JUMAT
KORAN MADURA
9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
1
0328-6770024 JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III www.koranmadura.com
JK: Century Bukan Bank Gagal Anas: SBY Layak Dipanggil sebagai Saksi JAKARTA-Wakil Presiden RI 2004-2009, Jusuf Kalla (JK), memastikan Bank Century pada 2008 bukan bank gagal berdampak sistemik. Bank Century tergolong bank kecil sehingga tidak perlu diselamatkan dengan dana talangan triliunan rupiah. Karena itu, JK kembali memastikan bahwa bank Century memang dirampok oleh pemiliknya. “Bank Century adalah bank kecil. Dari laporan yang saya terima tidak ada (dampak sistemik),” kata JK saat memberi kesaksian dalam sidang kasus bail out Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (8/5). Menurut JK, sesuai laporan yang diterimanya, Bank Century saat itu, yang kemudian berganti nama jadi Bank Mutiara, hanya mempunyai aset sekitar 0,7 persen dari total aset bank secara nasional. Bila ditotal, aset Bank Century hanya Rp 12 triliun. Berdasarkan laporan itu, JK menilai Bank Century tergolong bank kecil dan tidak layak mendapat dana talangan atau bail out. “Dari laporan tidak mengalami krisis besar. Kalau soal ada masalah perpindahan dana, (memang) iya,” bebernya. Dalam kesaksiannya, JK mengaku pernah menerima laporan dari Menteri Keuangan yang sekaligus Menteri Koordinator Perekonomian Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono terkait pemberian Penyertaan Modal Sementara (PMS) ke Bank Century sebesar Rp2,7 triliun. Laporan dari Menkeu dan Boediono itu diterimanya empat hari setelah Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memutuskan memberikan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan PMS kepada Bank Century. “Saat lapor itu empat hari setelah bailout, 25 November 2008. Menkeu dan Gubernur BI melaporkan ke saya tentang terjadi bailout, dan pemerintah melalui
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah keluarkan dana Rp2,7 triliun,” katanya. Pemberian PMS hingga Rp2,7 triliun dari keputusan semula Rp632 miliar membuat JK bertanya-tanya. Pasalnya, peraturan pemerintah di saat krisis ekonomi global dilarang memberikan penjaminan penuh (blanket guarantee). Pemerintah mengeluarkan peraturan hanya memberikan penjaminan terbatas, hanya maksimal Rp2 miliar. “Saya katakan, tidak boleh ada full guarantee, kalau tidak ada garansi tidak boleh bailout,” ujarnya. Namun, Boediono saat itu mengatakan Bank Century mendapatkan bantuan FPJP dan PMS serta ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik karena masalah Bank Century berat, ditambah adanya perampokan dari pemiliknya, yakni Robert Tantular. “Saya tanya apa yang salah (dari Bank Century). Dikatakan Pak Gubernur BI, pemiliknya mengambil dana ini. Saya katakan, ini namanya perampokan perbankan. Kalau ada perampokan, kenapa tidak dilaporkan ke polisi? Pak Boediono tanya dasar hukumnya apa. Saya bilang itu tugas polisi, bukan Bapak,” paparnya. JK lantas memerintahkan Kapolri saat itu, Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, menangkap Robert Tantular. Dua jam setelah perintah JK, Robert Tantular ditangkap. JK menegaskan, pemberian PMS dilakukan saat negara tidak mengalami krisis. “Itulah terjadi perampokan. Jadi terjadi kriminalisasi, bukan krisis. Karena itulah ini melanggar bailout, karena pemerintah hanya mengizinkan penjaminan terbatas,” tandasnya. SBY Saksi Sementara itu, bekas Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan Presiden SBY layak menjadi saksi dalam sidang perkara dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dengan terdakwa Budi Mulya. “Kalau menurut saya Pak SBY itu juga layak jadi saksi kasus Bank Century,” kata Anas usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (8/5). Anas bukan tanpa sebab menyatakan demikian. Menurutnya, SBY selaku Presiden mengetahui soal kasus tersebut. “Pak SBY tahu tentang ini. Mengaku tidak tahu, mengaku tidak dilapori, tetapi tahu dan dilapori,” sindirnya. =GAM/ABD/AJI
2
KORAN MADURA
PAMANGGI
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
Laron Kehidupan Oleh : Abrari Alzael
Budayawan Muda Madura
Ketika pergi ke Jogja, kota yang sempat saya huni, kawan lama bertanya. “Penyairku, di manakah puisimu?” Saya hanya tersenyum, “Aku telah menjadi puisi itu sendiri.” Suatu jawaban yang simpel, agak politis, sekedar mengaburkan diri dari sosok yang tidak sekreatif dulu. Terutama ketika cinta menyergap, melampaui puisi. Namun, pada ruang dimana ketidakkreatifan diri, masih bisa mengingat-ingat pujangga yang bertahta di kerajaan cinta, Kahlil Gibran. Ia menyebut keabadian tak menyimpan apa-apa kecuali cinta. Sebab cinta adalah keabadian itu sendiri. Cinta tak memberikan apa pun kecuali keseluruhan dirinya, utuh, penuh. Ia pun tak mengambil apapun, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tak memiliki ataupun dimiliki. Karena cinta telah cukup untuk cinta. Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia, sebab cinta membangkitkan semangat dimana hukum kemanusiaan dan gejala yang alami pun tak bisa mengubah perjalanannya. Lalu cinta pun dilukiskan ke dalam banyak hal, seperti satu cermin yang memancarkan banyak bayangan. Pada situasi dimana cinta tak dimiliki dan tak memiliki, banyak orang menyanyi, menyumbangkan cinta yang berarti membuat cinta menjadi sumbang. Sehingga, cinta diterjemahkan atau lebih tepat dilacurkan untuk sesuatu yang dianggap miliknya, padahal, itu bukan miliknya. Cinta tanah air, tidak serta merta menjadikan tanah air menjadi miliknya yang diambilnya secara paksa, merompak. Cinta adalah nafas hidup yang membiarkan apapun berada di garis orbitnya. Cinta sejatinya mempertemukan perbedaan kaNasionalisme, cinta rena di sana cinta hanya bisa bertanah air, belakan- tahan hidup seperti ilustrasi pada adegan yang memberi segan berlalu seperti sebuah mangat. Misalnya, pada sebuah sabun mandi. film romantik klasik yang mengadegankan sepasang kekasih. Satu pihak mengajak terbang dari atas ketinggian dan pihak lainnya menolak untuk terbang karena tidak punya sayap. “Kita pasti bisa terbang, sebab cinta yang akan memberi kita sayap,” sebuah dialog yang tidak sekedar muncul begitu saja bak sinetron Indonesia yang dipaksakan. Nasionalisme, cinta tanah air, belakangan berlalu seperti sabun mandi. Semakin hari, kian tipis dan kurang wangi. Ia berjalan seperti film Laron. Sebagai binatang, laron akan berkumpul ketika menemukan cahaya. Saat gulita menyergap, laron menyelinap, selamat atau terjerembab pada tubuh merana tanpa sayap. Oleh sebab itu, republik ini, telah menenggelamkan cinta dimana kehidupan anak-anak bangsa bertumpu pada gejala individuasi massif yang menyebabkan tanah air merana dan teralienasi dari cinta. Kenyataan ini menyeramkan, lebih monster dari Alien. Padahal, cinta adalah perjuangan, kekuatan. Sungguh dahsyat energi cinta, sanggup mendorong roket untuk menjelajahi ruang angkasa, yang berkelana di atmosfer galaksi bima sakti. Itulah power of love. Cinta serupa puisi indah secara substansial seperti syair The whispers in the morning of lovers sleeping tight, bisikkan di pagi hari, cinta yang tak pernah tidur. Sementara, di sini, di republik ini, cinta tidak berdaulat. Ia dijarah pada mimpi besar individuatif, hanya mengutamakan mimpi yang tereksekusi sebagaimana laron-laron yang terbang tinggi lalu menabrak cahayadan menggelepar. Kisah cinta Indonesia tanpa disadari seperti personifikasi fabelis dimana binatang telah menceritakan masa depan bangsa, pada anak bangsa yang menerlantarkan itu semua. Kemudian, lahirlah nganga luka bangsa akut karena terus-menerus begini adanya; yang terlaksana tidak seperti yang diinginkan terjadi. Bangunan cinta mengalami metamorfosa dimana manusia kontemporer terjerembab ke dalam pusaran kenisbian. Ia lupa kata Hamka, jika hanya kerja, kera juga bekerja. Maka, sampai kapan warga republiken terus menjadi laron yang tidak disadari atau berubah kalajengking yang gagal dipahami? =
KORAN MADURA
Berita Utama
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
2
Berkas Perkara Anas Resmi P-21 JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi melimpahkan berkas perkara tersangka Anas Urbaningrum ke tahap dua alias penuntutan (P-21), dalam dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait proyek pembangunan sport center Hambalang, Jawa Barat. “Ya Alhamdulillah P-21, tanda tangan berkas dinyatakan lengkap. Tandatangan proses administrasi penyidik menyerahkan pada JPU,” papar Anas di tangga depan lobi kantor KPK Jakarta, Kamis (8/5). Anas sendiri berada di ruang pemeriksaan kurang dari sejam. Dia terpantau keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 17.15 WIB tadi. Sama seperti saat masuk tadi, Anas juga didampingi oleh sejumlah pengacaranya. “Sudah dijelaskan JPU tahapantahapan yang harus dilewati sampai nanti masuk persidangan,” demikian mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini Sedikit bocoran dari Anas Urbaningrum. Dia terangkan bahwa jumlah jaksa penuntut umum (JPU) yang ada dalam persidangannya nanti adalah 12 orang. “JPU-nya ada
banyak, setelah saya baca tadi ada 12 orang,” terangnya. “Berkas perkaranya digabung dalam satu dakwaan. Saya berharap Jaksa bisa adil dalam memberikan dakwaannya. “Saya harap (Jaksa,) objektif,” terangnya. Sehari sebelumnya, Anas mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas layak menjadi saksi fakta dalam perkara dugaan gratifikasi dan TPPU terkait proyek pembangunan sport center Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya. “Kalau mau objektif, Pak SBY itu tidak dalam posisi saksi meringankan. Kalau mau objektif betul melihat perkara yang disangkakan kepada saya, Pak SBY dan Ibas itu terang menderang sangat layak jadi saksi fakta,” katanya.
“Saksi meringankan itu lebih ringan dari saksi fakta. Tapi saya tidak tahu kenapa Pak SBY dab Ibas menolak memberikan kesaksian meringkan. Jangan-jangan berpikir nanti kesaksiannya meringankan untuk saya justru memberatkan dirinya,” sambung dia. Pengacara keluarga SBY, Palmer Situmorang dalam suatu kesempatan menyatakan bahwa kliennya memutuskan untuk tidak menjadi saksi meringankan Anas lantaran permintaan tersebut sama sekali tak relevan. Sebab, SBY dan Ibas sama sekali tak mengetahui perkara yang menjerat Anas tersebut. Ditanya soal itu, Anas dengan tegas membantahnya. Analisa Anas, justru SBY dan Ibas yang paling tahu soal perkara yang menjeratnya. “Justru relevan, amat sangat relevan,” terang mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat ini. Hem iya nanti, istiharat dulu. Mudah-mudahan siapa tahu beberapa hari ini ada perubahan kan,” sambung Anas sembari tertawa saat ditanya apakah bakal mencoba meminta SBY dan Ibas jadi saksi ahli. =GAM/ABD
ant/muhammad adimaja
BERKAS ANAS URBANINGRUM LENGKAP. Tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang Anas Urbaningrum menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan KPK di Jakarta, Kamis (8/5). Berkas Pemeriksaan tersangka kasus dugaan korupsi proyek Hambalang itu dinyatakan lengkap (P21) dan segera dilimpahkan ke pengadilan.
KORAN PROBOLINGGO NASIONAL
MADURA
KORAN MADURA
Nasional
2014 JUMATJUMAT 9 MEI 20149|MEI No. 0358 | TAHUN III No. 0358 | TAHUN III
33
ant/novrian arbi
MURAL KORBAN PELANGGARAN HAM. Sebuah mural korban pelanggaran HAM berat bergambar wajah Jurnalis Udin, Marsinah dan Munir dibuat di bawah jembatan layang Pasopati, Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/5). Mural tersebut untuk mengingat dan tidak lupa akan kasus pelanggaran HAM berat yang hingga kini belum tuntas pengusutannya.
SBY Siapkan Perppu Rekapitulasi Pemalsu Form C1 Mesti Cepat Ditangkap JAKARTA-Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi untuk menyiapkan pembuatan draf Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) guna mengantisipasi kemungkinan perpanjangan masa rekapitulasi hasil pemilu legislatif tingkat nasional. Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Didik Suprayitno mengatakan, Presiden telah memerintahkan Mendagri untuk proaktif memantau dan memfasilitasi penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU), apabila diperlukan adanya Perppu untuk perpanjangan masa rekapitulasi. “Menindaklanjuti perintah tersebut, Mendagri telah memerintahkan Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tanribali Lamo untuk mempersiapkan draf tersebut jika nanti KPU meminta,” jelas Didik
Suprayitno di Jakarta, Kamis (8/5). Sesuai Pasal 207 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD, rekapitulasi hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) tingkat nasional harus disahkan oleh KPU paling lambat 30 hari setelah pemungutan suara. Dalam hal KPU tidak menetapkan perolehan hasil pemilu secara nasional sebagaimana dimaksud, anggota KPU dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 60 juta. Dengan demikian, pada Jumat (9/5), KPU sudah harus me-
netapkan secara nasional hasil pemilu anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/ Kota. Namun kenyataannya, hingga Kamis dini hari, masih ada 14 provinsi yang belum disahkan perolehan suaranya oleh KPU Pusat. Secara terpisah, kelompok veteran yang dimotori anak pahlawan nasional Bung Tomo, Bambang Sulistomo, mendukung langkah mempidanakan komisioner KPU jika gagal menyelesaikan rekapitulasi dan pengumuman hasil Pemilu Legislatif 2014 pada 9 Mei 2014. “Negara Indonesia ini punya sejutaan peraturan. KPU diamanatkan dalam peraturan untuk menuntaskan perhitungan suara 30 hari setelah pemilihan dilakukan. Sementara 14 provinsi masih bermasalah dan saya tidak yakin pada hari H bisa diselesaikan KPU,” kata anggota Kelompok Veteran dari Ende, Baidar Faisal kepada wartawan saat jumpa pers
menyikapi atau refleksi Pileg dan Pilpres 2014 di Jakarta, Kamis (8/5). Jika KPU tidak sesuai jadwal yang ditentukan, Baidar meminta agar sanksi segera diberlakukan. “Kalau mau bongkar kebobrokan penyelenggaraan Pemilu, pidanakan komisioner KPU. Perppu jangan dulu,” ujarnya. Tindak Sementara itu, Indonesian Police Watch (IPW) mendorong Polda Metro Jaya segera menindak pelaku atau calon anggota legislatif (caleg) yang diduga telah memalsukan dokumen. Tindakan tegas harus dilakukan karena dalam penghitungan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 ditemukan banyak dugaan pemalsuan dokumen negara seperti formulir C1. “Kasus-kasus ini perlu diproses dengan cepat oleh Polda agar ada kepastian hukum. Artinya, begitu caleg tersebut dilaporkan oleh PPK Polda Metro harus segera me-
nangkap dan menahannya,” tegas Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, Kamis (8/5). Tujuannya, agar seluruh pelaku menjadi jera sehingga di Pemilu selanjutnya, kasus pemalsuan C1 tidak kembali terulang. Jika kasus pemalsuan dokumen berlanjut hingga Pilpres 9 Juli nanti, ia khawatir terhadu konflik sosial yang lebih besar. “Hukuman bagi caleg yang memalsukan formulir C1 itu adalah pasal pemalsu dokumen negara seperti yang tercantum di KUHP. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara,” terangnya. Ia berharap persoalan tersebut segera dituntaskan sebelum pelantikan anggota legislatif digelar pada Oktober mendatang. “Dengan cepatnya proses hukum yang dilakukan Polda Jabar tentu akan ada kepastian hukum terhadap kasus-kasus pelanggaran serta tindak pidana di pemilu 2014,” ujarnya. =GAM/ABD
4
KORAN MADURA
Nasional
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
KAMPANYE HITAM RIP JOKOWI
Jokowi: Itu Sudah Keterlaluan JAKARTA -Calon presiden (capres) PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi menilai kampanye hitam berjudul “RIP Jokowi” yang beredar luas di media sosial seperti Facebook dan Twitter bersifat brutal dan sudah keterlaluan. Tak hanya brutal, Jokowi menyebut orang yang membuat kampanye semacam itu ‘ngawur’ alias tidak masuk akal.
ant/reno esnir
VONIS HERCULES. Terdakwa pemerasan dan pencucian uang Hercules Rosario Marshall (kiri) dikawal petugas seusai mengikuti sidang pembacaan vonis di Pegadilan Negeri Jakarta Barat, Kamis (8/5). Hercules divonis tiga tahun penjara dan denda Rp 50 juta atau subsider tiga bulan kurungan karena terbukti melakukan tindak pidana pemerasan dan tindak pidana pencucian uang.
Prabowo Makin Tersudut
PBHI dan Alumni Trisakti Tolak Capres Pelangar HAM JAKARTA-Penolakan publik terhadap Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju dalam Pilpres 2014 terus mengalir deras. Penolakan kali ini datang Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jakarta dan Keluarga Besar Alumni Universitas Trisakti. Mereka menilai Prabowo diduga terlibat dalam peristiwa penculikan tahun 1997/1998. “Prabowo Subianto sebagai capres memiliki permasalahan secara HAM, moral, dan hukum. Atas dasar itu, kami menolak pencalonan Prabowo Subianto,” kata Koordinator Keluarga Besar Alumni Universitas Trisakti, Indra Simatupang, dalam diskusi Melawan Lupa-Tragedi Berdarah Trisakti di Jakarta (Kamis, 8/5). Acara tersebut digelar PBHI Jakarta dan Keluarga Besar Alumni Trisakti. Hadir juga sebagai pembicara selain Indra, Ketua
PBHI Jakarta Poltak Agustinus Sinaga, Pendiri PBHI yang juga Ketua Setara Institute Hendardi, Ketua Komnas HAM Siti Nurlaela, serta orang tua korban tragedi Trisakti. Menurut Indra, tragedi Trisakti yang terjadi 12 Mei 1998 serta kasus penculikan pada 1997/1998 menimbulkan luka mendalam bagi kemanusiaan. Terlebih belakangan ini penuntasannya cenderung mandeg. Di tengah itu, justru muncul capres yang diduga terlibat dalam tragedi tersebut. Sementara itu, Ketua PBHI Jakarta Poltak Agustinus Sinaga mengungkapkan, komitmen terhadap HAM dan komitmen untuk menyelesaikan semua kasuskasus pelanggaran HAM sudah seharusnya menjadi komitmen
serta platform partai politik dan para capres dan harus direalisasikan ketika mereka berkuasa. Dan komitmen soal HAM itu, tidak mungkin diamanatkan kepada capres yang diduga menjadi bagian dari pelaku atas pelanggaran HAM itu sendiri. Karena itu, menjadi tugas bersama untuk mengingatkan bahwa saat ini ada capres yang diduga terlibat dalam tragedi tersebut. Sementara Hendardi mengatakan, perlawanan dan perjuangan untuk penuntasan HAM yang pelakunya seperti mendapat imunitas hukum haruslah bisa memanfaatkan momentum. Salah satu momentum itu adalah pemilu. “Sekarang momentumnya pemilu, harus dijajdikan peradilan politik untuk menyeleksi para kontenstan pelanggaran HAM, khususnya pelanggaran HAM berat,” katanya, sambil mengatakan perjuangan ini bukanlah pekerjaan musiman. =GAM/ABD
“Pertama, itu ngawur. Kedua, itu sudah brutal dan keterlaluan. Ketiga, orang itu nggak waras,” ujar Jokowi sesaat sebelum meninggalkan Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (8/5). Mantan Walikota Solo itu sebenarnya ingin serius menindaklanjuti kampanye hitam itu ke ranah hukum. Namun, Jokowi mengaku bahwa sulit untuk mencari tahu siapa pihak yang menyebarkan kampanye itu. “Tapi, biar tim legal hukum kitalah yang ngurusin,” ucapnya. Meski diakui mengganggu citranya sebagai bakal capres, Jokowi yakin masyarakat tidak terpengaruh isu tersebut. Menurut dia, masyarakat Indonesia sudah pintar dalam memilih isu. Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia Ari Sudjito menilai, kampanye itu sebagai pendangkalan dalam kompetisi menjelang Pemilu Presiden 2014. Cara seperti itu tidak akan efektif untuk menjatuhkan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo. “Cara seperti itu tidak akan efektif untuk mengecilkan Jokowi,” ujarnya Kamis (8/5). Ari beranggapan bahwa kampanye hitam dengan menyatakan Jokowi meninggal dunia merupakan bentuk dari kekalutan politik yang terjadi terhadap si pelaku pembuat kampanye tersebut. Hal itu membuktikan bahwa pelaku sudah kehabisan ide untuk menyerang Jokowi sehingga membuat info yang mengadaada. Ari yakin kampanye hitam ini tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi. Menurutnya, masyarakat Indonesia sudah cerdas dan tidak akan terjebak dengan cara murahan semacam itu. “Orang bisa menilai Jokowi itu tidak seperti itu setelah melihat black campaigne. Ini membuat yang dituduh (Jokowi) malah jadi makin eksis,” ujarnya. Ari meminta tim Jokowi
tidak menanggapi kampanye hitam ini. Jika Jokowi menanggapi, maka pelaku akan merasa berhasil dalam membuat kekacauan informasi. Gambar ucapan duka cita atas Jokowi itu menyebar di Facebook dan Twitter. Pada gambar itu, Jokowi ditulis dengan nama Ir. Herbertus Joko Widodo. Bentuk gambar tersebut berupa iklan pengumuman duka cita seperti sering dimuat di surat kabar. Sebagai awalan dalam gambar tersebut, tercantum tulisan yang mengumumkan “kematian” Jokowi pada 4 Mei 2014. “Telah meninggal dengan tenang pada hari Minggu 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB, suami, ayah, dan capres kami tercinta satu-satunya,” bunyi tulisan di iklan itu.
Pengumuman dilanjutkan dengan informasi mengenai lokasi “jenazah” Jokowi akan dikebumikan. Jenazah akan disemayamkan di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikremasi pada Selasa 6 Mei 2014.” Sebagai penutup pada pengumuman tersebut, tercantum nama istri Jokowi, Iriana Widodo, sebagai pihak yang dikondisikan sebagai pemasang iklan. Selanjutnya, tertulis nama Megawati Soekarno Putri sebagai pihak yang ikut “berdukacita”. “Turut berduka cita : Megawati Soekarno Putri beserta segenap staff, kader, dan Tim Sukses Capres 2014.” =GAM/AJI
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
55
KORAN MADURA
Ekonomi
2014 JUMATJUMAT 9 MEI 20149|MEI No. 0358 | TAHUN III No. 0358 | TAHUN III
BUMN
Merpati, Hendak Dibawa Kemana? JAKARTA-Ketua Umum Sekar Merpati yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN, Purwanto menuding pemerintah dan Menteri BUMN Dahlan Iskan melakukan pembiaran atas kondisi PT Merpati Nusantara Airlines yang terus menerus terpuruk. Hingga saat ini belum ada jalan keluar dari pemerintah untuk mengatasi persoalan lilitan utang perusahaan. Kondisinya semakin runyam karena sudah 6 bulan karyawan Merpati tidak menerima gaji. “Sudah 6 bulan belum ada keputusan apapun dari pemerintah, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan dan Menko Perekonomian. Ini padahal sangat krusial mengetahui apakah teman teman Merpati untuk menentukan kelangsungan hidup,” ucap Purwanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (8/5). Purwanto menilai, kondisi ini dibiarkan terjadi agar karyawan Merpati dengan sendirinya mengundurkan diri atau resign. Dengan begitu, karyawan tidak berhak mendapatkan pesangon. “Ada indikasi biar sengaja resign. Sebenarnya kita menghindari adanya resign karena kerja dan pengabdian kita tidak akan dihargai. Tapi karena tidak kuat bertahan ada lebih 60 orang resign sesuai UU. Setelah resign haknya dia juga tidak dibayar,” ucapnya. Purwanto menyebut, keputusan pengunduran diri diambil lantaran karyawan Merpati tak bisa lagi bertahan di perusahaan tanpa digaji. Pegawai yang mengundurkan diri mulai dari pilot, pramugari, teknisi lapangan, dan lainnya. Sudah 6 bulan ini mereka tidak digaji dan nasibnya tak jelas. “Ini Dampak akibat tidak dibayarkan gaji oleh negara banyak hal yang harus dipikul secara berat. Ini namanya dipaksa mengundurkan diri. Situasi perusahaan karena keadaan,” tegasnya. Dari pengakuannya, saat ini ada 16 orang karyawan Merpati yang sengaja minta di-PHK. Ini dilakukan agar bisa mencari pekerjaan lain dengan status yang jelas. =GAM
ant/puspa perwitasari
BI RATE TETAP. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowadojo (kanan) bersama Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan suku bunga acuan Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (8/5). Rapat Dewan Gubernur BI memutuskan mempertahankan BI Rate 7,50 persen dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen.
AKUISISI BTN-MANDIRI
Hatta: Silakan Lanjutkan Pemerintah Baru JAKARTA-Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa memastikan rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan untuk menggabungkan Bank Tabungan Negara (BTN) dengan Bank Mandiri gagal. Proses akuisisi ini tidak akan dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sikap Hatta ini sejalan dengan instruksi Presiden SBY agar diakhir masa pemerintahan tidak mengambil keputusan strategis seperti proses akuisisi. Hatta mempersilakan jika pemerintahan mendatang ingin melanjutkan proses ini. “Di pemerintahan sekarang tidak dilanjutkan. Sekarang itu sudah ada keputusan dari Presiden tidak boleh mengambil keputusan strategis sekarang ini. Arahan presiden begitu dan ada surat resmi,” ucap Hatta di Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (8/5). Sebagaimana diketahui, dalam rapat yang dilaksanakan pada Senin (5/5) di Kementerian BUMN oleh pihak yang terkait, memutuskan untuk mengubah dan tidak memasukan agenda
tambahan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) mengenai pengalihan 60,14% saham pemerintah di BTN kepada Bank Mandiri. Hatta sendiri mengaku telah menjawab surat permintaan dari Kementerian BUMN yang meminta arahan dari dirinya. Dalam jawaban surat ini Hatta mengatakan tiga poin, pertama adalah proses merger atau akuisisi harus mengikuti perundangan. Kedua harus melakukan sosialisasi dan ketiga harus mengikuti arahan presiden. “Ini kan ada aturan, ada PP mengatur kalau IPO melalui mekanisme apa, merger apa. Ada yang atur. Harus memikirkan azas manfaat dan tidak satu sisi saja. Kalau masih mau melakukan silakan di pemerintahan
selanjutnya. Sekarang tidak,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Bankir Indonesia (IBI, Zulkifli Zaini yang sekaligus pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri mengungkapkan, bahwa konsolidasi bankbank BUMN sangat diperlukan mengingat begitu banyaknya bank-bank di Indonesia yang market share-nya hanya berkisar 5% saja.v “Konsolidasi bankbank BUMN diperlukan juga untuk memperkuat perbankan Indonesia mengingat Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah didepan mata,” ujar Zulkifli, di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis, (8/5). Menurutnya, pembahasan akuisisi BTN oleh Bank Mandiri sebelumnya sudah pernah dikaji saat dirinya masih menjabat sebagai Direktur Utama di Bank Mandiri. Pengkajian tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu sebelum Budi Gunadi Sadikin yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri. “Rencana akuisisi BTN oleh Mandiri itu, pengkajiannya
sudah dilakukan sejak jaman saya dibeberapa waktu yang lalu, bahwa itu baru digaungkan (diramaikan) sekarang-sekarang ini,” tukasnya. Lebih lanjut dia menambahkan, saat dirinya masih menjadi pemimpin di Bank Mandiri, pihaknya pernah melakukan pembicaraan khusus dengan Kementerian BUMN terkait akuisisi tersebut. Adapun pembicaraan tersebut membahas konsolidasi bank-bank BUMN. “Saya tidak spesifik bicara dengan pak Menteri BUMN, tapi diskusi mengenai hal ini sudah dilakukan dengan Kementerian BUMN melalui Deputi BUMN,” ucap Zulkifli. Menurutnya, dalam pengkajian tersebut, dirinya bersama dengan Kementerian BUMN melakukan pembicaraan yang cukup mendalam. “Itu sebetulnya kami melakukan hasil pengkajian yang panjang dan mendalam. Bahwa bank-bank BUMN itu perlu dikonsolidasi,” paparnya. =GAM
6
KORAN MADURA
Ekonomi
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
PERTUMBUHAN EKONOMI
BI Revisi Prediksi
istimewa
KENAIKAN TDL. Anggota DPR-RI, Maruarar Sirait (tengah), Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudradjat Usman (kiri) dan Ketua III Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman, Yustinus Gunawan (kanan) saat diskusi soal “Dampak Kenaikan Tarif Dasar Listrik 2014 Terhadap Kinerja Industri Tekstil” bersama Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman, dan Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Kaca Pengaman Yustinus Gunawan di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (8/5).
Kenaikan TDL Lemahkan Daya Saing Industri Maruarar Sirait: Pemerintah Tidak Sinkron Membuat Kebijakan JAKARTA-Kenaikan Tarif Dasar listrik (TTL) yang mencapai 34% untuk kalangan industri pada 1 Mei 2014 sangat disayangkan. Pelaku di sektor industri pun sangat keberatan. Pasalnya dampaknya akan membuat daya saing menjadi lemah dan tidak sehat. “Apalagi kebijakan kenaikan TDL itu tidak terintegrasi, tidak sinergis antara kementerian ESDM dengan kementerian industri sendiri,” kata anggota Komisi XI DPR RI F-PDI Perjuangan Maruarar Sirait dalam diskusi soal ‘Kenaikan TDL bagi Industri tahun 2014’ , Kamis (8/5). Menurut Ara-panggilan akrabnya, pemerintah tidak sinkron dalam membuat kebijakan. Kadang terjadi tumpang tindih di lapangan. “Harusnya kebijakan itu tidak saling bertentangan dengan kementerian yang lain, dan kenaikan itu tidak merugi-
kan kalangan industri dan rakyat,” ucapnya Karena itu, kata Maruarar, pemerintahan baru ke depan harus mampu membuat bukti perubahan kebijakan yang bermanfaat untuk kalangan industri, buruh, dan rakyat. “Kalau kebijakan itu akan makin menyulitkan rakyat, dan membuat hargaharga naik, maka tidak perlu dan harus dihindari,” tambahnya Sementara itu, Ketua Umum API (Asosiasi Pertekstilan Indonesia) Ade Sudrajat Usman, mengatakan kebijakan Kementerian ESDM sudah ditentang Menteri
Perindustrian MS Hidayat. Namun Kementerian ESDM tak peduli. “Seolah-olah melindungi industri kecil, malah merugikan karena dari hulu ke hilir akan mengalami kenaikan harga-harga produksi dan memberatkan industri dan masyarakat. Karena itu pengurangan tenaga kerja tak bisa dihindari. Semua industri akan melakukan yang sama, karena kontraknya jangka panjang,” tambahnya. Padahal lanjut Ade, pada tahun 2013 sudah naik 15 %, dan kalangan industri masih belum melunasi utangnya sampai Desember 2014 ini. Anehnya, mulai 1 Mei 2014 ini sudah dibebani dengan utang baru. “Ini menunjukkan adanya kesalahan dalam pengelolaan energi nasional, sehingga menyimpang dari jargon untuk meningkatkan daya saing produksi nasional,” jelasnya.
Dengan demikian dampak kenaikan TDL terhadap industri sebesar 34 % tahun 2014 ini antara lain terjadi snowball efect pada biaya produksi, harga satuan produk meningkat sampai 20 %, sehingga menurunkan daya saing di pasar domestik maupun internasional (impor meningkat, ekspor anjlok, neraca menciut), produksi berkurang, pengurangan karyawan (PHK), inflasi meningkat, kontribusi pajak menurun, dan menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Karena itu, solusinya menurut Ade, kenaikan TDL 2014 tidak hanya diberlakukan pada sektor ekonomi produktif, kenaikan TDL harus memiliki prinsip berkeadilan bagi kemajuan bangsa, dan kenaikan itu seharusnya bertahap selama minimal dua tahun. =GAM
JAKARTA-Bank Indonesia (BI) kembali merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2014 antara 5,1-5,5 persen. Melemahnya kinerja sektor riil menjadi penyebab melambatnya laju pertumbuhan ekonomi nasional. Koreksi ini merupakan yang kedua kali dilakukan bank sentral. Semula, laju pertumbuhan ekonomi nasional versi BI 5,9-6,2 persen. Namun pada Maret 2014, BI merevisi pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada pada kisaran 5,5-5,9 persen. “Pertumbuhan ekonomi ini lebih rendah dari perkiraan awal BI, disebabkan kontraksi ekspor riil karena menurunnya ekspor pertambangan seperti batu bara dan konsentrat mineral karena melemahnya permintaan dari Tiongkok (China) dan menurunnya harga komoditas,” ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo usai Rapat Dewan Gubernur (RGD) BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (8/5). Agus Marto menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2014 yang mencapai 5,21 persen jauh lebih rendah jika dibandingkan posisi kuartal IV 2013 yang tercatat pada kisaran 5,7%. Di kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, setidaknya terdapat 3 faktor yang menyebabkan ekspor pertambangan baik secara riil maupun nilai masih menurun. “Pertama, penurunan permintaan khususnya dari Tiongkok. Kedua, harga komoditas tambang yang turun, terutama karet, tembaga, dan batu bara. Ketiga, dampak kebijakan UU Minerba,” jelas dia. “Semua kita perkirakan ekspor riil waktu kita perkirakan (pertumbuhan ekonomi) 5,5 sampai 5,9 persen itu bisa tumbuh 8,1 sampai 8,5 persen. Ternyata dengan melihat realisasi kuartal I dan ketiga faktor tadi, kira perkirakan tahun 2014 ekspor riil hanya tumbuh 1,5 sampai 1,9 persen,” ungkapnya. BI Rate Sementara itu, RGB BI memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50%, dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masingmasing tetap pada level 7,50% dan 5,75%. Kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5±1% pada 2014 dan 4,0±1% pada 2015, serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat. =GAM
KORAN PROBOLINGGO
MADURA Suara hati tumbuh subur di antara raungan mesinmesin pabrikan Tiongkok dan Eropa, tertulis merambat tidak beraturan pada bisunya hamparan putih temboktoilet. Jika mata menelusuri denganteliti, rangkaian kata itu membentuk sebuah puzzle bernada ketidakpuasan karyawan terhadap perusahaan. Itulah pandangan nuraniku ketika kaki menginjak keramik toilet yang terletak tidak jauh dari getaran mesin-mesin produksi. Seandainya manajemen dan pemilik perusahaanmenengok toilet tersebut dijamin muka dan telingaakan gosongterbakar amarah.
Aku sempat menanyakan arti dari rangkaian kata itu, mungkin lebih tepatnya coretan dinding kepada beberapa karyawan penghuni ruangan produksi tersebut. Jawabannya sangatmengurut dada, mengerutkan dahi, dan menggelengkan kepala. Ternyata, suara hati karyawanpernah hilang ditutup guratan kuas cat putih atas perintah personalia. Namun tidak bertahan lama karena jeritan-jeritan hatiitu kembali menodai dinding putih. Ibarat lembaran kertas putih, kembali dipenuhi guratan-guratan tinta baru. Mata jeli menelisik setiap jengkal coretan dindingtoilet. Aku merasakan kegelisahan para karyawan. Satu bait kata coretan dinding mewakili seluruh aspirasi karyawan yang terbelenggu. Aspirasi mereka sederhana, perusahaan menyediakan bus karyawan guna mengantar jemput seluruh kayawan. Sebuah aspirasi yang menurutku masuk akal karena letak perusahaan sangat jauh dari jalan yang dilalui oleh angkutan umum sedangkan tunjangan transpor sangat jauh dari kata mencukupi. Bagi yang mempunyai kendaraan pribadi tentu tidak menjadi masalah sebaliknya menjadi masalahbagi yang tidak mempunyai kendaraan pribadi. Aku merasa seperti disengat tawon membaca coretan dinding itu. Aku malu. Selama ini, aku dan kawan-kawan, enak-enakan
Budaya
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014
JUMAT 2014| |TAHUN No. 0358 |IIITAHUN III No.9 MEI 0358
Coretan Dinding Cerpen: Eli Rusli*
karya: fadxholy
berselonjor kaki pulang pergi diantar elf perusahaan. Aku tidak pernah menyadari tatapan tajam ribuan mata saat elf melewatipintu gerbang perusahaan. Nuraniku mendesak agarmelanjutkan pesandari coretan dinding. Aku menghubungi Pak Abu, pimpinan mereka. Jawaban dari mulutnya tidak seperti yang diharapkan. “Saya tidak mempunyai kewenangan untuk itu Pak Sam.” “Mengapa? Bukankah bapak atasan mereka?” “Bapak tanya saja ke personalia.” “Tapi, sebagai atasan bapak bisa dong mengajukan ke personalia?” “Coba saja oleh Pak Sam! Saya banyak kerjaan.” Dengan wajah ketus Pak Abu meninggalkanku. Aku tidak patah arang. Berbekal sedikit keberanian, aku menemui Pak Sugiono, pimpinan personalia. Beliau sedang duduk di ruang kerjanya yang sejuk oleh pendingin ruangan. “Maaf Pak Sam. Itu sudah kebijakan perusahaan. Hanya para staff yang dapat fasilitas antar jemput karyawan.” “Mengapa Pak Sugiono tidak mengajukan jemputan untuk paraoperator? Bapak pasti tahu, uang transpor mereka lebih kecil daripada ongkos pulang pergi yang sesungguhnya.” “Keputusan itu bukan saya
yang buat Pak. Itu keputusan Tuan Sadikun sebagai pemilik perusahaan.” “Bagaimana kalau bapak ajukan?” “Baiklah. Nanti kalau Tuan Sadikun datang ke sini, kita coba bicarakan,” kata Pak Sugiono bijak. Tuan Sadikun sebagai pemilik perusahaan dapat dihitung dengan jari soal menyapa karyawan. Hari-harinya dipenuhi kesibukan mengelilingi perusahaan miliknya yang berada di luar negeri. Sebagai gantinya ditunjuk Bu Evi, tangan kanan Tuan Sadikun. Sehingga peristiwa yang terjadi di perusahaan dengan cepat sampai ke telinga Tuan Sadikun. Apa yang menjadi keputusan Bu Evi adalah perintah langsung dari Tuan Sadikun. Usulanku tentang penyediaan bus karyawan sampai juga ke Bu Evi. Bersama Pak Sugiono aku menemui beliau di tempat kerjanya. “Tuan Sadikun tidak akan senang mendengar kabar ini Pak.” “Mengapa? Bukankah ini demi kebaikan perusahaan juga,” kataku. “Pak Sam ini seperti perwakilan serikat pekerja saja. Pak Sam tahu, mengapa di perusahaan kita tidak ada serikat pekerja. Karena terlalu banyak menuntut. Kerja? Nol besar,” kata Bu Evi dengan mimik sinis kepadaku.
“Saya tidak mewakili siapapun. Ini hanya bentuk keprihatinan saja kepada rekan-rekan di produksi sebab organisasi yang dibentuk personalia sepertinya kurang dalam memperjuangkan nasib mereka.” Bu Evi diam. Demikian pula dengan Pak Sugiono. Kemudian mulut mereka terlibat pembicaraan. “Nanti saya coba sampaikan kepada Tuan Sadikun,” kata Bu Evi menutup pembicaraan.*** Aku bagai terpenjara. Usulan tentang bus jemputan karyawan berembus di setiap celah-celah mesin, ruangan kantor, gudang, hingga cerobong asap boiler. Banyak yang mendukung, namun tidak sedikit pula yang mencibir. Aku seperti bayi baru dilahirkan namun tidak dikehendaki orang tuanya. Suasana kerja tidak tenang karena atasanku pun menjaga jarak. Kegelisahanku tidak berlangsung lama karena hari yang ditunggu tiba. Tepat dua jam sebelum waktu istirahat, sedan mewah yang biasa digunakan Tuan Sadikun terparkir di sebelah ruangan personalia. Hawa panas boiler menjalar ke seluruh tubuh. Pak Sugiono mengabari bahwa Tuan Sadikun akan mengadakan pertemuan dengan seluruh pimpinan perusahaan selepas makan siang. Bos besar, demikianlah semua karyawan memanggil
OPINI 77
Tuan Sadikun. Memasang wajah pongah,duduk di kursi besar. Kami duduk melingkari meja besari. Setelah mengupas berbagai masalah produksi Tuan Sadikun membuka pembicaraan tentang usulanku. “Saya sudah mendengar usulan pengadaan bus karyawan. Dan saya tidak akan mengabulkannya. Bukankah mereka sudah dikasih uang transpor. Kalau tidak cukup itu urusan mereka.” Mata Tuan Sadikun berkeliling menatap tajam semua mata yang ada di ruangan. “Kalau kalian tetap memaksa saya untuk menyetujui usulan tersebut, saya akan ambil kebijakan, orang-orang sekitar pabrik saja yang akan saya pekerjakan.” Ruangan hening, tidak satupun dari kami berani menyela ucapan Tuan Sadikun. “Kalian harus ingat. Saya ini orang kaya. Perusahaan saya ada dimana-mana. Yang ada di Indonesia ini kecil. Jadi kalau saya tutup juga tidak akan mengurangi kekayaan saya. Sebaliknya kalianlah yang akan rugi karena akan kehilangan pekerjaan. Saya mendirikan perusahaan di Indonesia ini karena ingin membantu negara mengurangi pengangguran. Hitung-hitung sebagai bakti saya kepada negeri ini.” Nada bicara Tuan Sadikun sedikit meninggi. “Terakhir, orang yang mengusulkan pengadaan bus karyawan ini adalah bagian dari orangorang serikat yang dari dulu ingin menghancurkan perusahan ini.” Pertemuan ditutup tanpa ada dialog. Aku sendiri tidak sempat menyampaikan isi hatiku. Tatapan mata rekan-rekan kerja sudah cukup membungkam mulut yang hendak melepaskan panah ke jantung Tuan Sadikun. *** Sekarang aku sudah tidak bekerja lagi di perusahaan milik Tuan Sadikun. Pertemuan itumenvonis aku untuk angkat kaki dari perusahaan. Aku bukan anggota serikat pekerja. Aku bukan orang yang senang demontrasi, menggerakan orang untuk melawan perusahaan, atau melawan kebijakan perusahaan. Aku hanyalah orang yang mencoba peduli terhadap nasib orang lain. Bagiku, dalam melakukan perjuangan tidak boleh merugikan orang lain. Di mata orang-orang aku adalah pecundang. Tetapi aku bahagia telah mencoba menuruti hati nuraniku. Sukrajin, 2014 * Penulis adalah Alumni Universitas Pendidikan Indonesia. Tinggal di Jln. Sukarajin II Gg Sastrodiharjo V No 10 Bandung Email : aaruslie@yahoo.co.id aaruslie@gmail.com
KORAN MADURA Lintas Jatim 8 PROBOLINGGO Oleh: Nur 8 FaridatunKORAN
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
MADURA
Asri Sawahku
Puisi
Kau ada di persimpangan jalan Langkah penumpas kelaparan Yang tak gentar merajang penat Menabur butiran emas Dialiri kemurnian hati dalam dekapan sinar matahari Ketawaduan yang kau tampakkan Tak pernah membuat bosan di sekelilingnya Kebaikan yang kau berikan membuat bangga Kau pun berteduh dalam lumbung Bersama hasrat para petani 28 Maret 2014
Harap di Altar Sunset Tawa di antara rerumpai kata mungkin terselip luka menggores hati aku hanya bisa terdiam tanpa terbersit dalam benak kau bawa segelintir kata yang tak mampu kupaparkan pada dunia sementara semerbak mawar telah mewangi di taman dan sinar mentari mencubit manja kulitku seakan tak peduli lenyap ditelan malam aku ingin hidup di episode baru berdialog dengan kumbang yang lucu ditemani desiran angin yang membelai halus sanubari kubertanya padamu, siang benarkah dia mencintaiku atau malah mempermainkanku? kubertanya padamu, malam benarkah aku diciptakan dari tulang rusuknya? kubertanya padamu, sayangku bersediakah kau, tatkala aku puja? tanpa ada seruncing pedang menikung jiwa aku berharap tak ada duka 9 April 2014
Narasi Rindu Kutorehkan tinta hitam Dalam secarik kertas yang tak bermakna Bersama alunan kata dalam jiwa Berdendang kasidah air mata Kutak mampu menafkahi rindu Sebelum mentari terbangun dari tidur pulasnya Menyisakan mimpi-mimpi indahnya Untuk membias cahaya di cakrawala pagi Rintik-rintik hujan beraroma kerinduan Jatuh berhamburan di emperan rumah Memenuhi lorong-lorong kesunyian Aku ingin bercengkrama dengan hujan Sebelum bias pelangi kembali ditelan mendung Karena dalam jingganya kudapati seutas jiwaku yang hilang asa 13 April 2014
FARIDATUN NUR
Anggota Sanggar Kencana Kelas XI MA Nasyatul Mutaallimin GapuraTinggal di Darma Ayu Andulang Gapura
KORAN MADURA
SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III
JUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III
ResensiJATIM Buku 8 LINTASLINTAS JATIM
Meniru Gaya Belajar Albert Einstein Oleh: Junaidi Khab* Kecerdasan dan kepintaran Albert Einstein menjadikan namanya naik daun semenjak penemuannya tentang rumus membelah atom. Dari penemuan itulah, Einstein menjadi ilmuwan terkenal sepanjang sejarah dunia. Berkat kecerdasan dan ketekunannya itu pula, namanya mudah diingat oleh masyarakat dunia. Dia bukan manusia yang dilahirkan dalam keadaan cerdas dan pintar. Namun, dia selalu tekun dan rajin belajar serta berpikir mengenai hal-hal yang terjadi di dunia ini. Sehingga, pikirannya cerdas dan penuh ilmu pengetahuan.
A
lbert Einstein lahir pada 14 Maret 1879 dan meninggal pada 18 April 1955. Siapa yang tidak mengenal nama ini? Nama Einstein seolah identik dengan kata “genius”. Ia dianggap ilmuwan terbesar sepanjang masa. Ketenerannya mungkin setara dengan rumus paling terkenal di dunia, E = mc2. Rumus tersebut, menurut pemeo yang berkembang, telah berhasil menghentikan Perang Dunia II. Sebab, berdasarkan rumus tersebut, Amerika Serikat berhasil membuat bom atom serta menjatuhkannya di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, sehingga berakhirlah Perang Dunia II yang amat mengerikan itu (hlm. 5). Mungkin semua orang ingin tahu rahasia cara belajar Einstein yang menjadikannya cerdas dan sebagai ilmuwan terkenal. Kehadiran buku yang berjudul “Rahasia Cara Belajar Einstein” karya Andi Setiawan ini, akan menyingkap cara-cara belajar yang dilakukan oleh Einstein, hingga menjadikan dirinya sosok yang jenius. Bukan tanpa usaha yang gigih Einstein cerdas dan menghasilkan rumus memecahkan atom. Berbagai
cara dilakukan, mulai dari belajar, berpikir, dan melakukan tindakan nyata untuk membuktikan apa yang dipelajarinya. Einstein lebih banyak berkarya daripada berbicara. Ketika di simposium, Einstein tidak terlalu berbusabusa berbicara. Ia berbicara sering kali sedikit, tetapi penuh dengan hikmah. Biasanya orang-orang yang jarang berbicara, ketika berbicara kata-katanya langsung mengena, menusuk, dan dapat memengaruhi psikologi orang lain. Orang yang tidak banyak bicara biasanya lebih banyak berkarya. Sedangkan orang yang banyak bicara biasanya kebalikan dari hal tersebut: kata-katanya dangkal dan jarang berkarya. Meskipun jarang berbicara, tetapi sampai akhir hayatnya, Einstein telah menerbitkan lebih dari tiga ratus kertas kerja yang dimuat di jurnaljurnal dunia dan simposium internasional (hlm. 30). Perlu kita ketahui bahwa Einstein merupakan sosok yang lebih suka belajar, berpikir, dan berkarya tanpa banyak berbicara yang hasilnya nanti hanya menjadikan mulut berbusa tanpa dapat apa-apa. Dengan cara bebas belajar, Einstein menemukan caranya tersendiri dalam mengembangkan daya pikir dan kreativitasnya.
Bagi Einstein, belajar sama dengan bermain. Jadi baginya, belajar sangat mengenakkan dan mengasyikkan dengan menganggap sebagai permainan sehari-harinya. Dalam hal belajar-mengajar, Einstein tidak menyukai metode mengajar yang menggunakan cara menakutnakuti, memaksa, dan otoritas yang dibuat-buat. Hal tersebut kata Einstein hanya akan membentuk manusia subversif yang suka memberontak dan manusia yang tunduk secara buta. Mereka tunduk dengan aturan yang dibuat, sehingga kebebasannya dalam berpikir terkubur oleh sikap tunduknya yang tampak pasrah pada keadaan (hlm. 152). Menurut Einstein, seorang guru selayaknya memberikan penghargaan yang luar biasa bagi murid-muridnya. Artinya, murid diberikan kebebasan untuk berpikir, berpendapat, dan bertindak sesuai keinginan mereka sendiri. Selama mereka tidak keluar dari koridor, biarkan mereka memiliki kecenderungan tersendiri. Hargailah mereka dengan mengajak berdiskusi, sehingga cakrawala pemikirannya menjadi terbuka. Mendidik dengan cara berdiskusi bersama murid, adalah inti “recognition” (perhargaan) dalam pendangan Einstein. Tidak perlu memaksakan diri pada murid, sebab cara seperti itu akan membuat siswa tidak merasa bebas, tidak kritis, takut mengajukan argumentasi, dan cakrawala berpikirnya menjadi sempit. Andi Setiadi melalui buku molek ini akan membeberkan dengan jelas rahasia cara belajar Einstein, sehingga menjadikannya sebagai manusia jenius dengan karya dan penemuan yang gemilang. Ulasan dalam buku ini renyah dibaca dan mudah dipahami. Mulai dari ulasan tentang biografi singkat Albert Einstein, sembilan (9) gaya belajar Einstein, cara belajar auotodidak, tiga fondasi utamanya seperti; rasa ingin tahu, takun, dan menerima kesalahan, serta ketekunannya sebagai sosok intelektual dalam menemukan kebenaran.= *) Pecinta Buku dan Tercatat Sebagai Pengurus Devisioner Ikatan Mahasiswa Sumenep (IKMAS) di Surabaya.
KORAN MADURA
PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail. com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.
WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
Lintas Jatim
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014
No.9 MEI 0358 JUMAT 2014| |TAHUN No. 0358 |IIITAHUN III
CENTRA PKL. Suasana Centra Pedagang Kaki Lima (PKL) Makanan dan Minuman di kawasan Taman Prestasi di Jalan Yos Sudarso, Surabaya, Kamis (8/5).
OPINI 99
g armadianto semeru/koran madura
Mengapa Masih Marak Pungli? SURABAYA – Pedagang Kaki Lima (PKL) mengeluhkan masih adanya tarikan setiap harinya harus membayar iuran kebersihan, keamanan, listrik, dan iuran lainnya, meski Pemerintah Kota Surabaya telah melakukan penarikan retribusi resmi bagi PKL di sentra-sentra yang di seluruh kecamatan. Pada bulan April tahun 2014, Walikota mengeluarkan peraturan mengenai pemungutan retribusi terhadap pedagang dalam Perwali no. 27 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi atas Pemakaian Stand Sentra Makanan dan Minuman. Kebijaksanaan Walikota Surabaya Tri Rismaharini dalam merelokasi PKL ke dalam sentra yang tersebar di seluruh kecamatan di Surabaya membuahkan hasil. Selain masyarakat dan pedagang
menuai manfaat, Kota Surabaya juga terlihat lebih bersih, rapi, dan asri. Menurut Ahmad (30) PKL di kawasan Taman Prestasi Jalan Yos Sudarso mengatakan, dirinya dan teman-temananya merasa keberatan penarikan iuran per bulan dan perharinya. “Penghasilan kami tidak tentu, amat berat jika ditotal nantinya perbulan bisa Rp250 ribu. Itu sama dengan membunuh kami pelanpelan karena setahu kami mereka (paguyupan, red) tidak jelas untuk
penggunaan dari pungutan itu,” ujarnya saat ditemui Koran Madura, Kamis (8/5). Pengurus Paguyupan yang dikonformasi di sekitar lokasi tidak ada dan anggota paguyupan lainnya pun mengatakan sama. PKL yang menempati lokasi tersebut aktif buka mulai 10.00 sampai 10.00 WIB. Juga terlihat sekali badan jalan Raya juga dimakan untuk ditempati pakir roda dua juga terkadang roda empat milik pembeli. Hal tersebut juga dikelola oleh tukang parkir liar terbukti tukang parkir setempat tidak memberikan karcis yang biasanya dikeluarkan oleh Pemkot. Menurut Didik (53), mengatakan, pungutan itu sudah keterlaluan, terlebih bagi mereka yang bermodal pas-pasan yang h dibebani segitu banyaknya, terust-
erang mas kami tidak mau bayar dan jika kami digusur atau ditertibkan Satpol PP ya nggak apa-apa tapi kami tidak mau diatur oleh Paguyuban itu,” ujar pria yang terlihat berjualan bersama kedua anaknya. Dinas Koperasi dan UMKM Kota Surabaya kepanjangan tangan Pemkot Surabaya melakukan sosialisasi untuk Perwali no. 27 Tahun 2014 ini supaya semua orang paham dan melakukan kegiatan sesuai dengan peraturan. Untuk diketahui, pada pasal 8 ayat (1) disebutkan wajib retribusi yang telah menempati Sentra Makanan dan Minuman sejak sebelum ditetapkannya Peraturan Walikota ini, diberikan Surat Persetujuan Pemakaian Stand terhitung sejak tanggal 1 Maret 2013
sampai dengan tanggal 31 Desember 2013. Pasal 8 ayat (2) menyebutkan setiap orang atau badan yang akan menggunakan Sentra Makanan dan Minuman setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengajukan permohonan/perpanjangan menurut ketentuan dalam Peraturan Walikota ini. Rencananya, Rabu (27/5), perwakilan dari kelurahan dan kecamatan di seluruh Surabaya diundang untuk diberikan sosialisasi mengenai peraturan baru bagi sentra PKL ini. Diharapkan, petugas di kecamatan paham, mampu membimbing dan mengawasi pedagang di sentra PKL supaya berkegiatan sesuai dengan peraturan yang berlaku. = G. ARMADIANTO SEMERU
10
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
KEBUTUHAN PANGAN
Produk Nilai Tambah Menjadi Prioritas
g armadianto semeru/koran madura
KEWALAHAN. Petugas nampak kewalahan menerima banyaknya warga Kota Surabaya untuk menjadi penerima BPJS di Kantor Balai Kota Surabaya, beberapa waktu lalu.
JKN Belum Optimal Layani Masyarakat SURABAYA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dinilai belum mampu memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat Jawa Timur. Sekjen Komite Aksi Jaminan Sosial (KJAS) Jawa Timur Jamaluddin mengatakan hingga kini pelaksanaan BPJS kesehatan masih amburadul. Jamaluddin mencontohkan daerah ring I Jawa Timur, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik, hanya terdapat 3 kantor BPJS. Selain itu, belum ada titik simpul pelayanan proses pendaftaran. "Seharusnya pemerintah juga membentuk gugus tugas yang secara khusus melaksanakan tugas melakukan pengawasan." ujar Jamaluddin kepada Koran Madura, Kamis (8/5). Jamaluddin menambahkan, seharusnya fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS kesehatan itu harus lebih dimaksimalkan dan wajib beroperasi selama 24 jam. Ber Sementara itu, Kepala Pemasaran dan Kepesertaan Divre. VII BPJS, Dr Yessi Kumalasari mengatakan, BPJS Kesehatan atau
Seharusnya pemerintah juga membentuk gugus tugas yang secara khusus melaksanakan tugas melakukan pengawasan.”
Jamaluddin Sekjen KJAS Jawa Timur
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kini menggunakan sistem gotong royong dan nirlaba. “Artinya tidak mencari keuntungan, hasil pengelolaan dana digunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan sebesar – besarnya untuk kepentingan peserta, serta memberi fasilitas kesehatan secara komprehensif bagi seluruh warga negara Indonesia termasuk Warga Negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat enam bulan,” ujar Yessi
disela-sela pertemuan anggota bakohumas di gedung BPJS Kesehatan Regional VII Surabaya, Kamis (8/5). Ia menjelaskan, BPJS kesehatan berbeda dengan asuransi kesehatan dulu, sebab JKS ini jumlah anggota keluarga paling banyak 5 orang dan peserta yang memiliki anggota keluarga lebih dapat diikutkan dengan membayar iuran tambahan 1 persen per bulan dari tunjangan pokok. Sementara untuk tahapan Kepesertaan Jaminan Kesehatan bagi peserta pekerja penerima upah, lanjut Yessi, mereka dapat mendaftarkan diri secara berkelompok melalui lembaga atau instansi tempat bekerja. Selanjutnya instansi terkait menyerahkan form registrasi seluruh pekerjanya kepada Kantor BPJS Kesehatan untuk mendapatkan virtual account sebagai sarana pembayaran iuran ke Bank yang telah bekerja sama. “Dengan membawa bukti pembayaran ke Kantor BPJS Kesehatan maka peserta dapat mencetakkan Kartu Anggota Jaminan Kesehatannya,” pungkasnya. = G. ARMADIANTO SEMERU
SURABAYA – Jawa Timur untuk kebutuhan pangan, khususnya beras dalam sejarahnya menjadi lumbung pangan nasional. Di sisi produksi, setiap musim panen selalu surplus. Namun, kenyataannya dalam mendapatkan beras dengan harga murah bukanlah perkara mudah. Pakar Pertanian Institur Pertanian Bogor (IPB) Bayu Krisnamurti mengatakan, agar pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sudah mulai beralih menggarap isu pertanian yang lain, sehingga tidak selalu memikirkan swasembada. “Banyak potensi lain yang belum diperhatikan dan tergarap dengan baik oleh kinerja pemerintah,” ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (8/5). Menurutnya, pendekatan produksi pertanian lain yang lebih cepat mulai digalakkan daripada swasembada yang terus-menerus didengungkan. Ada kekeliruan yang selama ini dipelihara dalam pengembangan pertanian Indonesia. Misalnya, pendekatan swasembada yang dinilainya tidak cukup dan mengesampingkan potensi lain yang lebih realistis untuk dikembangkan seperti lahan kering, rawa, pasang surut yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Kekeliruan lain, tidak efektifnya pemberian subsidi 60 triliun. Hampir 80 persennya untuk kebutuhan pupuk. Sisanya untuk bibit, kredit, irigasi. Seharusnya direalokasi pada pemberdayaan kemam-
puan petani, peningkatan teknologi, hingga untuk fasilitas industrialisasi pedesaan,” ujar Bayu juga Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI). Banyak tantangan di sektor pertanian, lanjut Bayu, diantaranya adalah ketidakmampuan mengelola daerah tangkapan, alih fungsi lahan oleh kelompok pemodal seperti yang terjadi di Merauke atau daerah lainnya. “Tidak hanya itu, evolusi pertanian pedesaan seiring berkurangnya lima juta rumah tangga petani dan tiga ratus penyuluh tani, ancaman middle income trade yang mulai beralih ke industrisupply chain dan manufacture, minimnya pengembangan kapasitas pemberdayaan sumberdaya insani petani serta minimnya pengembangan bioteknologi dan industrialisasi petani pedesaan,” paparnya. Ia menambahkan, untuk tahun depan seyogyanya pemerintahan yang baru mengadakan penyesuaian. Misalnya bagaimana konsep blue economy, zero waste dikembangkan. Bagaimana pemerintah melihat land resource lain tidak melulu sawah irigasi, bagaimana pemerintah berbicara produk bernilai tambah. “Tahun 2015 ini yang sangat strategis. Seharusnya kita tidak lagi berbicara specific land resource sawah beririgasi, monokultur padi, swasembada, dan green revolution,” pungkasnya. = G. ARMADIANTO SEMERU
ant/syaiful arif
TETAP MENANAM PADI. Buruh tani mencabut bibit padi untuk selanjutnya ditanam kembali di areal persawahan Desa Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Meski sudah mendekati musim kemarau, petani di kawasan itu tetap menanam padi di musim tanam kedua ini. Selain mempertimbangkan masih banyak air sisa musim penghujan dan supaya tetap bisa memenuhi kebutuhan pangan.
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
11
LOKALISASI
Penutupan Dolly Berdampak pada Daerah lain SURABAYA - Antropolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Laurentius Dyson menyatakan penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak bisa berdampak buruk terhadap kota-kota yang berada di kawasan luar Surabaya. "Saat ini kabarnya kota Malang sudah menjadi sasaran bagi para PSK asal Dolly," kata Dyson saat dihubungi wartawan di Surabaya, Kamis (8/5). Menurut dia, dengan ditutupnya lokalisasi terbesar di Asia Tenggara tersebut, para Pekerja Seks Komersial (PSK) akan berpraktik di kota penyangga ini di antaranya Pasuruan, Gresik, Bangkalan, Sidoarjo, Mojokerto hingga Jombang. Ia mengatakan para wanita penghibur ini akan membuka praktik di hotel-hotel di kota tersebut. Modusnya, PSK dihubungi via telepon dan dijemput di tempat tinggalnya, setelah itu PSK ini dibawa ke hotel. "PSK tentu saja butuh tempat untuk mereka bisa bertahan hidup. Lokalisasi ini muncul kan hanya karena masalah uang, masalah ekonomi," katanya. Dyson juga menyoroti pemberian uang pesangon bagi para penghuni, khususnya mucikari. Oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, mucikari mendapat uang saku sebesar Rp 5 juta, sedangkan untuk PSK sebesar Rp 5,05 juta. Menurut dia, seharusnya mucikari tidak perlu mendapat
pesangon karena merupakan pihak yang paling diuntungkan dengan adanya praktik prostitusi ini. "Saya tidak tahu logika pemerintah itu apa, masak mucikari juga dapat pesangon. Dalam logika berpikir saya, ini tidak benar," jelasnya. Saat ditanya apakah ada unsur politis dari penutupan lokalisasi di kecamatan Sawahan ini? Dyson menyatakan, setiap ada penutupan tempat maksiat, baik itu lokalisasi maupun tempat judi, pasti ada unsur politis di baliknya. Kepentingan politis ini tujuannya untuk meraih simpati massa untuk mendukung partai politik tertentu. "Bisa juga, penutupan Dolly ini karena tekanan politik dari pihak tertentu. Apalagi, orang menduduki jabatan di pemerintahan misalnya, juga tidak lepas dari campur tangan politik. Saya kira, ini unsur politisnya lebih kuat dibanding manusiawinya," katanya. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan penutupan lokalisasi ini bukan hanya atas dasar Perda dan UU semata, tapi juga ingin menyelamatkan masa depan anakanak yang ada di sana. Anak-anak di kawasan Dolly, kata dia, harus diberi wawasan yang lebih luas. Bahwa lingkungan dimana mereka tinggal, tidak hanya berupa praktikpraktik prostitusi. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
BAHAS INVESTASI. Gubernur Jatim Pakde Karwo beserta Duta Besar Belgia membahas hal yang berkaitan investasi, ekonomi, dan kondisi keamanan di Jawa Timur.
g. armadianto semeru/koran madura
Ada Jaminan Investor Tanam Modal SURABAYA – Neraca perdagangan Jawa Timur – Belgia tahun 2013 mengalami penurunan. Nilai ekspor sebesar 165,96 juta dollar AS, sedangkan impor sebesar 101,64 juta dolar AS dengan surplus sebesar 64, 32 juta dolar AS. “Dibandingkan tahun 2009 nilai ekspor sebesar 189,11 juta dolar AS, sedangkan nilai impor sebesar 99,38 juta dolar AS, dengan surplus sebesar 4 89,72 juta dolar AS,” ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo usai menerima Duta Besar Belgia untuk Indonesia, Mr. Filip Cums di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (8/5). Soekarwo mengatakan, komoditi ekspor Jatim ke Belgia yang memberi dampak positif bagi masyarakat Jatim, antara lain pertanian, pengolahan karet, besi baja, mesin-mesin dan otomotif, makan dan minuman. “Kimia dasar, besi
baja, mesin-mesin dan otomotif, makanan dan minuman, serta pulp dan kertas menjadi komoditi utama impor non migas Jatim dari Belgia,” paparnya. Dampak positif bagi masyarakat Jatim, lanjut Soekarwo, salah satunya dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dari sektor sekunder ada sekitar tujuh perusahaan Belgia yang memberikan kontribusi bagi masyarakat dengan menyerap tenaga kerja 1.041 orang dengan nilai investasi 32,54 juta dollar AS. “Di sektor tersier ada dua perusahaan bidang jasa yang me-
nyerap tenaga kerja sebanyak 636 orang juta dengan nilai investasi 26,44 juta dollar AS,” imbuhnya. Soekarwo mengungkapkan, Pemprov Jatim menjamin memberikan kemudahan bagi para investor yang akan menanamkan modalnya, diantaranya mempermudah perijinan, tersedianya sumber listrik, sumber daya manusia, dan lokasi investasi serta infrastruktur. "Dengan modal itu, Jatim semakin menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Jatim,” tegasnya. Pada kesempatan, itu, Filip Cums menyatakan, kondisi Jatim yang aman dan nyaman menjadi modal utama bagi para investor di Belgia untuk berinvestasi. Hal tersebut menjadi nilai tersendiri untuk menarik investasi ke Jatim. = G. ARMADIANTO SEMERU
LURAH BICARA
Karangpoh "Adem Ayem" dan Tenang SURABAYA – Kemiskinan merupakan masalah utama yang dihadapi oleh setiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang seperti Indonesia. Untuk penanganan masalah kemiskinan, merupakan tantangan bagi kelurahan sebagai wakil pemerintah kota/kab yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kegiatan P2KP PNPM salah satu upaya penanggulangan dan pengentasan kemiskinan. Kegiatan program rutin tahunan ini berdampak positif bagi masyarakat khususnya di Kelurahan Karangpoh, Kecamatan Tandes.
Lurah Karangpoh, Kecamatan Tandes Jatmika Utama mengatakan, RW 1 merupakan kantong kemiskinan di Kelurahan Karangpoh yang dihuni oleh penduduk asli (cikal bakal) terbentuknya kelurahan tersebut. “RW 1 disebut kampung lama. Di RW inilah kegiatan P2KP PNPM banyak dilaksanakan,” ujarnya. Kelurahan Karangpoh terdiri atas 4 RW dan 22 RT dengan jumlah penduduk ± 4.000 jiwa dan 163 KK diantaranya adalah masyarakat miskin (menurut data BLT). Jatmika mengatakan, Kelura-
Jatmika Utama
Lurah Karangpoh Kecamatan Tandes
han Karangpoh terkesan “adem ayem” dan tenang. Tidak tampak ada gejolak atau perbedaan yang mencolok dalam interaksi masyarakatnya, meskipun stratifikasi sosial antara RW cukup menonjol. “Kondisi yang guyup juga tampak kental terutama di wilayah-wilayah kelompok masyarakat menengah kebawah,” jelasnya. Ia menambahkan, satu-satu lokasi yang warga sering terjadi konflik adalah tempat kost-kostan khusus warga NTT/Flores. Warga kost-kostan, banyak terdapat di RT 7 RW 1.
“Dari Gang 1 hingga Gang 3, penduduk asli diperkirakan hanya sekitar 17 KK, selibihnya warga kost-kostan,” tambahnya. Meski sering terjadi pertikaian hingga melibatkan tokoh setempat (Ketua RT,red), namun untuk melaksanakan kegiatan sosial, baik warga asli maupun pendatang, cancut tali wandha (terlibat bersama-sama). “Kebetulan kami berhasil masuk 20 besar. Sehingga ditugaskan untuk mengadakan Baksos Nasional bersama 15 Dinas di Pemerintah Kota Surabaya,” pungkasnya. = ARYANI/G. ARMADIANTO SEMERU
KORAN MADURA
KORAN PROBOLINGGO 12 JUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III MADURA
LINTAS12 JATIM
Probolinggo
JUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358 | TAHUN III
Bongkar Pasang, 18 Pejabat Dimutasi Satu Istri Pejabat Lemas Saat Pelantikan PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo, kembali melakukan perombakan pajabat di lingkungannya, Kamis (8/5). Sebanyak 18 pejabat Eselon II dan III akhirnya diambil sumpahnya. Pelantikan dilaksanakan di Pendopo Bupati. Dari 18 pejabat, terdiri dari 14 pejabat Eselon II diantaranya, Sigit Sumarsono sebelumnya menjabat Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menjadi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Abdul Halim sebelumnya menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi menjadi kepala BKD. Sidik Wijinarko sebelumnya menjabat Kepala Dinas Koperasi dan UKM pindah menjadi Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagangan (Desprindag), Elrin Setiawati awalnya menjadi Kepala Disperindag menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM. Kemudian, Hadi Prayitno sebelumnya menjabat sekertaris DPRD Kabupaten Probolinggo menjabat Asisten Tata Peraja. Sementara posisi Sekretaris DPRD digantikan Supriyadi sebelumnya menjabat Asisten Tata Peraja. Shodiq Tjahjono sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) menjadi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes). Endang Astuti menjabat kepala BPKK sebelumnya menjabat Kepala Dinkes. Doddy Nurbaskoro menjabat Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) sebelumnya menjabat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Sementara Anung Widiarto menjabat
Kepala Disbudpar awalnya menjebat Kepala Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan (Dispendukcapil). Agus Mukson sebelumnya menjabat Kepala Dishub sekarang menjabat Kepala Badan Kebangsaan, Politik dan Perlindungan Masyarakan (Kesbangpolinmas). Budi Purwanto sebelumnya
menjabat Kepala Badan Kesbangpolinmas menduduki posisi baru sebagai Asisten Administrasi. Suherianto sebelum menjabat asisten administrasi menjabat staf ahli bidang ekonomi, Retno menjabat Kepala Dispendukcapil sebelumnya menjabat staf ahli bidang ekonomi. Pejabat Eselon II, yakni Camat Dringu dijabat oleh Krisrian Ruliani, Sekretaris Disnaker Trans dijabat oleh Ach Fauzi Effendy. Sekcam Pajarakan dijabat oleh Hari Pribadi dan Sekcam Sum-
berasih diganti Abdur Rohim. Dalam prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah pada mutasi itu,sedikit mengejutkan. Pasalnya istri dari Suherianto sebelumnya menjabat asisten administrasi menjabat staf ahli bidang ekonomi. Sedikit lemas dan shok mendengar pembacaan surat keputusan bupati. Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengatakan, pelantikan jabatan bagi PNS memang diatur dalam undangundang kepegawaian.“Yang di-
berikan jabatan dan dilantik barusan agar bisa menjaga amanah,” terangnya saat sambutan seusai pelantikan. Dia juga menjelaskan, jabatan yang di berikan tersebut agar bisa dijalankan sesuai dengan tugasnya masing-masing. Sehingga pelayanan masyarakat tidak mengalami kendala. “Syukurilah jabatan yang diberikannya dalam setiap pekerjaan yang kerjakannya,” kata Tantri. =Mahfud Hidayatullah
PEMECATAN PNS
Giliran PNS Pemkot Terancam Dipecat PROBOLINGGO – Sanksi pemecatan terhadap PNS, ternyata tidak hanya terjadi di lingkungan Pemkab Probolinggo. Namun juga terjadi di tetangga daerah, yakni di lingkungan Pemkot Probolinggo. Sanksi pemecatan terhadap salah seorang PNS di Pemkot Probolinggo, Hafid Muhajir, bukan lantaran persoalan disiplin kinerja, tetapi persoalan hukum. Hafid Muhajir yang menjadi
salah satu staf Kecamatan Kademangan itu, diduga melakukan aksi penipuan dengan modus menjanjikan seseorang menjadi tenaga honorer di lingkungan pemkot. Korbannya bernama Erry Ludfianto asal warga Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Akibat perbuatannya itu, Hafid Muhajir dijemput paksa oleh polisi. Penjemputan paksa itu dilakukan lantaran ia tidak mengindahkan surat panggilan polisi.
Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Probolinggo, Prijo kepada wartawan menjelaskan, jika Hafid itu terancam dipecat dari statusnya sebagai seorang PNS. Pasalnya, sebelum tersandung masalah hukum, dia juga diinformasikan absen selama 46 hari tidak masuk kerja sebagai seorang pegawai negeri sipil. “Pegawai yang tidak disiplin akan mendapatkan sanksi peme-
catan sesuai dengan PP Nomer 53 Tahun 2010,” tandasnya kepada wartawan, kemarin. Sementara itu, penjemputan paksa yang dilakukan oleh polisi terhadap Hafid Muhajir itu terjadi Sabtu (3/5) lalu. Setelah korban bernama Erry Ludfianto melapor ke Polsek Mayangan. Korban merasa ditipu oleh Hafid karena hingga saat ini korban tidak juga bekerja sebagai seorang honorer di lingkungan
Pemkot. Padahal korban sudah membayar uang senilai Rp.22 juta sebagai pelicin. Kapolsek Mayangan, Kompol Kasman saat dikofirmasi wartawan, membenarkan kejadian tersebut. Penjemputan paksa itu dilakukan karena dia mangkir terhadap surat panggilan polisi. “Dia sudah dua kali mangkir, sehingga kemudian dilakukan penjemputan paksa,” tandasnya. =Muhammad Sugianto
Probolinggo
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358| TAHUN III
13
Jadi Ajang Mesum
Lahan Mangrove dipasangi Tenaga Surya PROBOLINGGO - Puluhan Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Nurul Jadid Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo melakukan pemasangan pemanfaatan panel surya untuk menyuplai kebutuhan listrik di lahan Mangrove. Pasalnya di lahan itu, sering dijadikan ajang mesum oleh muda-mudi bahkan sempat dijadikan pesta miras. Sebab, lokasi tersebut memang gelap gulita serta jauh dari keramaian warga. Ada 8 titik Panel surya yang dipasang oleh puluhan mahasiswa di lokasi Mangrove. “Panel surya yang kami pakai mirip dengan lampu penerangan jalan, tapi dikemas dengan konsep portabel,” kata Akhmad Sruji Bahtiar, selaku lembaga penjaminan mutu di PP Nurul Jadid Karanganyar Paiton, katanya kepada wartawan, Kamis (8/5). Menurut Bahtiar, pemasangan perangkat panel surya dilahan Mangrove itu. Karena, lokasi itu sudah di salah gunakan oleh muda-mudi.”Sering warga menjumpai, kalau di lokasi itu dijadikan pesta miras dan lainnya. Sehingga, warga sangat
resah,”akunya. Pemasangan tenaga surya tersebut, dengan penerangan dengan daya cukup tinggi, sehingga kekuatannyapun mampu untuk menerangi seluruh area tersebut.“Sebanyak delapan titik ini saya kira sudah cukup untuk membantu penerangan disekitar lokasi,”beber Bahtiar.
Pemasangan tenaga surya tersebut, dengan penerangan dengan daya cukup tinggi, sehingga kekuatannyapun mampu untuk menerangi seluruh area tersebut.“Sebanyak delapan titik ini saya kira sudah cukup untuk membantu penerangan disekitar lokasi,”beber Bahtiar. Lebih lanjut, kalau upaya yang di lakukan itu, diyakini mampu untuk mengusir muda-mudi yang berbuat mesum dan pesta miras di lokasi tanaman Mangrove tersebut. ”Ini kami lakukan hanya untuk antisipasi saja untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,”pungkasnya. =M.Hisbullah Huda
Nekat Mencuri, Pelajar digelandang Polisi PROBOLINGGO – Seorang pelajar di salah satu SMA di Kabupaten Probolinggo, Bunga (16) nekat mencuri sepotong baju di pasar Maron. Aksi nekat yang dilakukan gadis bau kencur itu, tak urung harus berurusan dengan polisi.
MANFAATKAN, Puluhan mahasiswa melakukan pemasangan panel surya untuk menyuplai kebutuhan listrik di lahan Mangrove
Ihwal ceritanya, Bunga pulang sekolah bersama dengan kedua temannya. Sebelum sampai ke rumahnya, Bunga mampir ke pasar Maron. Tujuannya, melihat-lihat baju di salah satu toko pakaian. Entah setan apa yang merasuki siswi tersebut, ia tiba-tiba menyembunyikan sepotong pakaian ke dalam tasnya. Aksi nekat pelajar polos itu, tentu saja diketahui oleh sang pemilik toko. Bungapun tertangkap
basah. Bahkan, kejadian itu membuat orang-orang di pasar langsung menyemut. Khawatir terjadi sesuatu, sang pemilik toko kemudian menghubungi polisi. “Begitu mendapatkan laporan, petugas langsung ke lokasi kejadian,” ujar Kapolsek Maron, AKP Kukuh kepada wartawan, Kamis (8/5). Dia menjelaskan, kendati Bunga sudah ketahuan mencuri sepotong baju, namun persoalan-
nya sudah dianggap selesai. Karena pihak korban (pemilik toko) sudah tidak menuntut. “Yang punya toko sudah tidak menuntut,” tandasnya. Sebagai sanksinya, Bunga bersama teman-temannya itu hanya diberi pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya. “Kita juga panggil orangtuanya,” timpal AKP Kukuh menjelaskan. Selain orangtua Bunga dipanggil petugas, pihak sekolah, tempat Bunga belajar juga dipanggil. Tujuannya, agar Bunga bersama temannya itu mendapatkan pembinaan. Apalagi statusnya masih seorang pelajar yang masih membutuhkan masa depan. =Muhammad Sugianto
14
KORAN MADURA
Probolinggo
JUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III
Wisata Alam Ronggojalu Kurang Diminati
TEMPAT WISATA
Goa Kucing Jadi Target Penelusuran Arsip Pemkab
Dinilai Sangat Minim Fasilitas PROBOLINGGO - Lokasi wisata alam Ronggojalu yang terletak di Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo, nampaknya kurang diminati wisatawan. Pasalnya tempat rekreasi dinilai sangat minim fasilitas. Salah satu pengunjung, Solihin (35) salah satu warga Desa Pabean Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo, mengaku sangat kecewa dengan fasilitas yang tersedia di lokasi wisata Ronggojalu. Selain fasilitasnya minim juga kurang menarik untuk disewanya. “Masak fasilitasnya hanya sewa perahu bebek, itupun jumlahnya hanya 2 unit,” terangnya kepada wartawan, Rabu (8/5) saat berada di wisata Ronggojalu. Sementara dengan minimnya fasilitas di dalamnya, Solihin
mengaku masih ditarik karcis masuk oleh petugas dari pemkab. Karcis yang dibebankan kepada pengunjung sebesar Rp 300 rupiah. “Sehingga tak jarang pengujung lainnya banyak melompat pagar wisata. Bahkan ada juga yang lewat dari areal pesawahan warga,” tutur Solihin. Solihin menambahkan, selain minim adanya fasilitas yang disediakan oleh pengelola wisata itu, juga pemandangan dan keindahan airnya juga sudah terlihat kotor.“Masak airnya dipenuhi dengan tumbuhan sehingga banyak pengunjung
kurang menikmatinya,” katanya. Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, ketika dikonfirmasi mengatakan dirinya masih belum tahu banyak terkait kondisi tempat wisata yang dikelolanya. Dia mengaku masih baru menjabat sebagai kepala dinas tersebut. “Saya baru saja dilantik mas, jadi belum bisa melihat potensi dan kekurangan wisata yang dimiliki kabupaten Probolinggo,” tandasnya. Ia berjanji, dalam waktu dekat dirinya akan menindaklanjuti dan melakukan evaluasi potensi di dalam wisata yang ada.”Kami akan lakukan koordinasi dengan semua pihak,” ucap Anung Widiarto, singkat. =Mahfud Hidayatullah
KURANG DIMINATI, Fasilitas yang tersedia di lokasi wisata Ronggojalu. Sangat minim sehingga kurang menarik untuk dikunjungi.
TARGET PENELUSURAN, Kantor Arsip berencana akan melakukan penelusuran terhadap keberadaan Goa Kucing, Desa Gili, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
PROBOLINGGO – Kantor Arsip Kabupaten Probolinggo benar-benar menunjukkan kreativitasnya. Tahun ini, Kantor Arsip tidak hanya melakukan penelusuran terhadap keberadaan Candi Jabung dan pemandian Madakaripura, tetapi juga berencana akan melakukan penelusuran terhadap keberadaan Goa Kucing, Desa Gili, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. “Mungkin upaya penelusuran itu akan dilakukan pada tahun depan,” tutur Kepala Kantor Arsip Kabupaten Probolinggo, Dwi Hartono kepada wartawan, Kamis (8/5). Menurut dia, penelusuran itu sangat penting dilakukan untuk mengetahui tentang bagian sejarah Kabupaten Probolinggo. Hasil penelusuran itu nantinya akan dibukukan yang kemudian disimpan di kantor Arsip.“Seperti Candi Jabung dan Madakaripura,” katanya. Penelusuran terhadap kedua tempat itu kini sedang berlangsung. Bahkan, Kantor Arsip sendiri mel-
akukan kerjasama dengan pihak Universitas Surabaya (Ubaya) untuk membukukan kedua obyek wisata yang disebut-sebut melegenda itu. Banyaknya agenda yang akan dilakukan ke depan, membuat Dwi Hartono berharap agar staf Kantor Arsip tidak hanya berpangku tangan. Tetapi diharapkan bisa menunjukkan kretifitasnya untuk menelorkan ide-ide yang berkaitan dengan sejarah yang ada di Kabupaten Probolinggo. “Dari hasil penelusuran itu, kita akan mengadakan pameran khusus nantinya,” katanya. Pameran khususnya tersebut, berupa penampilan foto-foto kuno yang berkaitan dengan sejarah. Rencananya, pameran khusus kearsipan tersebut akan diadakan pada tahun 2015 mendatang. “Itu sudah kita agendakan,” timpalnya. Itulah sebabnya, Dwi berharap dari peran serta masyarakat agar turut membantu upaya penelusuran tersebut. Seperti temuan foto-foto kuno tentang Kabupaten Probolinggo. “Warga yang menyerahkan temuan foto-foto kuno Kabupaten Probolinggo akan diberikan penghargaan nantinya,” pungkasnya. =Muhammad Sugianto
KORAN OLAHRAGA PROBOLINGGO
MADURA
VALLADOLID - Pertarungan menuju tangga juara La Liga Spanyol masih sengit menyusul hasil imbang 1-1 yang diraih Real Madrid atas Real Valladolid dalam laga yang berlangsung di Estadio Municipal Jose Zorrilla, Rabu (7/5) waktu setempat atau Kamis (8/5) dini hari WIB. Sementara itu, Paris Saint-Germain (PSG) menjuarai Ligue 1 Prancis, meski kalah 1-2 dari Renne pada laga di Parc des Princes, Kamis (8/5) dini hari WIB. Di La Liga, Madrid gagal mengusir Barcelona di tempat kedua klasemen sementara karena hasil imbang tersebut. Akhir pekan lalu, “El Real” juga ditahan imbang 2-2 oleh Valencia di Santiago Bernabeu. Anak-anak asuh Carlo Ancelotti itu pun gagal menggeser Atletico Madrid di puncak klasemen sementara. Bahkan mereka juga masih tertinggal satu angka dari Barcelona. Penentuan gelar juara di antara ketiga tim ini; Atletico, Madrid, dan Barcelona masih ditentukan dalam dua laga terakhir. Atletico akan memastikan gelar juara jika menang atas Malaga sementara Barca gagal menang dari Elche pada akhir pekan ini. Akan tetapi, “Blaugrana” bisa memenangi titel kelimanya dalam enam musim terakhir jika menang dalam dua laga sisa, termasuk saat menjamu
KORAN MADURA
15 Olahraga 15
JUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III
KAMIS 8 MEI 2014 | No. 0357 | TAHUN III
Spanyol Masih Sengit, PSG Juara Prancis
PARA PEMAIN REAL MADRID begitu kecewa dengan hasil imbang kontra Valencia pada laga yang berlangsung pada Kamis (8/5) dini hari. Hasil ini membuat peluang Madrid menjuarai La Liga menipis. Atletico di laga pamungkas pada 18 Mei mendatang di Camp Nou. Pada laga melawan Valladolid, Madrid unggul terlebih dahulu berkat gol dari hasil tendangan bebas Sergio Romas pada menit ke-35. Tetapi gol penyama kedudukan Valladolid lahir dari kepala Humberto Ososrio pada
menit ke-85 memanfaatkan bola tendangan pojok yang gagal diantisipasi Casillas. Pelatih Madrid Carlo Ancelotti dan bek Sergio Ramos kecewa dengan hasil ini. “Kami sebenarnya mampu mengontrol pertandingan tapi tidak memiliki mental untuk menyelesaikan pertandingan ini.
Banyak kesalahan yang kami lakukan pada laga ini. Ini akan menjadi sangat sulit untuk memenangkan gelar juara,” ujar Ancelotti. Sergio Ramos menambahkan, “Hasil ini sangat disayangkan karena kami sempat bermain santai setelah unggul 1-0 meskipun Anda sebenarnya tidak bisa mel-
Korea Selatan dan Brasil Umumkan Skuad Piala Dunia SEOUL - Tim Nasional (Timnas) Korea Selatan mengumumkan daftar 23 pemain yang akan dibawa ke Brasil pada putaran final Piala Dunia yang dibuka 12 Juni dan berakhir 13 Juli mendatang. Pelatih tim Gingseng itu, Hong Myung-bo mengumumkan ke-23 pemain itu di Pusat Sepakbola Nasional Korea Selatan di Paju, Kamis (8/5) waktu setempat. Dalam daftar tersebut, terdapat striker Arsenal Park Chuyoung yang jarang dimainkan Arsene Wenger selama musim ini. Selain dia, masih ada sembilan pemain lain yang merumput di Eropa seperti Ki Sung-yeung dan Kim Bo-kyong yang bermain di Liga Utama Inggris masuk dalam skuat Hong Myung-bo. Sedangkan pemain klub Bundesliga Jerman, FC Mainz, Park Joo-ho dicoret karena mengalami cedera. Korea Selatan adalah “wakil
tetap” dari Asia di Piala Dunia bersama Jepang. Mereka menjadi tim pertama Asia yang pernah tembus hingga semifinal Piala Dunia saat pesta sepakbola tertinggi sejagat itu digelar di Korea Selatan dan Jepang pada 2002 silam. Pada Piala Dunia 2014 ini, Korea Selatan akan bergabung bersama Rusia, Aljasair, dan Belgia di Grup A. Mereka harus bersaing dengan Rusia dan Aljasair untuk tembus ke babak 16 besar. Sedangkan satu tempat sepertinya miliki Belgia. Sementara itu, pelatih Timnas Brasil Luis Felipe Scolari Rabu (7/5) waktu setempat mengumumkan 23 pemain yang membela Seleccao pada Piala Dunia nanti. Scolari sebenarnya bisa mendaftarkan 30 pemain ke FIFA sebelum diperas lagi menjadi 23 pemain pada 2 Juni nanti. Pelatih yang membawa Brasil menjuarai Piala Dunia 2002 itu memilih sebagian besar pemain yang merumput di luar Brasil. Hanya empat pemain yang mer-
umput di kompetisi domestik yang dipilih Scolari masuk dalam skuatnya. Pemain-pemain senior seperti Ricardo Kaka dan Ronaldinho tidak masuk dalam daftar pemain pilihan Scolari. Untuk penjaga gawang, Scolari memilih Julio Cesar (Toronto FC/ CAN), Jefferson (Botafogo), dan Victor (Atletico Mineiro). Sedangkan di barisan pertahanan dia menetapkan Dante (Bayern Munich), David Luiz (Chelsea), Henrique (Napoli), Thiago Silva (PSG), Daniel Alves (Barcelona), Maicon (Roma), Marcelo (Real Madrid), Maxwell (Paris St Germain). Sementara untuk lini tengah, mantan pelatih Chelsea itu mempercayai Fernandinho (Manchester City), Hernanes (Inter Milan), Luiz Gustavo (Wolfsburg), Oscar (Chelsea), Paulinho (Tottenham), Ramires (Chelsea), Willian (Chelsea). Dan, lini depan Scolari memilih Bernard (Shakhtar Donetsk), Fred (Fluminense), Hulk (Zenit Saint-Petersburg), Jo (Atletico Mineiro), dan Neymar (Barcelona).
Pemain-pemain ini akan berkumpul pada akhir Mei untuk memulai persiapan Piala Dunia di pusat latihan Seleccao yang baru direnovasi, Granja Comary di luar Kota Teresopolis. Sebelum laga pembuka di Sao Paulo melawan Kroasia, Neymar dan kawankawan akan menjalani laga persahabatan melawan Panama di Goiana dan Serbia. Dengan materi pemain seperti itu, Scolar akan menerapkan skema dasar 4-2-3-1 dengan menempatkan Neymar pada posisi yang bebas. Dengan posisi itu, striker Barcelona ini akan makin “liar”. =ESPN/SKY SPORTS/AJI
NEYMAR. Striker Brazil yang bermain untuk klub Spanyol Barcelona, Neymar Jr akan menjadi andalan tim untuk merebut gelar juara dunia di depan publik sendiri
akukan hal itu karena melawan tim yang berjuang di zona merah. Tapi, sejauh secara matematis kami masih mungkin memenangkan titel, Real Madrid akan tetap berjuang.” Sementara itu, PSG takluk 1-2 dari Renne di Ligue 1 Prancis. Meski demikian, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan dipastikan menjadi kampiun karena pesaing terdekat mereka AS Monaco ditahan imbang 1-1 oleh lawannya Guingap di Stade Louis II. Jarak kedua tim menjadi tujuh poin dan dengan sisa dua pertandingan, perolehan poin PSG sulit dikejar Monaco. Ini adalah gelar juara kedua PSG secara beruntun. Musim lalu, PSG juga menjuarai Ligue 1 saat masih dilatih oleh Carlo Ancelotti yang kemudian pindah ke Real Madrid. “Stadion penuh, tetapi sayang ami tidak bisa menang. Untunglah kami sudah menjuarai liga dan itulah yang terpenting kata gelandang PSG Yohan Cabaye. =ESPN/SKY SPORTS/AJI
16
KORAN MADURA
KAMIS 8 MEI 2014 | No. 0357 | TAHUN III
lahraga KORAN MADURA
16
JUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III
Sekarang Boleh Bicara Juara MANCHESTER - Pelatih Manchester City Manuel Pellegrini mulai membicarakan gelar juara Liga Utama Inggris setelah timnya memetik kemenangan telak empat gol tanpa balas atas Aston Villa pada laga di Etihad Stadium, Kamis (8/5) dini hari WIB. Kini, City menguasai puncak klasemen sementara, unggul dua poin dari Liverpool yang turun ke tempat kedua. City hanya butuh hasil imbang atas West Ham United pada laga terakhir pada Minggu (11/5) mendatang di Etihad Stadium untuk memastikan gelar juara. Bila Liverpool menang atas Newcastle United di Anfield pada laga terakhir dan City ditahan imbang pada saat bersamaan, maka City tetap berhak sebagai kampiun karena unggul selisih gol dari Liverpool. Tetapi skenario meraih hasil imbang tidak ada dalam pikiran Pellegrini. Pelatih asal Cile itu mentargetkan tiga poin pada laga terakhir tersebut. Sebaliknya bila City kalah dari West Ham, maka Liverpool yang bakal keluar sebagai kampiun. Pada laga dini hari kemarin, empat gol City baru lahir pada babak kedua masing-masing melalui Edin Dzeko (dua gol), Stevan Jovetic dan Yaya Toure masing-masing satu gol, setelah pada 45 menit pertama kedua tim bermain imbang tanpa satu pun gol tercipta. Dengan hasil ini maka City semakin dekat dengan tangga juara. “Sekarang kami boleh berbicara tentang gelar juara. Bila kami memenangkan laga terakhir maka kamilah juara Liga Utama Inggris. Kami tidak bisa melakukan hal itu sebelum pertandingan ini karena kami harus mengalahkan Aston Villa. Tentu saja kami mengharapkan juara, karena kami sekarang berada di puncak klasemen,” kata Pellegrini.
PIALA DUNIA 2014
34 HARI LAGI
Mantan pelatih Malaga itu melanjutkan, “Semua orang berbicara bahwa kami adalah favorit juara tetapi ketika itu kami masih sembilan poin di belakang Liverpool dan delapan poin dari Chelsea tetapi kami masih punya tiga pertandingan di tangan dan kami harus memenangkan semua pertandingan itu. Sekarang kami berada di puncak klasemen dan saya harap kami tidak akan kalah pada laga hari Minggu nanti.” Pada laga melawan Aston Villa, Pellegrini meminta pemainnya untuk bermain tabah dan tenang meski tidak mampu mencetak gol pada babak pertama. Dia juga meminta anak-anak asuhnya agar tidak frustrasi dan harus bisa membongkar rapatnya pertahanan lawan. “Ini ujian sangat besar karena tidak mudah. Kami tahu bahwa kami harus menang dan saya kira kami bermain sangat bagus. Kami sangat sabar di babak pertama. Mereka hanya memiliki satu peluang mencetak gol. Tidak mudah melawan sebuah tim yang menempatkan 10 pemain di jantung pertahanan tetapi saya bilang kepada para pemain untuk tetap bermain dengan cara City karena menurut saya kami bermain sangat bagus,” imbuhnya. Dia meneruskan, “Saya hakul yakin bahwa kami akan mencetak gol dan akhirnya kami memetik kemenangan. Sekarang, kami tinggal memetik kemenangan pada laga terakhir untuk meraih gelar juara kedua dalam tiga tahun terakhir.” City menjuarai Liga Utama Inggris pada 2012 saat masih dilatih Roberto Mancini. Tetapi ketika itu mereka harus menunggu hingga detik terakhir. Dua gol telat City ke gawang Queens Park Rangers (QPR) menempatkan City sebagai kampiun mengalahkan rival satu kota mereka, Manchester United. Nilai MU dan City ketika itu sama, tetapi City unggul selisih gol dari seniornya itu. “Saya tidak menyaksikan laga itu dan ketika itu, tim ini sangat lain karena bermain dengan cara yang berbeda. Jadi saya tidak tahu soal itu,” tutupnya. =SKY SPORTS/AJI
PEREBUTAN JUARA LIGA
Korsel dan Brasil Umumkan Skuad
Spanyol Masih Sengit, PSG Juara Prancis
OLAHRAGA | 15
OLAHRAGA | 15
JUMAT
PETANI WAS-WAS TANAM TEMBAKAU
9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III
SUMENEP | D
KORAN MADURA
KRISTINA JUMAT 9 MEI 2014 | No.RULIANI 0358 | TAHUN III
JANGAN MENYERAH SEBELUM MENCOBA
A
NETER KOLENANG |P
Taneyan Lanjang KORAN MADURA
Kasek Edarkan Kunci Jawaban UN Tiga Tersangka Dijerat Pasal 322 KUHP SAMPANG – Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Robatal, Herman, Kamis (08/5) sekitar pukul 11.30 Wib ditangkap jajaran Satreskrim Polres Sampang karena tertangkap tangan membocorkan dokumen rahasia milik negara berupa kunci jawaban UN SLTP 2014. Polisi juga mengamankan H (26) dan R (28). Peran tersangka H (26), staf SMP Negeri 1 Robatal, menyerahkan kunci jawaban dari Herman kepada masing-masing guru pendamping agar disebarkan kepada peserta ujian nasional. Salah satu guru yang menerima kunci jawaban dan tertangkap polisi tersangka R (28). Herman mengungkapkan, dirinya menerima kunci jawaban tersebut dari FN (43), warga Kabupaten Pamekasan pada Minggu (4/5). Kunci jawaban pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) itu diterima via surat elektronik (e-mail). “Saya dapat dari teman di Pamekasan, Pak. Awalnya ditawari ada kunci jawaban, dan suruh kirim melalui e-mail. Saya cuma ingin bantu siswa saya saja, Pak, karena tidak pakek duit,” ucap Herman dihadapan Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar. Kabarnya, Satreskrim Polres Sampang sudah mengendus bocoran kunci jawaban UN itu sejak hari pertama UN SMP, Senin kemarin. Polisi sudah mengantongi
dugaan kecurangan ujian nasional berdasarkan laporan masyarakat. Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar mengatakan, jumlah kunci jawaban UN yang diberikan kepada siswa sebanyak 178 lembar. Namun yang berhasil diamanakan polisi hanya 20 lembar kunci jawaban. “Sisanya sengaja sudah ada yang dibakar sama tersangka,” jelasnya. Pihaknya hingga kini masih terus melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. FN, warga Pamekasan yang diduga memberikan kunci jawaban kepada
Herman sudah ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang). “Sementara ini bisa saja mengarah kepada jual beli kunci jawaban. Tidak mungkin memberikan hanya sekadar cuma-cuma, dan pengakuan tersangka membocorkan kunci jawaban sekali di tahun ini,” tuturnya. Dari tangan tersangka polisi mengamankan 20 lembar kunci jawaban UN SMP, satu printer, satu buah notebook, dan satu buah flashdisk. Ketiga tersangka yang telah ditangkap polisi dijerat Pasal 322 KUHP tentang Sengaja
Membuka Rahasia Dokumen Negara dengan ancaman hukuman maksimal 9 bulan. Sementara Kepala UPTD Kecamatan Robatal Imran saat dikonfirmasi mengaku masih belum mengetahui adanya bocoran kunci jawaban UN SMP yang dilakukan Kepala SMP Negeri 1 Robatal Herman. “Saya tidak tahu, baru tahu setelah sampean telepon, soalnya kami hanya menaungi SD dan MI saja,” singkatnya melalui saluran telepon kepada Koran Madura. =RYAN HARIYANTO/MK
KEPALA SEKOLAH SMP Negeri 1 Robatal Herman (bertopeng) saat diintrogasi polisi di Mapolres Sampang, Kamis (08/5) sekitar pukul 11.30 Wib. Pria berusia 53 tahun itu tertangkap basah mengedarkan kunci jawaban ujian nasional.
KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
MADURA
Sumenep
JUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III
DANA TPG
50 Guru Belum Bisa Menikmati SUMENEP – Sebanyak 50 guru penerima tunjangan profesi guru (TPG) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumenep terpaksa harus gigit jari. Sebab, puluhan tenaga pendidik itu belum bisa menerima dana sertifikasi itu. Itu karena data yang diterima pihak bank tidak valid. Akhirnya, berkasnya dikembalikan ke Disdik. Informasinya, untuk saat ini penerima dana APBN itu sebanyak 2.731 guru. Sedangkan yang belum bisa menerima sebanyak 50 orang. Otomatis, yang menerima hanya sekitar 2.681. ”Memang ada sejumlah data penerima yang tidak valid. Jadi, tidak bisa mencairkan. Berkasnya sudah dikembalikan ke Disdik,” kata Kepala BRI Cabang Sumenep Agus Ahdiyat, kepada Koran Madura. Pengembalian data yang invalid itu, sambung Agus, untuk menjaga agar pencairan dana itu tepat sasaran. Sehingga pihaknya khawatir pencairan nantinya bermasalah hingga menyalahi aturan yang ada. ”Selagi datanya itu masih belum valid, kami tidak bisa melakukan pencairan. Kami tidak mau disalahkan,” ujarnya, Kamis (8/5) Kendati demikian, peluang menerima itu masih ada. Itu apabila sudah ada perubahan, atau rekom maupun data baru
dari Disdik. ”Kalau datanya sudah valid, yang jelas kami tidak akan menghalangi untuk melakukan pencairan, dan pasti kami layani,” ungkapnya. Agus menambahkan, dana TPG yang disalurkan lewat BRI itu sebesar Rp 25.173.900.784. Dana itu baru diterima pihak bank pada Selasa (29/4). ”Sejak itu, kami langsung melakukan verifikasi data hingga malam hari, namun masih menemukan data yang invalid. Itu yang kami kembalikan,” ucapnya. Kepala Disdik Sumenep A. Shadik, mengakui jika sampai saat ini masih ada data penerima TPG yang belum valid. Namun, jumlah yang tidak valid hanya sedikit. Pihaknya optimis pencairan dana TPG dari tahun 2012 pasti dicairkan semuanya. ”Dipastikan tidak ada masalah. Dana TPG semuanya dipastikan bakal tuntas,” tukasnya. =JUNAEDI/YAT
Alat berat digunakan untuk untuk mereklamasi kawasan perairan Taman Nasional Laut Bunaken (TNLB), Manado, Sulawesi Utara, Kamis (8/5). Reklamasi pantai yang marak dilakukan pengembang itu berdampak kerusakan lingkungan dan bertolak belakang dengan agenda World Coral Reef Conference (WCRC) pada 14 Mei mendatang di Manado.
DITANGKAP. Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sumenep mengecek pikap yang mengangkut pasir, Kamis (8/5). Penegak perda mengamankan dua penambang pasir liar di Desa Talango Kecamatan Talango.
Penambang Pasir Liar Diamankan Dua Pekerja Bisa Lolos dari Tim Kabupaten SUMENEP – Aksi penambangan pasir liar di sejumlah tempat di Kabupaten Sumenep ternyata belum berakhir sampai saat ini. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengamankan HSM dan NN, penambang pasir liar di Desa Talango, Kecamatan Talango, Kamis (8/4) pagi.
saan. Hanya saja, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan terkait masalah ini. ”Semuanya masih dalam proses penyelidikan. Bagaiman hasilnya, nanti akan kami beri tahu,” ujarnya.
Kasi Samapta Satpol PP Sumenep Herman Irawan mengatakan, penambang pasir liar ditangkap saat penegak perda bersama tim kabupaten sedang meletakkan papan larangan penambangan pasir di bibir Pantai Utara Talango. “Berjarak sekitar kurang dari radius 100 meter dari bibir Pantai Utara Talango. Nah, saat itu ternyata banyak penamban liar, langsung saja kami amankan,” ceritanya, kemarin. Saat penangkapan, dua penambang itu tidak melakukan perlawanan. Bahkan, mereka langsung menyerahkan diri. ”Saat itu, memang sulit bagi mereka untuk kabur. Karena keduanya membawa pikap. Jadi, sangat mudah bagi kami untuk menangkap, dan langsung di bawa ke Satpol PP. Keduanya juga tidak membawa surat dokumen izin penambangan pasir. Sehingga dipastikan penambangan pasir tersebut liar adanya,” tuturnya.
Pasang Papan Tim kabupaten yang dikomandani ESDM terdiri dari Satpol PP, BPPT, BLH, Muspika Talango meletakkan papan larangan penambangan pasir di bibir Pantai Utara Talango, kemarin. Menurut Kepala ESDM Abd Kahir langkah ini untuk mengurangi tingkat keresahan masyarakat. Sebab, dengan ulah para penambang pasir liar tersebut dampaknya cukup dirasakan oleh masyarakat sekitar. Tidak hanya terjadi erosi pantai, tapi juga tanggul penahan ombak juga mengalami kerusakan. “Dengan pemacangan papan larangan menambang ini bisa menyadarkan masyarakat pentingnya dampak yang bisa ditimbulkan oleh penambangan pasir tersebut, seperti yang terjadi di Kecamatan Saronggi yang telah memakan korban jiwa saat terjadi aksi penambangan sirtu,” tandasnya. =ALI RIDHO/YAT
Saat itu, memang sulit bagi mereka untuk kabur. Karena keduanya membawa pikap.”
Herman Irawan Kasi Samapta
Namun demikian, masih terdapat dua pekerja yang berhasil meloloskan diri dari sergapan petugas tim gabungan tersebut. Kedua pekerja berhasil kabur saat petugas datang ke TKP. Namun dari hasil pemeriksaan petugas, kedua oknum tersebut mengaku terpakasa menambang pasir lantaran sudah ada pesanan pasir dari orang. Dia mengungkapkan, kedua penambang pasir liar itu saat ini masih dalam tahap pemerik-
Sumenep
KORAN MADURA
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
C
Sumenep Alami Deflasi 0, 59 Persen Komisi B: Deflasi Akan Berdampak Depresi SUMENEP - Pada April kemarin, Kabupaten Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,74. Deflasi tersebut di atas deflasi nasional yang hanya 0,02 persen dan lima kabupaten/kota yang angka deflasinya tertinggi di Jawa Timur. Lima kabupaten/kota yang angka deflasinya tertinggi di Jawa Timur yaitu Madiun, Banyuwangi, Kediri, Probolinggo, dan Malang. ”Untuk Madiun deflasinya 0,33 persen, Banyuwangi 0,25 persen, Kediri 0,23 persen, Probolinggo 0,14 persen, dan Malang 0, 13 persen,” terang Suparno, Kepala Badan Pusat Statistik Sumenep, Kamis (8/5). Penyebab terjadinya deflasi, kata Suparno, berkaitan dengan adanya harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok pengeluaran, dan bahan makanan yang mencapai sebesar 3,78 persen. Menurutnya, beberapa ko-
moditas yang mengalami penurunan harga pada April 2014 itu meliputi beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, jeruk, wortel, daging ayam ras, bandeng, cakalan, kentang, anggur, dan emas perhiasan. ”Sementara kelompok pengeluaran yang memberikan andil deflasi pada bulan April kemarin, adalah kelompok bahan makanan yang mencapai 0,98 persen,” terangnya. Sementara kelompok yang mengalami kenaikan harga di April yaitu pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 1,68 persen. Sedangkan kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,16 persen. Kenaikan harga juga terjadi pada kelompok sandang 0, 01 persen, kelompok kesehatan 0,29 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,78 persen. ”Untuk kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar juga mengalami kenaikan di bulan April hingga 0,03 persen,” pungkas Supartno. Menanggapi hal itu, Ketua Komisi B DPRD Sumenep Bambang Prayogi mengatakan, pada satu sisi, adanya deflasi memberikan keuntungan, yakni menurunnya harga barang di pasaran. Namun, deflasi malah memberikan kerugian besar bagi pekerja dan masyarakat secara umum, bahkan bisa berdampak depresi. “Dampak pertama, deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi
besar. Ambil contoh seperti yang dialami Amerika dulu, dan juga akan membuat pasar investasi (saham, red.) akan mengalami kekacauan,” katanya, kemarin. Deflasi juga akan berdampak terhadap susulan dari melesunya kegiatan ekonomi. Kelesuan itu terjadi karena ada banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK akibat pemilik bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya. “Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin pun kian menipis,” jelasnya. Dari sisi investasi, lanjut Bambang, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi di karenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan. “Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil,” jelasnya. Politisi PDI Perjuangan itu berharap, deflasi tidak berlaku lagi pada bulan Mei ini. Dalam hemat Bambang, jika kembali terjadi deflasi, maka sangat berdampak terhadap kondisi perekonomian di Sumenep. “Kami berharap Pemkab dapat menekan deflasi, bahkan inflasi itu bisa terjadi untuk bulan-bulan selanjutnya. Tentu ini demi kelesuaan ekonomi. Memang belum cukup signifikan, tetapi jika terus-terusan terjadi deflasi, maka bisa benar-benar depresi, baik pemilik bisnis maupun para pekerja yang akan PHK,” harapnya. =SYAMSUNI/MK
MENGADU KE DEWAN
Putusan Pengadilan Agama Dinilai Tidak Adil SUMENEP- Warga Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting mendatangi ruang Komisi A DPRD Sumenep, Kamis (8/5). Mereka mangadukan putusan cerai antara Sutisno (44) dengan istrinya Tiwati (40). Alasannya, putusan Pengadilan Agama Sumenep terkesan manipulatif dan memihak kepada istrinya. Sejumlah orang yang datang ke gedung DPRD Sumenep itu merupakan keluarga Sutisno. Bahkan, salah satu saksi yang dihadirkan di pengadilan juga ikut hadir di komisi pemerintahan dan hukum. Warga secara bergantian menceritakan proses gugatan, sidang hingga munculnya surat putusan yang dianggap manipulatif itu. Versi Sutisno, salah satu kejanggalan dalam putusan yang dianggap tidak akurat itu berkaitan dengan pemberian nafkah. Dirinya keberatan saat diputusan itu, dirinya hanya memberikan nafkah Rp 3,4 juta untuk 3 tahun. Nafkah itu bukan saat perceraian melainkan saat pisang ranjang selama 3 tahun. "Jadi uang Rp 3,4 juta itu adalah uang selama 3 tahun saat mereka pisah ranjang. Uang itu direncanakan akan diberikan kepada anak yang kedua yang berumur 8 tahun. Sedangkan anak pertamanya anak pertamanya
yang 10 tahun tidak kebagian jatah, bahkan uang itu kabarnya belum sampai,” terangnya. Menurut saksi lain, Supari kejanggalan lainnya adalah putusan yang dilayangkan itu sepihak. Itu karena termohon tidak pernah hadir dalam persidangan. Selain itu, Sutisno menggunakan alamat KTP ketika mendaftar warga Banmalaneg, padahal dia adalah warga Lombang sesuai dengan akte nikah. Sehingga antara akte nikah dengan akte cerai tidak sama," ungkapnya. Supari menceritakan kronologisnya, Sutisno dengan Tiwati menikah 13 tahun sejak 1990 lalu. Keduanya dikarunia dua orang ana, masing-masing masih berumur 10 tahun dan 8 tahun. Namun, lambat laun, bahtera yang dibangun selama 13 tahun itu harus kandas dengan sebab beberapa hal. Akhirnya, Sutisno menggugat cerai Tiwati. Menujrut Supari yang juga menjadi saksi dalam sidang perseraian itu mengaku, Sutisno saat mengajukan thalaq ke Pengadilan Agama (PA) Sumenep, dan sudah sudah 8 kali persidangan, Tiwati tidak tidak mau cerai dari suaminya. Ia masih mengharapkan rujuk. Namun, tanpa ada keputusan dari PA, selang beberapa lama kemudian, terdengar kabar bahwa Sutisno menikah lagi, kabar tersebut membuat Tiwati jatuh sakit
Mencari Keadilan. Kerapan Sutisno sedang menunjukkan bukti kesalahan putusan dari PA. Ia mengadu ke dewan untuk mencari keadilan terkait dengan putusan PA yang jangggal.
hingga harus dilarikan ke klinik setempat. Padahal, Tiwati tidak pernah dipanggil ketika putusan perceraiannya, dan surat panggilannya tidak pernah ada. Ketua Komisi Komisi A DPRD Sumenep, Abrori Manan pengaduan warga Desa Banmaleng, pihaknya mengaku siap mem-
berikan rekoemdasi kepada bagian hukum di pemerintahan agar dapat melakukan pendampingan hukum terhadap mereka. Sebab pihaknya menilai bahwa ada putusan cerai itu ada kejanggalan. "Kejanggalan itu pada kesalahan alamat antara akte cerai dengan akte nikah. Hanya saja
kami tidak bisa intervensi ke PA. kakrena hukum sudah dilakukan putusan. Yang bisa kami lakukan hanya untuk bisa memberikan pendampingan hukum yang nantinya akan disampaikan ke Bagian Hukum Pemkab Sumenep," jelasnya. =SYAMSUNI/YAT
D
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
Petani Was-was Tanam Tembakau Ploting Area Tembakau 21.093 Hektar SUMENEP – Mendekati musim kemarau, petani merasa was-was untuk tanam tembakau, karena harga tembakau beberapa tahun terakhir tidak memberikan keuntungan besar. Petani khawatir, pada tahun ini daun emas itu kembali tidak memberikan banyak keuntungan. Bahkan, ada petani yang menyatakan tidak akan menanam tembakau pada tahun ini. Mereka lebih memilih beralih ke pertanian lain, seperti kacang tanah, jagung hibrida, dan padi. ”Lebih baik tanam yang lain, daripada tembakau. Setiap tahun kami mengalami kerugian hingga puluhan juta, karena harga yang murah,” tutur Suni, Kamis (8/5). Petani asal Desa Lenteng Barat Kecamatan Lenteng itu juga memperkirakan harga bibit tembakau pada tahun ini mahal. ”Kita lihat tahun lalu, harganya ada sampai Rp 90 ribu per seribunya, bahkan tahun ini jika cuaca tetap baik akan melebihi harga pada tahun lalu. Ini yang membuat kami resah,” terangnya. Apalagi, terang pemuda lajang, sampai saat ini perhatian pemerintah terhadap petani tembakau kurang maksimal. Se-
hingga petani selalu rugi. ”Itu sudah jelas, sebab sampai saat ini pemerintah masih belum mampu berkolaborasi dengan pihak gudang, sehingga pemerintah masih belum bisa memperjuangkan harga tembakau,” ucapnya. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep Nasah Bandi mengakui jika pada tahun 2014 bantuan untuk petani tembakau banyak yang dihapus. Salah satu yang dihapus adalah program pembibitan dan pengadaan pupuk. ”Karena terkendala besaran anggaran, maka pada tahun ini, pemerintah hanya memberikan bantuan hand traktor saja,” katanya. Hanya saja, dia mengimbau bagi masyarakat Sumenep yang hendak tanam tembakau, hendaknya tetap menjaga kualitas produksi tembakau. Petani di-
harapkan tidak asal-asalan dalam memilih bibit. Selain itu, petani diharapkan mengikuti tata cara pemeliharaan tembakau sesuai dengan anjuran pemerintah, seperti halnya menjaga kadar air, pemupukan yang teratur dan tidak melebihi standar, memperhatikan ploting area. Nasah Bandi mengungkapkan, yang diinginkan oleh perusaah, adalah bibit yang mepunyai faritas unggul. Seperti halnya bibit Prancak N 1, bibit Prancak N 2 dan juga bibit jenis Cangkreng. Dua jenis itu sering kali dibutuhkan oleh perusahaan karena nikotinnya rendah. Nasah Bandi menambahkan, ploting area tembakau pada tahun 2014 sebanyak 21.093 hektar dengan jumlah produksi 12.656 ton. Sedangkang untuk jadwal penanaman bisa dilakukan mulai sejak pertengahan Mei ini. ”Itu berdasarkan info dari BMKG, namun kami harap petani lebih memperhatikan juga, jika cuaca masih tidak bersahabat, sebaiknya tidak melakukan penanaman tembakau,” tukasnya. =JUNAEDI/YAT
REKAPITULASI SUARA PILEG. Seorang petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggandakan sejumlah dokumen yang digunakan dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Legislatif Tahun 2014 di Kantor KPU, Jakarta. KPU baru mengesahkan dan menetapkan hasil rekapitulasi dari 19 KPU provinsi sehingga menyisakan rekapitulasi suara dari 14 KPU provinsi yang belum ditetapkan.
SENGKETA LAHAN SEKOLAH
Perjelas Status Akte Hibah SUMENEP - Anggota Komisi D DPRD Sumenep Nur Asyur meminta Dinas Pendidikan setempat segera memperjelas status akte hibah dari pemilik lahan sekolah. Banyaknya sengketa lahan sekolah diduga karena tidak jelasnya akte hibah dari pemberi. Sehingga ketika yang memberikan sudah tiada, anak-cucunya mempersoalkan dan menggugat. Menurut Politisi PKS itu, gedung sekolah yang saat ini lahannya dalam sengketa menempati lahan tersebut karena nenek moyangnya tidak keberatan tanahnya dijadikan tempat pendidikan. “Namun, saat lahan itu berada di bawah tanggung jawab anak-anaknya,
maka mereka pun menggugat pemerintah,” jelasnya. Solusi taktis yang harus dilakukan oleh pemerintah jika hendak menyelesaikan problem kepemilikan lahan tersebut adalah membuat tim khusus untuk melakukan pendataan dan pengecekan terhadap semua sekolah di Kabupaten Sumenep. “Jadi, silakan bentuk tim khusus untuk melakukan pendataan ulang dan kroscek terhadap semua sekolah yang ada di Kabupaten Sumenep agar Disdik punya data yang valid, daripada terjadi bom waktu seperti sekarang, kan lebih baik mulai sigap mencari solusi,” jelasnya. =SYAMSUNI /MK
PPK SAPEKEN
Pengiriman Data Pemilih Terkendala Geografis Sumenep - Sebanyak 26 dari 27 panitia pemilihan kecamatan (PPK) di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, telah menyetor hasil pemutakhiran data pemilih untuk Pemilu Presiden 2014 ke KPU setempat, kecuali PPK Sapeken yang terkendala geografis. "Hingga kini hanya PPK Sapeken, Pulau Sapeken, yang belum menyerahkan hasil pemutakhiran data pemilih. Ada kendala geografis yang dihadapi kawan-kawan PPK Sapeken," kata komisioner KPU Sumenep Ali Fikri di Sumenep, Kamis (8/5). Sapeken adalah salah satu kecamatan kepulauan di Kabupaten Sumenep, Madura, yang memiliki banyak pulau berpenghuni. "Informasi melalui telepon, PPK Sapeken siap menyerahkan hasil pemutakhiran data pemilih pada Jumat (9/5). Kalau 26 PPK lainnya, hasil pemutakhiran pemilihnya sudah kami terima," ujarnya, menambahkan. Sesuai jadwal tahapan Pemilu Presiden dari KPU RI, kata dia, pemutakhiran data pemilih akan berakhir hingga Sabtu (10/5). "Hasil pemutakhiran pemilih itu akan kami tetapkan sebagai daftar pemilih semen-
tara (DPS) Pemilu Presiden RI. Kami akan mengumumkan DPS sekaligus masa tanggapan masyarakat terhadap DPS itu pada 11-17 Mei," ucapnya. Ia menjelaskan, pihaknya akan langsung memproses tanggapan masyarakat terhadap nama-nama calon pemilih yang tercantum dalam DPS Pemilu Presiden RI."Rekapitulasi data pemilih sekaligus penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Presiden pada tingkat kota/kabupaten dijadwalkan tanggal 18-24 Mei," katanya. Fikri berharap warga Sumenep aktif selama masa tanggapan DPS supaya para calon pemilih yang sudah memenuhi syarat bisa tercatat sebagai pemilih Pemilu Presiden RI. "Sebaliknya warga yang sudah tidak memenuhi syarat sebagai pemilih seperti telah meninggal dunia, tidak tercatat sebagai pemilih. Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada kami dan jajaran di tingkat desa maupun kecamatan," ujarnya. Pemilih Pemilu Legislatif 2014 di Sumenep sebanyak 894.444 orang yang tersebar di 332 desa/kelurahan di 27 kecamatan. =ABD AZIZ/ANT
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
E
PENUHI UNSUR PIDANA
Kasus Azasi Bakal Dilimpahkan ke Pengadilan SUMENEP - Kasus dugaan penipuan dan penggelapan yang menyeret Azasi Hasan memasuki babak baru. Dalam waktu dekat, mantan cabup 2010-2015 itu bakal masuk ke penuntutan. Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep segera melimpahkan berkasnya ke Pengadilan Negeri (PN) setempat. Pelimpahan itu dilakukan setelah BAP (Berita Acara Pemerikasaan) pegawai perbankan itu dinyatakan lengkap alias P-21 oleh Kejari Sumenep. Dengan begitu, berkas tersangka sudah dinyatakan memenuhi unsur pidana, dan layak disidangkan. “Sudah selesai penyidikan. Berkas sudah selesai kita sidik hanya tinggal melimpahkan saja. Mungkin pelimpahannya akhir bulan. Kita tunggu saja proses kelanjutannya di persidangan nantinya seperti apa. Tapi yang jelas pokok perkaranya jalan terus meski sudah ada pencabutan berkas oleh Hariksan (pelapor),” ungkap Kasi Pidum Kejari, Herman Hidayat, Kamis (8/5). Ditanya terkait tidak ditahannya Azasi Hasan, dia beralasan itu sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Informasi dari Polres tidak ditahannya tersangka itu karena sudah terdapat surat penangguhan dari kuasa hukum tersangka yang diterima oleh Mapolres Sumenep. ”Kalau soal alasan tidak ditahan, itu Polres yang tahu.
Namun bisa jadi karena dalam surat penangguhan yang diajukan kuasa hukum tersangka ada beberapa hal yang meringankan. Seperti uang senilai Rp 200 juta yang diduga digelapkan sudah dikembalikan oleh tersangka pada korban,” ungkapnya. Lebih lanjut Herman mengungkapkan, pencabutan berkas perkara oleh korban tidak lantas menghilangkan kasus hukum yang menjerat Azasi Hasan (tersangka). Sebab, pencabutan perkara laporan itu bisa jadi hanya dapat dijadikan pertimbangan hukum di pengadilan untuk meringankan tersangka. Memang, sambung Herman, sudah ada surat pernyataan damai dari korban dengan tersangka. Hal itu dibuktikan dengan pencabutan berkas laporan dari korban. “Soal kuasa hukum tersangka mengatakan kasus yang menyeret kliennya itu bukan kasus penipuan dan penggelapan, itu sah-sah saja selaku pengacaranya. Namun yang jelas kasus itu sudah P-21 yakni diduga terlibat penipuan dan penggelapan. Silakan lihat pengadilan,” tukas Herman. Rudi Hartono selaku kuasa hukum Azasi Hasan mengatakan tidak masalah meski Kejari melanjutkan kasus itu ke pengadilan. Itu karena pokok perkaranya masih jalan terus. ”Kami siap untuk itu, dan akan menghadapi sidang nanti,” ungkapnya. =ALI RIDHO/YAT
MENCAT SERAGAM SEKOLAH. Sejumlah pelajar SMPN 4 Depok mencat seragam sekolah mereka usai mengikuti Ujian Nasional (UN) hari terakhir di Depok, Jabar, Kamis (8/5). Sejumlah pelajar meluapkan kegembiraan pasca berakhirnya UN dengan berkonvoi dan mencat seragam sekolah mereka.
KRIMINALITAS
Suami Dibunuh di Hadapan Istri SUMENEP – Ali alias Pak Nipah (50), warga Desa Montorna, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, tewas dibacok orang tak dikenal. Ali dibacok saat tertidur pulas bersama istrinya Musa’a, (45), Kamis (08/5) pukul 01.00 dini hari di rumahnya. “Sekitar pukul 01.00 dini hari, saya terbangun lantaran mendengar suara kaca pecah. Saat melihat kaca yang pecah, tiba-tiba muncul orang bercadar membawa celurit. Orang itu mencegat dan mengancam. Lantaran panik dan takut, saya pasrah saja ketika orang tersebut membantai suami saya di kamar,” kata Musa'a, istri korban. Di bawah ancaman celurit pemakai cadar, istri korban tidak berdaya apalagi berteriak. Sehingga dua teman pelaku lain yang juga bersenjata celurit, masuk ke kamarnya dan membantai Ali dengan sadis. Akibat kejadian tersebut,
korban langsung meregang nyawa di dalam kamarnya. Korban mengalami luka bacok di bagian leher sebelah kanan, kepala sebelah kanan, bahu kiri dan kanan, paha kanan kiri, serta pipi kiri. Informasi yang beredar luas di masyarakat dan dihimpun Koran Madura, korban diduga memiliki ilmu santet dan telah banyak memakan korban. Sehingga banyak warga yang tidak senang dan berusaha menyingkirkan korban dari daerahnya meskipun penyebab kematian korban belum ada yang tahu pasti. “Paling motifnya santet, karena korban tidak pernah punya masalah lain dengan
tetangga sini. Jika punya masalah yang jelas dengan warga sekitar, tentu masih wajar. Ini kan gak jelas masalahnya apa?” terang masyarakat sekitar yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di lokasi. Sementara Kapolsek Pasongsongan, AKP Sudjito belum bisa dimintai keterang. Dua nomor ponselnya saat dihubungi Koran Madura tidak aktif. Demikian juga Kapolres Sumenep, AKBP Marjoko saat dihubungi nomor ponselnya juga tidak diangkat meski nada sambung pribadinya aktif. Informasi yang berkembang di masyarakat, kasus pembunuhan di Desa Montorna, Pasongsongan, sedang ditangani Polres Sumenep. Namun hingga berita ini ditulis, konfirmasi dari aparat kepolisian Polres Sumenep nihil. Petugas seakan enggan memberikan keterangan pers. =ALI RIDHO/YAT
KORAN MADURA
JUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III PROBOLINGGO F KORAN MADURA
Pamekasan
JUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358 | TAHUN III
F
Perwakilan Disabilitas Gagal Ketemu Dewan Juhaini: Kami Menemui Peserta Audiensi PAMEKASAN – Sejumlah orang dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Pamekasan gagal menemui anggota Komisi D DPRD Pamekasan. Mereka tidak bisa ditemui anggota DPRD karena dalam waktu bersamaan sedang berlangsung audiensi dengan salah satu Ormas di ruang sidang paripurna lantai dua, kantor DPRD Pamekasan.
Mereka datang dengan sepeda motor yang dimodifikasi sedemikian rupa menyesuaikan dengan kemampuannya mengendarai. Kedatangan mereka bermaksud untuk memberitahu bahwa di Pamekasan telah terbentuk PPDI Cabang Pamekasan dengan 25 orang anggota. Koordinator PPDI Madura, Iwan Haryanto mengatakan PPDI Cabang Pamekasan baru terbentuk pada 30 April lalu. Untuk itu pihaknya bersama dengan temantemannya yang mempunyai keterbatasan fungsi tubuh ingin mensosialisasikan adanya PPDI dengan harapan hak-hak penyandang disabilitas di Pamekasn nantinya dapat diperhatikan. “Karena PPDI di Pamekasan ini baru terbentuk, jadi kami perlu mensosialisasikan agar hak kami sebagai warga Negara mendapatkan perlakuan yang sama seperti halnya orang yang mempunyai tubuh sempurna, seperti menyampaikan aspirasi ke dewan,” katanya. Kendati mereka kecewa karena tidak dapat bertemu dengan
kedatangan para penyandang disabilitas untuk bertemu dengan komisi D. Namun ia berjanji apabila mereka datang kembali
pihaknya pasti menerimanya. “Kami tadi sedang menemui paserta audiensi. Kami juga wakil mereka, jadi pasti kami terima
apabila mereka ingin bertemu dengan kami disini,” katanya singkat. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
akan sama dengan pelaksanaan UN, kendati tidak ada anggaran untuk pengawasan, karena bisa menerjunkan petugas dari Disdik setempat. “Jangankan anggaran itu, untuk biaya transport, untuk mengantar hasil ujiannya juga tidak ada anggaran. Tapi kami tidak mempermasalahkan, karena ini adalah pelayanan untuk pendidikan siswa yang memang menjadi hak mereka,” katanya. Diberitakan sebelumnya, dua siswa dari MTs Mambaul Ulum Bata-Bata, Palengaan, Pamekasan, atas nama Umam dan Lutfilhafi akan mengikuti ujian
susulan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Sesuai jadwal ujian susulan, akan dilaksanakan pada Senin (12/5) dan Selasa (13/5) mendatang. Perihal 208 siswa yang mengundurkan diri, Tarsun sangat menyayangkan hal itu. Sebab jumlah siswa yang mengundurkan diri menjelang pelaksanaan UN, sangat banyak. “Kalau saya perkirakan mereka yang mengundurkan itu paling satu atau dua bulan lalu. Karena data peserta UN itu diambil dari siswa yang mempunyai nilai raport pada semester limanya,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
wakil rakyat, mereka menyadari kedatangan mereka tanpa ada pemberitahuan sebelumnya kepada DPRD. Namun mereka berjanji akan datang kembali dengan prosedur yang benar. Selain untuk mensosialisasikan PPDI Pamekasan, kedatangannya juga untuk memperjuangkan undang-undang khusus penyandang disabilitas di Pamekasan yang telah tertuang undang-undang nomor 19 tahun 2011 tentang Pemenuhan HakHak Penyandang Disabilitas, yang memuat hak-hak penyandang disabilitas berbasis pada konsep hak asasi manusia. “Undang-undang ini belum banyak diketahui oleh masyarakat termasuk anggota dewan, jadi kami perlu memperjuangkan undang-undang ini sehingga lapisan masyarakat tahu agar kami yang mempunyai keterbatasan tidak selalu disepelekan,” ungkapnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Juhaini mengatakan pihaknya benar-benar tidak tahu dengan
UN
Belum Ada Tempat Ujian Susulan PAMEKASAN – Sebanyak dua siswa dua siswa SMP/sederajat di Kabupaten Pamekasan harus mengikuti ujian nasional (UN) susulan. Namun hingga kemarin (8/5) panitia UN setempat belum menentukan tempat pelaksanaannya. Ketua panitia UN SMP dan MTs Pamekasan, Moh Tarsun mengatakan pihaknya masih akan berkoordinasi dengan ketua sub rayon 52 (Kepala MTs Parteker) dan kepala sekolah asal dua siswa yang berasal dari satu sekolah yang sama. “Kami belum tahu dimana tempat mereka itu mengikuti
ujian susulan, karena kami masih akan memusyawarahkannya. Kalau kami menginginkan nanti dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan (Disdik), agar pengawasan lebih mudah,” katanya. Hanya saja Tarsun belum bisa memastikan keinginan itu, khawatir tempat yang akan diusulkan dalam musyawarah nanti mendapat penolakan dari sub rayon atau kepala sekolah yang bersangkutan. Sebab sekolah asal dua siswa itu cukup jauh dari kota Pamekasan. Soal yang akan digunakan bukan soal yang telah digunakan pada pelaksaan UN reguler. Mel-
ainkan soal yang pertanyaannya berbeda, tapi masih dalam kisikisi yang sama. Dan soal tersebut telah disiapkan oleh panitia UN Jawa Timur, yang telah diambil bersama pengambilan soal UN. “Soalnya sama ada 20 jenis soal. Pastinya beda tapi pertanyaan hampir sama, karena tidak akan jauh dari kisi-kisi yang telah ditentukan oleh Kemendikbud,” katanya. Saat ditanya terkait anggaran pengawasan dalan ujian susulan itu, Tarsun mengatakan tidak ada anggaran khusus karena hal itu telah disatukan dengan anggaran UN. Ia memastiakn pengawasan
Pamekasan
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358| TAHUN III
Bau Manipulasi dalam Data Penerima BSM GMP-Komisi D Duduk Bersama, Siapkah Mengawal hingga Tuntas? PAMEKASAN – Gerakan Mahasiswa Pamekasan (GMP) mengadukan dugaan adanya manipulasi data siswa di sejumlah lembaga pendidikan ke DPRD Pamekasan. Kedatangannya diterima Komisi D, Kamis (8/5). Mereka duduk bersama untuk membicarakan masalah tengara korupsi di sejumlah lembaga pendidikan tersebut, dengan modus memark-up data pelajar untuk memperoleh Bantuan Siswa Miskin dan bantuan lainnya. Aroma manipulasi tercium seiring dengan terungkapnya jumlah pelajar yang dikabarkan drop out menjelang pelaksanaan Ujian Nasional. Apa pun argumentasinya banyaknya pelajar drop out memang perlu ditelusuri, karena bisa saja semua alasan yang diungkapkan sebenarnya hanya untuk menutupi bau korupsi di dalam lembaga pendidikan tersebut. Semua itu bisa saja terjadi, sebab semakin banyak siswa yang diusulkan mendapatkan bantuan, maka semakin tinggi anggaran bantuan itu mengalir ke sekolah tersebut. Para aktivis ini menemukan data siswa ganda yang ada di dua sekolah berbeda. Data siswa itu terdaftar sebagai penerima BSM di salah satu SMP Islam di bawah naungan Disdik Pamekasan di Kecamatan Tlanakan dan terdaftar
sebagai peserta UN di salah satu MTs swasta di Kecamatan Tlanakan, yang menjadi wilayah binaan Kemenag Pamekasan. GMP semakin curiga saat data siswa dalam absensi sekolah tidak menggunakan urutan huruf abjad pada urutan ke-12 hingga 30 ke atas. Mereka juga memadukan data dua lembaga itu ternyata ada kejanggalan. Atas dasar itu para aktivis ini menduga ada kerja sama antar kepala sekolah untuk meraup bantuan siswa sebanyak mungkin. Juru bicara GMP Jamaluddin Kamil meminta agar Kemenag dan Disdik melakukan verifikasi siswa secara bersama-sama. Sehingga bisa diketahui siapa yang bermainmain terhadap data siswa tersebut. Organisasi ini juga meminta agar Kemenag dan Disdik memberikan sanksi tegas kepada sekolah tersebut. Karena tindakan itu merupakan tindakan yang salah dan tidak boleh dilakukan oleh penyelenggara pendidikan. “Ini aneh ada beberapa nama siswa yang sama dengan sekolah lain, tempat lahirnya sama, nama
orang tuanya sama, alamatnya sama, padahal berada di dua Kecamatan yang berbeda. Bisa jadi ini berhubungan dengan banyaknya peserta UN, yang diklaim mengundurkan diri,” ungkapnya. Ketua Komisi D DPRD Pamekasan, Andi Suparto mengapresiasi langkah yang dilakukan GMP. Menurutnya GMP telah membantu dalam pengawasan pendidikan di Kabupaten Pamekasan. Ia meminta Kemenag dan Disdik setempat segera menindaklanjuti laporan GMP itu. Apabila laporan tersebut terbukti, ia meminta agar pelakunya ditindak tegas. “Disdik dan Kemenag harus duduk bersama dan segera menelusuri laporan GMP ini. Karena kalau benar dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi, jelas ini merugikan negara,” katanya. Kepala Disdik Pamekasan, Yusuf Suhartono berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan segera melakukan koordinasi dengan Kemenag Pamekasan. Ia menjelaskan jika terbukti ada lembaga pendidikan di bawah binaannya melakukan pelanggaran, maka pihaknya akan memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. “Kalau terbukti pasti kami sanksi, setelah dilakukan investigasi ke bawah untuk mengecek kebenaran laporan tersebut,” katanya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
BERDIALOG. Aktivis GMP saat melakukan audiensi dengan Komisi D DPRD Pamekasan.
G
JAMINAN KESEHATAN
Dewan: Hapus BPJS! PAMEKASAN - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) kembali mendapat sorotan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan. Sejumlah anggota DPRD Pamekasan mendesak pemerintah pusat agar menghapus program tersebut, karena program ini dinilai tidak bermanfaat bagi masyarakat kecil, malah justru merugikan. Ditambah sistem untuk pendaftaran yang diberlakukan dinilai sangat menyulitkan masyarakat. Ketua Fraksi PAN-Sejahtera, Zainal Abidin akan mengeluarkan rekomendasi agar BPJS dihapus mengingat banyaknya persoalan yang membelit dan meminta agar program jaminan kesehatan itu dikembalikan ke program sebelumnya. ”Tentu program ini sangat membingungkan masyarakat. Artinya jika belum siap dari pusat program jaminan kesehatan ini dikembalikan seperti biasa saja, yakni Jamkesmas. Sepertinya lebih mudah dan tidak mempersulit masyarakat dalam pembuatannya serta tidak merugikan masyarakat dalam hal jaminan kesehatan masyarakat,” ujarnya. Zainal menuturkan, sulitnya persyaratan dalam pembuatan kartu jaminan kesehatan ini disebabkan minimnya sosialisasi dari instansi terkait dalam hal ini kantor Askes Cabang Pamekasan. Sehingga banyak warga yang tidak begitu faham dengan segala macam hal mengenai pembuatan kartu. Lebih lanjut ditegaskan, jika program tersebut terus digulirkan tanpa persiapan matang, tidak menutup kemungkinan banyak masyarakat yang tidak akan memiliki kartu jaminan kesehatan baru tersebut. Sebab masyarakat sudah mulai malas untuk mengurusnya
karena persyaratannya sulit. Sebelumnya program jaminan kesehatan ini dinilai masih sangat memberatkan dan membebani masyarakat. Sebab sekalipun tidak sakit, setiap warga tetap memiliki kewajiban membayar kepada negara setiap bulan. Sehingga masyarakat merasa terbebani dengan biaya yang harus dibayar meski tidak sakit.
Maimunah warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, saat mengantarkan sepupunya melahirkan di rumah sakit Dr. Slamet Martodirjo Pamekasan, mengatakan nominal biaya tidak sedikit mencapai Rp 25 ribu setiap orang. ”Jika dalam satu keluarga ada sampai 5 orang, maka harus membayar Rp 125.000 setiap bulan. Padahal pendapatannya setiap bulan hanya R 100.000. Maimunah warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, saat mengantarkan sepupunya melahirkan di rumah sakit Dr. Slamet Martodirjo Pamekasan, mengatakan nominal biaya tidak sedikit mencapai Rp 25 ribu setiap orang. ”Jika dalam satu keluarga ada sampai 5 orang, maka harus membayar Rp 125.000 setiap bulan. Padahal pendapatannya setiap bulan hanya R 100.000. Kesimpulanya program BPJS itu program menyengsarakan masyarakat, bukan meringankan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan,” ungkapnya. Ia berharap pemerintah mengembalikan program jaminan kesehatan tersebut ke program yang lama, yakni Jamkesmas, J a m k e s d a , a t a u J a m p e rsal. Sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat tidak terlalu membebani masyarakat yang memang tidak mampu dari segi perekonomiannya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
H
Pamekasan
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014|NO. 0358|TAHUN III
INVESTIGASI PANWASLU
Empat PPL Segera Dipecat?
PETIK LAUT. Sejumlah nelayan dan warga menaiki perahu hias saat akan melarung sesaji, di Perairan Jumiang, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Kamis (8/5). Nelayan di daerah melakukan pelarungan miniatur perahu berisi sesaji pada puncak upacara petik laut.
Akhirnya Kemenag Angkat Tangan Mohammad Taufiqi Ditolak di Madura PAMEKASAN – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan akhirnya angkat tangan dalam menangani kisruh di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pamekasan. Kekisruhan yang dipicu desakan penggantian Kepala MAN Pamekasan, Mohammad Taufiqi, yang belum tuntas, kini diserahkan ke Kanwil Kemenag Jatim. Sebab berbagai upaya yang dilakukan Kemenag Pamekasan untuk mempercepat penggantian kepala MAN dengan mengikuti prosedur, seperti dialog dengan guru, komite sekolah, kirim surat ke Kanwil Kankemenag Jatim, hingga menghadap langsung ke Kepala Kanwil Kemenag Jatim, dengan membawa perwakilan siswa dan guru MAN, ternyata belum juga selesai sampai sekarang. Bahkan, kondisi di MAN Pamekasan sudah dibahas lama di Kanwil dengan menggelar pertemuan antara mantan Kepala Kanwil Kemenag Jatim dengan Kanwil Kemenag setempat melibatkan kepala bagian di Kanwil, bersama setumpuk berkas bukti pendukungnya. Kepala Kantor Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi mengatakan pengembalian persoalan
penggantian Kepala MAN Pamekasan kepada Kanwil Kemenag Jatim, karena dirinya sudah diluar kemampuannya dan kewenangannya. “Kami telah bertemu dengan perwakilan wali murid, guru MAN, dan komite sekolah, di MAN Pamekasan. Dalam pertemuan itu kami jelaskan kepada mereka, terutama wali murid, agar persoalan ini transparan dan tidak menuding kami sengaja memperlambat,” katanya. Menurut Muarif Tantowi, upaya dirinya untuk memproses penggantian Kepala MAN Pamekasan, sudah maksimal. Kini tinggal menunggu keputusan dari Kanwil Kemenag Jatim yang memiliki otoritas dalam pengangkatan kepala MAN. Dikembalikannya ke Kanwil Kemenag Jatim, karena seluruh MA di Pamekasan dan Sampang, baik negeri atau
swasta menolak menerima kehadiran Mohammad Taufiqi menjadi kepala sekolah. Terkait penolakan ini, Kanwil sudah mengerti persoalan di bawah. “Kami sudah sampaikan ke Pak Kanwil mohon penanganan yang serius masalah MAN Pamekasan, karena ini sangat emergency dan terlalu banyak orang yang dirugikan. Jika penggantian ini langsung ditangani Kanwil, kami yakin lebih aman,” katanya. Ia menyerahkan sepenuhnya ke Kanwil Kemenag Jatim, apakah yang bersangkutan akan ditempatkan di Jawa, karena yang bersangkutan sudah tidak diterima di Madura. Dan dua calon pengganti kepala MAN sudah disiapkan untuk dipilih salah satu. Satu mantan kepala MAN dan satu dari unsur guru. Diberitakan sebelumnya, Kepala MAN Pamekasan, Mohammaf Taufiqi, diusulkan ke Kanwil Kemenag Jatim untuk diganti lantaran sering didemo siswa dan guru. Namun penggantian itu menemui kendala, karena MAN di Pamekasan dan Sampang tidak mau merima Taufiqi, karena citranya dinilai jelek. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
PAMEKASAN - Setelah melakukan pemeriksaan beberapa hari terhadap beberapa anak buahnya, Panwaslu Pamekasan telah mendapati beberapa fakta dan temuan sementara. Sidikitnya ada empat Panitia Pengawas Lapangan (PPL) yang masuk daftar merah. Bahkan kemungkinan besar keempatnya akan segera dipecat. Namun Panwaslu belum berani memberikan kepastian, sebab proses pemeriksaan terhadap beberapa PPL lainnya, juga beberapa Panwascam masih berlangsung hingga kemarin (8/5). Empat PPL yang terancam dipecat itu adalah satu PPL Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, dan tiga PPL Desa Groom, Kecamatan Proppo. Sementara kemarin Panwaslu masih memeriksa PPL Desa Tlonto Rajeh, Kecamatan Pasean. Untuk di pihak Panwascam, Panwaslu menyatakan masih belum menemukan temuan pelanggaran. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan nanti akan ada temuan-temuan baru. Karena proses investigasi masih terus berlangsung. Menurut Anggota Panwaslu Devisi Hukum dan Tindak Lanjut Sapto Wahyono, keempat PPL itu terindikasi tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana
mestinya saat pelaksanaan Pileg 9 April lalu. Sebagai pengawas, mereka tidak bekerja maksimal sesuai tupoksi dan wewenangnya. Yang paling parah justru mereka melakukan pembiaran terhadap kecurangan-kecurangan yang terjadi. Hal ini sudah tidak dapat ditoleransi lagi. “Ini merupakan upaya kami (Panwaslu), dalam rangka bersih-bersih personel. Harapannya saat Pilpres mendatang, personel kami akan siap dan mereka benar-benar bekerja secara profesional. Dan semoga juga KPUD bisa bersih-bersih personelnya, agar SDM yang bertugas saat Pilpres besok benar-benar profesional pula,” papar Sapto kemarin (8/5). Selain memeriksa tiga PPL, PPL Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, PPL Desa Groom, Kecamatan Proppo, dan PPL Desa Tlonto Rajeh, Kecamatan Pasean. Panwaslu juga memeriksa Panwascam Palengaan, Panwascam Proppo, Panwascam Kota, Panwascam Pasean, dan Panwascam Larangan. Namun dari serangkaian pemeriksaan yang dilakukan maraton sejak Senin lalu (5/5) ini, belum selesai hingga kemarin. =SUKMA FIRDAUS/RAH
PENCOBLOSAN ULANG PILEG. Warga mengikuti pemungutan suara ulang (PSU) Pemilu Legislatif 2014 di TPS 1 Sidodadi, Garum, Blitar, Jawa Timur. Pencoblosan ulang Pemilu Legislatif 2014 akibat tertukarnya surat suara DPRD Kota Blitar dilakukan di 4 Tempat Pemungutan Suaran (TPS) di Kota Blitar, Jatim.
Pamekasan
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014 NO. 0358| TAHUN III
I
NORMALISASI PASAR
Hari ini Branta Pesisir Digusur PAMEKASAN - Setelah melalui lobi-lobi yang alot, akhirnya keputusan untuk menggusur Pasar Branta Pesisir sudah final. Upaya penggusuran atau yang dalam bahasa Pemkab Pamekasan merupakan normalisasi pasar itu, akan dilakukan hari ini. Para pedagang di sana akan dipindahkan ke sebelah utara, berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi pasar semula. Menurut Camat Tlanakan Saudi Rahman, sebenarnya pasar yang akan dipindah ini merupakan pasar kaget, yang hanya buka pada pagi hari setiap hari. Dan seiring berjalannya waktu para pedagang bertambah, sehingga mempersempit jalur menuju pelabuhan tersebut. Sementara di Desa Branta Pesisir sudah ada pasar induk, yang merupakan pasar desa, yang letaknya memang agak jauh dari pelabuhan. Pasar induk itu terletak di Jl Raya Pamekasan-Sampang, yang berjarak sekitar dua kilometer dari pelabuhan. “Jadi para pedagang di pasar dekat pelabuhan itu, akan dipindahkan ke tempat yang semestinya. Sehingga tidak mengganggu jalur menuju pelabuhan,” katanya kemarin (8/5). Kepala Syahbandar Pelabuhan Branta, Suko mengatakan normalisasi ini harus segera dilakukan karena pelabuhan itu akan segera dioperasikan. Langkah pertama yang dilakukan memang membersihkan jalur masuk dari para pedagang. Setelah pedagang bersih maka jalan akan segera diperbaiki. Normalisasi pasar itu memang harus dilakukan, sebab
jika nanti pelabuhan sudah beroperasi akan banyak kendaraan besar yang keluar-masuk. Kalau masih ada pasar, jalur itu akan sempit dan akan menghambat mobilitas di pasar tersebut. Hal ini akan menjadi kendala yang serius. “Jika pelabuhan sudah beroperasi, kegiatan di pelabuhan itu tak mengenal waktu. 24 jam non stop. Kendaraan-kendaraan besar terus bergerak. Kami mohon masyarakat memahami,” ungkapnya. Dia juga menegaskan bahwa pihaknya mendapat tekanan dari pemerintah pusat untuk segera mengoperasikan pelabuhan tersebut. Karena setelah dinyatakan selesai 100 persen Desember 2013 lalu. Pelabuhan tak kunjung beroperasi. Mantan Kepala Syahbandar Pelabuhan Bawean ini juga menegaskan jika pelabuhan ini nanti beroperasi akan memberikan banyak keuntungan bagi warga sekitar. Seperti penambahan lapangan kerja di area pelabuhan dan beberapa aset di sekitar pelabuhan. Sebab nanti pasti akan ada investor yang masuk, untuk membangun aset di sekitar pelabuhan. Berdasar pengalaman dan pengamatan di daerah-daerah lain yang mempunyai pelabuhan. Meski demikian beberapa masyarakat dan pedagang di pasar tersebut mengaku tetap tidak mau dipindah. Apalagi tempat relokasi pasar dinilai terlalu jauh dan pasar itu merupakan warisan nenek moyang yang sudah ada lebih dulu daripada pelabuhan. “Tidak usah dipindahlah, ditata saja dengan
menyediakan lahan di sekitar sini. Kan sama-sama enak, pasar
tetap ada, akses ke pelabuhan tetap lancar,” kata warga sekitar
Solihin, 50. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH
Cegah Penyelewengan Bantuan! Dibentuk Tim Verifikasi Rehab PAMEKASAN - Mengantisipasi terjadinya penyelewengan dalam bantuan pembangunan dan rehabilitasi gedung madrasah baik MI, MTs atau MA, Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan membentuk tim verifikasi yang melibatkan beberapa pihak. Tim tersebut terdiri dari PPAI Kecamatan, Kepala Seksi, unsur Tata Usaha (TU) dan Forum KKDT di masing-masing jenjang pendidikan di bawah naungan Kemenag Pamekasan. Upaya itu dilakukan untuk menekan terjadinya penyelewengan, agar
bantuan itu tepat guna dan tepat sasaran. Kepala Kemenag Pamekasan, Muarif Tantowi mengatakan pemerintah pusat akan menggelontorkan anggaran untuk pembangunan dan rehabilitasi madrasah tahun ini. Tetapi, di-
rinya tidak mengetahui jumlah anggaran tersebut. Muarif juga tidak menjelaskan pagu masingmasing sekolah dan jumlah penerimanya. Hanya saja pemerintah pusat meminta agar bantuan itu bisa tepat sasaran. Muarif khawatir bantuan yang diberikan pemerintah pusat itu tidak tepat sasaran dan tidak tepat guna. Misalnya, madrasah menginginkan pembangunan ruang kelas baru atau rehabilitasi kelas, yang program yang diterima berupa pembangunan laboratorium multimedia atau
laboratorium informasi. Sehingga pengajuan usulan tersebut akan diarahkan dari bawah ke atas. Bisa tepat sasaran dan tepat guna. Saat ini ada beberapa madrasah yang sedang dilakukan pendataan untuk diusulkan ke pemerintah pusat. “Jadi perencanaan ini menggunakan sistem Bottom Up, agar bisa tepat sasaran dan tepat guna,” katanya. Muarif berharap usulan tersebut bisa tepat sasaran dan bisa menjangkau seluruh kebutuhan yang diinginkan oleh masingmasing sekolah. “Tim verifikasi
ini bukan berarti kami tidak percaya kepada sekolah, melainkan murni agar kegiatan ini bisa berjalan maksimal,” katanya. Ketua Aliansi Rakyat Anti Korupsi (Arak) Pamekasan, Zainal Abidin mendukung langkah Kepala Kemenag Pamekasan tersebut. Ia meminta agar gerakan itu tidak hanya formalitas belaka, melainkan harus diwujudkan dengan bentuk yang nyata. “Ini langkah bagus sebagai upaya menekan terjadinya KKN,” katanya. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
Sumenep KORAN J KORAN MADURA
Sampang
JUMAT 9 MEI 2014 No. 0358 | TAHUN III
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
MADURA
J
Pasien Meninggal Pasca Dioperasi Humas RSUD: Jamila Meninggal karena PEB SAMPANG - Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sampang, kemarin (8/5) sekitar pukul 12.00 Wib ditemukan meninggal dunia saat dirawat di ruang ICU. Pasien asal Desa Karanganyar Kecamatan Tambelangan itu meninggal setelah menjalani operasi persalinan pada Rabu (7/5). Meninggalnya pasien bernama Jamila (40) diduga tidak diketahui oleh petugas rumah sakit. Ia diketahui sudah dalam keadaan tidak bernyawa pertama kali oleh suaminya saat hendak memberikan obat. Sebelum meninggal pasca dioperasi, petugas medis mengatakan kondisi Jamila baik. “Korban memang meninggal saat di ruang ICU, dan anehnya ditemukan meninggal oleh keluarga, Mas, setelah pasien menjalani operasi persalinan. Kondisi Jamila membaik pasca melakukan operasi kemarin, bayinya pun lahir dengan selamat,” ucap salah satu keluarga pasien, Nab (53). Dari pengakuan keluarga, Jamila baru dipindah ruang perawatannya ke ruang ICU untuk menjalani operasi persalinan. Namun, pihak keluarga menemukan
DARI LUAR. Seorang pejalan kaki melintas di depan rumah sakit umum daerah Kabupaten Sampang. Seorang pasien bernama Jamila meninggal pasca dioperasi di rumah sakit tersebut. Pihak rumah sakit mengatakan pasien meninggal karena PEB dan Oedema Paru.
Jamila sudah tidak bernyawa saat suaminya mengantarkan obat. “Saya merasa jengkel sama pihak petugas, karena tidak tahu korban sudah meninggal dunia, kenapa petugas tidak mengetahui kondisi kesehatan Jamila,” tuturnya, kemarin. Sementara itu, Humas RSUD
Sampang dr Yuliono tak mengakui meninggalnya Jamila tidak diketahui oleh pihak rumah sakit. Sebab, menurutnya, di ruang ICU selalu dijaga oleh petugas rumah sakit, sehingga meninggalnya pasien pasti diketahui oleh pihak rumah sakit. “Tidak mungkin ada pasien
PENDIDIKAN
Ujian Nasional Susulan SMP 12 Mei SAMPANG- Selain 192 siswa gagal mengikuti Ujian Nasional (UN) SMP dan sederajat di Kabupaten Sampang karena mengundurkan diri, ada juga yang tidak bisa ikut UN karena sakit. Pada hari pertama pelaksanaan UN, ada 12 siswa tidak bisa mengikuti UN lantaran mengalami sakit. Kepala Bidang Kurikulum dan Mutu Pendidikan Disdik Sampang, Arif Budiansor menjelaskan, pada hari pertama pelaksanaan UN ada 12 siswa yang sakit, sementara pada hari kedua jumlahnya berkurang menjadi sembilan orang. “Pada hari pertama pelaksanaan UN,
sudah ada sejumlah siswa yang drop out dan ada 12 siswa yang sakit, sementara hari kedua jumlahnya berkurang menjadi sembilan orang. Sedangkan siswa yang drop out bertambah menjadi 192 orang, alasannya karena kawin,” terang Arif Budiansor, Kamis (8/5). Dengan banyaknya siswa yang sakit, menurut Arif, Dinas Pendidikan Sampang akan mengajukan nama-nama yang sakit ini untuk mengikuti Ujian susulan, di mana pelaksanaan UN Susulan akan diselenggarakan pada 12 sampai 15 Mei mendatang. =MOHAMMAD MUHLIS/ LUM
yang meninggal tanpa diketahui petugas, sebab ruang ICU selalu dijaga. Akan tetapi memang tidak dilakukan penjagaan di dalam ruangan, sebab ruang ICU itu memang steril, dan pihak keluarga pun tidak boleh menunggu di dalam,”katanya. Yuliono menambahkan, pe-
nyebab meninggalnya pasien karena mengalami persalinan dengan penyulit PEB dan Oedema Paru. “Dari hasil keterangan dokter yang menangani korban bahwa korban meninggal karena PEB dan Oedema Paru bukan lainnya,”singkatnya. =RYAN HARIYANTO/MK
KESEHATAN
Dinkes Temukan 14 Balita Gizi Buruk SAMPANG- Terhitung dari bulan Januari sampai April 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang menemukan sebanyak 14 balita yang mengalami gizi buruk, satu di antaranya meninggal dunia. Kepala Dinkes Sampang, Firman Pria Abadi, melalui Kabid Kesehatan Keluarga dan Gizi, Asrul Sani menjelaskan, satu balita yang meninggal itu bukan semata-mata karena gizi buruk, tetapi ada penyakit penyerta yakni HIV. Menurut dia, gizi buruk disebabkan beberapa faktor, di antaranya karena banyak bayi yang dilahirkan dengan
kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) kurang dari 2500 gram dan pola asuh yang salah. “Kalau kita lihat paling banyak BBLR ini di Kecamatan Kota, Omben dan Camplong,” ungkapnya, Kamis (8/5). Untuk mengurangi jumlah penderita gizi buruk di Kabupaten Sampang, terang Asrul, pihaknya mempunyai program Bersama Lindungi Anak Sampang dari Gizi Buruk dan Kematian (Berlian Ibunda), dengan cara melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil dan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada bayi yang BBLR dan balita gizi kurang. =MOHAMMAD MUHLIS/ LUM
Sampang
KORAN MADURA
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
REKLAMASI DI LAHAN MANGROVE
BLH Juga Lepas Tangan
SAMPANG- Terkait penumpukan tanah di daerah lahan konservasi mangrove di Desa Taddan, Kecamatan Camplong sampai saat ini masih menjadi teka-teki penanggung jawabnya. Sebelumnya, sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait tentang penumpukan tanah tersebut pada mengelak seakan tak mau ikut campur tentang kegiatan penumpukan tanah tersebut. Empat SKPD yang pernah dikonfirmasi adalah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Sampang, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Sampang, Kantor Perizinan, Pelayanan dan Penanaman Modal (KP3M) Kabupaten Sampang dan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Peternakan (DKKP) Kabupaten Sampang. Mereka saat dikonfirmasi terkait penumpukan tanah yang merusak lahan mangrove saling melemparkan tanggung jawab bak pimpong yang dipukul kesana kemari serta melempar tanggung jawabnya kepada Badan Lingkun-
gan Hidup (BLH) yang ditenggarai juga mempunyai tanggung jawab atas perusakan lingkungan. Hanya saja, Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sampang Suhrowardi juga mengelak jika instansinya dituding yang paling bertanggung jawab atas penumpukan tanah di lahan mangrove tersebut. Menurutnya, hal yang perlu diperjelas yaitu terkait perizinan kegiatan reklamasi tersebut. Karena perizinanlah yang sangat menentukan terhadap adanya penumpukan tanah yang kabarnya akan dilakukan pembangunan itu. “Jika diperjelas lagi bahwa
K
BLH tidak ada sangkut pautnya, cuma saya menyayangkan apabila nantinya kegiatan tersebut dapat merusak lingkungan terutama pada tanaman mangrove,” katanya kepada Koran Madura, Kamis (8/5). Bahkan Suhrowardi mengklarifikasi lebih jelas bahwa yang paling bertanggung jawab dari kegiatan penumpukan tanah tersebut yaitu masalah perizinan serta instansi yang dirugikan yaitu berkenaan tentang kerusakan mangrove. “Penumpukan tanah itu kan di pesisir, berarti itu bagian kelautan, terus kelestarian mangrove tersebut juga bukan milik instansi saya melainkan perkebunan, dan yang paling patut dipertanyakan lagi tentang perizinannya,” jelasnya. Bahkan Suhrowardi berharap kepada siapa pun baik masyarakat maupun yang melakukan reklamasi tersebut hendaknya untuk mencintai lingkungan sekitar untuk tidak merusak habitat yang sudah ada. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
PENGERUKAN LAHAN
Rencana Tempat Distribusi Mamin Disorot Sampang – Aktivitas pengerukan sebuah lahan yang direncanakan untuk pembangunan sebuah tempat distribusi di Jalan Raya Kotem Desa Pengongsean Kecamatan Torjun Kabupaten Sampang menuai sorotan masyarakat, apalagi masih dalam proses izin. Warga sekitar keberatan lahan tersebut dijadikan tempat distribusi makanan dan minuman. Masyarakat khawatir lahan di
sekitarnya akan tercemar, apalagi tempatnya dipadat persawahan. Sementara aktivitas pengerukan lahan yang direncanakan menjadi tempat distribusi bahan makanan dan minuman (mamin) itu sudah berlangsung sejak April kemarin. “Kalau dibangun pabrik bisa saja mencemar kepada tanaman petani lainnya, Mas. Kalau ingin bangun jangan di sekitar padat persawahan warga, coba diletakkan di areal strategis jauh
dengan lahan sawah,” ucap warga setempat yang enggan disebutkan namanya, kemarin. Sekalipun proses pembangunan sudah berlangsung, pengusaha yang hendak membangun tempat distribusi mamin itu baru memproses pengajuan izin pembangunan kepada Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Kabupaten Sampang. Kepala Kantor Pelayanan
Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Kabupaten Sampang Abdul Syakur membenarkan terkait pengajuan izin pembangunan pabrik di Jalan Raya Kotem Desa Pengongsean yang lahannya sudah mulai dikeruk. “Masih proses mengajukan izin pembangunan sejak kemarin, dan izin pembangunannya belum, karena itu rencananya mau membangun distribusi bahan makanan dan minuman,” jelasnya.
Ditanya terkait pengerukan sebelum mendapatkan izin pembangunan, Syakur tidak mempersoalkan. “Itu kan tanah sendiri. Yang jelas tidak boleh membangun sebelum keluar surat izin bangunan,” singkatnya. Sementara Kepala Desa (Kepdes) Pengongsean Kecamatan Torjun Munadi belum bisa dimintai keterangan saat dikonfirmasi via telepon. =RYAN HARIYANTO/MK
L
Sampang
KORAN MADURA
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
MANIPULASI SUARA PILEG
Ada Penggelembungan Suara Caleg SAMPANGPelaksanaan Pemilu Legislatif yang telah dilaksanakan pada 9 April 2014 lalu masih menyisakan banyak pelanggaran. Divisi Penindakan Panwaslu Kabupaten Sampang Ahmad Rifto mengatakan, pihaknya saat ini masih menerima laporan dugaan adanya pelanggaran dari beberapa caleg dan masyarakat
pemilih. Laporan tersebut di antaranya penggelembungan suara serta yang mendominasi laporan dari beberapa caleg terkait dugaan manipulasi suara pileg. “Laporan tersebut di antanya penggelembungan suara serta yang mendominasi laporan dari beberapa caleg terkait dugaan manipulasi suara pileg “ ujarnya, Kamis (8/5).
Dengan adanya laporan tersebut, Panwaslu sudah mengundang pihak pelapor untuk diklarifikasi, namun para pelapor tersebut tidak datang, dan akhirnya Panwaslu menyarankan kepada pihak terkait yang punya sengketa pelanggaran pemilu untuk mengajukan permohonan ke MK. =MOHAMMAD MUHLIS/ LUM
FORUM KOORDINASI POLITIK
GMP2R Pertanyakan Anggaran
MINIMNYA SDM ANGGOTA DPRD 2014-2019
35 Persen Berijazah Paket C SAMPANG- Seorang pemimpin sangat ditentukan oleh kualitas sistem pemilihannya, partai politik (parpol) yang mengusung dan kredibilitas Sumber Daya Manusia (SDM). Jika semuanya sudak jelek maka masyarakat pun jangan pernah berharap akan mendapatkan calon pemimpin yang baik. Dalam konteks Anggota DPRD Sampang lima tahun ke depan, calon anggota legislatif yang lolos di tingkat Kabupaten Sampang pada Pileg 9 April lalu banyak yang mengantongi ijazah Paket C. Informasi yang didapat oleh Koran Madura ada sekitar 35 persen calon yang mengantongi ijasah paket C dari total 45 calon legislatif yang lolos ke gedung DPRD Sampang lima tahun mendatang. Ketua LSM Madura Development Watch Tamsul mengaku sangat prihatin dengan adanya informasi banyaknya calon ang-
gota legislatif berijazah Paket C tersebut. Menurutnya, apabila calon kepemimpinan di Kabupaten Sampang memang benar banyak yang menggunakan ijazah paket C maka perlu dan patut di pertanyakan tentang proses kepemimpinannya ke depan. Sebab, proses untuk mendapatkan ijazah paket C jauh berbeda dengan ijazah formal pada umumnya. Dirinya juga menyimpulkan bahwa proses mendapakan ijazah paket C hanya di lakukan pada saat ujian saja. “Meskipun penggunaan ijazah paket C diperbolehkan, akan tidak menutup kemungkinan kepemimpinannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat Sampang selaku mobilisasi legislasi, penganggaran, serta pengontrol. Sehingga di khawatirkan nantinya tidak mampu menjalankan fungsi-fungsi tersebut. karena
kemampuan SDM dari seorang pemimpin tersebut maampu menjalankan fungsi-fungsi yang seharusnya dilakukan,” ujarnya kepada Koran Madura, Kamis (8/5). Sementara, Komisioner KPU Sampang Hernandi Kusuma Hadi megakui jika calon legislatif yang lolos saat ini memang ada yang mengantongi ijazah Paket C. Karena menurutnya penggunaan ijazah paket C tidak ada larangan dalam persyaratan untuk pencalonan. “Kami masih belum mengetahui pasti jumlah calon yang mengantongi ijazah paket C. Sebab kami masih belum mengklarifikasi dengan anggota KPU lainnya,” ujarnya. Lanjut Hernandi. Terkait kualitas kepemimpinannya nanti itu kami tidak tahu, sebab calon legislatif yang lolos saat ini merupakan inisiatif masyrakat yang mengusung untuk pencalonannya. =MOHAMMAD MUHLIS/ LUM
ePaper Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda
Terbit Siang!
kunjungi dan unduh dari www.koranmadura.com
KECEWA : Mahasiswa ketika ditemui oleh Kabid Hubungan Antar Lembaga Bakesbangpol Sampang, Kamis (8/5). SAMPANG- Sekitar pukul 10.00 WIB Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sampang dilurug lima aktivis Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat (GMP2R), Kamis (8/5). Mereka ingin mempertanyakan tentang membengkaknya anggaran dana dari kegiatan koordinasi forum-forum politik yang ditenggarai banyak penyimpangan dalam pengelolaannya. Koordinator GMP2R Khalilur Rahman mempertanyakan tentang beberapa temuan yang berkaitan dengan perubahan dana anggaran program pendidikan politik masyarakat yang menurutnya dalam kegiatan tersebut banyak ditemukan beberapa kejanggalan-kejanggalan. Menurutnya perubahan dana anggaran pada kegiatan koordinasi politik ditenggarai ada sebuah permainan yang perlu dipertanyakan. Dia menjelaskan, pada tahun 2013 dana anggaran kegiatan koordinasi tersebut dianggarkan sebesar Rp 64 juta dan pada tahun 2014 dana anggaran membengkak menjadi sebesar Rp 105 juta. Padahal setelah di kaji terkait hasil pencapaian dari kegiatan tersebut tidak jauh berbeda bahkan dibilang sama. “Kenapa anggaran tersebut menjadi membengkak, padahal
hasil pencapaian dari kegiatan tersebut sama,” ujarnya. Selain itu, Kholilur Rahman juga mengaku menemukan sebuah kejanggalan terkait biaya transportasi ke daerah Surabaya yang menurutnya, biaya tersebut dianggarkan menjadi dua kali lipat pada umumnya, yaitu sekitar Rp 2 juta. Kholilur Rahman mengaku kecewa lantaran kedatangannya tidak disambut langsung oleh Kepala Bakesbangpol Rudi setiadi. Kedatangan mereka justru disambut oleh Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpol Abd Fatah. Aktifis GMP2R malah tak mempedulikan penyambutan tersebut karena dinilai tidak akan membuahkan hasil. “Saya kecewa karena bukan kepala dinas yang menghampiri, meskipun saya lanjutkan itu semua tidak akan membuahkan hasil (percuma) karena yang menentukan itu kepala dinas. Kan lebih baik saya pergi,” katanya. Sementara Kabid Hubungan Antar Lembaga (HAL) Bakesbangpol Abd Fatah ketika diminta keterangan kedatang mereka tidak tahu pasti sebab mereka hanya ingin menemui kepala dinas. “Saya tidak apa maksud mereka, ketika saya bilang bahwa pak kepala tidak ada, mereka langsung meninggalkan ruangan,” ungkapnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
KORAN Bangkalan MADURA
Bangkalan
Bangkalan M M
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014
JUMAT 2014| |TAHUN No. 0358 |IIITAHUN III No.9 MEI 0358
HUKUM
Toleng Membenarkan Keterangan Saksi BANGKALAN - Sidang Selain itu, di punggung luka 20 lanjutan kasus pembunuhan centimeter. Syahid,(46), warga Kamal "Waktu itu saya diminta Bangkalan kembali digelar di oleh polisi untuk menjahit luka Pengadilan Negeri (PN) Bangkorban (Syahid) yang sudah kalan, kemarin (24/4). Persimeninggal. Saya mendendangan kali ini dengan agenda gar karena berduel dengan keterangan saksi. Setidaknya, seseorang," ungkap perawat ada empat saksi yang dihadirPuskesmas Kamal ini. kan Majelis Hakim. Mereka itu, Di hadapan muka persidanBunawa, (70), Moh Tohir (52), gan yang dipimpin langsung Faishol (19), dan Ida Bagus Ketua Majelis Hakim Soegiarti Hanafi (31), semua saksi warga itu, saksi Bagus menyatakan setempat. luka yang dialami korban Akan tetapi, hanya Ida akibat sabetan senjata tajam. Bagus Hanafi yang menghadiri Sebab bentuk luka begitu rapi persidangan. dan lurus. Beda Sedangkan tiga halnya dengan saksi lainnya luka akibat berhalangan benda tumpul hadir dengan yang tidak beraberbagai macam turan. Namun ia alasan. Praktis Waktu itu saya diminta tidak bisa mesidang tersebut oleh polisi untuk menja- mastikan jenis berlangsung hit luka korban (Syahid) senjata tajam sangat singyang digunayang sudah meningkat dan akan kan terdakwa gal. Saya mendengar melukai korban. dilanjutkan karena berduel dengan "Luka itu akibat kembali pada seseorang,� tanggal 14 Mei senjata tajam, mendatang. Itu apalagi luka pun belum ada yang diderita Ida Bagus Hanafi jaminan saksi sangat dalam," Perawat Puskesmas Kamal yang tidak hadir jelasnya. bisa menghadSesuai iri persidangan dengan sidang berikutnya. sebelumnya, Berdasarkan keterangan terdakwa mengaku bersaksi Ida Bagus Hanafi, ia diduel dengan korban mengpanggil polisi untuk menjahit gunakan senjata tajam. Hal itu mayat korban yang menderita diperkuat dengan beberapa sejumlah luka parah yang bukti dan saksi yang dihadirdiduga berduel menggunakan kan sebelumnya. Ketua Majelis senjata tajam dengan tedakwa Hakim, Soegiarti mempertanSuyanto alias Toleng, (37), yakan kebenaran keterangan warga Kamal. Korban mendersaksi tehadap terdakwa. "Iya ita gores pelipis kiri sedalam benar semua keterangannya," 3 centimeter. Kemudian di singkat Toleng menjawab perbagian dada depan luka robek tanyaan Majelis Hakim. sedalam 7 dan 10 centimeter. = DONI HERIYANTO/RAH
ANTISIPASI. Rumah Sakit diharapkan mampu mendeteksi sejak dini mewabahnya virus mers melalui diagnosa medis. foto: doni heriyanto/koran madura
Dinkes Surati Rumah Sakit dan Puskesmas Adakah ini Wujud Kerisauan Menghadapi Virus Mematikan? BANGKALAN - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan mengirimkan surat ke Rumah Sakit dan Puskesmas wilayah setempat. Surat tersebut merupakan imbauan tertulis sebagai antisipasi terhadap virus mematikan jenis Mers yang dapat menyerang masyarakat. Virus tersebut tergolong penyakit saluran pernafasan yang bisa mengakibatkan kematian.
doni heriyanto/koran madura
SIDANG. Terdakwa Toleng saat mendengarkan keterangan saksi di PN Bangkalan.
"Virus ini perlu dideteksi sejak dini. Sebab penyakit itu salah satu jenis virus yang menyerang organ pernafasan. Semua petugas medis harus mengetahui tanda-tanda virus tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Drg Yusro. Menurutnya, setiap petugas medis yang ada di rumah sakit dan puskesmas di 18 kecamatan
di Bangkalan, agar bisa mengatisipasi mewabahnya visur mers. Caranya dengan mengetahu ciri-ciri penyakit tersebut jika sudah menyerang masyarakat. Kemudian melakukan langkahlangkah medis sebagai tindakan awal agar tidak sampai berakibat fatal. "Perlu diketahui virus ini su-
dah mulai mewabah di Arab Saudi. Bagi masyarakat yang melakukan umrah ataupun menunaikan ibadah haji tidak menutup kemungkinan terjangkit virus mers tersebut," ungkapnya. Menurutnya, masyarakat yang terjangkit virus ini harus segera dilakukan penanganan medis. Sebab keterlambatan penanganan dapat menimbulkan resiko kematian. Sedangkan yang perlu dikenali sejak awal ciri-ciri penyakit tersebut, diantaranya gangguan pernapasan, napas pendek atau tersengal-sengal. Kamudian mengalami demam di atas 38 derajat celcius yang disertai gangguan pernapasan. "Masyarakat yang memiliki kekebalan tubuh rendah biasanya mudah terserang. Jadi usahakan kondisi tubuh tetap dan selalu sehat," tandasnya. = DONI HERIYANTO/RAH
N
Bangkalan
KORAN MADURA
JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN III
Kenapa Masih Banyak Pelajar Drop Out? Lembaga Pendidikan Swasta Sumbang 128 Orang BANGKALAN – Disdik dan Kemenag di Kabupaten Bangkalan perlu mengevaluasi diri. Sebab di wilayah tersebut pelajar yang drop out masih tinggi. Kasi Kurikulum SMP/ SMA/SMK Dinas Pendidikan Bangkalan, Risman Iriyanto mengatakan dari peserta UN tingkat SMP Swasta/Mts yang masuk daftar nominasi tetap (DNT) sebanyak 14.015 pelajar diketahui ada sebanyak 128 peserta dinyatakan DO, disebabkan oleh beberapa faktor.
LIMBAH. Pemotongan bangkai kapal di Kecamatan Kamal.
moh ridwan/koranmadura
PENCEMARAN PEMOTONGAN KAPAL
Hasil Uji Lab Tak Kunjung Keluar BANGKALAN - Uji kelayakan yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup (BLH) terhadap dampak pemotongan limbah kapal di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kamal tak kunjung keluar. Padahal sudah lebih dari satu bulan, hingga kini hasilnya belum juga diketahui. Sebab ada indikasi dampak pemotongan tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan. Prediksi awal atas uji kelayakan air sekitar pantai Kamal disebut akan selesai dalam waktu dua minggu. Molornya hasil uji kelayakan tersebut karena banyak materi yang perlu diteliti. Sehingga hasilnya belum bisa diketahui dalam waktu dekat. Saat dikonfirmasi kepala BLH Tommy Firyanto menyatakan dugaan pencemaran pemotongan limbah kapal di perairan Kamal hanya didasarkan perubahan rona air awal yang mengalami tingkat perubahan. Namun hal itu memang harus dibuktikan terlebih dahulu, agar bisa dipastikan kualitas air laut sekitar lokasi. "Sejauh ini, kami masih melakukan uji kualitas air di laboratorium Surabaya. Hasilnya memang belum bisa diketahui, karena banyaknya sampel yang harus diambil. Kegiatan itu tak hanya dilakukan sekali," kata Tommy.
Dia menjelaskan dalam mengambil sampel air, tidak hanya satu kali. Namun itu dilakukan secara berulang dan bertahap. Sehingga itu yang menyebabkan lamanya proses uji laboratorium. Apalagi pengecekan lab tak hanya soal dugaan pencemaran pemotongan limbah kapal saja, melainkan banyak yang diceking. Dari beberapa sampel yang telah dilakukan tersebut, kemudian akan diambil hasil rata-rata. Apakah kondisi air tersebut dapat membahayakan atau hanya sebatas aman untuk kehidupan biota laut. Sebab pihaknya tak mau hanya berspekulasi mengenai dampak lingkungan yang bakal terjadi. Sejauh ini pihak pengusaha sudah mempunyai izin Upaya kelola lingkungan (UKL) dan upaya pengendalian lingkungan (UPL), terkait aktivitas pemotongan kapal tersebut. Hanya saja, kegiatan tersebut akan ditinjau kembali berdasarkan perpanjangan izin usaha. Menyangkut perizinannya itu merupakan wewenang Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, BLH hanya menjadi bagian tim teknis atas rekomendasi perpanjangan izin tersebut, agar tidak membahayakan lingkungan. "Parameter kualitas air bersih bisa dilihat dari kandungan dalam
air tersebut, mulai dari BOD, COD, DO, Nitrat, Cardnium, dan kandungan logam berat yang lainnya. Sehingga tidak cukup satu kali dalam uji labnya, untuk mengetahui hasil maksimal. Harus diambil beberapa kali dan diambil hasil rata-rata," ungkapnya. Dia menerangkan jika kemungkinan hasil uji lab tidak layak. Pihaknya tentu akan menegur kepada pengusaha yang bersangkutan untuk mengelola lebih baik. Apabila tetap tidak diindahkan, otomatis BLH tidak akan merekomendasi izinnya. Akibatnya, izin kegiatan usahanya tidak akan bisa diperpanjang tanpa rekomendasi BLH. "Selama ini secara periodik perusahaan sudah bersikap baik dengan melaporkan ke BLH. Namun untuk lebih jelasnya, kami menunggu hasil uji lab yang dimaksud," ujarnya. Tommy memaparkan pada prinsipnya pencemaran lingkungan bisa diatasi, apalagi yang tercemar adalah air. Karena bagaimana pun kondisi air memiliki sifat dasar merecoveri sendiri, perubahan kondisi air menjadi lebih baik dan jernih. "Sekotor apa pun kondisi air, lambat laun kotorannya pasti mengendap menjadi sedimen, nah setelah menjadi sedimen baru kita sedot atau disipon," paparnya. = MOH RIDWAN/RAH
"Mereka putus sekolah karena banyak faktor. Diantaranya, ada yang ikut orang tuanya merantau dan juga mereka ada yang memilih menikah dini," ujar Risman Iriyanto. Rincian dari 128 peserta yang tidak ikut ujian tersebut untuk MTs sebanyak 46 peserta, SMP Swasta sebanyak 82 peserta. Rata-rata siswa yang putus sekolah berasal dari sekolah swasta di wilayah setempat. Menurutnya, meskipun jumlah siswa yang dinyatakan DO begitu besar, namun tidak sampai mengganggu berjalannya pelaksanaan UN yang diselenggarakan selama empat hari tersebut. "Secara keseluruhan pelaksanaan UN hingga memasuki hari terakhir berjalan lancar tidak ada kendala yang membuat fatal kepada peserta," tuturnya. Fenomena putus sekolah, kata Risman, dikarenakan masih
minimnya pemahaman terkait pentingnya sebuah pendidikan. Oleh sebab itu, para orang tua perlu diberikan pengertian agar bisa mendukung putranya untuk terus mengenyam pendidikan. Sehingga kejadian putus sekolah dapat diantisipasi sedini mungkin. Apalagi di Kabupaten Bangkalan memiliki program pendidikan gratis. "Kami terus berupaya agar para orang tua memahami jika pendidikan itu sangat penting untuk perkembangan anak di masa yang akan datang," jelasnya. Sementara itu, lembaga pendidikan yang melaksanakan UN tingkat SMP/MTs tahun ini berjumlah 124 lembaga yang terdiri dari SMPN/Swasta/Terbuka, dan MTsN serta Swasta. Dengan jumlah siswa yang terdiri dari 9.468 siswa SMP dan 4.547 siswa MTs. = DONI HERIYANTO/RAH
doni heriyanto/koran madura
KONSENTRASI. Siswa peserta Ujian Nasional (UN) saat mengerjakan soal di hari terakhir, Kamis (8/5).
KORAN Bangkalan MADURA
Laporan Khusus
Bangkalan OO
KORAN MADURA JUMAT 9 MEI 2014
JUMAT 2014| |TAHUN No. 0358 |IIITAHUN III No.9 MEI 0358
Sistem Pemilu Gagal Mencerdaskan Bangsa Pemilihan demi pemilihan sejak orde baru sampai orde yang lebih baru. Pada saat orde baru, pemilih agak cerdas karena memilih kontestasi partai politik berdasarkan keyakinannya. Tetapi, pemeintah yang berkuasa saat itu agak sedikit memiliki rencana sistematik di mana Golkar harus menang, dengan cara apapun. Sehingga, pemilihan yang demokratis seperti apapun, pemenangnya tetap Golkar. Sedangkan Soeharto, selalu terpilih secara aklamasi karena sistem dibangun dengan cara mufakat dan selanjutnya, musyawarah seolah-olah. Pemilu setelah reformasi, sedikit berbeda dengan sistem proporsional tertutup meski peserta pemilu cukup banyak saat itu, meningkat lebih 10 kali lipat dari peserta pemilu di era orde baru yang hanya dua partai politik dan satu Golkar. Pada tahun 2009, pemilu bergeser ke proporsional terbuka di mana pemilihan berlangsung seperti kerapan sapi atau setidaknya pacuan kuda, yang tangguh yang menang. Ini juga terjadi pada tahun ini, 2014. Di luar pemilu, pemilihan presiden, gubernur, dan bupati/wali kota akhirnya dipilih secara langsung, suatu hal yang berbeda di mana sebelumnya jabatan itu dipilih oleh parlemen. Tetapi dalam sepuluh tahun terakhir, jabatan itu dipilih rakyat. Dari segi sistemik, konsep ini dimitoskan lebih baik meski akhirnya tidak jauh lebih buruk dari sistem sebelumnya. Rakyat dengan sistem proporsional yang (sangat) terbuka menjadi beringas, memangsa. Bila diperhatikan, penyelenggara negara dalam kosmologi politik pemilu dan pemilukada, memiliki SDM yang tidak jauh lebih baik dari panitia pilkades. Jika hanya melahirkan konsep pemilu/pemilukada sebagaimana sistem pilkades, lalu untuk apa studi banding ke luar negeri bila pada akhirnya hasil studi banding tidak digunakan juga? Tidakkah sebenarnya Indonesia ini bagian dari desa meminjam istilah budayawan Emha Ainun Nadjib. Oleh karena itu, prinsip pemilihan selain karena calon dan sesuatu yang dimiliki, perlu dibangun pemilih cerdas. Pemilih cerdas art-
ant/hafidz mubarak
TEMUAN KECURANGAN PEMILU. Pengunjuk rasa dari Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) meenggelar aksi di depan kantor KPU Kota Bekasi, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
inya pemilih merasakan pemilihan itu sebagai fardu ain (kebutuhan pribadi sebagai warga bangsa), bukan fardu kifayah (yang dianggap selesai bila sebagian warga sudah berpartisipasi). Fakta pemilu terakhir, pemilih tidak cerdas sebagai anak bangsa tetapi lugas sebagai pemilih pemamah. Pemilih akhirnya seperti judul lagu Poko’e Njoget, apapun lagunya. Yang penting bagi pemilih “cair”, siapapun calonnya tidak peduli. Memang tidak semua, tetapi sebagian besar begitu. Oleh karena itu, pemilih yang belum cerdas ini perlu dipaksa melalui aturan main agar pemilih benar-benar cerdas. Pemilih harus diserupakan se-
Wiwik Afifah
Aktivis Perempuan
Pemilih Bagian dari Pemilu Aktif Sementara analis politik dari KPI (Koalisi Perempuan) Surabaya menilai pendidikan pemilih sebenarnya sangat dangkal karena hanya mencakup proses bagaimana menjadi pemilih, menggunakan hak pilih. Dia menyarankan pendidikan politik sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum masa
bagai umat yang digembala dan dipaksa masuk surga. Ini akan lebih baik daripada pemilih secara sadar dan dalam jumlah yang masif bergerak ke neraka. Negara memiliki wewenang dan hak mewajibkan rakyatnya untuk memilih. Sebab saat ini, sudah tidak ada perangkat lain yang bisa mewajibkannya, bahkan agama pun tidak didengar meski tokoh agama berkali-kali mengatakan tidak datang ke TPS atau golput sebagai sesuatu yang haram secara politik. Untuk kebaikan masa depan politik bangsa masa depan, pemerintah harus mengadaptasi dan belajar kepada semut, satu untuk
semua, dan semua untuk satu, sesuatu yang baik. Sejauh ini pemerintah melanggengkan kursus politik terhadap kalajengking, kaki depan menjepit dan ekornya menyengat. Orang-orang seperti berlomba untuk menjadi ketua yang anarkonik, jika di depan seperti kuda, nendang ke belakang, bila di belakang mengayunkan kaki ke depan. Fenomena ini tidak mencerminkan pemilih yang mencerahkan, tetapi mencederai. Oleh sebab itu, pemerintah harus memeras otak atas negara, kecuali pemerintah melakukan pembiaran dan mengurai pembusukan berkelanjutan. = ABE
kampanye dilaksanakan agar ada pemahaman yang massif pada pemilih. Selain itu substansi atas pendidikan pemilih harus diubah pada pendidikan politik. Dari yang semula pendidikan pemilih berdifat "bilik" menjadi pendidikan politik penyadaran berdemokrasi. Pendidikan politik ini mencakup pemahaman demokrasi, HAM, Hak Asasi Perempuan, prosedur penyelenggaraan pemilu dan hubungan pemilu dengan perbaikan kebijakan serta implementasi isu-isu komunitas serta menjadi pemilih cerdas bertanggungajawab. Pendidikan politik yang berbasis penyadaran dan menguatkan ketrampilan pemilih akan mempengaruhi perilaku kognitif, afektif dan behavioral dalam mengambil keputusan memilih kandidat baik dalam pemilukada maupun pemilu legislatif. Pendidikan politik mampu memposisikan pemilih menjadi bagian dari pemilu secara aktif. Salah satu hal yang utama adalah mengenal kandidat sebagai
bagian dari representasi komunitas pemilih. Di situ, pemilih cerdas akan dididik menjadi pemilih yang mampu melakukan transaksional politik berbasis nilai. Bukan transaksional yang berpijak pada money politics. Hal ini sah-sah saja bahkan harus dilakukan karena memilih bukan hanya pemenuhan hak namun mempengaruhi atmosfir politik untuk berpihak pada kelompok tertentu (kelompok kepentingan, marginal). Selain melakukan transaksional politik berbasis nilai, pemilih akan memiliki komitmen mengawal suaranya dari bilik menuju pengesahan. Artinya ada bentuk kebertanggungjawaban atas proses demokrasi yang menekan kecurangan. Sedangkan pada kandidat, hal ini bisa menjadi kontrol atas strategi politik yang dipilihnya. “Penjaga komitmen yang dijanjikan dan alat menuju cover both side pada dirinya sebagai perwakilan partai dan pemilih,” aktivis perempuan ini menjelaskan. = ABE
Menjadi Pemilih Cerdas Analis politik lokal A. Dardiri Zubairi mengaku harus membedakan antara pemilih rasional dengan pemilih cerdas. Sebab pemilih cerdas juga harus mempertimbangkan ideologi calon pemimpin yang mau dipilih. Kira-kira, dia memprediksi, pemilih cerdas memiliki banyak ciri. Pertama, memilih pemimpin yang sesuai dengan ideologinya. Ideologi ini mutlak. Tak mungkin misalnya seseorang memilih pemimpin yang visi keagamaannya ekstrem, karena ia penganut Islam moderat. Atau, tak mungkin seseorang memilih pemimpin yang bisa menjadi antek asing, karena ia cinta bangsa ini, dan seterusnya. Kedua, pemilih cerdas harus tahu rekam jejak calon pemimpin. Di samping ideologi, visi kerakyatannya jelas. Bukan pemimpin yang sekedar bicara persoalan rakyat ketika ia mencalonkan. Jadi rekam jejak kerakyatan bisa diketahui melalui keterlibatannya
A. Dardiri Zubairi Pengamat Politik
dalam mengadvokasi masalah ril kerakyatan. Ketiga, sebagai tindak lanjut dari yang kedua, pemilih cerdas harus memastikan bahwa calon pemimpin yang mau dipilih memiliki integritas dan kapasitas untuk memimpin. Seseorang harus tahu betul atas masalah rakyat, potensi daerah, dan pengetahuan geo-politik. Keempat, pemilih cerdas tidak memilih karena pertimbangan pragmatisme atau cara pikir "wani piro". Soal ini luar biasa dahsyat pada pileg 2014. Selain itu, pemilu 2014 memberi pengaruh serta daya rusak luar biasa pada institusi politik. “Termasuk cakeg yang terpilih diragukan kapasitas dan integritasnya,” mantan aktivis era 1990-an ini berpendapat. = ABE
KORAN MADURA PKORAN PROBOLINGGO
O
9 MEI 2014 JUMAT 9 MEI 2014 | No. 0358 | TAHUN JUMAT III
MADURA
No. 0358 | TAHUN III
KRISTIANA RULIANI
Jangan Ada Kata Menyerah sebelum Mencoba Setiap pekerjaan perlu adanya sebuah ketulusan hati. Jika hal itu dilakukan maka akan membuahkan hasil yang maksimal. Kata-kata itu yang menjadi motivasi, Kristiana Ruliani. Menurutnya setiap pekerjaan yang diberikan kepadanya dijalankan dengan setulus hati tanpa harus berfikir apa yang akan didapatkan olehnya.“Karena semua hal yang diniati dengan kebaikan akan tumbuh pula hasil yang baik,” terangnya.
Oleh: Mahfud Hidayatullah
Wartawan Koran Madura
ANDA MAU BERIKLAN?
Pasang di
pa yang menjadi amanah yang diterima dalam pekerjaannya, Kristiana Ruliani, tak biasa menyepelekan. Sebab semua yang diberikannnya merupakan bentuk pekerjaan yang dianggap bisa menjalankanya. “Oleh karena itu, saya tetap berusaha maksimal dan semampu mungkin tetap menjaga amanah yang dipercayakan kepada diri ini,” tandas perempuan yang baru pertama kali dilantik menjadi Camat Dringu. Kristiana Ruliani menegaskan, dalam menjalankan sebuah amanah, pastinya akan menemui sebuah halangan dan rintangan. Karena dalam hidup, faktor penghambat pasti akan hadir. “Nggak mungkin orang menjalankan hidup berjalan dengan mulus. Bigitu juga dalam menjalankan sebuah pekerjaan. Namun halangan yang dinilai menjadi sebuah kendala, tentunya harus diterjang dan dilaluinya,” ucapnya. Ia menambahkan, dalam menjalankan pekerjaan tentu juga dibutuhkan sebuah semangat. Karena dengan semangat yang ada di dalam hati, tentu juga menjadi motivasi dalam menjalankan semua pekerjaan. “Jangan ada kata menyerah sebelum mencobanya. Karena tidak ada kata tidak bisa ketika ada semangat dan usaha,” tuturnya. [*]
Kunjungi dan Unduh versi E-paper
www.koranmadura.com
KORAN MADURA Call Centre (0328) 6770024