e Paper Koran Madura 07 Februari 2014

Page 1

JUMAT

7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000

KORAN MADURA

1

0328-6770024 JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III www.koranmadura.com

Bulog akan gandeng Gapoktan dalam pengadaan beras miskin | Pamekasan | H

Potensi

El Clasico

di Final Terbuka Lebar Real Madrid dan Barcelona sukses mengemas kemenangan atas lawannya masing-masing dalam pertandingan leg pertama semifinal Coppa del Rey pada Rabu (5/2) waktu setempat atau Kamis (6/2) dini hari WIB. Madrid menggasak rival sekota mereka Atletico Madrid dengan skor telak 3-0, sementara Barca menaklukan Real Sociedad 2-0. Kemenangan Madrid dan Barca pun membuka peluang terjadinya partai klasik bertajuk “El Clasico” di laga puncak pada 19 April mendatang. Selengkapnya di halaman 15

ant/fanny octavianus

MAKLUMAT BERSAMA PEMILU. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (ketiga kiri) bersama anggota Bawaslu Daniel Zuchron (kedua kiri) dan anggota DKPP Saut Hamonangan Sirait (kiri) membubuhkan tanda tangan pada naskah “Maklumat Bersama Pemilu Jurdil Damai dan Anti Korupsi” di Jakarta, Kamis (6/2).

PBHMI: Tunda Pemilu Jika Bencana Terus Terjadi, ini Teguran Tuhan JAKARTA-Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PBHMI) menyerukan penundaan pemilu 2014 jika bencana nasional terus terjadi di mana-mana.

Angel Di Maria

Gelandang Real Madrid

HMI juga menyerukan agar diadakan tobat nasional agar Bangsa Indonesia terhindar dari kehancuran alam dan manusia. Pernyataan tersebut disampaikan Ketum PBHMI Adi Baiquni dan Sekjen PBHMI, M. Chairul Basyar sehari setelah pelantikan PBHMI Periode 2013-2015, di Jakarta, Kamis (6/2). Dijelaskan Adi Baiquni, pemilu 2014 sebaiknya ditunda jika bencana terus terjadi. “Bencana ini merupakan peringatan Yang MahaEsa kepada Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, para pemimpin partai dan bangsa harus lebih peka ter-

hadap tanda-tanda alam yang harusnya dilihat secara bijaksana. Kondisi rakyatlah yang harus diutamakan dan bukan pesta demokrasi tetapi mengagaikan kebutuhan substansi para korban bencana,” jelasnya. Menurut Adi, seruan PBHMI ini sesuai dengan tema Pelantikan dan rangkaian Milad HMI ke-67, yang bertema “Kami Datang Karena Sejarah: Tobat Nasional dan Gerakan Kebangkitan Bangsa”. Tema tersebut merupakan ijtihad HMI untuk terus menunaikan kebaikan dan seruan kepada seluruh elit bangsa dan politik untuk berbenah demi kemajuan Indonesia, khususnya menjelang Pemilu April 2014 nanti. Masih terkait dengan tema, Adi menjelaskan bagaimana HMI merespon berbagai persoalan yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia, mulai dari tsunami korupsi hingga bencana alam

seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus atau gunung meletus yang telah menelan korban hingga puluhan jiwa. Adi mengingatkan jika situasi perpolitikan serta bencana alam yang terus melanda masih terjadi dan menganggu situasi kebangsaan Indonesia, dirinya mengungkapkan agar berbagai agenda nasional yang sedianya dilaksanakan pada tahun 2014 ini harus ditunda, termasuk agenda Pemilu dan Pilpres tahun ini karena ancaman bencana. Sehingga, dijelaskan lebih lanjut, seruan untuk melakukan tobat nasional merupakan kampanye yang menjadi relevan di tengah berbagai gejolak sosial, politik, hukum dan situasi alam yang akhir-akhir ini makin tidak bersahabat dengan manusia. =GAM


2

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III PAMANGGI

Personifikasi Oleh : Abrari Alzael

Wartawan senior di Madura

Seorang pangeran, pintar memanah. Pada gelap segulita apapun, anak panah yang dilesatkannya pasti mengenai sasaran. Pada situasi yang serumit apapun, anak panah yang dilepaskannya tak meleset dari bidikan. Dalam sebuah atraksi, di depan banyak orang, pangeran mempertontonkan kemahirannya memanah. Semua orang bertepuk tangan karena tak ada anak panah yang tidak mengenai sasaran. Dilepas dari atas punggung kuda, dari bawah perut kuda, dalam posisi terlentang, tengkuran, dan dalam pose apapun, anak panah yang diarahkan ke sasaran menancap di tempat yang dibidik. Dari ratusan orang yang menyaksikan adegan ini, hanya ada satu orang yang menganggap hal itu biasa. Tak ada yang istimewa dari atraksi pangeran. Siapa saja dapat melakukan itu jika hal ini biasa dilakukan sejak dari kecil, seperti pangeran itu. Satu-satunya orang yang tidak bertepuk tangan itu adalah seorang penjual minyak tanah. Ia terbiasa menuangkan minyak tanah dari jerigen ke dalam botol tanpa carat. Kemudian penjual minyak tanah itu merasa apa yang dilakukannya luput dari perhatian. Padahal, seorang pangeran Pemimpin itu pun belum tentu tidak muncul se- bisa menuangkan cara genetis teta- minyak tanah ke pi ia dilahirkan lubang botol yang sejarah dan tidak dialirkan dari jertanpa carat. hanya kompeten igenBagi penjual dalam satu hal minyak keliling ini, tak ada yang luar biasa kecuali banyak orang yang menganggap besar untuk sesuatu yang tidak istimewa. Seperti kepala daerah hari ini yang bertepuk tangan karena pemerintah pusat telah memberikan anugerah lantaran kepala daerah dimaksud masuk ke dalam golongan yang berhasil. Padahal, kepala daerah dimaksud hanya melakukan hal kecil dengan membuang pekerjaan yang jauh lebih besar. Tetapi, rakyat tetap bertepuk tangan, mengelu-elukan. Lalu pada atraksi sang pangeran, secara tiba-tiba orang menganggap pangeran itu layak menggantikan raja hanya berindikator jitu memanah. Padahal, tugas raja bukan hanya itu. Keterampilan memanah hanyalah salah satu hal kecil dari sekian banyak tugas raja. Raja harus bisa berbagi, berusaha mencari solusi dari masalah kemiskinan yang diderita rakyatnya. Kalau memanah menjadi salah satu syarat utama untuk menjadi raja, betapa malangnya nasib negeri itu, serupa tanah ini, negara kacuali, kacau berkeli-kali. Pemimpin itu tidak muncul secara genetis tetapi ia dilahirkan sejarah dan tidak hanya kompeten dalam satu hal. Raja juga tidak lahir dari batu. Cerita Raja Bodoh yang dihukum gantung bersama patihnya, yang telah membuanya lebih tolol, adalah salah satu tamsil kepala daerah yang ceroboh. Tetapi, hari ini, masih banyak yang meniru dan melestarikannya. Personifikasi apalagi yang harus dikisahkan di jelang abad kebangkrutan ini? =

Berita Utama

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

2

Ditanya Korupsi Haji Politisi PKS Banting Pintu Mobil JAKARTA-Mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Jazuli Juwaini, tampak emosi saat ditanya soal proses penganggaran dana haji di DPR. Bahkan, dia membanting pintu mobilnya saat ditanya soal kejanggalan pengelolaan dana haji dari Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK). Sebelumnya, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi SP membenarkan mulai membuka penyelidikan dugaan korupsi pengelolaan dana haji tahun 2012-2013. Dalam penyelidikan tersebut, KPK sudah meminta keterangan dari anggota Komisi VIII DPR Hasrul Azwar dan Jazuli. Kecurigaan KPK soal pengelolaan ibadah haji merupakan tindak lanjut dari laporan PPATK. Saat ini KPK masih mengumpulkan barang bukti. KPK juga sudah melakukan telaah terhadap laporan masyarakat yang sudah masuk di pengaduan masyarakat terkait pengelolaan dana haji. Pada 2013 KPK mengirimkan tim ke

Makkah untuk memantau pelaksanaan haji. Jazuli mengaku penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan Kementerian Agama masih carut marut. Pasalnya, masih banyak kekurangan yang terjadi. “Yah banyak kekurangannya, pelaksanaan haji itu harusnya kita berkaca sperti umpamannya di malaysia kan ada tabung haji, bagaimana tabung haji ini bisa bekerja maksimal,” ucap Jazuli,di Jakarta Kamis (5/2). Hal tersebut diungkapkan Jazuli usai memberikan keterangan terkait pelaksanaan haji oleh penyelidik KPK. Jazuli pernah duduk dikomisi VIII yang bermitra dengan kementerian agama sebelum dipindahkan ke komisi II DPR. Dikatakan Jazuli, penyelidik banyak mengkonfirmasi terkait sistem pelayanan yang direkomendasikan ke kementerian. Dia mengklaim semua proses di DPR sudah dijelaskan kepada pihak KPK. “Ditanya seputar pelayanan ibadah haji , gitu aja. Untuk direkomendasikan kepada kementerian agama,” terangnya. Terkait kekurangan tersebut, Jazuli mengklaim bahwa Komisi VII DPR saat itu, sudah merencanakan perubahan undang-undang penyelenggaraan haji. “Komisi VIII ini mengusulkan ada un-

dang-undang pembentukan badan haji supaya lebih fokus. Supaya pelaksanan dan penyelenggaran lebih bagus kedepannya,” ujarnya. Namun dia tidak mengetahui persis soal perubahan undang-undang tersebut Pasalnya, saat itu dia sudah tidak lagi di komisi VIII. “Padahal saya sudah komisi II,” tandasnya. Namun jawaban Jazuli kurang memuaskan wartawan. Namun bukannya menjawab, nada bicara Jazuli justru meninggi. Wartawan yang belum puas mempertanyakan soal bagaimana proses pengganggaran. Jazuli mengaku telah memberikan keterangan kepada penyelidik. “Ya itu ada prosesnya. Itu semua diberikan kepada penyidik,” jelas politikus Partai Keadilan Sejahtera itu. Dia kemudian membanting pintu mobil saat ditanya soal temuan PPATK terkait transaksi mencurigakan sebesar Rp230 miliar. Transaksi itu tidak diketahui jelas untuk apa. Selama periode tersebut dana haji yang dikelola mencapai Rp80 triliun dengan imbalan hasil sekitar Rp 2,3 triliun per tahun. “Buk!” Jazuli menutup pintu mobil. =GAM/ABD

KASUS NARKOBA

Nasib Corbi Ditentukan Hari ini JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin memastikan bahwa pihaknya masih menelaah kemungkinan pembebasan bersyarat tahanan kasus narkoba asal Australia Schapelle Leigh Corby. Karena itu, perempuan itu belum pasti dilepas dari tahanan pada Jumat (7/1) hari ini. Tetapi yang jelas, politisi Partai Demokrat itu akan menentukan nasib Corby pada hari ini. Semua masih ditelaah, apa pun hasilnya, besok (hari ini) akan kami umumkan,” kata Amir, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/2). Menurutnya, hingga hari ini, belum ada keputusan resmi terkait pembebasan bersyarat untuk Corby dan membantah ada perlakuan khusus untuknya. “Yang ditelaah 1.700, bukan khusus Corby. Dia mendapat haknya karena undang-undang. Jadi kalau besok ada nama Corby, berarti dia

sudah selesai ditelaah,” kata Amir. Sebelumnya diberitakan bahwa Corby termasuk dalam 1.700 tahanan yang akan mendapatkan pembebasan bersyarat berdasarkan rekomendasi yang disampaikan Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) yang dibentuk Kemenhuk dan HAM. Amir akan menandatangani surat pembebasan bersyarat para tahanan tersebut. Pada Oktober 2013, Direktur Informasi dan Komunikasi Ditjen Pemasyarakatan Ayub Sutarman mengatakan, berkas pembebasan bersyarat Corby belum lengkap. Masih dibutuhkan surat jaminan dari Kedutaan Besar Australia. Corby yang kedapatan membawa 4,1 kg ganja ke Bali dihukum 20 tahun penjara. Namun, ia mendapatkan pengurangan hukuman selama 5 tahun oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bila dibebaskan bersyarat, Corby harus tetap berada di Lapas Kerobokan, Bali sampai pertengahan tahun 2015. Dengan catatan, ia terus mendapatkan pengurangan hukuman delapan bulan setiap tahunnya. Kepala Lapas Kerobokan Gusti Ngurah Wiratna mengatakan, Corby juga

mendapatkan pengurangan hukuman 6 bulan bertepatan dengan peringatan 17 Agustus 2013. Rabu (5/2) lalu, Amir Syamsuddin mengatakan, Corby bakal mendapatkan pembebasan bersyarat. Amir mengungkapkan, pembebasan bersyarat untuk Corby akan diterbitkan sebelum pekan ini berakhir. “Dia akan memperoleh itu. Baru saya akan rampungkan karena tidak ada perlakuan khusus untuk siapa pun juga,” kata pria yang berprofes sebagai pengacara sebelum masuk kabinet itu. Corby menjadi sorotan media Australia sejak dia ditangkap di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, pada 2004, karena kedapatan membawa ganja seberat 4,1 kilogram. Pengadilan Negeri Denpasar menjatuhkan vonis hukuman 20 tahun penjara terhadap Corby. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan grasi kepada Corby melalui Keppres No 22/G Tahun 2012 sehingga perempuan Australia mendapat pengurangan hukuman menjadi 15 tahun. Dalam kurun waktu 2006-2011, Corby juga pernah mendapatkan remisi sebesar 25 bulan. =GAM/AJI


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III No. 0296 | TAHUN III

33

TRAFFICKING WNI DI AS

Polri Bertekad Kejar Pelaku

ant/puspa perwitasari

KPK GELEDAH RUMAH WARYONO. Sejumlah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membawa sejumlah dokumen usai melakukan penggeledahan dirumah milik mantan Sekjen Kementrian ESDM, Waryono Karyo (WK) di Jl Cendrawasih II Blok B1 No 13, Bintaro, Jakarta, Kamis (6/2) malam. Waryono Karyo merupakan tersangka kasus korupsi pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang juga menjerat kepala SKK Migas Ruby Rubiandini.

KPK Terus Telusuri Kasus Suap SKK Migas Lima Tempat Digeledah Penyidik JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di lima tempat berkaitan dengan dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait kegiatan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan tersangka mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryono Karno. KPK melakukan penggeledahan di beberapa tempat. Salah satunya di Kompleks Perhubungan, Jalan Perhubungan X No 74 RT 001 RW07 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Rawamangun, Jakarta Timur. Hal itu sebagaimana informasi yang disampaikan Jurubicara KPK, Johan Budi SP melalui pesan singkatnya, Kamis (6/2). Johan menyebutkan, penggeledahan dilakukan di lima tem-

pat berbeda. Tempat-tempat itu, yakni sebuah ruang kerja di Gedung Pusat Pengelolaan Barang Milik Negara (PPBMN) Kementerian PU Jalan Pegangsaan I Cikini, Menteng, Jakarta. Rumah di Jalan Cendrawasih II Blok B I No. 13 Bintaro Jaya, Jakarta Selatan. Kantor Yayasan Pertambangan dan Energi (YPE) di Gedung Plaza Centris Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B.5 Kuningan, Jakarta Selatan. Selanjutnya sebuah rumah/ bangunan di Komplek Perhubungan Jl. Perhubungan X No. 74 RT.001/RW.07 Kel. Jati, Kec. Pulogadung, Rawamangun Jakarta Timur. Dan terakhir, Apartemen Taman Rasuna Kuningan di Tower 9 Unit 10.G Jakarta Selatan. “Penggeledahan sampai saat ini masih berlangsung,” demikian Johan. Rumah 2 lantai berwarna hijau itu memang belum diketahui pemiliknya. Meski begitu, sejumlah penyidik KPK tetap melakukan penggeledahan terhadap rumah itu. Berdasarkan informasi yang dihimpun, bangunan itu meru-

pakan milik seorang bernama Habibi. Sejak dibeli, rumah itu langsung dipugar menjadi 2 bagian. Satu digunakan untuk rumah kos dan satu lainnya digunakan untuk kantor. Sudah setahun rumah itu dikontrakan dan dijadikan kantor. ”Sudah setahun lebih seperti ini. Saya tahunya kantor, sebelahnya buat kos-kosan. Yang punya Pak Habibi, istrinya orang Bank Indonesia, tinggalnya di Penggilingan,” kata tetangga berusia 70 tahun yang enggan menyebut namanya itu. Menurut pihak keamanan gedung YPE, penyidik KPK sudah hampir 5 jam berada di ruangan PPBMN. “Datang sekitar jam 11 siang tadi, sampai sekarang belum keluar,” kata seorang petugas keamanan gedung yang tak mau disebutkan namanya di lokasi. Menurutnya, penyidik KPK yang datang sekitar 12 orang, menggunakan 2 mobil. “Mungkin sekitaran 12 orang ya, banyak sih pakai 2 mobil Kijang Innova warna silver semua,” ujarnya.

Penggeledahan ini diduga terkait dengan kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Sekretaris Jenderal ESDM Waryono Karno. KPK telah menetapkan yang bersangkutan sebagai tersangka. Waryono dijerat dengan Pasal 12B, Pasal 11 Undangundang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001. Sebelum menetapkan tersangka, KPK telah menggeledah ruang kerja Waryono dan menyita US$ 200 ribu. Pantauan di lokasi, 2 petugas polisi bersenjata terlihat duduk di halaman rumah itu. Tak ada aktifitas yang menonjol dari rumah itu. Sementara, 2 mobil petugas KPK Kijang Inova bernopol B 1886 UKM dan B 1457 RFY terparkir tak jauh dari rumah 2 lantai itu. Sedangkan, dari dalam rumah hanya tampak mobil Inova bernopol B 2612 OP. =GAM/ABD

JAKARTA- Kepolisian Negara Republik Indonesia akan melacak kasus perdagangan manusia “human trafficking” di Amerika Serikat. “Saya punya tim penyidik kejahatan saiber, kita semua yang akan melacak itu dan kita kejar,” kata Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komjen Pol Suhardi Alius di Jakarta, Kamis. Suhardi mengatakan pihaknya akan mengerahkan tim dari Direktorat Tindak Pidana dan Ekonomi Khusus (Tipideksus) untuk mengungkap kasus tersebut. “Nanti kita ekspos (ungkap) dengan Pak Arief (Dirtipideksus) untuk hal-hal yang seperti itu, apalagi korbannya wanita. Kami bertanggung jawab secara moral,” katanya. Jenderal bintang tiga itu juga berupaya akan meminta kedutaan besar untuk bekerja sama mengungkap kasus itu.“Nanti kan di setiap kedutaan ada unit-unit pengamanannya, seperti ‘regional security officer’ (RSO), sudah kita koordinasikan langkah-langkahnya,” katanya. Pernyataan tersebut menanggapi maraknya perdagangan manusia di luar negeri yang harus diusut secara tuntas, seperti kasus yang menimpa Shandra Woworuntu. Sebelumnya, seperti dilansir AFP, WNI Shandra Woworuntu yang menjadi korban perdagangan manusia di Amerika Serikat tergitur bekerja di Chicago setelah kehilangan pekerjaannya sebagai analis keuangan di sebuah bank karena krisis ekonomi. Alih-alih meraih impiannya, Shandra justru ditipu karena ia dipaksa bekerja sebagai pelacur dan melayani tamu di hotel-hotel dan kasino. Shandra akhirnya melarikan diri lewat jendela kamar mandi. Dia melapor ke polisi dan FBI, tapi mereka tak percaya. Celakanya, Shandra malah jatuh ke tangan mucikari lain. Shandra akhirnya bisa diselamatkan setelah melapor ke organisasi Safe Horizon, lembaga yang melindungi korban perbudakan seks dan perdagangan manusia. Sementara itu, Analis kebijakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Migrant Care Wahyu Susilo akan melaporkan kasus Shandra dalam pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. = ANT/ JUWITA


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

TERORISME

Polisi Sita Senpi dan Bom Rakitan PALU-Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah menyita sebuah senjata api dan beberapa bom rakitan bersenjata di lokasi bakutembak di Desa Taunca, Kabupaten Poso, Kamis (6/2).

ant/rony muharraman

AKTIVITAS WARGA SINABUNG. Warga menampi padi guna membersihkan dari abu vulkanik dengan latar belakang Gunung Sinabung yang masih mengeluarkan asap Sulfatara, di Desa Suka Ndebi, Karo, Sumut, Kamis (6/2). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk tidak beraktivitas pada radius lima kilometer dari puncak gunung.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto kepada wartawan di Palu, Kamis, menduga kuat senjata api dan bom itu milik kelompok radikal setelah dilakukan penyisiran. Polisi juga menangkap seorang terduga teroris berinisial F saat penyisiran itu. F mengalami luka tembak di kaki saat terjadi pengejaran. Dalam aksi bakutembak itu seorang polisi bernama Bhayangkara Dua (Bharada) Putu Satria dan seorang terduga teroris yang belum diketahui identitasnya meninggal dunia diterjang peluru. Kapolda Ari Dono mengatakan peristiwa itu bermula saat sejumlah anggota Brimob melakukan patroli rutin di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, sekitar pukul 10.00 WITA. Beberapa saat kemudian, rombongan polisi itu diserbu tembakan oleh kelompok teroris dan mengenai Bharada Putu Satria. Saat itu kondisi Putu Satria kritis dan meninggal dunia saat dievakuasi.

Saat itu polisi segera mengejar kelompok teroris yang sembunyi di balik pepohonan dan rumah papan. Polisi kemudian menembak mati seorang teruga teroris dan menangkap pria berinisial F yang terluka di kaki. Semua korban dan tersangka yang ditangkap saat ini dievakuasi ke Mapolres Poso yang berjarak sekitar 50 kilometer dari lokasi kejadian. Polisi saat ini terus mengejar kelompok radikal tersebut di sekitar lokasi bakutembak yang berada di perbatasan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong. Pada pertengahan Oktober 2012, dua polisi dibunuh oleh kelompok teroris di Dusun Tamanjeka, Poso. Dan pada Desember 2012, empat anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah tewas diberondong kelompok teroris. Pelaku penembakan itu diduga kuat di bawah pimpinan Santoso yang saat ini buronan paling dicari di Kabupaten Poso. =ANT/RISKI MARUTO

Perlukah Ada TPS di Lokasi Pengungsi Gungung Sinabung? KPU Berencana Pindahkan TPS dari Desa Terdampak Erupsi ke Pengungsian JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum mempertimbangkan untuk memindahkan lokasi tempat pemungutan suara yang hilang sebagai dampak erupsi Gunung Sinabung ke area pengungsian, kata komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat Ferry Kurnia Rizkiyansyah di Jakarta, Kamis.

“Karena pindah, tentunya kami menginventarisasi proses kepindahan tersebut. Kalau sudah diiventarisasi TPS yang sudah didirikan di sana, itu bisa kemudian dibuatkan TPS di pengungsian,” kata Ferry. Namun, upaya memindahkan TPS tersebut masih menunggu pendataan yang dilakukan KPU Kabupaten Karo dan KPU Provinsi Sumatera Utara, guna mengetahui angka pasti pemilih yang pindah ke lokasi pengungsian. “Kami belum tahu datanya sekarang, dan juga tidak pernah

tahu sampai kapan bencana itu. Bisa jadi nanti (pemilih) kembali lagi ke tempat asal,” tambah Ferry. Oleh karena itu, pihaknya telah meminta KPU di daerah untuk terus melakukan monitoring terkait perkembangan situasi di Karo dan sekitarnya. Sebelumnya, Ketua KPU Kabupaten Karo Benyamin Pinem mengatakan sedikitnya 59 TPS yang sudah ditetapkan tidak dapat digunakan karena lokasinya tersapu awan panas sebagai dampak erupsi Gunung Sinabung.

“Di sana (Karo) sudah didata ada 59 TPS yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung. Dan sekarang kami sedang mendata posisi para pemilih di TPS tersebut,” kata Benyamin ketika menghadiri Konsolidasi Nasional Menyongsong Pemilu di Jakarta, Rabu (5/2). Dia mengatakan, seluruh pemilih yang terdaftar di puluhan TPS tersebut saat ini tersebar di sekira 41 titik lokasi pengungsian. Pendataan pemilih di lokasi pengungsian perlu dilakukan mengingat titik pengungsian terletak

tidak sesuai dengan urutan TPS yang terdata di KPU. “Posisi titik-titik pengungsian itu tidak berdasarkan urutan TPS, misalnya di Desa Gurukinayan terdapat empat TPS, sementara titik pengungsiannya ada enam lokasi,” ujarnya. Terkait akan kesulitan sebagai dampak dari bencana alam tersebut, Benyamin telah menyampaikan laporan itu kepada KPU Provinsi Sumatera Utara untuk diteruskan ke KPU RI untuk memperoleh solusi. =ANT/ FRANSISKA NINDITYA


KORAN PROBOLINGGO LINTAS NUSANTARA MADURA

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III No. 0296 | TAHUN III

55

MERPATI KONSOLIDASI HINGGA MARET. Suasana loket penerbangan Merpati yang tutup di terminal 2F, Bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (06/02). PT Merpati Nusantara Airlines yang semestinya kembali operasi tanggal 6 Februari 2014 ini batal, dan akan kembali beroperasi pada Maret 2014 pascaproses konsolidasi sesuai instruksi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan. ant/lucky r.

Harus Produktif dan Efisien Pertumbuhan Ekonomi Tidak Bisa Dicapai dengan SDM yang Rendah JAKARTA-Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menilai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan hanya akan dapat terjadi bila ditopang oleh peningkatan produktivitas dan efisiensi secara memadai. Pertumbuhan ekonomi dmaksud harus bisa tercipta sejak periode 2015 hingga 2019. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana mengatakan untuk mencapai pertumbuhan tersebut diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan peningkatan kemampuan dalam iptek. Diperlukan pula transformasi ekonomi dari sektor yang kurang produktif ke sektor yang lebih produktif. “Dengan kata lain, proses menuju industrialisasi harus dapat diupayakan”, kata Armida,

dalam sebuah Seminar Nasional Perekonomian Indonesia bertajuk “Menghindari Risiko Middle Income Trap Melalui Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan”, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, (6/2). Armida menambahkan, dengan dasar itu dalam RPJMN 20152019 diperlukan reformasi yang cukup komprehensif yang perlu dirumuskan secara cermat dan tepat, terutama untuk hal-hal yang terkait dengan peningkatan inovasi dan teknologi, peningkatan ketersediaan infrastruktur, peningkatan kemampuan SDM dan pengaturan dalam ketenagakerjaan, dan yang terkait dengan governance. Untuk meningkatkan pemerataan pembangunan agar percepatan pembangunan ekonomi dapat memberi manfaat yang seluas-luasnya bagi rakyat, maka perlu ada arahan jelas. Untuk itu, proses inudstrialisasi harus di dorong ke luar Pulau Jawa. Ini dilakukan agar terjadi pemerataan pembangunan. “Perhatian yang besar juga perlu diberikan pada upaya untuk

mengurangi ketimpangan pendapatan”, jelas Armida. Siapkan Strategi Sementara itu, terkait dengan isu middle income trap, pemerintah telah menyiapkan kebija-

Perhatian yang besar juga perlu diberikan pada upaya untuk mengurangi ketimpangan pendapatan Armida S. Alisjahbana Kepala Bappenas

kan dan strategi pembangunan nasional dalam jangka menengah dan panjang agar risiko tersebut dapat di atasi sedari dini. Saat ini, pemerintah membuat arah kebijakan untuk mengatasi persoalan middle income trap. Ini penting agar ekonomi Indonesia terus bertumbuh dengan baik.

Pertama, kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan antara lain melalui pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan. Wajib belajar yang sekarang 9 tahun akan ditingkatkan menjadi 12 tahun. Sekolah kejuruan juga perlu ditingkatkan untuk meningkatkan keterampilan. “Sejarah mencatat bahwa negara-negara yang berhasil menjadi negara maju menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang mempunyai sumbangan besar bagi kemajuan ekonomi”, katanya. Kedua, investasi sebagai physical capital harus ditingkatkan. Peranan investasi dalam perekonomian yang pada 2013 sebesar 31,7% terhadap PDB masih mempunyai ruang yang besar untuk ditingkatkan mengarah pada 45% terhadap PDB dalam jangka panjang. Untuk itu, berbagai hambatan investasi harus dihilangkan dan daya tarik investasi harus ditingkatkan agar mampu bersaing. “Physical capital dari investasi ini akan memberikan dorongan kuat bagi pertumbuhan ekonomi”, kata Armida.

Ketiga, mendorong peningkatan iptek dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas kegiatan perekonomian. Upaya ini diperlukan agar nilai tambah bagi perekonomian akan semakin besar. Untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan iptek dan imovasi diperlukan antara lain peningkatan investasi dalam R&D baik dari pemerintah maupun swasta. Keempat, meningkatkan pembangunan industri. Sejarah pembangunan mencatat bahwa negara-negara maju yang berpenduduk besar umumnya mengalami fase industrialisasi yang cukup panjang dalam perekonomiannya. Sesuai dengan amanat konstitusi, industrialisasi ke depan harus memanfaatkan sumber daya alam agar nilai tambahnya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya. Kelima, membangun institusi yang lebih baik. Sumbersumber daya pembangunan yang luar biasa ini tidak akan berjalan efektif apabila tidak didukung oleh kelembagaan yang kondusif. Dalam kaitan itu, reformasi birokrasi perlu makin disempurnakan pada penataan fungsi-fungsi pemerintahan yang efisien. “Karenanya, kemitraan strategis antara pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan ekonomi perlu dikembangkan”, pungkas Armida. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

KONGLOMERASI BANK

Akan Diawasi Secara Khusus

ant/m.ali khumaini

PRODUKSI PADI TERANCAM. Seorang petani menyemprotkan obat pestisida ke tanaman padi di areal pertanian wilayah Kepuh, Karawang Barat, Karawang, Jabar, Kamis (6/2). Banjir yang merendam lebih dari 10 ribu hektare areal pertanian di Karawang dikhawatirkan akan mengganggu produksi pangan nasional pada tahun 2014, karena Karawang merupakan salah satu daerah lumbung padi nasional.

OJK Terima 8.833 Aduan Satu Bulan Terakhir Mencapai 1.178 JAKARTA- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga 29 Januari 2014 telah menerima aduan dari konsumen jasa keuangan sebanyak 8.833 pengaduan atau mengalami kenaikan hingga 1.178 pengaduan dalam sebulan terakhir. Hal tersebut seperti dikatakan Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Kusumaningtuti S Soetiono di Jakarta, Kamis (6/2). “Pada 29 Januari 2014 terdapat 8.833 pengaduan yang masuk ke OJK. Dalam sebulan meningkat sebanyak 1.178 layanan,” kata Kusumaningtuti. Lebih lanjut Kusumaningtuti menyatakan, khusus untuk

wilayah DKI Jakarta, konsumen akan dilayani langsung oleh satuan kerja di Kantor Pusat OJK, yakni Direktorat Pelayanan Konsumen. “Sepanjang 2013, lebih dari 50 persen layanan yang diberikan Layanan Konsumen OJK didominasi oleh konsumen yang berasal dari wilayah DKI Jakarta,” paparnya. Menurut dia, pertumbuhan sektor keuangan yang semakin

membaik tidak terlepas dari adanya peningkatan kepercayaan investor dalam menempatkan dananya di lembaga jasa keuangan. “Kontribusi masyarakat dalam mendukung pertumbuhan sektor keuangan perlu mendapatkan perhatian dari lembaga jasa keuangan dan regulator. Sehingga, terbangun confidence dalam menggunakan berbagai layanan dan produk yang tersedia,” tuturnya. Berdasarkan hasil survei nasional literasi keuangan 2013, kata Kusumaningtuti, secara umum tingkat literasi keuangan masyarakat masih relatif rendah jika dibandingkan negara-negara tetangga, yaitu baru 21,84

persen. “Secara industri, sektor perbankan masih mendominasi tingkat literasi masyarakat tersebut,” ujar Kusumaningtuti. Rendahnya tingkat literasi tersebut, lanjut dia, berdampak pada tingkat utilisasi atau penggunaan. Secara umum, ujar Kusumaningtuti, utilisasi produk dan layanan untuk sektor pasar modal dan industri keuangan nonbank masih rendah, yaitu di bawah 15 persen. “OJK memandang perlu untuk melakukan upaya konkret dan tepat sasaran agar kondisi tingkat literasi dan utilisasi di sektor keuangan tersebut dapat menjadi lebih baik setiap tahunnya,” ucapnya. =GAM

JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan membentuk aturan khusus terkait pengawasan konglomerasi perbankan. Hal ini tidak terlepas dari signifikannya total aset perbankan di industri keuangan yang menembus angka Rp4.700 triliun. Pernyataan tersebut seperti diutarakan Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan, Nelson Tampubolon di Jakarta, Kamis (6/2). “Perbankan yang menjadi salah satu bagian dari grup usaha, kalau kami lihat signifikansinya besar. Pasti akan kami bentuk suatu pengawasan secara khusus,” kata Nelson. Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad mengatakan, akan memulai melakukan pengawasan konglomerasi lembaga jasa keuangan pada kuartal ketiga tahun ini. Menurut dia, pengawasan konglomerasi akan diawali pada sektor keuangan yang induk usahanya adalah bank. Menurut Nelson, sejauh ini ada 16 konglomerasi bank yang menguasai 60 persen aset perbankan. Namun, lanjut dia, kalau terkait dengan grup usaha yang melibatkan bank, maka saat ini ada 20 bank. “Tetapi, yang kami anggap signifikan pengaruhnya terhadap industri keuangan adalah yang 16 bank itu,” ujarnya. Dia mengatakan, pentingnya pengaturan secara khusus terhadap industri perbankan, terutama bank beraset besar, diharapkan bisa menghindari tertularnya induk perusahaan dari permasalahan yang terjadi pada anak usaha. “Sekarang ini saja, total aset perbankan atau per Desember 2013, sudah sekitar Rp4.700-an trilun,” imbuhnya. Revisi Aturan Pada tahun ini kata Hadad, OJK akan terkonsentrasi pada upaya merevisi sejumlah aturan industri jasa keuangan yang tidak lagi relevan dengan dinamika ekonomi nasional.”Kami sedang menyisir ulang aturan-aturan yang selama ini ada. Mana yang tidak sesuai, akan kami ganti,” katanya. Sejauh ini, menurut Muliaman, pihaknya tengah mengkaji dan memilah berbagai peraturan industri keuangan yang tidak lagi sejalan dengan kondisi perekonomian global dan domestik. =GAM


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Budaya

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 No. 0296 | TAHUN III

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

77

Luka Cinta Cerpen: Syarif Kapas* Pada desa yang jauh sekali Ifan mencari cintanya. Bertahun-tahun lelaki itu merana, kesepian dalam menunggu hadirnya seorang kekasih. Hingga akhirnya di sebuah desa dekat sebuah bukitlah dia temukan seorang perempuan yang begitu cantik menawan hatinya.

D

engannyalah kemudian ia menjalin asmara, berkasih-kasih sepanjang waktu yang ada. Namun ada yang tidak hilang sepenuhnya dari kesedihan yang dirundung lelaki itu, meski sudah dia temukan perempuannya. Entah mengapa. Kali ini dia tengah duduk di beranda rumah kost-nya. Beberapa menit berselang handphonenya berbunyi. Kring…kring..kring… Ifan mengangkat hpnya. “Halo, assalamu’alaikum,” sapa Ifan sembari menempelkan elektronik itu ke telinganya. “Wa’alaikum salam. Kak, gimana kabarnya?” jawab seseorangdi seberang. Lewat tampilan di layar hpnya, tahulah Ifan bahwa yang calling adalah Rani. “Oh, baik, Dik. Adik gimana?” Ifan balik bertanya. “Kalau aku sih baik.” “Syukurlah kalau begitu.” “Kak, aku boleh nanya sesuatu, gak?” tanya Rani. “Boleh. Mau nanya apa? Asal jangan nanya kapan kakak kawin?” canda Ifan dengan bibir tersenyum-senyum sendiri. “Haha.. gak, Kak. Gini, apa bener kakak udah jadian sama mbak Rini?” agak menggoda nada suaranya. “Nggak. Kata siapa?” elak Ifan, malu. “Kata mbak Rini. Ayo… kakak ketahuan ni. Tak bilangin sama Mama ya?!” goda Rani. “Jangan, Dik. Awas kamu!” kata Ifan dengan nada pura-pura mengancam, padahal sebenarnya hatinya sangat senang bila disampaikan kepada mamanya. Itu berarti Ifan dak usah bilang sendiri kepada mamanya. Tak terbayangkan betapa malunya bila bilang Ifan pacaran, itu karena di keluarga Ifan pacaran itu masih dianggap tabu dan haram, yang tak tabu dan tak haram langsung tunangan dan nikah.

“Gak apa-apa, Kak biar cepat kawin. He…” Rani masih menggoda kakaknya sendiri. Terdengar suaran cekikikannya. “Gila kamu. Udah-udah batreku mau abis ni!” Ifan menutup handphonenya, tapi tak jadi karena dirajuk adiknya. “Ah, kakak. Aku kan masih pengen ngobrol!”. “Iya nanti lagi. Ini dah hampir waktu shalat asar, kamu udah shalat dzuhur belum?” Ifan mengalihkan pembicaraan. “Hah.. jam berapa? Aduhh.. udah jam 2 lagi. Udah dulu ya, Kak. Assalamualaikum,” Rani pamit undur diri. “Wa’alaikum salam.” Ifan pun menurunkan hpnya dari dekat telinganya. Sehabis ngobrol bersama adik perempuannya di telepon, Ifan bengong lagi. Dia berpikir apakah mungkin perempuan yang kini sudah jadi kekasihnya akan dia miliki selamanya. Dia ragu. Sepertinya ada yang dia rasa aneh dengan perempuan itu. “Dia memang cantik dan manis. Tapi masa iya baru saja kukenal dan kutembak langsung mau saja jadi pacarku? Ah, mudah-mudahan dia tidak akan menyakiti hatiku!” pikirnya. ### Ifan dan Rini mulai semakin akrab. Berbulan-bulan sudah mereka membuat cerita bersama. Saling sayang dan saling cinta. Tapi entah kenapa pada hari itu. Naas menimpa Ifan. Tiba-tiba Rini

memutuskan hubungan begitu saja dengan alasan Ifan telah selingkuh di belakangnya. Padahal menurut banyak orang yang bilang sama Ifan, Rinilah yang justru begitu. “Dia Play Girl” kata salah satu temannya. Tapi Ifan tidak pernah mau dengar kata mereka selama ini hingga ini terjadi padanya. Sementara Ifan mencoba menanyakan apa yang menyebabkan hubungannya harus putus berantakan. Ia mengambil handphonenya dan menelepon Rini. “Halo, Rin.” sapa Ifan. “Halo juga, siapa ya?” nadanya agak angkuh. “Aku Ifan.” Ia mencoba bersabar. Walau dirasanya jawaban tadi menusuk hati. “Owh, ada apa?” tanya Rini datar. “Aku butuh penjelasan dari kamu, Rin!?” “Penjelasan apa lagi?” Rini tetap bersikap membatu. Bikin hati Ifan semakin panas dan sakit. “Kenapa kamu tega mutusin aku begini? Kenapa kamu tega nyakitin aku? Apa salahku? Tolong jelasin, Rin! Aku butuh kamu bicara, bukan SMS sepihak seperti itu,” jejal Ifan. Suaranya nyerocos tanpa bisa direm. Betapa hatinya masih sangat menyayangi Rini, namun Rinilah yang begitu tega memutusin tali kasihnya itu. “Apa kurang jelas? Aku kan sudah bilang, aku tidak akan menyakiti kalau aku tidak disakiti. Kamu telah menyakitiku, yah

sekarang aku menyakiti kamu. Impas kan…?!” jelasnya enteng. “Aku menyakiti kamu bagaimana?” tanya Ifan, masih belum mengerti. “Gak usah mungkir! Kan kamu yang pacaran sama mbakku!” tuduh Rini. “Hei.. kamu jangan bilang gitu! Apa tidak kebalik omonganmu. Justru kamu kan yang selingkuh seperti kata mbak?! Kamu yang pacaran sama teman sekelasmu. Apa itu namanya?” Ifan tidak mau kalah. “Kamu jangan percaya sama mbak!” Rini masih mengelak. “Hei..kamu tidak perlu bilang dia bohong dan jangan salahkan mbakmu! Aku lebih percaya dia dari pada bibir manis kamu yang berbisa itu.” geram Ifan. “Tapi..aku gak salah.” Rini masih bertahan. “Sudah! Mulai sekarang kita benar-benar putussss. Rini, kau memang Play Girl! Assalamu’alaikum..” kata Ifan, sakit hati. Klikk. Rini tercekik. Eh, hp Ifan yang tercekik, hehehe. “Halo, halo..” kejar Rini masih tertangkap di telinga Ifan sebelum teleponnya ditutup oleh Ifan. Akhirnya benar apa yang menjadi kecemasan Ifan selama ini. Sebenarnya memang ada yang aneh dengan pacarnya seperti dia rasa, seperti keraguan dalam hatinya. Untung saja dia tidak sampai melanjutkan hubungnnya itu ke tingkat yang lebih serius. Bertu-

nangan atau bahkan menikah, seperti godaan Rani, adiknya. “Aku heran pada perempuan itu, kok bisa-bisanya punya pacar lebih dari satu.” Ifan berkata sendiri. Kini dia percaya pada kata teman-temannya kalau Rini itu hampir macari cowok satu kelasnya dan semua disakiti sama seperti dirinya. “Oh, benar berarti kata mbak kalau Rini itu memang benar-benar Play Girl,” gumamnya sendiri. Akhirnya cerita cinta Ifan selesai sampai disini. Dari waktu ke waktu ia harapkan sebuah cinta dapat memberinya damai yang bermakna, namun luka ia derita. Ia pasrah, tapi belum patah. Luka cinta telah membuat dia berjanji untuk tidak akan pacaran lagi. Aturan Islam memang benar. Jangan berpacaran, karena hanya menggoreskan luka di hati. Sebaiknya memang langsung bertunangan, tanpa lama-lama. Karena bila terlalu lama bisa putus juga, sakit juga rasanya. Lebih baik memang bertunangan, tak lama langsung menikah. Urusan pasti aman. “Luka cinta, aku masih terlalu muda untuk patah,” tegasnya pada diri sendiri dengan mata masih menerawang jauh, terbayang wajah Indah, kakak Rini.= *) Siswa XI MA Mambaul Ulum Gapura. Mantan Pimred Buletin Triple-XI OSIS MTs. Mambaul Ulum.


KORAN MADURA KORAN 8 PROBOLINGGO Oleh: 8 Arif Novianto*

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

MADURA

Puisi

Hilang

KORAN MADURA

SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 No. 0296 | TAHUN III

ResensiJATIM Buku 8 LINTASLINTAS JATIM

Inspirasi dari Secangkir Kopi

Jika, Mawar berduri hanya menjeruji Anggrek hanya Merengek Tulip hanya Mengintip Kamboja pun hanya mengeja

Oleh: Suhairi Rachmad*

Maka semua keindahan itu, Lenyap tak bermakna Tegal, 24 Oktober 2013

Murahnya Kelaparan Cengkeram malam mengekang Diseberang jalan kaliurang Dibawah deretan kios yang terkunci rapat Seorang anak terkoyak lemas Dipangkuan wanita paruh baya yang tertidur pulas Anak itu merengek mengucap “lapar… lapar” Disampingnya, Kios megah dikitari ribuan kunang-kunang Mobil-mobil mengkilat terparkir didepannya Muda-mudi berpakaian pesta hilir mudik memasukinya Terpampang dibaliho bertulis “Paket murah=45 ribu rupiah” Ya begitulah murahnya hidup Hingga menjadi tak ramah Anak harus lapar disamping ilusi “murah meriah” Pogunglor – Sleman, 02 Februari 2014

Negeri Tanya Negeri “kuru”1 entah kemana Sang Satriyo Piningit entah dimana Negeri ini entah mengapa Pemimpinnya entah siapa Tugasnya tak tahu apa Rakyatnya pun harus bagaimana Kedamaian dan ketentraman tak tahu datang kapan Apa siapa dimana kapan mengapa dan bagaimana tak ada habisnya Tanya? Tanya? Dan Tanya? Dimulut sampai berbusa-busa Transformasi perbaikan tak kunjung tiba Lagi-lagi hanya Tanya dan Tanya Masa depan pun akhirnya bertanya Ya, inilah negeri “Tanya” Pogung lor- Sleman, 01 Februari 2014 1_Negeri kuru adalah kerajaan didalam pewayangan yang sangat tenteram, makmur, dan sejahtra. Tak ada kejahatan disana karena masyarakat saling hidup rukun kartaraharja.

Arif Novianto

Penulis Lepas dan Mahasiswa Manajemen dan Kebijakan Publik di Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik - Universitas Gadjah Mada (UGM)

Bagi sebagian orang, secangkir kopi bukan sekedar racikan bubuk kopi dan gula yang diseduh dalam sebuah wadah. Secangkir kopi bisa menjadi sebuah media untuk menelurkan inspirasi brilliant. Lebih dari itu, secangkir kopi bisa mengantarkan seseorang menuju sebuah kesuksesan.

H

al ini dialami Prabu Revolusi yang dituangkan dalam sebuah bukunya Secangkir Kopi Inspirasi. Pemikiran Prabu Revolusi dalam buku ini terkesan melawan arus. Salah satu contoh, Prabu menawarkan sudut pandang berbeda mengenai ‘Jatuh Cinta’. Istilah tersebut harus diubah menjadi ‘Bangun Cinta’. Ketika seseorang membangun cinta, maka ia memulai dari diri pasangannya yang asli, bukan dari sebuah ekspektasi (hal. 20). Membangun cinta selalu menggunakan solusi terbaik dalam menghadapi permasalahan. Membangun cinta akan menimbulkan iktikad baik untuk lebih memahami konflik dan bersama-sama mencari solusi yang dapat diterima semua pihak. Sedangkan ‘Jatuh Cinta’ cenderung mengedepankan egoisme kemanusiawiannya ketika menghadapi pelbagai permasalahan. Dalam hal ini, logika akan menduduki nomor sekian. Contoh konkret, pasangan suami isteri menikah karena mereka jatuh cinta. Tetapi, rumah tangga akan menjadi bahagia ketika mereka mampu membangun cinta setiap saat. Pola pikir yang berbeda akan melahirkan sesuatu yang berbeda pula. Bagian lain buku ini membahas tentang uang, pekerjaan, dan kreativitas. Pada bagian ini, Prabu menekankan adanya perencanaan keuangan secara matang. Prabu mengagumi ide brilliant Aidil Akbar Madjid, seorang anak muda yang sudah 15 tahun malang melintang sebagai perencana keuangan di Amerika dan Indonesia. Salah satu idenya yang menarik ada-

lah Manajemen By Amplop (MBA). Ide ini sebenarnya hanya sebagai cara mengelola keuangan pribadi dan keluarga secara sederhana. Dalam mengelola keuangan, ia menyediakan beberapa amplop. Amplop ini berisi tabungan untuk kebutuhan jangka panjang dan jangka pendek, sesuai warna amplop yang dibuatnya. Bahkan, masing-masing amplop memiliki beberapa sekat sesuai kebutuhan (hal. 55-62). Manajemen By Amplop ini akan mempermudah seseorang mengalokasikan anggaran keuangan setiap saat. Bahkan, penggunaan keuangan tersebut sudah terencana dengan jelas. Cara seperti ini dianggap lebih praktis; menghemat energi dan waktu dalam mengelola keuangan. Sehingga, pemborosan keuangan bisa ditekan seminimal mungkin. Pencapaian kebahagiaan sebenarnya bergantung pada cara manu-

sia memandang hidup yang sedang dijalaninya. Membangun kebahagiaan tidak harus memakan biaya mahal atau energi yang berlebihan. Jika manusia fokus pada rasa bahagia, ia akan menemukan bahwa kebahagiaan itu justru ada dalam dirinya. Sebab, dialah yang menjadi penguasa yang menentukan kebahagiaan seperti yang diperlukan oleh hidupnya. Hal kecil yang disampaikan Prabu dalam buku ini adalah tersenyum. Tara Kraft, seorang peneliti dari University of Kansas mengatakan bahwa senyum adalah indikator kebahagiaan. Sebab, senyum bisa menjadi obat mujarab bagi gejala stres dan menjaga perasaan tetap senang. Aktivitas tersenyum tidak membutuhkan biaya. Namun, hal tersebut kadang dinggap sepele. Buku ini juga membahas tentang impian dan gagasan. Prabu menekankan optimalisasi potensi diri. Hal tersebut bisa membangun rasa percaya diri dan membangun personal branding (hal. 220). Ini merupakan salah satu cara menuju sebuah kesuksesan. Prabu mencontohkan kesuksesan tokoh-tokoh dunia dengan segala impian dan gagasannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Byrne, kehidupan orang-orang besar yang sukses dikarenakan mereka mampu menvisualisasikan kesuksekan yang mereka inginkan seperti Plato, Thomas Alfa Edison, Albert Einstein, Isaac Newton, Alexander Graham Bell, Henry Ford, dll. Buku setebal 256 halaman ini menyajikan pengalaman-pengalaman kecil yang dialami penulis. Kendati demikian, buku ini penuh inspirasi dengan sudut pandang dan pola pikir yang berbeda. Siapa pun, layak membaca buku ini.= *) Alumnus Universitas Jember (Unej) dan mantan Ketua Umum Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Jember.

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Abrari (Non Aktif) WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi BIRO PAMEKASAN: G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014

JUMAT 7 FEBRUARI 2014||TAHUN No. 0296 |IIITAHUN III No. 0296

OPINI 99

g. armadianto semeru/koran madura

PASAR TURI. PT. Gala Bumi Perkasa, investor pembangunan Pasar Turi Baru mempercepat pembangunan toping off bangunan Pasar Turi di lantai sembilan yang ditargetkan penyelesaiannya awal Februari 2014.

Pedagang Pasar Turi Gugat Wali Kota SURABAYA – Sebayak 973 pedagang Pasar Turi Surabaya yang tergabung dalam Perkumpulan Pedagang Pasar Turi Baru Tahap III menggugat Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (sebagai Tergugat I), dan PT Kereta Api (KA) Daerah Operasional (Daops) VIII (sebagai Tergugat II) karena molornya pembangunan kembali pasca kebakaran 2 September 2012 lalu. “Tidak kunjung dibangunnya stand Pasar Turi, maka secara otomatis kami tidak bisa berjualan sampai sekarang. Karena itu, kami telah mendaftarkan gugatan class action tersebut ke Pengadilan Negeri (PN) Surabaya pada 3 Februari lalu,” ujar Amir Burhanudin selaku Kuasa Hukum Perkumpulan Pedagang Pasar Turi Baru Tahap III, Kamis (6/2). Amir mengatakan, para pedagang kini kian cemas. Pasalnya, terpampang papan pengumuman di lahan bekas bangunan Pasar Turi yang terbakar tertulis ‘Disewakan Lahan PT. KAI’. "Itu kan berarti lahan tersebut disewakan oleh PT KAI (sebagai

Tergugat II) kepada pihak lain yang mau menyewa. Hal itu membuktikan Tergugat I (Walikota) sudah tidak ada tanggung jawabnya terhadap penggugat (para pedagang Pasar Turi) yang nyata-nyata telah diberi hak untuk berdagang di bangunan Pasar Turi Baru Tahap III," paparnya. Dalam pokok perkara gugatannya, lanjut Amir, para pedagang Pasar Turi menuntut Walikota membayar ganti rugi materiil senilai Rp 133.065.000.000. Serta menuntut Walikota dan PT KA Daop VIII sebagai tergugat I dan II secara tanggung renteng. Membayar ganti rugi immateriil sebesar Rp

100 miliar, sehingga totalnya mencapai Rp 233 miliar. "Para pedagang itu sejak peristiwa kebakaran, November 2012, sampai saat ini tidak diberi lahan berjualan. Padahal dari keuntun-

Tidak kunjung dibangunnya stand Pasar Turi, maka secara otomatis kami tidak bisa berjualan sampai sekarang.”

Amir Burhanudin

Kuasa Hukum Perkumpulan Pedagang Pasar Turi Baru gan berdagang itu seharusnya untuk memenuhi hidup seharihari. Sehingga jelas mereka sangat dirugikan," tandasnya. Untuk diketahui, serah terima Pasar Turi dari kontraktor

kepada Pemkot Surabaya molor. Sedianya Februari ini, namun pembangunan baru mencapai 60 persen. Akibatnya, para pedagang yang mempunyai hak stan harus menunggu lebih lama. Lambatnya penyelesaian proyek yang diawasi oleh PT. Gala Bumi Perkasa (investor,red) menyusul adanya keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memutus tanah seluas 1,6 hektare dari sekitar empat hektare yang selama ini digunakan Pasar Turi ternyata masih milik PT. KAI. "Kalau sesuai kontrak biasanya yang diserahkan tentunya seluruh gedung. Tapi kan bisa dilihat sendiri seperti apa kondisinya," ujar pengawas lapangan PT Gala Bumi Perkasa (investor), Indra Gunawan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya memberikan tenggat waktu (deadline) kepada kontraktor (PT. Gala Bumi Perkasa,red) untuk tidak menunda-nunda penyelesaian

proyek tersebut. “Kami meminta pihak kontraktor untuk profesional. Kalau memang selesai 6 bulan lagi, jangan sampai molor lagi,” ujar Anggota Komisi B, Rio Patiselano. Sementara itu, Ketua Tim Asistensi Pemulihan Pasar Turi Pasca Kebarakan (TAPPTPK) Muklas Udin mengatakan, pembangunan Pasar Turi baru tidak memakai tanah milik PT. KAI yang dituangkan dalam putusan MA. Tanah yang dipakai nanti di luar tanah seluas 1,6 hektare tersebut. “Memang dalam pembangunan Pasar Turi baru nanti, sebagian masih memakai tanah PT KA, namun sudah diadakan pengukuran di lapangan bahwa tanah seluas 1,6 hektare sesuai putusan MA tidak termasuk di dalamnya. Kondisi ini juga sudah disetujui PT KA dan Badan Pertanahan Nasional (BPN),” ujar Muklas. = G. ARMADIANTO SEMERU


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

Bursa Seleksi Calon KI Jatim SURABAYA – Sebanyak 59 orang Calon Anggota Komisi Informasi (KI) Provinsi Jawa Timur Periode 2014-2018 dijadwalkan mengikuti tes tertulis di Badan Diklat Provinsi Jatim di Jalan Balongsari Tama Tandes, Surabaya, (8/2) besok. Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KI Prov Jawa Timur, Prof. Dr. Warsono M.Si mengatakan, orangorang yang mengikuti seleksi ini berkualitas bagus, seperti ada empat anggota incumbent KI juga kembali mengikuti seleksi di tahun ini dan juga ada para komisioner KPU yang tidak lolos ikut dalam seleksi sebelumnya yang tertuang dalam Pengumuman Hasil Penelitian Administrasi Calon Anggota Komisi Informasi Provinsi Jawa Timur No. 065/306/105/2014 tertanggal 5 Februari 2014. “Dengan adanya peserta dari para incumbent KI ini dan juga para Komisioner KPU yang ikut dalam pendaftaran KI ini membuat kualitas KI kedepan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Calon peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi diharapkan dapat hadir pada pelaksanaan seleksi tertulis Sabtu mendatang,”

Prof.Dr. Warsono M.Si

Ketua Tim Seleksi Calon Anggota KI Prov Jatim Ia menjelaskan, peserta seleksi tertulis dimohon hadir 30 (tiga puluh) menit sebelum seleksi dimulai, dengan membawa alat tulis (ballpoint), serta menunjukkan kartu identitas diri (Kartu Tanda Pengenal) yang asli kepada petugas saat pelaksanaan registrasi. “Calon peserta yang dinyatakan lolos seleksi administrasi diharapkan dapat hadir pada pelaksanaan seleksi tertulis Sabtu mendatang,” jelasnya. Sementara itu, Sekretaris Tim Seleksi KI Provinsi Jatim, Suko Widodo ditemui mengatakan, hingga kini tidak ada kendala berarti dalam proses penerimaan calon anggota Komisi Informasi, baik dengan masalah ijazah dan persyaratan lainnya. Setelah tes tertulis, calon anggota KIP Jatim, kata Dosen Universitas Airlangga ini, harus mengikuti sejumlah tes selanjutnya, yakni uji psikologi,

wawancara, dan uji publik bersama masyarakat umum. Setelah itu, timsel akan memilih 15 orang untuk diserahkan ke Komisi A DPRD Jatim guna menjalani uji kepatutan dan kelayakan. Terakhir, akan dipilih lima orang sebagai komisioner Komisi Informasi Provinsi Jatim periode 4 tahun mendatang. “Per 30 April 2014 nanti, lima orang komisioner yang baru harus sudah mulai bekerja,” paparnya. Pembentukan KIP Jatim merupakan tindak lanjut atas dibentuknya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang diperkuat oleh Surat Keputusan Gubernur Jatim. Dari situ, KIP wajib dibentuk dan harus ada, sebagai sarana mengoptimalkan pengawasan publik terhadap penyelenggaraan negara dan badan publik lain, khususnya berkaitan dengan kepentingan publik. 59 peserta calon anggota KI Periode 2014-2018 yang lolos dan berhak mengikuti seleksi tertulis adalah, Susiana, Otto Bambang Wahyudi, Sayekti Suindiyah, Victor Djarot Surjanto, Edy Maswanto, Ahmad Yani, Daan Rachmad Tanod, Mochammad Rudy Hartono, Isrowi Farida, Rintoko, Sardiyoko, Suci Gulangsari, FX Asnarto, Budi Santoso, I Nengah Shantra, Agung Nugraha, Puasini Apriliyantini, Masud Hakim, Djoko Tetuko Abdul Latif, Imadoeddin, Zamrod, Intan Sucianingrum, John Victor Luther Riwu, Kitty Tri Setyorini, Madjid Rohmat, Mohamad Romadhon, Dwi Koentjoro Herlijanto, Nurul Amalia, Wahyu Kuncoro, Sudarno, Husni Amsa Myladi, Misbahul Munir, Farona Illusia, Teguh Wahyono, Mukhtar Adi Saputra, Tri Setiarini, Fadli, Abdi Purnomo, Sulistiyanto, Moch Fatoni, Budi Priyanto, Warjo, Isharsono, Mahbub Junaidi, Pandji Susilo, Hery Purwanto, Aris Setiawan, Sunarso, Elsa Fifajanti, Herdiana, Eko Januar Putera Irawan, Nimat Ansori, Dasuki Rahmat, Yaqub Baliyya Al Arief, Rifain Rokhim, Win Sandra Paulina Wantania, Zulaikha, Bambang Parianom, Maria Endang Pergiwati. = G. ARMADIANTO SEMERU

ant/m risyal hidayat

JEJAK TAUFIK HIDAYAT. Istri dari mantan juara dunia tunggal putra bulu tangkis 2004, Taufik Hidayat, Ami Dianti Gumelar mendampingi suaminya pada pameran fotografi "Jejak Taufik Hidayat di Indonesia Terbuka" dalam peluncuran buku fotografi disela-sela Djarum Superliga Badminton 2014 di DBL Arena Surabaya, Jatim, Kamis (6/2).

PENDIDIKAN

Pentingnya Merger Sekolah SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menekankan akan pentingnya merger atau penggabungan sekolah agar manajemennya dapat lebih mudah dan tertata. "Selain itu, kondisi sekolah dan juga psikologis anak dalam proses belajar, menjadi pertimbangan yang penting dalam melakukan merger sekolah," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di acara penandatanganan pakta integritas kepala sekolah di Surabaya, Kamis (6/2). Menurut dia, ketika sekolahsekolah yang kebanyakan Sekolah Dasar (SD) tersebut belum dibangun menjadi satu bangunan, proses belajar-mengajar berjalan kurang kondusif. Hal ini, lanjut dia, dikarena-

kan ada sekolah yang berdekatan di mana ada satu sekolah yang muridnya sedang melaksanakan ulangan harian, sementara sekolah tetangganya justru muridnya sedang berolahraga. "Kalau seperti itu kan malah jadi berantem. Lalu kita bangun (sekolah) vertikal semua. Manajemen sekolahnya jadi lebih mudah," tegasnya. Selain itu, Wali kota juga menjelaskan terkait kebijakan menurunkan kepala sekolah (Kasek) menjadi guru biasa. Dijelaskan wali kota, Pemkot Surabaya tentu tidak serta merta membuat kebijakan menurunkan kepala sekolah menjadi guru biasa jika tidak ada aturan yang dijadikan pegangan. "Itu kan ada aturannya, saya dapat

cerita "back ground" dari Pak Ikhsan (Kepala Dinas Pendidikan Surabaya) aturannya kalau tidak boleh yah tidak boleh," katanya. Menurut dia jabatan maksimal kepala sekolah itu delapan tahun. Tidak ada aturan terus menerus, kalau seperti itu malah menyalahi aturan," ujarnya. Namun, wali kota menyadari bahwa tidak semua orang bisa menerima dengan mudah keputusan tersebut. Untuk itu, ia merasa perlu memberikan motivasi kepada kepala sekolah yang kini diturunkan menjadi guru biasa. Menurut dia jabatan hanyalah titipan dari Tuhan, jangan jadikan ini jadi sesuatu yang kalau hilang sepertinya sudah habis. = ANT/ABDUL HAKIM


Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

11

KHITAN MASSAL

148 Anak Belum Mampu Mengikuti SIDOARJO - Sebanyak 148 anak kurang mampu mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sidoarjo dalam rangka hari jadi ke-155 Kabupaten Sidoarjo. Wakil Bupati Sidoarjo MG Hadi Sutjipto di Sidoarjo, mengatakan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari terselenggaranya khitan massal kali ini. "Selain membantu meringankan beban kaum duafa, kegiatan tersebut dapat mendidik masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan bersih," katanya. Ia mengatakan bahwa saat ini banyak yang telah menyadari bahwa khitan membawa dampak bagi kebersihan dan kesehatan. "Oleh karena itu saat ini khitan tidak hanya dilakukan oleh umat muslim saja. Hal tersebut tidak terlepas dari manfaat yang dirasakan seseorang setelah di khitan," katanya. Dalam kesempatan tersebut, dirinya, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan tersebut. "Kami berharap kegiatan semacam ini dapat diteruskan. Pasalnya, program-program yang dilakukan BAZ Kabupaten Sidoarjo dapat mendukung kesejahteraan masyarakat," katanya. Pada kesempatan itu, dirinya memberikan bingkisan berupa songkok, sarung, baju takwa serta uang transport kepada anak-anak dari keluarga duafa tersebut. Sementara itu salah satu orang tua peserta khitan massal gratis Umrotin merasa bersyukur dengan diadakan kegiatan tersebut. Warga Desa Jenggot Kecamatan Krembung tersebut merasa terbantu dengan diselenggarakan Khitan massal gratis kali ini. "Di saat kami tidak memiliki dana untuk mewujudkan keinginan anaknya untuk di khitan tahun ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengadakan Khitanan massal gratis," katanya. = ANT/SLAMET HIDAYAT

ant/suryanto

BANJIR TANGGUL ANGIN. Warga beraktivitas saat banjir melanda Desa Gempolsari, Tanggulangin, Sidoarjo, Jatim, Senin (6/2). Banjir diakibatkan oleh meluapnya air di Kali Tengah, dan curah hujan tinggi yang melanda Sidoarjo selama beberapa hari terakhir.

Kuatkan Ekonomi Daerah SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur menguatkan ekonomi daerah terutama kalangan pengusaha, guna mengantisipasi berbagai dampak negatif yang diakibatkan pelaksanaan "ASEAN Economy Community/ AEC" pada tahun 2015. Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan, pada hari ini Kadin menggelar Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov). Tujuannya, membahas beragam persoalan dan rekomendasi dari seluruh Kadin daerah, asosiasi, dan himpunan pengusaha yang menjadi anggota. "Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 350 undangan," katanya di Surabaya, Kamis (6/2). Peserta agenda tersebut, jelas

dia, terdiri dari Dewan Penasihat, Dewan Pertimbangan, Dewan Pengurus Kadin Provinsi Jawa Timur, Kadin Kabupaten/Kota se Jawa Timur, Ketua Asosiasi/Himpunan di Jawa Timur serta dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Forum Pimpinan Daerah Jawa Timur dan dinas terkait. "Kami yakin Rapimprov Kadin Jatim menjadi tonggak sejarah rancangan program 2014. Bahkan, sebagai program yang mampu menjaring inspirasi pengusaha di

Jatim," ujarnya. Contoh, tambah dia, dapat membantu Kadin Jatim untuk mengetahui segala masalah yang dihadapi pengusaha hingga apa saja potensi yang bisa dikembangkan di daerah. "Kami optimistis berbagai langkah itu perlu dilakukan. Apalagi, perkembangan dan pertumbuhan perekonomian pada tingkat global selama ini sangat kurang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah," ucapnya. Padahal, sebut dia, Indonesia dituntut siap menghadapi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun depan. Sementara, dengan kondisi ekonomi yang belum menentu seperti sekarang

maka dunia usaha di Tanah Air khususnya Jatim membutuhkan strategi tersendiri. "Walau pertumbuhan ekonomi relatif tinggi, kalangan pengusaha juga perlu dukungan dari pemerintah. Misalnya, adanya regulasi yang lebih probisnis," tuturnya. Ia melanjutkan, untuk mewujudkan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang kian membaik maka Indonesia tidak boleh lengah pada tahun 2015. Bahkan, pelaku dunia usaha wajib mempercepat kesiapan diri masing-masing serta mengajak masyarakat sekitarnya. "Persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN 'AEC 2015' sangat ketat. Pengusaha tidak boleh santai begitu saja," katanya. = ANT/CHANDRA HN

LEGALITAS FORMAL

Pemprov Mulai Persiapkan Pelantikan Gubernur Jatim SURABAYA – Pelantikan gubernur dan wakil gubernur Jatim periode 2014-2019 yang digelar pada 12 Februari tinggal empat hari lagi, pemerintah provinsi Jawa Timur mulai melakukan berbagai persiapan. Salah satunya, mengecat dan memoles Gedung Negara Grahadi, di Jalan

Gubernur Suryo, Surabaya agar terlihat bersih. Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setdaprov Jatim, Suprianto mengatakan, persiapan yang dilakukan antara lain, membahas teknis prosesi pelantikan yang akan digelar di Gedung DPRD Jatim dan pelak-

sanaan tasyakuran di Gedung Negara Grahadi, usai pelantikan. Termasuk siapa saja tamu yang akan diundang. “Khusus acara pelantikan, nanti akan dilakukan secara sederhana. Itu sesuai dengan permintaan Pak Gubernur sendiri,” ujarnya, Kamis (6/2).

Tamu yang diundang, Suprianto menjelaskan, Pakde Karwo dan Gus Ipul akan mengundang sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II, Gubernur di Indonesia, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Jatim, Bupati/Walikota, pimpinan partai politik di Jatim, seluruh

SKPD Pemprov, dan elemen masyarakat lainnya. “Khusus Gubernur, yang diundang hanya Gubernur di Pulau Jawa dan Bali saja. Jadi bukan Gubernur seluruh Indonesia, seperti pelantikan beberapa Gubernur lainnya,” ujarnya. = G. ARMADIANTO SEMERU


KORAN MADURA

KORAN PROBOLINGGO 12 JUMAT 7 FEBRUARI 2014| NO. 0296|TAHUN III MADURA

LINTAS12 JATIM

Probolinggo

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 NO. 0296 | TAHUN III

Satpol PP Terkesan Cuek Areal Parkir Motor Sering Kehilangan Helm PROBOLINGGO - Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Pemkot Probolinggo disorot. Pasalnya, areal parkir motor di kantor Wali Kota Probolinggo sering terjadi kehilangan helm. Anehnya, aparat yang bertugas di balai kota tersebut terkesan cuek akan hal ini. “Kehilangan helm sudah sering kali terjadi. Anehnya para Satpol PP disini seolah-olah tak peduli. Saya sangat kecewa, baru pertama kesini karena mendapat undangan dari Pemkot, ujar Abdul Malik (31) warga Kelurahan Wonoasih Halim yang mengalami kehilangan helm, usai mengikuti Rakor Forum Silaturrohim Tokoh Masyarakat, Kamis (6/2). Abdul Malik mengatakan informasi petugas Satpol PP yang bertugas di pintu gerbang Kantor Walikota Probolinggo, mengaku kejadian kehilangan helm bukan hanya warga masyarakat yang datang berkunjung ke kantor Walikota, tapi kehilangan helm milik sering terjadi. “Kinerja Satpol PP yang bertugas di balai kota ini harus dievaluasi pimpinan. Banyak Satpol PP yang seakan makan gaji buta, karena hanya duduk-duduk di pos jaga. Harusnya menga-

wasi semua kejadian di halaman kantor termasuk di areal parkir kendaraan,”jelasnya. Dengan kejadian yang kembali terjadi pada Abdul Malik, salah tokoh masyarakat Kelurahan Wonoasoh Kota Probolinggo ini, membuktikan apa yang menjadi tugas dan wewenangnya terkait pengaturan dan pengawasan halaman parkir Kantor Walikota hanya angin lalu. Padahal, sudah beberapa kali diingatkan dalam dalam setiap pertemuan, namun tak juga ditindaklanjuti. Makanya, Kasat Pol-PP harus lebih pro aktif memberikan terguran dan pembinaan kepada anak buahnya. “Yang saya herankan Kantor Pemkot Probolinggo, banyak petugas Satpol PP. Saya sudah mengadu, jawabnya tidak mau tanggungjawab. Karena sudah banyak kehilangan helm, padahal di pintu gerbang sudah ada CCTV. Saya sebagai warga sangat kecewa masuk kesini,”ucap Abdul Malik, warga Jalan Ke-

lengkeng Kelurahan Wonoasih ini. Menyikapi kejadi itu, Kepala Satpol PP Kota Probolinggo, Sudi Pramudya, mengaku kaget atas peristiwa kehilangan helm di area parkir Kantor Walikota. Pasalnya,

selama ini tidak pernah ada laporan. “Disini tidak mengurusi secara detail. Petugas Satpol PP terbatas yang bertugas di Kantor Walikota hanya ada 6 petugas, yakni 4 Laki-Laki dan

2 Perempuan. Saya akan intruskiskan anggota yang bertugas untuk berbagi tugas, di depan pintu gerbang dan area parkir, terutama untuk mengatur parkir,’pungkasnya. =M.Hisbullah Huda

INOVASI TATANAN BARU

Wajah Sub Terminal Wonoasih Bakal Dipermak PROBOLINGGO Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo bakal melakukan perbaikan sub terminal Wonaosih. Rencana melakukan perubahan wajah terminal ini muncul dalam diskusi untuk menyiapkan tatanan Transportasi dan Lalu Lintas Sehat tahun 2014. Anggota Bidang Tatanan Transportasi dan Lalu Lintas Sehat, Forum Kota Sehat Kota Probolinggo, Abdullah, SH.Mhum, menilai image terminal saat ini sudah mengalami perubahan. “Dulu, sesuai dengan fungsinya, terminal merupakan fasilitas pelayanan transportasi umum. Perkembangannya saat ini, fungsi terminal sebagai tempat pemberangkatan awal dan pemberhentian terakhir sudah tidak lagi berjalan optimal,”ucapnya kepada wartawan, Kamis (6/2). Menurutnya, tidak berfungsinya terminal sebagai fasili-

tas transportasi umum dikarenakan kondisinya semakin hari semakin memburuk. Beberapa sarana dan prasarana di sejumlah terminal tidak dirawat dengan baik, sehingga banyak yang tidak bisa dimanfaatkan oleh petugas, awak pengemudi maupun masyarakat. Seperti yang terjadi di Sub-Terminal Wonoasih Kota Probolinggo. Di terminal yang berada di ujung bagian selatan ini suasananya terlihat sepi, dan kadang ramai. Jumlah angkot yang sedang menunggu penumpang tidak terlalu banyak. Fasilitas sub terminal mangkrak karena tidak ada aktifitas kerja petugas di dalamnya. Bisa dilihat sendiri, kondisi sub terminal Wonoasih Kota Probolinggo, saat ini sungguh miris. Beberapa bangunan bahkan tidak digunakan lagi dan mangkrak. Akibatnya, terminal

menjadi sepi dan masyarakat memandang jika terminal adalah tempat yang menyeramkan. Apalagi kalau malam tiba. “Dari fakta di lapangan ini, kita harus cepat merubah image buruk masyarakat tersebut. Sehingga nantinya, sub terminal ini bisa difungsikan kembali seperti fungsi aslinya. Apalagi Walikota Hj.Rukmini, prioritas pembangunan di wilayah selatan,”papar Abdullah. Dari hasil pengamatan tersebut, lanjut Abdullah, karena tidak berfungsi dengan semestinya, banyak calon penumpang yang enggan berangkat dan berhenti di dalam terminal. Mereka lebih memilih berangkat dan berhenti di luar terminal, atau yang lebih dikenal masyarakat dengan terminal bayangan. Adanya terminal bayangan yang berada di depan pintu masuk terminal ini akan berimbas pada

kemacetan lalu lintas, seperti yang terjadi di depan pintu Sub Terminal Wonoasih.”Angkot yang berada di terminal bayangan ini jumlahnya tidak hanya satu dua, tapi bisa mencapai sepuluh angkot sekaligus,”ucapnya. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Perhunbungan (Dishub) Kota Probolinggo melalui Kasi Lalulintas dan Angkutan Jalan, Muhammad Daroji, ST.MM, mengatakan bakal segera merubah wajah Sub Terminal Wonoasih. Rencana itu merupakan hasil rekomendasi Diskusi Pleno Sinkronisasi dan Sinergitas Rencana Kerja Program Kota Probolinggo Sehat tahun 2014, untuk Tatanan Transportasi dan Lalu Lintas Sehat, di Puri Manggala Bhakti Kantor Walikota segera Wajah, Kamis (6/2) kemarin. “Memang cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa merubah image ter-

minal. Namun Dishub berupaya keras agar ini bisa sesegera mungkin terlaksana, tentunya harus mendapat dukungan dari SKPD yang lain,”kata mantan Sekretaris Dewan ini. Menurutnya, kondisi Sub Terminal Wonoasih itu masih aktif, dan tidak akan dialih fungsikan. Terminal ini terkesan mati karena saat ini sudah jarang ada masyarakat yang mau naik angkutan umum. Bukan hanya di Kota Probolinggo, namun ini berlaku secara Nasional, sehingga tidak ada mobil angkutan yang masuk ke area terminal.“Makanya kita punya rencana membuat moda transportasi yang nyaman bagi masyarakat, sehingga minat masyarakat kepada angkutan umum kembali menggiat,”pungkas Muhammad Daroji. =M.Hisbullah Huda


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

13

PEMBINAAN MTQ

Pemkab Siapkan Rp 300 Juta PROBOLINGGO - Untuk menyongsong Pelaksanaan MTQ (Musabaqoh tilawatil Qur'an) Jawa Timur, bulan November mendatang. Pemkab Probolinggo sudah mulai mempersiapkan pelaksanaan event tahunan tersebut. Kegiatan itu dianggarkan dana sebesar Rp 300 juta "Kita sudah mulai mempersiapkan agar target kita bisa tercapai," kata Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Proboliinggo, Syarifuddin, kepada wartawan, Kamis (6/2) Syarifuddin mengatakan, kegiatan MTQ pemkab mengalokasikan anggaran sebesar Rp 300 juta. Dana itu digunakan untuk seleksi MTQ tingkat kecamatan dan kabupaten, serta pemusatan latihan bagi para kandidat. "Semua anggaran itu digunakan untuk kegiatan yang berkaitan dengan MTQ," katanya. Menurutnya, untuk menentukan jumlah kafilah yang akan diberangkatkan pada event tahunan, terlebih dahulu diseleksi ditingkat kecamatan. Selanjutnya para jawara di tingkat kecamatan kembali dipertandingkan ditingkat kabupaten untuk menentukan peserta MTQ Jawa Timur. Sedangkan seleksi di tingkat kabupaten, pemenang akan dipusatkan latihan selama 6 bulan. "Mereka akan digembleng agar mereka bisa lebih maksimal. Dan bisa meraih prestasi di tingkat Jawa Timur," tandas Syarifuddin. Syarifuddin menambahkan, nantinya peserta MTQ akan dipusatkan di PP Syaich Abdul Qadir Al jailani, Desa Rangkang Kecmatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo. "Pemusatan latihannya disana, agar mereka fokus hanya untuk persiapan MTQ,"paparnya. Pemusatan latihan itu sendiri, lanjut Syarifuddin, dijadwalkan pada Maret mendatang. Sejak itu nanti akan dipusatkan pelatihannya. Agar bisa meraih prestasi dengan juara umum, pada MTQ 2013, kafilah Pemkab Probolinggo menduduki peringkat lima. = MAHFUD HIDAYATULLAH

MEMANTAU. Petugas memasang CCTV untuk memantau kemacetan lalu lintas sekaligus mengatur waktu lampu merah di jalan-jalan.

m. hisbullah huda/koran madura

Pasang CCTV Pantau Lalin PROBOLINGGO – Untuk mengurai kemacetan, Pemerintah Kota Probolinggo telah membangun Area Traffic Control System (ATCS). Dengan CCTV yang dipasang di sepanjang daerah ini, bisa memantau kemacetan sekaligus mengatur waktu lampu merah di jalan-jalan. Sebanyak enam kamera Close Circuit Tele Vison (CCTV) terkoneksi dalam satu operator yang dapat memantau arus lalu lintas di Kota Probolinggo. Operator tersebut berada di Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Jalan Soeroyo Kota Probolinggo. "Ini salah satu upaya meningkatkan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman kepada masyarakat. Melalui sarana penunjang dengan memberdayakan Teknologi dan Informasi dengan cepat. Masyarakat bisa mengetahui titik-titik mana yang padat kendaraan atau lengang," ujar Sudarsono, Kasi Wasdal Lalu Lin-

tas Angkutan Jala, Dishub Kota Probolinggo, kepada wartawan, Kamis,(6/2). Sudarsono mengatakan, dengan adanya CCTV ini cukup memudahkan petugas untuk memantau kondisi jalan umum di Kota Probolinggo. Namun, biaya perawatan alat perekam visual ini dirasa sangat minim, sehingga dikawatirkan akan menggangu operasional CCTV tersebut. Pihaknya berharap, agar fungsi alat perekam gambar tersebut dapat terus berfungsi meski terjadi kerusakan, ada CCTV cadangan yang disiapkan. Tujuannya selama alat perekam itu diperbaiki tidak mengganggu kerja CCTV itu

sendiri karena ada penggantinya. “Kota Probolinggo sudah layak menggunakan kamera CCTV. Karena aktifitas lalu lintas dan masyarakat cukup tinggi. Namun di Kota Seribu Taman ini, memang belum semua titik strategis yang di pasangi CCTV,” tandasnya. Secara terpisah, Kasatlantas Polres Probolinggo Kota, AKP. Mukhlason mengatakan, pengunnan CCTV untuk memantau arus lalu lintas yang ada di Kota Probolinggo itu diharapkan mampu membantu pelaksanaan tugas Polantas dalam menangani kesemrawutan, kemacetan, kecelakaan, dan pelanggaran lalu lintas secara cepat dan profesional. Keenam kamera CCTV itu berada di Simpang tiga Randu Pangger, Simpang empat Ketapang, dan Simpang tiga Jalan Soeroyo. “Tugas Polantas dalam menangani kesemrawutan, kemac-

etan, kecelakaan, dan pelanggaran lalu lintas secara cepat dan profesiona terbantu adanya CCTV yang terpasang,”pungkas AKP. Mukhlason. AKP. Mukhlason meyakini selain mampu mengatur arus lalu lintas, suatu saat CCTV yang berada di area ini juga bisa membantu mengungkap kasus kriminal. CCTV yang terpasang di sini bisa menjadi barang bukti yang membantu petugas kepolisian. "Dengan CCTV ini, kita record terus 24 jam. Ini sering diminta sama petugas polisi saat ini ketika ada peristiwa kecelakaan," terangnya. Apalagi kecanggihan CCTV di area ini tidak perlu disangsikan. Sebab CCTV tersebut berbeda dari CCTV biasa atau daerah lain. Pemkot Probolinggo menjamin CCTV ini mampu menangkap gambar lebih jelas. = M. HISBULLAH HUDA

JELANG PESTA DEMOKRASI

Panwaslu Temukan Ratusan Pelanggaran PROBOLINGGO - Menjelang pemilu 9 April 2014 mendatang, Panwaslu Kabupaten Probolinggo menemukan banyak pelanggaran. Bahkan pelanggaran itu hingga mencapai ratusan yang dilakukan oleh caleg maupun partai. Hal ini disampaikan salah se-

orang anggota Panwaslu setempat, Lukman Hakim kepada wartawan, Kamis (6/2). "Pelanggaran itu tidak hanya dilakukan oleh caleg tapi juga partai," katanya. Bentuk pelanggaran itu berupa pemasangan alat peraga yang dipasang di luar ketentuan

zona."Temuan itu sebanyak 163 pelanggaran. Dan alat peraga yang dipasang di luar ketentuan zona itu kita tertibkan," imbuh dia. Dari 163 bentuk pelanggaran itu sebanyak 137 yang dilakukan oleh caleg, sedangkan 25 pelang-

garan itu dilakukan oleh partai. Pantauan di lapangan, alat peraga itu mayoritas dipasang di pohon-pohon pinggir jalan. Bahkan terkesan kumuh. Sementara, ukurannya pun bervariatif. Lukman menjelaskan, ratusan pelanggaran itu didapat selama

dua minggu. Temuan itu ditemukan di sejumlah kecamatan. Seperti kecamatan Pajarakan, wonomerto, Tegalsiwalan dan Bantaran. "Jadi di empat kecamatan itu kita temukan banyak pelanggaran," pungkasnya. MUHAMMAD SUGIANTO


14

KORAN MADURA

Probolinggo

JUMAT 7 FEBRUARI 2014| NO. 0296|TAHUN III

Pemkab Nunggak PBB Rp10 M Desa Masih Gunakan Sistem Manual PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo dalam tahun ini secara resmi akan mengelola Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Namun Dinas Pengelola Keuangan Daerah (Dispenda) mengaku sedikit terkendala. Pasalnya aparatur desa dalam mengelola PBB administrasi yang digunakannya cenderung menggunakan sistem manual. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dispenda Kabupaten Probolinggo, Santiyono. Pihaknya membenarkan bahwa memang secara resmi tahun ini PBB sudah dikelola daerah. Namun masih sedikit mengalami kendala dalam mengurusi hal itu. Sebab, administrasi PBB selama ini masih menggunakan sistem manual di

desa. “ Kami khawatir dalam administrasinya PBB itu, ada wajib pajak yang sudah melunasinya dinyatakan belum bayar. Padahal sudah pernah membayarnya kepada salah satu perangkat desa, Sementara perangkat desanya sudah purna tugas sekarang,” katanya kepada wartawan, Kamis (6/2).

Menurutnya, tunggakan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini, Pemkab mengalami tunggakan setoran pajak kepada pemerintah pusat sebesar 40 miliar. Meski dirinya sedikit menemuai persoalan tersebut, Santiyono mengaku tetap akan menargetkan penyelesaian tunggakan itu dalam tahun ini. “Karena jika tidak terbayar, tunggakan itu tetap menjadi hutang daerah kepada pemerintah pusat,” terang Santiyono. Santiyono menambahkan, untuk mencari solusinya i tunggakan PBB tersebut, pihaknya akan melakukan upaya sinkronisasi data desa dengan Dispenda sejak

WISATAWAN

Kapal Wisatawan Singgah di Tanjung Tembaga PROBOLINGGO - Sebanyak enam kapal wisatawan singgah di pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata [Dispobpar] Kota Probolinggo, Paeni Efendi kepada wartawan, Kamis (6/2). “Tahun ini ada enam kapal wisatawan atau pesiar yang

perjalanannya untuk mengunjungi obyek wisata yang ada di Probolinggo. Salah satunya obyek wisata gunung Bromo. Selain mereka mengunjungi obyek wisata Bromo, mereka juga singgah di sejumlah tempat wisata di Kota Probolinggo. Seperti gedung gereja merah, musium dan beberapa tempat lainnya. Sementara itu, berdasarkan

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Ayu Dewi Utari kepada wartawan menjelaskan, jika pengunjung Bromo selalu terlihat ramai. Bahkan kalau musim liburan jumlah pengunjung hingga mencapai 10 ribu setiap hari. Terpisah, dukun Tengger, Sutomo saat dikonfirmasi juga mengatakan serupa. Meski kondisi

singgah di pelabuhan Tanjung Tembaga,” katanya. Dia menjelaskan, kedatangan kapal-kapal itu hanya sekedar transit saja. Selebihnya mereka kemudian melanjutkan

informasi, meski cuaca kini musim hujan, namun kondisi junlah pengunjung obyek wisata Bromo terlihat normal. Bahkan hampir setiap hari wisata Bromo selalu ramai.

cuaca kini musim hujan, namun tidak berpengaruh terhadap pengunjung Bromo. “Pengunjung biasa-biasa saja. Malah sekarang tampak ramai,” katanya. =Muhammad Sugianto

sepuluh tahun kemarin. Selain singkronisasi data, upaya lain yang akan dilakukannya dengan meminta kepada petugas pemungut pajak desa yang dilaksanakan oleh perangkat desa aktif mendatangi wajib pajak dan melakukan pendekatan persuasif. “Semua itu dilakukan, karena masih banyak warga yang belum sadar pembayaran dan tanggungan pajak kepada pemerintah ,” tandasnya. Dalam tahun tahun 2013, dana bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan sektor Pedesaan dan Perkotaan (PBB P2), lanjut dia, sebesar Rp 37,948 miliar. Sementara untuk target tahun 2014 ini

mengalami penurunan Rp 9 miliar, akhirnya menjadi 27,836 miliar rupiah. “Penurunan target itu lantaran PBB sektor pedesaan sudah dibebankan ke pemerintah Daerah,”ucap Santiyono. Santiyono juga menegaskan, agar tidak terjadi tunggakan seperti tahun-tahun sebelumnya, adminsitrasi yang digunakan saat ini bersifat online. “Kalau masyarakat sudah membayar pajak, pasti akan menerima bukti pembayaran. Bisa mendeteksi cepat, jika terjadi penyimpangan dan kebocoran uang pajak,”pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah

ALOKASI DANA DESA

Kades Diberi Kado Pakta Integritas PROBOLINGGO - Banyaknya Kepala Desa (Kades) yang terjerat kasus hukum akibat penyalahan wewenang atas penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) membuat Bupati Probolinggo sedikit terkejut melihatnya. Sehingga dia berencana akan membuat sebuah Pakta Integritas kepada semua kades di wilayahnya, pada Maret mendatang. Bupati Probolinggo, Puput Tantariana Sari, mengatakan, pembuatan pakta integritas tersebut sebagai langkah antispasi kepada kepala Desa, dalam mengelola anggaran pembangunan desa sesuai dengan aturan Undang-Undang Desa yang baru.“Ini dilakukan, karena Undang –Undang Desa yang terbaru sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” katanya, kepada wartawan, kemarin. Bupati Puput Tantriana Sari, menilai Pakta integritas atau kesepakatan bersama itu akan dibuat karena banyak kades yang sedikit mengalami persoalan hukum akibat penyalahgunaan dana ADD. Pihaknya akan melibatkan Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan untuk dapat memberikan masukan tentang bagaimana pengelolaan penggunaan dana kedepan yang sesuai dengan aturan perundang-undangan. “Saya menginginkan kades dalam menjalankan ADD sesuai dengan atuaran yang diamanat-

kan UU, dan tidak menemui sebuah persoalan pada akhirnya,” terang perempuan kelahiran Ponorogo ini. Menurutnya, ADD yang akan dikucurkan untuk rencananya sebesar Rp 1,4 miliar per desa. Dana tersebut merupakan bantuan keuangan pemerintah pusat melalui pemerintah daerah yang diberikan kepada desa. Jika program itu sudah realisasi dalam tahun 2015 mendatang , pemerintah desa harus hati-hati dalam pengelolaanya. “Saya ingin sudah tidak boleh lagi ada masalah hukum yang melilit Kades. Ini berkaitan dengan pembangunan desa. Sehingga pemerintah desa harus mementingkan pembangunan desa diatas kepentingannya pribadi, apalagi dikira untuk aparatur desa,”tegas Bupati Puput Tantriana Sari. Jika dalam perjalanannya, lanjut Bupati Puput Tantriana Sari, ternyata pemerintah desa masih melanggar melanggar aturan undang undang, maka mempersilahkan kepada aparat hukum untuk memprosesnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Kami tidak akan melindungi dan menghalang-halangi proses tersebut. Karena sebelum program direalisasikan, pemkab telah memberikan pendampingan kepada para kades,”pungkasnya. =Mahfud Hidayatullah


KORAN OLAHRAGA PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

15 Olahraga 15

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 No. 0296 | TAHUN III

KAMIS 6 FEBRUARI 2014 | No. 0295 | TAHUN III

Langkah Roma Belum Aman ROMA-Langkah AS Roma ke final Coppa atau Piala Italia belum aman betul, meski memetik kemenangan 3-2 atas Napoli pada semifinal leg pertama yang berlangsung di Stadion Olimpico, Kamis (6/2) dini hari kemarin. Pasalnya, leg kedua pekan depan akan dimainkan di San Paolo, markas Napoli. Pada laga tersebut, Napoli hanya butuh kemenangan 1-0 untuk melaju ke final. Sedangkan Roma perlu hasil imbang tanpa gol untuk mencapai final. Pelatih Napoli Rafael Benitez pun yakin pasukannya bisa lolos ke final. Dia optimistis, anakanak asuhnya bisa mengatasi Srigala Hitam pekan depan. “Kami masih bisa memenangi leg kedua. 1-0 akan sangat cocok (untuk ke final). Napoli saat ini adalah tim baru dengan banyak pemain anyar dan sudah melakukan hal terbaik. Saya percaya kami berada di trek yang benar untuk terus berkembang,” ucapnya. Gelandang Roma Daniele De Rossi sadar betul tantangan yang bakal dihadapi timnya. Menurutnya, laga pekan depan itu akan sangat krusial dan sengit. “Memang tidak bagus bagi kami secara mental kemasukan gol semenit setelah babak kedua mulai. Tapi, setelah kedudukan 2-2, kami meresponnya dengan mantap. Pertandingan menarik selanjutnya sudah menunggu kami di Naples,” ujarnya. Pada laga dini hari kemarin itu, kedua tim menurunkan skuat terbaiknya. Pelatih Roma Rudi Garcia menaruh tridente Fransesco Totti, Adem Ljajic, dan Gervinho. Mereka didukung tiga gelandang pekerja keras, yakni De Rossi, Radja Nainggolan, dan

Napoli Tetap Menyimpan Harapan Kevin Strootman. Sementara, di lini belakang Mehdi Benatia dan Leandro Castan berduet di jantung pertahanan didampingi Maicon dan Vasilis Torosidis. Napoli juga menurunkan amunisi terbaiknya. Gonzalo Higuain diplot sebagai striker tunggal dengan didukung Jose Callejon dan Lorenzo Insigne. Lima gelandang menumpuk di lapangan tengah “Partenopei” dengan dimotori Marek Hamsik dan Gokhan Inler. Sedangkan, Anthony Reveillere, Federico Fernandez, dan Raul Albiol men-

jaga daerah pertahanan. Roma yang didukung puluhan ribu suporternya langsung tancap gas sejak menit awal. Alhasil, Gervinho sudah membuat tuan rumah unggul pada menit ke-13. Menerima bola terobosan dari Totti, mantan penggawa Arsenal ini mendribel bola dan melewati kiper Pepe Reina sebelum melepaskan tembakan dari jarak tiga meter. Roma sukses menggandakan kedudukan di menit ke-32. Strootman, yang dinilai menjadi salah satu transfer tersukses Roma musim ini, mengejutkan Reina lewat tendangan geledeknya dari jarak 30 meter. Penjaga gawang asal Spanyol itu pun tidak bisa berbuat banyak karena bola mengarah ke pojok kanan atas gawangnya. Keunggulan dua gol Roma di babak pertama langsung

diperkecil Napoli ketika interval kedua baru berjalan dua menit. Insigne mengirimkan umpan matang kepada Higuain yang disambut dengan tendangan keras. Namun bola berubah arah setelah mengenai kaki Benatia dan kiper Morgan De Sanctis yang sempat bersusah payah mengamankan gawangnya masih gagal mengehntikan bola masuk melewati garis gawangnya. Napoli akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-70 setelah pemain pengganti Dries Mertens mengelabui dua bek Roma sebelum melepaskan sepakan terukurnya. Ketika waktu normal menyisakan waktu dua menit, Gervinho hadir sebagai penyelamat lewat golnya setelah memaksimalkan umpan Alessandro Florenzi. =espn/aji

LIGA SUPER INDONESIA

P-MU Target Imbang Lawan Persipura JAYAPURA- Pelatih Persepam Madura United Daniel (P-MU) Roekito menargetkan hasil imbang saat melawan tuan rumah Persipura dalam Liga Super Indonesia wilayah timur di stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, pada Jumat (6/2). “Untuk target lawan Persipura, hasil imbang atau poin satu saja sudah cukup,” kata pelatih Daniel saat berada di Jayapura, Papua, Kamis. Menurutnya, target tersebut cukup realistis mengingat Persipura bukanlah tim yang gam-

pang dikalahkan di kandangnya sendiri, apa lagi statusnya merupakan juara bertahan. “Persipura itu tim diatas kami. Mereka punya permainan jauh lebih baik dari P-MU, masih untung jika bisa mengimbangi mereka,” katanya. Pelatih kawakan itu mengakui jika persiapan timnya jauh dari harapan, karena baru berlatih sejak 6 Januari lalu sementara timtim lainnya sudah berkumpul dan berlatih dua bulan hingga empat bulan sebelumnya. “Sementara kami minim lati-

han. Apa lagi terhambat faktor cuaca di Jawa yang kerap dilanda hujan sehingga latihan tidak maksimal,” katanya. Ketika disinggung soal fisik dan stamina pemain yang sempat dikeluhkan olehnya karena pada pertandingan perdana dibantai oleh Perseru Serui, Daniel Roekito sampaikan jika hal itu tidak bisa secepatnya dibuat. “Latihan fisik perlu waktu, untuk saat ini tidak memungkinkan. Saya hanya bisa memberikan evaluasi, beberapa taktik dan strategi untuk menghadapi Persipura agar

bisa bawa pulang poin,” katanya. Ia mengatakan pada laga besok akan menurunkan strikernya Zaenal Arif yang pada pertandingan sebelumnya sengaja disimpan. Saat ini pimpinan klasemen sementara wilayah timur dihuni oleh Persebaya Surabaya dengan poin enam dari dua kali bertanding. Persipura diurutan ketiga dengan poin tiga dari sekali main. Sementara P-MU berada didasar klasemen dengan poin nol dari sekali kalah atas Perseru Serui. =ANT/DAR

GESEKAN SUPORTER

Kericuhan di Anfield Diinvestigasi LIVERPOOL - Laga Derby Merseyside antara Liverpool versus Everton di Anfield pada 28 Januari lalu ternyata menyisakan persoalan yaitu terjadi keributan di luar stadion antara pendukung Liverpool dan Everton sebelum pertandingan. Masalah ini pun sekarang sedang diselidiki oleh para pimpinan dewan Kota Liverpool. Ceritanya, ratusan pendukung Everton menghubungi klub mereka untuk menyampaikan keluhan bahwa mereka dipersulit saat hendak masuk ke stadion untuk menyaksikan tim kesayangan mereka. Laporan ini akan dibahas dalam pertemuan Ground Safety Advisory Group Kota Liverpool yang diisi oleh perwakilan Liverpool dan Everton. Pada Rabu kemarin, bukti-bukti kejadian itu diperiksa dan dilengkapi laporan dari unit gawat darurat terkait insiden tersebut. Laporan polisi setempat menyebutkan, hari itu, pada pukul 19.45 waktu Liverpoool, 15 menit sebelum pertandingan dimulai, sebanyak 2.700 pendukung Everton datang ke stadion untuk menyaksikan laga tersebut. Polisi sudah mengingatkan para pendukung kedua tim sebelum pertandingan agar mereka datang lebih awal agar ada waktu yang cukup untuk pemeriksaan yang ketat sebelum dibolehkan masuk stadion. Minggu lalu, para pejabat Everton menaruh perhatian cukup serius terhadap insiden ini. Dan, Walikota Liverpool Joe Anderson mengatakan, dewan akan menerbitkan laporan atas kasus ini dalam empat minggu ke depan. “Saya meminta bertemu dengan kelompok-kelompok itu setelah saya dihubungi oleh seorang pendukung yang mempersoalkan akses masuk ke Anfield sebelum laga derbi baru-baru ini. Sangat penting bahwa kami menaruh perhatian serius pada kasus ini karena kami mengutamakan keselamatan para pendukung. Saya senang karena banyak pihak menaruh perhatian pada kasus ini dan akan membuat laporan yang lengkap tentang apa yang terjadi,” kata Anderson kepada Liverpool Echo. Anderson percaya bahwa banyak pelajaran yang bisa dipetik sehingga kericuhan semacam ini tidak terjadi lagi di waktu mendatang. =espn/aji/DAR


16

KORAN MADURA

KAMIS 6 FEBRUARI 2014 | No. 0295 | TAHUN III

INDEKS OLAHRAGA

KERICUHAN DI ANFIELD DIINVESTIGASI

AS ROMA 3 NAPOLI 2 LANGKAH ROMA BELUM AMAN

MADURA UNITED TARGET IMBANG LAWAN PERSIPURA

OLAHRAGA | 14

OLAHRAGA | 14

OLAHRAGA | 15

Olahraga KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

16

Potensi “El Clasico” di Final MADRID - Real Madrid dan Barcelona sukses mengemas kemenangan atas lawannya masing-masing dalam pertandingan leg pertama semifinal Coppa del Rey pada Rabu (5/2) waktu setempat atau Kamis (6/2) dini hari WIB. Madrid menggasakan rival sekota mereka Atletico Madrid dengan skor telak 3-0, sementara Barca menaklukan Real Sociedad 2-0. Kemenangan Madrid dan Barca pun membuka peluang terjadinya partai klasik bertajuk “El Clasico” di laga puncak pada 19 April mendatang. Pada leg kedua, Madrid kini hanya butuh skor kacamata atau minimal kalah 0-2 untuk menyegel tiket ke final saat melawat ke Vicente Calderon. S e dangkan, kondisi tidak jauh b e r beda juga berlaku bagi Barca. Klub asal Catalan han-

Madrid Bekuk Atletico, Barca Kalahkan Sociedad ya perlu menjaga gawangnya tidak kebobolan atau minimal kalah 0-1 saat bertandang ke markas Sociedad. Leg kedua semifinal akan digelar pada 12 Februari mendatang. Berlaga di Santiago Bernabeu, Madrid membuka keunggulan pada menit ke-17 lewat aksi Pepe. Tembakan sang pemain bertahan masuk ke gawang Atletico setelah menyentuh kaki Emiliano Insua sehingga membuat lajur bola berubah arah yang mengecoh kiper Thibaut Courtois. Sang jawara bertahan bahkan harus kembali kebobolan pada menit ke-57. Adalah striker muda Jese Rodriguez yang menggandakan keunggulan “Los Blancos” usai menyontek bola kiriman Angel Di Maria dari jarak dekat. Striker Atletico Diego Costa pun

CESC FABREGAS tampil mengesankan dan menjadi motor serangan Barcelona saat klub Catalan itu membekuk Real Sociedad 2-0

terlihat frustrasi menyusul ketertinggalan timnya. Ini ditunjukan ketika ia mendapatkan kartu kuning pada menit ke-61 yang membuatnya harus absen pada leg kedua karena hukuman akumulasi kartu kuning. Madrid semakin menjauhkan keunggulan lewat aksi Di Maria pada menit ke-73. Bola sepakan Di Maria secara tidak sengaja dipantulkan oleh Miranda dan untuk kedua kalinya, Courtois benar- benar mati langkah. “Semua pemain (bermain) fantastis, dan kami melakukan segalanya dengan sangat baik. Kami tunjukan kami bisa berbuat banyak dari turnamen seperti ini,” ucap pelatih Madrid Carlo Ancelotti. Jejak Madrid pun diikuti seterunnya Barca yang membuka peluang menuju partai final. Berlaga di Camp Nou, Sergio Busquets membuka keunggulan semenit jelang turun minum setelah mampu memaksimalkan bola liar di depan kotak penalti Sociedad.

Hanya selang satu menit setelah gol tersebut, Sociedad kehilangan salah satu pemain mereka, Inigo Martinez, yang mendapat kartu merah karena pelanggaran yang sebenarnya tidak perlu dilakukannya. Unggul satu pemain membuat Barcelona semakin dominan di daerah pertahanan Sociedad. Namun, gol kedua yang ditunggu-tunggu baru datang setelah satu jam menunggu. Berawal dari umpan terobosan Cesc Fabregas kepada Alexis Sanchez, bola disontek melewati Zubikarai tetapi hanya mengenai mistar gawang. Elustondo yang mendapat bola rebound berusaha menjauhkan bola, tetapi tendangannya malah mengarah ke badan kiper Sociedad tersebut sehingga masuk ke gawangnya sendiri. “Kami seharusnya mencetak lebih banyak gol setelah unggul jumlahj pemain. Kedua tim malah terlihat sama,” ucap gelandang Barca Xavi Hernandez seusai laga. =espn/sky sports/aji

Jese Rodriguez mencetak satu gol dalam laga melawan Atletico Madrid. Penyerang muda Real Madrid ini tampil konsisten dalam beberapa laga terakhir Real Madrid.


JUMAT 7 FEBRUARI 2014 No. 0296 | TAHUN III

IMAM SANUSI BISA JADI TERSANGKA

NASIB PILKADES DITENTUKAN TAHUN 2015

SAMPANG | K

LAPSUS | N

KORAN MADURA

IKA KAMIS 6 FEBRUARI 2014 | No. 0295BELAJAR | TAHUN III

A

MEMESRAI BUKU NETER KOLENANG | P

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

MEMBENTANGKAN POSTER. Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan mendesak KPK agar bertindak cepat menyelesaikan kasus Hambalang dan membongkar semua yang terlibat di dalamnya.

Ada Indikasi Mempolitisasi Hambalang GMNI: Anas, Kami Dukung Kamu, Beri Bukti ke KPK Semua yang Terlibat PAMEKASAN - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pamekasan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar menuntaskan Kasus Hambalang sebelum pemilu legislatif 2014. Desakan itu diungkapkan puluhan aktivis GMNI ke Gedung DPRD Pamekasan, Kamis,(6/2). “Saya menduga kasus Ham-

balang ini, akan diselesaikan setelah Pileg, sehingga muatan politisnya sangat tinggi,” kata Koordinator Aksi Makruf Malaka. Para mahasiswa ini membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan desakan kepada KPK, diantaranya “KPK, Segera Tuntaskan Kasus Hambalang, Sebelum Pemilu”,”Bongkar Kasus Century” dan

“Anas Ayo Buka Keterlibatan Elit Politik, di Hadapan KPK”. Aksi ini dimulai dari perempatan gading Pamekasan, berjalan kaki menuju Jalan Kabupaten. Setelah sampai di halaman gedung DPRD Pamekasan, mereka satu persatu melakukan orasi di halaman gedung DPRD Pamekasan. Tidak hanya kepada KPK, Makruf yang sekaligus Ketua DPC GMNI Pamekasan ini, meminta Anas Urbanigrum tidak hanya berani mengungkapkan di media tentang adanya keterlibatan sejumlah pihak dalam kasus Hambalang yang membelitnya. “Ayo Anas, kami dukung kamu, berikan bukti kepada KPK, atas keterlibatan beberapa pihak dalam kasus Hambalang,” teriak Makruf. Pria berbadan gemuk ini meminta agar KPK tidak tebang pilih dalam menuntaskan kasus hukum Hambalang. “Sudah jelas Anas menyebutkan di media massa, bahwa ada petinggi partai berkuasa saat ini yang terlibat Hambalang, namun KPK tak kunjung memanggilnya, ada apa dengan KPK?” tanyanya. Mahasiswa Fakultas Teknik UIM Pamekasan ini juga mewarning KPK, agar kembali membongkar dan menelusuri

kasus Century, yang merugikan negara trililunan. “Kasus century nyaris buram, padahal kerugian negara dan nasabah century sangat fantastik,” jelasnya. Menanggapi hal tersebut, Suli Faris, Wakil Ketua DPRD Pamekasan mendukung langkah yang dilakukan mahasiswa. Suli juga meminta KPK tidak tebang pilih dalam menangani kasus korupsi. “Siapa pun yang terlibat harus diadili dan KPK jangan sampai pandang bulu,” ucapnya. Menurut Suli, di hadapan hukum semua warga negara sama. Sehingga wajib hukumnya KPK melakukan pengembangan semua kasus korupsi yang ditanganinya, kemungkinan adanya keterlibatan pelaku lain. “Warga negara di hadapan hukum sama,” tandasnya. Sebelum mengakhiri kegiatan aksi demostrasi, para mahasiswa mengirimkan surat rekomendasi kepada KPK, melalui DPRD Pamekasan. Isinya tentang desakan penuntasan semua kasus korupsi yang ditangani KPK, sebelum Pemilu. “Saya terima rekomendasi ini dan insyallah kami layangkan ke KPK di Jakarta,” kata Suli Faris. =FAKIH AMYAL/RAH


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

MADURA

Sumenep

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 No. 0296 | TAHUN III

Kejaksaan Siap Membongkar Berkas Dugaan Penyimpangan Bantuan Sapi Ditemukan SUMENEP – Setelah sempat dikabarkan hilang, berkas dugaan penyimpangan bantuan sapi betina produktif di Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, akhirnya ditemukan. Kejari siap membongkar dugaan penyimpangan proyek APBN 2011 senilai Rp 499.970.000.

1 Januari 2012 Kasi Pidsus Kejari Sumenep Sugianto memperlihatkan bukti dokumen dugaan penyimpangan bantuan sapi betina produktif yang diterima Poktan Sekar Wangi itu pada wartawan, Kamis (6/2). “Karena berkas kasus ini baru ditemukan, kami mau pelajari dulu. Tapi jangan khawatir, kasusnya tetap kami lanjutkan,” janji Sugianto. Di depannya memang menumpuk dokumen berkas kasus itu diikat tali rafia warna kuning. Dugaan penyimpangan bantuan sapi tersebut mencuat ke permukaan setelah anggota Poktan Sekar Wangi Desa Tamedung, Kecamatan Batang-Batang berunjuk rasa dan mengadu ke DPRD Sumenep pada awal 2012. Mereka mengatakan, bantuan tersebut tidak diberikan dalam bentuk barang, melainkan

Warga Desa Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, mengadukan dugaan penyimpangan bantuan pengadaan sapi betina produktif ke Komisi B DPRD Sumenep. Proyek APBN 2011 senilai Rp 499.970.000.

1 Februari 2012 W a r g a D e s a Ta m i d u n g , Kecamatan Batang-Batang, melaporkan dugaan tersebut ke Kejaksaan Negeri Sumenep. Ke j a r i s e m p a t m e m e r i k s a pengurus organisasi yang menerima bantuan tersebut. BERANTAS KORUPSI. Kaukus Mahasiswa Sumekar (KMS) saat menggelar unjuk rasa di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep, Senin (30/9/2013). Dalam aksinya, mereka meminta kejaksaan tidak lamban dalam menangani kasus korupsi, terutama kasus-kasus yang sudah mengendap.

dalam bentuk uang senilai Rp. 500 ribu per orang. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD, terungkap jika sapi yang diklaim bantuan itu justru milik warga dengan memberikan

anting pada sejumlah sapi milik warga. Tidak cukup sampai disitu, warga melaporkan kasus tersebut ke Kejaksaan Negeri Sumenep, 1 Februari 2012. Ketua Poktan Sekar

Wangi sudah pernah diperiksa. Namun, penyelidikan kasus tersebut tidak berlanjut, dan setelah didesak beberapa pihak, berkas kasus tersebut dikabarkan hilang. =JUNAEDI/MK

2013 Kejaksaan Negeri Sumenep mengabarkan berkas kasus tersebut hilang.

2014 Kejaksaan Negeri Sumenep menemukan kembali berkas kasus yang dinyatakan hilang itu.

DUGAAN PENYELEWENGAN BSPS

Dewan Sarankan Penerima Melapor SUMENEP – Anggota Komisi C DPRD Sumenep Muhammad Husin menyarankan penerima dana BSPS yang diduga dipotong di Kecamatan Ambunten untuk melapor ke wakil rakyat. Sehingga tidak hanya jadi bahan perbincangan yang mengarah pada gosip.

PERCEPAT PANEN. Sejumlah buruh tani memetik buah Nanas yang di panen di perkebunan nanas di kawasan Lereng Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Ngancar, Kediri, Jawa Timur, Kamis (6/2). Petani di kawasan Gunung Kelud sengaja mempercepat panen buah nanas karena takut gagal panen apabila Gunung Kelud Meletus menginggat status Gunung Kelud meningkat dari status Aktif Normal menjadi Waspada sejak hari Minggu, 2 Februari yang lalu.

“Warga miskin punya hak yang sama dari negara untuk mendapatkan perlakukan yang adil. Sehingga jangan sampai bantuan yang diperuntukkan untuk warga miskin itu tidak diterima utuh atau dipotong dari alokasi bantuan yang semestinya,” katanya, Kamis (6/1). Jika sudah ada laporan dari warga, pihaknya bisa memanggil dinas terkait untuk dimintai klarifikasi. Katanya, alasan

kenapa misalnya dipotong atau penerima hanya menerima Rp 5 juta saja dari yang semestinya Rp 7,5 juta, itu yang semestinya diperjelas terlebih dahulu. “Yang terjadi sekarang kan belum ada laporan dari penerima BSPS. Kalau tidak ada laporan dari penerima BSPS atau korban, apa yang bisa ditindaklanjuti oleh dewan,” terang Politisi PKNU. Sementara, Syarkawi, pelapor kasus itu, mempertanyakan kinerja

dewan yang tak kunjung turun menyikapi temuannya tersebut. Semestinya, katanya, dewan proaktif ketika mendapatkan informasi dari warga. Minimal mengecek kebenaran informasi itu.“Yang saya khawatirkan kasus BSPS seperti di Kalianget, dibilang nihil, tapi ternyata tebukti sekarang kan. Apalagi bantuan BSPS itu kan konterpadnya Komisi C,” tandasnya. Dia juga meminta bantuan dana BSPS di Ambunten harus ditelusuri oleh kalangan dewan. Setidaknya, dewan ketika menerima laporan seperti ini, dinas terkait harus dipanggil. “Panggil lah, apanya yang susah,” kata Syarkawi. =ALI RIDHO/MK


Sumenep

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

Pembelian Water Meter Diduga Fiktif SUMENEP - Pembelian alat scan pencatat meter untuk pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di PDAM Sub Sapudi diduga fiktif. Dugaan tersebut menguat setelah anggota DPRD Sumenep dari wilayah tersebut melihat pembayaran PDAM masih menggunakan cara lama. Anggota DPRD Sumenep, A Junaidi membenarkan, proses pembayaran pelanggan PDAM masih menggunakan cara lama. Pembayaran tersebut biasanya dipukul rata setiap 6 bulan sekali. Ada juga yang 1 bulan sekali, tapi tidak menggunakan water meter yang sudah dibeli oleh PDAM pada akhir 2013. ”Penagihan rekening itu tidak menggunakan water meter, bayarnya itu bulanan. Saya tidak tahu berapa nominalnya. Ada yang kumulatif tiap 6 bulan sekali. Di lapangan seperti itu. Jadi mungkin saja pembelian itu digelapkan,” kata Junaidi. Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi mengungkapkan, pada 2013, tidak ada anggaran pembelian barang yang dianggarkan. Bambang mengaku tidak tahu jika ada pembelian barang untuk PDAM Sub Sapudi.

Tidak adanya penganggaran terhadap PDAM karena pihak Komisi B telah memberikan pinjaman terhadap PDAM sebesar Rp. 5 miliar. ”Terserah mereka itu mau digunakan untuk apa. Tetapi memang selama dua tahun ini tidak ada anggaran untuk PDAM,” terangnya. Lebih lanjut, Bambang mengungkapkan, dengan adanya pergantian direksi yang baru, mestinya ada tranparansi yang jelas mengenai pembelanjaan tersebut. Jika tidak ada penjelasan dari pihak PDAM, Bambang mengaku akan memanggil pihak PDAM untuk menjelaskan dugaan penggelapan dana PDAM tersebut. ”Kita nanti akan hearing dengan PDAM, termasuk DPPKA untuk mempertanyakan persoalan itu. Itu akan dibahas oleh para RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham),” pungkas Bambang. Hasil penelusuran Koran Madura, Zainal Alim, mantan Direktur PDAM pada akhir 2013, telah membelanjakan program komputer dan scan pencatat mater untuk PDAM Sub Sapudi. Sementara dana pembelian barang tersebut nilainya lebih dari Rp 50 juta. =ALI RIDHO/MK

Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Bambang Prayogi saat diwawancarai wartawan tentang water meter di Sapudi.

C

Penanganan Korupsi Menggantung

AUDIENSI. Aktivis Laksamuda saat mempertanyakan kasus yang mengendap di Kejari Sumenep, Kamis (6/2) sekitar pukul 11.00. Mereka ditemui Kajari R Adi Wibowo.

Laksamuda Bertemu dengan Kajari SUMENEP – Laksamuda mendatangi kantor Kejari Sumenep, Kamis (6/2) sekitar pukul 11.00. Kedatangannya untuk mempertanyakan sejumlah kasus dugaan korupsi yang masih belum jelas perkembangannya. Mereka ditemui Kajari R Adi Wibowo. “Kasus korupsi itu kan sudah menumpuk. Jadi, kita datang mempertanyakan keseriusan Kejari mengusut kasus korupsi yang terkesan dibiarkan menggantung itu. Kenapa berkas kasus sudah lama masuk kejaksaan, prosesnya kok terkesan jalan di tempat. Kita pertanyakan kendala yang dihadai kejari melawan para koruptor,” tutur Sekretaris Laksamuda, Khairul Umam. Menurutnya, persoalan hukum mestinya disampaikan ke publik dengan jelas. Sehingga, perkembangan kasusnya jelas dan tidak terkesan mandek. Fenomena kasus korupsi meski masih belum cukup bukti untuk ditetapkan sebagai tersangka ataupun terdakwa, perkembangan

kasus itu harus disosialisasikan dengan jelas. Sementara Ketua Laksamuda Ferli Lantang, mengungkapkan, ketidakjelasan penanganan kasus korupsi yang sudah masuk ke kejari, itu dibuktikan dengan tunggakan kasus yang terus menumpuk. Penumpukan kasus itu harus segera dijawab kejari dengan menyeret para pelaku ke meja hijau. “Jika Kejari tidak sigap mengusut kasus korupsi yang sudah masuk, maka kasus-kasus korupsi selanjutnya akan semakin menumpuk. Terutama kasus lama yang tidak tuntas-tuntas. Wajar jika publik akan memiliki persepsi bahwa Kejari tumpul menangani kejahatan korup-

si. Jangan sampai publik meragukan kinerja Kejari. Ini bahaya,” tuturnya. Sementara itu, Kajari Sumenep R Adi Wibowo menegaskan tidak ada kasus korupsi yang tidak ditangani. Semua kasus yang sudah masuk kejaksaan sedang diproses. Hanya saja, dia tidak menampik dalam mengusut kasus korupsi cukup kesulitan. Itu lantaran dari sekian saksi yang diperiksa cenderung seragam keterangannya. Dari 24 saksi yang diperiksa, misalnya, keterangan yang diberikan saksi hampir mirip semua. “Meski saksinya banyak, kan tidak jauh beda dengan saksi yang sedikit. Dari 24 saksi, jika keterangan hampir sama, kan berarti hanya ada satu saksi. Padahal untuk menjerat seseorang sebagai tersangka minimal harus ada dua alat bukti hukum yang sah,” tutur kajari dihadapan Laksamana Muda. =ALI RIDHO/MK


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

PENERANGAN

Sudah Seminggu Gelap Gulita

WARTAWAN PEDULI SENI BUDAYA. Sejumlah wartawan memakai kostum tokoh pewayangan sambil membawa kamera saat dilaksanakan prosesi jamasan alat peliputan dalam rangka Hari Pers Nasional 2014 di gandok seni Pondok Tingal, Borobudur, Magelang, Jateng, Kamis (6/2). Kegiatan seni budaya oleh Forum Jurnalis Magelang (FJM) bersama Komunitas Seniman Borobudur Magelang Indonesia (KSBI) tersebut sebagai kepedulian wartawan dalam menjaga dan melestarikan seni budaya tradisional.

Saksi Mulai Diperiksa Dugaan Penyimpangan BSPS dalam Bidikan SUMENEP – Kejasaan Negeri Sumenep kini sedang fokus membidik pelaku dugaan pemotongan dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget pada 2013. Delapan orang saksi telah diperiksa. Amya (60), salah satu penerima BSPS dari Dusun Lisoen, Desa Kalianget Timur, usai menjalani pemeriksaan, Kamis (6/2) mengaku telah membeberkan semuanya kepada penyidik. Menurutnya, materi pemeriksa hanya seputar dana BSPS yang ia terima dari aparat desa. Selain itu, penyidik juga menanyakan siapa aparat desa yang melakukan pemotongan dana bantuan miliknya. “Saya akui saja semuanya, termasuk nama orang (yang) melakukan pemotongan dana BSPS,” terangnya. Kasi Pidsus Kejari Sumenep Sugianto mengatakan belum bisa menetapkan tersangka, karena data yang diperoleh masih sepihak. “Kami masih akan memanggil saksi lain termasuk aparat desa yang disebut-sebut sebagai pelakunya. Tapi, kami belum dapat menyimpul-

Kami masih akan memanggil saksi lain termasuk aparat desa yang disebutsebut sebagai pelakunya. Tapi, kami belum dapat menyimpulkan hasil pemeriksaannya, karena yang kami periksa masih sepihak,”

Sugianto

Kasi Pidsus Kejari Sumenep kan hasil pemeriksaannya, karena yang kami periksa masih sepihak,” katanya. Kasus tersebut dilaporkan ke kejari, Senin (10/6/2013) oleh enam

orang warga Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget yang mengaku korban dugaan pemotongan BSPS tahun 2013. Amya adalah salah satu korban dari pemotongan itu. Dari bantuan sebesar Rp 6 juta, yang ia terima hanya Rp 700 ribu. Selebihnya, bantuan tersebut diduga diambil oleh oknum aparat desa. “Terung terang saya hanya dikasih uang Rp 700 ribu. Ya saya bilang saja segitu,” terangnya. Pemotongan itu ditengarai dialami 56 penerima manfaat. Mukasir (60) warga Dusun Lisoen, mengaku hanya menerima bantuan berupa alat material bangunan rumah yang nilainya sekitar Rp 4,5 juta serta uang tunai Rp 400 ribu. Lebih parah lagi yang dialami Habiyati (60), warga Dusun Padurekso, hanya mendapat senilai Rp 3,3 juta ditambah uang tunai Rp 300 ribu. Addur (45), warga Dusun Tarebungan, juga mengalami nasib serupa. Dia hanya mendapat bantuan material senilai Rp 4,5 juta ditambah uang tunai Rp 50 ribu. =ALI RIDHO/MK

SUMENEP - Cuaca ekstrem juga berdampak pada penerangan listrik daerah kepulauan. Tersendatnya distribusi bahan bakar minyak (BBM) membuat pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) kekurangan bahan bakar dan tidak bisa beroperasi. Sudah sejak seminggu lalu di Pulau Sapeken gelap gulita. “Ya sudah satu minggu ini di rumah kami tidak menggunakan listrik. Imbas dari kurangnya pasokan BBM, karena PLTD yang ada di desa kami tidak bisa menyala karena kehabisan solar,” ungkap warga setempat, Dulsiam, Kamis (6/2). Sebagai alternatif penerangan, warga menggunakan lilin atau lampu teplok. “Hanya menggunakan lilin dan lampu teplok sebagai penerang di malam hari,” tutur anggota Komisi D DPRD Sumenep itu. Politisi PKB itu mengusulkan, agar distribusi BBM dan sembako ke daerah kepulauan tidak tersendap saat cuaca ekstrem, pemerintah menyiapkan alat transportasi udara. “Namun usulan kami tidak digubris, dianggap tidak rasional. Sebab, transportasi udara sangat

mahal,” keluhnya. Musahnan, warga setempat, menambahkan, harga solar yang sebelumnya hanya Rp 9 ribu per liter, kini menjadi Rp 15 ribu. Sementara premium yang semula Rp 8 ribu, naik menjadi Rp 14 ribu. Itu pun langka. “Berapa pun kami beli pokok ada barangnya. Sekali pun harganya mencapai Rp 20 ribu per liter tak masalah, akan kami beli, daripada kami hidup dalam kegelapan,” ungkapnya. Di Sapeken, PLTD yang masih menyala hanya PLTD yang dikelola oleh PLN, yang lokasinya ada di daerah kecamatan. Sementara PLTD yang ada di pelosok desa dan dikelola swasta tidak bisa beroperasi. Sedangkan tarif langganan listrik yang dipasok dari PLTD swasta lumayan mahal. Untuk 2 lampu berdaya 5-8 watt dikenakan tarif Rp 95 ribu per bulan. Untuk pelanggan yang memasang hingga 3-4 lampu, akan dikenakan biaya pemakaian hingga Rp 250 ribu per bulan. ”Jika masih ditambah pesawat televisi, bayaran setiap bulannya sampai mencapai Rp 300 ribu,” terangnya. =JUNAEDI/MK

TARGETKAN TAMBAHAN PEMBANGKIT. Pekerja melakukan perawatan Gardu Induk 150 KV di Jl. Parangtritis Km 5, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Pemerintah menargetkan tambahan daya pembangkit listrik pada tahun 2014 mencapai 3.605 MW atau meningkat 7,6 persen dibandingkan tahun 2013.


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

E

AWAS BERLUBANG.

Pelajar melintas di jalan Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding saat pulang sekolah. Jalan tersebut sudah lama rusak namun belum diperbaiki, sehingga mengambil inisiatif membuka posko amal untuk memperbaiki jalan tersebut.

INFRASTRUKTUR

Posko Amal untuk Memperbaiki Jalan SUMENEP – Tak kunjung mendapat perbaikan dari pemerintah, warga Desa Gadu Barat Kecamatan Ganding sudah beberapa hari menggalang dana dengan membuka posko amal untuk memperbaiki jalan tersebut. Jalan rusak dan berlubang yang hendak diperbaiki itu merupakan jalan utama warga Desa Gadu Barat. Jalan tersebut mendesak diperbaiki karena saat terjadi hujan mudah sekali tergenang air. Di jalan tersebut, sudah banyak pengendara yang terpeleset dan jatuh. “Alhamdulillah, Mas, dari hasil posko amal ini, sudah dapat membeli batu dan aspal, sehingga sebagian jalan yang

rusak sudah diperbaiki. Setiap hari sekitar 70 orang dengan suka rela bergotong-royong ramai-ramai memperbaiki jalan yang rusak,” kata Hosni kepada Koran Madura. Jalan tersebut sudah sekitar 20 tahun tak diperbaiki. “Meski rusak parah belum pernah dilakukan rehab maupun tambal sulam oleh pemerintah daerah. Warga kesal dan protes, sehingga warga sepakat membuka

posko amal guna mengumpulkan dana untuk perbaikan jalan ini,” tuturnya beberapa waktu lalu. Meski tergolong jalan pedesaan, tiap harinya jalan tersebut ramai dilintasi orang. Jalan tersebut menghubungkan ke Kecamatan Rubaru. “Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jalan yang berlubang. Selain licin juga tidak kelihatan karena dipenuhi air. Sangat membahayakan pengendara yang melintas “ ujar Siti, pengendara yang sering melintas di jalan tersebut. =AHMAD SAI/MK)

PROYEK IRIGASI

Kadis PU Pengairan: Kami Belum Tahu SUMENEP – Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Sumenep Eri Susanto mengaku belum tahu terkait proyek irigasi sebesar Rp 178 juta di Dusun Reang, Desa Payudan Dungdang, Kecamatan Guluk-Guluk, yang diduga tidak sesuai spek. ”Kalau masalah adanya penyimpangan itu, sampai saat ini kami masih belum tahu,” kata Eri Susanto, menanggapi pernyataan warga yang kecewa dengan kualitas proyek pembangunan irigasi tersebut, sebab pekerja terkesan asal-

asalan dalam menyelesaikan proyek itu. Campuran cor yang semestinya memakai pasir, tapi malah diduga memakai tanah liat. Terkait panjang proyek yang masih kurang, ia memaklumi sebab proyek tersebut masih dalam tahap penyelesaian. ”Itu masih dikerjakan, jadi mungkin masih belum sampai,” ungkapnya saat ditanya panjang irigasi yang dipersoalkan Kepala UPT Pengairan wilayah barat, Mohammad Halik. =JUNAEDI/MK


KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014| NO. 0296|TAHUN III PROBOLINGGO F KORAN MADURA

Pamekasan

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 NO. 0296 | TAHUN III

F

PENDIDIKAN

Daftar Perserta UN SMP Belum Valid

BENCANA LONGSOR. Suasana rumah yang ditinggalkan penghuninya usai tergerus tanah longsor, di dusun Engas Desa Tlonto Rajah, Pasean, Pamekasan, Jatim. Bencana tanah longsor yang melanda dua desa yakni Desa Tlonto Rajah, Pasean, dan Sanah Daya, Waru beberapa hari lalu, menyebabkan puluhan rumah ambruk.

Komisi A Angkat Wajah Karena Tidak Diberitahu Penundaan Pilkades PAMEKASAN - Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan ngambek, karena tidak diberitahu tentang penundaan pemilihan kepala desa. Pilkades dipastikan tergeser dari tahun 2014 ke tahun 2015 mendatang, akibat ada pemilihan legislatif dan pemilu Presiden. Ketua Komisi A DPRD Pamekasan, Iskandar mengaku tidak diberikan hasil kesepakatan tentang penundaan hasil pilkades tersebut. Sehingga DPRD Pamekasan tidak mengetahui hasil kesepakatan penundaan tersebut. “Terus terang kami tidak diajak bicara oleh Bapemas dan Pemdes tentang hasil kesepakatan penundaan pilkades,” ucapnya. Seharusnya, kata Iskandar, hasil kesepakatan penundaan pilkades tersebut harus dibicarakan dengan DPRD Pamekasan. “Kami juga belum mengetahui, alasan pemerintah tidak membicarakan penundaan pilkades tersebut,” ungkapnya. Menurut Iskandar, ada penundaan Pilkades tersebut, hanya diketahui di media. Secara resmi pemerintah tidak mengirimkan tebusan tentang penundaan pilkades. “DPRD dan Pemerintah ini adalah bagian penting yang harus sejalan dan seirama serta saling melengkapi, jika ada yang pincang, maka dampaknya terhadap regulasi yang akan dijalankan,” ujarnya. Sebelumnya, Pemerintah Ka-

bupaten Pamekasan menunda pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), yang sedianya akan dilakukan pada pertengahan tahun 2014 ini ditunda sampai tahun 2015 mendatang, dengan jadwal yang belum ditentukan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (Bapemas Dan Pemdes), Masrukin, setelah menerima Surat Edaran Bupati Pamekasan, yang isinya tentang Penundaan pilkades, sebagai tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri Nomor 140 Tahun 2013 tentang penundaan pilkades tahun 2014. Menurut Masrukin, penundaan tersebut beralasan karena pelaksanaan pemilu legislatif yang akan berlangsung pada tanggal 09 April 2014 dan pemilu presiden tanggal 09 Juni 2014. Sementara masa akhir jabatan kepala desa rata-rata bulan Agustus, September, dan akhir November. Sehingga sangat tidak dimungkinkan jika pilkades dilaksanakan pada tahun ini. Ia menjelaskan sebetulnya

pemerintah sudah mengajukan anggaran untuk pelaksanaan pilkades tahun 2014 ini, namun karena ada penundaan akhirnya anggaran tersebut harus dikembalikan ke kas daerah. “Anggaran pilkades secara otomatis akan dikembalikan ke kasda dan akan digunakan lagi pad tahun 2015 mendatang,” kata Masrukin. Sementara mengenai tahapannya, Masrukin belum bisa memberikan penjelasan secara detail (rinci), karena perencanaan tersebut masih akan dibahas pada tahun 2015. Termasuk pula model pelaksanaan Pilkades, apakah tetap menggunakan model pilkades serentak, atau pilkades sendirisendiri. “Nunggu pembahasan secara khusus tentang tahapan pilkades,” ucapnya. Pada tahun 2014 ini, kata Masrukin, Bapemas, dan Pemdes saat ini fokus pemilihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yang tahun ini semua BPD sudah masuk akhir jabatan. “Sekalipun pilkades ditunda, namun tahun ini kami mengawal pemilihan BPD,” ujarnya. Sementara untuk Pilkades yang di desa Batu kerbuy, yang dilaksanakan pada tanggal 28 ini, Masrukin berdalih pelaksanaan pilkades tersebut sudah direncanakan pada tahun 2013. Sehingga harus melaksanakan pilkades awal tahun ini. =FAKIH AMYAL/RAH

PAMEKASAN - Daftar peserta Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Kabupaten Pamekasan masih belum valid. Sejauh ini masih berupa Daftar Nominasi Sementara (DNS). Data peserta itu masih membutuhkan perbaikan dan penyesuaian dengan data calon peserta UN dari masing-masing sekolah. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Pamekasan, Yusuf Suhartono, melalui Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Mohammad Tarsun mengatakan UN tingkat SMP dan sederajat dijadwalkan akan dilaksanakan pada 5 sampai 8 Mei yang akan datang. Sehingga masih ada kesempatan Dinas Pendidikan untuk melakukan validasi peserta UN dari DNS menjadi Daftar Nominasi Tetap (DNT). Berdasarkan data pada Disdik setempat, jumlah siswa yang masuk dalam DNS peserta UN tingkat SMP dan sederajat di wilayah itu berjumlah 15.297 orang siswa, dengan rincian peserta dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) sebanyak 8.615 orang siswa dan SMP sebanyak 6.681 orang siswa. “Insyaallah dalam pekan ini kami sudah masuk pada DNT, karena saat ini masih dalam proses penyelesaian. Kemungkinan jumlah itu tidak akan jauh berbeda, karena hanya sebagian kecil dari sekolah yang datanya

masih belum selesai,” katanya. Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Djuhaini meminta Dinas Pendidikan segera menyelesaikan data peserta UN tersebut, sehingga bisa lebih fokus terhadap persiapan lainnya. “Kami harapkan kepada Dinas Pendidikan agar validasi peserta UN itu bisa disegerakan penyelesaiannya agar lebih siap menghapapi UN,” katanya. Komisinya, kata Juhaini, berharap agar Dinas Pendidikan mengupayakan agar semua siswa bisa mengikuti UN. Kejadian tahun lalu, banyak siswa kelas akhir yang tidak mengikuti UN, karena menikah atau ikut orangtuanya yang bekerja ke luar daerah. Hal itu, jalas dia, membutuhkan langkah dari instansi yang bertanggung jawab terhadap pendidikan di Kabupaten Pamekasan itu untuk aktif melakukan penyadaran kepada keluarga siswa, terutama kepada orangtuanya. Lebih dari itu, Dinas Pendidikan juga diharapkan mendorong sekolah-sekolah untuk membuat program tamhahan di luar jam sekolah untuk menjamin agar semua peserta UN bisa dinyatakan lulus. “Pelajaran tambahan itu sangat perlu dilakukan agar siswa memiliki kesempatan untuk mendalami pelajaran di sekolah masingmasing,” katanya. =ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

SEKOLAH DI PENGUNGSIAN. Sejumlah anak-anak korban banjir mengikuti sekolah di pengungsian Gor Wergu, Kudus, Jateng. Kegiatan tersebut dilakukan guna memberikan pendidikan kepada para anak-anak korban banjir yang sepekan lebih berada di pengungsian akibat rumah dan sekolah mereka terendam banjir.


KORAN MADURA

PAMEKASAN

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 NO. 0296| TAHUN III

G

Mahasiswa Berkeluh Kesah ke Dewan Karena Pengawasan Pendistribusian Raskin Sangat Lemah PAMEKASAN – Sejumlah anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Khairat Pamekasan bertemu anggota dan pimpinan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis (6/2). Mereka meminta agar jadwal pendstribusian beras masyarakat miskin (raskin) di wilayah itu diumumkan secara terbuka, karena dapat membuat pengawasan pendistribusian raskin menjadi sangat lemah. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2 jam di ruang rapat DPRD itu, mereka mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam memperbaiki sistem pendistribusian raskin. Itu ditanyakan karena raskin hingga saat ini masih berpotensi menjadi lahan empuk memperkaya diri bagi oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Presiden mahasiswa STAI AL Khairat, Solikin Dendoro mengatakan salah satu terjadinya penyebab penyelewengan raskin di Pamekasan, karena tidak adanya keterbukaan jadwal penditribusiannya sehingga pengawasan terhadap pendistribusian bantuan beras murah itu sangat minim. Ia yakin, jika jadwal distribusi itu diumumkan, maka penerima manfaat akan dapat berperan serta dalam melakukan pengawasan. Sebab jika pada jadwal yang telah ditentuakan raskin belum didistribusikan, mereka akan mempertanyakannya ke pemerintahan desa masing-masing. Menurutnya, dugaan penyelewengan raskin sudah lama

sistem pendistribusian raskin, baik jadwal dan alokasi beras yang akan diterima pemanfaat. Hal itu untuk memperkecil kemungkinan

adanya penyelewengan bantuan tersebut. “Harus diakui, program ini banyak disinyalir terjadi penyelewengan dalam penditribu-

siannya, sehingga pemerintah perlu lebih meningkatkan sosialisasi,” katanya. =ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

Pamekasan sedang mengeluarkan sisa CBP tahun 2013 lalu dari gudang penyimpanan. Saat itu terdapat sak yang bocor sehingga diketahui beras sudah berwarna kekuning-kuningan, berbau apek, bahkan digerogoti kecoak. Beras tersebut hendak disalurkan kepada 99 kepala keluarga (KK) korban bencana di empat desa, yaitu di Desa Waru Timur, Desa Bindang, Desa Tagengser, dan Desa Sana Daya. Saat itu, petugas Dinsosnakertrans Pamekasan sedang mengeluarkan sisa CBP tahun 2013 lalu untuk disalurkan kepada para korban. Itu diketahui membusuk setelah petugas dari Dinsosnakertrans mengeluarkan

dari gudang penyimpanan dan ada salah satu sak ada yang bocor sehingga diketahui beras sudah berwarna kekuning-kuningan, baunya apek, dan ada kecoaknya. Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Pamekasan Alwalid mengakui CBP itu selama ini memang kurang pengawasan, sehingga kualitasnya berubah. Beras tersebut merupakan stok lama, yang sudah ada sebelum ia menjabat sebagai Kadinsosnakertrans Pamekasan. “Ya, kondisinya memang begitu mau bagaimana lagi. Itu memang beras lama, bukan beli beras baru,” katanya tanpa rasa bersalah. =ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH

terjadi. Namun hingga saat ini persoalan itu belum ada upaya perbaikan. Ia meminta agar penyaluran program tersebut dihentikan sementara hingga ada perbaikan mekanisme. “Semestinya, sebelum ada perbaikan mekanisme penyaluran, distribusi raskin dihentikan sementara untuk menghindari makin banyaknya angka penyelewengan di program tersebut,” katanya. Kepala Bagian Kesejateraan Rakyat Amirussholeh mengatakan di tingkat kabupaten jadwal pendistribusian itu sudah dikirim ke masing-masing desa. Bahkan timnya juga menempelkan jadwal tersebut di masingmasing balai desa. “Tapi jadwal itu tidak dibaca dan dianggap sebagai pengumuman yang kurang penting. Bahkan seringkali jadwal yang sudah ditempel itu hilang,” katanya. Usai pertemuan, Ketua komisi D DPRD Pamekasan, Andi Suparto mengatakan pemerinath setempat perlu meningkatkan sosialisasi yang berkaitan dengan

RASKIN

Korban Bencana Diberi Beras Busuk PAMEKASAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Pamekasan menyayangkan penyaluran beras busuk untuk korban bencana di wilayah utara Pamekasan. Beras yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) itu seharusnya tidak disalurkan jika kondisinya sudah membusuk dan tidak layak konsumsi. Anggota DPRD Pamekasan dari Fraksi PAN-Sejahtera, Hosnan Ahmadi mengatakan beras CBP itu seharusnya dicek dulu kelayakannya sebelum disalurkan kepada korban bencana. Jika kondisinya memang jelek, seharusnya tidak disalurkan dan diganti dengan beras yang memenuhi standart.

“Kalau sudah jelas tidak layak konsumsi, seharusnya tidak disalurkan. Karena bantuan itu tujuannya untuk meringankan beban para korban. Kalau kualitasnya jelek bagaimana,” katanya. Dari kondisi tersebut, kata Hosnan, pihaknya menyarankan agar ada perubahan sistem dalam pendistribusian beras untuk korban bencana. Jika selama ini beras dibeli dan ditumpuk bertahun-tahun, alangkah baiknya jika anggaran untuk pengadaan beras itu dibelanjakan saat dibutuhkan. Ia menilai cara ini lebih baik, karena jika tidak terserap, anggarannya bisa dikembalikan. Sebaliknya, jika dalam bentuk beras, dikhawatirkan rusak percuma

karena tidak disalurkan. Hal senada juga disampaikan Taufikurrahman, anggota Komisi D DPRD Pamekasan. Menurutnya, pemerintah seharusnya membantu para korban bencana dengan bantuan yang layak bukan dengan cara memberi beras busuk. Di masa yang akan datang perlu diadakan evaluasi agar bantuan yang diberikan pemerintah bisa dinikmati masyarakat yang tertimpa musibah. Sebab, jika bantuan yang diberikan berupa beras busuk, besar kemungkinan masyarakat menolak untuk menerima bantuan itu. Dapat diberitakan keberadaan beras busuk itu diketahui saat petugas Dinsosnakertrans


H

KORAN MADURA

PAMEKASAN

JUMAT 7 FEBRUARI 2014| NO. 0296|TAHUN III

PENGADAAN BERAS LOKAL

Gapoktan Bisa Dijadikan Mitra

MANTAP BRATA. Aparat Kepolisian melakukan simulasi pengamanan Pemilu 2014 di jalanan Diponegoro Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/2). Polisi melakukan operasi khusus pengamanan Pemilu 2014 yang diberi sandi ‘Mantap Brata’ untuk menjaga situasi Pemilu yang kondusif di Jawa Barat.

Pelajar SMP Diserahkan ke Polisi

PAMEKASAN - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre XII Madura siap merekrut gabungan kelompok tani (Gapoktan) sebagai mitra dalam pengadaan beras lokal di wilayah itu. Kepala Bulog Sub Divre XII Madura Hariyono mengatakan rencana itu merupakan upaya membantu para petani, agar memiliki akses secara langsung dalam memasok hasil panennya. “Tapi tentunya mereka harus memenuhi persyaratan, semisal Gapoktan itu memiliki mesin giling atau tempat penampungan gabah,” kata Hariyono. Selain ingin membantu gagasan merekrut Gapoktan sebagai mitra Bulog dalam menyediakan ketersediaan beras Bulog di Madura itu juga agar nantinya para petani memiliki rasa tanggung jawab untuk menghasilkan beras berkualitas bagus. Hariyono menjelaskan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan pemkab di masingmasing kabupaten di Pulau Madura terkait rencana itu. “Dalam hal ini tentu Dinas Pertanian selaku ‘leading sector’ yang mem-

bidangi pertanian,” katanya. Di Madura, rekanan yang menjadi mitra Bulog dalam pengadaan beras dan gabah selama ini berjumlah 27 rekanan, namun hanya tujuh dari puluhan rekanan itu yang memenuhi ketentuan teknis pemasok beras. “Jadi, 20 rekanan sisanya masuk kategori kurang, sehingga kami perlu mempertimbangkan kembali, apalagi pasokan beras oleh sebagian mitra ini banyak yang bermasalah di lapangan,” katanya. Ia mencontohkan adanya beras yang tidak layak konsumsi seperti yang pernah terjadi di sejumlah desa di Kabupaten Pamekasan dan Sampang belum lama ini. Kabutuhan pasokan beras khusus pengadaan beras Bulog di Madura setiap bulannya sebanyak 5.947.350 kilogram. Rinciannya, Sumenep sebanyak 1.745.670 kilogram, Sampang 1.629.705 kilogram, Pamekasan 1.295.955 kilogram, dan Kabupaten Bangkalan sebanyak 1.276.020 kilogram. =ANTARA/RAH

Babak Belur karena Dihakimi Massa PAMEKASAN - AC, salah siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pamekasan diserahkan ke polisi setelah dihakimi massa karena tertangkap basah melakukan pencurian di sebuah toko di desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Kamis (6/2) pagi. Pelaku menderita memar di bagian wajahnya. Warga Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur itu berurusan dengan pihak kepolisian, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Larangan, AKP Bambang Hermanto mengatakan saat melakukan aksinya pelaku menggunakan cara dengan menaiki genting toko. Beberapa saat setelah dia berhasil membawa hasil curiannya berupa tiga bungkus rokok dan hendak keluar, pemilik toko memergokinya dan meneriakinya maling. Teriakan tersebut mengundang warga datang ke lokasi. Sempat terjadi aksi saling kejar antara pelaku dengan warga hingga akhirnya anak di bawah umur itu berhasil ditangkap dan dihajar

beramai-ramai. ”Saat itulah warga melampiaskan amarahnya dengan memukuli pelaku. Berutung ada warga yang kasihan sehingga aksi main hakim sendiri itu dapat dihentikan dan menyerahkannya ke kami,” kata Kapolsek. Polsek saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui kasus yang sebenarnya. Ia menyatakan akan melanjutkan proses hukum atas kasus tersebut sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. ”Akan kami dalami dulu masalah ini dan nanti pasti kami tindak lanjuti,” katanya. Bambang tidak memperkenankan para wartawan mengambil gambar pelaku dengan alasan karena masih di bawah umur yang memiliki masa depan yang baik.

Konon, permasalahan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah keluarga AC datang dan meminta maaf. Pemilik toko juga sudah memaafkan pelaku dengan catatan tidak mengulangi perbuatannya itu. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pameakasan, Yusuf Suhartono mengatakan kejadian itu akan menjadi perhatian bagi Disdik dan sekolah yang ada di bawah naungan instansi tersebut agar dapat meningkatkan kerja sama dengan wali murid dalam membina moral dan karakter siswanya. Pihaknya akan lebih meningkatkan pengawasan terhadap siswa dan berharap ada dukungan dari orang tua siswa agar lebih berperan aktif dalam melakukan pengawasan kepada anaknya. ”Pembentukan karakter siswa, selain di sekolah, juga di lingkungan keluarga serta pergaulan sehari-hari. Orangtua juga harus mengawasi anaknya agar terjaga dalam bergaul,” kata Yusuf Suhartono. =ALI SYAHRONI/MUJ/RAH

TARGET PENGADAAN BERAS BULOG. Pekerja melakukan bongkar muat beras bulog untuk distribusikan ke wilayah Kediri di Gudang Bulog Banyakan Sub Divre V Kediri, Jawa Timur. Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur menargetkan pengadaan beras di wilayah Jawa Timur pada tahun ini mencapai 1,1 juta ton, naik dibanding realisasi pengadaan pada tahun lalu sebesar 1,012 juta ton.


KORAN MADURA

PAMEKASAN

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 NO. 0296| TAHUN III

I

NHM Tak Pernah Menahan Ijazah Mahasiswa Mustofa Haris: Disimpan Sembari Menanti Sertifikat Pelatihan Budi Pekerti PAMEKASAN – Kabar penahanan ijazah di Ngudia Husada Madura (NHM) dibantah pihak bersangkutan. Lembaga yang mencetak kader kebidanan dan keperawatan tersebut merasa tidak pernah melakukan hal itu. Sebab, setiap mahasiswa yang lulus sudah diberikan ijazah lengkap dengan fotokopi legalisasinya. ”Pemberitaan yang mengatakan ijazah ditahan tersebut tidak benar. Kami hanya meminjam untuk kepentingan akreditasi kampus,” kata Ketua Yayasan NHM, Mustofa Haris kepada Koran Madura, kemarin (6/2). Menurutnya, persyaratan untuk akreditasi kelembagaan adalah Sertifikat Budi Pekerti. Jika sertifikat itu tidak ada, tentu yang menjadi ajuan ke kopertis adalah ijazah. Hal itu sebagai bukti kelulusan mahasiswa kepada kopertis.

Untuk mendapatkan sertifikat pekerti, mahasiswa harus mengikuti kegiatan budi pekerti. Dalam profesi kebidanan dan keperawatan harus ada sertifikat pendamping ijazah yakni AAPekerti, dan itu bukan untuk dos-

en. Pelatihan budi pekerti tersebut agar mereka mahir dalam memberikan penyuluhan dan motivasi kepada masyarakat. Apabila kegiatan semacam itu tidak dilakukan, Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) selaku lembaga pengawas akan menegur kampus, karena itu juga merupakan syarat menjadi profesional. ”Jadi kami tidak menahan ijazah. Akan tetapi, menyimpan ijazah sembari menunggu sertifikat pelatihan budi pekerti tersebut,” ungkapnya. Pelatihan pekerti tidak wajib dilakukan di lembaga NHM. NHM hanya memfasilitasi. Jika mahasiswa ikut pelatihan di lembaga lain, biayanya bisa mencapai Rp 2,5 juta. Pihaknya tidak menginginkan mahasiswanya mem-

bayar terlalu mahal, sehingga kampus memfasilitasi kegiatan tersebut. ”Biayanya Rp 1,8 juta, itu pun biaya menggandeng lembaga lain. Sebab pelatihan pekerti bukan dari kampus ini, tetapi dari kampus Brawijaya Malang atau pun Unesa selaku lembaga resmi,” ujarnya. Dia meluruskan, tujuh mahasiswa yang mempermasalahkan belum diterimanya ijazah itu merupakan lulusan Diploma III Akbid Aifa Husada yang melakukan transfer ke Ngudia Husada Madura di Bangkalan. Mengenai pemberitaan yang menyebut kampus NHM membuka cabang di Pamekasan itu tidak benar. Sebab mereka merupakan mahasiswa transfer dari diploma III ke

Diploma IV. Sebab kampus asal mereka tidak ada pendidikan diploma IV, sehingga kuliahnya di Ngudia Husada. Jumlahnya sekitar 70 mahasiswa. ”Kami tidak pernah buka cabang. NHM tetap di Bangkalan. Kami juga memfasilitasi kuliah mereka dengan antar jemput menggunakan bus, karena kelas kuliahnya 3 hari saja, yakni Kamis, Jumat, dan Sabtu,” ungkapnya. Pada tugas kelompok, mahasiswa NHM yang notabene transfer menumpang di kampus Akbid Aifa Husada Pamekasan kampus asal mereka, agar lebih meringankan mahasiswa dalam belajar dan tidak perlu jauh-jauh ke Bangkalan. =MOH. RIDWAN/RAH

PENCURIAN

Kerusakan Trotoar Jalan Kian Meluas PAMEKASAN - Kerusakan bangunan trotoar di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Pamekasan saat ini semakin meluas. Kerusakan umumnya terjadi karena keramik yang dipasang pecah dan sebagian penutupnya hilang dicuri orang tak bertanggungjawab. Kondisi tersebut bisa ditemukan di sepanjang Jl Kabupaten dan di sebagian Jl Trunojoyo, Pamekasan. Kerusakan itu diduga karena berbagai sebab, diantaranya karena penyalahgunaan trotoar yang seringkali dilalui kendaraan barang untuk bongkar muat, juga ada dugaan yang disebabkan oleh kualitas keramik yang dipasang kurang bagus. Menurut Shodiq El Fajar, ketua Lembaga Pengkajian Kebijakan Daerah (LPKD) Pamekasan, bongkar muat barang utamanya di sejumlah pertokoan modern perlu diawasi dan ditertibkan. Sebab mobil barang dengan muatan cukup berat seringkali menyeberang di bangunan trotoar hingga mengakibatkan kerusakan, bahkan ada yang ambles. “Trotoar ini kan untuk pejalan kaki. Kalau ada mobil barang menyeberang trotoar dan bongkar muar barang seenaknya tentu dapat mengakibatkan kerusakan. Dan itu harus dipertanggungjawabkan oleh pemilik toko,” ka-

tanya. Shodiq menjelaskan selain kerusakan akibat ulah pengu-

saha yang tidak memperhatikan dampak kerusakan lingkungan, pihaknya juga sangat menyesal-

kan adanya pencurian sejumlah alat penutup trotoar yang terbuat dari besi. Pencurian itu perlu

ditindak dengan tegas, karena bisa mencelakai pejalan kaki di trotoar. “Kalau trotoarnya bolong seperti itu bahaya sekali. Pejalan kaki bisa-bisa terperosok ke selokan,” katanya. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii menyatakan sudah melakukan kunjungan dan pengecekan ke sejumlah trotoar yang tersebar di beberapa ruas jalan di Pamekasan. Ia mengakui terdapat beberapa kerusakan trotoar yang ditimbulkan akibat akar pohon dan karena ulah jahil orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Kerusakan yang terjadi akibat akar pohon, pihaknya sudah mencarikan solusi agar kerusakan tidak semakin meluas tanpa harus memotong pohon dalam kota. Bupati sangat menyesalkan adanya aksi pencurian penutup trotoar oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab. Aksi pencurian itu seharunya tidak dilakukan, karena hal itu untuk kebaikan masyarakat. “Memang aneh ya, pemerintah ingin baik kok malah dijual. Makanya, sementara kami lakukan las titik, sekalipun tentu akan menyulitkan petugas untuk membersihkan saluran trotoar ketika tersumbat,” katanya. =ACHMAD FAUZI/MUJ/RAH


KORAN MADURA JKORAN PROBOLINGGO

Sampang

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 No. 0296 | TAHUN III

KAMIS 6 FEBRUARI 2014 | No. 0295 | TAHUN III

MADURA

J

DUGAAN PENYELEWENGAN

GEDUNG DEWAN SEPI

Dewan Minta Dimaklumi SAMPANG – Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sampang Akhsan Jamal meminta semua pihak untuk memaklumi jika akhir-akhir ini gedung dewan mulai sepi. Menurutnya, sekalipun anggota dewan, utamanya yang kembali menjadi caleg, mulai jarang masuk, pada prinsipnya aktivitas yang dilakukan tetap untuk kepentingan rakyat. Anggota dewan mulai jarang masuk karena dianggap tidak ada acara penting di kantor. Tugas utama

membuat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sudah tahap penyelesaian. “Makanya sekarang ini banyak rekan yang menghadiri acara di bawah,” tuturnya, Kamis (6/2). Ia mencontohkan kesibukan dirinya sehingga sempat tidak masuk kantor, beberapa waktu lalu. “Saya dari tadi pagi (6/2) jam 06.00 wib, banyak masyarakat minta tolong, seperti orang mau melahirkan dan resepsi nikah. Makanya, saya terjun kepada masyarakat. Mau hadir ke kantor gimana wong keperluannya banyak sedangkan di kantor tidak ada rapat,” dalihnya. Namun demikian, BK sudah memberikan arahan kepada anggotanya untuk tetap masuk walaupun aktivitas di luar kantor sangat padat. Tapi,

arahan tersebut tampaknya tak begitu digubris karena tetap saja banyak anggota dewan tidak masuk kantor. Pantauan Koran Madura, kemarin, hampir seluruh anggota DPRD tidak masuk kantor di Jalan Wijaya Kusuma Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sampang. Yang masih tetap masuk kantor hanya sebagian orang dan bisa dihitung dengan jari. Disinggung kemungkinan anggota dewan tidak masuk kantor karena sibuk menyapa konstituen, Akhsan mengaku kurang tahu. “Mungkin saja,” singkatnya. Secara terpisah, dengan alasan apa pun, Sekretaris Komisi C DPRD Sampang Aulia Rahman keberatan dengan pernyataan Akhsan. Dirinya sangat menyayangkan rekanannya yang mulai jarang masuk kantor, dengan alasan apa pun. “Memang mungkin kegiatan di luar itu penting, tapi jangan tinggalkan kerja kantor sesuai tugas dan kewajibannya. Waktunya masuk jam kantor ya masuk, kalau lewat jam kantor monggo kemana saja entah mau berkampanye atau kemana, yang penting jangan tinggalkan tugasnya,” paparnya. =RYAN HARIYANTO/MK

MEGAH TAPI SEPI. Gedung DPRD Sampang di Jalan Wijaya Kusuma Kelurahan Gunung Sekar Kec/Kota Sampang, tampak megah. Namun, belakangan ini, gedung para wakil rakyat tersebut mulai sepi.

BSPS PU Cikartarung Memilih Diam Sampang - Kepala Bidang (Kabid) Perumahan dan Penataan Lingkungan Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikartarung) Kabupaten Sampang Siti Muatifa memilih tidak menjawab saat ditanya soal dugaan penyelewengan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang menyeret nama instansi itu. “Saya memilih no coment saja, mohon maaf tidak berkomentar masalah itu, Mas,” ucapnya, Kamis (6/2). Yang bersangkutan sendiri sudah pernah diperiksa Kejari Sampang sebagai saksi terkait kasus tersebut. Demikian juga dengan Kepala Dinas PU Cikartarung Wahyu Prihartono. Ia juga memilih tidak banyak berkomentar. Dirinya mengaku pasrah terhadap proses hukum yang dilakukan kejari terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi program BSPS melalui Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2013. “Saya tidak mau memberikan komentar tentang itu, Mas. Itu sudah ranah kejaksaan,” singkatnya. Kejaksaan Negeri Sumenep kini telah menetapkan Sunarto Wirodo, Tim Pendamping Masyarakat (TPM) Program BSPS, sebagai tersangka. Penetapan status tersangka tersebut menyusul adanya dua alat bukti yang telah dikantongi kejari setelah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Kejari menyakini ada ada pihak-pihak lain yang juga terlibat dalam kasus BSPS tersebut. Sampai saat ini, kejari masih mendalami keterlibatan pihak-pihak lain termasuk pegawai dari Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang. Kasi Intel Kejari Sampang Sucipto pernah mengungkapkan, bukan tidak mungkin ada keterlibatan pihak lain, karena tidak mungkin hanya melibatkan satu orang dalam tindak pidana korupsi. “Bukan tidak mungkin ada keterlibatan pihak lain, sebab ini juga termasuk corporate system,” paparnya. =RYAN HARIYANTO/MK


Sampang

KORAN MADURA

KAMIS 6 FEBRUARI 2014 | No. 0295 | TAHUN III

Imam Sanusi Bisa Jadi Tersangka Kejari: Banyak mengarah kepada Mantan Kepala BPBD S am pan g - Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang setelah melakukan pemeriksan terhadap Imam Sanusi, mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat. Ia terancam menyandang status sebagai tersangka dalam dugaan penggelembungan dana pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar). Demikian disampaikan Kasi Intel Kejari Sampang Sucipto. Sekalipun masih tahap penyelidikan, namun dugaan keterlibatan Kabag Organisasi Pemkab Sampang itu makin terang dan jelas. “Dari hasil pemeriksaan kita selama ini, memang banyak mengarah kepada Imam Sanusi, yang merupakan mantan (Kepala) BPBD, atas dugaan kasus mark

up dana pembelian mobil damkar yang seharusnya hanya sekitar Rp 600 juta itu melambung naik menjadi Rp 1,2 miliar,” ucap Sucipto kepada Koran Madura. Dalam menangani kasus tersebut, kini statusnya sudah tahap penyidikan, setelah sebelumnya yang bersangkutan menyandang status penyelidikan. “Ini bukan hanya lebih mengarah kepada Imam Sanusi, tapi setelah sebelumnya tahap penyelidikan sekarang sudah tahap penyidikan untuk menyandang sebagai status tersangka,”jelasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, pembelian pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang tahun 2012 terindikasi adanya dugaan pembengkakan biaya atau harga pembelian yang diluar batas normal. Dari data yang ada, pembelian mobil damkar yang seharusnya hanya sekitar Rp 600 juta itu melambung naik menjadi Rp 1,2 miliar. Hal ini menyebabkan kerugian uang negara sebesar 600 juta. =RYAN HARIYANTO/MK

K

SEREMONIAL

Putra Mandangin FC Siap Ikuti Divisi I

S

a mpa ng - Setelah sukses menjadi juara Divisi II, Putra Mandangin FC tengah berancang-ancang untuk menyongsong kompetisi Divisi I yang rencananya digeber Juni 2014 mendatang. Mereka pun siap mengikuti kompetisi di tiga kelompok usia, yakni U-15, U-19 dan Senior (U-21 ditambah tiga pemain senior) yang digelar PSSI Sampang. “Untuk tim U-19 dan U-15, kita jauh lebih siap. Karena kita memiliki banyak stok pemain. Kebetulan turnamen yang diadakan HCML (Husky-CNOOC Madura Limited, red) kemarin diikuti oleh pemain usia 18 tahun. Jadi untuk kelompok U-19 persediaan pemain kita cukup banyak. Tidak ada masalah. Pun demikian dengan U-15,” ungkap Sulaiman, Manajer Putra Mandangin FC. Sedangkan untuk kelompok senior, kata Sulaiman, Putra mandangin FC masih akan mengandalkan mayoritas pemain yang berhasil mengantarkan tim ini juara Divisi II lalu. Rencananya, dalam waktu dekat, Sulaiman dan tim

pemandu bakatnya akan bergerak dan mulai melakukan seleksi. Menanggapi harapan manajemen Putra Mandangin FC, Hamim Tohari selaku perwakilan HCML mengatakan, akan menyampaikan hal itu pada manajemen HCML dan SKK Migas. “Kami pasti akan mendukung perjuangan Putra Mandangin FC, tentu sesuai aturan main yang ditetapkan SKK Migas dan kemampuan kami. =MIFTAHUL ULUM

S AT U H AT I U N T U K B A N G S A

MENGUCAPKAN

Selamat

HARI PERS NASIONAL 2014 PERS BERMUTU BANGSA MAJU


L

KORAN MADURA

Bangkalan

JUMAT 7 FEBRUARI 2014| NO. 0296|TAHUN III KORAN MADURA

L

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 NO. 0296 | TAHUN III

Panitia CPNS Tak Profesional Terbukti Hasil Tes THL K2 Diundur Terus BANGKALAN – Banyak pihak beranggapan panitia CPNS K2 tidak bisa bekerja profesional. Dugaan ini cukup beralasan karena terbukti pengumuman hasil tes CPNS jalur khusus itu terus menerus diulur, sehingga hal ini rawan menimbulkan kecurigaan. Molornya pengumuman penerimaan THL K2 menjadi penilaian tersendiri bagi masyarakat. Apalagi hasilnya telah ditunggu peserta ujian K2 sejak lama. Ada yang menuding ada permainan dari BKN selaku lembaga yang berkaitan langsung yang menentukan hasil pengumuman. Bahkan ditengarai sudah tak steril dan mencederai nilai demokrasi. “Itu bisa saja terjadi adanya indikasi permainan atau bisa saja memang ada kesalahan teknis

di pengumuman itu, hingga terjadi seperti sekarang, yakni penundaan pengumuman,” kata Ketua Poros Pemuda Jatim (PPJatim) Mahmudi Ibnu Khotib, kemarin (6/2). Kondisi demikian sangat meresahkan bagi para peserta. Selama ini, mereka sudah berharap ada kejelasan ketika memasuki awal Februari. Kenyataan melenceng dari apa yang diharapkan. Pengumuman hasil tes CPNS ditunda dengan waktu yang tak pasti.

Menurutnya, jika pelaksanaan tes CPNS dari jalur THL berlangsung normal, maka sudah diumumkan hasilnya. Seperti halnya rekrutmen CPNS dari jalur umum yang telah diumumkan di daerah lain. Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena yang menjadi korban masyarakat, para THL K2. “Peserta pasti harap-harap cemas. Apalagi ditambah dengan ketidakpastian dari BKN,” katanya. Dia menyarankan jika ada masyarakat yang kecewa dan merasa dirugikan dengan proses penerimaan CPNS tersebut, sebaiknya melaporkan kepada pihak yang berwenang agar masalah tersebut cepat terselesaikan dan masyarakat mendapatkan penje-

lasan hukum. Pihaknya akan membantu dan mendampingi masyarakat ketika memang ada pelaporan. Selanjutnya masyarakat bisa bekerja dengan tenang dan nyaman. Berbeda dengan keadaan yang terjadi sekarang, masyarakat diliputi rasa bimbang dan cemas. “Masyarakat harus berani agar hal itu bisa berjalan sesuai aturan. Kami siap menjadi wadah masyarakat,” ucapnya. Pendapat yang tak jauh berbeda datang dari Direktur Lembaga Kajian Sosial Demokrasi (Leksdam), Misbah. Menurutnya, penundaan hasil pengumuman CPNS dari jalur K2 diindikasi kuat ada sesuatu yang salah. Kesalahan itu harus diusut tuntas, apakah memang ada permainan atau ada kesalahan teknis pe-

nilaian hasil ujian. Perlu kejelasan disini, dengan melibatkan pihak berwenang. Dia menjelaskan kriteria yang ditentukan dalam penerimaan K2 sudah bergeser dan tidak steril lagi, sehingga pusat bisa membuka ruang komunikasi pada pihakpihak tertentu. Sebab hal ini sudah tidak sehat secara demokrasi. Seperti yang telah diketahui, pengumuman hasil tes CPNS K2 yang rencananya akan diumumkan pada 5 Februari tak kunjung terealisasi. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bangkalan belum mendapat surat edaran resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), sehingga jawaban tentang CPNS K2 tak ada kejelasan. =MOH. RIDWAN/RAH

BIAYA POLITIK

Pertarungan Menuju Istana Dewan Sangat Ketat BANGKALAN - Pertarungan antar calon anggota legislatif (caleg) dipastikan sangat ketat. Wajah caleg berasal dari incumben

tar 10 persen untuk bisa dilantik. Bahkan, sejumlah kalangan menilai biaya politik pada pemilu legislatif (pileg) mendatang,

juta untuk bisa lolos. Mahalnya biaya politik bukanlah sebuah jaminan. Sebab seluruhnya akan kembali ke

dan tokoh masyarakat yang samasama mempunyai basis massa. Dari 502 caleg yang berkompetisi, kesempatan mereka hanya seki-

akan membutuhkan dana yang besar. Tak tanggung-tanggung biaya yang harus disiapkan caleg diperkirakan mencapai Rp 500

masyarakat yang mempunyai hak pilih. Angka tersebut diprediksi hanya untuk kalangan caleg daerah, belum

termasuk yang ingin berlenggang ke provinsi atau pun ke senayan. Jika caleg salah memilih tim sukses untuk mencari dukungan dari masyarakat, bisa dipastikan tidak akan jadi lolos menjadi anggota legislatif. Sehingga dana tersebut terbuang percuma. Anggaran itu biasanya dipakai untuk kegiatan sosialisasi memperkenalkan diri. Tujuannya untuk mengumpulkan massa agar memberikan sebuah dukungan. Selain itu, pembuatan alat peraga bukanlah sesuatu hal yang murah. Belum lagi untuk biaya pemasangan iklan di media massa agar caleg diketahui oleh masyarakat. “Cost politk pada pertarungan pileg tahun ini diperkirakan lebih besar dibandingkan tahun 2009. Dalam perkembangan politik pun masyarakat sudah berpikir cerdas,” kata Koordinator LPKP Jawa Timur, Syukur. Dia berpendapat apalagi sekarang masyarakat kecenderungannya mengarah pada transaksional. Artinya, jika ada uang transport akan datang ke TPS untuk menyampaikan aspirasi politik. Tetapi, bila tidak ada maka sebagian besar pemilih lebih cenderung akan tetap bekerja. Seperti halnya pemilih yang berprofesi sebagai nelayan dan kuli bangunan. Mereka akan condong memilih tetap bekerja, kalau dibandingkan pergi ke

TPS yang notabene tidak mendapatkan apa-apa. Sebab, mereka tergolong kaum awam yang berpikir realistis dan timbal-balik. Caleg membutuhkan biaya politik yang besar untuk bisa mengajak konstiuennya datang ke TPS. Jika tidak demikian, dipastikan perolehan suaranya bakal anjlok. Belum lagi untuk biaya sosialisasi seperti pembuatan alat peraga dan kaos. Upaya itu dilakukan agar masyarakat bisa tetap mengingat calonnya. “Ya kalau buat caleg DPRD Kabupaten biaya politiknya diperkirakan bisa mencapai ratusan juta. Sementara untuk caleg DPR RI jauh lebih besar lagi. Bahkan bisa mencapai miliaran,” ungkapnya. Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Bangkalan Sumambri mengatakan biaya politik tahun ini diprediksi lebih besar dari sebelumnya. Sebab, para caleg yang berkompetisi merupakan politisi yang sangat kuat. Backround tokoh dan incumbent menghiasi wajah perpolitikan calon DPRD Bangkalan. “Namun, jika disuruh menghitung, pastinya tidak tahu berapa budget yang perlu dikeluarkan. Pastinya, biaya berpolitik itu harus ada untuk melakukan fungsi sosialisasi ke masyarakat,” ucapnya. =MOH. RIDWAN/RAH


Bangkalan

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

M

36 PNS Tak Mau Cepat Pensiun Karena Amanat UU ASN

BANGKALAN - Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Bangkalan menyatakan sebanyak 36 Pegawai Negeri Sipil (PNS) eselon II di lingkungan pemerintah kabupaten setempat akan diperpanjang masa baktinya hingga usia 60 tahun. Sebab dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengatur batas usia pensiun (BUP) PNS dari 56 tahun menjadi 60 tahun. Dengan demikian, bagi PNS yang usianya hampir mendekati 56 tahun dapat bernafas lega, karena akan menerima perpanjangan masa bhakti selama em-

pat tahun. Apalagi perpanjangan tersebut, diatur secara tegas dalam pasal 87 ayat (1) c dan pasal 90 Undang-undang no 5 tahun 2014. Perubahan usia pensiun

disesuaikan dengan Surat Kepala BKN bernomor 30/V.7-3/99 yang dirilis beberapa waktu lalu. “Ya kami sudah berlakukan ketentuan perubahan usia bagi pejabat eselon II. Sebab ini merupakan amanah dari UndangUndang ASN," ujar Kepala BKD Bangkalan, Abd. Rasjid melalui sekretarisnya, Arie Morvianto. Menurutnya, pejabat eselon II yang memasuki usia 56 pada Januari hingga Desember 2014 secara otomatis akan mengalami perpanjangan masa kerja hingga

empat tahun kedepan. Pasalnya, pemberlakuan peraturan yang baru itu dimulai sejak 1 Februari lalu. Sejatinya pembahasan mengenai batas usia pensiun telah disahkan pada 19 Desember 2013. “Sesuai UU ASN kan usia pensiun PNS diperpanjang dari sebelumnya 56 menjadi 60 tahun, dari aturan tersebut maka terdapat 36 pejabat eselon II yang mengalami perpanjangan tahun ini,” ujarnya. Dalam Undang-Undang nomor 5 tahun 2014 tentang Apara-

tur Sipil Negara (ASN) disebutkan bahwa PNS dapat diberhentikan secara hormat, karena beberapa alasan, antara lain meninggal dunia, permintaan sendiri (pengunduran diri), mencapai batas usia pensiun, perampingan organisasi atau kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini. Selain itu juga karena tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga pegawai yang bersangkutan tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sebagai PNS. = DONI HERIYANTO/RAH

SEREMONIAL

Ngudia Husada Madura Terima Mahasiswa Baru BANGKALAN – Sebagai lembaga pendidikan yang bergerak di bidang kesehatan, Yayasan Ngudia Husada Madura (NHM) merupakan lembaga yang sudah mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Perguruan tinggi yang terbagi menjadi dua jurusan ini telah menghasilkan mahasiswa berkualitas di bidang kebidanan dan keperawatan. Dua bidang itu Akademik Kebidanan Ngudia Husada Madura (AKBID NHM) dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura (STIKes NHM) yang terbagi menjadi dua program studi, yaitu Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) dan Program Studi Diploma-IV Kebidanan Pendidik. Bagi mahasiswa baru yang hendak melanjutkan kuliah di Ngudia Husada Madura, kini telah dibuka pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2014/2015 mulai bulan Januari sampai Juni 2014. Program studi yang ditawarkan D3 kebidanan D4 kebidanan dan program studi ilmu keperawatan dengan berbagi jalur yang bisa ditempuh oleh pendaftar. Bagi masyarakat kurang mampu, jalur beasiswa prestasi dan tidak mampu juga disediakan. Selain itu, jalur prestasi akademik dan non akademik,

moh. ridwan/ koran madura

MEGAH. Gedung belajar kampus Ngudia Husada Madura yang bertempat di jalan R.E. Martadinata No. 45 Bangkalan berdiri kokoh dan megah.

termasuk jalur reguler dengan 3 gelombang dan jalur transfer khusus dari D3 keperawatan dan atau D3 kebidanan. Dengan biaya pendidikan yang murah dan terjangkau, per semester mahasiswa hanya dibebankan Rp 3.250.000 meliputi biaya SPP ujian dan praktek. ”Untuk kegiatan pendidikan dan pengajaran seperti perkuliahan di kelas dan praktek laboratorium dilaksanakan di Kampus Ngudia Husada Madura yang beralamat di jalan R.E. Martadinata No. 45 Bangkalan,” kata Kepala Yayasan Ngudia Husada Madura, Mustofa Haris, kemarin (6/2). Menurutnya, untuk kegiatan praktek klinik Ngudia Husada

Madura sudah bekerja sama dengan Rumah Sakit tipe A di Jawa dan Madura, seperti RS. Saiful Anwar Malang, RS.Dr. Ramalan Surabaya, dan RS.Dr. Soetomo Surabaya. Selain itu, kerjasama juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan yang berada di Pulau Madura, yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Dinkes Kabupaten Sampang, Dinkes Kabupaten Pamekasan, Dinkes Kabupaten Sumenep. Jalinan kerjasama di tempat instansi pemerintahan dan swasta lainnya adalah RS AL Surabaya, RS PHC Surabaya, RS Soewandi Surabaya, RSUD Sidoarjo, RS Jiwa Menur Surabaya, RS Jiwa Malang, RSUD

Semadura, Puskesmas se-Madura, organisasi profesi PPNI dan IBI, Bidan Praktek Swasta (BPS) Surabaya, Sidoarjo, dan Madura. ”Mengenai pengiriman tenaga kerja keluar negeri NHM, bekerja sama dengan RS Bina Sehat Jember dan RS AL Huda Banyuangi,” ungkapnya. Selain menyelenggarakan pembelajaran kelas laboratorium dan praktek klinik di tatanan nyata, NHM turut menyelenggarakan pelatihan yang relevan dengan kompetensi program studi. Hal ini sesuai anjuran Direktorat Pembelajaran dan kemahasiswaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI

berdasarkan peraturan Presiden nomer 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia yang salah satunya tentang penerbitan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dalam bentuk sertifikat pelatihan. Pelatihan yang diselenggarakan antara lain pelatihan AA-Pekerti untuk mahasiswa D-IV Kebidanan pendidikan untuk tahun 2013, PPGD (Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat) untuk mahasiswa SI keperawatan serta pelatihan PPGDON (Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat Obstetri Neonatologi) sebagai kompetensi pendukung untuk alumni. Sertifikat tersebut menjadi pendamping ijazah yang akan dikeluarkan oleh lembaga. ”Selepas kuliah, peluang kerja yang akan dimiliki oleh para alumni NHM adalah RS Pemerintah dan Swasta, puskesmasBPS-kinik, instansi pendidikan keperawatan dan kebidanan. Termasuk bekerja sebagai tenaga kesehatan di luar negeri sebagai Nakes (Saudi Arabia,Dubai, dll),” jelasnya. Mengenai prestasi NHM tak perlu diragukan lagi, karena prestasi yang diraih cukup banyak, seperti di penghujung tahun 2013 tepatnya pada bulan Desember 2013, AKBID Ngudia Husada Madura dijadikan salah satu dari 5 institusi se-Indonesia sebagai Proyek Percontohan Nasional untuk uji lembaga akreditasi mandiri. ”Termasuk juga Stikes Ngudia Husada Madura yang menjadi pemenang hibah PMW di provensi Jatim dan pemenang hibah nasional PKM Dikti, serta juara poster motivasi se-JawaBali,” ungkapnya. = MOH. RIDWAN/RAH


KORAN PROBOLINGGO N KORAN MADURA N MADURA Lapsus

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 No. 0296 | TAHUN III

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. 0296 | TAHUN III

PILKADES. Salah satu pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) di Desa Macajah Kab. Bangkalan pada Tahun 2013 yang lalu.

N

doni heriyanto/koran madura

Nasib Pilkades Ditentukan Tahun 2015 BANGKALAN - Keinginan masyarakat Bangkalan untuk menggelar pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) pada tahun 2014 tampaknya harus gigit jari. Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) mengeluarkan surat edaran (SE) terkait imbauan penundaan Pilkades, karena bersamaan waktunya dengan penyelenggaraan pemilihan umum. Di Kabupaten Bangkalan yang masih belum memiliki kepala desa definitif sebanyak 136 desa dari 281 desa yang ada di 18 kecamatan. Dari jumlah tersebut rasanya pesimis sekali bisa diselesaikan pada tahun 2015. Sebab banyak permasalahan yang harus diselesaikan untuk merealisasikan keinginan besar masyarakat. Mulai dari Perda no 7 Tahun 2006 tentang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dianggap perlu adanya perubahan. Perda tersebut dinilai sudah tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini. Sehingga seringkali menimbulkan permasalahan di tingkat pemerintahan desa. Terlebih masalah batasan waktu Pejabat sementara (Pjs). Apalah daya Pererintah Kabupaten setempat begitu setia mentaati Surat edaran (SE)

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) nomor 140/7635/PMD tentang penundaan pelaksanaan pemilihan kepala desa 2014. Dengan dalih bersamaan waktunya dengan diselenggarakannya pemilihan umum. Padahal surat edaran tersebut hanya bersifat imbauan saja yang tidak memiliki konsekwensi hukum apabila tidak mengikuti SE itu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan memastikan untuk mematuhi surat tersebut. Pemkab beralasan demi menjaga kondusifitas wilayah setempat selama perhelatan momen politik tersebut. "Kami tetap berpedoman pada SE Kemendagri, jadi selama 2014 tidak akan ada pemilihan kepala desa," ujar Kepala Bapemas Pemdes Kabupaten Bangkalan, Roosli Haryono.

Panitia Pilkades yang sudah terbentuk terdapat di 4 desa, yaitu Desa Poter Kecamatan Tanah Merah, Desa Bato Belle Kecamatan Geger dan Desa Pamorah Kecamatan Tragah serta Desa Karang Gayam Kecamatan Blega. Sekalipun panitia sudah terbentuk, pelaksanaan pilkades tetap ditunda akibat adanya surat edaran itu. "Jadi, meski sudah terbentuk Panitia pemilihan, untuk menjaga kondusifitas pelaksanaan Pemilu 2014 untuk bersabar dulu menunggu tahun 2015 mendatang," ungkapnya. Sungguh pun begitu, pada tahun 2014 semua tahapan pembentukan kepanitiaan tetap harus berjalan sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah (Perda) nomor 3 tahun 2010 perubahan atas Perda nomor 7 Tahun 2006 tentang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Sehingga nantinya pada tahun 2015 tinggal pelaksanaan saja. "Semua tahapan harus tetap dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD), karena SE itu hanya penundaan terkait pelaksanaan Pilkades. Kami memiliki rencana untuk menggelar Pilkades serentak pada tahun 2015," jelasnya.

Bupati Bangkalan, Makmun Ibnu Fuad menyatakan terbitnya SE Kemendagri sebagai upaya untuk menyukseskan Pemilihan umum DPR, DPD, DPRD serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2014 mendatang. Kendati demikian, pihaknya tengah mengirimkan surat kepada Kemendagri agar bisa menuntaskan empat desa yang sudah membentuk panitia Pilkades tersebut. "Sesuai surat edaran itu, kami akan mematuhinya. Akan tetapi, kami masih mengirimkan surat ke Kemendagari untuk mempertanyakan diizinkan atau tidak melaksanakan Pilkades bagi sejumlah desa yang sudah membentuk kepanitiaan. Sampai saat ini kami masih menunggu jawaban," ujar Bapati termuda ini. SE Kemendagri merupakan petuntuk mengenai pelaksanaan Pilkades untuk menyukseskan Pemilihan umum DPR, DPD, DPRD serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, maka selama tahun 2014 pelaksanaan Pilkades ditiadakan dan pemilihan yang dimaksud diselenggarakan pada tahun 2015. Mengenai mematuhi atau tidak imbauan tersebut, tergan-

tung dari pemerintah daerah setempat, apakah surat itu mau diimplementasikan maupun tidak. Sebab hal itu tidak mengandung kekuatan hukum yang mengikat. Bisa saja pemerintah mengambil kebijakan untuk tetap melaksanakan Pilkades dengan syarat adanya jaminan keamanan. Sebut saja Kabupaten Sampang yang tetap melaksanakan Pilkades, karena lebih memilih kepentingan masyarakatnya. Sementara itu, sekretaris Komisi A DPD Bangkalan, Siti Fatonah Rachmaniyah menegaskan penundaan ini pada pelaksanaan saja. Namun yang berhubungan dengan segala bentuk tahapan tetap harus dilaksanakan, seperti pembentukan pantia Pilkades, termasuk persyaratan-persyaratan administratif lainnya. Sehingga nantinya pada saat Pilkades bisa dilaksanakan tidak perlu lagi mempersiapkan dari awal. "Kami harap semua yang bersangkutan bisa memahami substansi dari surat edaran tersebut. Agar tidak timbul multi tafsir yang dapat menyebabkan konflik vertikal maupun horizontal," tandasnya. = DONI HERIYANTO/RAH


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

Industri Lokal

KORAN MADURA

JUMAT 7 FEBRUARI 2014

JUMAT 7 FEBRUARI 2014||TAHUN No. 0296 |IIITAHUN III No. 0296

OO

Sangkar Ayam Tembus Kalimantan SUMENEP – Perkembangan zaman belum tentu selalu meninggalkan produk hasil perkembangan tempo dulu, kerajinan Kurungan Ayam dari bambu salah satunya. Dengan mudahnya menemukan bahan baku dalam pembuatan produk tersebut, seperti bambu, anyaman kawat dan paku maka pembuatannya tidak terlalu sulit. Meskipun teknologi terus berkembang pesat, tidak membuat Abusyiri, warga Desa Medelan, Kecamatan Lenteng, berhenti memproduksi kerajinantangan berupa sangkar ayam yang bahannya tersebut dari bambu. Sejauh ini pemesanan sangkar tradisional tersebut cukup tinggi. Terbukti, dengan desain yang cukup menarik pelanggan itu, saat ini pemasaran sangkar ayam yang terbuat dari bambu itu bisa menembus sampai ke daerah Kalimantan. Selain di Kalimantan, hasil kerajinan pengusaha muda ini, juga bisa mengusai pasar dipulaun garamini, yakni mulai dari Kabupaten Sumenep, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, bahkan juga bisa menguasi kota salak yaitu Kabupaten Bangkalan. ”Awalnya kami hanya memasarkan di Sumenep saja, namun teriring perkembangan yang sangat pesat, hingga saat ini bisa sampai ke kalimantan,” katanya Akan tetapi, dengan kemajuan yang ada tersebut ternyata produk kerajinan dengan bahan baku bambu masih memiliki peminat yang cukup banyak. Bahkan saking banyaknya peminatnya, Abusyairi mengaku kewalahan dalam memenuhi pesanan dari para konsumennya, baik konsumen yang ada dilingkungannya sendiri maupun konsumen yang berada diluar pulau Madura itu. Maklum, industri yang dibangnun sejak tahun 2010 hingga kini itu, hanya dilakoni seorang diri. ”Kami hanya bekerja sendirian, sebab ketika dihitunghitung masih belum memungkinkan jika kami harus mengangkat karyawan,” terangnya Sebab lanjut, pria yang dikenal sebagai pengusaha sukses di daeahnya itu, mengaku sangat sulit dalam membuat sangkar ayam itu. Hal itu disebabkan dalam pembutan sangkar ayam tersbtu hany menggunkan alat manual

junaedi/koran madura

MERAKIT. Abusyiri Warga Desa Medelan, Kecamatan Lenteng tengah merakit potongan bambu untuk dijadikan sangkar ayam dengan anyaman kawat dan paku. Pemasaran sangkar ayam tersebut tembus hingga Kalimantan.

saja. Sehingga dirinya dalam satu minggu hanya bisa menmbuat dalam jumlah yang sangat kecil. Yakni hanya bisa menghasilkan sebanyak 10 buah saja. Dari hasil itu, menurut Abusyairi akan dikirim ke berbagai pelanggannya yang menyebar disetiap pengepul yang beada di empat kabupaten di kepulauan Madura ini. Sedangkan pengiriman untuk daerah Kalimantan, pihaknya melakukan pengirman setelah hasil produksinya itu mencapai 100 buah. ”Kalau ke kalimantan kami kirim setiap satu bulan satukali. Karena kami harus menanggung beban biaya untuk pengiriman. Dan juga biaya transportasinya juga mahal. Sehingga kami harus mengirim dalam jumlah yang sangat banyak,” ungkapnya

Kalau ke kalimantan kami kirim setiap satu bulan satukali. Karena kami harus menanggung beban biaya untuk pengiriman. Dan juga biaya transportasinya juga mahal. Sehingga kami harus mengirim dalam jumlah yang sangat banyak,”

Abusyiri

Produsen Sangkar Ayam Warga Desa Medelan Kecamatan Lenteng Sementara harga dari hasil produknya itu, sangat terjangkau dikalangan masyarakat yang

berperekonomian menengah kebawah. Sebab Abusayairi membandrol setiap satu buah sankar ayam itu sebear Rp 60 ribu. ”Itupun sudah lengkap dengan lantai dan juga spangkon didalamnya,” ungkapnya dengan nada promosi Dengan harga yang dinilai sangat ekonimis itu, pihaknya mampu menghidupi sanak keluarganya. Sebab saat ini penhasilan setiap bulannya sduah hampir menyamai gaji seorang pegawai negeri sipil (PNS) dilingkungan kabupaten sumenep ini. ”Kalu dihitung-hitung, setiap bulannya kami sudah mampu mencapai Rp 2 juta, bahkan bisa sja lebih,” beberanya Kendati demikian, walaupun usahanya itu sudah bisa memenuhi kebutuhan keluarganuya dalam semua hal, namun pihak-

nya mengaku masih belum bisa memperkembangkan usahnya ke level yang lebih tinggi, seperti mengangkat karyawan dan juga membuaka cabang di berbagai daerah. Hal itu disebabkan modal yang ditanamnya saat ini terlalu kecil. Sebab walaupun usahnya itu sudah dirintis sejak tiga tahun yang lalu, sampi saat ini masih belum ada campur tangan pemerintah setempat, baik dari suntikan mudal maupun dari segi peralatan. ”Modal yang kami miliki ini sangat terbatas, sehingga kami meras kseulitan untuk memperkembangkan usaha kami, makanya jika memang ada kami sangt berharap kepada pemerintah untuk membantu kami. Sehingga usha kami terus mengalami perkembangan,” pintanya. = JUNAEDI


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO P MADURA

Neter Kolenang

JUMAT 7 FEBRUARI 2014

JUMAT 7 FEBRUARI 2014 | No. No. 0296 0296 | TAHUN| IIITAHUN III

P

IKA FARIHA

Bermesra dengan Buku “Ilmu, tidak akan memberikan sebagian dirinya kepadamu hingga kamu menyerahkan seluruhmu kepadanya.� Ungkapan itu seolah menjadi spirit bagi Ika Fariha, perempuan kelahiran 09 Juli 1995 asal Kepulauan Sapudi. Bagi gadis manis itu, andai ilmu itu diibaratkan lingkaran, dan sebagiannya adalah pojok kecil, maka si pojok kecil itu tidak diberikan kepada kita selama kita tidak menyerahkan seluruh kita kepada ilmu. Dalam hemat perempuan yang akrab disapa Ika itu, kuncinya adalah Seluruh kita. Tentu bukan hanya sebuah entitas "kita", tetapi seluruh kita itu adalah seluruh perhatian kita, semangat, konsentrasi, uang, dan kesempatan, hingga waktu kita pun dicurahkan untuk seluruh itu. "Seluruh kita bagi saya adalah menghargai setiap nafas yang kita keluarkan, agar tidak terbuang cuma-cuma," ucapnya di sela ia mengisi aktivitasnya dengan membaca. Jika semuanya telah kita berikan kepada ilmu,

lanjut Ika, maka setiap nafas pun seolah berarti bagi kita. Sehingga waktu sangat berharga, tak ada yang terbuang," jelas perempuan yang doyan makan bakso itu. Tetapi semuanya tak mungkin kita dapatkan kalau kita tidak mampu

menjadikan buku sebagai nafas dan detak jantung kita, sebab ilmu itu tak mungkin kita raih dengan tepat jika kita tak pernah sekalipun memesrai buku. "Dan sudah menjadi bukti, bahwa siapapun yang berlama-lama berteman dengan buku, ia pasti cerdas dan menjadi orang yang menguasai ilmu peng-

etahuan. Sebut saja Gus Dur, dll," jelasnya. Selain mulai memesrai dengan buku, perempuan semester 2 di salah satu Kampus di Sumenep itu ternyata juga mulai menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan. Selain aktif di organisasi ekstra, ia juga menekuni duna tari. Bahkan beberapa waktu lalu, ia menjadi salah satu yang terpilih dari 1000 penari pada Harlah TNI. "Saya ingin terus memperdalam pengetahuan saya, termasuk ingin mengasah mental saya dalam organisasi, dan ingin pula, saya menyeriusi jurusan yang saya ambil, yakni BK. Sebab suatu saat nanti, saya punya cita-cita menjadi BK yang profesional," ucapnya. Sungguh, perempuan yang pernah menekuni dunia futsal itu benar sudah mulai terhipnotis oleh dunia barunya: memesrai buku, belajar tari, dan aktif di beberapa organisasi. = SYAMSUNI

BIODATA Nama : IKA FARIHA Tetala : Sumenep, 9 Juli 1995 ALamat : Gayam Sepudi Sumenep Obsesi : Menjadi BK Mafa : Bakso Pengalaman: Pendidikan SD : SDN Pancor IV SMP : SMP 1 Gayam Sepudi SMA : SMA 1 Gayam Sepudi Kuliah : STKIP PGRI Sumenep Organisasi UKM Musik UKM Pengembangan Intelektual Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.