RABU
12 FEBRUARI 2014 | No. 0299 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
KORAN MADURA
1
0328-6770024 RABU 12 FEBRUARI 2014 | No. 0299 | TAHUN III www.koranmadura.com
Tjahjo: SBY Juga Perlu Diperiksa KPK l3
Nasional | ha
ant/zabur karuru
BUS TRANSJAKARTA KARATAN. Petugas melintas di antara bus Transjakarta articulated (gandeng) di Unit Pengelola (UP) Transjakarta Cawang, Jakarta Timur, Selasa (11/2). Pemprov DKI Jakarta akan menelusuri temuan sejumlah bus Transjakarta articulated (gandeng) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang baru dibeli dari China namun dalam kondisi karatan.
Bus baru berbau lama ini semakin mencurigakan terutama ketika sejumlah jurnalis dihalang-halangi dalam melakukan tugas peliputan ini. Paminternal di kantor UP TransJakarta di Jl.Mayjen Soetoyo No.1, Jakarta Timur melarang wartawan yang hendak mengonfirmasi rangkaian foto bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang rusak ke Unit Pengelola. Sebagian bus TransJakarta jenis articulated bus atau bus gandeng tampak tidak seperti baru. Indikator tidak barunya bus ini antara lain terlihat pada tabung oli power steering berkarat, turbo sensor berkarat, indikator air cleaner berada di batas kuning-merah (tidak layak). Begitu juga, pulley terbuka sehingga gemuk bocor, tabung knalpot karatan, water cool-
Aroma Transkorupsi Bus dan Dana Haji
ant bocor (mesin masih hidup), kompresor AC berjamur, kabel otomatis spion terpasang tak rapih rangka kendaraan berkarat. Gejala ketidakbaruan ini juga terjadi pada instrumen dashboard tidak dibaut, kaca spion retak, tutup panel speedometer kendur, karet penutup persneling terlepas, wiring elektrikal menempel di manifolt. Seperti pribahasa, sedalam apapun bangkai dikubur, baunya akan mengucur. Bau korupsi juga terasa menyengat pada pengelolaan dana haji. Sejak tahun lalu, KPK mulai menelaah laporan masyarakat mengenai pengelolaan dana haji. Lembaga antirasuah ini menerima laporan hasil audit PPATK mengenai kejanggalan pengelolaan dana haji periode 2004-2012. Ditemukan, transaksi mencurigakan sebesar Rp 230 miliar yang tidak jelas
penggunaannya. Selama periode tersebut, dana haji yang dikelola mencapai Rp 80 triliun dengan imbalan hasil sekitar Rp 2,3 triliun per tahun. Ada indikasi tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan haji, terutama terkait pengelolaan dana setoran awal yang diserahkan calon jemaah kepada pemerintah. KPK menganggap pendaftaran jemaah secara terus-menerus akan menyebabkan jumlah setoran awal terus bertambah. Padahal, kuota jemaah haji relatif sama dari tahun ke tahun. Kondisi ini berpotensi menciptakan peluang korupsi, misalnya dengan memainkan nomor antrean haji untuk mendapatkan imbalan. Untuk keuntungan dan memperkaya diri, pada urusan haji inipun, ayat mana lagi yang didustakan seperti kata tuhan? =ABE