KORAN MADURA
RABU
1
RABU 16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III 0328-6770024 www.koranmadura.com
16 APRIL 2014 | No. 0343 | TAHUN III ECERAN Rp. 3.500 LANGGANAN Rp. 70.000
s, PKB Soal Cawapre PDIP ap ik Tunggu S dra dan Gerin Nasional | 3
ant/m agung rajasa
MOSI TIDAK PERCAYA. Ketua DPW PPP Wilayah NTT Zaidin Umar (tengah) didampingi Ketua DPW PPP Wilayah Sumut Fadli Nurzam (ketiga kanan) dan Ketua DPW PPP Wilayah Jawa Barat Rahmad Yasin (ketiga kiri) bersama perwakilan DPW PPP Indonesia mengangkat tangan mereka seusai memberikan keterangan mengenai pelanggaran Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (15/4). Zaidin Umar bersama perwakilan 27 DPW PPP menyatakan Mosi tidak percaya kepada Suryadharma Ali.
Dua Kader PPP Nyaris Adu Jotos JAKARTA-Ruang rapat Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) nyaris menjadi arena adu jotos sesama kader. Kedua kader yang hampir berantem itu adalah Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin yang juga Bupati Bogor dengan Ketua DPW PPP Jakarta Lulung Lunggana. Ketegangan itu mulai terjadi sejak pukul 18.30 WIB. Seketika itu juga, Suryadharma Ali yang hendak meninggalkan ruangan langsung kaget melihat para kadernya beradu pendapat dengan keras. Dalam pertemuan yang dihadiri sejumlah petinggi PPP itu, Rahmat Yasin mendesak agar mosi tidak percaya kepada Ketua Umum PPP Suryadharma Ali tetap dilanjutkan. Tak hanya itu, Rahmat juga meminta agar PPP
segera melakukan muktamar luar biasa membahas permasalahan ini. Suryadharma dianggap telah melanggar konstitusi karena datang ke kampanye Partai Gerindra beberapa waktu lalu. “Ketua umum telah melanggar etika dan turut ikut kampanye lain. Kita DPW sepakat memberikan sanksi kepada ketua umum,” kata Rahmat, Selasa (15/4). Namun seketika ungkapan Rahmat tersebut langsung ditanggapi keras oleh Lulung.
Lulung merasa tak terima dengan pernyataan Rahmat. “Tangkap, tangkap itu Rahmat Yasin! Ini Jakarta! Rahmat Yasin ini ambisi pengen jadi ketua umum. Dia, Rahmat Yasin ditunggangi aktor nasional. Kita siap kawal dan jaga ketua umum PPP dan kantor DPP PPP,” teriak Lulung sambil menuding-nuding Rahmat. Rahmat pun hanya bisa terdiam. “Ini partai Islam, seharusnya kita duduk bersama, dibicarakan bareng-bareng,” imbuh Lulung yang masih terlihat emosi. Sementara itu, kubu Jusuf Kalla heran dengan tudingan yang menjadi dalang di balik upaya penggulingan Ketua
Umum DPP PPP Suryadharma Ali (SDA). Bahkan, mereka yang kecewa atas kisruh internal di PPP itu mendesak JK harus bertanggung jawab. Tudingan keterlibatan JK itu disampaikan ratusan orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cinta Partai Persatuan Pembangunan dalam aksi damai di Bundaran HI siang tadi. Media Officer JK, Husain Abdullah mengingatkan, sebaiknya kasus internal partai tidak dikaitkan dengan pihak luar. Masalah keretakan internal partai berlambang Kabah itu harus disikapi secara dewasa. “Saudara kita di PPP harus menyikapi masalah dengan dewasa, jangan
terprovokasi dengan suasana politik di luar,” jelas Husain. Husain menegaskan bahwa masalah PPP adalah masalah internal, tak ada hubungannya dengan JK. Bahkan, sudah sering kali JK menunjukkan rasa hormatnya pada SDA dan khususnya PPP sebagai aset umat Islam. “Pak JK itu menghormati SDA dan PPP sebagai aset umat Islam Indonesia,” paparnya. Dengan apresiasi seperti itu dan sikap kenegarawanan JK, tidak logis bila disebutkan ada kaitannya JK dengan kisruh di internal PPP. Apalagi ayah JK adalah pengurus PPP pada zamannya. “Hadji Kalla (ayah JK) adalah pentolan PPP di era 70-80 an,” pungkasnya. =ANT/GAM/ABD