JUMAT
0328-6770024 JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III www.koranmadura.com
Dolly, Rahmat atau Laknat? Soekarwo: Bila Tidak Ditutup, Pemerintah Justeru Melanggar HAM SURABAYA- Penutupan Lokalisasi Dolly di Surabaya makin banyak mendapatkan tanggapan dari berbagai kalangan. Tidak sedikit yang mendukung, namun juga sangat banyak yang menentang.
bagi HAM. “Dengan ditutupnya Dolly, pemerintah ingin memberikan pekerjaan yang layak bagi rakyatnya dan membawa mereka kepada kehidupan yang bermartabat, itu bukan melanggar HAM,” tegasnya. Hal ini diungkapkan Soekawo setelah Komnas HAM mendatangi kawasan Dolly Kamis pagi (12/6). Kedatangan Menanggapi penutupan lokalisasi mereka disambut oleh ratusan yang disebut-sebut paling besar di asia Pekerja Seks Komersial tenggara ini, Gubernur Jawa (PSK) dan para pekerja di Timur, Soekarwo menganggap BERITA Dolly dengan dialog mimbar pemerintah justru melanggar TERKAIT bebas. Hak Asasi Manusia (HAM) bila Dianto Bahriadi, Anggota Hal 9 membiarkan dolly tetap berKomnas HAM yang datang operasi. Sebab menurutnya, pada kesempatan tersebut pembiaran terhadap lokalisasi Dolly mengimbau agar Pemerintah Kota justru sama artinya membiarkan tidak Surabaya mengkaji ulang kebijakan mendapatkan kehidupan yang layak penutupan Lokalisasi Dolly yang rendan bermartabat. cananya akan dilakukan sejak tangal “Justru dengan membiarkan 18 Juni mendatang. Menurutnya, bila Pekerja Seks Komersial (PSK) beroptidak ada ada jaminan kesejahteraan erasi, pemerintah telah melanggar bagi warga pasca penutuan tersebut, HAM, karena tidak memberi rakyatnya pemerintah bisa disebut melkesempatan pekerjaan yang layak,” anggar HAM.=BETH kata Soekarwo usai melantik anggota KPU Kabupaten/Kota se-Jatim, Kamis (12/6/2014), di Surabaya. Menurut pria yang kini sudah menjabat Gubernur Jatim untuk yang kedua kalinya ini, HAM tidak bisa dilihat secara parsial, perspektifnya sangat luas. Tidak menyediakan fasilitas, iklim pergaulan dan infrastruktur agar masyarakat bisa hidup dengan layak dan terhormat dianggapnya sebagai bentuk pelanggaran
1
KORAN MADURA
13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
Semula hanya untuk Tentara Belanda Pilpres Benar ua D a is B r na be Putaran Nasional hal 3
Tak pernah ada yang tahu kapan persisnya Gang Dolly ada, namun yang jelas keberadaan gang Dolly sudah ratusan tahun. Konon orang yang mula-mula menyediakan perempuan-perempuan penghibur lelaki hidung belang adalah tante Dolly yang nama lengkapnya adalah Dolly Van Der Mart. Waktu itu mungkin ia tidak pernah berpikir bahwa apa yang dilakukannya kelak akan menjadi cikal bakal lokalisasi terbesar di asia tenggara. Saat itu ia hanya menyediakan beberapa gadis untuk menjadi pekerja seks komersial untuk melayani dan memuaskan syahwat para tentara Belanda. Seiring berjalannya waktu, ternyata pelayanan para gadis asuhan tante Dolly tersebut mampu menarik perhatian para tentara untuk datang kembali. Dalam perkembangannya, gang Dolly semakin dikenal masyakarat luas. Tidak hanya prajurit Belanda saja yang berkunjung, namun warga pribumi dan saudagar yang berdagang di Surabaya juga ikut menikmati layanan PSK tante Dolly hingga gang itu terkenal dengan nama gang Dolly Keluarga tante Dolly hingga sekarang masih tinggal di kawasan Dolly. Namun, karena suatu alasan tidak lagi mengelola bisnis jual beli ‘daging mentah’ tersebut. =wikipedia
2
KORAN MADURA
PAMANGGI
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
Nürnberg
Oleh : Abrari Alzael
Budayawan Muda Madura
Nürnberg adalah kota metropolis di Bayern, Jerman. Terletak di Sungai Pegnitz. Kota yang pada masa Adolf Hitler menjadi tuan rumah kongres Nazi ini, berpenduduk sekitar 500.000 jiwa. Pasca perang dunia II, Nürnberg dikenal dunia sebagai tempat pengadilan para penjahat perang dan pelaku holocaust (pembantai). Sejarah kota ini berawal dari abad ke-11, namun Nürnberg dikaitkan dengan abad ke-20 (perang dunia II). Kota ini merupakan pusat kampanye Nazi sebelum perang dunia II meletus, lalu nyaris rata tanah ketika pasukan sekutu mengebom kota tanpa henti. Setelah perang usai, Pengadilan Nürnberg diselenggarakan di kota ini. Kini, kota ini memiliki banyak tempat menarik untuk wisatawan, termasuk Kastil Nürnberg yang dibangun ulang, dan roti jahe yang terkenal di Hauptmarket. Nürnberg kemudian terkenal bukan saja eksotisme alam. Tetapi, kota ini lebih populer justru karena menjadi pusat Mahkamah Militer Internasional. Bahkan 24 orang paling penting yang tertangkap di era Nazi, beberapa diantaranya diadili sebagai penjahat perang dan divonis mati dalam persidangan di rentang 20 November 1945 - 1 Oktober 1946. Mereka yang digergaji lehernya adalah petinggi Negara yang terbukti jahat, kejam, dan abai pada kemanusiaan. Sejumlah petinggi Nazi yang digantung antara lain, Fritz Sauckel. Ia penjahat perang , mengorganisasi perbudakan sistematis atas jutaan lelaki dan anak-anak di negeri yang diduduki Nazi. Ia juga jenderal yang berkuasa dalam urusan buruh sejak 1942 hingga akhir perang dan bertangTim sudah mene- gung jawab memobilisasi buruh mukan cukup buk- Jerman-asing untuk komplek ti yang mengindi- industri militer di Reich Ketiga kasikan Prabowo Hitler. Petinggi lainnya, Arthur terlibat Seyss-Inquart. Ia Gubernur Reich di Austria, Wagub Jenderal Hans Frank dalam Pemerintah Pendudukan Polandia dan Reichskommissar untuk Belanda yang saat itu diduduki Jerman. Pasca perang, ia divonis sebagai penjahat perang-kemanusiaan dan digantung di penjara Nürnberg pada 1946. Ada juga Alfred Rosenberg. Ia intelektual berpengaruh dan diperkenalkan ke Adolf Hitler oleh Dietrich Eckart, kemudian diberi jabatan penting. Ia penulis utama dari ideologi Nazi, termasuk teori ras, penganiayaan untuk Yahudi, Lebensraum, pembatalan Versailles, dan oposisi untuk merosot seni modern. Ia dikenal karena menolak kekristenan, memainkan peran penting dalam pengembangan Kristen Positif, untuk transisi iman baru Nazi. Di Nuremberg, ia digantung sebagai penjahat perang-kemanusiaan. Nasib sama dialami Alfred Jodl. Ia komandan militer Jerman, Kepala Staf Komando Operasi Angkatan Bersenjata Tinggi (Oberkommando der Wehrmacht) selama perang dunia II. Ia wakil untuk Wilhelm Keitel dan komandan militer. Di Nürnberg, ia digantung juga, sampai nyahok. Begitu pula, Julius Streicher, seorang Nazi terkemuka sebelum perang dunia II. Ia pendiri dan penerbit surat kabar Der Stürmer, yang menjadi elemen sentral dari mesin propaganda Nazi, dan akhirnya digantung di Nürnberg, mati. Beruntung, warga negeri ini, tidak termasuk dalam daftar orang yang digantung di Nürnberg karena kejahatan perang-kemanusiaan. Padahal, mantan anggota Dewan Kehormatan Perwira yang menangani kasus dugaan penculikan aktivis dengan tertuduh Prabowo Subianto (24 Juli 1998), Letjend Fachrul Razi, menyebut Prabowo sebagai lelaki yang bisa terancam hukuman mati, jika kasusnya dibawa ke Mahkamah Militer. Sebab, tim sudah menemukan cukup bukti yang mengindikasikan Prabowo terlibat dalam penculikan aktivis dan penghilangan orang; ketika reformasi Indonesia dibangun dari darah dan kematian, saat itu. =
Berita Utama
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
2
PILPRES 2014
Suhardiman Hukum Ade Komarudin JAKARTA-Pendiri Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Suhardiman memberhentikan Ade Komarudin dari jabatannya sebagai Ketua Umum Soksi. Pemecatan ini terkait dengan sikap politik Ade yang mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo dan Hatta. “Kemarin saya memberhentikan saudara Ade Komarudin sebagai ketua umum Soksi karena melanggar, menentang AD/ART yaitu menunjuk Prabowo-Hatta untuk capres mendatang,” kata Suhardiman kepada wartawan di rumahnya Jalan Kramat batu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, (12/6). Suhardiman dikenal juga politisi gaek Partai Golkar. Sementara Ade salah satu Ketua DPP Partai Golkar. Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014, Partai Golkar mendukung pasangan Prabowo-Hatta. Sementara Suhardiman mendukung Jokowi-JK karena ada salah satu kader Golkar di situ. Langkah Ade dianggap bertentangan dengan keputusah Suhardiman yang memiliki hak veto. Sejak jauh hari, ia telah menentukan sikap untuk memilih Jokowi-JK sebagai capres dan cawapres. Ade diberhentikan sejak 11 Juni 2014,
dan digantikan sementara Lawrence Siburian, dan Max Tehuslawane, dan Suriansyah. Pihaknya akan menyampaikan surat keputusan pendiri Soksi ke Ade Komarudin. Suhardiman menegaskan bilamana ada kader yang berbeda pandangan politik dengan dirinya sebagai pendiri Soksi, maka akan mengikuti jejak Ade. Suhardiman kemudian mengangkat Lawrence TP Siburian sebagai Ketua Presidium SOKSI dengan tugas utamanya adalah mendukung Jokowi-JK. Lawrence akan menyelesaikan tugas Dewan Pimpinan Nasional SOKSI yang akan berakhir pada 2015. Sementara Ketua Presidium Soksi Lawrence T.P. Siburian menimpali bahwa pendiri Soksi punya kewenangan atau hak veto atau kuasa penuh musyawarah nasional (Kupenas). Menurutnya, jika Ade Komarudin ingin mendukung Prabowo, dia harus konsultasi ke
Pak Suhardiman. Hasil Silahturahmi Nasional Soksi pada 7 Juni 2014 di bawah kepemimpinan Ade Komarudin menetapkan jajaran organisasi, lembaga dan konsentrasinya untuk mendukung pemenangan pasangan Prabowo-Hata Rajasa. Hal ini bertentangan dengan kebijakan pendiri Soksi, Suhardiman. Sementara itu, Majelis Pakar SOKSI Robinson menegaskan pemecatan itu karena Ade atau yang kerap disapa Akom itu mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. “Ade Komarudin telah dua kali menentang keputusan pendiri SOKSI,” kata Napitupulu di Jakarta, Kamis (12/6). Ia menyebutkan SOKSI mendukung pasangan Joko WidodoJusuf Kalla pada Pemilu 9 Juli 2014. SOKSI adalah salah satu organisasi pendiri Golkar. Sedangkan Partai Golkar mmemilih untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Robinson mengatakan keputusan pemberhentian Ade Komarudin itu dikeluarkan Suhardiman melalui Surat Keputusan Pendiri SOKSi tertanggal 11 Juni 2014. =GAM/ABD
TENAGA KERJA
Malaysia Deportasi 150 WNI NUNUKAN- Pemerintah Kerajaan Malaysia mendeportasi 150 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah tanpa melengkapi diri dengan dokumen keimigrasian lewat Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Berdasarkan surat Konsulat RI Tawau Malaysia kepada Satgas Penanggulangan TKI Bermasalah di Kabupaten Nunukan nomor 347/Kons/VI/2014 menyebutkan jumlah WNI bermasalah yang dideportasi sebanyak 150 orang yang terdiri 99 laki-laki dewasa, 39 perempuan dewasa, lima anak lakilaki dan tujuh anak perempuan. Pemulangan (deportasi) WNI
bermasalah ini menindaklanjuti surat Jabatan Imigrasi Malaysia (JIM) di Tawau nomor IM.101/STWU/E/US/1130/1-6 (15) tertanggal 11 Juni 2014 yang ditujukan kepada Konsulat RI di Tawau. Hal ini juga dibenarkan Kepala Pos Tempat Pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Kamis bahwa WNI yang bekerja yang dipulangkan tersebut bekerja pada sektor perkebunan, pembantu rumah tangga dan lain-lainnya. Ia mengungkapkan sebagaimana deportasi WNI sebelumnya mereka telah menjalani hukuman di negara tetangga yakni Pusat Tahanan Sementara (PTS) Kemanis Papar Kota Kinabalu dan Air Panas Tawau tersebut dengan kurungan yang bervariasi akibat pelanggaran keimigrasian dan kasus narkotika. Salah seorang WNI bermasalah
yang dideportasi bernama Alimuddin (34) mengaku dirinya dideportasi setelah menjalani kurungan di PTS Air Panas selama dua bulan 10 hari karena kasus dokumen keimigrasian. Pria yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan ini mengaku tertangkap aparat kepolisian ketika sedang bekerja membawa mobil milik perusahaan salah satu perkebunan kelapa sawit di Lahad Datu dan langsung digiring ke kantor kepolisian setempat sebelum dimasukkan di PTS Tawau. Alimuddin mengaku pertama kali masuk ke Malaysia secara ilegal dua tahun silam tanpa menggunakan paspor. Deportasi WNI bermasalah oleh pemerintah Kerajaan Malaysia melalui Kabupaten Nunukan merupakan yang kedua kalinya selama Juni 2014 ini. =ANT/RUSMAN
KORAN PROBOLINGGO NASIONAL
MADURA
KORAN MADURA
Nasional
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III JUMAT 13 JUNI 2014
No. 0380 | TAHUN III
33
UU PILPRES
Pemilihan Presiden Bisa Jadi Dua Putaran SEMARANG- Pakar hukum tata negara Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dr Rahmat Bowo mengatakan Undang-Undang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden harus dijalankan apa adanya.
ant/ari bowo sucipto
SELIDIKI LEDAKAN. Petugas Jihandak melakukan penyisiran di zona ledakan di ladang tebu yang berbatasan dengan lapangan tembak pangkalan TNI AU, Lanud Abdul Rahman Saleh di desa Tamanharjo, Singosari, Malang, Jawa Timur, Kamis (12/6). Ledakan yang diduga akibat sisa amunisi latihan perang tersebut menyebabkan satu orang penebang tebu tewas.
“Bahwa dipersyaratkan pasangan calon yang menang harus memeroleh suara 50 persen tambah satu, serta 20 persen suara di lebih dari setengah provinsi, ya dijalankan saja dulu,” katanya di Semarang, Kamis. Jika pasangan calon peserta pilpres tidak memenuhi syarat perolehan suara seperti pada dua klausul tersebut, maka dua pasangan calon dengan perolehan suara terbanyak kembali bertarung di putaran kedua. Pengajar Fakultas Hukum Unissula itu berpendapat persyaratan itu dibuat dengan mempertimbangkan dua aspek penting, yakni perolehan suara terbanyak dan basis dukungan yang tersebar merata di lebih dari separuh provinsi. “Pembuat UU menginginkan presiden dan wakil presiden terpilih tidak hanya mendapatkan suara terbanyak, namun juga memiliki basis dukungannya merata. Tidak hanya mengumpul di daerah-daerah tertentu,” katanya. Persoalannya, kata dia, kemungkinan adanya pasangan calon yang dari hasil pilpres ternyata tidak memenuhi kedua
persyaratan itu memang ada meski Pilpres 2014 hanya diikuti oleh dua pasangan calon. “Konsekuensinya, sesuai amanat UU ya dilakukan pilpres tahap kedua dengan mempertimbangkan suara terbanyak sebagai pemenang. Ya, jalankan saja pilpres tahap kedua, kan anggarannya juga sudah ada,” katanya. Permohonan penafsiran konstitusional tentang ketentuan dalam pasal 6A UU 1945 dan pasal 159 UU Nomor 42/2008 bisa saja diajukan ke Mahkamah Konstitusi, kata dia, namun risiko timbulnya polemik justru lebih besar. “Misalnya begini, taruhlah MK menafsirkan syarat persebaran basis dukungan hanya alternatif. Ternyata, satu calon memeroleh 50 persen suara plus satu, sementara satunya dapat 20 persen suara di lebih dari separuh provinsi,” katanya. Tentunya, kata dia, pasangan calon yang kalah akan mempermasalahkan hasil penafsiran dari MK dan justru kontraproduktif, termasuk usulan pembuatan kesepakatan dengan kedua pasangan calon berkaitan dua syarat itu. =ANT/ZUHDIAR
DEBAT CAPRES
Budaya Jawa Dituding Menghambat JAKARTA-Debat calon presiden dinilai menjadi tidak menarik lantaran lebih dipengaruhi oleh dominannya budaya Jawa. Sehingga tak ada kesan debat yang seru dan saling serang. “KPU semestinya jangan terlalu kaku. Mekanisme ini seolah dikungkung budaya Jawa yang tak mau menonjolkan sikap frontal,” kata pakar komunikasi politik, Tjipta Lesmana dalam diskusi “Efektifitas Debat Capres Pengaruhi Pemilih”, Kamis, (12/06). Lebih jauh Tjipta meminta KPU lebih luwes mengatur debat capres ini agar publik bisa mengetahui secara jelas, bagaimana pemikiran para capres tersebut. “Jadi jangan direduksi oleh Budaya Jawa. Makanya KPU jangan
takut mengatur mekanisme debat ini agar bisa jadi tontonan menarik,” tambahnya. Menurut Guru Besar FISIP Universitas Pelita Harapan (UPH) ini, moderator debat capres hanya seperti pengatur lalu lintas saja. “Prit jalan, lalu prit stop,” tegasnya seraya menjelaskan bagaimana dampak yang ditimbulkan dari aksi debat ini. “Padahal debat capres ini sangat efektif untuk rakyat Indonesia. Karena itu para capres sebaiknya memanfaatkan betul panggung debat ini,”
Sementara itu, pengamat hukum tatanegara, Irman Putrasidin menilai porsi debat antar capres lebih banyak diberikan dalam UU Pilpres. Karena memang posisi capres sangat penting sebagai pemegang kendali pemerintahan. “Dalam UU Pilpres mengatur tiga kali debat antar capres dan dua kali antar cawapres,” ungkapnya Namun Irman tidak bersedia menyebut mekanisme debat capres kemarin itu melanggar Undang-Undang Pilpres. “Saya tidak mau mengatakan itu melanggar, memang tidak sesuai dengan aturan,” ucapnya. Menurut Irman, Dalam UU Pilpres posisi moderator debat memang sengaja diciptakan seperti pengatur lalu lintas. Sehingga wajar menjadi tidak menarik.
Semestinya kata Irman, debat capres menjadi acara resmi kenegaraan, dimana Presiden hadir dalam acara itu guna memberikan speech (pembuka). “Dengan begitu akan keberlanjutan pembangunan, presiden menjelaskan sejumlah program yang belum terlaksana. Sehingga para capres ini memaparkan sejumlah target yang akan menjadi programnya,” pungkasnya. Kontes Anak-anak Sementara itu, Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah mengkritik acara debat calon presiden-wakil presiden yang digelar KPU. Debat tersebut jadi terlihat seperti kontes anak-anak. “Harusnya debat digelar sebagai debat, yang
kemarin kayak cerdas cermat. Saya ingat dulu saya juara cerdas cermat atau seperti Pildacil (Pemilihan Da’i Cilik),” katanya dalam diskusi Efektivitas Debat Capres Pengaruhi Pemilih di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/6). Hal itu terlihat dari acara debat yang tidak memperbolehkan pasangan capres-cawapres saling memotong pernyataan lawan. Padahal hal itu tidak menabrak etika di Indonesia. “Saya sering debat tetap utuh tidak benjol, engga ada yang berdarah. Bagaimana anda menguji pemimpin dengan Cerdas Cermat atau Pildacil. Harusnya attack. Pemikiran pemimpin diuji publik, bila dua-duanya dangkal ketahuan,” ungkapnya. =GAM/ABD
4
KORAN MADURA
Nasional
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
KAMPANYE PILPRES
Dana untuk Jokowi-JK Tembus Rp 40 M JAKARTA-Dana sumbangan masyarakat yang masuk ke rekening resmi donasi pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla semakin bertambang besar. Dalam kurun waktu tidak lebih dari 24 jam, sumbangan yang masuk bertambah sekitar Rp 5 miliar. Dengan demikian, total dana yang ada di rekening gotong royong saat ini mendekati angka Rp 40 miliar atau meningkat bila dibandingkan posisi sehari sebelumnya Rp 35 miliar.
ant/andreas fitri atmoko
TRADISI BRATAN. Peserta mengikuti upacara acara tradisi Bratan di Kaliputu, Kudus, Jateng, Kamis (12/6). Tradisi yang digelar satu tahun sekali menjelang bulan Puasa itu menjadi salah satu simbol kebersamaan masyarakat serta untuk memohon ampun kepada Tuhan yang Maha Esa.
Prabowo Mulai Salip Jokowi
Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengungkap, sumbangan gotong-royong warga yang masuk ke 3 rekening resmi donasi pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla terus bertambah banyak. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 9 miliar tidak bernama. “Jumlahnya sudah capai hampir Rp 40 miliar, itu dana yang cukup besar. Tapi ada sebagian dana besar yang tidak ada nama, seperti hanya menyebut ‘Hamba Allah’ itu jumlah yang menyumbang Rp 9 miliar,” ujar Tjahjo dalam seminar nasional Magister Ilmu Komunikasi-Universitas Mercu Buana, di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Kamis (12/6).
sampai Rp 1 miliar, dan total keseluruhan saat ini mencapai angka Rp 40 miliar. Itu dari berbagai macam kalangan, tukang becak, nelayan, petani, dan lainnya,” beber Tjahjo. Sementara itu, Koordinator Media Center Jokowi For President atau JKW4P, Zuhairi Misrawi menjelaskan telah menerima sumbangan dari masyarakat untuk pemenangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo- Jusuf Kallasebesar Rp37 miliar. “Pukul 10.00, yang masuk mencapai 37.229.688.294 Rupiah. Kalau mengacu pada rekening kemarin, ada tambahan dua miliar dalam sehari,” ujar Zuhairi saat menggelar jumpa pers di kantor
Dana sebesar itu, kata Tjahjo, tidak bisa digunakan untuk kegiatan operasional kampanye Jokowi-JK. Hal itu dikarenakan berdasarkan ketentuan KPU, tiap penyumbang dana kampanye wajib mencantumkan data pribadi. Tidak terpenuhinya syarat tersebut, Tjahjo pun berencana akan memasukkannya ke kas negara. “Rp 9 miliar sulit dipertanggungjawabkan, tetapi itu akan kami kembalikan ke kas negara, mungkin dapat dijadikan untuk bantuan sosial,” ucapnya. Sumbangan yang masuk ke 3 rekening bank itu, menurut Tjahjo, merupakan dukungan dari sejumlah elemen masyarakat untuk pemenangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2 tersebut. “Dari rekening sumbangan rakyat ini berbagai macam sumbangan, ada yang Rp 1.000, Rp 5 ribu, juga ada yang
Media Center JKW4P, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/6). Zuhairi merinci, penerimaan sumbangan dari masyarakat ditampung di dalam rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar kurang lebih Rp4 miliar, rekening Bank Mandiri sebesar kurang lebih Rp6 miliar dan rekening Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp26 miliar. Zuhairi kembali mengingatkan kepada masyarakat yang berencana memberikan sumbangan dana agar mencantumkan identitas seperti nama, nomor telepon, alamat tempat tinggal dan nomor Kartu Tanda Pengenal (KTP). “Karena itu sesuai Peraturan Perundang-Undangan. Kalau ada nomor rekening diluar rekening itu maka nomor rekening itu tidak sah. ” kata Zuhairi. =GAM
FSI: Jokowi-JK 45,2 Prabowo-Hatta 45,7 JAKARTA- Hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menempatkan pasangan Prabowo SubiantoHatta Rajasa unggul atas pasangan Joko WidodoJusuf Kalla. Salah satu penyebab mandeknya elektabilitas pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) karena mesin partai-partai pendukung pasangan ini tidak bekerja maksimal. Direktur Eksekutif LSN Umar S. Bakry mengungkapkan, pasangan tersebut hanya unggul dari rivalnya yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Provinsi Jawa Tengah. “Di daerah yang selama ini dikenal menjadi pangsa pasar tradisional dari PDI Perjuangan tersebut elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47,5 persen, dan Prabowo-Hatta 43,3 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan 9,2 persen,” jelasnya dalam jumpa pers di hotel Le Meridien, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (12/6). Penelitian LSN sendiri digelar pada 1-8 Juni lalu terhadap 1.070 responden di 34 provinsi. Survei menggunakan metode sampel acak berjenjang dengan teknik wawancara kuesioner. Hasil penelitian mendapat tingkat kepercayaan 95 persen dengan simpangan kesalahan sebesar 3,0 persen. Umar menjelaskan, di de-
lapan daerah battle ground lain yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, dan Lampung, elektabilitas Jokowi-JK tertinggal dari pasangan Prabowo-Hatta. Bahkan, di Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia pasangan yang diusung poros koalisi pimpinan PDIP itu tertinggal jauh dari Prabowo-Hatta. “Jika Pilpres dilaksanakan hari ini, sebanyak 47, 6 persen warga Jawa Barat mengaku akan memilih Prabowo-Hatta, dan hanya 28,2 persen mengaku akan memilih Jokowi-JK,” bebernya. Hasil survei yang dihimpun Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) dari Fokus Survei Indonesia (FSI), Survei dan Polling Indonesia (SPIN), dan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa Prabowo-Hatta unggul.
Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman mengatakan, elektabilitas Prabowo-Hatta meningkat karena tim pemenangan Jokowi-JK dianggap kerap memojokkan pasangan tersebut dengan isu-isu sumir. “Sudah mulai bosannya masyarakat dengan gaya pencitraan yang dilakukan pasangan Jokowi-JK, serta cara tim suksesnya yang cenderung selalu memojokkan pasangan lain,” kata Jajat. Hasil survei FSI menunjukkan Prabowo-Hatta unggul dengan 45,7 persen, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 45,2 persen. Dalam survei SPIN, PrabowoHatta memperoleh 44,9 persen dan Jokowi-JK 40,1 persen. Sementara itu, berdasarkan survei LSI, Prabowo-Hatta unggul di wilayah Banten dan DKI Jakarta dengan 35 persen, sedangkan Jokowi JK 26,25 persen. Sementara itu, dalam survei lain yang juga dianalisis oleh NCID, yakni Populi Center dan Pusat Data Bersatu (PDB), Jokowi-JK lebih unggul. Dalam survei Populi Center, Jokowi-JK memperoleh 47,5 persen, sedangkan Prabowo-Hatta dengan 36,9 persen. Dalam survei PDB, Jokowi-JK unggul dengan 32,2 persen dan Prabowo-Hatta 26,5 persen. =GAM
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
KORAN MADURA
Ekonomi
JUMAT 13 JUNI 2014 JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III No. 0380 | TAHUN III
55
PERBANKAN
50 Bank Terancam Gulung Tikar JAKARTA- Penerapan Basel III yang akan diberlakukan pada 2016-2017 memaksa sejumlah bank di tanah air menyusun perencanaan modal atau pun melakukan konsolidasi. Jika tidak dilakukan maka paling tidak akan ada 50 bank umum yang harus menghentikan kegiatan bisnisnya.
ant/ahmad subaidi
PENGHENTIAN KEGIATAN PRODUKSI. Ratusan Haul Truck dalam keadaan parkir di tambang Batu Hijau Milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) di Kecamatan Maluk, Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, NTB, Kamis (12/6).Untuk meminimalkan biaya pengeluaran dan menjaga kemampuan serta kesiapan perusahaan untuk kembali beroperasi sekitar 3000 orang karyawan (80 persen) dari 4.000 karyawan di Batu Hijau ditempatkan dalam status “stand-by” atau dirumahkan dengan pemotongan gaji.
Bisnis Bancassurance Segera Ditertibkan OJK Mencium Persaingan Tidak Sehat Perusahaan Asuransi JAKARTA-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengendus modus operandi sejumlah perusahaan asuransi yang telah menciptakan iklim persaingan bisnis yang tidak sehat (unfair) terkait kepemilikan produk bancassurance yang eksklusif. Karena itu, OJK mengeluarkan aturan terkait pengawasan produk bancassurance. “Produk asuransi yang eksklusif, tentunya akan menciptakan unfair competition di bisnis asuransi. Kami akan meminta kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk mencermati ini. Ada atau tidak guideline dari KPPU? Kami akan meminta,” kata Deputi Komisioner OJK Bidang Pengawasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB), Dumoli F Pardede, di Jakarta, Kamis (12/6). Berdasarkan data yang dirilis OJK, kerjasama bancassurance yang telah dilaporkan dan dicatat hingga 21 April 2014 adalah sebanyak 1.057 kerjasama. Seban-
yak 26 perusahaan asuransi jiwa kerjasama dengan 40 bank dan ada 23 perusahaan asuransi umum dengan 67 bank. Dumoli menyatakan, kerjasama bank dan perusahaan asuransi dalam mengeluarkan produk bancassurance diharapkan tidak mendorong untuk menerbitkan produk yang bersifat ekslusif. “Karena, nantinya produk itu hanya bisa dijual oleh satu atau dua perusahaan asuransi saja,” tegasnya. Dia menyebutkan, ke depan OJK akan mengatur aspek prudensial terkait pengawasan produk bancassurance dan melarang pemberian upfront fee oleh perusahaan asuransi kepada bank yang menjadi rekan bisnis bancassurance. “OJK juga akan mengeluarkan ketentuan agar tercipta same level playing field antara perusahaan asuransi dan bank serta antara sesama perusahaan. Pengaturan persaingan usaha terkait bisnis bancassurance merupakan kewenangan KPPU,” tutur Dumoli. Sementara itu, Grup Head Wealth Management PT Bank Mandiri, Myland Zoelaini berharap agar kerja sama antara perbankan dengan asuransi dalam meluncurkan sebuah produk (Bancassurance)
dapat berkontribusi besar dalam meningkatkan pertumbuhan industri asuransi terhadap GDP. “Dengan kerja sama ini kita harapkan lagi perbankannya bisa lebih besar lagi tumbuhnya, karena nasabah merasa lebih nyaman, semua kebutuhannya dapat terpenuhi dan industri asuransinya bisa berperan lebih besar lagi. Kalau industri ini berperan lebih besar maka GDP kita akan lebih tinggi jadi negaranya akan lebih makmur,” ujar Myland, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis, (12/6). Oleh sebab itu, dengan adanya awareness dari OJK terhadap Bancassurance diminta para pelaku industri asuransi bisa meningkatkan penetrasinya terhadap GDP. Pasalnya, sejauh ini bank yang sudah melakukan kerja sama dengan asuransi (Bancassurance) memiliki costumer yang lebih banyak ketimbang asuransi. “Dengan demikian, jadikan akan lebih mudahkan dalam membangun awarness-nya tadi. Kalau awareness-nya sudah terbangun maka penetasinya akan lebih menigkat. Karena kita ingin industri asuransi ini tumbuh lebih besar lagi dan tumbuh menjadi salah satu penyumbang pertumbuhan ekonomi kita,” tutup Myland. =GAM
“Apabila Basel III diterapkan, maka setiap bank membutuhkan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 17,5 persen dan ditambah dengan cadangan sehingga menjadi 20 persen,” ucap pengamat Ekonomi Aviliani kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, (12/6). Dia mengatakan, pada kurun 20162017 kebutuhan dana permodalan di industri perbankan nasional akan mencapai Rp133 triliun. Sementara saat ini pasar modal Indonesia hanya mampu menyediakan Rp30 triliun. “Berarti akan banyak dana masuk atau paling tidak kepemilikan asing akan masuk ke Indonesia,” ujarnya. Dengan demikian, jelasnya, sudah saatnya bagi bank-bank bermodal kecil menyusun berbagai pertimbangan untuk melakukan penguatan modal guna menyambut pemberlakukan Basel III. “Ini yang menjadi risiko tersendiri bagi sektor perbankan kita,” imbuhnya. Menurut dia, perbankan di dalam negeri perlu mempertimbangkan pula untuk melakukan konsolidasi dalam upaya menjaga eksistensi usaha saat pemberlakuan Basel III. “Saat ini di Indonesia ada 109 bank umum yang kekuatan permodalannya berbeda-beda,” kata Aviliani. Jika dilihat dari realisasi pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK), ujar Aviliani, maka pada 2016 hanya akan ada 59 bank umum yang mampu mempertahankan bisnisnya. “Jadi sisanya (50 bank), harus mempersiapkan apa yang mau dilakukan. Karena mereka akan membutuhkan modal yang sangat besar,” paparnya. Dia menilai bank-bank kecil tidak punya pilihan lain selain melakukan merger atau diakuisisi untuk dapat bersaing dilevel internasional pada 2016. Jika tidak, bank kecil akan kesulitan berekspansi dan stag pertumbuhannya karena kekurangan modal yang cukup besar untuk dapat bersaing dengan bank-bank besar asing. “Sebab dengan asumsi basel III, mau tidak a mau bank kecil harus nambah modal, apalagi ongkos yang semakin mahal,” jelasnya. =GAM
6
KORAN MADURA
Ekonomi
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
TRANSPORTASI
Penumpang Keluhkan Antrean KRL JAKARTA-Sejumlah penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek) mengeluhkan antrean KRL pascaperubahan jadwal kereta yang dimulai pada 1 Juni 2014.
“KRL Commuterline Jakarta Bogor semakin sering terlambat sejak jadwal diganti. Tadi saja kita berhenti sampai setengah jam menunggu antrean kereta di Stasiun Manggarai,” kata Iwan (35) di Stasiun Juanda, Jakarta, Kamis. Sementara itu Oyes (40), penumpang asal Citayam, menambahkan perlunya perhatian serius dari pemerintah pada antrean KRL itu mengingat kejadian tersebut berlangsung hampir setiap hari dan menyebabkan ia terlambat bekerja. KRL biasanya ditahan selama beberapa waktu sebelum memasuki stasiun-stasiun yang cukup sibuk, seperti Stasiun Gambir dan Stasiun Manggarai. Hal itu mengakibatkan waktu tempuh perjalanan KRL bertambah lama. Menanggapi hal itu, Manager Komunikasi PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengatakan antrean KRL pascaperubahan jadwal 1 Juni memang tidak bisa dihindari karena jumlah perjalanan kereta yang bertambah.
“Saat ini perjalanan kereta meningkat menjadi 645 perjalanan dari sebelumnya 589 namun belum disertai penambahan infrastruktur, akibatnya terjadi semakin banyak antrian kereta di stasiun persinggahan seperti Manggarai,” katanya. Ditambah lagi, dia mencontohkan, peralatan seperti wesel (pengatur jalur kereta) tersambar petir maka terpaksa dilakukan pengalihan jalur sehingga arus kereta menjadi semakin terhambat. “Apalagi Indonesia belum memiliki peralatan anti petir yang canggih di semua stasiun untuk melindungi wesel,” ujar perempuan berkacamata itu. PT. KCJ menyikapi hal tersebut dengan terus mengadakan sosialisasi tentang keterbatasan dan lingkup kerja PT. KCJ kepada para pelanggan, baik melalui media sosial ataupun bertatap muka langsung. “Dengan sosialisasi diharapkan masyarakat akan lebih mengerti dan bisa menyesuaikan diri dengan kondisi saat ini,” tuturnya. =ANT/TEGUH
ant/suryanto
KERETA VS TRUK. Petugas dibantu warga masyarakat berusaha mengevakuasi truk tronton dengan nomor polisi L 8981 UX yang terlibat kecelakaan dengan Kereta Api Mutiara Timur di Perlintasan Jemursari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/6) dini hari. Kecelakaan yang tidak menelan korban jiwa ini terjadi karena truk mengalami mati mesin di perlintasan kereta.
PERBANKAN
BI Kembali Tahan BI Rate 7,50% JAKARTA-Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan atau BI Rate di level 7,50 persen dengan suku bunga Lending Facility dan suku bunga Deposit Facility masing-masing tetap pada level 7,50 persen dan 5,75 persen. Ini artinya, selama 8 bulan, policy rate ini belum berubah sejak November 2013 lalu. Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juda Agung mengatakan keputusan tersebut dikarenakan bank sentral masih melihat adanya resiko kedepan baik dari global maupun domestik. “Alasan kami menahan BI Rate di 7,5%, karena kami melihat masih ada beberapa resiko dalam kedepannya baik yang ber-
sumber dari global maupun domestik,” ujar Juda Agung di Gedung BI, Jakarta, Kamis, (12/6). Menurutnya, hal tersebut juga sejalan dengan masalah current account deficit (CAD) yang masih menjadi isu utama. Trade balance pada April 2014 mengalami pelebaran hingga USD1,96 miliar. “Kita ketahui masalah CAD masih menjadi isu trade balance di April yang melebar USD1,96 miliar dan memang musiman CAD mengalami kelebaran di triwulan dua ini,” tukasnya. Sedangkan dari sisi inflasi, Juda mengungkapkan, adanya rencana pemerintah untuk melakukan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Hal tersebut tentu menjadi alasan juga bagi BI untuk menahan BI Rate, karena kenaikan TDL juga berdampak pada inflasi akhir tahun. Sementara dari sisi konsumsi, juga
mengalami moderasi kelambatan. “Bahwa masih mengalami moderasi kelambatan, kita lihat dari sisi konsumsi maupun investasi bangunan, rencana kebijakan fiskal yang sudah diajukan DPR hingga mempunyai dampak kontraktif pada perekonomian,” tutup Juda. Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara menjelaskan, keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan tersebut dalam upaya untuk mengarahkan inflasi sesuai dengan sasaran di kisaran 4,5 persen pada 2014 dan 4 persen di 2015. “Selain itu, juga untuk menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat,” jelasnya, Kamis (12/6). Di awal bulan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan Inflasi bulanan pada Mei 2014 tercatat sebesar 0,16 persen, naik jika dibanding bulan sebelumnya yang
tercatat deflasi 0,02 persen. Sedangkan angka inflasi tahunan tercatat 7,32 persen, naik dibanding sebelumnya yang tercatat 7,25 persen. Sedangkan Neraca perdagangan Indonesia pada April 2014, mengalami defisit sebesar US$ 1,96 miliar setelah pada bulan sebelumnya mencatat surplus sebesar US$ 0,67 miliar. Kinerja neraca perdagangan tersebut dipengaruhi oleh neraca perdagangan non migas yang berbalik dari surplus menjadi defisit. Langkah Bank Indonesia menahan suku bunga acuan ini sesuai dengan perkiraan Direktur PT Bahana TCW Asset Management, Budi Hikmat. Menurutnya, mau tidak mau BI harus mempertahankan BI rate untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan mengatasi defisit neraca transaksi berjalan. =GAM
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
Budaya
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014
JUMAT 13 JUNI 2014| |TAHUN No. 0380 |IIITAHUN III No. 0380
OPINI 77
Malam Pertama itu Cerpen: Homaedi*
Inilah malam paling laknat yang pernah kutemukan. Tubuh istriku terkapar di atas ranjang. Tanpa gerak. Hanya senyum tipis ia sunggingkan pada arah yang entah. Wajahnya pucat. Sepasang matanya acapkali mengarah padaku.
Tubuhnya mengeluarkan peluh. Seperti bulir hujan menancap-nancap dari ketiak awan. Sesekali menggeliat ke sana kemari. Tanpa gerak bibir, tanpa suara, tanpa respons perjumpaan kita yang menggelora. Aneh. Meski kain yang melekat di tubuhnya sedikit tersingkap, namun, ia tak hendak melayaniku seperti kewajiban seorang istri pada suami. “Sakitkah?” Ujarku membatin. Tidak-tidak, aku yakin ia tidak sedang dalam keadaan sakit. Sebab, sedari siang, hingga resepsi usai, ia mencerminkan aura bahagia. Tak ada tanda-tanda lelah saat bersama teman-temannya; canda gurau, makan-makan, hingga foto bersama ia lakukan tak berkesudahan. Wajahnya yang tirus menjadi jawaban terakhir sebelum aku benar-benar mengagumi sosoknya yang demikian apa adanya untuk kubawa ke pelaminan. Sebab, keyakinanku, wajah dan penampilan tak akan menjamin eratnya sebuah hubungan, melainkan cara sadar orang itu sendiri yang ikhlas menerima setiap celah yang dimiliki pasangannya. *** Geraian udara menggerakgerakkan kelambu. Menghembuskan seserbuk dingin dalam kamar. Nyala bulan tertanam
di pucuk awan. Yang kadang meredup tertutup kabut, lalu menyeringai dengan wajah tak mengkerut. Sedang istriku masih terkapar di atas ranjang. Sesekali menggeliat ke segala arah. Seperti gerak ular meliuk-liuk pasrah. Tingkahnya tak masuk akal, namun, begitulah tak dapat kuelakkan. Bukankah hidup harus menerima ketakmasuk akalan dengan hati lapang?, meski berat dan menyakitkan, sadar atau tidak, itulah fitrah menjalani kehidupan. Dan kau tahu?, ini malam bagian terpenting dalam hidupku. Paling tidak selalu terbesit dalam angan-angan kecilku. Mungkin bagi setiap insan yang baru melepas status lajang. Melewati prosesi pernikahan, hingga berhasrat mencicipi manis madu yang gemulai. Tentunya malam pertama bukan?. Ya, malam pertama. Malam penyaksi hubungan kami. Malam yang menurut sesepuh kampung bak “misteri,” malam yang gaib. Yang akan membukakan lorong pada rahasia ciptaan Tuhan. *** Udara serasa ringan. Tak hendak bergemuruh seperti datangnya hujan. Aku masih termangu melihat gerak-gerik istriku tak karuan. Perhatikan tingkahnya
yang tak wajar. Ia tampak memelototiku. Begitu tajam pandang matanya. Aku membalas tatapan itu. Kami beradu tatap. Dan di titik pertemuan itulah aku merasa bulu-bulu halus di tubuhku menjadi tegak. Panas dingin menyeruap seketika. Membias dengan sendirinya. “Siapa kau?.” Tanyaku. Ia menggeliat, tak hendak menjawab. Aku berusaha mendekatinya, tenang, tepatnya memaksakan kehendak untuk lebih tenang meski sekonyong-konyong ketakutanku melebihi tontonan film horor murahan. Malam makin larut dalam tempurung waktu. Pekat merambat menjelajahi separuh jalan bulan. Tak ada udara yang menelusup ke dalam kamar. Seutas kelambu yang menggantung di tirai jendala, alpa dari gerakan-gerakan gelayutan. Asap rokok membentuk lilitan setelah kudiamkan begitu saja di atas asbak. Makin panjang, sambungmenyambung, bergulung-gulung, yang kemudian lenyap dengan sesaat. Inilah malam pertamaku. Malam yang menurut orangorang kampung akan menggiringku pada dunia baru, dunia yang tak pernah kukenal sebelumnya. Inikah dunia yang mereka sebutkan?. “Ah, sungguh memuakkan!.” Aku menuju kursi goyang hitam
kotak-kotak di pojok kamar. Menyandarkan tubuh. Lesuh. Mengambil rokok di atas asbak, menghisapnya lekat-lekat. Menenangkan kekalutan. Asap rokok mengepul, sambung-menyambung, bergulung-gulung, membentuk lilitan yang memanjang. Lebih panjang, bahkan terusmenerus semakin memanjang. *** “Kenapa kau begitu gugup dan bingung?,” Tanyanya mengagetkanku. Aku tergeragap. Namun kulihat, ia masih menutup matanya rapat-rapat. “Tidurlah denganku, kita rayakan malam pertama ini dengan sempurna.” Ucapnya lagi. “Tidak!!, kau bukan istriku!.” “Bukankah siang tadi kita sudah sah suami istri?,” ia menguatkan ajakannya. “Tidak...,” bibirku kaku, terasa gugup mendengar rayuan itu. “Hem, hem,, hem,,,aku istrimu sayang, percayalah!,” ucapnya kembali meyakinkan. “Bukan, siapa kau sebenarnya?!.” “Pentingkah jawaban itu sayang?.” “Aku berhak mendengarnya.” “Ha..ha..ha..” Ia tertawa sekuat tenaga. Seperti tawa kemenangan melihat ketidak berdayaanku yang belingsatan.
“Bangsat!!,” aku hendak membanting kursi goyang kotakkotak tepat di wajahnya, namun urung kulakukan, sebab aku sadar tak akan merubah keadaan. “Sudah lama aku menginginkan laki-laki, dan sekarang seperti pucuk di cinta ulangpun tiba, kau datang menemuiku.” “Apa maksudmu?,” tanyaku heran. “Sebelum kau menyetubuhi istrimu, tidurlah denganku. Setelah itu kau akan aman tinggal di sini, ha..haha…!!!.” Mendengar ucapnya yang tak masuk akal, tubuhku makin gemetar. Lunglai. Aku kembali meletakkan kursi goyang, mengayunkannya perlahan. Tak ada asap rokok berggulung-gulung. Tak ada nyala korek menyembulnyembul. Semua menjadi gelap, amat gelap. Melebihi bulat bulan tertutup awan. “Masihkah kau percaya malam pertama itu indah?.” Sumenep-Madura * Penulis lahir di Beluk RajaAmbunten-Sumenep 1991. Pencinta sastra dan penikmat musik tradisional Madura. Karya-karyanya dimuat di media lokal dan nasional. Cerpennya terkumpul dalam antologi “Melabuh Kesumat”, pilihan Riau Pos (2013). Sekarang mengajar di SMA Darul Kholil, BurnehBangkalan.
KORAN MADURA Lintas Jatim 8 PROBOLINGGO Oleh: Anggraini 8 KinanthiKORAN
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
MADURA
Puisi
Midodareni
kuserahkan raja peni, guru bakal dan guru dadi serta dua kembar mayang yang sucinya tak terbeli sebagai pertanda tulusnya kesungguhan hati tali asih antar keluarga, yang dapat kami beri saat aku datang bersama beberapa abdi pada kediaman indah nan suci, sang putri untuk memastikan siapnya perlengkapan yang kelak diperlukan untuk pernikahan akulah pangeran yang telah meminangmu selalu siaga untuk menjaga senyummu sementara majemukan ikut mengamankan memohon kemudahan berserta kelancaran pada upacara agung, yang disebut bebrayan sebelum dijalankan hingga usai pelaksanaan Magetan, 20 Mei 2014
KORAN MADURA
SELASA 7 JANUARI 2014 No. 0275 | TAHUN III
JUMAT 13 JUNI 2014 No. 0380 | TAHUN III
ResensiJATIM Buku 8 LINTASLINTAS JATIM
Menakar Usaha Meraih Sukses Oleh: Suhairi Rachmad* Setiap orang menginginkan hidup sukses. Ketika keinginannya tercapai, ia merasakan sebuah kepuasan. Namun, untuk menuju sebuah kesuksesan bukan hal mudah. Kadang, terdapat jalan terjal dan berliku yang harus dilalui. Bukan hanya keringat dan air mata yang menjadi taruhannya, nyawa pun harus siap untuk dikorbankan.
Taman Sekartaji adalah taman bunga bermain sang putri kuntum bunga yang terlahir di kerajaan kediri prabu lembu abiluhur mempunyai seorang putri bernama galuh candra kirana atau dewi sekartaji berwajah jelita tiada tanding pada zamannya bersanding gagah dan tampan seorang kesatria putra raja jenggala bernama raden panji asmara yang tersohor dengan pesona dan kesucian jiwa sebutan lain untuk raden andhe-andhe lumut pemilik cinta tulus yang tak pernah surut Garut, 29 Mei 2014
Nagasasra Sabuk Inten - gandik luk tiga belas dengan ujung ukir kepala naga bersama sisik halus di tengah bilah badanya dengan kinatah emas sebelum wilah tertata diapit kruwingan, ri pandan dan greneng hasta - empu Ki Nom kedigjayaan perajin keris yang tak pernah karam dari kerajaan majapahit hingga zaman mataram pemerintahan sri sultan agung anyokrokusumo empu yang mahir, turun temurun dari trah ki supo Jepara, 28 Mei 2014
KINANTHI ANGGRAINI Lahir di Magetan, 17 Januari 1990. Menulis puisi dan reportase. Pemenang 1 Puisi Terbaik pilihan Gerbang Sastra, Bali (2014) dan meraih gelar Puisi Favorit pilihan Poetry Pairi (2014).
J
amil Azzaini merupakan sosok trainer sukses dan mendunia. Ia mengungkapkan pengalaman dan perjuangannya melalui buku On. Setelah diamati secara seksama, perjuangannya untuk meraih impian ternyata membutuhkan kerja keras. Menurutnya, sebuah impian hanya bisa diraih dengan melakukan sebuah gerakan besar. Tidak ada kemajuan yang bisa diraih tanpa melakukan perubahan (hal. 10). Gerakan atau usaha kecil akan melahirkan perubahan kecil pula. Untuk meraih impian besar diperlukan gerakan besar. Orang yang berjiwa besar akan berani mengambil tindakan besar untuk meraih sebuah kesuksesan. Rintangan dan halangan merupakan hal biasa. Tak ada orang hidup sukses tanpa ujian yang berarti. Namun, ujian tersebut sejatinya merupakan cambuk motivasi yang akan menjadi penyemangat menjalani hidup. Usaha seseorang menjadi efektif apabila ia memiliki visi yang jelas. Visi merupakan sebuah keinginan yang hendak dicapai. Kendati demikian, memiliki visi saja tidak cukup. Sebuah kesuksesan tidak akan datang dengan sendiri. Dibutuhkan kerja nyata yang mengacu terhadap keinginan tersebut. Tanpa
aksi, sebuah visi bak bangunan yang tak ada gunanya. Action atau aksi membuktikan bahwa Anda sedang bergerak. Gerak adalah ciri makhluk hidup. Sesuatu yang bergerak akan lebih sehat, segar, dan bermanfaat. Gerak dengan arah yang jelas menjadikan setiap langkah punya makna (hal. 74). Jika visi dan aksi sudah Anda lakukan, apakah sebuah kesuksesan ‘wajib’ Anda raih? Belum tentu. Tidak sedikit orang berusaha keras, banting tulang, dan menguras tenaga serta pikiran untuk meraih impiannya. Namun, tak sedikit pula usahanya menemukan sebuah kegagalan. Sebelum kembali ke takdir, Jamil Azzaini menghubungkan kegagalan tersebut dengan ‘mesin kecerdasan’ atau belahan otak dominan yang ada pada diri manusia. Tuhan menciptakan manusia dengan kapasitas belahan otak yang berbeda-beda. Mereka yang limbik otak kiri bawahnya dominan (disebut sensing), berbeda dengan orang yang neocortex otak kanan atasnya dominan (hal. 170). Perbedaan ini akan menentukan pula terhadap kualitas hidup seseorang. Seseorang dikatakan memiliki kualitas hidup apabila memiliki nilai yang baik pula. Jika dianalogikan, se-
buah hand phone akan berharga di mata pemiliknya apabila mesin hand phone masih bagus dan terisi pulsa. Jika sebaliknya, hand phone tidak memiliki manfaat apa-apa. Manfaat ini akan memiliki nilai ibadah apabila segala sesuatu yang kita kerjakan selalu disandarkan kepada Allah. Dalam hal ini, Jamil Azzaini menggunakan istilah ini sebagai kolaborasi dengan Allah. Intinya, apakah usaha yang Anda lakukan sesuai dengan kehendak sang pencipta atau sebaliknya. Jika usaha yang dilakukan tidak melanggar norma dan aturan Allah, orang tersebut sebenarnya telah melakukan kolaborasi dengan Allah (hal. 196). Pada akhir tulisannya, Jamil Azzaini mengajukan pertanyaan retoris : Anda tahu bagaimana proses untuk menjadi sari pati kelapa yang lezat dan bermanfaat untuk berbagai masakan di dunia? Saat seorang petani kelapa menaiki pohon kelapa yang sangat tinggi, buah kelapa itu akan dijatuhkannya dengan sangat keras ke tanah, digunduli dengan cara dibacok, ditarik ke sana-kemari, lalu dipukuli dengan sangat keras agar pecah. Setelah kelapa pecah, buahnya harus dicungkil lalu diperas sekuat mungkin. Setelah semua proses itu usai, barulah dihasilkan sari pati buah kelapa yang kita kenal sebagai santan. Begitu pula kehidupan. Untuk menjadi orang yang hebat, kita harus melalui proses jatuh-bangun. Saat ujian datang silih berganti, jangan bersedih. Itu bagian proses yang harus kita lalui agar tercipta kehidupan yang bermutu. Kuat dan sabar saat menanggung derita adalah kunci menuju kehidupan yang lebih bermakna (hal. 246-248). Itulah sebagian makna yang termaktub dalam buku On karya Jamil Azzaini ini. Pembaca diajak mengemas hidup lebih bermakna; baik pada diri sendiri maupun pada orang lain. Membaca buku ini berarti Anda siap untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Bukan hanya itu, Anda harus siap untuk menjadi orang sukses.= *) Mahasiswa Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya
KORAN MADURA
PEMIMPIN REDAKSI: Abrari Alzael WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein, G. Mujtaba REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) WEBSITE: Hairil Anwar BIRO SUMENEP: M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Ali Ridha BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Plt. Kepala), Ali Syahroni, Sukma Firdaus BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Abrari DIREKTUR KEUANGAN: Fety Fathiyah MANAJER PEMASARAN: Moh. Rasul ACCOUNTING EKSEKUTIF: Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@ymail.com, koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail. com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.
WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APAPUN DARI NARASUMBER
KORAN PROBOLINGGO
MADURA
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014
No. 0380 JUMAT 13 JUNI 2014| |TAHUN No. 0380 |IIITAHUN III
OPINI 99
Penutupan Dolly Harus Dikaji Ulang SURABAYA - Komisi Nasional Hak Asai Manusia (Komnas HAM) meminta Pemkot Surabaya mengkaji ulang rencana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak pada 18 Juni mendatang karena masih adanya warga yang menolak. "Kalau sampai ada kekerasan, pihak kepolisian juga terlibat dalam pelanggaran HAM itu. Makanya, kalau ada konflik kita tidak mau," kata Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Dianto Bachriadi saat menghadiri mimbar bebas di Gang Dolly Surabaya, Kamis (12/6). Menurut dia, Komnas HAM menemukan berbagai indikasi adanya dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan pemerintah. "Kami menemukan berbagai indikasi terkait hal itu. Namun, hasil investigasi masih belum final," katanya. Intinya, lanjut dia, dari temuan adanya dugaan pelanggaran HAM, lebih menyudutkan kondisi perekonomian bagi perempuan PSK maupun warga terdampak. Sebab, hingga kini janji pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial juga belum dirasakan warga. "Kami juga akan bertemu dengan wali kota untuk mengkonfirmasi terkait beberapa data temuan investigasi. Nantinya, seluruh laporan tersebut akan kami sampaikan ke pemerintah. Setidaknya ada sebuah fakta yang harus diketahui jika penutupan dilakukan," katanya. Ia mengatakan rencana pembangunan tidak boleh dipaksakan oleh pemerintah meskipun tujuannya itu baik. Dirinya khawatir jika penutupan tersebut tetap dipaksakan maka akan terjadi kekerasan yang berujung pada pelanggaran HAM. Dalam rencana pembangunan yang bertujuan baik, lanjut dia, semestinya tidak ada kata paksa. Jika pemerintah kota tidak bisa mencapai kesepakatan dengan warga, itu artinya pemerintah
JALAN KENARI
Sertifikat Harus Dibatalkan SURABAYA - Pemkot Surabaya tetap meminta pembatalan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) Nomor 525 tentang Jalan Kenari atas nama PT Sentral Tunjungan Perkasa, meski Badan Pertahanan
setempat yang tidak sanggup. "Besok (13/6) kita akan tanyakan langsung masalah ini ke pemkot. Itu jika wali kota mau," cetusnya. Lebih jauh, ia menyebut masalah prostitusi yang terjadi di suatu daerah sebenarnya hanya permasalahan hilir bukan hulu. Menurut dia, jika negara mampu memberikan kehidupan yang layak bagi warganya maka prostitusi akan hilang dengan sendirinya. Atas pertimbangan itu, dirinya berharap pemerintah tidak bersikap semena-mena tanpa menyelesaikan masalah yang ada terlebih dahulu. "Saya menghormati semua pendapat karena negara ini adalah negara demokrasi. Yang terpenting, jangan sampai ada saling menghujat, tida ada pemaksaaan. Di negeri ini HAM harus ditegakkan," tegasnya. Sementara itu, berbagai aspirasi dan bentuk kekecewaan juga disuarakan oleh perwakilan PSK maupun pengurus PKK di dua lokalisasi. Meski pihak panitia telah menyediakan kursi bagi Gurbernur, wali kota, maupun Kepala Dinsos Kota Surabaya, namun kursi tersebut kosong. "Diundang seperti ini tidak mau hadir. Tapi penutupan terus diwujudkan, tolong sampaikan ke wali kota jangan seenaknya sendiri," kata salah seorang PSK, Novia. Koordinator Komunitas Pemuda Independent (KOPI) Sahputro mengatakan arogansi pemerintah kota Surabaya siap dilawan dengan melakukan class action. "Kami sudah persiapkan gugatan ke PTUN," ujar dia. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
DIALOG DOLLY. Sejumlah aktivis Front Pekerja Lokalisasi (FPL) saat mengikuti dialog bersama Komisioner Komnas HAM di lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (12/6).
Nasional hanya merekomendasikan untuk membuka jalan tersebut. "Kami tidak sependapat dengan BPN. Kami tetap meminta agar sertifikat Jalan Kenari dibatalkan," kata Kabag Hukum Pemkot Surabaya Maria Theresia Ekawati Rahayu di Surabaya, Kamis (12/6). Menurut dia, Wali Kota Surabaya sudah mengirim surat dengan Nomor 180/2788/436.1.2/2014 yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kota Surabaya II tertanggal 6 Juni 2014. Wali Kota Surabaya, Tri Risma-
harini mengeluarkan surat tersebut menjawab surat BPN Kota Surabaya II nomor 1403/2.100/35-80/V/2014 tertanggal 23 Mei 2014. Dimana dalam suratnya, Wali Kota menegaskan sikap Pemkot tetap meminta pembatalan SHGB atas nama PT Sentral Tunjungan Perkasa. Wali kota Surabaya sendiri sudah mengeluarkan surat permohonan pembatalan SHGB Jalan Kenari hingga enam kali. "Kami tetap berharap BPN menindaklanjuti permohonan pemkot," katanya. Ketua DPRD Surabaya M. Machmud mengatakan sebel-
ant/suryanto
umnya mendukung sikap tegas pemerintah kota dengan tidak asal melepaskan aset Jalan Kenari ke pihak lain karena aset-aset tersebut diawasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Pemkot tidak bisa melepas aset miliknya begitu saja ke pihak lain. Karena aset-aset tersebut diawasi ketat oleh BPK. Pemkot akan kesulitan mempertanggungjawabkan lepasnya jalan Kenari ke BPK jika menyerahkan aset tersebut," kata Machmud. Machmud mengatakan DPRD sudah melakukan segala upaya
untuk ikut mengambil kembali tanah aset Jalan Kenari, baik melalui Pansus DPRD maupun melalui keputusan hak angket. Namun hingga saat ini, kata dia, upaya tersebut yang dilakukan sejak awal menjabat tahun 2009 hinga masa bakti hampir habis pada 24 Agustus 2014 ini belum juga berhasil. "Dewan sendiri seolah kehabisan solusi untuk menyelesaikan persoalan Jalan Kenari yang di ambil alih PT Sentral Tunjungan Perkasa itu," katanya. = ANT/ABDUL HAKIM/DIK
10
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
Angka Kematian Ibu Turun Setiap Tahun SURABAYA - Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) di Jawa Timur mengalami penurunan setiap tahunnya menyusul adanya perilaku hidup bersih dan sehat yang dilakukan oleh orangtua. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Nina Soekarwo mengatakan tahun 2010 AKI di Jatim sebesar 104 per 100 ribu kelahiran hidup dan tahun 2011 101 per 100 ribu. "Sementara itu, tahun 2012 turun lagi menjadi 97,47 per 100 ribu turun lagi menjadi 97,39 per 100 ribu kelahiran hidup di tahun 2013 ini," katanya di Surabaya, Kamis (12/6). Ia mengatakan, penurunan tersebut merupakan hasil nyata dari pendampingan kader PKK di lapangan mulai dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat dasa wisma dengan memberikan pengertian sekaligus memberikan contoh tentang budaya hidup sehat melalui cuci tangan. "Dan ternyata hasilnya dapat dan bisa dilihat serta dirasakan oleh semua lapisan masyarakat terutama bagi kaum ibu yang menjadi penggerak serta yang bisa mengubah pola hidup keluarga dan Ibu juga sebagai pendidik dari hidup budaya sehat bagi keluarganya," katanya. Ia mengatakan, Jatim telah melaksanakan dan membudayakan hidup sehat dengan membia-
sakan mencuci tangan sebelum makan, setelah BAB, setelah BAK dan sebelum menyusui anak, sebelum menyuapi anak serta setelah bepergian.
"Meski sudah baik dan sudah tiga kali PKK Jatim meraih Juara I lomba Tingkat Nasional untuk budaya hidup bersih dan sehat, namun PKK Jatim melalui kaderkader PKK yang ada di tingkat paling bawah (desa ataupun di kelurahan) sampai saat ini masih terus melakukan pendampingan pada anggota masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, hidup budaya bersih dan sehat ini, harus dilakukan terus menerus oleh keluarga tersebut paling tidak selama 21 hari. "Karena bila tidak sampai 21 hari dilakukan itu belum bisa dikatakan budaya karena belum biasa," katanya. Pada kesempatan yang sama, Vita Gamawan Fauzi selaku Wakil Ketua Harian Dekranas Pusat mengatakan, solialisasi budaya hidup bersih dan sehat ini bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan kembali kebiasaan hidup bersih dan sehat dalam keluarga. "Sebab, dengan hidup bersih dan sehat maka masyarakat dapat mengobtimalkan peran ibu dan calon ibu sebagai agen kesehatan keluarga," katanya. Menurutnya, sampai saat ini data di lapangan menunjukkan bahwa diare adalah menjadi penyebab utama dari kematian anak atau balita yakni dari 1 dari 5 anak yang terkena diare berakhir pada kematian. "Ini semua, berawal dari kebiasaan hidup tidak bersih dan tidak sehat. Jika dilapangan ditemukan anak meninggal dikarenakan terserang diare, maka tugas dari kader PKK yang di lapangan atau di desa/kelurahan harus mencatat di buku data," katanya. = ANT/INDRA SETIAWAN/DIK
PELULUSAN
94 Pelajar SMP Jatim Tidak Lulus UN SURABAYA - Sebanyak 94 dari 537.772 orang pelajar SMP/MTs di Jawa Timur dinyatakan tidak lulus ujian nasional 2014 atau hanya 0,017 persen dari pelajar SMP/ MTs yang ada. "Itu berarti tingkat kelulusan mencapai 99,98 persen atau nyaris sempurna. Dalam tiga tahun terakhir ada peningkatan kelulusan, yakni 99,84 persen, 99,92 persen, dan 99,98 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Dr Harun di Surabaya, Kamis (12/6) petang. Didampingi Kabid Madrasah Kanwil Kemenag Jatim Supandi, ia menjelaskan nilai ratarata untuk empat bidang studi adalah 29,84, yakni Bahasa Indonesia 7,56, Bahasa Inggris 7,52, Matematika 7,15, dan IPA 7,61. "Jadi, tidak benar kalau dikatakan nilai Bahasa Indonesia dari pelajar di Jatim itu lebih jelek dibanding Bahasa Inggris, karena justru nilai rata-rata Bahasa Indonesia lebih tinggi daripada Bahasa Inggris," katanya. Namun, tingkat kelulusan untuk UN Paket B (Wustha) hanya mencapai 97,38 persen, karena ada 493 dari 18.847 orang peserta yang tidak lulus (2,62 persen peserta UN Paket B/Wustha
yang tidak lulus). "Sebaliknya, peserta UN dari kalangan penyandang tuna atau SMP-LB justru lulus 100 persen, karena 301 peserta dinyatakan lulus semuanya," katanya. Ke-301 pelajar penyandang tuna yang lulus UN 2014 itu, terdiri dari tuna netra sebanyak 27 orang, tuna rungu 263 orang, tuna daksa tujuh orang, dan tuna laras ada empat orang. Secara terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Jatim Prof Zainuddin Maliki menegaskan bahwa tingkat kelulusan sebesar 99,98 persen itu sangat fantastis dan membanggakan. "Tapi, kualitas pendidikan itu tidak hanya dapat diukur dari hasil UN, karena UN hanya meliputi empat bidang studi yakni bahasa, matematika dan IPA," katanya ketika ditemui di selasela pengumuman hasil UN 2014 tingkat SMP/MTs untuk Jatim itu. Ia menambahkan ukuran keberhasilan itu pun tidak hanya ditentukan oleh UN, tapi "outcome" atau pasca-pendidikan. "Kalau pasca-SMP itu bisa disebut berhasil, bila banyak yang melanjutkan studi ke SMA atau tidak menganggur," katanya. = ANT/EDY M YA'KUB/DIK
PILPRES
DPT Madiun Berkurang 913 Orang MADIUN - Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014 di Kota Madiun, Jawa Timur, berkurang sebanyak 913 orang seiring upaya penyempurnaan data yang dilakukan oleh KPU setempat. Berdasarkan data yang ada, jumlah terbaru DPT Pilpres 2014 di Kota Madiun yang telah ditetapkan KPU setempat pada 9 Juni lalu sebanyak 144.407 orang. "Jumlah tersebut berkurang dari Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) yang mencapai 145.320 pemilih," ujar Komisioner KPU Kota Madiun, Kokok Heru Purwoko, kepada wartawan, Kamis (12/6). Menurut dia, penurunan tersebut disebabkan karena beberapa hal. Di antaranya, karena
merupakan data ganda, sedangkan lainya meninggal dunia maupun pindah tempat tinggal. "Itu pengurangannya karena meninggal, ada yang pindah, dan ada yang ganda. Untuk mayoritas, disebabkan karena data ganda yang mencapai 400-an pemilih," kata Kokok. Dari 144.407 pemilih yang terdaftar di DPT Pilpres Kota Madiun, tersebar di tiga kecamatan. Yakni, Kecamatan Kartoharjo sebanyak 40.751 pemilih, Kecamatan Manguharjo 43.515 pemilih, dan Kecamatan Taman sebanyak 60.141 pemilih. Kokok menambahkan, berkurangnya jumlah DPT Pilpres di Kota Madiun juga diikuti dengan menurunnya jumlah TPS. Dari 525 TPS yang ada pada pemilu legislatif lalu, turun men-
jadi 308 TPS termasuk dua TPS di Lapas Kelas 1 Madiun. "Kalau pemilu legislatif kemarin ada tiga TPS di lapas. Pada pilpres ini hanya ada dua TPS. Terdapat 1.290 warga binaan yang masuk dalam DPT pilpres," tambahnya. Pihaknya berharap tingkat partisipasi warga Kota Madiun pada pilpres mendatang akan meningkat jika dibandingkan pada pemilu legislatif April lalu. Hal tersebut seiring dengan tingginya persaingan antara dua pasangan capres dan cawapres yang mengikut pilpres mendatang. Seperti diketahui Pilpres 2014 akan diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres. Yakni, pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK
ant/sahlan kurniawan
UN SUSULAN. Dua siswa mengerjakan soal ketika mengikuti Ujian Nasional (UN) susulan di SMPN 1, Trenggalek, Jawa Timur beberapa waktu lalu. UN susulan yang diikuti dua peserta itu digelar bagi mereka yang tidak dapat mengikuti UN setingkat SMP dan sederajat beberapa waktu lalu.
Lintas Jatim
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
11
KAMPANYE PILPRES
KPU Belum Terima Jadwal BOJONEGORO - Komisi Pemilihan Umum Bojonegoro, Jawa Timur, belum menerima jadwal kampanye Pilpres 2014 yang akan digelar di daerah setempat baik dari pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa maupun Joko Widodo-Yusuf Kalla. "Sampai saat ini belum ada tim pemenangan caprescawapres yang memberitahu jadwal kampanye Pilpres 2014 yang akan digelar di Bojonegoro," kata Ketua KPU Bojonegoro Mundzar Fahman, Kamis (12/6). Bahkan, katanya, pihaknya juga belum menerima daftar nama-nama yang masuk dalam tim pemenangan kedua pasang capres-cawapres pilpres 2014 di daerah setempat. "Informasinya tim pemenangan kedua capres-cawapres di Bojonegoro sudah terbentuk. Tapi, KPU belum menerima laporan daftar nama-nama yang masuk tim pemenangan kedua pasang caprescawapres," katanya. Sesuai ketentuan, katanya, pelaksanaan kampanye di daerah setempat, baik yang memanfaatkan jurkam lokal, provinsi atau pusat, tetap harus ada pemberitahuan ke KPU dan kepolisian. "Pelaksana kampanye tetap harus memberitahu kepada KPU dan polisi. Sesuai pemberitahuan dari tim pemenangan, maka polres mengeluarkan surat tanda terima pemberitahuan kampanye (STTPK) kalau juru kampanyenya lokal," paparnya. Namun, katanya, kalau jurkam kampanye dari provinsi, maka yang mengeluarkan STTPK dari Polda Jatim, sedangkan kalau jurkamnya nasional yang mengeluarkan STTPK dari Mabes Polri. Dimintai konfirmasi, Ketua Tim Pemenangan Joko WidodoYusuf Kalla di Bojonegoro Donny Bayu Setiawan, menjelaskan pihaknya belum menerima jadwal kampanye pilpres 2014 yang akan dilaksanakan di daerah setempat dari tim pemenangan pusat. "Kami belum menerima kabar di Bojonegoro akan ada kampanye. Kami juga belum berpikir menggelar kampanye sendiri dengan jurkam lokal," tandasnya. Meski demikian, menurut dia, jajaran pengurus PDI P juga jajaran pengurus parpol koalisi, terus melakukan penggalangan dari rumah ke rumah untuk menyampaikan visi dan misi pasangan Joko Widodo-Yusuf Kalla. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK
HARGA SEMBAKO MULAI NAIK
ant/oky lukmansyah
Pedagang memotong daging sapi yang dijual di Pasar Pagi, Tegal, Jateng beberapa waktu lalu. Menjelang Ramadan, harga daging di sejumlah pasar tradisional Tegal dan Brebes mulai merangkak naik dari Rp 100 ribu per kilo menjadi Rp 110 per kilo.
Jaga Stabilisasi Harga Daging di Bulan Ramadan SURABAYA - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur segera melaksanakan operasi pasar (OP) di sejumlah daerah di Jatim guna menstabilkan harga daging jelang Bulan Suci Ramadan 1435 Hijriah. "Jadwal OP ini rencananya kami lakukan beberapa pekan sebelum bulan Ramadan. Penyebabnya, harga daging ayam atau daging sapi diprediksi kian meningkat bila tidak ada pengawasan ketat dari kami dan institusi terkait," kata Kepala Disnak Provinsi Jatim, Maskur, di Surabaya, Kamis (12/6). Upaya itu, ungkap dia, juga bertujuan untuk memantau harga maupun kualitas daging yang akan dikonsumsi oleh pasar
perdagangan Jatim. Selain itu, ia juga siap melaksanakan inspeksi mendadak untuk mengawasi peredaran daging sapi gelonggongan dan ayam tiren. "Saat menghadapi bulan puasa atau hari raya, biasanya distribusi kedua komoditas tersebut disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab," ujarnya. Bahkan, jelas dia, Disnak Jatim juga melakukan pemantauan terhadap peredaran berbagai jenis daging yang mengandung
formalin pada momentum itu. "Khusus daging ayam tiren, memang perlu diantisipasi sejak dini terutama sebelum masuknya bulan ramadhan," katanya. Upaya Disnak Jatim, tambah dia, mendapat dukungan dari pemerintah di mana Pemprov Jatim telah membuka Rumah Pemotongan Hewan ( RPH) secara resmi beberapa kabupaten kota di Jatim. "Contoh, di Jombang, Lamongan, Probolinggo," katanya. Ia menyatakan, penunjukan RPH tersebut sekaligus guna menjaga kelaikan daging untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Apalagi, sekarang keberadaan RPH di pasar tradisional memang kian meluas.
"Oleh sebab itu, masyarakat harus tetap waspada karena sebagian hewan potong itu belum tentu laik dikonsumsi," katanya. Terkait kebutuhan konsumsi daging sapi di Jatim, lanjut dia, pada tahun ini pihaknya telah menyiapkan 510 ribu ekor sapi. Angka konsumsi tahun ini diperkirakan meningkat berkisar 22,5 persen karena tahun lalu kebutuhan konsumsi daging mencapai 410 ribu ekor sapi. "Untuk daging unggas, kami akan sediakan 52 juta ekor. Oleh karena itu, kami harap masyarakat tidak khawatir dengan stok daging di Jatim karena ketersediaannya cukup," katanya. = ANT/DIK
KORAN MADURA
KORAN PROBOLINGGO 12 JUMAT 13 JUNI 2014|NO. 0380|TAHUN III MADURA
LINTAS12 JATIM
Probolinggo
JUMAT 13 JUNI 2014 NO. 0380 | TAHUN III
Dana Banpol
Tergantung Regulasi Baru
DIBEKUK, Tersangka pengoplos elpiji ilegal mempraktikkan cara pengoplosan ketika ungkap kasus di Mapolres Probolinggo Kota, Kamis (12/6).
Pengoplos Gas Elpiji Dikarantina PROBOLINGGO - Polres Probolinggo Kota menangkap seorang tersangka pengoplos gas elpiji 3 kg ke elpiji blue gas ukuran 5,5 kg. Dalam aksinya, polisi berhasil menyita puluhan tabung gas berbagai ukuran, segel dan kondom tabung, regulator, serta alat pengoplos di antaranya alat penyoder. Informasinya bermula ketika menerima informasi masyarakat dan mendapatkan laporan adanya pengoplosan gas elpiji di Jalan Arif Rahman Hakim Kelurahan Tisnonegaran Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. “Kemudian kami menggere-
bek tempat itu dan mengamankan satu orang, yaitu SLM selaku pengolplos gas elpiji. Mereka segera kami bawa ke Polres Probolinggo Kota dan dimintai keterangan,” ujar Kapolres Probolinggo Kota, AKBP.Iwan Setyawan, Kamis (12/6).
Dari pengakuan SLM diperoleh keterangan bahwa modus operandi yang ia gunakan dalam pengoplosan ini yaitu memindahkan isi elpiji 3 kg ke elpiji 5,5 kg. Caranya yaitu dengan menyuntikkan isi elpiji 3 kg ke selang pemindahan elpiji ke 5,5 kg. Dia menambahkan, tabung elpiji ukuran 3 kg dapat menghasilkan satu tabung elpiji blue gas berukuran 5,5 kg. Keuntungan yang diperoleh SLM yaitu Rp 70 ribu per tabung. Adapun fakta lain yang didapat oleh Polres Probolinggo Kota, yaitu ternyata SLM melakukan kegiatan men-
gopolos gas elpiji bukan hanya satu kali, melainkan sudah berulangkali menjalankan bisnis gas oplosan ini hingga akhirnya ditangkap. “Dari bukti-bukti, keterangan pelaku, dan saksi maka Polres Probolinggo Kota menetapkan SLM sebagai tersangka,” ujar AKBP. Iwan Setyawan. Atas perbuatannya itu, SLM akan dijerat pasal 53 undangundang (UU) nomor 22/2001 (UU) tentang Minyak dan Gas (Migas), dengan ancaman pidana 5 tahun penjara. =M.Hisbullah Huda
PROBOLINGGO - Partai politik peserta pemilu yang meloloskan kursinya diprediksi mendapat dana bantuan parpol (Banpol) lebih banyak, jika dibandingkan dengan pemilu tahun 2009 lalu. Partisipasi pemilih pada pemilu 2014 jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pemilu sebelumnya. Hal itu berpengaruh pada perolehan banpol. Namun untuk jumlah besaran banpol yang akan didapatkan oleh parpol, tergantung adanya regulasi baru dari pemerintah pusat, termasuk harga satu suara hasil pileg 9 April kemarin.”Jadi pemkab akan menunggu keputusan pemerintah pusat” kata Kepala Dinas Pengelola Keuangan Daerah (DPKD) Kabupaten Probolinggo, Tanto Walono, kepada wartawan, Kamis (12/6). Menurutnya, pada tahun lalu setiap suara sah parpol yang memperoleh kursi dewan dihargai sebesar Rp 1.500. Perolehan tersebut dihitung berdasarkan perolehan banpol tahun 2009. PKB sebagai pemenang pemilu mendapat suara sebesar 88.904, dengan mendapat banpol sebesar Rp 128.000.000. “Berarti kalau dihitung sekitar Rp 1.500 per suara,” jelas Tanto Walono. Berdasakan rekapitulasi yang ditetapkan KPU bebapa waktu lalu tentang partai yang mendapatkan kursi dewan. Diantaranya, Partai NasDem diperkirakan akan mendapat bantuan banpol paling banyak dengan perolehan sebesar Rp 257.259.000. Dan dinyatakan sebagai partai pemenang. Selanjutnya, Partai Kebangkitan Bangsa senilai Rp 187.983.000. Untuk Partai Golkar akan mendapatkan Rp. 101.413.500, PDI Perjuangan Rp. 85.618.500, Partai Gerinda Rp. 88.023.000, Partai Demokrat Rp. 47.574.000. Sementara parpol yang paling rendah yakni Partai Hanura dengan perolehan sebesar Rp 44.665.500. =Mahfud Hidayatullah
Probolinggo
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014|NO. 0380|TAHUN III
13
Kota Bayuangga
Angka Harapan Hidup Semakin Tinggi
RESAH, Tanaman jagung petani terserang Hama Bulai yang menghambat pada pertumbuhan.
Diserang Hama Bulai Petani Jagung Terancam Gagal Panen PROBOLINGGO – Kalangan petani jagung di Kota Probolinggo terancam akan gagal panen pada tahun ini. Pasalnya, tanaman mereka diserang hama bulai. Akibatnya, tanaman jagung yang mereka tanami berjamur sehingga menghambat pada pertumbuhan. “Sekarang ini banyak tanaman jagung petani yang diserang hama bulai,” ujar seorang petani, Rifa’i asal warga Kecamatan Kademangan, Kota Proibolinggo pada wartawan, Kamis (12/6). Dia menjelaskan, hama bulai tersebut menyerang pada daun jagung. Jika daun terserang hama bulai, maka pada permukaan daun akan terlihat putih seperti tepung. “Jadi pada permukaan daun tanaman itu berwarna putih seperti jamur,” katanya. Rifa’i sendiri tidak tahu apa penyebab semua tanaman jagungnya terkena hama bulai. “Tidak tahu penyebabnya apa. Tiba-tiba sebagian daun tanaman berwarna putih seperti jamur,”
imbuhnya. Hal senada juga diakui petani lainnya, Misnamo. Dia juga mengaku tanaman jagungnya diserang hama bulai. Akibat diserang hama tersebut, pertumbuhan tanaman jagungnya terhambat. “Petani tidak bisa berbuat banyak, karena tidak tahu cara memberantasnya,” terang dia. Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kota Probolinggo, Yudha Sunantya saat dikonfirmasi membenarkan jika pada saat ini banyak hama bulai yang menyerang tanaman jagung milik petani. “Sekarang ini memang banyak hama bulai yang menyerang tanaman jagung milik petani,” tandasnya. Dia menjelaskan, salah satu
factor penyebab adanya hama bulai karena pengaruh cuaca. “Penyebabnya karena pengaruh cuaca,” katanya. Akibat dari hama tersebut akan menghambat pertumbuhan tanaman. Sehingga juga berpengaruh terhadap produksifitas. Untuk mengantisipasi hama tersebut, petani bisa melakukan penundaan pupuk dan penundaan pengairan pada tanaman. “Biasanya hama bulai itu menyerang pada bibit jagung pioneer. Karena bibit itu tidak tahan akan serangan hama bulai,” imbuh dia. Yudha menambahkan, hama bulai tersebut tidak hanya menjadi masalah di daerah, tetapi menjadi masalah Nasional. Untuk mengantisipasi hama tersebut, petani tidak hanya melakukan penudaan pada pupuk dan pengairan, namun juga bisa menggunakan obat anti biotic. =Muhammad Sugianto
PROBOLINGGO – Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi atau yang lebih populer dengan otonomi daerah, telah memotivasi daerah-daerah tingkat provinsi maupun tingkat Kabupaten/ Kota untuk lebih mempersiapkan diri, utamanya mempersiapkan sumber daya manusia(SDM) yang andal. Dalam rangka mempersiapkan SDM yang handal, Pemerintah Kota Probolinggo telah mengambil berbagai langkah strategis agar tidak tertinggal dengan daerah lain. Kepala Bappeda Kota Probolinggo, melalui Kabid Sosbud, M.Sonhadji, mengatakan bahwa, angka harapan hidup saat lahir, dipilih karena dianggap dapat mewakili dimensi kesehatan, seorang bayi diharapkan akan berumur panjang, bila kondisi kesehatannya baik, pada saat dilahirkan. ”Kesehatan ibu dan kesehatan keluarga, sangat dipengaruhi oleh kondisi kesejahteraan keluarga, yang berkaitan erat dengan penghasilan dan kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan”ujarnya kepada wartawan, Kamis (11/6). Menurutnya, tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan ekonomi, dan tingkat pendidikan, saling mempengaruhi satu sama lain, pendidikan yang tinggi tentunya akan meningkatkan kesempatan seseorang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. “Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kota Probolinggo berada diatas rata-rata. Bahkan, IPM Kota Probolinggo berada di atas IPM di propinsi Jawa Timur,”tandas M.Sonhadji. M.Sonhadji menambahkan, angka Harapan Hidup mencerminkan lama hidup sekaligus
hidup sehat suatu masyarakat yang dipengaruhi oleh tingkat perekonomian daerah, angka harapan hidup sejak tahun 2011 sampai tahun 2013, yakni tahun 2011 sebesar 70,52 persen, 2012 menjadi 70,86 persen, dan 2013 menjadi 70,96 persen. “Pembangunan kesehatan di daerah ini tidak bisa dipisahkan dari target global yaitu Millenium Development Goal’s” (MDG’s) yang memberikan standar atau target capaian antar negara termasuk Indonesia, khususnya di Kota Probolinggo,”tandasnya. Untuk mencapai target-target tersebut, lanjut dia, pemerintah provinsi hingga kabupaten dan kota berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap pusat pelayanan kesehatan termasuk Puskesmas yang telah dibangun.”Peran Puskesmas ini diarahkan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, efisien dan efektif,” kata M.Sonhadji. Selain capaian umur harapan hidup, kata M.Sonhadji, beberapa target MDG’s tahun 2015 yang terus dimaksimalkan yaitu angka kelahiran bayi (AKB), angka kematian ibu (AKI) serta menekan angka gizi buruk. “Capaian-capaian ini erat kaitannya dengan akses yang semakin terbuka ke pusat-pusat pelayanan kesehatan yang dibangun di masing-masing daerah. Masyarakat semakin mudah menjangkau pusat-pusat layanan kesehatan termasuk Puskesmas,” paparnya. Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada semua pihak seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, TP-PKK, KNPI serta pemerintah Kota Probolinggo yang telah memberikan dukungan terhadap capaian-capaian kesuksesan ini. =M.Hisbullah Huda
AKTIF, Posyandu balita dianggap dapat mewakili dimensi kesehatan yang rutin dilakukan untuk target menuju Millenium Development Goal’s” (MDG’s) tahun 2015.
14
KORAN MADURAKORAN MADURA JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
JUMAT 13 JUNI 2014 No. 0380 | TAHUN III
14
Ospina: “Brazuca” Terlalu Ringan tidak lebih baik dari Jabulani. “Kami para penjaga gawang mengetahui bahwa gairah dalam sepak bola datang dari gol-gol dan kami harus beradaptasi dengan teknologi bola baru ini,” ujarnya. “Bola (Brazuca) itu super-sulit, terlalu ringan, tetapi kami berusaha keras untuk bisa beradaptasi dengan bolanya,” tambahnya. Adidas pasti sangat ingin menghindari berita-berita negatif dari Afrika Selatan 2010. Jabulani dianggap bola yang hampir paling mendekati sempurna yang membuatnya bisa melayang dengan baik di udara. Namun ketika mulai menggunakannya, mereka pun ramairamai mengecamnya. Pelatih Argentina saat itu, Diego Maradona, mengatakan, “Bola itu tidak melayang dengan tepat.” Namun tidak semua pihak menyerang Jabulani saat itu. Carlos Queiroz, pelatih Timnas Portugal di Piala Dunia Afsel, yang sekarang melatih Iran, mengatakan setelah membantai Korea Utara 7-0, “Kami suka bola ini!”=ANT/DAR
COTIA - Penjaga gawang Kolombia David Ospina belum lama ini mengecam bola “Brazuca” Piala Dunia 2014 yang dibuat oleh Adidas karena bola itu terlalu ringan.
E
mpat tahun lalu, Adidas juga mendapat kritikan pedas atas bola “Jabulani” di Piala Dunia Afrika Selatan. Sejumlah kiper khususnya mengecam keras Jabulani dengan kiper Italia Gianluigi Buffon menyebutnya “benar-benar tidak memadai”, sementara kiper Brazil Julio Cesar membandingkannya dengan suatu bola “supermarket” dan kiper Inggris David James mengecam bola tersebut sebagai bola yang “sangat mengerikan”. Ospina, yang bermain bagi klub Nice di Prancis, mengklaim bola baru Brazuca itu hampir
SISTEM PERTANDINGAN
Teknologi Gawang “Anti-Retas” Digunakan Perdana di Brazil RIO DE JANEIRO- Teknologi garis gawang akan digunakan untuk pertama kalinya di ajang Piala Dunia di Brazil, dan dijamin oleh perusahaan penyedianya sebagai sistem yang 100 persen akurat dan tidak bisa diretas. GoalControl, perusahaan penyedia teknologi garis gawang tersebut, menguji ulang teknologi tersebut April lalu di Stadion Maracana di Rio De Janeiro, tempat akan dilangsungkannya babak final Piala Dunia. “Teknologi ini 100 persen akurat. Sistem ini akan bekerja,” kata direktur pelaksana GoalControl, Dirk Broichhausen, saat presentasi di Maracana, belum lama ini. Hal itu merupakan kabar bagus bagi Frank Lampard yang golnya dianulir, padahal jelas bola melewati garis gawang, ketika melawan Jerman pada pertandingan kedua melawan Jerman di Piala Dunia Afrika Selatan 2010 lalu. Induk sepakbola dunia FIFA memberikan kontrak kepada perusahaan Jerman tersebut 16 bulan yang lalu. Sebanyak 14 kamera berke-
cepatan tinggi akan dipasang pada masing-masing 12 stadion Piala Dunia untuk mendeteksi apakah bola melintas garis gawang atau tidak. Presiden dari GoalControl, Bjoern Lindner, menjelaskan bahwa setiap gawang akan disorot oleh tujuh kamera yang mampu mengambil gambar 500 frame tiap detiknya, dan mengirim sinyal “Goal” kepada wasit jika kamera mendeteksi bola melintas garis gawang. Namun dia menekankan, “Wasit lah yang mempunyai keputusan akhir. Dia bisa saja tak mengindahkan sistem kapan saja. Tapi dia tahu jika sistem itu dapat diandalkan.” FIFA telah menguji sistem tersebut ketika Piala Konfederasi, latihan penutup untuk Piala Dunia di Brazil, di mana sistem tersebut secara akurat mendeteksi setiap gol yang tercipta. Jika bola tidak melintas garis gawang maka pertandingan akan dilanjutkan. Kamera-kamera yang dilengkapi dengan sensor teknologi paling mutakhir dipasang pada bagian catwalk di sekeliling
Bagaimana Cara Kerja Teknologi Garis Gawang? 14 kamera berkecepatan tinggi (7 per gol) mengikuti pergerakan bola, merekam gambar sampai 500 frame tiap detiknya.
Data dikirim ke komputer dan secara otomatis terkompresi dalam bentuk gambar 3D
Ketika bola melewati garis gawang, sistem mengirimkan sinyal getaran dan pesan terjadinya gol
Semua rekaman gol tersimpan dan dapat diputar ulang
sumber gambar: visual.ly | desain ulang: kangsunan
stadion. Mereka mengukur posisi bola setiap dua milidetik dengan tingkat akurasi mencapai 0,5cm (0,2 inci). Data dari kamera tersebut dikirimkan melalui sistem yang terenkripsi dan tidak bisa diretas, kata Broichhausen. “Sistem tersebut offline... tidak mungkin bisa dimanipulasi. Kami telah melakukan banyak uji internal dan eksternal, saya kira lebih dari 10.000 pengambilan gambar,” kata dia. Juru bicara FIFA Johannes Holzmueller mengatakan “kami sangat bisa mempercayai” sistem tersebut berfungsi dengan baik.” Sistem itu dirancang untuk mendukung dan menghindarkan wasit dari kontroversi seperti ketika menganulir gol Lampard, yang memantul dari tiang gawang dan melewati garis gawang, saat melawan Jerman. Ketika Lampard melesakkan tendangan tersebut, skor pertandingan 2-1 untuk keunggulan Jerman. Gol yang dianulir tersebut seakan pertanda bagi kekalahan telak Inggris 1-4 dari Jerman di akhir pertandingan itu.=ANT/DAR
KORAN MADURA
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
JUMAT 13 JUNI 2014 No. 0380 | TAHUN III
15
15
Sneijder Songsong Laga ke-100 Rio de Janeiro Wesley Sneijder akan menorehkan pencapaian utamanya ketika ia memainkan pertandingan internasionalnya untuk ke-100 kalinya, saat mereka membuka pertandingan Piala Dunia Grup B pada Jumat.
K
embalinya playmaker ini ke tim nasional Belanda setelah sekian lama absen, masih diragukan oleh para fans. Ban kapten pemain tengah ini dicopot dan ia kemudian kehilangan posisinya setelah pelatih Louis van Gaal menyebut ia tidak cukup bugar untuk bermain. Namun Sneijder, yang berulang tahun ke-30 pada Senin, kembali memenangi hati sang pelatih dan ia sekarang menikmati peran sebagai pemimpin di formasi taktik Be-
landa yang baru, bermain sebagai penyuplai bola untuk penyerangpenyerang Belanda Arjen Robben dan Robin van Persie. Van Persie sekarang menjadi kapten, namun Sneijder mengatakan dirinya tetap “seorang pemimpin” di tim. “Semua yang dikatakan mengenai saya pada masa lalu telah dilupakan. Juga pertanyaan mengenai ban kapten. Saya hanya melihat ke depan,” ucapnya kepada para wartawam pada Rabu. Van Gaal telah membuka pertanyaan mengenai masa depan karier internasionalnya pada fase penutup kualifikasi Piala Dunia tahun lalu, namun dengan cepat mengakui beberapa pekan sebelum turnamen di Brazil bahwa Sneijder merupakan salah satu pemain paling bugar dan tajam saat latihan, dan sangat dibutuhkan oleh tim. Itu membuat Sneijder semakin percaya diri menjelang pertandingan pertama melawan Spanyol. “Tentu saja kami mampu menang. Kami telah memperlihatkan bahwa jika kami melakukannya dengan benar di saat-saat kritis, kami dapat menjadi begitu mematikan,” ucapnya. “Hampir semua gol yang kami cetak di pertandingan-pertandingan pemanasan tercipta dengan mulus; baik memenangi bola cepat atau menggunakan penguasaan bola di lini tengah untuk memberikan operan yang dalam. Maka kami dapat menjadi mematikan.” “Sepekan penuh pencapaian namun itu tidak akan ada artinya jika kami tidak mengalahkan Spanyol pada Jumat,” kata Sneijder berefleksi sebelum Belanda meninggalkan markas mereka di Rio de Janeiro. “Ketika saya berusia 21 atau 22, saya sering memikirkan para pesepak bola yang berusia 30 tahun. Mereka begitu dekat dengan mengakhiri karier mereka. Hal itu terjadi, namun tidak ada cara untuk menghentikan saya sekarang. Anda pikir ini adalah turnamen terakhir saya? Apakah Anda gila? Anda tidak dapat mencoret saya pada empat tahun mendatang,” ucapnya sambil bergurau kepada para wartawan. =ANT/DAR
KEBUGARAN PEMAIN
Welbeck Absen dari Latihan Inggris Rio de Janeiro - Kecemasan mengenai kebugaran penyerang Inggris Danny Welbeck dikonfirmasi ada Rabu, ketika ia absen dari sesi latihan menjelang pertandingan pembuka timnya di Piala Dunia dengan menghadapi Italia. Laporan surat kabar Inggris pada Selasa menyebutkan bahwa pemain Manchester United itu harus menjalani sesi latihan tertutup karena cedera paha, dan ia tak tampil untuk menjalani latihan di markas tim Inggris di Rio de Janeiro, pada Rabu. Gelandang Arsenal Alex Ox-
lade-Chamberlain, yang sedang berusaha kembali bugar setelah mengalami kerusakan ligamenligamen lutut pada pertandingan persahabatan melawan Ekuador, juga absen.FA belum mengomentari status cedera Welbeck. Di bawah sinar matahari yang hangat di markas militer Urca, para pemain yang tersisa berlatih penguasaan bola dan koordinasi sebagai bagian dari sesi yang terbuka untuk media. Inggris akan menghadapi Italia di Manaus pada Sabtu pada pertandingan pembuka Grup D mereka.=ANT/DAR
PREDIKSI JUARA PIALA DUNIA 2014
Wakil Ketua BTN Jagokan Brazil SAMARINDA - Wakil Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Harbiansyah Hanafiah menjagokan tim samba Brazil sebagai juara Piala Dunia 2014. “Selain faktor tuan rumah, Brazil juga memiliki segudang pemain penuh talenta, materi pemain lini perlini mereka cukup mumpuni untuk bersaing di Piala Dunia,” terang Harbiansyah di Samarinda, Kaltim, Kamis. Harbiansyah yang juga merupakan tokoh sepak bola
Kaltim tersebut, menyebutkan beragam data pelaksanaan Piala Dunia yang juaranya tidak lepas dari Negara di Benua tempat pelaksaan Piala Dunia tersebut. “Kalau Piala Dunia dilaksanakan di Benua Eropa maka juaranya adalah negara yang berada di benua Eropa, dan sebaliknya bila dilaksanakan di benua Amerika, maka juaranya juga berasal dari benua tersebut,” papar Harbiansyah. =ANT/DAR
16
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
KORAN MADURA
16
JUMAT 13 JUNI 2014 No. 0380 | TAHUN III
Pendukung Timnas Brasil menyemut menunggu tim kesayangan mereka keluar dari pintu masuk skuat Seleccao setelah latihan di Stadion Itaquerao, Rabu (11/6) sore waktu setempat
LAPORAN EKSKLUSIF WARTAWAN KORAN MADURA, CAROL AJI DARI BRAZIL (3)
Keramaian Mulai Terpusat Keramaian Piala Dunia 2014 di Kota Sao Paulo mulai terpusat di Stadion Itaquerao yang terletak di bagian timur kota dengan penduduk terpadat di Brasil tersebut. Menjelang laga pembuka Kamis (12/6) sore waktu setempat antara tuan rumah Brasil versus Kroasia, para penggemar sepakbola secara bergelombang datang ke stadion baru tersebut.
A
kibatnya, manusia menyemut di salah satu ruas jalan di depan stadion itu yang terpaksa ditutup oleh petugas. Di sana terdapat pintu gerbang utama untuk keluar masuknya para pemain dan staf setiap tim yang berlaga di sini. Rabu (12/6) adalah untuk kedua kalinya saya datang ke situ. Sehari sebelumnya, saya juga mendatangi stadion ini. Dari dua kali kunjungan ini terasa sangat ada perbedaan suasana. Kali ini suasananya sangat ramai dan pesta sepakbola sungguh terasa. Bila pada Selasa (10/6), para fans dari berbagai negara masih berjalan di sekililing stadion sekedar untuk berfoto dan lebih dekat dengan stadion itu, pada Rabu (12/6) para pencinta sepakbola mulai terkonsentrasi di satu titik. Perbedaan lain, jumlah orang yang datang ke sana
pun semakin membeludak. Stadion ini, kebetulan memeng terletak di depan stasiun Metro (kereta bawah tanah) dan kereta api. Itaquera adalah stasiun terakhir angkutan massal Metro. Para fans menyeberang di jembatan penyeberangan untuk sampai ke stadion ini. Di ujung jembatan, ada lapangan yang cukup luas. Tampak sekali, lapangan ini baru saja selesai dibangun. Tanahnya masih berdebu dan pohonpohonnya tanggung yang ditanam belum berdaun. Masih kering. Mulai Rabu (11/6) lapangan ini sudah penuh dengan manusia. Padahal sehari sebelumnya masih lengang. Dari sini, para fans bisa berbelok ke kanan menuju gerbang utama stadion, tempat keluar masuknya para pemain dan staf atau ke kiri ke tempat yang lebih dekat dengan stadion dan tempat keluar masuknya wartawan
dan petugas lainnya. Bila masuk dari kiri ini, kita bisa menyaksikan pertandingan dari layar lebar yang tersedia di dalam stadion dan bisa melihat gegap gempitanya mereka yang berada dalam stadion. Pasalnya stadion ini sangat terbuka dan hanya beberapa bagian yang ditutup. Hanya saja, kita tidak bisa melihat aksi para pemain di atas lapangan. Tetapi bila kita belok ke kanan dari halaman tadi, kita hanya bisa berkumpul di depan gerbang utama untuk melihat pemain lewat menggunakan bisbis besar resmi FIFA. Kita tidak bisa melilhat ke dalam stadion karena posisi stadion lebih tinggi dari jalan dan pandangan kita terhalangan oleh tebing. Jadi kita tidak bisa menyaksikan apaapa dari sini kecuali memenuhi harapan melihat pemain seperti Neymar dengan lebih dekat.
Ribuan pendukung Brasil menyemut di depan gerbang utama pada Rabu (11/6) hingga malam kemarin karena saat itu ada jadwal latihan Timnas Brasil dan Kroasia. Timnas Brasil mendapat jadwal latihan pertama pada sore hari dan menggelar jumpa pers sebelum pertandingan yang diberikan oleh pelatih Luiz Felipe Scolari dan Neymar. Kemudian disusul oleh Timnas Kroasia yang datang ke stadion itu pada pukul 18.00 waktu setempat untuk kemudian memulai latihan pada malam harinya. Saat bis Timnas Kroasia masuk ke pintu utama itu, ribuan pendukung Brasil meneriaki kata Brasil sambil memotret Luka Modric dan kawan-kawan dengan berbagai kamera. Ada yang menggunakan kamera saku, paling banyak menggunakan kamera hand phone. Entah seperti apa hasilnya. Meski demikian, hanya mereka yang berdiri paling depan yang bisa melihat wajah para pemain. Sementara yang berdesakan di belakang hanya mengikuti keramaian dan ikut berteriak saat bis pemain lewat. Keramaian lain pada Piala Dunia di Kota Sao Paulo ini adalah kawasan Kota Tua Sao Paulo atau yang mereka sebut Centro. Ini adalah pusatnya Kota Sao Paulo.
Di sana juga terdapat Fan Fest, lokasi yang disediakan bagi para penggemar sepakbola yang tidak kebagian tiket pertandingan. Hanya saja, hingga Rabu (11/6) sore, Fan Fest yang diwajibkan oleh FIFA ini belum juga rampung dikerjakan. Meski demikian, diyakini fasilitas bangunan sementara ini sudah siap saat laga pembukaan pada Kamis (12/6) sore. Sampai kemarin, baru layar raksasa yang sudah terpasang di panggung utama. Tetapi sisi kiri dan kanan layar itu belum tertutup. Masih terlihat rangka-rangka besi yang sangat tidak elok dipandang. Begitupun tenda-tenda produk sponsor belum terpasang semuanya. Jarak antara Fan Fest ini dengan Stadion Itaquerao cukup jauh. Tidak bisa hanya dengan berjalan kaki, tetapi harus naik Metro dengan 11 stasiun pemberhentian dari stasiun awal di Parca de Se. Karena itu, mereka yang tidak memiliki tiket sebaiknya tidak perlu ke stadion dan cukup datang ke Fan Fest. Persoalan lainnya, bila datang ke stadion maka saat pulang harus siap-siap berdesakan dalam Metro seperti naik kereta komuterline Jabodetabek setiap kali jam berangkat dan pulang kantor di Jakarta. =CAROL AJI
JUMAT 13 JUNI 2014 No. 0380 | TAHUN III
KORAN MADURA
PENGENDARA SUPRA TEWAS DI TKP
WAHYU INDIRIA NINGSIH JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III KEJAR PRESTASI DARI BELA DIRI
PAMEKASAN | H
NETER KOLENANG | P
A
Taneyan Lanjang KORAN MADURA
Dua Tersangka Masih Misteri Hasanuddin Ditangkap di Omben SAMPANG – Satreskrim Polres Sampang baru berhasil menangkap dua tersangka pelaku pencabulan terhadap MN (17), warga Dusun Takong Desa Aeng Sareh Kec/Kota Sampang. Sementara pelakunya, sebagaimana dalam laporan polisi (LP) berjumlah empat orang. Satreskrim Sampang berhasil menangkap tersangka Hasanuddin alias Sannot (22), warga Dusun Takong Desa Aeng Sareh Kec/Kota Sampang pada Selasa (10/6) sekitar pukul 19.00 Wib. Pada Sabtu (24/5) sebelumnya, tersangka YN (15), warga dusun yang sama telah dijebloskan ke tahanan. Hasanuddin yang berprofesi sebagai nelayan ditangkap di rumah mertuanya di Desa Madulang Kecamatan Omben. Motif Hasanuddin melakukan pencabulan terhadap siswi sekolah menengah atas yang masih tetangga pelaku itu dengan berpurapura menanyakan keberadaan kakak korban. “Korban saat itu sedang goreng tahu, tibatiba tersangka datang nanyain kakak korban, dan korban bilang bahwa kakaknya sedang berjualan pentol. Melihat kondisi lengang, tersangka mengajak korban bersetubuh,” ucap Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Wakapolres Sampang Kompol Faruk Al Fero, Kamis (12/6). Lanjut Faruk, korban sempat memberontak menolak ajakan pelaku. Namun, pelaku tidak mengurungkan niatnya melakukan persetubuhan. Selanjutnya, pelaku memberikan sejumlah uang kepada korban. “Pengakuan tersangka melakukan pencabulan hanya, maaf, meremas saja, karena ketika kejadian korban sedang
berhalangan (haid). Sedangkan pengakuan korban dilakukan berulang kali salah satunya dengan cara pedofilia,” jelasnya didampingi Kasatreskrim Polres Sampang AKP Jeni Al Jauza. Akibat perbuatannya, tersangka kini dijerat Pasal 81 Sub Pasal 82 UndangUndang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun dan maksimal 13 tahun penjara. Sementara YN yang masih tercatat sebagai siswa salah satu madrasah tsanawiyah itu dijerat Pasal 82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara. Modus YN melakukan perbuatan itu, korban ditarik dan dipaksa masuk ke dalam kamar pelaku. Ketika itu, korban sedang menggoreng tahu di dapur. Pengakuan YN di hadapan polisi, ia melakukan aksi bejatnya setelah menonton video porno. “Korban saat di dapur sedang goreng tahu, tersangka masuk (dari pintu belakang) dan memaksa ke dalam kamar. Korban dengan tersangka masih tetangga, tapi tersangka ini tanpa ada hubungan pacar,” terang kapolres (Koran Madura, 2/6). Beda Waktu dan Tempat Satreskrim Polres Sampang masih mencari dua tersangka lainnya yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Namun, polisi merahasiakan identitas dua pelaku yang masih buron itu. Menurut Wakapolres Sampang Kompol Faruk Al Fero, empat tersangka dalam melakukan pencabulan terhadap MN (17) di tempat dan waktu berbeda. “Keempat tersangka dalam melakukan pencabulan kepada korban yang sama ini untuk locus dan tempusnya beda, sehingga pelaku satu bercerita kepada pelaku lainnya dengan modus yang sama, karena mereka melihat situasi rumah yang sepi, tenggang waktu ini yang digunakan,” imbuhnya. =RYAN HARIYANTO/MK
KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
MADURA
KRIMINALITAS
Ada Curanmor di Keramaian SUMENEP – Warga Desa Karang Sokon, Kecamatan Guluk-Guluk, merasa was-was dengan aksi kawanan pencuri di keramaian orang. Warga harus ekstra hati-hati dalam menaruh kendaraan karena maling menjalankan aksinya tak kenal waktu dan tempat. Sadili (34), warga Karang Sokon telah menjadi korbannya pada Selasa (10/6). Sepeda motor Yamaha Mio berwarna biru hilang setelah ditinggal sebentar. Motor yang raib ditinggal di halaman rumahnya. Pada waktu itu, Sadili masuk rumah dan motornya ditinggal di halaman rumahnya. Tak berselang lama kawanan pencuri berhasil membawa kabur. Kabarnya, warga sekitar sempat melihat aksi pencuri saat berusaha menghidupkan motor Sadili. ”Dua orang yang melihat kejadian itu kebetulan sedang membungkus beras yang tumpah ke tanah. Tapi ternyata warga baru sadar kalau pemuda yang membawa motor adalah komplotan pencuri. Bahkan hingga motor itu berhasil dibawa kabur, warga tetap tidak ada yang menyangka kalau motor itu sedang dibawa pencuri,” kata Rukmiyah, Kamis (12/6). Menurutnya, saat ini warga di desanya mulai hatihati dengan kejadian tersebut. Sebab, sekali kehilangan motor, kejadian serupa biasanya akan terulang kembali. Padahal, pencurian itu baru kali ini terjadi. ”Sekarang waktunya maling beraksi mencari uang, sebab, hampir bulan Ramadan,” terangnya. Fathol, warga yang lain, menambahkan, warga mulai berhati-hati meletakkan sepeda motornya. ”Sekitar pukul 20.00 warga mulai was-was kalau sepeda motor masih berada di luar. Sebab, sekali hilang tidak mungkin kembali,” timpalnya. Kapolsek Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Guluk-Guluk Iptu Rasadi belum bisa dimintai keterangan terkait raibnya motor milik Sadili. Saat dihubungi Koran Madura tidak merespons. =ALI RIDHO/MK
Sumenep
JUMAT 13 JUNI 2014 No. 0380 | TAHUN III
Dua Kasus Tak Berujung Moh. Readi: Kejaksaan Negeri Harus Bertenaga
KETERANGAN PERS. Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Sumenep N.S.A Aryatha memberikan keterangan pers kepada wartawan terkait mengendapnya dua kasus di Kejari.
SUMENEP - Kejaksaan Negeri Sumenep masih belum bisa menyelesaikan kasus besar berupa dugaan korupsi pengadaan lahan SMA Batuan senilai Rp 1,7 miliar dan penyelewengan dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Talango senilai Rp 2 miliar lebih. Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep N.S.A Aryatha mengatakan, untuk kasus SMA Bantuan, korps adhyaksa masih mengembangkan kasus. Kini, tim penyidik Kejari meminta Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur untuk kepentingan penyidikan kasus tersebut. “Kami masih terus kembangkan kasus itu, dan kami sudah mengirim surat ke BPKP untuk meminta hasil auditnya. Jadi, pengembangan kasus tersebut terus masih harus menunggu hasil audit BPKP Jatim,” katanya kepada Koran Madura, Kamis (12/6).
Ia menjelaskan, hasil audit BKPK itu merupakan bagian yang sangat dibutuhkan dalam proses penyidikan lebih lanjut sebagai alat bukti untuk menahan tersangka. Sehingga dapat diketahui, apakah terdapat kerugian negara dalam kasus dugaan penyimpangan tersebut. “Saat ini, tim penyidikan Kejari dipanggil BKPK untuk mengekspose kasus dugaan penyimpangan SMA Batuan yang ditanganinya, hanya saja mengenai hasilnya belum bisa diketahui sebelum hasil audit itu diterima,” katanya. Aryatha menegaskan, apabila dari hasil audit BPKP itu
dinyatakan terdapat kerugian negara, Kejari baru bisa menetapkan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan lahan tersebut. “Oleh karena itu, kami minta publik untuk bersabar,” ujarnya singkat Selain meminta hasil audit BPKP, tambah Aryatha, tim penyidik Kejari sudah memerika kurang lebih 24 orang dengan status saksi, mulai dari unsur Dinas Pendidikan, mantan pejabat Disdik, Camat Batuan, termasuk Kepala Desa Batuan terkait dugaan penyimpangan pengadaan lahan SMA Batuan tersebut. Menurutnya, tim penyidik menduga adanya penyimpangan dalam pengadaan lahan SMA Batuan, baik sisi proses maupun harga indikasinya ditengarai ada mark up harga, karena menelan dana lebih kurang dari Rp 1,7 miliar dengan rincian Rp 175
ribu per meter, sementara nilai jual objek pajak (NJOP) sebesar Rp 50 ribu per meter. Sedangkan untuk kasus dugaan penyelewengan dana PNPM Mandiri Perdesaan yang melibatkan dua eks pengurus PNPM Kecamatan Talango, Kejari belum menahan F (Sekretaris) dan M (mantan Bendahara UPK) yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Saksi yang telah diperiksa 34 orang. “Masih belum ditahan, sebab kami masih terus periksa pihakpihak lain, khawatir ada oknum lain terlibat. Sehingga dari pengembangan kasus tersebut, kalau ada tersangka baru sekalian ditahan secara massal,” katanya Namun, yang jelas, kata Arya, dua kasus tersebut sama-sama masih menunggu hasil audit BPKP. “Jadi, kita sembari menunggu hasil audit BPKP, sehingga nanti jelas dan detail, termasuk kita tak ragu-ragu dalam menjemput paksa dua tersangka tersebut,” pungkasnya. Sementara itu, Komisi A yang membidangi hukum dan politik meminta pemerintah agar kasus SMA Batuan segera dituntaskan. Bahkan menurut Komisi A, Kejari harus bekerja cepat dan bertenaga, sebab kasus yang ditengarai menjadi banjakan salah satu oknum Disdik itu telah menjadi rahasia umum. “Bahkan masyarakat bertanya-tanya, kenapa setelah sekian banyak memanggil beberapa pihak, Kejari belum juga menetapkan tersangka. Orang kan bertanya-tanya, ada apa. Apalagi yang PNPM Talango, masyarakat sudah tahu jelas bahwa dengan bukti-bukti yang telah didapat, Kejari mestinya menahan dua tersangka itu,” jelas Moh. Readi, Sekretaris Komisi A DPRD Sumenep, Kamis (12/6). Ia menambahkan bahwa dirinya paham soal kasus hukum memang sulit, berbelit dan harus hati-hati-hati, termasuk harus akurat dan kuat. “Saya paham, proses hukum itu sulit. berbelit, hati-hati dan menghadirkan fakta yang kuat dan akurat, pula dituntut hati-hati. Tetapi, jika Kejari bertenaga, maka saya yakin kasus hukum itu bisa segera diselesaikan dengan cepat dan cermat,” tegasnya. =SYAMSUNI/MK
Sumenep
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
C
Inspektorat Belum Terima Laporan Pelapor Program Desa Pagerungan Besar Diduga Fiktif Akan Dipolisikan SUMENEP – Inspektur Didik Untung Samsidi mengaku masih belum bisa bertindak apa pun terkait dugaan fiktif pada sejumlah program Desa Pageruangan Besar Kecamatan Sapeken. Sebab, sampai saat ini masih belum menerima laporan tertulis sebagai pijakan untuk menelusuri terhadap sejumlah program tersebut. ”Sampai saat ini masih belum ada laporan tertulis, sehingga kami masih belum bisa bergerak lebih jauh lagi,” katanya, Kamis (12/6). Beberapa waktu lalu, H. Rajani, warga setempat, melaporkan sejumlah program Desa Pagerungan Besar 2013 diduga fiktif kepada bupati. Menurut Didik, seharusnya ketika selah satu warga telah menemukan adanya indikasi penyimpangan, itu dilaporkan secara tertulis terhadap inspektorat. ”Surat laporan itu akan menjadi pijakan bagi kami untuk menyuruh staf agar segera melakukan kroscek ke bawah,” terangnya. Selain itu juga, adanya lapo-
ran tertulis itu akan memudahkan untuk mengklarifikasi terhadap program yang dinyatakan fiktif tersebut. ”Nah kalau sudah dilakukan kroscek ternyata benar atau sesuai dengan yang dilaporkan warga, maka kami akan melaporakan hasil itu ke Bupati,” ujarnya. Didik mengatakan hanya punya kewenangan untuk melakukan pengawasan, namun tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi. ”Yang jelas kalau itu benar, pasti ada sanksinya. Namun, sebelum memberikan sanksi kami harus melaporkan dulu kepada Bupati. Sebab memang seperti itu mekanismenya,”
terangnya. Sementara Bendahara Desa Pegerungan Besar Kecamatan Sapeken Junaidi membantah dugaan yang telah dilaporkan ke bupati. ”Kalau di tahun 2013, kami masih belum menerima dana ADD. Mungkin saja itu masih kepemerintah desa yang lama. Kalau masih kepemerintahan yang lama, jelas kami tidak tahu,” katanya. Oleh sebab itu, pihaknya mengaku sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh pihak H. Rajani. Sehingga dirinya beserta aparat desa yang lain akan menempuh jalur hukum. ”Itu sudah masuk dalam kategori pencemaran nama baik, makanya kami akan melaporkan tindakan itu ke pihak yang berwajib,” terangnya. Bahkan, lanjut Junaidi, saat ini dirinya bersama aparat desa lainnya telah mengumpulkan beberapa bukti untuk dilaporkan ke pihak yang berwajib. ”Tunggu saja nanti, yang jelas kami akan lapor-
Surat laporan itu akan menjadi pijakan bagi kami untuk menyuruh staf agar segera melakukan kroscek ke bawah,”
Didik Untung Samsidi Inspektur
kan nanti,” tukasnya. Sebelumnya, H. Rajani kepada Koran Madura, mengatakan, beberapa program Desa Pagerungan Besar 2013 diduga fiktif, seperti pembuatan rabat beton dengan luas ukuran 155×2,5 meter. Dalam laporannnya rabat beton itu sudah tuntas. Kenyataanya di lapangan tidak ada pembangunan yang dianggarkan melalui ADD (alokasi dana desa) sebesar Rp 56.709.420.
Selain itu, pembangunan jalan rabat beton melalui BKPI dan FPU juga tidak dilaksanakan. Padahal, menurutnya, dananya mencapai Rp 50 juta dengan ukuran pekerjaan seluas 150×2 meter. ”Ini juga tidak ada pelaksanaannya. Ada anggaran di desa kami, tapi masyarakat tidak bisa menikmati. Ini yang sangat menyakitkan bagi kami,” tuturnya. Di samping itu, pembangunan pagar desa juga disinyalir fiktif. Sebab, dana yang seharusnya menggunakan dana bantuan keuangan percepatan pembangunan pedesaan (BKP3) sebesar Rp 50 juta tidak ada. ”Kalau yang ini ada pekerjaan, tapi bukan menggunakan dana BKP3. Melainkan menggunakan dana bantuan KEI. Otomatis kan yang dari bantuan BKP3 itu tidak ada alias fiktif. Anggarannnya gabung dengan MCK, kalau MCK ada pekerjaannya,” ungkapnya. =JUNAEDI/MK
PERUNDANG-UNDANGAN
Pembahasan Perda Bangunan Gedung Dilanjut Juli REI EXPO Seoarang anak mengamati sebuah maket rumah yang ditawarkan pengembang pada pameran perumahan Real Estat Indonesia (REI) Expo di Semarang, Jateng, Kamis (12/6). REI memperkirakan pertumbuhan industri real estat pada tahun ini hanya sebesar 10 persen.
foto: ant/r. rekotomo
SUMENEP – Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) Sumenep Bambang Irianto mengungkapkan, pembahasan Peraturan Daerah (Perda) Bangunan Gedung yang hingga kini tertunda akan dilanjutkan pada bulan depan. Namun, pihaknya tidak optimis bisa selesai pada bulan Juli. Pihaknya tidak bisa memaksakan pihak legislatif untuk membahas rancangan perda itu, karena legislaif juga memiliki sejumlah program yang mendesak dibahas. Menurutnya, dalam perda tersebut akan dimasukkan nuansa-nuansa lokal. Sehingga ketika nanti sudah disahkan, bangunan milik pemerintah tidak lagi bisa sembarangan dibangun. “Selama ini model bangunan kantor tidak mencerminkan nuansa lokal. Ada yang bernuansa minimalis dan berupa bentuk lainnya. Tidak ada yang berkaraker Madura,” kata Bambang. Perda Bangunan Gedung tersebut, ucap Bambang, merupakan upaya untuk melestarikan nilainilai budaya. “Sehingga Sumenep
nanti memiliki bangunan-bangunan yang berkarakter,” ungkapnya. Keinginan untuk melestarikan nilai-nilai budaya tersebut, imbuhnya, dapat dilihat pada pembangunan trotoar di depan kantor Pemkab, meski perencanaan pembangunan tersebut dilakukan sebelum pengesahan Perda Bangunan Gedung. Anggota Komisi B DPRD Sumenep Sukarnaidi selaku pembahas perda bangunan gedung, memaparkan bahwa pembahasan tersebut memang ditargetkan selesai bulan Juli mendatang. ”Banyak agenda diinternal dewan sehingga pembahasan perda tersebut tidak seperti yang diharapkan semula,” terangnya. Perda Bangunan Gedung tersebut itemnya cukup banyak dan membutuhkan kajian mendalam. Sementara waktu yang diberikan untuk membahas raperda diinternal pansus terbilang sedikit. ”Tapi kita tetap komit untuk segera menyelesaikan pemebahasan itu,” ujarnya. =JUNAEDI/MK
D
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
KRIMINALITAS
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Duraji Tewas Misterius SUMENEP – Nasib nahas menimpa Duraji (65), warga Dusun Jutengen Laok, Desa Ambunten Tengah, Kecamatan Ambunten, Rabu (11/6) sekitar pukul 21.00. ia ditemukan Addul, menantunya, dalam keadaan kondisi kritis dengan kepala memar. Kronologinya, sekitar pukul 20.30 Addul keluar rumah dengan tujuan untuk menjalankan ronda malam di kampungnya. Baru sekitar perjalan 100 meter, Addul merasa terkejut karena melihat sesorang yang tekapar dipinggir jalan. Sacara spontan, Addul berteriak minta tolong. Tidak berselang lama sejumlah warga setempat menolong Daruji dan langsung dibawa ke Puskesmas
Ambunten. Namun, karena luka yang diderita sangat parah, akhirnya dirujuk ke rumah sakit umum dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Setelah sekitar satu jam mendapat perawatan medis, korban mengembuskan nafas terakhirnya. Meninggalnya korban diduga akibat kehabisan darah lantaran luka yang diderita korban terlalu banyak. Sekujur tubuh korban menderita luka lebam akibat diduga
pukulan benda tumpul. Bahkan rahang serta dagu korban hancur, kepala bagian kirinya mengelupas dan lengan kirinya patah. "Lukanya terlalu banyak, yang terparah terdapat di bagian kepala dan wajah," kata Addul. Addul mengaku tak paham atas motif pembunuhan mertuanya. Menurutnya, mertuanya tidak pernah punya masalah dengan tetangga maupun masyarakat sekitar. ”Bahkan mertua terkenal orang yang suka tolong menolong terhadap tetangga maupun masyarakat sekitar” terangnya. Kapolsek Ambunten Iptu Supardi saat dikonfirmasi belum bisa mengungkap motif penga-
niayaan yang berujung kematian itu. Petugas masih melakukan penyelidikan dan meminta informasi masyarakat sekitar untuk menyingkap tabir penganiayaan itu. "Betul ada penganiayaan terhadap warga Dusun Jutengen Laok, Desa Ambunten Tengah, tadi malam. Namun, kami belum mengetahui apa motifnya, petugas kami masih melakukan penyelidikan untuk menyingkap siapa pelaku penganiayaan itu," terangnya. Dari beberapa keterangan masyarakat, pelaku penganiayaan menggunakan benda tumpul saat melakukan aksinya. =JUNAEDI/MK
KECELAKAAN
Jemaah Tabligh Meninggal di Waduk SUMENEP - Dafid Wahyudi (24), jemaah tabligh asal Jalan Selayu 03 Cijerah, Bandung, Jawa Barat, mengembuskan nafas setelah terjebur ke dalam waduk yang berisi air di Desa Larangan Pereng, Kecamatan Pragaan Sumenep, Rabu (11/6) sekitar pukul 16.00. Pemuda asal Bandung itu merupakan salah satu anggota jamaah tabligh yang hendak berkunjung ke salah satu masjid di Desa Larangan Pereng. Kejadian itu bermula saat Dafid dan sejumlah temannya yang lain akan mengambil wudhu’ ke waduk itu untuk melaksanakan shalat ashar berjemaah. Namun sayangnya, ketika Dafir hendak mengambil wudhu’, kakinya terpeleset hingga jatuh ke dalam waduk dengan kedalam sekitar 3 meter. Setelah Dafir jatuh, taman-temannya yang lain tidak bisa menyelamatkannya, karena teman-temannya tidak ada yang bisa berenang. Nyawa Dafir tidak tertolong. Koordinator UPTD Puskesmas Pragaan Agus MS menjelaskan, saat pihaknya bersama petugas puskesmas sampai di lokasi, langsung mengangkat Dafir dari dasar waduk itu. ”Setelah kami angkat memang sudah tidak bernyawa, hanya saja kami tidak bisa memutuskan jika korban itu sudah mati,” katanya. Ketika korban berhasil diselamatkan, baru pihak petugas puskesmas membawa korban ke Puskesmas Pragaan. Itu untuk memastikan kondisi korban, hidup atau mati. ”Korban tiba di
MENINGGAL. Jenazah Dafir, warga Cijerah, Bandung, Jawa Barat di Puskesmas Pragaan.
Puskesmas sekitar pukul 19.00 dan langsung dibawa ke ruang unit gawat darurat (UGD),” terangnya. Setelah diperiksa sekitar setengah jam, petugas puskesmas menyatakan Dafid tidak bernyawa. ”Jadi, besar kemungkinan kematian korban itu karena akibat lamanya berada di dalam air. Sebab, berdasarakan hasil pemeriksaan, korban sudah tiga jam lamanya berada di dalam air,” ungkapnya.
Lebih lanjut Agus mengatakan, untuk menyelamatkan korban, sebanyak lima orang menyelam untuk mencari keberadaan korban. ”Karena lokasinya ditepi pantai, maka sejumlah warga itu terpaksa memanggil warga yang bisa menyelam di laut,” terangnya. Setelah sekitar tiga jam melakukan pencarian, akhirnya korban bisa ditemukan. "Korban ditemukan di kedalaman sekitar 3 meter. Mungkin itu yang me-
nyebabkan korban tidak bisa berenang,” tukasnya. Sementara Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Pragaan AKP Labungan mengaku masih belum bisa menyimpulkan terkait motif kejadian itu. Sebab sampai saat ini pihak kepolisian masih dalam tahap penyelidikan. ”Kami masih belum bisa memberikan keterangan lebih rinci, sebab kasus itu masih dalam penyelidiakan kami," katanya. =JUNAEDI/MK
Retribusi Slopeng Jauh dari Harapan
SUMENEP – Retribusi Pantai Slopeng yang berada di Kecamatan Dasuk selama hampir satu semenster masih jauh dari yang diharapkan. Selama bulan Januari hingga Juni 2014, kepada pendapatan asli daerah (PAD) baru menyumbang sekitar 29,9 persen. Pantai Slopeng ditarget menyumbang Rp 54.600.000, namun yang baru disetor Rp 16.342.000. Rendahnya pendapatan ditengarai karena terkendala infrastruktur yang perlu perbaikan dan belum dilakukan perbaikan karena terkendala dana. “Kita selalu berupaya untuk memperbaiki dan mengembangkan Pantai Slopeng. Hanya saja, kami tidak menampik jika anggaran untuk perbaikan infrastruktur dan pengembangan Pantai Slopeng masih jauh dari kata cukup. Sehingga kami tidak bisa berbuat banyak, jika tidak didukung dengan peningkatan anggaran perbaikan infrastruktur tersebut,” kata Kepala Disbudparpora Sumenep Ferbriyanto. Untuk mengejar setoran retribusi agar mencapai PAD, pihaknya akan memaksimalkan momentum lebaran atau Hari Raya Ketupat untuk menarik wisatawan guna mencapai retribusi pantai yang besar itu. Hal itu diinisiasi dengan cara mengontrakkan Pantai Slopeng selama sepekan atau sekitar satu minggu pada pihak ketiga. Dengan cara bekerja sama dengan pihak ketiga itu, diharapkan dana yang diperoleh dari penghasilan Pantai Slopeng dapat memenuhi target setoran PAD. “Kalau sistem kontrak kan sudah jelas berapa yang harus dipenuhi atau yang harus dibayar oleh kontraktor. Jadi pemkab dalam hal ini bisa menerima dana utuh, tanpa harus khawatir lagi. Sebab, jika tidak bekerja sama dengan pihak ketiga, maka pemerintah masih bisa saja merugi atau tidak bisa mencapai target yang ditentukan,” pungkasnya. =ALI RIDHO/MK
KORAN MADURA
Sumenep
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
PLTD Gili Raja Masih Butuh 7,4 M Komisi B: Kami Siap Demi Kepentingan Rakyat SUMENEP – Dana Rp 1,4 miliar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Gili Raja belum cukup. Pasalnya, pemerintah masih mengusulkan lagi pada APBD Perubahan untuk mempersiapan pembangunan jaringan listrik PLTD di Pulau Gili Raja Kecamatan Gili Genting tersebut. Pemkab Sumenep kembali merencanakan penambahan anggaran sebesar Rp 7,4 miliar lebih pada Perubahan APBD 2014 dengan dalih, ESDM menarget pemasangan jaringan listrik di pulau tersebut mencapai 100 persen di 2015. Menurut rincian Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Alam Mineral (ESDM) Sumenep, usulan tambahan anggaran penerangan listrik PLTD di Pulau Gili Raja tersebut sampai menelan biaya Rp 7,4 miliar lebih melalui APBD Perubahan 2014. Dana miliaran itu akan diperuntukkan untuk beberapa hal, salah satunya pada pemasangan jaringan yang menelan biaya kurang lebih Rp. 5, 8 miliar, rumah listik 150 juta, dan pengadaan genset Rp. 1, 5 miliar. Kepala ESDM Sumenep Abd. Kahir mengungkapkan, Pemkab sebenarnya telah mengalokasi-
kan anggaran program PLTD di Pulau Gili Raja sebesar 1,4 miliar untuk genset, jaringan, dan rumah listriknya. Namun anggaran tersebut tidak cukup, sehingga pihaknya mengusulkan tambahan anggaran tersebut pada Perubahan APBD. “Usulan anggaran tersebut sudah disepakati di Timgas Eksekutif, untuk selanjutnya disampaikan ke legislatif pada proses pembahasan Perubahan APBD nanti,” katanya. Kahir menambahkan, anggaran pemasangan jaringan yang diusulkan di Perubahan APBD cukup besar sebab memang biaya yang dibutuhkan untuk jaringan utama di 4 desa di Pulau Gili Raja mencapai Rp 6 miliar . “Karena kami menargetkan 2015 pemasangan jaringan utama PLTD di Gilia Raja itu mencapai 100 persen, termasuk jaringan pendukung di rumah-rumah yang
dianggarkan melalui Dana Program Kegiatan Pendukung Operasi (PKPO) Migas sebesar Rp. 112 juta lebih,” sebutnya. Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Sumenep Sukarnaidi mengatakan bahwa boleh saja minta tambahan anggaran, tetapi yang penting tak bernasib sama dengan PLTD Masalembu yang tak kunjung dioperasikan, bahkan terancam tak berfungsi. “Kami siap demi kepentingan rakyat, tetapi kalau sama seperti nasib PLTD Masalembu, maka kami pun tak respek dengan usulan penambahan anggaran tersebut. Bahkan kami masih mikirmikir untuk menerima usulan itu,” katanya, Kamis (12/6) kepada Koran Madura. Komisi B akan memperjuangkan anggaran itu jika pemerintah berkomitmen dan dapat dipertanggungjawabkan. “Jika tidak, maka jangan salahkan kami jika pada pembahasan anggaran, kami tidak menyetujuinya. Sebab kita sudah punya pengalaman pahit, dan ESDM belum menunjukkan kepada kami bahwa mereka bekerja dengan baik dan matang,” pungkasnya. =SYAMSUNI/MK
E
AMBROL. Kondisi tangkis laut di Kecamatan Sapeken. Sudah dua kali tangkis laut tersebut ambrol tapi belum diperbaiki.
INFRASTRUKTUR
Tangkis Laut Kembali Ambrol SUMENEP - Pembangunan infrastruktur tangkis laut di Kecamatan Sapekan sudah ambrol dua kali. Namun, hingga saat ini, tangkis laut yang berlokasi di belakang kantor Kecamatan Sapekan itu belum juga diperbaiki. Maimunah (43), warga Sapeken, mengatakan, tangkis laut itu sudah ambrol sekitar dua tahun lalu, dan beberapa waktu lalu kembali mengalami kerusakan. Keberadaan tangkis laut tersebut mendesak untuk diperbaiki karena dekat dengan rumah warga. “Di dekat tangkis laut itu terdapat rumah warga yang berjarak hanya sekitar 15 meter dari tangkis laut. Nah kalau itu tidak segera diperbaiki, saya khawatir akan berdampak pada rumah warga yang menjadi sasaran ombak berikutnya,” keluhnya, Kamis (12/6). Selan itu, tangkis laut yang ambrol lokasinya persis di belakang Kantor Kecamatan Sapekan. “Padahal lokasinya sudah dekat dengan kantor kecamatan. Masak pemerintah setempat gak tahu,” terangnya. Menurutnya, seandainya rumah warga yang dekat dengan bibir pantai itu tidak dikelilingi batu sebanyak 2
perahu yang dibeli warga, tidak menutup kemungkinan rumah tersebut sudah menjadi amukan ombak. Karena selain lokasinya dekat dengan bibir pantai, tangkis lautnya dibiarkan ambrol. Untuk mengamankan rumahnya dari terjangan ombak, warga memasang batu di sekeliling rumahnya. “Andai saja tidak ada batu pengaman, sudah hancur rumahku, Mas, namun saya tidak tahu pastinya kapan tangkis laut ambrol,” ujar Maimunah, menirukan ucapan pemilik rumah. Tangkis laut yang rusak parah sekitar sepanjang 100 meter. Ketika ombak sangat besar, warga harus mengungsi. Sebab, khawatir rumahnya akan digulung ombak besar dan bisa hancur porak-poranda. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PU Pengairan Sumenep Eri Susanto mengatakan, pihaknya akan usahakan untuk segera memperbaiki tangkis laut yang ambrol di belakang kantor kecamatan. “Seingat saya dan setelah konfirmasi dengan UPT pada saat kunjungan, tangkis laut tersebut tidak dibangun oleh Pengairan,” singkatnya melalui pesan singkat. =ALI RIDHO/MK
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014|NO. 0380|TAHUN III PROBOLINGGO F KORAN MADURA
Pamekasan
JUMAT 13 JUNI 2014 NO. 0380 | TAHUN III
F
Dapatkah Terminal Bugih Difungsikan Lagi? MPU Nakal karena Tidak Ada Tempat Transit PAMEKASAN – Mobil angkutan umum (MPU) nakal di Jl Kabupaten menambah kepadatan dalam kota. MPU itu rute Pamekasan-Proppo dan rute Pamekasan-Palengaan, Pegantenan. Aksi nakal sopir MPU ini memaksa pejabat pemkab setempat berfikir keras, termasuk diantaranya mewacanakan untuk memfungsikan kembali Terminal Bugih, di Jl Dirgahayu, Pamekasan. Lahan milik Pemkab Pamekasan yang dulu sebagai terminal untuk angkutan umum Proppo, Palengaan, dan Pegantenan ke Pamekasan itu saat ini sudah tidak lagi berbentuk layaknya terminal, melainkan yang terlihat barisan pertokoan dan warung. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pamekasan,
Moh Zakir mengakui masuknya MPU ke dalam kota itu karena belum ada terminal sebagai tempat transit. Sehingga muncul wacana kembali mengoperasikan Terminal Bugih sebagai upaya mengurai kepadatan di Jl Kabupaten yang kerap menjadi tempat mangkal MPU. Menurutnya, berdasarkan pengalamannya sejak masih usia
muda dulu, kawasan pertokoan di Jl Dirgahayu atau pertigaan Jl Pintu Gerbang itu dulunya terminal kota. Terminal itu digunakan untuk angkutan umum dari luar kota Pamekasan, diantaranya Proppo, Palengan, dan Pegantenan. “Seingat saya waktu masih kecil di situ ada terminal oplet dari Palengaan, Proppo, dan Pegantenan. Jadi angkutan tidak sampai masuk ke dalam kota dan saya tidak tahu kok bisa jadi pertokoan, padahal itu lahannya Pemkab. Memang kami akan rencanakan pengaturan lagi trayek MPU, tapi adanya pertokoan itu jadi kendala yang harus dihadapi,” katanya. Rencananya pertokoan di
BERJEJER. Toko di atas lahan milik pemkab (bekas Terminal Bugih) di Jl Dirgahayu, Pamekasan.
bekas Terminal Bugih itu akan mulai didata. Zakir mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKA) Pemkab Pamekasan. Namun, Pemkab harus membuat pengadaan lahan baru untuk merelokasi pertokoan milik masyarakat itu. Sementara itu, Kepala BPKA Pamekasan,Taufikurachman mengatakan sejak dirinya berada di Pamekasan wujud terminal di Jl Dirgahayu itu memang sudah tidak nampak. Namun, lahan tersebut masih tercatat milik Pemkab Pamekasan. Untuk pengadaan lahan baru, Taufik mengatakan pihaknya hanya instansi pendukung. Semua tergantung Dishubkominfo
jika memang akan mengoperasikan kembali terminal tersebut. Tentunya adanya penambahan yang serius utamnya terkait adanya pengadaan lahan baru untuk merelokasi para pemilik pertokoan yang berdiri di atas lahan bekas Terminal Bugih itu. “Kalau perubahan jadi pertokoan saya tidak tahu persis sejarahnya, tapi lahannya masih tercatat sebagai aset Pemkab hanya bangunan diatasnya yang bukan aset Pemkab. Sampai sekarang belum ada rencana beli lahan untuk tempat relokasinya. Nanti kalau sudah ada rapat pembahasannya baru bisa diketahui bagaimana selanjutnya,” ungkapanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
Pamekasan
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014|NO. 0380|TAHUN III
G
KONTRAK KERJA SAMA
Ada Bank Tak Bisa Melayani Secara Baik
DEMAM PIALA DUNIA. Seorang anak naik sepeda melintas di bawah spanduk bergambar bendera negara peserta Piala Dunia 2014, di Desa Tentenan, Larangan, Pamekasan, Jatim, Kamis (12/6). Warga di desa itu, memancang bendera dan umbul-umbul peserta Piala Dunia 2014 di sudut-sudut jalan dan rumah mereka sebagai dukungan terhadap negara peserta dalam perhelatan sepak bola terbesar se jagad tersebut.
Ubah Kelola CBP Beras 4 Ton Tak Layak Konsumsi 2013 Jangan Terulang Tahun ini PAMEKASAN - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan melakukan perubahan terhadap pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP), mulai tahun 2014 ini. Tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan beras tersebut. Pada tahun 2013 lalu, Dinsosnakertrans menyimpan CBP dalam jumlah yang banyak di gudang milik Dinsosnakertrans. Namun mulai tahun ini CBP pengelolaan diubah dengan diambil sedikit demi sedikit ke gudang bulog sehingga kerusakan dapat diminimalisir. Kepala Bidang Sosial pada Dinsosnakertrans Pamekasan, Achmad Subaidi mengatakan perubahan itu dilakukan agar beras tetap selalu bagus dan layak konsumsi, karena hingga saat ini pihaknya belum memiliki gudang penyimpanan beras yang layak sehingga rentan terjadi kerusakan. Untuk itu, jatah CBP tahun ini sebagian besar masih dibiarkan berada di Gudang Bulog. Beras
tersebut akan dimbil sesuai dengan kebutuhan. Pengambilan beras itu nantinya akan dilakukan secara bertahap agar tidak menumpuk di gudang beras Dinsosnakertrans. “Berkaca dari pengalaman tahun lalu, beras yang ditumpuk di gudang sini (Dinsosnakertrans) banyak yang rusak, sehingga kami ubah pengelolaannya. Ini merupakan upaya kami agar beras selalu layak konsumsi,” katanya. Dalam perubahan pengelolaan yang baru tersebut, pihaknya telah mengatur dalam satu kali pengambilan ke gudang bulog paling banyak 2 ton saja. Kendati sedikit yang terpenting di gudang Dinsosnakertrans selalu ada persediaannya, jika suatu waktu diperlukan.
CBP itu Selain untuk korban bencana alam, juga dapat diberikan pada masyarakat penyandang masalah sosial yang ada di wilayah itu berdasarkan laporan dari kepala desa yang bersangkutan. Untuk dikatahui, CBP tahun 2013 yang tidak layak konsumsi sekitar 4 ton, karena sejumlah faktor. Seperti belum ada gudang representatif, penjaga gudang, ataupun pengelola belum profesional dan yang lain. Subaidi menambahkan, mengenai kerusakan beras yang selama ini terjadi, disebabkan banyak faktor mulai dari kualitas beras, pola penyimpanan, serta sarana dan prasana yang kurang baik. Namun, yang bisa dilakukan Dinsosnakertrans adalah mangatur pengelolaannya. “Kami berharap dengan mengatur pengelolaan ini, upaya memanimalisir kerusakan beras ini bisa sesuai dengan harapan kita, minimal tidak terlalu banyak beras yang rusak,” katanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
PAMEKASAN – Sejumlah guru di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan mendesak Kemenag setempat untuk memutus kontrak kerja sama dengan sejumlah bank yang memberi pelayanan rendah bagi guru penerima tunjangan. Baik tunjangan sertifikasi, tunjangan fungsional, tunjangan daerah terpencil, bantuan yang diterima sekolah seperti BOS, BSM, ataupun bantuan lainnya. Juru bicara (Jubir) guru, Zainal Abidin mengatakan ada beberapa bank mitra Kemenag yang tidak ramah dalam melayani guru, bahkan cenderung mempersulit. Itu dikeluhkan banyak guru saat penerimaan tunjangan sertifikasi, karena pegawai bank dinilai menunjukkan prilaku tidak baik dan kurang komunikatif. Ia mendesak Kemenag Pamekasan untuk tidak segansegan memutus kontrak dengan bank-bank yang memberikan pelayanan kurang memuaskan para guru. “Guru itu adalah nasabah bank, seharusnya dilayani dengan baik, secara sopan,” ujar Zainal. Zainal menambahkan, apabila Kemenag tidak berani memutuskan kontrak bank yang
memberi palayanan buruk itu, ia mencurigai ada kerja sama khusus dengan Kemenag. Bahkan, kasus terakhir, berupa ngendonnya dana bantuan siswa miskin (BSM) APBN-P yang ada di salah satu bank di Pamekasan diduga ada kesengajaan dari kedua belah pihak untuk meraup keuntungan bunga lebih besar. Kepala Kemenag Pamekasan, Juhedi mengatakan akan mengevaluasi secara keseluruhan terhadap sistem pelayanan bank yang bekerja sama dengan Kemenag Pamekasan. Apabila ditemukan pelayanan buruk, pihaknya akan memanggil bank tersebut dan mempertanyakan sebab rendahnya pelayanan. Ia belum memberi kepastian apakah akan memutus kontrak kerja sama atau tidak, atas kekecewaan para guru itu. Juhedi menjelaskan akan berupaya untuk selalu memberikan peringatan kepada bank-bank mitra Kemenag untuk selalu memperbaiki sistem pelayanannya. Mengenai BSM yang diduga ngendon, Juhedi mengaku tidak ada unsur kesengajaan, melainkan murni mengalami hambatan pencairan dari pemerintah pusat. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH
PRODUKSI BATIK MENINGKAT. Perajin menyelesaikan proses pembuatan batik tulis, di sentra industri rumahan Desa Klampar, Proppo, Pamekasan, Jatim. Menjelang bulan puasa dan lebarah idul fitri, produksi batik naik sekitar 10 persen. Produksi tersebut diperkirakan akan terus naik hingga pertengahan ramadan tahun ini.
H
Pamekasan
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014|NO. 0380|TAHUN III
Pengendara Supra Tewas di TKP Sopir Truk Bensin Dipaksa Ikut Polisi PAMEKASAN - Kecelakaan Lalu Lintas (Laka Lantas) yang menyebabkan korban meninggal dunia (MD) kembali terjadi kemarin (12/6). Insiden ini terjadi pukul 12.45, di Jl Raya Pamekasan-Sampang, tepatnya di Dusun/Desa Kramat, Kecamatan Tlanakan. Baghidi, 40, warga Desa Jungkarang, Kecamatan Jrengik, Sampang, pengendara motor Honda Supra nopol L 2324 AO, yang melaju kencang dari arah timur (arah Pamekasan), menabrak truk tangki pengangkut bensin nopol M 8523 UA yang dikemudikan Moh. Ashari, 47, warga Dusun Gurem, Kecamatan Jungcangcang, Pamekasan, yang melaju dari arah barat (arah Sampang). Karena kejadian ini, Baghidi langsung meninggal di tempat. Sementara Ashari baikbaik saja. Beberapa saat setelah kejadian, korban langsung dibawa ke RSUD dr Slamet Martodirdjo, sedangkan Ashari diamankan pihak kepolisian, termasuk dua kendaraan yang terlibat laka juga diamankan. Tengah depan truk penyok. Kondisi motor Supra hancur di bagian depannya. Baghidi sebenarnya menggunakan helm standard. Namun karena benturan keras menghantam bemper truk, nyawanya tidak bisa diselamatkan. Mukanya mengalami luka parah. Mulut dan giginya hancur. Mengalir darah segar dari mulut, hidung, dan kedua lubang telinganya. Menurut Jauhari, salah satu warga sekitar yang tahu pertama kali kejadian ini, sebenarnya sesaat setelah kecelakaan korban masih bernafas, tapi nafasnya sudah tidak lancar. Setelah beberapa saat korban sudah tidak bernafas lagi, dan dinyatakan meninggal dunia. Korban dibawa
ke RSUD untuk disemayamkan, sambil menunggu dijemput keluarganya dari Sampang. Jauhari bercerita, saat kejadian dirinya sedang berada di dalam rumah. Rumahnya hanya sekitar 20 meter dari TKP. Tibatiba terdengar suara benturan keras, seperti ban mobil pecah. Jauhari ke uar rumah, ternyata sudah ada truk tangki yang berhenti di tengah jalan. Padahal saat itu jalanan sedang sepi. Awalnya ia mengira tangki itu mengalami pecah ban. “Saya lantas keluar rumah, mendekati tangki. Karena tangki itu terhenti di tengah jalan, takut terjadi macet. Namun setelah saya lihat ke depan, di depan tangki ada orang yang tergelak bersama motornya. Dan orang itu sudah kritis,” tuturnya. Melihat itu, Jauhari lantas memanggil warga lainnya untuk menolong korban. Korban langsung digotong ke pinggir, berikut juga motornya. Sementara warga lainnya menyetop tangki agar tidak kabur. Wargapun menyuruh sopir tangki untuk meminggirkan truk tangkinya. Setelah itu warga berjaga-jaga, takut sopir tangki kabur. Warga lainnya ada yang menghubungi Polsek Tlanakan. Tak lama kemudian, beberapa aparat Satlantas Polres Pamekasan datang. Kemudian korban dibawa ke RSUD menggunakan pikap aparat. Dari cerita Jauhari dan beberapa warga lainnya, kecelakaan
ini diperkirakan karena kelalaian keduanya, baik motor dan truk. Dugaan itu muncul, karena setelah benturan keras terjadi, baik posisi motor dan tangki ada di tengah jalan. Posisi motor ada di tengah, tepat di marka jalan. Sementara truk, roda kanannya sudah melewati batas marka jalan. “Intinya truk itu ada di tengah jalan, roda kanan melewati marka. Posisi jatuh motor dan korban juga tepat di tengah jalan.
Saat kejadian jalanan juga sedang sepi, tidak ada kendaraan lain yang melintas,” imbuh Jauhari. Sementara pihak Satlantas saat dimintai keterangannya ketika sedang olah TKP, belum bisa memberikan kesimpulan awal terkait laka lantas ini. Salah satu petugas Brigadir Triwahyudi mengungkapkan kasus ini masih akan diselidiki lebih lanjut. Dengan memintai keterangan beberapa saksi di sekitar TKP. Jadi tidak hanya
mendengarkan satu saksi saja. Juga mendengarkan keterangan pengemudi dan kernet truk tangki. Menurutnya, keterangan para saksi ini sangat penting. Sebab korban sudah meninggal. Tidak ada korban lain dari kejadian itu. “Korbannya hanya satu, sudah MD. Kami masih mencari keterangan para saksi. Untuk mengetahui latar belakang kejadian ini,” tukasnya. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH
TNI ini sudah diinstruksikan sejak Pileg lalu, hingga nanti Pilpres. Pihaknya meminta seluruh jajaran TNI ini benar-benar bekerja secara profesional. Dalam Pilpres ini, tugas TNI adalah membantu polisi dalam pengamanan tidak langsung demi suksesi Pilpres. Dirinya optimis seluruh anggotanya senantiasa bekerja profesional sesuai den-
gan tugas dan tanggungjawabnya, dalam membantu polisi menjaga keamanan. “Jika ada anggota yang salah, pasti kami beri hukuman dan sanksi. Tentu jika terbukti melakukan pelanggaran. Baik terkait kedisiplinan apalagi pidana, sesuai dengan pelanggarannya,” tegasnya. =SUKMA FIRDAUS/UZI/RAH
PILPRES
Babinsa Tak Netral Bakal Disanksi PAMEKASAN - Komandan Kodim (Dandim) 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi dengan tegas menyatakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Pamekasan tidak bakalan neko-neko. Tetap menjaga netralitas pada Pilpres nanti. Hal ini sudah diantisipasi oleh Mawardi. Pihaknya sudah menyiapkan sanksi tegas kepada para
Babinsa jika mencoba bermainmain dalam Pilpres ini. Ketegasan ini diambil Mawardi, sebab ada informasi di daerah lain ditemukan Babinsa yang mengajak masyarakat untuk mendukung salah satu calon dalam Pilpres 9 Juli mendatang. Pria asli Jawa Tengah ini dengan lantang mengatakan, untuk Babinsa di Pamekasan
tidak akan seperti itu. Jika ada Babinsa yang demikan, dirinya siap bertanggungjawab. “TNI di Pamekasan tetap menjaga netralitas dan mendukung suksesnya pesta demokrasi 2014 ini,” ujarnya, kemarin (12/6). Pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh jajaran kesatuannya di Pamekasan, baik di Kodim dan di Koramil. Bahkan netralitas
Pamekasan
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014|NO. 0380|TAHUN III
I
RAPERDA
Pembahasan PAK Bisa Kurang Bermutu PAMEKASAN – Rencana Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pamekasan untuk mempercepat pembahasan sejumlah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), termasuk pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2014, mendapat sorotan tajam. Salah satunya sorotan datang dari aktivis Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (Kalam) Pamekasan. Kalam membidik pembahasan PAK yang akan dilakukan lebih awal dari biasanya. Sebab dinilai akan mempengaruhi pangajuan draf PAK dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dikebut karena kejar tayang. Ketua Kalam Pamekasan, Elman Dhuro mengatakan dengan dilakukan pembahasan PAK lebih awal, besar kemungkinan eksekutif belum mempersiapkan draf pangajuannya. Sehingga saat mengetahui hal itu, mereka akan segera menggarap draf dengan kurun waktu yang singkat dan dipastikan asal-asalan. “Yang kami khawatirkan itu asal ada draf PAK yang diajukan ke dewan, sedang isinya tidak diperhatikan. Kami yakin pekerjaan yang dilakukan dengan kondisi terburu-buru itu sangat rentan dengan kesalahan,” katanya. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pamekasan, Alwi menjamin bahwa draf PAK yang akan diajukan ke DPRD dilakukan
dengan baik dan profesional. Sebab draf dari seluruh SKPD di lingkungan Pemkab setempat yang ada di tim anggaran (timgar), saat ini sudah tinggal finalisisasi. Untuk itu, pihaknya mengaku siap untuk segera mengajukan draf PAK apabila memang akan dibahas lebih awal dari biasanya. Menurutnya, kegiatan yang diajukan oleh SKPD di PAK itu adalah kegiatan lanjutan yang anggarannya minim di ABPD. “Karena tidak cukup, sehingga diajukan di PAK, dan kebanyakan PAK itu hanya kelanjutan kegiatan, jadi tidak sesulit APBD. Apalagi draf PAK yang sudah ada di kami mencapai 80 persen, jadi dalam waktu tidak lama bisa kami ajukan ke dewan untuk kemudian dibahas disana (DPRD),” ungkapnya. Ketua DPRD Pamekasan, Halili mengatakan agenda pembahasan PAK di daerah itu diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) dilakukan pada bulan Agustus. Namun, pembahasan PAK Pamekasan tahun ini direncanakan akan dibahas pada bulan Juli, lebih awal satu bulan dari biasanya. “Yang diatur di Permendagri itu PAK dibahas di bulan Agustus dan batas akhirnya bulan Oktober. Tapi kalaupun itu dimajukan hal itu tidak melanggar aturan itu. Menurut kami itu lebih cepat lebih baik, sehingga realisasinya juga lebih cepat,” katanya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
HARGA TOMAT NAIK. Petani merawat tanaman tomat yang hampir panen, di Desa Polagan, Galis, Pamekasan, Jatim, Kamis (12/6). Dalam dua pekan terakhir, harga tomat di kabupaten itu naik dari Rp 500 menjadi Rp 4.500 per kg, akibat kekurangan stok di tingkat petani. Harga tersebut diperkirakan akan terus naik hingga pertengah ramadan tahun ini.
POSTER CAPRES-CAWAPRES. Seorang abang becak menunggu penumpang di dekat poster pasangan Capres Cawapres, di Jalan Raya Pamekasan-Sumenep, Pamekasan, Jatim, Kamis (12/6). Menjelang Pemilihan Presiden, 9 Juli yang akan datang, sejumlah ruas jalan di kabupaten itu dipenuhi alat peraga pasangan Capres-Cawapres.
Anggaran dari BPWS Dipangkas 50 Persen Program LPJU Bakal Ditata Ulang PAMEKASAN – Pada awal tahun 2014 lalu, Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) berjanji akan mengucurkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk penambahan lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Kabupaten Pamekasan. Namun, anggaran tersebut direncanakan akan dipangkas 50 persen menjadi Rp 2,5 miliar. Sedianya, dengan anggaran Rp 5 miliar itu ada 21 kilometer (km) jalan yang direncanakan akan dipasang LPJU. 21 km dibagi dua jalur, yaitu jalur lingkar barat dan lingkar timur, yang akan disebar pada 310 titik di jalur yang ditentukan itu. Sepanjang jalur lingkar barat, meliputi Nyalabuh Laok, Betet, Teja, Laden, dan Jalmak dengan panjang jalan 8 km. Kemudian pada jalur lingkar timur sepanjang 13 km, mulai Jalan Ceguk, Kangenan, Sumedangan, Pademawu Barat, Murtajih hingga Jalan Tambung. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Pamekasan, Mohammad Zakir
mengatakan pihaknya mendapatkan kabar pemangkasan itu setelah menanyakan kepastian anggaran LPJU tersebut kepada BPWS. “Awalnya saya mau tanya kapan anggaran LPJU dicairkan, tapi justru dapat kabar anggarannya akan dipangkas, bisa saja dipangkas sampai Rp 2,5 miliar. Pemangkasan anggaran ini tidak hanya terjadi di Dishubkominfo saja, tetapi SKPD lain juga,” katanya. Dengan adanya perubahan itu, lanjut Zakir, tentu pihaknya akan kembali melakukan perencanaan ulang disesuaikan dengan anggaran yang akan didapatkan. Sebelumnya, dengan anggaran Rp 5 miliar itu direncanakan jarak
per titik LPJU sejauh 50 meter. Selain anggaran dari BPWS, juga ada anggaran penambahan LPJU yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setempat, namun nilainya hanya sedikit, yaitu Rp 750 juta. Sedangkan dana pemeliharaan sebesar Rp 250 juta, sehingga totol dari APBD Rp 1 miliar. Menurut Zakir, anggaran itu sebagai upaya untuk melakukan pemerataan LPJU di kecamatan yang ada di wilayah itu. Namun, hal pemerataan penerangan jalan itu tidak bisa dilakukan dengan serta merta, tetapi akan dilakukan secara bertahap. Pemerataan LPJU tersebut harus disesuaikan dengan anggaran yang dialokasikan setiap tahunnya. “Anggaran sebesar Rp 750 juta akan dipasang 70 titik LPJU. Yang sudah kami rencanakan itu tahun ini ada penambahan titik LPJU di Kecamatan Galis, Proppo dan Kecamatan Pagantenan,” ungkapnya. =ALI SYAHRONI/UZI/RAH
Sumenep KORAN J KORAN MADURA
Sampang
JUMAT 13 JUNI 2014 No. 0380 | TAHUN III
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
MADURA
J
Terpidana itu Masih Anggota Dewan Ketua DPRD: Saya Belum Terima Surat Keputusan MA
Ketua DPRD Sampang Imam Ubaidilah mengatakan belum bisa memberikan sanksi terhadap terpidana kasus pencabulan pada Desember 2010 itu, karena belum menerima kutipan putusan Mahkamah Agung. “Saya belum menerima copy surat keputusan dari MA,” ucapnya, Kamis (12/6). Pihaknya baru akan memberikan sanksi bilamana telah menerima copy surat keputusan dari MA. “Saya akan memberikan kebijakan seperti dipecat, tapi saya akan melihat dulu setelah menerima surat putusan dari MA,” tuturnya. Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, Selasa (10/6) sekitar pukul 11.00 Wib mengeksekusi A.M. Hoseh (36), warga Desa Batu Poro Barat Kecamatan Ke-
dungdung di gedung DPRD Sampang. Eksekusi tersebut berdasarkan putusan MA Nomor 739/K/ SIP.SUS/2012. MA mengabulkan banding atau kasasi Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas putusan Pengadilan Negeri (PN) Sampang pada tahun 2011. PN membebaskan A.M. Hoseh dari dakwaan mencabuli M (18) warga Jalan Garuda Kec/Kota Sampang pada Desember 2010. Pada tanggal 23 Oktober 2013, jaksa merasa tidak puas atas putusan tersebut dan melakukan banding ke MA. Surat keputusan MA baru diterima Kejari pada Senin (09/6). A.M. Hoseh terbukti melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak Pasal 82 Tahun
ryan hariyanto/koran madura
Sampang - A.M. Hoseh hingga Kamis (12/6) masih tercatat sebagai anggota Komisi B DPRD Sampang, sekalipun sudah menjadi terpidana kasus pencabulan serta dipecat sebagai kader Partai Bintang Reformasi (PBR).
2002 dengan ancaman hukuman 3 tahun penjara dan denda sebesar Rp 60 juta. Sementara pada Rabu (11/6),
A.M. Hoseh resmi dipecat sebagai kader Partai Bintang Reformasi (PBR). Ia ditengarai telah mencoreng nama baik partai,
A.M. Hoseh (36), anggota Komisi B DPRD Sampang asal Desa Batu Poro Barat Kecamatan Kedungdung, saat digelandang ke dalam mobil polisi, Selasa (10/6). Mahkamah Agung mengabulkan kasasi Jaksa Penuntut Umum atas putusan bebas Pengadilan Negeri setempat kepada A.M. Hoseh yang didakwa melakukan pencabulan.
apalagi partai yang berasaskan Islam. Perbuatan Hoseh sangat mengecewakan. =RYAN HARIYANTO/MK
PENGUMUMAN UN SMP
SAMPANGPengumuman kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan sederajat bakal diumumkan hari ini (13/6) oleh sekolah penyelenggara. Dinas Pendidikan (Disdik) Sampang memastikan sedikitnya ada tiga siswa yang tidak lulus UN yang digelar Mei lalu itu. Kabid Kurikulum Disdik Sampang, Arief Budiansor menjelaskan bahwa saat ini sudah dipastikan ada tiga siswa yang tidak lulus dikarenakan tidak mengikuti ujian susulan. Dua siswa tidak mengikuti ujian tanpa ada alasan yang jelas, sedangkan satu siswa lainnya dikarenakan meninggal dunia akibat kecelakaan. Setelah pengumuman resmi, bisa jadi masih ada tambahan siswa yang tidak lulus UN. “Kami sudah memberi kebijakan dengan mengadakan ujian susulan sesuai jadwal yang ditentukan, akan tetapi tiga siswa tersebut tetap tidak ikut ujian. Maka dua siswa tersebut sudah dipastikan tidak lulus sekolah, sedangkan satu siswa meninggal dunia dikarenakan kecelakaan,” ujarnya, Kamis (12/6). Arief juga mengaku tingkat kelulusan saat ini cukup mudah,
sebab sistem yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu menggabungkan nilai rata-rata dengan nilai hasil UN. Dan untuk saat ini sebagian besar di semua lembaga sekolah yang ada di Sampang nilai rapotnya sudah mencapai nilai rata-rata tujuh ke atas. Maka dengan nilai tersebut sangat besar peluang untuk lulus sekolah ketika diakumulasikan dengan persentase nilai UN. “Saya yakin untuk pelulusan saat ini sangat besar sebab sistem pelulusannya sangat mudah dibandingkan tiga tahun yang lalu. Dengan kriteria 70 persen nilai rapot ditambah 30 persen nilai ujian sekolah yang nantinya menjadi 40 persen nilai sekolah dan kemudian diakumulasikan dengan 60 persen nilai UN,” jelasnya kepada wartawan. Lanjut Arief, untuk pengumuman kelulusan hari Jumat (13/6) sudah bisa akses, sebab sekitar pukul 15.00 WIB pihaknya akan ke disdik tingkat provinsi untuk mengambil daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN). Hasil tersebut nantinya akan dirapatkan di semua lembaga penyelenggara UN untuk menetapkan kelulusan siswa.
ant/henry mahari
Tiga Siswa Sudah Dipastikan Tak Lulus
“Paling besok selesai shalat Jumat bisa diumumkan melalui website atau blog sekolah mas-
ing-masing. Makala ada lembaga sekolah yang tidak memiliki website, maka nanti pengiriman surat
bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus sekolah,” terangnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
Sampang SAMPANG- Maraknya rumah kos di Kabupaten Sampang mulai mereshkan warga sekitar. Pasalnya, banyak rumah kos yang menerima cowok-cewek gabung tanpa pengawasan yang ketat. Apalagi, Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Sampang mengaku tidak pernah memberi izin pendirian rumah kos secara khusus. Pantauan Koran Madura, banyak rumah kos yang menampung pria dan wanita. Dan yang paling miris lagi, sampai sekarang aturan dan batasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang belum jelas, sehingga kondisi ini dikhawatirkan menjadi pemicu prilaku menyimpang seperti perilaku mesum. Qodir (25) warga asal Kelurahan Polagan membenarkan bahwa saat ini memang keberadaan rumah kos semakin menjamur di Kota Sampang. Diakuinya, bahkan di setiap sudut kota banyak terlihat bangunan yang bertuliskan rumah dikoskan. Dia menyampaikan bahwa seperti Jl Rajawali, Trunojoyo dan daerah yang beredekatan dengan pendidikan seperti kampus akan menjadi titik lokasi maraknya bangunan yang menyediakan rumah yang dikoskan. “Saat ini saya tidak kaget mendengar keberadaan rumah kos yang semakin bertambah di Kota Sampang, namun keberadaannya perlu diatur agar nantinya tidak menjadi masalah,” ungkapnya, Kamis (12/6). Sementara Kepala Kantor Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal (KP3M) Sampang Abd Syakur mengaku sampai sekarang belum ada warga yang mengajukan khusus terkait izin rumah kos. Bahkan pihaknya mengaku belum mengetahui secara pastinya terkait izin rumah kos yang
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
K
DIDUGA TAK BERIZIN
Banyak Rumah Kos Lawan Jenis Gabung
saat ini sudah berdiri. “Tidak ada yang mengajukan khusus untuk pendirian rumah kos, hanya saja pada umunya selama ini izin rumah kos satu pa-
ket dengan izin mendirikan bangunan (IMB), karena kebanyakan rumah kos menempel dengan rumah warga,” jelasnya. Dirinya juga mengaku tidak
tahu-menahu terkait peraturan khusus tentang izin rumah kos. Diakuinya, pihaknya hanya menangani seperti IMB pendirian rumah tangga, IMB pendirian hotel,
toko dan lainnya. “Kalau KP3M tidak membidangi izin rumah kos, mungkin saja instansi lainnya,” kelitnya dengan singkat. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
L
Sampang
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
PENUNTASAN KORUPSI
Rekening Koperasi Kasus Tebu Diblokir
mohammad muhlis/ koran madura
TUNJUKKAN. Kabid Pengelolaan Aset DPPKA Bambang Indra Basuki saat menunjukkan data tanah milik Pemkab Sampang, Kamis (12).
493 Bidang Tanah Pemkab Tidak Bersertifikat SAMPANG- Sejumlah aset tanah yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang tampaknya banyak yang tidak bersertifikat. Terbukti saat Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) setempat memperlihatkan data keseluruhan aset kepemilikan Pemkab Sampang yaitu dengan total 1.199 bidang tanah yang luasnya 2.854.502 meter persegi. Dari data tersebut, sedikitnya 493 bidang tanah dengan luas 609. 295 meter persegi belum mengantongi sertifikat, 34 bidang tanah dengan luas 92.883 meter persegi statusnya masih proses, selanjutnya 43 bidang tanah dengan luas 52.439 meter persegi bertatus bermasalah. Kabid Pengelolaan Aset DPPKA Sampang Bambang Indra Basuki menyampaikan, banyak tanah yang ditempati Pemkab yang belum mengantongi sertifikat tanah. Diakuinya, salah satunya yaitu Rumah Sakit Umum (RSUD) Sampang.
“Tanah RSUD tersebut masih belum bersertifikat, dulu tanah itu merupakan milik aset Departemen Peneranagn Provinsi yang diserahkan ke Pemda, dan sampai saat ini tanah itu ada yang menggugat sehingga tanah tersebut masih belum memiliki sertifikat,” jelasnya kepada wartawan, Kamis (12/6). Bambang juga menjelaskan tanah yang tidak bersertifikat dikarenakan berbagai faktor, di antaranya ada pihak yang menggungat, mengklaim kepemilikan tanah, serta dari sistem pengelolaan data dan pengarsipan Pem-
kab sebelumnya yang kurang tertata dengan baik. “Dari permasalah itu membuat pihak aset saat ini tidak punya dokumen-dokumen dan bukti yang kuat, sehingga kita lemah ketika ada pihak yang menggugat,” ucapnya. Dari data yang ditunjukkan, jumlah terbanyak tanah yang bermasalah yaitu berada di Dinas Pendidilkan, yakni 38 bidang tanah yang bermasalah. Diakui Bambang, pihak Pemkab sudah membentuk tim penyelesaian sengketa tanah yang dipimpim oleh Sekda. “Setiap tahunnya ada 60 bidang tanah yang bermasalah maupun belum bersertifikat kita selesaikan. Karena kita terus lakukan pendekatan dan penyelesaian secara musyawarah dan kekeluargaan. Dan semua itu dilakukan secara bertahap dan kita tetap berusaha agar semua tanah yang ditempati Pemkab statusnya nantinya sudah bersertifikat,” tegasnya. =MOHAMMAD MUHLIS/LUM
Sampang – Setelah Kejaksaan Negeri Sampang menyita buku rekening milik salah satu koperasi yang terlibat kasus dugaan korupsi bantuan bibit tebu, rekening tersebut diblokir. Korps Adhiyaksa juga sudah meminta keterangan sejumlah ketua kelompok tani (poktan). Ketua Tim Penyelidikan Khusus (Lipidsus) Kejari Sampang Akhmad Misjoto mengatakan, pemanggilan terhadap sejumlah poktan tersebut untuk mengumpulkan alat bukti guna melengkapi berkas penyidikan dalam penerimaan bantuan bibit tebu senilai Rp 27 miliar tersebut. Pihaknya juga telah memblokir buku rekening yang masih berada di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Sampang. Pemblokiran itu, lantaran sisa uang bantuan bibit tebu TA 2013 belum dicairkan kepada poktan dan masih tersisa sebesar Rp 861.400.000. Agar tidak kecolongan, Kejari juga telah bekerja sama dengan pihak bank guna bisa mengamankan uang tersebut. Caranya dengan memberi-
Supaya buku rekening yang ada sisa uangnya itu tidak bisa diambil oleh pemiliknya, maka kami sudah memberikan surat keterangan bahwa rekening ini di blokir
Akhmad Misjoto
Ketua Tim Lipidsus Kejari Sampang
kan surat penyitaan terkait diamankanya sisa uang kepada pihak bank. “Supaya buku rekening yang ada sisa uangnya itu tidak bisa diambil oleh pemiliknya, maka kami sudah memberikan surat keterangan bahwa rekening ini diblokir,” katanya. Rekening tersebut milik koperasi yang berada di Jalan Wahid Hasyim Kec/Kota Sampang. =RYAN HARIYANTO/MK
ePaper Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda
Terbit Siang! kunjungi dan unduh dari www.koranmadura.com
KORAN Bangkalan MADURA
Bangkalan
Bangkalan M M
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014
JUMAT 13 JUNI 2014| |TAHUN No. 0380 |IIITAHUN III No. 0380
PERSIAPAN ARUS MUDIK
4 Armada Bersiaga di Pelabuhan Kamal
doni heriyanto/koran madura
KECEWA. Mahasiswa membakar sejumlah atribut sebagai bentuk protes karena pimpinan tidak mendengarkan aspirasi mereka.
Mahasiswa Terus Menggerogoti STKIP Demonstrasi Mulai Diwarnai Aksi Bakar Atribut BANGKALAN - Aksi demonstrasi terus berlanjut, kali ini puluhan mahasiswa yang tergabung dalam MABES dan Mahasiswa Peduli STKIP PGRI Bangkalan melakukan unjuk rasa di halaman kampus, Kamis (12/6). Mereka tetap merasa tidak puas dengan sikap ketua pelaksana pemilihan, karena tidak melibatkan mahasiswa. Bahkan, mereka melakukan penyegelan pintu masuk kampus dan membakar beberapa atribut. Para demonstran menilai ketua pelaksana telah memasung hak berdemokrasi mahasiswa. Sebab, dalam rapat senat pemilihan ketua PGRI tidak ada keterlibatan mahasiswa di dalamnya. Padahal mahasiswa sebagai bagian dari kampus memilik hak yang sama dalam menyalurkan hak politiknya dalam pemilihan. Namun, pihak pelaksana menutup mata dan tidak sedikit pun menggubris tuntutan mereka. Kondisi demikian, membuat situasi di kampus terbesar kedua di Bangkalan itu semakin berge-
jolak. Hasrat memperjuangkan hak mahasiswa tidak terbendung. Mereka mengancam jika tuntutan tidak dikabulkan, aksi serupa akan terus dilakukan sampai tuntutan dipenuhi. Pasalnya, kepentingan mahasiswa harus difasilitasi tanpa adanya diskriminasi. "Berikan hak suara pada mahasiswa dalam pemilihan ketua STKIP PGRI Bangkalan. Jika tidak dipenuhi kami minta pemilihan harus di tunda sampai apa yang menjadi hak kami dipenuhi," ujar Kordinator Aksi Mahasiswa Peduli STKIP PGRI Bangkalan, Ika Nurjannah dalam orasinya. Kordinator Aksi MABES, Abdul Latif menambahkan, setelah sekian kali melakukan unjuk rasa di kampus ini ternyata tidak ada respon positif dan pimpinan dan senat. Pihaknya, tidak akan pernah berhenti dalam memperjuangkan hak mahasiswa. Asparasi ini demi kepentingan STKIP kedepan, jangan sampai mahasiswa menjadi korban kediktatoran pimpinan. "Kami tetap bersikukuh keras menuntut pimpinan, dalam waktu dekat pemilihan akan dilakukan dan mahasiswa harus dilibatkan," ujarnya. Orasi secara bergantian terus dilakukan oleh mahasiswa. Kalimat-kalimat kecaman dilontarkan, menujukan betapa kecewanya terhadap sikap pimpinan yang terkesan mengabaikan tuntutan ma-
hasiswa. Mahasiswa mulai kesal dan kehilangan kesabaran, karena pimpinan tak kunjung menemui mereka. Mereka mulai memaksa menemui pimpinan, namun dihalangi petugas kampus. Praktis, adu mulut dan saling dorong pun tak terhelakkan. Puncaknya, kericuhan terjadi. Baku hantam dengan petugas nyaris mewarnai unjuk rasa tersebut. Namun, itu tidak berlangsung lama setelah petugas berusaha menenangkan mahasiswa. Tak puas dengan itu, mahasiswa menurunkan banner dan sejumlah atribut milik kampus, kemudian dibakar. "Kampus ini bukan lagi tempat orang berpendidikan, namun tempatnya para preman. Kami selalu dihalangi untuk menemui pimpinan. Pimpinan tolong segera turun temui kami, sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," kecam salah satu peserta aksi, Mukhlis. Tak lama kemudian, Ketua Panitia Pelaksana Pemilihan Ketua STKIP PGRI Bangkalan, Mustain menemui mahasiswa. Ia mengatakan semua aspirasi sudah diakomodir melalui perwakilan dosen, senat dan karyawan. Tak ada satupun hak mahasiswa yang diabaikan. Mekanisme rapat senat sudah sesuai dengan aturan yang tercantum dalam statuta 2010. = DONI HERIYANTO/RAH
BANGKALAN - PT ASDP Pelabuhan Kamal masih mengoperasikan 4 armada dalam melayani penumpang. Penumpang yang menyeberang lewat kapal jumlahnya masih sedikit. Tidak ada lonjakan penumpang. Kondisi ini tidak lepas karena beroperasinya jembatan Suramadu. Masyarakat lebih memilih lewat jembatan Suramadu dibandingkan menyeberang naik kapal. Masyarakat menilai melewati Suramadu lebih cepat dan efisien. Armada akan ditambah jika penumpang yang naik kapal mengalami peningkatan. Diperkirakan bakal ada lonjakan penumpang ketika memasuki arus mudik nanti. Pihaknya akan menambah 2 armada lagi. Sehingga bakal menjadi 6 armada. Namun, bila tidak terjadi lonjakan penumpang, pihaknya hanya akan mengoperasikan 4 kapal. Kondisi ini sama dengan ketika arus mudik lebaran tahun kemarin. "Untuk saat ini, kami masih mengoperasikan empat armada. Karena jumlah penumpang yang naik kapal sedikit. Jadi, hanya cukup untuk beroperasi
dengan empat armada," terang staf operasional PT ASDP Pelabuhan Kamal, Khairil, Kamis (12/6) kemarin. Ia menjelaskan, diperkirakan memasuki awal puasa nanti penumpang yang naik kapal akan mengalami penurunan. Baru setelah dapat 2 minggu bulan puasa, maka dipredikasikan akan meningkat. "Ketika penumpang mulai meningkat dan terjadi antrian, maka kapal yang beroperasi bakal ditambah. Supaya tidak ada penumpang yang keleleran," paparnya. Menurut Khairil, ketika memasuki arus mudik nanti, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan tiket. Pasalnya, untuk tiket kapal menyediakan banyak. Namun, persoalannya jumlah penumpang tidak banyak yang naik kapal. "Berbeda dengan tiket kereta apa yang habis saat arus mudik, kalau tiket kapal tidak demikian. Kami mencetak banyak tiket, tapi persoalannya penumpang yang mau naik kapal sedikit," ucapnya. = SYAIFUL ISLAM/RAH
BENDA BERSEJARAH
Ada Eskalasi Pengunjung di Museum BANGKALAN - Keberadaan museum di Kabupaten Bangkalan mulai diminati masyarakat. Terutama bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka sering berkunjung ke Museum Cakraningrat yang ada di Jalan Soekarno-Hatta. Para pelajar dan mahasiswa datang ke museum untuk melihat benda atau pusaka yang bersejarah. Sebagian besar latar belakang mereka ke sana lantaran diberi tugas sang guru. Sesuai data yang ada di pengurus Museum Cakraningrat, jumlah pengunjung mengalami peningkatan setiap bulan. Dari 100 pengunjung di bulan April meningkat menjadi 121 pengunjung pada Mei. “Ini membuktikan kecintaan masyarakat terhadap benda-benda bersejarah sangat tinggi,” ujar Kepala Museum Cakraningrat Didik, Kamis (12/6). Berdasarkan data buku tamu museum, rata-rata pen-
gunjung adalah pelajar dan mahasiswa. Dengan latar belakang kepentingan yang bervariasi. Ada yang sengaja datang ke museum dengan alasan tugas dari guru. Ada pula yang datang ke museun karena rasa keingintahuan mereka terhadap benda besejarah. Seperti peddel (tembak kuno), keris, dan tombak. Senjata senjata itu dipakai saat beberapa abat silam. “Kalau pengunjung dari umum sedikit, ada tapi tidak sebanyak pelajar dan mahasiswa,” ucapnya. Menurut didik, peningkatan pengunjung dari kalangan pelajar dan mahasiswa, tidak terlepas dari agenda sosialisasi yang dilakukan petugas museum ke sekolah-sekolah. Sehingga mereka berkunjung ke museum. “Menumbuhkan kecintaan terhadap sejarah, sangat penting untuk mengetahui jati diri kita,” ungkapnya. = SYAIFUL ISLAM/RAH
N
Bangkalan
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUN III
PKL di Stadion Menjamur Keindahan SGB Butuh Penanganan
doni heriyanto/koran madura
DIAMANKAN. Lapak milik PKL saat dibongkar paksa oleh Satpol PP, karena dinilai melanggar peraturan.
BANGKALAN - Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di halaman Stadion Gelora Bangkalan (SGB) semakin menjamur. Namun, tak satu pun masuk dalam data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat. Tak heran jika seringkali ditertibkan Satpol PP, karena dinilai mengganggu keindahan stadion kebanggaan warga Bangkalan itu. Sungguhpun begitu, Disperindag mengaku akan berupaya melakukan pencatatan PKL tersebut melalui sosialisasi. Selain itu, PKL perlu diberikan pengarahan. PKL seringkali meninggalkan lapak di stadion. Dalam aturannya, di area stadion harus bebas dari barang-barang milik PKL. Sebab hal itu dapat merusak keindahan tatatan stadion. "Tanggal 18 Juni kami nanti data dan akan kami berikan pen-
garahan. Dari sana kami dapat mengetahui jumlah PKL yang beroperasi di stadion," ujar Kepala Disperindag Bangkalan, Abd. Razak. Menurutnya, dengan pendataan itu sebagai bentuk perhatian terhadap PKL yang selama ini cenderung diabaikan. Dengan harapan, PKL dapat memahami aturan yang berlaku, tanpa harus mengganggu aktivitas mereka dalam berdagang. Dalam catatan Disperindak ada sekitar 40 pedagang resmi. Namun, untuk PKL tidak termasuk dalam data tersebut. Sebab PKL tidak menempati lokasi yang disediakan. Sementara itu, salah satu PKL di SGB, Fathul Basri, (36), warga Bancaran, mengatakan selama ini keberadaan PKL kurang mendapat perhatian. Ia sangat merespon baik rencana pendataan itu. Tidak hanya didata saja, namun juga diberikan perlindungan demi keberlangsungan mereka. Memerhatikan para PKL tersebut. "Kami setuju dengan rencana itu, tapi kami juga perlu dilindungi," ungkapnya. = DONI HERIYANTO/RAH
SEREMONIAL JPU
PU Bina Marga Lelet BANGKALAN – Warga yang berdomisili di sekitar Jalan Ringroad Barat Kelurahan Mlajah Bangkalan, menuding Dinas Pekerjaan Umum (PJU) Bina Marga dan Pengairan lamban dalam menuntaskan permasalahan tidak berfungsinya Penerangan Jalan Umum (PJU). Hingga saat ini lampu penerang jalan terus tak kunjung diperbaiki. Padahal PU Bina Marga telah berjanji akan melakukan perbaikan. Pantauan Koran Madura, sejumlah PJU tampak berkarat dan tak terawat. Bahkan, tak ada kabel yang menyambung antar tiang. Praktis, setiap malam tiba, sepanjang jalan itu gelap gulita. Warga sekitar sangat menya-
yangkan sikap pihak bersangkutan yang terkesan membiarkan kerusakan lampu tersebut. Akibat tidak berfungsinya penerang jalan, seringkali masyarakat menjadi korban kejahatan. "Kami hanya berharap kepada PU Bina Marga agar penerang segera dihidupkan. Sebab, sangat rawan sering terjadi kejahatan," ujar Miftahul Umar (35), warga setempat. Matinya penerang jalan, menimbulkan kekhawatiran saat melakukan aktivitas pada malam hari. Sangat merugikan masyarakat sekitar. Jalan tersebut merupakan akses untuk menuju kota Bangkalan. Namun karena tidak ada lampu penerang, warga terpaksa harus mencari jalan
alternatif lain. "Kalau lewat sini malam hari, sama halnya menyerahkan diri ke kawanan pelaku kriminal. Jadi harus mencari jalan lain," keluhnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Pengairan, Raden Moh Taufan Zairinsjah berdalih belum ada laporan terkait tidak berfungsinya PJU di sekitar jalan tersebut. Namun demikian, pihaknya berjanji akan segera melakukan peninjauan ke lokasi. Pihaknya berharap bagi warga untuk segera melaporkan jika ada kerusakan. �Jika ada laporan kepada kami, maka kami pasti akan perbaiki,� janjinya. = DONI HERIYANTO/RAH
TAK BERFUNGSI. PJU di Jalan Ringrroad Barat Kelurahan Mlajah tak kunjung diperbaiki dan terkesan dibiarkan.
doni heriyanto/koran madura
doni heriyanto/koran madura
Kantor Kas Pemda Bank Jatim Cabang Bangkalan Diresmikan BANGKALAN - Bank Jatim cabang Bangkalan terus berupaya memberikan pelayanan prima terhadap para nasabah. Terbaru, membuka kantor kas pemda Bank Jatim cabang Bangkalan. Peresmian kantor kas pemda Bank Jatim sendiri ditandai dengan pengguntingan bunga oleh Wakil Bupati Bangkalan, Mondir Rofii, di pemkab Bangkalan, Kamis (12/6). Hadir Kepala Bank Jatim Cabang Bangkalan, Fathurrahman. Sekretaris Daerah Bangkalan, Eddy Moeljono. Sejatinya, peresmian kas pemda Bank Jatim cabang Bangkalan bakal dilakukan Bupati Bangkalan, RK Muh Makmun Ibnu Fuad. Namun, dia ada kegiatan di Surabaya. Sehingga diganti Wakil Bupati. Peresmian kas daerah berlangsung lancar dan khidmat. Diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi Bank Jatim Cabang Bangkalan di masa yang akan datang. "Pembukaan kantor kas pemda sendiri untuk mendekatkan dengan nasabah. Pasalnya, kantor kas
pemda sudah berada di pemda sendiri," ucap Kepala Bank Jatim Cabang Bangkalan, Fathurrahman. Selama ini kantor Bank Jatim Cabang Bangkalan berada di Jalan KH Moh Kholil, sehingga ada jarak, sekitar 1 km jika ingin transaksi. Tapi, dengan adanya pembukaan kantor kas di pemda, maka tidak ada jarak lagi. Menurut Fathur, Bank Jatim milik pemerintah provinsi dan pemda ada di daerah. Pemda memberi kontribusi. 2011, devidennya Rp 1,8 miliar, 2012 devidennya Rp 1,4 miliar, 2013 devidennya Rp 1,4 miliar. Bila ditotal devidennya Rp 4,8 miliar. "Data menyebutkan modal yang disetor Rp 4,3 miliar. Jadi melebihi dari modal yang disetor. Hal ini akan terus tumbuh dan berkembang. Untuk kredit pada 2013 mencapai Rp 331 miliar," ucapnya. Wakil Bupati Bangkalan, Mondir Rofii akan menanamkan modal lebih besar lagi kepada Bank Jatim. Sebab, sangat bagus perkembangannya. = SYAIFUL ISLAM/RAH
KORAN Bangkalan MADURA
Industri Lokal
Bangkalan OO
KORAN MADURA
JUMAT 13 JUNI JUNI 2014 2014 RABU 11
RABU 11 JUNI 2014|||TAHUN No. 0378 TAHUN JUMAT 13 0380 ||III TAHUN III III No. 0380 TAHUN III No. 0378
DISEWAKAN. Usaha penyewaan mainan yang dirintis Sukarno warga kota Bangkalan. Peluang usaha ini banyak peminatnya, terutama dari kalangan anak-anak.
doni heriyanto/koran madura
Meraup Keuntungan dari Usaha Rental Mainan Anak Masa kecil adalah masa paling menyenangkan. Sehari-hari mereka hanya disibukkan dengan bermain. Tak heran, bila mainan menjadi barang yang tak bisa dipisahkan dari sang anak. Tingginya kebutuhan akan mainan anak ini mendatangkan peluang bisnis baru, jasa penyewaan mainan anak. Peluang itulah yang ditekuni oleh Sukarno (30), warga kota Bangkalan. Di tempat-tempat rental mainan yang ditempatkan di halaman Stadion Gelora Bangkalan (SGB), para orangtua bebas memilih jenis mainan untuk anaknya. Mulai dari mobil-mobilan dengan berbagai macam ukuran, juga sepeda mainan dengan jenis yang bermacammacam. Usaha sewa mainan tersebut dirintis sejak 2013 lalu. Pada awalnya, Sukarno melihat stadion kabanggaan warga Bangkalan itu selalu dipenuhi
oleh pengunjung. Dari sanalah timbul pemikiran untuk memanfaatkan keramaian menjadi sebuah keuntungan. "Awalnya saya lihat di stdion selalu ramai kalou pagi dan malam. Apalagi, saat liburan. Jadi saya berpikir bagaimana bisa mendapatkan keuantungan. Saya berpikir ya sewa mainan, karena memang banyak anak kecil," ungkap ayah dua anak ini. Meski kini pemain usaha ini semakin banyak, Sukarno menga-
ku tidak takut kalah bersaing. Dia bilang, pasar bisnis penyewaan mainan anak masih cukup besar. Sebab, usaha penyewaan mainan itu berbeda-beda. Dari usaha tersebut, dalam satu hari bisa meraup keuntungan hingga ratusan ribu. Kini berpikir bagaimana untuk menambah armada mainan tersebut. Apalagi, kadang semua mainan yang tersedia disewa para pengunjung. "Bisnis sewaan mainan itu ternyata banyak peminatnya.
Kadang bukan hanya anak kecil orang dewasa juga, karena ada sepeda mainan yang berbentuk vespa dan itu kuat untuk ukuran dewasa," tuturnya. Menurutnya, banyak orangtua yang pilih menyewa ketimbang membeli, karena anak umumnya cepat bosan dengan sebuah mainan. Karena peluang bisnis ini menjanjikan, ia pun serius untuk membesarkan usaha tersebut. Dengan semakin besarnya peluang tentunya menjadi hal positif
demi keberlangsahan usaha tersebut. Untuk menambah koleski mainan membutuhkan dana yang cukup besar. Akan tetapi, itu merupakan investasi yang harus di bayar. "Harga satu mainan itu memang harganya sampai jutaan. Tapi ini investasi yang akan terus mendatangkan ke untungan. Ya sekali membuka usaha kita harus total menjalankannya, jangan setengah-setengah," ucapnya. = DONI HERIYANTO/RAH
KORAN MADURA PKORAN PROBOLINGGO
O
13 JUNI 2014 JUMAT 13 JUNI 2014 | No. 0380 | TAHUNJUMAT III
MADURA
No. 0380 | TAHUN III
WAHYU INDIRIA NINGSIH
Kejar Prestasi dari Bela Diri
“Bela diri memang olahraga yang saya pilih. Karena saya yakin dengan jalan olahraga itu, bisa meraih sejuta prestasi,”
D
ara ini mengaku namanya Wahyu Indiria Ningsih. Dirinya ingin meraih mimpi. Meraih kesuksesan hidupnya. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, dia aktif dalam olahraga bela diri.“Bela diri memang olahraga yang saya pilih. Karena saya yakin dengan jalan olahraga itu, bisa meraih sejuta prestasi,” terangnya. Wahyuni acap kali namanya dipanggil oleh teman–temannya, mengaku dia mulai mengikuti olahraga bela diri ini sudah sejak satu tahun kemarin. Apalagi kegiatan bela diri di sekolah dijadikan sebagai kegiatan ekstra kurikuler. “Kalau nggak ikut ekstra jenis ini, rasanya saya kok ketinggalan sama temanteman. Meski saya seorang perempuan, “kata Wahyuni. Wahyuni mengatakan, selama mengikuti dan aktif dalam olahraga bela diri, banyak pengalaman yang sudah di dapat, terutama masalah
teknik dalam bela diri. Sehingga menjadi alasan, selain untuk meraih prestasi juga untuk jaga keselamatan dirinya. “Jangan menganggap perempuan, saya juga bisa seperti laki-laki untuk melakukan atraksi bela diri,” paparnya. Menurutnya, teknik bela diri yang dianutnya, yakni jenis bela diri dari cabang olahraga Whusu yang berasal dari negeri China. Jenis bela diri ini, selain belajar
NORA NUR AISYAH
Pelajari Karakteristik Sesorang karier di dunia perbangkan, perlu harus bisa membaca karakteristik semua orang. Sehingga, hal itu akan berdampak positif terhadap pelayanan publik. Selain itu, Nora panggilan akrabnya. Dirinya berantusias untuk membaca karakteristik seseorang. Sebab, menjadi pegawai di perusahaan Bank akan lebih penting dan
Nama : Wahyu Indiria Ningsih Tetala : Probolinggo, 21 Maret 1987 Alamat : Desa Clarak, Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo Hobi : Olahraga dan baca buku Motto : Tidak ada kata tidak bisa teknik bela diri juga ada jenis seninya.”Seperti seni barongshai dan seni-seni china yang lainnya,” ucap Wahyuni. Selain itu, lanjut Wahyuni, jika nanti ada peluang untuk mengikuti kejuaraan akan mengikutinya. Namun saat ini, hanya berkosentrasi dalam belajarnya.“Yang penting giat berlatih dan belajar. Soal prestasi, akan mengikuti secara sendirinya,” tandasnya. =Mahfud Hidayatullah
M
enjadi wanita berjiwa lemah lembut tentu menjadi idaman semua orang. Salah satunya, menjadi wanita karier di usia muda. Seperti keinginan Nora Nur Aisyah. Dirinya beralasan untuk menjadi seorang wanita
tepat semua hal tersebut. "Kalau menjadi pegawai pelayanan di perusahaan Bank, mungkin harus bisa membaca karakteristik seseorang, karena itu semua akan berdampak terhadap pelayanan sendiri,"ucapnya. Perempuan, kelahiran
17 Maret 1993 ini ada cara tersendiri dalam mempelajari karakteristik. Salah satunya, bisa dilihat dari cara pembicaraan seseorang. Pada prinsipnya, tipe ini dikatakan bahwa ' tidak mau mendengarkan dan hanya mau di dengar '. "Terkadang ada orang yang suka bicara berkobar - kobar dan pembicaraanya terus menurus tanpa memberi orang lain bicara, dan kita hanya sebagai pendengar, ketika giliran kita berbicara, dia malah gak mau mendengarkan, sifat dan karakter tipe orang seperti tipe orang pemalas cerdik, suka merendahkan orang lain,"tuturnya. Dengan demikian, meski pun kita bisa mudah membaca karakteristik seseorang tidak menutup kemungkinan dalam pertemanan harus terbatasi. Sebab, semakin banyak teman semakin banyak pula pengalaman. "Meski kita sudah sedikit paham cara membaca karakteristik, kita tidak boleh membatasi teman, banyak bergaul saja lah,"jelas perempuan yang mempunyai hobi membaca itu. =RYAN HARIYANTO