KAMIS
KORAN MADURA
11 SEPTEMBER 2014 | No. 0439 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
1
0328-6770024 KAMIS 11 SEPTEMBER 2014 | No. 0439 | TAHUN III www.koranmadura.com
ant/vitalis yogi trisna
Ahok: Saya Tak Mau JADI BUDAK DPRD Pengamat Anggap Keputusan Ahok Tepat
JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan dirinya tidak mau menjadi budak DPRD terkait RUU Pilkada yang mewacanakan kepala daerah dipilih oleh DPRD bukan rakyat.
“Saya dua tahun di sini sudah setengah mati meTERKAIT mutuskan APBD. Hal 2 Kalau pertanggungjawabannya semua ke DPRD, sudah lama dipecat saya. Ya, saya kalau terpilih pun 2017, saya tidak mau jadi budak DPRD,” kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu. Hari ini, melalui stafnya Ahok
BERITA
AHOK TINGGALKAN GERINDRA
Ustaz Guntur Bumi Divonis Enam Bulan Nasional hal 4
mengirimkan surat pengunduran diri dari Partai Gerindra, kendaraan politik yang selama ini membawanya ke posisi orang nomor dua di wilayah DKI Jakarta. Menurut dia, DPRD tidak bisa mengontrol dirinya karena yang berhak mengontrol ialah rakyat. “Karena bagi saya DPRD itu memiliki tiga fungsi utama yakni pengawas, pengawasan, anggaran dan legislasi. Tidak bisa mengontrol saya,
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama menunjukan surat tanda terima pengunduran dirinya dari Partai Gerindra di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/9). Pria yang akrab disapa Ahok ini mengundurkan diri akibat perbedaan pendapat dengan Partai Gerindra perihal Undang-Undang Tata Cara Pemilihan Kepala Daerah.
yang mengontrol saya adalah rakyat,” katanya. Jika posisi sebagai kepala daerah dikontrol oleh DPRD, kata Ahok, maka ia akan membayar gaji kepada mereka setiap bulan. “Kalau ada sebanyak 60 orang anggota dewan, ya digaji saja mereka. Tiap hari kita jalan-jalan ke luar negeri. Kita kan servicenya ke mereka, ngapain service ke rakyat,” katanya. =ANT/AJAT