Selain potensi bajir, kata Dwi Joko Nujahyadi, bencana longsor ikut berpotensi. Namun daerah tersebut, hanya berada di beberapa kecamatan.Yakni, Sukapura, Sumber, Kuripan, Tiris dan Krucil.
“Daerah tersebut berada di ketinggian dengan memiliki tebing sedikit curam,” tandasnya. Ia menambahkan, untuk mengantisipasi tejadinya ben-
cana tersebut BPBD Kabupaten Probolinggo, akan membangun posko bencana. Kepastian tanggalnya, pihaknya akan melakukan koordinasi bersama tim tang-
gap darurat bencana Kabupaten Probolinggo. “Kami akan membicarakan masalah logistik ketika terjadi bencana datang. Sehingga bisa bergerak dengan cepat,” papar Dwi Joko Nurjayadi. Dwi Joko Nurjayadi, berharap agar bencana tidak terjadi di Kabupaten Probolinggo. Pihaknya, juga menghimbau agar masyarakat berhati-hati jika terjadi hujan dalam waktu yang
relatif lama. “Hujan dalam waktu lama dapat menimbulkan bencana, baik lonsor maupun banjir,” pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah
13
MINTA DIHUKUM BERAT
Polda Ambil Alih Kasus Kolor Ijo PROBOLINGGO – Tertangkapnya pelaku kolor ijo, Buasir Nur Khotib (50) asal warga desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo benar-benar menghebohkan warga Probolinggo. Pasalnya, aksi perenggut “mahkota” perempuan itu sudah banyak memakan korban. Bahkan, pengakuan terakhir kepada petugas penyidik Polres Kota Probolinggo, pelaku telah menjantani sebanyak 41 orang perempuan. Para korbannya juga ada yang masih gadis dan perempuan yang sudah berkeluarga. “Ulah pelaku selama ini benar-benar meresahkan masyarakat,” ujar seorang warga Kelurahan Kademangan, Sundari kepada wartawan, Minggu (2/2). Melihat banyaknya warga yang menjadi korban akibat ulah bejat pelaku itu, warga mendesak agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Sementara itu, akibat hebohnya tertangkapnya pelaku kolor ijo tersebut, membuat Polda Jatim mengambil alih kasus itu. Alasannya, kasus itu merupakan salah satu kasus besar yang menghebohkan warga Probolinggo. “Kasus kolor ijo ini sekarang diambil alih oleh Polda Jatim. Karena termasuk kasus besar di Probolinggo,” tandas Kapolres Kota Probolinggo, AKBP Iwan Setiawan. Awalnya, kata AKBP Iwan Setiawan, pelaku mengaku telah memperkosa sebanyak 31 perempuan. TKPnya berbeda-beda. Namun semua para korbannya itu berdomisili di Kota Probolinggo.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan, pelaku Buasair Nur Khotib mengaku ada sebanyak 41 korban yang telah diperkosa. Modus pemerkosaan itu dilakukan dengan cara memaksa korban disertai ancaman bunuh. Korban dipaska keluar rumah dan diajak ke tengah pesawahan. “Dari 41 korban itu, bisa jadi korbannya nanti akan bertambah. Makanya kita tunggu hasil penyelidikan yang dilakukan oleh petugas nanti,” katanya. Kapolres Kota Probolinggo itu menjelaskan, aksi yang dilakukan oleh pelaku itu dilakukan sejak tahun 2004 silam hingga 2014 ini. Saat melakukan aksinya, pelaku mengaku sendirian. Dia mencuri barang-barang berharga milik para korban. Seperti HP, uang dan laptop. Setelah menggasak barang milik korban, pelaku kemudian memaksa korbannya agar melayani napsu bejatnya. Akibat perbuatannya itu, pelaku dijerat dengan pasal 356 dan 363 tentang pencurian subesider 285 KUHP tentang perkosaan dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. Dewan Dukung Pelaku Kolor Ijo dihukum Berat Tertangkapnya pelaku kolor ijo, tidak hanya memantik warga agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Namun juga Komisi A DPRD Kota Probolinggo. Komisi yang dikenal jago hearing dengan birokrasi Pemkot itu, mendesak agar polisi menghukum berat kepada pelaku. =Muhammad Sugianto
POLITIK PRAKTIS
Bupati Ancam PNS yang Berpolitik Praktis PROBOLINGGO - Bupati Probolinggo akan memberikan sanksi tegas kepada para Pegawai Negei Sipil (PNS) di lingkungannya, jika terlibat ikut campur dalam urusan politik praktis dalam pemilu mendatang. Ancaman bagi PNS yang ketahuan itu akan dikado dengan memutasi dari jabatannya sebagai abdi Negara. Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengatakan alasan yang paling mendasar bagi PNS untuk tidak ikut campur dalam dunia politik. Dia menilai PNS merupakan jabatan karir
bukan termasuk dalam jabatan politik.” Jangan berani-berani PNS ikut dalam dunia politik,” tegasnya, kepada wartawan, Minggu (2/2). Menurutnya, PNS harus netral dalam menyikapi pemilu mendatang, baik Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pemilu Presiden. Tahun 2014 ini merupakan tahun politik, karena terdapat dua pemilu yang akan digelar oleh warga Indonensia. ”PNS tetap harus menjalankan tugas dan fungsinya sebagi pelayan masyarakat sesuai dengan kantor dan dinas mas-
ing-masing,”ucap perempuan kelahiran Ponorogo ini. Bahkan, Bupati Puput Tantriana sari juga akan mengancam para PNS yang dinilai ikut campur mensukseskan atau mendukung salah satu calon caleg. Pihknya akan menghadiahi mutasi jabatan.“Ini perlu dinformasikan kepada para PNS di lingkungannya masingmasing atas seruan ini,” katanya. Banyak para istri PNS, lanjut dia, yang ikut mencalonkan diri sebagai caleg di Kabupaten. Bahkan, untuk suaminya
meski sudah istri nyaleg, posisi PNS tetap harus dijaga.“Politik bagi PNS bukan ranah atau pekerjaannya, meski istrinya nyaleg,”papar Buapatu Puput Tantriana Sari. Bupati Puput Tantriana Sari berharap, para PNS bekerja sesuai dengan amanah yang telah diberikannya. Jangan sampai menghianati sumpah jabatan dari PNSnya. Agar bisa bermanfaat bagi masyarakat.“PNS jangan sampai neko-neko dalam urusan dunia politik,” pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah
14
KORAN MADURA
Probolinggo
SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292|TAHUN III
Kota Terancam Darurat “Free Sex” Hasil Sidak, Banyak Rumah Kos Tidak Tertib PROBOLINGGO - Probolinggo terancam darurat free sex setelah ditemukan sejumlah kos-kosan yang tidak tertib, dengan tidak memisah antara penghuni kos pria dengan wanita. Bahkan ada kos-kosan yang tidak ada ibu kos. Jika dibiarkan, Kota Probolinggo berpotensi terancam darurat free sex (seks bebas). Kekhawatiran itulah yang muncul dari Komiai A DPRD Kota Probolinggo, setelah menemukan banyaknya kos-kosan terlalu bebas. Seperti yang terjadi di dua kos-kosan Jalan Serma, serta kos-
kosan di Jalur Lingkar Utara. Di sana, penghuni kos wanita maupun pria, berbaur jadi satu. Penghuni kos pria maupun wanita bahkan berdempetan satu sama lain. Mereka juga masih mudamuda. Bahkan, ibu kos yang mestinya ada untuk mengontrol perilaku penghuni, justru tidak ada. “Saya bersama anggota Komi-
si A pernah melakukan sidak ke lima kos-kosan. Dari lima tempat kos itu, hanya satu yang tertib. Sisanya, tidak tertib sehingga membuka pintu peluang perzinahan amat lebar. Itu sudah menjadi sampel dan menunjukkan, 90 persen tidak tertib dan berpeluang membuat penghuninya berzina. Jika terus dibiarkan, Kota Probolinggo terancam darurat free sex,” ujar anggota Komisi A, Abdul Aziz, Minggu (2/2). Kekhawatiran dirinya dan anggota Komisi A lainnya cukup beralasan. Selain penghuni kosan masih muda-muda, penga-
CUACA EKSTREM
Harga Ikan Laut Mulai Melejit PROBOLINGGO- Banyaknya nelayan yang tidak melaut karena cuaca ekstrem akibat hujan deras dan gelombang tinggi, membuat harga ikan laut di pasaran naik dan cenderung langka. Menurut, salah satu pedagang ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan, Abdullah,(40) warga Kelurahan Mayangan Kota Probolinggo, mengatakan harga ikan dalam minggu-mingu ini
memang dinilai mahal. Kenaikan harga ikan mencapai Rp 3 ribu– Rp 5 ribu saja.” Meski harga ikan mahal penjualan ikan tetap lancar,” terangnya, kepada wartawan Minggu, (2/2). Harga ikan Tongkol yang
awalnya berkisar Rp. 15 ribu sekaranng menjadi Rp 18-19 ribu pekilogramnya. Untuk harga ikan cumi-cumi seharga Rp 35 ribu sekarang mengalami kenaikan menjadi Rp 40 ribu perkilogramnya.“Dipastikan, kenaikan harga ikan diikuti oleh ikan lainnya,”tandas Abdullah. Pemicu naiknya harga ikan, kata Abdullah karena sedikitanya ketersediaan ikan laut dipasa-
ran akibat banyak nelayan yang jarang melaut akibat hujan dan gelombang tinggi. Sedangkan permintaan konsumen terhadap ikan laut tetap. “Terpaksa harga ikan laut dinaikkan dalam penjualan-
nya. Karena harga kulaknya juga mengalami peningkatan dari nelayan,” katanya. Hal yang sama, dikatakan Abdurrohim,(45) salah satu nelayan asal Desa Randu Putih Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, membenarkan adanya nelayan yang jarang melaut. Karena kondisi cuaca dan angin kencang yang bergelombang. “Naiknya gelombang laut,
saat ini mencapai 1 meter. Jika peahu nelayan memberanikan diri untuk melaut, maka berpotensi akan terbalik. Lebih baik istirahat dulu sebentar,”pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah
wasan mereka juga minim. Hanya ibu kos lah yang bisa tahu persis mengenai ulah anak kosnya. Selain itu, banyaknya masyarakat urban yang bekerja di Kota Probolinggo, yang kebanyakan belum berkeluarga, turut mendukung peluang terjadinya free sex. Karena itu, Komisi A mendesak agar Pemkot Probolinggo mengawasi dengan ketat kos-kosan yang ada di Kota Probolinggo, yang masyarakatnya agamis ini. Apalagi, Kota Probolinggo diprediksi akan lebih ramai dengan kehadiran pelabuhan. =M.Hisbullah Huda
Antisipasi Banjir
Kanal Air Masih Tersumbat PROBOLINGGO – Terjadinya banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur di saat musim penghujan, membuat Dinas Pertanian (Disperta) Kota Probolinggo segera mengambil tindakan. Upaya tindakan antisipasi itu, agar jika terjadi banjir di musim penghujan tidak sampai meluber ke lahan pesawahan milik warga. “Di Kota Probolinggo itu ada beberapa titik yang rawan dengan terjadinya banjir,” tandasnya kepada wartawan, Minggu (2/2). Sejumlah titik tersebut, seperti sungai Pilang, sungai Jalan Brantas dan aliran sungai Banger di Kelurahan Mangunhardjo. “Sungai Banger itu biasanya terjadi banjir tidak hanya karena hujan, namun juga pengaruh pasang surutnya air laut,” katanya. Ketika air pasang, imbuh dia, biasanya terjadi banjir rob. Sehingga air laut tidak hanya membanjiri lahan pesawahan, namun juga pemukiman warga sekitar. Untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang datang sewaktu-waktu, Kadisperta Kota Probolinggo, A. Yudha Sunantya menghimbau agar petani melakukan pembersihan terhadap saluran irigasi yang menuju lahan petanian. “Pembersihan saluran irigasi menuju lahan pertanian itu sangat penting dilakukan,”
katanya. Menurut dia, untuk mencegah terjadinya banjir tersebut, tidak hanya cukup melakukan pembersihan saluran, tetapi juga melakukan perbaikan saluran yang rusak. Perbaikan terhadap irigasi itu merupakan leading sector Dinas Pekerjaan Umum.
Untuk mengantisipasi terjadinya banjir yang datang sewaktu-waktu, Kadisperta Kota Probolinggo, A. Yudha Sunantya mengimbau agar petani melakukan pembersihan terhadap saluran irigasi yang menuju lahan petanian. “Sedangkan saluran irigasi yang kecil-kecil menuju ke lahan pertanian itu leading sector Disperta,” imbuhnya. Yudha menambahkan, gerakan bersih-bersih saluran irigasi lahan pertanian itu nanti akan melibatkan para kelompok-kelompok petani, seperti HIPPA dan Gapoktan. Biasanya, lahan pertanian yang rawan dengan terjadinya banjir tersebut, lahan pertanian yang dekat dengan sungai besar. =Muhammad Sugianto
KORAN OLAHRAGA PROBOLINGGO
MADURA
KORAN MADURA
15 Olahraga 15
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 | TAHUN III
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
Ada Mata, MU Tetap Kalah
BASKET
Bulls Gagal Revans
Stoke Mentas dari Zona Maut STOKE - Meski sudah mendatangkan Juan Mata, ternyata penampilan Manchester United (MU) belum juga stabil. Setelah memetik kemenangan akhir pekan lalu, Sabtu (1/2) malam, MU kembali menelan kekalahan dari Stoke City pada laga di Britannia Stadium dengan skor 1-2. Bagi Stoke, hasil ini sangat membahagiakan. Pasalnya ini adalah kemenangan pertama mereka atas MU di ajang Liga Utama Inggris dalam 29 tahun terakhir. Stoke memimpin lebih dulu setelah sepakan Charlie Adam di menit ke-38 mengenai lutut Michael Carrick dan masuk ke gawang MU dan bertahan hingga turun minum. MU baru bisa membalas di awal babak kedua melalui gol Robin van Persie. Tetapi setelah itu Adam kembali membuat gawang MU jebol lewat sebuah tendangan kerasnya. Ini adalah kemenangan pertama Stoke City dalam kurum waktu tiga dekade belakangan. Terakhir kali Stoke menang atas MU pada laga Boxing Day 26 Desember 1984 juga dengan skor 2-1. Untuk MU, ini adalah kekalahan kedelapannya di Liga Utama. Kekalahan ini
TIDAK STABIL. Kendati sudah memiliki pemain sekaliber Juan Mata, Manchester United belum juga tampil stabil, menyusul kekalahan 1-2 dari Stoke City di Stadion Britannia, Sabtu (1/2) malam.
membuat mereka terpaku di posisi ketujuh klasemen dengan 40 poin. Sedangkan kemenangan membawa Stoke berhasil meninggalkan zona maut dan kini menempati peringkat 11 dengan 25 poin. Hasil ini juga seperti membuktikan bahwa Stoke bukan lawan yang mudah dijinakkan di kandangnya sendiri, setelah sebelumnya sempat mengimbangi Manchester City
dan menang atas Chelsea di Britannia Stadium. Stoke baru kalah dua kali di kandang sendiri musim ini. Pelatih MU David Moyes mengaku, timnya bermain bagus pada laga ini. Kekalahan dari Stoke ini lebih karena dewi fortuna yang tidak sedang memihak Setan Merah. “Saya tidak tahu apa yang harus kami lakukan untuk menang. Saya pikir kami sangat tidak
NEW ORLEANS – Chicago Bulls terpaksa gigit jari dan harus melupakan misi balas dendam kekalahan di kandang mereka. Bulls kembali keok kala mengunjungi markas New Orleans Pelicans. Saat bersua di kandang Bulls awal Desember lalu, Pelicans memberi pil pahit bagi pendukung Bulls. Gantian bertindak sebagai tuan rumah di New Orleans Arena, Anthony Davis Cs menang lagi, 88-79 dengan Davis sendiri menyumbang 24 poin. Davis benar-benar jadi pahlawan lantaran juga mengoleksi delapan rebounds dan enam kali melakukan blocking. Davis pun jadi pemain kedua yang mampu mengumpulkan lebih dari 22 poin di empat laga berturutturut setelah Patrick Ewing pada November 1990 lalu. Adapun di kubu Bulls kendati DJ Augustin mengesankan dengan 23 poinnya, gagal membawa timnya menang walau sudah berusaha bangkit di kuarter terakhir. =IST/DAR
beruntung. Kami bermain baik di kondisi yang sulit tapi kami harus kalah karena satu tendangan yang dibelokkan dan satu gol kelas dunia,” ucap Moyes. Mantan pelatih Everton itu melanjutkan, “Tapi kami tidak seharusnya melewatkan beberapa peluang yang kami dapat hari ini dan jamin yang bisa menyalahkan diri sendiri.” =espn/aji
SERIE A
Dua Kemenangan Beruntun AC Milan Terhenti MILAN - Dua kemenangan beruntun AC Milan di Liga Serie A Italia terhenti ketika anak-anak asuh Clarence Seedorf itu ditahan imbang oleh tamunya Torino dengan skor 1-1 pada laga di San Siro, Minggu (2/2) dini hari WIB kemarin. Dengan tambahan satu poin ini, “I Rossoneri” tertahan di tempat kesembilan klasemen sementara dengan 29 poin, sedangkan Torino mantap di posisi keenam dengan 33 angka. Torino hanya kalah selisih gol dari Inter Milan di tempat kelima. Pada laga tersebut, Ciro Immobile membawa Torino memimpin di menit ke-18 yang betahan hingga turun minum. AC Milan baru bisa menyamakan kedudukan pada menit ke-50 melalui bek asal Prancis Adil Rami. Hingga peluit panjang dibuDUEL. Gelandang AC Milan Ricardo Montolivo (kiri) berduel dengan Striker Torino Ciro Immobile pada laga di San Siro, Minggu (2/2) dini hari WIB.
nyikan, tidak ada lagi gol yang tercipta sehingga kedudukan 1-1 pun bertahan. Ini adalah hasil imbang pertama Seedorf di Serie A. Dari empat laga Seedorf sebagai pelatih Milan, mantan pemain Milan selama 10 tahun itu sudah memetik dua kemenangan dan sekali imbang di Serie A serta sekali kalah di Coppa Italia. Menanggapi hasil ini, Seedorf hanya ingin berpikir positif dan melihat hal-hal positif dari timnya. Menurut pria asal Belanda ini, ada peningkatan pada performa timnya. Paling tidak bila dilihat data statistik, Milan unggul dalam penguasaan bola 62% berbanding 38%. Tim Setan Merah Italia itu juga mampu melepas tembakan lebih banyak dibanding Torino. Milan meluncurkan 23 tembakan meskipun cuma enam di antaranya yang tepat sasaran. Torino sendiri cuma enam tembakan dengan dua di antaranya tepat sasaran. “Saya melihat peningkatan, dan saat ini penting untuk fokus pada
hal-hal positif dan apa yang dapat kami lakukan untuk membuatnya jadi lebih baik. Sebelum pertandingan saya mengatakan bahwa tim Giampiero Ventura amat sangat terorganisir dan kita melihatnya lagi malam ini. Untuk tim saya sendiri, kami sedikit lebih sabar di babak kedua dalam memanfaatkan lebar lapangan dan itu jadi pembeda,” tuturnya. Perkara memanfaatkan lebar lapangan itu sendiri memang tampak jadi perhatian Seedorf yang di tepi lapangan berulang kali terlihat meminta Keisuke Honda dan Robinho main lebih melebar. “Di babak pertama Torino masih bermain sedikit ke dalam jadi Honda berusaha merangsek masuk, tapi Anda harus melebarkan permainan untuk bikin pertahanan lawan tidak terlalu menumpuk. Itu butuh kesabaran dan para pemain saya memiliki hal tersebut usai jeda, memaksa lawan untuk bergerak,” jelas mantan pemain Timnas Belanda itu.=espn/aji
KORAN MADURA 16 DUA KEMENANGAN
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
BULLS GAGAL REVANS
ADA MATA, MU TETAP KALAH
BERUNTUN MILAN TERHENTI
OLAHRAGA | 15
OLAHRAGA | 15
Olahraga KORAN MADURA
OLAHRAGA | 15 SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
16
BARCELONA 2 VALENCIA 3
Gelandang bertahan Barcelona Javier Mascherano (kiri) dan Penyerang baru Valencia Eduardo Vargas (kanan) bertarung memperebutkan bola pada laga di Stadion Nou Camp, Sabtu (1/2) tengah malam WIB.
BARCELONA - Barcelona akan kehilangan mahkota di klasemen sementara La Liga Spanyol setelah menelan kekalahan memalukan 2-3 dari tamunya Valencia di Camp Nou, Sabtu (1/2) tengah malam WIB. Bahkan Lionel Messi dan kawan-kawan akan turun ke tempat ketiga bila Atletico Madrid dan Real Madrid berhasil mengatasi lawan-lawannya pada Senin (3/2) dini hari tadi. Saat menjamu Valencia di Camp Nou, Alexis Sanchez membawa “El Barca” unggul cepat pada menit ke-7. Tetapi Valencia berhasil menyamakan kedudukan menjelang turun minum melalui Daniel Parejo dari hasil sebuah serangan balik cepat. Di awal babak kedua Barca malah berbalik tertinggal melalui gol Pablo Piatti. Sempat menyamakan kedudukan lewat penalti Lionel Messi, Barca akhirnya harus rela kehilangan angka di
Barca AKAN Kehilangan
Mahkota kandang sendiri untuk kali pertama di La Liga musim ini menyusul gol dari Paco Alcacer di menit ke-59. Hingga peluit panjang dibunyikan, tidak ada tambahan gol dari dua tim. Dengan kekalahan ini, Barcelona terpaku pada 54 poin. Atletico akan mengganti posisi mereka di puncak klasemen bila tim Diego Simeone itu sukses menaklukkan Real Sociedad di Vicente
Calderon. Adapun Madrid akan mengisi posisi kedua dengan 56 angka bila sukses melumat Athletic Bilbao di San Memes. Sedangkan Barcelona turun ke posisi ketiga. Tetapi bila Atletico dan Madrid juga menelan kekalahan, maka posisi di klasemen tidak akan berubah. Pelatih Barcelona Tata Martino sangat kecewa dengan hasil ini. Lebih mengecewakan karena
juara bertahan La Liga ini bermain lebih buruk dari babak pertama. “Menilik 30 menit awal, sulit dijelaskan bagaimana permainan bisa berubah setelahnya. Kami jadi tim yang berbeda di babak kedua. Sebelum pertandingan saya bilang bahwa mulai sekarang kami akan membayar amat besar buat setiap kesalahan dan kami membuat sejumlah kekelirusan,” kata Martino. Pelatih asal Argentina itu melanjutkan, “Kini kami harus bangkit. Ini pasti menyakitkan, tapi tak boleh memengaruhi masa depan. Ketika Anda bisa menyudahi perlawanan tim lawan, Anda harus melakukannya, Anda tak boleh memberi mereka peluang. Kami melakukan itu dan Valencia mengambilnya.” Sedangkan kiper Barcelona Victor Valdes menilai, Valencia patut meraih kemenangan pada laga tersebut karena bermain lebih baik dari timnya. Meski demikian
dia dan teman-temannya bertekad untuk tidak akan melakukan kesalahan lagi pada pertandinganpertandingan mendatang. Sementara para pemain dan ofisial Valencia sangat bangga dengan hasil ini. Selain karena bisa memetik tiga poin di kandang lawan, juga karena mereka menjadi tim pertama yang bisa mengakhiri rekor tidak terkalahkan tim Catalan itu di kandang sendiri pada musim ini. “Ini merupakan sebuah hari yang sempurna. Anda harus gembira jika bisa menang di tempat seperti ini. Kami menunjukkan mentalitas yang berbeda hari ini. Kami menginginkan performa bagus dan itulah yang terjadi. Kami tampil tanpa rasa gentar menghadapi Barcelona dan bisa pulang dengan tiga poin. Ini penyemangat besar buat kami,” gelandang Dani Parejo. =espn/sky sports/aji
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 TAHUN III
KORAN MADURA
PASAR AMBRUK DITERJANG ANGIN
UTANG KEMENAG MEMBENGKAK
SENINCABAI 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III HARGA RAWIT
SUMENEP | C
PAMEKASAN | E
SAMPANG | I
MELANGIT
A
Taneyan Lanjang KORAN MADURA
DIPAJANG : Sejumlah perahu milik nelayam berjejer di Pelabuan Bintaro Desa Longos, Kecamatan Gapura, Minggu (2/2). Nelayan sudah sekitar satu bulan tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem.
Model Harus Down to Earth Seorang model yang cantik menurut Hani Suci Rachmawati harus dapat menempatkan dan membawa dirinya dengan baik. SELENGKAPNYA BACA NETER KOLENANG
Nelayan Belum Bisa Melaut SUMENEP – Sudah sekitar sebulan para nelayan di perairan Kabupaten Sumenep tidak melaut. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena pemerintah belum memberikan bantuan, barang-barang berharga dan perhiasan terpaksa dijual. Sebagian besar nelayan menggantungkan hidupnya kepada hasil laut. Saat terjadi cuaca ekstrem, mereka tidak bisa bekerja dan secara otomatis penghasilnya terganggu. Saat ini, nelayan lebih banyak menganggur. “Selama tidak melaut para nelayan lebih banyak menganggur di rumah. Untuk bekerja lain sangat kesulitan. Ya terpaksa jual barang-barang berharga
yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” tutur Mulyadi (34) nelayan asal Kecamatan Dungkek. Menjual barang berharga merupakan tradisi musiman. Namun, katanya, yang sangat ironis ketika cuaca buruk tak kunjung membaik, para nelayan seringkali menumpuk hutang pada rentenir. “Seharusnya jika kondisi cuaca buruk ada yang memperhatikan, terutama pemerintah, karena nelayan kebanyakan tidak bisa beralih
pekerjaan karena kemampuan yang mereka miliki terbatas,” paparnya. Ia berharap pemerintah memperhatikan nelayan secara serius terutama ketika kondisi cuaca buruk. “Karena mereka tidak bisa mencari penghasilan lain, sehingga kebutuhan hidupnya akan selalu kekurangan,” harapnya. Secara terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mohammad Jakfar mengatakan, pihaknya tidak bisa memberikan bantuan. ”Untuk banuan itu bukan berada di kami, melainkan di Dinas Sosial. Makanya, kami harap ini bisa dibantu,” katanya. Saat ini jumlah nelayan di Kabupaten Sumenep sebanyak
40200 orang. Dari jumlah itu sampai saat ini masih belum ada yang menerima bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sumenep. ”Pada tahun kemarin beras. Ada hitungannya sendiri dan Dinas Sosial yang mengeluarkan itu. Kami di Dinas Kelautan dan Perikanan yang menyalurkan bantuan itu secara teknis saja,” pungkasnya Dalam laman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, di Kabupaten Sumenep, kecepatan angin mencapai 45 kilometer/ jam. Arah angin dari barat laut. =JUNAEDI/MK
KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
MADURA
Sumenep
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 | TAHUN III
Tealisasi Raskin Belum Tuntas
RASKIN. Petugas mengatur karung berisi beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang akan didistribusikan ke rumah tangga sasaran (RTS) di Kelurahan Babakan Ciamis Bandung, Jawa Barat. Program penyaluran beras raskin di Kota Bandung ditujukan untuk 62.255 RTS.
Penyidikan SMA Batuan Jalan di Tempat Komisi A: Seharusnya Sudah Ada Tersangka SUMENEP - Penyidikan kasus dugaan penyimpangan pengadaan lahan SMA Batuan Sumenep belum mengalami perkembangan. Kejaksaan Negeri setempat masih belum menetapkan tersangka, padahal peningkatan status kasus ke penyidikan sudah berlangsung lama. Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Sumenep Darul Hasyim Fath mengatakan, seharusnya kejari sudah bisa menetapkan tersangka terkait dengan kasus SMA Batuan. “Apalagi status kasusnya sudah kepada penyidikan. Seharusnya sudah ditetapkan tersangka. Karena Kejari sudah melakukan pemeriksaan terhadap 24 saksi,” katanya, Minggu (2/1). Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa masyarakat jangan dibiarkan menunggu. Sebab, kasus itu sudah menjadi rahasia umum. “Oleh karena itu, jangan biarkan masyarakat kembali mempertanyakan tentang ketegasan Kejari dalam menuntaskan kasus, agar tidak menjadi preseden bu-
ruk bagi keberadaan Kejari,” tegasnya. Menanggapi hal tesebut, Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sumenep, Sugianto menjelaskan, tim penyidik kejari terus mengumpulkan alat bukti, untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas kasus dugaan penyimpangan pengadaan lahan SMA Batuan. “Kami masih terus mengumpulkan bukti, sebagai bentuk pendalaman terhadap kasus penyimpangan itu, termasuk untuk mengetahui siapa yang yang bertanggung jawab di balik ini semua,” katanya. Sampai saat ini, penyidik sudah memeriksa kurang lebih 24 saksi dari berbagai unsur, yang secara khusus berkaitan dengan
Darul Hasyim Fath Anggota Komisi A DRPD Sumenep
pengadaan lahan SMA Batuan. Dari data kejari, mereka yang telah diperiksa dari dinas pendidikan, camat, pemilik tanah, termasuk Kepala Desa Batuan. “Dari
24 saksi di antaranya adalah Dinas Pendidikan, Camat, pemilih tanah dan kepala Desa Batuan,” sebutnya. Ditanya lebih jauh masih belum ditetapkannya tersangka, kata Sugianto, pihaknya baru bisa menentukan tersangka apabila semua alat bukti itu mengarah pada adanya unsur tindakan yang melawan hukum. “Salah satunya adalah berkaitan betul dengan adanya kerugian negara dalam kasus tersebut,” jelasnya. Diketahui bahwa pengadaan tanah seluas 1 hektare untuk pembangunan SMA Batuan yang dianggarkan sebesar Rp. 1, 7 miliar di APBD 2012. Pengadaan lahan itu ditengarai tidak sesuai prosedur, bahkan terdapat dugaan mark-up harga, karena proses pembebasannya mencapai Rp175 ribu per meter, padahal nilai jual objek pajak (NJOP) tanah di wilayah itu hanya Rp 50 ribu per meter. =SYAMSUNI/MK
SUMENEP - Realisasi bantuan beras untuk masyarakat miskin (raskin) tahun 2013 sampai saat ini masih belum terserap semua. Sebanyak 48 ton bantuan raskin untuk warga Kepulauan Masalembu masih mengendap di gudang Bulog Sumenep. Kasubag Perekonomian Daerah Setkab Sumenep, Wedy Sunarto menjelaskan, distribusi raskin yang belum selesai hanya untuk daerah Kepulauan Masalembu. Sebanyak 48 ton tersebut jatah 4 bulan untuk 11,984 RTS. "Kalau penebusannya sudah semua," katanya. Belum terealisasinya raskin itu disebabkan terkendala persoalan teknis, belum ada kapal yang bisa beroperasi saat cuaca ekstrem, seperti yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini. "Kami sadari jika pendistriabusian untuk kepulauan itu hingga kini masih belum selesai. Sebab pendistribusiannya berbeda dengan daratan, apalagi dikala cuaca ekstrem," terangnya. Wedy menyampaikan, pihaknya dalam mendistribusikan bantuan sebanyak 48 ton itu dengan cara dipihakketigakan sampai ke balai desa dengan pengawasan yang cukup ketat. Hal itu untuk memastikan tidak ada penyelewengan sampai titk pendiatribusian. Lebih lanjut Wedy mengatkan, walaupun di daerah kepulauan, harga penebusan untuk beras miskin itu sama dengan penebusan raskin di daerah daratan Sumenep, yakni Rp 1.600 per kilogamnya. "Kalau harganya itu sama semua, sebab pemerintah sudah mensuplai ongkos pendistribusian sampai di titik pendistribusian di tingkat desa," ungkapnya Kepala Gudang Bulog Sumenep, Ainul Fatah saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak aktif. Hingga berita ini diturunkan telepon genggamnya masih belum bisa dihubungi. Anggota Komisi A DPRD Sumenep, Moh. Riadi, mengaku janggal jika pada bulan Oktober sampai Desember belum terdistribusi. Sebab pada bulan itu, cuaca masih dalam keadaan normal dan pelayaran di pelabuhan Sumenep terus berlanjut. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengungkapkan, Kabag Perekonomian harus menjelaskan secara detail alasannya tidak sampainya raskin ke Masalembu. ”Saya yakin ada sebab-sebab lain, yang belum disampaikan ke dewan khususnya Komisi A,” tukasnya. =JUNAEDI/MK
Sumenep
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
C
INFRASTRUKTUR
Pasar Ambruk Diterjang Angin SUMENEP – Dua los Pasar Pojur di Desa Benasare, Kecamatan Rubaru, ambruk rata dengan tanah. Dua los pasar yang direncanakan akan dibuat tempat jualan buah itu ambruk lantaran tidak kuat menahan angin kencang, Sabtu (1/2) sekitar pukul 13.30. Pantauan Koran Madura, Minggu (2/2), puing-puing bangunan dua los pasar itu sudah dipindahkan ke tempat lain. Sementara di tempat berdirinya pasar itu ditempati pengundian acara JJS. Asisi, warga setempat, menjelaskan, dua los Pasar Pojur itu ambruk saat dilanda angin kencang dari arah barat. ”Karena cuaca di sini lagi membaik pada hari itu, maka kami tidak menyangka jika angin yang datang
itu akan menyebabkan pasar ambruk,” katanya. Ia menengarai, ambruknya bangunan itu karena fondasinya tidak kuat. ”Kalau memang kuat fondasinya, kami yakin tidak akan ambruk. Sebab, cuaca pada saat itu tidak terlalu ekstrem. Apalagi kami lihat tiang pancangnya itu memang tidak tertanam ke dalam tanah,” terangnya. Selain itu, letak pasar itu dinilai kurang baik. Letak bangunan Pasar Pojur ada di dataran rendah yang mudah dihantam angin. Sekdes Desa Benasare Sugiman belum bisa memberikan komentar mengenai ambruknya bangunan itu. Ketika ditanya anggaran pembangunan los pasar itu, ia menjawab, ”Sila-
ALIH FUNGSI. Tempat pembangunan dua los Pasar Pojur yang ambruk di Desa Benasare, Kecamatan Rubaru, digunakan tempat undian JJS.
kan ke Kepala Desa saja, kami kurang tahu juga,” katanya. Kabar yang beredar, pembangunan pasar itu didanai oleh POJUR, rumah aspirasi salah satu anggota DPR RI. Namun, tim POJUR, tidak mengakui
pembangunan pasar itu. ”Kami tidak tahu apa-apa, walaupun kami penggagas pertama adanya pasar itu. Selama pembanguan itu kami tidak pernah dilibatkan di dalamnya,” kata Indra Wahyudi.
Kinerja PNS Buruk Sebagian di antara mereka melanggar Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang disiplin PNS yang menjelaskan bahwa pegawai yang tidak masuk lebih dari 46 hari secara berturut-turut, maka bisa mendapat sanksi berat, bahkan bisa dipecat. “Termasuk instansi pemerin-
tah di kepulauan (masih buruk). Sehingga, dengan sistem sanksi kedisplinan PNS akan lebih meningkat walaupun jauh dari pengawasan karena tidak akan terjadi rekayasa sebagaimana absensi manual,” jelasnya. Sanksi Untuk
meningkatkan
ke-
sidiplinan pegawai, sebanyak 14 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep mendapat sanksi disiplin kepegawaian. Mereka diturunkan pangkatnya hingga dipecat. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Titik Suryati mengungkapkan, keputusan itu berdasarkan hasil evaluasi BKPP. ”Sanksi itu kami berikan karena mereka telah melakukan indisipliner dalam bekerja,” kata Titik. Dari 14 PNS itu, sembilan
pegawai menerima sanksi berat dengan rinciran enam PNS menerima sanksi penurunan pangkat tiga tahun dan tiga orang lainnya diberhentikan. Sementara lima PNS mendapat sanksi sedang, berupa empat pegawai menerima sanksi penurunan pangkat dan satu orang disanksi penundaan gaji berkala. “Jadi, sanksi itu berdasarkan tingkat pelanggaran yang mereka lakukan, termasuk yang berujung kepada pemecatan karena telah melampaui sanksi berat dan ringan,” tambahnya. =SYAMSUNI
DINAS PERHUBUNGAN
Mobil Rental dan Travel Disoal SUMENEP – Dinas Perhubungan Sumenep menengarai banyak mobil rental dan travel di Kota Sumekar yang sudah beroperasi tidak memiliki izin operasional. Pengusaha rental mobil diduga enggan mengurus izinnya karena belum layak mengajukan izin kepada pemerintah. Kabid Perhuhubungan Darat (PHD) Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Abd. Hadi, mengatakan, dalam peraturan pemerintah disebutkan bahwa pemilik rental baru bisa meng-
ajukan pembuatan izin operasional minimal memiliki 5 unit mobil khusus rental. Namun, hingga kini, di Sumenep, rata-rata pemilik rental atau travel hanya memiliki 1 sampai 3 unit mobil saja. "Yang saya tahu pengusaha rental hanya memiliki 1-3 mobil saja," katanya. Oleh karenanya, pengusaha enggan mengajukan izin. Untuk pengurusan izin, lanjut Hadi, bisa dilakukan di kantor BPPT. "Untuk perizinaannya itu di BPPT. Kami tidak punya
Walaupun sanksinya tidak berat, yang namanya aturan itu harus ditegakkan, bukan untuk dilanggar,”
Abd. Hadi Kabid PHD
kewenangan untuk itu, sebab sekarang sudah satu pintu," te-
Alih Fungsi Kemarin, di tempat pasar yang ambruk itu ditempati acara jalan-jalan sehat (JJS). Kabarnya, kegiatan tersebut dalam rangka peresmian pasar yang sudah ambruk. ”Kalu peresmian itu kami tidak tahu, yang kami tahu hanya JJS saja. Mungkin peresmian itu dikemas dalam bentuk JJS saja,” terang Sugiman. =JUNAEDI/MK
Tak Semua Wajib E-KTP Sudah Terekam
BKPP Sanksi 14 Pegawai Negeri SUMENEP – Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Titik Suryati mengungkapkan, dari hasil evaluasi kinerja PNS, kinerja abdi negara baik dari sisi kedisiplinan maupun pelayanan di Sumenep masih buruk.
Sementara Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Sumenep Carto saat dihubungi melalui telepon selulernya belum memberikan tanggapan. Demikian pula dengan Kabid Pendapatan DPPKA Imam Sukandi.
rangnya. Disinggung soal sanksi bagi pengusaha yang sudah memiliki 5 unit mobil rental namun tak memiliki izin, pihaknya tidak banyak berkomentar. "Walaupun sanksinya tidak berat, yang namanya aturan itu harus ditegakkan, bukan untuk dilanggar," tukasnya. Kepala Pelayanan Badan Pusat Perijinan Terpadu (BPPT) Sumenep Herman Poernomo saat dihubungi melalui telepon selulernya sedang tidak aktif. =JUNAEDI/MK
SUMENEP- Ratusan ribu wajib KTP di Kabupaten Sumenep hingga saat ini masih belum terekam Program KTP Elektronik (e-KTP). Dispendukcapil kewalahan karena di antara mereka banyak tinggal di luar daerah dan luar negeri. Berdasarkan data yang dirilis Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sebanyak 217 ribu dari total 860 ribu wajib KTP yang tercatat di dispendukcapil, masih belum terekam pada Program KTP elektronik. Kepala Dispendukcapil Kabupaten Sumenep, Achmad Zaini mengaku kesulitan dan kewalahan memenuhi target 100 persen perekaman e-KTP. Sejak dimulai perekaman pada bulan April 2013 lalu, hingga saat ini baru mencapai 82 persen atau kurang lebih 643 ribu dari target 860 ribu wajib KTP. “Kami merasa kesulitan untuk melakukan perekaman terhadap beberapa warga Sumenep yang merantau ke luar Madura, terutama yang ke luar negeri,” katanya kepada Koran Madura. Selain itu, dirinya merasa kesulitan mendata warga yang sudah meninggal dunia namun masih tercatat sebagai wajib KTP. “Termasuk rendahnya kesadaran masyarakat, terutama pada penduduk usia lanjut mengenai pentingnya memiliki identitas kependudukan,” imbuhnya. Ditanya tentang langkah dipendukcapil, pihaknya akan menggalakkan sosialisasi. Artinya, kata Zaini, dispendukcapil akan menjemput bola ke desadesa yang hasil perekamannya rendah, termasuk menggelar perekaman di sekolah-sekolah tingkat SMA. =SYAMSUNI/MK)
D
KORAN MADURA
Sumenep
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
Pesantren Benteng Moral
SILATURAHIM. Said Abdullah saat bersilaturahmi dengan warga. Anggota DPR RI tersebut tiap kali pulang ke Madura rajin melakukan silaturahmi dengan warga.
SUMENEP - Keutuhan NKRI harus dijaga bersama. Indonesia merdeka karena ditopang kekuatan dari berbagai etnis, suku, bahasa, dan agama. Oleh karenanya, pluralisme dan mutikulturalisme tak perlu dirisaukan. Demikian disampaikan anggota DPR RI Dapil Madura MH Said Abdullah saat silaturrahmi di beberapa tempat. Menurutnya, warga negara tak perlu tercabikcabik oleh perbedaan. Perbedaan itu mestinya disatukan sehingga menjadi sebuah kekuatan untuk memajukan negara yang sedang berkembang ini. Pemuda adalah generasi bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa. Said yakin, kalau sejak kecil dalam diri pemuda tertanam nilainilai agama, moral, dan cinta NRKI, Indonesia yang saat ini sedang berperang melawan korupsi akan menjadi negara maju Oleh karena itu, ketika agama dan moralnya bagus dalam diri pemuda dan tumbuh menjadi politisi, birokrat, pengusaha maupun yang lainnya, pasti NKRI dan merah putih di atas segala-galanya. Maka baginya pun NKRI adalah harga mati. Ini sesuai den-
Keutuhan NKRI Harga Mati Pemuda Perlu Memiliki Wawasan Kebangsaan yang Kuat gan semangat dan cita-cita pejuang kita dahulu dan telah diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada Jumat 17 Agustus 1945. “Perjuangan mereka masih belum usai, mereka hanya sebagai peletak dasar dari perjuangan ini. Sehingga tugas generasi berikutnyalah yang harus meneruskan perjuangan Bung Karno dan Bung Hatta,” ucapnya di depan warga dan para kiai. Ia menjelaskan bahwa pada hakikatnya, wawasan kebangsaan Indonesia dalam kerangka NKRI berkembang dan mengkristal dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam membentuk negara Indonesia yang damai dan berpayung Pancasila. “Dan masih segar dalam ingatan pada waktu pemudalah yang berikrar melalu piagam Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,” tegasnya. Wawasan kebangsaan sebagai jiwa bangsa Indonesia dan pendorong tercapainya
cita-cita bangsa Indonesia, mengandung butir-butir yang menjiwai dan memaknai wawasan kebangsaan, yaitu rasa kebangsaan, paham kebangsaan, dan semangat kebangsaan, yang dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat yang beranekaragam latar belakang, suku, agama, ras, dan adat-istiadat. Sapa Masyarakat Sebagai anggota DPR RI dari Dapil Madura, Said Abdullah tiap pulang kampung selalu menggunakan waktunya untuk bergumul dan bersilaturrahmi dengan masyarakat di berbagai tempat. Pada hari Sabtu (1/2), Said Abdullah menghadiri beberapa tempat, salah satunya acara Maulid Nabi di Desa Banasare, Kecamata Rubaru. Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan menuju Desa Lapa Taman, Dungkek. Tidak cukup dengan itu,
ia pula melakukan kunjungan ke pesantren. Keesokan harinya, ia ikut meramaikan JJS di Kecamatan Rubaru. Tidak hanya itu, setelah melakukan JJS, ia pun terus melanjutkan ke Kecamatan Talango untuk melakukan silaturrahmi bersama masyarakat dan tokoh setempat. “Tak ada tujuan lain selain menyambung silaturrahim. Sebab, silaturrahim itu adalah tali pengikat yang sangat kuat dalam menjaga ukhuwah wathaniyah atau persaudaran kebangsaan,” ujarnya. Hanya satu hal yang ingin Said katakan kepada masyarakat bahwa di tengah berkecamuknya perang pemikiran di tanah air, ada hal yang tidak boleh luput dari setiap relung sanubari kita. Tentu hal tersebut adalah bahwa kita tinggal dalam satu teritorial yang sama, yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI. =SYAMSUNI/MK
SUMENEP - Anggota DPR RI Komisi VII MH Said Abdullah, Sabtu (1/2) mengunjungi Pondok Pesantren Darut Thoyyibah, Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, pesantren yang ia bantu pembangunnya beberapa tahun lalu. Said langsung mengunjungi dan mengobrol dengan puluhan santri. Ekspresi wajah santri pun beragam, ada yang tertegun, haru, ada pula merasa terkejut. Sebab, mereka mengenal dan melihat sosok perintis Pesantren Darut Thoyyibah itu di TV dan beberapa gambar saja, tidak hanya melihat langsung. Pada kunjungannya itu Said berharap pesantren tetap menjadi benteng terkuat dalam membentengi pemuda Islam. Kata Said, kini hanya pesantren yang menjadi harapan bagi negeri ini untuk bisa menetas generasi-generasi yang berbudi luhur. "Sebab, kita tidak bisa menghindar dari arus globalisasi yang deras mengalir. Kini, ia hadir dalam sendi-sendi kehidupan manusia. Oleh karenanya, pesantren harus terus menjaga model dan metode pembelajaran harus tetap dipertahankan, agar pesantren tetap sebagai wadah bagi pembinaan moral," ungkapnya saat berbincang-bincang bersama santri. Ia mengingatkan kepada para santri agar giat belajar dan bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu. Sebab, kata Said, pesantren adalah institusi pendidikan asli Indonesia, ia ditahbiskan sebagai instituasi paling tua di Indoensia, bahkan lebih tua dari usia Indonesia itu sendiri. “Sampai kapan pun saya akan mengakui bahwa pesantren adalah legenda hidup yang masih eksis hingga hari ini. Eksisnya pesantren tidak hanya dikarenakan pesantren identik dengan nuansa dan makna keislaman, tetapi karakteristiknya yang mengandung arti keaslian Indonesia atau Islam nusantara,” jelasnya. Said pun sedikit memaparkan tentang kemunculan pesantren sebagai laboratorium masyarakat. Kata Said, pesantren muncul dan berkembang dari pengalaman sosiologis masyarakat lingkungannya. Bahkan Said memunculkan satu pernyataan dari hasil hipotesa bahwa jika Indonesia tidak mengalami penjajahan, mungkin pertumbuhan sistem pendidikan di Indonesia akan mewarisi corak pesantren. “Sehingga perguruan-perguruan tinggi yang ada sekarang ini tidak akan berupa, UI, ITB, UGM, IPB UNAIR atau pun lainnya, melainkan mungkin Universitas Tremas, Krapyak, Tebuireng, Bangkalan, Lasem, Sidogiri, Lirboyo dan seterusnya,” terangnya. =SYAMSUNI
Said Abdullah bersilaturahmi ke PP. Darut Thoyyibah di Desa Legung Timur Kecamatan Batang-Batang.
KORAN PROBOLINGGO MADURA
KORAN MADURA
Pamekasan
SENINSENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292| TAHUN III 3 FEBRUARI 2014
No. 0292 | TAHUN III
E E
BENCANA ALAM
Enam Kecamatan Rawan Longsor
PERBAIKI PERAHU. Nelayan memperbaiki perahu di Pantai Pegagan, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Sabtu (1/2). Musim angin barat selama hampir satu bulan, dimanfaatkan nelayan setempat untuk memperbaiki perahu mereka.
Utang Kemenag Membengkak 2013 Tercatat Rp 58 M, Kini Sebesar Rp 100 M PAMEKASAN - Utang Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan terhadap ribuan Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru swasta yang lulus sertifikasi membengkak. Sebelumnya sebesar Rp 58 miliar, kini membesar jadi Rp 100 miliar. Membengkaknya utang Kemenag Pamekasan kepada guru bersertifikasi setelah Kanwil Kemenag Jatim mengeluarkan rilis data penerima tunjangan sertifikasi guru dan melakukan revisi kembali penerima tunjangan sertifikasi. “Satu-satunya Kemenag yang melakukan revisi hanyalah Kemenag Pamekasan. Revisi dilakukan untuk menyesuaikan dengan data yang ada di kabupaten,” kata Muarif Tantowi, Kepala Kemenag Pamekasan. Ia menjelaskan utang-utang tersebut setiap tahun sudah diusulkan untuk masuk dalam DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) APBN 2014. Pada tahun 2013 kemarin sudah diusulkan. Namun hanya disetujui Rp 26 miliar. “Pada tahun 2014 ini, kami sudah mengusulkan sisa utang tersebut, namun yang menentukan tetap pemerintah pusat,” jelasnya. Muarif berjanji akan mengaw-
al utang sertifikasi guru tersebut ke Jakarta. Karena hal itu menyangkut kepentingan guru yang jumlahnya banyak. “Saya mohon doanya kepada guru, agar upaya kami berhasil dan berjalan dengan baik,” ungkapnya. Muarif menambahkan tunggakan pembayaran sertifikasi guru tersebut tidak hanya terjadi di Pamekasan saja, melainkan di daerah lain juga terjadi serupa. “Anggaran dari pusat untuk sertifikasi guru, tidak bisa semua diberikan ke Pamekasan, karena harus dibagi dengan daerah lain di Jawa Timur, yang mengalami nasib serupa,” ujarnya. Kemenag, kata Muarif, tidak bisa berbuat apa-apa, karena yang menggulirkan kebijakan dan yang mencairkan dana tersebut adalah pemerintah pusat. “Jadi kalau ada guru mengeluh, tidak hanya kami yang disalahkan, karena yang punya dananya bukan kami melainkan pemerintah pusat,” kelitnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pamekasan, Muarif Tanthowi memberikan kepastian utang dana sertifikasi guru PNS dan Non PNS yang ada di bawah naungan Kemenag, yang tidak terbayarkan sejak tahun 2010, akan dicairkan pada tahun 2014. Kepastian informasi itu didapat setelah dirinya mendatangi Kementerian Agama Repuplik Indonesia (Kemenag RI) di Jakarta, ternyata pemerintah pusat akan membayar semua utang sertifikasi melalui alokasi dana DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) APBN 2014. “Secara nasional, Kemenag memiliki utang sertifikasi guru sebesar Rp 3,7 triliun, sementara di bawah Kemendiknas sebesar Rp7,8 triliun. Untuk di Pamekasan utang sertifikasi guru Kemenag hanya Rp 58 miliar. Sedangkan di bawah Disdik, saya kurang tahu,” katanya. Dijelaskan Muarif, guru sertifikasi di bawah Kemenag tidak perlu khawatir, karena utang sertifikasi tersebut tidak akan hangus. “Pemerintah tetap menganggap utang sertifikasi, sehingga guru tidak perlu resah,” harapnya. =FAKIH AMYAL/RAH
PAMEKASAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan menyatakan dari 13 kecamatan di wilayah itu, enam diantaranya dinyatakan sebagai darah rawan longsor. Enam kecamatan itu antara lain, Kecamatan Batumarmar, Palengan, Kadur, Pakong, Waru, dan Pegantenan. Instansi tersebut meminta masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan di enam kecamatan tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya musibah tanah longsor. Kepala BPBD Pamekasan, Budi Irianto mengatakan enam kecamatan rawan longsor itu karena letak goorgafisnya berada di kawasan perbukitan dengan kondisi tanah yang labil dan miring. Dari enam kecamatan itu, empat kecamatan diantaranya hampir setiap tahun menjadi langganan bencana tanah longsor, yaitu Kecamatan Kadur, Pakong, Waru, dan Pegantenan. Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di kecamatan tersebut agar lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor terutama saat dan setelah tujurn hujan. “Kami telah memilki peta setiap daerah yang rawan bencana, baik kawasan rawan banjir, angin kencang, dan kawasan rawan longsor. Dari peta yang ada saat ini, kawasan rawan longsor ada di enam kecamatan,
namun dari enam itu hanya sebagian desa masuk rawan longsor,” katanya. Dikatakan Budi berdasar pada peta daerah rawan longsor di BPBD setempat, daerah terluas rawan longsor ada di Kecamatan Batu Marmar, yaitu berada di Desa Bujur Timur, Bujur Tengah, dan Bujur Barat. Namun tidak menutup kemungkinan kecamatan yang tidak masuk dalan peta tersebut akan mengalami musibah longsor. Sebab musibah tersebut tidak semata-mata karena tanah yang miring, tetapi kadang juga terjadi karena ada pergeseran pada lapisan tanah tanpa diketahui dan diperkirakan sebelumnya, meskipun kemungkinan semacam itu sangat jarang terjadi. “Rongga-ronga di bawah tanah itu tidak diketahui, bisa saja saat hujan deras datang ada pergesaran pada lapisan tanah kearah rongga itu sehingga juga menyebabkan terjadinya longsor. Peta yang ada saat ini hanya dipresiksi dari kemiringan dan kondisi tanah yang labil (mudah bergerak) sehingga mudah terjadi longsor, ” ungkapnya. Mengacu pada peta yang ada, tambah Budi, hampir di 13 kecamatan tergambar ada daerah rawan longsornya dengan ditandai warna ungu. Namun lokasinya tidak terlalu luas, yaitu berada di Kecamatan Pasean, Proppo, dan Larangan. =ALI SYAHRONI/MUJ/RAH
LONGSOR. Sejumlah pengguna jalan berhati-hati saat melewati badan jalan yang longsor di Jalan Malang-Kediri desa kedungrejo, Pujon, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/2). Selain mengakibatkan satu orang tewas dan satu orang hilang, banjir bandang serta longsor yang melanda kawasan tersebut juga menyebabkan jalur utama penghubung Malang-Kediri sempat terputus.
F
PAMEKASAN
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292|TAHUN III
Said Abdullah Menepati Janji Bangun Rumah Penderita Kanker Leher PAMEKASAN - MH. Said Abdullah, anggota DPR-RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) asal Daerah Pemilihan (Dapil-XI) Madura menepati janjinya mambangun rumah layak huni untuk keluarga almarhumah Mardiyah di Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Pembangunan rumah tetap diwujudkan meski Mardiyah sudah meninggal dunia pada pertengahan Januari lalu, akibat serangan kanker leher. Rumah tersebut nantinya akan diserahkan kepada ahli waris yang selama ini merawat almarhumah Mardiyah. Rumah yang dijanjikan Said Abdullah, saat ini telah memasuki tahap pekerjaan akhir (finishing). Proses pembangunan rumah ditangani oleh masyarakat setempat. Meliputi pengadaan bahan dan proses pekerjaan pembangunannya. Horriyah, salah satu ahli waris almarhumah mengaku sangat senang karena bisa memiliki rumah yang layak. Kehadiran Said Abdullah ke Desa Panaguan, yang menyempatkan diri membesuk ibunya yang sedang sakit awal Januari lalu dianggap membawa berkah bagi keluarganya, karena bisa mewujudkan mimpinya untuk memiliki rumah layak huni. “Saya tidak menyangka, karena kami ini orang kecil. Tapi tiba-
tiba Pak Said datang membesuk ibu yang sedang sakit. Mungkin Pak Said tidak tega melihat kondisi kami, karena ibu dan tante yang sama-sama sakit dirawat di dalam gubuk. Ibu dirawat di lencak dan tante saya dirawat di lantai. Kini ibu sudah meninggal, tapi Pak Said masih membangun untuk kami,” katanya. Horriyah mengaku tidak bisa membalas jasa Said Abdullah dan masyarakat yang mengadukan nasib keluarganya kepada anggota DPR-RI yang sudah dua kali menjabat itu. Tiada henti ia mengucap syukur kepada Allah dan terimakasih kepada Said Abdullah dan masyarakat sekitar yang memperhatikan nasibnya. “Saya dengar Pak Said maju
lagi sebagai calon anggota DPR. Mudah-mudahan beliau sukses
keluarga Mardiyah, setelah mengetahui kondisinya. Pada Senin
dan terpilih lagi. Bagi saya Pak Said ini luar biasa dan layak mewakili rakyat Madura,” katanya. Said Abdullah memutuskan untuk membangun rumah untuk
(13/1) lalu, ia melakukan reses ke sejumlah desa di Pamekasan termasuk Desa Panaguan, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Di sela-sela kunjungannya di Desa
Panaguan, ada masyarakat yang menyampaikan penderitaan keluarga Mardiyah kepadanya. Setelah pertemuan dengan masyarakat, Said Abdullah mengunjungi keluarga Mardiyah sebagaimana diusulkan masyarakat. Semula ia hanya hendak menyerahkan santunan kepada keluarganya. Namun setelah melihat kondisi dua lansia yang dirawat di tempat seadanya, ia kemudian memutuskan untuk membangun rumah untuk mereka, agar keduanya bisa tinggal ditempat yang layak, apalagi dalam keadaan sakit. Dikonfirmasi motivasinya membantu kedua lansia itu, Said menyatakan sudah menjadi tanggung jawab setiap orang yang mampu untuk membantu sesamanya. Menurut Said, masih banyak penduduk di negeri ini yang nasibnya sama dengan Mardiyeh dan Sanideh. Namun jika yang kaya bisa saling berbagi, maka tidak akan ada orang miskin di negeri ini. “Sudah menjadi tanggung jawab setiap orang yang mampu untuk membantu sesamanya. Karena kata teman saya, sesungguhnya tidak ada orang miskin di negeri ini, yang ada hanya orang kaya malas berbagi,” katanya. =ACHMAD FAUZI M/RAH
PEMERASAN
Pelaku Bukan Anggota LSM yang Berbadan Hukum PAMEKASAN - Ketua Forum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pamekasan, Heru Budi Prayitno memastikan Oknom LSM yang ditangkap Aparat Kepolisian karena mengaku sebagai anggota polisi untuk memuluskan aksinya meminta uang Rp 500.000 kepada Kepala Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi, tidak termasuk dalam keanggotaan Forum LSM Pamekasan, yang telah berbadan hukum. Menurut Heru, polisi wajib mencari korban lain, yang diduga menjadi korban oknom LSM tersebut. Dirinya menduga korban oknom LSM tersebut tidak hanya kepala Kemenag Pamekasan, kemungkinan masih ada korban lain. “Saya yakin ada korban lain, makanya polisi harus mengusutnya,” desaknya. Akibat perlakuan oknom tersebut banyak pihak dirugikan, yakni selain korban, juga mence-
markan citra buruk polisi. Sebab yang bersangkutan membawa nama polisi, mencemarkan nama baik wartawan, karena yang bersangkutan juga menunjukkan kartu identitas wartawan, termasuk pula mencemarkan nama baik LSM, karena yang bersangkutan mengaku menjadi 3 anggota LSM sekaligus, yakni LSM Transparansi Bangsa, LSM Formula, dan LSM Garuda RI. Selama ini, kata Heru, oknom LSM yang melakukan tindakan tidak terpuji tersebut, setelah kasusnya diputus di Pengadilan, kembali lagi berprofesi sebagai LSM ataupun wartawan. Sehingga tidak ada efek jera dari pelaku. Seharusnya, kata Heru, pengadilan mencabut izin Badan Hukum LSM ataupun perusahaan media yang sudah meresahkan masyarakat tersebut. “Kalau dibiarkan seperti ini, tidak ada efek jera dari pelaku pemerasan,” ungkapnya. Heru juga meminta Kemen-
terian Hukum dan HAM RI untuk tidak mudah mengeluarkan izin kepada LSM yang tidak jelas Visi dan Misinya. Bahkan jika memungkinkan Kemenhumkan membuat aturan yang memampangkan kegiatan LSM-LSM, sebelum izin dikeluarkan. Hal senada juga diungkapkan Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan, Moh. Zuhri. Menurutnya wartawan yang ditangkap kepolisian tersebut sama sekali tidak mencerminkan sosok sebagai jurnalis. “Kalau memang dia wartawan, seharusnya menggali, menulis, dan menyampaikan berita, bukan meminta uang,” ungkapnya. Zuhri mendukung proses hukum yang saat ini tengah berjalan di Polres Pamekasan. Hal ini bisa menjadi pelajaran kepada wartawan lain, yang dalam tugasnya tidak mencari berita, melainkan menakut-nakuti nara sumber berita. “mudah-mudahan polres bisa mengusut kasus tersebut
sampai tuntas,” ucapnya. Seperti sudah diberitakan, Slamet Ready (27), oknum wartawan media mingguan Jejak Kasus, sekaligus anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) Transparansi Bangsa, bersama Doni rekannya, akhirnya ditangkap tim reskrim Polres Pamekasan, saat akan mengambil uang yang diminta di kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Selasa (28/1/2014). Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, melalui Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Siti Maryatun mengatakan pelaku kepada korbannya mengaku bernama Anwar, anggota unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dan meminta bantuan sejumlah uang kepada Kepala Kemenag Pamekasan Muarif Tantowi, untuk mendanai kegiatan pembenahan dan pelatihan tipikor di Polres Pamekasan. “Setelah itu disetujui dan yang bersangkutan menyuruh
orang lain atas nama Doni untuk mengambil bantuan tersebut. Setelah sampai di dalam, Kamenag ini menelepon ke Polres, ternyata bukan dari polisi, jadi kita langsung datang ke sana. Ternyata itu penipuan yang dilakukan Slamet, sehingga pada saat itu juga langsung diamankan yang bersangkutan,” terang AKP Siti Maryatun. Selain kedua pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya satu unit mobil rental warna hitam dengan nopol M 1886 C, dua handphone yang digunakan untuk menghubungi korbannya, empat kartu identitas wartawan dan LSM serta lima lembar uang pecahan seratus ribuan yang diterima dari korban. Akibat perbuatannya, kedua pelaku akan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan, dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. =FAKIH AMYAL/RAH
PAMEKASAN
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292| TAHUN III
G
PERTANIAN
Jagung Lokal Lebih Digemari
SAMPINGAN - Istri para nelayan berburu kerang untuk dikonsumsi. Mereka melakukan itu untuk mengisi kebutuhan rumah tangga di saat suami mereka tidak melaut karena cuaca buruk.
Nelayan Masih Takut Melaut Ibu Rumah Tangga Berburu Kerang PAMEKASAN - Ratusan ibu rumah tangga di Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, mengisi waktu luang dengan berburu kerang di perairan tersebut. Aktivitas ini mereka lakukan pada saat air laut surut dengan cara menggali pasir untuk mengetahui tempat persembunyian kerang. Aktivitas berburu kerang yang dilakukan istri-istri nelayan ini hampir dilakukan setiap hari, selama cuaca buruk berlangsung akhir-akhir ini. Hal ini mereka lakukan untuk menopang kebutuhan ikan selama suaminya tidak melaut. Salah satu warga Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Suripah mengatakan ia dan ibu-ibu rumah tangga lainnya terpaksa berburu kerang untuk dikonsumsi karena tidak punya uang untuk membeli ikan. Sebab harga ikan belakangan ini naik drastis. Harga ikan di pasaran
Pamekasan mengalami lonjakan hingga 70 persen. Harga ikan tongkol ukuran sedang biasanya seharga Rp 6 ribu per ekor, kini naik menjadi Rp 10 ribu perekor. Menurut Suripah, selama suaminya tak melaut, ia tak mampu membeli ikan karena satu-satunya sumber penghasilan keluarganya yaitu melaut. “Sekarang harga ikan sangat mahal, suami saya tidak melaut. Jadi saya terpaksa cari kerang untuk dimakan bersama keluarga,” katanya. Dijelaskan hasil tangkapan kerang yang diperoleh para istri
nelayan itu tidak bisa dijual. Selain hasil tangkapannya terbilang sedikit yaitu sekitar 1 kg perharinya, kerang tangkapan mereka juga sangat kecil, sehingga tidak akan laku terjual. “Siapa yang mau beli, Mas, kerangnya kecil-kecil dan kotor karena bercampur lumpur pasir. Untuk membersihkan kerang satu kiloan saja butuh waktu lama,” katanya. Sementara itu, para nelayan yang tidak melaut memafaatkan waktu untuk memperbaiki peralatan mereka. Seperti memperbaiki jala atau memperbaharui cat perahunya. Kondisi serupa juga terjadi pada nelayan pagan apung di perairan Talang Siring. Kebanyakan mereka tak berani melaut karena angin kencang masih melanda perairan tersebut. Para nelayan menepikan pagan apung, karena khawatir hilang terbawa arus. =ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH
PAMEKASAN - Sejumlah petani di Kabupaten Pamekasan lebih memilih menanam jagung lokal daripada mengikuti saran Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, untuk beralih menanam jagung hibrida. Alasannya karena biaya untuk menanam jagung hibrida lebih besar jika dibandingan dengan biaya menanam jangung lokal. Selain itu, petani menilai rasa jangung lokal lebih diminati karena lebih layak untuk jagung konsumsi. Ketua Kelompok Tani di Desa Tlontoh Raja, Kecamatan Pasean, Ahmad Da’i mengatakan petani yang membudidayakan jagung hibrida sangat jarang, karena harga benihnya lebih mahal dan biaya tanamnya dua kali lipat dari jagung lokal. Anggotanya yang menanam jagung, semuanya untuk dikonsumsi sebagai campuran beras untuk dimasak menjadi nasi. Sehingga alasan utama memilih menanam jagung lokal karena jagung tersebut lebih layak untuk dikonsumsi daripada jagung hibrida. “Hasil panen jagung hibrida itu memang dua kali lipat dari jagung lokal. Tapi biaya tanamnya juga lebih mahal,” katanya. Perbandingannya, jelas dia, jagung lokal hanya membutuhkan satu sak pupuk, sedangkan jagung hibrida dua sak. Itu belum termasuk harga benih yang lebih mahal. Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Pamekasan, Isye Windarti mengatakan saat ini pengembangan
jagung hibrida hanya terfokus di beberapa kecamatan di wilayah selatan dengan sentra berada di Kecamatan Larangan, Kadur, Galis dan Pagantenan. Sementara Kecamatan lainnya masih membudidayakan tanaman jagung lokal. Kendala untuk dapat menambah hasil produksi jagung di Kabupaten Pamekasan, kata dia, karena petani jagung di wilayah itu belum ada keinginan untuk beralih menanam jagung hibrida. Dengan alasan harga benih dan rasa yang dihasilkan jagung hibrida kurang enak. Menurutnya, harga benih lebih mahal itu karena benih jagung yang dipilih merupakan benih unggul dengan hasil yang lebih besar dan uang hasil penjualan juga lebih banyak dari jagung lokal. Diperkirakan alasan kuat petani enggan berganti benih karena umumnya tidak seluruh hasil produksi jagung mereka akan dijual, melainkan akan dikonsumsi sendiri. Kebanyakan petani di wilayahnya masih menjadikan jagung sebagai salah satu bahan makanan pokok. Sehingga mereka baru akan menjual hasil panen jagung mereka pada saat sangat butuh uang. “Ini yang menjadi kendala kami untuk pengembangkan jagung hibrida, khususnya di wilayah pantura seperti Kecamatan Batumarmar, Waru, dan Pasean. Petani masih tetap membudidayakan jagung lokal, karena hasil panen jagungnya lebih banyak untuk dikonsumsi, “ katanya. =ALI SYAHRONI/MUJ/RAH
JAGUNG LOKAL. Petani menjemur jagung lokal, di Desa Baddurih, Tlanakan, Pamekasan, Jatim. Sebagian besar petani di Madura masih bertahan dengan bibit jagung lokal, karena mereka menganggap perawatan lebih mudah, tidak membutuhkan air banyak dan masa panen yang lebih pendek dengan harga lebih tinggi dibanding jagung jenis hibrida.
H
KORAN MADURA
PAMEKASAN
SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292|TAHUN III
Kejari Tak Mampu Bayar Auditor Penanganan Kasus Pengadaan Buku Terseok-seok PAMEKASAN - Dugaan tindak pidana korupsi (Tipikor) pengadaan buku perpustakaan (adhoc) untuk 40 lembaga pendidikan di Pamekasan mengendap di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan selama lima tahun. Diduga penyebabnya karena Kejari tak mampu membayar auditor. Dugaan ini sangat menguat karena penanganan dugaan tipikor ini sudah melalui tiga fase pergantian tiga kepala Kejari. Namun, sejauh ini, belum nampak perkembangan berarti dalam penanganan dugaan tipikor senilai Rp 1,9 miliar, yang menyeret nama sejumlah mantan pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan sebagai tersangka itu. Alasan yang menjadi kendala lambannya penanganan dugaan
tipikor ini karena menunggu hasil audit badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP) Jawa Timur. Padahal audit BPKP ini sudah mecapai setahun lebih terhitung sejak November 2012 lalu. Pada saat Kajari Pamekasan dijabat Agus Irianto, bocoran kerugian negara sebenarnya sudah diakui diterima Kejari. Pihak Kejari saat itu tidak bersedia menyebut, karena menunggu pemberitahuan resmi.
Dalam perkembangannya audit BPKP dalam dugaan tipikor ini semakin tak jelas. Bahkan pihak Kejari Pamekasan justru masih beralasan audit belum final dan beberapa kali mengirim data tambahan yang diminta BPKP. Sudiharto, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pamekasan yang menggantikan Agus Irianto, mengaku tidak tahu, kenapa hasil audit ini tak kunjung diserahkan kepada penyidik. Ia mempersilakan pihak-pihak yang berkepentingan untuk menanyakan langsung kepada BPKP. Saat ditanya kemungkinan untuk menggunakan tim audit independen untuk menghitung kerugian dalam dugaan tipikor ini, Kajari menyatakan belum ber-
fikir ke arah itu, karena biayanya mahal. “Ya sebenarnya bisa saja memakai jasa independen, tetapi biayanya mahal. Biaya mahal itu bukan bayar orangnya, tapi menghargai kompetensinya. Sedangkan di BPKP ini kami ndak bayar,” katanya. Selanjutnya, ia menyatakan akan terus menagih laporan hasil pemeriksaan (LHP) dalam dugaan tipikor ini, agar pemeriksaan tersangka segera tuntas. Jika sudah dinyatakan lengkap, berkas akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Negeri (PN) tindak pidana korupsi (Tipikor) Surabaya untuk disidangkan. Dalam kasus dugaan korupsi pengadaan buku perpustakaan
yang bersumber dari APBN 2008 ini, Kejari Pamekasan sudah menetapkan enam tersangka. Yaitu berinisial AH, SS, NQ, selaku pejabat disdik, serta DD, AG, YS dari rekanan. YS merupakan tersangka terakhir yang disebut Kejari Pamekasan setelah ia dinyatakan terlibat dalam kasus import daging. Dugaan tipikor dana adhoc bergulir ke Kejari Pamekasan 2009 lalu, setelah proyek pengadaan buku perpustakaan untuk 40 lembaga SMP dan SMA ini menggunakan sistem tunjuk kepada penerbit. Selain itu, kualitas kertas jelek dan materi yang disajikan bukan materi SMP/SMA, namun diduga standar SD. =ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH
SOSIAL POLITIK
Sebaiknya Dana Saksi untuk Korban Bencana PAMEKASAN - Forum Kajian Kebijakan Publik (FKKP) Madura, Jawa Timur, menyarankan sebaiknya dana senilai Rp700 miliar yang rencananya akan dialokasikan untuk saksi partai politik pada Pemilu 2014 disalurkan untuk para korban bencana. “Selain dari sisi ketentuan perundang-undangan memang tidak diperbolehkan, di satu sisi para korban bencana alam di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah ini lebih membutuhkan,” kata Direktur FKKP Madura Mu’id Syakrani di Pamekasan, Minggu. FKKP Madura mengemukakan hal ini menanggapi rencana pemerintah untuk mengalokasikan anggaran dana saksi partai politik peserta pemilu yang akan digelar pada 9 April 2014. Mu’id mengatakan pemilu memang merupakan hal yang penting, karena pada pesta demokrasi itu masa depan bangsa akan ditentukan melalui pemilihan wakil rakyat. Akan tetapi tragedia kemanusiaan di berbagai daerah dengan kejadian bencana alam jauh lebih penting untuk mendapatkan perhatian pemerintah. “Mengabaikan kepentingan rakyat yang lebih membutuhkan adalah sama dengan kejahatan, sementara di satu sisi dana yang ada justru lebih diutamakan untuk kepentingan politik,” kata Mu’id. Di satu sisi, FKKP menilai kebijakan pemerintah mengalokasikan anggaran untuk saksi partai
politik peserta pemilu merupakan persekongkolan antara wakil rakyat di DPR dengan pemerintah. Apabila hal itu dibiarkan, maka kemungkinan kepentingan yang lebih besar dan lebih membutuhkan bantuan, bisa terabaikan. Ia mencontohkan seperti kasus bencana alam korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang sampai saat ini masih membutuhkan uluran tangan semua pihak. Partai, kata Mu’id, seharusnya berlomba-lomba untuk membantu mereka, bukan malah mengharapkan bantuan dana untuk membayar saksi-saksinya pada pemilu 2014 nanti. “Padahal menurut laporan berbagai media, kan hingga saat ini masih ada sebanyak 30.152 jiwa atau 9.403 kepala keluarga (KK) masih berada di lokasi pengungsian akibat erupsi Gunung Sinabung, Kapubaten Karo, Sumatera Utara. Mereka ini butuh bantuan dan penanganan yang lebih serius dari semua pihak. Kalau ada dana, ya salurkan kepada para korban ini saja,” terang Mu’id Syakrani. Tidak hanya di Sumatera, bencana alam juga terjadi di sejumlah daerah, baik di Jawa maupun di Madura dan mereka membutuhkan penanganan yang serius. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyetujui anggaran pengawasan Pemilu Legislatif kepada Bawaslu senilai Rp1,5 triliun.
Dari anggaran itu, sebanyak Rp 800 miliar digunakan untuk pembiayaan pengawas pemilu seperti ‘gerakan sejuta relawan’
dan juga pembayaran mitra pengawas pemilu lapangan (PPL). Sedangkan alokasi anggaran Rp700 miliar rencananya akan
dialokasikan untuk pembiayaan saksi partai politik dan hingga saat masih belum disetujui. =ANTARA/RAH
KORAN PROBOLINGGO MADURA
KORAN MADURA
Sampang
SENIN 2014 SENIN 3 FEBRUARI 20143| FEBRUARI No. 0292 | TAHUN III
No. 0292 | TAHUN III
IJ
Harga
Cabai Rawit
Melangit Minyak Goreng Langka di Pasaran SAMPANG - Harga cabai rawit mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Hal itu terjadi dalam sepekan terakhir di Pasar Srimangunan Sampang. Ny Maimunah (40), salah satu pedagang cabai rawit di Pasar Srimangunan, mengatakan, harga sayur-mayur dan cabai rawit mengalami kenaikan harga dari Rp 35 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram. ”Cabai besar yang minggu lalu hanya seharga Rp 28 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Mungkin karena cuaca buruk sehingga menyebakan banyak petani cabai gagal panin dan merugi. Akibatnya, harga cabai di pasaran melonjak naik,” katanya kepada Koran Madura, Minggu (2/2).
Menurutnya, beberapa hari ini dagangannya sepi. Sebelumnya, dia mengaku biasanya kulakan cabai dalam seminggu hingga lima kali dari Surabaya. Saat ini cuma bisa kulakan cabai dua sampai tiga kali dalam seminggu terakhir. ”Kualitas cabai (saat ini) yang mudah busuk menyebabkan pedagang cabai tidak bisa menyetok banyak. Mereka khawatir merugi terlalu besar. Pedagang sayur dan cabai yang lain juga mengalami nasib yang sama, bahkan sampai ada pedagang yang tidak kulakan cabai karena takut tidak laku dan terus busuk hingga merugi,” ujarnya. Berbeda dengan harga cabai rawit, harga beras justru mengalami penurunan harga dalam sepekan terakhir. Hanya saja, pedagang beras dalam sepekan ini mengaku sepi pembeli. ”Kalau dalam minggu ini harga beras mengalami penurunan harga sebesar Rp 500. Awalnya harga
beras kualitas sedang Rp 8.500 menjadi Rp 8.000 per kilogram,” kata Bu Su (45), salah satu pedagang beras di Pasar Srimangunan. Dia menuturkan, dalam beberapa hari dagangannya sepi pembeli. Hampir dalam dua minggu ini tidak melakukan kulakan beras seperti biasanya. ”Awalnya, saya kulaan setiap seminggu sekali dari Surabaya. Tapi sekarang sudah satu minggu tidak kulakan. Kami berharap cuaca (buruk) ini segera berakhir sehingga aktivitas jualan (beras) kami bisa normal seperti semula. Kalau saat ini kami hanya bisa pasrah lantaran sepi pembeli,” pungkasnya. Suleha (52), ibu rumah tangga asal Kelurahan Rongtengah, Sabtu (1/2), mengatakan, harga minyak goreng mengalami kenaikan harga. “Saya semenjak pagi tadi sudah muter-muter cari minyak goreng,” katanya. Indra Wijaya (36), salah satu agen minyak yang berada di
achmad gufron/koran madura
CABAI. Pedagang sembako di Pasar Srimangunan Sampang sedang menjaga dagangannya, Minggu (2/2). Harga cabai di pasar tersebut mengalami kenaikan signifikan dalam sepekan terakhir. pasar Srimangunan Sampang, menuturkan, kelangkaan minyak goreng curah ini karena faktor liburan Imlek dan hari ‘kecepit’ nasional. Selama 3 hari ini kiriman
minyak dari pulau Jawa memang tersendat sehingga bisa dipastikan jika pengiriman minyak goreng ke Madura akan lancar kembali setelah Senin mendatang. =ACHMAD GUFRON/LUM
JELANG PILEG
BK DPRD pun Mulai Membolos
Gedung DPRD Kabupaten Sampang
S ampan g – Anggota Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga mulai sibuk menyapa konstituen dan mengabaikan tugas sebagai wakil rakyat. Semenjak beberapa hari terakhir ini, sejumlah anggota BK juga tidak berada di ruang kerjanya.
Ketua Komisi A Hoda’i sangat menyayangkan perilaku anggota BK yang bolos kerja. Semestinya, menurutnya, BK memberikan contoh yang baik bagi setiap anggotanya. “Peran BK sendiri sangat vital di badan legislatif,” katanya, Jumat (31/1). Sementara Ketua BK
DPRD Sampang Aksan Jamal malah menuding pernyataan ketua komisi A syarat dengan nuansa politis. Aksan menegaskan alasan dirinya sering tidak masuk karena sering menghadiri berbagai acara di daerah pemilihan (dapil) sendiri. Selain itu, sebagai to-
koh masyarakat (tomas) dirinya menegaskan sangat mubazir jika masuk ke kantor dengan tanpa agenda, maka dari itu Aksan lebih memilih untuk menghadiri acara-acara tersebut. “Masuk kantor itu penting akan tetapi saya juga sedang banyak agenda di luar,” terangnya. =IST/MK
Sampang
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
Kronologis Pencurian 15 Desember 2013 sekitar pukul 22.00 Pencurian lemari es (kulkas) Barang tersebut dijual Rp 700.000 22 Desember 2013 sekitar 1.00 Pencurian sepeda motor Yamaha V-XION nopol M 5603 Barang tersebut dijual Rp 4.500.000 28 Desember 2013 sekitar pukul 1.00 Pencurian etalase Barang tersebut dijual Rp 500.000
Nama: Aziz Umur: + 19 Pekerjaan: Nelayan Alamat: Dusun Sembung Desa Rabiyan Kecamatan Ketapang, Sampang
PARA Pencuri
Nama: Sanukdin Umur: + 36 Pekerjaan: Petani Alamat: Dusun Rabiyan Desa Rabiyan Kecamatan Ketapang, Sampang
CURANMOR
Pencuri Bisa Dihukum 15 Tahun Penjara SAMPANG - Polres Sampang menangkap dua tersangka pencuri yang telah beraksi mengambil tiga barang di satu TKP di wilayah Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang, pada tahun 2013. Kedua tersangka, Aziz (19) dan Sanukdin (36), dijerat Pasal 363 KUHP. Penangkapan dua tersangka warga Desa Rabiyan, Kecamatan Ketapang, berawal dari pencurian sebuah etalase milik Abdul Hadi (40), warga Dusun Sembung, Desa Rabiyan, Kecamatan Ketapang, Sabtu 28 Desember 2013. Sebelumnya, 22 Desember 2013 sekitar pukul 1.00 Wib, dua tersangka kembali melakukan pencurian di tempat yang sama dengan target sepeda motor Yamaha Vixion nopol M 5603 NI warna hitam. Dan pada 15 Desember 2013 sekitar pukul 22.00 Wib, tersangka mencuri sebuah lemari es (kulkas) di rumah Abdul Hadi. Hasil curian Aziz dan Sanukdin dijual seharga Rp 700 ribu. Dari
hasil pencurian, Aziz mendapat bagian sebanyak Rp 400 ribu sedangkan Sanukdin Rp 300 ribu. Di hadapan polisi, Sanukdin mengaku hasil barang curiannya itu dibagi rata berdua. Sepeda motor hasil curiannya dijual dengan harga Rp 4.500.000 kepada penadah. Dirinya mendapat bagian sebesar Rp 1.500.000, sedangkan Azizi mendapat bagian Rp 3.000.000. “Sepedanya ini saya jual ke orang di Kecamatan Karang Penang, Pak. Saya cuma dapat Rp 1.500.000 untuk makan dan kebutuhan anak-istri,” ucap bapak dua anak itu. Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengatakan, dari hasil penangkapan dua tersangka tersebut pihaknya masih mengembangkan kasus itu. Dari hasil penyelidikan polisi, tersangka melakukan aksinya saat rumah itu ditinggal penghuninya. “Setelah kita kembangkan hasil curian etalase dan lemari es ternyata ada juga curanmor. Ked-
ryan hariyanto/koran madura
J
ua tersangka ini masuk dari atap rumah saat ditinggal penghuninya ke Malaysia dengan keadaan kosong, “terangnya. Akibat perbuatannya, tersangka kini dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman huku-
man 15 tahun penjara. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan tiga barang bukti hasil pencurian, di antaranya sebuah etalase, lemari es merek Sharp, dan satu unit sepeda motor Yamaha Vixon. =RYAN HARIYANTO/MK
PENGAWASAN PEMILU
ePaper Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda
Terbit Siang!
kunjungi dan unduh dari www.koranmadura.com
Tiga Kecamatan Tak Patuh PKPU SAMPANG - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Sampang menyatakan, sampai saat ini masih ditemukan sedikitnya tiga kecamatan yang tidak memenuhi Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 15 Tahun 2013. Di Kecamatan Camplong, Omben, dan Karang Penang, panitia pengawas pemilu masih menemukan alat peraga kampanye para calon anggota legislatif (caleg) disertai foto caleg dan dipasang dengan cara dipaku ke sejumlah pohon. Ketua Panwaslu Kabupaten Addy Imansyah mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan PKPU Nomor 15 Tahun 2013 tidak dipatuni, di antaranya ketidakjelasan aturan, dan belum maksimalnya komunikasi yang dilakukan oleh parpol kepada para caleg tentang peraturan pemasangan alat peraga kampanye. Untuk mengantisipasi adanya para caleg memasang alat peraga, pihaknya sudah dua kali melakukan rapat koordinasi bersama pimpinan parpol. “Kami sudah dua kali melakukan rakor, pada Jum’at (24/1) dan Senin (27/1),” terangnya. Kata Addy, ada beberapa hal yang perlu dikoordinasikan kembali bersama pimpinan parpol. “Mungkin nanti KPU akan menyampaikan dan menjadwalkan kembali rapat koordinasi tersebut,” pungkasnya. =RYAN HARIYANTO/MK
KORAN MADURA
K K
Bangkalan Percepatan Pembangunan Madura Dimulai KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292| TAHUN III
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 | TAHUN III
Dana Peningkatan Infrastruktur Disiapkan Rp 121 Miliar BANGKALAN - Langkah Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) untuk menggerakkan pembangunan mulai dari sisi timur Madura kini terlihat nyata. BPWS telah melakukan kerjasama dengan dua kabupaten di Madura seperti Pamekasan dan Sampang. Hal itu memastikan langkah BPWS dalam menggenjot percepatan pembangunan di Madura bakal terlaksana. Ada dua sektor yang menjadi target pembangunan pada tahun 2014, meliputi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan infrastruktur yang bersifat strategis dan mendesak.
Anggaran untuk peningkatan infrastruktur telah disiapkan sebesar Rp 121 miliar. Lebih spesifiknya penggunaan pagu anggaran tersebut digunakan untuk peningkatan jalan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) di Madura sebesar Rp 71 miliar. Pemanfaatan air mineral dan air baku Rp 10 miliar. Selain itu, pembangunan infrastruktur di kota Surabaya berupa peningkatan jalan dan pembangunan drainase sebesar Rp 40 miliar. “Menindaklanjuti instruksi Presiden saat kunjungan kerja di Madura, diusulkan tambahan anggaran fasilitasi melalui sektor PU sebesar Rp 1,7 triliun,” kata Kepala BPWS, Muhammad Irian.
Upaya peningkatan SDM dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan anggaran dana Rp 5,2 miliar meliputi peningkatan peran serta masyarakat, pelatihan keterampilan, komunikasi, dan kerjasama dengan pemerintah daerah. Selain itu, dalam peningkatan kualitas SDM anggarannya lebih kecil Rp 4,5 miliar melalui pelatihan kompetensi yang bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja dan Lembaga Sertifikasi Profesi. Sesuai dengan amanah Peraturan Presiden (Perpres) 27 Tahun 2008 dilaksanakan untuk pengembangan 22 kluster kawasan potensial. Pemilihan lokasi itu berdasarkan rencana tata ru-
ang nasional dan daerah tersebut tersebar di wilayah Suramadu. Saat ini kluster-kluster kawasan ini beserta infrastruktur pendukungnya, yang saat ini belum tersentuh pembangunan secara optimal. Dari 22 kawasan, 3 kluster kawasan direncanakan menjadi pusat ekonomi atau bisnis yang dikelola dan diusahakan yaitu Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Surabaya (KKJS Surabaya) dan Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Sisi Madura (KKJS Madura). Serta kawasan khusus di utara Madura, satu kesatuan dengan pelabuhan peti kemas Tanjung Bulupan dan Bangkalan. Sementara 19 kawasan potensial lainnya tersebar di Pulau Madura dan kepulauannya akan difasilitasi melalui dukungan sektor dan stimulan BPWS. Selain itu, sektor pariwisata Madura juga memiliki potensi tinggi, karena Madura kaya akan potensi obyek wisata, baik wisata budaya, alam maupun wisata lain. Itu juga belum tergarap dengan baik. Potensi wisata alam seperti Pantai Slopeng dan Pantai Lombang banyak menarik wisata. “Fasilitasi sektor dan stimu-
lasi BPWS dibutuhkan untuk mendorong sektor percepatan pengembangan kawasan-kawasan tersebut, karena memiliki potensi unggulan ekonomi yang tinggi baik pertanian, perikanan, perkebunan, migas maupun wisata,” paparnya. Terkait rencana pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan stimulasi itu, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan pemda pada masing-masing kabupaten atau kota di wilayah Suramadu. BPWS sudah menggelar pertemuan dengan pemkab Pamekasan dan Sampang untuk menindaklanjuti program sinergi dengan pemda dan mendapat respon positif. Termasuk sudah melakukan perjanjian kerjasama yang dilakukan dengan pimpinan daerah kedua kabupaten tersebut. Untuk pengembangan tanaman tebu yang dilakukan PTPN X dan PTPN XI di Kecamatan Banyuates, Sampang dan Kecamatan Proppo, Pamekasan. Secara umum produktivitasnya cukup baik karena rendemen tinggi. Akan tetapi kendala yang dihadapi adalah masih terbatas dukungan aksesibilitas jalan untuk memudahkan pengangkutan hasil tebu dari daerah produksi
ke pasar. Begitu pula dukungan penyediaan air baku yang perlu ditingkatkan melalui pembangunan embung-embung. Termasuk dukungan fasilitas dan stimulasi juga diharapkan dapat meningkatkan sektor peternakan. Sebab potensi produksi peternakan sapi Madura mencapai hampir 1 juta ekor per tahun. “Akan tetapi, keberadaan budi daya sapi belum dapat meningkatkan perekonomian masyarakat karena berbagai kendala yang dihadapi. Salah satunya infrastriktur tersebut,” ucapnya. Saat dikonfirmasi, Wakil Bupati Sampang, Fadilah Budiono mengaku sangat berterima kasih terhadap BPWS, karena telah memfasilitasi rencana perbaikan infrastruktur di wilayahnya. Sekitar Rp 25 miliar disediakan untuk pembangunan infrastruktur dan PJU khusus di kabupaten Sampang. “Anggaran yang disediakan juga untuk penanggulangan banjir yang sering kali menyebabkan terputusnya akses dari Sumenep ke Surabaya, karena banjir. Dengan dana tersebut bisa dilakukan perbaikan infrastruktur kabupaten,” paparnya. =MOH. RIDWAN/RAH
PERJUDIAN
Jika Terbukti Dua Kades Siap Diberhentikan BANGKALAN - Dua orang oknum kepala desa (kades) yang terlibat kasus judi beberapa waktu lalu yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polres Bangkalan, terancam dikenakan sanksi dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BappemasPemdes) setempat. Bahkan sanksi tersebut bisa berujung pada pemberhentian (pemecatan) terhadap dua kades tersebut. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Bangkalan, Roosli Haryono mengatakan pihaknya sudah menerima laporan terkait penetapan status tersangka keterlibatan dua oknum Kades dalam kasus perjudian yang digerebek petugas Polres setempat beberapa waktu lalu. Akan tetapi, pihaknya belum bisa memastikan terkait bentuk sanksi yang akan diberikan kepada Kades tersebut. “Kami sudah menerima laporan tentang kasus perjudian yang melibatkan dua Kades di Kecama-
tan Socah dan Kecamatan Geger. Mengenai sanksi yang akan diberikan nantinya setelah mendapatkan vonis dari hakim di pengadilan,” paparnya.
Para tersangka akan dijerat pasal 303 KUHP tentang Perjudian dengan kurungan maksimal 10 tahun. Menurutnya, jika nantinya dua Kades yang terlibat kasus perjudian sudah mendapatkan vonis dan memiliki kekuatan hukum tetap dari pengadilan, pihaknya tidak akan segan-segan memberikan sanksi berupa pemberhentian sebagai Kades. Sebab kasus yang melilit kedua Kades itu sudah tidak bisa ditoleransi. Apalagi kasus itu merupakan tindak kriminal yang notabene diluar batas kewajaran
sebagai pemimpin desa. “Saat ini kami masih menunggu proses hukum yang berjalan. Kami belum belum bisa mematikan status keduanya. Apabila sudah divonis bisa saja sanksi yang diberikan berupa pemecatan,” tegasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran Polres Bangkalan menangkap 14 orang pejudi QQ setelah melakukan penggerebekan di sebuah rumah di Desa Buluh, Kecamatan Socah, (30/1). Diantara 11 orang yang ditetapkan sebagai tersangka, dua orang merupakan Kades aktif, yaitu MU (52) salah satu Kades di Kecamatan Socah dan HA (44), Kades di Kecamatan Geger. Saat ini semua pelaku dan barang bukti berupa uang tunai puluhan juta rupiah dan domino ditahan di Polres Bangkalan untuk pengembangan penyidikan. Para tersangka akan dijerat pasal 303 KUHP tentang Perjudian dengan kurungan maksimal 10 tahun. =DONI HERIYANTO/RAH
L
KORAN MADURA
BANGKALAN
SENIN 3 FEBRUARI 2014| No. 0292|TAHUN III
PERBAIKAN JALAN
Bina Marga Hanya Berjanji
CABANG. BPJS KetenagaKerjaan Kantor Cabang Madura yang berlokasi di Kabupaten Bangkalan.
Perusahaan Cenderung Abai Ribuan Pekerja di Madura Belum Dilindungi BPJS BANGKALAN – Perusahaan yang mengabaikan keselamatan pekerjanya mendominasi di Madura. Dari total 9.611 jumlah tenaga kerja di Madura, hanya 4.446 pekerja formal dan non formal yang tercatat di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Madura. Hingga saat ini masih belum diketahui alasan perusahaan yang belum melindungi pekerjanya. Padahal jaminan perlindungan bagi tenaga kerja melalui BPJS dianggap sangat penting. Namun program baru tersebut cenderung diabaikan oleh sebagian perusahaan. “Banyak perusahaan yang belum melindungi pekerjanya. Kami belum mengetahui secara pasti apa penyebabnya. Namun kami tak henti-hentinya sosialisasi,” ungkap Didin Haryono, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madura.
Berdasarkan catatan BPJS di tahun 2013, hanya terdapat 108 perusahaan yang mendaftarkan pekerjanya. Itu pun hanya perusahan kecil. Padahal jumlah perusahaan mengalami peningkatan yang cukup pesat di tahun 2014, yaitu mencapai 475 perusahaan. Kondisi demikian, membuat BPJS Cabang Madura harus bekerja ekstra agar perusahaan dapat mendartarkan para pekerjanya. “50 persen lancar bayar, 30 persen nunggak, dan sisanya macet total. Ini yang membuat kita harus bekerja lebih ekstra agar semua bisa berjalan sebagaimana
mestinya,” jelas Didin. Menurutnya, perubahan Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan lebih menekankan perusahaan agar melindungi para pekerjanya. Apalagi BPJS dikoordinasi langsung oleh Presiden, sedangkan Jamsostek di bawah kementerian. Sehingga apabila perusahaan tidak mendaftarkan pekerjanya, BPJS memiliki kewenangan memberikan sanksi adminisntratif terhadap perusahaan yang tidak patuh. “Oleh karena itu, semua pekerja wajib terdaftar karena BPJS kini memiliki kewenangan memberikan saksi administratif kepada pengusaha yang tidak mau mentaati aturan. Kami bisa merekomendasikan memberikan sanksi ke perusahaan yang tidak mengikutkan pekerjanya ke BPJS ketenagakerjaan,” kata Didin Haryono. =DONI HERIYANTO/RAH
BANGKALAN - Janji Bina Marga Provinsi untuk segera memperbaiki jalan berlubang hingga saat ini masih belum terlaksana. Tidak kunjung terealisasinya membuat banyak pihak menuding Bina Marga hanya mengumbar janji. Pasalnya, jalan tersebut kini kembali menelan korban. “Tidak ada perbaikan yang dilakukan pemerintah. Padahal, jalannya sudah parah,” kata Agus Ridwan, Warga desa Ko’ol, Kecamatan Klampis, kemarin (2/2). Dia menerangkan, parahnya kondisi jalan sudah dalam taraf tak bisa ditoleransi lagi. Sebab, berulang kali jalan pantai utara (pantura) menelan korban. Mulai dari yang patah tulang sampai yang meninggal dunia. Tak jarang juga, warga menanam jalan yang berlubang dengan pohon. Hal itu menghindari agar pengendara bisa mewaspadai kondisi jalan yang rusak. Apalagi, tidak adanya rambu perhatian terhadap banyaknya jalan berlubang. “Musim penghujan saat ini, jalan berlubang tersebut digenangi air. Sehingga sangat beresiko jatuh saat berkendara. Kondisi terakhir, tetangga saya terjatuh di jalan Muarah,” terangnya. Pria yang sehari-hari bekerja di kota Bangkalan ini mengaku, setiap mengendarai sepeda motor harus memakan waktu lebih lama dengan kondisi jalan yang ada. Jika tidak hati-hati dalam mengendarai motor, rentan terhadap kecelakaan. Baik kecelakaan tunggal akibat terjatuh atau
pun ditabrak kendaraan lain karena mencoba menghindar dari jalanan yang berlubang. “Harus segera diperbaiki dengan cepat. Sudah banyak yang mengalami kecelakaan, terutama di jalan Lajing Arosbaya, atau pun di Jalan Muarah,” ungkapnya. Menurutnya, jika memang benar, Bina Marga Provinsi hendak memperbaiki jalan. Sebaiknya dilakukan secepatnya. Hal itu agar jalan yang sudah tak layak pakai tersebut tak terus-terusan memakan korban. Sebab, kondisi lubang terus mengalami pembesaran. “Saya dengar informasi lewat media, katanya akan segera diperbaiki. Tapi buktinya sampai saat ini tidak ada. Justru terlihat semakin parah, ditambah dengan guyuran hujan setiap harinya” jelasnya. Sebelumnya, pihak bina marga berjanji akan segera memperbaiki dengan menambal sementara jalan di kawasan pantura yang sering memakan korban, karena rusaknya akses jalan. Namun, hingga saat ini, masyarakat kawasan pesisir pantura belum juga bisa menikmati kondisi jalan yang bebas dari lubang. Meskipun UPT Bina Marga Pamekasan mengaku akan memfasilitasi dengan menambal sulam terlebih dahulu jalan tersebut. Hingga kemarin, masih banyak jalan berlubang yang tergenangi air di kawasan tersebut. Sehingga membuat masyarakat mendesak agar cepat dilakukan perbaikan. =MOH RIDWAN/RAH
PANTURA MACET TOTAL. Sejumlah kendaraan terjebak macet di jalur pantura Comal, Pemalang, Jateng, Minggu (2/2). Akibat banjir, jalur pantura dari arah Semarang maupun Jakarta macet berjam-jam dengan panjang hingga 5 kilometer.
Lintas Madura KORAN PROBOLINGGO
KORAN MADURA
Laporan Khas
MADURA
SENIN FEBRUARI 2014 SENIN 3 FEBRUARI 2014 3| No. 0292 | TAHUN III
No. 0292 | TAHUN III
M M
Ketika Wajah
Republik Dilacurkan
gan UUD. Hingga kini Indonesia masih menganut prinsip Country Based artinya harus impor daging dan sapi hidup dari negara yang bebas PMK (Penyakit mulut dan kuku). Ini baru sapi, belum soal ketergantungan lainnya. Sektor pangan lainnya, juga mengandalkan impor seperti kedelai. Kebutuhan terhadap kedelai di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 2,2 juta ton atau naik sedikit dibanding pada tahun 2011 (2,16 juta ton). Dari kebutuhan tersebut yang mampu dipenuhi dalam negeri sekitar 25-30%. Kedelai lokal hanya sebesar 851.286 ton atau 29% dari total kebutuhan. Sehingga Indonesia harus impor kedelai sebanyak 2.087.986 ton untuk memenuhi 71% kebutuhan kedelai dalam negeri. Masalah pangan di Indonesia tentu saja tidak dapat dilepaskan dari kebijakan pemerintah yang tidak pro-rakyat khususnya petani. Padahal potensi pertanian Indonesia ditinjau dari luas dan
kesuburan lahan termasuk yang terbaik di dunia. Namun kenyataannya, saat ini Indonesia justru jatuh sebagai pengimpor produk pangan. Beberapa kebijakan pemerintah yang perlu dikritisi, karena berpotensi mengantarkan masyarakat pada keterpurukan ekonomi. Kemudian garam, sekali lagi, juga impor. Pada triwulan pertama 2013, Indonesia impor 465
ribu ton garam dari Australia, India, Jerman, Selandia Baru dan Singapura. Rinciannya, Australia (garam 370 ribu ton), India (94 ribu ton), Jerman (76 ton), Selandia Baru (120 ton), dan Singapura negara yang luasnya hanya 1/4 luas lahan kelapa sawit milik Astra mengirim 6 ton garam senilai US$ 52.000. Impor garam dari Singapura, membuktikan bagaimana kinerja pemerintah yang tidak
Daftar Sembako yang Diimpor Indonesia No
Nama Barang
Volume
Nilai (US$) Asal Negara
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Beras Jagung Kedelaiiiii Biji Gandum Tepung Terigu Gula Pasir Gula Tebu Daging Sapi Ayam Garam Mentega Minyak Goreng Susu Bawang Merah Bawang Putih Kelapa Kelapa Sawit Lada Teh Kopi Cengkeh Kakao Cabai Tembakau Ubi Kayu Kentang
302,71 juta kg 1,80 miliar kg 1,19 miliar kg 4,43 miliar kg 104,21 juta kg 52,45 juta kg 2,21 miliar kg 25,21 juta kg 72,54 juta kg 10,83 ribu kg 1,29 miliar kg 13,51 juta kg 48,01 juta kg 139,68 juta kg 70,95 juta kg 332,88 juta kg 672,70 ribu kg 3,25 juta kg 224,76 ribu kg 14,58 juta kg 14,03 juta kg 262,30 ribu kg 19,51 juta kg 281,93 ribu kg 72,98 juta kg 100,80 ribu kg 27,39 juta kg
156,332 juta 544,189 juta 735,437 juta 1,66 miliar 45,29 juta 31,11 juta 1,16 miliar 121,14 juta 192,56 juta 30,26 ribu 59,51 juta 60,09 juta 45,55 juta 530,47 juta 32,00 juta 272,47 juta 698,49 ribu 1,87 juta 2,38 juta 20,66 juta 33,71 juta 2,79 juta 48,52 juta 360,08 ribu 371,09 juta 38,38 ribu 18,18 juta
Vietnam, Thailand, Pakistan, India, Myanmar India, Argentina, Brazil, Thailand, Paraguay Amerika Serikat, Argentina, Malaysia, Paraguay, Kanada Australia, Kanada, India, Amerika Serikat, Singapura Srilanka, India, Turki, Ukraina, Jepang Thailand, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Selandia Baru Thailand, Brazil, Australia, El Savador, Afrika Selatan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Singapura Australia Malaysia Australia, India, Selandia Baru, Jerman, Denmark Selandia Baru, Belgia, Australia, Perancis, Belanda Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia Selandia Baru, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Jerman India, Thailand, Vietnam, Filipina, Cina Cina, India, Vietnam Thailand, Indonesia, Filipina, Singapura, Vietnam Malaysia, Papua Nugini, Virgin Island Vietnam, Malaysia, Indonesia, Belanda, Amerika Serikat Vietnam, Kenya, India, Iran, Srilanka Vietnam, Brazil, Indonesia, Italia, Amerika Serikat Madagaskar, Mauritius, Singapura, Brazil, Comoros Ghana, Pantai Gading, Papua Nugini, Kamerun, Ekuador Vietnam, India Cina, Turki, Brazil, Amerika Serikat, Filipina Thailand Australia, Kanada, Mesir, Cina, Inggris *) Disarikan dari berbagai sumber
berorientasi pada bidang agraria. Pemerintah seakan cuma mengejar data dan statistik tentang pertumbuhan perekonomian 6,2 persen tanpa kontibusi nyata terhadap pertanian. Kemudian beras, negeri ini juga impor dari Vietnam dan Myanmar. Barangbarang lainnya yang diimpor antara lain, biji gandum, meslin, gula, garam, mentega, susu, dan kentang. =ABE
Butuh Pemimpin yang Berani Tolak Impor Seperti sebuah petasan, cara pandang sebagian besar penyelenggara negara bersumbu pendek, hanya mementingkan kepentingan sesaat dan lupa jangka panjang. Hampir tak ada barang yang tidak diimpor meski sebenarnya bisa diperjuangkan didalam negeri. Bahkan garam pun, Indonesia masih impor walau hal ini bisa diusahakan di dalam negeri. Tetapi sebagaimana ABG, Indonesia tidak mau repot dan menjadi masyarakat pemamah dan serba instan. Oleh karena itu, blueprint kepemimpinan pasca-Susilo Bambang Yudhoyono, harus mempunyai tekad untuk menguatkan produktifitas nasional, dan pengurangan yang masif atas impor. Indonesia dikenal sebagai negara agraris sekaligus negara maritim. Tetapi kenyataannya, negeri ini merupakan salah satu negara pengimpor besar untuk kedua sektor dimaksud. Tidak terbayangkan ketika pisang saja impor Indonesia naik 300 persen dibanding tahun 2013. Inilah saatnya berpikir bersama agar pelacuran terhadap negara ini tidak berlangsung secara teus-menerus. Pesan The Founding Fathers, terutama Bung Hatta yang telah mendedahkan kata bahwa mengandalkan impor dari negara lain, berarti telah dengan sukarela menggantungkan nasib terhadap negara luar. Dengan bahasa yang berbeda, tak ada lagi kedaulatan di republik ini. Ini baru pada aspek pangan, belum lagi menyangkut hal lain di luar pangan yang telah dirasa bersama tidak berdaulat. =ABE
ryan hariyanto/koran madura
A
pa yang salah dengan republik ini? Negeri yang subur, makmur, gemah ripah loh jinawi. Tetapi wajah negeri hari ini seperti sebuah teritorial yang tersandera dan serasa tidak merdeka sepenuhnya. Untuk sekadar menyebut contoh, sapi saja, Indonesia masih tergantung pada Australia. Pemerintah memang tidak mudah melepaskan kebutuhan pasokan daging dan sapi dari Australia karena ini terkait stabilitas harga di dalam negeri. Bila tiba-tiba impor sapi dari Australia harus dihentikan, kelangkaan di dalam negeri akan terjadi, dan harga daging melonjak lagi. Impor sapi Indonesia menggunakan sistem country base, hanya bisa dilakukan dari suatu negara (Australia dan Selandia Baru). Aturan Zone Based dalam UU No 18/2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan telah dibatalkan Mahkamah Konstitusi karena dinilai bertentangan den-
KORAN PROBOLINGGO N KORAN MADURA N MADURA Industri Lokal
SENIN 3 FEBRUARI 2014 No. 0292 | TAHUN III
SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III
N
Kerja Keras Menjanjikan Keberhasilan
KREATIF. Zakaria warga Desa Tambin Kecamatan Tragah saat menunjukkan hasil kerajinan yang terbuat dari batu dengan berbagai macam bentuk yang menarik.
doni heriyanto/koran madura
Kerajinan Batu Asal Tragah Tembus Pasar International BANGKALAN – Nasib semua orang memang tidak sama. Namun keberhasilan dapat diupayakan, caranya tentu dengan bekerja keras. Meskipun pada akhirnya Tuhan juga yang akan menentukan hasilnya, tetap kuat keyakinan dengan upaya keras berarti telah mendatangkan setengah jalan menuju kesuksesan. Inilah yang terjadi pada Zakariyah (54), warga Desa Tambin Kecamatan Tragah. Siapa sangka sebuah batu pegunungan yang tidak ada nilainya mampu disulap menjadi sebuah kalung dan berbagai macam kerajinan lainnya dengan bentuk yang cukup menarik. Sehingga kreatifitasnya dalam mengolah batu menjadi barang yang memiliki nilai tawar, bisa menembus pasar Interna-
sional. Kerajinan tersebut juga berbentuk berbagai macam jenis binatang yang banyak diminati oleh para turis di Bali. Penghasilan yang diperoleh dari membuat kerajinan batu dari Desa Tambin, Kecamatan Tragah tidaklah sedikit. Apalagi seorang pengrajin batu tidak membutuhkan terlalu banyak biaya produksi. Bebatuan yang ada di sekeliling pun bisa diolah dan dijadikan suatu bentuk produk kerajinan. “Ya setiap satu minggu saya bisa mengantongi uang Rp 1-1,5 juta dari penjualan kerajinan tangan saya ini Mas, karena keunikan itulah yang banyak menarik minat pembeli,” kata Zakaria. Berkat kreatifitas yang ditekuni Zakaria sejak tahun 1983 itu, kini karyanya banyak diminati oleh berbagai macam kalangan. Hasil kerajinan tangannya itu biasanya langsung diambil dari rumahnya oleh para pelanggan, kadang buah karyanya diantarkan melalui paket pos. Bahkan
peminat dari batu hasil karyanya berasal dari Canada, Jepang, dan Australia. Namun pesanan paling banyak didominasi dari Den Pasar Bali. “Yang pesan itu ada yang dari Canada, Jepang Australia, tapi yang paling banyak kerajinan saya ini dijual di Den Pasar Bali,” jelasnya. Menurutnya, pesanan kerajinan dari batu gunung Tambin itu mulai ramai pada bulan Juli hingga bulan Desember. Entah mengapa para peminat tersebut ramai pada bulan tersebut. Untuk memenuhi pesanan kerajinan berbagai bentuk kalung, binatang, seperti ikan, katak, asbak, serta bentuk binatang lainnya itu, ia mengaku dibantu oleh isteri dan Saiful Anwar, anaknya. Pada awalnya, Zakaria hanya cobacoba saja. Namun tidak disangka hasilnya cukup memuaskan dan digemari oleh banyak orang. “Awalnya coba-coba membuat kerajinan dari lempung, kemu-
dain saya mencoba membuat dari batu gunung yang banyak tidak terpakai, dan alhamdulillah sekarang saya bisa menyekolahkan anak dengan bekerja sebagai pengrajin ini,” tuturnya. Dalam memulai usahanya sebagai pengrajin, Zakaria harus mengeluarkan modal sebesar Rp 10 juta, modal tersebut untuk membeli peralatan mesin Diesel dan alat untuk mewarnai kerajinan tersebut. Modal awal tersebut diperoleh dari hasil meminjam dari tetangganya sendiri. Sebab tidak ada jalan lain yang bisa diambil kecuali meminjam. “Saya memberanikan ngutang sama tetangga, Mas, karena itu satu-satunya jalan yang bisa saya lakukan,” katanya. Dari setiap hasil karyanya, Zakaria memberikan bandrol yang berbeda tergantung dari jenis dan bentuk yang dininati. Banderol yang dipatok cukup bersahabat. Bahkan bila pemesanan
dalam bentuk banyak, Zakaria memberikan harga diskon. Cara membuat kerajinan dari batu, kata Zakaria membutuhkan keuletan dan krestifitas yang tinggi. Mulai dari pemilihan batu, kamudian diproses melalui mesin sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah benbentuk dan dihaluskan dilanjut dengan mewarnai melalui mesin penyemprot yang sudah diisi dengat cat warna sesuai dengan selera. Sementar, Syaiful Anwar mengaku senang bisa membantu bapaknya membuat kerajinan dari batu. Sebab dengan membantu membuat karajinan dari batu bisa membuatnya banyak belajar dan bisa menabung dari hasil penjualannya. “Ya alhamdulillah dari hasil membantu orang tua, selain bisa dapat uang jajan, saya juga bisa nabung dan juga bisa beli pulsa,” kata Syaiful Anwar. = DONI HERIYANTO/RAH
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
Lapsus
KORAN MADURA
SENIN 3 FEBRUARI 2014
SENIN 3 FEBRUARI 2014 || No. 0292 | TAHUN No. 0292 TAHUN III III
OO
ali syahroni/koran madura
HAMA. Seorang petani di Kecamatan Galis, Pamekasan, sedang merawat tanamannya yang mulai terserang penyakit Xhantomonas. Serangan penyakit itu dikhawatirkan dapat menghambat tercapainya target produksi padi tahun ini di Kabupaten Pamekasan.
Pemerintah Harus Mengatasi Hama Poktan Minta Pendampingan Petani Diintensifkan PAMEKASAN – Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Pamekasan, Fathorrahman meminta pemerintah setempat tanggap untuk mengatasi serangan hama dan penyakit tanaman di wilayah itu. Sebab saat ini serangan hama dan penyakit itu terjadi hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Pamekasan dan dikhawatirkan menyebabkan tidak tercapainya target produksi padi tahun ini. “Serangan hama dan penyakit ini bukan hal yang remeh, karena sudah terjadi hampir merata. Pemerintah harus tanggap menghadapi masalah ini,” katanya. Ratusan hektare tanaman padi di Kabupaten Pamekasan terserang penyakit dan hama tanaman. Dari 24.263 hektare lahan yang saat ini terdapat serangan hama dan penyakit terjadi di 11 kecamatan dari 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Data pada Dinas Pertanian setempat menyebutkan ada sekitar 244 hektare padi yang terserang hama dan penyakit. Ada empat hama penyakit yang menyerang, yaitu blast, xhantomonas, penggerek batang dan tikus. Rinciannya, penyakit blast menyerang 110 hektare padi di Kecamatan Palengaan, Waru, Batumarmar, Galis, Larangan, Kadur, Pakong, dan Pegantenan.
Xhantomonas menyerang sekitar 54 hektare padi di Kecamatan, Tlanakan, Pademawu, Pakong, Pegantenan,Palengaan. Penyebab kedua penyakit tersebut karena curah hujan yang tidak menentu dan angin kencang, menyebabkan penyakit tersebut berkembang cepat. Sedangkan penggerek batang menyerang 12 hektare padi yang tersebar di Kecamatan Pamekasan, Pademawu, dan Larangan. Serangan tikus terjadi di 66 hektare padi Kecamatan Pamekasan, Tlanakan, Pademawu, Proppo, Galis, Larangan, Pakong, Waru, Batumarmar. Penyebab serangan kedua hama itu diduga karena penaburan pupuk yang tidak merata dan berimbang, serta sanitasi lingkungan yang kurang layak. Sejumlah petani mengaku resah dan khawatir tanaman mereka akan mati, setidaknya hasil produksinya tidak seimbang den-
gan biaya yang mereka keluarkan. Mereka juga mengaku sudah melakukan upaya penyemprotan obat anti hama, namun serangan penyakit dan hama itu makin meluas. “Serangan penyakit itu membuat kami sangat khawatir, karena begitu cepat menular ke tanaman dan areal padi lainnya,” kata Sofiyah, petani asal Desa Tobungan, Kecamatan Galis, Minggu (2/2). Sempat terpikir olehnya untuk membabat tanaman padinya karena khawatir akan gagal panen, namun petugas Dinas Pertanian menyarankan agar tetap merawat tanaman itu dan terus melakukan penyemprotan pestisida. Kepala Dinas Pertanian, Isye Windarti menjelaskan blast, xhantomonas termasuk katagori penyakit karena tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sedangkan penggerek batang dan tikus termasuk hama. Padi yang terserang blast memiliki ciri tampak kuning berbentuk belah ketupat dari bagian tengah daun. Pada padi yang terserang xhantomonaspaa ujung daun tampak kuning menjalar ke suluruh bagian daun. Sedangkan penggerek batang dan tikus merusak padi dengan memotong batang. Sifat tikus selain mema-
kan, juga mengerat agar gigi tidak memanjang. Atas serangan hama tersebut, dirinya mengaku sudah melakukan upaya pemberantasan hama penyakit melalui penyemprotan menggunakan pestisida serta melakukan pengasapan untuk memberantas hama tikus. Saat ini perkembangan dan sebaran hama penyakit sudah dapat dikurangi. Dirinya juga menghimbau agar masyarakat aktif melaporkan jika terjadi serangan hama penyakit pada padi. ”Silahkan laporkan pada petugas PHP (Pengamat Hama Penyakit) di kecamatan,” katannya. Di tambahkan Isye, dengan luas lahan yang sama dengan tahun sebelumnya, 24.263 hektare. Pihaknya memiliki target produkifitas sebanyak 164 ton gabah kering panen. Ia mengaku kesulitan menambah hasil produksi padi setiap tahunnya karena keterbatasan areal untuk mengembangkan tanaman padi. Di Kabupaten Pamekasan produksi padi hampir merata ada di semua kecamatan. Hanya saja pemerintah setempat menetapkan Kecamatan Proppo, Pademawu, Larangan, Galis, Pakong, dan Pamekasan sebagai kawasan lumbung penghasil padi, karena di sejumlah
kecamatan itu, lahannya merupakan lahan basah yang cocok untuk tanaman tersebut. “Dengan serangan hama penyakit yang terjadi, mudah-mudahan hasil produksi tidak jauh dari tahun lalu, karena memang hama penyakit sudah terjadi setiap tahun,” ungkapnya. Anggota Kelompok Tani Desa Panagguan Pamekasan, Edi Junaidi meminta pemerintah terus mengintensifkan pendampingan kepada petani, terutama di daerah yang saat ini telah terserang hama dan penyakit. Pendampingan itu dibutuhkan, karena sebagian besar petani tidak memiliki pemahaman yang utuh soal penanganan penyakit dan hama tanaman. Ia mengatakan selain melakukan pendampingan, Dinas Pertanian diharapkan ikut aktif dalam melakukan pemantauan terhadap penyebaran penyakit dan hama tersebut dan melakukan langkah dini terhadap kemungkinan penularan penyakit tanaman ke areal pertanian yang saat ini belum terserang. “Ini sangat penting dilakukan agar semuanya bisa diantisipasi sebelum terjadi, untuk menyelamatkan tanaman yang sebagian sudah mulai berbuah,” kata Edi. = ALI SYAHRONI/MUJ/RAH
KORAN MADURA PROBOLINGGO PKORAN
P
SENIN SENIN 3 FEBRUARI 2014 | No. 0292 | TAHUN III 3 FEBRUARI 2014
MADURA
No. 0292 | TAHUN III
HANI SUCI RACHMAWATI
Model Harus
Down to Earth Nama Hani Suci Rachmawati dalam dunia modeling sudah tidak asing lagi. Kiprah gadis kelahiran Surabaya, 18 Maret 1989 tidak perlu diragukan lagi. Sebab ia termasuk dalam jajaran top model Surabaya dengan honor selangit untuk sekali tampil. eski mendapat bayaran yang tinggi – Hani – demikian ia biasa disapa, tetap saja
DINA SUSANTI
Menjadi Sosok Menarik dan Disegani enghormati orang lain berarti bisa menghargai diri sendiri. Cara menghormati orang lain bukan dengan cara mencari tahu siapa dia tapi bagaimana dia dikenal. Untaian kata yang keluar dari mulut, Dina Susanti, siswi di salah satu SMK Negeri Kota Probolinggo Jurusan Akutansi. Gadis Jelita Kelahiran Pasuruan 10 Juni 1996, anak kedua pasangan Heru Santo dan Nining Hendrawati, yang tinggal di Jl. Galunggung Kelurahan Triwung Kidul Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Menurutnya, untuk menjadi menarik dan disegani harus ada keseimbangan 3 K atau 3 B, yaitu kepribadian (behaviour), kecerdasan (Brain), dan keindahan (beauty). “Ini harus dimiliki manusia normal ketika kita berinteraksi dengan orang lain,” kata Dina Susanti, Minggu (2/2). Kepribadian (behaviour), lanjut dia, bagaimana kita menerapkan etika dan pengembangan diri sehingga mampu mengenali diri sendiri. Bersikap jujur karena kejujuran akan menunjukkan martabat kita yang ditunjang dengan sikap low profile. “Dengan berpenampilan rapi dan sederhana jauh lebih utama daripada penampilan mahal,” tandasnya. =M. Hisbullah Huda
merendah. “Saya masih belum ada apa-apanya, jika dibandingkan dengan top model yang lain mas,” katanya saat memulai obrolan dengan Koran Madura kemarin dengan nada merendah. Padahal, jadwal show dari mahasiswi Psikologi Universitas Surabaya ini bejibun. Ditambah lagi dengan aktivitasnya mengajar di sekolah modeling ‘FAMOUS Modeling School’. Ia kemudian membagi ilmunya untuk menjadi model. Menurutnya, untuk menjadi model tidak harus cantik. Tetapi bagaimana merawat diri untuk terlihat menarik dan ideal. Cantik bukan hanya secara fisik namun tutur kata dan perilakunyapun juga harus cantik. Seorang model juga harus memiliki pengetahuan yang luas dan tetap down to earth. “Pola pikir masyarakat bahwa untuk seorang model harus cantik dan berkulit putih itu keliru. Yang paling penting sebenarnya adalah menarik dan memiliki postur tubuh yang ideal dan kulit sehat,” paparnya. Seorang model yang cantik menurut Hani harus dapat menempatkan dan membawa dirinya dengan baik. Ketika sedang berada diatas catwalk, seorang model wajib mengenakan sepatu high heels berwarna gold, silver, atau hitam dan penuh make up, tetapi
ketika sedang santai harus pandai menempatkan diri. Selain itu memiliki karakter dan berani menjadi dirinya sendiri. “Jadi bukan karena
jadi model lalu kemana mana selalu tampil penuh make up, selalu pakai heels takut dianggap bukan model. Bagi saya model harus memiliki karakter sehingga tidak harus mengikuti trend namun membuat trend. Jadilah kreator atau trendsetter bukan follower,” tambahnya sembari tertawa renyah. Untuk menjadi seorang model profesional, memang perlu kerja keras. Bisa dengan sekolah maupun otodidak. Tapi yang membedakan adalah kemauan dan kesungguhan dalam berlatih. =G. ARMADIANTO