e Paper Koran Madura 03 Oktober 2014

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

1

0328-6770024 JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III www.koranmadura.com

ant/seno

TOLAK UU PILKADA. Sejumlah aktivis melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis (2/10). Dalam aksinya mereka menuntut UU Pilkada dibatalkan karena mencederai hak konstitusional rakyat dalam memilih kepala daerah.

Pemilihan Ketua DPR Sarat Transaksi Politik JAKARTA-Wasekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai proses pemilihan Ketua DPR melalui sistem paket, sarat akan transaksi kepentingan politik segelintir elite. Upaya transaksi kepentingan tersebut dapat menghambat kegiatan ‘bersih-bersih’ Pemerintahan Jokowi JK.

BERITA

TERKAIT Hal 4

“Sudah pasti itu (transaksional), kalau di situ sudah sangat jelas seperti UU Pilkada itu sebagai bentuk transaksional politik,” ujar Hasto di Kantor Transisi Jokowi-JK, Jalan Situbondo 10, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (2/10). Seperti diketahui, pimpinan DPR telah dilantik dan dikuasai oleh Koalisi Merah Putih. Ketua diisi oleh Setya Novanto (Golkar), wakil ketua diduduki oleh Fahri Hamzah (PKS), Agus Hermanto (Demokrat), Taufik Kurniawan (PAN), Fadli Zon (Gerindra). Sementara MPR baru akan memilih pimpinan pada Senin (6/10). Dikabarkan, Syarief Hasan bakal diusung oleh paket Koalisi Merah Putih sebagai calon ketua MPR. PDI Perjuangan menduga ada suatu kesepakatan dalam penetapan pimpinan DPR dini hari kemarin. Apa yang terjadi di DPR berseberangan dengan suara rakyat

yang terjadi pada 9 April lalu. Sementara itu, Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono membeberkan Demokrat ikut dalam paket bersama Koalisi Merah Putih karena punya komunikasi yang baik dan efektif. Namun dia mengakui Demokrat dan Jokowi juga berhubungan dengan baik. “Kita terus menjalin komunikasi yang bagus. SBY berfikir positif, dan berhubungan baik dengan Jokowi,” kata dia. Selanjutnya, Ibas mengakui bahwa juga bakal bersama-sama Koalisi Merah Putih untuk ikut paket pemilihan pimpinan MPR. Namun dia tak mau menyebut siapa yang akan diajukan sebagai pimpinan MPR. “MPR RI itu ada 5 pimpinan, perlu ada unsur DPD kemungkinan dan peluang Partai Demokrat ingin berpartisipasi,” tegas dia. Secara terpisah, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid membantah keme-

n

Presiden Teke Dua Perppu Sekaligus Berita Utama hal 2

nangan paket Koalisi Merah Putih dalam pemilihan pimpinan DPR untuk menjegal pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. “Bukan untuk jegal menjegal, bukan menghadirkan politik yang merebut kekuasaan, tapi politik konsolidasi yang kuat di DPR,” katanya. Hidayat mengapresiasi bergabungnya partai Demokrat dengan Koalisi Merah Putih. Sebab, hal itu membuktikan KMP tidak mudah goyah. “Upaya sangat luar biasa, beragam manuver, janjinya, termasuk kawan-kawan PPP, legowo memenangkan KMP,” ujarnya. Menurut Hidayat, dengan komposisi pimpinan DPR maka akan tercipta keseimbangan di pemerintah. Ia pun yakin revolusi mental yang didengungkan Jokowi dapat terlaksana dengan baik. “Kalau tidak ada, bisa jadi nanti yang tejadi adalah, asal bapak senang,” tuturnya. =GAM/ABD


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

Distosia

Oleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Sebagian besar publik menghendaki lahirnya bangsa masa depan yang lebih baik, bangkit, berkualitas dan hebat. Bangsa masa depan dapat dibaca dari tanda-tanda alam saat ini. Ketika kekinian menampilkan kenyataan yang suram, dapat dipastikan keburaman akan tiba pada saatnya, diminta, atau tidak dikehendaki. Mengamati kekinian, agak sulit menjadikan kemasadepanan bangsa seperti yang diharapkan banyak pihak. Sebab yang terjadi, bukan saja anomali. Tetapi abnormalitas dan absurditas menghiasi hari-hari dari sudut pandang manapun. Serasa, tidak ada lagi yang bisa diharapkan, kecuali ketidakharmonisan masa depan yang seakan tampak di depan mata. Ini bukan apatisme-futuristik, melainkan rekabumi yang tidak didesain dari awal dimana negara berkembang biak dalam teori katak rebus. Kelahiran bangsa masa depan ibarat seorang ibu yang menderita distosia, mengalami persalinan yang sulit sebab memiliki karakteristik persalinan yang abnormal. Ini terjadi lantaran terdapat disproporsi antara ukuran bagian terbawah janin dengan jalan lahir. Selain itu, pada presentasi kepala, distosia menjadi indikasi paling umum saat ini terutama dalam seksio sesaria primer. Distosia bangsa akan bermetamorfosis manakala terjadi perubahan prilaku sebentuk revolusi mental dari pribadi lalu mengendemis, menjelajah setiap individu. Keretakan bangsa tidak saja bisa dinilai dari keseluruhan komponen. Ia bisa diamati dari prilaku antarkeluarga. Manakala antarkeluarga dilanda disharmoni secara massif, negeri ini, tanpa harus Mesir Kuno hancur diberitahu, telah menjelaskan justru lantaran ter- dirinya sebagai bangsa yang lalu sayang terha- terserak. Hari ini, semua warga dap kucing dan lupa melihat dirinya sendiri dalam diri dalam situasi cermin yang retak. Negeri ini berada dalam perang, sekalipun perang yang luar biasa dimana semua orang menyelamatkan dirinya sendiri karena lupa pada dirinya sendiri. Perang ini akan terus terjadi, sepanjang hayat manusia. Sebagai geografis yang dilanda psywar, perang tidak bisa dihentikan karena ia hanya bisa ditunda. Ketika zaman ini memuakkan manusia, perang menjelajah pembangunan, teknologi, politik, hukum, ekonomi dan bisnis. Setiap individu, pada akhirnya akan mempertahankan diri, dengan caranya sendiri. Ketika ini terjadi, negara melenyap dan tuhan membusuk di setiap jiwa. Oleh sebab itu, benar apa yang disampaikan William E.Daugherty and Morris Janowitz dalam A Psychological warface casebook yang menyebut perang urat saraf setara propaganda dan agitasi untuk mempengaruhi emosi dan sikap untuk mencapai tujuan. Hanya, bangsa ini menjadi celaka manakala sasaran yang dituju pun ambruk, dan bangsa berlalu dalam galau mood on. Tanah ini mungkin lupa bahwa bangsa yang besar pun pada akhirnya terjerembab apabila alpa diri. Pada cerita fabel, Mesir yang lantang itu, runtuh karena kucing. Ketika warga Mesir Kuno sangat menyayangi kucing, negara menetapkan hukum mati bagi siapapun yang membunuh kucing. Padahal, saat itu, Mesir Kuno merupakan negara besar, tiada banding, tiada tanding. Ketika Persia berperang melawan Mesir Kuno, panglima angkatan bersenjata Persia memerintahkan serdadunya untuk membawa kucing. Oleh karena Mesir Kuno sangat sayang kucing dan takut melanggar hukum, mereka terganggu dalam perang melawan Persia. Sampai akhirnya, Mesir Kuno hancur justru lantaran terlalu sayang terhadap kucing dan lupa diri dalam situasi perang sekalipun. Semua tahu, kegemaran bangsa ini tidak hanya gemar memelihara kucing, namun tikus juga, koruptor, narkoba, kupu-kupu, bunga, dan nyaris semuanya hingga lupa mau apa, alpa hendak ke mana dan mau melahirkan apa. =

Berita Utama

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

2

PERPPU PILKADA

Presiden Teken Dua Perppu Sekaligus JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani dua peraturan pemerintah pengganti undang-undang terkait dengan kontroversi pemilihan kepala daerah tidak langsung yang RUU-nya telah disetujui DPR untuk menjadi UU Pilkada. “Saya baru saja menandatangani dua perpu,” kata Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis malam. Presiden memaparkan dua perpu tersebut adalah Perpu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota yang sekaligus mencabut UU No. 22/2014 yang mengatur pemilihan tidak langsung oleh DPRD. Ia memaparkan sebagai konsekuensi dan untuk menghilangkan ketidakpastian hukum, diterbitkan pula Perpu No. 2/2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menghapus tugas dan kewenangan DPRD untuk memilih kepala daerah sebagaimana tercantum dalam UU No. 23/2014 tentang Pemda. Menurut SBY, penandatanganan kedua perpu tersebut dilakukan sebagai bentuk nyata perjuangan dirinya bersama-sama dengan rakyat Indonesia untuk memperjuangkan pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung dengan perbaikanperbaikan mendasar.

“Izinkan saya berikhtiar demi kedaulatan rakyat dan demokrasi, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” kata Yudhoyono. Apalagi, SBY menyatakan sebagai presiden yang terpilih secara langsung oleh rakyat sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2004 dan 2009. Presiden Yudhoyono dalam jumpa pers itu ditemani, antara lain Wakil Presiden Boediono, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsudin, Kapolri Sutarman, Jaksa Agung Basrief Arief, dan Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan opsi lain jika Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) tentang Pilkada ditolak oleh DPR RI. “Sebelum Perpu itu terbit, tentu

kami sudah mempertimbangkan dari berbagai aspek. Yang pasti, perpu itu secara subjektif menjadi hak Presiden dan secara objektif ada di DPR. Biarlah objektif DPR itu kita lihat nanti setelah perpu terbit,” kata Gamawan. Ia menjelaskan penyusunan draf Perpu Pilkada didasarkan pada keputusan Mahkamah Konstitusi yang memuat tiga kriteria, yakni kebutuhan mendesak, kekosongan hukum, dan perlunya kepastian hukum. Ketiga kriteria tersebut terdapat dalam Putusan MK Nomor 138 Tahun 2009 atas permohonan pengujian Perpu Nomor 4 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK terhadap UUD 1945. “Kami berusaha memenuhi tiga kriteria tersebut, minimal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan tiga kriteria itu,” tambahnya. Terkait dengan kekosongan hukum yang dikhawatirkan akan terjadi jika nanti DPR menolak perpu tersebut, Gamawan menjelaskan akan ada alternatif lain untuk mengupayakan agar pelaksanaan pilkada pada tahun 2015 memiliki payung hukum. =ANT/RAZI

ant/arie wahyudi

PUTERI INDONESIA MEMBATIK. Puteri Indonesia 2014, Elvira Devinamira memperlihatkan hasil batikannya pada peringatan Hari Batik Nasional, di Pendopo Living World, Serpong, Tangerang Selatan. Warga Tangerang Selatan cukup antusias dalam memperingati Hari Batik Nasional yang diperingati 2 Oktober setiap tahunnya, ditandai dengan banyaknya warga yang mengenakan batik hari ini.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III JUMAT 3 OKTOBER 2014

No. 0455 | TAHUN III

33

PEMERINTAHAN

Mahasiswa Tolak Pilkada Tak Langsung SOLO-Puluhan Mahasiswa dari berbagai elemen melakukan unjuk rasa di Bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Kamis, untuk menolak pengesahan Undang Undang Pemilihan kepala Daerah..

ant/wahyu putro a

TOLAK UU PILKADA. Sejumlah mahasiswa Universitas Bung Karno melakukan aksi dengan membakar ban di Jalan Diponegoro Jakarta, Kamis (2/10). Aksi yang diikuti puluhan mahasiswa itu untuk menolak UU Pilkada yang telah disahkan melalui paripurna DPR.

Mahasiswa Desak Tangkap Setya Novanto Terlibat Banyak Kasus Korupsi JAKARTA- Bendahara Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto akhirnya menduduki jabatan Ketua DPR RI. Namun terpilihnya politisi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menuai kritik dari berbagai kalangan, salah satunya dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Menurut Koordinator Divisi Monitoring Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yunto, Setya Novanto diduga pernah tersandung dalam beberapa kasus korupsi. “Setya Novanto diduga pernah menjadi tersangka perkara korupsi skandal cessie Bank Bali senilai Rp 546 miliar, bahkan hingga kini status hukumnya belum jelas,” kata Emerson di kantor ICW di Kalibata Timur, Jakarta Selatan, Kamis (2/10). Seperti diketahui, Rapat Paripurna Kamis dini hari memilih Setya Novanto sebagai Ketua DPR. Dia dibantu empat orang wakilnya, yaitu Fadli Zon (Fraksi Gerindra), Agus Hermanto (Fraksi Demokrat), Fahri

Hamzah (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera) dan Taufik Kurniawan (Fraksi Partai Amanat Nasional). Selain itu, Emerson mengatakan politisi dari Partai Golkar tersebut juga terlibat dalam kasus penyelundupan beras impor. Bahkan, lanjut Emerson, Setya sering disebut dalam kasus korupsi proyek e-KTP di Kemendagri. “Pada tahun 2010 beliau diberitakan terlibat kasus penyelundupan beras impor dari Vietnam sebanyak 60 ton. Selain itu, M Nazaruddin juga menyebutkan adanya keterlibatan Setya Novanto dalam proyek EKTP di kementerian dalam negeri,” katanya. Emerson menegaskan DPR hampir tak mungkin member-

antas korupsi. “DPR-nya tersandera kasus korupsi, saya sendiri ragu bila DPR akan benar-benar memberantas korupsi,” tegasnya Sementara itu, Persatuan Mahasiswa Anti Korupsi (PERMAK Indonesia) berdemonstrasi di depan gedung KPK menuntut lembaga antirasuah itu mengusut dugaan keterlibatan Novanto dalam sejumlah kasus korupsi besar. “Dengan ditetapkannya Novanto sebagai pimpinan DPR, kami Persatuan Mahasiswa Anti Korupsi menyatakan penolakan sehubungan dugaan keterkaitan Ketua DPR RI (Setya Novanto) dengan banyak kasus korupsi yang belum jelas statusnya,” kata Koordinator Permak, Erik saat orasi di depan kantor KPK, di Jakarta, Kamis (2/10). Erik menyebut sejumlah kasus korupsi yang ditengarai melibatkan Setya Novanto antara lain kasus Cessie Bank Bali. “Kasus yang merugikan uang negara Rp546 miliar itu telah menyeret Joko Tjandra dan Syahril Sabirin dkk, sedangkan Setya Novanto pada awal tahun 2000 ditetapkan tersangka tibatiba dihadiahi SP3 dari Kejak-

saan tanpa dasar kuat. Padahal dapat ditemukan indikasi kuat keterlibatan langsung Setya Novanto,” kata Erik. Selanjutnya, kata dia, adalah kasus korupsi baju hansip. ”Proyek dengan anggaran Rp560 miliar itu dibagi menjadi 18 paket pengadaan. Dalam pelaksanaannya ada indikasi penggelembungan dana signifikan dan potensi kerugian negara Rp231 miliar,” kata Erik. Adapun kasus lain yang lebih terbaru yakni sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur, kasus PON Riau, kasus E-KTP dan kasus proyek Gedung MK. Bahkan dalam putusan hakim Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Rusli Zainal selaku Gubernur Riau saat PON Riau berlangsung, terbukti menyuap Kahar Muzakir dan Setya Novanto. “Kami mendesak KPK segera periksa, jerat, tangkap dan adili Setya Novanto yang terduga melakukan praktikpraktik mafia terhadap proyekproyek pemerintahan,” kata Erik. =GAM/ABD

Sebelum berorasi, mereka melakukan aksi longmarch dari kampus Mesen UNS menuju Bundaran Gladag, yang berjarak 1,5 kilometer. Sambil membentangkan spanduk yang berisi penolakan UU Pilkada, mereka juga membentangkan spanduk putih berisi ratusan tanda tangan dukungan penolakan. Dalam orasinya mahasiswa menuntut UU Pilkada yang baru saja disahkan DPR dibatalkan karena dinilai akan memasung hak demokrasi masyarakat kata Adhika Gilham koordinator aksi tersebut. “Selama 16 tahun pasca-reformasi, Bangsa Indonesia yang terus belajar berdemokrasi hingga mencapai proses dan hasil yang semakin baik untuk menuju nilai-nilai Pancasila yang ideal, justru akan dibuat mundur kembali oleh elit politik di negeri ini. Mereka yang haus kekuasaan dan kekayaan sepertinya ingin mengajak masyarakat bernostalgia dengan masa kelam rezim Soeharto,” katanya. Mahasiswa peserta aksi tersebut menilai pengesahan UU Pilkada tak langsung merupakan kemunduran demokrasi Indonesia dan pengkhianatan terhadap reformasi 1998. UU Pilkada juga dianggap telah merampas hak politik rakyat dalam menentukan pemimpinnya. Mahasiswa yang menggelar aksi itu mengajak masyarakat menolak UU Pilkada. Mereka juga menuntut pemerintah untuk mengembalikan kedaulatan dan peran rakyat dalam demokrasi. Masyarakat juga diajak untuk berpartisipasi dalam penolakan dengan mengumpulkan fotokopi KTP dan mengisi gugatan untuk nantinya dikirimkan ke MK. “Kami menuntut pemerintah menjunjung tinggi demokrasi, mengembalikan kedaulatan dan peran rakyat, serta mengembalikan mandat demokrasi kepada rakyat. Bersama koalisi nasional, kami akan ikut mengawal proses gugatan terhadap UU Pilkada ini hingga ke Mahkamah Konstitusi,” katanya. =ANT/JOKO


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

KONTROVERSI TATIB DPR RI

KPK Mengaku Kecewa Setya Novanto Menjadi Ketua DPR JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kecewa setelah Setya Novanto dipilih sebagai Ketua DPR RI periode 2014-2019. Selama ini Setya Novanto kerap berurusan dengan sejumlah kasus dugaan korupsi yang ditangani lembaga itu. “Sebenarnya KPK menginginkan Ketua DPR terpilih, orang yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum. Jadi KPK juga kecewa dengan terpilihnya ketua DPR baru,” kata Abraham Samad ditanyai wartawan melalui pesan singkatnya, Kamis (2/10). Kekecwaan Samad bukan tanpa sebab yang jelas. Pasalnya, orang dekat Aburizal Bakri ini telah beberapa kali tersandung sejumlah kasus hukum termasuk korupsi, meski statusnya hanya seorang saksi. “KPK sangat Prihatin dan menyesalkan terpilihnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR, karena yang bersangkutan punya potensi mempunyai masalah hukum dan bisa merusak Citra DPR sebagai lembaga terhormat,” ungkap Abraham. KPK, kata Abraham, sebenarnya menginginkan Ketua DPR yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus hukum. “Sebenarnya KPK menginginkan ketua DPR yang terpilih itu orang yang bersih dan tidak punya keterkaitan dengan kasus-kasus hukum, namun demikian kita tetap menghargai proses sudah terjadi di DPR,” tandasnya Meski begitu, kata Abraham, pihaknya tetap menghormati proses pemilihan Setya Novanto dan kawan-kawan yang didaulat sebagai pimpinan parlemen saat ini. “Kami tetap menghargai proses yang sudah terjadi,” imbuhnya. Setya Novanto merupakan salah satu anggota DPR periode 2009-2014 yang familiar dengan KPK. Bendum partai Golkar itu bolak-balik ke KPK untuk diperiksa sebagai saksi terkait penyidikan sejumlah kasus korupsi. Kasus yang membuatnya diperiksa sebagai saksi di antaranya kasus Cessie Bank Bali, PON Riau, e-KTP, dan pengadaan seragam Hansip. Dua kasus terkahir justru di-

bongkar oleh mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin. Namun, Setya kembali lolos ke Senayan dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II meskipun kerap diperiksa KPK. Nama Setya Novanto kerap disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang diduga ikut berandil dalam sejumlah kasus korupsi yang ditangani KPK. Misalnya, dalam kasus dugaan korupsi PON Riau. Dalam kasus dugaan suap Revisi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Penambahan Biaya Arena Menembak PON Riau, Setya beberapa kali diperiksa sebagai saksi. KPK juga pernah menggeledah ruangan Setya di lantai 12, Nusantara I DPR, terkait penyidikan kasus yang telah menjerat mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, yang juga politikus Partai Golkar sebagai tersangka. Dugaan keterlibatan Setya dan anggota DPR Kahar Muzakir dalam kasus PON Riau terungkap melalui kesaksian mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Riau, Lukman Abbas, di Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Riau. Lukman saat itu mengaku menyerahkan uang 1.050.000 dollar AS (sekitar Rp 9 miliar) kepada Kahar, anggota Komisi X DPR dari Partai Golkar. Penyerahan uang merupakan langkah permintaan bantuan PON dari dana APBN Rp 290 miliar. Lukman lebih jauh mengungkapkan bahwa dirinya menemani Rusli Zainal untuk mengajukan proposal bantuan dana APBN untuk keperluan PON melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga senilai Rp 290 miliar pada awal Februari 2012. Proposal itu disampaikan Rusli kepada Setya yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar ketika itu. Harus disediakan dana 1.050.000 dollar AS untuk memuluskan langkah itu. =GAM/ABD

ant/widodo s. jusuf

PENGUNDURAN DIRI JOKOWI. Gubernur DKI Jakarta yang juga Presiden terpilih Joko Widodo (kiri) dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi (kanan) berjalan menuju Gedung DPRD di Balaikota, Jakarta, Kamis (2/10). Joko Widodo menghadiri Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta untuk menyampaikan pidato pengunduran dirinya dari jabatan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 karena telah ditetapkan sebagai Presiden terpilih oleh KPU pada tanggal 22 Juli yang akan dilantik pada tanggal 20 Oktober.

Ahok: Otomatis Saya Jadi Gubernur JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama mengatakan dirinya otomatis menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Joko Widodo menerima surat dari Presiden terkait pengunduran diri sebagai gubernur. “Begitu beliau (Jokowi) mendapat surat dari Presiden terkait pengunduran diri, saya otomatis menjadi gubernur, namun terlebih dulu jadi pelaksana tugas (plt)

sambil menunggu pelantikan,” kata Ahok di Balai Kota menanggapi agenda pengunduran diri Joko Widodo di DPRD DKI Jakarta, Kamis. Terkait sejumlah pihak yang tidak suka bila dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta, Ahok mengatakan hal itu biasa terjadi dalam setiap kepemimpinan. “Biasa-biasa aja,” kata Ahok kepada sejumlah wartawan. Ahok mengatakan pengangkatan dirinya sebagai gubernur sesuai aturan dalam Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Sebelumnya, dalam pem-

bacaan surat pengunduran diri, Joko Widodo menyebut keberhasilan di Ibu kota merupakan hasil kerja sama seluruh pihak. Sementara itu, anggota dewan telah melakukan rapat gabungan DPRD dan pimpinan fraksi pada 20 September 2014, dan memutuskan pada Kamis (2/10) menjadi tanggal dibacakannya surat pengunduran Jokowi. Pengunduran diri Joko Widodo dilakukan karena hasil rekapitulasi suara pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014 dimenangkan pasangan JokowiJK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.=ANT/MALIK


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 3 OKTOBER 2014 JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III No. 0455 | TAHUN III

55

TEI 2014

12 Ribu Buyers Akan Banjiri TEI JAKARTA-Sebanyak 12.000 ‘buyers’ atau pembeli dari 97 negara akan menghadiri pameran berskala internasional Trade Expo Indonesia 2014 yang akan berlangsung pada 8-12 Oktober 2014 mendatang. “Sampai 1 Oktober 2014, telah terdaftar kurang lebih sebanyak 12.000 buyers yang datang dari 97 negara,” kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam jumpa pers Trade Expo Indonesia (TEI) 2014, di Jakarta, Kamis. Selain itu, lanjut Lutfi, sebanyak 63 negara juga akan hadir dengan mengirimkan delegasi misi dagang untuk melihat produk-produk dan jasa unggulan yang dipamerkan pada TEI 2014 dengan mengambil lokasi di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta. “Kementerian Perdagangan menyajikan produk dan jasa Indonesia yang berkualitas ekspor bagi para pembeli, sekaligus memberikan apresiasi kepada buyer yang senantiasa percaya terhadap kualitas produk Indonesia,” kata Lutfi. Pada penyelenggaraan ke-29 tersebut, Kementerian Perdagangan memberikan nilai tambah melalui penyelenggaraan The Pride of Indonesian Pavilion, ASEAN Pavilion, dan Primaduta Award yang merupakan bentuk pelayanan lebih optimal bagi para pelaku usaha termasuk buyers internasional. Dalam TEI 2014, produk yang akan dipamerkan dan ditawarkan adalah produk ekspor utama Indonesia, seperti minyak sawit (CPO), tekstil, alat elektronik dan karet. Kemudian ekspor prospektif, misalnya perhiasan, perikanan, tambak serta produk kebanggaan Indonesia, seperti produk sarana telekomunikasi, vaksin, dan pupuk. “Dari komposisi produk sendiri, beberapa yang paling diminati buyer adalah tekstil dan produk tekstil tersebut diikuti dengan produk produk pertanian, fashion dan aksesoris serta produk furniture kayu,” kata Lutfi. TEI 2014 akan menempati area seluas 40.000 meter persegi, dan hingga saat ini, kurang lebih sebanyak 98 persen telah terisi. Pada TEI 2013 lalu, total transaksi yang tercatat sebesar 1,82 miliar dolar AS, di mana untuk transaksi produk sebesar 692,2 juta dolar AS, transaksi jasa senilai 65,9 juta dolar AS dan investasi sebesar 1,068 miliar dolar AS. =ANT/VICKY

ant/ampelsa

HARGA DAGING MEUGANG NAIK. Pedagang menunggu pembeli saat berjualan daging sapi di Pasar Tradisional Beurawe, Banda Aceh, Kamis (2/10). Menyambut tradisi Meugang dua hari menjelang Idul Adha di Aceh, harga daging naik karena meningkatnya permintaan ternak untuk kebutuhan meugang dan kurban.

Kinerja Ekspor Menguat Neraca Perdagangan 2014 Membaik JAKARTA-Memasuki akhir tahun 2014, kinerja ekspor terus menguat. Hingga Agustus 2014, kinerja ekspor mencapai USD 14,5 miliar, naik sebesar 2,5% dibanding bulan sebelumnya (MoM). Penguatan kinerja ekspor pada Agustus diperkirakan akan terus berlanjut mengarah ke pertumbuhan positif di akhir tahun ini.

“Penguatan tersebut mendorong perbaikan neraca perdagangan di tahun 2014. Optimisme perbaikan neraca perdagangan tahun ini ditunjukkan oleh pergerakan pertumbuhan ekspor yang mengarah positif, sementara impornya bergerak ke arah sebaliknya,” kata Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (2/9). Dia menjelaskan, dibukanya keran ekspor sektor mineral dan tambang akan mendorong peningkatan ekspor di akhir tahun. Ekspor sektor pertambangan pada Agustus 2014 meningkat 9,4% dibanding

bulan sebelumnya (MoM) menjadi USD 1,9 miliar. “Diterbitkannya izin ekspor mineral dan tambang menjadi stimulus bagi kinerja ekspor Indonesia pada Agustus 2014,” ujarnya. Meskipun ekspor mengalami peningkatan, namun impor naik lebih tinggi sehingga neraca perdagangan pada Agustus 2014 mengalami defisit sebesar USD 318,1 juta. Hal yang menggembirakan, impor migas kita pada Agustus lalu mengalami penurunan signifikan sebesar 18,5%. Kondisi tersebut menyebabkan defisit perdagangan selama Januari-Agustus semakin menipis, menjadi USD 1,4 miliar, terdiri dari defisit migas USD 8,6 miliar dan surplus nonmigas USD 7,2 miliar. Dia menjelaskan, negara mitra dagang yang menyumbang surplus nonmigas terbesar pada Agustus 2014 adalah India, Amerika Serikat (AS), Belanda, Filipina, dan Spanyol merupakan penyumbang surplus nonmigas terbesar selama Agustus 2014 yang jumlahnya mencapai USD 2,2 miliar.“Perdagangan dengan India dan AS menyumbang surplus nonmigas terbesar. Sementara RRT, Thailand, Jepang, Australia, dan Brasil menyebabkan defisit nonmigas terbesar yang jumlahnya mencapai USD 2,6 miliar,” ungkapnya. Kemendag mencatat nilai ekspor nonmigas mencapai USD 11,9 miliar, sementara ekspor migas mencapai USD 2,6 mil-

iar. Peningkatan ekspor nonmigas dipicu oleh meningkatnya ekspor seluruh sektor. Meskipun hanya meningkat 0,4% (MoM), namun sektor industri masih mendominasi ekspor pada Agustus 2014 yakni mencapai 65,2% atau setara dengan USD 9,4 miliar. Sementara ekspor sektor pertambangan naik sebesar 9,4%, menguat dibanding bulan sebelumnya yang naik hanya 0,5% dan ekspor pertanian naik sebesar 9,0%, sedangkan bulan sebelumnya turun 1,2%. Selama Januari-Agustus 2014, nilai ekspor mencapai USD 117,4 miliar. Nilai ekspor yang mengalami penurunan sebesar 1,5% YoY, terdiri dari ekspor migas sebesar USD 20,8 miliar (turun 2,6%) dan ekspor nonmigas USD 96,6 miliar (turun 1,3%). Pada Agustus 2014, total impor meningkat 5,1% (MoM) menjadi USD 14,8 miliar. Peningkatan impor tersebut dipicu oleh naiknya impor nonmigas sebesar 15% (MoM), sedangkan impor migas turun 18,5% akibat turunnya impor di seluruh jenis produk migas, terutama impor gas yang turun paling besar mencapai 28,0% (MoM). Barang impor kita masih didominasi oleh bahan baku/penolong dan barang modal yang masing-masing memiliki pangsa 75,2% dan 16,9%. Impor bahan baku/ penolong, barang modal, maupun barang konsumsi mengalami peningkatan masingmasing sebesar 0,2%; 17,2%; dan 38,6% di bulan Agustus 2014. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

ant/anis efizudin

KEBAKARAN PASAR KERAJINAN BOROBUDUR. Sejumlah anggota TNI membantu memadamkan api saat terjadi kebakaran di Sentra Kerajinan dan Makanan Borobudur (SKMB) kawasan Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jateng, Kamis (2/10). Kebakaran di kawasan wisata tersebut menghanguskan sebanyak 850 los pedagang, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

BI Perkuat Perlindungan Konsumen Kepemilikan Kartu Kredit Dibatasi Agar Tidak Boros JAKARTA- Bank Indonesia (BI) telah Peraturan Bank Indonesia No. 14/2/PBI/2012 serta Surat Edaran No. 14/17/DASP tentang Penyelenggaraan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu guna memberikan perlindungan bagi konsumen. Bleid yang berlaku mulai 1 Januari 2015 wewajibkan perbankan menertibkan dan memperketat penerbitan kartu kredit. Direktur Micro & Retail Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi mendukung kebijakan Bank Indonesia membatasi kepemilikan kartu kredit. Dia yakin kebijakan ini membuat transaksi keuangan menjadi lebih sehat. Selain itu, pembatasan kepemilikan kartu kredit secara tidka langsung juga ikut membatasi nasabah yang berlebihan dalam pengeluaran. Hal ini tentu saja berbahaya jika terjadi risiko gagal bayar. “Pendapatan gaji sampai Rp 10 juta punya itu maksimum punya dua ya. Bagus kan biar

orang tidak berlebihan. Nasabah spending terlalu banyak engga baik,” ucap Hery di Gedung Mandiri Pusat, Jakarta, Kamis (2/10). Menurut Hery pembatasan kartu kredit yang akan diterapkan bank sentral juga masih dalam tahap kewajaran dan implikasinya terhadap perekonomian cukup positif. “Koridor masih dibatas kewajaran dan buat ekonomi bagus,” tegasnya. Dengan aturan ini, perbankan tidak lagi bisa sembarangan dalam mengeluarkan kartu kredit. Pihak perbankan akan mengecek

terlebih dahulu data pelanggan sehingga kepemilikan kartu kredit tidak akan menyalahi aturan. “Biasanya sebelum mengeluarkan kartu baru ada pengecekan identitas. Masing-masing bank akan melihat,” tutupnya. Sebelumnya, semua perbankan atau penerbit kartu kredit per 1 Januari 2015 wajib menggunakan sistem kode Personal Identification Number (PIN) enam digit. Deputi Gubernur BI Ronald Waas menjelaskan, peraturan ini mengikat pada seluruh transaksi kartu kredit di dalam negeri. Tujuannya adalah keamanan data nasabah. Sistem paraf dinilai bank sentral kurang memadai karena masih membuka peluang penipuan atau tindak pidana lainnya. “Dengan penggunaan PIN menjadi lebih aman. Karena kode rahasia itu murni milik pengguna,” ujarnya.

Di Indonesia, Bank Mandiri atau BCA termasuk yang sudah menggunakan sistem PIN untuk otorisasi transaksi kartu kredit. Tapi tak sedikit bank masih menerapkan tanda tangan untuk validasi transaksi. Tak cuma soal PIN, Waas menjelaskan pihaknya kini menerbitkan aturan usia minimal pengguna kartu kredit. Kalau belum berumur 21 atau telah menikah, bank atau penerbit tak boleh memberikan kartu utama pada nasabah tersebut.“Selain itu mereka menjadi pemegang kartu tambahan, dan itu usianya di atas 17 tahun,” kata Waas. Bila ada bank nekat masih memberikan kelonggaran pada nasabah soal pemilikan kartu kredit, atau belum menginformasikan soal penggunaan PIN, sanksi akan langsung diberikan. “Kita bisa menghentikan sementara, sampai mencabut izin.

Kita lihat dari bobot kesalahan yang dilakukan,” kata Direktur Departemen Kebijakan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Ida Nuryanti. BI menerapkan aturan ketat, lantaran membaca data bahwa tingkat kredit macet tinggi dari alat pembayaran tersebut. Padahal di saat yang sama, pada Desember 2013 hingga April 2014 pemanfaatan kartu kredit di Tanah Air meningkat 18,3 persen. Itu setara Rp 384,12 miliar transaksi tunai dan Rp 20,34 miliar transaksi belanja. Jumlah kartu kredit yang diterbitkan hingga April mencapai 15,2 juta kartu, alias meningkat 0,78 persen dibanding triwulan IV 2013. Semua angka itu menunjukkan lebih banyak pengguna kartu kredit dibandingkan kartu debet yang transaksinya disesuaikan otomatis pada isi rekening nasabah. =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Budaya

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014

0455 JUMAT 3No. OKTOBER 2014||TAHUN No. 0455 |IIITAHUN III

OPINI 77

Manten sang Mantan Cerpen: Benazir Nafilah*

Dadaku serasa meledak saat menerima undangan darimu beberapa hari sebelum kau resmi jadi istrinya. Istri dari seorang lelaki yang sebelumnya belum pernah kukenal. Potongan tubuhnya yang nyaris aku. Matanyapun mirip dengan mataku, sedikit picing namun tajam, meski akhirnya tetap tak bisa menembus jantung hatimu. Entah apa yang harus aku perbuat. Aku memang belum pernah disambar petir, tapi kurasa, rasanya pastilah lebih dari itu. Tanganku gemetar, undangan itu serasa berat saat berasa ditanganku. Aku tak bisa membacanya. Bukan karena aku tak bisa mengeja huruf-hurufnya, tapi rasanya aku mendadak buta aksara. Cukup aku tahu kalau namanya telah terpatri di undangan yang kau titipkan. Undangan coklat itu terasa pahit dilidahku; menikah: Kamila dengan Ainur. Tubuhku serasa lebih ringan dari kapas, seakan terbang ke hutan-hutan kenangan. Menapaki siang yang panas dengan keringat yang mirip bau ikan asin, semua usaha ini demi untukmu Kamila, meski harus kau patahkan karena satu hal

dan beberapa hal lain yang tak ku mengerti muaranya. Tak perlu aku ingatkan tentang gerimis yang menyerbu wajahmu karena dunia juga tau. Tanganmu menyeka pipimu yang kini telah berbalut make-up berwarna pink. Ingin sekali tanganku mencoba mengusapnya seperti dulu, meski tak jua kau izinkan. Kamu cantik hari ini, ingin rasanya aku desirkan dekat kerudungmu yang biru, yang berhias bros kembang dulu. Kini telinga itu berhias bunga melati, melingkar membungkus kepalamu. Dan akupun harus menelan kata-kata itu sambil menikmati suguhan ice yang membuat dingin ditenggorokan, namun bara api tetap tak bisa padam dihatiku. Aku berjalan menuju tempat tamu-tamu dipadatkan dalam kursi plastik. Bibirmu yang berhias lipstick merah mawar merekah dimataku. Senyummu datang menyambutku, meski harus ku diamkan karena bodyguard itu berdiri disampingmu memegang keris berhias melati. Siapa yang akan merebutmu, pikirku sejenak. Meski tiba-tiba perasaan itu timbul bersamaan dengan ucapanku sendiri. Aneh rasanya. Aku rebahkan tubuhku dalam senderan kursi plastik. Mataku sesekali mencuri geliat wajahmu yang tak biasa aku temui sebelumnya. Mata yang berhias bulubulu lentik membuatku merinding. Adakah bayangku disana Kamila? Pipi yang kemerahan tanpa debu dan gerimis itu. Keru-

dung yang dibuat menjulang ke langit berhias melati dan hiasan warna pelangi. Masih belum sepenuhnya aku mengerti. Suaramu yang halus dan renyah membuatku selalu padamu. Pikirmu yang selalu matematis membuat diriku kini dilematis. Apa ini yang namanya kehilangan. Ku coba ungkap tabir ini/ Kisah antara kau dan aku/ Terpisahkan oleh ruang dan waktu/ Menyudutkanmu meninggalkanku/ Sejujurnya ku tak bisa/ Hidup tanpa ada kamu aku gila/ Seandainya kamu bisa/ Mengulang kembali lagi cinta kita/… Kau yang selalu duduk di depan kursi Indra. Dengan bunyi keyboard yang kau mainkan tak beraturan, seperti hatiku saat ini. Sesekali Beni menimpali kata-kata yang membuat lesung pipitmu timbul tenggelam. Hawwah… ucapmu sambil meringis menahan tawa saat kau dan aku diledekin sebagai sepasang kekasih. Memang iya jawabku dalam hati. Jujur aku senang, meski kau tertawa tipis sambil melirikku diam namun dalam. Tiba-tiba sambutan di pesta pernikahanmu membuatku tertegun, tak terasa ice mencair tak berbentuk. Semuanya telah meluber dalam segelas yang tiba-tiba menjadi lautan. Dadaku membeku. Dadaku sesak ditumbuhi wajah lelakimu. Ya Tuhan, apalagi yang Engkau rencanakan untukku. Hidangan kedua datang,

meski sebenarnya aku tak begitu lapar, tapi aku paksakan saja terus melahapnya, karena jika tidak perjalanan yang aku tempuh dari Sumekar ke Gerbang Salam cukuplah mengoyak ususku. Cacing dalam perutkupun pasti berdangdut seperti alunan musik yang ku dengar saat itu. Poko’e ngojek… Poko’e ngojek. Maaf, maksud saya Poko’e joget… Poko’e joget. Akhirnya habis juga hidangan kedua itu. Tapi tetap saja aku tundukkan kepala mencoba mengingat-ingat lagu mengheningkan cipta, meski ku tahu kau bukan pahlawan. Tapi bagiku saat inilah mati juga harapanku padamu. Sesekali aku dongakkan kepala, hanya saja aku takut mata kita beradu. Terpaut lama lalu Ainur suamimu tahu kalau-kalau tidak ada apa-apa diantara kita. Memang tidak ada apa-apa Kamila, meski aku yang apa-apa padamu. Siang terus menyengat sedang adzan Ashar berkumandang bercampur lagu-lagu yang dipelankan oleh operator. Kaupun baru saja keluar untuk kedua kalinya setelah berganti busana. Kau yang berjalan sendiri-sendiri tanpa melingkarkan tanganmu pada Ainur. Berjalan menunggu salam dan selamat dari para tamu di ujung pintu meski tanganmu yang berhias pacar berebut mengelus baju batikku yang berwarna merah hati. Kini tiba saatnya berfoto. Indra, Beni dan Fery telah berada di atas pelaminan. Kakiku kram

meski akhirnya aku menyalamimu dekat Ainur yang erat menggenggam keris. Selamat ucapku singkat. Terimaksih ucapmu lirih meski kau tahan tangan ini. Aku rasakan darah mengalir bersama embun. Naik turun cepat ke ubun-ubun dan tiba-tiba sudah sampai kembali di jempol kaki tanpa terasa. Tanganmu basah, dingin dan halus ucapku dalam hati. Aku turun dari pelaminan, bukankah kita sudah bersanding beberapa detik di atas sana meski rasanya takkan sama dengan yang berjam-jam menemanimu. Segera pulang. Dalam mobil bersama rombongan teman-teman, aku sandarkan badan pada kursi empuk meski tak seempuk kursi pelaminan. Aku buka tablet yang banyak berisi fotomu. Foto pernikahanmu. Tiba-tiba teman sebelahku memutar lagu dan akupun terhanyut. …/ Ku ingin amnesia/ Ingin aku benar benar lupa/ Lupa segala kisah cintaku/ Kisah kita yang terlalu kuat/ Ku ingin amnesia/ Sakitnya karena dicintaimu/ Mengapa tak bisa lupakanmu/ Mengapa sulit pergi darimu/ Ingin rasanya ku pergi saja/ Ku ingin pergi pergi darimu/ Sampai akhirnya ku buka mata/ Ku lupa segala-galanya/ … Akh tidak, aku tak mau hanyut. Itu lagu mellow. Aku putar saja musik di handphoneku. Akulah sang mantan. = *) Mahasiswi Pascasarjana.


KORAN MADURA Lintas Jatim 8 PROBOLINGGO Oleh: Arifin Jaya 8 SyamsulKORAN

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

MADURA

Puisi

Semusim Puisi

1/ Semusim puisi aku mengenalnya Berbagi cerita tentang rama dan sinta Melebur rindu pada bait-bait sajakku yang ayu Malam semakin sunyi mama, Sedang mata masih tajam memanjat waktu Waktuku dalam kesendirian Tak ada lagi yang menemani sepiku Sunyi, Dan selain puisi kata-kata terasa kaku untuk aku rangkai padanya Dan puisiku yang bermusim inilah ma, Risalah tentangnya hadir untukku Kemudian, ya aku mengenalnya 2/ Semusim pusi aku mengenalnya Malam-malam terasa berbeda Dan kau ada. Jadung 2014

Oktober adalah Kalebun* Telah sampai pada perjumpaan bulan yang diinginkan Uang jadi mantra di jalanan, di trotoar Bahkan di sarang semut pun uang jadi harapan. Tiap malam, lampu senter berlari berkejaran Menerobos puing-puing kaca rumahku Ah….. ada apa ini?? Sebentar lagi, tepat pada ulang tahun kelahiranku Permainan akan semakin menjadi-jadi Celurit semakin panas di dadanya Berlapis jaz hitam, tebal sekali Sebab, Oktober nanti Pilihan da di tangan rakyat Kekuasaan terus saja jadi rebutan Makanya uang dihambur-hamburkan Musim telah berganti Tanggal-tanggal tinggal sejarik kuku saja Di mana waktu akan benar-benar tiba padanya Pada pesta rakyat Sedang aku masih kaku untuk pesta kelahiran

14-09-2014

*) Kalebun (Bahasa Madura) yang berarti kepala desa

SYAMSUL ARIFIN JAYA

Lahir di Desa Jadung Dungkek. Alumni MI, MTs Mathla’ul Amien, MA 1 Annuqayah. IKSTIDA, IKSABAD, Komunitas PERSI, Sanggar ANDALAS, KOTEMANG, dan POAR. Saat ini kuliah di STIT Al-Karimiyyah.

KORAN MADURA

SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

JUMAT 3 OKTOBER 2014 No. 0455 | TAHUN III

ResensiJATIM Buku 8 LINTASLINTAS JATIM

Berdiri di Atas Kaki Sendiri Oleh: Hendris* Sejak Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden berbagai dukungan dari lapisan masyarakat bermunculan. Ada banyak relawan yang mendukung Jokowi baik secara moral maupun materil. Dukungan dari masyarakat bukanlah suatu mobilisasi massa akan tetapi sebuah kesadaran kolektif.

D

engan kata lain bangsa ini semakin cerdas dalam memilih sosok pemimpin. Sosok kelahiran Solo Jawa Tengah ini yang tersohor dengan blusukannya mampu membangkitkan apatisme politik rakyat yang selama ini sudah terkubur. Buku dengan judul Jalan Kemandirian Bangsa yang disusun oleh Tim Ahli Seknas Jokowi mengulas gagasan besar tentang konsep pembangunan negara. Hadirnya kumpulan tulisan yang disumbangkan oleh para intelektual ini, membuktikan bahwasanya bangsa ini tidak pernah kekurangan orang terpelajar dan pandai yang mampu membangun dan mengelola negeri ini (hal:v). Secara tersirat catatan pena dari para intelektual negeri ini memimpikan sebuah negeri yang berdikari (berdiri di atas kaki sendiri). Karena harus diakui dengan jujur bahwa negeri ini sudah penuh dengan ketergantungan. Baik secara politik, ekonomi dan budaya. Ironis bangsa ini ternyata tidak hanya impor kebutuhan ekonomi. Bahkan impor pemikiranpun sudah menjadi sebuah kewajaran. Buktinya pemangku kebijakan selalu mengadopsi sistem goverment bangsa lain. Padahal bangsa ini mempunyai konsep tersendiri dalam hal pembangunan bangsa. Founding father Soekarno mengumandangkan “Trisakti” sebagai sebuah visi kebangsaan, yaitu: berdaulat di bidang politik, berdikari dibidang ekonomi dan berkepribadian dibidang kebudayaan. Gagasan murni yang lahir dari Bung Karno hanya menjadi semboyan yang tidak pernah termaterialkan dalam kehidupan berbagsa dan bernegara. Konsep kemandirian

bangsa ini sudah dilupakan oleh para pemimpin negeri saat ini. Pemangku kebijakan, para pemimpin hanya memikirkan pembangunan dengan mengesampingkan kedaulatan dan kemandirian. Oleh karenanya tak heran jika bangsa ini sudah berada dalam situasi darurat, yakni darurat ketergantungan. Dalam hal ini saya berharap kepada Bapak Ir. Joko Widodo yang telah terpilih menjadi Presiden negeri ini mampu mematerialkan visi kebangsaan Trisakti Bung Karno. Karena hal yang demikianlah yang akan membebaskan negeri dari sebutan negara boneka. Pancasila yang dicetuskan oleh Bung Karno sebagai ideologi negara tidak hanya tercipta sebagai ideologi politik, namun juga sebagai landasan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara (hal 648). Oleh karenanya Prof. Mubyarto merumuskan lima ciri kedaulatan ekonomi yang berasaskan pancasila. Pertama, kegiatan ekonomi digerakkan oleh ransangan sosial dan moral. Kedua, masyarakat mempunyai inisiasi untuk mewujudkan kemerataan sosial. Ketiga, nasionalisme

ekonomi. Keempat, demokrasi secara ekonomi. Kelima, keselarasan perencanaan nasioanal dan otonomi daerah (Ekonomi pancasila:1997). Selanjutnya, negeri ini kaya akan keberaneka ragam budayanya. Setiap etnik memiliki kebudayaan tersendiri. Namun, masyarakat tidak memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga sebuah kebudayaan. Generasi saat ini sudah acuh tak acuh untuk melestarikannya. Terutama generasi muda lebih tersihir dengan budaya K-pop. Sehingga jangan salahkan bangsa lain apabila kebudayaan bangsa ini di klaim oleh bangsa lain. Seperti Reog ponorogo, tari kuda lumping Jawa Timur, tari pendet Bali yang telah diklaim oleh negara tetangga dan masih banyak lagi kebudayaan yang klaim negara lain. Catatan akhir yang harus digaris bawahi bahwa buku ini bukanlah sebuah buku kampanye dalam pemenangan Jokowi. Artinya lewat buku ini Jokowi bukan berarti harus jadi pemenang dalam Pilpres Juli kemarin. Namun hal ini murni sebuah tanggung jawab untuk bersama-sama membangun bangsa yang mandiri yang dikemas dengan simposium nasional. Para ilmuan duduk bersama dalam merumuskan konsep kemandirian bangsa. Mulai dari geopolitik Indonesia sebagai negara maritim, kekuasaan negara dan demokrasi, reforma agraria dan lingkungan hidup, pembangunan instruktur dan antisipasi kebencanaan, industri dan perdagangan, politik energi, pendidikan dan kebudayaan, kenyataan, kependudukan dan tenaga kerja, riset dan teknologi, keuangan serta paradigma kemandirian dalam pembangunan. Hal itu semua tiada lain hanya untuk menjadikan Indonesia sebagai negera yang berdiri di atas kaki sendiri.= *) Sekretaris II BEM Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humanira UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: Zeinul Ubbadi (Plt. Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014

0455 JUMAT 3No. OKTOBER 2014||TAHUN No. 0455 |IIITAHUN III

99

BATAS PASAR TURI

InvestorPemkot Beda Pendapat

ant/syaiful arif

GEMBALAKAN KAMBING DI TPA. Warga menggembalakan kambing di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Banjardowo, Jombang, Jawa Timur, Kamis (2/10). Para peternak di kawasan itu mengaku kesulitan mendapatkan makanan untuk ternak sehingga memanfaatkan kawasan TPA untuk ternak mereka. Daging sapi dan kambing yang memakan sampah jika dikonsumsi bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kejari Diduga Samarkan Dua Kasus Korupsi Kasus SDN Rangkah 1 dan PD Pasar Surya Tidak Sampai Pengadilan SURABAYA – Kabar tidak sedap kembali menerpa Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya. Kabar tersebut terkait dengan penyidikan dua kasus korupsi yang saat ini sedang ditangani Kejari Surabaya yang terkesan hilang tanpa jejak. Kedua kasus itu antara lain dugaan penyelewengan proyek pembangunan gedung SDN Rangkah I dan penyalahgunaan dana di PD Pasar Surya. Padahal kedua kasus tersebut sudah menetapkan tersangka, namun hingga kini kasusnya tidak kunjung sampai ke Pengadilan. Dalam kasus SDN Rangkah 1, proyek gedung sekolah senilai Rp3,2 miliar itu sebenarnya sudah diusut sejak lama. Kejari Surabaya sudah mengendus indikasi penyelewengan proyek tersebut sejak 2011. Saat itu, kasus tersebut ditangani pertama kali oleh Seksi Intelijen. Dari penyelidikan ditemukan bukti kuat bahwa proyek SDN Rangkah 1 itu sarat rekayasa. Kasus tersebut akhirnya dinaik-

kan ke tingkat penyidikan. Kejari Surabaya menemukan perbedaan yang mendasar setelah membandingkan dokumen perencanaan dan pelaksanaan. Selain ketidak sesuaian spesifikasi, juga adanya pengurangan volume material. Seperti volume besi cor yang rata-rata lebih kecil dari yang seharusnya. Akibatnya, meski belum lama dibangun, sudah didapati banyak kerusakan. Dalam mengusut kasus tersebut, Kejari Surabaya sudah menetapkan dua tersangka, yakni Direktur (Dirut) PT Samudera, Wanianto yang merupakan melaksanakan proyek tersebut dan Susprijanto selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungan Pemerintah Kota (Pem-

kot) Surabaya. Kejaksaan juga sudah meminta audit kerugian negara dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jatim. Hasilnya, negara ditemukan merugi sekitar Rp300 juta. Meski sudah melangkah begitu jauh, kasus tersebut justru raib. Penyidikan kasus tersebut tidak sampai ke pengadilan. Para tersangka pun hingga kini belum diadili. Wakil Panitera Sekretaris Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Soedi Wibowo, ketika di konfirmasi registrasi perkara terkait dengan dua kasus tersebut mengaku jika pihaknya belum mengantongi data registrasi kedua perkara kasus korupsi tersebut. “Dari data kami, tidak ada register kasus itu di sini (pengadilan, Red),” kata dia. Kasus lainnya adalah kelebihan tunjangan untuk mantan Direksi PD Pasar Surya. Kasus tersebut bermula dari temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang

intinya ada kelebihan tunjangan sebesar Rp 200 juta yang telah diterima jajaran PD Pasar Surya, namun tidak dikembalikan. Kelebihan itu dianggap sebagai kerugian Negara. Kasus tersebut sudah diusut sejak 2011 lalu. Penyidik Kejari Surabaya sudah menetapkan empat tersangka. Masing-masing Mantan Dirut PD Pasar Surya Ahmad Ganis Purnomo, mantan Direktur Teknik, Rahmat Kurnia Ruswadinata, Mantan Direktur Pembinaan Fatma Irawati Malaka, dan Mantan Plt Dirut PD Pasar Agus Dwi Sasono. Penyidikan kasus ini pun tidak jelas penyelesaiannya. Meski sudah ada tersangka dan penghitungan kerugian negara, pengusutan itu tidak berakhir di pengadilan. Para tersangka pun tidak diadili. “Kasus yang itu juga tidak ada dalam daftar perkara korupsi yang didaftarkan. Berarti belum dilimpahkan ke sini (pengadilan, red),” pungkas Soedi. = AGUS SETYAWAN

SURABAYA - Investor pembangunnan Pasar Turi Baru PT Gala Bumi Perkasa dan Pemkot Surabaya berbeda pendapat soal batas akhir serah terima bangunan pasar yang terbakar pada 2007. "Pada 14 Oktober 2014 itu perjanjian dengan pedagang, bukan dengan pemkot. Kalau dengan pemkot kita perjanjian BOT," kata (Dirut) PT. Gala Bumi Perkasa (GBP) Henry J Gunawan saat rapat dengar pendapat yang dihadiri pemkot di DPRD Surabaya, Kamis (2/10). Menurut dia, perjanjian yang dibuat ada beberapa klausul. "Kalau kita terlambat kita didenda, jika mereka (pedagang) yang terlambat ya kita denda. Itu kan wajar dalam perjanjian," katanya. Soal molornya pembangunan, lanjut dia, lantaran lahan yang diserahkan ke investor masih ada beberapa bangunan. "Sebenarnya begitu lahan diserahkan ke kami sudah dalam kondisi kosong. Tapi di sana kan masih ada beberapa bangunan," katanya. Henry mengatakan terkait pembangunan Pasar Turi ada dua perjanjian yang dibuat investor, pertama adalah perjanjian yang dibuat dengan pedagang, sedangkan yang kedua berupa perjanjian BOT antara pemerintah kota dengan investor. Ia juga mengaku heran dengan dimasukkannya sejumlah pasal yang tidak ada sangkut pautnya dengan perjanjian BOT. Menurutnya, hal itulah yang kemudian membuat investor menjadi bingung. "Dalam pasal disebutkan BOT itu 25 tahun. Tapi pasal yang dimasukkan kok pasal untuk kontraktor. Dalam BOT jelas 25 tahun, lalu kenapa baru 2 tahun kok sudah mau diambil," katanya. Plt Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Surabaya Eri Cahyadi menegaskan pemerintah kota memiliki dasar kuat terkait rencana pengambilalihan pembangunan Pasar Turi pada Oktober nanti. Salah satunya, berdasarkan hasil review dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). = ANT/ABDUL HAKIM/DIK


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

PT PELINDO III

Terminal Penumpang Kapal Laut Diresmikan

agus setyawan/koran madura

PELANTIKAN. Gubernur Jatim Soekarwo saat memberikan ucapan selamat kepada ketua dan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Kamis (02/10) usai pelantikan.

Ketua-Wakil Ketua DPRD Jatim Resmi Dilantik SURABAYA - Ketua dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur (Jatim), akhirnya resmi dilantik, Kamis (02/10). Pelantikan para wakil rakyat tersebut dilakukan langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Provinsi Jatim, Soemarno, di ruang paripurna Gedung DPRD Provinsi Jatim. Dalam pelantikan tersebut juga mengukuhkan Halim Iskandar dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Ketua DPRD Provinsi Jatim Peruode 20142019. Sedangkan untuk unsur pimpinan dewan yang lain, posisi Wakil Ketua masing-masing dijabat oleh Kusnadi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Tjutjuk Soenaryo dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Iskandar dari Partai Demokrat, serta Soenarjo dari Partai Golongan Karya (Golkar). Proses pelantikan sendiri berlangsung cukup singkat dimulai tepat pukul 14.00 WIB. Proses pelantikan hanya berlangsung 30 menit dengan diawali pembacaan keputusan Menteri Dalam Negeri nomor: 161.35-3800 tahun 2014 tentang Pengukuhan Ketua dan

Besok kita langsung gelar pembahasan alat kelengkapan lainnya mulai komisi dan beberapa badan, setelah itu proses pembahasan APBD akan kita lanjutkan,”

Halim Iskandar Ketua DPRD Jatim

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim periode 2014-1019. Usai dilantik jadi Ketua DPRD Jatim yang baru, Halim Iskandar mengatakan, jika targetnya seusai pelantikan adalah penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Timur

tahun 2015. “Besok kita langsung gelar pembahasan alat kelengkapan lainnya mulai komisi dan beberapa badan, setelah itu proses pembahasan APBD akan kita lanjutkan,” kata dia. Pria yang juga kakak kandung dari Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar ini optimis, jika APBD Jawa Timur bisa ditetapkan pada bulan November mendatang. “Kita usahakan tangga 10 November bisa ditetapkan, kalau belum rampung ya prinsipnya November harus sudah selesai,” tegas dia. Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga berharap proses penyusunan APBD tidak molor, karena jika berhasil selesai pada 10 november, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur masuk peringkat lima besar tercepat pembahasan APBD di Indonesia. “Jika target ini tercapai, maka Kementerian Keuangan biasanya akan memberikan reward berupa program yang khusus akan diberikan bagi Jawa Timur,” harap dia. = AGUS SETYAWAN

SURABAYA – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III akhirnya meresmikan terminal penumpang kapal laut Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak. Meski penyelesaiannya sempat tertunda, terminal penumpang kapal laut dengan kapasitas 4000 penumpang ini dikalim sebagai satu-satunya terminal di Indonesia dengan fasilitas standard internasional, yakni dengan adanya dua unit fasilitas Garbarata, layaknya di bandara udara. Meski fasilitas dalam terminal terkesan mewah, namun terminal Gapura Surya Nusantara bukanlah terminal untuk kelas menengah-keatas, melainkan untuk penumpang kelas menengah-kebawah. Hal ini diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dalam sambutannya di acara peresmian tersebut, dia mengatakan jika revitalisasi pelabuhan tanjung perak mematahkan anggapan bahwa terminal yang bagus hanya untuk kelas menengah keatas. “Jadi bisa bagaimana menengah ke bawah diajari dan diberikan terminal bagus yang selama ini hanya milik menengah ke atas,” kata dia. Kamis (02/10/2014) Dia juga menambahkan, jika pihaknya merasa bangga dengan pencapaian revitalisasi pelabuhan Tanjung Perak yang menghabiskan anggaran hingga Rp 245 miliar. “Saya senang akhirnya ide kita bersama bisa direalisasikan. Ini sangat keren sekali, terminalnya juga sudah kayak di bandara,” tambah dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo III, Djarwo Surjanto menambahkan, jika terminal Gapura Surya Nusantara yang berkapasitas 4000 penumpang dengan dilengkapi dua unit Garbarata boarding bridge yang menghubungkan terminal penumpang dengan kapal melalui fasilitas, berupa lorong yang dapat bergerak secara horisontal dan vertikal disesuaikan dengan posisi pintu pada dek kapal dilengkapi dengan pendingin udara layaknya bandara. “Untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang kapal laut dan peningkatan pelayanan kepada penumpang kapal laut, dibangun terminal 3 lantai seluas 16.120m2 dengan kapasitas empat ribu penumpang,” tambah dia. Dia juga menjelaskan, jika sistem operasional di bandara juga diterapkan di Terminal Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak. Penumpang disediakan ruang khusus atau yang dikenal dengan istilah boarding room di bandara. “Jadi disediakan ruang tunggu untuk penumpang saat mulai masuk dan cek in kemudian ke ruang tunggu, istilahnya boarding kan” jelas dia. Kemewahan lain yang bisa ditemui di Pelabuhan ini adalah sistem Sewage Treatment Plant (STP). “Yaitu sistem air yang dapat mendaur ulang air buangan dari gedung itu sendiri menjadi air untuk flushing toilet,” pungkas dia. = AGUS SETYAWAN

agus setyawan/koran madura

FASILITAS. Salah satu fasilitas ‘garbarata boarding bridge’ untuk penumpang.


Lintas Jatim

11

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

ant/ari bowo sucipto

PERAGAAN BATIK DI JALAN. Model memperagakan busana batik dalam "Fashion Show On The Street" di jalan S. Parman, Malang, Jawa Timur, Kamis (2/10). Peragaan busana batik untuk memperingati Hari Batik Nasional tersebut merupakan upaya mengenalkan corak dan motif batik khas Jawa kepada masyarakat pengguna jalan.

Batik Celaket Siap Berkompetisi di Pasar Bebas MALANG - Batik tulis Celaket, Malang, Jawa Timur, siap berkompetisi di perdagangan dan pasar bebas yang diterapkan tahun depan karena motif batiknya tidak kalah bagus dengan batik lain yang sudah dikenal seperti Batik Solo dan Madura. Menurut pemilik sentra Batik Celaket khas Malang, Hahan Djalil mengaku dirinya siap menghadapi persaingan ketika digulirkannya pasar bebas. "Sejak UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia, perkembangan batik Celaket cukup bagus, sehingga kami optimistis mampu bersaing dengan batik-batik lain, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun luar negeri," tegas Hanan disela-sela acara "All About Batik On The Road" di kawasan traffic light Ka-

liurang Kota Malang. Ia mengaku saat ini Batik Celaket Malang tak hanya diminati warga lokal saja, namun juga diekspor hingga ke Benua Eropa yang dipesan melalui internet. Batik Celaket Malang juga dipasarkan secara "online". Menurut Hanan, motif batik yang paling banyak dicari adalah batik Singa karena Malang identik dengan lambang Singa. Namun demikian, ia juga tetap memproduksi batik dengan motif lain berupa benda-benda yang

ada di sekitar Kota Malang, seperti puring, anggrek, dan tugu serta tetap mengikuti perkembangan fashion, sehingga Batik Celaket tak hanya diminati orang dewasa, tetapi juga kaum muda. Warna Batik Celaket juga berbeda dengan batik lain karena lebih cerah dan modern sesuai dengan karakter dan konsep anak muda masa kini. "Kami memang mengonsep Batik Celaket untuk anak muda masa kini agar mereka lebih mencintai dan melestarikan budaya bangsa serta menjadi kebanggan bagi masyarakat Malang," katanya. Agar batik tetap eksis, Hanan berharap pemerintah bisa memberikan perlindungan pada batik produk lokal, khususnya yang belum mampu bersaing di pasar

Asia. "Meski saat ini belum ada proteksi dari pemerintah, Batik Celaket akan tetap berinovasi agar tetap eksis menjadi produk unggulan Kota Malang," tandasnya. General Manager Hotel Ibis Styles Malang, Eksi Ayunintyas, mengatakan Batik Celaket bisa digunakan sebagai promosi Kota Malang. Pengembangan Batik Celaket akan mampu menarik wisatawan dari luar kota karena motifnya tidak kalah dengan batik lain. Sementara itu dalam memperingati Hari Batik Nasional, sentra Batik Celaket bekerja sama dengan Hotel Ibis Styles menggelar peragaan busana batik di sepanjang pedestrian Jalan S Parman atau di kawasan traffic light per-

tigaan Jalan Ciliwung dan Kaliurang. Sejumlah model berjalan melenggak-lenggok dan sekalikali memamerkan busana berbahan batik yang dipakainya kepada para pengendara yang berhenti di traffic light. Menanggapi permintaan salah seorang pengrajin batik tulis di Malang itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, menyatakan saat ini pihaknya terus berupaya membantu promosi produk lokal. "Khusus untuk produsen batik, Pemkot Malang sedang mengkampanyekan penggunaan cat batik alami, tidak menggunakan bahan kimia," pungkas Ida Ayu. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK


KORAN MADURA KORA N 12 PROBOLINGGO 12

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

MADURA

Probolinggo

JUMAT 3 OKTOBER 2014 No. 0455 | TAHUN III

Pengedar Sabu Lintas Kota Diringkus Barang Bukti Seberat Empat Gram PROBOLINGGO - Pengintaian Polres Probolinggo Kota terhadap jejak peredaran narkoba antar kota yang juga melintasi Kota Probolinggo akhirnya berbuah hasil. Jajaran Satuan Reserse Narkoba Polres Kota Probolinggo membongkar jaringan pengedar sabu lintas kota dan menangkap satu orang tersangka bersama barang bukti 4 gram sabusabu diamankan. Tersangka yang diamankan MHM (33), warga Dusun Trompo Kulon Desa Tromposari Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo, ditangkap di Terminal Bayuangga Kota Probolinggo karena telah menjadi target operasi Satreskoba Polres Probolinggo Kota. Menurut Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan, jaringan pengedar sabu ini terungkap sekitar pukul 09.00 WIB di Terminal Bayuangga Kota Probolinggo petugas kepolisian dari Satreskoba Polres Probolinggo Kota melakukan pengintaian dan menyamar sebagai pembeli dengan membeli dua plastik klip kecil yang berisi sabu seberat 0,78 gram. Dilanjutkan, hari kedua di Terminal Bayuangga Kota Probolinggo, Selasa (30/9) sekitar pukul 04.00

WIB kembali dilakukan transaksi. Dan saat tersangka menunjukkan sabu di dalam saku baju sebelah kiri, kemudian petugas melakukan penangkapan terhadap tersangka. Dari tangan tersangka, ditemukan satu bungkus rokok yang didalamnya terdapat satu buah klip kecil yang berisi sabu seberat 3,22 gram, dan satu buah hand phone. “Tersangka merupakan jaringan lintas kota, yakni Ponorogo, Jombang, Sidoarjo, dan Probolinggo,”tandas AKBP. Iwan Setyawan. Akibat perbuatannya, tersangka pengedar sabu-sabu ini bakal dijerat pasal 112 ayat 1 dan 2 serta pasal 114 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara, dan denda paling sedikit satu miliar. =M. Hisbullah Huda

DIAMANKAN. Pengedar sabu lintas kota bersama barang bukti 4 gram sabu-sabu di Mapolres Probolinggo Kota.

H-3 IDUL ADHA

Penumpang Angkutan Sepi PROBOLINGGO – H-3 hari raya Idul Adha, kondisi penumpang di kawasan terminal Bayuangga, Kota Probolinggo terlihat landai. Bahkan, tidak ada tandatanda terjadinya lonjakan penumpang. Begitu pula dengan kondisi penumpang angkutan kota (angkot).

SEPI. Kondisi penumpang di kawasan terminal Bayuangga, Kota Probolinggo, tidak ada tanda-tanda terjadinya lonjakan penumpang, Kamis (2/10).

“Biasa-biasa saja, tidak ada lonjakan penumpang secara signifikan,” tutur seorang sopir bis Akas di terminal Bayuangga Kota Probolinggo, Sugito kepada wartawan, Kamis (2/10). Menurut dia, landainya penumpang tersebut diprediksi sampai hari H hari raya Idul Adha. Bahkan, kondisi penumpang tidak jauh beda dengan hari-hari biasa. “Tidak jauh beda dengan hari-hari biasa,” terang dia. Sugito menjelaskan, kondisi penumpang menjelang Idul Adha memang berbeda dengan hari raya Idul Fitri. Jika Idul Fitri banyak masyarakat yang pulang mudik, sehingga adanya lonjakan penumpang sangat terasa.

“Kalau Idul Adha bukan lebaran mudik, jadi biasa-biasa saja,” ungkapnya. Hal yang sama diakui sopir bis Restu, Sujid. Kondisi penumpang pada H-3 idul adha tidak jauh beda dengan hari-hari biasa. “Tidak ada lonjakan penumpang. Biasa-biasa saja,” katanya. Kondisi penumpang menjelang Idul Adha, hampir sama dengan kondisi penumpang angkot dan taksi umum. Bahkan, kondisi penumpang angkot terlihat sepi. “Tidak ada bedanya dengan hari biasa,” kata seorang sopir taksi umum, Mustofa. Sementara itu, Kepala Dishub Kota Probolinggo, Sudianto menjelaskan, kondisi penumpang hari raya idul adha dengan idul fitri berbeda. Perbedaannya karena bukan lebaran arus mudik, sehingga kondisinya biasa-biasa saja. “Idul Adha itu bukan lebaran arus mudik, jadi biasa-biasa saja,” ungkapnya belum lama ini. Meski kondisi penumpang biasa-biasa saja, namun Dishub Kota Probolinggo tetap melakukan antisipasi. Upaya antisipasi itu dengan melakukan koordinasi. =Muhammad Sugianto


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

13

BAHAN PELEDAK CAGAR BUDAYA

Tak Sejalan, Tim Ahli Mundur PROBOLINGGO – Perbedaan sikap dan pandangan di tubuh Tim Ahli Cagar Budaya Kota Probolinggo meruncing. Empat anggota tim ahlinya mundur, karena mensinyalir pemkot dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Dispobpar) tidak berkomitmen mendukung kerja tim ahli. Orang pertama yang menyatakan mundur, yakni Budi Krisyanto sebagai Ketua Tim Cagar Budaya Kota Probolinggo, yang juga menjabat Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH). Surat pengunduran dirinya sebagai Ketua Tim diserahkan langsung kepada Walikota Probolinggo Jumat (26/9) lalu. Mundurnya Budi Krisyanto, disusul oleh tiga anggota lainnya, yakni Peni Priyono, Imam Wahyudi, dan Ade Sidiq Permana. “Saya merasa tidak memiliki kompetensi dan kapasitas sebagai ketua. Kinerja tim ahli tidak maksimal karena piranti pendukung kerja tim ahli sampai saat ini tidak ada,”ujar Budi Krisyanto, ditemui sejumlah wartawan, Rabu (2/10) kemarin. Menurutnya, piranti pendukung Tim Ahli Cagar Budaya Kota Probolinggo, diantaranya peraturan wali kota (perwali) sebagai petunjuk pelaksana dari peraturan daerah (perda) nomor 10/2013 tentang pengelolaan cagar budaya dan museum. Apalagi belum ada perwali, anggaran stimulant sebesar Rp 51 juta yang dialokasikan oleh Dispobpar sendiri tidak digunakan. “Yang jelas tim ahli tidak memiliki dasar bagaimana mengelola anggaran tersebut. Saya dengar anggaran tersebut, akan dipergunakan untuk stimulan 10 cagar budaya yang sudah mendapatkan legalisasi dalam surat

keputusan wali kota,”tandas Budi Krisyanto. Budi Krisyanto menyebut kesepuluh bangunan cagar budaya tersebut, yakni Benteng, Gereja GBIP Immanuel atau yang biasa disebut Gereja Merah, Museum Probolinggo, Museum Dokter Mohammad Saleh, Stasiun Probolinggo, Tandon Air, Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 10, Pelabuhan Tanjung Tembaga, Markas Kodim 0820, dan Kawasan Alun-Alun. “Apakah uang Rp 51 juta itu dibagi rata atau bagaimana. Kemudian untuk bangunan yang dimiliki pemkot apa juga diberi. Kejelasan ini yang kita butuhkan. Sementara, Dispobpar yang memiliki wewenang untuk membuat perwali tak kunjung menyelesaikannya,” tandasnya. Pihaknya mengaku tidak tahu kenapa perwali belum diselesaikan. Padahal, perda sendiri mulai diundangkan sejak 30 Desember 2013 lalu. Hal itulah kemudian kerja anggota tim ahli merasa tidak maksimal. Sementara itu, empat anggota tim ahli lainnya dalam surat pengunduran dirinya mengatakan, tim tidak bisa bekerjasama dengan instansi dalam hal ini Dispobpar karena tidak memiliki kesamaan mindset dan ritme kerja. Diketahui, tim ahli cagar budaya yang beranggotakan 13 orang ini ditetapkan melalui SK Wali Kota nomor 188.45/182/ KEP/425.012/2013. =M. Hisbullah Huda

Polisi Bakal Gelar Razia Petasan PROBOLINGGO - Kerap kali mercon atau petasan banyak mengundang masalah besar di lingkungan masyarakat. Tidak tanggung-tanggung, bukan hanya kerugian material tetapi nyawa juga menjadi taruhannya. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi dan menelan korban jiwa, Polres Probolinggo bakal menggelar razia petasan di masyarakat.” Saya minta partisipasi masyarakat agar menyerahkan petasannya kepada pihak kepolisian,” terang Kapolres Probolinggo, AKBP. Endar Priantoro, kepada sejumlah wartawan, Kamis (2/10). Menurutnya, petasan yang dimiliki masyarakat menjelang lebaran Idul Adha dan musim

pernikahan bulan ini tergolong masih banyak. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan kepada masyarakat untuk segera menyerahkannya.“Serahkan saja kepada polisi demi keselamatan hidup. Polisi tidak akan mempidanakan warga yang mau menyerahkan petasannya.” katanya. Dengan upaya razia petasan, pihaknya telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran polsek di wilayah Polres Probolinggo untuk melakukan razia petasan. Dua puluh satu Mapolsek yang tersebar akan menggelar razia kerumahrumah warga yang dinilai memiliki petasan. Razia akan difokuskan untuk mencari para pembuat petasan yang berada di tiga kecamatan,

yakni Krejengan, Gading dan Maron.“Daerah tersebut memang masih banyak warga yang memiliki petasan menjelang lebaran besok,”tandas AKBP. Endar Priantoro. Tak ingin terulang, peristiwa yang menyebabkan melayangnya nyawa salah satu warga di Desa Karangren, Kecamatan Krejengan terjadi, Rabu, (1/10) kemarin membuat jajaran Polres Probolinggo gencar melakukan razia petasan. Diketahui selama tahun 2013, polisi berhasil menangani 12 kasus petasan dan pelaku sudah diproses hukum. Pada 2014, ada 7 kasus petasan dan semuanya sudah diserahkan ke kejaksaan. =Mahfud Hidayatullah

DISITA. Miras jenis arak disamarkan dalam botol kemasan air mineral.

MINUMAN KERAS

Puluhan Miras Kemasan Botol Air Mineral Diamankan PROBOLINGGO - Penjual minuman keras (Miras) tampaknya tidak kehabisan trik untuk menyamarkan penjualan arak, menyusul gencarnya razia dan ketatnya pengawasan aparat keamanan. Untuk mengelabui petugas, miras jenis arak disamarkan dalam botol kemasan air mineral. 65 botol arak nyaris lolos dari pengamatan petugas, saat diangkut mobil Pick Up berwarna putih N 9486 RC dari tangan MYD ( 40) warga Jalan Ikan Hiu Kelurahan Mayangan Kota Probolinggo. Miras jenis arak ini sengaja disamarkan untuk mengelabui

operasi cipta kondisi menjelang hari raya Idul Adha. Lima kardus air mineral yang masih gres dan disegel rapi, digunakan untuk mengemas puluhan botol miras yang dikemasi dalam botol air mineral. Kapolsek Mayangan, AKP. Kasman, menyatakan ketika melakukan patroli petugas nyaris terkecoh dan menyangka mobil pick up itu membawa kardus berisi air mineral. Polisi baru tahu bahwa kardus tersebut berisi arak setelah membuka segel kardus dan dicium aromanya. “Tersangka dan barang bukti

tuak oplosan telah diamankan, dan dijerat dengan tindak pidana ringan,”ujarnya kepada sejumlah wartawan, Kamis (2/10). Terkait peredaran Miras, Kapolsek Mayangan menghimbau masyarakat untuk berperan aktif memberantasnya. Selain memang berbahaya, juga diindikasikan banyak Miras palsu yang beredar. “Jika dibiarkan, konsumsi Miras akan membahayakan keselamatan, terlebih sudah banyak kasus Miras oplosan menewaskan banyak orang di sejumlah daerah,”ungkap AKP.Kasman. =M. Hisbullah Huda


14

KORAN MADURA

Probolinggo

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

DIRUSAK. Seorang petani menunjukkan tanaman jagungnya yang dirusak oleh babi hutan, Kamis (2/10).

CUACA PANAS

Babi Hutan Merusak Tanaman Warga PROBOLINGGO - Musim kemarau menyebabkan cuaca mulai panas sehingga babi hutan yang tinggal di bukit Gunung Bentar Kabupaten Probolinggo mulai turun gunung. Kedatangan hewan tersebut membuat sejumlah warga desa di wilayah selatan Kecamatan Dringu resah, karena sejumlah tanaman milik petani dirusaknya. Menurut salah satu petani Turam (45) warga Dusun Krajan Desa Sumbersuko Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo mengatakan adanya babi hutan yang kerap kali merusak tanaman seperti jagung.”Warga sering melihat babi hutan itu sedang merusak tanaman warga,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (2/10). Menurutnya, babi hutan yang merusak tanaman jagung warga tidak hanya satu ekor. Namun melakukan perusakan dengan jumlah banyak.”Kadang ada lima sampai enam ekor babi hutan dengan berbagai ukuran,”ujar Turam. Turam menambahkan, keresahan petani di sekitar desa dengan adanya babi hutan yang berkeliaran sekitar sebulan lalu.” Tanaman jagung yang dirusaknya, yakni jagung yang su-

dah berbuah. Biasanya buahnya dimakan,”tandasnya. Dengan adanya babai hutan tersebut, kata dia, tak jarang warga menjual jagung sebelum kering. Mereka biasanya memotong pohon jagung masih usia pertengahan panen. Akibatnya keuntungan petani tidak begitu maksimal.“Kalau tidak dijual pohonnya, petani takut sampai dirusak semuanya,” ungkap Turam. Sementara itu. babi yang sering kali merusak tanaman jagung sempat ditangkap warga dengan jalan diburu. “Yang pernah tertangkap, hanya satu ekor. Itu pun oleh salah satu petani di desa tetangga,” paparnya. Dikatakan, hewan pemakan tanaman tersebut turun, akibat wilayah bukit Gunung Bentar mulai gersang dan cuacanya panas. Tak jarang terjadi kebakaran, sehingga hewan yang ada di lokasi itu tidak betah, termasuk hewan babi hutan. Sementara itu, petani lainnya, Sulung (25) mengaku kalau babi hutan ini banyak merusak tanaman jagung warga. Dia mengaku kalau jagung yang sudah dirusak biasanya petani langsung memotong. =Mahfud Hidayatullah

Gaung Kandidat Konfercab NU Nama KH. Syaiful Hadi Semakin Menguat PROBOLINGGO - Menjelang konfercab NU Kabupaten Probolinggo 23 Oktober 2014 mendatang, gaung dukungan terhadap kandidat semakin menguat. Salah satunya, kandidat nama KH. Syaiful Hadi yang kini masih menjabat sebagai Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo. Di kalangan MWC NU, nama KH. Syaiful Hadi sudah tidak asing lagi. Apalagi pria asal Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo sudah menjadi Ketua PCNU selama dua periode. “Nama KH. Syaiful Hadi semakin kuat meskipun konfercab masih akan digelar pada 23 Oktober 2014 mendatang,” ujar Wakil Sekretaris MWC NU Kecamatan Wonomerto, Muhammad Rasid kepada wartawan, Kamis (2/10). Dalam konfercab NU nanti, Muhammad Rasid mengaku optimis jika pemilihan Ketua Tanfidz itu akan mengerucut. Karena hampir MWCNU di wilayah Kabupaten Probolinggo telah mendukung KH. Syaiful Hadi sebagai calon Ketua PCNU kembali. Dia menjelaskan, meskipun sebelumnya sempat muncul beberapa nama kandidat, namun ia mengaku yakin kandidat yang

Muhammad Rasid

Wakil Sekretaris MWC NU Kecamatan Wonomerto muncul itu tidak sekuat KH. Syaiful Hadi. “Saya yakin tetap KH. Syaiful Hadi tetap kuat,” katanya memprediksi.

Semakin menguatnya nama kandidat KH. Syaiful Hadi untuk memimpin NU Kabupaten Probolinggo kembali, karena “raportnya” dianggap mampu untuk memimpin NU. Apalagi NU tidak hanya berurusan dengan internal organisasi, melainkan berurusan dengan umat. Sekedar diketahui, menjelang konfercab NU Kabupaten Probolinggo ada sejumlah nama yang akan bertarung. Yakni Kiai Masrur Nasur, Wakil Ketua PCNU, H. Sulaiman, Sekretaris PCNU dan KH Abdul Hadi, Ketua RMI serta KH. Syaiful Hadi. Sementara yang berhak melakukan pemilihan pada konfercab tersebut ada sebanyak 129 ranting dan 11 MWCNU. Ketua Panitia Pelaksana konfercab, Taufiq mengatakan, banyaknya nama kandidat yang muncul ke permukaan itu merupakan bagian dari dinamika sebuah organisasi. “Ini sebuah dinamika yang harus diapresiasi. Sehingga dengan munculnya sejumlah nama itu, pelaksanaan konfercab NU akan hidup,” tandasnya. =Muhammad Sugianto


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 20143|OKTOBER No. 0455 |2014 TAHUN III JUMAT

No. 0455 | TAHUN III

15 15

LIGA PRIMER INGGRIS

Diego Costa Siap Tempur Lawan Arsenal LONDON - Striker Chelsea Diego Costa mengaku fit dan siap bertempur melawan Arsenal dalam derby London antara Chelsea melawan Arsenal Minggu (5/10) mendatang di Stamford Bridge. Costa sangat ingin tampil pada laga ini, karena menurut dia, pertandingan begitu penting. Dia pun yakin, dengan kekuatan yang dimiliki Chelsea saat ini, mereka bisa mengatasi Arsenal. Apalagi mereka akan bermain di hadapan pendukung sendiri. Belum lagi rekor Jose Mourinho yang belum terkalahkan dari Arsene Wenger. “Mereka tim besar. Semua orang tahu kekuatan mereka dan bahwa mereka adalah sebuah tikm sangat penting. Tetapi dengan kekuatan kami, kami bisa melakukan sesuatu yang positif,” kata Deigo Costa Pelatih Chelsea Jose Mourinho sempat meragukan kebugaran pemain internasional Spanyol kelahiran Brasil ini. Costa masih mengalami cedera hamstring dan karena itu dia jarang dimainkan secara penuh pada setiap pertandingan. Tetapi pada laga melawan Sporting Lisbon, Rabu (1/10) dini hari WIB di Liga Champions, Diego Costa bermain penuh sepanjang 90 menit. Meski Costa tidak mencetak gol, Chelsea menang tipis 1-0 berkat gol Nemenja Matic. Setelah melakoni laga tersebut, Costa tidak mengalami keluhan dengan cederanya. Dia menolak anggapan bahwa ia bermasalah dengan kebugaran fisiknya dan memastikan siap turun melawan Arsenal. “Tentu saja saya akan bermain melawan Arsenal. Saya bermain 90 menit (di Lisbon) dan saya sekarang bisa beristirahat. Saya tidak melihat adanyanya masalah,” ujar Costa.

Meski demikian, mantan penyerang Atletico Madrid ini mengakui tidak berlatih setiap hari bersama rekan-rekannya karena permasalahan cedera tersebut. “Idealnya, Anda harus berlatih setiap hari tapi ada kalanya saya tidak latihan. Biasanya, saya mencoba untuk melupakan cedera itu selama pertandingan jadi itu tidak akan berdampak kepada penampilan saya. Anda lalu hanya akan berpikir bagaimana mengeluarkan penampilan terbaik dan tidak khawatir dengan apa yang mungkin terjadi,” tandasnya. Ia pun membuktikan kebugaran fisiknya dengan bermain selama 90 menit meskipun masih berusaha mengembalikan fisiknya ke kondisi normal. “Saya tidak masalah bermain 90 menit. Setiap kali bermain, saya merasa lebih baik. Pelatih bertanya bagaimana kondisi saya dan saya yakin berada di kondisi terbaik. Saya akan berusaha mengembalikan kondisi fisik saya ke bentuk yang ideal,” katanya. =ESPN/CAROL AJI

Gelandang Atletico Madrid Arda Turan melindungi bola dari kejaran Arturo Vidal (kanan) pada pertandingan Liga Champions Grup A antara Atletico Madrid vs Juventus yang belangsung di Vicente Calderon, Kamis (2/10) dini hari WIB.

Tiga Poin Krusial Atletico Madrid MADRID - Gol babak kedua Arda Turan sudah cukup memberikan tiga poin bagi Atletico Madrid setelah mengandaskan Juventus 1-0 dalam lanjutan pertandingan Grup A Liga Champions. Persaingan pun semakin ketat karena empat tim penghuni Grup A kini semuanya mengoleksi tiga angka. Hal itu tidak lepas dari kemenangan Malmo atas Olympiakos dengan skor 2-0 pada laga lain. Berlaga di Vicente Calderon, Rabu (1/10) waktu setempat atau Kamis (2/10) dini hari WIB, Juve sejatinya mampu mendominasi penguasaan bola. Mereka unggul jauh hingga 64:36 persen. Namun, “La Vecchia Signora” terlihat bermasalah dalam membangun serangan. Hal itu tercermin dari jumlah peluang mereka yang minim setelah hanya melepaskan lima kali tembakan dengan semuanya melenceng dari gawang. Berbeda dari Atletico yang sanggup melesakan delapan tendangan dengan dua diataranya tepat sasaran. “Kami sekali lagi bermain melawan tim yang hebat dengan pertandingan yang ketat dan berakhir dengan kebahagiaan bagi kami. Mereka membiarkan kami memenangi pertandingan yang memang harus kami menangi,” ujar pelatih Atletico, Diego Simeone yang timnya dikandaskan Olympiakos 2-3 dalam laga perdana. Juve datang ke Madrid dengan penuh percaya diri setelah belum

kebobolan dalam 10 laga terakhir di semua kompetisi. Namun, Atletico yang didukung ribuan pendukungnya terlihat lebih termotivasi untuk meraih poin penuh. Mario Mandzukic, yang harus mengenakan perban setelah disikut Leonardo Bonucci di wajahnya, membuka peluang pada menit ke25. Namun, sepakan kaki kanannya masih bisa ditepis dengan sempurna oleh kiper Gianluigi Buffon. Juve mencoba membalas melalui aksi Paul Pogba pada menit ke33. Mendapatkan ruang tembak, pemain muda terbaik Piala Dunia 2014 itu melepaskan tendangan keras tetapi masih melayang tipis dari gawang kawalan Miguel Moya. Bangunan serangan “Los Rojiblancos” akhirnya menemui hasil konkret ketika laga memasuki menit ke-25. Berawal dari umpan silang Juanfran ke kotak penalti, Mandzukic tidak mampu menjangkau bola, tetapi Turan yang berlari dari belakang mampu mengambil si kulit bundar den-

gan sontekan kaki kiri. Buffon pun bergeming menyaksikan bola mengalir pelan ke gawangnya. Juventus mencoba menyamakan kedudukan. Mereka gencar melakukan tekanan dan satu peluang sempat dilahirkan. Umpan silang Stephan Lichtsteiner dari sayap kanan coba dihalau Raul Garcia, tetapi bola malah mengarah ke gawang sendiri. Beruntung, Moya dengan sigap menepis bola dan ancaman itu hanya menghasilkan sepak pojok. “Kami bermain untuk menang tapi tidak berhasil meraihnya. Kami tahu kekuatan dan kelemahan Atletico, jadi membiarkan mereka menciptakan beberapa peluang. Mereka hanya mengancam dengan gol dan satu peluang di babak pertama,” kata arsitek Juve, Massimiliano Allegri. Sementara itu, Real Madrid hanya menang tipis 2-1 atas tuan rumah Ludogorets Razgrad di Vasilijlevski pada laga terpisah. Madrid tertinggal terlebih dahulu berkat gol cepat Marcelinho pada menit ke-6. Tetapi Cristiano Ronaldo mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-25 dari titik putih. Karim Benzema membawa Madrid memastikan kemenangan pada menit ke-77. Raihan tiga poin membawa Madrid ke pucuk teratas grup dengan enam poin. =ESPN/CAROL AJI


16BACA

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

KORAN MADURA

JUGA

16

JUMAT 3 OKTOBER 2014 No. 0455 | TAHUN III

Tiga Poin Krusial Atletico Madrid Olahraga | 15

Welbeck Mengamuk di Emirates LONDON - Penyerang anyar Arsenal Danny Welbeck mengamuk di Emirates saat Arsenal menjamu tim dari Turki, Galatasaray pada laga kedua Grup D Liga Champions, Kamis (2/10) dini hari WIB. Mantan pemain Manchester United itu mencetak tiga dari empat gol kemenangan “The Gunners” atas Galatasaray. Sedangkan satu gol lain dibuat Alexis Sanchez.

DANNY WELBECK

TRIGOL WELBECK

Pelatih Arsenal Arsene Wenger memuji Welbeck setinggi langit dan yakin dia akan terus berkembang, terutama dalam hal penyelesaian akhir di mulut gawang lawan. “Welbeck memperlihatkan penampilan yang hebat. Menurut saya, dia semakin menambah instink sebagai pencetak gol. Dia lebih agresif dan lebih banyak berlari serta melakukan penyelesaian akhir yang bagus. Dia tenang dalam penyelesaian akhir,” kata Wenger. Pria Prancis ini mengaku terkejut dengan beberapa aspek permainan Welbeck sejak tiba di Emirates dari Old traffrod. “Yang baik untuk saya adalah bahwa tim ini bermain bagus. Tingkat rata-rata kerja timnya bagus. Bukan hanya penyelesaian akhir tetapi juga dia ingin membantu tim,” imbuh Wenger. Dia meneruskan, “Secara teknis dia bersih dan dia juga seorang pengolah bola yang bagus. Sebelumnya, saya juga tidak tahu bahwa dia begitu cepat, ternyata dia begitu cepat. Bahkan dia bisa seperti aliran listrik begitu dia mulai berlari.” Berkat penampilan cemerlang Welbeck ini, Arsenal bisa menempel Borussia Dortmund yang memimpin Grup D dengan enam poin. Arsenal baru mengoleksi tiga

poin setelah kalah dari Dortmund di pertandingan pertama awal bulan ini. Welbeck sendiri mengaku sangat senang karena bisa mencetak gol lagi untuk timnya. Lebih-lebih lagi dia bisa mencetak tiga gol sekaligus. Apa yang dilakukannya ini adalah sebuah pembayaran atas kepercayaan yang diberikan Wenger kepadanya. “Saya sangat senang bisa mencetak gol. Tetapi yang paling penting adalah kami meraih tiga poin. Kami sangat butuh ini setelah kalah di laga pertama,” kata pemain Timnas Inggris ini. Dia menambahkan, “Ini adalah tiga gol pertama saya di sini, dan tentu saja sangat menggembirakan. Saya bermain sebagai penyerang tengah dan mencoba mencetak gol dan menciptakan peluang dan malam ini semuanya terbayar dengan tiga gol saya. Wenger sudah memperlihatkan bahwa dia percaya pada saya dan saya pun bangga bisa membayar kepercayaan itu malam ini.” “Dia sudah memberi kesempatan kepada saya untuk bermain pada posisi yang paling saya suka dan saya sudah melakukan semuanya semampu saya dan pada akhirnya semua itu membahagiakan,” tutupnya. =SKY SPORTS/CAROL AJI


JUMAT 3 OKTOBER 2014 No. 0455 | TAHUN III

PENDUDUK MANDANGIN TERISOLASI

SAPI BETINA TAK BOLEH DIKURBANKAN

SAMPANG | J

PAMEKASAN | I

KORAN MADURA

Renindiar Yunistira JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III PELAJARI KEIKHLASAN UNTUK JATI DIRI NETER KOLENANG | P

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

Motor Dirampas, Korban Digilir Suami dan Istri Dibonceng dengan Kendaraan Terpisah BANGKALAN – Komplotan Jasuli (31), warga Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah yang berjuluk Si Raja Tega ternyata tidak hanya melukai korbannya, tapi juga tega memperkosa korban. Kejadian pemerkosaan itu terungkap setelah korban berinisial DP (31), warga Kalianget, Kabupaten Sumenep melapor ke Mapolres Bangkalan, Kamis (2/10). Laporan itu dibenarkan oleh JSL yang tertangkap pada Rabu (3/9) waktu lalu. Di hadapan petugas penyidik, DP mengatakan pemerkosaan itu terjadi pada 4 Agustus 2014 pukul 00.30 WIB saat ia bersama suaminya hendak kembali ke Sumenep usai mengunjungi rumah temannya. Ketika melintas di Jalan Desa Sanggra Agung, ban motor bocor. Datanglah enam orang, salah satunya Jasuli, dengan menggunakan dua sepeda motor menawarkan bantuan. Pada saat itu, tidak terbesit kecurigaan dalam benak DP dan suaminya terhadap komplotan ranmor itu. Keduanya mengikuti semua kehendak tersangka dan komplotannya. Termasuk ketika DP dan suaminya dibonceng dengan kendaraan terpisah.

“Suaminya disekap di tempat lain, sementara istrinya (DP) disetubuhi empat pelaku secara bergiliran termasuk Jasuli yang telah kami tangkap sebulan setelah pemerkosaan itu dilakukan. Dua pelaku lainnya tidak terlibat (pemerkosaan),” ungkap Kapolres Bangkalan AKBP Sulistyono. DP baru dilepas dan dipertemukan dengan suaminya menjelang pagi. Para pelaku meninggalkan mereka. Sementara motor korban raib dibawa para pelaku. DP melapor setelah mendengar kabar pelaku ranmor asal Sangra Agung ditangkap. Laporan itu ternyata dibenarkan oleh Jasuli. Satresmob Polres Bangkalan kini tengah memburu komplotan Jasuli. Petugas telah mengantongi satu persatu identitas mereka. Jasuli sendiri tercatat telah melakukan perampasan sepeda motor di 20 lokasi di tiga kecamatan, Socah, Sukolilo, dan Kamal atau kawasan Kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM). “Kami akan terus memburu pelaku sampai semua bisa ditangkap. Jasuli akan dijerat pasal berlapis selain terkait curas juga tentang pemerkosaan,” janji Sulistyono. =DONI HERIYANTO/RAH

BIADAB. Jasuli, si Raja Tega saat ditangkap beberapa waktu lalu. Tersangka ini juga melakukan pemerkosan terhadap korbannya.

A


KORAN MADURA KORA N PROBOLINGGO B B

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

JUMAT 3 OKTOBER 2014 No. 0455 | TAHUN III

PENDIDIKAN

20 Lahan SD dalam Sengketa SUMENEP – Sedikitnya 20 dari 47 lahan sekolah dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep masih dalam sengketa. Sengketa tersebut sudah masuk ke meja Disdik sejak tahun 2010. "Kalau sejak tahun 2010 kasus sengketa lahan yang masuk ke Disdik sebanyak 47 kasus. Namun yang terselesaikan hanya 27 kasus. Sisanya sampai saat ini masih dalam proses,” kata Kepala Disdik Sumenep A. Shadik. Dikatakan, terjadinya sengketa lahan yang mencapai 47 kasus tersebut, mayoritas disebabkan karena adanya klaim kepemilikan dari pihak yang mengaku ahli waris lahan. Ahli waris meminta ganti rugi yang cukup tinggi. Menurut Shadik, permintaan tersebut sangat memberatkan pemerintah. Sebab ganti rugi yang ditawarkan oleh pihak ahli waris keluar dari ketentuan yang berlaku, yakni di atas harga nilai jual obyek pajak (NJOP) yang berlaku di daerah tersebut. Selain itu, Shadik mengatakan, ahli waris juga meminta agar diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hanya saja pihaknya menolak permintaan tersebut, sebab pengangkatan PNS ada prosedurnya. "Nah, permintaan itu yang sulit bagi kami untuk dipenuhi. Sehingga, kami harus melakukan pendekatan secara persuasif terhadap pemilik lahan tersebut,” ungkap Shadik, Kamis (2/10). Sementara anggota DPKS Sumenep Mohammad Suhaidi meminta Disdik segera menuntaskan sengketa lahan tersebut. Sebab, jika tidak segera diselesaikan dikhawatirkan menghambat kegiatan belajar mengajar. ”Bisa jadi seperti itu, karena terkadang akibat sengketa gedung sekolahnya tidak diperbolehkan ditempati KBM (kegiatan belajar mengajar) setiap harinya,” terangnya. =JUNAEDI/MK

DEMONSTRASI. Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) berorasi di depan Kantor Kejaksaan Negeri Sumenep, Kamis (2/10). Kejari dinilai tidak tegas dalam menegakkan hukum.

PENEGAKAN HUKUM

Kejari Didemo Lagi SUMENEP - Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumenep kembali diunjuk rasa oleh beberapa mahasiswa, Kamis (2/10). Pada sebelumnya, (Rabu/1/10), kantor Kejari didemo oleh mahasiswa yang tergabung dalam Fron Aksi Mahasiswa Sumenep (Fam’s). Kemarin, mahasiswa yang tergabung dalam Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Kejari sekitar pukul 10.30 Wib. Mereka menuding banyak kasus tindak pidana korupsi mengendap di Kejari. Dalam aksinya, mahasiswa mendesak Kejari agar tegas dan transparan dalam menangani kasus korupsi yang selama ini dianggap oleh mahasiswa sebagai penyakit sosial kronis yang menjamur di Sumenep. Sehingga membuat masyarakat Sumenep hidup dalam kemiskinan. Padahal, menurut mereka, Sumenep merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam. Selain itu, mahasiswa juga menuding pihak Kejari tidak serius menangani kasus yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi. Oleh sebab itu, dalam orasinya, mahasiswa mengatakan, Kejari adalah lumbung koruptor yang sebenarnya.

“Kejari terkesan mengabaikan kasus korupsi. Padahal, dalam catatan KMS, ada banyak kasus yang tidak jelas akhirnya, seperti kasusi PI, pesangun yang sudah di SP3-kan, bantuan sapi betina, mark up data MD, bantuan stimulasi perumahan swadaya, dan banyak lagi kasus korupsi lainnya,” kata salah satu orator aksi, Mahfud Amin. Amin menuturkan, lambannya penanganan kasus korupsi di Sumenep tersebut merupakan indikasi bahwa Kejari telah menjalin konspirasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam beberapa kasus. Sehingga Kejari terkesan tidak bertaring dalam menyelasaikan kasus korupsi di Sumenep. Untuk itu, sambungnya, KMS menuntut komitmen tegas dari Kejari untuk segera menuntaskan kasus korupsi di Sumenep, baik yang berskala besar maupun kecil. Kejari juga dituntut agar bersedia memberikan informasi terkait dengan perkembangan

proses penegakan hukum di Sumenep. Apabila tidak, kata mahasiswa, kepala Kejari harus siap melepas jabatannya sendiri secara terhormat. Secara terpisah, Kepala Kejari Kabupaten Sumenep, R. Adi Wibowo mengatakan, beberapa kasus yang dituntut mahasiswa agar segera diselesaikan itu merupakan kasus lama. Sehingga, pihaknya mengaku perlu menginventarisir ulang terlebih dahulu untuk mengomentarinya. Karena, menurutnya, beberapa kasus tersebut ada sebelum ia menjabat sebagai pimpinan Kejari. “Saya juga bingung ngomongnya ini. Jadi butuh waktu dulu lah, untuk diinventarisir,” tandasnya kepada wartawan. Namun begitu, pihaknya mengaku sudah ada beberapa kasus yang dituntut oleh mahasiswa dihentikan penyelidikannya. “Ini seperti kasus pesangon sudah resmi dihentikan. Kasus bantuan sapi betina untuk Desa Tamidung juga sudah dihentikan penyelidikannya. Jadi tolong dipahami. Jadi nanti kami inventarisir dulu lah,” katanya. Ricuh Pantauan Koran Madura aksi

mahasiswa yang awalnya damai menjadi ricuh. Pasalnya, meski telah lama berorasi di depan kantor Kejari, mahasiswa tetap tidak ditemui oleh Kepala Kejari, sehingga hal itu membuat mahasiswa kesal dan membakar atribut aksi berupa orang-orangan. Melihat aksi pembakaran tersebut, Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko turun tangan dan langsung meminta dengan tegas agar mahasiswa mematikan api. Namun begitu, mahasiswa tetap berorasi meminta pihak Kejari menemui mereka. Oleh karena itu, aparat kepolisian mengambil paksa alat pengeras suara dari tangan mahasiswa, sehingga adu jotos antara mahasiswa dan kepolisian pun pecah. Akibatnya, mahasiswa mengaku kecewa dengan perlakuan aparat keamanan tersebut. Karena menurut mereka, pihak kepolisian seharusnya menjadi mitra mahasiswa dalam melakukan kontrol sosial. “Saya kecewa terhadap perlakuan aparat kepolisian. Mereka telah memukul semua temanteman. Ini buktinya, baju saya sampai sobek,” kata salah satu peserta aksi sambil menunjukkan bajunya yang sobek, Busaki. =FATHOL ALIF


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

C

Terganjal Surat Rekomendasi Penetapan Pimpinan Wakil Rakyat Ditunda SUMENEP – Rapat paripurna penetapan pimpinan DPRD Sumenep yang rencananya akan digelar Kamis (2/10) gagal digelar. Ditundanya penetapan pimpinan wakil rakyat, disebabkan tiga anggota dewan yang diusulkan menjadi pimpinan tidak mengantongi surat rekomendasi dari pengurus pusat partainya. Ada empat partai yang berhak mendapatkan jatah menjadi pimpinan dewan periode 20142019, yakni Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat. Dari empat partai itu, hanya anggota dewan dari PAN yang mengantongi surat rekomendasi dari DPP PAN, sedangkan PKB, PPP, dan Demokrat hanya mengantongi surat rekomendasi dari pengurus wilayah Jawa Timur. Sesuai surat yang telah diterima oleh Ketua sementara DPRD Sumenep Abrori Mannan, empat calon dari empat partai politik yang diusulkan menjadi pimpinan DPRD, yakni Herman Dali Ku-

suma (PKB), Achmad Salim (PPP), Hanafi (Demokrat), dan Faisal Muchlis (PAN). ”Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 16/2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, setiap kader partai yang direkomendasikan menjadi pimpinan, itu harus dapat rekomendasi dari DPP,” kata Ketua sementara DPRD Sumenep Abrori Mannan, kemarin. Dikatakan, karena banyak partai politik yang mempunyai jatah menjadi unsur pimpinan tidak menenuhi kriteria tersebut, maka terpaksa sidang paripurna penetapan pimpinan DPRD ditunda. ”Itu sudah berdasarkan hasil kes-

epakatan forum,” kata mantan Ketua Komisi A DPRD Sumenep itu. Dirinya selaku pimpinan sementara DPRD Sumenep tidak berani menanggung risiko jika dikemudian hari setelah pimpinan DPRD Sumenep ditetapkan, masih menyisakan masalah yang berkepanjangan. Baik dari sisi hukum maupun dari sisi politis. ”Kami tidak mau cacat hukum dalam penetapan pimpinan dewan yang kemudian berdampak pada terjadinya gugatan,” ungkap politisi PKB. Hal senada juga dikatakan oleh anggota DPRD Sumenep Darul Hasyim Fath. Dimana hasil keputusan penetapan pimpinan DPRD harus sah secara hukum dan politik. Oleh sebab itu, menurut politisi PDI Perjuangan itu, lebih baik sidang paripurna penetapan pimpinan DPRD ditunda sampai proses administrasi sesuai dengan peraturan yang ada. ”Kami kira itu lebih baik. Karena kami

Calon Pimpinan DPRD = = = =

Herman Dali Kusuma (PKB) Achmad Salim (PPP) Hanafi (Demokrat) Faisal Muchlis (PAN)

tidak ingin hasil paripurna sampai cacat secara hukum dan politik,” terangnya. Untuk mengetahui cacat dan tidaknya, lanjut Darul, partai politik harus bisa menunjukkan bukti konkret berupa surat dari DPP sebagai kelengkapan administrasi. Hal itu untuk membenarkan jika kader partai yang telah diusulkan menjadi pimpinan DPRD memang sesuai dengan prosedur yang ada. ”Nah, itu harus dilakukan. Kami tidak ingin pembuktian itu hanya sebatas cerita belaka,” terangnya. Sementara Dulsiam selaku pengurus DPC PKB Sumenep, mengaku akan sigap menyikapi hal tersebut.

Jika memang surat rekomendasi dari DPP menjadi syarat utama, maka dirinya berjanji dalam waktu dekat akan mengkoordinasikan kepada pengurus DPW PKB. ”Sebenarnya itu sudah tidak ada masalah. Karena diinternal partai sudah ada AD/ART yang harus dipatuhi,” katanya. Sebelumnya, dilakukan rapat paripurna penetapan pimpinan DPRD itu, karena berdasarkan hasil seleksi administrasi yang dilakukan oleh Ketua Sementara DPRD Sumenep Abrori Manan, dinilai telah memenuhi persyaratan semua. =JUNAEDI/MK

PEMBUATAN SOAL UJIAN

Kasi Pendma Bantah Pengkoordiniran

LATIHAN MANASIK HAJI. Murid-murid TK mengikuti latihan manasik Haji di Alun-alun Kota Serang, Banten, Kamis (2/10). Latihan yang diikuti ratusan murid TK dari berbagai wilayah di Kabupaten Serang tersebut bertujuan untuk menanamkan pendidikan keagamaan dan pengenalan tata cara ibadah haji kepada anak sedini mungkin.

SUMENEP - Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma) Kankemenag Sumenep, Muh Rifa'i Hasyim menepis dugaan adanya pengkoordiniran pembuatan soal ujian oleh Kankemenag. Sebelumnya, sejumlah kepala madrasah di bawah naungan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Sumenep melaporkan beredarnya surat pernyataan yang dikeluarkan Kankemenag melalui Kasi Pendma kepada Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS). Rifa'i membantah pihak Kankemenag telah melakukan pengkoordiniran soal kepada lembaga-lembaga yang berada di bawah naungannya. Menurutnya, sejak pihaknya bekerja di Kankemenag, mulai sejak tahun 1997, madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah negeri (MAN) serta anggota kelompok kerja madrasah (KKM) di bawahnya, jika hendak mengadakan ujian selalu bergabung menjadi satu. “Jadi terkait pengkoordiniran soal itu sebenarnya bukan pengkoordiniran soal, tapi

itu memang sudah kesepakatan bersama, tanpa ada pemaksaan. Hanya saja, yang terakhir saya heran, kenapa anggota KKM terpecah-pecah begitu," herannya. Selain itu, Rifa'i juga mengakui kalau ujian mandiri itu sebanarnya bagus dilakukan oleh masing-masing lembaga. Hanya saja, Rifa'i menambahkan, tidak ada salahnya jika para guru itu membentuk paguyuban. “Nantinya, kalau sudah dari guru materinya sama, menyusun soalnya pun akan sama. Sehingga bisa dipakai secara bersama-sama pula,” tandasnya. Pihaknya juga membantah pernyataan yang menyebutkan Kankemenag hanya mencari keuntungan dengan pengkoordiniran pembuatan soal. Karena, pembuatan soal itu pada kenyataannya dikelola oleh Kelompok Kerja Madrasah (KKM). Pihaknya juga mempersilakan kepada lembaga yang ingin membuat soal secara mandiri. “Contohnya, Annuqayah dari dulu berpisah tidak ada

masalah. Namun, jika ingin pisah dari kelompok sebelumnya, tapi masih dikoordinir oleh oknum tertentu di satu kecamatan atau dua kecamatan, sebaiknya tak usah pisah. Kan sama saja," katanya. Sementara itu, Ketua DPKS, Kamalil Irsyad mengatakan bahwa di Sumenep perlu adanya reformasi pendidikan. Menurut pengamatannya, selama ini pendidikan di Sumenep terkesan monoton. Salah satunya terkait dengan cara evaluasinya. Padahal, kurikulum yang dipakai oleh masing-masing lembaga itu tidak sepenuhnya kurikulum dari Kankemenag. “Sekarang tidak penting lagi dipertahankan soal itu dikomando oleh KKM. Yang terpenting saat ini adalah pembinaan terhadap lembagalembaga pendidikan yang ada di bawah naungannya. Agar bagaimana madrasah itu bertanggung jawab terhadap kualitas akademisnya. Karena terkadang, soal yang dari KKM itu tidak dipakai oleh lembaga,” tutupnya. =FATHOL ALIF


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

KEBAKARAN

PERAGAAN BUSANA BATIK. Model remaja putri memperagakan busana kreasi Batik Khas Kediri karya Desainer-desainer batik Kediri dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional di pelataran joglo suminar, Kediri, Jawa Timur, Kamis (2/10). Peragaan busana batik khas Kediri seperti motif Garuda Muka, Jaranan, Monumen SLG, Daun Philo, Bunga Dahlia, Villokeris dan motif-motif candi di Kediri tersebut untuk mengenalkan kepada masyarakat keanekaragaman motif batik khas Kediri.

Puluhan Rumah Nyaris Jadi Abu SUMENEP - Puluhan rumah di Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, Kamis (2/10) malam, nyaris menjadi abu. Hal tersebut bermula dari api yang keluar dari gudang barang bekas milik Kankemenag Sumenep. Menurut saksi mata, api itu bermula dari orang yang bakar sampah sembarangan. Sebab pada sore hari, ada orang yang bakar sampah di dekat gudang tersebut. Api kian membesar sejak azan berkumandang. “Saya sudah melarang, Mas, untuk membakar sampah sembarangan, namun ternyata masih saja dibakar. Akhirnya jadi begini. Mujur, api tidak sempat menjalar ke mana-mana, karena ada beberapa warga yang sigap mengatasinya. Termasuk langsung melaporkan ke pemadam kebakaran,” Moh. Sarbini, warga Desa Pamolokan yang rumahnya sangat dekat dengan lokasi kebakaran. Ketika ditanya lebih jauh apakah ada sebab lain, Rahbini menegaskan bahwa kalau aliran listrik tidak mungkin, sebab sejak sore hingga malam datang, tidak ada lampu yang menyala sama sekali. “Kenapa saya yakin kebakaran itu bermula dari sampah, karena tadi sore ada orang yang membakar sampah dekat lokasi itu. Sehingga ia tidak sadar kalau api akan menjadi sebesar ini,” jelasnya. Pantauan Koran Madura, api baru bisa dipadamkan tepat saat azan Isya’ berkumandang saat pemadam kebakaran mengerahkan beberapa petugas dengan dua mobil pemadam kebakaran. “Saya berharap, jangan bakar sampah sembarang. Sebab kami tadi semua khawatir dengan kejadian ini, bukan hanya beberapa rumah saja, tetapi puluhan rumah akan menjadi abu jika kurang sigap,” tegasnya. =SYAMSUNI

Kobaran api terlihat dari jarak jauh, Kamis (2/10) malam.

foto: ant/rudi mulya

Peserta Jamkesmas Dipungut Biaya Dinkes: Jika Masih Bayar, Silakan Laporkan ke Kami SUMENEP - Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) belum menjadi jaminan mendapat pengobatan gratis di RSUD dr Moh. Anwar. Hal tersebut terbukti dari hasil investigasi salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Sumenep. Berdasarkan keterangan yang didapat oleh Koran Madura, Kamis (3/9), pemilik kartu jamkesmas atau pasien yang tergolong masyarakat miskin masih dipungut biaya obat. Padahal dalam aturan yang ada, jika warga sudah memiliki kartu Jamkesmas, maka bebas dari segala pembiayaan. Namun, pihak rumah sakit masih saja menarik biaya saat berobat ke rumah sakit milik pemerintah itu. “Sangat keterlaluan, sudah jelas-jelas memiliki kartu Jamkesmas, pasien masih dikenai biaya layaknya pasien nonjamkesmas,' Kata Suyono, salah satu pengurus LSM Komisi Perlindungan Hukum dan Pembelaan Hak-Hak Rakyat (Kontra SM). Hasil investigasi kepada salah satu pasien yang baru melahirkan beberapa waktu lalu tersebut, pasien harus menge-

luarkan biaya obat sekitar Rp 300.000. Itu diketahui ketika pihak korban diminta untuk pergi ke apotek RS dengan resep obat yang sudah dibuat oleh pihak rumah sakit. Sesampainya di apotek RS, di resep yang pihak rumah sakit berikan, tidak satupun obat itu ada. Akhirnya disuruh ke apotek untuk membeli obat tersebut. “Namun, pihak rumah sakit marah-marah, karena membeli obat di apotek Prima. Seharusnya, pasien beli obat di apotik Kamboja. Terpaksa, pihak pasien mengembalikan obat yang dibeli ke apotek Prima, dan kembali membeli di apotek Kamboja, seperti titah sang dok-

ter,” jelas Suyono. Kata Suyono, pihak pasien seperti jatuh tertimpa tiang pula, sebab sudah bayar, pihak pasien dipingpong ke sanakemari hanya dengan masalah sepele. “Bahkan dengan tegas pihak rumah sakit mengatakan bahwa hanya di apotek Kamboja yang boleh beli obat dengan resep yang diberikan itu. Jelas itu sangat aneh, sudah dipungut biaya, pasien masih harus menerima titah tidak manusiawi dari pihak rumah sakit. Oleh karena itu, kami akan melaporkan ke beberapa pihak, termasuk Dinkes,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, A. Fatoni mengatakan bahwa jika peserta jamkesmas masih dipungut biaya oleh pihak rumah sakit, maka Fatoni secara tegas menyatakan agar dilaporkan langsung ke Dinkes. “Sebab pasien yang sudah memiliki kartu Jamkesmas tersebut tudah dibebaskan dari segala pembiayaan. Itu semua sudah ditanggung oleh pemerintah melalui APBD,” katanya. Bahkan kata Fatoni, jika terpaksa masih memungut biaya, maka pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap pihak rumah sakit dan pihak-

pihak terkait. “Makanya, langsung dilaporkan ke kami, biar kami yang mengurusnya. Sekali lagi, pasien Jamkesmas tidak sepeserpun dibebani oleh biaya,” tegasnya. Lemahnya Manajemen Sementara itu, anggota DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath mengatakan bahwa pembebanan biaya berobat terhadap peserta Jamkesmas itu disebabkan lemahnya manajemen rumah sakit. RSUD dr. Moh. Anwar yang notabene milik pemerintah. Mestinya, kata Darul, menjadikan pelayanan sebagai tujuan utama. “Kesannya justru berorientasi pada profit. Kalau mengutamakan pelayanan, harusnya pasien yang bingung soal Jamkesmas diberitahu. tidak sebaliknya, dipersulit, bahkan mendapat pelayan tidak gratis,” katanya. Politisi asal kepulauan tersebut meminta kepada pemerintah agar manajemen RSUD segera dibenahi, termasuk mengubah orientasi pelayanan bagi peserta Jamkesmas. “Sehingga pelayanan itu manusiawi, ramah, dan tanggap. Jangan karena hanya pasien jamkesmas lantas dianaktirikan,” kritiknya. =SYAMSUNI


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

Ada Usulan Sehari Berbahasa Madura DPKS: Pembentukan Karakter Melalui Bahasa Penting SUMENEP - Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS) Kamalil Ersyad mengatakan, pihaknya berencana mengusulkan agar lembaga pendidikan yang ada di Sumenep, satu hari dalam seminggu menggunakan bahasa Madura. Hal itu dimaksudkan sebagai upaya pembentukan karakter siswa yang berkearifan lokal. Pihaknya mengaku, rencana tersebut sudah ada jauh hari sebelumnya. Kamalil menjelaskan, salah satu item dari pembentukan karakter masyarakat adalah dengan cara menjunjung tinggi budaya. Salah satunya bisa dimulai dengan cara berkomunikasi secara baik dengan orang lain. "Kita tahu, bahasa Madura itu sifatnya hirarkis. Kalau berhadapan dengan yang lebih sepuh bahasanya lain, menghadapi sebaya lain, menghadapi yang lebih muda juga lain," urainya, Kamis (2/10). Untuk itu, sambungnya, salah satu cara membentuk karakter masyarakat Madura, khususnya Sumenep, yang efektif adalah dengan menggunakan bahasa Madura. Karena, imbuhnya, bahasa Madura merupakan alat

komunikasi yang bertingkat. Karena itu, sangat efektif untuk penanaman karakter bagi siswa. "Dengan menggunakan bahasa Madura yang baik, seseorang akan tahu siapa yang lebih tua dan muda, atau siapa yang sederajat. Sehingga dengan begitu, ia akan bisa membedakan sedang berbicara dengan siapa. Jadi, kami kira, pembentukan karakter melalui bahasa madura itu juga sangat penting," imbuhnya. Berdasarkan hal itu, DPKS akan menggulirkan gagasan tersebut, baik ke Bupati maupun Dinas Pendidikan. Selain itu, pihaknya juga mengaku akan mendiskusikan dengan masyarakat dan seluruh stakeholder terkait dengan mekanisme realisasinya. "Paling tidak dalam satu minggu, minimal se-

hari berbahasa Madura yang bagus di Sumenep," harap mantan anggota dewan tersebut. Soal penerapannya, lanjutnya, bisa diterapkan di semua lembaga pendidikan yang ada di lingkungan Sumenep, mulai dari jenjang paling bawah sampai yang paling tinggi. "Jadi dengan begitu, siswa akan terbentuk karakternya, namun tetap berkearifan lokal. Jadi, itu sekaligus akan memperkokoh kultur," akunya. Karena selama ini, menurut mantan anggota DPRD Sumenep itu, bahasa Madura sudah mulai terabaikan. Bahkan, tambahnya, jika tidak ditanamkan kepada anak didik mulai sejak dini, dikhawatirkan masyarakat Sumenep nantinya akan merasa asing dengan bahasanya sendiri. Karena saat ini di Sumenep sudah ada bahasa Mandarin dan bahasa luar daerah lainnya. Kalaupun ada yang pakai bahasa Madura, terkadang itu sudah kacau, dan tidak mencerminkan ciri khas masyarakat Sumenep," tutupnya. =FATHOL ALIF/MK

Camat Guluk-Guluk Gelar MTQ

S

UMENEP – Camat Guluk-Guluk menggelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat kecamatan, Kamis (2/10). Tujuan diadakan lomba itu agar warga gemar membaca AlQur’an. Acara tersebut merupakan serangkaian kegiatan perayaan Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-745. Lomba itu diikuti sebanyak 146 peserta yang datang dari tiga kecamatan, yakni Kecamatan Ganding, Kecamatan Guluk-Guluk, dan Kecamatan Pragaan, diletakkan di tujuh tempat. Salah satunya, di Pondok Pesantren Annuqayah GulukGuluk, Pesantren Karang Anyar Guluk-Guluk, Masjid Al-Anwar Guluk-Guluk, Gedung SMP 1 Guluk-Guluk, dan di Pandapa Kecamatan Gulukuk-Guluk. Sedangkan jenis perlombaan yang dilombakan terdapat tujuah macam, di antarnaya, Tilawah, Fidal Al-Qur’an, Tafsir Al-Qur’an, Fahmil Al-Qur’an, dan Makalah Ilmiah. Ketujuh jenis perlombaan tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yakni kategori anakanak, remaja, dan dewasa. ”Dari ratusan peserta itu, akan diambil dua orang yang akan diutus ke tingkat Kabupaten. Yakni anak yang mendapat juara satu dan juara dua,” kata Camat Guluk-Guluk Sumarsono, seka-

KOMPAK. Camat Guluk-Guluk Sumarsono (tengah baju batik) saat foto bersama dengan sejumlah panitia dan peserta lomba MTQ di Aula Kecamatan GulukGuluk, Kamis (2/10).

ligus Ketua Panitia MTQ. Pihaknya mengaku sangat mendukung adanya kegiatan MTQ tersebut. ”Kalau bisa ini dilakukan setiap tahun. Karena ini merupakan ajang untuk mencari bibit unggul, yang nantinya kan membawa nama baik sumenep ke tingkat nasional,” terangnya. =ADV/JUNAEDI

E

PENDIDIKAN

Disdik Dinilai Ingkar Janji SUMENEP - Gerakan Mahasiswa Sumenep (Germas) mendatangi kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumenep, Kamis (02/10). Mereka mempertanyakan hasil tindak lanjut Disdik dalam menangani kasus dugaan adanya siswa fiktif di suatu sekolah dan bansos hibah yang hingga kini belum jelas alur maupun surat pertanggung jawabannya.

A. Shadik

Kepala Disdik Koordinator Gemas, M. Mahdi mengatakan, mereka pernah melakukan audiensi dengan kepala Disdik, A. Shadik, Jum’at (12/9). Mereka mempertanyakan kasus dugaan mark up siswa dan dana hibah yang belum ada SPJ-nya. Menurutnya, waktu itu kepala Disdik berjanji akan menyelesaikan kedua kasus tersebut akhir bulan September 2014. “Oleh karena itu, kami datang kembali ke sini (kantor Disdik, red.) untuk menagih janji Kadisdik,” tandasnya, kemarin. Mahdi mengaku kecewa. Pasalnya, kedatangan mereka tidak ditemui oleh Kadisdik karena menghadiri undangan. Ia mengaku hanya ditemui oleh Sekretaris Disdik Kadarisman dan staf keuangan. Padahal, imbuhnya, Mahdi bersama mahasiswa lainnya ingin bertemu langsung dengan Kadisdik Selain itu, Mahdi juga kecewa karena ternyata Disdik tidak menepati janjinya. Menurutnya, Disdik masih belum mampu mendesak beberapa lembaga untuk membuat SPJ dan menyetorkannya ke Disdik. Padahal, imbuhnya, yang menerima dana itu lebih satu ribu.

“Tidak jelas juga berapa yang sudah nyetor SPJ. Tadi hanya dikatakan di dalam (ruangan sekretaris Disdik, red.), dari total dana Rp 15 miliar, baru sekitar Rp 5 miliar yang sudah menyetorkan SPJ-nya. Jadi masih tinggal Rp 10 miliar yang belum ber-SPJ. Padahal Kadisdik berjanji akan menyelesaikannya akhir bulan September lalu,” kata Mahdi. Lebih lanjut, Mahdi menilai Disdik selama ini memang lalai dalam menjalankan tugasnya. Pasalnya, Disdik baru melakukan tindakan setelah ada suatu kejadian. Menurutnya, Disdik terkesan hanya mencari muka. “Seharusnya, Disdik bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Jangan hanya menunggu terjadi masalah yang mau bertindak,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Disdik, A. Shadik, melalu Sekretaris Disdik, Moh. Kadarisman, mengakui bahwa hingga kini masih banyak lembaga penerima bansos yang belum menyetorkan SPJ. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus meminta SPJ ke beberapa lembaga yang belum menyetorkannya. “Karena hal itu tetap menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan. Oleh karena itu, saya harap teman-teman Germas ikut berkolaborasi bersama kami menyelesaikan itu,” katanya. Terkait dengan kasus adanya siswa fiktif, Kadarisman menjelaskan, pihaknya telah melakukan penelitian dan monitoring terhadap lembaga terkait. Sehingga, lanjutnya, pihak Disdik memutuskan telah menyiapkan surat keputusan (SK) pencabutan izin oprasional. “Insya Allah, dalam waktu dekat, mungkin satu atau dua hari lagi kami layangkan SK pencabutan izin oprasional tersebut,” tutupnya. =FATHOL ALIF/MK

Pasang Iklan di

KORAN MADURA Call Centre (0328) 6770024


KORAN MADURA KORAN Bangkalan F MADURA Pamekasan

Bangkalan F

JUMAT 3 OKTOBER 2014 No. 0455 | TAHUN III

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

Suami Kades Bindang Dibacok Polisi : Keterangan Korban dan Pelaku Berbeda PAMEKASAN - Niwar, suami Juhairiyah, Kepala Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, mengalami luka parah, akibat sabetan celurit oleh Roib, warga Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Kamis (2/10) sekitar pukul 09.20 WIB, kemarin. Peristiwa berdarah itu terjadi di depan pintu Pelabuhan Batu Kerbuy, Dusun Topoh, Desa Batu Kerbuy, Kecamatan, Pasean, Pamekasan. Niwar mengalami luka di bagian kepala, dahi sebelah kiri, pinggang sebelah kiri, tangan kanan, dan tangan kiri. Niwar langsung dilarikan ke RS dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Kapolsek Pasean, Iptu Adi Zi-

zwanto hingga saat ini belum dapat menjelaskan secara pasti latar belakang terjadinya pembacokan itu. Sebab ada keterangan dua versi berbeda, dari pihak Roib dan Niwar. Versi dari pihak korban men-

yatakan pembacokan itu dilatarbelakangi kejadian hilangnya sapi milik warga di Desa Bindang empat hari yang lalu. Sapi tersebut bisa ditemukan dan dikembalikan kepada pemiliknya dengan syarat membayar uang tebusan kepada Roib. Sedangkan keterangan dari versi Roib berbeda. Roib mengaku didatangi sejumlah orang dengan maksud yang kurang baik, sehingga Roib melakukan pembelaan sampai terjadi perkelahian yang menyebabkan Niwar terluka. “Kami masih menyelidiki kebenaran kronologis sebenarnya

MENGAMATI BB. Majelis hakim memperlihatkan video rekaman penyerangan wartawan yang terjadi pada 9 Juni lalu.

seperti apa, karena keterangan di lapangan itu masih ada dua versi yang berbeda. Kalau kejadiannya itu di jalan, dekat pantai di Desa Batu Kerbuy,” katanya kepada Koran Madura saat dihubungi telepon selulernya. Lanjut Kapolsek Adi, saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolres Pamekasan, bersama barang bukti celurit yang digunakan pelaku. Pelaku ditemukan sekitar pukul 11.30 WIB di tempat persembunyiannya di pinggir pantai, belakang rumah salah satu tokoh masyarakat setempat. Aroma untuk balas dendam

ali sayhroni/koran madura

HUKUM

Kelima Terdakwa Mengaku Bersalah PAMEKASAN - Lima terdakwa pelaku pengeroyokan wartawan harian di Pamekasan, yakni Mohammad Yasin, 40, Turmudi, 36, Abdus Salam, 35, Erfan, 33 dan Sukari, 35, mengaku bersalah menyerang Amiruddin, Kepala Biro Radar Madura dan Andre Hafid, reporter RRI, lantaran mereka tersulut emosi. Pengakuan kelima terdakwa itu terungkap dalam sidang

lanjutan pemeriksaan kelima terdakwa di Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan, yang dipimpin Majlis Hakim, Heri Kurniawan dan jaksa penuntut umum (JPU), Syafe’i, Kamis (2/10). Di hadapan majelis hakim, kelima terdakwa yang mengaku sebagai wartawan berbagai tabloid mingguan itu mengakui cara yang digunakan untuk meminta hak jawab dilakukan dengan

cara kekerasan. Mereka mengaku dirugikan dengan pemberitaan berbagai media harian tentang penyebaran proposal mereka yang mengatasnamakan seluruh wartawan. Dalam pemberitaan yang memuat komentar ketua PWI Pamekasan Abdul Azis yang diterbitkan media massa. Dalam isi beritanya, Azis membantah keterlibatan wartawan harian

dalam proposal kegiatan mereka dan memprotes adanya pencatutan nama salah seorang wartawan harian dalam kepanitiaan acara orkes dangdut itu. Namun niat meminta hak jawab itu dilakukan dengan cara gaduh dan melibatkan puluhan orang. Bahkan sampai muncul kalimat ancaman dan aksiaksi kekerasan yang membuat takut para wartawan harian dan

terhadap pelaku terindikasi saat sejumlah massa pihak korban berusaha menyerang pelaku saat berada di dalam mobil polisi. Bahkan mobil polisi yang digunakan untuk membawa pelaku itu dilempari batu hingga kacanya pecah. “Dengan keterbatasan anggota di Polsek, kami langsung membawa pelaku ke Mapolres untuk diamankan, dan menghindari terjadinya aksi balas dendam pada pelaku, agar usai kejadian tadi wilayah pantura tetap kondusif. Saat ini korban sudah lepas dari masa kritis,” ungkapnya. = ALI SYAHRONI/UZI/RAH

masyarakat di sekitar lokasi kejadian. Aksi kekerasan itu dilakukan pada 9 Juni lalu di warung depan Kantor DPRD Pamekasan. “Waktu itu saya bersama teman-teman menemui Amir untuk klarifikasi berita. Lalu Amir mengeluarkan kalimat begini, saya yang nulis. Jangan sentuh saya dan jangan pukul saya. Itu kalimat yang dilontarkan Amir,” kata Yasin. Kemudian Hakim Ketua, Heri Kurniawan menjelaskan apa yang dilontarkan Amir itu, karena sebelumnya terdakwa Yasin bersama 40 orang mendatangi Amir, sambil berteriak-teriak dan ada yang lempar batu, sehingga Amir ketakutan dan meminta dirinya tidak disentuh. Menurut Heri Kurniawan, kalau terdakwa dan empat temannya ini wartawan, tentu tahu dan mengerti kode etik wartawan, bagaimana caranya klarifikasi terhadap suatu pemberitaan yang dianggap merugikan. “Seharusnya saudara terdakwa datang baik-baik mengajak 2 atau 3 orang datang kantor lembaganya, bukan malah mencari orangnya. Kalau memang mau klarifikasi, kenapa harus sebanyak 40 orang, mendatangi saudara Amir yang hanya berlima itu,” kata Heri Kurniawan. Dalam sidang kemarin, terdakwa dicecar berbagai pertanyaan. Terdakwa Yasin sempat bingung saat menjawab pertanyaan terkait pencatutan nama wartawan harian bernama Dedi, kontributor media televisi swasta. Yasin awalnya berdalih Dedi itu dari tabloid Jatim Pos namun berubah menjadi Metro Jatim. = ALI SYAHRONI/UZI


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

G

PERINGATAN HARI BATIK SE-DUNIA

Pengusaha Berjaya, Perajin Batik Tak Berdaya PAMEKASAN - Peringatan hari batik yang jatuh pada 2 Oktober ini hanya menjadi kenangan bagi sejumlah perajin batik Pamekasan. Sebab perajin batik masih mendapatkan upah kecil diibandingkan hasil yang didapatkan oleh pengusaha batik. Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Pamekasan Pamekasan mengkliam transaksi penjualan batik Pamekasan dalam setiap minggu mencapai Rp 2 miliar sampai Rp 3 miliar. Namun, kenyataan ini tidak sebanding dengan kondisi yang dialami sejumlah perajin batik di daerah terssebut. Perajin batik justru mengeluhkan rendahnya ongkos pembuatan batik yang sangat rendah serta sulitnya pemasaran batik Pamekasan, karena minimnya akses promosi penjualan. Sementara pemerintah lebih banyak menggaet pengusaha batik yang sudah mapan. Sehingga, yang untung selalu pengusaha batik dan perajin batik justru buntung. Salah satunya dikeluhkan, Sulaiha perajin batik asal Dusun Arsojih, Desa Pangendingan, Galis Pamekasan yang mengaku hanya mendapat ongkos yang kecil dalam pembuatan batik tulis asli Kabupaten Pamekasan. Ongkos pembuatan batik sangatlah kecil yakni mulai harga Rp 3 ribu dan paling tinggi Rp 15 ribu perlembar batik. Ongkos batik Rp 3 ribu pekerjaanya tidak terlalu rumit, dan setiap harinya bisa mencapai 4 lembar batik, atau mendapat ongkos sekitar Rp12 ribu. Sementara penjualan batiknya bisa mencapai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu perlembar.

Adapun upah Rp 15 ribu untuk selembar batik yang membutuhkan waktu lama, yakni sekitar 2 sampai 3 hari untuk menyelasaikan pembuatan batik. Adapun harganya bisa mencapai Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu setiap lembarnya. Ia berharap pemerintah bisa membuat regulasi dan membuat kesepakatan antara perajin dan pengusaha batik. Minimal menaikkan harga ongkos pembuatan batik. Sehingga, perajin batik juga bisa mengeyam manisnya Batik Madura. Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Pamekasan, Nuoer Faisal meminta pemerintah untuk merespon keinginan para perajin batik tersebut. Sehingga, Batik Madura yang dielu-elukan karena memiliki nilai sejarah yang tinggi tersebut, tidak hanya dirasakan pengusaha. Perajin juga haru bisa mencicipi manisnya harga Batik Madura Faisal juga mendesak pemerintah agar tidak hanya mempromosikan kain batik milik pengusaha kelas kakap saja, batik milik perajin juga dibawa untuk dipromosikan ke mata dunia. Sebab, selama ini pemerintah terkesan hanya mempromosikan batik milik pengusaha. Sehingga, pengusaha semakin untung, sementara perajin semakin tak berdaya. Kadisporabudpar, Jhon Julianto. menyatakan Batik Pamekasan saat ini sedang naik daun di mata nasional. Sehingga, tidak salah apabila tranksasi batik tersebut mencapai Rp 3 miliar. Artinya, apabila dikalkulasi selama satu bulan transaksi Batik Pamekasan bisa mencapai Rp 12 miliar. = FAKIH AMYAL/UZI/RAH

fakih amyal/koran madura

MEMBATIK. Zainiyah, salah satu pengrajin batik asal Dusun Arsojih Desa Pangendingan Galis Pamekasan.

ali syahroni/koran madura

DIPERIKSA. Hewan kurban berupa kambing di kantong penyaluran hewan kurban Pemkab Pamekasan.

Ditemukan Hewan Kurban Berpenyakit Disnak: Hasil Pemeriksaan Tidak Membahayakan PAMEKASAN - Menjelang hari raya Idul Adha atau Idul Kurban, banyak masyarakat yang membeli hewan kurban seperti kambing dan sapi. Seiring dengan itu, Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Pamekasan gencar memeriksa kesehatan hewan. Ditemukan banyak hewan kurban berpenyakit. Pemeriksaan tersebut juga dilakukan ke sejumlah pasar yang tersebar di Kabupaten Pamekasan. Seperti pasar 17 Agustus, Jalan Pintu Gerbang, Kelurahan Bugih, kemarin (2/10). Tidak hanya itu, sebelumnya juga dilakukan di Pasar Waru, Pakong, Palengaan, Keppo, dan sejumlah pasar lainnya. Selain di tempat jual beli hewan, Disnak juga memeriksa hewan kurban di kantong-kantong hewan kurban, seperti yang berada di Pemkab Pamekasan, yang juga dilakukan pemeriksaan kemarin (2/10). Kepala Disnak Pamekasan, M Bahrun melalui Kepala Bi-

dang (Kabid) Kesehatan Hewan, Ulung Pramono mengatakan dalam pemeriksaan yang dilakukan pihaknya menemukan hewan yang berpenyakit, namun penyakitnya tidak membahayakan. Diakuinya, setiap pihaknya melakukan pemeriksaan hewan ke pasar, ditemukan lima sampai sepuluh hewan yang berpenyakit, tapi itu tidak berbahaya bagi manusia karena hanya penyakit luar saja, seperti penyakit kulit, luka dan mata. “Penyakit itu karena kelelahan, terkena angin sebab sekarang ini musim kemarau. Penyakit mata itu juga biasa. Semua yang

kami temukan hanya penyakit luar dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi,” katanya. Dijelaskan Ulung, pemeriksaan hewan itu merupakan pelayanan aktif untuk memberikan pelayanan kesehatan hewan, khususnya hewan kurban, dalam rangka mengantisipasi adanya penyakit yang menular. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut dilakukan guna memberikan rasa aman kepada masyarakat agar tidak mengkhawatirkan keberadaan hewan kurban. Sehingga keberadaan kesehatan hewan tersebut terjamin. “Hewan kurban harus sehat, itu merupakan salah satu syarat sebagai hewan kurban, termasuk bebas dari penyakit yang berbahaya seperti antrak. Tapi di Jawa Timur bebas dari itu. Pemeriksaan ini hanya bersifat antisipasi saja, agar warga merasa aman,” ungkapnya. = ALI SYAHRONI/UZI/RAH


H

KORAN MADURA

Pamekasan

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

PERTANIAN

Pembelian Tembakau Mencapai 358.748 Bal PAMEKASAN-Serapan pembelian tembakau Pamekasan, Jawa Timur oleh pihak pabrikan telah mencapai 358.748 bal, setara dengan 15.032.769 kilogram, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Pamekasan Bambang Edi Suprapto di Pamekasan.

KONFRENSI PERS. Bupati Pamekasan Achmad Syafii didampingi Kepala Bappeda Zainal Arifin, dan Kepala BPKA, Taufikurrahman.

fakih amyal/koranmadura

Bupati Menduga Banyak SKPD Nakal Rajin Gelar Kegiatan Seremonial yang Tidak Ditindaklanjuti PAMEKASAN - Bupati Pamekasan, Achmad Syafii mulai mencium ketidakseriusan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab setempat dalam menjalankan program nyata yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. Hal ini diketahui dari penilaian Bupati terhadap kinerja sejumlah SKPD yang dinilai hanya rajin menggelar kegiatan seremonial, yang tidak ditindaklanjuti dengan tindakan nyata (Follow up). Sehingga, kesannya hanya membuang-buang anggaran daerah yang bersumber dari pajak rakyat. Menurut Syafii, pihaknya sudah berkali-kali mengingatkan pimpinan SKPD untuk mengurangi kegiatan seremonial yang tidak di follow up dan tidak ada dampak positifnya kepada masyarakat. Lebih baik kata Syafii, seluruh SKPD menyelenggarakan kegiatan sederhana yang

lebih kreatif dan memacu pembangunan dari berbagai sektor sesuai dengan tugas dan fungsi di masing-masing SKPD. Ia meminta masing-masing SKPD membentuk tim kreatif yang memiliki kemampuan menyusun perencanaan kegiatan yang memiliki dampak positif kepada masyarakat dan pembangunan Pamekasan. Tim tersebut bertugas untuk memunculkan ide dan menjalankan ide tersebut dengan baik. Ide tersebut bisa dimunculkan dari ide masing-masing SKPD ataupun ide dari masyarakat langsung. Dengan cara mendatangi masyarakat

untuk sekedar berdiskusi tentang pengembangan potensi lokal. Pamekasan ini kata Syafii memiliki 178 desa dan 11 kelurahan yang tersebar di 13 kkcamatan se Pamekasan. Dia menyakini masing-masing desa dan kelurahan itu memiliki potensi lokal yang berbeda-beda dan bisa dikembangkan untuk percepatan ekonomi kerakyatan, yang selama ini terlepas dari jangkauan SKPD. Selanjutnya, ia meminta SKPD untuk mengurangi kegiatan seremonial yang tidak jelas tindak lanjutnya, untuk dialihkan pada kegiatan pengembangan potensi lokal yang berada di masing-masing desa. Targetnya diharapkan mampu memacu perekonomian rakyat mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran. Dalam waktu dekat ini ia menyatakaan akan mengevaluasi terhadap kenerja masing-masing SKPD, terrmasuk pencapaian kerjanya, tanpa menyebut sanksi

bagi SKPD yang tidak menunjukan progres bagus. Tokoh Masyarakat Tlanakan, Juhaini mendukung langkah bupati untuk melakukan evaluasi kepada pimpinan SKPD yang tidak kreatif menjalankan program pengembangan ekonomi kerakyatan, yang bermuara kepada pemberdayaan masyarakat dan pembangunan daerah. Ia mengamini bahwa banyak potensi lokal di desa-desa yang belum tersentuh oleh SKPD, dan berpotensi untuk dikembangkan. Perlu ada terobosan dari SKPD untuk mengembangan potensi lokal tersebut. “Caranya bisa melakukan kajian di masing-masing desa, pemetaan wilayah sesuai dengan jenis potensinya dan bentuk tim untuk mendalami potensi tersebut. Jika dinilai prospek maka seriusi, dengan demikian ekonomi kerakyatan bisa berjalan dengan baik di Pamekasan,� ujar mantak Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan ini. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Jumlah pembelian tembakau ini berdasarkan pendataan dan pemantauan yang dilakukan pemkab bersama tim pemantau tata niaga Pamekasan di delapan perusahaan rokok yang melakukan pembelian tembakau pada musim panen tembakau tahun ini hingga 29 September 2014. Selain perusahaan, data pembelian tembakau ini juga pada pembelian pribadi yang dilakukan warga Pamekasan. Perinciannya, PT Gudang Garam telah melakukan pembelian tembakau sebanyak 93.871 bal setara dengan 3.815.021 kilogram, Ranting Perwakilan Gudang Garam Sumenep yang berada di Pamekasan telah melakukan pembelian tembakau sebanyak 2.741 bal atau setara dengan 116.630 kilogram, lalu, PT Sadana Arifnusa sebanyak 31.766 bal (1.348.219 kilogram), PT Bentoel Prima sebanyak 22.859 bal (1.009.528 kilogram). Selanjutnya, PT Djarum terbanyak melakukan pembelian tembakau sebanyak 120.629 bal (5.177.740 kilogram), PT Nojorono sebanyak 1.153 bal (48.205 kilogram), PT Sukun sebanyak 4.729 bal (188.875 kilogram), PT Wismilak sebanyak 8.577 bal (364.714kilogram). Sedangkan pembelian tembakau secara pribadi, hingga 29 September 2014 telah melakukan pembelian tembakau petani Pamekasan sebanyak 72.423 bal atau secara dengan 2.963.837 kilogram. Ada sebanyak 33 orang yang melakukan pembelian tembakau secara pribadi di Pamekasan, sehingga jika ditotal jumlah tembakau yang telah terserap hingga 29 September 2014 sebanyak 358.748 bal, setara dengan 15.032.769 kilogram.=ANT/AZIZ


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

I

Kasus Adhoc Belum Berakhir Kejari Mulai Membidik 4 Tersangka Lain PAMEKASAN - Perkara tipikor pengadaan buku untuk sekolah menengah yang bersumber dari APBN 2008 (adhoc) di Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan senilai Rp 1,9 miliar yang melibatkan mantan pejabat Disdik dan unsur rekanan terus bergulir. Setelah PN Tipikor Surabaya memutus bersalah terhadap Ahmad Hidayat (mantan Kadisdik) dan Salman Alfarisi (rekanan), kini Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan mulai membidik tersangka lainnya dalam perkara tersebut. Kejari Pamekasan berencana melanjutkan proses pemeriksaan sisa tersangka yang belum disidangkan ke Pengadilan Tipikor

Surabaya. Sisa tersangka itu masih ada 4 orang dari unsur PNS Pemkab Pamekasan dan rekanan. Jaksa Fungsional Kejari Pamekasan, Yulistiono mengatakan kasus adhoc ini belum tuntas. Untuk kelanjutan proses pemeriksaan terhadap empat orang sisa tersangka akan segera dimulai lagi. “Pastinya pelimpahan kasusnya ke Pengadilan Tipikor Surabaya segera kami lakukan,

SAPI MADURA

ada beberapa hal yang akan kami persiapkan dalam penyidikan lanjutan,” katanya. Dalam fakta persidangan Ahmad Hidayat dan Salman Alfarisi, menyebutkan dua nama yang kini sudah berstatus tersangka. Dua nama itu di sebut terlibat langsung dalam proses pengarahan pengadaan bantuan buku itu berubah ditangani oleh rekanan. “Di fakta persidangan, pak Ahmad Hidayat menyebut langsung nama pejabat lain di Dinas Pendidikan, yang disebut itu KPA (Kuasa Pengguna Anggaran), dan PPTK (Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan) dalam pengadaan buku itu,” ungkapnya. Empat orang berstatus ter-

sangka dari hasil penyidikan kejari Pamekasan diantaranya berinisial SS dan NQ yang berasal dari unsur PNS Pemkab Pamekasan dan dari pihak rekanan berinisial DD dan YD. Satu orang tersangka bernisial YD ditahan dalam kasus lain yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat ditanya kapan kasus adhoc kebali dibawa ke meja pengadilan, Yulistiono belum menjawab target waktu. Alasannya, untuk menjerat sisa tersangka itu dibutuhkan bukti pendukung yang kuat untuk bisa menahan dan dilanjutkan ke persidangan. Kasus adhoc dilaporkan pada tahun 2009 lalu, dan terbukti penyimpangan anggarannya

sebesar Rp 1,9 miliar (total lose). Indikasi penyimpangan adalah, anggaran dibagikan kepada 40 lembaga pendidikan harusnya direalisikan secara swakelola oleh sekolah. Namun, ada pengarahan agar dikelola oleh 7 rekanan, dan ternyata hasil pengadaan tidak memenuhi standart. Ahmad Hidayat mantan Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan divonis bersalah dan dihukum 1,4 tahun penjara karena terbukti mengarahkan pengadaan bantuan buku melalui tender rekanan padahal harusnya melalui swakelola. Sedangkan Salman Alfarisi selaku rekanan pelaksana pengadaan dihukum 1 tahun penjara. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH

PAYUNG HUKUM

Sapi Betina Tak Boleh Belum Ada Perda Trasportasi Laut Dikurbankan PAMEKASAN - Dalam Hari Raya Idul Adha kali ini, Pemkab Pamekasan melalui Dinas Peternakan (Disnak) melarang warga Pamekasan untuk mengurbankan sapi betina asli Madura. Maksudnya sapi betina yang masih produktif, yaitu yang usianya di bawah enam tahun. Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan dan kelestarian sapi asli Madura, kata Kepala Disnak Pamekasan M. Bahrun kemarin (2/10). Sapi betina asli Madura, atau Pamekasan, yang usianya belum lebih dari enam tahun jangan dijadikan sapi kurban. Kebijakan ini bukan hanya berlaku saat lebaran kurban saja. Namun berlaku sehari-hari. Artinya, sapi yang usianya masih di bawah enam tahun, juga dilarang disembelih untuk dimanfaatkan untuk dijual dagingnya di pasaran. Sebab usia sapi di bawah enam tahun masih dalam produktif untuk diternakkan. Sebagai solusinya, menurut Bahrun, carilah sapi jantan saja. Sebab sapi jantan ini tidak begitu dibutuhkan untuk diternakkan. Atau jika terpaksa mencari sapi betina, carilah sapi betina yang sudah berumur lebih dari enam tahun. Kelestarian sapi Madura sangat penting, mengingat Pamekasan ini diminta oleh Gubernur Jatim untuk bisa menyuplai sebanyak 30 persen kebutu-

han daging Jatim. Saat ini masih aman, karena besaran suplai ini masih bisa dipenuhi, dengan jumlah sapi yang masih ada 152 ekor, yang tersebar di seluruh Pamekasan. Karena itu, angka ini jangan sampai turun, bila perlu ditingkatkan. Oleh karena itu kelestarian sapi Madura di Pamekasan sangat diutamakan dan diperhatikan. Kalau sapi betina produktif disembelih untuk kurban atau dimanfaatkan dagingnya maka populasinya bisa berkurang dan bisa mengancam terhadap keberlangsungan sapi asli Madura ini. “Dari 152 ekor sapi itu, 90 ekor sapi di antaranya adalah sapi betina produktif. Semua sapi produktif itu hingga saat ini masih terawat dengan baik,” ucap Bahrun. Pemkab juga melarang adanya sapi Jawa masuk ke Pamekasan. Karena di Madura saat ini belum membutuhkan suplai sapi dari Jawa. Hal ini juga berdasarkan imbauan dari Gubernur Jatim, yang mana Pamekasan telah ditunjuk sebagai salah satu lumbung sapi dan pulau yang harus dijaga keaslian sapinya, yaitu sapi Madura. “Mari kita lestarikan sapi kita. Semoga masyarakat memahami ini semua. Ini adalah aset bagi Pamekasaan,” papar mantan Kepala Dishubkominfo Pamekasan ini. =SUKMA FIRDAUS/RAH

CEK ARMADA. Sejumlah nelayan sedang mengecek keberadaan perahu yang akan digunakan untuk menangkap ikan di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. PAMEKASAN - Sekalipun jumlah nelayan di Kabupaten Pamekasan mencapai 1.600 lebih, namun hingga saat ini kabupaten tersebut belum memiliki payung hukum, berupa peraturan daerah (perda) yang mengatur secara detail tentang transportasi laut. Akibatnya, pemerintah tidak bisa mengatur dan memberikan perlindungan kepada nelayan. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan yang juga mantan Ketua Badan Legislasi DPRD Pamekasan periode 2009-2014, Taufiqurrahman menyatakan sudah saatnya kabupaten ini memiliki perda yang mengatur transportasi laut.

Politisi Partai Gerindra ini mengaku akan memasukkan raperda tentang transportasi laut, dalam program legislasi daerah (prolegda) tahun 2015 mendatang. Raperda tersebut bisa diajukan oleh SKPD terkait dalam hal ini Dishubkominfo ataupun inisiatif DPRD Pamekasan. Menurut Taufikurrahman perda tentang transportasi laut tersebut sangat dibutuhkan. Tujuannya agar ada sistem yang bisa mengatur transportasi laut dan diharapkan mampu memberikan perlindungan kepada nelayan di Kabupaten Pamekasan. Taufik mengharapkan agar pemerintah segera mengusulkan

draf naskah akademik raperda transportasi laut. Sehingga, bisa secepat mungkin dilakukan kajian dan pembahasan terhadap draf tersebut. “Kami DPRD Pamekasan tetap memberikan pintu selebarlebarnya kepada pemerintah untuk segera mengajukan draf raperda transportasi laut. Karena Perda itu memang sangat penting, semakin cepat draf masuk ke DPRD Pamekasan, maka kami akan cepat juga melakukan pembahasan,” ungkapnya. Menanggapi hal itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Pamekasan, Moh. Zakir mengakui tidak pernah mengajukan raperda transportasi laut. Dan pihaknya berencana untuk mengajukan raperda tersebut pada akhir tahun 2014 ini. Zakir menambahkan, itemitem yang akan dibahas dalam raperda tersebut diantaranya tentang perlindungan kepada nelayan, tentang ritribusi yang harus dipenuhi nelayan, serta beberapa hal lain yang berkenaan dengan transportasi laut. Misalnya, nelayan wajib melengkapi alat pengaman. Saat ini kata Zakir, pihaknya masih menggratiskan uang retribusi untuk pembuatan suratsurat pelayaran berupa pas kecil. Namun, setelah perda tersebut, pembuatan pas kecil tidak lagi gratis. Karena hasil retribusi tersebut nantinya akan masuk dalam pendapatan asli daerah (PAD) Pamekasan. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH


Sumenep KORAN Sampang J KORAN MADURA

Sampang

JUMAT 3 OKTOBER 2014 No. 0455 | TAHUN III

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

MADURA

J

Penduduk Mandangin Terisolasi Pemkab Diminta Membangun SPBU SAMPANG – Keberadaan Pulau Mandangin sebagai bagian dari Kabupaten Sampang masih terisolasi dan kebutuhan penduduknya banyak tidak terpenuhi. Pulau itu dihuni sekitar 20 ribu jiwa atau sekitar enam ribu kepala keluarga (KK). Salah satunya, Pemerintah Kabupaten Sampang belum bisa mengatasi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi kebutuhan pokok warga. Warga Pulau Mandangin sehari-hari menggunakan BBM untuk transportasi dan pembangkit listrik. Ketua Madura Development Watch (MDW) Tamsul mengatakan, masyarakat di Pulau

Mandangin belum sepenuhnya menikmati aliran listrik dari PLN. Masyarakat masih menggunakan mesin diesel sebagai pembangkit listrik. Kebutuhan solar untuk pembangkit listrik selama 24 jam mencapai 32.150 liter. “Kebanyakan masyarakat di Pulau Mandangin ini memakai genset, sehingga mau tidak mau penduduk butuh BBM (jenis) so-

lar. Sehari sampai puluhan liter. Nah, ini yang seharusnya pemkab pikirkan,” ucapnya, Kamis (2/10). Tamsul menilai, kepemimpinan Bupati A. Fannan Hasib dan Wabup Fadhilah Budiono kurang memperhatikan kebutuhan penduduk Pulau Mandangin, utamanya soal bahan bakar. “Makanya pemkab juga perlu mempertimbangkan kebutuhan kelangkaan BBM ini demi langkah kemajuan masyarakat Pulau Mandangin ke depan,” jelasnya. Pemkab diminta membangun SPBU di Pulau Mandangin. Menurutnya, hal itu sangat mungkin dilakukan dan prospek. “Ini sangat prospek untuk PAD dan

masyarakat di sana, agar dalam memperoleh dan mengakses BBM lebih mudah dan segala kebutuhan teratasi,” katanya. Hal senada disampaikan Yuzak, salah satu tokoh masyarakat di Pulau Mandangin Sampang. Ia menuturkan, selama ini masyarakat masih menggunakan genset sebagai pembangkit listrik. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sampang Puthut Budi Santoso saat hendak dikonfirmasi kemarin belum bisa memberikan jawaban meski berkali-kali dihubungi melalui telepon dan dilayangkan pesan singkat. Sementara itu, Kepala PLN Rayon Sampang Moch Junai-

di menerangkan, kebanyakan masyarakat di Pulau Mandangin sudah menggunakan listrik prabayar. “Sudah ada PLTD PLN di sana, Mas, bahkan listriknya sudah pakai yang prabayar,” tuturnya. Sayang, dirinya tidak memberikan keterangan soal sejak tahun berapa tenaga listrik di Pulau Mandangin telah didirikan. Ia berasalan baru bertugas di Kabupaten Sampang. “Tidak tahu karena saya baru jabat di Sampang masih berapa bulan, dulu memang bukan listrik prabayar, tapi banyak tunggakan akhirnya diganti ke prabayar,” ujarnya. =RYAN HARIYANTO/MK

ANGKUTAN LAUT

40 Persen Tak Kantongi Izin Pelayaran SAMPANG - Tercatat sedikitnya 40 persen kapal nelayan yang berada di Kabupaten Sampang masih belum mengantongi pas kecil (surat pelayaran) yang dikhususkan untuk kapal dan perahu yang berukuran di bawah GT-7. Surat pelayaran tersebut merupakan dokumen pelayaran yang harus dipegang oleh pemilik perahu saat melakukan aktivitas penangkapan ikan. Fungsi surat pelayaran merupakan surat izin layaknya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) yang harus dikantongi oleh pengendara roda dua maupun roda empat. Kabid Laut Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Sampang Chotibul Umam menjelaskan, perahu atau kapal nelayan yang berukuran di bawah GT-7 harus mempunyai surat pelayaran. Saat ini setidaknya ada 40 persen tidak mengantongi surat pelayaran. “Memang ada sekitar 40 persen perahu di bawah GT-7 yang tidak memiliki pas kecil, tapi untuk melakukan penindakan, kita masih agak kesulitan. Dan untuk ukuran di atas GT-7 merupakan wewenang Dishubkominfo Provinsi Jawa Timur,” ujarnya, Kamis (2/10). Lanjut Umam, untuk mengantisipasi kian maraknya perahu yang tidak mengantongi surat

pelayaran, Dishubkominfo Sampang akan menekan dengan cara melakukan pemantauan. Bahkan dengan tegas pihaknya akan

melakukan razia kepada pemilik perahu nelayan yang masih mengabaikan pemberitahuan sebelumnya.

“Selama ini kami telah memaksimalkan sosialisasi kepada nelayan dan juga pemilik kapal lainnya. Dan untuk sementara

untuk biaya pas kecil tersebut adalah sebesar Rp 30 ribu dalam setahun,” terangnya. =MOHAMMAD MUHLIS


Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

K

ANGGARAN

Dana PPIP Dipangkas SAMPANG - Besaran dana Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Tahun 2014 di Kabupaten Sampang dipastikan berkurang. Hal itu berdasarkan jumlah dana PPIP tahun ini. Dana PPIP pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 250 juta per desa, namun pada tahun 2014 besaran dana bantuan PPIP menjadi Rp 100 juta per desa yang dialokasikan untuk 30 lokasi PPIP. Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikartarung) Wahyu Prihartono menuturkan, pemangkasan dana PPIP menjadi sebesar Rp 100 juta untuk 30 lokasi berdasarkan surat PU Cipta Karya Provinsi Jawa Timur. Keputusan pemangkasan itu merupakan ketentuan dari provinsi. “Itu sudah ketetapan dari Cikatarung Provinsi sebagaimana yang tercantum dalam surat edaran yang kita terima. Tapi pada hakikatnya, jumlah dana PPIP itu tetap senilai Rp 250 juta. Namun untuk tahun ini hanya akan dicairkan senilai Rp 100 juta per lokasi. Sedangkan untuk sisa sebesar Rp 150 juta akan dicairkan pada tahun 2015,” ujarnya, Kamis (2/10). ryan hariyanto/koran madura

TES PSIKOLOGI. 150 anggota polisi mengikuti tes psikologi kepemilikan senjata api yang ditempatkan di SDN 4 Keluruhan Rongtengah Kecamatan Kota Sampang, Kamis (2/10) sekitar pukul 12.00 WIB.

KRIMINALITAS

Polres Kesulitan Ungkap Pelaku Pencurian Sampang - Petugas Polres Sampang mengaku kesulitan untuk mengungkap pelaku pencurian kendaraan bermotor yang akhir-akhir ini marak terjadi di wilayah itu. “Faktor utamanya yang menjadi kendala karena tidak adanya saksi,” kata Kasat Reskrim Polres AKP Hari Siswo di Sampang, Kamis (2/10). Kasus pencurian kendaraan bermotor marak terjadi di wilayah hukum Polres Sampang sejak dua bulan lalu, yakni setelah Lebaran Idul Fitri 1435 Hijriah. Kasus pencurian di wilayah itu, tidak hanya terjadi di kota, akan tetapi hampir di semua kecamatan di Kabupaten

Sampang. Berdasarkan laporan yang disampaikan masyarakat ke institusi ini, kasus pencurian yang terjadi di Sampang sejak Idul Fitri itu, tidak kurang dari 15 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 10 kasus di antaranya hingga kini belum terungkap dan masih menjadi perharian serius polisi. “Tapi kami terus berupaya mengungkap semua pelaku pencurian yang ada di Sampang,” kata Hari Siswo. Ia menuturkan, dari 14

kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang, kasus pencurian terbanyak di Kecamatan Sobobanah. Masyarakat di wilayah itu resah, sehingga terpaksa harus melakukan ronda setiap malam. “Polres Sampang juga telah memberikan perhatian khusus dengan meminta polsek jajaran meningkatkan patroli setiap saat,” katanya. Selain kasus pencurian kendaraan bermotor, kasus pencurian lainnya yang juga marak terjadi di Sampang akhir-akhir ini pencurian hewan ternak, yakni sapi. Kasus pencurian sapi sering terjadi di perdesaan, dan di desa-desa terpencil, namun

tidak separah kasus pencurian kendaraan bermotor. “Makanya polres setiap saat selalu menyampaikan imbauan dengan membuat poster dan spanduk agar masyarakat ikut menjaga meningkatkan kewaspadaan,” katanya. Korban kasus pencurian kendaraan bermotor yang selama ini melapor ke polisi, umumnya karena kelalaian. Seperti lupa tidak mengunci sepeda motornya saat partir di tempat-tempat umum, atau kunci sepeda motornya tertinggal. “Ada juga yang dikunci, tapi pencurinya menggunakan kunci T, tapi jumlahnya sedikit,” terang Hari Siswo. =ABD AZIZ/ANT

WAHYU P. Kepala Dinas Cikatarung saat diwawancarai awak media di kantornya, Kamis (2/10). Selain itu, Wahyu menjelaskan, pemangkasan dana tersebut akibat dari minimnya sisa waktu pengerjaan tahun 2014. Sehingga menurutnya, pencairan dana PPIP akan dilakukan secara bertahap pada termin kedua sesuai aturan, sehingga pencairan dana PPIP mencapai hingga sebesar Rp 250 juta per lokasi. “Kami optimis jika program PPIP itu tetap bisa terlaksana pada tahun ini. Karena sejauh ini kami telah melakukan komunikasi dengan sejumlah camat dan juga pihak-pihak di bawah yang sudah ditunjuk sebagai lokasi penerima dana bantuan PPIP,” tuturnya. =MOHAMMAD MUHLIS


L

Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

HARI RAYA IDUL ADHA

Arus Lalu Lintas Diperkirakan Padat SAMPANG – Arus lalu lintas pada hari raya Idul Adha diperkirakan akan mengalami kepadatan kendaraan dibandingkan hari biasa, meski tidak sepadat hari raya Idul Fitri. Oleh karenanya, pengendara perlu lebih hati-hati. Demikian disampaikan Kasat Lantas Polres Sampang Iptu Aditia Kusuma, Kamis (2/10). Menurutnya, hal itu berdasakan pengalaman pada tahun-tahun

sebelumnya. Sebab, sebagian masyarakat Sampang yang merantau ke luar kota cenderung memilih menikmati lebaran kurban dengan keluarganya di kampung halaman. Aditia menambahkan, dibandingkan dengan Idul Fitri, lonjakan arus kendaraan pada Idul Adha diperkirakan hanya 50 persen. Namun demikian, pihaknya mengimbau pengendara untuk lebih hati-hati

dalam berkendara. “Untuk ruas jalan yang diperkirakan akan padat pemudik serta yang perlu diwaspadai oleh para pemudik di antaranya, jalan raya Jrengik dan Jalan Raya Camplong yang merupakan jalur tengkorak. Kepatuhan berlalu lintas juga harus diperhatikan oleh para pengguna jalan guna menghindari kecelakaan,” terangnya. =MOHAMMAD MUHLIS/MK

Pondasi Pagar Tembok Tak Kuat SAMPANG – Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengatakan, ambruknya pagar SMPN 4 Sampang bukan faktor alam, melainkan pondasi pagar itu sudah tidak kuat. Menurutnya, kedalaman besi cakar ayam hanya mencapai 5 cm. “Kedua, masyarakat sekitar kurang paham karena sering membakar jerami di sekeliling balik pagar, sehingga menimbulkan kerapuhan pagar. Nah, kita saat ini masih menyelidiki pembangunan pagar itu,” ucapnya, Kamis (2/10). Imran menjelaskan, proses pembangunan pagar tembok SMPN 4 Sampang ada yang salah. Pemasangan kedalaman besi dinilai tidak melihat kekuatan pagar. “Apalagi di sana tanah labil, dan pembangunan pagar juga tidak memperhatikan kekuatan pagar,” jelasnya. Pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil pihak sekolah untuk mengetahui secara detail proses pembangunan pagar tembok itu. “Yang bertanggung jawab kepada keluarga korban ya harus pihak sekolah, saya akan memanggil untuk mengetahui siapa dan

bagaimana cara pembangunannya,” terangnya. Ambruknya pagar gedung itu juga karena sekolah ditengarai tidak memanfaatkan biaya perawatan pemeliharaan fasilitas gedung sekolah, dan Kepala SMPN 4 Sampang Siti Qomariyah tidak membantahnya. “Kalau dana pemeliharaan sebenaranya ada, tapi hanya untuk rehab kecil dan biayanya juga minim,” dalihnya. Menurut, anggaran itu digunakan untuk biaya perawatan ruang kelas, karena untuk pemeliharaan pagar tembok membutuhkan biaya besar. “Untuk pemeliharaan pagar tembok milik sekolah harus membutuhkan biaya yang cukup besar, apalagi pagarnya cukup panjang,” ujarnya. Sayangnya, dirinya tidak memberikan jawaban saat disinggung besaran biaya perawatan sekolah tersebut. “Itu tidak untuk dipublikasi, Mas, apalagi saya baru menjabat sebagai kepala sekolah, baru tujuh bulan,” singkatnya. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Sampang Heri Purnomo menjelaskan, untuk kembali membangunan pagar tembok itu harus diambilkan dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang masih akan dianggarkan dari APBN 2015. “Dana pemeliharaan fasilitas sekolah hanya rutin seperti beli cat dan kapur sekolah karena dananya kecil, kami memang sudah menyarankan untuk dirobohkan

supaya tidak terjadi korban jiwa dan kemungkinan kalau mau dibangun lagi menunggu dana tahun berikutnya,” tuturnya. Heri menerangkan, pagar tembok yang ambruk sudah berumur sekitar 8 tahun. Kendati demikian, pihaknya tidak bisa memberikan sanksi terhadap pekerja bangunan pagar itu. “Sudah lama pembangunannya itu, tidak bisa menyalahkan yang bangun, apalagi tanah di sana merupakan tanah gerak dan lokasinya tergerus hujan terus,” tegasnya, kemarin.

Sayangnya, dirinya tidak bisa memastikan apakah pembangunan pagar tembok sekolah menyalahi aturan juklak dan juknis sesuai Rancangan Anggaran Belanja (RAB). Sebab, menurutnya, dokumen pembangunan di tahun 2007 belum ditemukan. “Mungkin dokumennya ada di Disdik atau di Dinas PU terkait, karena sudah lama, Mas,” tutupnya. Untuk diketahui, Tembok pagar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Sampang di Dusun Bendungan Desa Tanggumong Kec/Kota Sampang, roboh dan

menelan korban jiwa, Rabu (1/10) sekitar pukul 17.00 Wib. Empat bocoh menjadi korban reruntuhan tembok pagar. Silvia Maulina Urip (11) dan Suci (10) warga setempat meninggal dunia tertimpa runtuhan tembok pagar dengan tinggi dua meter tersebut. Leha (10), teman korban mengalami luka-luka di bagian tubuh dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang. Sedangkan teman lainnya bernama Dina (4) mengalami patah tulang dibagian kaki. =RYAN HARIYANTO/MK


KORAN Bangkalan MADURA

Bangkalan

Bangkalan M M

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014

JUMAT 3No. OKTOBER 2014||TAHUN No. 0455 |IIITAHUN III 0455

REKRUTMEN CPNS

Hingga Kini Jadwal Tes CPNS Belum Jelas BANGKALAN - Jadwal tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) online 2014 di Kabupaten Bangkalan hingga saat ini belum ada kepastian. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) setempat mengaku masih dalam tahap berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pada Kamis (2/10). Padahal semua persyaratan peserta sudah dikirim ke pemerintah pusat, Senin (16/9) waktu lalu. "Jadwal tes untuk CPNS memang belum ada kejelasan. Akan tetapi kemungkinan bulan Oktober ini kami masih menunggu jadwal dari BKN," ujar Kepala BKD Bangkalan, Roosli Hariyono melalui Sekretaris, Ari Murfianto. Mengenai jumlah, menurut mantan Ketua Bidang (Kabid) mutasi ini, pendaftar yang masuk sebanyak 2.113 orang. Namun, hanya 1.546 orang pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi dan layak untuk dikirim kepusat. Pendaftar CPNS yang tidak memenuhi kriteria seperti tingkat pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dibawah nilai yang telah menjadi standart ketentuan. "Banyak faktor yang membuat sebagian pendaftar terpaksa dinyatakan tidak lolos. Contohnya, hanya mendaftar namun tidak mengimkan berkas. Kemudian, jurusan pendidikan yang ditempuh tidak memenuhi kriteria kebutuhan," jelasnya. Yang jelas sambung Ari setelah ada kepastian mengenai tanggal tes pelaksanaan CPNS, berikutnya tempat akan ditentukan. Pastinya tempat tersebut tetap di wilayah Bangkalan. Tes ini, berdasarkan mekanisme yang berlaku yakni menggunakan sistem komputerisasi online dan waktunya secara bertahap. Dalam satu kali tes ditencanakan ada lima sesi dari berbagai macam formasi. "Jumlah yang akan diterima untuk jatah Bangkalan, sebanyak 62 orang dari berbagai formasi yang di butuhkan sesaui pengajuan kami ke BKN," tandasnya. = DONI HERIYANTO/RAH

doni heriyanto/koran madura

DITANGKAP. Penadah motor hasil curian saat dibekuk Polres Bangkalan di Desa Sangrah Agung Kecamatan Socah, Kamis (2/10) sekitar pukul 12.00 WIB.

Gembong Curas Ditembak Polisi Berencana Mengungkap Semua yang Terlibat BANGKALAN - Bos pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang belakangan ini meresahkan warga akhirnya dilumpuhkan jajaran Polres Bangkalan, di Desa Sangrah Agung Kecamatan Socah, Kamis (2/10) sekitar pukul 12.00 WIB. Tersangka merupakan penadah motor hasil curian para komplotan pelaku curas yang telah dibekuk beberapa waktu lalu. Identitas tersangka diketahui bernama Rohim (35), warga Desa Sanggra Agung. Pria yang dikenal memiliki anak buah komplotan pelaku curas itu, kini meringkuk di balik jeruji besi mapolres setempat sambil mengerang kesakitan. Tersangka mendapatkan hadiah peluru timah di bagian

lutut kaki kanan. Petugas terpaksa melumpuhkan tersangka, karena berusaha melawan dan melarikan diri saat hendak ditangkap. "Tersangka ini penadah motor hasil curian yang dilakukan oleh Jazuli yang tertangkap beberapa waktu lalu. Berdasarkan

pengakuan Jazuli itu, kami langsung memburu tersangka dan sekarang telah kami amankan," jelas Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono. Menurut Sulistiyono, tersangka merupakan target operasi (TO) dari kasus curas tersebut. Pengakuan tersangka masih ada satu barang bukti (BB) motor Yamaha Mio. Masih perlu pengembangan untuk mengusut dan mengungkap kasus ini. Termasuk penadah lainnya yang masih terus menjadi target untuk segera dituntaskan. Sebab ada sejumlah komplotan yang selama ini beroperasi. "Akan terus kami kembang-

kan, biar semua pelaku bisa terungkap. Tersangka ternacam dijerat pasal 480 KUHP tentang penadah dengan ancaman tujuh tahun penjara," paparnya. Sementara itu, Polres Bangkalan telah membekuk tiga kawanan pelaku curas masingmasing Jasuli (31), Heiyanto (30) dan Hosen (40), Rohim (35) ketiganya warga Desa Sanggra Agung, Kecamatan Socah. Kemudian, satu penadah yakni Rohim (35), warga yang sama. Dengan demikian, Polres masih memiliki tugas untuk menangkap satu pelaku yang masih buron dan dua penadah. = DONI HERIYANTO/RAH


N

Bangkalan

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III

Kube Tak Diminati? Hanya Terlaksana di Lima Desa di Dua Kecamatan BANGKALAN – Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangkalan menyebutkan tidak banyak warga miskin yang mengajukan permohonan Kube. Padahal program Kelompok Usaha Bersama itu sejatinya dikhususkan bagi kelompok masyarakat agar kehidupan ekonominya terangkat melalui kegiatan usaha produktif tersebut. Dari 18 kecamatan yang ada, dua kecamatan yang telah mengerjakan program bantuan tersebut pada tahun 2013. Data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bangkalan menyebut Kube yang dicanangkan kementerian sosial itu, hanya dikerjakan di lima desa dari dua kecamatan itu. "Tak banyak program Kube yang mengerjakan. Hanya 5 desa di 2 kecamatan, yakni

Desa Ombul, Plakaran, Mangkon, Arosbaya, dan desa Lembung Gunong di Kecamatan Kokop," terang Kepala Dinsosnakertrans Ismed Efendi melalui Kabid Sosial, Achmad Riady. Program kegiatan masyarakat ini hanya mendanai usaha masyarakat miskin, seperti pembuatan anyaman tikar di Desa Lembung Gunong dan usaha pandai besi di desa Arosbaya. Syarat

dari penerima bantuan tersebut terdiri dari kelompok minimal 10 orang. "Setiap kelompok menerima dana bantuan usaha produktif sebanyak Rp 20 juta. Jika usahanya ada, tinggal mengajukan nantinya ada pendamping yang akan mensurvei," terangnya. Penerima bantuan program ini dilakukan maksimal 2 kelompok per desa. Pada tahun 2014, program tersebut masih belum jalan karena belum ada yang mengajukan. Sedangkan pada tahun 2013, program tersebut diberikan kepada 20 kelompok, sehingga total anggaran dari kementerian sebesar Rp 400 juta. Itu pun langsung diberikan kepada kelompok penerima. Dia menambahkan pada tahun-tahun sebelumnya,

program kube juga telah membantu masyarakat dalam budidaya ternak seperti sapi dan kambing. Namun untuk tahun ini program pengadaan ternak tak bisa dilakukan, lantaran tidak berjalan maksimal. Program tersebut dikhususkan untuk usaha produktif masyarakat. Setelah kelompok di desa yang telah menerima bantuan, harus menyalurkan kemampuannya kepada kelompok lain agar sama-sam bisa bersaing dalam dunia usaha. "Program tahun lalu sudah berjalan. Namun, pada tahun ini masuk belum. Seluruh kegiatannya dilaksanakan langsung oleh pemerintah pusat. Di sini hanya sebagai koordinator saja," ungkapnya. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN Bangkalan MADURA

Laporan Khusus

Bangkalan OO

KORAN MADURA

JUMAT 3 OKTOBER 2014

JUMAT 3No. OKTOBER 2014||TAHUN No. 0455 |IIITAHUN III 0455

Pro-Kontra Rencana Pembangunan Gedung DPRD BANGKALAN - Rencana DPRD Bangkalan untuk membangun kantor dewan yang baru rupanya mendapat respon beragam dari berbagai kalangan. Ada pihak yang mendukung terkait pembangunan gedung tersebut, ada pula yang menilai pembangunan tersebut hanya menghamburkan anggaran, sehingga tidak mendukung langkah yang direncanakan pihak legislatif. Kalangan yang menolak keras rencana tersebut berasal dari Madura Corruption Watch (MCW). Lembaga ini menolak keras rencana pembangunan gedung dewan. Selain bangunan gedung dewan masih layak pakai, juga masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Banyak infrastruktur umum belum layak, seperti jalan kabupaten dan jembatan yang rusak, sarana gedung pendidikan, puskesmas, dan puskesdes yang saat ini rusak dan perlu perbaikan oleh pemerintah. Sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat maksimal. "Tidak perlu dibangun gedung yang baru. Sebab, gedung yang ada masih bagus. Lebih baik anggaran yang diperuntukkan pada kegiatan lain," terang Direktur MCW, Syukur. Kalau memang APBD Bangkalan cukup untuk membangun gedung dewan. Pertanyaannya, kenapa untuk membangun fasilitas umum rumah sakit, pemkab harus meminjam dana ke pusat investasi pemerintah. Seharusnya memakai APBD saja, tidak perlu meminjam. Apalagi pinjaman ke PIP dibebani dengan pembayaran bunga. Pihaknya sangat tidak setuju dengan apa yang direncanakan ketua DPRD tersebut. Selain itu, juga tidak menyetujui rencana kenaikan gaji dewan. Mereka belum bekerja sudah mau meminta gaji berlebih. Seluruh anggota dewan baru 2 bulan kerja, tak patut untuk meminta kenaikan gaji. Seharusnya, para legislator memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. "Seharusnya APBD untuk rakyat bukan untuk wakil rakyat. Apakah para anggota dewan terhormat itu pernah mengetahui, banyak tanah di Sekolah Dasar Negeri yang ditempati belajar itu milik warga. Pun hingga saat ini

LEGISLATIF. Pelantikan 50 anggota DPRD yang baru dilakukan di ruang gedung dewan yang terletak di jalan Soekarno - Hatta.

masih banyak yang belum diganti rugi. Miris sekali sering terjadi penyegelan sekolah oleh pemilik. Itu saja belum ada solusi," ungkapnya. Di lain pihak, beberapa kalangan mendukung adanya rencana pembangunan gedung DPRD Bangkalan yang baru. Sebab, gedung dewan yang selama ini di tempati para wakil rakyat kurang memadai. Apalagi sekarang jumlah anggota DPRD Bangkalan bertambah. Bila sebelumnya anggota dewan sebanyak 45 orang. Kali ini, jumlah anggota dewan bertambah lima orang. Jika ditotal ada 50 anggota dewan periode 20142019. LSM Center for Islam and Democracy Studies (CIDe) menilai sudah saatnya para anggota dewan mempunyai gedung baru. Bila perlu tiap anggota mempunyai ruang kerja sendiri dan staf ahli (bayar sendiri). Gedung yang ada sudah tidak layak. Apalagi dengan bertambahnya komposisi anggota dewan menjadi 50 orang. "Terkait pembangunan gedung, sudah waktunya dewan memperoleh gedung dengan ruang rapat, ruang komisi dan ruang fraksi yang layak," jelas Ketua CIDe, Mathur Husyairi. Penilaian tersebut berdasarkan pada pandangan masyarakat

yang hendak audiensi saja susah. Sebab, berbarengan dengan agenda rapat lainnya. Sedangkan ruang untuk audiensi sangat minim. Hal itu cukup melatarbelakangi pembangunan gedung yang baru. "Jika sudah ada gedung dewan baru, maka harus diimbangi dengan kinerja yang bagus. Pun dananya ada, jadi jangan mengabaikan kebutuhan penting rakyat yang lainnya. Meski semua harus dilakukan penyesuaian dengan APBD dan PAD," paparnya. Jika kondisi yang diinginkan oleh DPRD tak sesuai dan terkesan dipaksakan, lebih baik mengurungkan rencana membangun gedung dewan. Sebab khawatir daerah akan kolaps. Apalagi, saat ini APBD Bangkalan mendekati kolaps, karena belanja langsung dan tak langsungnya tak berimbang alias jomplang. "Harapan masyarakat pembangunan fisik memang harus terus berjalan. Namun, jangan tidak sampai mengganggu program prioritas lain, jika gedung dewan nantinya jadi dibangun," ujarnya. Pihak eksekutif telah memberikan sinyal dukungan terkait rencana legislatif yang akan membangun gedung dewan empat lantai itu. saat ini gedung dewan yang ada dinilai kurang layak. Apalagi, saat ini jumlah

anggota dewan bertambah menjadi 50 orang, sehingga diperlukan penambahan ruang fraksi dan ruang komisi yang lebih memadai. "Kami sangat mendukung adanya rencana pembangunan gedung dewan baru. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang kinerja legislatif kedepan," terang Bupati Bangkalan, RK Makmun Ibnu Fuad. Menurutnya, pembangunan gedung DPRD merupakan langkah strategis guna menunjang kinerja wakil rakyat, sehingga tempat mereka bisa terlihat lebih representatif. Para anggota dewan dalam bertugas bisa lebih giat lagi. "Ini kan untuk mendorong kinerja mereka (anggota dewan) supaya lebih optimal lagi. Saya rasa tidak ada masalah bangun gedung baru, oke saja. Dan sekarang masih tahap rencana," ungkap Momon, sapaan akrabnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Fatkurrahman menyatakan rencana pembangunan gedung dewan yang baru memang timbul dari internal anggota dewan. Sebagian besar para anggota dewan setuju atas rencana tersebut. Sebab gedung yang lama sudah tak lagi representatif untuk menampung anggota dewan. "Gedung dewan yang baru

moh ridwan/koran madura

rencananya akan dibangun di lokasi lain, tepatnya di kawasan Jalan Halim Perdana Kusuma (Ringroad). Terus gedung dewan yang ini bisa ditempati kantor lain. Rencananya gedung dewan baru ini dibangun pada tahun 2015 nanti," tandas Fathurrahman. Sudah ada komunikasi diinternal dewan. Bukan hanya ide ketua dewan saja yang dilontarkan pertama kali kepada khalayak, karena sudah melalui rencana anggota. Apalagi gedung lama komposisi ruangnya sudah terasa sesak. Letak gedung DPRD baru yang direncanakan akan dibangun berlokasi di kawasan Jalan Halim Perdana Kusuma, tepatnya di samping Bangkalan Plaza (Banplaz). Gedung tersebut akan dibangun empat lantai, mesipun sebelumnya sempat mencuat pernyataan Ketua DPRD yang akan membangun gedung 9 lantai. Bahkan, dalam gedung tersebut direncanakan akan disiapkan ruangan khusus untuk masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi. "Untuk membangun gedung dewan baru yang ada liftnya paling membutuhkan anggaran antara sebesar Rp 35 miliar sampai Rp45 miliar," kata Ketua DPRD Bangkalan, RKH Fuad Amin, beberapa waktu lalu. = MOH RIDWAN/RAH


KORAN MADURA HP KORAN Pamekasan PROBOLINGGO KORAN PROBOLINGGO MADURA

Lapsus

JUMAT 15 AGUSTUS 2014 No. 0420 | TAHUN III No. 0455 | TAHUN III

JUMAT JUMAT 3 OKTOBER 2014 | No. 0455 | TAHUN III 3 OKTOBER 2014

MADURA

O

Renindiar Yunistira Ligayanti

Keihklasan untuk Jati Diri

Siapa yang tidak suka dengan rasa ikhlas, semua manusia menginginkan menanamkan rasa ikhlas terhadap diri sendiri. Namun demikian, berbicara keikhlasan sulit dilakukan. Seperti dikatakan, Renindiar Yunistira Ligayanti.

KHUSNUL KHOTIMAH

Belajar Hidup Optimis Agar setiap manusia bisa mencapai sebuah cita-cita yang diinginkan dan ingin menempuh kesuksesan, jangan sekali merasa minder dan bersikap pesimis. Untuk menggapainya perlu berperilaku optimis dalam semua hal yang dilakukannya.

D

irinya mengatakan, keikhlasan ibarat tubuh tanpa jiwa. Jadi antara niat dan ikhlas haruslah seiring dan sejalan, tidak boleh dipisah-pisahkan. "Tanpa adanya keikhlasan, amal perbuatan seseorang bisa dikatakan bukannya memperoleh pahala, malah memperoleh dosa, makanya banyak orang mengatakan bahwa ikhlas itu mudah diucapkan tapi susah untuk dilaksanakan,"ucapnya. Perempuan kelahiran 22 juni 1996 ini, menuturkan, belajar keikhlasan bukan karena mengharap harta, sanjungan, kepopuleran, atau maju mundurnya amalnya. Akan tetapi, berangkat dari kekurangan-kekurangan dan dari akhlak yg tercela. "Orang tua ku kadang semuanya mengajari saya untuk ikhlas, itu demi menjadi belajar jati diri juga,"katanya. Dirinya menambahkan, keikhlasan yang menyertai amal kita, janganlah bercampur dengan pamrih-pamrih lain, seperti ingin dipuji, ingin disanjung dan sebagainya. =RYAN HARIYANTO

Nama : Renindiar Yunistira Ligayanti Hobi : Modeling, Hunting, Membaca, Meneliti Cita : Menjadi orang yang sukses di masa kini dan masa yang akan datang Motto : Terkadang semua bisa d dpatkan, ketika semua dilepaskan Riwayat Pendidikan = SDN Rongtengah 3 Sampang, lulus tahun 2009 = SMP Negeri 3 Sampang, lulus tahun 2011 = SMA Negeri 3 Sampang, lulus tahun 2014

K

husnul Khotimah begitulah namanya dipanggil oleh temantemannya. Ia mengatakan konsep hidup untuk mencapai sebuah mimpi yang diangan-angankan dituntut untuk selalu optimis dalam semual hal.“Jangan mudah patah semangat, meski berada dalam hal yang dinilai sangat menyedihkan,” terangnya. Menurutnya, sikap optimis akan mematahkan segala hal yang sebelumnya. Seakan-akan menjadi penghambat atau pengahalang. Karena halangan dan rintangan hidup akan berjalan berdampingan bersama sebuah kesuksesan.“Semangat harus tetap kita jaga dalam setiap langkah untuk menggapai kelayakan hidup,” tutur Khusnul Khotimah. Terkadang manusia dalam men-

jalani, kata Khusnul Khotimah, hidup tidak sabaran ketika diberikan sebuah musibah atau tantangan. Padahal kalau berani bersabar dengan semua hal yang dating, kemungkinan besar dalam waktu dekat akan mendapatkan sebuah kenikmatan hidup. “Tidak ada jalan di dunia ini yang dilalui dengan mulus. Tentunnya akan menghadapi sebuah jalan yang penuh dengan lika-liku,”ucap gadis kelahiran 25 Juni 1991. Untuk menjalani sebuah sikap optimis, memang diperlukan sebuah kebiasan hidup. Bahkan untuk selalu optimis harus memulainya dari hal yang dinilai kecil.“Semuanya itu akan mudah manakala membiasakan diri karena sudah terbiasa,” tandas Khusnul Khotimah. =Mahfud Hidayatullah


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.