KAMIS
KORAN MADURA
16 OKTOBER 2014 | No. 0464 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000
1
KAMIS 16 OKTOBER 2014 | 0328-6770024 No. 0464 | TAHUN III www.koranmadura.com
Prabowo Siap Terima Silaturahmi Jokowi Berita Utama hal 2
Berebut Legitimasi di Bawah Kakbah SURABAYA-Sekalipun ditentang keras oleh kubu Suryadharma Ali, Muktamar VIII Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tetap dilaksanakan oleh Sekjen DPP PPP M Romahurmuziy di Surabaya. Muktamar ini resmi dibuka Rabu (15/10) kemarin tanpa kehadiran Suryadharma Ali. Namun begitu, Romy, sapaan akrab Romahurmuzy mengatakan bahwa Muktamar VIII di Surabaya ini sah dan legitimate,
sebab sudah memenuhi kuorum. Menurutnya sesuai Pasal 23 Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP, pengambilan keputusan dalam muktamar sah bila dihadiri oleh 50 persen anggota Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang. “Muktamar kali ini dihadiri 821 dari 1.153 peserta, 25 DPW dari 33 DPW dan 405 DPC” katanya saat ditemui awak media. Jumlah peserta yang hadir mengkonfirmasi bahwa muk-
tamar ini benar-benar mendapat dukungan dari bawah, baik dari pengurus DPC di tingkat kabupaten, maupun pengurus DPW di tingkat propensi. Namun demikian, KH. Maimun Zubair, Ketua Majelis Syariah PPP yang selama ini menjadi sesepuh yang paling didengar fatwanya di internal PPP tidak tampak hadir di arena Muktamar. Selain dihadiri oleh pengurus cabang, pengurus wilayah dan sejumlah pengurus DPP, Muktamar
VIII PPP ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan partai politik. Diantaranya Tjahjo Kumolo (Sekjen DPP PDI Perjuangan), Patrice Rio Cappel (Sekjen Partai NasDem), dan Ketua DPP Partai Nasem Ferry Mursyidan Baldan. Sayangnya, tidak ada satu pun terlihat perwakilan partai-pratai yang tergabung dalam Kaolisi Merah Putih (KMP), baik Golkar, Gerindra, PKS, maupun PAN. Muktamar VIII PPP ini diagendakan membahas tiga hal penting. Pertama, pembacaan laporan pertanggungjawaban DPP PPP oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Kedua, pembahasan perubahan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Ketiga, pembahasan arah haluan PPP 5 tahun ke depan. Mengenai keputusan Majelis Syariah yang menganggap muktamar tidak sah, Ketua Steering Commite Rusli Effendy memban-
MUKTAMAR PPP KE-VIII Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi (kiri) berjabat tangan dengan Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo (kanan) disela-sela pembukaan Muktamar VIII PPP di Empire Palace, Surabaya, Jatim, Rabu (15/10). Muktamar VIII PPP itu mengangkat tema “Meneguhkan Khittah Perjuangan dan Ketaatan Kepada Konstitusi”.
tahnya. Menurut Rusli, Majelis Syariah hanya berwenang untuk memutuskan segala sesuatunya yang terkait dengan persoalan syariah.Sedangkan masalah muktamar bukanlah masalah syariah. Pihaknya juga menghormati keputusan Mahkamah Partai. “Tapi kita tidak bisa mengikuti keputusan Majelis Syariah maupun Mahkamah Partai. Sesuatu yang tidak sesuai dengan aturan maka tentunya batal demi hokum,” katanya.=GAM/BETH/ANT